BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1
Implementasi Setelah melakukan perancangan sistem serta tampilan antarmuka, maka langkah selanjutnya ialah penginstalan server – server yang akan digunakan dalam sistem IPTV dan juga pengintegrasian sistem tersebut untuk membentuk sistem IPTV yang secara handal dapat menangani aliran video maupun data administrasi.
Implementasi ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu: 1. Instalasi dan penggunaan PC sebagai Encoder. a. Instalasi Windows M edia Encoder pada PC yang akan digunakan sebagai live encoder. b. Pengaturan pada encoder agar dapat digunakan untuk mengubah secara real time siaran channel dari sinyal analog antena menjadi suatu aliran video digital. 2. Instalasi dan penggunaan PC sebagai web server. a. Instalasi Windows Server 2003 pada server yang digunakan sebagai web server. b. Instalasi Java J2SE dan Apache Tomcat 5.5.16 pada PC yang digunakan sebagai web server. c. Instalasi M icrosoft SQL Server 2000 Enterprise Edition sebagai database
170
171 3. Pembentukkan IPTV set – top box. a. Instalasi M icrosoft Silverlight 2 sebagai plugin pada web browser. b. Perancangan set – top box. c. Instalasi Windows XP Embedded sebagai sistem operasi. d. Cara penggunaan aplikasi front – end sebagai antarmuka dalam sistem IPTV sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan. 4. Pembuatan sistem untuk administrasi ( aplikasi back – end ) sistem IPTV.
4.1.1
Instalasi dan Penggunaan PC sebagai Encoder Untuk membuat PC menjadi real – time encoder, dibutuhkan sarana pendukung berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah : a. Processor Pentium IV ( 2.8 GHz ) b. M emory 512 M B c. Network Card d. Video Capture Card Sedangkan untuk perangkat lunak digunakan Windows M edia Encoder. Berikut adalah cara instalasi dan pengaturan pada encoder :
172 4.1.1.1 Instalasi Microsoft Windows Media Encoder 9 Langkah – langkah yang dilakukan dalam instalasi M icrosoft Windows M edia Encoder 9 dapat dijabarkan sebagai berikut : a.
Pilih next
Gambar 4.1 Instalasi Microsoft Windows Me dia Encode r 9–Tampilan Awal
b.
Pilih I accept the term in the License Agreement, lalu pilih next
173
Gambar 4.2 Instalasi Microsoft Windows Me dia Encoder 9-License Agreement
c.
Tentukan letak Windows M edia Encoder 9 akan diinstall, lalu pilih next
Gambar 4.3 Instalasi Microsoft Windows Me dia Encode r 9-Folder Instalasi
174 d.
Pilih install
Gambar 4.4 Instalasi Microsoft Windows Me dia Encode r 9 – Ready to Install
4.1.1.2 Pengaturan Real – Time Encoder pada Windows Media Encoder Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam pengaturan real – time encoder pada Windows M edia Encoder ialah sebagai berikut : a. Pada Start menu, arahkan pada Program lalu Windows M edia, dan kemudian pilih Windows M edia Encoder
175
Gambar 4.5 Windows Me dia Encode r 9 – Menjalankan Windows Me dia Encode r
b. Jika ada dialog New Session, pilih Cancel
Gambar 4.6 Windows Me dia Encode r 9 – New Session
176 c. Pilih Session Properties
Gambar 4.7 Windows Me dia Encode r 9 – Pilih Session Properties
d. Pada tab Source, pilih Source, lalu pilih media ( pilih TV – capture yang terpasang pada PC )
177 e. Pada tab Output, pilih Pull from encoder ( check kotak di sampingnya ), dan masukkan nomor port yang akan digunakan server untuk mengambil streaming
Gambar 4.8 Windows Me dia Encoder 9 – Pilih Pull from Encoder
f. Pada Compression tab, pilih Windows M edia server ( Streaming ) pada Destination, dan pilih 1128 Kbps 29.97 fps 320x240
178
Gambar 4.9 Windows Me dia Encode r 9 – Pilih Compression
g. Pada dialog Session Properties, klik Apply
Gambar 4.10 Windows Me dia Encode r 9 – Pilih Apply di Session Properties
179 h. Untuk menyimpan hasil settingan, pada menu File, klik Save As, dan masukkan nama untuk profile ini
Gambar 4.11 Windows Me dia Encode r 9 – Pilih Simpan Session
i. Klik tombol Start Encoding
Gambar 4.12 Windows Me dia Encode r 9 – Pilih Start Encoding
180 4.1.2
Instalasi dan Penggunaan PC sebagai Web Server 4.1.2.1 Instalasi Java J2S E Langkah – langkah untuk menginstall Java J2SE pada PC yang berfungsi sebagai web server adalah sebagai berikut :
a.
Pilih I accept the term in the License Agreement, lalu pilih next
Gambar 4.13 Java J2SE DK – License Agreement
b.
Pilih Development Tools, lalu pilih next
181
Gambar 4.14 Java J2SE DK – Custom Setup
c.
Proses install sedang berjalan
Gambar 4.15 Java J2SE DK– Installing process
182 d.
Pilih J2SE Runtime Environment, lalu pilih next
Gambar 4.16 Java J2SE RE– Custom Setup
e.
Pilih M icrosoft Internet Explorer, lalu pilih next
Gambar 4.17 Java J2SE RE– Browser Re gistration
183 f.
Pilih Finish
Gambar 4.18 Java J2SE RE– Process Complete
4.1.2.2 Instalasi Apache Tomcat 5.5.16 Langkah – langkah untuk menginstall Apache Tomcat 5.5.16 pada PC yang berfungsi sebagai web server adalah sebagai berikut : a.
Pilih next
184
Gambar 4.19 Apache Tomcat 5.5.16 – Tampilan Awal
b.
Pilih I Agree
Gambar 4.20 Apache Tomcat 5.5.16 – License Agreement
185 c.
Pada pilihan Select the type of install, pilih Full
Gambar 4.21 Apache Tomcat 5.5.16 – Type of Install
d.
Tentukan letak Apache Tomcat 5.5.16 akan diinstall, lalu pilih next
Gambar 4.22 Apache Tomcat 5.5.16 – Folder Instalasi
186 e.
Untuk konfigurasi, masukkan port, username, serta password untuk administrator login
Gambar 4.23 Apache Tomcat 5.5.16 – Configuration Options
f.
Tentukan letak path Java J2SE yang telah ter – install, lalu pilih next
Gambar 4.24 Apache Tomcat 5.5.16 – Folder Instalasi
187 g.
Pilih Finish
Gambar 4.25 Apache Tomcat 5.5.16 – Process Complete
188 4.1.2.3 Instalasi Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition Langkah – langkah untuk menginstall M icrosoft SQL Server 2000 Enterprise Edition adalah sebagai berikut :
a.
Pilih SQL Server 2000 Components
Gambar 4.26 Instalasi Microsoft SQ L Se rver 2000 – Tampilan Awal
b.
Pilih Install Database Server
189
Gambar 4.27 Instalasi Microsoft SQ L Se rve r 2000 – Database Server
c.
Pilih next
Gambar 4.28 Instalasi Microsoft SQ L Serve r 2000 – Install New Instance
190 d.
Pilih Local Computer
Gambar 4.29 Instalasi Microsoft SQ L Se rve r 2000 – Computer Name
e.
Pilih Create a new instance of SQL Server
Gambar 4.30 Instalasi Microsoft SQ L Se rve r 2000 – Create a New Instance
191 f.
M asukkan Name dan Company, lalu pilih next
Gambar 4.31 Instalasi Microsoft SQ L Serve r 2000 – User Information
g.
Pilih Yes pada Software License Agreement
Gambar 4.32 Instalasi Microsoft SQ L Se rver 2000 – License Agreement
192 h.
Pilih Server and Client Tools
Gambar 4.33 Instalasi Microsoft SQ L Se rve r 2000 – License Agreement
i.
Pilih default, lalu pilih next
Gambar 4.34 Instalasi Microsoft SQ L Serve r 2000 – Instance Name
193 j.
Pilih typical, lalu pilih next
Gambar 4.35 Instalasi Microsoft SQ L Se rver 2000 – Instance Name
k.
Pilih Use the Local System account, lalu pilih next
Gambar 4.36 Instalasi Microsoft SQ L Se rve r 2000 – Services Acounts
194 l.
Pilih Windows Authentication M ode, lalu pilih next
Gambar 4.37 Instalasi Microsoft SQ L Se rver 2000 – Authentication Mode
m.
Pilih next
Gambar 4.38 Instalasi Microsoft SQ L Se rver 2000 – Start Copying Files
195 n.
M asukkan nilai pada License Mode Per Seat for
Gambar 4.39 Instalasi Microsoft SQ L Serve r 2000 – Choose Licensing Modes
o.
Pilih Finish
Gambar 4.40 Instalasi Microsoft SQ L Se rve r 2000 – Setup Complete
196 4.1.2.4 Pengaturan ODBC Data Source Untuk Connect Ke SQL Server Berikut akan dijelaskan cara mengatur ODBC data source agar dapat terhubung ke SQL Server.
a.
Pada Start menu, arahkan pada Administrative Tools lalu kemudian klik Data Sources ( ODBC ).
Gambar 4.41 O DBC Data Source – Menjalankan ODBC Data Source
b.
Pada tab System DSN, lalu klik Add.
197
Gambar 4.42 O DBC Data Source – Pilih System DSN
c.
Pilih SQL Server, lalu klik Finish.
Gambar 4.43 O DBC Data Source – Pilih SQ L Se rve r
198 d.
M asukkan nama data source yang ada pada code untuk koneksi database di halaman web JSP yang telah dibuat, dan masukkan nama SQL Server lalu klik Next.
Gambar 4.44 O DBC Data Source – Create New Data Source 1
e.
Pilih With Windows NT authentication using the network login ID, kemudian klik Next.
199
Gambar 4.45 O DBC Data Source – Create New Data Source 2
f.
Ubah Default Database menjadi database yang digunakan pada sistem IPTV, lalu klik Next.
Gambar 4.46 O DBC Data Source – Create New Data Source 3
200 g.
Klik Finish.
Gambar 4.47 O DBC Data Source – Create New Data Source 4
h.
Klik Test Data Source.
Gambar 4.48 O DBC Data Source – Test Data Source
201 i.
Klik OK.
Gambar 4.49 O DBC Data Source – Test Data Source Completed
j.
Klik OK.
Gambar 4.50 O DBC Data Source – SQ L Se rver Setup
202 k.
Klik OK.
Gambar 4.51 O DBC Data Source – Setup Completed
203 4.1.3
Pembentukkan IPTV Set – top box 4.1.3.1 Instalasi Microsoft Silverlight 2 sebagai plugin pada web browser
a.
Pilih Install now
Gambar 4.52 Instalasi Microsoft Silverlight 2 – Tampilan Awal
b.
Pilih next
Gambar 4.53 Instalasi Microsoft S ilverlight 2 – Enable Microsoft Update
204 c.
Pilih Close
Gambar 4.54 Instalasi Microsoft S ilverlight 2 – Installation successful
4.1.3.2 Perancangan Set – top box Hardware yang digunakan untuk perancangan IPTV set – top box adalah menggunakan dibentuk menggunakan PC dengan spesifikasi : a. Prosesor Pentium dual – core E2160 ( 1.8 GHz ) b. M otherboard Gigabyte GA – 631M 2 – S2L c. M emory DDR2 800 1GB d. VGA Card GeForce 9800GT 512M B e. Harddisk 40 GB SATA f. LAN Card On Board
Pada sistem IPTV ini, pelanggan cukup menggunakan mouse untuk mengoperasikan aplikasi front – end sistem IPTV pada set – top box. Penggunaan keyboard telah dibuat seminimal
205 mungkin, sehingga dapat menggunakan virtual keyboard yang ada pada aplikasi front – end sistem IPTV. Pengoperasian aplikasi cukup dengan menggunakan mouse ini memberikan kenyamanan lebih dan kepraktisan bagi pengguna.
4.1.3.3 Instalasi Microsoft Windows XP Embedded Dalam pembuatan embedded system pada IPTV set – top box ini, akan digunakan perangkat lunak Windows XP Embedded untuk sistem operasi. Windows XP Embedded merupakan suatu perangkat lunak handal yang digunakan untuk membentuk sistem operasi pada sistem – sistem peralatan elektronik yang ada sekarang seperti ATM, slot machines, cash registers, arcade games, industrial robotics, thin clients, set-top boxes, network attached storage ( NAS ), time clocks, navigation devices, dll. Sistem operasi yang dibentuk dengan Windows XP Embedded ini akan berfokus pada suatu tujuan tertentu sehingga ukurannya kecil tidak terlalu membebani target di mana sistem operasi ini akan digunakan. Selain itu beberapa keuntungan lain digunakan sistem operasi ini antara lain lisensinya yang relatif lebih murah daripada penggunaan Windows XP versi lainnya, dukungan perangkat keras yang banyak dan juga kemudahan dalam pembuatan pemrograman karena dapat menggunakan segala versi dari CLR ( Common Language Runtime ).