HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MI AL – ISLAM SUTOPATI 1 KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
DISUSUN OLEH : NAMA
: TAKSIS
NIM
: 11410038
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MI AL – ISLAM SUTOPATI 1 KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
DISUSUN OLEH : NAMA
: TAKSIS
NIM
: 11410038
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
SKRIPSI HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MI AL – ISLAM SUTOPATI 1 KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011/2012
DISUSUN OLEH : NAMA
: TAKSIS
NIM
: 11410038
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Pada Tanggal 6 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M. Ag
__________________
Sekretaris Penguji
: Drs. Djoko Sutopo
__________________
Penguji I
: Drs. Alfred, M. SI
__________________
Penguji II
: Drs. Bahroni, M. Pd
__________________
Penguji III
: Drs. Badwan, M. Ag
__________________ Salatiga, ............................... Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO Hidup Hanya Sekali, Hiduplah Yang Berarti
PERSEMBAHAN Untuk orang tuaku tercinta atas Segala do’a, dukungan dan kasih sayang, para dosenku, Isriku: Nur Khasanah, anak-anakku: Bagas Eko Prabowo dan Naisilva Khairani yang selalu memberikan dorongan dan semangat, saudara-saudara seperjuangan di Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat d`an karunia yang dilimpahkanNya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Baliau Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa bimbingan dan dorongan selama penulis studi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Ketua STAIN Salatiga, Bapak Dr. Imam Sutopo, M. Ag 2. Pembimbing, Bapak Drs. Badwan, M. Ag yang penuh kesabaran dan ketulusan hati telah mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Dosen Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga yang telah mendidik dan memberikan bekal selama studi. 4. Bapak Kepala MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian ini. 5. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah memberikan dukungan do’a serta dukungan materiil maupun spirituil kepada penulis. 6. Istriku tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan guna terselesaikannya skripsi ini. 7. Anak-anakku tersayang yang telah memberikan dorongan dan semangat guna terselesaikannya skripsi ini. 8. Saudara-saudaraku seperjuangan di Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amien Salatiga, 7 Juli 2012
Penulis
ABSTRAK
TAKSIS, 2012: Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Keagamaan Siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Badwan, M. Ag Kata kunci: perhatian orang tua dan perilaku keagmaan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif mengenai hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, penelitian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner (angket) dan dengan analisis data deskriptif kualitatif yaitu mengklasifikasikan semua data-data yang diperoleh untuk dikumpulkan, diolah dan disimpulkan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil analisis mengungkapkan bahwa perhatian orang tua siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang diperoleh persentase pada kategori tinggi 90% dalam kategori sedang 50%, dan dalam kategori rendah 5%. Sedangkan perilaku keagamaan siswa diperoleh hasil 3,33% dalam kategori tinggi, 20% dalam kategori sedang dan 76,66% berada dalam kategori rendah. Sedangkan hasil analisis rxy = 0,728 lebih dari “r” product moment pada taraf signifikan 5% adalah 0,250 ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang. Kemudian dihubungkan dengan pedoman interpretasi koofisien korelasi diketahui hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa dalam kategori kuat.
DAFTAR ISI Halaman Judul ...........................................................................................
i
Nota Dinas Pembimbing ...........................................................................
ii
Halaman Pengesahan ................................................................................
iii
Halaman Motto dan Persembahan ............................................................
iv
Kata Pengantar ..........................................................................................
vi
Abstrak ......................................................................................................
viii
Daftar Isi ....................................................................................................
ix
Daftra Tabel ..............................................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..............................................................
3
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................
3
E. Kegunaan Penelitian ..........................................................
4
F. Definisi Operasional ..........................................................
4
G. Metode Penelitian ..............................................................
9
H. Sistematika Penulisan .......................................................
12
KAJIAN TEORI A. Perhatian Orang Tua ........................................................
14
1. Pengertian Perhatian Orang Tua .................................
14
2. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua ...........................
14
3. Peran Perhatian Orang Tua .........................................
16
4. Tugas dan Perhatian Orang Tua ..................................
17
B. Pengertian Perilaku Keagamaan Siswa .............................
21
1. Perilaku Keagamaan ....................................................
21
2. Karakteristik Perilaku Keagamaan ..............................
24
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perlaku Keagamaan
25
C. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa ................................................................................. BAB III
BAB IV
26
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ...............
28
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...........................
28
2. Subjek Penelitian .........................................................
28
B. Hasil Penelitian .................................................................
31
ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif ............................................................
42
1. Data Mengenai Perhatian Orang Tua ..........................
42
2. Hasil Data Perilaku Keagamaan Siswa ......................
48
B. Analisis Lanjutan ..............................................................
53
C. Analisis Pendahuluan ........................................................
54
1. Tingkat Perhatian Orang tua .......................................
54
2. Perilaku Keagamaan Siswa .........................................
69
D. Analisis Data Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Keagamaan Siswa .............................................................
64
E. Analisis Uji Hipotesis .......................................................
68
F. Interpretasi Hasil Penelitian .............................................. BAB V
72
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................
73
B. Saran ..................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN -
Daftar Riwayat Hidup
-
Surat Keterangan Penelitian
-
Angket
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai kegiatan sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam sebuah proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Pendidikan sebagai suatu sistem tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang ada dalam sistem tersusun dan tidak dapat terpisahkan dari rangkaian atau komponen yang berhubungan secara dinamis dalam suatu kesatuan. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia telah diatur dalam sistem Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pada Bab II, pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahas Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Secara garis besar pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sifatnya.
Salah satu syarat untuk memasuki globalisasi adalah profesionalitas. Profesi sebetulnya adalah pengertian yang diimport dari dunia barat bersamasama dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai salah satu unsur pendidik, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami
bagaimana
peserta
didik
belajar
dan
bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik, serta memahami tentang bagaimana siswa belajar. (Winaputra, 2007: 1) Rendahnya apresiasi masyarakat terutama para orang tua terhadap anaknya adalah mengenai perilaku keagamaan karena perilaku
merupakan
tindakan dan tidak tampak maka sering terbengkalai oleh orangtua. Melihat hal diatas, maka dijelaskan bahwa perhatian orang tua dalam kegiatan belajar mengajar terutama di lingkungan rumah maka sangat diperlukan, sebagai contoh jika anak hanya sering bermain saja, maka anak akan malas untuk belajar, yang nantinya akan menjadikan siswa tidak menghargai kepada siapapun karena tidak memahami nilai-nilai keagamaan. Dengan memahami uraian diatas, pendidikan mempunyai kedudukan yang penting dalam upaya menyiapkan anak didik, sebab pendidikan merupakan suatu proses budaya yang berfungsi untuk meningkatkan kehidupan, martabat manusia yaitu sebagai manusia yang cerdas dan berkepribadian utuh. Perhatian orang tua juga sangat diperlukan untuk menciptakan peserta didik agar memenuhi target yang akan dicapai. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul ”Hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012.”
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhatian orang tua dengan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang ? 2. Bagaimana perilaku keagamaan siswa pada MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang? 3. Adakah hubungan antara perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan pada siswa MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dengan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. 2. Untuk mengetahui situasi perilaku keagamaan siswa pada MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. 3. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan pada siswa MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari gabungan dua kata yaitu “hipo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang berarti kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bersifat baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini terdapat dua macam hipotesis yaitu :
1. Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis Alternatif (Ha) menyatakan bahwa: “Ada hubungan antara perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran”. 2. Hipotesis Nihil/Nol (Ho) Hipotesis nihil menyatakan bahwa : “tidak ada hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran”. E. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis Diharapkan dapat memberi kan sumbangan bagi perkembangan dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dapat memperkaya khasanah pendidikan Islam. 2. Secara Praktis. Apabila ada hubungan maka orang tua dapat memperoleh pemahaman tentang arti pentingnya perhatian orang tua dengan anaknya. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. 1. Perhatian Orang Tua Perhatian adalah keaktifan peningkatan perhatian seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik
yang didalam maupun yang ada diluar. Menurut Suryabrata (1993:14) perhatian diartikan menjadi dua macam : a. Perhatian yaitu pemusatan tenaga / kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek. b. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah suatu perbuatan yang sifatnya membimbing, mengarahkan dan mendidik kearah kebaikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Untuk menghindari pemahaman di luar masalah yang diteliti, maka penulis
memberikan
indikator-indikator
yang
nantinya
mempermudah dalam pembahasannya, sebagai berikut : 1) Orang tua akrab dengan anggota keluarga 2) Memberi dorongan dan motivasi 3) Menghargai pendapat anak 4) Kebutuhan dipenuhi 5) Memberi jalan keluar bila ada kesulitan 6) Memberi kan pengarahan tentang agama 7) Memberi pujian sebagai motivator prestasi anak 8) Membagi tugas keluarga 9) Peduli terhadap kegiatan anak 10) Menanamkan kedisiplinan dan norma-norma agam kepada anak
akan
2. Perilaku Keagamaan Perilaku menurut Purwadarminto (1984: 56) adalah tingkah laku, kelakuan, perbuatan yang dilakukan oles seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku dalam bahasa Arab disebut akhlak. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. (Ilyas, 2004: 2). Menurut Glock dan Stark yang dikutip oleh Ancok (2004: 77), ada 5 macam bentuk perilaku keagamaan yaitu : a.
Keyakinan (ideologi) / Akidah Islam Siap keberagamaan ini, berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut,
misalnya keyakinan
terhadap Allah SWT, malaikat, nabi, kitab Allah, qadla’ dan qodar. b.
Peribadatan / Praktek Agama Peribadatan atau praktik agama ini, mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dalam islam peribadatan menyangkut pelaksanaan solat, puasa, zakat, haji, do’a, dzikir dan sebagainya.
c.
Pengetahuan Agama Bentuk perilaku keberagamaan ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi.
d.
Pengalaman Bentuk konsekwensi komitmen agama berlainan dengan bentuk yang sudah dibicarakan diatas. Bentuk ini mengacu kepada identifikasi akibat-akibat
keyakinan
keagamaan,
praktik
pengalaman
dan
pengetahuan seseorang dari hari kehari. Menurut Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, rumusan Glock Stark yang membagi perilaku
keagamaan yang menjadi lima
bentuk dan tingkat tertentu mempunyai kesesuaian dengan Islam. Walaupun tak sepenuhnya sama, bentuk keyakinan dapat disejajarkan dengan aqidah, bentuk praktek agama dapat disejajarkan ibadah dan bentuk pengalaman dapat disejajarkan dengan akhlaq (Ancok dan Suroso, 2004: 80). 1) Ibadah Kata “ibadah” menurut bahasa berarti taat, tunduk, menurut, mengikuti dan do’a. Adapun kata “ibadah” menurut istilah semua bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh keridlaan Allah swt dan mendambakan pahala dari-Nya diakhirat (Thib dan Musdah, 2003: 137). Secara garis besar ibadah dibagi menjadi dua macam yaitu:
a) Ibadah Khassah (khusus) atau ibadah (mahdlah) ibadah yang ketentuanya
pasti,
yakni
ibadah
yang
ketentuan
dan
pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nash dan merupakan sari ibadah kepada Allah swt, seperti shalat, puasa, zakat dan haji. b) Ibadah ammah (umum) yaitu semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah swt, seperti makan, minum dan bekerja mencari nafkah. (Thib dan Musdah, 2003: 142). 2) Akhlak Kata “akhlak” secara bahasa berarti budi pekerti, perangai, tigkah laku atau tabiat. Sedangkan secara istilah “akhlak”adalah tabiat atau sifat seseorang yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. (Mustofa, 1999: 15). Pada variabel ini penulis juga memberikan indikator-indikator Untuk menghindari pemahaman diluar masalah yang diteliti, sebagai berikut : a. Sering datang terlambat b. Malas dalam belajar c. Belum tertib dalam manjalankan ibadah d. Belum menerapkan do’a harian yang diberikan keluarga dan sekolah
e. Masih belum menghormati kepada orang tua dan orang yang lebih tua f. Belum rutin dalam mengaji di rumah g. Belum memperhatikan pelajaran yang diberikan baik di keluarga maupun di sekolah h. Masih sering tidak belajar i. Masih sering berkelahi dengan temannya j. Masih kurang menghargai pendapat orang lain G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian a. Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif analisis korelasi yaitu mengumpulkan data sebanyakbanyaknya mengenai bentuk-bentuk perhatian orang tua untuk dicari hubungan dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran. b. Rancangan Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran.
2. Lokasi Penelitian Tempat penelitian di MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Tahun Pelajaran 2011/2012. (Anggoro, 2007: 4.2) Populasi dalam penelitian ini adalah 168 siswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberi kan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Suharsimi Arikunto memberi kan batasan-batasan cara mengambil sampel. Bila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi dan jika lebih dari 100, dapat diambil antara 10% - 25% atau tergantung kemampuan peneliti. (Suharsimi, 1998: 117) Dari penjelasan diatas untuk mempercepat
dan
mempermudah
penelitian
ini
maka
kami
menggunakan teknik random sampling, kami mengambil sampel kelas V dan kelas VI yang berjumlah 60 siswa.
4. Instrumen Penelitian Instrumen atau Variabel
penelitian adalah objek penelitian. Dalam
penelitian ini ada dua variabel yaitu : a. Variabel bebas (Independent Variabel). Yaitu perhatian orang tua dengan simbol “X” b. Variabel terikat (Dependent Variabel). Yaitu perilaku keagamaan siswa diberi simbol “Y” 5. Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner/Angket Yaitu merupakan suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal dan disebarkan kepada responden. Untuk itu penulis membuat daftar pertanyaan dan kemudian disebarkan kepada responden, dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah siswa-siswi MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran.. b. Observasi Ialah kegiatan untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang berlangsung baik di sekolahan maupun diluar sekolahan. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment. Teknik ini untuk mengukur kuat tidaknya hubungan
antara variabel perhatian orang tua (X) dengan variabel perilaku keagamaan siswa (Y). H. Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini terdiri dari: Bab. I. Pendahuluan Bab ini bertujuan untuk memberi kan informasi kepada pembaca tentang gambaran umum masalah yang diteliti, yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab. II. Landasan Teori Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang melandasi seluruh analisis masalah yang dibahas, yang diambil dari beberapa literatur atau pustaka. Bab. III. Hasil Penelitian Pada bab ini menerangkan kepada pembaca tentang gambaran umum penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab. IV. Analisis Data Pada bab ini, masalah yang dipecahkan yang berisi data dan analisis data. Bab. V. Penutup
Pada bab ini merupakan bab penutup atau bagian terakhir dari penulisan skripsi, dimana dalam bab ini meliputi dua unsur yaitu kesimpulan dan saran. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian Perhatian Orang Tua Banyak konsep yang diajukan para ahli pendidikan mengenai arti perhatian, di antaranya : a. Menurut Suryabrata, perhatian adalah pemusatan tenaga tertuju pada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuai aktivitas yang dilakukan (Suryabrata,1993:14) b. Menurut Kartono, perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu
obyek
(Kartono,1990:111) c. Menurut Ahmadi, Perhatian adalah keaktifan jiwayang diarahkan kepada sesuatu obyek, baik di dalam maupun di luar (Ahmadi, 2003:145) d. Menurut Sriyanti, perhatian merupakan pemusatan seluruh aktivitas individu terhadap suatu obyek atau sekumpulan obyek atau perangsang (Sriyanti,2003:22)
Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan aktivitas psikis yang ditujukan pada suatu obyek. Menurut Syaiful Bahari Djamarah orang tua adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Djamarah, 2004:189). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian orang tua adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak dan merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayahdan anaknya,atau ibu dan anaknya. Dari beberapa pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa pengertian perhatian orang tua adalah keadaan dalam arti pribadi seseorang yang sedang melaksanakan aktivitas berupa pemusatan perhatian atau konsentrasi yang semuanya ditujukan pada sekumpulan obyek, yang dilakukan oleh ayah, ibu. 2. Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua a. Berdasarkan intensitasnya, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Perhatian intensif 2) Perhatian tidak intensif Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktifitas akan makin sukseslah aktivitas tersebut. (Suryabrata, 1993:14)
b. Berdasarkan atas timbulnya perhatian dibedakan mejadi dua yaitu : 1) Perhatian spontan (perhatian tidak disengaja) 2) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja) c. Berdasarkan atas luasnya objek yang dikenai, perhatian-perhatian dibedakan menjadi : 1) Perhatian terpencar (distributive) Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju kepada bermacam-macam objek. 2) Perhatian terpusat (konsentratif) Perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas. 3. Peran Perhatian Orang Tua Perhatian orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap pendidikan dalam membentuk kepribadian dan perilaku anak. Karena orang tua merupakan pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberi kan pengetahuan, perilaku , dan keterampilan yang memadai, suri tauladan, bertanggung jawab baik yang bersifat jasmani maupun rohani kepada anak-anaknya. Sesuai sabda rasul yang artinya : Ishak telah berkata kepadaku. Abdur Razak telah memberi tahukan kepadamu, Muamar telah memberi tahukan
kepadamu, dari Hamam, dari Abi Hurairoh RA berkata: Telah bersabda Rasululloh SAW:
Artinya : Tidaklah seseorang anak yang dilahirkan itu kecuali membawa fitah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanya yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR. Muslim). Pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak, hendaknya mencakup : a. Dasar pendidikan budi pekerti dengan memberi norma pandangan hidup walau masih dalam bentuk yang sederhana. b. Intelektual dengan mengajarkan pokok kaidah percakapan, bertututr bahasa yang baik c. Pembentukan kebiasaan dengan pembentukan kepribadian yang baik dan wajar yaitu pembiasaan untuk hidup bersih, tertib, disiplin dan rajin d. Pendidikan agama, melatih dan membiasakan beribadah kepada Allah SWT e. Sosial dengan melatih anak tentang tata cara bergaul yang baik terhadap lingkungannya.
4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua a. Orang tua sebagai pelindung Sebagai pelindung orang tua harusnya bisa menjaga serta memelihara keselamatan dan kelangsungan hidup keluarga, baik dari segi jasmani maupun rohani. Dari segi keselamatan jasmani harus mencukupi harus memenuhi kebutuhan fisik misalnya makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya. Dari segi kebutuhan rohani seperti pemberian rasa kasih sayang, rasa aman, harga diri, dan sebagainya (Darajat, 1982:469) Allah berfirman dalam surat al-Tahrim, yang memerintahkan kepada orang tua untuk menjaga keluarganya.
…… Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. Al-Tahriim: 6)
b. Orang Tua Sebagai Pemimpin Tugas orang tua sebagai pemimpin harus memberi kan dasar pembentukan watak, tingkah laku dan moral kepada yang dipimpinnya khususnya utamanya keluarga, artinya baik buruknya keluarga tergantung pada orang yang memimpinnya (keluarga). Kepemimpinan
seseorang
akan
dimintai
pertanggungjawaban
atas
apa
yang
dipimpinnya.
c. Orang Tua Sebagai Pendidik
Anak cenderung untuk meniru perilaku orang tuanya, orang tua sebagai figur bagi anak-anaknya harus dapat memberi kan contoh yang baik dapat dicontoh oleh anak-anaknya.
Keluarga adalah lembaga yang pertama dan utama dalam pendidikan generasi muda. Pembinaan kepribadian sebenarnya dimulai sejak dalam kandungan, kemudian pengalaman dan pendidikan baik disengaja. Karena semua pengalaman yang dilalui anak baik yang didengar, dilihat dan dirasakan akan menjadi bagian kepribadiannya. Diantara cara-cara yang dapat digunakan oleh keluarga untuk mendidik anaknya dari segi psikologi adalah : bahwa ia memberi peluang untuk menyatakan diri keinginan, fikira, dan pendapat mereka berhasil dalam pelajaran dan menunaikan tugas yang dipikulnya.
Diantara cara-cara mendidik anak :
1) Dari Segi Agama
a) Kondisi kehidupan rumah tangga kita menjadi kehidupan muslim dalam segala hal. Contohnya ialah kehidupan yang sederhana, tidak iri kepada orang lain, jujur, lakukan perintah Allah yang wajib dan sunnah, yakni sholat, puasa, dzikir, do’a makan dan sebagainya.
b) Sejak kecil anak sering dibawa ke masjid, ikut sholat, mangaji sekalipun ia belum sholat sungguhan dan belum belajar mengaji
sungguhan.
Hanya
sebagai
pembekalan
dan
pembiasaan kepada anak.
c) Adakan perpujian di rumah, di musholla, atau masjid seperti sholawat, do’a, dan ayat al-Qur’an.
d) Pada saat libur sekolah, sebaiknya anak dimasukkan ke pesantren kilat.
e) Libatkan anak dalam setiap kegiatan keagamaan di kampung, seperti panitia pengajian, zakat, kegiatan ramadhan dan sebagainya. (Ahmad Tafsir, 1991: 188:189).
2) Dari Segi Psikologis
Dari segi psikologis adalah bahwa ia memberi peluang untuk menyatakan diri keinginan, fikiran, dan pendapat mereka
dengan sopan dan hormat, disamping menolong mereka berhasil dalam pelajaran dan melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya.
3) Dari Segi Fisik
Orang tua memegang peranan penting dalam pendidikan akhlak anaknya. Sebagai institusi yang mula-mula sesekali berinteraksi dengannya. Oleh sebab itu mereka mendapat pengaruh dari padanya atas tingkah lakunya, oleh sebab itu haruslah keluarga mengambil peran tentang pendidikan ini, mengajar mereka akhlak mulia yang diajarkan Islam seperti kebenaran kesabaran, kasih sayang, kebaikan, pemurah, berani dan sebagainya. (Tafsir, 191 : 188-189)
B. Pengertian Perilaku Keagamaan Siswa
1. Perilaku Keagamaan Perilaku menurut Purwadarminto (1984: 56) adalah tingkah laku, kelakuan, perbuatan yang dilakukan oles seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku dalam bahasa Arab disebut akhlak.
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. (Ilyas, 2004: 2). Menurut Glock dan Stark yang dikutip oleh Ancok (2004: 77), ada 5 macam bentuk perilaku keagamaan yaitu :
a.
Keyakinan (ideologi) / akidah Islam Perilaku keberagamaan ini, berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut,
misalnya keyakinan
terhadap Allah SWT, malaikat, nabi, kitab Allah, qadla’ dan qodar. b.
Peribadatan / Praktek Agama Peribadatan atau praktik agama ini, mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dalam islam peribadatan menyangkut pelaksanaan solat, puasa, zakat, haji, do’a, dzikir dan sebagainya.
c.
Pengetahuan Agama Bentuk perilaku keberagamaan ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi.
d.
Pengalaman Bentuk konsekwensi komitmen agama berlainan dengan bentuk yang sudah dibicarakan diatas. Bentuk ini mengacu kepada identifikasi akibat-akibat
keyakinan
keagamaan,
praktik
pengalaman
dan
pengetahuan seseorang dari hari kehari. Menurut Ancok dan Suroso, rumusan Glock Stark yang membagi perilaku
keagamaan yang menjadi lima bentuk dan tingkat tertentu
mempunyai kesesuaian dengan Islam. Walaupun tak sepenuhnya sama, bentuk keyakinan dapat disejajarkan dengan aqidah, bentuk praktek agama dapat disejajarkan ibadah dan bentuk pengalaman dapat disejajarkan dengan akhlaq (Ancok dan Suroso, 2004: 80). 1) Ibadah Kata “ibadah” menurut bahasa berarti taat, tunduk, menurut, mengikuti dan do’a. Adapun kata “ibadah” menurut istilah semua bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh keridlaan Allah swt dan mendambakan pahala dari-Nya diakhirat (Ahmad dan Siti Musdah, 2003: 137). Secara garis besar ibadah dibagi menjadi dua macam yaitu: a) Ibadah Khassah (khusus) atau ibadah (mahdlah) ibadah yang ketentuanya
pasti,
yakni
ibadah
yang
ketentuan
dan
pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nash dan merupakan sari ibadah kepada Allah swt, seperti shalat, puasa, zakat dan haji. b) Ibadah ammah (umum) yaitu semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah swt, seperti makan, minum dan bekerja mencari nafkah. (Ahmad dan Siti Musdah, 2003: 142). 2) Akhlak Kata “akhlak” secara bahasa berarti budi pekerti, perangai, tigkah laku atau tabiat. Sedangkan secara istilah “akhlak”adalah tabiat atau sifat seseorang yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. (Mustofa, 1999: 15).
2. Karakteristik Perilaku Keagamaan Menurut Jalaludin (1998: 95) seseorang dapat dikatan memiliki perilaku keagamaan, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
b. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggungjawab diri sehingga perilaku
keberagamaan merupakan
realisasi dari perilaku hidup.
c. Berperilaku
lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga
kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas hati nurani.
d. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan mendalami pemahaman agama.
e. Terlihat adanya hubungan antara perilaku
keberagamaan dengan
kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan sosial keagamaan sudah berkembang.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi perilaku Keagamaan Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku keagamaan, yaitu :
a. Faktor Intern (faktor dari dalam)
Manusia adalah makhluk beragama (homo religius), karena manusia sudah memiliki potensi untuk beragama. Potensi tersebut bersumber dari faktor intern manusia yang termuat dalam aspek kejiwaan manusia seperti naluri, akal, perasaan, maupun kehendak dan sebagainya.
b. Faktor Ekstern (faktor dari luar)
Manusia terdorong untuk beragama karena pengaruh faktor luar dirinya, seperti rasa takut, rasa ketergantungan ataupun rasa bersalah (sense of guilt) (Jalaludin, 2008: 278)
Jadi faktor yang mempengaruhi tingkat perilaku keagamaan adalah faktor intern dan ekstern, melalui kerjasama yang baik antara pengalaman, penghayatan dan pengetahuan yang diajarkan, diharapkan akan terbentuk tingkat perilaku keagamaan pada diri siswa nantinya.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan menanamkan nilai-nilai agama pada anak adalah :
a. Memberi kan contoh atau teladan
b. Membiasakan perilaku beragama
c. Memberi motivasi atau dorongan
d. Memberi kan hadiah terutama psikologi
e. Memebrikan hukuman dalam rangka kedisiplinan
f. Penciptaan yang berpengaruh bagi pertemuan nilai-nilai agama
Untuk menanamkan perilaku beragama (nilai-nilai agama) usaha inilah yang besar pengetahuannya (Tafsir, 1999: 127).
C. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Keagamaan Siswa Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan dasar seperti membuat rumah, bila dasar pondasinya kuat maka bangunan itu akan kuat tidak mudah goyah begitu juga sebaliknya. Demikian juga dalam membangun kepribadian anak atau mendidik anak.
Keluarga yang baik adalah memenuhi syarat-syarat jasmaniah dan rohaniyah, maksudnya adalah pendidikan sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit, asalkan keluarga yang merupakan tempat dibesarkannya anak-anak adalah keluarga yang harmonis dan memenuhi syarat-syarat psikologis dan fisik.
Melihat realita di masyarakat banyak dari orang tua tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak. Mereka menyangka apabila telah memberi sandang, pangan, papan dan perawatan kesehatan maka telah selesai tugas mereka. Sesungguhnya yang terpenting adalah dimana anak merasa disayangi, diperhatikan, dilindungi dan dipelihara oleh keluarga. Disamping itu anak merasa diperlukan adil diantara saudara-saudaranya sehingga merasa tenteram tanpa merasa ketakutan, diolok-olik dan dibandingkan dengan sauara-saudara yang lainnya. Adanya kebebasan dalam batas kewajaran, tidak terlalu terikat, dan tidak terlalu tertekan oleh nasihat-nasihat dan peraturan-peraturan orang tuanya.
Pendidikan dan perilaku keagamaan harus tetap diberikan terutama dari keluarga, karena keluarga merupakan pilar penting sebagai pondasi bagi anak tentang perilaku keagamaannya. Perilaku keagamaan akan membawa anak kepada sesuatu yang nantinya akan sangat diperlukan dalam kehidupan berikutnya.
Dengan demikian tanpak jelas bahwa orang tua sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak dan tentunya orang tua akan diminati pertanggungjawaban oleh Allah SWT karena anak merupakan amanat yang harus dijaganya.
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, tanggal 15 Mei sampai dengan 5 Juni 2012 MI Al – Islam Sutopati 1
Kecamatan Kajoran Kabupaten
Magelang terletak di lereng gunung Sumbing bagian selatan tepatnya di dusun Karang Anyar desa Sutopati kecamatan Kajoran kabupaten Magelang, yang mana madrasah tersebut letaknya sangat strategis. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang kelas V dan VI, sebagai berikut: Tabel 1 Subjek Penelitian Jumlah Siswa No
Kelas
Jumlah Laki-laki
Perempuan
1.
Kelas V
14
18
32
2.
Kelas VI
13
15
28
Jumlah siswa
60
Tabel 2 Nama Responden Penelitian
No
Nama Responden
Nama orang tua
Alamat
Syarifudin
Karanganyar Sutopati
Eko Nur Cahyo
Fatno
Karanganyar Sutopati
3
Fatimatuz Zahro
Mulyadi
Karanganyar Sutopati
4
Fiska Nada
Besari
Karanganyar Sutopati
5
Indah Slamet
Marwan
Karanganyar Sutopati
6
Irma Wati
Kamroni
Karanganyar Sutopati
7
Kholisatun
Asripin
Karanganyar Sutopati
8
Siti Rohanah
Sururi
Karanganyar Sutopati
9
Melfin
Najmudin
Karanganyar Sutopati
10
Mus Fiun
Trimo
Karanganyar Sutopati
11
Napiyah
Muntohir
Karanganyar Sutopati
12
Nikmatus Sairoh
Rosidi
Karanganyar Sutopati
13
Nurmiyati
Suwanto
Karanganyar Sutopati
14
Partiyah
Sumarno
Karanganyar Sutopati
15
Siti Sopiyah
Muh Basir
Karanganyar Sutopati
16
Slamet Suyin
Farhan
Karanganyar Sutopati
17
Slamet Yasa
Bejo Prayitno
Karanganyar Sutopati
18
Sri Lestari
Kandam
Karanganyar Sutopati
19
Siti Ulfiyati
Marwanto
Karanganyar Sutopati
20
Taromim
As’ari
Karanganyar Sutopati
21
Uswatun Khasanah
K. Sumarno
Karanganyar Sutopati
22
Roziqin
Samlan
Karanganyar Sutopati
1
Arifin
2
Muh Gholib
Karanganyar Sutopati
Muh Yasir
Karanganyar Sutopati
Dahlan
Karanganyar Sutopati
Dwi Fatmayanti
Solikhan
Karanganyar Sutopati
27
Eri Tabel Slamet
Muhri
Karanganyar Sutopati
28
Fandilah
Muslih
Karanganyar Sutopati
29
Fasokah
Muh Sapuan
Karanganyar Sutopati
30
Fulfah Pinggir
31
Handikha
32
Fatkhul Arip
33
Indra Kurniawan
34
Inti Fadilah
35
Irfaudin
36
Isti Faizah
37
Isti Kanah
38
Wawan Setiawan
39
Lilik Pujiarti
40
Mundir
41
Musfuriyah
42
Mustamiroh
43
Prati
44
Rina Wati
45
Sarwanti
46
Siti Wahyuni
47
Slamet Edi
48
Slamet Wahyu
49
Khoirul Madi
50
Ulfa
51
Uswatun Naisah
52
Utami
23
Ahmad Maslahudin
24
Aziz
25
Sabar Trimo
26
Margono Sumari Marotib Choirul Naim Istamar Fuad Harmoko Mohasrofi Zaenal Mustakim Toyib Jayin Hamidi Suyanto Suroso Ismail Ahmad Muzamil Udin Satoto Budiman Suramin Walyudi Sariman Saerozi Sajudi M. Fakih Saroni
Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati
53
Wiwin Solikhah
54
Yusuf
55
Duweh
56
Adi Saputro
57
Heni Nur Wahid
58
Iska
59
Istiana
60
Eni Pujiastuti
Karanganyar Sutopati
Riyaqdi Chayaturrohim
Karanganyar Sutopati Karanganyar Sutopati
Kariyadi
Karanganyar Sutopati
Slamet. S
Karanganyar Sutopati
Aspari
Karanganyar Sutopati
Marodin Chamim
Karanganyar Sutopati
Zaenal Mahfud
Karanganyar Sutopati
B. Hasil Penelitian Rekapitulasi dari item angket diatas apabila jawaban selalu dinilai baik (B), kadang-kadang (C), dan tidak pernah (K) untuk item perhatian orang tua adalah sebagai berikut : Tabel 3 Rekapitulasi Item Perhatian Orang Tua Frekuensi
No.
Persentase
item
B
C
K
B
C
K
1
49
9
2
81,7
15
3,3
2
53
6
1
88,3
10
3,6
3
49
9
2
81,7
15
3,3
4
48
11
1
80
18,3
1,7
5
49
8
3
81,7
13,3
5
6
46
13
1
76,7
21,6
1,7
7
49
8
3
81,7
13,3
5
8
49
9
2
81,7
15
3,3
9
51
6
3
85
10
5
10
48
10
2
80
16,7
3,3
Jumlah
491
89
20
818,5
148,2
33,3
Tabel 4 Rekapitulasi Item Perilaku Keagamaan Siswa Frekuensi
No.
Persentase
item
B
C
K
B
C
K
1
1
11
48
1,7
18,3
80
2
1
11
48
1,7
18,3
80
3
1
15
44
1,7
25
73,3
4
1
14
45
1,7
23,3
75
5
1
17
42
1,7
28,3
70
6
1
12
47
1,7
20
78,3
7
1
11
48
1,7
28,3
80
8
1
13
46
1,7
21,7
76,6
9
1
10
49
1,7
16,7
81,6
10
2
13
45
3,3
21,7
75
Jumlah
11
127
462
18,6
211,6
798,8
Perbandingan rata-rata frekuensi dan rata-rata Persentase antara item perhatian orang tua dan perilaku kegamaan siswa adalah sebagai berikut : Frekuensi rata-rata item perhatian orang tua : B
= 491 : 10
= 49,1
C
= 89 : 10
= 8,9
K
= 20 : 10
=2
Frekuensi rata-rata item perilaku keagamaan siswa B
= 11 : 10
= 1,1
C
= 127 : 10
= 12,7
K
= 462 : 10
= 46,2
Persentase rata-rata item perhatian orang tua : B
= 818,5 : 10
= 81,85
C
= 148,2 : 10
= 14,82
K
= 33,3 : 10
= 3,33
Persentase rata-rata item perilaku keagamaan siswa B
= 28,6 : 10
= 1,86
C
= 211,6 : 10
= 21,16
K
= 769 : 10
= 76,98
Dari hasil perhitungan diatas, terdapat selisih frekuensi antara item perhatian orang tua dan perilaku keagamaan siswa dalam kelompok B yaitu, B = 49,1 – 1,1 = 48, dalam kelompok C = 12,7 – 8,9 dan dalam kelomppok K = 46,2 – 2 = 44,2, dan selisih rata-rata Persentase untuk
kelompok B = 81,85 – 1,86 = 79,99 dalam kelompok C = 21,16 – 14,82 = 6,34 dalam kelompok K = 76,98 – 3,33 = 73,65. Total skor angket item perhatian orang tua = 1671 Rata-rata =
Total skor angket item perilaku keagamaan siswa = 1650 Rata-rata = Klasifikasi : Baik = Selalu = 3 Cukup = Kadang-kadang = 2 Kurang = Tidak pernah = 1 Rata-rata skor item perhatian orang tua = 2,875 masuk ke dalam kelompok baik, sedangkan rata-rata item perilaku keagamaan siswa = 2,75 tergolong baik. Berdasarkan pada pokok masalah yang penulis rumuskan. Berikut ini disajikan data hasil angket tentang perhatian orang tua di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran dalam tabel berikut : Tabel 5 Nilai Angket Perhatian Orang Tua di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran
No
Nama Responden
Hasil Jawaban
Nilai
a
b
c
3
2
1
Scor
Nom inasi
1
Arifin
9
1
0
27
2
0
29
A
2
Eko Nur Cahyo
6
4
0
18
8
0
26
A
3
Fatimatuz Zahro
7
3
0
21
6
0
27
A
4
Fiska Nada
6
3
1
18
6
1
25
B
5
Indah Slamet
2
4
4
6
8
4
18
C
6
Irma Wati
5
5
0
15
10
0
25
B
7
Kholisatun
8
2
0
24
4
0
28
A
8
Siti Rohanah
8
2
0
24
4
0
28
A
9
Melfin
7
3
0
21
6
0
27
A
10
Mus Fiun
6
4
0
18
8
0
26
A
11
Napiyah
7
3
0
21
6
0
27
A
12
Nikmatus Sairoh
7
3
0
21
6
0
27
A
13
Nurmiyati
10
0
0
30
0
0
30
A
14
Partiyah
10
0
0
30
0
0
30
A
15
Siti Sopiyah
10
0
0
30
0
0
30
A
16
Slamet Suyin
10
0
0
30
0
0
30
A
17
Slamet Yasa
10
0
0
30
0
0
30
A
18
Sri Lestari
10
0
0
30
0
0
30
A
19
Siti Ulfiyati
9
1
0
27
2
0
29
A
20
Taromim
9
1
0
27
2
0
29
A
21
Uswatun Khasanah
8
1
1
24
2
1
27
A
22
Roziqin
10
0
0
30
0
0
30
A
23
Ahmad Maslahudin
9
1
0
27
2
0
29
A
24
Aziz
10
0
0
30
0
0
30
A
25
Sabar Trimo
8
2
0
24
4
0
28
A
26
Dwi Fatmayanti
8
2
0
24
4
0
28
A
27
Eri Tabel Slamet
8
1
1
24
2
1
27
A
28
Fandilah
9
1
0
27
2
0
29
A
29
Fasokah
6
4
0
18
8
0
26
A
30
Fulfah Pinggir
10
0
0
30
0
0
30
A
31
Handikha
8
2
0
24
4
0
28
A
32
Fatkhul Arip
8
2
0
24
4
0
28
A
33
Indra Kurniawan
4
3
3
12
6
3
21
C
34
Inti Fadilah
10
0
0
30
0
0
30
A
35
Irfaudin
6
4
0
18
8
0
26
A
36
Isti Faizah
4
5
1
12
10
1
23
B
37
Isti Kanah
6
3
1
18
6
1
25
A
38
Wawan Setiawan
5
2
3
15
4
2
21
B
39
Lilik Pujiarti
4
3
3
12
6
3
21
C
40
Mundir
10
0
0
30
0
0
30
A
41
Musfuriyah
10
0
0
30
0
0
30
A
42
Mustamiroh
10
0
0
30
0
0
30
A
43
Prati
9
1
2
27
2
0
29
A
44
Rina Wati
8
1
2
24
2
1
27
A
45
Sarwanti
8
1
2
24
2
1
27
A
46
Siti Wahyuni
10
0
0
30
0
0
30
A
47
Slamet Edi
6
4
0
18
8
0
26
A
48
Slamet Wahyu
10
0
0
30
0
0
30
A
49
Khoirul Madi
10
0
0
30
0
0
30
A
50
Ulfa
8
2
0
24
4
0
28
A
51
Uswatun Naisah
10
0
0
30
0
0
30
A
52
Utami
10
0
0
30
0
0
30
A
53
Wiwin Solikhah
9
1
0
27
2
0
29
A
54
Yusuf
8
2
0
24
4
0
28
A
55
Duweh
10
0
0
30
0
0
30
A
56
Adi Saputro
8
1
1
24
1
1
26
A
57
Heni Nur Wahid
8
1
1
24
1
1
26
A
58
Iska
10
0
0
30
0
0
30
A
59
Istiana
10
0
0
30
0
0
30
A
60
Eni Pujiastuti
10
0
0
30
0
0
30
A
JUMLAH
497
88
21
1473
176
21
1671
Nominasi diatas berdasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masingmasing
angket,
kemudian
skor
itu
diklasifikasikan
sekaligus
dikelompokkan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
= 4,33 dan dibulatkan menjadi 4
Setelah diketahui lebar interval 4, maka ditetapkan klasifikasi dalam kategori sebagai berikut :
1) Nominasi A adalah nilai 26 – 30 = perhatian orang tua tinggi
2) Nominasi B adalah nilai 22 – 25 = perhatian orang tua sedang
3) Nominasi C adalah nilai 18 – 21 = perhatian orang tua rendah
Tabel 6 Nilai Angket Perilaku Keagamaan Siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran
No
Nama Responden
Hasil Jawaban
Nilai
a
b
c
1
2
3
Scor
Nom inasi
1
Arifin
0
2
8
0
4
24
28
A
2
Eko Nur Cahyo
0
5
5
0
10
15
25
B
3
Fatimatuz Zahro
0
4
6
0
8
18
26
B
4
Fiska Nada
1
2
7
1
4
21
26
B
5
Indah Slamet
3
7
0
3
14
0
17
C
6
Irma Wati
1
4
5
1
8
15
24
B
7
Kholisatun
0
3
7
0
6
21
27
A
8
Siti Rohanah
0
4
6
0
8
18
26
B
9
Melfin
1
3
6
1
6
18
25
B
10
Mus Fiun
0
5
5
0
10
15
25
B
11
Napiyah
0
2
8
0
4
24
28
A
12
Nikmatus Sairoh
0
1
9
0
2
27
29
A
13
Nurmiyati
0
2
8
0
4
24
28
A
14
Partiyah
0
1
9
0
2
27
29
A
15
Siti Sopiyah
0
1
9
0
2
27
29
A
16
Slamet Suyin
0
2
8
0
4
24
28
A
17
Slamet Yasa
0
1
9
0
2
27
29
A
18
Sri Lestari
0
0
10
0
0
30
30
A
19
Siti Ulfiyati
0
1
9
0
2
27
29
A
20
Taromim
0
2
8
0
4
24
28
A
21
Uswatun Khasanah
0
3
7
0
6
21
27
A
22
Roziqin
0
1
9
0
2
27
29
A
23
Ahmad Maslahudin
0
1
9
0
2
27
29
A
24
Aziz
0
2
8
0
4
24
28
A
25
Sabar Trimo
8
1
9
0
2
27
29
A
26
Dwi Fatmayanti
8
4
6
0
8
18
26
B
27
Eri Tabel Slamet
0
3
7
0
6
21
27
A
28
Fandilah
0
3
7
0
6
21
27
A
29
Fasokah
0
5
5
0
10
15
25
B
30
Fulfah Pinggir
0
0
10
0
0
30
30
A
31
Handikha
0
2
8
0
4
24
28
A
32
Fatkhul Arip
0
1
9
0
2
27
29
A
33
Indra Kurniawan
0
5
5
0
10
15
25
B
34
Inti Fadilah
0
2
8
0
4
24
28
A
35
Irfaudin
0
3
7
0
6
21
27
A
36
Isti Faizah
0
1
9
0
2
27
29
A
37
Isti Kanah
0
1
9
0
2
27
29
A
38
Wawan Setiawan
1
4
5
1
8
15
24
B
39
Lilik Pujiarti
4
3
3
4
6
9
19
C
40
Mundir
0
0
10
0
0
30
30
A
41
Musfuriyah
0
1
9
0
2
27
29
A
42
Mustamiroh
0
2
8
0
4
24
28
A
43
Prati
0
0
10
0
0
30
30
A
44
Rina Wati
0
2
8
0
4
24
28
A
45
Sarwanti
0
2
8
0
4
24
28
A
46
Siti Wahyuni
0
3
7
0
6
21
27
A
47
Slamet Edi
0
4
6
0
8
18
26
B
48
Slamet Wahyu
0
0
10
0
0
30
30
A
49
Khoirul Madi
0
1
9
0
2
27
29
A
50
Ulfa
0
1
9
0
2
27
29
A
51
Uswatun Naisah
0
3
7
0
6
21
27
A
52
Utami
0
0
10
0
0
30
30
A
53
Wiwin Solikhah
0
1
9
0
2
27
29
A
54
Yusuf
0
1
9
0
2
27
29
A
55
Duweh
0
2
8
0
4
24
28
A
56
Adi Saputro
0
0
10
0
0
30
30
A
57
Heni Nur Wahid
0
1
9
0
2
27
29
A
58
Iska
0
1
9
0
2
27
29
A
59
Istiana
0
2
8
0
4
24
28
A
60
Eni Pujiastuti
0
0
10
0
0
30
30
A
JUMLAH
27
124
465
11
248
1395 2270
Nominasi diatas berdasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masingmasing
angket,
kemudian
skor
itu
diklasifikasikan
sekaligus
dikelompokkan pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
= 4,33 dan dibulatkan menjadi 4 Setelah diketahui lebar interval 4, maka ditetapkan klasifikasi dalam kategori sebagai berikut : a.
Nominasi A adalah nilai 27 – 30 = perilaku keagamaan siswa rendah
b.
Nominasi B adalah nilai 22 – 26 = perilaku keagamaan siswa sedang
c.
Nominasi C adalah nilai 17 – 21 = perilaku keagamaan siswa tinggi
Dari hasil diatas, maka dapat dijelaskan bahwa : a. Perilaku keagamaan siswa tinggi sebanyak 2 anak Hasil dari angket item perilaku keagamaan siswa menunjukkan 2 anak telah memiliki skor 17 – 21, yang dikategorikan nominasi C, berarti perilaku keagamaan anak tinggi sebanyak 2 anak. b. Perilaku keagamaan siswa sedang sebanyak 12 anak Hasil dari angket item perilaku keagamaan siswa menunjukkan 12 anak telah memiliki skor 22 – 26, yang dikategorikan nominasi B, berarti perilaku keagamaan anak sedang sebanyak 12 anak. c. Perilaku keagamaan siswa tinggi sebanyak 46 orang Hasil dari angket item perilaku keagamaan siswa menunjukkan 46 anak telah memiliki skor 27 – 30, yang dikategorikan nominasi A, berarti perilaku keagamaan anak rendah sebanyak 46 anak.
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data penelitian yang dimaksud adalah untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 1 kecamatan Kajoran tahun pelajaran 2011/2012. A. Analisis Deskriptif 1. Data Mengenai Perhatian Orang Tua Dari hasil angket yang telah didapat, dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 7 Orang Tua Akrab Dengan Anggota Keluarga No. Angket 1.
Jawaban
f
%
Selalu
49
81,7%
Kadang-kadang
9
15%
Tidak pernah
2
3,3%
60
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 81,7% orang tua selalu akrab dengan anggota keluarga, 15% kadang-kadang dan 3,3% menyatakan tidak pernah akrab dengan anggota keluarga. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua selalu akrab dengan anggota keluarganya.
Tabel 8 Motivasi Terhadap Anak No. Angket 2.
Jawaban
f
%
Selalu
53
88,3%
Kadang-kadang
6
10%
Tidak pernah
1
1,7%
60
100%
Jumlah
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 88,3% orang tua selalu memberi motivasi kepada anak, 10% kadang-kadang dan 1,7% menyatakan tidak pernah memberi
motivasi kepada anak. Hal ini sesuai dengan hasil
observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua memberi motivasi kepada anak. Tabel 9 Menghargai Pendapat Anak No. Angket 3.
Jawaban
f
%
Selalu
49
81,7%
Kadang-kadang
9
15%
Tidak pernah
2
3,3%
60
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 81,7% orang tua selalu menghargai pendapat anak, 15% kadang-kadang dan 3,3% menyatakan tidak pernah menghagai pendapat anak. Hal ini sesuai
dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang menghargai pendapat anak. Tabel 10 Memperhatikan Kebutuhan Anak No. Angket 4.
Jawaban
f
%
Selalu
48
80%
Kadang-kadang
11
18,3%
Tidak pernah
1
1,7%
60
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 80% orang tua selalu memperhatikan kebutuhan anak, 18,3% kadang-kadang dan 1,7% menyatakan tidak pernah memperhatikan kebutuhan anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua memperhatikan kebutuhan anak. Tabel 11 Memberi Jalan Keluar Bila Anak Mengalami Kesulitan No. Angket 5.
Jawaban
f
%
Selalu
49
81,7%
Kadang-kadang
8
13,3%
Tidak pernah
3
5%
60
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 81,7% orang tua selalu memberi jalan keluar saat anak mengalami kesulitan, 13,3% kadang-kadang dan 5% menyatakan tidak pernah memberi jalan keluar bila anak mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua memberi jalan keluar jika anak mengalami kesulitan.
Tabel 12 Menegur Bila Melakukan Kesalahan No. Angket 6.
Jawaban
f
%
Selalu
46
76,7%
Kadang-kadang
13
21,6%
Tidak pernah
1
1,7%
60
100%
Jumlah
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 76,7% orang tua selalu menegur bila siswa melakukan kesalahan, 21,6% kadang-kadang dan 1,7% menyatakan tidak pernah menegur bila melakukan kesalahan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua selalu menegur bila melakukan kesalahan.
Tabel 13 Memberi Pujian Terhadap Anak Bila Mendapat Prestasi No. Angket 7.
Jawaban
f
%
Selalu
49
81,7%
Kadang-kadang
8
13,3%
Tidak pernah
3
5%
60
100%
Jumlah
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 81,7% orang tua selalu memberi pujian apabila mendapatkan prestasi, 13,3% kadang-kadang dan 5% menyatakan tidak memberi
pujian kepada anak bila mendapatkan
prestasi. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua selalu memberi pujian apabila anak mendapatkan prestasi. Tabel 14 Membagi Tugas Dengan Anggota Keluarga No. Angket 8.
Jawaban
F
%
Selalu
49
81,7%
Kadang-kadang
9
15%
Tidak pernah
2
3,3%
60
100%
Jumlah
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 81,7% orang tua selalu membagi tugas dengan anggota keluarga, 15% kadang-kadang dan 3,3% menyatakan tidak membagi tugas dengan anggota keluarga. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua selalu membagi tugas dengan anggota keluarga.
Tabel 15 Peduli Terhadap Kegiatan Anak No. Angket 9.
Jawaban
f
%
Selalu
51
85%
Kadang-kadang
6
10%
Tidak pernah
3
5%
60
100%
Jumlah
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 85% orang tua selalu perhatian/peduli terhadap kegiatan anak, 10% kadang-kadang dan 5% menyatakan tidak peduli terhadap kegiatan anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua selalu peduli terhadap kegiatan anak.
Tabel 16 Menanamkan Kedisiplinan Kepada Anak No. Angket 10.
Jawaban
F
%
Selalu
48
80%
Kadang-kadang
10
16,7%
Tidak pernah
2
3,3%
60
100%
Jumlah
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 80% orang tua selalu menanamkan kedisiplinan kepada anak, 16,7% kadang-kadang dan 3,3% menyatakan tidak menanamkan kedisiplinan kepada anak. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan data angket yang menyatakan bahwa rata-rata orang tua selalu menanamkan kedisiplinan kepada anak. 2. Hasil Data Perilaku Keagamaan Siswa Dari hasil angket yang telah didapat, dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 17 Sering Datang Terlambat ke Sekolah No. Angket 1.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
11
18,3%
Tidak pernah
48
80%
Jumlah
60
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu terlambat datang ke sekolah, 18,3% kadang-kadang dan 80% tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Tabel 18 Malas Dalam Belajar No. Angket 2.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
11
18,3%
Tidak pernah
48
80%
60
100%
Jumlah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu malas dalam belajar, 18,3% kadang-kadang dan 80% tidak malas dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak malas dalam belajar. Tabel 19 Malas Dalam Melaksanakan Ibadah No. Angket 3.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
15
25%
Tidak pernah
44
73,3%
Jumlah
60
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu malas dalam melaksanakan ibadah, 25% kadang-kadang dan 73,3% tidak pernah malas dalam melaksanakan ibadah. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa sudah tertib dalam melaksanakan ibadah. Tabel 20 Malas menerapkan do’a harian yang diberikan keluarga dan sekolah No. Angket 4.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
14
23,3%
Tidak pernah
45
75%
60
100%
Jumlah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu malas melaksanakan do’a harian yang diberikan keluarga dan di sekolah, 23,3% kadang-kadang dan 75% tidak pernah malas dalam melakukan do’a harian yang telah diberikan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak pernah malas dalam melakukan do’a harian. Tabel 21 Sering Tidak Menghormati Orang Tua Dan Orang Yang Lebih Tua No. Angket 5.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
17
28,3%
Tidak pernah
42
70%
Jumlah
60
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu tidak menghormati orang tua dan orang yang lebih tua, 28,3% kadang-kadang dan 70% tidak pernah tidak menghormati orang tua dan orang yang lebih tua. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak pernah tidak menghormati orang tua dan orang yang lebih tua (selalu menghormati orang tua dan orang yang lebih tua). Tabel 22 Malas Dalam Mengaji No. Angket 6.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
12
20%
Tidak pernah
47
78,3%
60
100%
Jumlah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak malas dalam mengaji, 20% kadang-kadang dan 78,3% tidak pernah malas dalam mengaji. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa rutin dalam mengaji. Tabel 23 Malas Memperhatikan Pelajaran yang Diberikan di Sekolah No. Angket 7.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
11
18,3%
Tidak pernah Jumlah
48
80%
60
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu malas memperhatikan pelajaran yang diberikan di sekolah, 18,3% kadangkadang dan 80% siswa tidaka pernah malas memperhatikan pelajaran yang diberikan di sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak pernah malas memperhatikan pelajaran yang diberikan. Tabel 24 Masih sering tidak belajar No. Angket 8.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
11
21,7%
Tidak pernah
48
76,6%
60
100%
Jumlah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu masih sering tidak belajar, 21,7% kadang-kadang dan 76,6% siswa tidak pernah masih sering tidak belajar . Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak pernah masih sering tidak belajar . Tabel 25 Sering Berkelahi dengan Temannya No. Angket 9.
Jawaban
F
%
Selalu
1
1,7%
Kadang-kadang
10
16,7%
Tidak pernah Jumlah
49
81,6%
60
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 1,7% anak selalu berkelahi dengan temannya, 16,7% kadang-kadang dan 81,6% siswa tidak pernah berkelahi dengan temannya. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa tidak pernah berkelahi dengan temannya. Tabel 26 Masih Kurang Menghargai Pendapat Orang Lain No. Angket 10.
Jawaban
F
%
Selalu
2
3,3%
Kadang-kadang
13
21,7%
Tidak pernah
45
75%
60
100%
Jumlah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 3,3% anak selalu kurang menghargai pendapat orang lain, 21,7% kadang-kadang dan 75% siswa menghargai pendapat orang lain. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa rata-rata siswa menghargai pendapat orang lain. B. Analisa Lanjutan Setelah
data
terkumpul
dengan
lengkap
selanjutnya
adalah
menganalisis data tersebut. Analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atas pokok-pokok permasalahan yang diajukan atau dengan kata
lain analisis ini diajukan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu : 1. Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran. 2. Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran. 3. Untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kecamatan Kajoran. Adapun untuk memperoleh jawaban dari ketiga pokok masalah / permasalahan tersebut penulis menggunakan analisis sebagai berikut : C. Analisis Pendahuluan Analisis lanjutan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa, menggunakan rumus Persentase :
P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah Respondent 1. Tingkat Perhatian Orang Tua
Berdasarkan pada hasil penelitian pada bagian awal, tentang perhatian orang tua di MI Al – Islam Sutopati 1
Kecamatan Kajoran, dapat
diketahui rekapitulasi perhatian orang tua sebagai berikut : Tabel 27 Rekapitulasi perhatian orang tua di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran No
Kategori
Interval
Frekuensi
Persentase
1.
Tinggi
26 – 30
54
90%
2.
Sedang
22 – 25
3
5%
3.
Rendah
18 – 21
3
5%
60
100%
Jumlah
Selanjutnya penulis sajikan Persentase dari masing-masing soal dalam bentuk tabel. Tabel 28 Data tentang perhatian orang tua di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran No
Kategori
Frekuensi
Persentase
Apakah orang tua akrab 1.
dengan
anggota
49
9
2
81,7%
15%
3,3%
53
6
1
88,3%
10%
1,7%
keluarga? 2.
Apakah memberi
orang
tua
motivasi
kepada anak? Apakah 3.
orang
menghargai
tua
pendapat
49
9
2
81,7%
15%
3,3%
48
11
1
80%
18,3%
1,7%
49
8
3
81,7% 13,3%
49
9
2
81,7%
49
8
3
81,7% 13,3%
5%
46
13
1
76,7% 21,6%
1,7%
49
8
3
81,7% 13,3%
5%
49
9
2
81,7%
anak? Apakah orang tua selalu 4.
memperhatikan kebutuhan anak? Apakah
5.
orang
tua
selalu memberi
jalan
keluar
anak
bila
5%
mengalami kesulitan? Apakah 6.
orang
memberi
tua
pengarahan
15%
3,3%
tentang agama? Apakah 7.
orang
tua
memberi pujian untuk motivator ? Apakah
8.
orang
tua
membagi tugas dengan anggota keluarga? Apakah
9.
orang
peduli
tua
terhadap
kegiatan anak ? Apakah
orang
tua
10. menerapkan kedisiplinan dan norma-
15%
3,3%
norma agama kepada anak?
Berdasarkan variabel
yang pertama tentang perhatian orang tua akan
penulis sajikan penjelasan-penjelasan tiap-tiap item, sebagai berikut : a. Orang tua akrab dengan anggota keluarga dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) sangat akrab ada 49 siswa atau 81,7% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 9 siswa atau 15% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 2 siswa atau 3,3% b. Orang tua memberi motivasi dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu memberi motivasi ada 53 siswa atau 88,3% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 6 siswa atau 10% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 1 siswa atau 1,7% c. Orang tua menghargai pendapat anak dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu menghargai ada 49 siswa atau 81,7% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 9 siswa atau 15% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 2 siswa atau 3,3% d. Orang tua selalu memenuhi kebutuhan anak dari 60 informen yang memberikan jawaban berkode (a) selalu memenuhi kebutuhan anak ada 48 siswa atau 80% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 11 siswa atau 18,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 1 siswa atau 1,7%
e. Orang tua memberi
jalan keluar kepada anak bila mendapatkan
kesulitan dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) memberi jalan keluar ada 49 siswa atau 81,7% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 8 siswa atau 13,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 3 siswa atau 5% f. Orang tua memberi pengarahan tentang agama dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) memberi kan pengarahan tentang agama ada 49 siswa atau 76,7% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 9 siswa atau 15% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 2 siswa atau 3,3% g. Orang tua memberi kan pujian sebagai motivator dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu memberi kan pujian ada 49 siswa atau 81,7% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 8 siswa atau 13,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 3 siswa atau 5% h. Orang tua membagi tugas dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu membagi tugas ada 49 siswa atau 81,7% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 9 siswa atau 15% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 2 siswa atau 3,3% i. Orang tua peduli dengan kegiatan anak dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu peduli dengan kegiatan anak ada 51
siswa atau 85% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 6 siswa atau 10% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 3 siswa atau 5% j. Orang tua menanamkan kedisiplinan dari 60 informen yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu menanamkan kedisiplinan ada 48 siswa atau 80% jawaban berkode (b) kadang-kadang ada 10 siswa atau 16,7% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 2 siswa atau 3,3% 2. Perilaku Keagamaan Siswa Berdasarkan pada hasil penelitian dibagian awal, tentang perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran dapat diketahui rekapitulasinya sebagai berikut : Tabel 29 Rekapitulasi perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran No
Kategori
Interval
Frekuensi
Persentase
1.
Tinggi
17 – 21
2
3,33%
2.
Sedang
22 – 26
12
20%
3.
Rendah
27 – 30
46
76%
60
100%
Jumlah
Berdasarkan data rekapitulasi diatas, maka dapat dijelaskan sebagian besar perilaku keagamaan siswa pada taraf tinggi dengan nilai 17 – 21 ada
3,33% sebanyak 2 anak dari 60 anak, sedangkan yang dimiliki perilaku keagamaan siswa taraf sedang ada 20% sebanyak 12 anak dari 60 anak, dan yang memilki perilaku keagamaan siswa pada taraf rendah dengan nilai 27 – 30 ada 76% sebanyak 46 anak dari 60 anak. Selanjutnya penulis sajikan masing-masing item soal dalam bentuk tabel. Tabel 30 Data tentang perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran No
1.
2.
Kategori
Frekuensi
Apakah saudara sering datang terlambat ? Apakah saudara malas dalam belajar ?
Persentase
1
11
48
1,7%
18,3%
80%
1
11
48
1,7%
18,3%
80%
1
15
44
1,7%
25%
73,3%
1
14
45
1,7%
23,3%
75%
1
17
42
1,7%
28,3%
70%
Apakah saudara belum 3.
tertib
dalam
menjalankan ibadah ? Apakah saudara sudah 4.
menerapkan
do’a
harian? Apakah saudara sudah 5.
menghormati orang tua dan orang yang lebih tua ?
6.
Apakah saudara sudah rutin dalam mengaji ?
1
12
47
1,7%
20%
78,3%
1
11
48
1,7%
18,3%
80%
1
13
46
1,7%
21,7% 76,6%
1
10
49
1,7%
16,7% 81,6%
2
13
45
3,3%
21,7%
Apakah saudara sudah 7.
memperhatikan pelajaran
yang
diberikan ? Apakah saudara sering 8.
masih
sering
tidak
belajar ? Apakah saudara sering 9.
berkelahi
dengan
temannya? Apakah saudara sudah 10. menghargai
pendapat
75%
orang lain?
Berdasarkan tabel yang kedua perilaku keagamaan siswa akan penulis sajikan penjelasan tiap-tiap item, sebagai berikut : a. Sering terlambat datang ke sekolah, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 11 siswa atau 18,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 48 siswa atau 80%. b. Sering malas dalam belajar, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b)
kadang-kadang 11 siswa atau 18,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 48 siswa atau 80%. c. Sering belum tertib dalam menjalankan ibadah, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 15 siswa atau 25% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 44 siswa atau 73,3%. d. Sering malas melaksanakan do’a harian, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 14 siswa atau 23,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 45 siswa atau 75%. e. Sering tidak menghormati orang tua dan orang yang lebih tua, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 17 siswa atau 28,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 42 siswa atau 70%. f. Sering tidak mengaji, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadangkadang 12 siswa atau 20% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 47 siswa atau 78,3%. g. Sering tidak memperhatikan pelajaran yang diberikan, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 11 siswa atau 18,3% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 48 siswa atau 80%.
h. Sering masih sering tidak belajar , dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 13 siswa atau 21,7% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 46 siswa atau 76,6%.
i. Sering berkelahi dengan temannya, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 1 siswa atau 1,7%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 10 siswa atau 16,7% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 49 siswa atau 81,6%.
j. Sering tidak menghargai pendapat orang lain, dari 60 informan yang memberi kan jawaban berkode (a) selalu ada 2 siswa atau 3,3%, jawaban berkode (b) kadang-kadang 13 siswa atau 21,7% dan jawaban berkode (c) tidak pernah ada 45 siswa atau 75%.
D. Analisis Data Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Keagamaan Siswa
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran, maka akan dianalisis dengan rumus korelasi Product Moment, pada kajian ini akan digambarkan data dimana perhatian orang tua sebagai variabel adapun hasilnya sebagai berikut :
X,
Tabel 31 Koofisien Korelasi antara Perhatian Orang Tua (X) dengan Perilaku Keagamaan Siswa (Y) No. Resp
X
Y
No. Resp
X
Y
1.
29
28
31.
28
28
2.
26
25
32.
28
29
3.
27
26
33.
21
25
4.
25
26
34.
30
28
5.
18
17
35.
26
27
6.
25
24
36.
23
29
7.
28
27
37.
25
29
8.
28
26
38.
21
24
9.
27
25
39.
21
19
10.
26
25
40.
30
30
11.
27
28
41.
30
29
12.
27
29
42.
30
28
13.
30
28
43.
29
30
14.
30
29
44.
27
28
15.
30
29
45.
27
28
16.
30
28
46.
30
27
17.
30
29
47.
26
26
18.
30
30
48.
30
30
19.
29
29
49.
30
29
20.
29
28
50.
28
29
No. Resp
X
Y
No. Resp
X
Y
21.
27
27
51.
30
27
22.
30
29
52.
30
30
23.
29
29
53.
29
29
24.
30
28
54.
28
29
25.
28
29
55.
30
28
26.
28
26
56.
26
30
27.
27
27
57.
26
29
28.
29
27
58.
30
29
29.
26
25
59.
30
28
30.
30
30
60.
30
30
Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1 1 Kajoran, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Menguadratkan tiap-tiap dari variabel perhatian orang tua (variabel X) sehingga diperoleh nilai X2
2.
Menguadratkan tiap-tiap dari variabel
perilaku
keagamaan siswa
(variabel Y) sehingga diperoleh nilai Y2 3.
Mengalikan tiap-tiap nilai dari masing-masing variabel X dan variabel Y sehingga diperoleh XY.
Tabel 32 Kerja Koofisiensi Korelasi Antara Perhatian Orang Tua Dengan Perilaku Keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran.
No. Resp
X
Y
X2
Y2
XY
1
29
28
841
784
812
2
26
25
676
625
650
3
27
26
729
676
702
4
25
26
625
676
650
5
18
17
324
289
306
6
25
24
625
576
600
7
28
27
784
729
756
8
28
26
784
676
728
9
27
25
729
625
675
10
26
25
676
625
650
11
27
28
729
784
756
12
27
29
729
841
783
13
30
28
900
784
840
14
30
29
900
841
870
15
30
29
900
841
870
16
30
28
900
784
840
17
30
29
900
841
870
18
30
30
900
900
900
19
29
29
841
841
841
20
29
28
841
784
812
21
27
27
729
729
729
22
30
29
900
841
870
23
29
29
841
841
841
No. Resp
X
Y
X2
Y2
XY
24
30
28
900
784
840
25
28
29
784
841
812
26
28
26
784
676
728
27
27
27
729
729
729
28
29
27
841
729
783
29
26
25
676
625
650
30
30
30
900
900
900
31
28
28
784
784
784
32
28
29
784
841
812
33
21
25
441
625
525
34
30
28
900
784
840
35
26
27
676
729
702
36
23
29
529
841
667
37
25
29
625
841
725
38
21
24
441
576
504
39
21
19
441
361
399
40
30
30
900
900
900
41
30
29
900
841
870
42
30
28
900
784
840
43
29
30
841
900
870
44
27
28
729
784
756
45
27
28
729
784
756
46
30
27
900
729
810
47
26
26
676
676
676
48
30
30
900
900
900
49
30
29
900
841
870
50
28
29
784
841
812
51
30
27
900
729
810
No. Resp
X
Y
X2
Y2
XY
52
30
30
900
900
900
53
29
29
841
841
841
54
28
29
784
841
812
55
30
28
900
784
840
56
26
30
676
900
780
57
26
29
676
841
754
58
30
29
900
841
870
59
30
28
900
784
840
60
30
30
900
900
900
Jumlah
1671
1650
46945
45771
46245
Setelah diketahui variabel -variabel tersebut maka akan terlihat korelasi antara pengaruh perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa. Untuk menganalisis korelasi penulis menggunakan teknik korelasi product moment sebagai upaya untuk menguji hipotesis penelitian. E. Analisis Uji Hipotesis Pada tahapan ini akan diuji signifikansi korelasi antara perhatian orangtua dengan perilaku
keagamaan siswa MI Al – Islam Sutopati 1
Kajoran dengan rumus “Korelasi Product Moment” adapun rumusnya sebagai berikut:
rXY
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
Keterangan :
rXY
= koofisien korelasi antara variabel X dan Y
XY
= jumlah perkalian antara X dan Y
X
= jumlah variabel perhatian orang tua
Y
= jumlah variabel perilaku keagamaan siswa
= sigma
n
= banyaknya subjek
diketahui : n
= 60
X
= 1671
Y
= 1650
X2
= 46945
Y2
= 45771
XY
= 46245 Setelah diketahui seluruhnya, penulis memasukkan ke dalam rumus
korelasi product moment sebagai berikut :
rXY
NX
NXY X Y 2
X NY 2 Y 2
2
rXY
60.46245 16711650
60.46945 1671 60.45771 1650 2
2
rXY
2774700 2757150 2816700 27922412746260 2722500
rXY
17550 2445923760
rXY
17550 (156,39373)(154,1427)
rXY
17550 24106,965
rXY 0,7280053 dibulatkan menjadi = 0,728 Setelah dilakukan analisis uji hipotesis melalui rumus statistic product moment maka dapat diketahui hasil Rxy yaitu 0,728 dan bertanda positif. Untuk langkah selanjutnya hasil ini kita bandingkan RX (r
tabel)
baik
untuk taraf signifikansi 1% maupun tarag signifikansi 5% apabila ro lebih besar atau sama, maka hipotesis dapat diterima atau sebaliknya jika ro lebih kecil maka hipotesis ditolak. Setalah r (koofisien korelasi) dari variabel
x dan y diketahui,
selanjutnya akan dikonfirmasikan dengan r product moment (nilai r dalam tabel) untuk mengetahui signifikan atau tidak. Bila r yang diperoleh sama
atau lebih besar dari r tabel, maka r yang diperoleh itu signifikan. Agar lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 33 Taraf Signifikansi N
Taraf Signifikansi 5%
1%
0,250
0,325
60
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan dikonsultasikan dengan r pada tabel , ternyata nilai r lebih tinggi baik pada taraf signifikansi 5% maka korelasi antara perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 menunjukkan korelasi yang positif (signifikan positif). Langkah selanjutnya menggunakan koofisien korelasi tersebut dengan cara membandingkan harga rxy dengan nilai “r” product moment jika taraf signifikan 5% N = 60, harga “r” tabel (rt) = 0,250 maka harga rxy labih besar dari “r” tabel . Dengan demikian maka hipotesis nihil (Ho) di tolak, dan hipotesis alternative (Ha) diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini yang berbunyi ada korelasi positif antara perhatian orang tua terhadap perilaku
keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang, dapat diterima dan terbukti kebenarannya secara ilmiah.
F. Interpretasi Hasil Penelitian Dari pernyataan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka kiranya dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai perhatian orang tua sebagaimana dalam tabel Persentase perhatian orang tua diketahui hasilnya tinggi 90%. 2. Nilai perilaku keagamaan siswa sebagaimana dalam tabel , Persentase perilaku keagamaan siswa diperoleh hasil rendah 76%. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara variabel independent (perhatian orang tua) dengan variasi dependent (perilaku keagamaan siswa) maka hasil penelitian dengan menggunakan tabel
interpretasi koofisien
korelasi sebagai berikut : Tabel 34 Pedoman Interpretasi Koofisien Korelasi Interval Koofisien
Tingkat Hubungan
0,000 – 0,200
Sangat Rendah
0,210 – 0,400
Rendah
0,410 – 0,600
Sedang
0,610 – 0,800
Kuat
0,810 – 1,000
Sangat Kuat Sugiono, 1999:16
Kemudian setelah dicocokkan dengan pedoman interpretasi hasil dari koofisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa tingkat hubungan antara perhatian orang tua terhadap perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang dalam kategori kuat. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan teori
yang telah dikemukakan sebelumnya dan
didasarkan pada penelitian juga hasil analisis data sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa hubungan perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Perhatian oarng tua di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang dalam kategori tinggi, yaitu dalam hal motivasi, menghargai dan penanaman kedisiplinan dengan hasil Persentase sebesar 90% dalam kategori sedang sebanyak 5% dan dalam kategori rendah sebanyak 5%. Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis dapat memberi kan kesimpulan bahwa mayoritas siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang merasakan perhatian orang tua itu ada dan tinggi dirasakan. 2. Berdasarkan analisis perilaku keagamaan siswa pada MI Al – Islam Sutopati 1
Kajoran Magelang diperoleh hasil 3,33% dalam kategori
tinggi, 20% dalam kategori sedang dan 76,66% berada dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, penulis dapat memberi kan kesimpulan bahwa mayoritas siswa MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran perilaku keagamaannya masih rendah. 3. Setelah dilakukan analisis diperoleh rxy = 0,728 lebih dari “r” product moment pada taraf signifikan 5% adalah 0,250 ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan perilaku keagamaan siswa di MI Al – Islam Sutopati 1 Kajoran Magelang. B. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian dengan kesimpulan bahwa ada hubungan perhatian orang tua dengan perilaku
keagamaan siswa, maka berkaitan
dengan masalah ini, penulis dapat mengemukakan beberapa saran dengan harapan dapat dimanfaatkan. 1. Kepada Orang Tua a. Lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, oleh karena itu orang tua harusnya dapat menjadikan sentral figur yang baik bagi anak dan mampu memberikan perhatian, pertimbangan, nasehat dan control bagi anak-anaknya.
b. Untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi realitas kehidupan dimasa yang akan datang yang cukup komplek, sebaiknay orang tua dapat menciptakan suasana harmonis, penuh rasa keakraban sehingga masing-masing anggota keluarga akan tumbuh rasa tanggungjawab yang nantinya menunjukkan perilaku kedewasaan dan norma agama sejak dini. c. Dalam masalah pendidikan, oarng tua tidak hanya membiarkan pendidikannya berlalu di sekolah, namun orang tua harus menanamkan pendidikan terutama pendidikan agama di rumah sebagai pondasi nantinya apabila sudah menginjak dewasa. 2. Lembaga Pendidikan a. Sekolah merupakan lanjutan pendidikan dari pendidikan keluarga yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Untuk itu para pelaku pendidikan khususnya guru lebih arif dalam memberi kan pelayanan pendidikan. b. Hubungan antara guru dan murid hendaknya disertai rasa kasih sayang dan saling terbuka, dan nantinya akan menciptakan perilaku yang baik terutama menerapkan norma-norma yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rinike Cipta. Ancok, Djamaludin dan Suroso, Nashori. 2004. Psikologi Islam. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Anggoro, M. Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta,Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri, 2004. Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rinike Cipta. Ilyas, Yunahar 2004. Kuliah Akidah Islam. Jogjakarta : LPPI Jalaludin 1998. Psikologi Agama. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kartono, Kartini. 1984. Psikologi Umum. Bandung: Alumni. Mustofa, Ahmad. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung CV. Pustaka Setia Purwadarminta WJ, 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka Sriyanti, Lilik. 2003. Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar). Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta Suryabrata, Sumadi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tafsir, Ahmad, 1991. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Thib Ahmad dan Musdah Mulia Siti, 2003. Menyelami Seluk Beluk Ibadah dalam Islam. Bogor, Kencana Winaputra, S. Udin, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka. Zakiah Darajat, 1972. Perawatan Jiwa untuk Anak-anak. Jakarta: Nulan Bintang.
Lampiran 1 ANGKET UNTUK SISWA Petunjuk Pengisian 1.
Angket pertanyaan diisi oleh siswa
2.
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan pendapat anda dengan memberi kan tanda (X) pada pilihan jawaban yang tersedia
3.
Semua pernyataan mohon diberikan jawaban tanpa ada yang terlewatkan.
4.
Mengisi identitas sebagai berikut : a. Nama
: ………………………….
b. Kelas
: ………………………….
I. DAFTAR PERTANYAAN 1. Bagaimana hubungan saudara dengan orang tua ? a. Sangat akrab b. Akrab c. Kurang akrab 2. Apakah orang tua memberi saudaramu ?
dorongan dan motivasi terhadap cita-cita
a. Selalu memberi dorongan dan motivasi b. Kadang-kadang memberi dorongan dan motivasi c. Kurang memberi dorongan dan motivasi 3. Bila saudara punya pendapat, apakah orang tua juga menghargai ? a. Sangat menghargai b. Menghargai c. Kurang menghargai 4. Sebagai seorang anak tentunya mempunyai kebutuhan, apakah orang tua juga memperhatikan kebutuhan saudara ? a. Sangat memperhatikan b. Kadang memperhatikan
c. Kurang memperhatikan 5. Bila saudara mengalami kesulitan apakah orang tua membantu memberi jalan keluar ? a. Selalu memberi jalan keluar b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 6. Apakah orang tua juga menegur apabila saudara melakukan kesalahan ? a. Selalu menegur b. Kadang-kadang c. Tidak mendengar 7. Sebagai orang tua tentunya pernah mengetahui kamu mendapat prestasi, apakah pernah di beri pujian / hadiah oleh orang tua ? a. Selalu memberi pujian / hadiah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 8. Dalam memberi tugas, apakah berdasarkan kesepakatan ? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 9. Apakah orang tua peduli terhadap kegiatan saudara ? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apakah orang tua juga menanamkan kedisiplinan terhadap saudara ? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
II. DAFTAR PERTANYAAN 1. Apakah anda sering datang terlambat ke sekolah ? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
2. Apakah anda masih malas dalam belajar ? a.
Selalu malas
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
3. Apakah anda sudah tertib dalam menjalankan ibadah ? a.
Selalu tertib dalam menjalankan ibadah
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
4. Apakah anda masih malas dalam mengerjakan do’a harian ? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
5. Apakah anda sering tidak menghormati orang tua dan orang yang lebih tua? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
6. Apakah anda sudah rutin dalam mengaji ? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
7. Apakah anda sering memperhatikan pelajaran yang diberikan ?
a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
8. Apakah anda sering masih sering tidak belajar ? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
9. Apakah anda sering berkelahi dengan temannya ? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
10. Apakah anda tidak menghormati orang lain ? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Tidak pernah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Taksis
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 15 Nopember 1966
Alamat
: Dusun Mranggen Wetan, RT. 07/03 Desa Kajoran, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.
Agama
: Islam
Nama Orang Tua
: 1. Ayah 2. Ibu
: Pahrun : Siti Rowiyah
Nama Istri
: Nur Khasanah
Nama Anak
: 1. Bagas Eko Prabowo 2. Naisilva Khairani
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
: 1. SDN Kajoran 1
Tahun 1980
2. SMP Muhammadiyah Sambak
Tahun 1983
3. PGAN Magelang
Tahun 1986
4. D II STAINU Temanggung
Tahun 2005
: 1. Kepala Dusun Mranggen Wetan Tahun 1990 1997 2. Guru MI Al-Islam Sutopati 1
Tahun 2003 – sekarang