58 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Jaringan 4.1.1
Perangkat Keras (Hardware) Pada pabrik baru PT. CSL pada lantai dua terdapat “room server” yang terletak satu ruangan dengan control room dan security room. Karena ruangan ini merupakan pusat aktifitas semua jaringan pabrik, maka tidak sembarang orang dapat mengakses ruangan ini, ruangan ini dilengkapi dengan perangkat keamanan Finger & Card Reader, Panic Button dan Strobe Alarm. Berikut adalah device yang terdapat pada room server untuk IP Camera : •
NVR (Network Video Recoder)
•
Core Switch
•
Switch
•
Computer client
•
Rack mounting
•
LCD 42”
•
UPS
59 1. NVR (Network Video Recoder) NVR digunakan sebagai media penyimpan rekaman segala aktifitas yang ditangkap oleh IP Camera. Distribusi video atau gambar ditransfer melalui jaringan. Karena perangkat tersebut berbasis IP, NVR dapat dikelola secara remote melalui LAN atau melalui internet sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Salah satu kelebihan NVR tidak terbatas jumlah IP Camera yang dapat terhubung, karena tidak bergantung dari jumlah port tetapi berapapun jumlah kamera dapat terhubung dengan NVR asalkan IP address sebelumnya telah terdaftar di NVR. Supaya mempercepat transmisi pengiriman dari IP Camera maka konfigurasi gateway dari semua IP Camera sebagai gateway nya NVR. Penggunaan NVR sebanyak 3 dengan masing – masing memiliki kapasitas Hard disk 16 TB. Spesifikasi lengkap NVR adalah sebagai berikut : •
Quad qore intel® Xeon™ X3470 2.93GHz CPU CACHE 8MB
•
4GB DDR ECC (STD.), 24GB(MAX)
•
8* 3.5” SAS/SATA Hard Disk Tray (Hot-Swap), Including 16TB HDD SATA
•
GIGABIT (10/100/1000 Base-TX) LAN Port(Auto-Senfing)
•
8-Lane PCI Express (PCIe) Slot
60 •
Speed 8*250MB/s(2GB/s) INTEL IOP348 1.2 GHz Dual Core Hardware-based disk controller, Include 256MB Cache Memory Support 0,1,1E,5,5EE,6,10,50,60,JBOD
Gambar 4.1 NVR
2. Switch Switch yang digunakan merupakan switch manageable merek HP dengan tipe 1810G-24 switch untuk yang 24 port dan V1910-48G switch untuk yang 48 port, switch jenis ini tidak perlu dilakukan konfigurasi karena secara default switch ini akan memaksimalkan jaringan yang ada.
61 Terdapat dua jenis switch yang digunakan yaitu switch dengan jumlah port 24 dan switch dengan jumlah port 48. Switch
yang
digunakan
kelasnya
Gigabit
(1000
Mbps)
dikarenakan diperlukan switch yang powerfull dan juga bandwidth yang besar untuk menangani jumlah kamera yang banyak. Pada ruangan server yang diletakkan di rack mounting, terdapat switch yang memiliki fungsi khusus menghubungkan computer client dan LCD. Yang kemudian tetap switch tersebut tersambung dengan Core Switch. Untuk konfigurasi jaringan LAN, alat-alat yg digunakan sebagai berikut: •
UTP Cat.5e
•
HP 1810G-24 switch dan V1910-48G switch
•
Patch panel 24 Port
•
Wire Management
•
Patch Cord 1 Meter 3ft Cat.5
Gambar 4.2 Switch
62 2.1
Wall Mount Untuk meletakkan switch yang langsung terhubung dengan IP Camera maka digunakan Wall Mount yang terpasang pada dinding ruangan, dimana setiap 1 zona terdapat 1 wall mount yang berisi 4 buah switch. •
2 Switch untuk CCTV
•
1 Switch untuk Access Door
•
1 Switch untuk Office
Gambar 4.3 Wall Mount
Untuk lebih jelasnya dibuat Map atau gambaran besar dari proses pembagian port yang berhubungan langsung dengan switch. Dimana Port ke 1 pada core switch terhubung langsung dengan jalur backbone terhadap switch pertama pada wall mount zona 1, port ke 2 pada core switch terhubung langsung dengan
63 jalur backbone terhadap switch kedua pada wall mount zona 1. Untuk selanjutnya dilakukan proses sama seperti di awal, dimana switch yang di gunakan untuk CCTV hanya switch pertama dan kedua saja pada setiap wall mount, sedangkan sisanya untuk Access Door dan Office. Dari switch tersebut dihubungkan langsung terhadap masing - masing IP Camera pada setiap zona, dengan koneksikan secara langsung tiap IP Camera dengan setiap port yang terdapat pada switch, sehingga setiap 1 buah port terkoneksi dengan 1 buah kamera.
Gambar 4.4 Map Port Management
64 3. LCD 42” Berfungsi untuk menampilkan yang diterima oleh NVR agar dapat dilihat. LCD ini dihubungkan dengan kabel HDMI. Digunakan 6 LCD merk LG berukuran 42 inches yang memungkinkan untuk melihat hasil tangkapan kamera lebih jelas dibandingkan melalui monitor komputer. Masing – masing LCD dihubungkan dengan NVR. NVR yang digunakan sebanyak 3, dan masing – masing NVR digunakan untuk menghubungkan 2 LCD dengan ketentuan satu kabel HDMI dan kabel HDMI plus connector. Selain untuk menampilkan hasil tangkapan kamera, LCD ini juga memudahkan untuk melihat hasil rekaman video yang sudah ada, Karena gambarnya jauh lebih jelas dan bagus dibanding melalui monitor komputer.
4. Rack mounting Rak ini berfungsi untuk menempatkan alat – alat supaya diletakkan secara rapi dan mudah digunakan di ruangan server yaitu Core Switch, switch, NVR dan UPS. Selain itu rak ini juga memiliki kunci sehingga selalu dalam posisi terkunci saat tidak diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dari alat – alat di dalamnya dan menjaga konfigurasi alat – alat tersebut agar tidak diubah dan hanya orang yang memiliki hak akses bisa melakukan konfigurasi.
65
Gambar 4.5 Rack mounting
5. UPS Agar jaringan tidak terganggu oleh padamnya arus listrik maka seluruh aliran listrik yang digunakan untuk jaringan IP Camera menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply). Arus listrik sebelum masuk ke jaringan dilewatkan ke UPS terlebih dahulu, sehingga jika terjadi listrik padam, jaringan dapat tetap berjalan dengan baik. Sistem IP Camera yang digunakan membutuhkan UPS minimal dengan kapasitas 2 kVA, UPS yang digunakan memiliki kapasitas 2,2 kVA dan digunakan 3 UPS maka jumlah kapasitas sebesar 6,6 kVA sehingga lebih dari cukup untuk mengambil alih listrik untuk sementara selama listrik padam. Menggunakan UPS merek APC dengan kemampuan menggantikan listrik
66 padam selama 4 jam. UPS diletakkan di wall mounting, ruang panel, dan ruang server. Fungsi lain dari UPS dalam keseharian dan saat listrik padam digunakan juga sebagai stabilizer, ketika terjadi lonjakan listrik yang tidak stabil. Keberadaan UPS hanya digunakan pengganti listrik sementara saat listrik padam, Karena setiap IP Camera memiliki panel tersendiri yang akan terhubung langsung dengan genset.
Gambar 4.6 UPS
6. Core Switch Tipe Core switch yang digunakan adalah HP E5406 zl. Fungsi core switch sebagai network switch yang menggabungkan beberapa device switch menjadi satu kesatuan (integrated network). Core switch merupakan perangkat switch Layer 3 yang memiliki kemampuan untuk routing dan vlan management. Core switch memeriksa paket yang masuk
67 dan membuat keputusan routing dinamis didasarkan pada sumber dan alamat tujuan di dalamnya dengan kemampuan yang dimiliki ini sehingga transmisi IP Camera berlangsung lebih cepat karena telah di routing. Kemampuan vlan management dan konfigurasi setiap vlan agar tidak dapat berkomunikasi satu sama lain untuk itu mudah untuk maintenance. Di core switch ini juga konfigurasi pembagian bandwidth untuk kebutuhan setiap IP Camera.
Gambar 4.7 Core Switch
4.1.1.1 Konfigurasi Core Switch 1. Pertama-tama pastikan Core Switch terhubung dengan pc/notebook untuk mengaturya. 2. Install Putty untuk melakukan konfigurasi terhadap Core Switch dengan menggunakan CLI (Command line).
68
Gambar 4.8 Aplikasi Putty
•
Pilih ‘Serial’ pada Connection Type.
•
Isi ‘Serial line’ sesuai dengan port yang terkoneksi (COM5).
•
Tekan Open untuk memulai putty.
69 3. Pastikan Tampilan awal Core Switch seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.9 CLI Core switch (Home)
4. Lalu tekan tombol apa saja untuk memulainya. 5. Setelah itu akan muncul command line ‘ProCurve>‘ dimana peran sebagai operator diijinkan (operator privilege). 6. Untuk merubah operator privilege menjadi ‘manager privilege’ maka diharuskan mengetik command line ‘ProCurve> enable’. 7. Maka akan berubah menjadi manager privilege dengan command line ‘ProCurve#’.
70 8. Lalu agar dapat mengatur Core Switch diharuskan menjadi Global Configuration Level dengan mengetik command line ‘procurve# config’. 9. Setelah itu command line akan berubah menjadi ‘Procurve (config)#’
berarti
telah
berubah
menjadi
Global
Configuration Level. 10. Lalu ditampilkan menu untuk setting Core Switch maka di gunakan command line ‘Procurve (config)# menu’. 11. Maka akan muncul menu seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.10 CLI Core switch (Menu)
12. Selanjutnya pilih menu ke 2, yaitu ‘Switch Configuration’.
71 13. Setelah memilih menu ke ‘Switch Configuration’ maka akan muncul menu di bawah ini.
Gambar 4.11 CLI Core switch (Switch Configuration)
14. Pilih menu ke 4 yaitu’ IP Configuration’, sehingga dapat dikonfigurasikan IP Address nya. 15. Setelah dipilih menu ‘IP Configuration’ maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
72
Gambar 4.12 CLI Core switch (IP Configuration Before)
16. Gambar diatas adalah settingan default dari IP yang ada,serta dapat diubah dengan memilih menu ‘Edit’ 17. Setelah dipilih menu ‘Edit’ maka dapat dirubah IP Addressnya sebagai berikut.
Gambar 4.13 CLI Core switch (IP Configuration After)
73 18. IP Address yang di gunakan adalah ‘192.168.23.10’ dengan Subnet Mask ‘255.255.255.0’, setelah itu pilih menu ‘Save’. 19. Setelah menseting IP Address dan Subnet Mask maka kembali ke menu utama dan pilih menu ke ‘7’, yaitu ‘VLAN Menu…’.
Gambar 4.14 CLI Core switch (VLAN Menu)
20. Setelah dipilih ‘Vlan Menu…’ maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini
74
Gambar 4.15 CLI Core switch (VLAN Names)
21. Pilihlah pilihan ke ‘2’, yaitu ‘VLAN Names’ untuk memberi nama pada VLAN dan membuat suatu kategori baru. 22. Setelah dipilih ‘VLAN Names’ maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini
75
Gambar 4.16 CLI Core switch (VLAN Edit Before)
23. Pilih menu ‘Edit’ dan
ubah nama VLAN ‘DEFAULT’
menjadi ‘CCTV
Gambar 4.17 CLI Core switch (VLAN Edit Name)
76 24. Lalu pilih menu ‘Save’ untuk menyimpannya. 25. Sekarang kategori VLAN ‘CCTV’ telah tersedia pada Core Switch.
Gambar 4.18 CLI Core switch (VLAN Edit After)
26. Selanjutnya kembali pada menu sebelumnya dan pilih menu ‘VLAN Port Assignment’ untuk setting jumlah port yang akan di gunakan pada VLAN ‘CCTV’.
77
Gambar 4.19 CLI Core switch (VLAN Port Assignment)
27. Setelah di pilih akan muncul menu seperti di bawah ini
Gambar 4.20 CLI Core switch (VLAN Port Assignment Before)
78 28. Setelah masuk ke menu ‘VLAN Port Management’ maka pilih menu ‘Edit’ untuk mengubah port mana saja yang akan di gunakan untuk CCTV. 29. Lalu ubah pilihan ‘Untagged’ menjadi ‘Tagged’ untuk mengaktifkan port VLAN ‘CCTV’.
Gambar 4.21 CLI Core switch (VLAN Port Assignment After)
30. Port yang di gunakan sebanyak 8 port, bila ke 8 port sudah dalam keadaan ‘tagged’ maka pilihlah menu Save. 31. Pengaturan IP address untuk switch dapat dikonfigurasikan pada pengaturan CLI Core Switch. Dalam hal ini, IP address yang dikonfigurasikan sebanyak 8 port.
79
Gambar 4.22 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN)
32. Konfigurasi pada port pertama. Pengkonfigurasian yang sama dilakukan berulang pada 7 port berikutnya.
Gambar 4.23 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN port 1)
80 33. Konfigurasi port kedua.
Gambar 4.24 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 2)
34. Konfigurasi port ketiga
Gambar 4.25 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 3)
81 35. Konfigurasi port keempat.
Gambar 4.26 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 4)
36.
Konfigurasi port kelima.
Gambar 4.27 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 5)
82 37. Konfigurasi port keenam.
Gambar 4.28 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 6)
38. Konfigurasi port ketujuh.
Gambar 4.29 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 7)
83 39. Konfigurasi port kedelapan.
Gambar 4.30 CLI Core switch (Setting IP Address VLAN Port 8)
40. Hasil konfigurasi dapat dilihat pada CLI ‘show ip’.
Gambar 4.31 CLI Core switch (Hasil Konfigurasi IP Address VLAN)
84 41. Berikut langkah-langkah mengatur bandwidth priority. Sebelumnya harus masuk ke mode ‘interface’ atau port a1a8.
Gambar 4.32 CLI Core switch (Setting Bandwidth Port)
42 Atur rate limit yang diinginkan. Rate limit dapat diatur dengan satuan kbps atau persen.
Gambar 4.33 CLI Core switch (Setting Bandwidth Port Rate Limit In)
85 43 Ketik jumlah ‘rate limit in’ dan ‘out’ yang diinginkan, dalam kasus ini gunakan satuan kbps.
Gambar 4.34 CLI Core switch (Setting Bandwidth Port Rate Limit Out)
4.1.1.2 IP Camera IP Camera yang digunakan adalah sebagai berikut: •
12 unit GKB Weather Proof IP Camera D8722 Bullet IP CAM diletakkan di luar ruangan dengan spesifikasi sebagai berikut: 1.3 MP CMOS , H.264 Compression, 8 video streaming, 6mm Fixed Lens, IR range 30m, DC 12V / PoE.
•
125 unit GKB Vandal Proof IP Camera D3622TIR Dome IP CAM diletakkan di dalam ruangan dengan spesifikasi sebagai
86 berikut: 1.3MP CMOS, H.264 Compression, 8 video streaming, 4.3mm Fixed Lens, IR range 15m, DC 12V / PoE •
2 Unit Analog Camera 4201VR diletakkan di pintu utama keluar masuk kendaraan serta di loading dock dengan spesifikasi sebagai berikut: IR range 25m, Automatic White Balance, Adaptive Tone Reproduction.
1. IP Camera D3622TIR
Gambar 4.35 Dome
Fitur – fitur yang dimiliki : •
1.3 Megapixel CMOS Sensor GKB Diplomat D3622TIR memiliki 1,3 megapixel resolusi tinggi. Bundled GKB Envoy software menyediakan fungsi Zoom Digital, pengguna dapat melihat gambar pemandangan yang jelas hidup dalam semua bidang pengawasan dengan menggunakan beberapa kamera.
87 •
Automated Self – Networking GKB Diplomat D3622TIR adalah kamera IP self-networking yang menghilangkan kebutuhan untuk mengkonfigurasi router yang memakan waktu cukup lama. Bundled GKB Envoy software mengurangi jaringan set-up kurang dari 30 detik.
•
Cloud platform Kerangka platform cloud membawa solusi IP ke tingkat yang baru. Kamera IP yang dikelola oleh account dan password. Gambar hidup dan pemutaran dapat ditampilkan kapan saja dimana saja melalui browser IE (Internet Explorer), tanpa perangkat lunak tambahan terpasang.
•
Micro – SD card storage GKB D3622TIR diplomat dilengkapi dengan Micro-SD slot kartu. Video ini direkam secara lokal di Micro-SD card, dan dapat diambil dengan mudah dari jarak jauh oleh browser IE (Internet Explorer), tanpa mengeluarkan Micro - SD card
88 2. Camera 4201VR
Gambar 4.36 WDR Box
Fitur – fitur yang dimiliki : •
IR Range 25m Fitur yang dimiliki GKB 4201TVR dengan 18 pasang IR(Infra Red) LED dan CCD sensitive Sony, dapat menjangkau jarak 25m di ruangan terbuka.
•
Wide Range of AWB Automatic White Balance menyediakan jarak warna yang luas sehingga tidak mengubah warna menjadi merah atau biru dalam variasi kondisi warna
•
ATR(Adaptive Tone Reproduction) ATR meningkatkan kontras pencahayaan yang tinggi atau rendah suatu daerah, sehingga dapat menampilkan gambar yang bersih meski berada pada lingkungan kontras yang kuat.
89 •
Extremely High 700TVL Resolution Integrasi Exview yang memiliki CCD menawarkan 700 Tv lines dengan resolusi ultra high, akurasi warna dan gambar yang bersih untuk pengawasan.
•
Hidden Cable Bracket GKB 4201TVR tersedia dengan hidden-cable bracket untuk menyembunyikan kabel ke dalam bracket besi guna menghindari tekanan dari luar yang merusak dan menawarkan proteksi yang lebih baik
3. IP Camera D8722
Gambar 4.37 Weather proof
Fitur – fitur yang dimiliki : •
1.3 Megapixel CMOS Sensor GKB D8722 adalah IP Camera yang memiliki 1.3 Megapixel, menyediakan resolusi SXGA. Satu Diplomat GKB D6122 meliputi lebih dari 4 kali resolusi kamera analog D1.
90 •
H.264 video compression Fitur kompresi video H.264 milik GKB Diplomat D8722 berfungsi untuk penyimpanan transmisi video yang superior dan ekonomis. Bit rate rendah dari codec H.264 untuk memperhalus video streaming, bahkan berada di lingkungan jaringan yang tidak bagus.
•
Automated Self-Networking self-networking adalah fitur IP kamera yang menghilangkan kebutuhan untuk konfigurasi router yang rumit dan memakan waktu. Software Utusan Bundled GKB mengurangi jaringan set-up untuk kurang dari 30 detik.
•
Cloud Platform Kerangka Landasan Cloud membawa solusi IP ke tingkat yang baru. Kamera IP yang dikelola oleh akun dan password. Gambar hidup dan pemutaran dapat menampilkan mana saja kapan saja melalui browser IP, tanpa perangkat lunak tambahan terpasang.
•
Micro – SD Card Storage GKB Diplomat D8722 dilengkapi dengan Micro-SD slot kartu. Video ini direkam secara lokal di Micro-SD card, dan dapat diambil dengan mudah dari jarak jauh oleh browser IE (Internet Explorer), tanpa mengambil keluar Micro-SD card
91 4.1.2
Perangkat Lunak (Software)
Software GKB Loader merupakan kumpulan dari 3 software IP Camera GKB, terdiri dari:
1.
Viewer11: client software untuk view CCTV, baik dengan LAN atau internet.
2.
Cam Setup: software digunakan untuk setting network, kualitas video, NAS, dan koneksi ke server.
3.
NVR-10 : software NVR yang berfungsi untuk view dan recording pada server.
4.2
Implementasi Ruang lingkup yang akan dibahas akan lebih mendetail, berikut adalah gambar topologi jaringan yang terhubung dengan Core Switch. Core Switch di pabrik baru PT. CSL ini merupakan pusat dari semua switch yang ada serta semua server dari setiap perangkat keamanan maupun IP phone dan server office. Di pabrik baru PT. CSL yang memproduksi smart card perbankan khususnya visa dan master card untuk itu keamanan lingkungan sangat secure maka dipasang sistem keamanan yaitu IP Camera, Alarm and Door Status Monitoring, Biometric solution dll. Di bab ini dibahas secara fokus kinerja dari setiap perangkat untuk menghasilkan hasil yang maksimal dari IP Camera.
92
Gambar 4.38 Topologi jaringan yang terhubung Core switch
Setelah melihat gambaran besar dari pembahasan di atas, maka dalam pembahasan IP Camera maka dibuat gambaran umum keseluruhan jaringan yang kami rancang. IP Camera mengirimkan data hasil tangkapan gambarnya melalui switch yang berfungsi hanya sebagai jembatan arus data saja, yang kemudian setiap IP Camera yang terhubung dengan switch di handle oleh satu buah backbone berupa kabel CAT6 dan langsung terhubung dengan masing-masing port pada VLAN di Core Switch. Setelah itu Core Switch terhubung langsung dengan NVR, dimana pada NVR dapat dilihat hasil rekaman pada IP Camera dan ditampilkan langsung pada Monitor LCD 42” yang terletak di Control Room, akan tetapi pada NVR juga
93 terhubung dengan computer client dimana dapat dikendalikan tampilan dari IP Camera tersebut. Computer Client terdapat pada 3 ruangan, yaitu Security room, Warehouse room dan Control room itu sendiri.
Gambar 4.39 Gambaran Umum Jaringan IP Camera
4.2.1
Teknis pemasangan
1. Menempatkan kamera tidak pada area pilar yang akan menyebabkan blind spot dan juga menempatkan pada tempat dimana mesin dan seluruh user dapat terpantau dengan jelas. 2. Menempatkan kamera sesuai dengan tempat yang tepat, sesuai dengan rancangan jaringan CCTV PT. CSL pada gambar 4.40 di bawah ini.
94 3. Untuk Weather Proof Camera di letakan pada area luar serta loading dock, sedangkan untuk Car Plate Camera digunakan 1 unit pada pintu gerbang untuk masuk mobil.
95
7000
8000
8000
10000
8000
80
6000
Skala 1:400
Gambar 4.40 Penempatan IP Camera pada lantai 1
96
7000
8000
8000
10000
8000
Gambar 4.41 Penempatan IP Camera pada lantai 2
80
6000
Skala 1:400
97 4.2.2
Tampilan beberapa IP Camera pada monitor Tampilan monitor yang menampilkan seluruh area dalam satu layar, nitor ini terhubung langsung dengan NVR sehingga yang ditampilkan oleh monitor adalah life time yaitu sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. NVR di-remote oleh satu computer client yang terletak di ruang server. Berikut adalah beberapa tampilan IP Camera
full screen dari computer
client.
Gambar 4.42 Hasil Gambar IP Camera
98 4.2.3
Recording Camera Hasil rekaman dapat ditampung kurang lebih selama tiga bulan, dan dapat diputar apabila diperlukan. Pada software ‘CamSetup’ terdapat menu playback, dan dimenu playback tersedia option ‘Playback SD’ atau ‘Playback NAS’. Rekaman yang diputar dapat disesuaikan dengan waktu yang diinginkan dengan pilihan ‘date option’ dan saat diputar bisa dipercepat dari segi jam, menit ataupun detik.
Gambar 4.43 Hasil Gambar IP Camera
99 4.3
Evaluasi Pecobaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik dan benar. Salah satunya adalah percobaan ping dari computer client untuk memastikan konektisitas jaringan yang ada sudah terhubung secara baik atau tidak. Ping dilakukan dari computer client ke beberapa IP address dari IP Camera. Hasilnya menunjukkan bahwa kamera melakukan reply dengan baik.
Gambar 4.44 Hasil Ping Camera 1
100
Gambar 4.45 Hasil Ping Camera 2
Gambar 4.46 Hasil Ping Camera 3
101 Resolusi gambar yang ditampilkan adalah D1 yaitu 720 × 480 piksel, dengan resolusi yang tidak terlalu besar proses pengiriman gambar berlangsung dengan cepat dan tidak memakan bandwidth yang terlalu besar. Mengatur option fps dari setiap IP Camera akan diatur di NVR, dari kapasitas hard disk yang tersedia maka ditetapkan option 6 fps di IP Camera.
Berikut adalah tabel perhitungan penggunaan bandwidth dan total storage untuk IP Camera : Tabel 4.1 Perhitungan ketetapan bandwidth untuk resolusi D1 Resolution
fps
Kbps/ Bandwith/ chnl Camera
D1
1
60
0.06Mbps
8.34Mbps
D1
2
100
0,1 Mbps
13.9Mbps
D1
3
150
0.15Mbps
20.85Mbps
D1
4
180
0.18Mbps
25.02Mbps
D1
5
200
0.2Mbps
27.8 Mbps
D1
6
250
0.25Mbps
34.75Mbps
D1
7
300
0.3Mbps
41.7Mbps
D1
10/8
400
0.4Mbps
55.6Mbps
D1
15/12
600
0.6Mbps
83.4Mbps
D1
30/25
1000
1Mbps
139Mbps
Total Bandwith
102 Tabel 4.2 Perhitungan recording time dengan total storage Recording time
Storage /channel
Total storage
Total Camera
3 months
18.54GB
7.5497TB
139
3 months
30.90GB
12.583TB
139
3 months
46.35GB
18.8745TB
139
3 months
55.62GB
22.6492TB
139
3 months
61.80GB
25.1657TB
139
3 months
77.25GB
31.4572TB
139
3 months
92.70GB
37.7385TB
139
3 months
123.60GB
50.3319TB
139
3 months
185.39GB
75.477TB
139
3 months
308.99GB
125.8089TB
139
Untuk mendapatkan hasil diatas berikut dibahas perhitungan untuk setiap kolomnya. Untuk tabel 4.1 yaitu ketetapan perhitungan bandwidth dengan resolusi yang digunakan, tabel ini berpedoman pada tabel 4.3 yang didapat dari dokumen perusahaan PT. AstraTec Asia. Dimana tabel ini berisi resolusi dan fps yang akan digunakan secara umum sebagai acuan atau pertimbangan untuk perhitungan awal penggunaan total storage yang akan digunakan nantinya.
103 Tabel 4.3 Ketetapan perhitungan resolusi, fps dan kbps Resolution
Fps
Kbps
Resolution
Fps
Kbps
QCIF
1
6
QCIF
5
20
CIF
1
20
CIF
5
85
D1
1
60
D1
5
200
SXGA
1
180
SXGA
5
600
QCIF
2
10
QCIF
6
25
CIF
2
40
CIF
6
100
Tabel 4.4 Lanjutan tabel ketetapan perhitungan resolusi, fps dan kbps
•
Untuk kolom Bandwidth/Camera, dari tabel ketetapan didapat
Kbps/channel
dan untuk mengubahnya dalam bentuk Mbps maka dibagi dengan 1024. Bandwidth / Camera : Kbps / channel 1024
104 •
Untuk kolom Total Bandwidth, setelah didapat angka dari perhitungan kolom Bandwidth/Camera dikalikan dengan total kamera yang digunakan. Total Bandwidth
•
: Bandwidth / Camera × Total camera
Untuk kolom Storage/channel, angka dari tabel ketetapan Kbps/channel karena Kbps kepanjangan dari Kilobits per second maka dikalikan dengan 60 untuk mengubahnya dalam bentuk menit. Setelah diubah kedalam menit dikalikan lagi dengan 60 agar diubah dalam bentuk jam. Dan setelah diubah dalam bentuk jam dikalikan dengan 24 yang berarti satu hari, terakhir dikalikan dengan 30 yang berarti sebulan. Dan hasil akhir dibagi dengan 8 untuk mengubahnya dari Bits menjadi Byte, dikalikan lagi 1024 untuk mengubahnya dalam bentuk MegaByte, dan terakhir dikalikan 1024 untuk mengubahnya lagi dalam bentuk GigaByte. Storage / channel
: Kbps / channel × 60 × 60 × 24 × 30 8 × 1024 × 1024
•
Untuk kolom Total storage, hanya mengkalikan angka dikolom recording time sesuai kebutuhan dengan angka di kolom Storage/channel, dikalikan dengan Total camera yang digunakan. Setelah didapat hasilnya dibagi dengan 1024 untuk mengubahnya dari bentuk GigaByte menjadi TeraByte. Total storage
: Recording time × Storage / channel × Total camera 1024
105 Dari hasil perhitungan yang ada di atas di dapatkan hasil bandwidth yang sesuai untuk IP Camera, untuk melihat pergerakan bandwidth yang ada digunakan software Cascade Pilot 10.0. Di bawah ini dapat dilihat bahwa bandwidth yang di gunakan oleh IP Camera stabil pada bandwidth 780 Kbps.
Gambar 4.47 Hasil Monitoring bandwidth