BAB 2
DATA DAN ANALISA
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak.
2.1 Sumber Umum Survey - Mencari referensi-referensi CD interaktif keluaran lokal. - Pergi ke beberapa toko buku, tempat dimana bagian penjualan CD interaktif dan langsung bertanya kepada beberapa orang tua dan anak yang ada disana. - Mewawancara beberapa narasumber seperti ilustrator buku anak, editor dan flash developer. Literatur - Membaca artikel mengenai psikologis anak terhadap teknologi komputer, baik dari majalah maupun artikel elektronik pada sebuah blog-website. - Buku desain komunikasi visual terpadu yang menjelaskan teori-teori dasar komunikasi visual yang baik dan benar.
2.2 Pengertian Fabel Fabel adalah semua cerita fiksi yang menggambarkan kehidupan binatang di alam. Pelaku-pelaku utama pada cerita fabel dimainkan oleh binatang, sedangkan manusia hanya sebagai figuran saja. Cerita fabel lebih menarik perhatian anak ketimbang dengan cerita rakyat daerah karena tokoh-tokoh yang bermain semuanya binatang. Secara umum fabel biasa diartikan sebagai dongeng binatang. Tapi definisi lebih jelasnya tentang fabel adalah sebagai berikut, fabel berisi tokoh-tokoh binatang, tumbuhan, benda-benda yang tak bergerak, ataupun kekuatan alam lainnya yang digambarkan memiliki kemampuan-kemampuan seperti manusia misalnya berjalan, makan, berbicara, ataupun tertawa
2.2.1 Simbolisme Binatang Pada Fabel Setiap karakter binatang dalam fabel biasanya dikaitkan dengan sifat-sifat tertentu dan gunanya sebagai simbol atau perumpamaan. Binatang juga memiliki simbol posiif dan negatif. Berikut adalah beberapa contoh simbol binatang yang biasa ada dalam karakter fabel:
1. Babi Hutan – lambang kekuatan, kekayaan, keberanian. 2. Ikan – biasa dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. 3. Burung – lambang keahlian, ilmu, dan simbol keberanian bagi para prajurit. 4. Kuda, sapi, babi – lambang kesuburan. Lalu binatang yang memiliki simbol negatif adalah misalnya sebagai berikut: 1. Ular – lambang kejahatan, kelicikan, masalah. 2. Naga – lambang kehancuran, masalah dan ketidak suburan.
2.2.2 Dongeng Fabel Indonesia Terdapat beberapa dongeng fabel yang sudah tidak asing didengar yaitu dongeng dengan tokoh kancil yang nakal nan cerdik, dan terdapat banyak sekali cerita kumpulan dongeng kancil seperti; 1. Si kancil anak nakal, yang suka mencemooh sang raja harimau 2. Kancil mencuri mentimun, 3. Kancil kena batunya, dan masih banyak lagi. Menurut Dr. Murti Bunanta SS. MA. – pendiri dari Kelompok Pencinta Bacaan Anak – Kecenderungan cerita dengan karakter utama kancil biasanya bersifat negatif karena ulah kancil yang sangat cerdik dan banyak akalnya menyebabkan banyak masalah terhadap sekitarnya. Maka dari itu, media CD interaktif ini akan dipilih cerita yang bertemakan persahabatan yang diambil dari cerita pendongeng Rico Toselly – seorang pendongeng anak yang sudah berkecimpung di dunia fabel anak selama 9 tahun. Dari survey diperoleh 20 cerita tentang fabel Indonesia yang biasa didongengkan oleh Kak Rico untuk anak-anak. Dari 20, kira-kira ada 2 cerita yang telah diadaptasi dan diceritakan kembali, yaitu: 1. Landak Yang Kesepian Tentang seekor landak yang kesepian karena teman-teman sekitarnya takut akan duri yang terdapat pada tubuhnya. Dan pada akhirnya mereka berteman baik dengan landak. Dan dua judul penunjang yang sudah ditentukan sebagai seri dari CD interaktif dongeng fabel untuk anak.
2.3 Data Kompetitor Publikasi buku cerita anak termausk salah satu kompetitor untuk CD interaktif ini. Beberapa buku yang sudah beredar dipasaran bisa dianggap sebagai kompetitor seperti buku kumpulan cerita anak sepanjang masa oleh Han Christian Andersen yang sudah ditejermahkan dengan harga Rp.70.000,-. Buku ini hanya sebuah novel kumpulan cerita dengan adanya beberapa ilustrasi pendukung di halaman-halaman tertentu, dan masih banyak kumpulan cerita lainnya dan kebanyakan adalah tejermahan dari bahasa asing. Ada juga kumpulan kisah dunia binatang modern dengan buku bilingual, yaitu 2 bahasa terjemahan dan menggunakan teknologi “reading pen”, sebuah pen elektronik yang dapat mengeluarkan suara narasi dari buku tersebut. Dengan harga buku Rp.120.000,- dan belum termasuk pen elektroniknya. Kompetitor untuk CD interaktif, sudah terdapat cukup banyak CD interaktif terbitan PT. ELEX MEDIA yang sudah dijual di toko-toko buku dan mudah untuk ditemukan. Kisaran harga Rp.40.000,- sampai dengan Rp.75.000,- / satu judul CD. Namun rata-rata tema CD interaktif adalah belajar bahasa inggris, matematika, mengenal Indonesia, dan masih banyak lagi. Belum ada CD interaktif yang dikhususkan untuk cerita fabel interakif.
2.4 Hubungan Media Interaktif Dengan Anak Pemakaian komputer untuk anak tentu saja memerlukan keterlibatan dan pengawasan orang tua, karena tidak semua program aplikasi maupun konten komputer maupun internet yang beredar dunia maya baik dan cocok untuk mereka. Apalagi kalau si kecil berusia 3-5 tahun dan sudah ingin mengetahui dunia komputer, peran orang tua sangatlah penting untuk mendampinginya. Seiring perkembangannya, akhirnya perlahan-lahan muncul sebuah teknologi multimedia interaktif yang sanggup menyajikan tulisan, suara, gambar, animasi, dan video secara bersamaan. Dengan adanya hal-hal tersebut, pemakaian komputer ini menyimpan efek plus dan minus bagi orang tua. Apabila dapat diolah dengan baik, maka kepercayaan orang tua untuk menyuguhkan media interaktif terhadap anak akan terasa lebih aman dan efektif sebagai media pembelajaran anak.
2.5 Target Audience Yang menjadi target untuk membuka media fabel interaktif ini terdiri dari:
Target Primer 2.5.1 Secara Demografis Gender Usia Pendidikan Akhir Kelas Sosial
: laki-laki dan perempuan : 27-35 tahun : SMA, S1, Pekerja : B-A
2.5.2 Secara Geografis Tinggal di kota-kota besar Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya.
2.5.3 Secara Psikografis Orang tua yang memiliki anak usia kisaran 3-5 tahun, sudah memasukkan anaknya sekolah ke playgroup atau pre-school dan ingin mengajarkan dan membiasakan anaknya untuk sering membaca cerita, terutama cerita dongeng –dongeng dalam bentuk digital interaktif sekaligus ingin mengajarkan moral baik kepada sang anak.
Target Sekunder 2.5.4 Secara Demografis Gender Usia Pendidikan Akhir Kelas Sosial
: laki-laki dan perempuan : 3-5 tahun : pre-school, taman kanak-kanak : B-A
2.5.5 Secara Geografis Tinggal bersama orang tua yang berdomisilikan di kota-kota besar Indonesia.
2.5.6 Secara Psikografis Anak aktif dengan usia kisaran 3-5 tahun yang gemar bermain, tertarik dengan komputer dan sering menonton acara melalui televisi seperti yang bisa diakses dari saluran kabel berlangganan Disney Junior, Nicklodeon Baby First. Tertarik dengan
hal binatang, memiliki imajinasi yang sangat luas dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar.
2.6 Analisis SWOT Strength (kekuatan) 1. Dunia hewan dapat menjadi daya tarik sendiri untuk anak laki-laki dan perempuan karena bersifat netral dan anak-anak pasti menyukainya. 2. Berceritakan tentang moral sehari-hari dan dapat diterapkan oleh sang anak kedalam kehidupannya. 3. Menggunakan visual, animasi, dan layout yang menarik bagi anak-anak. 4. Media interaktif adalah salah satu media edukatif yang paling efektif saat ini.
Weakness (kekurangan) 1. Pada umumnya anak-anak maupun orang tua kurang menyukai fabel Indonesia karena dianggap kuno dan mereka menyukai cerita yang diadaptasi dari luar negeri. 2. CD interaktif ini tidak bersifat mobile, dalam arti tidak mudah untuk dibawa kemana saja seperti layaknya buku bacaan. 3. Terbatasnya orang-orang yang dapat mengakses CD interaktif karena dibutuhkanya media elektronik seperti komputer atau laptop.
Opportunity (peluang) 1. Belum ada CD anak yang bertemakan interaktif dongeng fabel Indonesia. 2. Kebanyakan CD interaktif yang berada dipasaran, beberapa ilustrasi karakter dan penggunaan animasi masih kurang maksimal.
Threat (ancaman) 1. Orang-orang sudah mendoktrin diri bahwa cerita luar negeri lebih bagus dibandingkan cerita Indonesia 2. Banyaknya cerita import yang ditejermahkan kedalam bahasa Indonesia. 3. Minat terhadap hal yang tergolong tradisional masih kurang diminati.