ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SP GUITARS YOGYAKARTA
SKRIPSI
disusun oleh Ary Wijayanto 08.22.0951
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRACT
SP Yogyakarta Guitars is a musical instrument especially guitar shop located in Yogyakarta. SP Guitars provide guitar musical instrument equipped with a wide range of needs of the guitar. SP Guitars name is still not very well known by music lovers because of limitations in terms of marketing both in the delivery of information, promotion costs are expensive and limited sales area. Viewed from the side of management, processing the incoming data not tertaur in terms of documentation and archives not arranged properly so that when management takes the data must wait for data processing in a long time. This resulted in the sale have not achieved the desired results the company, Data collection techniques performed with standard guidelines of data collection, either through questions and answers with music lovers who are looking for musical instruments as well as a thorough analysis: survey (by looking at sales work flow system) using analytical PIECES (Performance, Information, Econommy, Control, Efficiency, Service) to find out the weaknesses of the existing system both in terms of promotion, information and data documentation. The results of analysis of the problem is still much to be found, in terms of information submitted to the people (music lovers) is still lacking, presenting data to management is still slow and not accurate because there are still reporting errors., As well as archival data security is still weak . By looking at the results of the analysis then the SP Guitars require sales information system (e-commerce) to overcome the problems that exist both in terms of sales, information and promotions. Keywords: information, promotion, information systems, e-commerce, sales
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi sekarang Teknologi Informasi sudah berkembang sangat pesat. Teknologi Informasi Internet di era sekarang ini bukan lagi sebagai penunjuang, akan tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan pokok sebagai media informasi dan promosi yang dapat menembus batas ruang dan waktu. Segala sesuatu yang dahulu terasa sulit dilakukan, saat ini menjadi sesuatu hal yang mudah. Melalui internet kita bisa mendapatkan informasi apa saja dengan mudah dan cepat tanpa harus mengelarkan banyak waktu dan biaya. SP Guitars Yogyakarta adalah sebuah toko alat musik khususnya gitar yang berada di kota Yogyakarta. SP Guitars menyediakan instrumen alat musik guitar yang lengkap dengan berbagai macam kebutuhan musik seperti gitar elektrik, gitar bass, gitar akustik, efek gitar, hard case, aksesoris, serta dapat membantu untuk pembuatan gitar custom dan yang lainnya yang berhubungan dengan gitar serta perlengkapannya. Melihat dari kejadian tersebut, permasalahan yang dihadapi oleh SP Guitar adalah dari segi pemasaran serta informasi yang diberikan kepada khalayak umum maupun masyarakat pecinta musik kurang tersampaikan dengan baik. Selain itu promosi yang dilakukan juga masih minim dan hanya sebatas dalam brosur-brosur sehingga belum mencapai target penjualan yang diinginkan perusahaan. Perkembangan musik di Indonesia sekarang tumbuh sangat pesat, banyak sekali anak-anak muda yang berkecimpung dalam dunia musik tidak hanya sekedar sebagai hobi, bahkan banyak yang menekuni musik sebagai suatu pekerjaan. Melalui pengamatan dan tanya jawab dengan mereka sebagai pecinta musik dan cara mereka untuk mencari alat musik, mereka melakukan survey terlebih dahulu di berbagai tempat untuk mencari informasi tentang harga dan spesifikasi alat musik yang cocok yang mereka cari. Sebagian besar dari mereka mencari informasi tersebut adalah melalui internet, tanpa harus survey ke berbagai tempat yang menghabiskan biaya, tenaga dan waktu. Melalui internet mereka bisa mendapatkan informasi secara cepat dan lengkap dengan gambar serta spesifikasi yang terdapat pada alat musik tersebut. Setelah mendapatkan informasi harga, spesifikasi dan nama toko musik tersebut mereka menuju ke toko untuk membelinya. Akan tetapi apabila mereka bertempat tinggal di luar kota dan jauh dari toko tempat alat musik tersebut, maka akan sangat membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang lebih untuk menuju toko yang dituju dan membelinya.
Saat ini SP Guitars sebagai tempat penjualan alat musik yang sedang berkembang sudah mempunyai website, akan tetapi belum mempunyai website yang sepesifik yang dapat menyediakan informasi tersebut dan menyediakan sarana untuk jual beli secara online. Transaksi jual beli dan cara pemesanan pada saat ini masih menggunakan cara sederhana yang mengandalkan situs jejaring sosial, sms dan telepon sehingga data-data pelanggan dan pesanan pelanggan belum dapat tersimpan dengan baik dan berdampak pada belum tercapainya target penjualan yang diharapkan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengajukan penyusunan skripsi dengan judul ” ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SP GUITARS YOGYAKARTA”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka diajukan perumusan masalah yaitu: a. Bagaimana merancang website yang dinamis? b. Bagaimana perancangan website yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara baik dan melakukan transaksi penjualan secera online? c.
Bagimana agar website dapat berinteraksi dengan orang yang sudah mengenal internet, tetapi juga dengan orang yang belum pernah mengenal internet sama sekali?
1.3 Batasan Masalah Merujuk ke permasalahan yang ada serta mengingat bahwa cakupan dunia internet yang sangat luas, maka perancangan sistem informasi penjualan berbasis web perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun pembatasan permasalahan sebagai berikut: a.
Perancangan sistem imformasi penjualan difokuskan pada bagaimana user dapat melakukan transaksi pembelian secara online.
b.
Informasi data yang ditampilkan secara detail dan terperinci, serta diperbahurui setiap saat.
c.
Implementasi sistem informasi penjualan (e-commerce) secara online.
Batasan masalah tersebut dimaksudkan untuk lebih memudahkan pembahasan dan kejelasan mengenai penjelasan masalah yang akan disampaikan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan suatu sistem memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan melalui prosedurnya dan pendekatan melalui komponen elemennya. Definisi sistem dengan pendekatan melalui prosedurnya sebagai berikut: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.1 Pendekatan sistem tersebut merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur yang lebih lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam suatu sistem. Prosedur dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas dan proses-proses yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Suatu prosedur dibuat supaya pekerjaan yang dilakukan dapat tertata dengan baik, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik. Sedangkan
pendekatan
sistem
yang
menekankan
pada
elemen
atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2
Subsistem-subsistem atau komponen-komponen dari suatu sistem saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dari suatu sistem yang dibuat dapat tercapai. Dari definisi diatas ada dua hal yang ditekankan, subsistem atau bagian dari sistem dan tujuan perusahaan. Subsistem akan saling berinterakasi dan bekerja sama sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Setelah subsistem saling berinteraksi dalam suatu kesatuan yang disebut sistem kemudian bekerja saling mendukung sesuai dengan
kebutuhan
masing-masing
subsistem.
Dimana
sistem
yang
berjalan
1
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999, halaman 1. 2
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999, halaman 2.
membutuhkan proses untuk mengolah input atau data menjadi keluaran atau output, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang membentuk sistem untuk mengolah data menjadi output melalui proses untuk memperoleh tujuan yang sama. 2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi ataupun perusahaan, karena informasi merupakan sumber data yang digunakan suatu perusahaan untuk mengambil suatu keputusan manajemen. Menurut Gordon B. Davis, definisi informasi secara umum dalam sistem informasi adalah : Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.3 Menurut Jogiyanto, pengertian informasi adalah : Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. 4 Dari kedua pengertian di atas maka dapat di simpulkan secara umum bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber
dari
informasi
adalah
data.
Data
adalah
kenyataan
yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan.
3
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, 2005, halaman 8. Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999, halaman 8. 4
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi sangat berperan penting sebagai dasar mengambil keputusan. Definisi sistem informasi menurut A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 5 Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
5
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999, halaman 11
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai “Penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi kesempatan,
dan
mengevaluasi
hambatan-hambatan
yang
permasalahan-permasalahan, terjadi
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.”
dan
kesempatan-
kebutuhan-kebutuhan
yang
6
Dari tentang analisis di atas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa kegiatan analisis sebuah sistem adalah: 1. Menguraikan sistem yang ada 2. Mengidentifikasi masalah 3. Mengevaluasi masalah 4. Mencari solusi alternatif untuk masalah tersebut Adapun tujuan dari sebuah analisis sistem yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan mempelajari kebutuhan user terhadap informasi yang diinginkan. 2. Mengidentifiksi
dan
mengevaluasi
masalah,
peluang
maupun
pemenuhan
kebutuhan dari pihak user. 3. Mencarikan solusi alternatif bentuk rancangan bangun sistem yang sesuai dengan keinginan user. 4. Membangun
sistem yang dikehendaki oleh user dengan bekerja sama dengan
programmer. 5. Menerapkan atau implementasi dan merawat sistem yang sudah jadi. 3.2
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam
menganalisis sistem. Identifikasi masalah yaitu proses menganalisis masalah yang ada pada sistem lama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada SP Guitars Gallery Yogyakarta terdapat masalah pada sistem yang sedang berjalan. Hal itu terlihat pada sistem kerja yang dijalankan kurang efektif. Hal tersebut dikarenakan transaksi penjualan dan pemesanan barang dilakukan melalui media sosial yaitu facebook, sms dan telepon sehigga penyimpanan data masih harus dilakukan secara manual dengan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengolah data tersebut. Promosi
yang
dilakukan
untuk
mengenalkan
brand
dan
produk
hanya
menggunakan selebaran berupa brosur sehingga informasi yang diberikan terbatas serta 6
Jogiyanto HM, Analisis dan Disain Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi Offset, 2005, Hal 129
membutuhkan biaya yang besar untuk membuat selebaran tersebut, sehingga hasil yang diperoleh belum memenuhi target yang diinginkan. Dengan dibuatnya sistem informasi penjualan (e-commerce) diharapkan proses transaksi akan lebih mudah dan efektif serta pemberian informasi kepada publik dapat mencakup jangkauan yang luas dengan mengikuti perkembangan zaman yang merujuk pada dunia IT yang sedang menjadi trend masa kini.
3.3
Analisis Kelemahan Sistem Kelemahan suatu sistem dapat ditemukan dengan melakukan analisis terhadap
sistem yang berjalan, untuk menaganalisisnya menggunakan analisis PIECES yaitu analisis kinerja (Performance), informasi (Information), ekonomi (Economy), control (Control), efisiensi (Efficiency), pelayanan (Service). Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui masalah yang ada dan diharapkan dapat diberikan solusinya. 3.3.1
Analisis Kinerja (Performance) Kinerja adalah suatu bagian dari suatu proses kerja dalam suatu perusahaan.
Kinerja perusahaan bergantung pada sumber daya manusia dan peralatan atau prasarana untuk menunjang pekerjaan. Hal tersebut berhubungan dengan produktivitas dari hasil kerja yang dilakukan. Terjadinya suatu masalah dalam kinerja yaitu ketika pekerjaan operasional yang dikerjakan belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat tercapai. Kinerja dapat diukur dengan troughput dan respontime dari suatu sistem. Troughput adalah banyaknya pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu, respontime adalah rata-rata waktu yang tertunda di antara dua pekerjaan ditambah waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut. Pada sistem lama sistem pemesanan melalui facebook, telepon ataupun sms membutuhkan waktu yang lama untuk menanyakan harga spesifikasi Tabel 3.1 Analisis Kinerja (Performance) Parameter Troughput
Hasil analisis Waktu yang digunakan untuk melayani konsumen membutuhkan
waktu
10-15
menit
menggunakan
facebook dan telepon cenderung lama dan kurang efektif. Respon time
Rata-rata waktu tunggu konsumen adalah 15-20 menit dan transaksi tidak dapat dilakukan dengan cepat.
3.3.2
Analisis Informasi (Informasi) Hal terpenting bagi sebuah perusahaan untuk mengambil keputusan adalah
informasi. Apabila sistem dapat mengolah informasi dengan baik, maka perusahaan akan memperoleh informasi yang berkualitas (akurat, tepat waktu dan relevan) sehingga mempermudah pengguna sistem untuk mengambil keputusan dengan cepat atau mengambil langkah-langkah selanjutnya. Permasalahan yang terjadi dari segi informasi di SP Guitars adalah pemberian informasi tidak dapat langsung disajikan dengan cepat bahkan sering mengalami keterlambatan dan kurang lengkapnya informasi. Tabel 3.2 Analisis Informasi (Information) Parameter Keakuratan
Hasil analisis Informasi pemesanan (order) yang disajikan melalui pencatatan manual keakuratannya masih kurang, hal tersebut terjadi karena kesalahan pencatatan akibat dari human error.
Tepat waktu
Penyajian informasi yang dibutuhkan lama, karena harus melalui proses pemindahan data dari pesan facebook, data pencatatan sms dan telepon, serta harus mencari data yang diinginkan terlebih dahulu.
Relevansi informasi :
Meskipun sistem yang ada boleh dikatakan relevan yang artinya informasi yang ada memiliki manfaat untuk pemakainya, akan tetapi dapat terjadi kelalaian ketika seorang
pembeli
sudah
melakukan
transaksi
pembayaran dan lupa tidak dicatat barang tidak segera dikirimkan karena adanya perubahan informasi yang cepat
menyebabkan
informasi
yang
sampai
ke
pengguna tidak tepat.
3.3.3
Analisis Ekonomi (Economy) Maju tidaknya suatu perusahaan tergantung pada kondisi ekonomi perusahaan
tersebut. Apabila ekonomi suatu perusahaan sehat, maka perusahaan tersebut dapat berkembang bahkan dapat mengalami kemajuan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penghematan dan pembelanjaan keuangan secara efektif dan tepat guna. Kondisi ekonomi tersebut dapat diketahui dengan analisis ekonomi.
Analisis ekonomi
merupakan analisis peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan dan penurunan biaya yang terjadi.
Tabel 3.3 Analisis Ekonomi (Ecconomy) Parameter
Hasil Analisis
Biaya promosi
Dengan cara pembuatan brosur membutuhkan biaya yang besar untuk mencetaknya, serta kurang mengena terhadap sasaran dan terbatas terhadap wilayah/area. Selain menggunakana brosur, juga dilakukan dengan membuka stand pada saat event-event tertentu sepeti pada
saat
konser
sponsorship
untuk
serta
berpartisipasi
memperkenalkan
sebagai produknya
sehingga biaya yang dikeluarkan pun cukup besar.
Jangkauan pasar
Jangkauan pasar hanya mencakup daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Biaya operasional
Biaya operasional cukup besar karena harus menggaji karyawan berjumlah 4 orang.
3.3.4
Analisis Kontrol (Control ) Analisis kontrol adalah pengendalian terhadap kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi. Kontrol berkaitan erat dengan pengendalian dan keamanan baik dalam segi hardware, software dan brainware. Keamanan dan pengendalian data kurang terjamin karena pengolahan data masih dilakukan secara manual, sehingga informasi yang dihasilkan kurang berkualitas dan lebih sulit dalam memproses data penyajian informasi dibandingkan dengan sistem yang terkomputerisasi. Tabel 3.4 Analisis Kontrol (Control) Parameter
Kearsipan
Hasil Analisis Data yang ada tidak tersusun dengan rapih, bahkan ada berkas data faktur pembelian yang hilang dan sulit dicari kembali ketika dibutuhkan.
Keamanan data/hak
Tidak ada proteksi sehingga kehilangan sering kali
akses
terjadi, serta orang lain yang tidak berwengang dapat dengan
mudahnya
mengetahui
tentang
data
perusahaan. 3.3.5
Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi adalah penggunaan sumberdaya yang ada digunakan secara maksimal
tetapi
dengan
pemborosan
yang
seminimal
mungkin.
Sehingga
diharapkan
penggunaannya tepat guna terhadap hal yang dikerjakan. Efisiensi waktu dan uang menjadi prioritas utama dalam membangun sistem selain sumber daya manusianya.
Tabel 3.5 Analisis Effisiensi (Effinciency) Parameter
Hasil Analisis
Efisiensi waktu
Butuh waktu 15-20
menit untuk melayani
pelanggan Efisiensi sumber daya manusia
Butuh 2 orang untuk menangani penjualan
Efisiensi ruang
Membutuhkan tempat yang luas dan nyaman untuk tempat penjualan dan tempat tunggu konsumen sebelum dilayani.
3.3.6
Analisis Layanan (Service) Analisis pelayanan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan
pelanggan dalam memperoleh pelayanan, baik pelayanan informasi maupun pelayanan pemesanan. Hal tersebut sangat penting sekali, karena dengan pelayanan yang baik maka pelanggan akan lebih senang, nyaman dan percaya untuk memesan/membeli barang. Tabel 3.6 Analisis Pelayanan (Service) Parameter Pelayanan informasi
Hasil Analisis Untuk memberi pelayanan informasi tentang produk dengan brosur sangat kurang up to date karena terbatas dengan biaya.
Ketepatan penghitungan
Memungkinkan penghitungan
terjadinya barang
maupun
kekeliruan pembayaran
karena terburu-buru. Kebutuhan informasi pelanggan
Kebutahan informasi pelanggan tentang produk dengan datang ke toko, sms maupun telepon membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga pelanggan kurang puas.
3.4
Analisis Kebutuhan Sistem Sejalan dengan perencanaan dan implementasi sistem informasi penjualan
berbasis web, sistem tersebut memerlukan perlengkapan pendukung supaya dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan sistem tersebut meliputi kebutuhan personil, peralatan dan perlengkapannya. Analisis kebutuhan sistem dilakukan bertujuan untuk mengetahui perangkat
apa
saja
yang
diperlukan
sistem
tersebut
dan
siapa
saja
yang
menggunakannya. Melalui analisis ini diharapkan sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. 3.5
Rancangan Halaman Website
Gambar 3.1 Rancangan halaman home
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi Sistem Tahap
implementasi
sistem
(system
Implementation)
merupakan
tahap
meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk merancang, mempersiapkan, menguji dan menerapkan suatu sistem, dilakukan selama periode waktu tertentu untuk melakukan ferivikasi bahwa sistem yang baru telah berjalan dengan benar.7 Secara umum tujuan dari tahap implementasi sistem adalah untuk melakukan uji coba atas pengembangan sistem yang telah disetujui. Pelaksanaan tahap ini difokuskan pada hasil implementasi apakah konsep desain sistem yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak. Hasil yang diperoleh dari uji coba implementasi sistem ini dijadikan dasar apakah sistem yang ada dapat diimplementasikan secara real atau tidak.
4.2 Uji Coba Sistem dan Implementasi Program 4.2.1
Pengujian Sistem Sistem yang baru akan digunakan secara riil apabila sistem tersebut diyakini
dapat berjalan dengan baik. Apabila sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat menggantikan sistem yang lama, maka penggunaan sistem tersebut dapat dilanjutkan. Pengujian sistem ini dilakukan bersamaan dengan pelatihan personil, supaya personil dapat secara langsung menggunakannya. a.
Black Box Testing Pengujian yang dilakukan menyinggung uji coba yang dilakukan pada interface.
Tujuan dilakukan pengetesan ini adalah untuk mendemonstrasikan fungsi website yang dioperasikan, apakah masukkan data dapat
diterima dengan benar, output yang
dihasilkan benar, apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Tujuan yang lebih spesifik testing yang dilakukan adalah untuk menemukan kesalahan yang terdapat pada:
7
Interface
Performa
Fungsionalitas
77
Al-bahra bin Ladjamudin,2005, Analisis dan Design Sistem Informasi, Andi Offset, halaman
409
Contoh salah satu pengetesan ini adalah pengisian form data produk. Pengujian ini dapat dinyatakan berhasil apabila fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak program dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan pada proses input data, simpan data. Berikut adalah hasil dari pengujian blackbox testing yang telah dilakukan pada pengisian data form data produk.
Tabel 4.1 Hasil Black box testing data produk. Nama Form Produk
Keterangan Penginputan data produk berjalan sesuai dengan ketentuan
Performa Baik
Keterangan Pada proses input dan simpan data tidak terjadi permasalahan dan data dapat tersimpan ke dalam data base dengan baik.
Performa Sesuai
Keterangan Semua tombol/ Link dapat berfungsi sesuai
dengan
perintah
yang
telah
ditentukan.
b.
White Box Testing White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek dan diperbaiki. Testing yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah dengan menjalankan aplikasi penginputan data dan simpan data, apakah proses tersebut sudah berjalan baik dan benar. Kesalahan program yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1. Kesalahan bahasa (Language Errors) atau kesalahan penulisan (syntax errors) adalah kesalahan dalam penulisan kode program tidak sesuai dengan bahasa yang disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan karena compiler akan memberitahu letak kesalahan dan sebab kesalahan waktu program di jalankan.
2. Kesalahan Sewaktu Proses (run-time errors) Adalah kesalahan yang terjadi waktu eksekusi program dijalankan. Kesalahan ini menyebabkan program berhenti karena compiler menemukan kondisi yang belum terpenuhi sehingga tidak bisa dijalankan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan karena akan ditunjukan penyebab letak kesalahan oleh compiler. 3. Kesalahan Logika (Logical errors) Merupakan kesalahan logika pada program yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan diperoleh hasil dari proses program, akan tetapi menghasilkan keluaran yang salah. Kesalahan
ini
dapat
ditemukan
dengan
pengetesan
data,
yaitu
dengan
membandingkan hasil pengolahan system dengan hasil yang diketahui dan benar. Apabila terdapat perbedaan hasil, makan dapat disimpulkan bahwa terdapat kesalahan logika pada program. 4.2.2
Tahap Implementasi Sistem Rencana implementasi (implementation plan) adalah tahap awal dari tahap
implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi sistem. Tahap dalam implementasi sistem yaitu instalasi sistem, Kegiatan implemetasi dilakukan berdasarkan kegiatan yang telah diencanakan dalam tahap implementasi. Kegiatan pada tahap implementasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a.
Instalasi Sistem SP Guitars saat ini telah mempunyai website yaitu www.spguitars.com, akan
tetapi web tersebut bersifat statis dan hanya sebatas untuk mempromosikan keberadaan nama, produk yang ada akan tetapi belum menggunakannya sebagai sarana penjualan dan informasi. Untuk mengaplikasikan sistem yang telah dibuat secara riil, maka sistem tersebut harus diunggah ke dalam server yang memberikan pelayanan web domain dan web hosting yang telah ada.
b.
Pemilihan dan Pelatihan Personil Personil untuk menjalankan sistem yang baru adalah karyawan yang telah ada di
SP Guitars, yaitu karyawan yang memenuhi kriteria sebagai seorang administrator. Adapun pertimbangan untuk tidak merekrut karyawan baru yang kompeten dan tetap menggunakan karyawan yang ada, yaitu:
1. Kemampuan karyawan yang ada saat ini dapat mengoperasikan komputer dan internet secara baik. 2. Karyawan tersebut akan bertugas sebagai customer service pada web dan sebagai administrator secara bergantian. Sebelum karyawan operasional mengoperasikan sistem tersebut, harus ada pelatihan khusus terlebih dahulu untuk mengerti dan memahami sistem. Pelatihan personil meliputi pelatihan yang didalamnya meliputi proses input data, pemrosesan data, mengoperasikan sistem serta menjaga sistem agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur operasi. Adapun palatihan yang diberikan adalah:
1. Pelatihan Prosedural Adalah pelatihan yang dilakukan dengan menyediakan prosedur tertulis yang menjelaskan tugas masing-masing karyawan yang harus dikerjakan. 2. Pelatihan Tutorial dan Materi Pelatihan yang dilakukan kepada karyawan dengan tatap muka serta pemberian materi atau modul cara mengoperasikan sistem tersebut, sehingga karyawan yang bertugas dapat mengerti dengan jelas sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik. 3. Pelatihan Langsung Merupakan pelatihan dengan penjelasan dan instruksi langsung tentang apa yang harus dikerjakan dalam mengoperasikan sistem, bagaimana cara mengerjakannya dan langsung dipraktikkan pada situasi kerja sesungguhnya.
Gambar 4.1 Halaman utama (Home)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan program hingga tahap implementasi sistem informasi penjualan pada SP Guitars, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebuah website yang dinamis adalah website yang kontentnya dapat berubah-ubah yang dapat dikendalikan dari sisi administrator dan memiliki data base di sisi server untuk menyimpan data. Maka web yang dinamis dapat di buat dan diaplikasikan berdasarkan kebutuhan user. 2. Pembuatan website tidak terlepas dari rancangan yang dibuat. Dalam merancang website e-commerce hendaknya rancangan dibuat dengan jelas
dan sedetail
mungkin supaya pengunjung atau user dapat dengan mudah menggunakannya. Dalam pembuatannya rancangan alur sistem harus jelas supaya tidak terjadi kesalahan pengertian ketika programmer membuatnya. Informasi yang tertera pada barang yang di jual harus sedetail mungkin supaya pengunjung dapat menangkap dan mengetahui gambaran barang yang sebenarnya. 3. User dapat berinteraksi dengan sistem melalui interface, maka buatlah interface website yang mudah di mengerti tentang maksud dan tujuannya serta berilah keterangan
tentang
tata
cara
atau
langkah-langkah
panduannya
sehingga
pengunjung memahami dan mengerti apa yang diinformasikan. Banyak cara dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mempermudah dan menarik misalnya menggunkan bantuan gambar. Dengan melihat gambar yang disampaikan diharapkan pengunjung dapat mengerti apa yang hendak disampaikan oleh sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta: Graha Ilmu.
H.M, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
H.M, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Nugroho, Bunafit. 2008. Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.
Nugroho, Bunafit. 2005. Perancangan Web dengan Fireworks dan Dreamweaver MX. Yogyakarta: Gava Media.