F/T/tJ
J-roJr U7:J i ANALISIS PENGEMBANGAN INDUSTRI PENYULINGAN MINYAKAKAR WANGI BERORlENTASI EKSPOR
Oleh A TEP MUL YANA
F03497076
,
2002 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Atep Mulyana. F03497076. Analisis Pengembangan Industri Penyulingan Minyak Akar Wangi Berorientasi Ekspor. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Machfud, MS. RINGKASAN Pangsa pasar rninyak akar wangi Indonesia masih rendah dalam mernenuhi permintaan minyak akar wangi dunia. Selama 10 tahun (1992-2001) rata-rata tiap tahun Indonesia mengekspor minyak akar wangi sebesar 47.071 kg atau sekitar 18,83 % dari kebutuhan dunia yang rnencapai 250 ton per tahun. Sekitar 90 % produksi nasional minyak akar wangi berasal dari Kabupaten Garut. Potensi lahan untuk penanaman akar wangi di Kabupaten Garut adalah sebesar 2400 Ha. Keuntungan terbesar dalarn perdagangan minyak akar wangi seJama ini Jebih dinikmati oleh eksportir dan pedagang pengumpul sedangkan petani masih mendapatkan keuntungan terkecil. Selain itu mutu dari minyak akar wangi yang diproduksi oleh industri penyulingan di Kabupaten Garut masih rendah sehingga menyebabkan harga juaJnya menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan industri penyulingan minyak akar wangi berorientasi ekspor yang dapat memberikan nilai tam bah yang proporsional bagi petani serta rnenganalisa kelayakannya. Ruang lingkup penelitian rneliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis teknologis, aspek manajemen organisasi, aspek finansial dan aspek yuridis pengembangan industri penyulingan l11inyak akar wangi. Hasil prakiraan dengan analisis regresi model kuadratik rnenu~ukkan bahwa untuk 10 tahun ke depan (Tahun 2002-20 II) permintaan terhadap l11inyak akar wangi Indonesia akan terus meningkat. Lahan perkebunan seluas 235 Ha di Kecamatan Leles dipilih sebagai saran a untuk pengembangan perkebunan tanaman akar wangi. Dengan metode Brown dan Gibson Desa Lembang terpilih sebagai lokasi pendirian unit usaha penyulingan minyak akar wangi di Kecamatan Leles. Kelel11bagaan usaha berupa unit usaha penyuJingan yang dimiJiki koperasi didirikan oleh para petani anggota koperasi akan lebih l11eningkatkan nilai tambah atau keuntungan penjualan produk bagi petani. Dalam penentuan harga akar wangi, petani mendapatkan keuntungan sekitar 3,50 % dari total biaya produksi. Pengurus koperasi menunjuk manajer untuk rnengeloJa unit usaha penyuJingan. TeknoJogi penyulingan yang digunakan untuk meningkatkan mutu minyak akar wangi adalah dengan penyulingan uap atau menggunakan boiler serta keteJ yang terbuat dari bahan stainless steel. Pengembangan industri penyulingan minyak akar wangi ini memerlukan dana sebesar Rp. 2.179.840.489. Kebutuhan dana proyek direncanakan diperoleh dari kredit KKP A dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Tiap tahun unit usaha penyulingan apabiIa sudah berjalan 100%, dapat l11enghasilkan minyak akar wangi siap ekspor sebanyak 6.627 kg. Proyek ini layak secara finansial berdasarkan kriteria investasi yaitu NPV yang mencapai Rp. 85.858.630, IRR sebesar 17,07 %, dan Net B/C ratio sebesar 1,06. Proyek mencapai BEP pada saat penjualan l11encapai 42,20 % dari total penjualan tahun pertama. Jumlah dana yang dinvestasikan akan kembali setelah proyek berumur 9,44 tahun. Asumsi yang digunakan adalah hargajuall11inyak akar wangi sebesar US$ 45 atau Rp. 459.855 per kg, nilai tukar rupiah terhadap doIar adalah Rp. 10.219 per US$ 1. Hasil analisis sensitivitas l11engindikasikan bahwa perubahan harga jual produk dan perubahan nilai tukar dolar terhadap rupiah sangat berpengaruh terhadap kelayakan proyek.
ANALISIS PENGEMBANGAN INDUSTRI PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI BERORIENTASI EKSPOR
SKRIPSI Sebagai s.alah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh
ATEP MULYANA F03497076
2002 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
FAKULT AS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ANALISIS PENGEMBANGAN INDUSTRI PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI BERORIENTASI EKSPOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh ATEP MULYANA
F03497076 Dilahirkan pada tangga121 .Tanuari 1979 di Karawang Tanggallulus: 4 Februari 2002
CPJl.IHlHlTi· 2002
Dosen Pembimbing
RIWAYAT HID UP
Penulis dilahirkan di Karawang pada tanggal21 Januari 1979 dari bapak Nana Supriatna dan ibu Atikah. Penulis merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Tahun 1991 penlliis lulus dari SD Negeri Mekar Jaya Cikampek, dan lulllS Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 1994 dari SMP Negeri 2 Cikampek, serta lllius Sekolah Menengah Umum pada tahun 1997 dari SMU Negeri 1 Cikampek jurusan Ilmll Pengetahuan Alam (IPA). Pada tahi,m 1997, penulis diterima di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melaluijalur USMI (Undangan Saringan Masuk IPB). SeJama kuJiah penuJis aktif
berorganisasi sebagai anggota dan Staf
Departemen Pengembangan Agroindustri Himpunan Mahasiswa Teknologi Tndustri semmar (Himalogin). Kemudian penlliis aktif sebagai panitia dan peserta baik regional maupun nasional serta aktif dalam kegiatan lomba karya ilmiah. Pada tahun 2000 penulis melakukan praktek lapang di PI. Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat dengan tema Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan di PI. Pupuk Klljang Cikampek, Jawa Barat. Penulis melakukan penelitian pada tahlln 2001 untuk tugas akhir sarjana dengan judul: Analisis Pengembangan Industri Penyulingan Minyak Akar Wangi Berorientasi Ekspor.