BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini di peroleh dari berbagai sumber, yaitu:
1. Wawancara dan survey kepada Dr.dr.Raditya wratsangka, Sp.OG(K) 2. Survey terhadap masyarakat 3. Data dari internet, khususnya CDC ( The Centers for Disease Control and Prevention, departemen kesehatan di USA ) .
2.2 Data Proyek Berikut data proyek yang didapatkan dari berbagai sumber yang telah di rangkum 2.2.1 Toksoplasmosis Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa (hewan bersel 1) Toksoplama gondii. Parasit ini dapat menginfeksi hewan berdarah panas, termasuk manusia, tetapi tuan rumah utama protozoa Toksoplasma adalah kucing. Toksoplasma gondii termasuk spesies dari kelas sporozoa,dan pertama kali ditemukan pada binatang pengerat di Afrika Utara ( Tunisia ) oleh Nicolle dan Manceaux pada tahun 1908. 2.2.2
Cara Penularan • Makan daging yang terkontaminasi (terutama daging babi, domba, sapi, dan daging rusa) secara mentah/kurang matang. • Meminum air yang tercemar dengan Toksoplasma gondii. • Tidak sengaja menelan parasit melalui kontak dengan feces kucing yang mengandung toksoplasma. Hal ini dapat terjadi dengan cara :
3
4
membersihkan kotak sampah kucing ketika kucing telah mengeluarkan toksoplasma pada kotorannya. menyentuh atau menelan sesuatu yang telah kontak langsung dengan kotoran kucing yang mengandung toksoplasma. Tidak sengaja menelan tanah yang terkontaminasi ( misalnya, tidak mencuci tangan setelah berkebun atau makan buah atau sayuran yang belum dicuci dari taman ). • Penularan dari ibu ke bayi • Menerima transplantasi organ yang terinfeksi atau darah yang terinfeksi melalui transfusi, meskipun hal ini jarang terjadi. • Meminum air susu domba dan sapi yang tidak di pasteurisasi. 2.2.3 Gejala • Beberapa orang yang terinfeksi toksoplasmosis mungkin merasa seolah-olah mereka hanya terkena "flu" dengan kelenjar getah bening yang bengkak atau nyeri otot dan nyeri yang berlangsung selama satu bulan atau lebih. • Toksoplasmosis berat, menyebabkan kerusakan pada otak, mata, atau organ lain. Toksoplasmosis berat lebih sering terjadi pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah ( bayi dan pengidap AIDS ), meskipun kadang-kadang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengalami kerusakan mata dari toksoplasmosis. 2.2.4 Pencegahan Toksoplasmosis • Masak daging hingga matang. • Mengupas atau mencuci buah dan sayuran sebelum dimakan. • Mencuci semua peralatan makan setelah digunakan • Mencuci tangan sebelum makan. • Pakailah sarung tangan saat berkebun, dan cuci bersih tangan setelahnya.
5
• Jika anda mempunyai kucing, yang harus anda lakukan adalah Pastikan
kotak
kotoran
kucing
dibersihkan
setiap
hari. Parasit Toksoplasma tidak akan menular sampai 1-5 hari setelah keluar dalam feces kucing. Cuci tangan setelah membersihkan feces kucing. Jangan biarkan kucing anda makan makanan mentah, atau hewan liar seperti tikus. Jika
anda
sedang
hamil,
sebisa
mungkin
jangan
membersihkan feces kucing, anda bisa meminta anggota keluarga lainnya. Jika terpaksa, gunakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan dan cuci bersih tangan anda. 2.2.5 Pengobatan Toksoplasmosis Bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, tidak diperlukan pengobatan khusus. Namun
bagi
ibu
hamil,
jika
merasa
mungkin
terinfeksi
Toksoplasmosis, maka sebaiknya melakukan tes TORCH. TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) . Jika
memang
setelah
tes
anda
dinyatakan
terinfeksi
Toksoplasmosis, sebaiknya diskusikan dengan dokter kandungan. Toksoplasmosis pada wanita hamil, bayi baru lahir, dan bayi dapat diobati,
meskipun
sepenuhnya. Parasit
parasit
tersebut
tidak
dihilangkan
tetap berada dalam sel jaringan dalam fase
kurang aktif, lokasi Toksoplasmosis membuat sulit bagi obat untuk sepenuhnya menghilangkan Toksoplasmosis. 2.3 Wawancara Wawancara dilakukan pada Dr.dr.Raditya wratsangka, Sp.OG(K)
6
1. Bagaimana cara penularan toksoplasmosis ke manusia?
Toksoplasmosis terjadi akibat salah satu atau ketiga stadia Toksoplasmosis masuk kedalam tubuh manusia, yaitu kista dalam jaringan, takizoit ataupun bradizoit. Sebagian besar penularan Toksoplasma pada manusia terjadi akibat makanan yang dimasak kurang matang atau mentah. (terutama daging sapi, domba, dan sebagian kecil daging babi ) Tercemarnya air minum oleh kotoran hewan yang mengandung oosit toksoplasma. Sayuran yang tercemar kotoran hewan 2. Bisakah pria menularkan toksoplasmosis ke pasangannya melalui hubungan intim, dan sebaliknya ?
Penularan manusia ke manusia hanya terjadi pada kehamilan (ibu ke janin). Makin tua usia kehamilan pada saat infeksi, makin tinggi insidens (Insiden adalah jumlah kasus penyakit dimulai, atau kematian terjadi, selama suatu periode tertentu pada populasi tertentu. ) toksoplasmosis kongenital. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai penularan melalui air susu ibu. Sedangkan dari air susu domba dan sapi yang tidak di pasteurisasi dapat menularkan toksoplasma., karena toksoplasma dapat bertahan hingga 50 hari dalam darah sitrat pada suhu 4 derajat celcius. 3. Apa akibat dari penyakit toksoplasmosis? 4. Apakah Toksoplasmosis dapat menyebabkan kemandulan bagi pria maupun wanita? 5. Apakah toksoplasmosis hanya berbahaya bagi si ibu dan bayi, atau hanya si bayi? Jawaban untuk pertanyaan no 3, 4 dan 5
7
Wanita hamil yang mengalami infeksi toksoplasma pada umumnya tidak menunjukkan gejala yang khas; sebagian kecil menunjukkan gejala menyerupai infeksi mononukleosis, flu seperti syndrome, ataupun pembesaran kelenjar getah bening leher unilateral. Sedangkan janin yang terinfeksi dapat tanpa gejala sama sekali, atau
dijumpai tanda-tanda hydrocephalus, hyperechoic bowel,
pertumbuhan janin terhambat. Pada neonatus dapat tanpa gejala dan tanda, atau dengan tanda-tanda ikterus, juling (strabismus), tulia, anemia, kalsifikasi di otak, hidrosefalus, ensefalitis, pneumonitis, epilepsi, retardasi mental, trombositopenia, hipotermia, dan diare, maupun beberapa kondisi non spesifik. Kondisi-kondisi di atas sebenarnya sulit dibedakan dengan keadaan yang ditimbulkan oleh sifilis, rubella, cytomegalovirus maupun herpes simpleks.
6. Dapatkah toksoplasmosis disembuhkan? 7. Apa yang harus dilakukan jika kita terbukti positif terkena toksoplasmosis?
Pengobatan toksoplasmosis pada kehamilan ditujukan untuk mengurangi risiko cacat pada janin. Penggunaan obat harus dilakukan segera setelah diagnosis toksoplasmosis ditegakkan, terutama pada awal kehamilan.
8
2.4 Survey
Gambar 2.1 Survey1
9
Gambar 2.2 Survey2
10
Gambar 2.3 Survey3
Gambar 2.4 Survey4
11
Gambar 2.5 Survey5
12
Gambar 2.6 Survey6
2.5 Data Penyelenggara 2.5.2 Prodia
13
Gambar 2.7 Logo Prodia
Sejak awal laboratorium klinik Prodia berdiri pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo, Drs. Andi Wijaya, PhD. Prodia Lab adalah pelopor penyedia jasa pemeriksaan laboratorium dan medical check up . Jaringannya kini sudah tersebar di beberapa kota. Kini Prodia telah memiliki 112 cabang yang tersebar di Indonesia. 2.5.3 Yayasan Kesehatan Perempuan
Gambar 2.8 Logo YKP
Yayasan
Kesehatan
Perempuan
(YKP)
adalah
lembaga
sosial/nir-laba didirikan pada tanggal 19 Juni 2001 di Jakarta oleh para aktivis yang peduli terhadap kondisi kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia dengan cara merespon langsung berbagai isu sekitar kesehatan reproduksi dan hak-hak sesksualitas perempuan yang saat ini dianggap kontroversial. 2.6 Target audience Terutama Perempuan yang ingin merencanakan kehamilan pertama / merencanakan pernikahan
2.6.1 Demografis • Jenis Kelamin
: Perempuan
14
• Usia • Perekonomian
: 20 tahun sampai 30 tahun : b, b+
2.6.2 Geografis Seluruh Indonesia, terutama di daerah perkotaan. 2.1 Faktor Pendukung •
Belum adanya kampanye yang membahas tentang toksoplasmosis
•
Banyak
masyarakat
yang
belum
mengetahui
apa
sebenarnya
toksoplasmosis dan bagaimana mencegah serta penyebarannya, sehingga membuka peluang sebagai kampanye tokso pertama. 2.8 Faktor Penghambat •
Banyaknya kampanye tentang tema lain yang juga menarik.
•
Beredarnya rumor bahwa penyebaran Toksoplasmosis melalui bulu kucing, sehingga menyebabkan pencegahan yang salah.