BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang
Berdasarkan survey Majalah InfoBank edisi Februari, Maret, dan Agustus 2004, Bank Jabar memperoleh prestasi sebagai berikut (Bank Jabar Annual Report, 2004) : -
Bank Jabar berada pada urutan pertama berdasarkan modal sendiri diantara Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia
-
Bank Jabar berada pada urutan ke 22 dari 84 bank di Indonesia yang termasuk dalam kelompok bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu
-
Bank Jabar berada pada urutan ke 20 diantara 138 bank di Indonesia berdasarkan jumlah asset
-
Berdasarkan posisi modal sendiri, Bank Jabar berada pada urutan ke 21 dari 300 perusahaan keuangan (termasuk asuransi) di Indonesia
-
Berdasarkan Posisi Modal Sendiri, Bank Jabar berada pada urutan ke 71 dari 200 bank di Asia Tenggara.
Data di atas menunjukkan bahwa Bank Jabar memiliki aset dan potensi yang cukup baik sebagai sebuah bank. Namun demikian, dari data sekunder diperoleh keterangan bahwa Bank Jabar memiliki kinerja yang kurang baik dalam hal pengelolaan tabungan yang akan dijelaskan pada bagian 1.3. Sebelumnya akan dijelaskan mengenai profil perusahaan secara umum.
I.2
Profil Perusahaan
I.2.1
Sejarah Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat adalah Bank milik Pemerintah Propinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Baat dan Banten, didirikan berdasarkan Surat Gubernur Kepala Derah Tingkat I Jawa Barat Nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 dengan modal dasar pertama kali ditetapkan
1
sebesar Rp 2.500.000,00,- berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 1996 menjadi sebesar Rp 250.000.000.000,00,-. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal dasar Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Rp 1 Triliun. Sejak tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor II Tahun 1995 mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Hal ini ditetapkan melalui Perda Nomor 22 tahun 1998 dan Akta pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbailan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999. Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syar’i, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank pembangunan Daerah Pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah. Bank Jabar Syariah memperoleh penghargaan sebagai ”The Fastest Growth of Asset and The Highest Financing Intermediary” dalam acara Islamic Banking Award Outstanding Achievement Award 2004 yang diselenggarakan oleh Karim Business Consulting di Bali tanggal 29-30 November 2004. Bank Jabar memperluas cakupan wilayah operasinya dengan membuka cabang di Jakarta. Melalui upaya ini Bank Jabar ingin meningkatkan image-nya dari sebuah bank lokal menjadi bank nasional. Di tahun 2007 Bank Jabar memiliki 75 kantor di seluruh wilayah Jawa Barat, terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang Utama, 39 Kantor Cabang, yaitu 33
2
cabang konvensional dan 6 cabang syariah, 26 Kantor Cabang Pembantu, dan 8 Kantor Kas. Salah satu cabang yang sudah lama beroperasi adalah Kantor Cabang Tamansari yang didirikan pada tanggal 20 November 1991 melalui SK Direksi no. 73/SK/91 yang sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no. Kep. 553/KM.13/1991 tanggal 4 November 1991 dengan cakupan wilayah untuk Daerah Tingkat II Kota Bandung. Di kantor inilah tugas akhir ini dilakukan.
Visi Bank Jabar Visi dari Bank Jabar adalah menjadi bank terbesar di Indonesia tahun 2010 untuk sektor bank konvensional khususnya untuk bank yang berkantor pusat di Bandung, yang dilihat dari total asset dan menjadi bank yang sehat.
Misi Bank Jabar Bank Jabar sebagai salah satu alat kelengkapan Otonomi Daerah Jawa Barat harus meningkatkan trust dari nasabah untuk dapat menjadi Bank terbesar dimana indikator untuk itu adalah memiliki total asset yang lebih besar dibandingkan dengan bank lain, maka misi Bank Jabar adalah sebagai berikut : a. Penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah (Pemda sebagai pemegang saham) c. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah. Apabila ketiga hal di atas dapat dilaksanakan, maka trust dari nasabah akan meningkat karena terbukti aman untuk menyimpan uang di Bank Jabar.
I.2.2
Lingkup Bidang Usaha
Bank Jabar melakukan aktivitas sebagai berikut (Bank Jabar Annual Report, 2005) :
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
3
Memberikan kredit
Menerbitkan Surat Pengakuan Hutang (L/C)
Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek
Membeli melalui nasabah (agunan), baik semua maupun sebagian apabila debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut dicairkan secepatnya
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau sebagai Bank Devisa dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang
Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan serta sewa guna usaha, joint venture perusahaan efek asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang
4
Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana pensiun yang berlaku
Membantu pemerintah dalam membina BPR (Bank Perkreditan Rakyat) milik Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten / Kota Daerah Tingkat II
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
I.2.3
Strategi Pengembangan Bank Jabar Cabang Tamansari
Sejalan dengan visi dan misi PT. Bank Jabar, Kantor Cabang Tamansari melakukan aktivitas di bawah ini: a. Melaksanakan pelayanan jasa perbankan secara konvensional, baik dengan menghimpun dana masyarakat maupun pemberian kredit terutama kepada KUMK dan Koperasi serta lembaga dan usaha-usaha lainnya serta bentuk pelayanan jasa perbankan lainnya. b. Penyimpan dana Kas Daerah Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan Keputusan Walikota Bandung nomor 557 tahun 2000. Berperan sebagai Pemegang Kas Daerah Kota Bandung (PKD).
Strategi yang akan dilaksanakan diarahkan kepada peningkatan kinerja usaha dan penunjang lainnya, terutama : a. Bidang Operasional 1. Dalam penghimpunan dana masyarakat dilakukan secara simultan melalui upaya pemasaran yang lebih aktif dengan kegiatan promosi yang efektif, pembinaan hubungan baik dan pendekatan kepada nasabah retail maupun corporate,
peningkatan
mutu
layanan
yang
lebih
kompetitif;
penyempurnaan sarana dan prasarana serta diversifikasi produk jasa bank (sesuai dengan produk-produk yang telah ditetapkan Kantor Pusat).
5
2. Dalam penyaluran dana dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut sesuai dengan ketentuan atau koordinasi dari kantor pusat :
Penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan skala kepada sektor KUMK, Koperasi, dan Kredit Program
Menghindari pemberian kredit yang beresiko tinggi dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan model credit scoring dan credit rating yang mulai diterapkan di PT. Bank Jabar.
Mendukung / berpartisipasi dalam pemberdayaan ekonomi rakyat melalui penyaluran kredit program
Melakukan upaya perbaikan kualitas kredit yang diklasifikasikan tidak produktif baik melalui upaya preventif maupun refresif
Penempatan dana (placement) dan pembelian surat berharga sesuai dengan arahan / koordinasi kantor pusat.
3. Melaksanakan efisiensi usaha sejalan dengan ketentuan dari kantor pusat.
b. Bidang Pendukung Mengikuti arahan / ketentuan dari program kantor pusat, diantaranya : 1. Pengembangan dan evaluasi secara berkala serta berkelanjutan terhadap organisasi, system, dan prosedur, ketentuan-ketentuan, dan peraturan agar
mampu
mengikuti
perkembangan
perekonomian,
regulasi
pemerintah di bidang perbankan dan OTDA 2. Peningkatan kualitas dan pengembangan SDM melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan 3. Peningkatan riset dan pengembangan skala teknologi informasi di dunia perbankan.
6
I.2.4
Struktur Organisasi
Struktur organisasi di Bank Jabar Cabang Tamansari tahun 2006 dapat dilihat pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Jabar Cabang Tamansari Sumber : Bank Jabar Cabang Tamansari
7
I.2.5
Sumber Daya
I.2.5.1 Sumber Daya Manusia Sampai dengan tahun 2005, jumlah pegawai Bank Jabar sebanyak 1.411 orang, mengalami kenaikan 4,06 % dari tahun 2004 yang berjumlah 1.356 orang (Bank Jabar Annual Report, 2005). Pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui Career Path Management, dengan menerapkan program pendidikan dan pelatihan manajerial secara regular, serta diikutsertakan dalam berbagai seminar/lokakarya/diskusi, baik yang diselenggarakan oleh pihak intern maupun ekstern dalam dan luar negeri, bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang profesional di bidang perbankan (Bank Jabar Annual Report, 2005). Dalam rangka meningkatkan dan memupuk mental dan spiritual Sumber Daya Manusia di lingkungan Bank Jabar, seluruh pegawai, sekaligus istri pegawai diikutsertakan dalam ”Emotional Spiritual Quation” (ESQ) yang diselenggarakan secara bertahap (Bank Jabar Annual Report, 2005). Jumlah tenaga kerja (SDM) di Bank Jabar Cabang Tamansari adalah 42 orang, meliputi : •
Pemimpin Cabang
:
1 orang
•
Pemimpin Bagian
:
1 orang
•
Pemimpin Seksi
:
4 orang
•
Pemimpin Kantor Kas
:
1 orang
•
Staf / karyawan
:
35 orang
I.2.5.2 Teknologi Sumber daya teknologi di Kantor Cabang Tamansari dikembangkan sesuai dengan pengembangan sistem informasi di kantor pusat. Dalam rangka proses pengolahan data secara sentralisasi dan menghadapi era teknologi yang semakin maju dibidang perbankan serta memberikan pelayanan berbasis teknologi yang lebih baik dn lebih cepat kepada nasabah, Divisi Teknologi Informasi di kantor pusat telah
8
menyelesaikan Corporate Plan Technology sebagai langkah awal penyempurnaan sistem teknologi informasi Bank Jabar, selanjutnya melakukan beberapa upaya, antara lain (Bank Jabar Annual Report, 2005): •
Menyempurnakan Management Information System (MIS) yang mencakup informasi tentang kebijakan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan laporan yang cepat, tepat, dan akurat kepada manajemen dalam rangka pengambilan keputusan
•
Penyempurnaan sistem teknologi informasi dari sistem distribusi data menjadi sentralisasi data
•
Pengembangan teknologi guna menunjang on-line system dan penambahan fasilitas layanan ATM
•
Peningkatan dan pelaksanaan program maintenance hardware secara teratur
•
Terus melaksanakan penyempurnaan dan pengembangan produk perbankan yang berbasis teknologi sistem informasi.
I.2.5.3 Saluran Distribusi Jaringan Kantor Bank Jabar Cabang Tamansari Bandung terdiri dari :
Kantor Cabang Induk (Jl. Tamansari No. 18 Bandung)
Kantor Kas Balai Kota (Gedung Balaikota Jalan Wastukencana No. 2 Bandung)
I.3
Payment Point UNPAS (Jalan Tamansari No. 6-8 Gedung UNPAS Bandung)
Payment Point Yantap (Jalan Cianjur No. 2 Bandung, Gedung Yantap
Unit Analisis
Setelah bertemu Bapak Miharja, Kepala Bagian Operasional Bank Jabar Cabang Tamansari, penulis mendapat informasi bahwa beliau ingin meningkatkan atau menambah jumlah nasabah tabungan di Bank Jabar Cabang Tamansari yang beliau rasa selama beberapa tahun ini mengalami stagnansi.
9
Berikut adalah jumlah nasabah dan pertumbuhannya dari tahun 2001-2005 untuk produk tabungan di Kantor Cabang Tamansari:
Jenis tabungan SIMPEDA
Jenis tabungan Nasabah Saldo
JABAR OKEY
2001
2002
TANDAMATA
Nasabah
TABAH
Nasabah
Saldo
2004
2005
10432
13955
17209
18786
17919
22.816.539.354,01
24.668.995.914,99
29.122.056.824,62
36.724.774.516,27
70.342.599.158,00
Nasabah Saldo
2003
89
125
174
242
300
1.056.597.852
2.317.395.487
2.900.448.926
4.488.547.156,71
4.990.469.637
10262
11224
11355
11783
9993
12.338.787.446,69
13.337.476.592,84
15.662.586.386,12
17.219.039.294,84
18.051.328.149
51
66
100
112
16.382.134
124.023.662
173.526.154,66
151.828.754
Saldo
Tabel 1.1 Jumlah nasabah untuk setiap tabungan di Bank Jabar Cabang Tamansari
Jenis tabungan SIMPEDA JABAR OKEY TANDAMATA TABAH
Jenis tabungan Nasabah Saldo Nasabah Saldo Nasabah Saldo
GROWTH 2002 34% 8% 40% 119% 9% 8%
2003 23% 18% 39% 25% 1% 17% 29% 87%
2004 9% 26% 39% 55% 4% 10% 52% 40%
2005 -5% 92% 24% 11% -15% 5% 12% -13%
Tabel 1.2 Persentase pertumbuhan jumlah nasabah setiap tabungan di Bank Jabar Cabang Tamansari Dari kedua tabel di atas, terlihat bahwa tingkat pertumbuhan untuk keempat produk tabungan Bank Jabar Cabang Tamansari mengalami penurunan setiap tahunnya, terutama TABAH (Tabungan Ibadah Haji) yang menjadi unit analisis di dalam tugas akhir ini.
10
I.4
Isu Bisnis
Thesis ini ditujukan untuk membantu Bank Jabar khususnya Bank Jabar Cabang Tamansari dalam meningkatkan jumlah nasabah untuk produk tabungan haji (TABAH) karena Bank Jabar sebagai bank milik pemerintah daerah Jawa Barat memiliki market share yang relatif kecil apabila dibandingkan dengan bank-bank pemerintah lain yang ditunjuk sebagai penyelenggara tabungan haji, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI di Kota Bandung. Untuk dapat menentukan masalah yang dihadapi dalam peningkatan pangsa pasar TABAH (Tabungan Ibadah Haji), penulis melakukan analisis terhadap faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kinerja produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Bank Jabar, khususnya Bank Jabar Cabang Tamansari yang akan diuraikan pada Bab 2.
11