AGRITECH : Vol. XVI No. 2 Desember 2014 : 146 – 156
ISSN : 1411-1063
ANALISIS USAHA PANEN CENGKEHDI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROPINSI SULAWESI UTARA Nelson H. Kario Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur Jl. Timor Raya Km 32 Naibonat, Kupang e-mail:
[email protected] Masuk: 27 Oktober 2014; Diterima: 23 November 2014 ABSTRACT
Currently, clove is important plantation crop due to its high price (Rp 85.000 at harvest and Rp 135.000 at dry condition), although at late 1990s it was only Rp 3500 per kg. Then, many clove crops were left died with bad cultivation, cut, and even made as firewood. In relation to free trade area, clove cigarette development, great cigarette excise and source of employment, government gives increasingly great attention. Then, as main commodity of national economy, clove cultivation is important matter included harvest and post harvest process because it will affect quality and selling price. Objectives of the research was to study cost structure of harvest and post harvest, to identify harvest and post harvest cost effect on income, and to analyze feasibility of clove cultivation business. The research was done for 2 months from August to September 2013. Location was determined using purposive sampling involving 20 farmers. Data include primary and secondary data that was analyzed descriptively. The results indicated that harvest cost was very high covering 80.33% of total cost in clove cultivation cost; harvest and post harvest cost has effect of 20.92% on revenue and 26.46% on income. This clove cultivation is feasible financially because it is economically profitable with B/C ratio of 3.77. Keywords: clove, farming system, price, labour, farmer /kg kering dibanding harga yang sama
PENDAHULUAN Cengkeh (Syzygium aromaticum)
sebelumnya hanya Rp. 3.500/kg kering
merupakan salah satu jenis tanaman
terutama yang terjadi sebelum tahun 2000
perkebunan yang banyak ditanam oleh
lalu. Perkembangan dari usahatani ini
para petani yang ada di wilayah kabupaten
dewasa
Minahasa
provinsi
menunjukkan kemajuan yang semakin baik
Sulawesi Utara. Peranan dari tanaman ini
sejalan dengan peningkatan harga jual
sebenarnya
lama
yang mencapai tingkat harga sebesar Rp
namun baru hampir dua dekade terakhir ini
150.000 /kg kering yang terjadi di tingkat
kembali
petani terutama di Bulan Desember.
Tenggara
sudah
membaik
(Mitra)
berlangsung
sebagai
dampak
tingginya tingkat harga jual yang ada pada
ini
bahkan
sudah
mulai
Pertanaman tanaman cengkeh ini
saat ini yaitu rata-rata sebesar Rp 85.000
dapat diusahakan baik secara 146
secara
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... monokultur maupun bersama-sama dengan
yang
tanaman lain sebagai tanaman sela seperti
diperlihara dengan baik, ditebang bahkan
kelapa. Darwis, (1988) melaporkan bahwa
dijadikan kayu bakar rumah tangga atau
walaupun tanaman cengkeh sangat kecil
tanaman cengkeh sendiri dijadikan sebagai
peluangnya untuk ditanam bersama dengan
pohon lilitan dari tanaman panili.
tanaman
kelapa
pengalaman kombinasi
namun
dari
tanaman
akibat
tidak
terutama
dengan semakin terbukanya pasar bebas
bahwa
kelapa
mati
Sejalan dengan waktu
berdasarkan
menunjukkan
dibiarkan
(free
dan
trade
area)
menyebabkan
Utara
berkembangnya industri rokok berdampak
pertumbuhan
terhadaap permintaan cengkeh sebagai
vegetatif yang cukup baik dari tanaman
bahan baku utama. Besarnya permintaan
cengkeh.
(1990)
cengkeh nasional pada tahun 2010 lalu
menekankan bahwa tanaman cengkeh
menurut GAPPRI, (2006) sebesar 128.207,
bahkan mampu berbuah 100 % dalam
27
periode setiap 4 tahun sekali.
tingkat nasional tersebut hanya mampu
cengkeh mampu
di
wilayah
Sulawesi
menghasilkan
Bahkan
Sebenarnya
Wokas,
kondisi
ton/tahun sedangkan ketersediaan di
pertanaman
mencukupi sebanyak 40 % dari kebutuhan
dari komoditas ini di wulayah Sulut dalam
industri rokok nasional. Upaya pemerintah
rentang waktu satu dekade yaitu antara
mengatasi kekurangan tersebut adalah
tahun 1990an hingga 2000 sempat anjlok
mengimporti dari luar negeri seperti
hingga ke titik harga terendah (floor price)
Zangsibar
Rp. 3.500 terutama di era kekuasaan BPPC
tersebut mengindikasikan bahwa dengan
(Badan
semakin membaiknya harga jual cengkeh
Penyangggah
dan
Pemasaran
dan
Madagaskar.
Kondisi
Cengkeh) yang menyebabkan sebagian
ini
besar petani di wilayah ini banyak yang
mempengaruhi
mengalihkan perhatiannya kepada tanaman
mengusahakan tanamaan ini kembali.
perkebunan jenis lain seperti panili yang
maka
Sejalan
secara animo
dengan
langsung
akan
petani
untuk
perkembangan
mampu mencuri perhatian petani karena
harga maka berdampak terhadap hal-hal
memiliki tingkat harga jual yang tergolong
lain terutama erat kaitannya dengan usaha
tinggi terutama kwalitas grade super yang
tani seperti mahalnya biaya panen. Hal ini
memiliki harga jual diatas Rp 350.000 per
sangat penting dan bersifat strategis karena
kg kering. Oleh karena itu maka tidak
pembiayaan pada tahapan ini memiliki
mengherankan
itu
proporsi volume pembiayaan yang cukup
kondisi percengkehan terjadi penurunan
besar terutama dibutuhkan secara tunai
drastis akibat banyaknya tanaman cengkeh
sebelum usaha panen berlangsung. Jenis
apabila
pada
saat
147
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... pembiayaan inilah yang sering dikeluhkan
dikumpulkan meliputi data primer dan
bahkan dinilai paling berat oleh petani
sekunder. Jenis data untuk data primer
walaupun harga jualnya cukup tinggi Oleh
adalah : pencatatan yang dilakukan oleh
sebab itu maka perlu adanya informasi
pemilik kebun pada saat pengukuran hasil
yang
dalam
panen berupa buku catatan hasil panen,
komposisi
dan jenis pengeluaran lain seperti daftar
pembiayaannya kepada petani pelaksana.
belanja bahan pokok selama kegiatan
Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengkaji
panen berlangsung, upah panen, serta pra
struktur biaya panen/pasca panen cengkeh,
panen seperti tangga, tali sebagai media
2. Mengetahui proporsi biaya panen/pasca
pengikat tangga serta media penampung
panen
petani
hasil panen, sedangkan data sekunder
cengkeh, 3. Menganalisis kelayakan usaha
diperoleh dari Dinas atau aparat terkait
panen/pasca
yang secara teknis memahami betul segala
bersifat
akurat
menginformasikan
terhadap
pendapatan
panen.
Luaran
yang
diharapkan dari penelitian ini adalah
perkembangan
menjadi pedoman/penuntun bagi petani
tersebut. Data yang terkumpul dianalisis
dan
secara deskriptif.
stakeholder
terutama
persiapan
aktivitas
usaha
panen
pembiayaan yang bersifat tunai (cash) HASIL DAN PEMBAHASAN
terutama diawal pelaksanaan usahatani
Deskripsi Petani Sampel
maupun selama berlangsungnya proses tahapan
Secara umum dari tabel 1 terlihat
pemanenan tersebut sekaligus
bahwa umur para petani cengkeh yang ada
menjadi solusi yg bersifat teknis dalam
di wilayah penelitian masih tergolong
upaya penanganan panen/pasca panen. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan selama 2
produktif
walaupun
diambang
tidak
sudah
berada
produktif.
Hal
ini
menunjukkan dari aspek kwalitas tenaga
bulan yaitu pada Bulan Agustus sampai
kerja
September
(kontinuitas) usahatani. Kondisi ini tentu
2013.
Lokasi
penelitian
akan
mempengaruhi
kelanjutan
ditentukan secara sengaja (purpossive
akan
sampling)
penyerapan tenaga kerja dalam hal ini
yaitu
Desa
Liwutung
I
berpengaruh
Kecamatan Pasan yang merupakan daerah
terutama
sentra
keluarga.
produksi.
Banyaknya
petani
yang
terhadap
bersumber
Oleh
sebab
tingkat
dari itu
luar tidak
responden yang dipilih sebanyak 20 petani
mengherankan apabila kondisi ini menjadi
yang melakukan panen cengkeh disaat
salah
survey
ini
dilakukan.
Data
yang 148
satu
pemicu
tingginya
tingkat
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... penyerapan tenaga kerja terutama pada
lamanya
saat berlangsungnya waktu panen.
tingginya pula tingkat keberhasilan yang
Untuk
pengalaman
mengindikasikan
akan dicapai karena para petani sudah
pengalaman berusahatani sangat
semakin berpengalaman dalam mengelola
melaksanakan
usahataninya terutama apabila mengalami
usahatani karena mampu mengelola secara
hambatan baik teknis seperti kendala
baik yang sudah berlangsung selama 33
budidaya,
tahun.
bahwa
hama/penyakit maupun non teknis seperti
usahatani cengkeh sudah bukan lagi
menyiasati waktu panen atau menentukan
sebagai komoditas baru bagi petani yang
waktu penjualan hasil yang tepat.
terlihat
bahwa
berpengalaman
Hal
petani
dalam
ini
menunjukkan
menghadapi
serangan
ada di wilayah ini. Oleh karena itu Tabel 1. Karakteristik Petani Sampel Penelitian Komponen Umur Pendidikan Pengalaman Pemilikan Jarak kebun Umur tanaman Produksi/1 x Panen Sumber : Data Primer
Satuan Tahun Tahun Tahun Pohon Km Tahun Kg
Nilai 55 9 33 148,4 11,8 26,1 37,25
letaknya
Untuk pemilikan terlihat bahwa
sudah
perkebunan
148 sampai 149 pohon per rumah tangga.
tetangga terdekat. Hal yang biasanya
Hal ini mengindikasikan bahwa komodias
terjadi dalam alokasi penempatan tenaga
ini sudah bisa diharapkan menjadi sumber
kerja panen adalah apabila letak kebun
pendapatan
investasi
dekat dari pemukiman (< 6 km) atau
kurang/tidak
terletak pada jalur strategi akibat lancarnya
produktif yang biasanya terjadi dalam
transportasi maka tenaga kerja cenderung
jangka waktu 4 sampai 5 tahunan setelah
melakukan perontokan buah cengkeh di
musim puncak masa panen dilakukan.
rumah pemilik kebun sedangkan apabila
mengantisipasi
sekaligus
siklus
wilayah
dengan
petani yang ada rata-rata memiliki antara
utama
dari
berbatasan
kecamatan
Untuk jarak kebun dari tempat
jauh serta sulit transportasi hasil panen
tinggal/pemukiman terlihat mencapai rata-
pemilik kebun lebih cenderung melakukan
rata antara 11,8 km dengan rentang terjauh
perontokan
mencapai 25 km yang secara geografis
berlangsungnya 149
buah
di
kebun
panen
tempat dengan
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... memanfaatkan fasilitas pondok pemilik
mengakibatnya banyak tanaman cengkeh
kebun yang sudah dilengkapi dengan
yang merana bahkan mati akibat dibiarkan
peralatan pendukung panen/pasca panen
oleh para petani. Seiring dengan semakin
seperti
tenda
membaiknya harga jual cengkeh serta
pekerja
semakin menurunnya harga jual panili
lampu
naungan
serta
penerang alas
serta
tempat
melakukan perontokan buah.
maka tanaman cengkeh semakin lebih diperhatikan dalam hal ini dipelihara
Kondisi Usahatani Cengkeh
dengan
Usahatani komoditas cengkeh yang
pemberantasan
ada di wilayah Desa Liwutung I ini sudah
Pada
(ikan mas dan mujair).
yang
disaat harga buah cengkeh anjlok, namun kondisinya
ini
biasanya
dipakai
dalam
penanaman
m x 8 m. Varietas cengkeh yang umumnya
dengan semakin intensifnya penanaman
ditanam adalah Zangsibar, Cikotok dan
cengkeh dengan melakukan rehabilitasi
biasa/lokal yang memang telah lama
menggunakan bibit. Semakin gencarnya
berkembang dengan baik di wilayah ini
rehabilitasi yang dilakukan saat ini sebagai
namun akhir-akhir ini semakin menurun
dampak menurunnya harga jual cengkeh
peminatnya
yang terjadi hampir selama dua dekade
tanaman cengkeh
lama
seperti 7 m x 7m meter, 6m x 8 m atau 7
meningkatnya harga jual yang ditandai
sampai
sejak
tanaman bibit cengkeh ini bervariasi
tanaman
cengkeh nampak berbanding lurus dengan
1990
sudah
Apabila monokultur maka jarak tanam yg
dengan semakin menurunnya harga jual kembali
memang
berkembang dengan baik di wilayah ini.
mulai
ditinggalkan oleh para petani seiring
akibatnya
cengkeh
cara menanam diantara tanaman kelapa
panili sebagai pengganti tanaman cengkeh
(antara
tani
monokultur maupun tumpang sari dengan
yang juga terkenal dari desa ini adalah
terakhir
usaha
penanaman tanaman dilakukan secara
Jenis tanaman perkebunan lain
Penanaman
banyak
turun temurun.
(tanaman pangan) serta perikanan darat
panili.
yang
sendiri berdasarkan pengalaman secara
dan panili (perkebunan), jagung dan padi
ini
penyakit
diantaranya
biasanya dilakukan sendiri oleh petani itu
pendapatan penduduk disamping kelapa
saat
termasuk
menyerang batang pohon. Pelaksanaan ini
sangat terkenal sebagai andalan sumber
sampai
baik
terutama
dalam
proses
rehabilitasi atau ekstensifikasi yang lebih
2000)
suka menanam jenis zangsibar walaupun
dijadikan
varietas jenis zangzibat ini dinilai kurang
pohon panjatan bagi tanaman panili,
tahan 150
terhadap
serangan
hama
jenis
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... penggerek
batang
yang
biasanya
pemetikan serta tali pengikat tangga telah
melobangi batang tanaman.
disiapkan lebih dahulu. Banyaknya alat yang disiapkan disesuaikan dengan jumlah
Tahapan Panen/Pasca Panen
tenaga kerja pemetik hasil. Masing-masing
Persiapan
buruh petik akan dibekali antara lain:
Persiapan yang adalah aktifitas pra
tangga panjat sebagai alat petik, sepasang
panen atau sebelum pemetikan buah
tali
cengkeh dilakukan. Jenis aktifitas ini
pengikat
tangga
panjat,
karung
pengumpul hasil petik serta tempat/media
tergolong cukup penting karena apabila
pemetikan.
salah mempersiapkan langkah- langkah terutama dalam mempersiapkan peralatan
Petik dan pemisahan buah dari tangkai
panen akan berimbas pada tertundahnya
Pemetikan dilakukan apabila sudah
waktu panen, seperti alat panjat dalam hal
terdapat beberapa buah dalam masing-
ini tangga sebagai alat panjat yang dipakai
masing cabang atau tangkai yang telah
untuk panen. Karena bambu biasanya
berubah
dipergunakan sebagai alat bantu panjat
perubahan ini sangat penting diperhatikan
panjat maka terdapat tiga jenis langkah
disamping sebagai salah satu indikator
persiapan sebagai alternatif yaitu apabila
buah cengkeh siap dipanen juga sebagai
bambu tersedia dikebun maka petani tidak
upaya
akan membeli dengan kata lain petani yang
menyiasati kerugian yang lebih besar lagi
langsung merancang sendiri tangga panjat,
akibat terjadinya penurunan bobot buah
kedua apabila bambu untuk alat panjat
yang akan nampak pada saat penimbangan
tidak tersedia maka dapat dibeli dari
hasil nanti atau dengan kata lain semakin
sesama petani dan merancang sendiri serta
banyak buah yang mekar (berbunga), berat
ketiga, petani yang akan melakukan panen
kering tanaman menurun dan akhirnya
langsung membeli tangga panjat yang
petani akan merugi.
menjadi
langkah
bunga.
Terjadinya
konkrit petani dalam
sudah siap pakai dari para penjual tangga.
Pada saat petik biasanya tangga
Terjadinya hal yang terakhir tersebut
panjat akan disandarkan pada pohon
sebagai dampak tingginya aktifitas pemilik
kemudian tata letak berdirinya tangga
kebun
bukanlah
panjat disesuaikan dengan morfologi tata
seorang petani melainkan pegawai atau
letak cabang sebagai upaya menghindari
pedagang.
kerusakan cabang akibat patahnya cabang
atau
pemilik
kebun
atau meminimalisir kerusakan tanaman.
Jenis peralatan lain seperti karung penampung
hasil
petik
dan
Buruh petik yang sudah berpengalaman
tempat 151
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... atau yang sudah terbiasa melakukan
tinggal buruh, apabila dekat maka semakin
pemanenan
cepat
dalam
pagi atau semakin cepat bekerja apabila
tangga
panen
jauh atau masih butuh media transportasi
cabang
maka waktu petik akan berkurang dan
biasanya
mengatur
tata
letak
akibatnya
tingkat
kerusakan
hasil panen juga akan lebih sedikit.
tanaman pada saat panen akan rendah,
Dalam
demikian pula sebaliknya buruh yang kurang
berpengalaman
mengakibatkan
tingakt kerugian
pemanenan
para
buruh
akan
biasanya berdiri sepanjang hari diantara
yang
ruas-ruas bambu yang sudah dibuat sekat
sangat besar terhadap pemilik kebun
berupah
anak
karena banyaknya cabang tanaman yang
pemetikan hasil akan diturunkan dari atas
patah. Biasanya buruh yang kurang cakap
pohon pada saat tempat penampung hasil
ini biasanya akan dihindari penggunaannya
panen dirasa cukup berat oleh buruh petik. Cara
oleh pemilik kebun pada musim panen
tangga.
pemetikan
Media
buah
tempat
cengkeh
tahun berikutnya. Dampak lain dari kurang
biasanya dilakukan dengan cara buah
berpengalamannya kurangnya
hasil
buruh petik.
petik
yaitu
dipetik bersama tangkai buah, namun
Buruh
yang
kadang-kadang juga daunpun sering terikut
memiliki kwalitas seperti ini biasanya
akibat
dipakai akibat sudah tidak ada lagi
Pemisahan buah dari tangkai biasanya
alternatif
akibat
dilakukan pada malam hari setelah selesai
seragamnya waktu panen, atau juga akibat
waktu pemetikan di siang hari. Oleh sebab
terselipnya buruh skill rendah diantara
itu mencermati alokasi waktu kerja buruh
buruh
akibat
petik cengkeh maka dapat dikatakan
atau
bahwa durasi waktu sudah melewati waktu
tenaga
yang
tergabung
buruh
petik
berpengalaman
dalam
rombongan
kurang
cermatnya
pemetikan.
normal ( 8 jam / hari).
kelompok yang sama. Buruh yang ber skill
Pemetikan
tinggi dan bepengalaman hasil panenya
umumnya
hanya
biasanya produksi hasil petiknya berada
dilakukan satu kali saja namun dapat
diatas rata-rata yaitu pada kisaran > 80
dilakukan
liter per hari, sedangkan yang berskill
beragamnya buah berdampak waktu panen
rendah biasanya kurang dari 50 liter per
berbeda serta kekurangcermatan buruh
hari. Oleh karena itu tingkat pengalaman
panen saat pemetikan berlangsung. Namun
akan berpengaruh pada penerimaan buruh
kadangkala buah yang tersisa tersebut
petik.
dibiarkan
sampai
untuk
2
tidak
kali
akibat
dipetik
pada
pemetikan yang ke dua kali sebagai
Waktu panen buah cengkeh setiap
cadangan persiapan untuk pembibitan.
hari biasanya juga dipengaruhi oleh tempat 152
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... membiayai
Penjemuran Penjemuran
dilakukan
dengan
usahatani
dan
biaya
operasional panen.
tujuan mengurangi kadar air buah sampai
Kendala pemasaran yang paling
pada suatu kadar air tertentu karena kadar
dominan terjadi di wilayah ini adalah ijon.
air
jual.
Sistem ini biasanya dilakukan oleh para
Biasanya yang menjadi tolok ukur kadar
petani akibat terdesaknya kebutuhan hidup
air standard adalah 5 %. Untuk mencapai
seperti
kwalitas
keperluan yang bersifat mendesak. Waktu
turut
mempengaruhi
standar
tersebut
harga
penjemuran
biasanya dilakukan selama 3 hari
pada
biaya
sekolah,
berobat
atau
ijon biasanya dilakukan jauh hari sebelum
kondisi matahari terik. Indikator lain yang
panen
bisa dijadikan acuan dalam menentukan
pelaksanaan sistem ini tergantung kondisi
kelayakan tingkat kekeringan buah ini
disaat kesepakatan tersebut dilakukan.
adalah dengan melakukan pematahan buah
Semakin lama waktu panen maka nilai ijon
hasil
akan
penjemuran.
Penjemuran
dapat
dilakukan.
semakin
Besarnya
kecil
nilai
dengan
ambang
dilakukan dengan menggunakan karung,
maksimal 10 persen, sedangkan semakin
terpal atau lantai penjemuran apabila
dekat biasanya besarnyanilai ijon biasanya
tersedia.
lebih besar tergantung kesepakatan.
Pemasaran
Komponen biaya panen
Buah cengkeh dapat dipasarkan
Jenis
biaya
yang
dikeluarkan
apabila matang secara fisiologis setelah
meliputi
dilakukan penjemuran. Indikator buah
Dikatakan
yang bisa dijual adalah tingkat kadar air
menggunakan suatu jenis sarana produksi
dan kebersihan.
yang dapat digunakan berkali-kali atau
biaya biaya
tetap
dan
variabel.
tetap
karena
petani
Penjualan hasil dapat dilakukan di
yang dikenal dengan fixed cost dan biaya
rumah petani sendiri dengan cara didatangi
variabel (variable cost) atau jenis biaya
oleh pedagang yang berkeliling dari
yang dikeluarkan oleh petani nilainya
kampung
ke
berubah-ubah. Yang termasuk dalam biaya
pedagang yang ada di desa, di jual ke kota
tetap di sini adalah tangga, tali dan
atau menunggu harga lebih tinggi baru bisa
penampung/karung,
di jual. Tipe petani model ini yang terakhir
variabel adalah biaya operasional selama
ini biasanya mereka memiliki modal usaha
aktivitas usaha panen/pasca panen tersebut
yang
berlangsung
ke
cukup
kampung,
besar
menjual
terutama
untuk
seperti
sedangkan
biaya
biaya
konsumsi,
transportasi, upah panen, upah jemur, upah 153
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... tenaga
kerja
konsumsi/masak
untuk
lain.
makan/minum para tenaga kerja, dan lainTabel 2. Komponen Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan pada Usaha Panen Cengkeh di Kabupaten Minahasa Tenggara, 2013 Komponen Satuan Jumlah (rataan) 79.909.452 Penerimaan 4.476,72 - Basah Kg 895,344 - Kering Kg Biaya 13.430.160 - Petik Liter 1.751.760 - Konsumsi HOK 21.500 - Karung Buah 10.750 Buah - Wadah tampung 783.426 Karung - Transportasi Depresiasi 71.666,67 Rp - Tangga 177.000 Rp - Tali 477.000 Rp - Terpal Rp 16.718.262,7 Total Biaya Rp 63.191.189,33 Pendapatan 3,77 B/C Ratio Sumber : Hasil analisis Keterangan : Angka dalam kolom persentase : - tidak dalam kurung : persentase terhadap total biaya - dalam kurung : terhadap penerimaan
Persentase (%) 100
80,33 10,48 0,13 0,06 4,69 0,43 1,06 2,85 (20,92) (79,08)
Dari tabel 2 terlihat bahwa terdapat
panen terutama apabila menggunakan
5 jenis biaya yang bersifat mutlak karena
tenaga kerja dari luar daerah yang sudah
biasanya muncul pada setiap melakukan
merupakan suatu tradisi tahunan (rutinitas)
panen buah cengkeh. Kelima jenis biaya
menjelang
tersebut adalah upah petik. konsumsi
pemetik
tenaga kerja, karung penampung hasil,
semula. Sedangkan jenis biaya lainnya
wadah
yang
tempat
pemetikan,
serta
kembalinya buah
turut
ke
tenaga
tempat
kerja
tinggalnya
diperhitungkan
adalah
transportasi. Dari ke 5 jenis biaya tersebut
konsumsi yaitu sebesar Rp. 1.751.760 atau
nampak upah petik sangat mendominasi
10,48 %
namun besarnya biaya ini
pengeluaran
cenderung
relatif
karena
mencapai
Rp
jauh
lebih
kecil
13.430.160 atau memiliki proporsi sebesar
proporsinya dibanding dengan besarnya
80,33 % dari total biaya yang dikeluarkan,
nilai upah petik, sedangkan jenis biaya
namun keberadaan biaya tersebut biasanya
lainnya cenderung lebih kecil seperti
diperhitungkan saat selesainya musim
transportasi Rp.783.426 atau 4,69 %. Sama 154
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... halnya
juga
dengan
peralatan
dan
proporsi mencapai 80,33 % dari total biaya
perhitungan depresiasi peralatan nampak
yang ada, sedangkan jenis biaya lainnya
cukup kecil antara 0,43 % tangga, 1,06 %
seperti konsumsi jauh lebih kecil yaitu
tali dan 2,85 % terpal penjemur.
hanya Rp. 1.751.760 atau proporsi 10,48 %, transportasi Rp. 783.426 atau proporsi
Kelayakan Usaha
4,69 % dan yang lainnya < 3 %.
Suatu jenis usaha tani dikatakan
Selanjutnya
dapat dikembangkan atau dilanjutkan oleh petani
maupun
pengembang
sebesar
apabila
adalah
secara
Rp.
pendapatan
63.191.189,33
bersih dengan
besarnya kelayakan 3,77 yang berarti
memenuhi beberapa syarat yang salah satunya
untuk
setiap
ekonomi
petani
menginvestasikan
Rp.
100.000 maka akan diperoleh pendapatan
menguntungkan. Hal ini sangat penting
sebesar Rp. 377.000.
mengingat komoditas ini membutuhkan jangka waktu yang cukup lama dalam
KESIMPULAN
mencapai masa produktif. Umur awal
1.
Biaya panen sangat tinggi mencapai
produksi tanaman cengkeh antara 5 – 7
80,33 persen dari total biaya yang
tahun. Oleh karena itu maka diperlukan
dikeluarkan dalam membiayai usaha
persiapan yang matang terutama dalam
panen.
merancang
terjadinya
kekosongan
2.
Biaya panen/pasca panen memiliki
produksi baik diawal sebelum berbuah
proporsi 20,92 % terhadap penerimaan
maupun pada fase 4 tahunan.
dan 26, 46 % terhadap pendapatan
Dari Tabel 2 di bawah terlihat
bersih petani cengkeh
bahwa adapun komponen biaya produksi
3.
Usaha panen cengkeh ini layak secara
pada kegiatan panen/pasca panen buah
finansial
cengkeh adalah : petik, konsumsi, karung,
menguntungkan karena B/C ratio yang
wadah
diperoleh sebesar 3,77.
tampung,
transportasi
dan
karena
secara
ekonomi
depresiasi (tangga, tali dan terpal). DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan perhitungan ekonomi
Anonimous, 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Cengkeh. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
usaha panen/pasca panen buah cengkeh dari penerimaan sebesar Rp. 79.909.452 ternyata besarnya biaya produksi mencapai Rp. 16.718.262,7 atau proporsi sebesar
Darwis, S N. 1988. Tanaman Sela Diantara Kelapa. Seri Pengembangan Pusat
20,92 %. Selanjutnya untuk biaya maka biaya pemetikan Rp. 13.430.160 atau 155
Nelson H. Kario : Analisis Usaha Panen Cengkeh ... Pengembangan Tanaman Industri. Badan Litbang Pertanian. No 2 – 1988. GAPPRI, 2005. Proyeksi Produksi Rokok Kretek dan Perkiraan Kebutuhan Cengkeh Untuk Rokok Kretek. Pengusaha Rokok Kretek Indonesia. Wokas, F.H.M. 1980. Cengkeh (Eugenia casyophyllus). Fakultas Pertanian. Unsrat Manado
156