BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi dan komunikasi berkembang pesat, salah satu dampak kemajuan teknologi adalah munculnya arus globalisasi. Daya saing merupakan tantangan yang harus dihadapi di semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing merupakan kunci utama untuk bisa sukses. Persaingan tersebut menuntut manusia untuk siap berkompetensi agar tidak tertinggal dari sebuah pergeseran era akan daya saing yang tinggi. Pada tahun 2015 negara-negara dikawasan Asia Tenggara mewujudkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kekuatan utama dalam mewujudkan MEA adalah sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, solutif dan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Oleh sebab itu Wirausaha diharapkan mampu berperan banyak dalam menghadapi MEA. Menurut Deputi V Menko Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan “Wirausaha adalah perwujudan orang yang mengalami revolusi mental dari pengusaha menjadi penyedia jasa publik dari yang diatur menjadio manajer, dan dari penerima menjadi pemberi. Selain itu kewirausahaan yang mengalami revolusi mental memiliki mental, perilaku, sikap dan tindakan yang selalu berorientasi pada nilai tambah.”
1
Hal ini dikarenakan wirausaha dapat merubah perekonomian suatu negara dengan sikap dan perilaku yang dimiliki wirausaha yang menginginkan sebuah perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut baik dari pengikut menjadi
pemimpin, dari ketergantungan
menjadi kemandirian, dari
mengandalkan sumber daya alam menjadi menciptakan produk inovatif dan kreatif. Sehingga wirausaha adalah senjata ampuh dalam menghadapi MEA. Generasi muda saat ini pun diharapkan mampu menjadi seorang wirausaha yang berpotensi menjadi salah satu roda penggerak ekonomi nasional dalam menghadapi MEA. Akan tetapi masih banyak generasi muda yang masih tidak tahu akan pentingnya menjadi seorang wirausaha, karena pemikiran mereka yang selalu terpusat untuk menjadi seorang Pegawai Negri Sipil (PNS), dan mencari pekerjaan bukan membuka lapangan pekerjaan. Sehingga pola pikir yang ada pada generasi muda saat ini harus diubah yang dari berfikir untuk mencari pekerjaan diubah menjadi membuka lapangan pekerjaan. Maka oleh sebab itu banyak diberbagai sekolah mengajarkan akan pentingnya kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menumbuhkan semangat berwirausaha. Dengan menamkan sikap wirausaha di kalangan siswa karena sikap wirausaha sangat diperlukan bagi wirausaha sukses. Pembelajaran tersebut adalah pendidikan kewirausahaan.
2
Pendidikan kewirausahaan adalah salah satu upaya yang diberikan kepada generasi muda agar dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya karakter kewirausahan. Sehingga pendidikan kewirausahaan diajarkan diberbagai jenjang sekolah maupun perguruan tinggi bahkan
pendidikan
kewirausahaan telah diintegrasikan dalam kurikulum.Pendidikan di Indonesia mencantumkan mata pelajaran pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum 2013 yang diajarkan wajib kepada siswa SMA, SMK dan MA, pemberian materi
tersebut
mempunyai
tujuan
untuk
menumbuhkan
semangat
kewirausahaan sejak dini serta melahirkan wirausaha yang lebih banyak di Indonesia. Menurut Agus (2011:30) mengatakan pendidikan kewirausahaan merupakan upaya menginternalisasikan jiwa dan mental kewirausahaan baik melalui institusi pendidikan maupun institusi lain seperti lembaga pelatihan, training dan sebagainya. Hal ini relevan sebab melalui pendidikan kewirausahaan tersebut dapat mengubah sikap anak peserta didik menjadi sikap wirausaha yang percaya diri, disiplin, kepemimpinan, kreatif dan inovatif serta yang paling utama adalah menyukai tantangan serta mau mengambil resiko. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kejuruanpada jenjang menegah. SMK mempunyai peranan dalam menghasilkan lulusan siswa yang siap bekerja ataupun berwirausaha dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang selama ini diperoleh. SertaSMK diharapkan mampu mengembangkan
3
sumber daya manusia yang dapat memberikan pembelajaran bisnis dalam bidang-bidang kreatif. SMK N 1 Salatiga adalah sekolah menengah kejuruan yang menjadi sekolah favorit di Salatiga. SMK N 1 Salatiga tersebut mempunyai tujuan menghasilkan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, bertanggung jawab serta peduli terhadap lingkungan. Serta menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan semangat Wirausaha. Sehingga terdapat mata pelajaran pendidikan kewirausahaan yang diberikan kepada siswa agar tujuan tersebut tercapai serta menanamkan karakter-karakter kewirausahaan dengan memiliki sikap wirausaha. Pendidikan kewirausahaan yang diberikan kepada siswa mempunyai waktu pembelajaran seminggu sekali selama 2 jam pelajaran. Pelajaran lebih banyak teori dari pada praktek.Jam praktek kewirausahaan dilakukan disekolah akan tetapi lebih banyak dilakukan di rumah karena kurangnya waktu. Praktek tersebut diterapkan hanya pada materi tertentu dan selebihnya lebih banyak teori yang diberikan. Praktek kewirausahaan sebagian dilakukan berkelompok dan individu. Fenomena masalah yang terdapat adalah : 1. Masih kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran praktek kewirausahaan. 2. Kurangnya jam praktek kewirausahaan yang diberikan oleh siswa. 3. Praktek kewirausahaan dilaksanakan diluar jam pelajaran
4
Berdasarkan masalah tersebiut makan peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peran Pendidikan Kewirausahaan dalam menumbuhkan Sikap Wirausaha Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran (AP1) SMK N 1 Salatiga. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan sikap wirausaha Siswa Kelas X Perkantoran 1 SMK N 1 Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui peran pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan sikap wirausaha siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK N 1 Salatiga? 1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Teoritis Dalam penelitian ini mengkaji Permen Nomer. 60 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan pasal 5 ayat 3 yaitu: “Mata pelajaran umum kelompok B sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk
mengembangkan
kompetensi
sikap,
pengetahuan, keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.”
5
1.4.2. Signifikansi Praktis 1. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam menumbuhkan kreativitas yang telah dimiliki siswa. 2. Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menumbuhkan sikap dan perilaku wirausaha dalam pelaksanaan pembelajaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan
dapat
membantu penelitian
berikutnya mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel-variabel. 1.5. Keterbatasan Didalam penelitian ini terdapat keterbatasan tenaga,biaya,ruang dan waktu, fokus penelitian sebagai berikut : 1.
Subjek penelitian. Subjek dari penelitian ini dibatasi pada pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran (AP1) SMK N 1 Salatiga
2.
Objek penelitian. Objek dari penelitian ini dibatasi pendidikan kewirausahaan dan sikap wirausaha.
6