ISSN 2088-2793
EDISI 66 | Tahun VI/AGU-SEP 2016
Dompet Dhuafa Raih Ramon Magsaysay Award 2016
Saat Petani Dimuliakan
Jangan Lupakan Jasa Veteran
SENARAI
10
32
Kurban yang Memerdekakan
KPAI Berikan Anugerah Perlindungan Anak 2016 kepada DD
18
Tebar Kurban Tebar Keberkahan
SENARAI 7
INFOGRAFIS
Infografis Alur Ibadah Haji ARUS UTAMA
22
Kami Bukan Penjual Kambing Kurban FIGUR
26
Ustadzah. Hj. Hanayah; “Allah yang Menggaji Saya” OASE
45
Upaya Pembebasan Anak Korban ‘Perbudakan’
28
Berbagi, Keluhuran Akhlak Dan Ketinggian Peradaban Islam BERDAYA
40
Dompet Dhuafa Gelar Youth Agropreneur UNGGAH
46
Ayo Dukung Gerakan Hemat Dan Sedekahkan Panganmu LIRIH
48
Di Balik Keindahan Tanduk Domba Garut
58
Optimis Membangun di Tengah Kondisi yang Tak Menentu
SURAT PEMBACA Assalamualaikum Wr, Wb Redaksi yang terhormat, Saya melihat majalah SC sebagian besar berisi tentang Dompet Dhuafa dan program-programnya. Apakah memungkinkan jika SC juga mengulas aktivitas-aktivitas filantropi yang lebih luas? (Ridwan, Lenteng Agung)
Jawaban: Wa’alaikumussalam, Bpk. Ridwan yang kami hormati, majalah SC memang bagian dari keluarga besar Dompet Dhuafa. Namun kami sangat terbuka. Saran Anda sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kualitas majalah SC ke depannya. Salam hormat, -red
REDAKSI
Salam Redaksi Assalamu’alaikum Wr.Wb Pembaca yang budiman, Salah satu ajaran tertua dalam Islam adalah kurban. Napak tilas sunnah Nabi Ibrahim ini selalu kita ikuti setiap tahunnya. Sebagaimana namanya, kurban yang berasal dari “qoroba” yang berarti dekat, esensi kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Itu artinya, apa yang kita kurbankan bukan karena mengharap pujian dari makhluk, melainkan hanya untuk Allah semata. Namun lebih dari itu, semangat dan makna di balik ibadah ini adalah
Susunan Redaksi Pimpinan Umum / Pemimpin Redaksi : Parni Hadi Direktur Eksekutif : Yuli Pujihardi Direktur Pemberitaan : Bambang Suherman Direktur Pemasaran : Sugeng Sri Widodo Dewan Redaksi: S.Sinansari ecip, A. Makmur Makka, Haidar Bagir, Zaim Uchrowi, Ahmad Juwaini, Imam Rulyawan, Losa Priyaman Sidang Redaksi: Romi Ardiansyah, Salman Alfarisi, Shofa Quds, Reita Annur, Taufan Yusuf Nugroho Redaktur Pelaksana: Amirul Hasan Redaktur Utama : Maifil Eka Putra Reporter : NH. Permana, Virga Agesta, Aditya Kurniawan Kontributor : Musfi Yendra, Defri Hanas, Ali Bastoni, Abdurrahman Usman, Udhi Tri Kurniawan, Ajeng R. Indraswari, Imam Baihaki, Ilham, Abdul Samad, Andriansyah, Ensang Trimuda, Cecep H. Solehudin Layout & Desain : Martias Ramadani Sirkulasi: Danar Dona Iklan & CSR : Suheng (+62 812 80797980), Poppy Rudiatin ( +62 812 80010054) Web: www.swaracinta.com
agar kita selalu menjalin kedekatan dengan lingkungan sekitar kita. Karena, dalam prosesi kurban, ada semangat kepedulian dan berbagi di dalamnya. Daging kurban dari sembelihan kita dapat dinikmati ratusan orang, bahkan oleh mereka yang jarang merasakan makanan “mewah” ini. Oleh karenanya, kurban tidak boleh sekedar menjadi ritual belaka. Kurban yang ditunaikan harus mampu membentuk pribadi yang soleh, pribadi yang yang gigih untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, juga kepada makhluk di sekitar kita. Ibadah kurban juga mencetak kesalehan sosial dingan nilai-nilai kepedulian yang dibawanya. Kita akan mendapatkan “nilai” kurban jika kita mampu berkorban. Mengorbankan keegoan kita, hawa nafsu kita, dan kesombongan kita demi persembahan cinta kita kepada Sang Maha Pencinta. Semua itu bisa kita lakukan hanya dengan ketulusan dan keikhlasan atas perngurbanan kita. Semoga, semua usaha yang kita lakukan dalam upaya membantu, memfasilitasi, dan mempermudah orang lain untuk mendekatkan diri kepada Allah, mendapat ridho dari Allah SWT. “Daging-daging (kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaanmulah yang dapat mencapainya.” (QS Al Hajj [22];37). Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Redaksi menerima naskah yang berkaitan dengan filantropi dan kemanusiaan dengan panjang maksimal 4500 karakter, dikirimkan melalui e-mail :
[email protected] /
[email protected]
Penerbit: PT. Digdaya Dinamika Publika | Alamat Redaksi: Philanthropy Building, Jl. Warung Jati Barat No.18 Jakarta Selatan, Indonesia 12540 | Telp : +62 21 7823411 | Fax: +62 21 +62 21 7823411 |
6
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
INFOGRAFIS
SWARACINTA 65 | JUL-AGU 2016
INFOGRAFIS BINGKAI
8
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
INFOGRAFIS BINGKAI
MERAH PUTIH Jelang peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia, penjual bendera mulai menjamur di sejumlah sudut kota. Foto : Ist/Dompet Dhuafa
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
9
ARUS UTAMA
KURBAN YANG MEMERDEKAKAN 10
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
ARUS UTAMA
S
alah satu syariat Islam yang memiliki dua dimensi, sosial dan ritual adalah Kurban. Setiap tahun, ratusan juta umat Muslim
merayakan Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih kurban, pada hari tersebut dan tiga hari tasyrik. Selain meneruskan sunnah Nabi Ibrahim dan memenuhi tuntunan Islam, ibadah ini memiliki dampak yang besar, baik sosial maupun ekonomi. Dari sisi ekonomi, perputaran uang dari transaksi jual beli hewan kurban sangat besar. Tak sedikit petani dan peternak kecil di desa-desa yang merasakan “berkah” ibadah ini. Dari sisi sosial, ibadah kurban mengandung esensi kepedulian dan kebahagiaan. Ibadah kurban merupakan tanda syukur kita kepada Allah SWT yang dimanifestasikan dengan kepedulian. Tidak hanya kita yang merasakan nikmatnya daging segar dari hewan kurban, melainkan mereka yang (mungkin) jarang sekali menikmati daging yang harganya selangit. Selama ini, masyarakat yang paling banyak menunaikan kurban adalah kelompok kelas menengah atas yang tinggal di kota-kota, sehingga daging kurban pun menumpuk di kota. Artinya, banyak di antara mereka yang mendapatkan daging kurban adalah yang biasa memakan daging. Konon, ada warga yang menyimpan daging kurban selama satu tahun di dalam lemari pendingin. Itu karena ia sudah “tidak membutuhkan” daging tersebut. Sementara di daerah-daerah pelosok, di mana masyarakatnya jarang makan daging, justru sedikit yang berkurban, atau bahkan tidak ada. Masyarakat di kaki Gunung Tambora, NTB misalnya, selama 15 tahun terakhir, baru ada hewan kurban yang mampir ke desanya. Nilai ekonomi kurban sangat besar. Bahkan, ia bisa memerdekakan kaum papa dari jerat kemiskinan. Apa yang dilakukan Dompet Dhuafa melalui Program Tebar Hewan Kurban (THK) adalah bukti nyata. Proses kurban ini bia menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat dan petani kecil. Para peternak kecil yang ada di desa-desa dibina dan dibekali kemampuan beternak secara baik dan benar. Saat hari raya Idul Adha, mereka pun dapat menikmati “panen” dari hajatan besar ini. Dengan demikian, bukan hanya “pemilik modal” besar atau penjual hewan yang notabene orang kaya yang mendapat keuntungan dari ibadah ini. Dengan pengelolaan yang baik, sistem yang rapi, banyak peternak kecil di desa-desa yang meraup keberkahan di hari raya kurban. [Amirul Hasan]
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
11
ARUS UTAMA
BELASAN TAHUN MENANTI DAGING KURBAN
BAHAGIA MELIPUTI LERENG TAMBORA
S
ore itu, Dedi Fadlil,31 tahun dan Ari Febstyo, 27 tahun, bergegas menuju bandara
Soekarno-Hatta
di
Cengkareng.
Langkah mereka berpacu dengan tenggelamnya matahari 9 Zulhijjah
Belasan tahun Warga Desa Oi Bura, Dorong Bolok dan Oi Ketupa, Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak mencicipi daging kurban. Lebaran haji 1436H lalu, Tim THK Dompet Dhuafa hadir dengan suka cita.
1436 H, sehari sebelum Idul Adha tiba. Penerbangan mereka menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sore itu, dan selanjutnya menuju Bima untuk melakukan koordinasi dengan Tim Tebar Hewan Kurban (THK)
Dompet
Dhuafa,
NTB.
Selanjutnya mereka menuju Dompu untuk bermalam. Mereka berdua adalah Tim media Dompet Dhuafa yang ditugaskan untuk mendampingi pelaksanaan penyembelihan hewan kurban,amanah para donatur THK untuk kawasan NTB. Esok hari setelah shalat Idul Adha Tim DD
dan penuh lubang. Kendaraan tidak
menyaksikan pemotongan hewan
bisa melaju kencang tapi harus ekstra
kurban. Tidak lama berselang mereka
hati-hati agar tidak terperosok,” jelas
melanjutkan perjalanan menuju
Dedi.
1436 H,
di Dompu,
Kecamatan Tambora. Jarak antara
Sekitar pukul 15.30 WITA, Tim
Dompu dan Tambora sekitar 300 KM.
THK DD sampai di titik pertama
Meskipun rombongan menggunakan
pemotongan hewan kurban di Desa
kendaraan minibus menuju Tambora,
Waibura. Tidak menunggu lama,
tapi rasanya mereka seperti naik
karena masyarakat sudah tidak sabar
mobil truk atau pick-up.
menunggu, sore itu, 1 ekor sapi dari
“Jalan belum diaspal. Jalan tanah
12
Foto : Dompet Dhuafa
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
THK yang sudah didrop sehari
ARUS UTAMA
Di Desa Oi Ketupa hari sudah malam, suasana sangat gelap dan semakin pekat karena tidak ada lampu listrik di kawasan itu. Masyarakat setempat
hanya
menggunakan
penerangan lampu teplok untuk di rumah-rumah. Menegetahui Tim THK DD datang, penduduk berkumpul di lapangan menggunakan obor. Ternyata mereka sudah dari pagi menunggu tim tersebut. Mereka sudah mempersiapkan Foto : Dompet Dhuafa
sebelumnya, tumbang ke tanah di tangan panitia kurban, masyarakat setempat.
jauh dari menu daging sapi. Menurut pengakuan Syahrudin,
segalanya. Mereka sudah tidak sabar untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban.
50 tahun dan Sahadia, 45 tahun,
Tim DD dipeluk dengan hangat,
“Daging sapi dibagi rata untuk
tokoh masyarakat setempat, sudah
mereka mencium tangan Dedi dan
100 Kepala Keluarga (KK), di Desa
13 tahun tidak ada yang berkurban
Ari dan mengaturkan terimakasih
Oi Bura. Desa ini dimekarkan tahun
di daerah tersebut. Kehadiran kurban
sebanyak-banyaknya. Mereka sangat
2007,” ujar Saleh Ali, 65 tahun, Pengurus
dari THK DD merupakan berkah yang
gembira dengan adanya bantuan
Masjid Nurul Huda, yang merangkap
luar biasa bagi masyarakat Dorong
kurban di kampung mereka.
menjadi Panitia Kurban di desa itu.
Bolok.
Diungkapkan Saleh, sejak desa
“Di desa ini, ada 120 KK, tentu
ini dimekarkan, barulah tahun 2015
1 ekor sapi yang disembelih, sangat
ini ada yang berkurban di desa itu,
lebih dari cukup untuk dapat kami
itu pun donatur THK dari Jakarta.
bagi rata,” ungkap Syahrudin kepada
Puluhan tahun sudah, masyarakat
tim DD.
Oi Bura tidak mengenyam daging
Sementara
Sahadia,
kurban di hari-hari lebaran Idul Adha.
mengungkapkan rasa terimakasih
Dan di lebaran tahun 1436 H lalu,
yang sangat dalam atas penyembelihan
jadilah hari lebaran yang sangat
hewan kurban di desanya. “Maklum
membahagiakan bagi mereka.
sudah 13 tahun kami tidak pernah
Tidak berlama-lama di Oi Bura,
mengenyam daging kurban, tentu
Tim DD melanjutkan perjalanan
persembahan THK kali ini sangat
menuju titik kedua penyembelihan
berarti bagi kami,” jelas Sahadia.
hewan kurban di Tambora, yaitu di
Hanya berselang 2 jam dari
Desa Dorong Bolok. Tim sampai di
penyembelihan di titik kedua, tim
Desa ini, sekitar Pukul 16.30 WITA.
kembali melanjutkan perjalanan
Desa ini terdapat di pinggir pantai.
menuju titik ketiga. Titik ketiga berada
Masyarakat di sana, rata-rata berprofesi
di Desa Oi Ketupa. Sampai di desa
sebagai nelayan, jadi sehari-hari
ini, sekitar Pukul 20.00 WITA.
“Kami menjadi risih, karena kami hanya saksi penyembelihan kurban bukan yang berkurban. Kami disanjung setinggitingginya karena saking gembiranya mereka. Bagaimana lagi, akhirnya kami balas tingkah mereka dengan senyuman,” ungkap Dedi.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
13
ARUS UTAMA
14
Dibantu dengan penerangan obor,
50 tahun, sama-sama menghaturkan
Malam itu juga Tim DD pamitan
api unggun dan lampu mobil yang
terimakasih kepada donatur THK.
karena harus kembali ke Lombok
dibawa Tim THK,maka diselenggarakan
Karena berkat persembahan itu,
untuk melanjutkan perjalanan ke
juga penyembelihan hewan kurban
mereka akhirnya bisa makan daging
Jakarta esok sorenya. Mereka dilepas
malam itu juga. Karena lokasinya
sapi karena sudah puluhan tahun
dengan suka cita oleh masyarakat
sangat jauh dari pusat kota, tidak
masyarakat muslim di sana tidak
setempat. [Maifil Eka Putra]
mungkin tim untuk kembali pada
mendapat jatah kurban.
esok harinya. Selain tidak keburu
“Karena kondisi ekonomi kami
karena besok sorenya sudah harus
yang kurang menguntungkan, bahkan
kembali ke Jakarta.
seekor kambing pun tidak ada
“Akhirnya sapi yang sudah dikirim
masyarakat kami yang mampu
sehari sebelumnya disembelih juga
berkurban di desa ini. Akhirnya hari
pada malam itu. Karena semangat
ini, warga kami makan daging sapi
gotong royong, pembagian daging
juga, setelah puluhan tahun menanti,
untuk 100 KK berjalan dengan cepat,
” jelas Muhidin.
karena banyak orang yang terlibat
Mungkin
karena
itu
pula,
dalam pemotongan hewan tersebut,”
masyarakat di sana memeluk dan
kisah Dedi.
mencium tangan Tim DD yang
Tokoh masyarakat setempat
menyaksikan penyembelihan kurban
Muhidin Dami, 55 tahun dan Fahmi,
di desa itu karena saking senangnya.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
ARUS UTAMA
BERKAH
MENGALIR DARI
K
etika matahari masih malu-malu menampakan wujudnya, Omay Sobari sudah terlihat sigap menenteng arit dan tumpukan karung. Semangat yang menggelora
tampak jelas di wajah Omay yang sudah mulai mengeriput. Pagi itu Omay bersiap mencari rumput untuk pakan ternak domba miliknya. Tak tanggung-tanggung, ia mesti menempuh jarak hingga 15 kilometer per 3 hari sekali menggunakan mobil pick up sewaan demi bisa memboyong rumput segar. Baru setelah tengah hari Omay baru kembali kerumahnya. Meski lelah, ia tak pernah mengeluh. Kendati keringat mengucur deras menyelimuti dahinya, senyum kebahagiaan tetap diumbar Omay. Ia merasa bersyukur di usianya yang sudah menginjak kepala enam dirinya masih dapat membuat dapur ngebul berkat menjadi mitra usaha ternak domba yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa melalui program Kampung Ternak Nusantara (KTN) sejak tahun 2011. “Sebelumnya saya pensiunan guru yang sudah tak lagi produktif. Tapi program KTN dari Dompet Dhuafa kembali memberdayakan saya, saya diberi enam ekor domba yang terdiri dari satu jantan dan lima betina. Alhamdulilah sudah beranak pinak menjadi 30 ekor dan sekarang di kandang ada 16 ekor,” kata pria berambut putih itu. Kebahagiaan Omay semakin nyata ketika mendekati hari raya kurban. Sebagai peternak domba, hari raya kurban merupakan saatsaat dimana ia memetik hasil jerih payahnya selama ini. Omay secara rutin menyuplai kebutuhan hewan ternak untuk program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa di Kabupaten Sukabumi setiap Idul kunci keberhasilannya terdapat pada
“Itu selama lima hari wajib ikut
Awal bergabung dengan KTN
semangat dan komitmen. Sebelum
terus, sehari saja bolos langsung
Dompet Dhuafa, Omay mengaku
diberikan domba, Omay wajib
tidak lulus jadi anggota mitra KTN,”
harus mendaftarkan diri dengan
mengikuti pelatihan selama 5 hari
ucapnya.
proses seleksi yang ketat. Bagi Omay,
termasuk praktek dan teori.
Adha tiba.
Setelah terjun langsung menjadi
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
15
ARUS UTAMA
peternak, Omay terbilang hampir tak menemui hambatan berarti, dombanya terus berkembang biak dan melahirkan anakan yang sehat. Penjualannya juga tergolong lancar. Tidak jarang Omay menerima orderan domba dari konsumen perorangan tiap 3 bulan sekali sebanyak 1 ekor domba. Kendati jumlahnya sedikit, namun manfaat yang dirasakan Omay sangat besar. Omay mengaku permintaan yang datang sebenarnya jauh lebih tinggi, namun ia belum bisa menyanggupinya karena tekendala jumlah domba yang diternakan. “Tiap ekor domba jantan saya jual Rp 3-4 juta per ekor. Kalau yang betina lebih murah sekitar Rp 1,5 juta,” ujar Omay. Perubahan dari segi ekonomi secara perlahan tapi pasti terjadi pada diri Omay dan keluarga. Dengan hasil penjualan dombanya Omay telah sanggup membeli satu unit motor sport seharga Rp 25 juta dan satu skuter matic seharga Rp 16 juta dengan pembayaran cash. Selain itu Omay juga
Pak Omay itu semangatnya tinggi, sekarang masingmasing anggotanya Pak Omay sudah pasti punya satu unit sepeda motor. Rumahnya juga sekarang pada bagus dan pendidikan anak merupakan hal wajib
kerap menyembelih sendiri Dombanya untuk keperluan pernikahan empat anaknya dan akikah cucu kesayangan. Nasib serupa juga dialami anggota kelompok Panggugah Lumaku, tempat Omay bernaung. Seluruh anggota kelompok yang kebanyakan wanita itu telah berhasil membangun rumah permanen bermaterial beton dan masing anggota sebanyak 3 ekor domba,” jelas Omay.
BERMANFAAT BAGI 500 ORANG Menurut Harun Al rasyid Ketua Koperasi Riung Mukti yang mewadahi 6 kelompok ternak termasuk Kelompok Ternak Panggugah Lumaku, Omay merupakan salah satu peternak yang terbilang berhasil dan mampu mengubah hidup anggota kelompok lainnya menjadi lebih baik dari segi ekonomi dan pendidikan. “Pak Omay itu semangatnya tinggi, sekarang masing-masing anggotanya Pak Omay sudah pasti punya satu unit sepeda motor. Rumahnya juga sekarang pada bagus dan pendidikan menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. “Manfaat dan keberkahannya sangat begitu terasa. Untuk THK tahun ini kami Kelompok Ternak Panggugah Lumaku mendapat kuota masing-
16
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
anak merupakan hal wajib,” jelas Harun. Harun mengungkapkan sejak
ARUS UTAMA
adanya program KTN Dompet Dhuafa
seleksi studi kelayakan, studi mitra
kacang-kacangan. Momen tahunan
hadir di Kabupaten Sukabumi sejak
dan latihan wajib kelompok. Dari
THK diakui Harun dan Agus memang
2011 lalu, sebanyak 500 orang telah
sini akan terlihat, mana yang semangat
menjadi
menerima manfaatnya. Tak hanya
mana yang malas-malasan. Hanya
dampingannya mereguk banyak
kebagian daging kurban,masyarakatnya
kelompok yang integritasnya bagus
keuntungan. Bahkan enam bulan
pun ikut terpancing untuk berkurban.
yang kami terima,” kata Agus.
sebelum hari raya idul Adha tiba,
Para peternak binaan KTN Dompet
Bagaimana
pun,
berdirinya
Dhuafa tersebar di dua kecamatan
koperasi dan hadirnya program KTN
yakni
Kalapanunggal
masa
para
peternak
Dompet Dhuafa telah memberikan uang muka kepada para peternak.
dan
Dompet Dhuafa memberi dampak
Hal senada juga dilontarkan Omay,
Kabandungan. Setelah diseleksi dan
positif. Sistim bagi hasilnya pun lebih
selain dapat memetik keuntungan
diberi pendampingan para peternak
menguntungkan karena tak lagi
hadirnya program KTN dan THK ia
membentuk kelompok-kelompok.
menggunakan sistim paruh 50-50.
juga dapat melihat kebahagiaan
Agus Lahmudin manager koperasi
Dengan adanya koperasi, keuntungan
warga kurang mampu mendapatkan
yang juga pendamping menambahkan,
hasil penjualan 70% untuk peternak,
daging kurban.
syarat wajib yang harus dipenuhi
20% untuk koperasi dan 5% untuk
guna bisa bergabung menjadi mitra
kelompok ternak.
binaan KTN Dompet Dhuafa adalah
“Daging yang dibagikan itu tak hanya di Kecamatan Kalapanunggal
Guna mempertahankan kualitas
dan Kabandungan tapi menyeluruh
domba, Agus selalu menganjurkan
hingga ke kecamatan dan desa
“Kami selalu adakan seleksi bagi
domba diberi pakan rumput hijau
tetangga di Kabupaten Sukabumi,”
para calon anggota mitra KTN, pertama
segar yang dicampur dengan daun
tutup Omay. [Aditya Kurniawan]
integritas anggota.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
17
ARUS UTAMA
Foto : Dompet Dhuafa
ARJO SANGSOKO LEGOWO
TEBAR KURBAN TEBAR KEBERKAHAN Arjo tidak menyangka, penyaluran hewan kurban yang diamanahkan kepada THK Dompet Dhuafa bakal disembelih di pelosok desa yang sudah puluhan tahun tidak menyicipi daging kurban. Arjo jadi terharu.
18
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
ARUS UTAMA
B
uliran bening menetes dari
mampu memberikan pelayanan yang
sela mata Arjo Sangsoko
memuaskan kepada orang yang
Legowo, 48 tahun. Pria ini
mengamanahkan kurban itu.
terharu setelah mengetahui hewan
“Kami mendapat laporan yang
kurban yang ia persembahkan di
jelas, lewat surat, email dan sms.
tahun 2015 disembelih di sebuah
Sehingga kami senang, insya Allah
desa di Nusa Tenggara Barat (NTB).
apa yang kami persembahkan
Bukan hanya karena kurbannya
bermanfaat bagi orang lain dan
yang “terbang” jauh ke pulau Sumbawa,
berharap Allah SWT ridho atas amalan
tapi
kami,” terang Arjo.
karena
berkat
kurbannya
kebahagiaan hadir di desa kaki Gunung
Arjo
pun
bertekad,
akan
Tambora itu. Pasalnya, di desa tersebut
merekomendasikan berkurban lewat
sudah berpuluh tahun lamanya
THK kepada teman-teman sesama
masyarakat di sana tidak mencicipi
guru, teman-teman majelis taklim,
daging kurban. Di samping mereka
kenalan dan kerabat. Ia mengajak
tidak mampu untuk berkurban, kaum
anak dan isterinya juga berbuat yang
muslimin dari daerah lain juga tidak
sama. “Semoga Allah SWT ridho atas
ada yang berkurban di sana. Jadi
semua yang kita lakukan untuk saudara
selama ini, di desa itu, setiap lebaran
kita,” tutur Arjo.
haji
menjadi
suasana
yang
menyedihkan karena tidak ada
PERCAYA THK
penyembelihan kurban.
Awalnya kurban yang dipersembahkan
“Saya jadi haru, betapa kita di
Arjo dan keluarga setiap Idul Adha
kota-kota, daging-daging kurban
itu, di sembelih di dekat kediamannya.
hanya jadi camilan, tapi di kawasan
Sehingga mereka dapat menyaksikan
lain saudara kita berpuluh tahun
sendiri kurban itu. Namun sejak 5
tidak
Dan
tahun belakangan, dia sudah tidak
alhamdulillah persembahan kami
memakan
daging.
menyaksikan sendiri penyembelihannya
sampai ke sana ,” jelasnya.
kurbannya, karena ia amanahkan
Arjo Sangsoko Legowo, 48 tahun
Saya jadi haru, betapa kita di kota-kota, dagingdaging kurban hanya jadi camilan, tapi di kawasan lain saudara kita berpuluh tahun tidak memakan daging.
Karena itu, Arjo meminta agar
kurban itu ke lembaga penyalur
daging kurban bagi orang sekitar
daerah-daerah yang seperti itu harus
kurban seperti Tebar Hewan Kurban
kita, bukan menjadi makanan yang
tetap mendapat penyaluran di tahun-
(THK) Dompet Dhuafa.
istimewa. Karena sehari-hari mereka
tahun berikutnya. “Jangan sampai
tahun
masih mampu membeli daging dan
tahun kemarin mereka gembira,
sebelumnya,agar anak-anak merasakan
makan daging. Jadi kalau dapat
lebaran haji tahun ini dan selanjutnya
hasil tabungannya, dia mengajak
daging kurban mereka gunakan untuk
mereka bersedih lagi, “ pinta Arjo
anak-anaknya untuk melihat langsung
bersenang-senang, bakar sate di
melalui Swara Cinta.
penyembelihan hewan kurban atas
pinggir jalan. Bahkan banyak pula
nama mereka. Hal itu menjadi
yang terbuang karena tak terolah
kepuasan tersendiri bagi mereka.
dengan berbagai alasan,” kisah Arjo.
Arjo mengaku senang dengan pelayanan dari THK DD, bukan hanya
Berbeda
dengan
5
karena dapat menyalurkan hewan
“Tapi setelah kurban disembelih,
Hal itulah yang mendasari Arjo
kurban tepat sasaran, melainkan juga
ada yang membuat kami miris.Ternyata
untuk menitipkan penyembelihan
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
19
ARUS UTAMA
hewan kurbannya kepada lembaga
disembelih di tempat berbeda. Jadi
napas semakin segar. Apalagi kalau
penyalur seperti THK Dompet Dhuafa.
ketika mendapat laporan kita saling
baru saja kembali dari jalanan ibu
Ia yakin dan percaya, tim THK dapat
tanya. Kakak di mana? Adik di mana?
kota yang penuh debu, duduk di teras
menyalurkan hewan kurban dengan
Kami menjadi senang karena kurban
belakang rumah Arjo, sangatlah
tepat sasaran. “Kami benar-benar
kami bisa ke mana-mana,” jelas Aryo.
menyejukkan.
kemana penyaluran hewan kurban
MENDIDIK ANAK BERBAGI
duduk di sini, sambil menikmati
yang tepat sasaran baik dalam dan
Arjo sebenarnya baru sampai di
segarnya udara, “ basa-basi Arjo,
luar negeri,” jelas Arjo .
rumahnya, di Tanah Baru, Depok,
mempersilahkan dari SwaraCinta untuk duduk di kursi tersebut.
yakin, kalau tim THK paling tahu
20
“Saya kalau pulang kerja, senang
Bahkan ia mendukung penyaluran
ketika Swara Cinta mampir. Ia pun
kurban oleh THK tidak saja untuk
baru menyalin baju kerjanya dengan
Arjo berkerja sebagai guru SMP
kawasan muslim yang ada di dalam
baju harian. Ia memberi salam dan
di Cipete, Jakarta Selatan, ia sudah
negeri yang jarang mendapat daging
mempersilahkan duduk di kursi di
20 tahun lebih mengajar dan menjadi
kurban saja, tapi juga daerah muslim
teras belakang rumahnya yang asri.
PNS sejak tahun 1998. Isterinya, juga
lainnya di dunia seperti Afrika, Suriah
Pepohonan nan rindang di sekitar
guru SMP, tetapi masih di Depok
dan Palestina.
rumah bapak 3 anak ini, membuat
dan tidak jauh dari rumahnya.
Nah, kalau biasanya menyaksikan
perasaan semakin nyaman duduk
Bercerita tentang anaknya, Arjo
kurban yang disembelih yang menjadi
melepas penat setelah seharian
dan isterinya berusaha mengenalkan
sensasi bagi mereka. Kini melihat
beraktivitas.
budaya berbagi dengan sesama dari
laporan penyembelihan kurban
Hembusan angin semilir yang
sejak kecil. Mereka menanamkan
mereka, yang membuat mereka
banyak mengandung oksigen, yang
budaya menabung untuk akhirat. Jadi
senang. ”Karena semua kurban kita
dipantulkan pepohonan, membuat
uang belanja yang diberikan kepada
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
ARUS UTAMA
3 anaknya, mereka ajarkan agar tidak semua uang yang ada dihabiskan untuk jajan, namun disisihkan sebagiannya untuk infaq, sadaqah dan kurban. “Jadi dari kecil mereka sudah punya tabungan kurban, dan setiap tahun menjelang idul kurban kita buka celengan. Kalau uang tabungan anak-anak kurang cukup untuk membeli satu ekor kambing, kami orang tua tinggal menambahkan.
DARI MANDAILING UNTUK KAMPUNG HALAMAN pemuda
alasan lain ia mempercayakan
satu tahun itu, ia sudah menyisihkan
kelahiran Padang, 16 April 1990 ini
kurbannya melalui THK DDS adalah
uang jajannya untuk membeli kambing
merupakan salah satu donatur Dompet
kesuksesan Tim Dompet Dhuafa
persembahan kurban untuk atas
Dhuafa singgalang semenjak tahun
Singgalang dalam meyakinkan dirinya
nama dia,” jelas Arjo.
2014.
tentang manfaat berkurban melalui
Yang penting dia tahu kalau selama
Khairizvan
Edwar,
Dengan demikian, lanjutnya, kami
Ivan, begitu sapaan akrabnya,
sekeluarga setiap tahun, berkurban
bekerja sebagai salah satu pegawai
insya Allah 5 ekor kambing, untuk
di Perusahaan Listrik Negara (PLN)
mempercayai
atas nama 3 anaknya, ia dan isterinya.
Persero, di Jalan Medan Padang, Kec.
penyemblihan hewan kurban, si
“Terkadang ketika rejeki ada, kita
Kotanopan, Kab. Mandailing Natal,
Pekurban wajib melihat langsung
genapkan jadi 7, satu kita niatkan
Sumatera Utara.
darah
lembaga. Umumnya, masyarakat masih
yang
dalam
mengalir/
prosesi
proses
pahalanya untuk salah satu orang
Sukses berkarir di usia muda, tak
tua isteri dan satunya lagi untuk
serta merta membuat ia melupakan
salah satu orang tua saya. Jadi kita
kampung halamannya, Ranah Minang.
diterangkan oleh Ustadz Arrazi Hasyim
bisa berkurban seekor sapi,” ungkap
Setiap tahun, ia rutin menyalurkan
dari Corps Dai Dompet Dhuafa, bahwa
Arjo yang juga nyambi buka usaha
Kurbannya ke Tebar Hewan Kurban
tidak ada dalil yang mewajibkan
rental mobil selain ia menjadi PNS.
(THK)
penyaksian kurban, yang dianjurkan
[Maifil Eka Putra]
Singgalang (THK-DDS).
Kantor
Dompet
Dhuafa
“Saya perhatikan untuk kurban
penyembelihan hewan kurbannya. Menjawab
hal
itu,
telah
hanyalah menyembelih sendiri hewan kurban jika mampu.
di kawasan rumah dan domisili, jumlah
Begitupun dalam memakan daging
sapinya sudah lebih dari cukup. Jadi
kurban, tak ada kewajiban didalamnya.
agar tetap bisa berkurban dengan
Meski terdapat hadist Bukhari yang
penyaluran yang tepat guna, makanya
berbunyi, “Makanlah dagingnya,
saya memilih penyaluran melalui
berilah fakir miskin, dan simpanlah,”
THK DDS yang menyalurkan ke pelosok
namun hadist tersebut bukanlah
yang membutuhkan,”secara sederhana,
sebuah kewajiban, namun ungkapan
Ivan menuturkan alasannya berkurban
kebolehan pekurban untuk memakan
melalui lembaga.
daging kurbannya. [Annisa Aulia]
Disamping itu, Ivan mengakui,
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
21
ARUS UTAMA
Di Balik Manajemen Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa
“KAMI BUKAN PENJUAL KAMBING KURBAN” Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa bukanlah makelar atau penjual hewan kurban. Ada value dan semangat pemberdayaan yang diusung. Ada sistem dan manajemen yang didesain dengan rapi agar amanah para pekurban dapat ditunaikan di berbagai daerah sasaran.
N
ada pesan pendek berdering di telepon genggam Yanti (24 tahun),
Kamis 24 September tahun lalu. Setelah dibuka, terdapat pesan “Alhamdulillah, Kurban atas nama Sulastri Damayanti telah dipotong di
Desa
Karumbu, Kecamatan
Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.” Pesan pendek (SMS) itu berasal dari Dompet Dhuafa. Beberapa hari sebelumnya,
Yanti
menitipkan
kurbannya melalui Dompet Dhuafa yang membuka gerai di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Beberapa hari setelahnya, Yanti pun
pekurban adalah salah satu bentuk
perbaikan dan pengembangan. Dan
menerima surat elektronik (e-mail)
transparansi dan akuntabilitas THK
inilah, satu keunggulan program
yang berisi laporan dan foto
Dompet Dhuafa.“Jadi setiap pekurban
kurban di Dompet Dhuafa. Sejak
pemotongan hewan kurban atas
tahu, kapan dan di mana hewan
tahun lalu, Dompet Dhuafa sudah
nama dirinya.
kurban yang dititipkan melalui kami
menggunakan
itu disembelih,” ujarnya kepada
Enterprise System atau disingkat
SwaraCinta.
dengan DESI, yang berbasis web (web
Ada ribuan orang yang menerima pesan seperti Yanti di atas. Mereka
22
Dompet
Dhuafa
semua adalah masyarakat yang
Laporan terhadap pekurban seperti
menitipkan kurbannya melalui THK
yang diterima Yanti di atas hanyalah
Dompet Dhuafa. Manager Program
salah satu proses bisnis di balik
Dengan sistem ini semua proses
THK, Endang Purwanti menjelaskan,
penyelenggaraan program THK.
kurban mulai dari transaksi pekurban,
pesan singkat dan surat elektronik
Digulirkan sejak 23 tahun lalu, sistem
distribusi hewan kurban ke berbagai
yang dikirimkan kepada setiap
dan manajemen THK selalu mengalami
daerah, hingga laporan dari mitra
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
base), maupun sistem operasi (OS) Android.
ARUS UTAMA
pelaksana di lapangan, terkelola
lambat. Namun, sistem ini bisa
VALUE PEMBERDAYAAN
dengan baik. Bayangkan, untuk tahun
memotong proses laporan. Tim hanya
Keunggulan lain yang dimiliki
lalu saja, ada 14 ribu lebih donatur
membutuhkan verifikasi dan kemudian
Dompet Dhuafa dalam menjalankan
yang menitipkan hewan kurban.
secara otomatis laporan akan terkirim
program kurban adalah semangat
Kurban mereka itu harus disalurkan
kepada pekurban.
PEMBERDAYAAN yang ada di
ke 125 kabupaten yang meliputi
Tentu saja sistem ini bukan hasil
baliknya. Sekira 60 % hewan kurban
761 kecamatan dan 1.661 desa
karya dalam semalam. Sistem ini
di Dompet Dhuafa dibeli dari
sasaran.“Kalau dikelola secara manual
dibuat berdasarkan pelajaran dan
peternak-peternak kecil di desa
tentu banyak kesalahannya,” tambah
pengalaman mengelola kurban selama
yang selama ini menjadi binaan
Endang.
23 tahun. “Semua itu disiapkan agar
Kampoeng Ternak (KTN) Dompet
Sistem ini juga memungkinkan
kami benar-benar bisa menyalurkan
Dhuafa. Sehingga, dengan berkurban
laporan kurban kepada para donatur
amanah para pekurban,” kata Endang.
melalui Dompet Dhuafa, sama saja
lebih cepat dan efesien. Sebelumnya,
kita memberdayakan para peternak
setiap mitra di daerah -daerah harus
itu.“Jadi kita tidak membeli hewan
mengirimkan berkas laporannya
kurban di pinggir jalan atau ke
dalam bentuk (hard copy) ke kantor Dompet Dhuafa melalui pos, atau melalui faksimili. Setelah itu, tim di THK Dompet Dhuafa pun harus meng-input dan mengolah kembali data yang dikirimkan. Kini, mereka cukup mengunggah foto dan laporan melalui aplikasi atau web yang tersedia. Memang, ini menjadi tantangan tersendiri bagi
... mengapa hewan kurban yang ditawarkan Dompet Dhuafa relatif lebih murah dibanding membeli sendiri atau menitipkan melalui lembaga lain. Kuncinya ada pada pemberdayaan tadi.
pemilik modal besar.Yang mendapat untung dari proses ini adalah peternak-peternak kecil di desa,” tambah Endang. Membenarkan Endang, General Manager Program Ekonomi Dompet Dhuafa Tendy Satrio mengatakan, saat ini Kampoeng Ternak Dompet Dhuafa memiliki 67 mitra. Mereka tersebar di 125 kabupaten di 22
mitra yang berdomisili di desa
provinsi.
“Dari
pedalaman dengan akses internet
ketersediaan
merekalah
domba/kambing
terpenuhi,” ujarnya. Adapun 40 persen stok hewan kurban sisanya dipenuhi dari mitra yang selama ini menjalin kerja sama dengan Dompet Dhuafa seperti BMT maupun koperasi. Mereka juga berada di desa-desa. Tahun ini, para peternak yang menjadi mitra sudah menyiapkan stok hewan kurban sebanyak 18 ribu ekor domba/kambing dari target penghimpunan kurban sebesar 25 ribu ekor. “Kita harus menyiapkan 70 persen hewan kurban dari target yang ditentukan,” SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
23
ARUS UTAMA
melihat mana kambing yang layak atau tidak untuk dimasukkan ke dalam kuota,” jelasnya. Adapun QC kedua, bobot kambing sudah harus mencapai (minimal) 22,5 kg. Sehingga pada hari H, bobot hewan sudah sesuai dengan ketentuan minimal bobot kurban. “QC kedua ini kita lakukan 2-1 pekan sebelum pelaksanaan kurban,” jelas Tendi. Saat pelaksanaan kurban pun Dompet Dhuafa kembali mengirim tim monitoring dan evaluasi (monev), meski tidak ke semua wilayah penyebaran. “Kita ambil sampel di ujar Tendi. Selama
ini
kerap
daerah-daerah yang dianggap krusial,”
muncul
Dompet Dhuafa melakukan pemesanan
tembah Tendi. Selain bobot hewan
pertanyaan, mengapa hewan kurban
awal (pre-order) kepada para peternak.
kurban yang dipantau kembali, proses
yang ditawarkan Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa akan memberikan
pemotongan dan penyembelihan
relatif lebih murah dibanding membeli
uang muka (DP) sesuai harga yang
juga
sendiri atau menitipkan melalui
disepakati. Namun, ada ketentuan
kepatutannya.
lembaga lain. Kuncinya ada pada
di sini, hewan kurban yang akan dibeli
Hasil QC dan Monev yang
pemberdayaan tadi.
harus sesuai dengan spesifikasi dan
dilakukan itu akan menjadi masukan
ketentuan.
dan pertimbangan bagi Dompet
Jauh sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, Dompet Dhuafa telah
dinilai
kelayakan
dan
Untuk memastikan hewan kurban
Dhuafa untuk memutuskan kemitraan
peternak-peternak
yang akan disembelih sesuai dengan
di tahun berikutnya. Kalau mereka
kecil di desa. Mereka diberikan
ketentuan, Dompet Dhuafa memiliki
bagus, maka kuota hewan kurbannya
tambahan modal. Mereka juga dibekali
sistem dan tim pengendali mutu
akan ditambah di tahun berikutnya.
pengetahuan bagaimana beternak
(quality control/QC). QC dilakukan
“Sebaliknya, kalau hasil penilaiannya
secara sehat dan benar. Dengan
untuk memastikan, domba dan
jelek, kuotanya bisa dikurangi atau
demikian, menjelang hari raya kurban,
kambing dalam keadaan sehat, serta
malah dihentikan kemitraannya,”
domba dan kambing yang mereka
memiliki bobot minimum, yakni 23
tukas Tendi.
pelihara dalam keadaan sehat.“Progam
kg.
mendampingi
Semua ini dilakukan semata-mata
kapasitas peternak selalu kita
Tim QC melakukan dua kali
agar amanah kurban yang dititipkan
tingkatkan, mulai dari pembibitan
kunjungan sebelum pelaksanaan
melalui Dompet Dhuafa tersampaikan
(produksi), modal, dan pemasaran.
kurban. Pertama 3 bulan sebelum
dengan baik. Dan yang lebih utama,
Keempat hal tersebut sejatinya
Idul Adha, dan kedua 2 pekan sebelum
agar keberkahan kurban benar-benar
merupakan
proses
Tendi
bisa dirasakan manfaatnya oleh
mewujudkan
24
Enam bulan sebelum Idul Adha,
faktor yang kemandirian
dapat
penyembelihan.
dan
menjelaskan, pada QC pertama, bobot
masyarakat secara luas. SATU KURBAN
kemajuan peternakan lokal,” jelas
kambing harus sudah mencapai
BERLIMPAH KEBERKAHAN. [Amirul
Tendi.
(minimal) 17-18 kg. “Tim juga akan
Hasan]
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
FIGUR
USTADZAH. HJ. HANAYAH SEMANGAT DAKWAH DI USIA SENJA
“ALLAH YANG MENGGAJI SAYA” Di usianya yang sudah sangat sepuh, Hj. Hanayah masih memiliki semangat tinggi untuk berdakwah, mengajar agama, dan baca Alquran.
M
eski penuh, ruangan seukuran 5 x
usai pengajian, Hj Hanayah juga
15 meter persegi itu terasa sejuk.
menjamu jamaahnya dengan hidangan
Lantunan ayat suci Alquran dan zikir
makan besar. Bahkan, mereka juga
yang dibacakan secara bersamaan
kerap mendapat “ongkos” untuk pulang.
terdengar syahdu. Rintik hujan yang
“Sebagian besar jamaah adalah istri
menyertai membuat suasana semakin
tukang ojeg, buruh cuci, asisten rumah
syahdu.
tangga dan masyarakat umum,” ujar
Siang itu, adalah jadwal rutin
Hj. Aspia, kerabat dekat Hj. Hanayah.
pengajian Majelis Taklim Maskanatul
Melalui majelis itu, Hj. Hanayah
Fikriyah yang terletak di Jl. Ciputat Raya,
mengajarkan ilmu agama kepada
Gg Muyassarin Kebayoran Lama. Lokasinya
jamaahnya, mulai dari fiqih ibadah
hanya selemparan batu dari pintu perlintasan
hingga muamalah. “Saya hanya
kereta Kebayoran. Ada 30-an jamaah yang
mengajarkan yang biasa dipakai
mengikuti pengajian yang digelar setiap
dalam ibadah sehari-hari,” ujarnya
Senin dan Jumat tersebut. Mereka berasal
kepada SwaraCinta saat bersilaturrahmi
dari kawasan Kebayoran Lama,
ke kediamannya awal Agustus lalu.
Pondok Pinang, dan
Menurutnya, saat ini masih banyak
sekitarnya. Usai zikir
kaum ibu, bahkan yang sudah tua
dan doa, seorang
sekali pun, yang belum memahami
wanita
26
yang
tata cara ibadah. Banyak di antara
cukup sepuh
mereka yang belum mengerti apa
memberikan
itu hadas besar dan hadas kecil,
tausiyah
bagaimana bacaan shalat, bagaimana
agama.
membaca Alquran dengan fasih dan
Ialah
benar. “Begitulah orang zaman
Ustadzah
sekarang, masih banyak yang belum
H
paham,” ujarnya lirih.
j
.
Hanayah,
Sudah 70 tahun lebih Hj. Hanayah
sesepuh
mengajar agama. Sejak usianya 15
sekaligus
tahun, ia sudah diminta orang tuanya
pimpinan Majelis Taklim itu. Di usianya yang ke 86 ia tetap semangat
mengajar agama. “Jadi saat saya
membina pengajian. Bukan sekedar memberikan materi keagamaan, setiap
belajar, saya juga diperintahkan
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
FIGUR
mengajar,” tegasnya. Selama itu pula ia tidak pernah meminta bayaran sepeser pun untuk jerih payah yang ia
keluarkan.
Namun,
justeru
keberkahan hidup yang ia dapatkan. Hj. Hanayah mengaku sejak kecil ia dipesankan orang tuanya untuk tidak mengejar dunia. Sebaliknya, bagaimana agar dunia yang mengejar kita. Mengikuti pesan itu, ia justeru selalu mendapat kemudahan dari Allah SWT. Saat ia ingin membangun majelis taklim, ada saja orang datang yang membantu. Mulai dari pasir, semen, keramik, hingga kipas angin
kenikmatan tersendiri. Untuk itu, di
untuk diterapi, mulai dari panas, ingin
dan keperluan lainnya. Untuk ibadah
usianya yang lanjut ia masih terus
disapih, belum bisa bicara, hingga
haji dan umroh pun, Hj. Hanayah
semangat mengisi majelis taklim.
lambat jalan.
tidak pernah mengeluarkan ongkos.
Bahkan, hampir setiap hari ia mengajari
“Yang menggaji saya itu Allah,”
anak-anak
sekitar
Setiap “pasien” yang diobatinya hanya
tambahnya.
kediamannya mengaji. “Kesenangan
diolesi sirih yang sudah ditumbuk
remaja
di
Metode terapinya cukup unik.
Hj. Aspia yang hampir setiap hari
dan hiburan (yang bisa saya dapatkan)
halus. Ada yang dioleh di bagian
menemaninya menjelaskan, jika
ya di sini,” ujarnya ketika ditanya
kepala, pusar, tulang belakang, maupun
dihitung dengan matematika, rasanya
alasan ia masih giat mengajar ngaji.
tangan.Tergantung keluhannya. Selain
tidak mungkin Hj. Hanayah dapat
Ia menceritakan, pernah suatu
itu, pasien juga disembur secara
membangun dan membiayai majelis
kali diajak seorang tokoh yang
perlahan
taklimnya. Sekedar informasi, hampir
membangun masjid besar di bilangan
membacakan doa-doa. Menurut
setiap pengajian, ia selalu menyiapkan
Limo Depok untuk mengajar di
penuturannya, tidak ada unsur klenik
jamuan makan untuk jamaahnya.
tempatnya. Syaratnya, ia harus tinggal
atau sihir di sini.
Belum lagi kegiatan perayaan hari
di sana dan meninggalkan rumahnya.
Seorang warga yang datang untuk
besar Islam seperti Maulid dan tahun
Namun ia menolak meski bayarannya
mengantar keluarganya ke tempat
baru Hijriah . Ia selalu menyantuni
sangat besar. Ia tak rela rumahnya
Hj. Hanayah mengakui, terapi yang
anak yatim yang jumlahnya bisa
kehilangan tamu yang membawa
dilakukan selama ini sangat manjur.
mencapai puluhan. “Tapi itulah
keberkahan dari Allah. “Rugi kalau
“Itu kelebihan yang diberikan Allah,”
keberkahan yang kami rasakan. Meski
rumah ini tidak ada yang memberikan
katanya.
tidak pernah meminta sumbangan,
salam,” kilahnya.
selalu saja ada bantuan yang datang.
Di
sela-sela
setelah
Hj. Hanayah
Di usianya yang sudah senja, Hj. kesibukannya
Hanyah
menegaskan
tidak
Ada yang antarkan beras, biskuit, dan
mengajar agama dan Alquran, Hj.
mengharapkan
lain-lain,” terang Hj. Pia, demikian
Hanayah juga memberikan terapi
termasuk popularitas. “Saya sudah
ia biasa disapa.
materi
duniawi,
“sembur”. Saban Senin dan Jumat
hidup bebas, merdeka,” tukasnya.
Menurut Hj. Hanayah, berdakwah
pagi, ruangan Majelis Taklim penuh
[Amirul Hasan]
atau mengajar agama adalah sebuah
dengan anak-anak. Mereka mengantri
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
27
OASE
Alnofiandri Dinar, Lc*
BERBAGI,
KELUHURAN AKHLAK DAN KETINGGIAN PERADABAN ISLAM
S
yaikh Mushtafa Sibâ`î di dalam buku Ahkâm al-
sama sekali tidak marah dan tidak mencela sikap yang
Shiyâm wa Falsafatuhu memaparkan sebuah kisah
saya ambil.
yang sangat mengharukan. Ia menceritakan
Di saat kondisi saya masih dalam kesulitan itu, maka
pengalaman Imam al-Wâqidî, seorang ulama besar di
datanglah kawan saya yang dari Banî Hâsyim dan ia
abad ke-2 H. Kata Imam al-Wâqidî, saya mempunyai 2
membawa kantong berisi uang 1.000 dirham yang
orang kawan, salah satu diantaranya dari Banî Hâsyim.
sebelumnya telah dikirim kepada saya. Ia lalu berkata
Kedekatan kami bertiga sudah seperti satu jiwa. Suatu
kepada saya, “Percayalah kepada saya tentang apa yang
waktu aku mengalami kondisi yang sangat sulit padahal
telah saya lakukan.” Ia kemudian menceritakan keadaannya;
sebentar lagi Idul Fitri. Istriku lalu berkata; “Kita barangkali
“Ketika saya mengirimkan uang ini kepadamu, kondisi
sangat bisa bersabar dengan kondisi sulit yang kita alami.
saya juga sedang sulit dan saya tidak punya harta selain
Tetapi anak-anak kita ini, sungguh membuat hatiku sangat
uang yang telah saya kirimkan kepadamu. Setelah saya
sedih melihat pakaian mereka yang sudah lusuh. Cobalah
kirim uang itu kepadamu, kemudian saya kirim surat
engkau lakukan sesuatu, agar mereka bisa berpakaian
kepada kawan kita yang satu lagi. Rupanya ia telah
baru juga!”
mengirim surat pula kepadamu dan engkau pun telah
Imam al-Wâqidî melanjutkan, kemudian saya menulis
memberikan kantong berisi uang 1.000 dirham itu
surat kepada sahabat saya yang dari Banî Hâsyim agar
kepadanya. Saya berharap ia bisa membantu saya,
membantu saya ketika kondisi yang sulit ini. Setelah
ternyata ia mengirimkan kepada saya kantong berisi
menerima surat, sahabat saya yang dari Banî Hâsyim segera mengirim sebuah kantong yang berisi uang 1.000 dirham dan ia tidak memiliki harta kecuali uang dalam kantong itu. Belum lama uang itu berada di tangan saya, kawan kami yang satu lagi menulis surat kepada saya yang menceritakan kondisinya yang juga sulit seperti pengaduan saya kepada sahabat saya yang Banî Hâsyim. Sehingga, segera saya kirim lagi kantong yang berisi uang 1.000 dirham yang telah saya terima dari sahabat yang Bani Hasyim itu kepadanya. Setelah itu saya ceritakan apa yang telah saya lakukan kepada istri saya dan ternyata dia mengapresiasi baik apa yang telah saya lakukan, ia
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
Dari setiap rizki yang kita peroleh, tidak semuanya menjadi milik kita. Tidak seluruhnya hak kita, dan tidak semuanya harus kita habiskan. Di balik itu semua, ada hak orang lain yang juga harus kita perhatikan. Makanlah sebagiannya saja, bukan seluruhnya.
OASE
Foto : www.microsite.suara.com
uang 1.000 dirham yang telah saya kirim kepadamu
kesusahan saudaranya. Bukan berpikir mementingkan
sebelumnya. Uang yang 1.000 dirham akhirnya kami
diri sendiri, apalagi bergembira diatas kesusahan saudaranya.
bagi bertiga sama banyak. Masing-masing mendapatkan
Sudah sunnatullah menjadikan keadaan manusia
300 dirham dan 100 dirham diberikan kepada istri saya.
tidak sama secara ekonomi. Ada yang kaya dan ada yang
Berita ini tersebar di masyarakat dan sampai ke
miskin. Ada yang memiliki harta yang cukup untuk
telinga al-Ma’mun (seorang Khalifah pada Dinasti Banî
memenuhi kebutuhan hidup dan ada yang butuh kepada
Abbâsiyyah). Ia lalu memanggil saya dan bertanya kepada
perhatian dan kepedulian saudara mereka yang lain.
saya tentang berita yang sampai ke telinganya. Maka
Maka sangat logis di dalam syariat islam terdapat
saya jelaskan kepadanya apa yang telah terjadi di antara
kewajiban zakat, anjuran bershadaqah, dan suruhan lain
kami. Ia lalu memberi kami uang sebanyak 7.000 Dinar.
untuk melakukan berbagai bentuk pemberian lainnya.
Masing-masing mendapat 2.000 dinar dan istri saya mendapat 1.000 dinar.
Dari setiap rizki yang kita peroleh, tidak semuanya menjadi milik kita. Tidak seluruhnya hak kita, dan tidak
Kisah Imam al-Wâqidî diatas menggambarkan kepada
semuanya harus kita habiskan. Di balik itu semua, ada
kita betapa luhurnya akhlak seorang muslim dan betapa
hak orang lain yang juga harus kita perhatikan. Makanlah
tingginya peradaban mereka. Kesusahan saudara mereka
sebagiannya saja, bukan seluruhnya. Berikan kelebihan
rasakan sebagai kesusahan mereka sendiri dan mereka
dari pemenuhan kebutuhan kita kepada orang-orang
berusaha mendahulukan pemenuhan kebutuhan saudara
yang berhak untuk mendapatkan bantuan.
mereka dibanding kebutuhan mereka sendiri. Dalam kondisi susah mereka bahu membahu untuk menutupi
* Dai Ambassador 2016 Cordofa di Jepang
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
29
AKTUALITA
SINERGI UNTUK UMAT
RATUSAN TOKOH ISLAM HADIRI HALAL BIHALAL AKBAR
R
atusan tokoh dari berbagai
Akbar pertama di Indonesia yang
Dikatakan Jimly, acara Halal Bihalal
lembaga Islam di Indonesia
diikuti puluhan lembaga dan organisasi
ini menjadi momentum yang sangat
hadir dalam acara Halal Bihalal
Islam. “Selama ini masih sendiri-
baik agar
Akbar 1437 H.Acara ini digelar Dompet
sendiri halal bihalalnya. Sekarang
dioptimalkan. Semangat dakwah
Dhuafa, ICMI, dan belasan lembaga
kita berusaha untuk bersinergi
yang dibawa setiap organisasi,
lainnya pada Rabu, 27 Juli 2016
bersama-sama karena masalah yang
menurutnya, harus membawa manfaat
malam di Jakarta.
dihadapi umat, yang dihadapi bangsa
yang
juga besar,” ujarnya.
masyarakat dan bangsa. Ia juga
Mereka yang hadir di antaranya
umat
sebesar-besarnya
bisa
untuk
Presiden RI ke-3, BJ Habibie, mantan
Jimly menambahkan, sinergi
Ketua MPR Amien Rais, mantan Ketua
merupakan implementasi dari perintah
DPR Akbar Tanjung, Ketua DKPP dan
Allah dalam ayat “Wa’tashimu
Setiap lembaga juga harus
ICMI Jimly Asshiddiqie, Wakil Ketua
bihablillah” yang bukan sekedar tidak
mendorong bergeraknya ide-ide baru,
MPR Hidayat Nurwahid dan Osman
bercerai berai. Ayat itu, kata mantan
walaupun organisasi penggeraknya
Sapta, Ketua KPK Agus Rahardjo,
Ketua MK, harus diberi makna,
boleh jadi tidak menikmati secara
mantan Ketua Umum Baznas Didin
kerjasama yang lebih produktif.
langsung.“Tidak apa-apa, yang penting
mengingatkan, organisasi hanyalah alat untuk mencapai kebaikan.
Hafiduddin, serta para pejabat dan
“Sinergi itu bukan sekedar kita
kita ikhlas. Kita semua berharap,
pimpinan lembaga dan ormas Islam.
harus bersatu karena tidak terpecah
semangat dakwah dalam acara ini
Jimly
30
potensi
sambutannya
belah. Karena sekedar bersatu boleh
bisa menjadi pergerakan ke arah
mengatakan, acara Halal Bihalal yang
dalam
jadi tidak produktif. Maka kita dituntut
Indonesia
bertema “Sinergi
Umat
mandiri,
Indonesia
untuk
untuk bersinergi sebagaimana sering
berkepribadian, Indonesia bangkit,
Kebangkitan dan Kemandirian Bangsa”
disebut Pak Habibie, 2 + 2 bukan 4,
insya allah,” tukasnya. [Amirul Hasan]
ini merupakan acara Halal Bihalal
melainkan 200,” tambahnya.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
AKTUALITA
DOMPET DHUAFA RAIH
RAMON MAGSAYSAY AWARD 2016
Dhuafa Parni Hadi menegaskan, apa yang dicapai Dompet Dhuafa selama ini adalah hasil karya banyak pihak. “Alhamdulillah, terima kasih kepada semua teman yang telah memberikan public trust. Award ini bukan karya perorangan melainkan karya banyak orang dan banyak pihak,” ujarnya. Penghargaan
ini
mendapat
apresiasi banyak pihak. Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan sejumlah lembaga lainnya secara resmi menyampaikan selamat kepada Dompet Dhuafa.“Penghargaan Ramon Magsaysay Award 2016 yang diterima DD diharapkan dapat memacu pengembangan organisasi pengelola
D
zakat di Indonesia, baik BAZNAS
ompet Dhuafa dipastikan akan
1 Juli lalu melalui sambungan telepon
maupun LAZNAS untuk berkarya
mendapat penghargaan dari
dari panitia. Namun, panitia baru
lebih baik di masa depan,” ujar Direktur
Ramon Magsaysay Foundation.Dompet
mengumumkannya secara resmi pada
Amil Zakat Baznas, Moh. Arifin
Dhuafa dinilai memiliki kontribusi
tanggal 27 Juli ini melalui website
Purwakananta.
besar dalam pelayanan masyarakat
resminya. Seremoni penyerahan
Ramon Magsaysay Award atau
dan pengentasan kemiskinan di
penghargaan akan diberikan akhir
Hadiah Ramon Magsaysay, adalah
Indonesia.
Agustus mendatang.
suatu hadiah penghargaan yang
Presiden Direktur Dompet Dhuafa
Selain Dompet Dhuafa, tahun ini
dibentuk pada bulan April 1957, oleh
Filantropi, Ahmad Juwaini mengatakan,
yang akan menerima penghargaan
para wali amanat Rockefeller Brothers
penghargaan ini merupakan apresiasi
adalah Japan Overseas Cooperation
Fund (RBF) yang berpusat di Kota
dunia internasional atas kerja-kerja
Volunteers (Jepang), Bezwada Wilson
New York, Amerika Serikat. Dengan
Dompet Dhuafa selama 23 tahun ini
(India), Conchita Carpio-Morales
persetujuan dari pemerintah Filipina,
melayani masyarakat dan membantu
(Filipina), Vientiane Rescue (Laos),
hadiah ini diciptakan untuk mengenang
masyarakat dhuafa. “Tentu saja kita
dan Thodur Madabusi Krishna (India).
Ramon Magsaysay, almarhum Presiden
patut bersyukur mendapat pengakuan
Di tahun-tahun sebelumnya, penerima
Filipina; dan untuk menyebar-luaskan
internasional. Apa yang kita lakukan
Ramon Magsaysay dari Indonesia di
keteladanan integritasnya dalam
selama ini mereka nilai berdampak
antaranya HB Jasin, Mochtar Lubis,
menjalankan
cukup besar untuk masyarakat,” ujarnya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
kegigihannya dalam memberikan
kepada KBK, Rabu 27 Juli 2016.
Dita Indah Sari, dan Ahmad Syafii
pelayanan umum, serta idealisme
Maarif.
pragmatisnya dalam suatu lingkungan
Ahmad menerangkan, dirinya mendapat kepastian Dompet Dhuafa
Sementara itu, Ketua Dewan
akan mendapat penghargaan ini sejak
Pembina yang juga pendiri Dompet
pemerintahan,
masyarakat yang demokratis. [Amirul Hasan]
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
31
AKTUALITA
KPAI BERIKAN ANUGERAH
PERLINDUNGAN ANAK 2016 KEPADA DOMPET DHUAFA D
ompet
Dhuafa
meraih
Timur Chusnunia Chalim, dan Istri
Dhuafa memang memiliki konsentrasi
Komisi
Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani.
yang tinggi dalam perlindungan anak.
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Presiden Direktur Dompet Dhuafa
Beberapa program yang dijalankan
Penghargaan ini diberikan dalam
Filantropi Ahmad Juwaini yang
terkait dengan pemberdayaan dan
acara Anugerah Perlindungan Anak
mewakili penerima penghargaan
perlindungan anak seperti: beasiswa,
2016 yang digelar di Graha Mitra,
mengatakan, penghargaan ini sekali
1000 Akta Lahir untuk Anak Indonesia,
Jakarta Selatan, Rabu 27 Juli 2016
lagi membuktikan banyak yang
School of Refugees, dan program
lalu.
mengapresiasi apa yang dilakukan
perlindungan anak lainnya.
penghargaan
Dompet
dari
meraih
Dompet Dhuafa. “Penghargaan ini
Turut hadir dalam acara ini Ketua
penghargaan untuk kategori Lembaga
Dhuafa
merupakan dorongan semangat bagi
KPAI Asrorun Niam Sholeh, Ketua
Peduli Perlindungan Anak. Selain
kita semua untuk terus berkontribusi
Komisi VIII Ali Taher Parasong, dan
Dompet Dhuafa, yang juga menerima
bagi masyarakat, khususnya dalam
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen. Pol
penghargaan di antaranya LSM
perlindungan anak,” ujarnya saat
Boy Rafli Amar. [Amirul Hasan].
Sahabat Kapas, Menteri Sosial Khofifah
diwawancarai KBK seusai acara.
Indar Parawansa, Bupati Lampung
32
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
Ahmad menjelaskan, Dompet
AKTUALITA
DOMPET DHUAFA
TARGETKAN SEBAR 25 RIBU HEWAN KURBAN KE PELOSOK NEGRI
D
ompet Dhuafa menargetkan
Filantropi, Imam Rulyawan, rabu
sebar 25 ribu hewan kurban
(10/08/16) di Jakarta.
kriteria si pekurban,” ucap Imam. Imam memaparkan target daerah
ke berbagai pelosok negri
Imam menginginkan dengan
yang menerima daging kurban yakni
pada Idul Adha 1437 Hijriah melalui
adanya program THK peternak-
masyarakat yang berada di pelosok-
program Tebar Hewan Kurban (THK).
peternak mitra Dompet Dhuafa di
pelosok nusantara terutama yang
Selain itu Dompet Dhuafa juga akan
daerah dapat merdeka dalam arti
rawan gizi buruk, miskin, daerah
menebar daging hewan kurban ke
mandiri membangun ekonomi. Imam
bencana,
mancanegara seperti ke Mindanau
juga mengharapkan program THK
pegunungan, pesisir dan pulau
Filipina dan Gaza Palestina.
dapat merawat dan membangun
terdepan.
“Program THK ini adalah puncak panen
para
peternak
mitra
pemberdayaan Dompet Dhuafa. Pasokan ternak program THK berasal
wilayah
perbatasan,
value bagi para peternak sehingga
“Seiring berjalannya waktu target
peternak dapat diberdayakan secara
ini akan kami tingkakan. Selain mampu
menerus.
berdayakan masyarakat program
“Untuk mencapai target kami
THK juga dapat membantu peternak
mitra
selalu melakukan quality control enam
menggapai pasar,” tutup Imam. [Aditya
pemberdayaan dan ratusan peternak
bulan sebelum Idul Adha tiba, sehingga
Kurniawan]
Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia,”
rupa kambing akan sesuai dengan
kata Direktur Utama Dompet Dhuafa
sarat-sarat kurban dan memenuhi
dari
puluhan
lembaga
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
33
SEA
WIJAYA TANI
SAAT PETANI DIMULIAKAN B
isnis adalah sebuah pilihan, dan memulainya tidaklah semudah
keamanan bagi usaha pembenihan yang baru mulai. Satu-satunya pilihan terbaik adalah menggerakan petani untuk terlibat dalam kegiatan budidaya benih meski dengan konsekuensi
Kami memulai usaha pertanian ini
reaksi positif dari para mitra tani
sebenarnya sudah sejak 2002. Dimulai
yang berhasil mendulang untung
bisnis lebih dari sekedar untung dan
dari sebuah tawaran perusahaan
dari kegiatan ini ternyata justru
rugi. Bicara bisnis memiliki cakupan
benih untuk memasok kebutuhan
mempercepat
yang luas, mulai dari persoalan passion,
mereka. Sejenak jika dilihat tawaran
pengebangan bisnis pembenihan.
modal,
itu sangat menggiurkan karena ada
menciptakan
sistem,
dengan
sistem
kemitraan
mengurangi jauh margin. Namun
membalikkan telapak tangan. Sebab
perencanaan, hingga pemasaran.
34
solusi lain yang mampu memberikan
penguatan
dan
potensi untung luar biasa besar bila
MANAGEMEN PETANI
Salah satu seni bagi pengusaha
kami bisa melakukan sendiri budidaya
Bekerja dengan para mitra tani bukan
pemula adalah; (terkadang) semuanya
penangkaran benih. Namun untung
berarti kami mengajari mereka
harus dimulai dan dilakukan hanya
itu justru menjelma menjadi buntung
melakukan hal baru. Sebab hampir
oleh satu kepala. Terlebih jika usaha
lantaran keterbatasan kami untuk
semua mitra tani sudah menekuni
bisnis yang dirintis sepenuhnya
melakukan budidaya benih dalam
pertanian jauh sebelum kami dewasa.
melibatkan
Sang
jumlah besar. Selain karena memang
Kemampuan bertani masyarakat yang
pengusaha musti mampu menjadi
masyarakat.
kami bukan petani -dan belum terbiasa
sudah turun temurun menyimpan
inventor, motivator, hingga surveyor.
bertani- persoalan pun muncul mulai
nilai kearifan lokal tersendiri. Sehingga
Wijaya Tani yang kami rintis pun
dari hal teknis penanganan di lahan,
kami hanya memberikan motivasi
mengalami hal tersebut. Sebagai
persoalan kualitas dan juga pengadaan
dan sedikit sentuhan managemen
sebuah lembaga usaha yang bergerak
lahan, serta persiapan faktor produksi
terkait pengolahan lahan, penanganan
dalam bidang agrobisnis, kami mulai
lain.
tanaman, dan orientasi usaha tani.
menghimpun mitra tani dengan cara
Berawal dari pengalaman tersebut
meyakinkan petani satu demi satu.
akhirnya kami berpikir untuk mencari
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
Secara perlahan kami memperkenalkan sistem
plotting
area,
yaitu
SEA
menyesuaikan topografi dan suasana
kesuksesan program kemitraan ini.
sistem kemitraan, di mana Wijaya
lahan dengan varietas tanaman,
Sebab bilamana loyalitas petani kuat
Tani selalu membentuk kelompok
schedule planting atau penjadwalan
maka berbagai langkah perbaikan
atau koordinatr area untuk mengatur
tanam hingga bloking area, atau
untuk peningkatan kualitas dapat
dan mengawasi semua program yang
mengharuskan suatu lahan dengan
diselenggarakan dengan lancar.
dijalankan di lokasi masing-masing.
luas tertentu untuk bertanam satu
Selain itu Wijaya Tani juga
Para koordinator ini mendapatkan
mencoba memperkenalkan sistem
profit berupa bonus sesuai dengan
home farming, yaitu bertani dengan
keberhasilan pembinaan di masing-
breeding benih, kami memperkenalkan
memanfaatkan
dan
masing anggotanya. Oleh karenanya
beberapa teknik baru dalam SOP
pekarangan rumah. Adanya kepastian
semua yang terlibat dalam kegiatan
tanam. Beberapa istilah yang dikenal
dibelinya semua hasil panen home
Wijaya Tani selalu mendapat hasil
petani misalnya polinasi, topping,
farming ini cukup membuat para ibu
sesuai dengan kualitas pekerjaannya.
training, detaseling, male cut, kastrasi,
rumah tangga antusias. Sepintas
Sejauh ini, melalui sistem kerja ini
rouging, off type, dll.
mungkin lahan disekitar rumah yang
tidak ada satu orang pun yang berposisi sebagai karyawan.
varietas tertentu. Melalui
program
Sementara
kemitraan
dalam
halaman
program
tidak seberapa luas nampak tidak
bertanam sayur dan buah segar untuk
seberapa hasilnya. Sebab selain
kebutuhan pasar konsumsi (fresh
memang sempit dan populasi tanaman
semboyan “berkarya untuk keberkahan”,
market) Wijaya Tani mencoba mengatur
yang sedikit, kadang perawatannya
bukan sedikit atau banyaknya
dan menciptakan sebuah proses
pun cenderung sambilan.
keuntungan yang mampu dihasilkan
Sejak
awal
kami
memiliki
poduksi yang utuh dan kontinyu.
Hingga pertengahan 2015, kami
melainkan kemaslahatan bersama
Meliputi proses produksi, distribusi
mencoba menerapkan sistem tabungan
dan keberlanjutan. Dari pengalaman
hingga marketing. Melalui Wijaya
panen bagi para mitra home farming.
menjalani bisnis kemitraan dalam
Tani kami mengajak petani untuk
Yaitu sebuah kegiatan pengumpulan
bidang agro ini –bukan berarti tanpa
bertanam sayur dan buah, mengawal
hasil panen setiap saat –berapapun
kegagalan- kami semakin yakin bahwa
seluruh proses, hingga memberikan
hasilnya- kepada kelompok tani atau
sektor agro adalah pekerjaan mulia
jaminan pasar atas hasil panennya.
koordinator area setempat. Selanjutnya
dan patut dibanggakan. Sebab selain
Satu hal yang acap menjadi persoalan
panen mereka dibukukan dalam
bekerja dengan pribadi-pribadi petani
petani adalah, mereka mampu
sebuah kartu panen sehingga para
yang penuh kesahajaan dengan
menanam dan memanen apapun,
ibu itu bisa tahu berapa kilogram
berlatar belakang pemahaman dan
namun mereka tidak memiliki akses
panen dari pekarangan rumah dan
pengetahuan yang berbeda –kami
pasar yang memadai. Produk mereka
berapa rupiah yang bisa dicapai dari
yakin- bahwa petani adalah wakil
pun kadang menjadi tidak bernilai
program ini. Dan faktanya cukup
Tuhan yang bertugas mengolah bumi
nilai ekonomi.
fantastis, program sampingan ini
menjadi sumber kehidupan. [Chandra
mampu menambah nilai ekonomi
Panji Nugroho]
Memang bergabung dengan Wijaya Tani tidak serta merta membuat
keluarga.
harga panen mereka melambung.
Hingga saat ini setidaknya Wijaya
Namun jaminan pasar bahwa produk
Tani telah memiliki mitra tani yang
mereka diterima dan dibeli –meski
tersebar di tiga kabupaten di Jawa
fluktuatif sesuai harga pasar- cukup
Timur, yaitu Trenggalek, Tulungagung
menumbuhkan loyalitas tani. Dan
dan Ponorogo. Adapun cara kerja di
loyalitas
tiga wilayah tersebut adalah dengan
adalah
kunci
utama
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
35
INOVASI
IKUT UMROH SEMUDAH MENGUSAPKAN JARI Ide kreatif Edi Sunandar menghadirkan aplikasi MudahUmroh, memudahkan masyarakat biasa untuk bisa umroh hanya dalam 25 bulan.
P
ergi ke tanah suci Mekah bagi yang mampu, itu
diberangkatkan umroh apabila ia rajin merekomendasikan
jargon lama. Ungkapan itu pula yang membuat banyak
ke orang lain untuk menjadi peserta,” jelas Edi.
orang menjadikan alasan kemampuan uang sebagai penghalang untuk bertamu ke ‘rumah’ Allah SWT. Dari tangan seorang anak muda, seperti Edi Sunandar,
Nah, komisi marketing yang didapatkan pengguna, berasal dari komisi yang didapat perusahaan MudahUmrah dari agen travel umroh yang menjadi mitra.
37 tahun, kini alasan tidak mampu itu tidak lagi bisa
Dikatakan Edi, ada 5 “keanehan” dari aplikasi ini.
dipakai. Ia menggagas sebuah aplikasi yang ditanam
Pertama, tidak pakai uang muka. Kedua, tidak ada uang
di Android, yang membuat pergi ke tanah suci Mekah
yang ditahan. Ketiga, bebas utang. Keempat, bukan MLM
tidak tergantung lagi kepada kemampuan harta semata.
dan Moneygame. Kelima, biaya lebih ringan.
Aplikasi ini membuat setiap muslim memiliki kesempatan lebih besar dan cepat berkunjung ke Baitullah.
JANGAN TAKUT UANG HANGUS
Aplikasi itu diberi nama MudahUmroh. Setelah meng-
Lalu bagaimana jika satu dan lain hal kita ingin membatalkan
install-nya di handphone Android, maka pengguna tinggal
umroh? Edi menjelaskan, ia akan bisa melakukan pembatalan
menyisihkan uang Rp10 ribu per hari, kemudian ditransfer
dan uangnya akan dikembalikan dengan pemotongan
ke rekening yang sudah disediakan dalam setiap bulan.
sedikit uang administrasi.“Dengan catatan sudah mengikuti
Dalam hitungan 25 bulan, bahkan bisa lebih cepat,
program ini selama 6 bulan,” tambahnya.
pengguna akan diantarkan melaksanakan umrah. Mudah bukan?
Jadi, Edi menambahkan, peserta program ini tidak perlu khawatir uangnya dibawa kabur. Karena setiap
Tentu timbul pertanyaan, bagaimana mungkin dengan
orang memiliki virtual account atau rekening virtual di
angsuran sebesar itu seseorang dapat berangkat umroh.
bank Niaga Syariah, maka setiap bulan uang yang kita
Bukannya dengan cicilan Rp10 ribu per hari selama 25
transfer tercatat dengan baik.
bulan baru terkumpul Rp7,5 juta? CEO MudahUmroh kepada Swara Cinta mengungkapkan,
36
GALAU INGIN UMROH
rahasianya adalah seseorang yang sudah terdaftar
Edi Sunandar mengisahkan, awal mula ia menghadirkan
memiliki kewajiban mencari pendaftar lain minimal
aplikasi ini, dimulai dari kegalauannya yang ingin ke
sebanyak 100 orang.
Mekah, namun tidak memiliki kemampuan. “Dulu saya
“Jadi sisa pembayarannya itu dia lunasi dengan
cuma teknisi, tugasnya narik-narik kabel di gedung-gedung
komisi marketing yang ia lakukan membantu menjualkan
jalan Sudirman-Thamrin. Pernah juga menjadi cleaning
program ini kepada orang lain. Sehingga, tidak hanya
service. Gaji selalu habis. Gimana bisa menabung untuk
dalam 25 bulan, bahkan dalam waktu dekat ia bisa
umroh?” katanya.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
INOVASI
Hal itu cukup lama menjadi kegalauan di hati Edi. Namun ia sadar, ia tidak sendiri yang bermimpi ke tanah suci. Ada banyak muslim Indonesia yang mengalami nasib serupa. Dari sanalah, ia memikirkan jalan keluar. Bersama rekan-rekannya, akhirnya Edi membangun aplikasi MudahUmroh tersebut dengan susah payah. “Prosesnya sekitar enam bulan,” terang Edi. Setelah prototipe aplikasinya selesai, ia bertemu salah seorang calon investor. Ketika menceritakan ide ini, ternyata ia menjadi tertarik untuk membeli MudahUmroh, padahal aplikasi ini masih belum diluncurkan. Harganya pun tak tanggung-tanggung, yakni Rp 100 miliar! Alih-alih menerima, Edi malah menolak. Kenapa? “Saya tak ingin konsep ini berubah di tangan orang lain.
Edi Sunandar, CEO MudahUmroh
Saya ingin orang kecil benar-benar bisa umroh. Lihat Ka’bah, shalat di Masjidil Haram, doa di sana. Tukang sayur, tukang ojek, satpam, pedagang kelontong, semuanya,” tuturnya. Aplikasi ini resmi diluncurkan 5 Februari 2016, di Sentral Al-Jazeerah Café & Restaurant, Jakarta. Acaranya dihadiri oleh Founder iPaymu (Riyeke “Keke” Ustadiyanto); CEO iPaymu (Budi Wiyono); dan Branch Manager CIMB Niaga Syariah Kelapa Gading, Tatu Sabiatun. Hingga tulisan ini diturunkan sudah 2718 orang menjadi peserta program MudahUmroh. Edi juga mengatakan, untuk lembaga yang akan menghantarkan jamaah yang telah mendaftar di MudahUmroh, pihak Edi sedang merajut kerjasama dengan berbagai travel haji dan umroh, termasuk Dompet Dhuafa Travel. “Jadi tidak perlu khawatir, jamaah akan dapat melaksanakan ibadah dengan baik dengan pelayanan agen perjalanan haji dan umroh yang terpercaya sebagai mitra dari MudahUmroh,” pungkas Edi. Tertarik ingin umroh 25 bulan ke depan? Tinggal klik situs MudahUmroh dan unduh app-nya secara gratis di Google Playstore sekarang juga. [Maifil Eka Putra]
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
37
BERDAYA
SEKOLAH AL SYUKRO UNIVERSAL
ASET WAKAF YANG TERUS BERKEMBANG
A
da rasa damai saat memasuki
Ibaad (YAWADAI) yang didirikan dan
telah menamatkan banyak lulusan.
kawasan Sekolah Islam Al
dikembangkan oleh keluarga Dra.
Orang tua siswa cukup beragam, PNS,
Syukro Universal di bilangan
Hj. Buli Oskar Surjaatmadja. Buli
pegawai swasta maupun wirausahawan.
Ciputat Tangerang Selatan. Berbeda
Oskar mendirikan sekolah ini tahun
Almarhum Didi Petet, termasuk salah
dengan lokasi di sekitarnya, di mana
2000 dan seiring dengan kegigihannya,
satu
kepadatan penduduk dan keramaian
dari waktu ke waktu sekolah ini
menyekolahkan tiga anaknya di Al
lalu lintas membuat pengap, di area
semakin berkembang. Pendiri sekolah
Syukro. Demikian juga artis pelawak
sekolah ini terasa begitu luas, rindang,
bermimpi agar lembaga pendidikan
Narji Cagur menyekolahkan yang
hijau dan asri. Itulah salah satu asset
ini terus berjalan untuk kepentingan
menitipkan putranya di sini.
wakaf produktif yang saat ini dikelola
orang banyak, dan agar terus
oleh Dompet Dhuafa, yakni TK, SD,
berkembang sampai kapanpun. Tahun
Senin
dan SMP Islam Al Syukro Universal.
2010
beliau
orang
tua
yang
setia
Waktu belajar di sekolah ini dari hingga
Jum’at
dengan
mengamanatkan
memberikan pendidikan Ke-Islaman,
Sekolah Islam Al Syukro Universal
pengelolaan wakaf sekolah ini kepada
Ke-Indonesiaan dan Keinternasionalan.
merupakan salah satu program
Dompet Dhuafa. “Besar harapan sekolah
“Sekolah ini mengikuti kurikulum
pendidikan mandiri, yang saat ini
ini terus maju dan memberi manfaat
nasional, tetapi diberi pondasi ke-
berada di bawah naungan Dompet
untuk ummat” kata Oskar.
Islaman, dan
siswanya
dibekali
Dhuafa. Sebelumnya dikelola oleh
Saat ini Al Syukro Universal
kemampuan keinternasionalan. Kita
Yayasan Wakaf Daar
memiliki siswa kurang lebih 1.000
ingin anak-anak Indonesia agamanya
orang yang tersebar
kuat, ke-Idonesiaanya hebat, tetapi
di TK, SD dan
bisa berkompetisi kelak di dunia
SMP, dan
internasional” kata Dr. Supangat
juga
Rohani, yang sehari-hari bertugas
Asykaril
sebagai Direktur Perguruan. Bagi masyarakat Tangerang Selatan
dan
Selatan
Jakarta,
keberadaan sekolah ini sudah sangat familiar. Berbagai prestasi di tingkat Tangerang Selatan dan DKI seringkali dimenangkan, bahkan pentas dan prestasi di kancah Internasional pun demikian. Untuk kegiatan internasional, siswa telah terlibat dalam lomba robotic, lomba olah raga maupun penampilan seni dan pertukaran
38
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
BERDAYA
DICARI MITRA BARU Sekolah Islam Al Syukro Universal telah berjalan 20 tahun, dan telah diperingati pada saat Halal Bihalal Syawal 1437 H. Sebagai komitmen untuk menebar kebaikan, Sekolah Islam Al Syukro Universal ingin menularkan keberhasilan tersebut ke sebanyak-banyaknya pihak di wilayah yang ingin menyelenggarakan sekolah. Divisi Pendidikan Mandiri Dompet Dhuafa mencari mitra untuk mendirikan sekolah-sekolah baru cabang dari Al Syukro Universal.“Saat ini kami memberi kesempatan kepada s a y a
masyarakat yang mau mengembangkan
adalah
sekolah baru di tempat lain, menjadi
kata
mitra mendirikan cabang baru, dengan
bapak Sarya salah
mengikuti sistem yang sudah berjalan
ibadah” pelajar. Beberapa negara yang
seorang guru.
telah dikunjungi antara lain Turki,
Suara ramai dan hiruk pikuk
Malaysia, Hongkong, Korea Selatan
anak-anak sekolah terus menghangati
dan Thailand. Sementara para guru
sekolah Al Syukro Universal setiap
pun ikut serta dalam beberapa
hari. Di tempat ini anak-anak belajar,
kegiatan ke Malaysia, Singapura,
bermain, tumbuh berkembang, dan
India, Australia, Vietnam dan Thailand.
kita doakan semoga mereka menjadi
dengan
penerus-penerus kita yang lebih baik
lingkungan sekolah yang aman, anak-
Selain
didukung
kelak. Dompet Dhuafa selaku nadzir
anak merasa nyaman beraktifitas di
(pengelola) wakaf berharap, semoga
sekolah, karena para guru bukan
dapat mengemban amanah yang
hanya mengajar, tetapi mengasuh
diberikan oleh pendiri sekolah, untuk
dan membimbing dengan penuh
mengembangkan sekolah ini lebih
perhatian. Bagi para murid sendiri,
maju berkembang di masa depan.
sekolah ini menjadi rumah kedua
Semoga juga Dompet Dhuafa dapat
yang nyaman. “Aku betah sekolah di
menjaga amanah-amanah wakaf lain
sini, enak” kata Averous yang sekarang
yang dipercayakan oleh masyarakat.
duduk di kelas 2 (satu) SD ini. Sedangkan bagi para guru, mendidik
dengan baik ini” ujar Ahmad Mudzakir selaku penanggung jawab pendirian cabang baru.
Saat ini Al Syukro Universal memiliki siswa kurang lebih 1.000 orang yang tersebar di TK, SD dan SMP, dan juga telah menamatkan banyak lulusan. Orang tua siswa cukup beragam, PNS, pegawai swasta maupun wirausahawan.
adalah panggilan jiwa “Mendidik buat saya adalah usaha menyiapkan sebuah kualitas masa depan. Mengajar bagi
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
39
BERDAYA
INGIN CIPTAKAN WIRAUSAHA MUDA TANGGUH,
DOMPET DHUAFA GELAR YOUTH AGROPRENEUR D
ompet Dhuafa (DD) bersama Karya Masyarakat
mengikuti kegiatan ini.” ucap Ust. Abdul Hanan, Pimpinan
Mandiri (KMM) menginisiasi sebuah program ‘Youth
Pondok Pesantren Darul Falah dalam sambutannya.
Agropreneur’ yang fokus pada pengusaha di bidang
“Mudah-mudahan niat untuk melahirkan pengusaha
petani dan peternak, untuk menciptakan wirausaha-
muda tangguh tercapai tahap demi tahap.” tambahnya.
wirausaha muda yang tangguh.
(GEM) pada tahun 2013, tingkat keinginan masyarakat
bertempat di Pondok Pesantren Darul Fallah, Ciampea,
Indonesia untuk berwirausaha menempati peringkat
Bogor ini diharapkan dapat menambah motivasi,
kedua setelah Filipina di tingkat ASEAN.
pengetahuan dan skill para pemuda dalam mengelola
Namun, tingginya keinginan masih belum diikuti
usaha berbasis teknologi informasi (online) di sektor
dengan tindakan langsung membuka usaha, karena masih
pertanian-peternakan.
banyak yang takut untuk mulai berbisnis. Sehingga jumlah
Adapun pemilihan bidang pertanian dan peternakan
pengusaha di Indonesia masih di angka 1,65 persen dari
yang diusung dalam program ini, karena adanya penurunan
jumlah penduduk, dan masih dibawah Thailand dengan
minat generasi muda di sektor ini. Data BPS 2014
jumlah pengusaha 3 persen, bahkan Malaysia yang dulu
menunjukkan terjadi penyusutan profesi petani dan
banyak belajar ke Indonesia saat ini memiliki pengusaha
peternak dalam 10 tahun terakhir (2003-2013) dengan
5 persen dari jumlah penduduknya.
jumlah sekitar 5 juta.
Untuk itu, diharapkan dengan adanya kegiatan program
Atas terselenggaranya program ini, Pimpinan Pondok
ini, para pemuda semakin terpacu dan tidak takut lagi
Pesantren Darul Fallah, sangat mengapresiasinya,
untu memulai usaha, karena sesungguhnya peningkatan
“Terimakasih sedalam-dalamnya kepada DD yang telah
jumlah pengusaha akan simetris dengan kemajuan sebuah
percaya kepada Darul Fallah atas penyelenggaraan
bangsa. [L. Intan]
(YAP) dan mengajak para alumni darul falah untuk
40
Berdasarkan hasil Survey Global Entrepreneur Monitor
Program yang diselenggarakan pada 28-29 Juli 2016
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
LAPSUS
UPAYA PEMBEBASAN ANAK KORBAN ‘PERBUDAKAN’ Dompet Dhuafa memfasilitasi 4 orang tua dhuafa dari berbagai daerah untuk menemui anak-anaknya di Rumah Aman Polda Bali. Anak-anak mereka diduga menjadi korban human trafficking, yang berkerja sebagai terapis di SPA, Badung, Bali.
42
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
LAPSUS
B
etapa Apud, 52 tahun, tidak menyangka kalau
Ciawi Puncak, kemudian dilanjutkan training
ia harus terbang ke Bali untuk menengok
di Bali selama 3 bulan. Selama training ia tidak
anaknya di Rumah Aman, Polda Bali, di Denpasar.
boleh memegang telepon seluler (HP) dan
Seumur-umur, ia tidak pernah membayangkan
tidak boleh menelepon keluarga. Ijazah asli
dia akan naik pesawat dan berkunjung ke Pulau
ditahan. Gaji yang dijanjikan Rp6 juta ternyata
Dewata yang terkenal di dunia.
hanya Rp1.650.000, kerja harus standby 12
Ia sendiri berasal dari Purwakarta, dan bekerja
jam per hari sebagai terapis pijat.
sebagai tukang bangunan. Dengan terpaksa ia
“Kontrak ditandatangani untuk 3 tahun,
segera menyelesaikan kontrak kerja pembangunan
kalau sebelum 3 tahun memilih keluar, maka
sebuah rumah di Palembang. Sebelumnya, ia
harus membayar konpensasi training Rp30
ditelpon isterinya untuk segera menjemput
juta,” demikian penuturan putri Edward.
anaknya di kepolisian. Ia pun segera naik bus ke Jakarta.
Mendengar cerita putrinya ini, Edward mendidih darahnya. Ia marah dan kesal kepada
Menurut info dari isterinya, sesampai di
perusahaan itu, karena memperlakukan anaknya
Jakarta ia harus menghubungi tim Lembaga
seperti ‘budak’. Sebagai seorang jurnalis, jiwanya
Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, yang
memberontak. Ia pun mengambil inisiatif
memfasilitasinya untuk bertemu dengan anaknya.
mendatangi kantor pusat tempat anaknya
Ia pun bertolak ke Jakarta untuk bergabung
berkerja yang ada di Jakarta.
dengan 3 orang tua lainnya, yang juga sama-
Lebih mengejutkan lagi, ketika sampai di
sama merapat ke Jakarta. Tiga orang tua lain
kantor pusat tersebut, anaknya terdaftar sebagai
adalah Juhdi Suandi, 54 tahun, sopir, asal Subang;
anak orang lain. Artinya, ia dimasukkan ke
Abdul Latif, 28 tahun, pedagang sayur, asal
dalam Kartu Keluarga (KK) orang. Dan ketika
Karawang dan Edward, 48 tahun, jurnalis, asal
Edward melihatkan KK yang asli, petugas
Lampung; sama-sama punya anak yang dititipkan
perusahaan itu hanya mesem-mesem seperti
di Rumah Aman di Polda Bali.
tidak ada dosa. Dan benar, di kantor itu juga
Mereka berempat sama-sama memiliki
disimpan ijazah asli anaknya.
anggota keluarga yang terjebak dalam ‘perbudakan’
Setelah bersitegang dengan petugas di
atau dalam bahasa hukumnya, diduga menjadi
sana, akhirnya Edward dijanjikan anaknya akan
korban perdagangan orang (human trafficking).
dipulangkan dalam 2 minggu. Setelah menerima
Keempat anak mereka berhasil diamankan polisi
janji itu, Edward kembali ke Lampung. Namun
ketika penggrebekan, di tempat kerja yang sama,
setelah menunggu selama 2 minggu, tidak ada
sebuah tempat Spa di Kuta, Badung, Bali, Ahad,
kabar dari perusahaan itu. Kontak via telpon
17 Juli 2016.
dan WA semuanya diabaikan. Edward menjadi geram dan akhirnya meminta
AWAL KISAH TERUNGKAP
bantuan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia
Keempat anak itu sudah 4 bulan bekerja di Bali.
(LPAI) Provinsi Lampung. Ia diterima oleh
Awal terungkapnya “perbudakan” ini berasal
Muhammad Zainuddin, ketua lembaga itu.
dari curhatan putri Edward. Ia menyampaikan
Setelah diteliti dengan seksama oleh Zainuddin,
tidak betah kerja di spa tersebut. Ia tadinya
ternyata putri Edward sudah tidak masuk
ditawarkan kerja di Jakarta, tetapi kemudian
kategori anak-anak lagi, melainkan remaja.
malah dikirim ke Bali. Selama 2 minggu ia mengikuti training di
Akan tetapi, atas nama kemanusiaan, Zainuddin pun bersedia membantu Edward, SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
43
LAPSUS
penggerebekan kedua, maka Zainuddin pun kembali melakukan koordinasi dengan LBH APIK Bali untuk pendampingan kasus ini. Berdasarkan informasi dari anakanak yang dihimpun LBH APIK Bali, diketahuilah alamat dan nama orang tua masing-masing. Sayang, waktu itu
Zainuddin
hanya
berhasil
menghimpun 4 nama orang tua dari penggerebekkan pertama saja yaitu; Edward, Juhdi, Apud dan Abdul Latif. Kemudian
Zainuddin
mengkoordinasikan keempat orang tua ini untuk menengok anak-anaknya ke Bali. Untuk ini Zainuddin, menghubungi Direktur Program Dompet Dhuafa drg. Imam Rulyawan meminta bantuan kepada jaringan
pihak Mabes Polri pun mengembangkan
(Sekarang Presiden Direktur Dompet
yang ia punya. Ia meminta arahan
kasus tersebut dan melakukan
Dhuafa Filantropi –Red) untuk
Kak Seto, jaringan LPAI se Indonesia
penggerebekan kedua, Senin, 18 Juli
meminta
dan LBH Asosiasi Perempuan Indonesia
2016, di penampungan perusahaan
penjemputan anak-anak korban
untuk Keadian (LBH APIK) Bali.
SPA itu. Hasilnya, diamankan kembali
perbudakan itu.
fasilitas
Masalah Edward ini, di-follow up
11 anak-anak asal Indramayu,
Atas pertimbangan kemanusiaan,
oleh teman-teman Zainuddin di
Karawang, Subang, Cianjur dan
dan setelah melalui pengkajian,
Jakarta dan melaporkan kasus ini
berbagai daerah lainnya.
mereka pun difasilitasi Dompet
ke Mabes Polri. Dan mabes Polri pun
Karena penggerebekan ini, pihak
Dhuafa.“Dalam hal ini, Dompet Dhuafa
bergerak cepat, Tim Reskrim Mabes
perusahaan spa mulai ketar-ketir
memfasilitasi tiket ke Bali PP,
Polri
melakukan
dan memulangkan anak-anak di
pendampingan dari keberangkatan
penggerebekan ke Bali, Ahad, 17 Juli
langsung
penampungan lainnya secara diam-
sampai kembali dan biaya akomodasi
2016. Ketika itu, diamankanlah anak
diam. Karena menurut informasi dari
selama di Bali,” ujar Kamaluddin dari
Edward dan 4 teman lainnya.
anak-anak yang sudah diamankan,
LPM
jumlah
SwaraCinta.
Dari 5 orang itu, 4 orang sudah
terapis
yang
dikelola
Dompet
Dhuafa
kepada
masuk ke usia dewasa karena umurnya
perusahaan spa itu untuk wilayah
Dengan pesawat Lion Air, Jumat,
sudah lewat 17 tahun dan ada satu
Bali, ratusan orang jumlahnya dan
28 Juli 2016, 4 orang tua korban
yang masih berusia 16 tahun atau
sebagian besar anak-anak di bawah
perdagangan orang didampingi tim
di bawah umur. Yang empat orang
umur.
Dompet Dhuafa, dan Muhammad
itu adalah anak dari Juhdi, Apud dan
Zainuddin (LPAI) Lampung bertolak
adik kandung Abdul Latif dan satu
MENEMUI ANAK DI RUMAH AMAN
lagi anak di bawah umur asal
Karena mereka sudah diamankan
Setelah shalat Jumat di Masjid
Indramayu.
pada penggerebekan pertama dan
Bandara I Ngurah Rai, Bali, rombongan
ditambah
melakukan pertemuan dengan Tim
Dari pengerebekan pertama itu,
44
bantuan
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
11
anak-anak
pada
ke Bali.
LAPSUS
Pengacara LBH APIK di sebuah restoran
pihak Mabes Polri mengizinkan para
Rumah Aman, merupakan saksi korban
di Denpasar Utara. Dari hasil
orang tua tersebut menemui anak-
yang keterangannya sangat diperlukan
pertemuan ini, dilakukan koordinasi
anak mereka di Rumah Aman.
untuk penuntutan terhadap perusahaan
dengan pihak Polda Bali untuk
Setelah mendapat lampu hijau
meminta izin agar rombongan orang
untuk menemui anak-anaknya akhirnya
tua yang dari Jakarta diizinkan
rombongan orang tua tersebut
Untuk sementara, para orang tua
menemui anaknya di Rumah Aman.
didampingi LBH APIK Bali, Zainuddin
itu; Apud, Edward, Abdul Latif dan
Ternyata setelah dihubungi oleh
(LPAI Lampung), tim Dompet Dhuafa,
Juhdi dapat berbahagia karena mereka
LBH APIK yang dipimpin Ni Luh Putu
dan DSM Bali pergi ke Rumah Aman.
sudah melihat langsung kondisi
Nilawati, SH, MH, tidak serta merta
Tahu orang tuanya datang, anak-anak
anaknya yang sudah aman di Rumah
pihak Polda Bali mengizinkan.
mereka berlarian menghampiri. Mereka
Aman dan tidak mengalami penindasan
Alasannya, anak-anak itu hanya titipan
saling berpelukan dan meneteskan
lagi. Namun perasaan mereka belum
dari
Mabes
Polri, jadi
yang diduga melakukan perdagangan orang itu.
untuk
air mata. Maklum sudah 4 bulan
plong karena anak-anak mereka
menemuinya harus seizin Reskrim
mengalami penindasan, rindu dengan
belum kembali ke rumah-rumah
Mabes Polri.
anggota keluarga sudah tidak
mereka.
Zainudddin dan Nilawati, akhirnya
terperikan.
Karena itu, satu saja harapan
berusaha menghubungi perwira yang
Sayang sekali mereka tidak bisa
mereka, Mabes Polri bergerak cepat
bertanggungjawab di Mabes Polri.
langsung dibawa pulang, karena
menuntaskan kasus ini, agar anak-
Setelah menjelaskan, bahwa yang
pihak Mabes Polri belum menyelesaikan
anak mereka segera dapat kembali.
datang adalah orang tua kandung
pemberkasan terhadap kasus tersebut.
[Maifil Eka Putra]
dan dibuktikan dengan KK, akhirnya
Mereka yang sekarang berada di
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
45
UNGGAH
35 Persen Restoran di Jakarta Buang Makanan
AYO DUKUNG GERAKAN HEMAT DAN SEDEKAHKAN PANGANMU
S
ebanyak 72 persen restoran di Jakarta memiliki kelebihan makanan yang tidak terjual setiap harinya. Sayangnya, 35 persen di antaranya
Peneliti Aksamala lainnya, Iqlima
membuang kelebihan makanan itu. Temuan ini diungkap Aksamala
Safitri mengatakan, perlu adanya
Foundation, lembaga yang konsen dengan pemberdayaan petani dan
upaya untuk menyalurkan kelebihan
ketahanan pangan.
pangan kepada pihak yang masih
Dalam risetnya yang dilakukan terhadap 100 restoran di lima wilayah
kekurangan pangan. Khususnya
di DKI Jakarta ditemukan, 60% jumlah makanan yang dibuang berkisar
kelebihan pangan di sektor restoran
1 -5 kg. “Dapat dirata-ratakan jumlah yang terbuang
dan jenis usaha makanan serta
adalah 2-3 kilogram/hari/restoran,” ujar Amin
minuman lainnya. “Perlu gerakan
Sudarsono, peneliti Aksamala Foundation
efisiensi “menangani dan mengonsumsi
dalam paparan yang diterima KBK,
pangan” mengingat banyaknya pangan
Selasa (2/7/2016). Amin
46
di Indonesia,” paparnya.
mubazir,” tukasnya.
menambahkan,
Iqlima menambahkan, program
memang terdapat sebanyak
serupa sudah dilakukan dan berhasil
40 persen yang mendonasikan
mewujudkan ketahanan pangan di
kelebihan makanan. Namun,
negara-negara maju seperti Bahama
donasi ini sebagian besar
dan Philadelpia. Program dari Hands
ditujukan kepada karyawan
for Hunger, sebuah LSM di negara
yang bekerja di restoran tersebut.
kepulauan dengan 700 lebih pulau,
Kondisi ini menurutnya sangat
Bahama, mengusung program bertema
memprihatinkan mengingat masih
pengurangan sisa makanan dan
banyak masyarakat yang mengalami
menuntaskan kelaparan dengan cara
kelaparan atau kekurangan makanan.
mengambil makanan fresh dan tinggi
“Mari kita andaikan, bila sehari
kualitas yang sudah disisihkan untuk
saja setidaknya masing-masing
dibagikan kepada anak-anak yang
restoran menyisihkan 2 kilogram
kelaparan,
nasi untuk disalurkan pada kaum
pendapatan rendah, gelandangan,
penduduk
dengan
dhuafa kekurangan pangan, ini akan
kaum disabilitas, kelompok wanita
menyumbang penurunan yang besar
yang mengalami kekerasan, dan
dalam pengentasan masalah kelaparan
pasien-pasien kejiwaan. “Donor
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
UNGGAH
Foto : www.shutterstock.com
program ini adalah restoran, hotel,
dengan metode pengisian kuesioner
toko penjual makanan, dan petani,”
dan wawancara langsung dengan
katanya.
pengelola restoran/rumah makan,”
Survei dilakukan pada 100 sampel
jelas Iqlima.
restoran yang tersebar di 5 kota DKI
Hampir 70% restoran menjual
Jakarta dari restoran skala besar,
4-5 jenis item makanan yaitu nasi,
menengah, dan kecil pada 23-27 Juni
lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan
2016. Sebanyak 81% sampel adalah
aneka minuman. Sebanyak 39%
restoran nusantara dan 19% lainnya
sampel memproduksi nasi 10-20 kg
restoran asing.
Jenis restoran
per hari, sementara 34% kurang dari
nusantara yang termasuk sampel ini
10 kg per hari. Hanya 7% yang
adalah 51% Jawa, 17% Padang, 9%
memproduksi nasi lebih dari 40 kg/
Sunda, 6% Makassar, dan 17% lainnya
hari dan 4% memproduksi 20-30 kg/
yang meliputi Betawi, campuran,
hari. Sedangkan untuk data lauk
Manado, Lombok, dll. Sedangkan,
hewani menyebutkan trend untuk
jenis restoran asing meliputi Cina
produksi lauk hewani per hari hanya
27%, Amerika 21%, Jepang 21%, Korea
0-3 kg.
5%, Thailand 5%, dan lainnya 16%.
“Berdasarkan data jumlah produksi
Hoka-Hoka Bento, KFC, Mc Donal,
nasi dan lauk hewani, kita bandingkan
D’Cost, Bebek Kaliyo dan masih banyak
dengan banyaknya restoran yang
restoran besar lainnya termasuk
memiliki kelebihan makanan dari
dalam sampel kali ini. “Survei
jumlah produksinya,” tukas Iqlima.
berlangsung selama bulan Juni 2016,
[Amirul Hasan]
Hampir 70% restoran menjual 4-5 jenis item makanan yaitu nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan aneka minuman.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
47
RONA
DI BALIK KEINDAHAN
TANDUK DOMBA GARUT
S
epasang tanduk di kepala
diselenggarakan
menilai
atau tidak simetris,” ujar Engkus,
domba ibarat mahkota. Tanduk
keindahan tanduk domba Garut.
peternak domba Garut di Subang,
menjadi lambang “ketampanan”
Namun, tidak semua domba memiliki
Jawa Barat kepada SwaraCinta akhir
domba Garut. Nilai jual domba Garut
tanduk yang indah secara alami.
Juli lalu.
pun bisa melambung tinggi ketika
Bahkan, tanduk indah pun bisa “rusak”
Itulah mengapa sejumlah peternak
tanduknya berbentuk indah.
atau bengkok karena pola dan perilaku
domba Garut menyiapkan “bengkel”
tidur domba.
untuk membentuk dan memperbaiki
Keunikan dan keindahan bentuk
48
untuk
tanduk akan mengundang decak
“Domba kan sering menyender
tanduk domba yang bengkok atau
kagum siapa pun yang melihatnya.
di dinding kandang, jadi besar
bentuknya tidak simetris. Orang Sunda
Bahkan ada kontes khusus yang
kemungkinan tanduknya bengkok
menyebutnya dengdo. “Sedikit tanduk
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
UNGGAH RONA
yang tumbuh indah secara alami, kebanyakan harus dibentuk seperti ini,” tambahnya saat menunjukkan bagaimana proses membentuk tanduk. Membentuk atau memperbaiki tanduk memiliki keahlian khusus. Ade, rekan Engkus mengaku, ia baru berani melakukan sendiri setelah 7 tahun ikut mendampingi temannya membentuk tanduk domba Garut. Prosesnya membuthkan waktu sekira 2 jam. Semua peralatan masih sangat tradisional, seperti obor, gelang besi bertangkai (gogol), air dan handuk basah.
Kepada SwaraCinta Engkus dan
tanduk yang dibakar tidak gosong.
menunggu sampai tanduk benar-
Ade menunjukkan bagaimana cara
“Selain itu juga supaya tanduknya
benar dingin. Khawatirnya, tanduk
memperbaiki tanduk domba yang
lebih cepat lentur saat dipanaskan,”
akan kembali kebentuk semula. Untuk
bengkok di bengkelnya di kawasan
jelas Ade.
mempercepat pendinginan Ade
Desa Cirangkong, Subang, Jawa Barat.
Setelah itu, Ade menyalakan obor
kembali menyiramkan air ke tanduk
Pertama-tama, domba direbahkan
yang dibuatnya dengan bambu kecil.
ke tanah dan kepalanya diikat ke
Api yang tidak terlalu besar itu
Tanduk yang sudah dibentuk
bambu yang menancap. Keempat
kemudian ditempelkan ke tanduk
kemudian dibersihkan dan dihaluskan
kaki juga harus diikat seperti hendak
yang sudah diolesi kecap. Sementara
untuk
disembelih. “Supaya tidak berontak,”
Engkus tetap memegang kepala
pembakaran maupun kecap yang
kata Ade.
domba dan sesekali menyiram handuk
menempel. Setelah itu, ikatan domba
yang menutupi leher domba.
dilepaskan dan diistirahatkan di
Setelah kambing tenang, tahap
yang sudah dibentuk.
membersihkan
sisa-sisa
kedua adalah meletakkan handuk
Setelah tanduk cukup panas dan
basah diatas kepala domba, terutama
lentur, Ade pun melanjutkan tahapan
“Kalau bentuk tanduknya indah,
di sekitar leher dan kepala domba.
kelima. Ia mengambil besi berbentuk
harga jualnya bisa berlipat-lipat.
Tujuannya agar doma tidak merasa
bulat namun memiliki gagang. Ia
Apalagi kalau sudah menang kontes,”
kepanasan saat tanduk dipanasi
menyebutnya gogol. Dengan besi
tukasnya. [Amirul Hasan]
dengan obor. Sesekali handuk disiram
itu ia kemudian membentuk tanduk
kembali untuk mendinginkan domba.
domba sesuai dengan keinginannya.
Ketiga, tanduk domba diolesi
Setelah tanduk terbentuk sesuai
kecap manis dengan menggunakan
dengan yang diharapkan, besi pengurut
kuas kecil. Penggunaan kecap agar
tidak dilepas terlebih dahulu. Ia
depan kandangnya.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
49
Singkap kekayaan konten
di balik Q R Co de IkutI PerAnAnyA DengAn SnAP Qr CoDe
Blue Nile Fal
SCan ! to w a tc h i t
ls
s tak Nile Fall yang terle h air terjun hir Falls adala dari kota Ba e Blue Nile lir hi di km l, sekitar 30 anggap di an u Sungai Ni hk ba n ini na. Air terju di Ethiopia an Danau Ta sata terbaik tempat wi tu sa lah gai sa yang berarti ay Ab Tis n ta ngan sebu le Falls ini dikenal de dari Blue Ni r yang jatuh h. erokok. Ai na ta meter ke kitar 37-45 angnya se
lK a awah Vu
NiK erta
ale
i sotis sebaga ya begitu ek jak keindahann se s na tu re ka ele h lah’ m adala k pernah ‘le rapi yang ta ografi, ngamat ge gunung be Kalangan pe i. kin ga ng lkanik vu ng abad 20 hi nu bagai gu an gkannya se erah deng menggolon kelilingi da nung ini di gu Er ta na re Ka sebabnya, basal. lah Itu t. lau h nya di bawa a memiliki ketinggian ah di duni rapi terend gunung be t dengan lau n aa Ale adalah uk dari perm h 613 meter rlihat inda ketinggian nya yang te a di puncak lav t juga u na da lava tersebu danauu na Da . ng a alam h dari gunu i fenomen saat tumpa dan menjad danau tua nya ada ha a ni du merupakan rnyata di a, karena te paling langk is itu.n jen se u na lima da
Download Aplikasi
ale a Ale Ert eR ta
insi Afar, tak di Prov ta Ale terle Tapi, yang Gunung Er at tandus. ng sa ya rn sebena tawan hiopia, yang njungi wisa ku di ak ny nung ini ba embuat gu
life • career • st yle
CSR
BANJIR DAN LONGSOR LANDA BANTEN
INDOSAT GANDENG DD BANTU KORBAN
B
encana banjir disertai longsor akibat hujan deras yang berkepanjangan melanda propinsi Banten bulan lalu. Banjir berlangsung sejak Selasa dini hari, 26 Juli 2016. Berdasarkan data Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Banten, selain permukiman warga, beberapa bangunan infrastruktur pemerintah tergenang air. Banjir bandang menerjang wilayah pesisir pantai Selat Sunda, tepatnya tiga wilayah di Banten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Cilegon. Banjir itu disebabkan curah hujan tinggi, drainase dan gorong-gorong yang tidak memadai, serta pendangkalan sungai di daerah tersebut. Akibatnya, air sungai meluap ke permukiman. Berdasarkan data yang dihimpun, rumah warga yang terendam banjir sebanyak 2.209 unit. Sebanyak 181 rumah rusak berat dan 50 rumah hilang. “Di wilayah Kecamatan Anyer saja, ada sekitar seribu rumah yang terendam. Warga mengungsi ke sekolah-sekolah dan tempat ibadah di Anyer,” kata Kepala BPBD Banten Sumawijaya, bulan lalu. Selain banjir, longsor terjadi di dua titik, yaitu di Kampung Cikutu, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, dan di Kampung Cikurai Desa, Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah akhirnya menetapkan status tanggap darurat bencana untuk Kecamatan Anyer. Sebab, bencana banjir telah menimpa sembilan desa di kecamatan tersebut, yakni Sindang Mandi, Sindang Karya, Tanjung Manis, Cikoneng, Bandulu, Mekarsari, Grogol Indah, Kosambi Tonyok, dan Anyar. Bahkan Desa Sindang Mandi terkena longsor. Menurut Tatu, bencana banjir dan longsor berasal dari aliran air Gunung Pabeasan yang tidak tertampung Sungai Cipaseh karena pendangkalan. Masalah pendangkalan tersebut menjadi kewenangan Balai Besar Sungai Ciujung-Cidanau-Cidurian.“Tentu akan kami koordinasikan masalah ini. Ada masalah alam yang harus ditangani serius,” tuturnya.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
CSR
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Serang, rumah yang hanyut sebanyak 50. “Kami akan segera tangani dengan dana tak terduga dan dari program yang ada di dinas. Rumah yang mengalami kerusakan juga akan kita bantu,” ucap Tatu. Sementara itu, di Desa Cikedung, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang-Banten yang terdampak banjir mencapai 830 jiwa dari 1.350 jiwa warga desa tersebut. Sebagian besar mereka mengungsi ke salah satu gedung Sekolah dasar yang berada tidak jauh dari lokasi bencana. Untuk membantu warga desa ini, Tim Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-cuma, Dompet Dhuafa (LKC-DD) bersama Indosat Ooredoo mengadakan bakti sosial memeriksa kesehatan para korban banjir tersebut. “Seperti umumnya di lokasi banjir yang menjadi permasalahan utama adalah sanitasi, hal ini akan berdampak langsung dengan kesehatan warga masyarakat yang menjadi korban,” kata Penanggung Jawab Bagian Kesehatan Penanggulangan Bencana Kecamatan Mancak, drg. Yatni. Dia juga berterima kasih dan bergembira karena kedatangan Tim medis dari LKC Dompet Dhuafa dalam Aksi Layan Sehat (ALS) ini. Hal yang sama juga disampaikan oleh perwakilan desa Arkani. ALS ini berlangsung atas koordinasi yang dijalankan Tim CSR Dompet Dhuafa Enterprise. [Maifil Eka Putra]
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
BERANDA
MERIAHKAN KEMERDEKAAN
JANGAN LUPAKAN JASA VETERAN Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah” ( Soekarno) A
da suatu yang spesial di Rumah Perjuangan
Selain itu, tambahnya, juga untuk mengenang Hari
Rengasdengklok. Bertepatan dengan peringatan
Veteran Nasional dan menyambut hari ulang tahun ke-
Hari Veteran Nasional dan menyambut Kemerdekaan
71 Republik Indonesia. Ini juga menjadi momen-momen
Indonrsia yang ke-71, puluhan siswa dari berbagai sekolah
spesial para pejuang Veteran untuk berbagi kisah dan
di Karawang dan Bekasi mendapatkan penuturan kisah
semangat perjuangan merebut dan mempertahankan
perjuangan dari para Veteran bangsa. Mereka mengikuti
kemerdekaan bangsa. Pada hari itu, siswa-siswi dapat
acara Napak Tilas dan Tutur Veteran Rengasdengklok.
bertemu dengan salah satu pelaku penjaga keamanan
Dengan mengambil tempat di Rumah Perjuangan Rengasdengklok, Rabu 10 Agustus lalu, acara ini bertujuan
Rumah Perjuangan Rengasdengklok saat Bung Karno dan bung Hatta dibawa ke lokasi ini.
untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme para
“Saya adalah tentara didikan Jepang dan menjadi
generasi muda.Acara ini dihadiri belasan pelaku perjuangan
saksi hidup saat Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
bangsa yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik
dibawa ke Rengasdengklok. Memang suasana mencekam,
Indonesia (LVRI).
namun tekad kuat kami untuk terus memperjuangkan
“Kami menginisiasi kegiatan ini untuk mengenang
kemerdekaan bangsa sangat tinggi. Saya salah satu
jerih payah para pejuang sekaligus menumbuhkan
bagian dari Badan Keamanan Rakyat (saat ini TNI), harus
semangat nasionalisme generasi penerus bangsa. Sehingga
menjaga kondisi sekitar rumah Rengasdengklok, saat
generasi muda senantiasa mengenang jasa para pahlawan
musyawarah berlangsung. Kami tak takut penjajah saat
dan dapat mendengarkan langsung cerita dari para
itu, lebih baik mati di tangan penjajah daripada kami
pelaku mengenai sejarah perjuangan bangsa,” ungkap
mati konyol tanpa berjuang. MERDEKA…,” cerita Jauhani
Ahmad Fitroh, penanggung jawab acara.
(95), salah satu pelaku sejarah perjuangan bangsa dengan penuh semangat. [Dompet Dhuafa/Taufan YN]
54
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
BERANDA
D
alam rangka memperingati
dan bantuan yang diberikan lintas
latar belakang suku, agama, dan
hari kemanusiaan sedunia
agama dan lintas mazhab,” kata Ahmad
golongan, semua bahu-membahu.
(World Humanitarian Day)
yang merupakan mantan Presiden
Di tempat yang sama, General
yang jatuh pada 19 Agustus, Dompet
Direktur Dompet Dhuafa Filantropi
Manager Corporate Secretary &
Dhuafa bersama Humanitarian Forum
ini, Kamis, 11 Agustus lalu.
Communication Dompet Dhuafa, M.
Indoesia (HFI) menggelar dialog
Menurut Ahmad, spirit itu lah
publik. Tema yang diangkat adalah
yang ingin dikembangkan dan
pengungsi asal Timur Tengah dan
“Keberpihakan Multi Sektoral Kepada
ditularkan kepada semua lembaga
Asia Selatan membuat Indonesia
Prinsisp-Prinsip
kemanusiaan
cukup kerepotan menangani masalah
dan
Operasi
dunia.
Dinamika
Sabeth
Abilawa
mengatakan,
Internasional tersebut. Menurutnya, Indonesia tak bisa berbuat lebih dalam menangani pengungsi akibat tidak merativikasi konvensi Jenewa perihal masalah pengungsi. “Indonesia atau daerah yang didatangi pengungsi tidak memiliki APBD untuk menangani pengungsi, sehingga mereka kerap hidup terkatung-katung karena memang tak ada dana khusus untuk tangani pengungsi,” kata Sabeth. Di sinilah peran penting lembaga kemanusiaan. Saat negara tidak bisa berbuat lebih banyak,
WORLD HUMANITARIAN DAY
SINERGI LINTAS AGAMA UNTUK KEMANUSIAAN Kemanusiaan Dalam Pengelolaan
perbedaan yang besar menurut Ahmad
lembaga-lembaga kemanusiaan inilah
Pengungsi Internal dan Lintas Batas”.
harus
yang harus hadir membantu mereka.
disikapi
dengan
saling
Dalam sambutannya Dr Ahmad
berkontribusi demi kemaslahatan
Juawini selaku Dewan Pembina HFI
bersama khususnya bagi para
diselenggarakan dalam rangka ulang
mengatakan, untuk
pengungsi.
tahun ke-8 HFI. Dalam acara ini juga
menangani
masalah kemanusiaan dibutuhkan
Penanganan pengungsi Rohingya
sinergi antar lembaga dan tak pandang
dari Myanmar di Aceh dan Sumatera
bulu dalam memberikan bantuan.
Utara adalah contoh sinergi apik
“Dompet Dhuafa telah menjalin
lembaga-lembaga kemanusiaan dari
kerjasama
organisasi
berbagai latar belakang agama (faith
kemanusiaan dunia seperti UNHCR
based organization).Tanpa memandang
dengan
Acara
dialog
ini
juga
diumumkan ketua baru HFI, Tommy Hendrajati. [Aditya Kurniawan]
55
BERANDA
MINIMARKET INI SAHAMNYA DIMILIKI ORANG MISKIN D
ompet
Dhuafa
Singgalang
juga
untuk warung/lapau di sekitar program
InsyaAllah akan meresmikan
menggenggam teguh konsep Islami
ini. Saya berharap pelaksanaan Daya
minimarket ‘Daya Mart’. Pembukaan
dalam sistemnya. Dimana tenaga
Mart mendapat dukungan penuh
minimarket ini merupakan salah satu
kerja wajib berbusana muslim/
dari pemerintah dan masyarakat
bentuk program pemberdayaan
muslimah.
dengan
setempat,” tutur Manager Daya Mart,
ekonomi yang berlokasi di Jl. Raya
ketersediaan produknya. Produk yang
Syukri Rahmad pada Kamis 28 Juli
Ulu Gadut, Lubuk Kilangan, Padang.
dinilai haram, dapat merusak, serta
lalu.
Pendirian Daya Mart bertujuan
merugikan konsumen, dicoret dari
Selain itu, konsumen nantinya
untuk pemberdayaan masyarakat
dafar ketersediaan. Seperti rokok,
juga dimanjakan dengan layanan
miskin dalam bentuk minimarket.
minuman beralkohol, dan berbagai
Cash On Delievery (COD), yakni jasa
Sebanyak 80 persen saham minimarket
Daya
Mart
produk merugikan lainnya.
antar produk dan bayar ditempat
Begitupun
atas nama mustahik, keuntungan
Daya Mart juga didirikan untuk
penjualan disalurkan untuk mustahik,
membangun kesejahteraan bagi
serta tenaga kerjanya juga merupakan
masyarakat
dengan
“Insya Allah, kami akan memberi
anak-anak mustahik yang digaji dan
mempermudah akses bagi keluarga
pelayanan maksimal kepada konsumen
dilatih berwirausaha.
mustahik
nanti, dengan harapan agar kami
Saat ini, minimarket Daya Mart
miskin dan
untuk
juga mendapat banyak mitra dan
barang-barang
pelanggan sehingga banyak mustahik
pengerjaan.
kebutuhan pokok dengan harga
terbantu, karena keuntungan yang
terjangkau.
didapat dari Daya Mart juga disalurkan
dasar
rendah
minimal yang telah disepakati.
mendapatkan
Konsep
berpenghasilan
masyarakat
produk dengan nominal pembelian
tengah dalam tahap penyelesaian pelaksanaannya nanti, minimarket
56
setempat.
ini akan menjadi outlet bagi produk-
“Daya Mart juga akan membina,
produk lokal atau pelaku Usaha Kecil
memberikan pendampingan, modal
membutuhkan,”pungkas Rahmad.
Menengah
usaha dan kemitraan manajemen
[Nisa]
(UKM)
masyarakat
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
kembali
bagi
mustahik
yang
LIRIH
yang pembangunannya sedang
buatan sendiri beralas spanduk rokok.
uasana sore itu
berlangsung. Ialah Nurohman, salah
Pria yang kesehariannya berprofesi
S
sangat riuh. Puluhan
seorang korban kebakaran Simpurg
sebagai
buruh bangunan sibuk mengaduk
Golf, Kelurahan Grogol Selatan,
merupakan warga RT 10 RW 08 yang
semen dan menyusun batako secara
Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta.
ketika peristiwa memilukan tersebut
rapih hingga meninggi. Tak sedikit
Ia tengah menanti harapan supaya
terjadi tengah bersiap tidur di
pula di antara mereka yang tengah
rumahnya dapat terbangun seperti
rumahnya yang memiliki luas
beristirahat untuk sekedar melepas
sedia kala.
bangunan 4 x 10 meter.
penjaga
parkiran
itu
lelah.
KORBAN KEBAKARAN SIMPRUG GOLF
OPTIMIS MEMBANGUN DI TENGAH KONDISI YANG TAK MENENTU
58
Di sudut lainnya, seorang pria
Tak jauh darinya, Ulfa sang istri
Posisi rumah Nurohman tepat
mengenakan kaus oblong tengah
terlihat sedang menemani sambil
persis berada di samping rumah
serius menantap salah satu rumah
merebahkan tubuhnya di tenda darurat
Sutarman yang menjadi sumber api.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
LIRIH
10
juta
kembali meski api telah
lengkap dengan pakaian sekolah, Itu membuat rumah permanen
tas dan buku-buku.
mengaburkan impiannya. Kondisi yang tak kalah memilukan
semi
“Paling banyak itu bantuan dari
juga menimpa Suwoyo, warga Rt 10
berdinding
partai sebesar Rp 20 juta. Uangnya
Rw 08. Hingga satu bulan pasca
triplek itu lenyap dalam
dibagi rata untuk korban,” ucap
kebakaran ia masih menempati tenda
hitungan menit. Dengan suara lirih
Nurohman yang mulai mendiami
penampungan bersama 5 anggota
ia mengaku hanya bisa menyelamatkan
kawasan Simpurg Golf sejak awal
keluarganya. Keseharian pria asal
surat-surat berharga dan sedikit
tahun 2000.
Banjarnegara
itu
lebih
sering
perabotan. Pohon peneduh yang
Dengan mengandalkan sepeda
bertelanjang dada akibat panasnya
berada di depan rumah Nurohman
motor tuanya, setiap hari Nurohman
suasana tenda pengungsian, terlebih
pun kini hanya menyisakan batang
bersama istri harus pergi pulang
ketika matahari tengah bersinar terik.
berwarna kehitaman, seakan menjadi
hanya sekedar untuk menengok
Anak terakhirnya yang masih
saksi bisu dari sisa-sisa kedahsyatan
pembangunan rumahnya dari rumah
berusia balita pun tak henti-hentinya
si jago merah.
susun Karet Tengsin, Pejompongan.
menangis tak kuasa menahan
Kendati bantuan mengalir deras
Rumah itu milik adik kandungnya
panasnya udara di dalam tenda. Selain
dari sejumlah lembaga sosial dan
yang juga menjadi tempat dirinya
panas, bagian dalam tenda tampak
partai politik, namun lebaran di tahun
mengungsi.
untuk
kacau. Pakaian bertebaran di mana-
2016 merupakan masa-masa sulit
membangun sangat terlihat jelas
mana, hal serupa juga terjadi pada
bagi pria asal Pekalongan tersebut.
dari raut wajah Nurohman. Ia terlihat
perabotan dapur seperti panci, gayung
Ia harus mendirikan rumahnya kembali
optimis istana kecilnya bakal berdiri
dan piring yang letaknya bersanding
dengan tabungan pribadi yang jumlahnya pas-pasan. Belum lagi
Semangat
dengan kasur dan bantal. Saat Idul Fitri, Suwoyo hanya
waktunya bersamaan dengan
bisa merayakannya dengan kondisi
tahun ajaran baru sekolah.
serba terbatas. Padahal ketika sebelum
Beruntung anak semata
kebakaran,
rumahnya
telah
wayangnya belajar di sekolah
dipercantik. Sayang, impian itu
negeri,
saat
sirna dalam semalam ketika api
menghadapai tahun ajaran
menjilat dinding rumahnya. Guna
sehingga
baru bebannya tak terlalu
keperluan mandi dan kakus,
berat karena bantuan program
Suwoyo beserta keluarga hanya
pemerintah. Nurohman
Selain juga
itu
mendapat
santunan dari sekolah sebesar Rp
mengandalkan
kamar
mandi
rumahnya yang masih dalam kondisi terbuka dan sangat memprihatinkan.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
59
LIRIH
Bisa jadi daya upaya yang dilakukan Zaki bersama komunitas Gerak Bareng merupakan langkah besar
KEPEDULIAN RELAWAN GERAK BARENG
Kedepannya komunitas Gerak Bareng berencana akan terus merangkul dan mendorong para korban
Pendirian kembali rumah untuk korban kebakaran
untuk bangkit. Termasuk bangkit dari keterpurukan
di Simprug Golf tidak terlepas dari peran Ahmad Zaki.
ekonomi dan pendidikan dengan memberdayakan
Ketua dan penggerak relawan yang bernama komunitas
warga dan mendirikan rumah baca. [Aditya Kurniawan]
Gerak Bareng ini berhasil mendirikan 50 rumah dari target 176 rumah korban kebakaran. Salah satunya ialah rumah Edi yang menjadi percontohan. Zaki mengatakan, sumber dana pembangunan berasal dari lembaga-lembaga zakat termasuk Dompet Dhuafa. Zaki optimis bahwa target 176 rumah dapat terbangun dalam waktu dekat. “Hampir semua lembaga zakat ada disini ikut membantu, merespon pengungsian, membantu warga mendirikan rumah. Bantuan yang datang bisanya berupa barang dan uang tunai. Kalau ditotal bantuannya sudah mencapai Rp 200 juta. Kendalanya jumlah kuli bangunan yang terbatas. Jadi pembangunannya terhambat,” ujar Zaki.
60
bagi masyarakat kecil yang rumahnya hangus terbakar.
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN ARUS KAS Periode 01 JUNI - 30 JUNI 2016 Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Penerimaan Dana Masyarakat: Zakat Infak/Sedekah Wakaf Solidaritas Kemanusiaan Penerimaan Bagi Hasil Pelunasan (Pemberian) Piutang Penerimaan lain-lain
26.204.958.361 3.916.873.885 1.504.406.810 1.375.578.036 1.836.663 (34.433.640) 1.219.500
Penggunaan : Program Pendidikan Program Kesehatan Program Sosial Masyarakat Program Ekonomi Program Advokasi
(2.689.673.883) (3.346.888.434) (556.840.057) (765.807.096) (300.845.156)
Program Pengembangan Jaringan
(507.238.590)
Sosialiasi ZISWAF Operasional Rutin Piutang Penyaluran Uang Muka Kegiatan Arus kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk)
(3.836.567.445) (3.043.424.125) (3.043.424.125) (5.875.279.844) 6.687.676.018
Aktivitas Investasi Penarikan (Penyaluran) Investasi Arus kas Bersih dari Aktivitas Investasi
(250.000.000) (250.000.000)
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Penerimaan (Pelunasan) Hutang
(247.873.542)
Imbalan Pasca kerja
(132.985.000)
Hutang jasa giro Hutang Defisit UM
479.237 (10.863.605)
Arus kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
(391.242.910)
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara kas
6.046.433.109
Kas dan setara Kas Awal bulan
18.627.883.291
KAS DAN SETARA KAS PER 30 Juni 2016
24.674.316.399 SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
Jl. Setiabudi No.115 Kel. Tanjungrejo, Kec. Medan Sunggal, Kode Pos 20122, Kota Medan, Sumatera Utara
Jl. Ngagel Ja ya No.111 B Suraba ya Telp. (031) 5023290 Fax. (031) 5026347
Rekening atas nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika Rekening Zakat
Syariah
Rekening Infak
Rekening Cahaya Peradaban
Bank Muamalat Indonesia 301.001.5515
Bank Muamalat Indonesia 304.007.1777
Bank Muamalat Indonesia 340.0000.483
BNI Syariah 444.444.555.0
BNI Syariah 009.153.9002
BNI Syariah 0253.709.289
Bank Negara Indonesia 000.530.2291
BNI 000.529.9527
Mandiri 103.00.5577.5577
BCA Syariah 008.000.800.1
Danamon Syariah 005.8333.295
MayBank Syariah 2700.000.003
Permata Syariah 097.100.5505
Syariah
Permata Syariah 097.100.1992
BRI Syariah 1000.782.927
BRI Syariah 1000.782.919 Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri 7.000.488.768
7.000.489.535
BCA 237.301.9992
BCA 237.301.8881
Mandiri 101.00.81050.633
Mandiri 101.00.98300.997
CIMB NIAGA Syariah 502-01.00026.00.8
Bank Mega 01.001.00.11.55555.0
Bank Rakyat Indonesia 0382.01.0000.13306
CIMB NIAGA Syariah 502.01.00025.00.2
MayBank Syariah 2.700.006.333
Bank Rakyat Indonesia 0382.010000.12300 Bank Syariah Bukopin 888.8888.102
Rekening Indonesia Sehat Bank Syariah Mandiri 7.000.523.757 Mandiri 101.00.05555.469 BCA 237.304.5454 BNI Syariah 1111.5555.64
Rekening Dollar Mandiri 101.00.04491.922 (Swift Code: BMRIIDJA) Bank Syariah Mandiri 7.000.524.292 (Swift Code: BSMDIDJA)
Rekening Generasi Cemerlang BNI Syariah 0253.710.921 BCA 237.304.5560 Mandiri 101.000.656.4049
Rekening Semesta Hijau
Rekening Indonesia Berdaya BNI 023.962.3117 BCA 237.300.4723
Rekening Dompet Anak Yatim BCA 237.311.1180
Rekening Bencana Dunia Bank Syariah Mandiri 7.030.579.946
Amazing Muslimah BCA 237.300.6343
Rekening Dompet Amerika BCA 237.334.5555
Rekening Wakaf Bank Muamalat Indonesia 304.003.1667 BNI Syariah 009.153.8995 MayBank Syariah 2.700.001.382
Bank Muamalat Indonesia 303.003.3426
Bank Syariah Mandiri 7.000.493.133
Mandiri 101.000.6812.851
BCA 237.304.8887
Rekening Dunia Islam Bank Muamalat Indonesia 340.0000.482 BCA 237.787.878.3
Rekening Bencana Indonesia Mandiri 101.000.6475.733
Rekening Wakaf Masjid Al Madinah Bank Muamalat Indonesia 304.003.1667
Rekening Euro ANZ Panin Bank 413.732.08.00001 (Swift Code: ANZBIDJX)
BCA 237.304.7171
64 SC 57.indd
Swaracinta 57 / Tahun V / November - Desember 2015
64
12/ 02/ 2016
8:11:16
KONTEMPLASI
UWAK HANAYAH, 86 TAHUN
PARNI HADI @ParniHadi01
U
sianya sudah 86 tahun, badannya kecil, dan ramping.
Uwak Hana juga. Ia buka praktek pelayanan setiap Jumat,
Namun, gerak-geriknya enerjik, lincah. Suaranya
mulai pukul 9 pagi sampai selesai. Puluhan anak-anak
terdengar jelas. Wajah janda lansia tanpa anak itu tampak
dibawa ke Uwak setiap Jumat.
putih bersih, sinar matanya menyala terang. Secara
Para peserta pengajian seluruhnya perempuan, mulai
keseluruhan, penampilannya “cantik” dan sehat, kecuali
gadis sampai nenek-nenek, dari segala kalangan, mulai
kemampuan pendengarannya. Harap maklum, “cantik”
pembantu rumah tangga, pedagang kecil asongan sampai
dan sehatnya orang tua.
ibu-ibu “gedongan” atau kelas menengah ke atas. Peserta
Orang-orang memanggilnya Mama Hajjah Ustadzah
juga tidak dipungut bayaran, bahkan sebalikya disiapkan
Hanayah. Rumahnya di depan kuburan. Di samping kiri
makanan dan minuman gratis. Setiap usai pengajian
rumahnya ada bangunan untuk majelis taklim Maskanatul
mereka “ngariyung” (makan sambil mengobrol bersama).
Fikriyyah (Pengajian untuk mengasah pikiran). Sebelahnya
Penasaran, ingin tahu alamat rumahnya? Ustadzah
lagi kantor RW (Rukun Warga), lalu masjid.
Hj Hanayah, Jl Ciputat Raya, Gang Muyassarin No 12, RT
Kuburan, majelis taklim, pos layanan warga masyarakat
001/01, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sekitar 10
dan masjid menyatu melingkupinya. Rumah dan
meter dari rel kereta api Pasar Kebayoran Lama, dari
pekarangannya yang tidak terlalu luas tampak bersih,
arah Ciputat langsung belok kiri. Di ujung gang berdiri
tertata rapi. Karena tidak punya anak keturunan, rumah
masjid besar Muyassarin.
dan pekarangan itu sudah diwakafkan. Konon, nilainya
“Merdeka” sesungguhnya.
sekitar Rp 14 miliar.
Ketika Republik Indonesia diproklamasikan 17 Agustus,
Mama Hanayah, saya memanggilnya Uwak Hana,
1945, usia Wak Hana baru 15 tahun. Menurut foto yang
dikenal sebagai guru mengaji di kalangan ibu-ibu. Ia
tergantung di dinding rumahnya, ia dulu seorang gadis
masih sering menjadi imam sholat, termasuk sholat Iedul
rupawan. Suaminya adalah seorang guru, sudah lama
Fitri (tentu saja khusus untuk jamaah wanita). Bacaan
meninggal dunia.
doanya terdengar jelas, nyaring, dan lafalnya baik dan
Hidup menjanda seorang diri tidak membuatnya
benar. Ia menguasai bahasa Arab, bahasa Alquran. Ia
merana. Ia mengabdikan hidupnya untuk kebaikan sesama,
mampu menulis risalah, termasuk bahan khutbahnya,
di antaranya menjadi guru pengajian dan “tukang sembur”.
dalam bahasa Arab.
Dari garis nenek moyangnya, ia keturunan ulama, berdaarah
Sebagai orang tua dan yang dituakan, orang-orang sekitar menggelarinya “Tukang sembur anak-anak”.
Ternate dan Palembang. Wak Hana mensyukuri jalan hidupnya.
Maksudnya, tukang mendoakan anak-anak yang menderita
“Saya sudah merdeka sesunguhnya”, katanya, seraya
sakit. Doanya semua berasal dari Alquran dan Hadits
menambahkan, ia merasa tidak kekurangan apa pun
Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Syariat (sarana)-nya hanya
karena semuanya sudah dicukupi Allah. Jadi, ia mengisi
air putih untuk diminum setelah “didoain” (dibacakan
setiap saat hari-harinya dengan ibadah, berdzikir, sholat
doa). Tidak ada bau klenik sama sekali.
sunnah, membaca Alquran, mengajar dan menolong
Mama Hanayah tidak memungut biaya apa pun alias
64
TETAP ENERJIK, MENIKMATI MERDEKA SESUNGGUHNYA
orang yang memerlukan.
gratis. Pasiennya turun-temurun. Anak-anak yang dulu
Ia sudah tidak perlu apa pun. Dalam ungkapan Jawa,
pernah diobatinya, sekarang sudah menjadi ibu atau
ia sudah “mungkur ing kadonyaan” (sudah membelakangi
bahkan nenek. Mereka membawa anak dan cucunya ke
kehidupan duniawi). Dalam bahasa politik kontemporer,
SWARACINTA 66 | AGU-SEP 2016
KONTEMPLASI
ia sudah selesai dengan dirinya sendiri, sudah tidak
Kebutuhan sehari-hari, seperti beras, dan lauk pauk
perlu tambahan harta lagi dengan jabatannya, sebuah
datang sendiri. Bahkan, tatkala cadangan belum habis,
syarat yang sering didengungkan untuk calon pemimpin
sudah datang yang baru. Oleh Uwak, bahan makanan
baru.
yang berlebih itu diberikan kepada tamu-tamunya yang
Wak Hana dalam bahasa para pencari hakikat disebut
memerlukan.
sebagai orang yang sudah lepas dari ikatan dunia atau
Makanan dan minuman setiap pengajian dibawa
dalam bahasa Jawa “wis uwal saka bebandanning donya”
oleh para peserta. Masing-masing membawa apa yang
atau sudah “fanafilah”, pasrah kepada kehendak Allah.
ia punyai. Penjual rujak, bakso, empek-empek dan kerupuk
Ia sudah tidak perlu popularitas lagi atau pujian
membawa sebagian barang dagangannya untuk “ngariyung”.
dari sesama manusia. Pernah dua stasiun televisi yang
Ada juga yang membawa hasil kebun masing-masing.
mau mewawancarainya ditolak secara halus. Untung,
Wak juga mengundang narasumber lain sesuai
saya berhasil untuk meyakinkan beliau bahwa tulisan
keahliannya secara bergiliran untuk berbagi ilmu, termasuk
ini bukan demi popularitasnya, tapi untuk memberi
Ustadzah Chodijah dari Pondok Pinang. Betul, suasana
contoh, suri tauladan, tentang bagaimana seorang lansia
pengajian majelis taklim Maskanatul Fikriyah bersifat:
masih tetap bermakna bagi orang banyak.
“dari, untuk dan oleh perempuan”. Pembawa acara,
Berulangkali lewat asisten pribadinya, Bu Pia, saya
penceramah, peserta dan pembaca doa semuanya wanita.
jelaskan: “ Yang perlu bukan Uwak, tapi kami. Ini bukan
Wak Uztadzah Hajjah Hanayah lebih bertindak sebagai
untuk riya atau pamer, tapi untuk syiar kebaikan.” Untuk
sesepuh, pemimpin, penuntun dan pengayom. Ia telah
menjaga kesehatan beliau, sebaiknya semua yang
mengisi dan menikmati kemerdekaan sesungguhnya,
berhubungan dengan beliau lewat Bu Pia, yang masih
yakni bebas dari egonya, ikhlas dan pasrah menerima
kerabatnya, sesama “wong Plembang”.
apa pun kehendak Allah,
Sesungguhnyalah, Wak tidak perlu apa-apa lagi.
KONTEMPLASI
66