67
Lampiran 1. Perkembangan ekspor impor minyak akar wangi
Ekspor Impor Minyak Akar Wangi Tahun 1999-2006 Year 2006 2006 2005 2005 2004 2004 2003 2003 2003 2002 2002 2001 2001 2000 2000 1999 1999
Flow Import Export Import Export Import Export Import Export Re-Import Import Export Import Export Import Export Import Export
Trade (USD) 31,397 2,085,458 21,690 1,544,618 51,306 2,445,744 48,683 1,428,682 36 45,318 1,078,451 43,726 1,759,234 15,826 1,011,594 22,351 1,312,478
Weight (Kg) 12,297 75,199 592 74,210 2,231 56,444 2,465 45,821 54 2,573 75,714 2,320 1,583,808 1,729 41,344 738 104,540
Quantity 12,297 75,199 592 74,210 2,231 56,444 2,465 45,821 54 2,573 75,714 2,320 1,583,808 1,729 41,344 738 104,540
Sumber : DAI (2009)
68
Lampiran 2. Kerangka pemikiran penelitian Jenis usaha
Usaha besar
Usaha kecil
Usaha Agroindustri Penyulungan minyak akar wangi
Fleksibilitas tinggi, dapat bertahan dari krisis moneter, penopang perekonomian negara
PT. Pulus Wangi Nusantara
Visi dan misi perusahaan
1) 2) 3) 4)
Identifikasi permasalahan (strategi pemasaran)
Analisis lingkungan internal dan eksternal
Meningkatkan laba perusahaan Memperluas pasar Meningkatkan devisa negara Meningkatkan volume ekspor
Evaluasi
Alternatif strategi pemasaran
Prioritas strategi pemasaran terbaik
69
Lampiran 3. Diagram alir proses produksi minyak akar wangi
Karakterisasi bahan baku akar wangi (kadar air, kadar minyak atsiri)
Perlakuan bahan sebelum penyulingan (preparation) (akar wangi dibersihkan, dikeringkan, dan dicacah)
Pemasukan bahan (loading) (akar wangi dimasukan ke dalam ketel suling)
Penyulingan (distillation) (tekanan bertahap 2-3 bar, laju distilasi 1-2L/jam kg bahan)
Kondensasi (condensation) (uap air dan minyak didinginkan)
Pemisahan (separation) (minyak akar wangi dipisahkan dari air)
Analisis minyak akar wangi
70
Lampiran 4. Rincian biaya pengeluaran UKM PWN
Rincian Biaya Modal Kerja
Rincian Biaya Tenaga kerja Operator Bongkar muat Total biaya tenaga kerja
Jumlah
Biaya/Bulan (Rp)
Biaya/Tahun (Rp)
1 3
1.500.000 1.000.000 2.500.000
18.000.000 12.000.000 30.000.000
48.000.000 25.920.000 73.920.000
576.000.000 311.040.000 887.040.000
500.000 100.000 100.000 100.000 800.000 77.220.000
6.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.600.000 926.640.000
Bahan baku Akar wangi Minyak tanah Total biaya bahan baku Lain-lain Perawatan mesin Perawatan bangunan Air Listrik Total biaya lain-lain Totl biaya modal kerja
Rekapitulasi Biaya Investasi Tetap Rincian Biaya Investasi Biaya prainvestasi Biaya pembuatan studi kelayakan Biaya pengurusan izin-izin Total Biaya prainvestasi Biaya pembelian tanah Biaya pembelian tanah 1400 m2 Total Biaya Tanah Biaya Bangunan dan prasarananya Bangunan Jalan dan Penerangan Total Biaya Bangunan dan prasarana Biaya Pembelian Peralatan Biaya pengadaan mesin destilasi Pipa saluran bahan bakar (30 m) Pembelian tangki bahan bakar (5000 liter) Total biaya peralatan Biaya lain-lain Biaya Instalasi mesin Destilasi Biaya Listrik Biaya Air Total Biaya Lain Total Biaya Investasi
Total Biaya (Rp) 4.000.000 2.000.000 6.000.000 48.000.000 48.000.000 85.000.000 10.000.000 95.000.000 850.000.000 1.000.000 4.000.000 855.000.000 50.000.000 2.000.000 1.500.000 28.500.000 1.032.500.000
71
Lanjutan Lampiran 4 Rekapitulasi Biaya Investasi Rincian Biaya Investasi Biaya Investasi Tetap Total Biaya Investasi Tetap Biaya Investasi Modal Kerja Total Biaya Investasi Modal Kerja Total Biaya Investasi
Total Biaya 1.032.500.000 926.640.000 1.959.140.000
72
Lampiran 5. Peralatan penyulingan minyak akar wangi 1. Ketel Penyuling tampak atas
2. Ketel penyuling tampak bawah
3. Bak pendingin (Kondensor)
4. Bak penampung bahan bakar
73
Lampiran 6. Penilaian bobot dan peringkat faktor strategis internal Pakar 1 (Pak H. Ede) Faktor Internal
A
A
Rating
Total Skor
B
C
D
F
G
H
I
J
Total
Bobot
2
3
2
1
1
3
1
1
14
0.097
4
0.388
3
1
1
1
2
2
1
13
0.09
4
0.36
3
1
1
1
3
1
12
0.083
3
0.249
2
1
2
2
1
14
0.097
3
0.291
2
2
2
2
19
0.132
1
0.132
3
2
2
21
0.146
2
0.292
2
1
14
0.097
2
0.194
2
16
0.111
2
0.222
21
0.146
2
0.292
144
1.000
B
2
C
1
1
D
2
3
1
F
3
3
3
2
G
3
3
3
3
2
H
1
2
3
2
2
1
I
3
2
1
2
2
2
2
J
3
3
3
3
2
2
3
2
Total
2.42
Pakar 2 (Pak Meika) Faktor Internal
A
A
Rating
Total Skor
B
C
D
E
F
G
H
I
Total
Bobot
3
3
3
2
2
1
3
1
18
0.125
4
0.5
1
3
2
2
1
3
1
14
0.097
3
0.291
2
1
2
1
2
1
13
0.09
3
0.27
1
1
1
1
1
9
0.063
3
0.189
2
1
3
2
18
0.125
1
0.125
1
2
1
15
0.104
2
0.208
3
2
23
0.16
1
0.16
1
12
0.083
2
0.167
22
0.153
1
0.153
144
1.000
B
1
C
1
3
D
1
1
2
E
2
2
3
3
F
2
2
2
3
2
G
3
3
3
3
3
3
H
1
1
2
3
1
2
1
I
3
3
3
3
2
3
2
Total
3
2.063
74
Pakar 3 (Pak Ahmad) Faktor Internal
A
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Total
Bobot
Rating
Total Skor
2
3
3
1
3
1
1
1
15
0.104
4
0.416
2
3
1
3
1
2
1
15
0.104
4
0.416
2
1
2
1
2
1
12
0.083
3
0.249
2
2
2
2
1
13
0.09
4
0.36
3
2
2
2
20
0.139
1
0.139
1
2
1
11
0.076
2
0.152
2
2
20
0.139
1
0.139
2
17
0.118
1
0.118
21
0.146
1
0.146
144
1.000
B
2
C
1
2
D
1
1
2
E
3
3
3
2
F
1
1
2
2
1
G
3
3
3
2
2
3
H
3
2
2
2
2
2
2
I
3
3
3
3
2
3
2
Total
2
2.135
75
Lampiran 7. Penilaian bobot dan peringkat faktor strategis eksternal Pakar 1 (Pak H. Ede) Faktor Eksternal
A
A
Total Total Bobot Rating Skor
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
27
0.123
4
0.492
3
3
3
3
3
3
2
3
3
29
0.132
4
0.528
1
1
1
2
3
1
2
2
15
0.068
3
0.204
3
2
2
3
2
2
3
22
0.1
3
0.3
3
1
3
3
1
3
20
0.091
4
0.364
2
2
2
3
3
21
0.095
4
0.38
2
2
2
1
18
0.082
2
0.164
1
1
2
13
0.059
2
0.118
2
2
20
0.091
4
0.364
2
19
0.086
3
0.258
16
0.073
3
0.219
220
1.000
B
3
C
1
1
D
1
1
3
E
1
1
3
1
F
2
1
3
2
1
G
1
1
2
2
3
2
H
1
1
1
1
1
2
2
I
1
2
3
2
1
2
2
3
J
1
1
2
2
3
1
2
3
2
K
1
1
2
1
1
1
3
2
2
2
Total
3.39
Pakar 2 (Pak Meika)
Faktor Eksternal
A
A
Bobot Rating
Total Skor
29
0.132
1
0.132
3
21
0.095
3
0.285
1
2
20
0.091
1
0.091
3
1
2
16
0.073
3
0.219
1
3
2
1
15
0.068
3
0.204
1
3
1
2
20
0.091
3
0.273
1
3
1
2
17
0.077
1
0.077
3
2
3
27
0.123
3
0.369
1
2
11
0.05
2
0.1
3
27
0.123
2
0.246
17
0.077
2
0.154
220
1.000
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Total
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
1
3
1
3
3
2
2
1
3
3
1
2
1
2
2 3
B
1
C
1
2
D
1
1
1
E
1
1
1
1
F
1
2
2
3
2
G
1
2
2
2
2
1
H
1
3
3
3
3
3
3
I
1
1
1
1
1
1
1
1
J
2
3
3
3
2
3
3
2
3
K
1
1
2
2
3
2
2
1
2
Total
1
2.150
76
Pakar 3 (Pak Ahmad)
Faktor Eksternal
A
A
Bobot Rating
Total Skor
16
0.073
2
0.146
3
20
0.091
4
0.364
1
2
11
0.05
2
0.1
2
1
2
17
0.077
2
0.154
2
2
1
3
22
0.1
4
0.4
2
2
2
3
23
0.105
4
0.42
2
3
1
3
24
0.109
1
0.109
3
2
3
26
0.118
1
0.118
1
2
19
0.086
2
0.172
2
27
0.123
1
0.123
15
0.068
2
0.136
220
1.000
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Total
2
3
3
1
1
1
1
1
1
2
3
2
2
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2 2
B
2
C
1
1
D
1
2
3
E
3
2
3
2
F
3
2
3
2
2
G
3
2
3
3
2
2
H
3
3
3
3
2
2
2
I
3
2
3
2
2
2
1
1
J
3
3
3
3
3
2
3
2
3
K
2
1
2
2
1
1
1
1
2
Total
2
2.242
77
Lampiran 8. Kuesioner penentuan bobot dan peringkat pada matriks IE KUISIONER PENENTUAN BOBOT DAN PERINGKAT IDENTITAS PENELITI Nama : Rima Rahmawati NRP
: F34070009
Email :
[email protected]
Kuisioner ini akan digunakan untuk memperoleh informasi sebagai bahan untuk penelitian saya mengenai STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PENYULINGAN MINYAK AKAR WANGI (STUDI KASUS di UKM PULUS WANGI NUSANTARA DAERAH SAMARANG GARUT). Penelitian ini digunakan untuk penyusunan tugas akhir di Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jabatan : Pendidikan Terakhir :
PENETUAN BOBOT Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor internal maupun eksternal UKM Pulus Wangi, yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan strategi pemasaran UKM Pulus Wangi di Daerah Samarang Garut.
78
Petunjuk Umum : 1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden 3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden (tidak menunda) untuk menghindari jawaban yang tidak konsisten
Petunjuk Khusus : 1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam strategi pemasaran. Penetuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap faktor strategis internal dan esternal perusahaan. 2. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor internal-eksternal yang tersedia untuk UKM Pulus Wangi di Daerah Samarang Garut adalah : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal (indikator horizontal adalah indikator yang terdapat pada kolom vertikal, dan sebaliknya)
79
Faktor Internal : 1. Kekuatan A. PT. PWN telah memenuhi persyaratan ekspor (secara administratif) B. Diversifikasi produk C. Fasilitas laboratorium D. Memiliki lahan perkebunan sendiri
2. Kelemahan E. Kontinuitas produksi F. Struktur organisasi tradisonal, SDM, dan skill pekerja belum cukup terlatih G. Modal atau finansial H. Teknologi yang digunakan I.
Informasi akses pasar
Tabel penilaian bobot faktor internal UKM Pulus Wangi di Daerah Samarang Garut Faktor Internal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Total
Bobot
Rating
A B C D E F G H I
Total
80
Faktor Ekternal : 1. Peluang A. Kebutuhan dunia terhadap minyak akar wangi B. Indonesia memiliki brand Java Vetiver Oil C. Belum ada produk substitusi minyak akar wangi D. Adanya Dewan Atsiri Indonesia (DAI) sebagai fasilitator bagi para UKM E. Adanya dukungan pemerintah
2. Ancaman F. Kebijakan pemerintah dan Lingkungan Hidup terhadap penggunaan bahan bakar G. Teknologi negara pesaing lebih canggih H. Persaingan bahan baku di dalam negeri I.
Adanya isu lingkungan akibat penyulingan akar wangi
J. Harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif K. Pertukaran atau kurs mata uang
Tabel penilaian bobot faktor eksternal UKM Pulus Wangi di Daerah Samarang Garut Faktor Eksternal
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Total
Bobot
Rating
A B C D E F G H I J K
Total
81
PENENTUAN PERINGKAT (RATING) Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor strategis internal maupun eksternal yaitu dengan cara pemberian peringkat (rating) terhadap seberapa besar faktor mempengaruhi atau tidak keberhasilan strategi pemasaran UKM Pulus Wangi di Daerah Samarang Garut.
Petunjuk Umum : 1. Pengisisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden 2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden 3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden (tidak menunda) untuk menghindari jawaban yang tidak konsisten.
a. Penentuan Rating Faktor Strategis Internal Penetuan rating untuk faktor internal berbeda dengan penentuan rating pada faktor eksternal. Pada faktor internal, rating dengan skala 4 dan 3 diberikan untuk faktor kekuatan, sedangkan skala 2 dan 1 untuk faktor kelemahan. Penentuan peringkat suatu faktor internal diberikan penilaian dengan skala berikut: 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama
82
Tabel Penilaian Rating Faktor Internal Faktor Internal
Rating
Kekuatan A. UKM Pulus Wangi merupakan satu-satunya UKM di Garut yang sudah pernah melakukan ekspor secara langsung (secara administratif telah memenuhi persyaratan untuk ekspor) B. UKM Pulus Wangi Nusantara melakukan diversifikasi produk, yaitu berupa berbagai jenis minyak menurut kualitas, kerajinan tangan, kopi akar wangi, dan berbagai produk olahan lainnya C. Adanya fasilitas berupa laboratorium yang dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan produk D. UKM Pulus Wangi Nusantara memiliki lahan sendiri untuk pasokan bahan bakunya Kelemahan E. Kontinuitas produksi terkendala pada bahan bakar yang digunakan F. Struktur organisasi masih bersifat tradisonal, SDM, dan skill pekerja belum cukup terlatih dalam pengoperasian peralatan dan laboratorium G. Keterbatasan modal dan financial H. Teknologi yang digunakan masih sederhana dan semi tradisional, sehingga kuantitas dan kualitas masih belum optimal I.
Keterbatasan penyuling terhadap informasi akses pasar luar negri baik itu ditinjau dari segi harga, kualitas, maupun pembeli sehingga kemampuan ekspor langsungnya masih lemah
83
b. Penentuan Rating Faktor Strategis Eksternal Alternatif pemberian rating/peringkat terhadap faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Pemberian rating dimulai dari 1-4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana : 4 = Respon perusahaan superior 3 = Respon perusahaan di atas rata-rata 2 = Respon perusahaan rata-rata 1 = Respon perusahaan jelek (buruk)
Tabel Penilaian Rating Faktor Eksternal Faktor Eksternal
Rating
Peluang A. Kebutuhan terhadap akar wangi sebagai bahan baku dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik, dan insektisida terus meningkat, seiring dengan peningkatan populasi penduduk dunia, sehingga peluang usaha sangat terbuka B. Indonesia sebagai salahsatu Negara penghasil akar wangi terbesar di dunia yang sentranya sebagian besar (± 90%) tumbuh baik di Daerah Garut Jawa Barat, sehingga akar wangi Indonesia dikenal dengan brand Java Vetiver Oil C. Belum ada produk substitusi penuh dari minyak atsiri lain yang bisa menggantikan akar wangi D. Adanya Dewan Atsiri Indonesia (DAI) sebagai fasilitator bagi para UKM, misalnya dalam pelaksaan program cultiva E. Adanya dukungan baik dari pemerintah daerah setempat, pemerntah kabupaten, maupun dukungan dari pemerintah pusat dan adanya dukungan dari non pemerintah seperti dari NGO Swiss contect, LSM PUPUK (Pekumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) Bandung, INFODEV (World Bank), dan pihak akademisi (bekrjasama dengan LPPM UPI, dan inkubator IPB).
84
Ancaman F. Kebijakan pemerintah dan Lingkungan Hidup terhadap penggunaan bahan bakar yang digunakan G. Negara pesaing melakukan sistem molekuler destilasi, penjerihan, dan menggunakan peralatan yang jauh lebih canggih, sehingga kualitas yang dihasilkan lebih bagus dan harganya relatif lebih tinggi (teknologi yang digunakan Negara pesaing lebih canggih) H. Banyaknya pesaing di dalam negeri mengakibatkan ketatnya persaingan bahan baku akar wangi, sehingga UKM Pulus Wangi Nusantara mengalami kendala keterbatasan pasokan bahan baku I.
Isu lingkungan, limbah akar wangi dan polusi yang dihasilkan dari UKM Peyulingan miyak akar wangi akibat penggunaan bahan bakar oli bekas banyak dirasakan mencemari lingkungan dan tempat tinggal warga
J. Harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif K. Pertukaran atau kurs mata uang akan mempengaruhi tingkat harga minyak akar wangi
85
Lampiran 9. Matriks SWOT UKM PWN Faktor Strategi Internal
Kekuatan (Strength) 1.
2. 3.
Faktor Strategi Eksternal
4.
Telah memenuhi persyaratan ekspor (secara administratif) Diversifikasi produk Fasilitas berupa laboratorium Memiliki lahan perkebunan sendiri
Peluang (Opportunities) 1. 2. 3. 4.
5.
Kebutuhan dunia terhadap minyak akar wangi Indonesia memiliki brand Java Vetiver Oil Belum ada produk substitusi minyak akar wangi Adanya Dewan Atsiri Indonesia (DAI) sebagai fasilitator bagi para UKM Adanya dukungan pemerintah
1.
Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar (S4, O1 O3, O4, O5)
2.
Melakukan strategi ekspor langsung dengan memanfaatkan bantuan pemerintah maupun DAI (S1, S3, S4, O1, O2, O4, O5)
2. 3. 4. 5.
6. Pertukaran atau kurs mata
3. 4. 5.
1.
Meningkatkan kontinuitas produksi dengan menjalin kerjasama dengan penyuplai bahan bakar, memanfaatkan bantuan DAI dan bantuan pemerintah (W1, W2, W3, W4, O1, O4, O5)
2.
Peningkatan kualitas dengan cara melatih para pekerja dan perbaikan teknologi (W2, W3, W4, O2, O4, O5 )
3. Memperbaiki
sistem manajemen dan sistem informasi, terutama informasi pemasaran (akses pasar) (W2, W5, O1, O3, O4, O5)
Startaegi S-T 1.
Melakukan diversifikasi dan pengembangan produk akar wangi beserta limbahnya (S2, S3, S4, T2, T4, T5)
Kontinuitas produksi Struktur organisasi masih tradisonal, SDM, dan skill pekerja belum cukup terlatih Modal atau finansial Teknologi yang digunakan Informasi akses pasar
Strategi W-O
3. Melakukan
Ancaman (Treaths) Kebijakan pemerintah dan Lingkungan Hidup terhadap penggunaan bahan bakar Teknologi negara pesaing lebih canggih Persaingan bahan baku di dalam negeri Adanya isu lingkungan akibat penyulingan akar wangi Harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif
1. 2.
Strategi S-O
pengembangan dan diversifikasi produk dalam rangka perluasan pasar (S2, S3, S4, O1, O2, O3)
1.
Kelemahan (Weakness)
Strategi W-T 1.
Adanya pelatihan manajemen organisasi dan teknis operasional produksi yang rutin (W2, W4, T2, T4, T5)
2.
Membuka jaringan, kerjasama dan mencari tahu sebanyak banyaknya mengenai informasi akses pasar (W2, W5, T1, T3, T4, T5, T6)
uang
86
Lampiran 10. Penilaian penentuan alternatif strategi dengan QSPM 1. Pakar 1 (Pak H. Ede) Faktor Kunci
Bobot
Alternatif 1 AS TAS
Alternatif 2 AS TAS
Alternatif 3 AS TAS
Alternatif 4 AS TAS
Faktor Internal 1. 2.
Telah memenuhi persyaratan ekspor (secara administratif) Diversifikasi produk
3.
Fasilitas berupa laboratorium
4.
Memiliki lahan perkebunan sendiri
4 0.097
0.388 4
0.09
7. 8.
Teknologi yang digunakan
9.
Informasi akses pasar
0.146 0.097 0.111 0.146
0.146
0.194
0.333
0.388
0.444
0.584
0.584 1
2
2
0.132 4
4
4
4
0.396
0.292
0.291
0.097 1
1
2
3
0.194
0.264
0.438 3
0.083 1
3
2
0.09 1
0.332
0.291
0.528 3
0.18
2
2
0.097 1
4 0.249
0.388
0.132
0.291
0.27
3
4
1
2
3 0.166
0.097
Struktur organisasi masih tradisonal, SDM, dan skill pekerja belum cukup terlatih Modal atau finansial
0.194
0.36
4
5. Kontinuitas produksi
3
3
2 0.083
6.
2
0.097 1
0.222 3
0.292
0.111 1
0.438
0.146
Faktor Eksternal 1.
Kebutuhan dunia terhadap minyak akar wangi
2.
Indonesia memiliki brand Java Vetiver Oil
4 0.123
0.492 3
0.132
87
2
3 0.246
2 0.396
1 0.369
4 0.264
0.123 1
0.528
0.132
Faktor Kunci Bobot
Alternatif 1 AS TAS
Alternatif 2 AS TAS
Alternatif 3 AS TAS
Alternatif 4 AS TAS
Faktor Eksternal 3.
Belum ada produk substitusi minyak akar wangi
4.
Adanya Dewan Atsiri Indonesia (DAI) sebagai fasilitator bagi para UKM
3 0.068
0.204 4
0.100
0.095 0.082
8. Persaingan bahan baku di dalam negeri 0.059 9.
Adanya isu lingkungan akibat penyulingan akar wangi 10. Harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif 11. Pertukaran atau kurs mata uang
Total
88
0.19
0.328
0.236
0.095 1
0.164 2
0.177 -
0.182 1
2
3
-
0.091
0.285
0.246
0.1 2
2
4
4
0.2
0.273
0.38
0.068 1
1
3
3
0.136
0.300
0.364
1
2
3
4
7. Teknologi negara pesaing lebih canggih
0.272
0.4
0.091 Kebijakan pemerintah dan Lingkungan Hidup terhadap penggunaan bahan bakar
2
3
4
5. Adanya dukungan pemerintah 6.
4
0.082 1
0.118 -
0.059 -
0.091 3 0.086 0.073
3
2 0.258 0.219
6.671
2
4 0.172 0.146
4.953
4
1 0.344 0.292
5.019
1
0.086 0.073
2.437
2. Pak Meika Faktor Kunci
Bobot
Alternatif 1 AS TAS
Alternatif 2 AS TAS
Alternatif 3 AS TAS
Alternatif 4 AS TAS
Faktor Internal 1. 2.
Telah memenuhi persyaratan ekspor (secara administratif) Diversifikasi produk
3.
Fasilitas berupa laboratorium
4.
Memiliki lahan perkebunan sendiri
3 0.125
0.375 3
0.097
7. 8.
Teknologi yang digunakan
9.
Informasi akses pasar
0.104 0.16 0.083 0.153
0.104
0.32
0.249
0.48
0.332
0.612
0.416 1
1
2
0.25 4
3
4
4
0.375
0.208
0.64
0.063 2
1
2
3
0.189
0.125
0.312 4
0.09 1
3
2
0.194 1
0.36
0.126
0.5 3
0.097
3
1
0.25 2
4 0.27
0.252
0.125
0.5
0.388
2
4
2
1
3 0.18
0.063
Struktur organisasi masih tradisonal, SDM, dan skill pekerja belum cukup terlatih Modal atau finansial
0.125
0.291
4
5. Kontinuitas produksi
4
4
2 0.09
6.
1
0.16 2
0.083 3
0.306
0.166 1
0.459
0.153
Faktor Eksternal 1.
Kebutuhan dunia terhadap minyak akar wangi
2.
Indonesia memiliki brand Java Vetiver Oil
4 0.132
Faktor Kunci
89
0.095 Bobot
2 0.528
3 0.264
1 0.396
0.132
4
2
3
1
0.38 Alternatif 1
0.19 Alternatif 2
0.285 Alternatif 3
0.095 Alternatif 4
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
Faktor Eksternal 3.
Belum ada produk substitusi minyak akar wangi
4.
Adanya Dewan Atsiri Indonesia (DAI) sebagai fasilitator bagi para UKM
4 0.091
0.364 4
0.073
0.091 0.077
8. Persaingan bahan baku di dalam negeri 0.123 9.
Adanya isu lingkungan akibat penyulingan akar wangi 10. Harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif 11. Pertukaran atau kurs mata uang
Total
90
0.05 0.123 0.077
4
7.157
0.123
0.2
2
4.932
0.246 3
0.05 1
0.369 0.154
0.231 2
1
3 0.492 0.308
0.077
0.369
0.1
0.273 3
1
4
4
0.091
0.308
0.492
0.136 3
1
3
2
0.068
0.182
0.154
0.146 2
1
4
4
0.073
0.204
0.364
0.091 2
1
2
2
0.182
0.219
0.272
1
1
3
4
7. Teknologi negara pesaing lebih canggih
0.273
0.292
0.068 Kebijakan pemerintah dan Lingkungan Hidup terhadap penggunaan bahan bakar
2
3
4
5. Adanya dukungan pemerintah 6.
3
1
0.15 2
0.123 0.077
4.192
3
0.246 0.231
3.719
Pakar 3 (Pak Ahmad) Faktor Kunci
Bobot
Alternatif 1 AS TAS
Alternatif 2 AS TAS
Alternatif 3 AS TAS
Alternatif 4 AS TAS
Faktor Internal 1. 2.
Telah memenuhi persyaratan ekspor (secara administratif) Diversifikasi produk
3.
Fasilitas berupa laboratorium
4.
Memiliki lahan perkebunan sendiri
3 0.104
0.312 3
0.104
7. 8.
Teknologi yang digunakan
9.
Informasi akses pasar
0.076 0.139 0.118 0.146
0.076
0.278
0.354
0.417
0.472
0.584
0.304 1
2
2
0.139 4
3
4
4
0.278
0.152
0.556
0.09 1
1
2
3
0.27
0.417
0.228 4
0.332 1
2
2
0.104 4
0.083
0.18
0.556 3
0.208
3
3
0.104 1
1 0.249
0.36
0.139
0.416
0.416
2
4
1
2
3 0.166
0.09
Struktur organisasi masih tradisonal, SDM, dan skill pekerja belum cukup terlatih Modal atau finansial
0.208
0.312
4
5. Kontinuitas produksi
4
4
2 0.083
6.
2
0.139 1
0.236 3
0.292
0.118 1
0.438
0.146
Faktor Eksternal 1.
Kebutuhan dunia terhadap minyak akar wangi
2.
Indonesia memiliki brand Java Vetiver Oil
4 0.073
0.292 4
0.091
91
2
3 0.146
3 0.364
1 0.219
2 0.273
1 0.182
0.073 0.091
Faktor Kunci Bobot
Alternatif 1 AS TAS
Alternatif 2 AS TAS
Alternatif 3 AS TAS
Alternatif 4 AS TAS
Faktor Eksternal 3.
Belum ada produk substitusi minyak akar wangi
4.
Adanya Dewan Atsiri Indonesia (DAI) sebagai fasilitator bagi para UKM
3
4
0.05
0.150 4 0.308 4
Kebijakan pemerintah dan Lingkungan Hidup terhadap penggunaan bahan bakar
7. Teknologi negara pesaing lebih canggih 8. Persaingan bahan baku di dalam negeri Adanya isu lingkungan akibat penyulingan akar wangi 10. Harga minyak akar wangi yang cenderung fluktuatif 11. Pertukaran atau kurs mata uang
Total
0.123 0.068
0.492 0.204
7.201
0.246 0.136
4.773
Strategi 2 = (4.953 + 4.932 + 4.773)/3 = 4.886 (Strategi Pengembangan Produk) Strategi 3 = (5.019 + 4.192 + 5.281)/3 = 4.831 (Strategi ekspor langsung) Strategi 4= (2.437 + 3.719+ 2.735)/3 = 2.964 (Strategi Pengembangan SDM)
92
0.118 1
0.258 3
Berdasarkan pengolahan dengan matriks QSPM, rata-rata prioritas strategi terbaik diperoleh Strategi 1 = (6.671 + 7.157 + 7.201)/3 = 7.009 (Strategi Penetrasi pasar)
0.354
0.172
2
0.109 1
3
2
3
0.436
0.236
0.344 4
0.21 1
3
2
0.086
0.315
0.218
0.472 4
0.1 2
4
2
0.118 9.
0.200
0.105
0.327 4
0.231 1
3
2
0.109
0.154
0.3
0.420 3
0.05 3
2
1
0.105
0.100
0.077
0.400 4
1
2
3
0.1 6.
0.2 1
0.077
5. Adanya dukungan pemerintah
2
4
0.086 1
0.369 0.272
5.281
1
0.123 0.068
2.735
93
Lampiran 11. Sertifikat mutu minyak akar wangi UKM PWN
93