114
BAB 4 EVALUASI DAN IMPLEMENTASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Modul Master 1. Sumber tegangan menggunakan baterai Lithium-Polymer 7,4 Volt. 2. K onsumsi arus : a. Inisialisasi awal : 210 mA b. GSM sudah mendapatkan sinyal : 150 mA c. GPS sudah mendapat sinyal : 150 mA d. Ketika mengirim dan menerima sms : 190 mA 3. Prosessor ATMega162 (frekuensi kristal 11.0592 MHz) 4. Layar LCD grafik Nokia 3310 84 X 48 pixel. 5. Media penyimpanan MMC : 2 GB (FAT-16). 6. Jaringan GSM. 7. Menggunakan protokol AT Command 8. Waktu inisialiasi awal ± 3 menit untuk pertama kali penghidupan, penghidupan berikutnya kurang dari 1 menit. 9. Error GPS 5 meter. 10. Menggunakan format data GPS NMEA. 11. Kemampuan modul : a. Kalkulasi jarak dan sudut modul client terhadap modul master.
115
b. Mengetahui data posisi dari GPS. c. Menerima data posisi modul client melalui SMS. 4.1.2. Modul Client 2. Sumber tegangan menggunakan baterai Lithium-Polymer 3.7 Volt. 3. Konsumsi arus : a. Inisialisasi awal : 150 mA b. Masuk mode sleep : 113 mA c. Keluar mode sleep : 125 mA d. GPS sudah mendapat sinyal : 96 mA e. Ketika mengirimkan dan menerima sms : 160 mA 4. Prosessor ATMega162 (frekuensi kristal 11.0592 MHz) 5. Jaringan GSM. 6. Menggunakan protokol AT Command 7. Waktu inisialiasi awal ± 3 menit untuk pertama kali penghidupan, penghidupan berikutnya kurang dari 1 menit. 8. Error GPS 5 meter. 9. Menggunakan format data GPS NMEA. 10. Kemampuan modul : a. Mengetahui data posisi dari GPS. b. Mengirim data posisi ke modul master melalui SMS.
116
4.2. Daftar Komponen Komponen Modul Client
Komponen Modul Master
Nama Barang Atmega 162 Modul GSM Sim 300 Modul GPS Em-406A Regulator CX1117 3.3 Simcard holder MOLEX Xtal 11.0592 Mhz Capasitor keramik 22 pF Capasitor MKT 100 nF Switch tekan Capasitor 220 nF
Jumla h 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 Capasitor 10 uF 12 Capasitor 1000 uF / 16V 13 Resistor 10 kΩ
1 2 3
11 12 13
14 Resistor 1 kΩ
2
14
15 16 17 18 19 20 21 22
3 1 1 1 1 1 1 1
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Resistor 22 Ω Resistor 100 kΩ LED merah LED hujau Socket Atmega Socket GSM Sim 300 Socket GPS Em-406A Heder 2X1 pin
Nama Barang Atmega 162 Modul GSM Sim 300 Modul GPS Em-406A Kompas CMPS03 MM74C922 LCD Nokia 3310 Keypad 4X4 MMC 128 MB Regulator LM350 Regulator CX1117 3.3 Simcard Holder MOLEX 1 MMC Holder Xtal 11.0592 Mhz Capasitor keramik 22 pF Capasitor 1000 uF / 16V Capasitor MKT 100 nF Capasitor 1 uF Switch Tekan Capasitor 220 nF Capasitor 10 uF Capasitor 100 uF Resistor 10 kΩ Resistor 1 kΩ Resistor 22 Ω Resistor 100 kΩ Resistor 330 Ω Resistor 220 Ω Resistor 560 Ω LED Merah LED Hujau LED Kuning Socket Atmega Socket GSM Sim 300 Socket GPS Em-406A
Jumla h 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 6 1 4 1 1 1 5 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 117
335 Header Male 2X1 pin p 3 Header Male 3X2 pin 36 p 3 Header Male 3X1 pin 37 p 3 Header Male 7X1 pin 38 p 3 Header Male 8X1 pin 39 p 4 Header Female 7X11 pin 40 4 Header Female 8X11 pin 41 4 Socket Keypad 9X22 pin 42 Tabel 4.1 Daftar D Kom mponen
1 1 1 4 5 4 4 1
4.3. Prosedur P Operasional h-langkah yanng harus dilaakukan dalam m menggunaakan sistem pencarian Langkah l lokasi objectt yang dipanntau (misalnyya anak balitta) :
Gambar 4.1 Prosedur Operasionaal 1 Hidupkan 1. n modul cliient dan moodul master,, pasangkan modul clieent pada objjek (anak ballita atau objeek yang akann dipantau).
118
2. Masukan nomor yang digunakan pada modul client dengan melakukan penekanan tombol A, dan bila sudah selesai tekan tombol D untuk menyimpan, tombol # untuk batal menyimpan, dan untuk menghapus nomor yang dimasukkan dilakukan dengan menekan *. 3. Masukan nomor yang digunakan pada modul master dengan menekan tombol B dan lakukan prosedur yang sama seperti saat memasukan nomor client. 4. Bila terjadi kehilangan anak. 5. Modul master bisa melakukan request dengan melakukan penekanan tombol C disertai penekanan tombol D untuk melakukan request dan tombol # untuk membatalkan request. 6. Beberapa saat kemudian pada LCD grafik akan muncul posisi pemantau dengan posisi yang dipantau, beserta arah yang menunjukkan posisi yang dipantau terhadap posisi pemantau. Posisi yang ditampilkan ini akan berubah-ubah (diupdate) dalam periode tertentu sesuai dengan posisi pemantau dan yang dipantau pada saat itu. 7. Penelusuran dapat dilakukan melalui informasi yang ditampilkan pada LCD. Apabila pencarian hendak dihentikan maka lakukan penekanan tombol C dan tekan tombol D untuk melakukan perhentian pencarian dan tombol # untuk membatalkan perhentian pencarian.
119
4.4. Implementasi 4.4.1. Parameter yang Diukur Parameter-parameter berikut merupakan parameter yang penting untuk diketahui dalam sistem ini, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal serta masukan yang berguna untuk pengembangan sistem ini. Parameter-parameter yang diukur adalah: •
Kehandalan Merupakan parameter yang mengindikasikan kemampuan sistem ini untuk bekerja sesuai dengan rancangan yang telah dilakukan yaitu master dan object di ruang terbuka dan tidak tergantung pada operator. Sistem akan diuji dengan pemberian kondisi tersebut.
•
Response time Merupakan parameter waktu untuk mengetahui seberapa cepat tanggapan yang diberikan dari alat ini.
•
Akurasi Merupakan parameter yang mengindikasikan ketepatan dari sistem ini, yaitu perbandingan posisi yang ditunjukkan oleh sistem dengan posisi sebenarnya.
4.4.2. Metode Pengukuran 4.4.2.1. Kehandalan Menguji sistem untuk mengetahui apakah sejauh mana sistem bisa berfungsi dengan menggunakan bermacam provider jaringan
120
GSM, keberhasilan mengirim dan memperoleh data baik dengan atau tanpa gangguan dari luar dan keberhasilan dari sistem untuk menyimpan data ke MMC. Berikut percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menguji kehandalan sistem: •
Percobaan A-1 Percobaan dilakukan dengan melakukan pengaktifan sistem khususnya untuk modul komunikasi GSM di berbagai tempat Pengambilan dilakukan pada berbagai tempat di kampus baik di dalam maupun di luar ruangan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah modul komunikasi bisa memperoleh sinyal di berbagai sample tempat yang sudah ditentukan.
•
Percobaan A-2 Percobaan dilakukan dengan melakukan pengiriman SMS ke ponsel dengan berbagai operator jaringan GSM dari modul master yang menggunakan operator jaringan GSM XL, IM3, 3, dan Mentari. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah sistem bisa menggunakan berbagai operator jaringan GSM.
•
Percobaan A-3 Percobaan dilakukan dengan mengirim data GPS dari modul client ke ponsel. Data yang diterima ponsel diteliti apakah formatnya sudah sesuai dengan yang diharapkan dan apakah
121
modul master selalu menerima SMS lokasi dari modul client dalam jangka waktu yang ditentukan yakni setiap 10 detik selang waktu dari SMS yang diterima sebelumnya sampai dengan SMS ke-50. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah data GPS yang diterima benar dan berhasil dikomunikasikan ke modul master. •
Percobaan A-4 Percobaan ini dilakukan dengan prosedur yang sama dengan percobaan A-3 tetapi dengan gangguan telepon ke modul client. Data yang diterima modul master diteliti apakah formatnya sudah sesuai dengan yang diharapkan dan apakah modul master selalu menerima SMS lokasi dari modul client dalam jangka waktu yang ditentukan yakni setiap 20 detik selang waktu dari SMS yang diterima sebelumnya sampai dengan SMS ke-25. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh telepon dari luar terhadap validitas data GPS dengan diterima dan keberhasilan data tersebut dikomunikasikan ke modul master sesuai dengan waktu yang diharapkan.
•
Percobaan A-5 Percobaan ini dilakukan dengan prosedur yang sama dengan percobaan A-3 tetapi dengan pengiriman SMS gangguan dengan format yang salah. Tujuan percobaan ini adalah untuk
122
mengetahui pengaruh SMS dengan format yang salah dari luar terhadap validitas data GPS dengan diterima dan keberhasilan data tersebut dikomunikasikan ke modul master sesuai dengan waktu yang diharapkan. •
Percobaan A-6 Percobaan dilakukan dengan mengirimkan data SMS lewat ponsel ke modul master. Data SMS tersebut merupakan data sembarang dengan format yang sama dengan data GPS yang valid. Kemudian dilakukan pengecekkan apakah data tersebut tersimpan di MMC dengan baik dengan membandingkan data yang terdapat di MMC dengan data yang dikirimkan lewat ponsel. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kehandalan sistem ini dalam menyimpan data-data posisi yang diperoleh.
4.4.2.2. Response time Menguji sistem dengan menghitung waktu yang diperlukan oleh sistem dari pengaktifan pertama kali sampai dengan siap untuk digunakan. Berikut percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menguji response time sistem: •
Percobaan B-1 Pada percobaan ini dilakukan pengujian lama waktu yang dibutuhkan modul GSM untuk mendapatkan sinyal pada saat
123
pertama kali diaktifkan dan pengaktifan lagi setelah beberapa saat sebelumnya pernah diaktifkan. Percobaan dilakukan dengan mengaktifkan modul GSM, kemudian mengukur waktu yang diperlukan sampai modul GSM sudah mendapatkan sinyal atau stand by. Ketika modul GSM sudah mendapatkan sinyal atau stand by, modul GSM dinonaktifkan lagi. Perulangan ini dilakukan sebanyak 20 kali untuk mengetahui response time dari modul GSM. •
Percobaan B-2 Pada percobaan ini dilakukan pengujian lama waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat pertama kali diaktifkan dan pengaktifan lagi setelah beberapa saat sebelumnya pernah diaktifkan. Percobaan dilakukan dengan mengaktifkan modul GPS, kemudian mengukur waktu yang diperlukan sampai modul GPS sudah mendapatkan sinyal atau stand by. Ketika modul GSM sudah mendapatkan sinyal atau stand by, modul GPS dinonaktifkan lagi. Perulangan ini dilakukan sebanyak 10 kali untuk mengetahui response time dari modul GPS. Percobaan ini dilakukan di lapangan bola kampus Kijang BINUS University pada kondisi langit berawan. Dilakukan di lapangan bola dengan tujuan untuk mengukur
124
response time modul GPS bila tempatnya merupakan lapangan luas yang terbuka. •
Percobaan B-3 Dengan tujuan dan prosedur yang sama dengan percobaan B-2 tetapi tempat yang digunakan untuk percobaan adalah parkir utarakampus Syahdan BINUS University (di antara gedung K 4 lantai dan gedung 1 lantai dengan jarak antar gedung sekitar 5 meter) dengan posisi di antara gedung tinggi dan gedung rendah pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Dilakukan di parkiran utara dengan tujuan untuk mengukur response time modul GPS bila tempatnya terdapat di antara gedung tinggi dan gedung rendah.
•
Percobaan B-4 Dengan tujuan dan prosedur yang sama dengan percobaan B-2 tetapi tempat yang digunakan untuk percobaan adalah parkir timur kampus Syahdan BINUS University (di antara gedung H 4 lantai dan gedung 1 lantai dengan jarak antar gedung sekitar 10 meter) dengan posisi di antara gedung tinggi dan gedung 1 lantai pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Dilakukan di parkiran timur dengan tujuan untuk mengukur response time modul GPS bila tempatnya terdapat di antara gedung tinggi dan gedung rendah.
125
•
Percobaan B-5 Dengan tujuan dan prosedur yang sama dengan percobaan B-2 tetapi tempat yang digunakan untuk percobaan adalah parkir utarakampus Syahdan BINUS University (di antara gedung K 4 lantai dan gedung 1 lantai dengan jarak antar gedung sekitar 5 meter dan di bawah kanopi depan mushola) dengan posisi di antara gedung tinggi dan gedung rendah pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Dilakukan di bawah kanopi dengan tujuan untuk mengukur response time modul GPS bila di atas tempatnya tertutup oleh benda tipis.
•
Percobaan B-6 Dengan tujuan dan prosedur yang sama dengan percobaan B-2 tetapi tempat yang digunakan untuk percobaan adalah di bawah balkon lantai 1 gedung H kampus Syahdan BINUS University dengan langit-langit yang rendah (sekitar 2-3 meter) pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Dilakukan di bawah langitlangit rendah dengan tujuan untuk mengukur response time modul GPS bila di atas tempatnya tertutup oleh benda tebal tetapi di sampingnya tempat terbuka terhadap langit.
•
Percobaan B-7 Dengan tujuan dan prosedur yang sama dengan percobaan B-2 tetapi tempat yang digunakan untuk percobaan adalah parkiran
126
motor kampus Syahdan BINUS University yang terdapat di antara dua gedung tinggi (gedung K 4 lantai dan gedung L 4 lantai) dengan jarak antar gedung sekitar 5 meter pada siang hari dengan kondisi cuaca berawan. Dilakukan di antara dua gedung tinggi dengan tujuan untuk mengukur response time modul GPS di antara dua gedung tinggi yang berdekatan. •
Percobaan B-8 Dengan tujuan dan prosedur yang sama dengan percobaan B-2 tetapi tempat yang digunakan untuk percobaan adalah di dalam ruang Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University. Dilakukan di dalam ruangan dengan tujuan untuk mengukur response time modul GPS di dalam ruangan.
•
Percobaan B-9 Pada percobaan ini dilakukan pengujian lama waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat pertama kali diaktifkan (cold start). Percobaan dilakukan dengan mengaktifkan modul GPS, kemudian mengukur waktu yang diperlukan sampai modul GPS sudah mendapatkan sinyal atau stand by. Ketika modul GSM sudah mendapatkan sinyal atau stand by, modul GPS dinonaktifkan lagi. Perulangan ini dilakukan sebanyak 5 kali untuk mengetahui response time dari modul GPS. Percobaan ini dilakukan di parkiran timur.
127
•
Percobaan B-10 Percobaan ini dilakukan dengan melakukan penyimpanan data (1 data = 32 byte) sebanyak 100 data dengan algoritma menyimpan data ke dalam MMC dengan keadaan awal yang kosong (hanya ada file GPS.txt) untuk mengukur waktu yang diperlukan sistem untuk menyimpan data di dalam MMC dengan keadaan awal yang kosong.
•
Percobaan B-11 Percobaan ini dilakukan dengan melakukan penyimpanan data (1 data = 32 byte) sebanyak 100 data dengan algoritma menyimpan data ke dalam MMC yang sudah berisi 8 file (total ukuran 1,28MB) untuk mengukur waktu yang diperlukan sistem untuk menyimpan data di dalam MMC yang sudah berisi data.
4.4.2.3. Akurasi
Menguji sistem dengan membandingkan posisi dan arah yang ditampilkan pada sistem dengan posisi dan arah yang sebenarnya. Percobaan yang dilakukan untuk mengukur akurasi sistem: •
Percobaan C-1 Percobaan dilakukan di Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University dengan membandingkan data sudut dari kompas digital yang telah dikalibrasi di Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University dengan
128
sudut sebenarnya yang ditunjuk oleh kompas analog. Kompas digital diletakkan dengan datar atau sudut kemiringannya 0o dari permukaan tanah. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data yang diberikan oleh kompas digital dengan sudut kemiringan 0o bila tempat yang digunakan sesuai dengan tempat dimana ia dikalibrasi. •
Percobaan C-2 Percobaan dilakukan di Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University dengan membandingkan data sudut dari kompas digital yang telah dikalibrasi di Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University dengan sudut sebenarnya yang ditunjuk oleh kompas analog. Kompas digital diletakkan dengan datar atau sudut kemiringannya 25o dari permukaan tanah. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data yang diberikan oleh kompas digital dengan sudut kemiringan 25o bila tempat yang digunakan sesuai dengan tempat dimana ia dikalibrasi.
•
Percobaan C-3 Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus Kijang BINUS University dengan membandingkan data sudut dari kompas digital yang telah dikalibrasi di Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University (tanpa dikalibrasi ulang di
129
tempat baru) dengan sudut sebenarnya yang ditunjuk oleh kompas analog. Kompas digital diletakkan dengan datar atau sudut kemiringannya 0o dari permukaan tanah. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data yang diberikan oleh kompas digital dengan sudut kemiringan 0o bila tempat yang digunakan berbeda dengan tempat dimana kompas digital dikalibrasi. •
Percobaan C-4 Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus Kijang BINUS University dengan membandingkan data sudut dari kompas digital yang telah dikalibrasi di Computer Engineering Lab kampus Syahdan BINUS University (tanpa dikalibrasi ulang di tempat baru) dengan sudut sebenarnya yang ditunjuk oleh kompas analog. Kompas digital diletakkan dengan datar atau sudut kemiringannya 25o dari permukaan tanah. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data yang diberikan oleh kompas digital dengan sudut kemiringan 25o bila tempat yang digunakan berbeda dengan tempat dimana ia dikalibrasi.
•
Percobaan C-5 Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dilakukan dengan pergerakan
130
modul client ke utarasecara konstan dengan jarak perpindahan 5 meter dan setiap posisi baru diambil data sebanyak 2 kali masingmasing setiap 10 detik. Titik referensi yang digunakan adalah posisi modul master yang tetap dan menghadap ke utara. Data yang dihasilkan oleh kalkulasi dengan GPS akan dibandingkan dengan data hasil pengukuran manual atau jarak sebenarnya untuk mengetahui ketelitian dan error rate sistem. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data apabila modul client bergerak ke suatu arah tertentu (utara). •
Percobaan C-6 Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dilakukan dengan pergerakan modul client ke timur secara konstan dengan jarak perpindahan 5 meter dan setiap posisi baru diambil data sebanyak 2 kali masingmasing setiap 10 detik. Titik referensi yang digunakan adalah posisi modul master yang tetap dan menghadap ke utara. Data yang dihasilkan oleh kalkulasi dengan GPS akan dibandingkan dengan data hasil pengukuran manual atau jarak sebenarnya untuk mengetahui ketelitian dan error rate sistem. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data apabila modul client bergerak ke suatu arah tertentu (timur).
131
•
Percobaan C-7 Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dilakukan dengan pergerakan modul client ke selatan secara konstan dengan jarak perpindahan meter setiap dan setiap posisi baru diambil data sebanyak 2 kali masing-masing setiap 10 detik. Titik referensi yang digunakan adalah posisi modul master yang tetap dan menghadap ke utara. Data yang dihasilkan oleh kalkulasi dengan GPS akan dibandingkan dengan data hasil pengukuran manual atau jarak sebenarnya untuk mengetahui ketelitian dan error rate sistem. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data apabila modul client bergerak ke suatu arah tertentu (selatan).
•
Percobaan C-8 Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dilakukan dengan pergerakan modul client ke barat secara konstan dengan jarak perpindahan 5 meter dan setiap posisi baru diambil data sebanyak 2 kali masingmasing setiap 10 detik. Titik referensi yang digunakan adalah posisi modul master yang tetap dan menghadap ke utara. Data yang dihasilkan oleh kalkulasi dengan GPS akan dibandingkan dengan data hasil pengukuran manual atau jarak sebenarnya untuk mengetahui ketelitian dan error rate sistem. Tujuan dari
132
percobaan ini adalah untuk mengetahui akurasi data apabila modul client bergerak ke suatu arah tertentu (barat). •
Percobaan C-9 Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dilakukan dengan pergerakan modul client secara random dengan arah dan jarak yang bervariasi setiap 30 detik. Titik referensi yang digunakan adalah posisi modul master yang tetap dan menghadap ke utara. Data yang dihasilkan oleh kalkulasi dengan GPS akan dibandingkan dengan data hasil pengukuran manual atau jarak sebenarnya untuk mengetahui ketelitian dan error rate sistem.
4.5. Analisis Hasil Percobaan Pengujian dibagi ke dalam 4 kelompok pengujian yakni kehandalan, response time, akurasi, dan efektivitas dari sistem. Berikut hasil pengujian terhadap sistem yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Percobaan A-1 (Pengujian keberhasilan dalam menangkap sinyal untuk modul GSM di berbagai tempat). Pengambilan dilakukan di berbagai tempat di kampus Syahdan, di dalam dan di luar ruangan. •
Di dalam Computer Engineering Lab, yang memiliki struktur bangunan tertutup, yaitu di lantai dasar dari bangunan berlantai 4.
1 133
•
Di depan n Computerr Engineerinng Lab, yaittu di beradaa di ruangann luar, nam mun dikeliling gi oleh banggunan berlanttai 4.
•
Di dalam m litbang Coomputer Enggineering Laab, yang meemiliki strukktur bangunnan tertutup, yaitu di lanttai dasar darri bangunan berlantai 4, namun lebihh mendekat ke jendela.
•
Di parkir Timur kam mpus Syahddan, yaitu di ruangan teerbuka di seebelah geduung berlantaii 4 dan gedunng berlantai 1.
•
Di parkiir Utarakam mpus Syahdaan, yaitu di ruangan teerbuka di seebelah geduung berlantaii 4 dan gedunng berlantai 1, namun beerada di baw wah kanopi.
•
Di lapang gan kampus Kijang, yaittu di ruangann terbuka. No
mpat Tem
hasilan Keberh
1 Di dalam d CE LA AB
2 3 4 5 6
1 1 1 1 1
Di depan d CE LA AB Di litbang CE LAB L Di parkir p timur kampus k Syaahdan Di parkir p utarakkampus Syahhdan Di lapangan kam mpus Kijangg
Tabel 4.2 Uji U Keberhaasilan Menan ngkap Sinyal GSM Dari perrcobaan yangg dilakukann pada berbaagai tempat tersebut, diidapatkan daata b bahwa sistem m berhasil unntuk mendappatkan sinyaal. Sinyal GS SM bisa didaapatkan selam ma t tempat dapatt dijangkau oleh o BTS daan sinyal yanng didapat cuukup kuat.
1 134
P Percobaan A-2 (Penggujian keberrhasilan daalam pengirriman SMS ke berbaggai o operator) Tujuan dari d percobaaan ini adalahh untuk menngetahui apakkah sistem bisa b digunakkan d dengan berb bagai operattor jaringan GSM. Perccobaan dilakkukan dengan melakukkan p pengiriman SMS ke poonsel dengaan berbagai operator jaaringan GSM M dari moddul m master yang menggunakkan operator jaringan GS SM XL, IM3, 3, dan Menntari. No N
Operaator (ponsell)
Keberhasilaan
1 XL (GSM M) 1 2 IM3 (GSM M) 1 3 M Mentari (GSM M) 1 4 3 (GSM M) 1 Tabel 4.3 3 Keberhasilan dalam Pengiriman P SMS ke Beerbagai Opeerator Dari dataa yang dipeeroleh, dapatt disimpulkaan bahwa siistem ini daapat digunakkan u untuk mengirimkan SM MS ke berbaagai operator jaringan GSM. G Hal ini i disebabkkan k karena pengiriman SMS S diatur olehh arsitektur jaringan j GSM terlepas dari d perangkkat m modul GSM yang digunakan oleh sistem. P Percobaan A-3 (Penguujian keberhhasilan dalam m penerimaaan data GP PS dan wakktu p pengiriman SMS) S Pengamb bilan dilakukkan pada paarkiran timuur kampus Syahdan, S paada siang hari d dengan kead daan cuaca beerawan.
135
Pengujian Keberhasilan Dalam Penerimaan Data GPS dan Waktu Pengiriman Dengan Media SMS 15 10 5
Periode Pengiriman
0 1 3 5 7 9 1113151719212325272931333537394143454749
Gambar 4.2 Grafik Pengujian Keberhasilan dalam Penerimaan Data GPS dan Waktu Pengiriman Dengan Media SMS Dari data yang didapat dapat disimpulkan bahwa data GPS yang diperoleh merupakan data yang benar (dalam format yang benar) dan berhasil dikirimkan lewat media SMS dalam waktu jeda 12 detik setiap SMS atau terlambat 2 detik dari waktu yang diinginkan (10 detik). Hal ini disebabkan karena diperlukan waktu untuk memproses data GPS sampai dikirimkan melalui jaringan GSM. Percobaan A-4 (Pengujian keberhasilan dalam penerimaan data GPS dan Pengiriman dengan Media SMS dengan pemberian kondisi berupa gangguan telepon) Pengambilan dilakukan pada parkiran timur syahdan, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Percobaan A-5 (Pengujian keberhasilan dalam penerimaan data GPS dan Pengiriman dengan Media SMS dengan pemberian kondisi berupa gangguan SMS dengan format yang salah) Pengambilan dilakukan pada parkiran timur syahdan, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
136
Pengujian Keberhasilan Dalam Penerimaan Data GPS dan Pengiriman Dengan Media SMS Dengan Gangguan
Waktu (detik)
60
Gangg uan Telepo n
40 20 0 1
3
5
7
9 Percobaan (ke) 11 13 15 17 19 21 23 25
Gambar 4.3 Grafik Pengujian Keberhasilan dalam Penerimaan Data GPS dan Pengiriman dengan Media SMS dengan Gangguan Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa data GPS yang didapatkan tetap benar (sesuai dengan format yang diharapkan) dengan gangguan telepon atau gangguan SMS. Selang waktu penerimaan tiap SMS untuk gangguan telepon sama dengan tanpa gangguan yakni sekitar 22 detik (lebih lama 2 detik dari waktu yang diharapkan yakni 20 detik). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh gangguan telepon dari luar sangat minim bahkan tidak mempengaruhi kinerja sistem untuk memperoleh data GPS dengan valid. Untuk gangguan berupa SMS dengan format yang salah akan mempengaruhi jeda waktu penerimaan tiap SMS bervariasi dari 22 detik sampai 40 detik. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan SMS dengan format yang salah memberikan pengaruh terhadap waktu pengiriman SMS tetapi data yang diperoleh tetap valid. Hal ini dikarenakan terjadinya antrian pada operator untuk melakukan pengiriman ke tujuan.
137
Percobaan A-6 (Pengujian penyimpanan data posisi pada media MMC) Percobaan dilakukan dengan mengirim dalam data sembarang yang sudah ditentukan sebelumnya dalam format GPS. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa data GPS yang dikirimkan dari ponsel dapat disimpan dengan benar di media MMC. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa sistem dapat menyimpan data yang dikirimkan dengan baik ke dalam MMC. Percobaan B-1 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GSM untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali) Pengambilan dilakukan pada parkir timur syahdan, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Waktu yang Dibutuhkan Modul GSM Mendapatkan Sinyal
Waktu (detik)
25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Percobaan (ke)
Gambar 4.4 Grafik Waktu yang Dibutuhkan Modul GSM untuk Mendapatkan Sinyal
138
Dari data yang didapatkan, dapat diketahui bahwa waktu inisialisasi sistem berkisar dari 17 detik sampai 22 detik. Dari 20 kali percobaan yang dilakukan, didapatkan rata-rata waktu 19.3 detik. Percobaan B-2 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start) atau (Hot Start)) Pengambilan dilakukan pada lapangan bola kampus Kijang (lapangan terbuka), pada sore hari dengan keadaan cuaca berawan. Percobaan B-3 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start) atau (Hot Start)) Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah Utarakampus Syahdan (di antara gedung K 4 lantai dan gedung 1 lantai) dengan kondisi ditengah gedung tinggi dan gedung 1 lantai, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Percobaan B-4 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start) atau (Hot Start)) Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah Timur kampus Syahdan (di samping gedung H 4 lantai) dengan kondisi disamping dinding gedung tinggi, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan.
139
Percobaan B-5 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start)) Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah utarakampus Syahdan (di depan musolah dan dibawah kanopi), pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Percobaan B-6 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start)) Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah timur kampus Syahdan (di balkon gedung H 4 lantai) dengan balkon rendah, pada siang hari dengan keadaan cuaca berawan. Percobaan B-7 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start)) Pengambilan dilakukan pada parkiran motor kampus Syahdan (di gedung K 4 lantai dan gedung L 4 lantai), pada siang hari dengan cuaca berawan. Percobaan B-8 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) dan penyalaan berikutnya (Warm Start)) Pengambilan dilakukan di dalam ruangan lab hardware kampus Syahdan, pada siang hari.
140
Waktu yang Dibutuhkan Modul GPS Mendapatkan Sinyal 160.0 140.0
Lapang an Luas
Waktu (detik)
120.0
Parkir Utara
100.0 80.0
Parkir Timur
60.0 40.0
Dibawa h Kanopi
20.0 0.0 1
2
3
4
5 6 7 Percobaan (ke)
8
9
10
Gambar 4.5 Grafik Waktu yang Dibutuhkan Modul GPS untuk Mendapatkan Sinyal pada Saat Penyalaan Pertama Kali (Cold Start) dan Penyalaan Berikutnya (Warm Start) di Bawah Kanopi Dari percobaan B-2 sampai percobaan B-8, dapat dibuktikan bahwa pada saat pertama kali sistem dihidupkan, waktu yang dibutuhkan untuk sistem mendapatkan sinyal GPS akan lebih lama daripada yang kedua kali dan seterusnya. Hal ini disebabkan oleh karena GPS pada saat pertama kali dihidupkan atau disebut dengan istilah cold start akan mencari satelit-satelit yang akan digunakan untuk mendapatkan data posisi, namun pada percobaan berikutnya data satelit-satelit tersebut telah tersimpan sehingga mengurangi waktu dari sistem untuk mendapatkan sinyal GPS atau disebut dengan istilah warm start atau hot start. Dari percobaan yang telah dilakukan dengan mengambil tempat percobaan yang berbeda dan kondisi lingkungan yang juga berbeda, dapat dilihat bahwa kondisi lingkungan atau struktur di sekitar
141
sangat mempengaruhi sistem. Untuk di ruangan terbuka seperti lapangan luas tanpa ada bangunan tinggi di sekitarnya, waktu yang dibutuhkan untuk inisialisasi relatif lebih cepat daripada di tempat lain yang ada bangunan tinggi di sekitarnya, dan juga apabila ada penghalang di atas, seperti kanopi pada percobaan B-5, waktu yang dibutuhkan untuk inisialisasi akan menjadi lebih lama. Untuk tempat di bawah balkon gedung bertingkat, seperti di lantai dasar gedung bertingkat dan juga untuk tempat di antara gedung bertingkat yang tinggi ternyata sistem tidak dapat menangkap sinyal GPS. Hal ini disebabkan karena sinyal GPS sangat rentan terhadap interferensi atau halangan yang disebabkan oleh struktur lingkungan sekitar GPS receiver. Percobaan B-9 (Pengujian waktu yang dibutuhkan modul GPS untuk mendapatkan sinyal pada saat penyalaan pertama kali (Cold Start) Pengambilan dilakukan pada parkiran sebelah Timur kampus Syahdan (di samping gedung H 4 lantai) dengan kondisi disamping dinding gedung tinggi.
Waktu (detik)
Waktu Cold Start GPS 70 60 50 40 30 20 10 0 1
2
3
4
5
Percobaan (Ke)
Gambar 4.6 Grafik Waktu yang Dibutuhkan Modul GPS untuk Mendapatkan Sinyal pada Saat Penyalaan Pertama Kali (Cold Start)
142
Data dari percobaan B-9 dapat membuktikan bahwa cold start membutuhkan waktu rata-rata 47 detik untuk pengambilan di parkiran timur kampus Syahdan. Waktu cold start bisa berubah ubah dikarenakan keadaan cuaca yang berbeda-beda. Percobaan B-10 (Pengujian lama waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan data pada media MMC dengan keadaan awal MMC kosong). Percobaan penyimpanan dilakukan dengan algoritma perulangan sebanyak 100 kali dengan melakukan penyimpanan data (1 data = 32 byte) ke dalam MMC dengan keadaan MMC awal kosong. Percobaan B-11 (Pengujian lama waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan data pada media MMC dengan keadaan awal MMC terisi file 1,28MB) Percobaan penyimpanan dilakukan dengan algoritma perulangan sebanyak 100 kali dengan melakukan penyimpanan data (1 data = 32 byte) ke dalam MMC.
Waktu (detik)
Pengujian Lama Penyimpanan Data ke MMC 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
Kosong Berisi
1
2
3 Percobaan (ke)
4
5
Gambar 4.7 Grafik Lama Waktu Penyimpanan Data ke MMC
143
Dari 5 kali pengujian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa waktu yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan 100 data ke MMC berkisar di antara 44 sampai dengan 47 detik dengan rata-rata 45,4 detik dengan kondisi MMC awal kosong, sedangkan untuk melakukan penyimpanan dengan MMC berisi data sebanyak 1,28 MB memerlukan waktu rata-rata adalah 166,6 detik. Waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan penyimpanan data ke MMC dengan keadaan awal kosong. Hal ini disebabkan oleh lebih lamanya waktu pencarian sektor yang masih kosong untuk menyimpan data. Percobaan C-1 (Pengujian akurasi kompas digital di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 0o) . Percobaan ini dilakukan di tempat dimana kompas dikalibrasi yakni di dalam Computer Engineering Lab Kampus Syahdan. Percobaan C-2 (Pengujian akurasi kompas digital di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 25o) Percobaan ini dilakukan di tempat dimana kompas dikalibrasi yakni di dalam Computer Engineering Lab Kampus Syahdan. Percobaan C-3 (Pengujian akurasi kompas digital bukan di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 0o) Percobaan ini dilakukan di lapangan rumput kampus Kijang. Percobaan C-4 (Pengujian akurasi kompas digital bukan di tempat dimana kompas dikalibrasi dengan kemiringan 25o) Percobaan ini dilakukan di lapangan rumput kampus Kijang.
144
Pengujian Akurasi Data Kompas Digital 20 Simpangan Sudut(derajat)
18 Tpt Kalibrasi dan Datar Tpt Kalibrasi dan Miring Tpt Lain dan Datar
16 14 12 10 8 6
Tpt Lain dan Miring
4 2 0 0
30
60
90 120 150 180 210 240 270 300 330 Sudut Sebenarnya(derajat)
Gambar 4.8 Grafik Pengujian Akurasi Data Kompas Digital Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa perbedaan antar data dari kompas digital dengan kompas analog berkisar dari 0o sampai dengan 4,2o untuk keadaan kompas dengan posisi datar baik ditempat kalibrasi atau pengambilan data pada tempat yang tidak dikalibrasi. Untuk data kompas digital dalam keadaan miring (250) dan berada pada tempat kalibrasi atau bukan pada tempat yang dikalibrasi terjadi penyimpangan data kompas berkisar dari 0o sampai dengan 17,4o. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompas digital memiliki akurasi yang tinggi bila diletakkan dengan sudut kemiringan 0o atau datar di tempat dimana kompas dikalibrasi dan tempat kompas tidak dikalibrasi. Kompas digital dengan penggunaan pada posisi miring akan menghasilkan akurasi yang lebih rendah baik ditempat kompas dikalibrasi atau tidak dikalibrasi, tetapi masih dalam batas simpangan yang diperbolehkan (450).
145
Percobaan C-5 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke utara) Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi. Percobaan C-6 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke timur) Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi. Percobaan C-7 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke selatan) Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi. Percobaan C-8 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah ke barat) Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client sejauh 5 meter dan dua kali untuk tiap posisi.
146
Percobaan C-9 (Pengujian akurasi data hasil kalkulasi jarak dan sudut antara modul client dan modul master dengan posisi yang berubah-ubah secara random) Percobaan dilakukan di lapangan rumput kampus kijang dengan cuaca hujan gerimis dengan langit berawan tebal. Pengambilan data dilakukan setiap perpindahan modul client secara acak.
Simpangan Jarak (meter)
Pengujian Kalkulasi Jarak 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Utara Timur Selatan Barat 5 5 10 10 15 15 20 20 25 25 30 30 35 35 40 40 45 45 50 50 Posisi Pengambilan Data (meter)
Simpangan Jarak (meter)
Pengujian Kalkulasi Jarak 6 5 4 3 2
Acak
1 0 5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 20 20 20 20 20 Posisi Pengambilan Data (meter)
Gambar 4.9 Grafik Pengujian Kalkulasi Jarak
147
Simpangan Sudut (derajat)
Pengujian Kalkulasi Sudut 30 25 20 Utara
15
Timur
10 5
Selatan
0
Barat 5 5 10 10 15 15 20 20 25 25 30 30 35 35 40 40 45 45 50 50 Posisi Pengambilan Data (meter)
Simpangan Sudut (derjat)
Pengujian Kalkulasi Sudut 50 40 30 20 Acak
10 0 5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 20 20 20 20 20 Posisi Pengambilan Data (meter)
Gambar 4.10 Grafik Pengujian Kalkulasi Sudut Untuk perpindahan posisi ke utara, selisih jarak minimum yang diperoleh adalah 0 meter dan maksimum adalah 7 meter dengan rata-rata 2,25 meter. Selisih sudut minimum adalah 0o dan maksimum adalah 18,5o dengan rata-rata 3,67o. Untuk perpindahan posisi ke barat selisih jarak minimum yang diperoleh adalah 0 meter dan maksimum adalah 3 meter dengan rata-rata 1,4 meter. Selisih sudut minimum adalah 0o dan maksimum adalah 26,8 dengan rata-rata 11,6650. Untuk perpindahan posisi ke
148
selatan jarak minimum yang diperoleh adalah 0 meter dan maksimum adalah 8 meter dengan rata-rata 2,2 meter. Selisih sudut minimum adalah 0o dan maksimum adalah 17,1o dengan rata-rata 3,85o. Untuk perpindahan posisi ke barat jarak minimum yang diperoleh adalah 0 meter dan maksimum adalah 4 meter dengan rata-rata 1,7 meter. Selisih sudut minimum adalah 0o dan maksimum adalah 14,3o dengan rata-rata 5,56o. Untuk perpindahan posisi secara acak jarak minimum yang diperoleh adalah 0 meter dan maksimum adalah 5 meter dengan rata-rata 2,3 meter. Selisih sudut minimum adalah 0o dan maksimum adalah 40o dengan rata-rata 11,81o. Dari percobaan C-5, C-6, C-7, C-8, dan C-9 dapat disimpulkan bahwa sistem bisa memperoleh data kalkulasi jarak dengan tingkat akurasi yang masih di dalam batas toleransi (toleransi jarak 10 meter). Selisih jarak sebenarnya dengan jarak hasil kalkulasi sistem disebabkan oleh terbias, terpantul, dan tertundanya sinyal dari satelit GPS ke GPS receiver dan sebaliknya. Pembiasan, pemantulan, dan penundaan sinyal dapat disebabkan oleh kondisi langit (misalnya terdapatnya awan tebal) dan kondisi lingkungan sekitar (misalnya terletak berdekatan dengan gedung yang tinggi). Selain hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan akurasi yang mencolok antara pergerakkan modul client ke arah utara, timur, selatan, dan barat. Dari percobaan C-5, C-6, C-7, C-8, dan C-9 dapat disimpulkan bahwa sistem memperoleh data kalkulasi sudut dengan tingkat keakuratan yang cukup buruk terutama untuk percobaan C-9 di luar batas toleransi (toleransi jarak 450).
149
Selisih sudut sebenarnya dengan sudut hasil kalkulasi sistem disebabkan oleh tingkat akurasi data dari kompas digital dan kompas analog serta kondisi permukaan tempat sistem digunakan (kemiringan modul terhadap tanah) dan error terjadi karena posisi perpindahan tidak benar-benar pada sudut yang ditentukan, serta kalibrasi yang kurang akurat pada kompas. Percobaan Simulasi 1 (Simulasi pencarian client dengan kondisi client tidak bergerak) Simulasi dilakukan dengan mencari keberadaan client dengan menggunakan modul master. Pencarian dilakukan dengan berjalan kaki dari plaza Kampus Syahdan sampai dengan client ditemukan di suatu tempat (tempat tidak disepakati sebelumnya) dengan modul client diam.
Gambar 4.11 Gambar Plot pada Map Keberadaan Client dengan Kondisi Tidak Bergerak
150
Dari percobaan yang dilakukan posisi client diketemukan pada pertigaan di Jalan Sandang atau sekitar adalah 219 meter dari master (kampus syahdan). Waktu yang diperlukan untuk menemukan client adalah 5 menit 34 detik. Percobaan Simulasi 2 (Simulasi pencarian client dengan kondisi client bebas bergerak) Simulasi dilakukan dengan mencari keberadaan client dengan menggunakan modul master. Pencarian dilakukan dengan berjalan kaki dari plaza Kampus Syahdan BINUS University sampai dengan client ditemukan (tempat tidak disepakati sebelumnya) dengan modul client selalu bergerak.
Gambar 4.12 Gambar Plot pada Map Keberadaan Client dengan Kondisi Bergerak Dari percobaan yang dilakukan pencarian terakhir ditemukan di tengah Jalan Hj. Taisir. Waktu yang diperlukan untuk menemukan client adalah 4 menit 37 detik.