BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data Data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari 1. Wawancara •
Andrew Stevens : instruktur Bantus Capoeira Indonesia
2. Studi Pustaka •
Capoeira ; The Jogo de Angola from Luanda to Cyberspace volume
One, Gerard Taylor
3. Website
2.2
•
My.bantus.org
•
Sg.bantus.org
•
Bantus.asn.au
Sejarah Capoeira Capoeira adalah ritual para budak Afro-Brazilian yang telah berkembang di Brazil sejak tahun 1500-an sejak pertama budak Afrika dibawa ke Amerika Selatan. Karena ketidakmampuan untuk berlatih bela diri dan tekanan dari sekitar, maka capoeira menjadi jalan keluarnya. Melalui roda di dalam capoeira mereka dapat membentuk tubuh, melatih
kemampuan bela diri, dan membebaskan diri melalui tarian dan nyanyian. Capoeira semakin berkembang di tengah tempat pertemuan kebudayaan yaitu di Brazil. Orang Afrika, Portugis, dan suku Indian berkolaborasi menciptakan ritual unik dari capoeira yang di dalamnya terdapat tarian, bela diri, teater, dan music. Pada awal 1930 di Salvador, Bahia, seorang petarung hebat bernama Manuel dos Reis Machado, atau Mestre Bimba, menambahkan berbagai elemen ke dalam capoeira. Ia menambahkan tendangan dan gerakan dari bela diri yang berasal dari Timur dan mengembangkan beberapa kombinasi gerakan, menciptakan capoeira yang lebih efektif, mengurangi unsure tarian, mengurangi beberapa aspek ritual, dimana hal-hal tersebut tidak efektif dalam perkelahian. Ia menyebut gaya ini gaya regional dari Bahia. Mestre Bimba memanggil dan menantang beberapa orang untuk beradu dan mencoba metodanya. Karena ketenaran dan reputasi yang diraihnya, maka capoeira dilegalkan, dimana sebelumnya dianggal illegal karena erat hubungannya dengan gerakan pemberontakan. Capoeira yang diturunkan dari Mestre Bimba sampai hari ini disebut Capoeira Regional. Capoeira tradisional dengan segala tradisi dan ritualnya dikenal sebagai Capoeira Angola. Salah satu nama besar dalam Capoeira Angola adalah Mestre Pastinha yang merupakan guru besar dari Mestre Bimba. Mestre Joao Pequeno adalah muridnya yang paling senio dan guru dari pemimpin Bantus Capoeira, Mestre Pintor.
2.3
Manfaat Positif yang Didapat Dari Capoeira Banyak sekali manfaat positif yang dapat diambil dari capoeira. Yang utama dalam capoeira adalah kemampuannya masing-masing individunya dalam mengekspresikan dirinya, karena tidak adanya bentuk baku dalam segala bentuk kegiatannya, baik dalam gerakan-gerakan bela dirinya, dalam bermain music, dalam bernyanyi, dalam tari-tarian, semua adalah mentuk ekspresi dan improvisasi diri. Tidak ada gerakan wajib atau rutinitas yang harus ada dalam setiap gerakan. Di dalam capoeira, orang yang terlihat mahir adalah orang yang mampu membawa dirinya dalam suasana yang nyaman dan berimprovisasi sebaik-baiknya. Jadi capoeira sangat baik untuk melatih kepercayaan diri karena di dalamnya kita dituntut untuk dapat mengekspresikan diri melalui cara yang menyenangkan. Interaksi antar pemain dan komunikasi di dalamnya membuat interaksi social yang sangat hidup. Manfaat lainnya adalah kemampuan bermain music dan bernyanyi di dalam bahasa Portugis. Sebagai pengiring, music disini berperan untuk menjadi spirit atau semangat di dalam latiannya. Kemampuan capoeira untuk mengolah tubuh juga sangat baik. Tidak melulu berarti untuk mengolah tubuh secara bentuk, namun juga untuk melatih kekuatan dan kelenturan. Secara bertahap, capoeirista akan terbiasa untuk mampu melakukan gerakan-gerakan yang secara bersamaan akan melatih kelenturan dan kekuatan otot.
2.4
Sejarah Grupo Bantus Capoeira Grupo Bantus Capoeira didirikan pada 20 Mei 1991 dan pada saat itu ada beberapa sekolah di Belo Horizonte dan Negara bagian Minas Gerais, begitu juga instrukturnya yang tersebar di Australian, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mestre Pintor menyebarluaskan energy positif tersebut serta pengetahuannya
di
bidang
capoeira
dan
memberikan
pengarahan-
pengarahan ke seluruh sekolahnya yang tersebut di penjuru dunia. Walaupun pendalaman Mestre Pintor adalah di Capoeira Angola, namun Bantus juga mempelajari Angola dan Regional. Secara umum, Capoeira Contemporania yang berkembang, yang merupakan gabungan dari keduanya, kombinasi dari keberagaman sejarah. Bantus juga memainkan seni Maculele, Samba de Roda, Forro, dan berbagai nyanyi-nyanyian. Tujuan didirikan Bantus Capoeira adalah : •
Mempromosikan,
mengembangkan,
dan
mendorong
berkembangnya capoeira di region Asia Pasifik •
Mempromosikan
gaya
hidup
yang
sehat
melalui
pengekspresian diri, music, dan latihan Nama Bantus berasal dari salah satu suku etnik, yaitu orang Bantu, yang berbagi bahasa dan menempati dua per tiga dari wilayah Afrika bagian Barat dan Selatan (Angola, Congo, Mozambique, dll). ‘Ntu’ berarti manusia, dan ‘ba’ mengartikan jamak, disatukan berarti people atau masyarakat.
2.5
Batizado
Batizado (baca : ba-chi-za-doh), adalah inisiasi atau upacara tingkatan dimana murid capoeira menerima sabuk pertama mereka. Sabuk dikenakan di celana di sekitar lobang sabuk. Sabuk dibuat dengan tangan, terbuat dari wool beragam warna. Sabuk tingkat pertama terdiri dari warna merah, hitam, dan putih. Tingkat ke-2 sampai 11 (puncak) terdiri dari warna bendera Brazil,biru, hijau, kuning, dan putih. Sesuai perkembangan dan progress seorang murid, mereka mengganti sabuknya di acara batizado selanjutnya di dalam acara tradisi troca de corda, atau pergantian sabuk. Untuk mencapai level mestre, seseorang harus mendedikasikan hidupnya kepada capoeira dan bias memakan waktu sampai 30 tahun. Upacara batizado ataupun troca de corda harus dihadiri dan diawasi oleh seorang mestre, dalam kasus ini, Mestre Pintor, dan hanya diadakan sekali dalam setahun.
2.6
Sistem tingkatan sabuk Bantus Capoeira 1. Sabuk pemula
• White/Black/Red (Coral) • Green • Green/Yellow 2. Sabuk tingkat lanjutan • Yellow
• Yellow/Blue 3. Sabuk tingkat atas • Blue (Aluno Graduado) • Blue/White (Transition) • Blue/Green (Aluno Formado) • Blue/Green/Yellow (Professor) • Blue/Green/White (Contra Mestre) • Blue/Green/White/Yellow (Mestre)
2.7
Susunan kepanitiaan 1. Penyelenggara : • Bantus Capoeira Indonesia 2. Penasehat : • Paulo Caesar Leite (Master and Founder Culture in Brazil) • Edmundo Sussumu Fujita (Brazilian Ambassador in Indonesia) • Andrew Wilson (Founder Capoeira International Indonesia) 3. Ketua : • Andrew Wilson 4. Wakil Ketua : • Mimi Huang
5. Sekretaris : • Bayu Einstein 6. Bendahara : • Agus Shi 7. Penanggung jawab sponsor : • Andrew Wilson • Isvan May Hendra 8. Direktur Acara : • Professor Thiago Barbosa Rosario Santos 9. Coordinator Lapangan : • Wiwien F. 10.Perlengkapan : • Rinto J. 11.Desain : • Lalita Poole
2.7
Konsep Festival Konsep batizado yang bertema festival ini akan diisi dengan berbagai bentuk kesenian yang juga melibatkan seluruh pesertanya. Seluruh peserta akan di ajak turut berpartisipasi dalam pawai dan tari-tarian. Sehingga atmosfer kebudayaan Brazil sangat terasa.
2.8
Susunan Acara • Hari I : ⇒ 17.00 – 18.00
: Opening Ceremony (Carnaval)
⇒ 18.00 – 19.00
: Wokshop Samba, Maculele, dan Talkshow
⇒ 19.00 – 20.00
: Batucada dan Brazillian Capoeira Show
⇒ 20.00 – 20.30
: Break dan Show Sponsor
⇒ 20.30 – 21.00
: Samba Dance dan Maculele Show
⇒ 21.00 – 22.00
: Final Show Carnaval (Capoeira, Maculele, dll)
• Hari II : ⇒ 11.00 – 13.00
: Workshop Capoeira
⇒ 13.00 – 14.00
: Roda da Capoeira
⇒ 14. 00 – 17.00 : The 2nd International Batizado of Bantus Indonesia ⇒ 17.00 – 18.00
: Break, Sponsor Show, Brazilian Musics
⇒ 18.00 – 19.00
: Closing Ceremony and Final Show (Carnaval)
2.9
Contoh Materi Promosi Event Sebelumnya • X Banner
⇒ • Flyer
⇒
2.10
Target Sasaran
1. Primer •
Demografi ⇒
Pria dan Wanita 18 – 23 tahun
⇒
Masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas (B sampai A)
• Psikografi ⇒
Pencinta kesehatan dan kesenian
⇒
Haus akan sesuatu yang baru dan unik
• Geografi ⇒
Domisili di Jakarta
⇒
Domisili di kota-kota besar sekitar Jakarta
2. Sekunder • Demografi ⇒
Pria dan wanita 17-25 tahun
⇒
Masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas (B sampai A)
• Psikografi ⇒
Capoerista (orang yang menggeluti dunia capoeira)
⇒
Pencinta kesehatan
⇒
Menyukai olahraga yang sedikit keras atau ekstrim
• Geografi ⇒
2.11
Domisili di Jakarta
Analisa SWOT 1. Strenght (Kekuatan) • Isi acara yang unik dan menyenangkan • Tempat acara yang strategis dan cocok untuk segala kelompok umur • Tamu-tamu yang hadir dari Brazil dan negara-negara lain • Atraksi-atraksi yang menarik • Ilmu yang didapat dari workshop 2. Weakness (Kelemahan) • Kurangnya informasi ke masyarakat akan capoeira • Berkesan sulit dilakukan bagi pemula • Banyak menggunakan istilah asing (bahasa Portugis) 3. Opportunities (Peluang) • Sudah terjalinnya hubungan baik dengan banyak grupo di Jakarta • Adanya koneksi yang baik dengan berbagai tempat pusat keramaian di Jakarta seperti mall-mall dan Taman Impian Jaya Ancol sebagai venue acara. 4. Threat (Ancaman)
• Setiap grupo mempunyai acara Batizado masing-masing, dan walaupun tidak diadakan pada waktu yang bersamaan, namun biasanya para capoerista sudah memiliki sikap fanatisme terhadap salah satu grupo • Kemungkinan pemilihan waktu acara yang tidak tepat sehingga peminat yang dating sedikit • Media promosi yang tidak tepat sasaran