Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Pengatar Antropologi
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI
1
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Definisi Antropologi
Secara Harafiah Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata antropos yang berarti manusia dan logos yang berarti studi. Jadi dapat disimpulkan bahwa antropologi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang umat manusia Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka) Antropologi didefinisikan sebagai ilmu tentang manusia, khususnya ilmu tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaan pada masa lampau
Koentjaraningrat, et al (dalam Kamus Istilah Antropologi) Mendefinisikan antropologi sebagai Ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya
2
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Definisi Antropologi
Carol Ember dan Melvin Ember Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keaneka ragaman manusia di dunia yang dipelajari manusia yang hidup sekarang, juga manusia yang hidupnya jutaan tahan yang lalu David Hunter Antropologi didefinisikan sebagai ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia
3
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Antropologi memang sangat tepat disebut sebagai ilmu tentang manusia. Namun pada satu sisi dirasa kurang eksplisit (gamblang atau tegas), hal ini dikarenakan seolah Antropologi mencakup disiplin ilmu seperti: - Sosiologi (ilmu yang mempelajari struktur masyarakat) - Psikologi (ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan kejiwaan) - Ilmu Politik Ekonomi (ilmu mengenai sistem pemerintahan dan sistem ekonomi yang mengatur kehidupan masyarakat) - Sejarah (Ilmu yang mempelajari peradaban manusia masa lampau) - Biologi manusia, dsb 4
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Sekarang yang menjadi pertanyaan
Apa sebenarnya ruang lingkup antropologi, sehingga ilmu ini menjadi penting untuk dikaji? Biasanya orang mempunyai stereotip (konsep yang subjektif yang kadang tidak tepat) bahwa antropologi mempelajari bangsa-bangsa asing, menggali sisa fosil atau peralatan hidup yang dipergunakan oleh manusia yang hidup pada masa lampau
Pendapat demikian tidaklah salah, namun itu hanya sebagian saja dari perhatian antropologi dalam menelaah atau mengkaji manusia, karena kajian antropologi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. 5
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Ruang lingkup antropologi:
1. Menaruh perhatian pada seluruh variasi masyarakat di dunia • Misalnya variasi masyarakat dunia berdasarkan ras • Australoid (Penduduk asi Australia) • Mongoloid (Asiatic, Malayan dan American Mongoloid) • Caucasoid (Ras kulit putih: Nordic, Alpine, Mediterranean, Indic) • Negroid (African, Negrito, Melanesian) • Ras khusus (Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu) 2. Mengkaji perkembangan manusia dalam seluruh periode waktu 1. Menggali perkembangan manusia jutaan tahun silam 2. Melacak perkembangan manusia akhir-akhir ini 3. Mengkaji masyarakat yang tinggal di perkotaan di masyarakat industri, maupun di pedesaan terpencil
6
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Kenapa antropologi mencakup begitu luas perhatian?
Jawabannya sederhana.. Karena antropologi ingin menciptakan suatu generalisasi (membuat suatu hal yang besar atau luas bersifat sama atas dasar sifat dari hal yang kecil dan khusus) masyarakat dunia berdasarkan data dan dokumentasi
selenggap-lenggapnya. Generalisasi tersebut harus dapat diterapkan secara lintas waktu dan tepat.
Artinya: Antropologi ingin mengumpulkan infomasi sebanyak-banyaknya mengenai hal yang sama dianut oleh seluruh masyarakat dunia.
7
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Keinginan ini dipicu oleh terbantahnya pendapat yang dianggap umum dialami oleh masyarakat dunia.
Contoh: Pendapat orang Amerika yang menyatakan masa remaja, merupakan masa “kritis dan stress” (strom and stress) yang membuat seseorang mengalami perubahan psikologis pada masa pubertas. Perubahan psikologis ini cenderung dianggap umum terjadi pada remaja. Namun pendapat ini tidak berlaku pada masyarakat Samoa (Hasil penelitian Margaret Mead) ternyata remaja di Samoa tidak mengalami gejolak emosi pada masa tersebut 8
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Contoh lain: Sebagian masyarakat menganggap susu sebagai minuman yang menyehatkan badan. Namun dari hasil penelitian dokter dan ahli fisiologi, banyak bangsa yang kekurangan ensim untuk mempermudah pencernaan susu segar, sehingga mereka bukannya menjadi sehat karena meminum susu, malah menjadi sakit. Jadi: - Penduduk dunia mempunyai perbedaan dalam ciri biologis - Sesuatu yang sehat untuk beberapa bangsa tidak selalu sehat bagi semua bangsa di dunia
9
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Fase-fase perkembangan Ilmu Antropologi
1.Fase ketertarikan tentang adat istiadat (Awal abad 16) 2.Fase awal kajian dalam antropologi (Awal abad ke 18)
10
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase ketertarikan tentang adat istiadat
Fase awal kajian antropologi diperkirakan sudah mulai sejak lama - Akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 bangsa eropah mulai mendatangi bangsa seperi: Afrika, Asia, Oseania, Indian di Amerika - Mereka mengumpulkan kisah perjalanan, laporan tentang bangsa tersebut (yang kemudian disebut sebagai etnografi) yang dianggap aneh atau berbeda dengan adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, ciri-ciri fisik yang mereka miliki - Perbedaan ini memunculkan pertanyaan “mengapa ada perbedaan antara mereka dengan saya” 11
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Perbedaan yang dilihat orang Eropa terhadap masyarakat diluar eropa memunculkan 3 pandangan: 1. Pandangan Polygenesis • Aneka warna manusia disebabkan kerena sejak awal maklhuk manusia diciptakan secara berbeda • Muncul anggapan ras caucasoid (ras kulit putih) memiliki kebudayaan lebih unggul (pandangan eropa-centris) 2. Pandangan Monogenesis yang masih bersifat eropa-centris • Manusia awalnya diturunkan dari satu induk (adam dan hawa), namun yang membuat mereka berbeda kemampuan menebus dosa abadi yang dilakukan adam. Manusia diluar eropa dianggap sebagai keturunan Adam yang penuh dosa sehingga mengalami kemunduran 3. Padangan Monogenesis • Aneka warna terjadi karena tingkat kemajuan yang dicapai oleh setiap kelompok manusia berbeda • Eropa lebih dahulu mencapai kemajuan ditandai dengan zaman kejayaan Yunani dan Rum Klasik (abad ke-5 sm sapai abad 1 masehi) 12
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Kajian tentang anatomi manusia
Ketiga pandangan terhadap orang eropa terus menjadi perdebatan, sehingga melahirkan kajian tentang anatomi manusia. Salah satunya C. Darwin (1809-1882) dalam bukunya The origin of Species yang mencoba melihat proses evolusi manusia. Menurut Darwin manusia dan kera pada prinsipnya berasal dari induk yang sama, yang dalam perkembangan kemudian melalui proses seleksi alam mengalami evolusi yang berbeda.
Tokoh lain yaitu A. Wallace (1923-1913) memperkuat analisa Darwin. Wallace menyatakan individu dalam kelompok yang sama akan selalu ada perbedaan, disebabkan seleksi alam. Beberapa individu yang lemah akan mati, sedangkan yang kuat akan bertahan dan melahirkan keturunan yang mengalami sedikit perbedaan, begitu seterusnya 13
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Kajian tentang kehidupan sosial manusia
Upaya untuk menjawab kenapa terjadi perbedaan warna antara bangsa Eropa dengan luar Eropa, oleh sebagian ahli tertarik untuk mengkaji tingkah laku (action) dan perilaku manusia (behavior). Untuk menjawab pertanyaan mengapa bangsa asing berperilaku berbeda dalam merespon sesuatu dibangdingkan dengan bangsa Eropa
• Kajian tentang kehidupan sosial manusi semakin kuat pada zaman kebangkitan bangsa barat (renaissance) pada abad ke-18 menuju zaman yang cerah (aufklarung) • Kajian tentang manusia juga dipengaruhi oleh perkembangan pesat ilmu eksakta. Disini ahli ilmu sosial mulai rumusan dengan menggunakan metodologi ilmu alam 14
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Kajian tentang kehidupan sosial manusia
Tadi disampaikan kajian ilmu sosial dipengaruhi oleh kajian ilmu eksakta dan berangkan dari metode ilmu alam. Seperti: • Baron de la Brede et de Montesquieu (Montesquieu) • Dalam bukunya L’Esprit de Loi (1748) menganalisis berbagai gejala hukum, pengendalian sosial dan integrasi sosial di sejumlahn masyarakat yang berbeda • •
Kesimpulannya keaneka ragaman budaya yang berbeda disebabkan perbedaan historis, perbedaan lingkungan alam dan struktur internal. Jadi untuk memahami sekelompok manusia harus dipahami dengan kebudayaan mereka sendiri, tidak dapat dinilai dengan kebudayaan lain (disebut relativisme budaya) 15
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Kajian tentang kebudayaan manusia
Ahli antropologi mulai tertaik untuk mengkaji tradisi, kebiasaan dan adat istiadat, guna mengkaji “mengapa manusia satu dengan manusia lain dalam satu kelompok memiliki tradisi dan kebiasaan yang sama”. hal ini terjadi karena proses saling belajar, saling membagi pengetahuan dan adanya proses sosialisasi.
Kajian mengenai kebudayaan mulai dilakukan dengan menggunakan studi perbandingan menggunakan metode HRAF (Human Relation Area Files), yang digunakan oleh E.B. Tylor (pertama kali), G.P.Murdock (dikembangkan dan disempurnakan), Prof. Dr. Koentjaraningrat (murid Murdock orang Indonesia).
Studi ini mempergunakan data kebudayaan berbagai macam suku bangsa didunia mengenai unsur-unsur kebudayaan yang dianggap universal (cultural universals) 16
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Kajian tentang kebudayaan manusia
Apasaja kajian tentang kebudayaan tersebut? • Kajian-kajian tentang bahasa • Kajian ini mulai terlihat seiring dengan semakin tingginya perbedaan penggunaan bahasa • Kajian tentang kekerabatan • Dilakukan Lewis H. Morgan (1851) penemu istilah kekerabatan • Tahapan perkembangan masyarakat • Zaman liar dimana manusia menemukan api, namun masih nomaden • Zaman Barba, manusia mulai menemukan tembikar dan mulai menetap • Zaman Peradaban, manusia mulai terlihat komplek dengan berbagai spesialisasi • E.B.Tylor pencetus teori perkembangan masyarakat mengikuti sistem keturunan • Kajian tentang religi • E.B. Tylor, melahirkan konsep animism dan dinamism 17
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Penjelasan Fase kawal kajian dalam antropologi
Perdebatan tentang bangsa diluar Eropa
Memunculkan kajian tentang anatomi manusia (mulai terfokus yang disebut kajian paleo-antropologi)
Lahir kajian tentang kehidupan sosial manusia
Lahir kajian tentang kebudayaan manusia 18
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Kajian antropologi begitu luas, sehingga muncul pembagian dan pengelompokan aspek-aspek kajiannya:
- Antropologi Fisik (Paleo-antropologi) Paleo-antropologi, meneliti asal-usul dan evolusi terjadi manusia (bahan penelitian sisa tubuh atau fosil) Antropologi fisik, mempelajari munculnya persamaan dan perbedaan antara kelompok manusia berdasarkan ciri-ciri fisik dan ras yang dimilikinya
- Antropologi Sosial (Lebih aplikatif dalam bidang kehidupan) Mempelajari pola hubungan dan interaksi antar manusia dan kelompok sosial yang melahirkan suatu aktivitas kehidupan tertentu Bidang ilmu ini kemudian melahirkan kajian aplikatif seperti antropologi pendidikan, antropologi hukum, antropologi ekonomi, antropologi politik
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Lanjutan
- Antropologi Budaya (Lebih teoritis dan konseptual) Bidang kajian antropologi lebih diarahkan untuk mempelajari kebiasaan-kebiasaan, tradisi-tradisi dan berbagai aktivitas manusia yang sudah terpola sebagai bagian dari kelompok sosialnya. Dalam perkembangannya bidang ini terspesialisasi dalam berbagai kajian seperti: • Etnografi (kajian tentang suku bangsa) • Etnolinguistik (kajian tentang bahasa khas di sebuah kelompok masyarakat) • Sistem kekerabatan • Sistem Kesenian dan permainan rakyat • Sistem religi • Folklore
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
KAITAN ILMU ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIOLOGI
Antropologi dan sosiologi sama-sama mengkaji tentang manusia, namun kajian tentang manusia dalam antropologi lebih luas cakupannya dibanding dengan sosiologi. Sosiologi melakukan kajian dalam tatan struktur dan sistem, sedangkaan antropologi mengkaji sistem nilai yang terdapat dalam masyarakat Antropologi muncul dari catatan lapangan, sedangkan sosiologi muncul dari hasil pemikiran para ahli
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Daftar Bacaan: 1. Haviland, William A. 1988. Antropologi, Jilid 1& Jilid 2. Jakarta: Erlangga 2. hromi, T. O, 2000. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 3. Koentjaraningrat. 1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakayat 4. Koentjaraningrat. 1976. Pengatar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru 5. Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI Press 6. Kaplan, David. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 22
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Terima Kasih 23