BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Berdasarkan variable yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah bersifat
deskriptif asosiatif. Menurut Anwar Sanusi
(2011, p13) penelitian deskriptif
adalah desain penelitian yang disusun untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Sedangkan Asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono, 2008, p11) Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para karyawan PT. ISTECH RESOURCES ASIA dengan metode penelitian survey dimana pengambilan data dilakukan satu kurun waktu saja atau disebut cross-sectional (Umar, 2005, p131)
57
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
T-1
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Deskriptif
Survey
Asosiatif
Unit analisis
Time horison
Karyawan PT. crossISTECH
sectional
RESOURCES ASIA T-2
Deskriptif
Survey
Asosiatif
Karyawan PT. ISTECH
cross-
RESOURCES
sectional
ASIA T-3
Deskriptif
Survey
Asosiatif
Karyawan PT. crossISTECH
sectional
RESOURCES ASIA T-4
Deskriptif
Survey
Asosiatif
Karyawan PT. crossISTECH RESOURCES ASIA
Sumber : Penulis
58
sectional
Keterangan : T-1:
Menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan
T-2:
Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.
T-3:
Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.
T-4:
Menganalisis pengaruh pelatihan,motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan
3.2
Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian No variabel
Konsep
Dimensi
Indikator
Variabel 1
Pelatihan (X1)
ukur 1. Analisa jabatan
Pelatihan adalah
proses
Interval • Identifkasi knowledge, skill dan ability untuk suatu pekerjaan
pembelajaran yang mengajarkan
2. Analisa kebutuhan pelatihan
• Analisa individu • Analisa tugas • Analisa organisasi
keahlian, konsep,
3. Tujuan pelatihan
peraturan,atau sikap
Skala
untuk
memperkuat
• Tujuan instruksional • Tujuan deaprtemen dan organisasi • Pertumbuhan individu
kinerja • Metode pelatihan
59
karyawan 4. Program pelatihan • • • •
reaction learning behavior result
1. Kebutuhan Fisiologis
• • •
Makanan Pakaian Rumah
proses dimana 2. Kebutuhan keamanan usaha
•
Keamanan dalam kerja Tunjangan kesehatan
Menurut Byars
5. Evaluasi hasil pelatihan
and
Rue (2008)
2
Motivasi (X2)
Motivasi mengacu pada
•
seseorang diberi
energi, 3. Kebutuhan sosial diarahkan, dan
• •
berkelanjutan
Interval
Menjadi bagian dalam kelompok kerja Lingkungan kerja
menuju tercapainya
4. Kebutuhan penghargaan
suatu tujuan
Menurut Teori Hierarki Kebutuhan Maslow (2011) 3
Kompensasi (X3)
5. Kebutuhan aktualisasi diri
semua
bentuk 1.langsung
60
• •
• •
Penerimaan promosi Merasa dikenal di lingkungan kerja
Potensi keterampilan Potensi kemampuan
Interval • Gaji pokok • Upah borongan sesuia dengan
pembayaran
ouput dihasilkan.
atau
hadiah
yang
diberikan
karyawan
2.tidak langsung • Tunjangan asuransi • Tunjangan masa tua • Tunjangan bayaran suplemen dan
muncul
dari
kepada
pekerjaan
3.ganjaran nonfinansial
mereka
4
Menurut Gary Dessler (2003) Kinerja (Y)
yang
Hasil dicapai
yang 1. Usaha yang dicurahkan oleh
seorang karyawan
• • • •
Motivasi Etika Kerja kehadiran Rancangan tugas
2. Kemampuan individual
• Bakat • Minat • Faktor kepribadian
3. Dukungan organisasion al
• Pelatihan dan pengembangan • Peralatan dan teknologi • Standard kinerja • Manajemen dan rekan kerja
selama periode waktu tertentu pada bidang Menurut Robert L. Mathis dan pekerjaan John H. tertentu. Jackson (2006)
• Pekrjaan yang lbh menantang • Jam kerja yang lebih luas • Kantor yang lebih bergengsi
61
Interval
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian
3.3.1 Sumber Data Penelitian Data primer dan sekunder menurut T N Srivasta dan Shailaja Rego (2011,p64) adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan tertentu atau studi.data ini dapat dikumpulkan dengan metode seperti wawancara dan kuesioner. Kuesioner akan baik bila diisi oleh penyidik berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden atau diisi oleh responden sendiri. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dan dirancang melalui beberapa media seperti laporan (eksternal atau internal), surat kabar, majalah, website, dan lain lain. 3.3.2 Jenis Data Penelitian Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data
Jenis
Sumber Data
Pelatihan
Kuantitatif,
Data Primer dari kuesioner
Kualitatif
dan
skunder
perusahaan PT.
dari ISTECH
RESOURCES ASIA Motivasi
Kuantitatif,
Data Primer dari kuesioner
Kualitatif
dan
skunder
perusahaan PT.
dari ISTECH
RESOURCES ASIA
62
Kompensasi
Kuantitatif,
Data Primer dari kuesioner
Kualitatif
dan
skunder
perusahaan PT.
dari ISTECH
RESOURCES ASIA Pelatihan,Motivasi
Kuantitatif,
Data Primer dari kuesioner
kompensasi dan Kinerja
Kualitatif
dan
skunder
perusahaan PT.
dari ISTECH
RESOURCES ASIA Sumber: Penulis 3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain diperoleh melalui: •
metode survey, merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada responden baik dalam bentuk lisan maupun secara tetulis. jika pernyataan
atau
pertanyaan
berbentuk
lisan
maka
namanya
wawancara, sedangkan jika dilakukan secara tertulis disebut kuesioner. Berkaitan dengan itu maka, cara survey dibagi menjadi dua bagian, yaitu wawancara(interview) dan kuesioner (Anwar Sanusi, p105). 1. Wawancara,
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek peneliti. Pada saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara berhadap
63
langsung dengan responden atau bila hal itu dapat dilakukan, juga bisa melalui alat komunikasi,misalnya pesawat telepon. 2. Kuesioner, melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis yang sudah disusun secara cermat. 3. Studi kepustakaan (library research) Peneletian ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder untuk mencari data-data yang terkait dengan penelitian melalui bukubuku, artikel, jurnal atau literature lainnya.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah saluran kumpulan elemen yang menunjukan ciri-ciri
tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. (Anwar sanusi, 2011, p87) . Dikarenakan jumlah populasi yang ada dalam perusahaan berada dibawah 50 orang,maka peneliti menjadikan seluruh anggota yang berada di dalam populasi sebagai responden dalam objek penelitian ini. 3.6
Metode Analisis
Dalam menganalisis data, digunakan :
Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan
Data
Metode
Penelitian T-1
Analisis Data
olahan
64
hasil Regresi
kuesioner T-2
Data
olahan
kuesioner T-3
Data
olahan
kuesioner T-4
Data
olahan
kuesioner
Sederhana hasil Regresi Sederhana hasil Regresi Sederhana hasil Regresi Berganda
Sumber : Penulis
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Analisis ini digunakan yaitu bertujuan
untuk mengetahui pengaruh
motivasi,pelatihan dan kompensasi
terhadap kinerja karyawan pada PT. ISTECH RESOURCES ASIA. Semua data yang didapat nantinya akan diolah menggunakan komputer dengan bantuan software SPSS 17.0. Adapun tekhnis analisis mencakup: 3.6.1 Skala Likert Untuk mengukur pernyataan mengenai variable variable yang ada, maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Dimana dalam pemberian nilai digunakan skala likert , Anwar sanusi (2011, p59) mengungkapkan bahwa skala likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan berkaitan dengan indikator-indikator suatu konsep atau variable yang sedang diukur.dalam hal ini responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju
65
terhadap setiap pernyataan. Anwar sanusi (2011, p56) juga mengungkapkan bahwa pengukuran dengan menggunakan skala likert mencerminkan skala interval, sehingga tidak menggunakan transformasi data.
Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penilaian
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu – ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Penulis
3.6.2 Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Sugiyono(2009, p172) . menghitung validitas, digunakan rumus korelasi seperti dibawah ini :
66
Untuk
Keterangan: r = koefisien korelasi n = jumlah data X = variabel bebas Y = variabel terikat (∑X)2 = kuadrat jumlah skor total X (∑Y)2 = kuadrat jumlah skor total Y ∑X2 = jumlah kuadrat skor total X ∑Y2 = jumlah kuadrat skor total Y Sementara itu ,untuk menguji signifikansi (kebermaknaan) koefisien korelasi yang diduga dari suatu populasi digunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternative dengan notasi : HO : ρ = 0 (korelasi dalam populasi sama dengan nol) H1 : ρ ≠ 0 (korelasi dalam populasi tidak sama dengan nol)
2. Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus
r√n–2 t hitung =
----------------r√1–r2
Dimana : t : Nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n : jumlah responden
Distribusi (tabel t) untuk a = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)
67
3. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t table yang tersedia pada taraf nyata tertentu. 4. Mengambil keputusan dengan kriteria Jika –ttabel ≤ t hitung ≤ t table : maka H0 diterima t
hitung
< -ttabel atau t
hitung
> ttabel
maka H0 ditolak,Anwar Sanusi
(2011,p123). Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :
Tabel 3.6 Penafsiran Indeks Korelasi Indeks Korelasi
Penafsiran
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Cukup Tinggi
0,60 – 0,799
Tinggi
0,80 – 1,000
Sangat Tinggi
Sumber: Sugiyono, 2009, p250
68
3.6.3 Uji Reliabilitas Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan pengujian terlebih dahulu untuk mengetahuinya(Sugiyono 2009, p172). Uji reliabelitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas. 3.6.4 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam analisi ini juga digunakan untuk mencari kuatnya hubungan analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sempel atau populasi (Sugiyono 2009, p206). 3.6.5 Uji Normalitas Menurut Haryadi Sarjono dan Winda Julianita (2011, p53) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara dua data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal yang penting karena salah satu syarat uji parametrik adalah data harus berdistribusi normal.
69
3.6.6 Analisis Regresi Pada umumnya, regresi linier sederahan terdiri dari dua variabel. Satu variabel berupa variabel terikat/dependent diberi symbol Y dan variabel kedua yang merupakan variable bebas/independent yang diberi symbol X. Regresi sederhana ini menyatakan hubungan antara dua variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas. Persamaan yang digunakan untuk memprediksikan nilai varibel Y disebut dengan persamaan regresi (Anwar Sanusi 2011, p131). Persamaan regresi linear sederhana ini dinyatakan dalam rumus :
Ŷ = a + bX Dimana : Ŷ
:
Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a
:
Harga Y ketika X = 0 ( harga konstan)
b
:
Angka arah atau koefisien regresi
X
:
Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
70
3.6.7 Analisis Uji Regresi Berganda Menurut Sugiyono (2009,p277) Analisis uji regresi berganda digunakan bila penelitian bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila terdapat dua atau lebih variabel independent sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisi berganda dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Persamaan regresi untuk tiga predictor (sesuai dengan penelitian kami) adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana :
Y = Kinerja
X2= Pelatihan
X1 = Motivasi
X3 = Kompensasi
a = Konstanta
3.7
Rancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2009,p93) perumusan hipotesis merupakan salah satu
langkah penting dalam penelitian setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan sering juga dalam penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan
71
jawaban sementara dalam rumusan masalah penelitian,oleh karena itu biasanya rumusan
masalah
dalam
penelitian
dibuat
dalam
bentuk
kalimat
pertanyaan.dikatakan sementara,karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Penelitian
yang
merumuskan
hipotesis
adalah
penelitian
yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif,tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sempel. Jika penelitian tidak menggunakan sempel, maka tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak aka nada hipotesis statistic. Harus diingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil). Penelitian ini menggunakan populasi hipotesa statistiknya tidak ada,yang ada hanya hipotesis penelitian. Dalam pembuktiannya tidak ada istilah “signifikan” (taraf kesalahan atau taraf kepercayaan) Hasil analisis yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu dengan uji Hipotesis konseptual. Pengujian Hipotesis ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, dimana tingkat presisi a = 5 % (0,05).Dasar pengambilan keputusan berdasarkan Sig :
72
Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya signifikan Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak signifikan Untuk T1 : Ho : Pelatihan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Ha : Pelatihan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Dasar Pengambilan Keputusan Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Untuk T2 : Ho : Motivasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Ha : Motivasi mempunyai pengaruh yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Dasar Pengambilan Keputusan : Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Untuk T3 : Ho : Kompensasi
tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan Ha : Kompensasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan
73
Dasar Pengambilan Keputusan : Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima Untuk T4 : Ho : Pelatihan ,motivasi dan kompensasi tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Ha : Pelatihan ,motivasi dan kompensasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Dasar Pengambilan Keputusan : Jika Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak Jika Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima.
74
3.8
Rancangan Pemecah Masalah Rancangan pemecah masalah ini adalah dengan mengumpulkan dan
mempelajari data data, premier atau sekunder sehingga memperoleh gambaran mengenai pemberian kompensasi terhadap karyawan dan bentuk bentuk pelatihan dan moitivasi bagi karyawan. Kemudian data data yang telah didapat dijadikan sebagai dasar pembuatan kuesioner. Kuesinor dibagikan kepada setiap individu yang bekerja pada perusahaan. Hasil dari data kuesioner tadi lalu dianalisis unuk mengetahui apakah setiap motivasi,pelatihan dan kompensasi yang diberikan perusahaan memiliki dampak terhadap kinerja karyawan pada perusahaan tersebut. Apabila ternyata variabel-variabel tersebut memiliki kontribusi terhadap kinerja karyawan, maka perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui faktor tersebut, dilihat dari aspek aspek yang merupakan indikator dalam setiap variabel tersebut. Jika program motivasi, pelatihan dan kompensasi sudah baik tetapi kinerja tidak meningkat, berarti ada faktor lain yang menyebabkan hal itu terjadi. Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai motivasi, pelatihan dan kompensasi yang telah dilakukan selama ini guna meningkatkan kinerja tenaga kerja sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.
75