BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Latar BelakangProyek Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan sebuah ruang. Sebuah kata ruang secara tidak langsung pasti berhubungan dengan arsitektur. Munurut Louise I Khan, Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan cara yang benar-benar direncanakan dan dipikirkan. Hunian ataupun ruang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Semakin bertambahnya jumlah penduduk yang terdapat pada setiap daerah, berarti secara otomatis tingkat kebutuhan hunianpun bertambah. Percepatan pertumbuhan jumlah tempat hunian pada suatu tempat bisa terjadi oleh karena beberapa faktor dan aspek-aspek lingkungan sekitar. Contoh nyata terjadi pada kawasan Batu sari, Kebon jeruk Jakarta barat, dimana tingkat kebutuhan hunian disebabkan karena terdapatnya beberapa Universitas Binus, diantaranya kampus Syadan, Kampus Anggrek, dan kampus Kijang. Setiap masingmasing pelaku kegiatan khususnya mahasiswa dan mahasiswi Universitas Binus, baik yang berasal dari sekitar Jakarta maupun luar Jakarta pasti membutuhkan tempat hunian. Pada beberapa tahun terakhir ini muncul paradigma baru yaitu tidak perlunya memiliki rumah bagi mereka yang mempunyai aktifitas di Jakarta, khususnya
bagi
pendatang
seperti
mahasiswa
dan
lainnya,
dikarenakan
bermunculannya tempat hunian sewa, sebagai tempat hunian dengan contoh perbandingan. Yang pertama hunian apartemen, hunian vertikal ini lebih untuk
1
golongan menengah keatas dengan biaya sewa sekitar Rp.3.000.000,- hingga Rp.5.000.000,- per bulan. Hunian ini lebih didominasi oleh para pegawai atau pekerja yang sudah mapan, keluarga dengan anggota keluarga tidak banyak dan lain-lain. Yang kedua rumah susun, hunian ini lebih didominasi oleh keluarga kecil. Sedangkan yang ketiga adalah kos-kosan yaitu hunian sewa dengan menyewakan kamar dengan harga berkisar antara Rp.300.000,- hingga Rp.1.000.000,- per bulan. Kosan akhir-akhir ini banyak digemari
pendatang yang memiliki maksud dan
tujuan berbeda-beda, khususnya mahasiswa yang memiliki aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Peningkatan hunian sewa seperti kost memiliki keunggulan yang terletak pada harga yang di tawarkan kepada konsumen dengan cukup terjangkau. Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan perlu adanya tempat hunian sementara khususnya bagi mahasiswa Universitas Binus yang berasal dari luar dan sekitar Jakarta, dan tidak menutup kemungkinan untuk pekerja, dan tamutamu Universitas Binus, juga orang tua mahasiswa yang sedang berkunjung. Oleh karena latar belakang Universitas Binus menbangun Kostel Binus, ini merupakan sebuah hunian yang berbeda dari pada hunian lainnya karena fasilitas yang diberikan setara dengan hotel bintang 3. Hal ini dilakukan agar para penghuninya dapat merasakan kenyamanan, keamanan dan kemudahan akses dalam beraktifitas seperti di hotel maupun apartemen. Semoga dengan adanya Kostel Binus diharapkan menjadi alternatif solusi terhadap perbaikan atau pembenahan sistem hunian bagi mahasiswa, dan dapat menjadi contoh untuk hunian sewa mahasiswa lainnya yang ada di Indonesia.
2
Latar Belakang Topik/Tema
Topik pada proyek ini adalah efisinsi energi yang merupakan bagian dari arsitektur
berkelanjutan.
Perlunya
lebih
banyak
promosi
bagi
arsitektur
berkelanjutan adalah sebuah keharusan, mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer bumi yang memberi dampak pada pemanasan global. Semakin banyak arsitek dan konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak pula bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur berkelanjutan antara lain dengan mendorong pula pihak-pihak lain untuk berkaitan dengan pembangunan seperti developer, pemerintah dan lain-lain. Mereka juga perlu untuk didorong lebih perhatian kepada keberlanjutan dalam pembangunan ini dengan tidak hanya mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa kontribusi bagi lingkungan atau memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi.
Menurut Probo Hindarto dampak negatif dari pembangunan konstruksi sangat beragam, antara lain adalah dieksploitasinya sumber daya alam secara berlebihan Tidak hanya itu, teknologi dan hasil teknologi yang digunakan manusia seperti kendaraan, alat-alat produksi dalam sistem produksi barang dan jasa (misalnya pabrik), peralatan rumah tangga dan sebagainya dapat menimbulkan dampak
negatif
akibat
emisi
gas
buangan,
limbah
yang
mencemari
lingkungan. Selain itu adanya pemanasan global dimana suhu bumi semakain
3
memanas, penyebabnya adalah sudah tercemarnya polusi dimama-mana yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Sehingga memacu penggunaan AC secara besar-besaran untuk memperoleh kenyamanan visual dan thermal.
Tampaknya, sangat tidak mudah untuk menghilangkan sama sekali dampak dari pembangunan dan konstruksi terhadap lingkungan. Tentunya tidak mungkin untuk melarang orang membangun, karena sudah menjadi kebutuhan manusia.
Peningkatan kebutuhan hunian bagi manusia haruslah mengacu pada desain bangunan yang mementingkan keramahan lingkungan sehingga yang dapat dilakukan adalah memasukkan konsep arsitektur berkelanjutan dalam rangka meminimalkan dampak negatif konstruksi terhadap lingkungan.
I.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam disain bangunan Koskosan Hotel (Kostel) dengan topik arsitektur berkelanjutan adalah:
1. Menyediakan sarana hunian
sementara yang hemat energi tapi tetap
memadai dan lebih baik, serta lengkap dengan fasilitas-fasilitas penunjangnya. 2. Menciptakan
bangunan
hunian
yang
mengedepankan
keramahan
lingkungan, aman, nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan penghuni seperti mahasiswa.
4
3. Menciptakan bangunan hunian sementara yang memiliki konsep berkelanjutan sehingga menjadi suatu nilai tambah dan landmark bagi lingkungan sekitar.
I.3
LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan dari perencanaan Kostel (Kos-kosan Hotel) di Kebon jeruk Jakarta barat adalah 1.
Pemahaman terhadap Proyek Kos-kosan Hotel (Kostel) dan topik/tema arsitektur berkelanjutan yang hemat energi sebagai inti dari perencanaan dan perancangan.
2.
Pendekatan Arsitektur berkelanjutan pada disain bangunan Kos-kosan Hotel (Kostel), dan sebagai contoh untuk bangunan lainnya.
3.
Indensifikasi permasalahan yang dihadapi dan berhubungan dengan proyek maupun pendekatan topik/tema berdasarkan aspek bangunan, manusia dan lingkungan.
4.
Analisa pada setiap permasalahan yang timbul dari dalam konsep perancangan dan perencanaan Kostel.
5. Penerapan solusi dan konsep dalam perencanaan dan perancangan serta lingkungannya baik dari segi fungsi, struktur, dan estetika.
5
I.4 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar sistematika pembahasan karya tulis ini adalah: BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang uraian latar belakang, pemikiran proyek, serta topik/tema, maksud dan tujuan Kos-kosan Hotel (Kostel).
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI Berisi tentang Tinjauan umum yang berisi tentang Kostel (Kos-kosan Hotel), tinjauan khusus mengenai tapak proyek, tinjauan mengenai topik dan tema dari perencanaan proyek dan studi banding.
BAB III
PERMASALAHAN Berisi tentang permasalahan arsitektural yang muncul pada perencanaan dan perancangan Kos-kosan Hotel (Kostel) yang berkaitan dengan lingkungan, aktifitas dan bangunan.
BAB IV
ANALISA Analisa permasalahaan dalam beberapa aspek yang dirumuskan melalui pendekatan
perancangan dan topik/tema arsitektur berkelanjutan yang
hemat energi. Dari analisa diperoleh solusi atau konsep perancangan yang akan digunakan sebagai landasan dalam merancang bangunan dan tata ruang luar. BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang konsep- konsep perancangan yang didapat dari hasil menganalisa masalah-masalah yang ada, dan akan diterapkan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur.
6
I.5Kerangka Berpikir Latar Belakang -
-
Judul Proyek
Meningkatnya jumlah mahasiswa dan pekerja di kawasan batu sari, kebon jeruk menyebabkan tuntutan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat. Terbatasnya lahan yang ada sehingga harga hunian menjadi mahal.
Permasalahaan - Aspek Manusia - Aspek Bangunan - Aspek linkungan
KOSTEL (Kos-kosan Hotel)
Survey - Literatur - Lapangan
Analisa Permasalahan Menganalisa permasalahan, kemudian menerapkan dalam perancangan.
Maksud dan Tujuan - Menyediakan tempat hunian yang aman dan nyaman - Menyediakan hunian dengan adanya fasilitas penunjang - Menyediakan tempat hunian dengan daya sewa target
Kesimpulan Konsep Perancangan Topik dan Tema - Topik : Arsitektur berkelanjutan. (Hemat Energi) - Tema : Penerapan arsitektur berkelanjutan yang hemat energi pada bangunan kostel
Skematik desain
Desain
7