AGRITECH : Vol. XVI No. 2 Desember 2014 : 110 – 117
ISSN : 1411-1063
PERILAKU ENTREPRENEUR PENGRAJIN GULA KRISTAL DI WILAYAH PERDESAAN Sulistyani Budiningsih dan Watemin Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh PO. Box 202 Purwokerto e-mail:
[email protected] Masuk:2 Agustus 2014; Diterima: 15September 2014 ABSTRACT Objective of this research 1) knowing the characteristics of entrepreneurial actors crystal sugar producers, 2) to analyze the behavior of the entrepreneur craftsmen crystal sugar in the District Cilongok Banyumas.The location of research in Sub District Cilongok Banyumasset intentionally (purposive sampling) with consideration of a center of crystal sugar. Source of research date in the form of primary and secondary date. Date was collected through interviews, observation and documentation. Date analysis with qualitative descriptive analysis techniques and quantitative analysis. To identify the characteristics of the entrepreneur farmers and craftsmen used descriptive method of analysis simple statistic. In studying the distribution of the factors that influence the behavior of the entrepreneur craftsmen crystal sugar quantitatively analyzed descriptively. Results The average number of coconut trees entrepreneurial ownership crystal sugar producers reached 23 trees with ownership system consists of one's own and lease tree from others. The results showed that there were 9 (22%) of respondents who have their own trees and also hire other people's trees. While 31 (77%) of respondents are craftsmen who rely on privately owned palm trees to be taken niranya. Formal education is the average respondent Graduated Elementary School: 29 respondents (72.5%), followed by junior high school graduated 10 respondents (25%) and graduated from high school there is only one respondent (2.5%). Age of respondents actors Cilongok entrepreneur craftsmen in the district known that most or at (100.00 percent), including the productive age group with a mean age of 46.25 years. Productivity is still low, it can be seen from the average - average number of respondents production craftsmen new farmers can achieve a production of 4.69 kg per day and 140.66 kg per month. Experience crystal sugar craftsman entrepreneur vary, there are just starting a business that is less than 1 year and there are craftsmen who have more than 5 years in the business this long with an average of 3 years 6 months entrepreneurship. Keywords :behavior, entrepreneur, crystal sugar, rural
melalui upaya peningkatan nilai tambah
PENDAHULUAN
dan daya saing hasil pertanian.
Salah satu strategi pembangunan pertanian
dimasa
pengembangan yang
bertujuan
kesejahteraan
datang
agroindustri untuk
mewujudkan
adalah
pengembangan
perdesaan
tujuan
tersebut,
agoindustri
perdesaan
diarahkan untuk : 1) mengembangkan
meningkatkan
masyarakat
Untuk
kluster industri, yaitu industri pengolahan
perdesaan 110
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ... yang terintegrasi dengan sentra sentra
yang secara turun temurun melakukan
produksi
sarana
pengolahan gula kelapa yang relatif tidak
mengembangkan
berubah dari generasi ke generasi seperti
industri pengolahan skala rumah tangga
pengolahan produk gula kelapa masih
dan kecil yang didukung oleh industri
tradisional,
pengolahan skala menengah dan besar, 3)
kualitas produk yang dihasilkan masih
mengembangkan industri pengolahan yang
rendah.
punya
dipengaruhi
bahan
penunjangnya,
baku 2)
daya
serta
saing
tinggi
keterbatasan
Perilaku juga
modal
petani oleh
serta
pengrajin
faktor
faktor
untukmeningkatkan ekspor dan memenuhi
motivasi, usia, pengalaman, pendidikan,
kebutuhan dalam negeri.
percaya
diri,originalitas,
manusia,
berorientasi
Kabupaten Banyumas merupakan salah satu sentra penghasil gula kelapa di
berorientasi
Jawa Tengah dengan luas areal tanaman
mengambil risiko.
kelapa yang digunakan sebagai kelapa
Lebih
masa
lanjut
berorientasi hasil
kerja,
depan,
berani
Srigito
(2012)
deres yang diambil niranya sebesar 5.167
menjelaskan bahwa dari 23 kecamatan di
hektar dengan jumlah tanaman 645.865
wilayah
pohon, dan tingkat produksi gula kelapa
terdapat lima (5) kecamatan sebagai sentra
rata rata mencapai 49.608.53 ton/tahun
gula
dengan jumlah pengrajin tercatat 28.571
Kecamatan
orang yang tersebar di 23 kecamatan
Kebasen, Patikraja dan Rawalo.
Kabupaten
kelapa
Banyumas
kristal Cilongok,
organik
baru
yaitu:
Kemranjen,
Kabupaten
Perwujudan diversifikasi produk
Banyumas,2012).Agroindustri gula kelapa
gula kristal sangat penting didukung oleh
merupakan komoditas unggulan karena
perilaku entrepreneurship yang dimiliki
memiliki nilai strategis yang mampu
pelaku agroindustri gula kristal ditingkat
mendatangkan pendapatan bagi rumah
petani pengrajin. Petani pengrajin gula
tangga pelaku wirausaha/pengrajin.
kristal di kawasan pedesaan sangat perlu
(Dinperindagkop
melakukan
Pengolahan gula kelapa dalam bentuk
gula
kristal
belum
entrepreneur
banyak
strategi
optimalisasi
untuk
peningkatan
dilakukan oleh petani pengrajin ( < 50 %
diversifikasi produk guna keberlangsungan
dari jumlah
pengrajin) di Kabupaten
usaha serta peningkatan kesejahteraan
Banyumas, padahal kita ketahui produk
masyarakat khususnya petani pengrajin
diversifikasi berupa gula kristal memiliki
gula kristal serta memberikan implikasi
peluang bisnis yang menjanjikan. Kondisi
bagi
ini terkait dengan perilaku petani pengrajin
masyarakat perdesaan melalui pemilihan 111
peningkatan
perekonomian
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ... strategi pengembangan secara tepat. Oleh
KecamatanCilongokKabupatenBanyu
karena
mas.
itu
penelitian
dilakukanuntuk
ini
penting
mengetahuikarakteristik
Data
Monografi
entrepreneur
Cilongok
petanipengrajinpelakuagroindustrigulakrist
Rancamaya dan Desa Pageraji termasuk
al
wilayah
di
(2012)
Kecamatan
menyebutkan
Kecamatan
Desa
Cilongok
yang
KecamatanCilongokKabupatenBanyumas
sebagian besar penduduknya (> 85 %)
dan
yang
bermata pencaharian petani pengrajin gula
entrepreneur
kelapa dengan total pelaku wirausaha
Faktor
–
factor
apasaja
mempengaruhiperilaku petanipengrajingulakristal
di
berjumlah
1.210.000pengrajin
dengan
produksi total dapat mencapai 2.199,525
KecamatanCilongokKabupatenBanyumas. belakang
kg per hari serta kegiatan agroindustri gula
pentingnya penelitian maka dirumuskan
kelapa dikedua desa tersebut tergolong
tujuan penelitian sebagai berikut:
cukup majudibandingkan dengan desa
a.
lainnya.
Bertolak
dari
latar
Mengetahuikarakteristikpelaku entrepreneurpengrajingulakristal
b.
di
Agroindustri
merupakan
komoditas
gula unggulan
kelapa bagi
wilayah
masyarakat Desa Rancamaya dan Desa
KecamatanCilongokKabupatenBanyu
Pageraji karena memiliki nilai strategis
mas.
yang mampu mendatangkan pendapatan
Menganalisis
perilaku
entrepreneurrpengrajingulakristal
di
setiap hari sekaligus memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan rumah tangga pengrajin.
wilayah Karakteristik Enterpreneur Petani Pengrajin Gula Kristal Analisis Deskriptif Kualitatif Teridentifikasi Karakteristik Pelaku enterpreneur Pengrajin Gula Kristal
PerilakuEnterpreneurPetaniPengrajinGula Kristal AnalisisRegresi Linear Berganda Teridentifikasifaktor-faktoryang mempengaruhiperilakuentrepreneurpengrajin:Motivasi, Usia,Pengalaman,Pendidikan,PercayaDiri,Originalitas, BerorientasiManusia, BerorientasiHasilKerja,BerorientasiMasaDepan, BeraniAmbilRisiko
Karakteristikdan Perilakuentrepreneur PengrajinGula Kristal UntukPeningkatanDiversifikasiProduk
Bagan Alur Pikir Penelitian 112
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ... METODE PENELITIAN
ngkepadapetanipengrajingulakristalme
PendekatanPenelitian
laluidaftarpertanyaan
Pendekatanpenelitian
yang
dilakukanyaitupenelitianterapan
yang
telahdisiapkan.
yang
2.
Data
sekunderyaitu
data
yang
dalamoperasionalnyamemerlukansejumlah
diperolehdarihasilpencatatanDinasPert
pendekatanpenelitiansecaramenyeluruhdan
aniandanKehutananKabupatenBanyu
sesuaiuntuktahaptertentu.
mas,
Lokasi Penelitian
Kelurahan,instansiterkait,
Kantor
Kecamatan,
Desa Rancamaya dan Desa Pageraji yang
pidanmendukung
ditetapkan
dalampenelitian.
sengaja
buku,
jurnalilmiah,pencatatangunamelengka
Lokasi penelitian di dua desa yaitu
secara
Kantor
(Purposive
Sampling) dengan pertimbangan kedua
data
primer
Teknik Pengumpulan Data Teknik
desa merupakan sentra gula kelapa di
pengumpulan
data
Kecamatan Cilongok.Produksi gula kristal
dilakukan
di Desa Rancamaya rata-rata per hari
wawancaramenggunakan
mencapai 1.508,40 kilogram dari sejumlah
pertanyaan, observasi dan dokumentasi.
311
MetodeAnalisis Data
pengrajin
dan sebagian
besar
Analisis
penduduk Desa Rancamaya (> 85 %) bermata pencaharian sebagai
dengan
data
daftar
dengan
teknik
analisis deskriptif kualitatif dan analisis
pengrajin
gula kelapa, sedangkan di Desa Pageraji
kuantitatif.Keseluruhan
produksi per hari mencapai 2.890,65
kualitatifselanjutnyadianalisissecaraInterac
kilogram
tive
dari
899
pengrajin.
Hasil
Model
of
Analysis
data
(Miles
&
pengamatan di lapang menunjukkan sejak
Huberman,1991).Untuk
tahun 2008 mulai diperkenalkan dan
mengidentifikasikarakteristik entrepreneur
diterapkan pengolahan gula kristal namun
petanipengrajindigunakanmetodedeskriptif
belum
dan
analisis
statistik
secara
pengrajin di kedua desa tersebut bersedia
sederhana.Dalam
mengkaji
distribusi
melakukan produksi gula kristal.
faktor-faktor yang mempengaruhiperilaku
Teknik Penentuan Sumber Data
entrepreneur
pengrajin
kristaldianalisis
secara
seluruh
Sumber
pelaku
data
entrepreneur
penelitian
yang
kuantitatif.
dipergunakan dalam kegiatan penelitian ini berupa data primer dan sekunder. 1.
Data
primer,
jenis
data
inidiperolehdarihasilwawancaralangsu
HASIL DAN PEMBAHASAN 113
gula deskriptif
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ... pekerja.
KarakteristikEntrepreneurPengrajinPel aku GulaKristal Pengrajin
sebagai
penting
dalam
jumlah kepemilikan pohon, pendidikan formal, umur, pengalaman berwirausaha,
melaksanakan
jumlah tanggungan, jumlah produksi gula
kegiatan usaha agroindustri baik dilihat kedudukannya
sebagai
pengelola
entrepreneur
pengrajin pelaku gula kristal mencakup:
pelaku
entrepreneur gula kristal memegang peran yang
Karakteristik
kristal. Secara jelas dijelaskan pada Tabel
dan
1.
Tabel 1. Karakteristik Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karakteristik
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1 14 25
2,5 35,0 62,5
29 10 1
72,5 25,0 2,5
5 13 13 9 -
12,5 32,5 32,5 22,5 -
9 17 14
22,5 42,5 35,0
5 33 2
12,5 82,5 5,0
Jumlah Kepemilikan Pohon <10 11 - 20 >21 Pendidikan Formal Tamat Sekolah Dasar Tamat Sekolah Menengah Pertama Tamat Sekolah Menengah Atas Umur 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 >65 Pengalaman Berwirausaha 1 - 2 3 - 4 > 5 Jumlah Tanggungan Keluarga < 2 3 - 5 > 6 Jumlah Produk Gula Kristal Per hari < 2 3 - 5 6 - 8 > 10
1 18 20 1
2,5 45,0 50,0 2,5
Sumber : Olahan Data Primer, Tahun 2014 Rata-rata
jumlah
kepemilikan
orang lain. Hasil penelitian menunjukkan
pohon kelapa entrepreneur pengrajin gula
bahwa terdapat 9 (22 %) responden yang
kristal mencapai 23 pohon dengan sistem
memiliki pohon sendiri dan sekaligus
kepemilikan terdiri dari dari dua macam
menyewa
yaitu milik sendiri dan sewa pohon dari
lain.Sementara 114
pohon
milik
31(77%)
orang responden
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ... merupakan pengrajin yang mengandalkan
melakukan
pohon kelapa milik pribadi untuk diambil
usahataninya.Pengalaman
niranya.
pengrajin gula kristal bervariasi, ada yang
kegiatan entrepreneur
Pendidikan formal responden rata
baru memulai usaha yaitu kurang lebih 1
rata Tamat Sekolah Dasar yaitu 29
tahun dan ada pengrajin yang sudah lebih
responden (72,5 %) , menyusul tamat
dari 5 tahun menggeluti usaha ini dengan
Sekolah Menengah Pertama 10 responden
rata rata lama berwirausaha 3 tahun 6
(25 %) dan tamat Sekolah Menengah Atas
bulan.
hanya ada 1 responden (2,5 %).
responden yang kurang dari 1 sejumlah 5
Ditinjau dari umur para responden pelaku
entrepreneur
pengrajin
Jumah
tanggungan
keluarga
responden (12,5 % ). Jumlah tanggungan
di
terbesar antara 3 – 5 orang sebanyak 33
Kecamatan Cilongok diketahui bahwa
responden
sebagian
responden yang sudah menggeluti lebih
besar
atau
sebesar
(100,00
(82,5%),
dan
pengalaman
dari 6 tahun sebanyak 82,5 % .
persen) termasuk golongan usia produktif dengan rata umur 46,25 tahun. Namun
Jumlah produksi rata-rata gula
demikian secara keseluruhan produktivitas
kristal yang dihasilkan pengrajin per hari
masih tergolong rendah, hal ini terlihat
antara 6 – 8 kilogram sejumlah 20
dari rata – rata jumlah produksi responden
respondenpengrajin atau (50,0%), sedang
petani pengrajin yang baru dapat mencapai
yang
produksi 4,69 kg per hari dan 140,66 kg
menghasilkan 3 – 5 kilogram.
18
pengrajin
rata-rata
mampu
per bulan. Hal ini terbukti dijumpai di
Dari Tabel 2 terlihatbahwa perilaku
lokasi penelitian bahwa usaha agroindustri
entepreneur pengrajin gula kristal di
olahan nira menjadi gula kristal masih
Kecamatan
menggunakan
Banyumas
cara/teknik
tradisional
Cilongok dari
aspek
Kabupaten motivasi,umur,
sebagai warisan secara turun temurun.
pengalaman berwirausaha,
Dan umur responden tentunya terkait erat
originalitas, berani menanggung resiko,
dengan pengalaman berusahatani. Semakin
berorientasi hasil kerja termasuk kategori
tinggi umur responden tentunya akan
sedang,
semakin
yang
manusia dan berorientasi masa depan
diperoleh. Akan tetapi meski umur sudah
termasuk kategori tinggi. Secara umum
menjelang senja akan tetapi karena sudah
dari
menggeluti kegiatan usahatani selama
telahditempuhrespondentermasuk kategori
berpuluh puluh tahun tentunya akan
rendahyaitu 31 (77,5%) respondentamatan
memiliki
SD dan SLTP.
matang
pengalaman
pengalaman
cukup
dalam 115
sementaraperilaku
aspek
percaya diri,
berorientasi
pendidikanformal
yang
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ...
Tabel 2. Distribusi Perilaku Pengrajin Gula Kristal Kecamatan Cilongok KabupatenBanyumas Perilaku Pengrajin GulaKristal Rendah Sedang Tinggi Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Motivasi 2 5,0 27 67,5 11 27,5 2. Umur 31 77,5 9 22,5 3. Pengalaman 9 22,5 17 42,5 14 35,0 4. Pendidikan 1 2,5 10 25,0 29 72,5 5. Percaya Diri 22 55,0 18 45,0 6. Originalitas 21 52,5 19 47,5 7 Berorientasi Manusia 18 45,0 22 55,0 8. Berorientasi Hasil Kerja 24 60,0 16 40,0 9. Berorientasi Masa Depan 1 2,5 6 15,0 33 82,5 10. Berani Ambil Resiko 2 5,0 32 80,0 6 15,0 Sumber :Olahan Data Primer, Tahun 2014 No.
Indikator
Secararincimotivasimengusahakan
KESIMPULAN Karakteristik
gulakristaltergolongsedang, %)
pengrajin
responden yang menyatakantermotivasi,
Cilongok
aspekumurtergolongsedangsebanyak
31
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
mendukung,
bahwa terdapat 9 (22 %) responden yang
pengalaman berwirausahatergolongsedang
memiliki pohon sendiri dan sekaligus
17
menyewa
halinidapatdiketahui
(77,5%)
responden
(42,5%)
27
yang
responden,
(67,5
adanya
rasa
gula
entepreneur
kristal
Kabupaten
pohon
milik
di
Kecamatan Banyumas
orang
lain.
percaya diritergolongsedang 22 (55.0%)
Sementara 31 (77%) responden merupakan
respondendalammengusahakangulakristal,
pengrajin
originalitas 21 (52.5%) responden, berani
kelapa
menanggung
niranya. Pendidikan formal responden rata
resikotergolongkategorisedang 32 (80%)
rata Tamat Sekolah Dasar yaitu 29
responden,
kerja
responden (72,5 %) , menyusul tamat
termasuk kategori sedangyaitu 24 (60%)
Sekolah Menengah Pertama 10 responden
responden, sementaraperilaku berorientasi
(25 %) dan tamat Sekolah Menengah Atas
manusia dan berorientasi masa depan
hanya ada 1 responden (2,5 %). Umur para
termasuk
responden pelaku entrepreneur pengrajin
berorientasi
hasil
kategori
tinggi,
yang
milik
mengandalkan pribadi
untuk
pohon diambil
haliniterlihatdaripernyataanresponden
di Kecamatan Cilongok diketahui bahwa
yang mendukungsebanyak 22
sebagian
(55%)
besar atau sebesar (100,00
persen) termasuk golongan usia produktif
respondendan 33 (82,5%) responden. 116
Sulistyani Budiningsihdan Watemin : Perilaku Entrepreneur Pengrajin Gula Kristal ... dengan
rata
umur
46,25
Dumasari dan Sulistyani, B.2002. Upaya Meningkatkan Efisiensi Sistem AgribisnisPadi Sawah Melalui PengembanganKewirausahaan . Hasil Penelitian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
tahun.
Produktivitas masih tergolong rendah, hal ini terlihat dari rata – rata jumlah produksi responden petani pengrajin yang baru dapat mencapai produksi 4,69 kg per hari dan 140,66 kg per bulan. Pengalaman entrepreneur
pengrajin
gula
Kurniawaty. 2002. StrategiPengembangan SumberdayaManusia Agroindustri. http://www.pikiranrakyat.com/ceta k/0702/05/01/html (Diaksestanggal 10 Januari 2012).
kristal
bervariasi, ada yang baru memulai usaha yaitu kurang lebih 1 tahun dan ada pengrajin yang sudah lebih dari 5 tahun
Pindyck, Robert S., dan Daniel L. Rubinfeld. 1991. Econometric Models and Economic Forecast. Third Edition.McGraw-Hill.Inc.
menggeluti usaha ini dengan rata rata lama berwirausaha 3 tahun 6 bulan. Perilaku gula
kristal
di
entepreneur
pengrajin
Kecamatan
Cilongok
Singarimbun, M. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.
Kabupaten Banyumas dari aspek motivasi, umur, pengalaman berwirausaha, percaya diri,
originalitas,
berani
Srigito.
menanggung
resiko, berorientasi hasil kerja termasuk kategori
sedang,
sementaraperilaku
berorientasi manusia dan berorientasi masa depan termasuk kategori tinggi. Secara keseluruhan dari aspek umur termasuk
2012. Pengembangan Teknopreneur Berbasis Pertanian UntukMeningkatkan Pemberdayaan Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional pada Tanggal 09 Juni 2012. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Soleh.2012.Solusi Terhadap Permasalahan Sosial Ekonomi Pada Industri GulaKelapa Di Pedesaan. Skripsi Program Studi Agribisnis. Fakultas PertanianUniversitas Muhammadiyah Purwokerto.
kategori rendah.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Monografi Kecamatan Cilongok. BPP Cilongok. Kabupaten Banyumas.
Teken. 1965. Penelitian di Bidang Ilmu Ekonomi Pertanian dan Beberapa MetodePengambilan Contoh. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Budiningsih,S dan Watemin.2013. PolaPengembanganKewirausa haanPetaniPengrajin Gula Kristal. Hasil Penelitian UnggulanProgram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 117