6
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dari sudut perjalanan sejarah, keberadaannya telah diakui sejak adanya Kepala Perwakilan Kementerian PP dan K Provinsi Nusa Tenggara kala itu sebagai pejabatnya adalah Izac (Tjak) Huru Doko bertugas sampai 1 September 1959 selanjutnya Periode 1959-1967 bernama Perwakilan Departemen P dan K Daswati I Bali dengan Kepala Perwakilan I Made Mendre, periode berikutnya 1967-1974 bernama Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Bali dengan Kepala Perwakilan berturut-turut I Ketut Jingga (1967-1971) dan I Wayan Geredeg (1971-1974). Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali mulai dengan sebutan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kanwil. Dep. P & K) Provinsi Bali tahun 1984 s.d 1995 dengan Ka.Kanwil berurut-turut Drs. I Gusti Agung Gede Oka (1975-1984), Drs. I Gusti Lanang Oka (1984-1987), I Nengah Mertha (1987-1991), Drs. Dewa Putu Tengah (1991-1995), dan Drs. Beratha Subawa (1995-1996). Selanjutnya per tahun 1996-lah mulai dengan nama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dan disingkat (Disdikpora) Provinsi Bali sampai sekarang. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali merupakan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur Bali. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memiliki tugas pokok sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor : 67/2011, Bab II Pasal 2, yakni : “Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga” dan pada Bab III Pasal 3 -nya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 2. Pengelolaan sarana dan prasarana bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 3. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 4. Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 5. Pelaksanaan urusan tata usaha.
7
Untuk dapat terlaksananya tugas pokok dan fungsi-fungsi tersebut di atas maka sangat penting adanya sistem tatalaksana kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Sehingga ada struktur dan mekanisme pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan ditubuh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Hal itu dapat dilihat jelas dari susunan keorganisasian yang ada. (Lihat Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi). Dari Gambar 1, dapat dijelaskan bahwa Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memiliki susunan organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 3. Sub bagian umum, yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam
urusan
keuangan,
urusan
administrasi
publik,
perkantoran,
kepegawaian dan aset. 4. Bidang
Pengkajian
dan
Pengembangan
(Jibang)
dengan
tugas,
tanggungjawab dan wewenang terkait urusan data, pengembangan dan evaluasi dan monitoring. 5. Bidang Pendidikan Non
Formal dan Informal (PNFI) memiliki tugas,
tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat. 6. Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan dasar SD/MI dan SMP/MTs. 7. Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan menengah umum (SMA/MA) dan pendidikan menengah kejuruan (SMK). 8. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan luar biasa (PLB) termasuk SLB A, SLB B, SLB C dan terhadap pendidikan layanan khusus seperti pendidikan untuk anak-anak inklusif, anak-anak terlantar, anak-anak miskin, anak-anak pesisir, dan anak-anak pedalaman. 9. Unit Pelayanan Teknis Badan Pengembangan Kegiatan Belajar (UPTBPKB) yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang atas usahausaha mencari, menemukan dan mengembangkan hal-hal baru, kreatif, inovatif dan produktif untuk mengatasi persoalan-persoapan dalam kegiatan belajar.
8
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI Kepala Dinas TIA. Kusuma Wardhani, S.H., M.M
UPT BPKB
Kabid. Jibang I Gede Ketut Seputera Aryadi, S.E.
Sekretaris I Wayan Serinah, S.Sos., M.Si Kasubag. Umum A.A. Gde Rai Sujaya, S.S
Kasi. Data dan Pengkajian I Wayan Dwija, S.H.
Kasubag. Kepegawaian A.A. Istri Mayun Narayani, S.IP
Kasi. Pengembangan Dra. Dewi Sekarini
Kasubag. Keuangan dan Penyusunan Program Ni Ketut Yuliari, S.E
Kasi. Monev dan Pelaporan Dra. Ni Wayan Rasmini
Kabid. PKPLK Drs. I Ketut Budiasa
Kabid. Dikdas Drs. I Nyoman Subrata, M.Pd
Kasi. Kelembagaan dan Sarana Pendidikan Rusmaya Laksmi Wardani,
Kasi. Kelembagaan dan Sarana Pendidikan I Gede Wirasuta, S.E
S.E Kasi. Kurikulum dan Pembelajaran Drs. I Wayan Gede Jagra, M.Pd
Kasi. Kurikulum dan Pembelajaran I Made Sutarjana, S.Sos
Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan I Nyoman Suparta, S.Sos
Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dra. Ni Made Wintari Mahayasih
Kabid. PNFI Komang Merta Dana, S.H., M.H
Kabid. Dikmen Drs. I Wayan Susila, M.Si
Kasi. Kesetaraan Dra. Ni Kompyang Artini
Kasi. Kelembagaan dan Sarana Pendidikan I Komang Rutu, S.Sos.
Kasi. PAUD Md. Dharmayatni Dhyani, S.Pd.
Kasi. Kurikulum dan Pembelajaran I Gede Agus Rai, S.Sn
Kasi. Dikmas Drs. I Nyoman Ratmaja
Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Drs. I Nyoman Tajem
Kabid. Keolahragaan Dra. Ni Made Suarti
Kabid. Kepemudaan I Wayan Suarna, S.E., M.Si
Kasi. Olahraga Pendidikan dan Rekreasi I Made Sondra, S.Sos
Kasi. Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Drs. I B Oka Windusara, M.Si
Kasi. Pembibitan dan Peningkatan Prestasi A.A. Putu Sugestini, S.Sos.
Kasi. Pengembangan Pemberdayaan Pemuda I Made Dana Tenaya, S.E., M.M
Kasi. Sarana dan Ketenagaan Olahraga Drs. I Made Ardana
Kasi. Pengembangan Wawasan dan Kewirausahaan Untuk dapat bergeraknya A.A.A. Ariani Wahyuningsih, S.H., M.Si
strukturJabatan organisasi tersebut di atas maka Fungsional
sebagai satu-kesatuan cara pandang dan gerak langkah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali mengusung Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut :
VISI Mewujudkan Insan Cerdas dan Kompetitif Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara) 9
MISI 1. Mengembangkan sistem tata kelola pendidikan memberdayakan masyarakat Bali seutuhnya.
yang
2. Mengembangkan metode, sistem dan proses pendidikan berpusat pada peserta didik. 3. Melaksanakan program-program kependidikan, kepemudaan, dan keolahragaan yang berkelanjutan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau pembangunan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Mandara).
1.2. Isu-isu Strategis Ada beberapa permasalahan utama muncul akhir-akhir ini sebagai strategic issued yang dihadapi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali yaitu : 1. Pendidikan Anak Usia Dini dengan APK 67,92 % masih di bawah nasional yang telah mencapai APK 69,40 %. 2. Pelaksanaan wajib belajar 9 tahun belum paripurna karena APM baik SD maupun SMP baru mencapai 98,60 % (SD) dan 82,89 % (SMP) berarti belum mencapai 100 %. 3. Penyelenggaraan pendidikan menengah universal 12 tahun karena APK/APM SMA/SMK belum 100%. 4. Penyelenggaraan pendidikan inklusif baru sebatas gerakan provinsi belum mengimbas sebagai gerakan Kabupaten/Kota. 5. Pengentasan buta aksara karena penduduk usia 15-59 tahun yang masih buta aksara cukup tinggi 5,98% (sekitar 158.608 jiwa). 6. Bantuan siswa miskin bagi siswa putus sekolah yang berasal dari keluarga miskin/kurang mampu. 7. Adanya ketidakseragaman dalam praktek pelaksanaan kurikulum di sekolah-sekolah antara kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013. 8. Masih banyaknya sekolah dengan kondisi dibawah SNP (yakni dengan sarana dan prasarana yang sangat tidak memadai). 9. Masih banyak guru dengan kualifikasi D4. 10. Adanya proyeksi guru-guru yang akan memasuki masa pensiun di tahun 2018 sebesar 30 %.
10
11. Masalah pelaksanaan UU No 23 tahun 2014 terkait pembagian kewenangan atas pengelolaan satuan pendidikan dengan kententuan Provinsi untuk SMA dan SMK dan Kabupaten/Kota untuk SD/MI dan SMP/MTs.
11
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Program dan Kegiatan Secara organsatoris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali menjabarkan kegiatannya kedalam 14 program terdiri dari 11 program Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan 3 program UPT BPKB yaitu : 1) Program pelayanan administrasi perkantoran, 2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, 3) Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi, 4) Program peningkatan anak usia dini, 5) Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun, 6) Program pendidikan menengah, 7) Program pendidikan non formal, 8) Program pendidikan khusus dan layanan khusus, 9) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, 10) Program manajemen pelayanan pendidikan, 11) Program pemuda dan olahraga, dan
Program-program UPT BPKB yaitu 12) Program
pelayanan administrasi perkantoran, 13) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dan 14) Program pendidikan nonformal. Dari 14 program tersebut di atas dapat diuraikan lebih lanjut mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat diimplementasikan antara lain : (Lihat Tabel 1)
Tabel 1. Matrik hubungan program dan jumlah kegiatan yang dapat diimplementasikan No
Nama Program
Program-program Disdikpora. 1 Program pelayanan administrasi perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3 Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi 4 Program peningkatan anak usia dini 5 Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun 6 Program pendidikan menengah 7 Program pendidikan non formal 8 Program pendidikan khusus dan layanan khusus 9 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 10 Program manajemen pelayanan pendidikan 11 Program pemuda dan olahraga Sub (1) Program-program UPT BPKB 12 Program pelayanan administrasi perkantoran 13 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 14 Program pendidikan nonformal Sub (2) Total kegiatan
Jumlah kegiatan 11 4 4 3 7 20 11 14 32 31 16 153 10 4 17 31 183
12
2.2. Rencana Kinerja Tahun 2014 Tabel 2 Rencana Kinerja Tahun 2014
KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR / OUTCOME
(1)
(2)
PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI 1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1
Penyediaan Jasa Surat-Menyurat
2
4
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Peralatan dan Perizinan Kendaraan Dinas Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5
PAGU ANGGARAN (Rp)
KETERANGAN
(3)
(4)
131.827.591.825 4.285.884.900
Meningkatnya kualitas layanan surat menyurat SKPD Disdikpora. Prov. Bali Meningkatnya pelayanan jasa Komunikasi, listrik dan air
750.000.000
Meningkatnya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional
1.528.477.400
s.d.a
Meningkatnya kebersihan kantor
284.200.000
s.d.a
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Meningkatnya ketersediaan alat tulis kantor
145.500.000
s.d.a
6
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Meningkatnya ketersediaan barang cetakan dan penggandaan
60.000.000
s.d.a
7
Penyediaan Peralatan Gedung Kantor
Meningkatnya peralatan kantor dan rumah tangga
1.080.937.500
s.d.a
3
10.500.000
Sekretariat/Sub bagian umum s.d.a
1
(1) 8 9 10 11 2
3
Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan Dalam Daerah Upacara Keagamaan
(2) Meningkatnya ketersediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Meningkatnya ketersediaan makan dan minum untuk rapatrapat dan tamu Meningkatnya hasil rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Meningkatnya kualitas keagamaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1
Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor
Meningkatnya pemeliharaan gedung kantor
2 3
Pengadaan Peralatan/Perlengkapan SMAN Bali Mandara Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Meningkatnya mutu pendidikan dan pengelolaan pendidikan pada SMAN Bali Mandara Meningkatnya pemeliharaan peralatan gedung kantor
4
Rehabilitasi Berat/Ringan Gedung Kantor
Meningkatnya fungsi dan fasilitas gedung pada bidang dikmen.
Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi 1
Peningkatan Kehumasan
2
(3)
(4)
15.960.000
s.d.a
33.950.000
s.d.a
320.360.000
s.d.a
50.000.000
s.d.a
2.883.577.703
-
519.400.000
s.d.a
1.305.297.703
s.d.a
60.000.000
s.d.a
998.880.000
s.d.a
1.164.500.000 192.200.000
Sub bagian Umum
Penyusunan Kalender Pendidikan dan PPDB
Meningkatnya kualitas pelayanan kehumasan Disdikpora. Prov. Bali Meningkatnya kualitas kalender pendidikan dan PPDB
150.000.000
Bidang Jibang
3
Profil dan Informasi Data Pendidikan
Meningkatnya kualitas profil dan informasi data pendidikan
619.400.000
Bidang Jibang
4
Penyusunan Tabloid di Bidang Pendidikan
Meningkatnya kualitas pelayanan informasi dibidang pendidikan
202.900.000
Sub bagian Umum
2
(1) 4
Program Pendidikan Anak Usia Dini 1
5
(2)
2
Temu Konsultasi dan Koordinasi Komponen Mitra PAUD se Bali Lomba Gugus PAUD
3
Pengadaan Buku PAUD
Meningkatnya kualitas hasil konsultasi dan koordinasi mitra PAUD se Bali Meningkatnya kualitas gugus TK untuk mengikuti kriteria tingkat nasional Meningkatnya sarana dan prasarana buku PAUD
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 1
Lomba Klub Olahraga SD
2
Pembinaan Olimpiade MIPA SD (OSN, O2SN, FLS2N, Duta Seni Pelajar)
3
Lomba Kinerja Gugus dan Perpustakaan SD
4
Karya Ilmiah Remaja SMP
5
Meningkatnya kreativitas dan prestasi olahraga pada jenjang SD Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa SD peserta Olimpiade MIPA SD (OSN, O2SN, FLS2N, Duta Seni Pelajar) Meningkatnya Kinerja Gugus dan Perpustakaan SD
(3)
(4)
346.000.000
-
118.000.000
Bidang PNFI
228.000.000
Bidang PNFI
0
Bidang PNFI
7.831.273.450
-
185.000.000
Bidang Dikdas
2.969.790.000
Bidang Dikdas
256.000.000
Bidang Dikdas
152.099.950
Bidang Dikdas
245.850.500
Bidang Dikdas
6
Fasilitasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP Pengembangan SMPN 2 Semarapura
Meningkatnya kualitas KIR yang disusun oleh siswa SMP untuk dilomba ke tingkat nasional Meningkatnya kelancaran penyaluran dana BOS reguler dan BOS Pendamping APBD Meningkatnya mutu pendidikan pada SMPN 2 Semarapura
1.845.600.000
Bidang Dikdas
7
Pengembangan SMPN 1 Bangli
Meningkatnya mutu pendidikan pada SMPN 1 Bangli
2.176.933.000
Bidang Dikdas
3
(1) 6
(2)
Program Pendidikan Menengah
(3) 36.845364.897
(4) -
1
Lomba Peneliti Belia
Meningkatnya kemampuan siswa dalam penelitian akademik
300.975.000
Bidang Dikmen
2
Debat Bahasa Indonesia SMA
190.825.000
Bidang Dikmen
3
Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA/SMK
165.000.000
Bidang Dikmen
4
Debat Bahasa Inggris SMA
209.325.000
Bidang Dikmen
5
Pengembangan SMAN 1 Bangli
1.236.800.000
Bidang Dikmen
6
Pembangunan Fisik SMAN 1 Bangli
1.794.400.000
Bidang Dikmen
7
Pengembangan SMA N 2 Semarapura
922.953.400
Bidang Dikmen
8
Pembangunan Fisik SMA N 2 Semarapura
2.392.646.600
Bidang Dikmen
9
Pengembangan SMAN Bali Mandara
8.899.011.880
Bidang Dikmen
10
Pembangunan Fisik SMAN Bali Mandara
8.503.948.291
Bidang Dikmen
11
Perekrutan dan Pengembangan Siswa SMAN Bali Mandara Pengembangan SMKN 1 Bangli
Meningkatnya prestasi siswa dibidang Bahasa Indonesia di Tingkat Nasional Meningkatnya kemampuan remaja SMA/SMK berkarya ilmiah Meningkatnya prestasi siswa dibidang Bahasa Inggris di tingkat nasional Meningkatnya kualitas /mutu pendidikan pada SMAN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMAN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN 2 Semarapura Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN 2 Semarapura Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMKN 1 Bangli
1.009.134.626
Bidang Dikmen
777.600.000
Bidang Dikmen
12
4
(1) 13
Pembangunan Fisik SMKN 1 Bangli
14
Seleksi Peserta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasonal (FLS2N) SMA Seleksi Peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA Pelatihan Pendidikan Karakter SMA dan SMK
15 16 17 18 19 20 7
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMK Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) SMK Lomba Kompetensi Siswa SMK
(2) Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMKN 1 Bangli Meningkatnya prestasi siswa dibidang seni di tingkat nasional Meningkatnya prestasi siswa dibidang olahraga tingkat nasional Meningkatnya prestasi siswa dibidang sains di tingkat nasional Meningkatnya kemampuan siswa tentang pendidikan karakter Meningkatnya kualitas prestasi olahraga yang dimiliki Meningkatnya kualitas lulusan SMK sesuai kompetensi yang dimiliki Meningkatnya kualitas lulusan SMK sesuai kompetensi yang dimiliki
Program Pendidikan Nonformal 1
2 3 4
(3)
(4)
2.380.000.000
Bidang Dikmen
1.047.825.000
Bidang Dikmen
1.107.325.000
Bidang Dikmen
862.325.000
Bidang Dikmen
180.770.100
Bidang Dikmen
951.188.950
Bidang Dikmen
254.082.950
Bidang Dikmen
3.659.228.100
Bidang Dikmen
2.329.619.000
Bintek Penyelenggaraan Kelompok Belajar Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Bagi Masyarakat Miskin Pelatihan Tutor Keaksaraan Fungsional
Meningkatnya kompetensi penyelenggaraan kelompok belajar pendidikan kecakapan hidup
130.000.000
Bidang PNFI
Meningkatnya kompetensi tutor keaksaraan fungsional
156.750.000
Bidang PNFI
Pendidikan dan Pelatihan Tutor Paket B, C dan Penilik Fasilitasi Penyelenggaraan Keaksaraan Fungsional (KF) Tingkat Mandiri
Meningkatnya kualitas kompetensi tutor Paket B, C dan Penilik Meningkatnya fasilitasi operasional dan penyelenggaraan keaksaraan fungsional (KF) tingkat mandiri
242.500.000
Bidang PNFI
51.850.000
Bidang PNFI
5
(1) 5
(3)
(4)
Meningkatnya prestasi peserta didik dan PTK-PNF berprestasi Meningkatnya mutu layanan taman bacaan masyarakat
785.215.000
Bidang PNFI
6
Peningkatan Mutu Peserta Didik dan Apresiasi PTK-PNF Berprestasi Bintek Pengelola Taman Bacaan Masyarakat
290.275.000
Bidang PNFI
7
BOP Penyelenggaraan Paket A, B, dan C
Meningkatnya program pendidikan Paket A, B, dan C
36.910.000
Bidang PNFI
8
Workshop Persiapan Penyelenggaraan Apresiasi PTK-PNF Pelatihan Peningkatan Kompetensi Penyelenggara PKBM Keaksaraan Fungsional Pengembangan Badan Akreditasi Nasional PNF Provinsi Bali Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Sepeda Motor
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan apresiasi PTK-PNF
142.070.000
Bidang PNFI
Meningkatnya kompetensi penyelenggaraan PKBM keaksaraan fungsional Meningkatnya mutu program dan satuan pendidikan non formal Meningkatnya mutu pendidikan dan pelatihan keterampilan sepeda motor
98.981.500
Bidang PNFI
167.500.000
Bidang PNFI
227.567.500
Bidang PNFI
9 10 11 8
(2)
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus 1
Penyelenggaraan SLB C Negeri Denpasar
2
Penyelenggaraan SLB C 1 Negeri Denpasar
3
Penyelenggaraan SLB N Jembrana
4
Penyelenggaraan SLB C N Singaraja
5
Penyelenggaraan SLB N Karangasem
6
Penyelenggaraan SLB N Klungkung
Meningkatnya mutu pendidikan khusus di SLB C Negeri Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB C 1 Negeri Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Jembrana Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB C N Singaraja Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Karangasem Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Klungkung
7.408.060.000
-
362.000.000
Bidang PKPLK
318.000.000
Bidang PKPLK
359.800.000
Bidang PKPLK
305.000.000
Bidang PKPLK
497.635.000
Bidang PKPLK
205.000.000
Bidang PKPLK
6
(1)
9
(2)
(3)
(4)
7
Penyelenggaraan SLB N Bangli
Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Bangli
255.000.000
Bidang PKPLK
8
Penyelenggaraan SLB B Sidakarya
305.000.000
Bidang PKPLK
9
Penyelenggaraan SLB N Gianyar
Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B Sidakarya Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Gianyar
1.342.500.000
Bidang PKPLK
10
Penyelenggaraan SLB B Tabanan
Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B Tabanan
1.475.500.000
Bidang PKPLK
11
Penyelenggaraan SLB A N Denpasar
355.000.000
Bidang PKPLK
12
Penyelenggaraan SLB B N Jimbaran
698.600.000
Bidang PKPLK
13
Penyelenggaraan SLB B N Singaraja
206.200.000
Bidang PKPLK
14
Lomba Prestasi dan Kreatifitas Siswa PLB
Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB A N Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B N Jimbaran Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B N Singaraja Meningkatnya kompetensi siswa dan kreatifitas siswa SLB
722.825.000
Bidang PKPLK
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1 2 3 4 5
Pemberdayaan Tim Peneliti dan Pengembang Kurikulum SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Lomba Menciptakan Bahan Ajar Berbasis ICT Kompetensi Olimpiade Sains Guru MIPA SMA dan SMK Pelatihan Pemantapan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Pelatihan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatnya ketersediaan model-model kurikulum dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB Meningkatnya kemampuan guru dalam menciptakan bahan ajar berbasis ICT Meningkatnya prestasi dan kemampuan guru peserta Olimpiade Sains MIPA, SMA dan SMK Meningkatnya kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis TIK Meningkatnya SDM dan kompetensi tenaga pendidik dan pengelola pendidikan anak usia dini
10.214.092.600 356.720.000
Bidang Jibang
337.372.000
Bidang Jibang
420.885.750
Bidang Dikmen
950.000.000
Bidang Jibang
684.865.900
Bidang Jibang
7
(1) 6
Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Guru SD
7
9
Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Guru SMP Diklat Pengembangan Model Pembelajaran Tematik SD Rintisan Olimpiade Sains Guru MIPA SD dan SMP
10
Pelatihan Karakter Bangsa Guru SMP
11
Pelatihan Pendidikan Karakter Guru SD
12
Pelatihan Guru Bidang Studi yang di-UN-kan pada SD dan SMP Pendidikan dan Pelatihan Asesor Pendidikan Formal Workshop Karya Tulis dan Penelitian Tindakan Kelas Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK Pengembangan Profesi Guru SMA Negeri Bali Mandara Pelatihan Guru Bidang Studi yang di-UN-kan pada SMA/SMK Bintek Penyelenggaraan Kurikulum Bagi Guruguru SMA Pelatihan Kurikulum Bagi Guru-guru SMK
8
13 14 15 16 17 18
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya pemahaman guru SD dalam penerapan kurikulum 2013 Meningkatnya pemahaman guru SMP dalam penerapan kurikulum 2013 Meningkatnya penguasaan guru tentang model pembelajaran tematik SD Rintisan Meningkatnya prestasi dan kemampuan guru peserta olimpiade sains MIPA SD dan SMP Meningkatnya pemahaman guru dalam menerapkan pendidikan karakter bangsa di sekolah Meningkatnya pemahaman guru SD dalam menerapkan pendidikan karakter bangsa di sekolah Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar pada bidang studi yang di-UN-kan Meningkatnya kemampuan tim asesor SD, SMP, SMA/SMK se Bali Meningkatnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah dan penelitian tindakan kelas Meningkatnya mutu tenaga pendidik di SMAN Bali Mandara
370.000.000
Bidang Dikdas
339.933.000
Bidang Dikdas
125.000.000
Bidang Dikdas
162.900.000
Bidang Dikdas
267.652.200
Bidang Dikdas
330.240.000
Bidang Dikdas
471.000.000
Bidang Dikdas
129.353.000
Bidang Jibang
297.000.000
Bidang Jibang
576.207.500
Bidang Dikmen
Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar yang bidang studi yang di-UN-kan Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar
348.442.400
Bidang Dikmen
247.325.000
Bidang Dikmen
Meningkatnya kemampuan kompetensi guru SMK
247.500.000
Bidang Dikmen
8
(1) 19
Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran
20
Workshop Guru Pembimbing Khusus (GPK)
21
Workshop Pembelajaran Karakter dan Kepramukaan Workshop Teknik Pembelajaran Individu dan Bahan Ajar SLB
22
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan guru dalam keterlaksanaan standar pembelajaran Meningkatnya kompetensi dan kinerja guru pembimbing khusus (GPK) Meningkatnya kemampuan karakter dan kepramukaan
160.000.000
Bidang PKPLK
197.700.000
Bidang PKPLK
143.214.600
Bidang PKPLK
Meningkatnya tolok ukur tentang tingkat pemahaman penguasaan teknik pembelajaran individu dan bahan ajar SLB Meningkatnya kompetensi guru PLB
`157.600.000
Bidang PKPLK
159.895.000
Bidang PKPLK
23
Workshop Kompetensi Guru PLB
24
Workshop Manajemen Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Kompetensi Guru SLB
Meningkatnya pelayanan pembelajaran pendidikan khusus
133.662.000
Bidang PKPLK
Meningkatnya kompetensi guru SLB
689.128.750
Bidang PKPLK
Workshop Pengembangan Layanan Pendidikan Khusus Pelatihan Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Pelatihan Guru Pembina UKS
Meningkatnya jenis layanan khusus
106.100.000
Bidang PKPLK
Meningkatnya kualitas hasil penyusunan kurikulum mata pelajaran muatan lokal Meningkatnya kualitas SDM dan kompetensi guru pembina UKS TK, SD, SMP dan SMA/SMK Meningkatnya keterampilan mahir dasar dan mahir lanjutan
496.500.000
Bidang Jibang
399.695.000
Bidang Pemuda
266.921.500
Bidang Pemuda
Meningkatnya keterampilan pelatih tingkat dasar
289.129.000
Bidang Pemuda
Meningkatnya keterampilan guru pembina guru pramuka tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK se Bali
290.500.000
Bidang Pemuda
25 26 27 28 29 30 31
Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir Lanjutan Kursus Pelatih Tingkat Dasar (KPD) Penilaian Guru Pembina Pramuka Tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se Bali
9
(1) 32 10
Pelatihan Guru Pembina KSPAN
(2) Meningkatnya pengetahuan dan jumlah pembina KSPAN di sekolah
2
3 4 5 6 7
8 9 10
Rapat Koordinasi, Sinkronisasi dan Perencanaan Program Tahunan Penilaian Penetapan dan Penataran Angka Kredit Guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Pamong Belajar di Provinsi Bali Ujian Pemantapan SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Tim Pengembang Kurikulum Penyusunan Naskah Ujian dan Pemantapan SMP, SMA, SMK dan SLB Cerdas Cermat 4 Pilar Kebangsaan Pemilihan Siswa, Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah Berprestasi dan Guru Berdedikasi Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Semua Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Pemberian Penghargaan Kepada Siswa Berprestasi
219.250.000
(4) Bidang Pemuda
42.032.352.375
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1
(3)
Meningkatnya hasil rakor, sinkronisasi dan perencanaan program tahunan Meningkatnya kualitas penilaian penetapan dan penerapan angka kredit guru dan pamong belajar di Provinsi Bali
492.579.150
Bidang Jibang
304.800.000
Bidang Jibang
Meningkatnya hasil ujian nasional SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB Meningkatnya kompetensi dan hasil koordinasi Tim Pengembang Kurikulum Meningkatnya ketersediaan soal SMP, SMA, SMK dan SLB
3.545.709.500
Bidang Jibang
80.500.000
Bidang Jibang
911.156.500
Bidang Jibang
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap 4 pilar kebangsaan Meningkatnya prestasi mutu dan kompetensi siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
386.326.500
Bidang Jibang
888.049.000
Bidang Jibang
Tercapainya kualitas pelaksanaan program pendidikan untuk semua di Provinsi Bali Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan bidang pendidikan Meningkatnya jumlah siswa berprestasi menerima penghargaan
181.160.000
Bidang PNFI
313.075.100
Bidang Jibang
694.225.000
Bidang Jibang
10
(1) 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23
(2)
Pemberian Penghargaan Kepada Guru Berprestasi Ujian Sekolah SD/MI/SDLB dan Paket A Terkoordinasi Provinsi BOP Badan Akreditasi Pendidikan
Meningkatnya jumlah guru berprestasi menerima penghargaan Meningkatnya mutu pendidikan
Manajemen Operasional Bantuan Sarana Prasarana PAUD Manajemen Operasional Penyelenggaraan Bansos SD Manajemen Operasional Penyelenggaraan Bansos SMP Manajemen Operasional Bantuan Sarana dan Prasarana SD dan SMP Pembinaan Olimpiade MIPA SMP (OSN) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD dan SMP (O2SN) Evaluasi dan Monev Bansos, Hibah
Meningkatnya mutu lembaga PAUD
Perencanaan dan Pembangunan Fisik SMKN Bali Mandara Perencanaan Pembangunan Fisik SMKN Bali Mandara Buleleng Tahap II Perencanaan Pembangunan SMA/SMK Negeri Bali Mandara Penyelenggaraan Pendidikan Tamatan SMP Keluarga Tidak Mampu ke SMK
(3)
(4)
594.225.000
Bidang Jibang
3.249.151.725
Bidang Jibang
161.171.000
Bidang PKPLK
97.345.900
Bidang PNFI
109.912.000
Bidang Dikdas
Tersalurkannya bansos pada jenjang SMP
78.000.000
Bidang Dikdas
Meningkatnya mutu siswa SD dan SMP
81.015.000
Bidang Dikdas
Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa peserta olimpiade MIPA SMP (OSN) dan olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) SD dan SMP Terseleksinya sekolah penerima bansos dan hibah
2.790.660.000
Bidang Dikdas
129.071.000
Bidang Jibang
Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan fisik SMKN Bali Mandara di Buleleng Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan fisik SMKN Bali Mandara di Buleleng tahap II Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan SMA/SMKN Bali Mandara Meningkatnya jumlah siswa tamatan SMP dari keluarga kurang mampu melanjutkan ke SMK
23.510.000.000
Bidang Dikmen
505.700.000
Bidang Dikmen
700.000.000
Bidang Dikmen
68.643.000
Bidang Jibang
Terpetakannya standar sekolah/madrasah di Provinsi Bali
Tersalurkannya bansos pada jenjang SD
11
(1) 24 25 26 27 28 29 30 31 11
Manajemen Operasional Penyelenggaraan Bansos SMA/SMK Pembinaan O2SN, FLS2N dan OSN ke Tingkat Nasional Pembinaan Pengembangan Pembelajaran Kecakapan Hidup Pembinaan Sekolah Berkebutuhan Khusus Perencanaan Pembangunan SLB C Negeri Singaraja Perencanaan Pembangunan SLB C Negeri Denpasar Manajemen Operasional Beasiswa Kepada Mahasiswa Seleksi dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah di Provinsi Bali
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya kelancaran penyaluran bansos pada jenjang SMA/SMK Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa peserta O2SN, FLS2N dan OSN ke Tingkat Nasional Terwujudnya model pengembangan kecakapan hidup
241.910.000
Bidang Dikmen
470.000.000
Bidang Dikmen
188.500.000
Bidang PNFI
Meningkatnya pelayanan sekolah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sarana pendidikan pada SLB C N Singaraja Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sarana pendidikan pada SLB C N Denpasar Meningkatnya motivasi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan Meningkatnya kompetensi calon pengawas sekolah di Provinsi Bali
247.182.000
Bidang PKPLK
150.000.000
Bidang PKPLK
350.000.000
Bidang PKPLK
75.820.000
Bidang Jibang
436.465.000
Bidang Jibang
Meningkatnya kemampuan pelajar dibidang olahraga dan seni Meningkatnya kemampuan olahraga pelajar di tingkat wilayah Terseleksinya pemuda yang berprestasi untuk mengikuti program pertukaran pemuda luar negeri, kapal pemuda nusantara dan pemuda pelopor Meningkatnya pembinaan kepramukaan dan tersedianya sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan
3.418.500.000
Bidang Olahraga
3.907.844.800
Bidang Olahraga
394.000.000
Bidang Pemuda
988.712.500
Bidang Pemuda
Program Pemuda dan Olahraga 1
Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI)
2
Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Wilayah (POPWIL) Seleksi Pertukaran Pemuda Luar Negeri, Kapal Pemuda Nusantara, dan Pemilihan Pemuda Pelopor Pembinaan Pramuka
3
4
12
(1) 5
Pembinaan Klub Olahraga Pelajar
6
Seleksi Paskibraka
7
Lomba Wawasan Wiyata Mandala
8
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya pembinaan klub olahraga pelajar SMP dan SMA/SMK Meningkatnya kualitas hasil seleksi Paskibraka
1.539.744.000
Bidang Olahraga
1.532.454.700
Bidang Pemuda
392.225.000
Bidang Pemuda
Liga Pendidikan Indonesia (LPI)
Meningkatnya wawasan lingkungan sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK se Bali Meningkatnya prestasi atlet sepak bola
736.581.900
Bidang Pemuda
9
Pelatihan Kewirausahaan Pemuda
Meningkatnya keahlian pemuda dibidang kewirausahaan
237.500.000
Bidang Pemuda
10
Seleksi Wirausaha Muda Berprestasi dan SP-3 Berprestasi Jambore Pemuda Daerah Bali
Meningkatnya kemampuan wirausaha muda dan SP-3 berprestasi Meningkatnya pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan
375.000.000
Bidang Pemuda
658.400.000
Bidang Pemuda
Meningkatnya kemampuan pemuda dalam kepemimpinan
276.000.000
Bidang Pemuda Bidang Pemuda
951.947.000
Bidang Olahraga
15
Pengadaan Sarana Olahraga Untuk SLB se Bali
275.003.000
Bidang Olahraga
16
Pemberian Penghargaan Kepada Siswa Berprestasi Dicabang Olahraga
Meningkatnya mutu pelatih dan pembina paskibraka Provinsi Bali Meningkatnya kemampuan tenaga teknis (guru olahraga tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK) Meningkatnya prestasi olahraga SLB Bali ditingkat nasionaal dan internasional Meningkatnya prestasi olahraga Bali ditingkat nasionaal dan internasional
199.799.000
14
Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Bagi Pemuda Pelatihan Pelatih dan Pembina Paskibraka Provinsi Bali Pelatihan Tenaga Teknis Olahraga
453.555.000
Bidang Olahraga
11 12 13
13
(1)
(2)
PROGRAM UPT BPKB 1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1
Belanja Jasa Surat-Menyurat
Meningkatnya kualitas layanan surat menyurat UPT BPKB
2
4
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
6
(4)
4.007.540.000
-
657.009.525
-
360.000
UPT BPKB
Meningkatnya pelayanan jasa Komunikasi, listrik dan air
126.840.000
UPT BPKB
Meningkatnya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional
166.569.525
UPT BPKB
Meningkatnya kebersihan ruang kantor dan penginapan
191.400.000
UPT BPKB
55.790.000
UPT BPKB
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Meningkatnya kondisi peralatan kantor yang tersedia di UPT BPKB Meningkatnya ketersediaan alat tulis kantor
15.000.000
UPT BPKB
7
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Meningkatnya ketersediaan barang cetakan dan penggandaan
7.450.000
UPT BPKB
8
Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Upacara Keagamaan
Meningkatnya pelayanan bahan bacaan
3.600.000
UPT BPKB
75.000.000
UPT BPKB
15.000.000
UPT BPKB
812.234.700
-
302.234.700
UPT BPKB
3
9 10 2
(3)
Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program-program pendidikan Meningkatnya sradha bakti pegawai dalam pelayanan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Meningkatnya sarana dan prasarana ruang asrama UPT BPKB Bali
14
(1) 2 3 4 3
(2)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Meningkatnya kondisi gedung kantor yang ada di UPT BPKB Perencanaan Pembangunan Gedung Penginapan Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan gedung di UPT BPKB Bali penginapan di UPT BPKB Bali Pembangunan Tower Air dan Sumur Bor Tersedianya air bersih guna menunjang kegiatan pelayanan terhadap peserta pelatihan
2 3 4 5 6 7
8 9
Model Pemberdayaan Pengantar Anak Pendidikan Anak Usia Dini Model Bahan modul Paket C Setara Kelas 1 Pengkajian Program Pendidikan Anak Usia Dini Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Dasar Berbasis Keluarga Model Pelatihan Kewirausahaan Keterampilan Pembuatan Dupa Pembelajaran Program Kesetaraan Paket C Model Program Kewirausahaan Bidang Pelayanan Jasa Pada Pendidikan Kesetaraan Paket C Model Pembentukan Kelompok Belajar Usaha Keterampilan Ukir Kayu Pelatihan Pemuda Produktif Berorientasi Pada Kecakapan Hidup Bidang Pertukangan
(4)
90.000.000
UPT BPKB
200.000.000
UPT BPKB
220.000.000
UPT BPKB
2.538.295.775
Program Pendidikan Nonformal 1
(3)
-
Meningkatnya keterampilan pengantar anak PAUD
100.250.000
UPT BPKB
Meningkatnya pendidikan dan pengetahuan pembelajaran paket C terintegrasi dengan kecakapan hidup Meningkatnya bahan masukan untuk penyempurnaan program PAUD Meningkatnya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung masyarakat Meningkatnya program wirausaha pembuatan dupa
112.164.500
UPT BPKB
75.431.100
UPT BPKB
126.201.500
UPT BPKB
139.000.000
UPT BPKB
Meningkatnya proses pembelajaran dan mutu pendidikan kesetaraan paket C Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pendidikan kesetaraan paket C
127.500.000
UPT BPKB
160.450.000
UPT BPKB
Meningkatnya keterampilan kelompok belajar ukir kayu
116.864.300
UPT BPKB
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pemuda produktif berorientasi kecakapan hidup bidang pertukangan
189.902.800
UPT BPKB
15
(1) 10
11 12
Model Pemberdayaan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Keterampilan Menjahit Pakaian Kegiatan Pengembangan Desa Vokasi
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya kemampuan perempuan dalam bidang menjahit pakaian
139.700.000
UPT BPKB
Terbentuknya kelompok usaha pedesaan bagi masyarakat kurang mampu Meningkatnya keterampilan warga masyarakat dalam bidang pengolahan limbah biogas menjadi pakan ikan, unggas, media jamur dan pupuk organik
318.128.600
UPT BPKB
147.881.575
UPT BPKB
Meningkatnya kecerdasan anak usia dini
140.000.000
UPT BPKB
13
Model Pembelajaran Kewirausahaan Masyarakat Dalam Bidang Pemanfaatan Limbah Biogas Menjadi Pakan Ikan, Unggas, Media Jamur dan Pupuk Organik Penyelenggaraan PAUD Percontohan
14
Diklat Tenaga Pendidik PAUD
Meningkatnya pengetahuan pendidik PAUD
135.341.700
UPT BPKB
15
Model Pembelajaran Paket C Dibidang Keterampilan Multi Media Model Pembelajaran Keterampilan Anyaman Cili Melalui Janur Ibung Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Permasalahan Program Tahunan PAUDNI
Meningkatnya pengetahuan paket C bidang multi media
239.913.400
UPT BPKB
Meningkatnya keterampilan kelompok warga masyarakat bidang anyaman Meningkatnya program PAUDNI dan sinkronisasi dengan SKB se- Bali SUB TOTAL DISDIKPORA
144.566.300
UPT BPKB
120.000.000
UPT BPKB
131.827.591.825
-
SUB TOTAL UPT BPKB
4.007.540.000
-
TOTAL DISDIKPORA + UPT BPKB
135.835.131.825
-
16 17
16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Prov. Bali Mengukur prestasi kinerja dari organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali diawali dari kerangka Misi, Tujuan dan Sasaran. Lihat Tabel 3. Tabel 3 Misi, Tujuan dan Sasaran
MISI 1. Mengembangkan sistem tata kelola pendidikan yang memberdayakan masyarakat Bali seutuhnya
TUJUAN 1.
Meningkatkan akses pendidikan berkualitas untuk semua jenjang dan jenis pendidikan yang cerdas, kompetitif dan non diskriminatif menuju Bali Mandara
SASARAN 1. Meningkatnya akses pendidikan berekualitas jenjang PAUD 2. Meningkatnya akses pendidikan berkualitas jenjang Pendidikan Dasar 3. Meningkatnya akses pendidikan menengah universal (Wajib Belajar 12 tahun) yang berkualitas 4. Meningkatnya mutu pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus 5. Meningkatnya mutu pendidikan nonformal dan informal 6. Meningkatnya prestasi peserta didik di olimpiade sains/aneka kejuaraan
MISI 2. Mengembangkan metode, sistem dan proses pendidikan berpusat pada peseerta didik
TUJUAN 1. Meningkatkan peserta didik berkarakter sesuai dengan nilai budaya Bali berlandaskan Tri Hita Karana dan menguasai IPTEK
SASARAN 1. Meningkatnya mutu pendidikan karakter 2. Meningkatnya mutu penguasaan IPTEK
MISI 3. Melaksanakan programprogram pendidikan berkelanjutan untuk perkembangan, pengembangan dan/atau
TUJUAN 1. Meningkatkan standarisasi dan pengendalian mutu pendidikan, pemuda dan olahraga
SASARAN 1. Meningkatnya mutu publikasi, informasi dan manajemen pendidikan 2. Meningkatnya kwalitas
23
pembangunan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Mandara)
2.
3.
fasilitas gedung kantor ditingkat satuan pendidikan 3. Meningkatnya mutu satuan pendidikan 4. Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan 5. Meningkatnya jumlah sekolah per 10.000 penduduk 6. Meningkatnya jumlah guru per 1000 murid 7. Meningkatnya kualitas dan daya dukung pusat administrasi perkantoran Meningkatkan kualitas 1. Meningkatnya jumlah dan daya saing kegiatan kepemudaan pemuda 2. Meningkatnya daya saing pemuda 3. Meningkatnya wawasan kepemudaan Meningkatkan kualitas 1. Meningkatnya kegiatan dan daya saing keolahragaan keolahrgaan 2. Meningkatnya jumlah pendidikan gedung olahraga yang refresentatif 3. Meningkatnya mutu cabang olahraga prestasi dan rekreasi
Dengan konsentrasi pada sasaran maka dapat diukur capaian prestasi kerja melalui indikator isu-isu strategis yang telah dituangkan kedalam Renacana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Melalui beberapa terobosan yang terus menerus diupayakan, program Bali Mandara yang pelaksanaannya telah memasuki Jilid II berhasil mengantarkan dunia pendidikan meraih sederet prestasi gemilang, seperti dibidang PAUD, Rata-rata Lama Sekolah, APK, APM, Anak Putus Sekolah, Buta Aksara, Pembangunan Pendidikan SMA/SMK Bali Mandara, dan Indek Kebahagiaan Pendidikan. 1. PAUD Layanan PAUD dilaksanakan oleh berbagai institusi seperti : (1) Taman Kanak-Kanak, (2) Raudhatul Athfal (RA), (3) Kelompok Bermain/Play Group (KB), (4) Taman Penitipan Anak (TPA), (5) Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), dan (6) Satuan PAUD Sejenis (SPS) seperti PAUD Terintegrasi Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB) dan PAUD Banjar. Seiring perjalanan waktu untuk lima tahun terakhir periode tahun 2010 – 2014 pertumbuhan lembaga PAUD tergolong masih lambat dengan rata-rata pertumbuhan 6,38 % pertahun. Tabel 4.
24
Namun angka partisipasi kasar (APK) PAUD dalam perkembangan periode 5 tahun terkahir (2010-2014) cukup signifikan. Tabel 5. Tabel 4 Pertumbuhan lembaga PAUD Periode 2010-2014 Tahun 2010 2011 2012 2619 2706 3272 3,21 17,29
Angka pertumbuhan Persentase Pertumbuhan (%)
2013 3343 2,12
Rata-rata pertumbuhan (%)
2014 3443 2,90 6,38
Tabel 5 Perkembangan APK PAUD Tahun 2010-2014
2010 215.972*)
2011 148.816
Tahun 2012 184.520
2013 190.067
2014 199.678
Jumlah anak yang terlayani PAUD (siswa) Perkembangan APK 53,46 54,81 67,72 69,81 73,34 PAUD (%) *) Keterangan : jumlah anak-anak yang terlayani PAUD terhitung 0-6 tahun, sedangkan dari tahun 2011 data direkapitulasi dengan rentangan usia PAUD 3-6 tahun.
Tabel 5, menunjukkan bahwa capaian APK PAUD sebesar 73,34 % ternyata mampu melampaui target RENSTRA tahun 2014 sebesar 64,5 % akan tetapi masih berada dibawah APK PAUD Nasional sebesar 69,4 %. 2. APK dan APM APK (Angka Partisipasi Kasar) adalah persentase dari perbandingan jumlah keseluruhan murid pada jenjang satuan pendidikan tertentu dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah menurut satuan jenjang pendidikan dimaksud. Formula : Jumlah keseluruhan murid SD/SDLB/MI/Paket A
APK SD =
X 100% Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun
25
APM (Angka Partisipasi Murni) adalah persentase dari perbandingan jumlah murid usia satuan jenjang pendidikan tertentu dibagi dengan jumlah penduduk kelompok usia satuan pendidikan termaksud. Formula : Jumlah keseluruhan murid usia 7 – 12 tahun dijenjang SD/SDLB/MI/Paket A
APM SD =
X 100% Jumlah seluruh penduduk kelompok usia 7 – 12 tahun
Dari formulasi APK dan APM di atas dapat dilaporkan target capaian kinerja tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 6 APK/APM SD Uraian Jumlah Lembaga Sekolah Dasar/MI Jumlah siswa SD/MI/SDLB/Paket A
Tahun 2014 2.478
APK (%) APM (%)
107,97 97,21
423.354
Tabel 7 APK/APM SMP Uraian Jumlah Lembaga SMP/MTs Jumlah siswa SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Tahun 2014 429 190.672
APK (%) APM (%)
106,74 86,85 Tabel 8 APK/APM SMA/SMK
Uraian Jumlah Lembaga SMA/MA/SMK Jumlah siswa SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
Tahun 2014 343 87.893
APK (%) APM (%)
101,40 76,13
26
3. Angka Mengulang dan Putus Sekolah Tabel 9 Angka mengulang dan putus sekolah Satuan Jenjang Pendidikan
Jumlah siswa Tahun Pelajaran 2012/2013
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK
Mengulang
422.895
Tahun Pelajaran 2012/2013 6.603
190.672 159.648
2.611 1.159
Putus Sekolah %
1,56
Tahun Pelajaran 2012/2013 414
%
0,10
1,37 0,73
318 466
0,17 0,29
4. Buta Aksara Berdasarkan data tahun 2010 ternyata jumlah penduduk yang berusia 15-59 tahun yang masih buta aksara sebanyak 158.608 jiwa atau rata-rata sebesar 6,64 % dengan sebaran : Tabel 10 Sebaran persentase buta aksara menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali keadaan tahun 2014 Bll 7,94%
Jembr . 3,75%
Tbn
Bdg.
Gia.
Klk
Bangli
3,98%
2,75%
6,29%
15,06 %
11,38%
K.ase m 20,20 %
Dps 1,51%
5. SMA/SMK Bali Mandara Sebagai langkah strategis untuk mewujudkan Visi BALI MANDARA adalah membangun sekolah layanan khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak dari para keluarga miskin tetapi secara potensial memiliki kemampuan intelektual yang baik. Untuk itu, target sampai tahun 2018 akan dibangun dan dikembangkan 4 unit SMA/SMK NEGERI BALI MANDARA. 6. Rata-rata Lama Sekolah Dengan menggunakan formula jumlah penduduk yang telah memiliki ijazah pendidikan terakhir ditambah dengan jumlah penduduk yang masih menempuh pendidikan dikurangi dengan penduduk yang tidak/belum pernah sekolah kemudia dibagi dengan seluruh jumlah penduduk diperoleh hasil bahwa rata-rata lama pendidikan penduduk Provinsi Bali yakni 8,4 tahun. Capaian ini berada diatas rata-rata Nasional yakni sebesar 7,9 tahun.
27
3.2. Sasaran : Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Tabel 11.
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan 2014
No.
1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
10.
11.
Target
Realis asi
4 108,95 % 98,60%
5 107,9 7 97,21
6 99,10
Target akhir tahun renstra 2018 7 112%
98,59
100%
97,21
106,7 4 86,85
102,38
110%
97,03
82,89%
104,25 % 83,90%
103,51
90%
96,5
87,44%
89%
113,93
95%
106,73
65,98%
67,20%
101,4 0 76,13
113,28
80%
95,16
70%
75%
78
104
95%
82,10
89,17%
89,42%
95,48
106,77
90,42
105,59
8,62%
8,87%
8,4
94,70
9,87%
85,10
59,51%
59,51%
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
8,61%
6,64
77,11
n/a
n/a
Indikator Kinerja
Capaian Tahun 2013
2 APK SD Sederajat APM SD Sederajad APK SMP Sederajad APM SMP Sederajad APK SMA Sederajad APM SMA Sederajad Persentase guru yang sudah memenuhi kwalifikasi S1/D4 Angka Melek Huruf Angka ratarata lama sekolah Persentase Guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi Persentase ketuntasan buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun.
3 108,52% 98,60% 103,51%
%
Capaian s/d 2014 trhdp 2018 (%) 8 108,95
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Upaya-upaya tersebut dilakukan karena pendidikan merupakan salah satu usaha yang sangat strategis untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, berahlak mulia, berbudi pekerti luhur, serta memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
28
3.2.1. Indikator Pendidikan Untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan sosial di Provinsi Bali khususnya terkait dengan pelayanan pendidikan, dapat dilakukan melalui analisa kinerja terhadap indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni sebagai berikut:
3.2.1.1.Angka Melek Huruf (AMH)
Berdasarkan data BPS tahun 2011, perkembangan angka melek huruf (AMH) di Provinsi Bali selama empat tahun terakhir terus meningkat dari 86,94 persen di tahun 2008, kemudian menjadi 89,27 persen di tahun 2012. Perkembangan ini menunjukan keseriusan pemerintah Provinsi Bali dalam mengembangkan program-program pendidikan agar menjadi lebih optimal dan tepat sasaran. Apabila dibandingkan dengan rata-rata nasional maka angka melek huruf Bali tergolong rendah sebab pencapaian nasional sudah menyentuh level 90 persen ke-atas.
Tabel 12. Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten/Kota se-Bali Tahun No Kabupaten/Kota 2008
2009
2010
2011
Jembrana 88,96 Tabanan 89,15 Badung 92,16 Gianyar 85,00 Klungkung 80,98 Bangli 82,11 Karangasem 72,14 Buleleng 87,60 Kota Denpasar 97,14 Provinsi Bali 86,94 Indonesia 92,19 Sumber : BPS Provinsi Bali.
89,60 89,31 92,29 85,40 81,10 82,23 72,27 87,84 97,27 87,22 92,58
89,82 89,62 92,92 85,72 82,09 83,80 72,40 88,46 97,33 88,40 92,91
90,69 90,82 92,96 86,81 82,39 85,64 74,12 88,63 97,49 89,17 92,91
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Reduksi shortfall 2008- 2009- 20082010 2011 2011 2,80 3,24 2,50 2,07 3,76 2,49 3,11 2,95 2,17 2,20 3,10 2,29 2,42 2,61 1,95 3,08 4,38 2,70 0,96 2,58 1,92 2,63 2,54 2,02 2,56 2,85 2,31 3,34 3,90 2,57 3,04 2,11 2,10
Secara nasional AMH Provinsi Bali menduduki peringkat ke-27, peringkat ini masih cukup jauh dengan rata-rata nasional. Namun demikian jika dibandingkan dengan Provinsi tetangga maka Provinsi Bali masih lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Angka Melek Huruf Provinsi NTT mencapai 88,59 persen, Jawa Timur (88,52 persen) dan NTB baru mencapai 83,24 persen. Meskipun angka melek huruf di Provinsi Bali lebih rendah dari nasional tetapi dari segi perkembangan kecepatan keberhasilan program pendidikan masih lebih tinggi di Provinsi Bali. Hal ini dapat ditunjukan dengan tingginya reduksi shortfall yang ada.
29
Pada periode 2008-2010, kecepatan pembangunan pendidikan dari sisi angka melek huruf di Provinsi Bali mencapai 3,34 persen sedangkan nasional mencapai 3,04 persen. Begitu pula pada periode 2009-2011 dimana capaian Provinsi Bali sebesar 3,90 persen, sedangkan nasional sebesar 2,11 persen. Dengan melihat perkembangan ini patutlah Provinsi Bali berbangga bahwa program-program pendidikan yang dikembangan mampu memberikan kecepatan pembangunan dalam meningkatkan angka melek huruf masyarakat Provinsi Bali. 3.2.1.2.Rata-Rata Lama Sekolah (MYS)
Tabel 13. Rata-Rata Lama Sekolah (MYS) Kabupaten/Kota se-Bali Tahun
Reduksi shortfall Kabupaten/Kota 2008- 2009- 20082008 2009 2010 2011 2010 2011 2011 1 Jembrana 7,60 7,65 7,80 7,81 1,61 1,45 1,40 2 Tabanan 7,78 7,84 8,00 8,37 1,74 2,73 2,02 3 Badung 9,11 9,18 9,38 9,45 2,13 2,15 1,79 4 Gianyar 7,94 8,03 8,07 8,37 1,38 2,20 1,82 5 Klungkung 7,02 7,03 7,11 7,35 1,02 1,99 1,59 6 Bangli 6,50 6,52 6,63 6,66 1,25 1,30 1,23 7 Karangasem 5,37 5,41 5,81 5,82 2,13 2,08 1,68 8 Buleleng 6,89 7,09 7,29 7,36 2,22 1,83 1,80 9 Kota Denpasar 10,47 10,49 10,65 10,70 1,96 2,16 1,71 Provinsi Bali 7,73 7,83 8,21 8,35 2,57 2,69 2,04 Indonesia 7,47 7,72 7,92 7,94 2,43 1,74 1,84 Sumber : BPS Provinsi Bali. No
Pada tahun 2011 rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali mencapai 8,35 tahun atau setara dengan sekolah kelas tiga SLTP namun tidak tamat. Sedangkan untuk rata-rata nasional pada tahun 2011 baru mencapai 7,94 tahun atau baru duduk dikelas dua SLTP. Capaian yang cukup menggembirakan lainnya ditunjukan dengan tingginya tingkat perkembangan (reduksi shortfall) rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali jika dibandingkan dengan nasional. Selama kurun waktu 2008-2011 tingkat perkembangan rata-rata
lama sekolah di Provinsi Bali mencapai 2,04 tahun
sedangkan untuk tingkat nasional mencapai 1,84 tahun. Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Bali jika dibandingkan dengan Provinsi tetangga yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur cukup jauh perbedaanya. Bahkan ketiga Provinsi tetangga masih dibawa nasional sedangkan di Provinsi Bali sudah berada di atas nasional. Untuk Provinsi Jawa Timur capaian angka rata-rata lama sekolah mencapai 7,34 tahun; NTB (6,99 tahun) dan Provinsi NTT mencapai 6,97 tahun.
30
3.2.1.3.Angka Partisipasi Kasar
Angka partisipasi kasar (APK) merupakan salah satu indikator kinerja utama dalam melihat keberhasilan program-program pendidikan yang telah dilakukan di Provinsi Bali. Perkembangan pendidikan dipengaruhi beberapa faktor seperti adanya sarana dan prasarana sekolah, kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Sarana dan prasarana sekolah yang memadai baik jumlah maupun kualitasnya serta lokasi yang tepat akan memudahkan bagi masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan. Kondisi ekonomi yang baik akan berpengaruh pada kemampuan masyarakat sehingga mampu menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Grafik
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A Provinsi Bali 2009-2013. APK DAN APM SD / MI / PAKET A
100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
2009
2010
2011
2012
2013
APK SD
114,09%
118,40%
118,96%
108,52%
107,89%
APM SD
101,67%
101,44%
102,19%
95,93%
95,29%
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Prov. Bali 2013 Dari berbagai program dan kegiatan bidang pendidikan di Provinsi Bali selama kurun waktu 5 (lima) tahun ini mencapai hasil cukup menggembirakan, terindikasi dari capaian Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dan SMA/SMK/MA/Paket C, mendapat nilai yang positif dan selalu lebih baik dari Target Nasional maupun dengan Provinsi lainnya. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, Angka partisipasi kasar (APK) untuk tingkat SD/MI/Paket A dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 99,41; 110,81; 111,56; 118,96; dan 116,7. Grafik APK dan APM SD Provinsi Bali 2009-2013 Sedangkan Angka partisipasi kasar (APK) untuk tingkat SMP/MTs/Paket B dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 77,95; 77,78; 76,69; 108,54; dan 103,51.
31
Grafik 1. APK dan APM SMP/MTs/Paket B Provinsi Bali 2009-2013 APK DAN APM SMP / MTS / PAKET B
100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
2009
2010
2011
2012
2013
APK SMP
106,59%
106,80%
108,54%
103,51%
106,73%
APM SMP
78,73%
82,61%
84,88%
82,89%
85,24%
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Prov. Bali 2013 Grafik di di bawah ini menunjukkan bahwa Angka partisipasi kasar (APK) untuk tingkat SMA/SMK/MA/Paket C ada peningkatan capaian dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 70,28; 82,18; 82,36; 85,31; dan 87,44.
Grafik 2. APK dan APM SMA/MA/SMK/Paket C Provinsi Bali 2009-2013 APK DAN APM SMA/MA/SMK/PAKET C 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
2009
2010
2011
2012
2013
APK SM
81,90%
77,18%
85,31%
87,44%
92,40%
APM SM
60,79%
57,08%
60,00%
65,98%
77,51%
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Prov. Bali 2013
Kondisi Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD di Provinsi Bali dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dikatakan sangat tinggi, rata-rata hampir mendekati angka 100. Hal ini menunjukan bahwa aspek pemerataan dan peningkatan akses pendidikan yang telah dilakukan selama ini berhasil dengan baik, sehingga peningkatkan minat
masyarakat Bali dalam menempuh pendidikan di tingkat
Sekolah Dasar menjadi sangat tinggi. Demikian pula dengan kondisi angka partisipasi kasar di tingkat SMP dan SMA di Provinsi Bali dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukan peningkatan yang signifikan. Kondisi Angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD di Provinsi Bali dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dikatakan sangat tinggi, rata-rata hampir
32
mendekati angka 100. Hal ini menunjukan bahwa aspek pemerataan dan peningkatan akses pendidikan yang telah dilakukan selama ini berhasil dengan baik, sehingga peningkatkan minat
masyarakat Bali dalam menempuh pendidikan di tingkat
Sekolah Dasar menjadi sangat tinggi. Demikian pula dengan kondisi angka partisipasi kasar di tingkat SMP dan SMA di Provinsi Bali dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukan peningkatan yang signifikan.
3.2.1.4.Angka Partisipasi Murni
Angka partispasi murni (APM), merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di tingkat tertentu. Seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi jika dibandingkan dengan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. Angka partisipasi murni (APM) di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Berdasarkan data hasil evaluasi yang telah dilakukan,
Angka partisipasi murni
(APM) untuk tingkat SD/MI/Paket A dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 selalu meningkat secara signifikan, yaitu sebesar 94,82; 95,53; 95,53; 102,59; dan 98,50. Sedangkan Angka partisipasi murni (APM) untuk tingkat SMP/MTs/Paket B dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 juga mengalami peningkatan secara signifikan, yaitu sebesar 67,03; 67,83; 67,83; 84,88; dan 82,89 serta selanjutnya untuk Angka partisipasi murni (APM) tingkat SMA/SMK/MA/Paket C dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 juga selalu mengalami menunjukan tren uang meningkat yaitu dari 55,04 pada tahun 2008, menjadi
57,14, pada tahun 2009, demikian
seterusnya sampai dengan tahun 2012, yaitu sebesar 65,98. Angka Partisipasi Kasar untuk SD, SMP dan SMA dibandingkan capaian Angka Partisipasi Kasar pada tingkat Nasional Tahun 2014, secara rinci terpapar pada grafik berikut ini.
33
Grafik 3. Angka Partisipasi Kasar tahun 2014 APK 2014 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 -
PAUD
SD/MI
SMP/MTS
SMA/MA/SMK
NASIONAL
63,01
95,00
79,53
77,10
BALI
67,92
108,31
106,62
101,40
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali 2014, data diolah
Angka Partisipasi Murni Provinsi Bali untuk SD, SMP dan SMA dibandingkan capaian Angka Partisipasi Murni pada tingkat Nasional Tahun 2014, secara rinci terpapar pada grafik berikut ini.
Grafik 4. Anka Partisipasi Kasar tahun 2014 APM 2014 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 -
SD/MI
SMP/MTS
SMA/MA/SMK
Target Nas
83,57
58,17
75,00
BALI
98,20
87,66
76,13
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali 2014, data diolah
34
3.3. Aspek Fokus Capaian Kinerja Sesuai Permendagri 54/2010 Tabel 14 Aspek Fokus Sesuai Lampiran I Permendagri 54 Tahun 2010 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali No
A. A.1 A.2.1
A.3.2
B B.1 B.1.1
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan Masyarakat Bidang Urusan Pendidikan 1. Angka Melek Huruf 2. Angka rata-rata lama sekolah 3. Angka Partisipasi Kasar a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C 4. Angka pendidikan yang ditamatkan a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C 5. Angka Partisipasi Murni a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C Bidang Urusan Pemuda dan Olahraga 1. Jumlah Klub Olahraga 2. Jumlah Gedung Olahraga ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Pelayanan Urusan Wajib Bidang Urusan Pendidikan Pendidikan Dasar 1. Angka Partisipasi Sekolah a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B 2. Rasio Ketersediaan Sekolah a. SD/MI (per 10.000 jml penduduk)
Kondisi Kinerja Awal Periode RPJMD*
Capaia n 2013
Target Capaian Kinerja Tahun 2014 Target Realisas i
89,17 8,62
97,03 8,58
89,42 8,87
95,48 8,4
108,52 103,51 87,44
107,89 106,73 92,4
108,95 104,25 89,00
107,97 106,74 101,40
93,93 100,00 94,84
100 99,61 99,65
94,75 100,00 95,66
96,50 99,84 96,12
98,50 82,89 65,98
95,29 85,24 77,11
98,60 82,90 66,00
97,21 86,85 76,13
2.059 69
120 61
2.059 69
2.059 69
98,50 82,89
99,27 95,83
98,60 83,04
92,69 95,26
62,00
64,57
62,15
65,59
35
B.1.1 9
b. SMP/MTs (per 10.000 jml penduduk) 3. Rasio guru-murid a. SD/MI (per 1.000 murid) b. SMP/MTs (per 10.000 jml penduduk) Pendidikan Menengah 1. Angka Partisipasi Sekolah 2. Rasio Ketersediaan Sekolah (per 10.000 jml penduduk) 3 Rasio guru-murid a. SMA/MA (per 1.000 murid) b. SMK (per 1.000 murid) 4. Fasilitas Pendidikan (%) a. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik b. Sekolah pendidikan SMA/MA/SMK kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (%) 1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Putus Sekolah (%) 1. Angka putus sekolah SD/MI 2. Angka putus sekolah SMP/MTs 3. Angka putus sekolah SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (%) 1. Angka kelulusan SD/MI/Paket A 2. Angka kelulusan SMP/MTs 3. Angka kelulusan SMA/SMK/MA 4. Angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs 5. Angka melanjutkan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Bidang Urusan Kepemudaan dan Olahraga 1. Jumlah organisasi pemuda 2. Jumlah organisasi olahraga 3. Jumlah kegiatan kepemudaan
24,00
22,87
24,10
25,15
27,41
17,19
27,56
26,47
13,87
10,65
13,97
12,17
65,98
70,98
66,08
69,10
10,00
19,46
20,00
20,05
78,18
104,52
78,28
80,84
68,35
101,28
66,50
71,59
56,03
91,86
61,63
74,36
50,58
72,34
55,63
90,29
58,64
-
64,50
67,92
0,12
0,098
0,10
0,09
0,31
0,23
0,30
0,16
0,23
0,56
0,22
0,18
100
100
100
100
99,75
-
99,75
99,80
99,95
-
99,95
99,70
80,00
78,14
80,50
90,26
70,00
97,19
70,00
72,75
70,00
74,00
75
78
4.451
-
4.451
4.451
50
120
50
50
39
19
45
45
36
4. 5.
Jumlah kegiatan olahraga Jumlah lapangan/gelanggang olahraga
62
30
65
65
69
-
69
69
3.4. Analisis Kondisi dan Pemecahan Masalah 1. PAUD Capaian kinerja di atas hendaknya terus didorong dengan peningkatan mutu PAUD. Mengingat ada beberapa hal yang menjadi ’Pekerjaan Rumah (PR)’ Disdikpora. Prov. Bali untuk PAUD antara lain : 1) Jumlah tenaga pendidik PAUD, 2) Kualifikasi tenaga pendidik PAUD, 3) Manajemen pelayanan PAUD, 4) Sarana dan prasarana PAUD. Atas kondisi tersebut maka Disdikpora. Prov. Bali sangat membutuhkan kerjasama lintas SKPD, seperti : 1. Antara Dinas Kebudayaan dengan Disdikpora. Prov. Bali dalam hal program bantuan Desa Pakraman yang sebagiannya bisa dialokasikan untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan PAUD. 2. Antara BPMPD dengan Disdikpora Prov. Bali melalui program-program pemberdayaan Desa-Desa Gerbangsadu hendaknya perlu memikirkan program layanan pendidikan PAUD di Desa-desa Gerbangsadu. Misalnya, adanya gerakan 1 banjar 1 PAUD. 3. Antara Dinas Sosial dengan Disdikpora. Prov. Bali dalam hal implementasi Program Keluarga Harapan (PKH). Seyogyanya Dinas Sosial bisa mengimplementasikan gerakan PAUD Sejenis melalui Posyandu, seperti gerakan ibu sehat, bayi sehat, anak-anak 0-3 tahun mulai belajar.
2. APK/APM SD dan SMP Secara ffaktual APK SD dan SMP telah melampui 100% namun disisilain APM-nya masih dibawah 100%. Beberapa penyebab terjadinya kondisi tersebut antara lain : 1) Sebaran penduduk kelompok usia 7-15 tahun beerada di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau, 2) Banyak sekolah dasar dengan kondisi kekurangan murid, 3) Keberadaan sekolahsekolah dasar SD/SMP tidak proporsional dalam 1 wilayah kecamatan atau pun desa. Disatu tempat ada yang lebih sedangkan ditempat lain ada yang kurang. Terhadap kondisi tersebut maka Disdikpora. Prov. Bali akan mencoba mengatasi persoalan dimaksud dengan langkah-langkah berikut :
37
1. Mengembangkan sistem pendidikan layanan khusus yang lebih kredibel dan bertanggungjawab. 2. Membuat terobosan baru dengan pendirian sekolah-sekolah SD Filial dan SMP Terbuka. 3. Meningkatkan peran serta lembaga-lembaga pendidikan nonformal seperti Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB); Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM); Sanggar Kegiatan Belajar (SKB); dan Pasraman-pasraman Desa Pakraman. 4. Membangun sinergisitas antar SKPD untuk urusan layanan pendidikan dalam sistem tata kelola pendidikan yang terintegratif.
3. APK/APM SMA/SMK Secara faktual APK SMA/SMK telah melebihi 100% namun APM – nya masih dibawah 100% yakni sebesar 76,13%. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kondisi ini, diantaranya : 1) Rendahnya pemahaman keluarga terhadap pentingnya pendidikan menengah baik SMA amupun SMK, 2) Adanya pendangan para kepala rumah tangga bahwa pendidikan anak-anak cukup tamat SMA/SMK saja dan langsung kerja, 3) Adanya bias gender, dimana anak wanita tidak peerlu disekolahkan tinggi-tinggi, tamat SMP saja cukup. Anak wanita dipandang tidak akan memberikan kontribusi terhadap keluarga karena akan menjadi hak orang lain, 4) Sinyalemen banyaknya tamatan SMA/SMK kembali sebagai petani bahkan sebagai pengangguran, 5) Keberadaan sekolah-sekolah SMA/SMK baik negeri maupun swasta umumnya masih terpusat di wilayah perkotaan sehingga sulit dijangkau, 6) Ketidakberdayaan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai tamat SMA/SMK karena faktor biaya ataupun kemiskinan. Terhadap kondisi tersebut beberapa alternatif pemecahan masalahnya, antara lain : 1. Membangun sekolah-sekolah SMA/SMK baru dengan format layanan biaya pendidikan murah. 2. Menjamin terselenggaranya layanan pendidikan SMK dengan visi tamat langsung kerja. 3. Memperbanyak tumbuhnya sekolah-sekolah SMA Negeri dengan konsep boarding school (sekolah berasrama). 4. Meningkatkan peran lembaga-lembaga pendidikan nonformal untuk menggarap kelompok belajar (Kejar) Paket C secara intensif dan berkesinambungan dengan integrasi life skill.
38
5. Memberi ruang yang seluas-luasnya bagi pengembangan pendidikan layanan khusus dengan sistem pendidikan SMA/SMK terintegrasi pada desa-desa terpencil dan tertinggal. 6. Meningkatkan peran perguruan tinggi untuk mencegah terjadinya pengangguran intelektual (sarjana). 7. Membuat standarisasi kebutuhan tenaga kerja baik swasta maupun negeri sipil (PNS) dengan kualifikasi minimal tamat SMA untuk pekerjaan cleaning service, security, gardener, dan sejenisnya. 8. Memasyarakatkan slogan-slogan yang menggugah masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak sampai tamat SMA/SMK.
4. Mengulang dan putus sekolah Siswa mengulang/putus sekolah secara persentase tergolong sangat kecil rata-rata 1,22% siswa yang mengulang dan yang putus sekolah rata-rata 0,18% untuk semua jenjang pendidikan. Kondisi ini tentu masalah dalam kontek prestasi kerja Disdikpora. Prov. Bali. Beberapa hal yang diduga sebagai penyebab terjadinya peristiwa mengulang atau putus sekolah antara lain : 1) Perpindahan tempat tugas para orang tua murid yang tidak dibarengi dengan prosedur administrasi yang benar, 2) Akibat pindah sekolah, 3) Kurangnya perhatian kalangan pendidik di sekolah terhdap anak-anak yang potensial gagal sekolah, 4) Akibat terjadinya peristiwa perkawinan usia dini, 5) Akibat terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan terjadinya gangguan fisik permanen, 6) Akibat terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) para orang tua murid, 7) Akibat terjadinya disharmonisasi keluarga (broken home), 8) Akibat tidak ada minat untuk meneruskan sekolah, 9) Akibat ketidakberdayaan para orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya. Adanya kondisi tersebut diatas maka Disdikpora. Prov. Bali mencoba mengatasinya dengan langkah-langkah berikut : 1. Meningkatkan fungsi-fungsi
administrasi
sekolah untuk
melakukan
pencatatan penting terhadap setiap peristiwa yang dialami peserta didik (siswa). 2. Meningkatkan peran guru BK dan para walikelas terhadap anak-anak potensial gagal sekolah. 3. Membangun komunikasi yang intensif antara Kepala Sekolah, guru kelas, wali kelas dan orang tua murid dalam upaya mencegah peristiwa anak putus sekolah/mengulang.
5. Buta Aksara Program pemberantasan buta aksara di Provinsi Bali dari tahun ke tahun
menunjukkan
prestasi
kerja
yang
baik
dengan
rata-rata
per
39
kabupaten/kota penduduk yang masih buta aksara 4,47%. Beberapa faktor yang diduga penyebab antara lain : 1) Sisa sasaran pendidikan keaksaraan adalah kelompok masyarakat sulit baik ekonomi, fisik geografis maupun sosial budaya, 2) Hasil pelaksanaan program pendidikan keaksaraan kurang mendapatkan pembinaan tindaklanjut (lebih bersifat ’konotasi projek’ artinya tidak ada projek, tidak jalan), 3) Data sasaran dan informasi pendidikan keaksaraan belum tersusun secara lengkap dan akurat (terkait dengan by name by address), 4) Kapasitas lembaga penyelenggara dan kompetensi pendidik maupun tenaga kependidikan cendrung lemah (apa adanya), 5) Sarana dan prasarana pendukung pendidikan
keaksaraan
masih
terbatas,
6)
Anggaran
penyelenggaraan
pendidikan keaksaraan relatif sedikit, dan 7) Koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan keaksaraan kurang efektif. Adanya kondisi tersebut di atas maka Disdikpora. Prov. Bali berupaya mengatasinya dengan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut : 1. Membangun komitmen pemerintah baik pusat, daerah dan kabupaten/kota yang
dituangkan
dalam
keputusan
bersama
untuk
menuntaskan
kebutaaksaraan. 2. Mendorong tumbuhnya semangat volunteerisme dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. 3. Adanya metode dan sistem pembelajaran yang berpihak pada masyarakat sasaran. 4. Adanya sisem evaluasi dan sertifikasi serta pengendalian program yang akurat dan kredibel. 5. Adanya dukungan anggaran yang memadai baik berupa blocgrant melalui APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota. 6. Kerjasama dan kemitraan yang terjalin baik antara Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Pendidikan Nonformal dan Informal Kemendikbud dengan LSM, organisasi keagamaan, organisasi wanita, perguruan tinggi, dan lain-lain.
6. Rata-rata Lama Sekolah Adanya asumsi, bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang berbanding lurus dengan nilai kebahagiaan yang dirasakan orang tersebut. Asumsi itu, mengindikasikan bahwa tingkat kebahagiaan penduduk Bali jauh lebih tinggi dibanding tingkat kebahagiaan rata-rata penduduk Indonesia. Hal itu didasarkan atas kenyataan bahwa rata-rata lama sekolah penduduk Bali sebesar 8,4 tahun lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal itu pula, Bali tinggal selangkah lagi mampu mencapai tuntas wajib belajar sembilan tahun. Namun, perlu disadari bahwa angka 0,6 tahun itu sangatlah
40
sulitlah dicapai karena banyak faktor yang mesti disikapi untuk sukses tersebut.
3.6. Realisasi Anggaran Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka Laporan mengenai realisasi anggaran 2014 merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Untuk itu dapat dilaporkan realisasi anggaran tahun 2014 sebagai berikut : (Lihat Tabel 12).
Tabel 15 Realisasi Anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran 2014 No
1 2 3 4
Realisasi Anggaran
Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja Realisasi Belanja Tidak Langsung Realisasi Belanja Langsung Total
Besarnya Anggaran (Rp) 478.160.000,00 200.054.745.408,41 85.400.981.659,00
Persentase Capaian (%) 119,06 87,31 91,52
114.653.763.749,41 400.587.650.816,82
84,41 -
Dapat dilaporkan pula bahwa dari 183 kegiatan yang dibiayai dengan Anggaran Biaya Langsung Tahun Anggaran 2014 secara umum dapat dilaksanakan sesuai target kinerjanya atau merealisasikan anggaran 100 %, kecuali ada beberapa program kegiatan yang tidak dapat merealisasikan anggaran 100 %. Lihat Tabel 16.
41
Tabel 16 Persentase realisasi anggaran kegiatan
No
Program Kegiatan
Persentase Hambatan Pencapaian Target Realisasi (%) 86,36 a. Efisiensi perjalanan dinas dalam daerah. b. Adanya pembayaran honorarium juri sesuai Pergub.
1.
Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
2.
Program Pendidikan Menengah
85,75
a. Jumlah peserta tidak sesuai kuota. b. Efisiensi akomodasi dan uang saku. c. Perpindahan kegiatan. d. Efisiensi perjalanan dinas luar daerah. e. Biaya lomba disesuaikan dengan hasil lomba nasional f. Batalnya kegiatan pertukaran pelajar ke luar negeri karena ijin dari Pusat tidak turun. g. Pembayaran projek gedung terealisasi sesuai pekerjaan yang diselesaikan. h. Tidak dapat dikerjakannya perencanaan jaringan air limbah dan air minum di SMA/SMKN Bali Mandara
3
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
83,68
a. Efisiensi belanja percetakan modul. b. Efisiensi perjalanan dinas luar daerah. c. Tidak dibayarkannya uang saku dan transportasi karena peserta dalah guru provinsi. d. Anggaran perjalanan dinas luar daerah dan peserta lomba O2SN, FLS2N dan OSN tingkat nasional sepenuhnya telah ditanggung Pusat. e. Perubahan lokasi pembangunan SLB C Negeri Denpasar.
4
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
42,62
a. Efisiensi perjalanan luar daerah dan honorarium narasumber pusat. b. Jumlah peserta lomba tidak sesuai dengan kuota. c. Ada kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan karena kepastian pelaksanaan kurikulum 2013. d. Ada kegiatan yang sebagiannya difasilitasi Pusat.
5.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
69,19
a. Efisiensi perjalanan dinas luar daerah.
42
b. Sisa hasil pelelangan pekerjaan ujian pemantapan. c. Jumlah peserta tidak sesuai kuota. 6.
Program Pemuda dan Olahraga
88,21
a. Efisiensi honorarium narasumber dan belanja cetak. b. Kegiatan lanjutan LPI tidak dilaksanakan. c. Efisiensi uang saku, transportasi, akomodasi dan konsumsi karena jumlah peserta tidak memenuhi kuota.
43
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Tahun 2014 sesungguhnya merupakan bahan evaluasi sekaligus pijakan strategis untuk penyusunan program dan kegiatan tahun selanjutnya. Adanya LAKIP ini, dapat diketahui beberapa persoalan terkait perencanaan dan capaian kinerja serta realisasi anggaran. Beberapa persoalan yang hendaknya menjadi bahan pemikiran dan tindakan di tahun berikutnya antara lain : 1.
Masih terlihatnya capaian kinerja terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti APK PAUD, APK SMA/SMK, APM SD, APM SMP
dan APM
SMA/SMK yang masih dibawah 100%. 2.
Keberadaan tenaga administrasi/pegawai sekolah yang belum tersentuh program atau kegiatan.
3.
Belum tuntasnya masalah kebutaaksaraan.
4.
Masih adanya siswa mengulang dan putus sekolah.
5.
Adanya realisasi anggaran yang tidak terserap 100% karena persoalan kegiatan tidak bisa dilaksanakan, kekurangan peserta, dan duplikasi anggaran. Untuk itulah, ada harapan kedepannya agar kegiatan lebih menukik lagi
pada upaya dan usaha meningkatkan APK PAUD, APK SMA/SMK, APM SD, APM SMP, dan APM SMA/SMK, pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi sekolah, penuntasan buta aksara, akses PAUD, dan mereview system penyusunan rencana kegiatan.
44