HUBUNGAN INTENSITAS MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU DENGAN PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA SMK PGRI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: HIDAYATUL AUFI TAUTAMI 12108002
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 http://www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected] NOTA PENGESAHAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) ekslempar Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi Saudari Hidayatul Aufi Tautami
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : HIDAYATUL AUFI TAUTAMI NIM : 12108002 Jurusan/ Program Studi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam Judul : HUBUNGAN INTENSITAS MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU DENGAN PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA SMK PGRI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Dengan ini kami mohon naskah skripsi saudari tersebut di atas dapat segera diajukan untuk ujian munaqosah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706 Fax 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected] SKRIPSI HUBUNGAN INTENSITAS MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU DENGAN PERILAKU MENYIMPANG PADA SISWA SMK PGRI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DISUSUN OLEH HIDAYATUL AUFI TAUTAMI NIM : 12108002
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 04 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Sekretaris Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag Penguji I
: Dr. Zakiyuddin, M. Ag
Penguji II
: Drs. Abdul Syukur, M. Si
Penguji III
: Dra. Lilik Sriyanti, M.Si
Salatiga, 12 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 195808271983031002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Hidayatul Aufi Tautami
NIM
: 12108002
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar- benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 10 Agustus 2012 Yang menyatakan,
Hidayatul Aufi Tautami NIM. 12108002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik” (Q.S. al-Ahzab: 21). “Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua” (Aristoteles). “Tiada kata yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai” (Penulis).
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan takdhimi (Bapak M. Abdul Basyir dan Ibu Mariyatul Kiptiyah), karena dengan bimbingan, arahan, dan do’a-do’a beliaulah aku bisa menjadi yang terbaik . Kakak-kakakku (Rif’an, Afif, Indah dan Mohlissin) yang telah memberikan do’a dan dukunganya dalam penyelesaian skripsi ini serta keponakanku tersayang Tsaqif Nazhan. Ibu Dra. Hj. Lilik Sriyanti M.Si. yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan masukanmasukan kepada penyusun dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Seluruh keluarga besar STAIN Salatiga. Aku hanya bisa berucap “jazakumullahu khairal jaza’ jaza’an katsiron”. Tak lupa kepada seluruh teman-temanku kelas PAI D angkatan 2008, terimakasih atas semuanya dari awal sampai akhir. serta tak lupa kepada seluruh pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke-Hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan pertolonganNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri teladan bagi kita. Skripsi yang berjudul ―Hubungan Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu dengan Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012‖ ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulisan skripsi ini dapat selasai, tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah memberikan bantuan dan dukungan, baik material maupun spiritual. Untuk itu, dengan sepenuh hati penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam yang telah merestui penulisan skripsi ini. 3. Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4.
Seluruh guruku, ustadz-ustadzahku, dan dosen-dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, sehingga bisa mengantarkan penulis untuk menimba ilmu serta menyelesaikan studi di STAIN Salatiga ini.
5. Keluarga besar SMK PGRI 2 Salatiga yang telah membantu penulis dalam pelaksaan penelitia untuk penulisan skripsi ini.
6. Yang paling spesial untuk kedua orang tua penulis, Ibu Mariyatul Kiptiyah dan Bapak M. Abdul Basyir, atas jasa-jasanya yang sangat besar dan tidak dapat dilupakan sepanjang hayat. 7. Kakak -kakakku tersayang yang selalu siap memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis. 8. Semua sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan membantuku menyelesaikan skripsi ini. Meskipun kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan secara maksimal, namun penulis yakin masih banyak kekurangannya. Untuk itu, saran dan kritik membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penyusun sendiri.
Salatiga, 10 Agustus 2012 Penulis
ABSTRAK Hidayatul Aufi T. 2012. Hubungan Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu dengan Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. STAIN Salatiga. Pembimbing: Drs. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si Kata kunci: intensitas melaksanakan shalat fardhu, perilaku menyimpang Penelitian ini merupakan pembuktian bahwa pelaksanaan shalat fardhu berkaitan erat dengan perilaku yang dilakukan. Dalam kenyataan yang terjadi sekarang ini banyak remaja yang menomor duakan shalat, mereka lebih mementingkan bermain dengan temantemannya bahkan banyak yang terpengaruh kedalam hal-hal yang negatif. Untuk keperluan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tentang intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa SMK PGRI 2, kaitannya dengan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa. Berangkat dari hal tersebut, maka pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimanakah intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012?, (2) bagaimanakah perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012?, (3) adakah hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi korelasional. Adapun jumlah populasinya adalah 386 siswa maka sampel yang di gunakan adalah 182 responden siswa. Pengambilan sampel dengan metode proporsional random sampling. Kemudian data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapat beberapa temuan yaitu: (1) intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 97 orang responden dari 182 orang atau sekitar (53,29%). Untuk kategori rendah ada 76 orang (41,76%). Dan untuk kategori tinggi hanya 9 orang responden dengan prosentase (4,95%). (2) Perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 berada dalam kategori rendah sebanyak 147 orang responden dari 182 orang atau sekitar (80,77%). Adapun responden dengan kategori sedang ada 35 orang (19,23%), dan 0 orang (0%) untuk kategori tinggi. (3) ada hubungan signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012‖. dibuktikan dengan hasil korelasi product moment yaitu rhitung sebesar -0,462 berada di atas koefisien korelasi (rtabel) taraf 1% yaitu 0,194. Dari penelitian ini terbukti signifikan antara hubungan intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012.
DAFTAR ISI SAMPUL……………………………………………………………………….. i LEMBAR BERLOGO…………………………………………………………. ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix ABSTRAK……………………………………………………………………… xi DAFTAR ISI........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 5 E. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6 F. Definisi Operasional .......................................................................... 7 G. Metode Penelitian .............................................................................. 11 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian………………………….. 11 2. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………. 11 3. Populasi dan Sampel……………………………………………. 12 4. Metode Pengumpulan Data……………………………………... 14
5. Instrument Penelitian…………………………………………… 16 6. Analisis Data……………………………………………………. 19 H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 20 BAB II LANDASAN TEORI A. Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu……………………………. 23 1. Pengertian Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu .................... 23 2.
Shalat dalam Perspektif Al Qur’an dan Hadist .......................... 26
3. Kedudukan dan Keistimewaan Shalat ........................................ 29 4. Hikmah Shalat ............................................................................. 30 5. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat…………………………… 32 6. Waktu Shalat Fardhu…………………………………………... 38 B. Perilaku Menyimpang ....................................................................... 40 1. Pengertian Perilaku Menyimpang .............................................. 40 2. Ciri-ciri Perilaku Menyimpang……….……………………….. 42 3. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang ..................................... 43 4. Upaya Penanggulangan Perilaku Menyimpang……………….. 45 C. Hubungan Intensitas melaksanakan Shalat Fardhu dengan Perilaku Menyimpang ............................................................................................................ 47 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK PGRI 2 Salatiga ................................................. 50 1. Sejarah Berdirinya .............................................................................. 50 2. Program Keahlian ............................................................................... 52 3. Jabatan Kepala Sekolah ...................................................................... 53 4. Identitas Sekolah ................................................................................. 54 5. Letak Geografis……………………………………………………... 54
6. Srtuktur Organisasi………………………………………………….. 55 7. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan.................................................. 56 8. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 61 9. Visi dan Misi ....................................................................................... 62 10. Kegiatan Ekstrakulikuler .................................................................... 64 B. Penyajian Data .......................................................................................... 64 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif .................................................................................... 88 B. Pengujian Hipotesis …………………………………………………….106 C. Pembahasan ..…………………………………………………………...116 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………..117 B. Saran……………………………………………………………………118 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar populasi penelitian ............................................................................. 12 Tabel 1.2 Daftar populasi dan sampel ............................................................................ 14 Tabel 1.3 Daftar kisi-kisi instrumen angket intensistas melaksanakan shalat fardhu ................................................................................................... 17 Tabel 1.4 Daftar kisi-kisi instrumen angket perilaku menyimpang ............................... 18 Tabel 3.1 Daftar jumlah siswa SMK PGRI 2 Salatiga ................................................... 56 Tabel 3.2 Daftar guru dan tugasnya di SMK PGRI 2 Salatiga ...................................... 57 Tabel 3.3 Daftar karyawan SMK PGRI 2 Salatiga ........................................................ 60 Tabel 3.4 Sarana prasarana SMK PGRI 2 Salatiga ....................................................... 61 Tabel 3.5 Kegiatan ekstrakulikuler SMK PGRI 2 Salatiga .......................................... 64 Tabel 3.6 Jawaban hasil angket intensitas melaksanakan shalat fardhu ........................ 66 Tabel 3.7 Data hasil angket intensitas melaksanakan shalat fardhu .............................. 71 Tabel 3.8 Jawaban hasil angket perilaku menyimpang .................................................. 76 Tabel 3.9 Data hasil angket perilaku menyimpang ........................................................ 81 Tabel 4.1 Distribusi skor intensitas melaksanakan shalat fardhu .................................. 92 Tabel 4.2 Interval dan kategori intensitas melaksanakan shalat fardhu ......................... 94 Tabel 4.3 Tabel kategori dan frekuensi intensitas melaksanakan shalat fardhu ............ 95 Tabel 4.4 Kategori skor, frekuensi dan prosentase intensitas melaksanakan shalat fardhu ……………………………………………………….. ........... 97 Tabel 4.5 Distribusi skor perilaku menyimpang…………………………….. ............. 101 Tabel 4.6 Interval dan kategori perilaku menyimpang………………………. ............. 103 Tabel 4.7 Tabel kategori dan frekuensi perilaku menyimpang……………… ............. 103 Tabel 4.8 Kategori skor, frekuensi dan prosentase perilaku menyimpang….. ............. 105 Tabel 4.9 Koefisiensi hubungan intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang……………………………………………... 106
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Pustaka
Lampiran 2
Struktur Organisasi SMK PGRI 2 Salatiga
Lampiran 3
Tata tertib sekolah SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012
Lampiran 4
Angket Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu
Lampiran 5
Angket Perilaku Menyimpang
Lampiran 6
Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 7
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 8
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 9
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 10
Daftar Nilai SKK
Lampiran 11
Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena shalat merupakan rukun Islam yang kedua setelah dua kalimat syahadat. Kedudukanya dalam kehidupan umat muslim menjadi perkara yang paling utama dan penting karena merupakan induk dari semua ibadah. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak, maka setiap orang muslim wajib untuk melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam (Rasjid, 1994:53). Firman Allah swt :
Artinya :‖ Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (An-nissa: 103). Shalat merupakan ibadah yang dapat menghubungkan langsung seseorang dengan Tuhannya, jika ibadah shalat dilakukan dengan baik dan benar sebagaimana tuntunan yang telah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka hal itu akan besar pengaruhnya dalam pembentukan moral yang mantap dan konsekuen pada kebenaran. Artinya orang yang telah mengerjakan shalat dengan khusyu’ dan tadharru’ serta sesuai dengan rukun dan syaratnya niscaya orang tersebut akan terhindar dari perbuatan tercela dan munkar dalam hidupnya. Manusia adalah makhluk dengan potensi dan kecenderungan yang sangat komplek. Dia dapat menjadi pribadi yang memiliki kualitas mulia dan juga bisa hina. Status manusia naik manakala dia mengerjakan perbuatan baik dan menjauhi larangan Nya. Kualitas ruhani akan semakin meningkat jika manusia tersebut tidak pernah lepas dalam mengingat Allah sehingga apapun yang diperbuatnya merupakan
cerminan dari akhlaknya. Pada suatu kesempatan Nabi Muhammad pernah mentasbihkan shalat sebagai kendaraan untuk menaikan kualitas ruhani seseorang (Muhyiddin, 2006:122). Anak usia SMA merupakan masa dimana sedang beralihnya masa anak- anak menuju masa kedewasaan (Dariyo, 2004:14), karena umur mereka berkisar antara 16 sampai 18 tahun sehingga masuk dalam kategori remaja. Pada masa ini jiwa mereka masih labil dan mereka tidak memiliki pegangan yang pasti. Mereka berbuat sesuai dengan pikiran dan nalar, perbuatan itu mereka lakukan hanya untuk mencari jati diri mereka sebenarnya. Dengan demikian mereka memerlukan kesejukan spiritual (batin) yang juga merupakan kebutuhan pokok dalam hidupnya yang harus terpenuhi, maka untuk keseimbangan hidup mereka harus melakukan hubungan spiritual dengan Tuhannya, yaitu salah satunya dengan melaksanakan shalat dengan baik dan benar maka jiwa akan menjadi stabil dan lebih dewasa dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, sehingga diharapkan terbentuk generasi penerus yang mempunyai kualitas prima dan handal yang dapat diharapkan untuk mengemban tugas mengelola alam dengan segala lingkungannya secara baik dan bertanggung jawab. Tetapi dalam realita yang terjadi sekarang ini banyak siswa yang menomor duakan shalat, mereka lebih mementingkan bermain dengan teman-temannya bahkan banyak yang terpengaruh kedalam hal-hal yang negatif. Sungguh sangat miris melihat kronologi tersebut, yang pada hakikatnya shalat merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalani setiap muslim dan merupakan tombak agama. Pelaksanaan shalat fardhu berkaitan erat dengan perilaku yang dilakukan, karena perilaku seorang muslim merupakan sebuah cerminan keseringan dalam melaksanakan shalat. Semakin seorang itu khusyu’ dalam shalat dan selalu mengingat Allah maka tindakan yang dia lakukan akan terjaga, dia akan berpikir seribu kali
ketika hendak melakukan tindakan munkar karena ia sadar betul bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah (Muhyiddin, 2006:26). Dalam kenyataan hidup ini setiap orang memiliki tingkat kesadaran yang berbeda-beda dalam melaksanakan shalat. Ada orang yang benar-benar sadar bahwa shalat merupakan kewajiban yang paling utama yang harus dilaksanakan terlebih dahulu dan sebaliknya. Untuk keperluan tersebut, penulis mengadakan penelitian tentang intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa SMK PGRI 2, kaitannya dengan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa. Alasan penulis memilih siswa SMK PGRI 2 Salatiga adalah ingin mengetahui apakah pengetahuan agama (khususnya shalat) yang telah mereka peroleh selama ini akan membawa pengaruh dalam kehidupan mereka, serta bagaimana pengamalannya dalam perilaku keseharian mereka karena realitanya sekarang ini banyak siswa yang melakukan tindakantindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti seberapa jauh siswa SMK PGRI 2 dalam menegakkan syariat islam yang berupa ibadah shalat serta kaitanya dengan penyimpangan perilaku yang dilakukan. Maka judul dalam penelitian ini adalah ―Hubungan Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu dengan Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 ‖. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah dan judul di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012? 2. Bagaimanakah perilaku menyimpang siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012?
3. Adakah hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Agar dapat memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini maka penulis merumuskan tujuan yang hendak dicapai, yaitu: 1. Untuk mengetahui intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012? 2. Untuk mengetahui perilaku menyimpang siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012? 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012? D. Hipotesis Hipotesis
adalah
suatu
jawaban
yang
bersifat
sementara
terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010:110). Penelitian ditujukan untuk menguji kebenaran suatu dugaan sebelum penelitian yang dilakukan, dugaan mungkin benar dan mungkin juga salah, jika suatu dugaan terbukti maka ia akan diterima dan jika tidak terbukti maka akan ditolak atau tidak diterima (Hadi, 2000:316). Dari kedua pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban yang bersifat
sementara dari
sebuah
penelitian yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Adapun yang penulis ajukan dalam hipotesis ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012. Semakin tinggi intensitas
melaksanakan shalat fardhu maka semakin rendah perilaku meyimpang yang dilakukan dan jika semakin rendah intensitas shalat fardhu maka perilaku menyimpang yang dilakukan semakin tinggi. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada atau tidaknya hubungan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa sehingga dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian ke arah pengembangan konsep- konsep Pendidikan Agama Islam ke depannya serta memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang Pendidikan Agama Islam maupun disiplin ilmu tarbiyah lainnya dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat penelitian secara praktis diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut : a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan balikan untuk koreksi diri, sekaligus usaha untuk memperbaiki kualitas diri dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wacana untuk lebih meningkatkan peraturan dan kedisiplinan siswa.
d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan sehingga dapat memperkaya hasanah ilmu pengetahuan dan wawasan. F. Definisi Operassional Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Dalam bukunya, Masri S memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsure penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu varriabel, dengan kata lain definisi operasional merupakan semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Masri S, 2003:46-47). Definisi operasioanl adalah suatu informasi ilmiah yang dpat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Lebih lanjut Masri S mengatakan ― dari informasi tersebut akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel yang dilakukan. Dengan demikian peneliti dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasioanl harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain, adapun definisi operasional variabel penelitian dapat di uraikan sebagai berikut : 1. Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan atau ukuran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:438). Melaksanakan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan, jadi melaksanakan artinya mengerjakan atau melakukan (Poerwadarminto, 2006:650) Shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah berkomunikasi langsung dengan Khaliqnya sehingga mata, pikiran dan hati harus khusyuk tertambat pada Allah (Muhyiddin, 2006:17). Para fuqaha mengartikan secara
bahasa bahwa shalat berarti berdo’a, sedangkan secara istilah syara’ artinya bentuk ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Abidin, 1998: 61). Shalat fardhu atau shalat lima waktu ialah shalat yang diwajibkan bagi orang Islam lima kali dalam sehari semalam dengan waktu yang sudah ditentukan (Musbikin, 2007:265). Shalat yang difardhukan yaitu subuh, dhuhur, ashar, magrib, dan isya’ (Ar –Rahbawi, 2005:190). Berdasarkan pengertian di atas, intensitas melaksanakan shalat fardhu yang penulis maksut adalah tingkat keseringan atau frekuensi dalam melaksanakan shalat fardhu yang meliputi subuh, dhuhur, ashar, magrib, dan isya’, sehingga penulis fokus terhadap intensitas pelaksanaannya. Adapun indikator variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu yang penulis ajukan adalah a. Melaksanakan shalat fardhu berjamaah baik di rumah, masjid, mushola. b. Tepat waktu dalam melaksanakan shalat fardhu atau selalu menyegerakan shalat fardhu (Muhyiddin, 2006:221). c. Tidak pernah meninggalkan shalat fardhu (Muhyiddin, 2006:132). 2. Perilaku Menyimpang Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap lingkungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:859). Menyimpang adalah menyalahi kebiasaaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:1067). M. Gold dan J. Petronio mendefinisikan bahwa ―penyimpangan perilaku remaja dalam arti kenakalan anak, yaitu tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum yang diketahui oleh anak itu
sendiri bahwa jika perbuatanya itu diketahui oleh petugas hukum maka ia bisa dikenai hukuman‖(Sarwono, 1997 :196). Sedangkan perilaku meyimpang adalah semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam masyarakat (norma agama, etika, peraturan sekolah dan keluarga) (Sarwono, 1997: 197). Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat. Dalam penelitian ini yang dimaksud perilaku menyimpang pada siswa adalah perilaku melanggar tata tertib yang ada di SMK PGRI 2 Salatiga, adapun tata tertib SMK PGRI 2 Salatiga terdapat dalam lampiran. Indikator variabel perilaku menyimpang yang penulis ajukan adalah a. Datang terlambat ke sekolah. b. Tidak masuk sekolah tanpa alasan. c. Tidak pernah memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung d. Tidak menghormati guru. e. Berpakaian yang tidak sesuai dengan norma dan ketentuan sekolah. f. Sering berlaku tidak jujur dalam mengerjakan tes g. Merusak fasilitas dan peralatan kelas h. Membawa majalah dewasa/ porno ke sekolah i. Sering tidak mengikuti kegiatan ekstra kurikuler j. Membolos sekolah (tata tertib SMK PGRI 2 Salatiga)
G. Metode Penelitian
Ketetapan dalam menggunakan metode penelitian adalah syarat utama untuk menuju keberhasilan suatu penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pendekatan dan Rancangan a. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dipilihya pendekatan kuantitatif ini dengan alasan untuk menguji keterkaitan antara variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012. b. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi korelasional. Alasan pemilihan rancangan studi korelasional tersebut karena penelitian ini ingin menunjukan apakah ada hubungan antara variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan penelitian adalah SMK
PGRI 2 Salatiga. Adapun
waktu pelaksanaan penelitian ini adalah 30 April 2012 sampai 13 Juni 2012.
3. Populasi dan sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya (Sugiyono. 2011:117).
Sedangkan menurut Arikunto, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto. 2010:173). Dari kedua pendapat di atas penulis lebih condong pada pendapat Sugiyono bahwa populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas X dan kelas XI SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 yang beragama Islam. Jumlah keseluruhan siswa kelas X dan kelas XI SMK PGRI 2 Salatiga adalah 386 siswa. Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian No Kelas 1 X SMK PGRI 2 2 XI SMK PGRI 2 Salatiga Jumlah Siswa kelas X dan XI SMk PGRI 2 Salatiga
Jumlah Siswa 206 Siswa 180Siswa 386 Siswa
b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011:118). Sampel yang diambil oleh populasi harus respresentif. Maka dari itu harus menggunakan teknik sampling yang tepat. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan teknik sampling proposional random sampling, yaitu proses pemilihan sampel dengan cara acak secara proposional, jadi setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sample (Sugiyono, 2011:118). Dalam penelitian ini sampel per kelas akan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Sample per kelas :
x Σ sampel table
Berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dengan taraf kesalahan 5% milik sugiyono dengan populasi sebanyak 386 siswa maka sampel yang di gunakan adalah 182 siswa, karena angka 386 lebih mendekati 380 daripada 400 (Sugiyono, 2011:71). Adapun penyebaran sampel-sampel tersebut berdasarkan teknik proposional random sampling adalah sebagai berikut: Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga :
x 182 = 97,12 dibulatkan menjadi 97
Kelas XI SMK PGRI 2 Salatiga :
x 182 =84,87 dibulatkan menjadi 85
Jumlah keseluruhan sampel = 182 siswa Tabel 1.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian Hubungan Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu dengan Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 No Kelas Populasi Sampel 1 X SMK PGRI 2 Salatiga 206 Siswa 97 Siswa 2 XI SMK PGRI 2 Salatiga 180 Siswa 85 Siswa Jumlah 386 Siswa 182 Siswa 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dan instrument penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : a. Teknik Angket (Kuesioner) Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Ahli lain menyebut Angket adalah ―suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawabanjawaban dari para responden‖ (Hadi, 1992: 158). Angket yang penulis susun ini digunakan untuk mencari informasi dari siswa, berkaitan dengan intensitas melaksanakan shalat fardhu dan perilaku menyimpang pada siswa.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam angket yang masing-masing berisi 10 butir soal, yaitu angket intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012. Angket bersifat tertutup (closed from) dimana penyusun telah menyediakan jawaban yaitu a, b, c. sehingga penyusun menggunakan skala litkert dengan skor untuk variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan jawaban yaitu jawaban a = skor 3, jawaban b = skor 2, jawaban c = skor 1. Sedangkan skor untuk variabel perilaku menyimpang dengan kebalikannya yaitu jawaban a = skor 1, jawaban b = skor 2, jawaban c = skor 3 Siswa tinggal memilih jawaban yan telah disediakan yang dianggap paling sesuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat jawaban sendiri. Adapun penyusunan instrumen (angket) yang penulis buat mengacu pada variabel-variabel di bawah ini: 1. Variabel pengaruh (x) Variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah ―intensitas melaksanakan shalat fardhu‖. 2. Variabel terpengaruh (y) Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah ―perilaku menyimpang pada siswa‖.
b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang gambaran umum SMK PGRI 2 Salatiga yang meliputi sejarah, visi, misi, keadaan guru, siswa, maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini. 5. Instrument Penelitian Beberapa instrument pengumpul data yang penyusun gunakan agar penelitian ini berhasil diantaranya adalah sebagai berikut: a. Angket Angket atau kuesioner adalah alat pengumpul data yang berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Pengumpulan angket atau kuesioner merupakan hal yang pokok untuk mengumpulkan data. Hasil kuesioner tersebut terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik, dan uraian serta kesimpulan dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini, angket yang penyusun persiapkan ada dua yaitu angket untuk mengetahui bagaimana intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa dan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012. Penyusun membuat kedua angket tersebut dengan cara menurunkan indikator masing- masing variabel ke dalam beberapa pertanyaan atau soal. Adapun jumlah soal untuk mengetahui beberapa jumlah soal dari masingmasing angket adalah 10. Penulis membuat angket tersebut dengan cara menurunkan indikator masing-masing variabel ke dalam beberapa pertanyaan
atau soal, untuk mengetahui berapa jumlah soal dari masing-masing indikator serta bagaimana sebaran soalnya, berikut kisi-kisi instrumen yang penyusun buat: Tabel 1.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu pada Siswa dan Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 No Indikator Jumlah Soal Sebaran soal 1
2
3
Melaksanakan shalat fardhu 3 berjamaah baik di rumah, masjid, mushola Tepat waktu dalam melaksanakan 1 Shalat fardu atau segera melaksanakan Shalat fardu setelah selesai mendengar adzan. Tidak pernah meninggalkan shalat 6 fardhu
1,2,3
4
5,6,7,8,9,10
Tabel 1.4 Kisi-Kisi Instrument Angket Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 No Indikator Jumlah Soal Sebaran soal 1
Datang terlambat ke sekolah
1
1
2
Tidak masuk sekolah tanpa alasan.
1
2
3
Tidak pernah memperhatikan 1 pembelajaran yang sedang berlansung. Tidak menghormati guru. 1
8
Berpakaian yang tidak sesuai dengan 1 norma dan ketentuan sekolah. Sering berlaku tidak jujur dalam 1 mengerjakan tes Merusak fasilitas dan peralatan kelas 1
3
Membawa majalah dewasa /porno ke 1 sekolah Sering tidak mengikuti kegiatan 1 ekstra kurikuler
5
4 5 6 7 8 9
10
4 6
7
10
Membolos sekolah
1
9
Pemberian skor kedua angket tersebut sesuai skala litkert, masing-masing jawaban ( A, B, C) mempunyai skor berturut-turut: 3, 2, 1 untuk intensitas melaksanakan shalat fardhu dan 1, 2, 3 untuk perilaku menyimpang. karena masing-masing
jumlah soal masing-masing angket, baik angket tentang
intensitas melaksanakan shalat fardhu maupun tentang perilaku menyimpang pada siswa yang masing-masing berjumlah 10, maka skor maksimal yang mungkin dicapai oleh responden adalah 30. Dengan demikian skor idealnya berkisar antara 10-30. Adapun kedua angket tersebut terdapat dalam lampiran. b. Dokumen Dokumen disini berupa catatan, arsip, surat kabar, dan segala sesuatu yang berisi tentang keadaan sekolah, guru, siswa maupun yang berkaitan dengan variabel- variabel dalam penelitian. 6. Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sehingga mengandung arti atau dapat diambil suatu kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan. a. Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui persentase skor intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012 adalah dengan menggunakan rumus: x 100 % Keterangan : P
= persentase skor
F
= frekuensi
N
= jumlah responden (Sudijono , 2010:43)
b. Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui hubungan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa adalah dengan korelasi product moment. Adapun rumus korelasi product moment yang dimaksud sebagai berikut:
( X )( Y ) n rxy 2 2 ( X ) ( Y ) 2 2 X Y n n XY
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
∑X
= jumlah skor total variabel X
∑Y
= jumlah skor total variable Y
X2
= variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu
Y2
= variabel perilaku menyimpang
n
= jumlah responden (Sugiyono, 2011:228)
H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika di sini adalah gambaran umum tentang skripsi ini. Skripsi ini terbagi ke dalam tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal berisikan sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan, pembimbing, pengesahan kelulusan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: BAB I: Berisi pendahuluan yaitu tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan
BAB II: Kajian pustaka yang berisi tentang: A. Intensitas melaksanakan shalat fardhu yang meliputi:perngertian shalat fardhu, shalat dalam persepektif al qur’an dan hadist, keistemewaan dan kedudukan shalat fardhu, hikmah shalat fardhu, syarat wajib, syah, dan rukun shalat, waktu shalat fardhu. B. Perilaku menyimpang yang meliputi: perngertian perilaku menyimpang, ciri-ciri
perilaku
menyimpang,
sebab
perilaku
menyimpang,
penanggulangan perilaku menyimpang. C. Hubungan intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang BAB III: Laporan hasil penelitian skripsi yang berisi tentang gambaran umum SMK PGRI 2 Salatiga, sejarah berdirinya SMK PGRI 2 Salatiga, letak geografis SMK PGRI 2 Salatiga, identitas SMK PGRI 2 Salatiga, visi dan misi SMK PGRI 2 Salatiga, keadaan guru SMK PGRI 2 Salatiga, sarana dan prasarana SMK PGRI 2 Salatiga, struktur organisasi SMK PGRI 2 Salatiga, serta penyajian data hasil penelitian BAB IV: Analisis data yang terdiri dari: analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan BAB V: Penutup terdiri dari: kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu 1. Pengertian Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan atau ukuran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:438). Sedang menurut Kamarulzaman dan Al Barry (2005: 290) intensitas berasal dari kata intensity yang berarti kesungguhan upaya atau usaha. Dengan demikian intensitas merupakan tingkat frekuensi (tingkat keseringan) dalam melaksanakan suatu perbuatan. Dalam mengerjakan shalat seseorang harus melaksanakannya secara rutin, karena shalat merupakan suatu ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana diungkapkan oleh Muhyiddin (2006: 17) bahwa shalat adalah peristiwa agung dimana seorang hamba tengah berkomunikasi langsung dengan Khaliqnya sehingga mata, pikiran dan hati harus khusyuk tertambat pada Allah. Sedangkan Abu Sangkan (2004: 7) Mendefinisikan bahwa shalat merupakan proses perjalanan spiritual yang penuh makna yang dilakukan seorang manusia untuk menemui Tuhan Semesta Alam. Menurut Sentot Haryanto, sebagaimana mengutip pendapat Ash-Shiddieqy, bahwa perkataan shalat dalam bahasa arab berarti berdo’a memohon kebajikan dan pujian sedangkan secara hakikat adalah berhadap hati (jiwa) kepada Allah dan mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan rasa keagungan, kebesaranNya, dan kesempurnaan kekuasaan-Nya (Haryanto, 2001: 59). Pengertian di atas sesuai dengan pendapat para fuqaha yang mendefinisikan shalat adalah berdo’a secara bahasa, sedangkan secara istilah syara’ artinya bentuk
ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Abidin, 1998: 61). Dari definisi ini shalat, dapat dipahami bahwa shalat mempunyai bentuk lahir yang dapat disaksikan oleh mata. Jadi kalau kita sudah berdiri, membaca fatihah, ruku’, sujud dan membaca salam, maka selesailah tugas kita sebagai seorang muslim. Sedangkan bagi kalangan ahli tasawuf shalat berarti menghadapkan diri kepada Allah sehingga dapat mendatangkan rasa takut kepada-Nya dan menanamkan dalam jiwa rasa keagungan-Nya dan kesempurnaan-Nya dan berharap sepenuh hati kepada Allah (Syafi’I dan Rifai, 2006:6). Jadi menurut para ahli tasawuf shalat bukanlah hanya gerak lahir saja, tetapi terletak dalam gerak jiwa dan gerak hati dan yang mengetahui hanya Allah Swt. Dengannya
orang
bisa menjaga perbuatanya
sehingga dia benar-benar menjadikan shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar dan akan membimbingnya kepada perbuatan baik dan makruf. Shalat fardhu atau shalat lima waktu hukumnya fardhu ain bagi setiap orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Allah telah memerintahkan kita untuk mendirikan shalat, sebagaimana disebutkan dalam ayat Al - Qur’anul Karim. Diantaranya adalah firman Allah surat An-Nisa’ ayat 103:
Artinya: ―Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Depag RI, 2006:76).
Setiap orang yang menyatakan dirinya muslim maka ia harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Kewajiban yang utama adalah menunaikan rukun islam yaitu mengucap syahadat, mendirikan shalat, puasa, zakat dan menunaikan haji. Diantara lima perintah tersebut, perintah shalat adalah yang paling keras tuntutannya, karena dalam kondisi bagaimanapun, selama ada kesadaran dan ingat kepada Allah, seseorang tetap wajib melaksanakan shalat lima waktu. Shalat (Al-Khuly, 2007:27) merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah Swt. Perintah shalat diterima langsung oleh Rasulullah Saw, tanpa melalui perantara. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
ْ ع ٍْ أَس تٍْ يا ِنك قم فُ ِش ض َّ َّٗ صهٙ ٘صهٕاخُ نىْهح أُس ِْش َّ ِّ ٔسهَّى انْٛ اّللُ عه ِّ د عهٗ انَُّ ِث ُ سا ْ د حرَّٗ ُج ِعه ْ ش َّى َُقص ُ ٍِِٛت ِّ خ ًْس ٘ ً ًْ د خ َّ ُثذَّ ُل اْنق ْٕ ُل نذٚ ا َحُمَُّ إََُّّ لٚ ِ٘ش َّى َُٕد ٍِٛخًس ْ ٔ ِإ ٌَّ ِر ِْ ِثٓهك اْنخ ًْ ِس Artinya: “Shalat diwajibkan kepada Nabi (Muhammad) saw. Pada malam ketika beliau mengalami Isra’(diperjalankan pada malam hari); sebanyak 50 kali. Kemudian dikurangi menjadi 5 kali. Lalu Muhammad saw dipanggil, wahai Muhammad sesungguhnya bagi-Ku (Allah) tak ada perkataan yang diganti. Dengan yang (melakukan yang) lima ini, engkau memiliki (pahala yang sama dengan melakukannya sebanyak) lima puluh (kali)” (HR. Ahmad dan Thirmidzi). Dengan demikian
pelaksanaan
shalat fardhu dalam keseharian harus
dilaksanakan secara teratur, menepati waktu-waktunya, menyempurnakan ruku', sujud, dan
bacaan-bacaannya dalam mengerjakannya. Karena terkait bahwa
kesuksesan hidup seseorang di dunia dan akhirat tergantung pada konsistensinya dalam menjaga shalat fardhu dalam kesehariannya. 2. Shalat dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist Al-Qur’an telah memberikan isyarat dan ilustrasi secara gamblang, bahwa dibalik pelaksanaan shalat terdapat rahasia yang sangat menakjubkan, yang bahkan
barangkali sering tidak terlintas dalam angan-angan kebanyakan manusia. Hanya sebagian insan saja yang memikirkan, merenungkan serta menghayati hikmahhikmah dibalik perintah shalat. Selain itu Allah swt menjelaskan bahwa shalat adalah sebuah kewajiban, sebagaimana dalam Qs. An-Nisa’ ayat 103:
Artinya: “Dirikanlah shalat itu (sabagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Depag RI, 2005:76). Maksud ayat diatas telah menjelaskan bahwa shalat merupakan sebuah kewajiban yang dibatasi oleh waktu-waktu tertentu, yang tidak boleh terlambat mengerjakannya.
Bila
kita
mencermati
ayat-ayatnya,
maka
kita
akan
mengetahuinya bahwa shalat telah diwajibkan atas ummat-ummat terdahulu maupun ummat-ummat sekarang. Dalam arti penting disini bahwa shalat memiliki kedudukan tinggi dalam Islam, maka Allah menyertakan dengan amalan-amalan utama lainnya, seperti dengan perintah zakat, dzikir, serta ibadah lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:
Artinya : “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)‖ (Depag, 2006:321). Karena Allah sangat memperhatikan shalat, maka Al-qur’an mengancam terhadap orang yang meninggalkan shalat atau melalaikannya. Begitu perhatiannya agama islam terhadap shalat, sehingga sampai-sampai kita diperintahkan untuk
selalu mengerjakan shalat, baik dalam keadaan aman ataupun dalam kondisi takut, baik dalam keadaan damai maupun sedang perang (Al-Khuly, 2007:32). Kajian-kajian dalam hadist juga menerangkan pondasi agama islam salah satunya adalah bahwa shalat yang diterima oleh Allah SWT adalah shalat yang dicontohkan oleh Nabi Saw dengan perbuatan dan perkataannya atau fi’liyah dan qauliyah. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu:
ص ِلّي َ ُاَّلل َّ صلَّى َ ُ صلُّوا َك َما َرأ َ ْيت ُ ُمونِي أ َ سلَّ َم َ قال رسول َ علَ ْي ِه َو Artinya: “ Shalatlah kamu seperti yang kamu liat, bagaimana cara aku shalat‖ (H. R. Bukhari) (Muhyiddin, 2006:16). Rasulullah juga mengajari sahabatnya agar mereka meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui ritual menjalankan shalat untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Ibadah shalat termasuk aktifitas yang paling berpotensi mendatangkan kemaslahatan dunia akhirat dan menolak kemadharatan dunia akhirat. Dengan kata lain shalat akan membawa pengaruh positif bagi kehidupan manusia apabila didirikan dengan benar serta penuh keyakinan dan penghayatan (Musbikin, 2007:276) 3. Kedudukan dan Keistemewaan Shalat Al-Qur’an menerangkan tentang keistimewaan shalat dalam berbagai aspek yang berbeda, diantara kedudukan dan keistemewaan shalat dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut (Syafi’I dan Rifai, 2006:6), yaitu: a. Shalat merupakan ibadah yang langsung diterima dari Allah Swt b. Shalat merupakan tiang agama, ibadah yang paling utama di dalam agama islam c. Shalat sebagai salah satu wasiat Nabi yang terakhir seperti yang disebutkan dalam salah satu hadis Nabi Saw:
ْ ع ٍْ أ ُ ِ ّو سهًح قان َّ سٕ ِل صَلج َّ ِّ ٔسهَّى انْٛ اّللِ صهَّٗ للاُ عه ُ َّ ِح سٛص ِ ٔ د كاٌ ِي ٍْ ا ِخ ِش ْ صَلج ٔيا يهك (ًْاَُ ُك ْى ) سٔا ِ أحًذٚد أ َّ ان
Artinya: ―Diantara akhir wasiat Nabi adalah kerjakanlah shalat, lestarikanlah shalat, dan berbuat baiklah kepada hamba sahayamu‖ (H.R Ahmad). d. Shalat merupakan amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, sabda Nabi Saw:
ْ د فق ْذ أ ْفهح ٔأَُجح ٔإِ ٌْ فسذ ْ ة تِ ِّ نع ْثذُاْ تِصَل ذِ ِّ فإ ِ ٌْ صهح خ فق ْذ ُ ُحا سٚ إ ٌَّ أ َّٔل يا خا ب ٔخسِش Artinya: “Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka ia beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya buruk maka ia rugi dan pasti menyesal” (H.R. Thabrani). e. Garis pemisah antara yang muslim dengan yang kufur, shalat merupakan bukti keimanan shalat seseorang, bagi yang meninggalkanya berarti telah ingkar kepada perintah Allah dan berarti telah kufur f. Merupakan dialog antara hamba dengan Tuhannya 4. Hikmah Shalat Menurut Hilmy Al-Khuly sebagaimana mengutip pendapat Amir an - Najjr, Shalat adalah jalinan silaturrahmi atau hubungan yang kuat antara langit dan bumi, antara hamba dengan Tuhan-Nya. Shalat dalam Islam memiliki kedudukan yang tinggi yaitu sebagai rukun dan tiang agama. Shalat menempati rukun kedua setelah membaca dua syahadat, serta menjadi lambang hubungan yang kokoh antara hamba dan hamba-Nya. Pada saat melaksanakan shalat, hamba-hamba Allah berada dalam keadaan bersih dan suci. Mereka bermunajat, berdoa dan mengharap kepada Allah agar diberikan keteguhan (Istiqomah) dalam beragama dan senantiasa memohon petunjuk-Nya (Al-Khuly, 2007:27). Seseorang yang melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya akan merasakan kenyamanan dan ketenangan jiwa. Dalam shalat terkadang kebaikan dunia dan akhirat yang mamberi petunjuk kejalan yang benar, mencegah dari kebathilan dan
kemungkaran, menolak azab neraka, menambah kesabaran, menambah kekuatan dalam jiwa. Oleh karena itu, Allah Swt menghubungkan shalat dengan keberuntungan orang muslim yang menaiki tangga keimanan. Adapun hikmah shalat menurut As-Shadieqy (1989: 559), adalah a. Mengingatkan kita kepada Allah, menimbulkan rasa takut kepada-Nya, rasa khudu’ dan tunduk kepada-Nya dan menumbuhkan dalam jiwa, rasa kebesaran dan rasa ketinggian Allah swt serta mengesankan kebesaran dan kekuasaan-Nya b. Mendidik dan melatih kita menjadi orang yang dapat menghadapi segala kesulitan dengan hati yang mantap dan tenang c. Menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan keburukan. Bacaanbacaan yang terdapat dalam shalat akan menumbuhkan perasaan akan kebesaran Allah 5. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat Untuk mencapai shalat yang sempurna shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat, rukun, dan ketentuan lain yang harus dilakukan dengan sepenuh hati. Adapun menurut Rasjid (1994;64-67) ada 7 syarat wajib shalat, syarat-syarat wajib shalat ini adalah:
a. Islam Maka tidak wajib shalat yang dilakukan oleh orang kafir dan tidak di terima. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 17 yang berbunyi:
Artinya:“Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik, ini memakmurkan masjid-masjid Allah sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir, itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya dan mereka kekal di dalam neraka.‖(Depag RI, 2006:151) b. Suci dari Haidh dan Nifas Hadits yang menerangkan tentang suci dari haidh dan nifas ini dari Aisyah ra, bersabda Rasulullah Saw, yang artinya: Dari Aisyah ra, berkata: ‖Bahwasanya Fatimah binti Abi Hubaisy selalu mengeluarkan darah, maka bersabda Rasulullah Saw :
ْٗضحُفذ ِعٛد اْنح ِ ْش ِِ اجْتٛاطًح ِت ُْ ِر ِم َِىاِرا ُحث ِ ِّ ٔسهَّى فْٛ س ْٕ ُل للاِ صهَّٗ للاُ عه ُ قا ل س صَلج َّ ان
Artinya: “sesungguhnyandarah haidh itu darah hitam dan berbau, maka tinggalkanlah shalat dan jika terjadi yang lainnya maka wudlulah kamu dan shalatlah” (HR. Bukhori). c. Berakal sehat Maka tidak wajib shalat itu bagi orang gila atau orang yang tidak berakal.
d. Baligh Tidak wajib shalat bagi anak kecil sampai baligh, akan tetapi anak kecil itu hendaknya diperintahkan untuk melakukan shalat sejak umur tujuh tahun dan shalatnya sunnah baginya, sebagaimana sabda Nabi Saw:
ًْاٍْٛ فا ض ِْشت ُُِْٕ عهٍُِْٛ ٔ ِِراتهغ عشش ِسُِٛصَلجِاِرتهغ تْع ِس َّ ٗ سثِان َّ ُي ُشٔااُن َّ ِصث (ٖ)سٔا ِ انرشيز Artinya: “Perintahkanlah anak-anak untuk melaksanakan shalat apabila telah umur tujuh tahun, dan apabila dia telah berumur sepuluh tahun, maka pukullah dia kalau dia tidak melaksanakannya” (HR. Abu Daud, Ahmad, Turmudzi). e. Telah sampai dakwah (perintah Rasulullah saw kepadanya) Orang yang belum menerima perintah tidak dituntut dengan hukum. Firman Allah Swt dalam surat An-Nisa’ ayat 165 yang berbunyi ;
Artinya:“(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alas an bagi manusia membatah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Depag RI, 2006:83). f. Melihat dan Mendengar Melihat dan mendengar menjadi syarat wajib mengerjakan shalat. Walaupun pada suatu waktu untuk mempelajari hukum - hukum syara’. Orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan hukum karena tidak ada jalan telinga untuk belajar hukum-hukum syara’. g. Jaga Maka orang yang tidur tidak wajib shalat begitu juga dengan orang lupa. Adapun hadits yang menerangkan tentang hal tersebut yaitu:
ٌْٕ ُُ ْة نج َّ ُسفِع اْنقه ُى ع ٍْ ثَل ز ع ٍِ حرّٰان ِ ِقظ ٔعْٛ ِسْرٚ ّٰٗ ْثهُغ ٔع ٍِ انُّائِ ِى حرٚ ٗ ّ ِ ِصث
ْقٛ ِفٚ ّٰٗحر Artinya: “ Ada tiga golongan manusia yang telah diangkat pena darinya (tidak di beri baban syariat) yaitu : Orang yang tidur sampai terjaga, anak kecil sampai dia baligh dan orang gila sampai dia sembuh‖ (HR. Abu Daud, Nasa’I, Hakim). Syarat sah shalat yaitu syarat - syarat yang harus dipenuhi sebelum shalat yang wajib diketahui dan jika ditinggalkan salah satu dari syarat sah, maka shalatnya tidah sah. Adapun syarat sah tersebut adalah (Rasjid, 1994: 68-71): a. Suci dari hadats kecil dan hadats besar Hadats kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar adalah belum mandi dari junub. Dalilnya adalah firman Allah Swt dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi;
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah” (Depag RI, 2006:86). b. Suci badan, pakaian, dan tempat untuk shalat Dalil mengenai harusnya suci pakaian, yaitu firman Allah Swt dalam surat Al-Muddasir ayat 4 berbunyi; Artinya : “dan pakaianmu bersihkanlah” (Depag RI, 2006:459) Kemudian dalil tentang keharusan sucinya tempat shalat yaitu hadits
Abu Hurairah ra, berkata:
ِّ ْٛ صث ُّْٕاعه:سجذ ِ ًٗ فِٗ اْن ُّ ٍِْ تا ل اْألعِْساتٛ ِّ ٔسهَّى ِحْٛ ٗ ص َّم للاُ عه ُّ ِقا لِ آنَُّث ًاي ٍْ ياء ِ رَُ ْٕت Artinya: Telah berdiri seorang laki-laki dusun kemudian dia kencing di Masjid, Rasulullah saw, biarkanlah dia dan tuangkanlah di tempat kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kamu diutus dengan membaca kemudahan dan tidak diutus dengan membawa kesulitan” (HR Bukhari). c. Masuk waktu shalat Shalat wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk waktunya dan tidak sah hukumnya shalat dilakukan sebelum masuk waktunya. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt dalam surat An-Nisa’ ayat 103 yang berbunyi;
Artinya:“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Depag RI, 2005:99).
d. Menghadap kiblat Hal ini berdasarkan firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 144 berbunyi;
Artinya:“sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya” (Depag RI, 2006:17).
Shalat mempunyai rukun-rukun yang apabila salah satu-nya ditinggalkan, maka batallah shalat tersebut. Berikut ini runtutannya secara terperinci:
a. Berniat b. Membaca Takbiratul Ihram c. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksanakan shalat wajib atau fardhu, boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit d. Membaca surat Al fatihah pada tiap – tiap raka’at e. Ruku' dengan tumakninah f. Membaca surat Al fatihah pada tiap – tiap raka’at g. I'tidal dengan tumakninah h. Sujud i. Duduk di antara dua sujud j. Membaca tasyahhud akhir serta duduk k. Tertib, berurutan mengerjakan rukun– rukun shalat (Rifa’I, 2008:34)
6. Waktu Shalat Fardhu atau Shalat Lima Waktu Shalat wajib lima waktu harus dilaksanakan dengan disiplin yaitu dengan menepati waktu-waktu shalat yang telah ditentukan. Seseorang dikatakan disiplin bila selalu melakukan shalat tepat waktu secara terus menerus, karena apabila sering terlambat atau bermalas-malas dalam mengerjakan shalat akan dianggap gagal dalam mencapai keteraturan shalat. Adapun waktu shalat– shalat wajib yaitu : a. Shalat Dzuhur Waktunya setelah tergelincirnya matahari dari pertengahan langit, akhir
waktunya apabila bayang–bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya, selain dari bayang–bayang yang ketika matahari menonggak (tepat di atas ubun-ubun) (Rasjid, 1994:62).
b. Shalat Ashar Waktunya dimulai ketika panjang banyangan semua benda sama dengan panjang bendanya (habisnya waktu shalat dzuhur) dan berlangsung sehingga terbenamnya matahari. c. Shalat Magrib Waktunya dimulai semenjak tenggelamnya matahari sampai hilangnya mega berwarna merah (syafaq) yang terlihat dilangit disebelah barat. d. Shalat Isya’ Waktu pelaksanaannya dimulai dari hilangnya mega berwarna merah (syafaq) yang terlihat dilangit sebelah barat sampai terbitnya fajar sidik. e. Shalat Shubuh Waktu pelaksanaanya mulai terbit fajar sidik sampai terbit matahari (Abdurrahman dan Bakhri, 2006:140).
B. Perilaku Menyimpang 1. Pengertian Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Sehingga, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang di maksud perilaku manusia, pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Notoatmodjo bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003:118). Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003:118) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori ―S-O-R‖ atau Stimulus – Organisme – Respon. Dengan demikian bahwa perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, sehingga perilaku merupakan sarana untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan. Perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi individu, demikian sebaliknya. Setiap individu menginginkan adanya perilaku yang teratur dan sesuai dengan yang diinginkan, keteraturan dihasilkan dari proses sosialisasi sehingga penyesuaian diri merupakan bentuk interaksi sosial agar perilaku seseorang terhadap orang lain sesuai dengan harapan. Apabila perilaku yang terjadi tidak sesuai dengan tuntutan
masyarakat maka terjadi suatu penyimpangan. Perilaku menyimpang itu merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Penyimpangan juga bisa disebabkan oleh penyerapan nilai dan norma yang tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat, sebagaimana dilihat dari sudut pandang normatife dalam buku perilaku menyimpang pendekatan sosiologi oleh Siahaan (2009:15) bahwa penyimpangan merupakan pelanggaran norma yang telah menjadi standar penting. Lebih luas lagi, para ahli berusaha mendefinisikan pengertian perilaku menyimpang. Menurut Ronald A. Hardert sebagaimana yang dikutip Vina Dwi Laningdalam buku sosiologi untuk SMA/MA kelas X, perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginan keinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi. Keinginan bersama yang dimaksudkan adalah sistem nilai dan norma yang berlaku (Laning, 2009:96). Sedangkan Sarlito Wirawan mengutip M. Gold dan J. Petronio yang mendefinisikan bahwa penyimpangan perilaku remaja dalam arti kenakalan anak (juvenile delinquency), yaitu tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatanya itu diketahui oleh petugas hukum maka ia bisa dikenai hukuman (Sarwono, 1997:196). Sehingga kenakalan remaja dapat menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat, sekolah maupun keluarga. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang atau kenakalan remaja dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh remaja yang tidak sesuai atau melawan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat ataupun di sekolah. Kaidah tersebut berwujud nilai dan norma yang mengatur perbuatan mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
2.
Ciri – ciri Perilaku Meyimpang Remaja Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat semakin meningkat dari hari ke hari. Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana pun, kapan pun, dan dapat dilakukan oleh siapa pun, sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, maka akan berakibat terganggunya keseimbangan masyarakat. Sehingga hal ini mendorong banyak ahli meneliti mengenai ciri - ciri yang bisa dipahami dari perilaku menyimpang di masyarakat. Menurut Horton dan Chester L. Hunt sebagaimana dikutip Vina Dwi Laning (2009:96) yaitu, sebagai berikut: a. Suatu perbuatan disebut menyimpang bilamana perbuatan itu dinyatakan sebagai menyimpang b. Penyimpangan terjadi sebagai konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap si pelaku menyimpang c. Ada perilaku menyimpang yang bisa diterima dan ditolak d. Penyimpangan bisa terjadi terhadap budaya ideal dan budaya real. Budaya ideal merupakan tata kelakuan dan kebiasaan yang secara formal disetujui dan diharapkan diikuti oleh anggota masyarakat. Sedangkan budaya real mencakup hal-hal yang betul-betul mereka laksanakan
3. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Remaja Sering kita temukan perilaku yang mengarah pada kenakalan atau penyimpangan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat khususnya remaja. Seperti minum minuman keras, pencurian, membolos, ribut, berkelahi, tidak sopan dan bertindak asusila. Yang semua itu disebabkan kurang matangnya pribadi dan kurang pengawasan diri. Sehingga menyebabkan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat jadi terganggu. Menurut Philip Graham sebagaimana dikutip oleh Sarwono (1997: 199) faktor
penyebab perilaku menyimpang itu ada beberapa faktor yang dibagi menjadi dua golongan, yaitu: faktor pribadi dan faktor lingkungan. a.
Faktor pribadi 1) Faktor bakat yang mempengaruhi temperamen (pemarah, hiperaktif dan lain– lain) 2) Cacat tubuh yaitu faktor kelainan yang dibawa sejak lahir seperti cacat keturunan fisi maupun psikis 3) Kemampuan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan
b.
Faktor lingkungan 1) Malnutrisi (kekurangan gizi) 2) Kemiskinan di kota–kota besar 3) Gangguan lingkungan (polusi, kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan lain– lain) 4) Migrasi ( urbanisasi, pengungsian karena perang dan lain–lain) 5) Faktor sekolah (kesalahan mendidik, kurangnya fasilitas pendidikan, dan lain– lain) 6) Faktor keluarga (perceraian, kurang perhatian dari orang tua, keluarga yang tidak harmonis, dan lain–lain)
4. Upaya Penanggulangan Perilaku Menyimpang Remaja Sudah menjadi rahasia umum jika banyak remaja di Indonesia yang melakukan tindak kejahatan atau penyimpangan. Usaha yang dilakukan dalam menanggulangi perilaku menyimpang remaja dapat dikelompokkan menjadi tindakan pencegahan (preventif), pengentasan (curative), pembetulan (corrective), dan penjagaan atau pemeliharaan (perseverative). Langkah–langkah dasar yang harus dilakukan dalam upaya penanggulangan
perilaku menyimpang atau kenakalan remaja yaitu dengan cara : a. Usaha di lingkungan keluarga 1) Menciptakan keluarga yang harmonis, terbuka dan jauh dari
kekacauan.
Sehingga akan lebih menjamin remaja untuk melewati masa transisinya dengan mulus 2) Bersikap adil terhadap anak satu dengan yang lainya, tidak membeda-bedakan karena jika hal ini terjadi anak akan memandang sebagai ketidak adilan yang mengakibatkan mereka bereaksi negative 3) Memberikan kasih sayang serta rasa aman kepada anak 4) Memenuhi kebutuhan anak, baik yang bersifat biologis ataupun yang bersifat psikologis 5) Menanamkan disiplin kepada anak sejak masih kecil agar setelah dewasa hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan (Sudarsono, 1991:128). b. Usaha di lingkungan sekolah 1) Menegakkan disiplin sekolah yang wajar dan dapat diterima siswa dan penghuni sekolah. Disiplin yang baik dan wajar dapat diterapkan dengan pembentukan aturan-aturan yang sesuai dan tidak merugikan berbagai pihak dan mengadakan operasi tertib di lingkungan sekolah secara kontinyu 2) Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dimulai dari menetapkan peraturan tentang pakaian seragam dengan maksut agar kehidupan peserta didik tampak serasi 3) Pendidik harus bersikap obyektif , jika ada kebiasaan atau sifat yang dapat mengganggu interaksi pendidik dan peserta didik atau emosional di dalam kelas, selayaknya cepat diubah dan diperbaiki 4) Meningkatkan kerja sama dengan orang tua, agar orang tua memotivasi siswa di
rumah untuk meningkatkan kualitas atau prestasi belajar dalam segala bidang (Sudarsono, 1991:131). c. Usaha di lingkungan masyarakat 1) Memberi nasihat secara langsung kepada anak yang bersangkutan agar anak yang berperilaku menyimpang meninggalkan kegiatannya yang tidak sesuai dengan seperangkat norma yang berlaku, yakni norma hukum, sosial, susila dan agama 2) Membicarakan dengan orang tua atau wali anak yang bersangkutan dan dicarikan jalan keluarnya untuk menyadarkan anak tersebut 3) Langkah terakhir, masyarakat harus berani melaporkan kepada pihak yang berwenang tentang adanya perbuatan kenakalan atau delienkuen sehingga segera dilakukan langkah–langkah prevensi secara menyeluruh (Sudarsono, 1991:134). C. Hubungan
Intensitas
Melaksanakan
Shalat
Fardhu
dengan
Perilaku
Menyimpang Ibadah shalat yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam adalah bangunan megah indah yang memiliki sejuta ruang yang menampung semua inspirasi dan aspirasi serta ekspresi positif seseorang untuk berperilaku baik, karena perbuatan dan perkataan yang terkandung dalam shalat banyak mengandung hikmah, yang diantaranya menuntut kepada mushalli untuk meninggalkan perbuatan keji dan mungkar. Pelaksanaan shalat fardhu berkaitan erat dengan perilaku yang dilakukan, karena perilaku seorang muslim merupakan sebuah cerminan keseringan dalam melaksanakan shalat. Semakin seorang itu khusyu’ dalam shalat dan selalu mengingat Allah maka tindakan yang dia lakukan akan terjaga, dia akan berpikir seribu kali ketika hendak melakukan tindakan munkar karena ia sadar betul bahwa
dirinya selalu dalam pengawasan Allah (Muhyiddin, 2006:26). Sayangnya shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari takbir, ruku’, sujud, dan salam. Sebuah kombinasi gerakan fisik yang terkait dengan tatanan fikih, tanpa ada kemauan yang mendalam atau keinginan untuk memahami hakikat yang terkandung di dalam simbol-simbol shalat. Sehingga banyak orang yang rajin shalat atau rajin beribadah, namun perilakunya tidak sunyi dari kemaksiatan dan kekerasan, tidak segan-segan untuk melaksanakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma Islam, padahal rajin melaksanakan shalat. Shalat sebagai sebuah perintah pasti benar dan pasti pula membawa kebaikan dan kebahagian hamba di dunia dan di akhirat. Dalam surah Al-Ankabut ayat 45, Allah SWT berfirman:
Artinya: "Sesungguhnya Shalat itu mencegah perbuatan keji (fahsya') dan mungkar‖ (Depag RI, 2006:321). Ayat di atas menunjukkan bahwa shalat memiliki kekuatan protektif diri yang sangat luar biasa. Sayangnya, idealitas yang digambarkan oleh nash shalat selalu saja tidak sesuai dengan kehidupan nyata sehari-hari. Banyak orang yang shalat namun masih saja membunuh, berzina, korupsi, menindas, menghancurkan dan menzalimi orang lain dan lain - lain. Dalam masyarakat terdapat berbagai individu yang berbeda perilaku dan kebiasaannya. Ada yang hidup tertib dan santun karena sudah mapan secara sosial ekonomi, namun ada pula yang kurang beruntung sehingga kekecewaan hidup terlampiaskan lewat berbagai perilaku keseharian yang menyimpang dari normanorma. Sehingga diharapkan penerapan dan pelaksanaan shalat secara konsisten
dan berdisiplin dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Pelaksanaan shalat yang seperti ini akan melahirkan sebuah "rasa" kehadiran Tuhan dalam diri dan selalu merasa dalam pengawasan Allah SWT. Oleh karena itu akan merasa dipantau dan diperhatikan Allah. Implikasinya adalah diri akan terjaga. Muncullah rasa malu sehingga seseorang tidak akan sanggup melakukan perbuatan– perbuatan yang tidak sesuai dengan norma Islam atau perilaku menyimpang. Penjelasan di atas dapat membuktikan bahwa shalat dapat menjadi perisai diri sepanjang dilaksanakan dengan kehadiran hati (khusu') dan konsisten. Sebagaimana diungkapkan oleh Musbikin (2007:276) bahwa shalat akan membawa pengaruh positif bagi kehidupan manusia apabila didirikan dengan benar serta penuh keyakinan dan penghayatan. Setelah melihat uraian beberapa di atas, maka apabila kita perhatikan dengan seksama tentulah dapat ditarik kesimpulan bahwasanya terdapat hubungan intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang.
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK PGRI 2 Salatiga 1. Sejarah Singkat SMK PGRI 2 Salatiga SMK PGRI 2 Salatiga mulanya bernama SMEA PGRI SALATIGA yang berdiri pada tahun 1986/1987, sesuai dengan namanya sekolah ini termasuk sekolah swasta yang bernaung dibawah Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Jawa Tengah. Dasar Pendiriannya : a. Banyaknya lulusan SLTP yang ingin masuk sekolah kejuruan, khususnya SMEA. b. Banyaknya lulusan SLTP yang tidak tertampung di SMEA Negeri Salatiga. 1) Pada tahun 1984/1985 jumlah pendaftar 966 orang, tertampung 240 orang, jumlah tidak tertampung 726 orang. 2) Tahun 1985/1986 jumlah pendaftar 1165 orang, tertampung 240 orang, jumlah tidak tertampung 923 orang. Dengan adanya kondisi tersebut yang di pelopori oleh bapak/ibu guru SMEA Negeri mendirikan sekolah yang diberi nama SMEA PGRI yang sekarang berubah menjadi SMK PGRI 2 Salatiga. Sebagai dasar surat ijin sementara yaitu SK Kakanwil Prop. Jateng No. 822/103/I.86 tanggal 23 juni 1986. Pada tahun 1989 sekolah mendapat No data Statistik Sekolah (NSS) dari Kakandepdikbud Kodya Salatiga No. 34.4.03.62.01.004 sehingga mendapat status terdaftar yang belum bisa ujian sendiri. Pada waktu itu kegiatan PBM dilaksanakan di Jalan A. Yani No. 14 Salatiga pada siang hari. Setelah SMEA Negeri pindah ke Kembangarum pada 1992/1993 kepala SMK PGRI mengajukan permohonan pinjam sementara gedung kepada Kakandepdikbud No.
436 b/SMEA PGRI/XI/R.93 tanggal 27 september 1993. Atas dasar tersebut diatas terbit surat ijin penghunian asset gedung bekas SMEA Negeri dari Kakandipbud Kodya Salatiga tanggal 29 September 1993. Akhir tahun 1993 SMEA PGRI berusaha akreditasi dan hasilnya dari status terdaftar menjadi diakui dengan SK Dirjen Dikdasmen Sekolah Swasta No. 525/C/Kep/1/1933 tanggal 22 Desember 1993 dengan hasil penilaian yang diperoleh 73 (akreditasi pertama). Kemudian akreditasi yang kedua dilakukan pada tahun 1998 dengan SK Dirjen Dikdasmen sekolah swasta No. 35/C.C7/Kep/MN/1998 tanggal 24 Maret 1998 dengan hasil penilaian yang diperoleh 80 (akreditasi kedua). Kemudian pada tahun 2006 dilakukan akreditasi lagi oleh Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Tengah dengan No. III/BAS PROV/TU/X/2006 tanggal 13 oktober 2006 dengan predikat Terakreditasi B (baik dalam nilai diatas 8, baik program keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran maupun program keahlian penjualan). Nomor Data sekolah yang Pertama (NDS)
: C3101423
Nomor Data Sekolah Terbaru (NDS)
: 4303320007
Nomor Statistik Sekolah (NSS)
: 342036303004
2. Program Keahlian Yang Dibuka Ijin pertama kali sekolah diselenggarakan adalah untuk dua program keahlian yaitu: a.
Program Studi Akuntansi
b.
Program Studi Manajemen Bisnis Setelah adanya kesempatan sekolah bisa membuka program keahlian yang baru
dengan diadakannya uji kelayakan. Pada tahun 2000 SMK PGRI 2 Salatiga mempunyai 3
program
keahlian
sesuai
SK
Kabid.
Dikmenjur
Prop.
Jateng
No.
486/103.08/MN/2000, tanggal 12 Oktober 2000 yaitu bidang keahlian bisnis dan
manajemen yang meliputi 3 program keahlian yaitu akuntansi, penjualan, dan sekretaris.
3. Jabatan Kepala Sekolah 1. Tahun 1986/1987 jabatan diampu oleh Dra. Rahmi oleh karena beliau harus mendampingi keluarga pindah ke Kalimantan, kemudian dijabat sementara oleh Bapak Rusmidjan, BA sampai dengan pertengahan tahun 1988. 2. Selanjutnya tanggal 18 Juni 1988 jabatan Kepala Sekolah dijabat oleh Dra. Sunarsih dengan SK YPLP PGRI Jawa Tengah No. 69/Kpts/YPLP I/VI/88 (SK I). kemudian SK yang kedua dikeluarkan oleh YPLP tahun 1997 dengan No. 74/Kpts/YPLP II/VI/92 tanggal 18 Juni 1992 dan SK yang ketiga dengan No. 424/P SK/YPLP I/IX/97 tanggal 4 September 1997. 3. Kemudian pada tanggal 30 Agustus 2001 terjadi serah terima jabatan, dari pejabat lama Dra. Sunarsih kepada Pejabat baru Fahrudin Saiful Huda, S.Pd berdasarkan SK YPLP PGRI Jawa Tengah No. 082/P/SK/YPLP.I/VI/01 berlaku mulai tanggal 1 September 2001 sampai 30 Juni 2005 dan kemudian karena prestasi yang diraihnya, beliau diangkat kembali untuk menjabat sebagai kepala sekolah periode selanjutnya selama 4 tahun terhitung mulai 2005 sampai dengan 2009, tetapi berkat prestasi yang diraih pada tahun 2008 beliau diangkat dan dipercaya oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga untuk menjadi Pengawas SMK Kota Salatiga. 4. Untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah diangkatlah Bapak Suratmin, S.Pd yang kemudian turun SK No.190/P/SK/YPLP.I/XII/2008 beliau secara resmi diangkat sebagai kepala SMK PGRI 2 Salatiga sampai sekarang.
4. Identitas Sekolah a) Nama Sekolah
: SMK PGRI 2 Salatiga
b) Alamat sekolah
: Jl. Nakula Sadewa I, Kembang Arum Salatiga
c) Status
: DIAKUI No.35/C.C7/Kep/MN/1998 tanggal 10
d) Pemilik Sekolah
Maret 1998
: Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) DIKDASEMEN PGRI.
5. Letak Geografis SMK PGRI 2
SMK PGRI 2 Salatiga, semula bernama SMEA PGRI. berdiri pada tahun 1986, dan menempati gedung SMEA Negeri Salatiga, Jl. A.Yani 14 Salatiga. Kini SMK PGRI 2 Salatiga telah memiliki gedung berlantai tiga milik sendiri dan beralamat di Jl. Nakula Sadewa I, Kembangarum, Ds. Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk. b. Sebelah timur berbatasan dengan sungai. c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk. d. Sebelah barat berbatasan SMK PGRI 1 Salatiga. Jika dilihat dari SMK PGRI 2 terletak di perkampungan. Keuntungan yang dapat diperoleh yaitu proses belajar mengajar dapat berjalan kondusif karena terlatak di perkampungan yang jauh dari kebisingan. 6. Struktur Organisasi SMK PGRI 2 Salatiga Dalam melaksanakan tugas agar bisa berjalan dengan baik dan benar maka diperlukan beberapa komponen yang saling mendukung dan bekerja sama dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari tersusun dalam bentuk struktur organisasi SMK PGRI 2 Salatiga. Struktur organisasi SMK PGRI 2 Salatiga terdiri dari Kepala Sekolah yang menduduki jabatan sebagai pemimpin. Kepala sekolah berkoordinasi dengan komite sekolah YPLP Dikdasemen PGRI Kota Salatiga. Selain itu, dalam menjalankan tugas akademiknya, kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah dan beberapa seksi, yaitu urusan pengajaran (kurikulum), kesiswaan, sarana dan prasarana, dan humas. Sedangkan untuk tugas administrasi, kepala sekolah dibantu oleh Tata Usaha. Rincian struktur organisasi ini dapat dilihat dalam lampiran.
7. Keadaan Siswa, Guru, dan Karyawan SMK PGRI 2 Salatiga a. Keadaan Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Jumlah siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun ajaran 2011/2012 secara keseluruhan adalah
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5.
siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Siswa Agama Kelas Jumla Kriste Hind L P Islam Katholik Budha h n u X.A 3 32 35 34 1 X.B 3 34 37 37 X.C 38 38 37 1 X.D 36 36 35 1 X.E 4 29 33 31 2 X.F 4 30 34 32 2 Jumlah 213 206 6 1 XI.A 3 29 31 31 XI.B 3 30 33 32 1 XI.C 33 33 33 XI.D 34 34 29 5 XI.E 8 21 29 28 1 XI.F 7 23 30 27 2 1 Jumlah 190 180 9 1 XII.A 4 30 34 32 2 XII.B 4 30 34 33 1 XII.C 4 30 34 30 1 1 XII.D 1 36 37 33 3 1 XII.E 37 37 34 3 -
6. 7.
XII.F 3 29 XII.G 4 25 Jumlah Jumlah Keseluruhan
32 29 237 640
31 27 222 608
1 2 13 28
1
-
2 3
b. Keadaan Guru SMK PGRI 2 Salatiga Guru-guru SMK PGRI 2 Salatiga merupakan guru profesional, mereka mengajar sesuai bidangnya dan sebagian besar adalah lulusan S1. Semua tenaga pengajar di SMK PGRI 2 Salatiga sebanyak 38 guru, yang terdiri dari 11 guru tetap yayasan, 10 guru DPK (diperbantukan) dan 17 guru tidak tetap yayasan. Untuk mengetahui lebih rinci keadaan guru di SMK PGRI 2 Salatiga perhatikan tabel berikut:
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tabel 3.2 Daftar Guru dan Tugasnya di SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 Pendi Nama dikan Jabatan Ket Guru DPK GTY GTTY Suratmin, S.Pd S1 Kepala Sekolah ѵ Drs. Sundowo S1 Guru Matematika ѵ Dra. Endang W S1 Guru Kewirausahaan ѵ Guru Pendokumenan Heriyanta, S.Pd S1 Dana ѵ Guru Komunikasi Yudi A. S.Pd S1 Bisnis ѵ Suwani G, S.Pd S1 Guru PKn ѵ Drs. Mahmud J R S1 Guru Bahasa Inggris ѵ Sri Agus R, S.Pd S1 Guru IPS ѵ Mahmud Y, S.Pd S1 Guru Bahasa Inggris ѵ Sri Agustini, S.Pd S1 Guru IPS ѵ Guru Pengelola Kartu Wisnu M Y, S.Pd S1 Utang ѵ Eko Yunani, S.Pd S1 Guru Bahasa Jawa ѵ M. Agus W, S.T S1 Guru Matematika ѵ Sucipto, S.Pd S1 Guru Pelayanan Prima ѵ Kuntoro, S.Pd S1 Guru KKPI ѵ Guru Komunikasi Drs. Subekti S1 Bisnis ѵ Guru Pengoprasian Joko P, M.Pd S2 Peralatan ѵ Dewi I, S.Ag S1 Guru Pendidikan ѵ
19
Jati Mintarsih, S.Pd
S1
20
Wiwin Pujiati, S.Pd Muji Mulyono, S.Pd
S1
Masruri R, S.Ag H. Wakit. BBA Ahmad Muhdi, S.Pd Roesyamtien, BA
S1 SM
Sadono Aji Ismadi S.Ag Tri Yunifah, S.S Eko SH, S.Pd Dra. Kranis Yusanti Nasikun, S.Pd
D3 S1 S1 S1
Dian N, S.Pd Yuda Prakoso A. W Darto, A.Md Rony Setyo N, S.Si M. Sudaryanto M.Triwasyhudi, S.Kom Ning Widayani, S.Pd
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
S1
Agama Islam Guru Prinsip-Prinsip Bisnis Guru Pembuatan Dokumen Guru BK Kelas XI Guru Pendidikan Agama Islam Guru Bahasa Jawa
ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ
S1
Guru Matematika Guru Bahasa Jawa Guru Pendokumenan transaksi Guru Kewirausahaan Guru Bahasa Inggris Guru PJOK Guru Ketrampilan Komunikasi Guru Seni dan Budaya Guru Bahasa Indonesia
S1 D3 S1 D3
Guru PJOK Guru Akuntansi Guru IPA Guru KKPI
ѵ ѵ ѵ ѵ
S1
Guru KKPI
ѵ
S1
Guru BK
ѵ
S1 SM
S1 S1
ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ
c. Keadaan Karyawan SMK PGRI 2 Salatiga Untuk membantu kelancaran segala kegiatan di SMK PGRI 2 Salatiga dibantu oleh tenaga non-akademik atau karyawan yang berjumlah 10 orang. Karyawankayawan tersebut mempunyai tugas membantu semua kegiatan yang ada sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga tujuan yang dicapai bisa terlaksana dengan baik. Berikut adalah tabel daftar karyawan dan jabatannya di SMK PGRI 2 Salatiga. Tabel 3.3
Daftar Karyawan SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No Nama Pendidikan Jabatan Keterangan PTY PTT 1 Sulastri SLTA Ketua TU ѵ 2 Hari Sutantini SLTA Bidang Surat menyurat ѵ 3 Kisdarwati SLTA Bendahara Sekolah ѵ 4 Endah Sulistyowati SLTA Pemjaga Perpustakaan ѵ 5 Kristiani SLTA Bidang Kepegawaian ѵ 6 Ramidi SLTP Kurir ѵ 7 Sukamto SLTP Penjaga Sekolah ѵ 8 Kuswanto SLTP Petugas Kebersihan ѵ 9 Yoeseno SLTP Satpam ѵ 10 Hanny Ardhiyanto H SLTA Satpam ѵ Keterangan: PTY = Pegawai Tetap Yayasan PTTY = Pegawai Tidak Tetap Yayasan
8. Sarana Prasarana SMK PGRI 2 Salatiga Dalam proses belajar mengajar SMK PGRI 2 Salatiga didukung dengan adanya sarana prasarana yang cukup memadai. Sarana prasarana adalah segala apa saja yang ada disekolah tersebut serta berupa fisik, baik berupa benda bergerak maupun tidak bergerak dan berfungsi membantu semua aktivitas kegiatan belajar mengajar. Berikut ini adalah data sarana prasarana SMK PGRI 2 Salatiga. Tabel 3.4 Data Sarana Prasarana SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 Kondisi No Ruang/Sarana Jumlah 1.
Ruang kelas belajar
17
Baik
2.
Ruang TU
1
Baik
3.
4
Baik
4.
Ruang kepala sekolah dan wakil kepsek Ruang guru
1
Baik
5.
Perpustakaan
1
Baik
6.
Ruang BP
1
Baik
7.
Lab. Komputer
1
Baik
8.
Lab.Bahasa
1
Baik
9.
Lab. Penjualan
1
Baik
10.
Ruang Osis
1
Baik
11.
Koperasi sekolah
1
Baik
12.
Mushola
1
Baik
13.
Ruang UKS
1
Baik
14.
Ruang peralatan dan olahraga
1
Baik
15.
Ruang penjaga sekolah
1
Baik
16.
Ruang dapur
1
Baik
17.
Ruang satpam
1
Baik
18.
Lapangan OR
1
Baik
19. Gudang
1
Baik
20. Kamar mandi siswa
4
Baik
21. Kamar Mandi guru
3
Baik
9. Visi dan Misi a. Visi umum SMK Adalah menciptakan tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi tuntunan kebutuhan pembangunan nasional baik saat ini maupun dimasa yang akan datang sejalan dengan kecenderungan globalisasi dan tuntutan bebas (ASEAN FREE TRADE AREA) AFTA-AFLA. b. Misi Umum SMK 1) Menghasilkan tamatan yang dapat menjadi faktor keunggulan dalam berbagai sektor pembangunan 2) Mengubah peserta didik dari status bebas menjadi aset pembangunan yang produktif
3) Menghasilkan tenaga kerja yang profesional untuk memenuhi tuntutan kebutuhan industrialisasi khususnya dan tuntutan pembangunan pada umumnya 4) Membekali peserta didik dengan kemampuan untuk dapat mengembangkan dirinya secara berkelanjutan
c. Visi Khusus ―The Best‖, teguh dalam iman, harmonis dalam kebersamaan, etika selalu dijaga, berjaya dalam berkarya, enerjik dalam bekerja, sehat jasmani dan rohani, tercapai yang dicita-citakan d. Misi Khusus 1) Membina wawasan wiyata mandala dengan dasar IMTAQ dan IPTEK yang seimbang 2) Menjaga pretise dalam meraih prestasi 3) Meningkatkan sinergi dan kinerja secara optimal 4) Memacu untuk terus maju mencapai prestasi yang terbaik 5) Mengembangkan wawasan kemandirian e. Motto ―BAGI KAMI BEKERJA ADALAH IBADAH, OLEH KARENA ITU KAMI SIAP MELAYANI YANG TERBAIK BAGI SISWA, SESAMA TEMAN, GURU, KARYAWAN DAN MASYARAKAT.‖ f. Logo SMK PGRI 2 Salatiga
10. Ekstrakurikuler Adapun kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang tidak wajib untuk diikuti, karena hanya merupakan tambahan dan waktu pelaksanaanya di luar jam belajar, sehingga tidak menganggu kegiatan belajar mengajar intrakulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler di SMK PGRI 2 Salatiga bertujuan untuk menambah wawasan para siswa serta mengembangkan bakat sesuai dengan minatnya masing-masing. Berikut ini adalah tabel kegiatan ekstrakulikuler di SMK PGRI 2 Salatiga. Tabel 3.5 Kegiatan Ekstrakulikuler SMK PGRI 2 Salatiga Tahun 2011/2012 Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
Jenis Ekstra Pramuka (Bantara) Basket dan Volly PMR Band Wushu Futsal Paskibra Pramuka
Waktu 2 minggu sekali 14.00 14.00 14.00 15.00 15.00 14.00 14.00
B. Penyajian Data Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang \dijawab oleh siswa SMK PGRI 2 Salatiga. Adapun yang penulis teliti adalah siswa kelas X dan kelas XI sebagai informannya. Jumlah seluruh siswa kelas X dan kelas XI adalah 386 siswa, dan penulis mengambil sampel sebanyak 182 siswa, karena angka 386 lebih mendekati 380 daripada 400 (Sugiyono, 2009: 71). Untuk responden, kelas X hanya 97 orang responden dan untuk kelas XI 85 orang responden.
Untuk mendapatkan data dari intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga, penulis membuat angket yang disebarkan kepada responden. Angket tersebut terdiri dari 10 item soal yang sesuai dengan indikator intensitas melaksanakan shalat fardhu dan indikator perilaku menyimpang. Prosedur penyajian data untuk data hasil angket ini penulis menggunakan langkah: a.
Menjumlah jawaban yang berkode A, B, dan C untuk tiap item
b.
Memberi skor jawaban pada variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan ketentuan: Skor 3 untuk jawaban berkode A. Skor 2 untuk jawaban berkode B. Skor 1 untuk jawaban berkode C.
c.
Memberi skor jawaban pada variabel perilaku menyimpang dengan ketentuan: Skor 1 untuk jawaban berkode A. Skor 2 untuk jawaban berkode B. Skor 3 untuk jawaban berkode C. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Jawaban Angket Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No Item Soal Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 001 C C C B C B C C A A 002 C C C C C C C C C C 003 C C C B B B A B B C 004 C C C C C C A B B C 005 C C C C A C A C A B 006 B C C A A A B B A B 007 C C C B B B A C B B 008 C C C B A C A B A B 009 C C B B A A A A A B 010 C B C B C C A C B C 011 C C C B B C A B B B
012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041 042 043 044 045 046 047 048 049 050 051 052 053 054 055
C C C C C B C C C C A A C C C A C C A C C B C C C C C C B C C A C C C C C C C C C C C C
C C B C C A C C C C C C C C C C C C C C C C C B B C B C C B B C C B C B C C C B C C C C
C C C B B A C C C C B B C A B B C C C A C C C A C C B C A B C B A B B C C B C B A C B C
B B C B B B B B B B B B B C A A A B B B B B B C B B B C B C C B B B C B B C C B C B B B
A C C C C C C B B B C C B B A C A B B A C A C C C C C C B C C C C A C C C C C C A C C B
A C C C C C C B B A C C B C A B A B C C C C B C C C C C C C C C C B C C C C C C C C C B
A A B A A A A A A A A A A A A B A B A A A A A A C C A A A B B A A A A A B C A A A A B A
A B C B B B B B B B B B A B B A A C B C B B B B B B B C B B B B C B B B B C C B B B C B
A B C B C B B B A B B A A B A A A A B A B A B B C C A C A B B A B C B B B A B A A B B B
B B C B C B C C A C B B A A B B B B C B B A C C C C C C B C B B B C C B C C C B B C C C
056 057 058 059 060 061 062 063 064 065 066 067 068 069 070 071 072 073 074 075 076 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 096 097 098 099
C C C C C C C C C C C C C C A C C C C C A C C A C C B B C C C C C C C C C C C C C C C C
C B B C C C C C C B C C B B B C C B C C C B C B B C C B B B A B C C B C C B C C A C C C
B B C C B B C C C B C B C C C C C A C C B C B B C C B C B C C C B C B B B C B C A C B C
A C B A C B C B B C B B B C B C C B A C B C B B B B B B C B A C C C C B A A A C A B A C
A C C C B C C C C C A B C C C C C B A C A C C C C C C C C C A C C C B B A C A C A C A C
B C C B C C C C C C A C B C B C B B B C A C B C C B B C C C A C C B C C A C B C A C A C
A C B B A A A A A A A A A A A A A A B A A A A B A A A A A A B C A A C A A A A C A A A C
B B B A B B B C B B B B B C B C B B B A B B B A B C B B B B A C C B C B B B B C A B A C
A B A A A A C C B A B A B C B C A B A B A C A B B A C B A A A C B B B A A B A C A B A B
B C B A C B C C C B C C C C C C B C C C A C B C B C C C B C B C A A B B A C C C B C B C
100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
B C C C C C C C C B C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C B B C C C C C C C C C C C C
C C C C B B C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C B B C A A C C B C C C B C B A
B B B C C B C B A B C C B B A B B C A C C C C C B A C C B B C B B A B B A B B C C B C B
B B B C C B B B B B B A B B B B C C C B C C B B B B C C C C C B B B B C C C C C B C C B
C C C C C C C C A A B C A C A B C C A A B B C B C A C C C C C C B A B B C B B C C C C B
C B C C C C C B B A B C B C A B C C B A B B C C B B C A C C B C C A B C C C C C C C C C
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A C C A A A B A B A A C A A A
B B B C C B B B A A C B C B A A C C C A B B B B B B A C C B C B C A C C B C B A B C B C
B B B A C A B B A A A A A B B A B B B A B B B B B B B B B C B B C A C B B B A B B B C C
C C C C C C C C C B C C A B B B C C B B C C C C C B C C A C B B C C C C C B C C B A C C
144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182
C C C C C C C C B A C C C C C B C C C C C C C C C C C C C C C C C A C B C C C
B B C C C C C C C C C B C B B C B C C C C C C A C C C C C C B C C B C C C C B
C B B C A C C B B A C C C C B A C C B B A C C A B C C B C B C C A C A A B B C
B B B C B B B A C B B B B B B B B B B B B C B A B B B B B B B B B C C B B B C
C B A C A B C C C A B B B B C C C C C C A B A A B B C A B C B C B C B C C C C
C C A C B C B C B A B C B B C C B B C C A B B A B C C A A B B B B C B C C B C
A C A B A B A A A A B B A A C A A C A C A B A A A A A A A A A A B B C A A B B
B B C C B B B B C B B B B C B C C B B B B A B A C B C A A B B B B B B B B B C
A B B C A C B A B B B B B B B A C B B B A B A A B B B B A B B B B C B B B A B
C C B C C C C C B C C B C C C C C C B C B C C C B C C B B C C C B C C C C C C
Tabel 3.7 Data Hasil Angket Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu pada Siswa Tahun Pelajaran 2011/2012 No KELAS Frekuensi Skor Jumlah Responden A B C A B C
001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041
Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X
2 0 1 1 3 4 1 3 5 1 1 5 1 0 1 1 3 1 1 3 2 2 3 4 3 5 4 6 1 2 4 1 4 1 2 0 0 2 1 3 0
2 0 5 2 1 4 5 3 3 3 5 2 4 2 5 3 5 3 5 4 4 5 4 3 3 3 4 1 5 4 2 4 3 4 3 3 2 4 0 5 5
6 10 4 7 6 2 4 4 2 6 4 3 5 8 4 6 2 6 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 5 3 5 5 7 8 4 9 2 5
6 0 3 3 9 8 3 9 15 3 3 15 3 0 3 3 9 3 3 9 6 6 9 12 9 15 12 18 3 6 12 3 12 3 6 0 0 6 3 9 0
4 0 10 4 2 12 10 6 6 6 10 4 8 4 10 6 10 6 10 8 8 10 8 6 6 6 8 2 10 8 4 8 6 8 6 6 4 8 0 10 10
6 10 4 7 6 2 4 4 2 6 4 3 5 8 4 6 6 6 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 5 3 5 5 7 8 4 9 2 5
16 10 17 14 17 22 17 19 23 15 17 22 16 12 17 15 25 15 17 20 18 19 20 21 19 23 22 23 17 18 20 16 21 16 17 13 12 18 12 21 15
042 043 044 045 046 047 048 049 050 051 052 053 054 055 056 057 058 059 060 061 062 063 064 065 066 067 068 069 070 071 072 073 074 075 076 077 078 079 080 081 082
Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X
0 3 2 2 1 1 0 1 1 2 4 1 0 1 4 0 1 4 2 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 2 3 2 6 1 2 2 1 2 1
5 4 3 5 3 5 4 1 1 5 2 3 4 5 4 4 5 2 3 4 1 1 3 4 3 4 5 1 5 0 3 6 3 1 3 2 5 5 5 2 5
5 3 5 3 6 4 6 8 8 3 4 6 6 4 2 6 4 6 5 4 8 8 6 4 4 4 4 8 3 9 5 2 4 7 1 7 3 3 4 6 4
0 9 6 6 3 3 0 3 3 6 12 3 0 3 12 0 3 12 6 6 3 3 3 6 9 6 3 3 6 3 6 6 9 6 18 3 6 6 3 6 3
10 8 6 10 6 10 8 2 2 10 4 6 8 10 8 8 10 4 6 8 2 2 6 8 6 8 10 2 10 0 6 12 6 2 6 4 10 10 10 4 10
5 3 5 3 6 4 6 8 8 3 4 6 6 4 2 6 4 4 5 4 8 8 6 4 4 4 4 8 3 9 5 2 4 7 1 7 3 3 4 6 4
15 20 17 19 15 17 14 13 13 19 20 15 14 17 22 14 17 20 17 18 13 13 15 18 19 18 17 13 19 12 17 20 19 15 25 14 19 19 17 16 17
083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 096 097 098 099 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123
Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI
1 2 2 6 0 2 2 0 2 6 2 4 0 8 1 6 0 1 1 1 2 1 2 1 1 5 5 2 3 4 1 5 3 1 1 3 5 1 1 1 1
5 4 3 2 1 2 3 5 5 2 3 3 0 1 3 2 1 5 5 4 0 1 4 3 5 2 4 3 1 3 5 3 5 2 1 3 2 4 4 3 4
4 4 5 2 9 6 5 5 3 2 5 3 10 1 6 2 9 4 4 5 8 8 4 6 4 3 1 5 6 3 4 2 2 7 8 4 3 5 5 6 5
3 6 6 18 0 6 6 0 6 18 6 12 0 24 3 18 0 3 3 3 6 3 6 3 3 15 15 6 9 12 3 15 9 3 3 9 15 3 3 3 3
10 8 6 4 2 4 6 10 10 4 6 6 0 2 6 4 2 10 10 8 0 2 8 6 10 4 8 6 2 6 10 6 10 4 2 6 4 8 8 6 8
4 4 5 2 9 6 5 5 3 2 5 3 10 1 6 2 9 4 4 5 8 8 4 6 4 3 1 5 6 3 4 2 2 7 8 4 3 5 5 6 5
17 18 17 24 11 16 17 15 19 24 17 21 10 27 15 24 11 17 17 16 14 13 18 15 17 22 24 17 17 21 17 23 21 14 13 19 22 16 16 15 16
124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI
1 3 2 1 2 1 0 0 2 7 1 0 2 0 2 2 0 2 1 2 2 0 3 0 4 0 1 3 1 5 0 0 1 1 0 3 1 0 1 0 5
5 5 1 2 2 3 5 6 3 1 4 4 3 5 3 1 5 2 2 3 3 6 4 1 3 4 4 2 5 3 6 7 5 5 5 2 3 4 5 4 3
4 2 7 7 6 6 5 4 5 2 5 6 5 5 5 7 5 6 7 5 5 4 3 9 3 6 5 5 4 2 4 3 4 4 5 5 6 6 4 6 2
3 9 6 3 6 3 0 0 6 21 3 0 6 0 6 6 0 6 3 6 3 0 9 0 12 0 3 9 3 15 0 0 3 3 0 9 3 0 3 0 15
10 10 2 4 4 6 10 12 6 2 8 8 6 10 6 2 10 4 4 6 6 12 8 2 6 8 8 4 10 6 12 14 10 10 10 4 6 8 10 8 6
4 2 7 7 6 6 5 4 5 2 5 6 5 5 5 7 5 6 7 5 4 4 3 9 3 6 5 5 4 2 4 3 4 4 5 5 6 6 4 6 2
17 21 15 14 16 15 15 16 17 25 16 14 17 15 17 15 15 16 14 17 13 16 20 11 21 14 16 18 17 23 16 17 17 17 15 18 15 14 17 14 23
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182
Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI
1 3 8 1 1 1 4 4 1 1 1 1 2 1 2 1 1 0
4 3 0 6 4 2 4 3 5 6 4 7 4 4 4 4 5 3
5 4 2 3 5 7 2 3 4 3 5 2 4 5 4 5 4 7
3 9 24 3 3 3 12 12 3 3 3 3 6 3 6 3 3 0
8 6 0 12 8 4 8 6 10 12 8 14 8 8 8 8 10 6
5 4 2 3 5 7 2 3 4 3 5 2 4 5 4 5 4 7
16 19 26 18 16 14 22 21 17 18 16 19 18 16 18 16 17 13
Tabel 3.8 Jawaban Angket Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No Responden 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018
1 A B A A A A A A A B A B A B A A A B
2 A B A B A A A A B A A B A C A A A A
3 B B A A A A A A A B A A A A A A A A
Item 4 B C B B A B A A A B B B B C B B A B
Soal 5 A A A A A A A A A B A A A A A A A A
6 A B A A A A A A A A A A A A A A A A
7 B B A A A B B A B A B B B B B B A A
8 B C B C A B C A C B B A B B B C B B
9 B B B B A A A A A A B A B B B B B B
10 B B A A A A A A A A A A A A A A A A
019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041 042 043 044 045 046 047 048 049 050 051 052 053 054 055 056 057 058 059 060 061 062
A B A A A B A A A A A A B A A A B A A A B A B B B A A A A B A A B A A B B A A A B A B A
A A A A A A A A A A A A B A A B B A A A B A B A A A A A A A A A A A A A B A A A A B A A
A A A A A A A A A A A A A A A C A A A A A B B A A A A A B A A A B A A A A A B A A B B B
B A B B A A B A A B B B A B A B B B B A B C B B A C C A B C A C C A B B A A A A B A C B
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A
A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A B B A A A A A C B A B B B B A A B A B B B B A A B B A B B B B C A A B B B B B
A C A B A C C B A C B B A B A C A C C A B C C B C C C B B C C C C B C C B A B B A B C B
B A B B A A A A A A A B A A A B B B B B C A B A B A A A A A B B B A B A A A B A A B B B
A A A A A A A A C A A A A A A C C C C A C B A A A C A A A C A A B A C A A A A A A A B B
063 064 065 066 067 068 069 070 071 072 073 074 075 076 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 096 097 098 099 100 101 102 103 104 105 106
A B A A A A A A C A A A A A B A B A A A B A A A C B A B A A A C A A A A A A A A B A B A
A B A A A A A A A A A A A A B A A A C A A A C A C B A A A A A A A A B A B A A A A A A C
A B B A A A A A A A A A A A A A A B A A A A B A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A
B C B A A B B B B B B A B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B C B B A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
C B B A A A B A B B B B C A B A B B B B B B B B A A B A A B B A B A B B B B B B C A A B
B B A C C B B B C C B B C B B C C A C C C A C B B B C B B B C C B C B A B A B A B B A A
B B A A A B A B B A B B B A B A A A A A A B A A A B A B B A A A A A B A B B B B A A A A
A C A A A C A A A A B A A A C A A A A A A A A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A
107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
A A A A A A A A A A B B A B B B C A A B B B A A B B A A A B A B A A B B A A B B B B A A
A A A A A A A A A B A A A B B B C B A A C B B B A A A A A B A B A A B B B C B A B C A A
A A A A A A A A A A A B A B B A B A A A B A B A A A A A A A A B A B A A A B A A A B A A
B B B B B B B B A B B B A B B B B B B B C C B A B B B B B B B B B B B B B B B B B C B B
A A A A A A A A A A A A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A
B B B B B B B B B A A B B B B B A B B C B A B B A B A A A B A B C B A B B B B B B B B A
A B A B B B B B A B C C A B B B B B B C B B B B C C C C C C C B C C B B C C C B C B B C
B A A A B A A B A A A B A B B B B A A B B B B A B A A B B B B B B A B B A A B A B B B B
A A A A A A A A A A A B A A A A C A A A C A A C A A A A A C A A A A A C A A C A A A A A
151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182
B A A A B A A B A A B B B B B B A A A A A A A A A A A B A B A A
A A A A A A A A A C A B A A B A A A A A A A A A A A A B A A B B
A A A A A A B C A A B B B A A A A A B A A A A A A A B A A A A B
B B B B A B B B A B C B C B B A B B B C B A B B B B B B B C B C
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A B A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B A A B A B B A B B B B B B B B B A C A B B A A A A B B B A B
B B B B B C B B B B B B B B B A A A C C B A A A C B B B B A B B
A A A A B A B B B A A B B A A A A A A B B A A A A B A B A A A A
A A A A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
Tabel 3.9 Data Hasil Angket Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No Responden 001 002 003 004 005
KELAS Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X
A 4 1 7 6 10
Frekuensi B C 6 0 7 2 3 0 3 1 0 0
A 4 1 7 6 10
Skor B 12 14 6 6 0
Jumlah C 0 6 0 3 0
16 21 13 15 10
006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041 042 043 044 045 046
Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X
7 8 10 7 5 6 6 6 4 6 6 8 6 8 8 8 7 10 7 7 9 9 8 8 7 6 7 10 3 4 5 5 9 4 5 4 6 6 6 7 9
3 1 0 2 5 4 4 4 4 4 3 2 4 2 1 2 3 0 2 2 1 0 1 2 3 3 3 0 4 5 3 3 1 4 3 5 4 3 1 1 1
0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 3 1 2 2 0 2 2 1 0 1 3 2 0
7 8 10 7 5 6 6 6 4 6 6 8 6 8 8 8 7 10 7 7 9 9 8 8 7 6 7 10 3 4 5 5 9 4 5 4 6 6 6 7 9
6 2 0 4 10 8 8 8 8 8 6 4 8 4 2 4 6 0 4 4 2 0 2 4 6 6 6 0 8 10 6 6 2 8 6 10 8 6 2 2 2
0 3 0 3 0 0 0 0 6 0 3 0 0 0 3 0 0 0 3 3 0 3 3 0 0 3 0 0 9 3 6 6 0 6 6 3 0 3 9 6 0
13 13 10 14 15 14 14 14 18 14 15 12 14 12 13 12 13 10 14 14 11 12 13 12 13 15 13 10 20 17 17 17 11 18 17 17 14 15 17 15 11
047 048 049 050 051 052 053 054 055 056 057 058 059 060 061 062 063 064 065 066 067 068 069 070 071 072 073 074 075 076 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087
Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X
7 5 7 7 3 8 5 6 6 10 7 8 7 4 3 4 6 2 7 9 9 6 7 7 5 7 5 7 6 9 3 8 6 7 6 7 6 7 5 7 6
3 2 2 1 5 2 3 3 3 0 3 2 3 6 5 6 3 6 3 0 0 3 3 3 3 2 5 3 2 1 6 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2
0 3 1 2 2 0 2 1 1 0 0 0 0 0 2 0 1 2 0 1 1 1 0 0 2 1 0 0 2 0 1 1 1 0 2 1 1 0 2 0 2
7 5 7 7 3 8 5 6 6 10 7 8 7 4 3 4 6 2 7 9 9 6 7 7 5 7 5 7 6 9 3 8 6 7 6 7 6 7 5 7 6
6 4 4 2 10 4 6 6 6 0 6 4 6 12 10 12 6 12 6 0 0 6 6 6 6 4 10 6 4 2 12 2 6 6 4 4 6 6 6 6 4
0 9 3 6 6 0 6 3 3 0 0 0 0 0 6 0 3 6 0 3 3 3 0 0 6 3 0 0 6 0 3 3 3 0 6 3 3 0 6 0 6
13 18 14 15 19 12 17 15 15 10 13 12 13 16 19 16 15 20 13 12 12 15 13 13 17 14 15 13 16 11 18 13 15 13 16 14 15 13 17 13 16
088 089 090 091 092 093 094 095 096 097 098 099 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128
Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas X Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI
5 7 5 6 7 7 7 7 8 5 8 5 7 6 7 6 8 8 8 7 7 8 7 6 7 7 6 9 7 7 3 9 3 3 4 1 6 7 5 1 5
5 2 4 3 3 2 1 3 1 5 2 5 3 4 3 2 2 2 1 3 3 2 3 4 3 3 4 1 3 2 6 1 7 7 6 5 4 3 3 6 4
0 1 1 1 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 4 0 0 2 3 1
5 7 5 6 7 7 7 7 8 5 8 5 7 6 7 6 8 8 8 7 7 8 7 6 7 7 6 9 7 7 3 9 3 3 4 1 6 7 5 1 5
10 4 8 6 6 4 2 6 2 10 4 10 6 8 6 4 4 4 2 6 6 4 6 8 6 6 8 2 6 4 12 2 14 14 12 10 8 6 6 12 8
0 3 3 3 0 3 6 0 3 0 0 0 0 0 0 6 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 12 0 0 6 9 3
15 14 16 15 13 14 15 13 13 15 12 15 13 14 13 16 12 12 13 13 13 12 13 14 13 13 14 11 13 14 18 11 17 17 16 23 14 13 17 22 16
129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169
Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI
4 6 6 6 8 7 7 3 7 3 6 6 5 3 6 5 3 6 4 2 6 7 6 7 8 8 5 8 5 2 8 6 5 3 4 6 5 8 8 8 7
6 3 3 3 1 2 2 5 2 7 2 3 5 6 3 3 5 4 5 6 4 2 4 3 2 2 5 1 5 7 2 3 4 7 5 4 5 2 2 2 2
0 1 1 1 1 1 1 2 1 0 2 1 0 1 1 2 2 0 1 2 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
4 6 6 6 8 7 7 3 7 3 6 6 5 3 6 5 3 6 4 2 6 7 6 7 8 8 5 8 5 2 8 6 5 3 4 6 5 8 8 8 7
12 6 6 6 2 4 4 10 4 14 4 6 10 12 6 6 10 8 10 12 8 4 8 6 4 4 10 2 10 14 4 6 8 14 10 8 10 4 4 4 4
0 3 3 3 3 3 3 6 3 0 6 3 0 3 3 6 6 0 3 6 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3 0 3 3 0 3 0 0 0 0 0 3
16 15 15 15 13 14 14 19 14 17 16 15 15 18 15 17 19 14 17 20 14 14 14 13 12 12 15 13 15 19 12 15 16 17 17 14 15 12 12 12 14
170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182
Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI Kelas XI
6 7 9 8 9 8 7 6 4 7 7 7 5
1 3 1 2 1 1 3 4 6 3 2 3 4
3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
6 7 9 8 9 8 7 6 4 7 7 7 5
2 6 2 4 2 2 6 8 12 6 4 6 8
9 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 0 3
17 13 11 12 11 13 13 14 16 13 14 13 16
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini, akan diuraikan data tentang variabel hubungan intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga. Analisis data ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban- jawaban atas permasalahan-permasalahan yang telah diajukan dalam bab pendahuluan. Bab analisis data terdiri tiga bagian yaitu analisis terhadap masing- masing variabel, pengajuan hipotesis dan pembahasan. Analisis tiap variabel, dalam bab ini intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang. Analisis terhadap masing-masing variabel dapat dilakukan dengan teknik statistik deskriptif. Setiap variabel akan dilaporkan dalam sub bab tersendiri dengan merujuk pada permasalahan dan tujuan penelitian. Sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan, untuk penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment. Setelah uji hipotesis selesai maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap hasil uji hipotesis yang dilakukan. A. Analisis Deskriptif d.
Analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan intensitas melaksanakan shalat fardhu pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012 dan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2011/2012. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka data yang sudah terkumpul dan tersaji pada bab sebelumnya penyusun berikan penilaian pada variabel intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan pedoman penyekoran alternatif jawaban A dengan nilai 3, jawaban B dengan nilai 2, dan jawaban mC dengan nilai 1. Sedangkan pada variabel perilaku menyimpang penyusun berikan penilaian dengan pedoman penyekoran alternatif jawaban A dengan nilai 1, jawaban B dengan nilai 2, dan jawaban C dengan nilai 3.
Dari pedoman penyekoran tersebut, maka diperoleh skor tentang intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga dari 182 orang responden. Skor tertinggi dan terendah pada variabel x (intensitas melaksanakan shalat fardhu) berturut-turut adalah 27 dan 10, sedangkan skor tertinggi dan terendah pada variabel y (perilaku menyimpang) berturut- turut adalah 23 dan 10. Mengenai data selengkapnya tentang skor masing-masing variabel dapat melihat tabel 3.7 dan tabel 3.9. Setelah diketahui skor- skor pada masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah menganalisisnya melalui analisis deskriptif. Dalam analisis deskriptif, data dianalisis secara bergantian, dimulai dari variabel x kemudian variabel y yang disajikan dalam sub bab yang berbeda. Di bawah ini adalah analisis data yang penyusun sajikan. Langkah pertama adalah mencari rata- rata skor hasil angket intensitas melaksanakan shalat fardhu. Untuk mencari rata-rata data berkelompok digunakan rumus:
fi xi fi
Keterangan:
: Mean (rata-rata)
fi
: Jumlah responden
fi xi
: Jumlah frekuesi x titik tengah interval (Sugiono, 2011:54)
Sebelum menghitung rata- rata maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan distribusi kelompok, dengan langkah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah kelas Rumus yang digunakan adalah:
K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K
: Jumlah kelas
n
: Jumlah responden
log
: Logaritma (Sugiono, 2011:35)
Dengan rumus tersebut maka diperoleh jumlah kelas sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 182 = 1 + 3,3 x 2,260 = 1 + 7.458 = 8.458 dibulatkan menjadi 9 2.
Menentukan panjang kelas/interval Panjang kelas/interval (c) dapat diperoleh dengan rumus:
Keterangan: c: Panjang kelas/interval R: Range K: Jumlah kelas (Sugiyono, 2011:36) Adapun rumus R (range) sendiri adalah sebagai berikut: R = Xt – Xr +1 Keterangan: R: Range Xt: Skor tertinggi Xr: Skor terendah
Dari rumus tersebut range dan panjang kelas sebagai berikut: R = Xt – Xr +1 = 27 – 10 +1 = 18
=2 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka interval yang diperoleh 2, sehingga dalam perhitungan ini menggunakan interval 2, oleh sebab itu tabel penolong perhitungan rata-rata tersaji sebagai berikut: Tabel 4.1 Tabel Distribusi Skor Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu Tahun Pelajaran 2011/2012 No Kelas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9
Interval C 10-11 12-13 14-15 16-17 18-19 20-21 22-23 24-25 26-27 Jumlah
Titik Tengah 10,5 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5 22,5 24,5 26,5
Frekuensi Fi 5 14 35 61 28 17 13 7 2 182
Fi x xi 52,5 175 507,5 1006,5 518 348,5 292,5 171,5 53 3125
Berdasarkan tabel penolong itu, maka rata- rata (mean) dari skor intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga dihitung dengan rumus sebagai berikut:
fi xi fi
3125 182
17,17 Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh rata-rata skor
intensitas
melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 17,17. Langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori-kategori skor angket intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menetapkan tiga kategori yang terdiri dari tinggi, sedang, rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk menetapkan kategori-kategori di atas adalah sebagai berikut: Panjang
interval
=
Keterangan: Panjang
interval
:
Panjang interval kategori yang digunakan
X ti
: Nilai tertinggi ideal
X ri
: Nilai terendah ideal
n
kategori
: Jumlah kategori yang diinginkan
Sebelum menggunakan rumus tersebut untuk menentukan kategori-kategori yang diinginkan, maka terlebih dahulu penyusun akan memaparkan tentang nilai skor ideal yang berlaku dalam penyusunan skripsi ini. Penetapan skor ideal berdasarkan baik skor tertinggi maupun terendah diperoleh dari jumlah skor dan item penyekorannya. Dalam penelitian ini, jumlah soal masing-masing angket ada dua variabel x dan y adalah 10, dengan tiga item jawaban yaitu A,B,C yang berskor masing-masing 3, 2, 1 maka skor ideal untuk kedua angket tersebut berkisar antara 10 - 30. Di mana angka 10 adalah skor ideal terendah dan 30 adalah skor ideal tertinggi.
Setelah diketahui skor ideal terendah dan tertinggi, langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori yang dimaksud dengan rumus yang telah ditetapkan di atas:
Panjang
interval
= = = = 6,67 dibulatkan menjadi 7
Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukanlah interval dan kategorinya sebagaimana tabel berikut: Tabel 4.2 Tabel Interval dan Kategori Skor Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011 No Interval Kategori 1. 24-30 Tinggi 2. 17-23 Sedang 3. 10-16 Rendah Tabel 4.2 di atas merupakan acuan dalam menetapkan kategori skor angket intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012. Skor-skor angket yang telah dipaparkan dalam
tabel 3.7 kemudian
dikonsultasikan dengan tabel 4.2 tersebut dan menghasilkan tabel kategori skor intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 beserta jumlah respondennya. Tabel 4.3 Tabel Kategori Skor Intensitas Melaksanakn Shalat Fardhu Beserta Frekuensi Respondennya No Interval Kategori Jumlah Respoden 1. 24-30 Tinggi 9 2. 17-23 Sedang 97 3. 10-16 Rendah 76 Jumlah Responden 182
Dari penyebaran frekuensi tersebut, dapat dihitung persentase frekuensi dengan rumus sebagai berikut: P
F x 100 % N
Keterangan: P
= persentase skor
F
= frekuensi
N
= jumlah responden (Sudijono , 2010: 43)
1. Tinggi P
F x 100 % N
9 x100 % 182
4,95% 2. Sedang P
F x 100 % N
97 x100 % 182
53,29% 3. Kurang P
F x 100 % N
76 x100 % 182
41,76%
Berdasarkan perhitungan tersebut, selanjutnya kami sajikan tabel yang memuat kategori skor, frekuensi dan hasil angket intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011.
Tabel 4.4 Tabel Kategori Skor, Frekuensi dan Prosentase Hasil Angket Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011 No Inteval Kategori Frekuensi Prosentase 1. 24-30 Tinggi 9 4,95% 2. 17-23 Sedang 97 53,29% 3. 10-16 Rendah 76 41,76% Jumlah Responden 182 100% Dari tabel tersebut terlihat intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 salatiga tahun pelajaran 2011/2012 berada dalam kategori sedang sebanyak 97 orang responden dari 182 orang atau sekitar (53,29%) berada dalam rentang 17 23. Adapun responden dengan kategori rendah ada 76 orang (4,95%), dan 9 orang untuk kategori
tinggi yaitu
4,95% dalam rentang
24-30. Dengan demikian,
pernyataan tersebut menjawab permasalahan pertama yaitu ―bagaimana intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012‖. Untuk menjawab permasalahan kedua tentang perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012, telah kami sajikan tabel hasil penyekoran angket tentang perilaku menyimpang pada siswa yang telah penyusun sebarkan kepada 182 orang responden. Adapun skor tiap butirnya, tidak sama dengan skor pada butir pertanyaan untuk angket tentang intensitas melaksanakan shalat fardhu untuk lebih jelasnya sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A dengan nilai 1. 2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2.
3. Alternatif jawaban C dengan nilai 3. Dari pedoman penyekoran tersebut, diperoleh skor tertinggi dan terendah variabel perilaku menyimpang
pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga berturut-turut
adalah 23 dan 10. Untuk mengetahui skor-skor selengkapnya dapat melihat tabel 3.9. Langkah
selanjutnya adalah mencari
rata-rata skor hasil perilaku
menyimpang pada siswa. Untuk mencari rata-rata data berkelompok digunakan rumus:
fi xi fi
Keterangan:
: Mean (rata-rata)
fi
: Jumlah responden
fi xi
: Jumlah frekuensi x titik tengah interval (Sugiono, 2009:54)
Adapun langkah langkah dalam menghitung rata- rata dan data distribusi kelompok, sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah kelas Rumus yang digunakan adalah: K
= 1 + 3,3 log n
Keterangan: K
: Jumlah kelas
n
: Jumlah responden
log : Logaritma (Sugiono, 2009:35) Dengan rumus tersebut maka diperoleh jumlah kelas sebagai berikut: K
= 1 + 3,3 log n
K
= 1 + 3,3 log 182
= 1 + 3,3 x 2,260 = 1 + 7,458 = 8,458 dibulatkan menjadi 9 2. Menentukan panjang kelas/interval Panjang kelas/interval (c) dapat diperoleh dengan rumus:
Keterangan: C: Panjang kelas/interval R: Range K: Jumlah kelas (Sugiyono, 2010:36) Adapun rumus R (range) sendiri adalah sebagai berikut: R = Xt – Xr +1 Keterangan: R: Range Xt: Skor tertinggi Xr: Skor terendah Dari rumus tersebut range dan panjang kelas sebagai berikut: R
= Xt – Xr +1 = 23 – 10 + 1 = 14
= 1,5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka interval yang diperoleh 1 atau 2. Namun, dalam perhitungan ini penulis menggunakan interval 2, sehingga tabel penolong perhitungan rata - ratanya tersaji sebagai berikut: Tabel 4.5 Tabel Distribusi Skor Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No Kelas
Interval C
Titik Tengah
Frekuensi(fi)
fi . xi
1
9-10
9,5
5
47,5
2 3 4 5 6 7 8 9
11-12 13-14 15-16 17-18 19-20 21-22 23-24 25-26 Jumlah
11,5 13,5 15,5 17,5 19,5 21,5 23,5 25,5
28 70 44 24 8 2 1 0 182
322 945 682 420 156 43 23,5 0 2639
Berdasarkan tabel penolong di atas, maka rata-rata (mean) dari skor perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga dihitung dengan rumus sebagai berikut:
fi xi fi 2639 182
14,5 Dari hasil perhitungan tersebut, diperoleh rata-rata perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga yaitu 14,5. Langkah selanjutnya adalah menentukan kategori-kategori skor angket yang diperoleh. Adapun pengkategorian
skor-skor
tersebut sama persis dengan pengkategorian skor angket intensitas melaksanakan shalat fardhu, yaitu berdasarkan rumus dibawah ini: Panjanginterval = Keterangan: Panjang
interval
Panjang interval kategori yang digunakan
:
X ti
: Nilai tertinggi ideal
X ri
: Nilai terendah ideal
n
kategori
:
jumlah kategori yang diinginkan
Sebagaimana angket intensitas melaksanakan shalat fardhu maka skor ideal untuk angket perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga juga berkisar antara 10 - 30. Di mana angka 10 adalah skor ideal terendah dan 30 adalah skor ideal tertinggi. Setelah diketahui skor ideal terendah maupun tertinggi, langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori yang dimaksud dengan rumus yang telah ditetapkan di atas: Panjang
interval
= = = = 6,67 di bulatkan menjadi 7
Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukanlah interval dan kategorinya sebagaimana tabel berikut: Tabel 4.6 Tabel Interval dan Kategori Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012
No
Interval
Kategori
1. 2. 3.
24-30 17-23 10-16
Tinggi Sedang Rendah
Tabel 4.6 di atas merupakan acuan dalam menetapkan kategori skor angket perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012. Skor- skor angket yang telah dipaparkan dalam tabel 3.9 kemudian dikonsultasikan dengan tabel 4.6 dan menghasilkan tabel kategori skor perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 beserta jumlah respondennya. Tabel 4.7 Tabel Kategori Skor Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 Beserta Frekuensi Respondennya No Interval Kategori Jumlah Respoden 1 24-30 Tinggi 0 2 17-23 Sedang 35 3 10-16 Rendah 147 Jumlah Responden 182
Dari penyebaran frekuensi tersebut, dapat dihitung persentase frekuensi dengan rumus sebagai berikut: P
F x 100 % N
Keterangan:
P
= persentase skor
F
= frekuensi
N
= jumlah responden (Sudijono , 2010: 43)
1. Tinggi P
F x 100 % N
0 x100 % 182
0% 2. Sedang P
F x 100 % N
35 x100 % 182
19,23% 3. Rendah P
F x 100 % N
147 x100 % 182
80,77% Berdasarkan perhitungan tersebut, selanjutnya kami sajikan tabel yang memuat kategori skor, frekuensi dan hasil angket perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012. Tabel 4.8 Tabel Kategori Skor, Frekuensi dan Prosentase Hasil Angket Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No Interval Kategori Frekuensi Prosentase 1. 24-30 Tinggi 0 0% 2. 17-23 Sedang 35 19,23% 3. 10-16 Rendah 147 80,77% Jumlah Responden 182 100% Dari tabel 4.8 tersebut di atas terlihat bahwa perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 berada dalam kategori rendah sebanyak 147 orang responden dari 182 orang atau sekitar (80,77%) berada dalam rentang 10-16. Adapun responden dengan kategori sedang ada 35 orang (19,23%), dan 0 orang (0%) untuk kategori tinggi.
Dengan demikian, pernyataan tersebut menjawab permasalahan kedua yaitu ―bagaimana perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Pengujian Hipotesis Pada bagian ini, penyusun melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya yaitu ―ada hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakn shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012‖. Terlebih dahulu penyusun
mencari data ada tidaknya hubungan antara
variabel (korelasi) x dan y dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk mempermudah proses analisis, penulis menggunakan tabel penolong koefisien korelasi sebagai berikut ini: Tabel 4.9 Tabel Koefisien Korelasi Hubungan Intensitas Melaksanaan Shalat Fardhu dengan Perilaku Menyimpang pada Siswa SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No X Y X2 Y2 X.Y Responden 01 16 16 256 256 256 02 10 21 100 441 210 03 17 13 289 169 221 04 14 15 196 225 210 05 17 10 289 100 170 06 22 13 484 169 286 07 17 13 289 169 221 08 19 10 361 100 190 09 23 14 529 196 322 010 15 15 225 225 225 011 17 14 289 196 238 012 22 14 484 196 308 013 16 14 256 196 224 014 12 18 144 324 216 015 17 14 289 196 238 016 15 15 225 225 225 017 25 12 625 144 300
018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041 042 043 044 045 046 047 048 049 050 051 052 053 054 055 056 057 058 059
15 17 20 18 19 20 21 19 23 22 23 17 18 20 16 21 16 17 13 12 18 12 21 15 15 20 17 19 15 17 14 13 13 19 20 15 14 17 22 14 17 20
14 12 13 12 13 10 14 14 11 12 13 12 13 15 13 10 20 17 17 17 11 18 17 17 14 15 17 15 11 13 18 14 15 19 12 17 15 15 10 13 12 13
225 289 400 324 361 400 441 361 529 484 529 289 324 400 256 441 256 289 169 144 324 144 441 225 225 400 289 361 225 289 196 169 169 361 400 225 196 289 484 196 289 400
196 144 169 144 169 100 196 196 121 144 169 144 169 225 169 100 400 289 289 289 121 324 289 289 196 225 289 225 121 169 324 196 225 361 144 289 225 225 100 169 144 169
210 204 260 216 247 200 294 266 253 264 299 204 234 300 208 210 320 289 221 204 198 216 357 255 210 300 289 285 165 221 252 182 195 361 240 255 210 255 220 182 204 260
060 061 062 063 064 065 066 067 068 069 070 071 072 073 074 075 076 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 096 097 098 099 100 101
17 18 13 13 15 18 19 18 17 13 19 12 17 20 19 15 25 14 19 19 17 16 17 17 18 17 24 11 16 17 15 19 24 17 21 10 27 15 24 11 17 17
16 19 16 15 20 13 12 12 15 13 13 17 14 15 13 16 11 18 13 15 13 16 14 15 13 17 13 16 15 14 16 15 13 14 15 13 13 15 12 15 13 14
289 324 169 169 225 324 361 324 289 169 361 144 289 400 361 225 625 196 361 361 289 256 289 289 324 289 576 121 256 289 225 361 576 289 441 100 729 225 576 121 289 289
256 361 256 225 400 169 144 144 225 169 169 289 196 225 169 256 121 324 169 225 169 256 196 225 169 289 169 256 225 196 256 225 169 196 225 169 169 225 144 225 169 196
272 342 208 195 300 234 228 216 255 169 247 204 238 300 247 240 275 252 247 285 221 256 238 255 234 289 312 176 240 238 240 285 312 238 315 130 351 225 288 165 221 238
102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143
16 14 13 18 15 17 22 24 17 17 21 17 23 21 14 13 19 22 16 16 15 16 17 21 15 14 16 15 15 16 17 25 16 14 17 15 17 15 15 16 14 17
13 16 12 12 13 13 13 12 13 14 13 13 14 11 13 14 18 11 17 17 16 23 14 13 17 22 16 16 15 15 15 13 14 14 19 14 17 16 15 15 18 15
256 196 169 324 225 289 484 576 289 289 441 289 529 441 196 169 361 484 256 256 225 256 289 441 225 196 256 225 225 256 289 625 256 196 289 225 289 225 225 256 196 289
169 256 144 144 169 169 169 144 169 196 169 169 196 121 169 196 324 121 289 289 256 529 196 169 289 484 256 256 225 225 225 169 196 196 361 196 289 256 225 225 324 225
208 224 156 216 195 221 286 288 221 238 273 221 322 231 182 182 342 242 272 272 240 368 238 273 255 308 256 240 225 240 255 325 224 196 323 210 289 240 225 240 252 255
144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 JUMLAH
13 16 20 11 21 14 16 18 17 23 16 17 17 17 15 18 15 14 17 14 23 16 19 26 18 16 14 22 21 17 18 16 19 18 16 18 16 17 13 3140
17 19 14 17 20 14 14 14 13 12 12 15 13 15 19 12 15 16 17 17 14 15 12 12 12 14 17 13 11 12 11 13 13 14 16 13 14 13 16 2628
169 256 400 121 441 196 256 324 289 529 256 289 289 289 225 324 225 196 289 196 529 256 361 676 324 256 196 484 441 289 324 256 361 324 256 324 256 289 169 56106
289 361 196 289 400 196 196 196 169 144 144 225 169 225 361 144 225 256 289 289 196 225 144 144 144 196 289 169 121 144 121 169 169 196 256 169 196 169 256 38958
221 304 280 187 420 196 224 252 221 276 192 255 221 255 285 216 225 224 289 238 322 240 228 312 216 224 238 286 231 204 198 208 247 252 256 234 224 221 208 44695
Langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi antara variabel X dan Y dengan
rumus product moment. Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui:
X
: 3140
Y
: 2628
X2
: 56106
Y2
: 38958
XY : 44695 n
: 182
( X )( Y ) n rxy 2 2 X Y 2 2 X Y n n (3140)(2628) 44695 182 rxy 2 3140 38958 26282 56106 182 182 XY
rxy
44695 45340,21978 56106 54173,6263738958 37947,16484
rxy
645,21978 1932,373631010,83516
rxy
645,21978 1953311,20746
rxy
645,21978 1397,609104
rxy 0,461659685
rxy 0,462
C. Pembahasan Dari hasil perhitungan korelasi product moment tersebut menghasilkan rhitung sebesar 0,462. Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan rhitung dengan rtabel. Harga rtabel untuk jumlah responden 182 dan taraf signifikansi 1% adalah 0,194. Dari uraian di atas terlihat bahwa harga rxy hitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 1%. Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang dengan arah negatif. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ―ada
hubungan
antara
intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku
menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012‖ dapat diterima dengan arah negatif.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian panjang di atas, maka penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Intensitas melaksanakan shalat fardhu di SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2010/2011adalah bervariasi, yaitu kategori tinggi 9 orang responden prosentase (4,95%)
rentang
24-30. Kategori sedang
sebanyak
dengan
97
orang
responden dari 182 orang atau sekitar (53,29%) berada dalam rentang 17 - 23. Dan untuk kategori rendah ada 76 orang (41,76%), rentang 10-16. 2.
Perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012 adalah bervariasi, yaitu kategori rendah sebanyak 147 orang responden dari 182 orang atau sekitar (80,77%) berada dalam rentang 24-30. Adapun responden dengan kategori sedang ada 35 orang (19,23%) rentang 17-23, dan 0 orang (0%) untuk kategori tinggi rentang 24-30.
3.
Ada hubungan signifikan antara intensitas melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012‖. Hipotesis
yang
berbunyi
―ada hubungan
antara
intensitas
melaksanakan shalat fardhu dengan perilaku menyimpang pada siswa SMK PGRI 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012‖ dapat diterima dengan arah negatif. Kesimpulan ini diambil dari perolehan konsultasi antara rhitung dengan rtabel pada taraf signifikansi 1% untuk 182 responden yang memperlihatkan bahwa rhitung -0,462 dan rtabel adalah 0,194. Dengan demikian rhitung > rtabel dan hipotesis di atas diterima dengan arah negatif. B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Untuk guru a. Intensitas melaksanakan shalat fardhu berkaitan erat dengan perilaku, sehingga guru harus lebih memperhatikan perilaku yang dilakukan oleh siswa dan pribadi siswa. b. Guru Pedidikan Agama Islam (PAI) lebih memperhatikan dan mengontrol siswa agar selalu melaksanakan shalat dengan rajin dalam kehidupan sehari–hari di sekolah ataupun di rumah.
2.
Untuk siswa a. Shalat merupakan kewajiban manusia yang
beragama Islam, dan sebagai
pencegah perbuatan yang buruk sehingga siswa perlu meningkatkan intensitas melaksanakan shalat fardhu. b. Agar seluruh siswa lebih senantiasa patuh dan taat pada peraturan - peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. 3.
Untuk Kepala Sekolah agar lebih menegakkan peraturan dan mendisiplinkan siswa agar siswa patuh dan taat pada peraturan-peraturan yang telah di tetapkan.
4.
Untuk peneliti yang ingin mengkaji penelitian yang sama sebaiknya diikuti dengan metode kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Slamet & Suyono, Moh. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia. Cet ke I. Al-Khuly, Hilmy. 2007. Mukjizat Kesembuhan dalam Gerakan Shalat. Jogjakarta: Hikam Pustaka. Ar-Rahbawi, Abdul Qodir. 2008. Fikih Shalat Empat Madzab. Jogjakarta: Hikam Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ash Shiddieqy, T. M. H. 1989. Pedoman Shalat. Jakarta: Bulan Bintang. Cet. Ke 17. Dariyo, Agus. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Ghalia Indonesia. Departemen Agama RI. 2005. Bandung: Diponegoro. Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. Haryanto, S. 2001. Psikologi Shalat (Kajian Aspek-aspek Psikologis Ibadah Shalat). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kamarrulzaman, AKA & Al-Barry, Dahlan Y. 2005. Kamus Ilmiah Serapan. Yogyakarta: Absolut. Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Muhyiddin, Asep & Salahuddin, Asep. 2006. Salat Bukan Sekedar Ritual. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. Pertama. Musbikin, Imam. 2007. Rahasia Shalat Khusyu’. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Cet. ke 1. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. ke 2. Poerwadarminta, W.J.S, 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rasjid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Cet. ke 27. Rifa’I, Moh. 2009. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: Karya Toha Putra. Sangkan, Abu. 2004. Pelatihan Shalat Khusyu’: Shalat Sebagai Meditasi Tertinggi dalam Islam. Jakarta: Baitul Ihsan. Sarwono, Sarlito W. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet. ke 4. Siahaan, Jokie MS. 1991. Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologi. Jakarta: Indeks. Singarimbun, Masri & Effendi, Moh. 1981. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Sudarsono. 1991. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet. ke 22. Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ————. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Syafi’i, Abdullah & Rifa’i, Juhdi. 2006. Meraih Nikmat Sahalat Khusyu’. Jakarta: Alifbata.
Lampiran 2
Struktur Organisasi SMK PGRI 2 Salatiga
Lampiran 3
Tata tertib sekolah SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012
Lampiran 4
Angket Intensitas Melaksanakan Shalat Fardhu Angket Penelitian Intensitas Melaksanakan Shalat Fardu Tahun Pelajaran 2011/2012
A. Data Responden Nama
: ........................................
Kelas
: .......................................
No. Absen : ....................................... B. Petunjuk Pengisian Angket 1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama! 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan kondisi anda! 3. Isilah angket ini dengan jujur, jangan terpengaruh oleh teman Anda, karena jawaban tidak mempengaruhi nilai! 4. Setelah diisi secara lengkap, mohon diserahkan kepada petugas yang menyerahkan angket tadi! C. Angket Intensitas Melaksankan Shalat Fardu 1. Apakah Anda selalu melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjama’ah bersama orang tua di rumah ? a. Selalu melaksanakan shalat maghrib dan isya’ berjama’ah bersama orang tua di rumah b. Hanya berjama’ah shalat maghrib atau isya’ saja bersama orang tua c. Jarang berjama’ah shalat maghrib ataupun isya’ bersama orang tua di rumah 2. Ketika waktu shalat dhuhur tiba, apakah Anda melaksanakan shalat di sekolah? a.
Ya, selalu melaksanakan shalat dhuhur di sekolah karena diharuskan berjama’ah
b.
Shalat dhuhur berjama’ah jika ada teman yang mengajak
c.
Melaksanakan shalat dhuhur di rumah
3. Apakah Anda pernah melaksanakan shalat berjama’ah di masjid? a.
Melaksanakan shalat berjama’ah di masjid 5 sampai 7 kali dalam 1 minggu
b.
Melaksanakan shalat berjama’ah di masjid 1 sampai 4 kali dalam 1 minggu
c.
Tidak pernah melaksanakan shalat berjamaa’ah di masjid
4. Apakah Anda selalu tepat waktu dalam melaksanakan shalat fardu (menyegerakan shalat setelah mendengar adzan)? a.
Segera melaksanakan shalat fardu setelah mendengar adzan
b.
Melaksanakan shalat fardu meskipun tidak tepat waktu atau tidak menyegerakan shalat
c.
Melaksanakan shalat fardu sesuka hati
5. Bagaimana intensitas shalat isya’ Anda dalam 1 minggu ? a.
Melaksanakan shalat isya’ 7 kali atau secara terus menerus dalam 1 minggu
b.
Melaksanakan shalat isya’ 5 sampai 6 kali dalam 1 minggu
c.
Sering tidak melaksanakan shalat isya’ karena kecapekan atau ketiduran
6. Bagaimana intensitas shalat fardu Anda dalam 1 hari ? a.
Melaksanakan shalat fardu terus menerus dalam 1 hari
b.
Melaksanakan 4 kali shalat fardu dalam 1 hari
c.
Sering lupa atau hanya melaksanakan 1 kali shalat fardu dalam 1 hari
7. Kapan Anda melaksanakan shalat subuh? a.
Melaksanakan shalat subuh sebelum matahari terbit
b.
Melaksanakan shalat subuh bersamaan matahari terbit
c.
Melaksankan shalat subuh setelah matahari terbit
8. Ketika Anda sakit, apakah yang akan Anda lakukan? a.
Tetap melaksanakan shalat fardu sebagaimana mestinya karena sebuah kewajiban
b.
Melaksanakan shalat fardu jika kuat
c.
Meninggalkan atau mengganti shalat fardu yang di tinggalkan di lain waktu
9. Waktu shalat tiba ketika Anda bermain dengan teman-teman, apa yang akan Anda lakukan? a.
Minta ijin ke teman-teman untuk melaksanakan shalat fardu terlebih dahulu
b.
Menunda shalat karena sedang asyik bermain
c.
Tidak melaksanakan shalat karena tidak enak meninggalkan teman - teman
10. Ketika perjalanan jauh apakah Anda sering untuk menjamak atau mengqoshor shalat ? a.
Melaksanakan shalat dalam perjalanan
b.
Menjama’ ataupun mengqoshor shalat fardu
c.
Tidak melaksanakan shalat karena dalam perjalanan susah mencari air dan tempat untuk shalat
Lampiran 5
Angket Perilaku Menyimpang Angket Penelitian Perilaku Menyimpang Tahun Pelajaran 2011/2012
A. Data Responden Nama
: ........................................
Kelas
: .......................................
No. Absen : ....................................... B. Petunjuk Pengisian Angket 1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama! 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan kondisi Anda! 3. Isilah angket ini dengan jujur, jangan terpengaruh oleh teman Anda, karena jawaban tidak mempengaruhi nilai! 4. Setelah diisi secara lengkap, mohon diserahkan kepada petugas yang menyerahkan angket tadi! C. Angket Perilaku Menyimpang 1. Apakah Anda tiba di sekolah setelah bel masuk berbunyi? a. Tiba di sekolah sebelum bel berbunyi b. Kadang-kadang tiba di sekolah setelah bel berbunyi c. Ya, selalu tiba di sekolah setelah bel berbunyi 2. Apabila Anda berhalangan hadir ke sekolah, apakah Anda membuat surat ijin yang sah (dari orang tua/wali/surat keterangan dari dokter)? a. Ya, selalu membuat surat izin b. Membuat surat izin jika sempat membuatnya c. Tidak pernah membuat surat izin karena tidak sempat 3. Apakah Anda pernah memakai seragam yang tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh sekolah? a. Selalu memakai seragam sesuai dengan peraturan sekolah b. Kadang memakai seragam sekolah tetapi tidak sesuai dengan peraturan c. Tidak memakai seragam jika seragamnya basah
4. Ketika ulangan berlangsung, apakah Anda selalu mengerjakannya sendiri? a.
Mengerjakan sendiri sebisanya
b.
Minta bantuan teman jika soalnya sulit
c.
Bekerja sama dengan teman saling menukar jawaban
5. Ketika sekolah apakah Anda pernah membawa majalah dewasa (porno)? a.
Tidak pernah membawa karena tidak punya
b.
Pernah membawa majalah dewasa 1 kali
c.
Sering membawa majalah dewasa
6. Apakah Anda mempergunakan fasilitas sekolah dengan baik
dan sebagaimana
mestinya? a.
Mempergunakan dengan baik dan sebagaimana mestinya
b.
Menggunakan semaunya sendiri
c.
Merusak bahkan menghilangkanya
7. Apakah Anda mengikuti program atau kegiatan yang diadakan oleh sekolah? a.
Ya, selalu mengikuti program atau kegiatan yang diadakan oleh sekolah
b.
Jarang mengikuti program atau kegiatan yang diadakan oleh sekolah
c.
Tidak pernah mengikuti program atau kegiatan yang diadakan sekolah karena malas
8. Apakah Anda pernah bermain HP sewaktu pembelajaran berlangsung? a.
Tidak, karena dilarang mengaktifkan HP sewaktu pelajaran sehingga
selalu
memperhatikan pelajaran b.
Bermain HP jika pelajaran membosankan
c.
Selalu mencuri-curi kesempatan untuk bermain HP sewaktu pembelajaran
9. Jika ada pelajaran yang Anda tidak sukai apa yang akan Anda lakukan? a.
Tetap mengikuti pelajaran karena itu menjadi kewajiban
b.
Mencari kesibukan sendiri (bermain atau mengganggu teman)
c.
Meninggalkan pelajaran
10. Apakah Anda pernah bersikap tidak sopan kepada guru? a.
Selalu menghormati guru karena guru adalah orang yang memberikan kita ilmu
b.
Hanya menghormati guru yang kita suka saja
c.
Pura - pura menghormati guru jika di depannya
NIM. 12108002