ANTROPOLOGI DAN STUD1 MlGRASl INTERNASIONAL Setiadi*
sie dan kemungkinan pengembangannya.
maupun teoretis f-enomenatersebut untuk diperhatikan. .
A. Pendahuluan
n e p a (bangsaf dan masyarakat dunk $,
ckonomi kwang
Secara umum a d i t e m p fernmena migrad internasional dapat ddokuskan pada tingkat individu, kehrat-ga, atauputt m-kat. Apabiia dipehtikan, tedtwd migrasi intwnasional dapat dibagi &lam dua golongan besar berdasarkan folaw pemtasalahannya. Pertama adalah tee ri p n g berusaha menjelaskan alasan-alasDalam membicarakan masaiah m an pengarnbilan keputusan bmigrasi dan internadormi, mungkin tidak sabh bib kedtla teori yang berusaha m e n j e k b n ala&m-alasan menglapa proses migrasi sclal$berulang dan dalam Hgk$l . laea (Msssey, 1993). Secara MKIsus, bebefapa teod dakm stud miatad internasional tersebut damt &-elom~&kan dalam tiga pendekatan ykcni mridekatan f~ngsiona~s, strukturatis, dan tntegfattf (Goss, 1995). Model pendekatan furigsionalis endasarkan pada te-ori modePnissasi n pembangunan ekonorni neokbsik yang mengasurnsikan bahwa migrasi merupakan akibat adanya surplus tee naga kerja dari &or m n i a n ke sektor mmgapa mereka d k u k a n industri di kota, dengan tujuan meningkat- dan jumMngkat migrasi kan pertumbuhan ekonomi dan merupakan sebuah proses reorientasi psikologis m e a n (Lewis, 1954; Ranis dan Fei, 1 s t ; Zelinsky, 1971). Oalam ha1 idrri, pendekatan-pendekatan e k w m i dan mikroekmmi (Massey et at., 1993) &pat dikategorikan dakm kebmpok pendekatan ini. Pendebtan stddurafis m q r r a i k a n asp& hthungan palitik dan ekonomi yang eksprOitatif antara witsyah w a dan pengirim migran. Dalam konteks ini, tidak terdapat peran yang memadai btrbagaifaktor demogmfi d m sosio-ekonwni &lam proses migrasi, tetapi yang lebih berperan adafah posisi kelas soslal mereka (Goos, 1995: 322). Teori yang dapat dikategorikan dalam pendekatan ini adatah teori dependensi neomdsme, teori sistem d( d d systems Meofy)), dan teori model produksi. Pendekatan integratif pa& pfidpnya merupakan respons atas perkembangan dua pendekatarr y a w satkg bertiskrk berlskang. ~ I i s i pendekatan s ini fenomena migrad itemasional daekankan pa da aspek-aspek keterkaitan sirnultan antara daerah t@wndan daarslh asal migan, dengan rnenekmkan proses M dan koa temporer (f-tt dm Amohd, 1981: 456; Massey, 1990). Beberapa t d yang dapat
%
3nenur/uWran-17.042. Pd%a UI P& N2S5.037 dan P d b V b&ge&~errjlos~jrlgla-adenya ~TKI.RayaksiunRJrPehVI p m a e e ~ T K I , s e p e r $ i ~ p a r c f i l 1250.000 temga kern @Was, Datem Ens Whm kmkbb, t a j d Tat
caktn migran untuk pergi ke luar negeri. Secara sistematis keinginan para migran ini pun didukung oleh kebijakan pemerintah y%ng menghendaki perolehan devisa dari migran. Pernasalahan kemanusiaan, kultural, dan sosial lainnya sebagai akibat migrasi internasional di Indonesia kurang mendapat perhatian karena kurangnya perhatian terhadap masalah tersebut dari berbagai ahli migrasi internasional. Pada umumnya penelitian-penelitian yang ada memfokuskan perhatian pada aspek-aspek ekonomi (remitan dan penggunaannya) (lihat Hugo, 1992, 1993; dan Stahl, 1991), aspek sosial (kehidupan wanita dan keharga migran) (Hugo, 1992; 1995) dan polii. Dalam beb e r m penetitian, aspek ekonomi, sosial, p d i k (birokrasi), &n faktor lingkungan dilC hat sebagai faktor yang secara bersama mempengatuhi perilaku m' asi ( Adi, 1996; Mantra et. al., 1998; Keban e .al., 1999). Penelitian tersebut hanyalah sedikii dari beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia maupun penelitian yang dilakukan oleh ahli dari Indonesia. Tampak bahwa berbagai penelitian yang ada memiliki keterbatasan sudut pandang karena melihat fenomena migrasi hanya dari satu sisi dan dilihat sebagai sesuatu yang berdiri sendiri lepas dari proses global masyarakat setempat. Selain keterbatasan sudut pandang, penelitian migrasi internasional yang d i k u kan di lndonesia pada dasarnya juga cukup terbatas dalam ha1 tema maupun perkembangan teorinya. Pada sisi lain, dari beberapa peneliiian yang ada tersebut, tampak terdapat kelangkaan studi yang menempatkan pendekatan faktor budaya, misalnya tema yang terkait dengan gaya hidup, kesukubangsaan dan sistem nilai, sebagai faktor penting dalam proses migrasi. Tantangan untuk melakul
memahami fenomena dengan analisis konte tertentu dari perilaku tersebut (Fi 1987: via Saefullah, 1992).
mampu membawa berbagai peruba salnya dari pola hidup tradisional
'5
akan memungkinkan bagi k i i
kontekstual tersebut antara la
al&m maupun masyarakat rnigian saWi aitibat atau penganth keberbasilao dEIn Icegagakn secawa ekcrnamis idslam m i m . Bagalmana mapi pro-
( v i ) b bin adalah Olw prows nuniWtcsaii ke-
tmrga migm. Bagahftana melcatWne
W akan manpbhftan damp& nqpW h g i kepangwrgm kekkhpan rumsh tangga migran, misalnya akan me-
a@ prows sosial y n g meC
suatu penelltlan untrdr memba-
De Jong, G.F., dan J.T. Fawmtt, 1981. 'MabiratTon far
kan lebih menyentuh kepenting-
,
S&pm dm slslrk W w , 1993. The AfPd m & ' o n a l Migratim sf i!iddem world. Lbndon: Macmillan.
nesia.
DAFTAR QUSTAKA Makabh Seminar HlPllS di Medan, 17-22 Mar&. F
and
ha-
miit
Uaw
liwnhslaend
the P M c Mads. J. Faweett and B. WIKI (ed). New York: Center for *&ion W i s . Hed:453473. FMky,.A., 1987. The Role ~f intsmational labour Migration in the Transforma&n of an eimany: The Cam of Yemen Repubk." intemtional Migration for Emploiment working Paper. Geoeva: ILO. G w , Jos, 1995. Conceptualizing International Labor Migretion: A Structure
tbn Perspectiwe. lntm8tional Migration Revisw V d Mx,No. 2. Hlm.: 317- 351.
Hmb dm T o d m W , 1970. Wigration, wlgmpbysrt+nt and development: a twa-sgcfw analysis' h n ' a n Econor97ic Review. 1978 Maf$O(1):12642.
Zbtnidc
mss.
(ed).
Oxfnrd:
Lee, Everett S, IS%. (terj. Peter Hagut). Yog
M d , OiarM dan A&my McOIcmr. David dddblatt, ~ o h Perraton. n 1999. Global Transtjmneths: Politics, Economics, and Cultum. Stanford UrtAredffy Press, mnford, Cdi fornia.
Hugo,
Graeme, 1980. "Population Movein -I During The Cohial Priad*, Warn J.J.Fox, R.G. garnaut, J.A.C. Maekie (@, Indons sia: Austdiian Perspeck, Aushl i i mthal Uniwdty, Research Stool of Pasific -is, Canberra.
- 1987. Population Movement, E m o mic Development burd Soda1Change in kFdonesa since 1971. (Unpub l i i d ) . 58 P.
-
-1992. Women on th move: Changing patterns of population movement of women in tndomsb." In Syhria Chant (od). .Gender and rwgr&ion in I~~VBIQ& ~091ntFi65. London, nd: Bdhaven P m . P: 174-
-
-
asi$ZI.
Massey, D.S. 1990 Social HousehsW Strategies, Cumulative Causation of Population Index, =(I): 3
Thdanl W; Tsdar~MP 107% Female
Papem; No. 47 Todaro, M.P. 1986. lntmetbml migrabon, domestic unemployment, and orbenitation: a tfmmmdw moefel. New Ywk, New Yotk, The Popufation Coumi, t9%6Jui. 25 p. Council. Cenhf %r Policy SWIQ?S
~~
-
[email protected]
(9):tbi-
z