HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TOLERANSI SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA TAHUN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh : NUR TAFIAH 111 08132
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Hal
: Naskah Skripsi Saudara Nur Tafiah Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama
: NUR TAFIAH
NIM
: 111 08132
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
: HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TOLERANSI SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA TAHUN 2011/2012
Denganini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 03 Oktober 2012 Pembimbing
Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag NIP. 195708 12198802 2 001
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TOLERANSI SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA TAHUN 2011/2012 DISUSUN OLEH NUR TAFIAH 111 08132
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 1 April 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
______________
Sekretaris Penguji
: Drs. Djoko Sutopo
______________
Penguji I
: Drs. Bahroni , M.Pd.
______________
Penguji II
: Dra. Hj.Maryatin
______________
Penguji III
: Dra.Djami’atul Islamiyah, M.Ag.
______________
Salatiga, 01 April 2013 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luarreferensi yang peneliti cantumkan, maka penelti sanggup mempertanggung jawabkan keaslian skripsi ini di hadapan munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 03 Oktober 2012 Penulis
Nur Tafiah NIM : 111 08 132
MOTTO
“Ubahlah
hidupmu, dari menjadi
“Hidup ada
itu
satu
sebuah
pun
sesuatu yang buruk
baik dan bermanfaat”
membutuhkan hal
perjuangan,
yang bisa
karena tidak
sukses
tanpa
perjuangan”
“Tidak kebaikan, disetiap
segala
ada karena
kata yang
langkah yang
terlambat
untuk melakukan
pasti akan kita
ada
tinggalkan”
pelajaran
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.
Ayah (Alm) dan Ibu tercinta yang dengan seluruh pengorbanannya telah mengukir segala asa, cita dan harapan
2.
Saudara saudaraku tercinta (Mb Zeny, Mb dwi, Mb Zulfa, Mun, Yudi) yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi bagi saya untuk melangkah
3.
Ibu Dra. Djami’atul Islamiah, M.Ag yang senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh pengarahan dan perhatian serta kesabaran.
4.
Sahabat sahabatku (Ina, Viea, Ayuk, Hyda, Mb Mus, Mia ) dan teman teman seperjuangan, jurusan PAI kelas D angkatan 2008 yang selalu membantu dan memberikan motivasi kepada penulis serta mengisi hari-hari indahku.
5.
Teman-temanku KKN (Myda, Riny, Anis, Sunty, Ika, Galih, Fajar, Gun)
6.
Teman-teman PPL (Via, Sufyan, Erna, Riny, Galuh, Zumai, Adnan, Irsyad, Wulan, Risty)
7.
Keluarga besar SMK N 2 Salatiga yang telah telah membantu kelancaran penelitian ini
8.
Dan semua teman-teman yang telah ikut membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penulisan skripsi ini. Semoga sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya. Sungguh merupakan suatu kenikmatan yang saya rasakan ketika akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TOLERANSI SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA TAHUN 2011/2012”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tanpa adanya bantuan baik dalam bentuk materil maupun spiritual tidak akan berjalan lancar sesuai yang ditargetkan. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih yang sedalam dalamnya kepada pihakpihak yang telah membantu terselesaikannnya skripsi ini atas semua bimbingan dan partisipasinya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi M. Pd selaku Pembantu Ketua I 3. Bapak Dr. Suwardi, M. Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah 4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Program Studi PAI SekolahTinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 5. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag selaku pembimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Bapak Drs. Hadi Sutjipto M.T selaku kepala sekolah SMK N 2 Salatiga, yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam mengadakan penelitian. 7. Seluruh reponden penelitian yang dengan hati-hati dan jujur memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan. 8. Ayah, Ibu dan saudara-saudara penulis yang telah membiayai, mendidik dan mengasuhku dengan kasih dan sayang, serta para teman dan sahabat-sahabat penulis, mahasiswa PAI angkatan 2008 khususnya keluarga besarku yang ikut membantu dan member dorongan demi terselesainya tugas penulisan skripsi ini. Kepada semua pihak tersebut, mudah-mudahan semua amal baiknya mendapat imbalan yang sepantasnya dari Allah SWT dan tergolong sebagai amal sholeh yang diridhoi oleh-Nya. Akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis serta bagi Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada umumnya. Amien yarobbal ‘alamiin.
Salatiga, 03 Oktober 2012 Penulis
Nur Tafiah
ABSTRAK Tafiah, Nur. 2012. 11108132. Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Toleransi Siswa Muslim SMK N 2 Salatiga Tahun 2011/2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djamiatul Islamiyah M. Ag. Kata Kunci: Tingkat Religiusitas dengan Toleransi Siswa Muslim Penelitian ini upaya untuk mengetahui hubungan tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim SMK N 2 Salatiga. Banyaknya fenomena keagamaan yang menggambarkan bahwa agama sering dimaknai secara dangkaldan tekstual, tanpa mengetahui nilai- nilai ajaran sesungguhnya. Secara normatif intensitas keagamaan idealnya berbanding lurus dengan hubungan sosial. Namun dalam realitasnya banyak ditemukan dimana variabel tersebut tidak berkorelasi. Berangkat dari hal tersebut, maka peneliti berupaya mengetahui Hubungan religiusitas dengan toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga. Pertanyaan pertama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran tingkat religiusitas siswa muslim SMK N 2 Salatiga?, (2) Bagaimanakah toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga?, (3) Adakah hubungan antara tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga?. Untuk menjawab pertanyaan itu maka penulis mencoba menggunakan pendekatan penelitian Kwantitatif dengan rancangan studi korelasional. Adapun jumlah populasinya adalah 501 siswa kelas II, maka sampel yang digunakan adalah 50 siswa sebagai responden. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat beberapa temuan yaitu: (1) tingkat religiusitas siswa muslim SMK N 2 Salatiga dalam kategori tinggi sebanyak 12%, kategori sedang sebanyak 86%, dan kategori rendah sebanyak 2% (2) toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga dalam kategori tinggi sebanyak 6%, toleransi dalam kategori sedang mencapai 94%,dan kategori rendah tidak ada. (3) Tidak ada korelasi antara tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga, dibuktikan dengan hasil korelasi product moment yaitu r hitung sebesar 0,050 lebih kecil dari koesfisien korelasi (r tabel) taraf 5% yaitu 0,297. Tidak adanya korelasi ini diperkirakan ada beberapa hal yang menyebabkan tidak seimbangnya tingkat toleransi dengan tingkat religiusitas pada siswa muslim SMK N 2 Salatiga pada tahun 2011/2012.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ..........................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
iv
DEKLARASI...................................................................................... .....
v
MOTTO ...................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
viii
ABSTRAK ..............................................................................................
x
DAFTAR ISI............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL................................................................................ ....
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................
1
B. RumusanMasalah...........................................................
5
C. TujuanPenelitian ............................................................
5
D. ManfaatPenelitian ..........................................................
6
E. HipotesisPenelitian.........................................................
7
F. DefinisiOperasional........................................................
7
G. Metodologi Penelitan.....................................................
9
H. Sistematika Penulisan Skripsi.........................................
14
BAB II
LANDASAN TEORI A. Religiusitas ....................................................................
16
1. Pengertian Religiusitas.............................................
16
2. Psikografi Agama ....................................................
18
3. Fungsi Agama..........................................................
24
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi Agama ..............
25
B. Toleransi .......................................................................
27
1. Pengertian Toleransi ................................................
27
C. Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi ……………………………………………………… .....
BAB III
31
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian .........................
36
1. Sejarah dan Perkembangan SMK N 2 Salatiga .........
37
2. Profil Sekolah ..........................................................
37
3. Visi dan Misi ...........................................................
38
4. Bidang Keahlian……………………………… ........
38
5. Tenaga Pendidik………………………………….. ..
40
6. Tenaga Kependidikan………………………………
41
7. Data Siswa Baru ………………………………….. .
42
8. Data siswa menurut Agama dan Umur……………. .
43
9. Sarana Prasarana…………………………………....
51
B. Penyajian Data...............................................................
51
1. Daftar Responden .....................................................
51
2. Data Hasil Angket : a. Data
Hasil
Angket
Tentang
Religiusitas
Siswa………………………………………. b. Data
Hasil
Angket
tentang
toleransi
……………………………………… BAB IV
58 Siswa 64
ANALISIS DATA A. Analisis Data.................................................................... 67
BAB V
1. Analisa Data tentang Tingkat Religiusitas Siswa ............
68
2. Analisa Data tentang Toleransi Siswa.............................
74
B. Interpretasi Data...............................................................
85
PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................
86
B. Saran .............................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tenaga Pendidik............................................................................ 38
Tabel 3.2
Tenaga Kependidikan.....................................................................40
Tabel 3.3
PSB Siswa pertingkat.....................................................................41
Tabel 3.4
Data Siswa Menurut Agama dan Umur..........................................42
Tabel 3.5
Prasarana.........................................................................................43
Tabel 3.6
Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran........................................45
Tabel 3.7
Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran Lanjutan 1.....................47
Tabel 3.8
Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran Lanjutan 2.....................49
Tabel 3.9
Kerjasama dengan DU/DI..............................................................50
Tabel 3.10
Daftar Responden..........................................................................51
Tabel 3.11
Jawaban Angket Religiusitas..........................................................55
Tabel 3.12
Data Hasil Angket Religiusitas.......................................................58
Tabel 3.13
Jawaban Angket Toleransi...............................................................61
Tabel 3.14
Data Hasil Angket Toleransi............................................................64
Tabel 4.1
Data Hasil Angket Religiusitas Siswa.............................................68
Tabel 4.2
Interval Religiusitas.........................................................................72
Tabel 4.3
Komparasi Religiusitas....................................................................74
Tabel 4.4
Hasil Angket Toleransi....................................................................75
Tabel 4.5
Interval Toleransi.............................................................................79
Tabel 4.6
Komparasi Toleransi........................................................................80
Tabel 4.7
Tabel Kerja untuk mencari Koefisien antara Variabel Religiusitas dengan
Toleransi
.......81
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah “Agama adalah percaya akan adanya Tuhan yang Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada kepercayaan utusan- utusanNya untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat” (Muhtar, 2001: 10). Sedangkan keberagamaan (religiousity) adalah perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung dari nash (Karim, 2004: 111). Dengan demikian dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan berdasarkan
naluri
keagamaan
seseorang
baik
dalam
bentuk
pemahaman, penghayatan, maupun pengamalan seseorang disebut keberagamaan. Keberagamaan ini muncul akibat kepercayaan seseorang terhadap agama, dimana agama berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Adapun fungsi paling mendasar dan universal dari semua agama adalah bahwa agama memberikan orientasi dan motivasi serta membantu manusia mengenal sesuatu yang bersifat sakral. Religiusitas (keberagamaan) dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Menurut Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso (1994:76), religiusitas dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, tidak hanya berupa ibadah (ritual) saja, tetapi segala kegiatan yang didorong oleh rasa keagamaan, tidak hanya berupa aktivitas yang tampak dan
1
2
dapat dilihat oleh mata, tapi juga aktivitas yang tidak tampak yang terjadi dalam hati seseorang. Ada beberapa dimensi yang perlu diperhatikan dalam beragama, dimana antara satu dimensi dengan dimensi lain saling berpadu secara sinergis. Secara akademik Glock dan Stark dalam konsepnya mengenai religiusitas, membagi keberagamaan menjadi 5 dimensi yaitu: dimensi keyakinan (ideologis), dimensi praktek agama (ritualistik), dimensi pengalaman (eksperiensial), dimensi pengetahuan agama (intelektual), dimensi pengamalan (konsekuensial) (Suroso, 2005:76). Agama memang banyak berpengaruh pada perilaku manusia, respon dan bentuk interprestasi rasionalnya pun beraneka macam dari orang perorang. Kepercayaanya terhadap Tuhan menciptakan perasaan emosional, sentimen dan akal. Sentimen keagamaan memotivasi seseorang untuk bertindak sesuai dengan penghayatannya terhadap agama. Dan sentimen keagamaan itu berbeda dari satu orang ke orang lain, hal ini mencerminkan individualitas pribadi dalam segi pemikiran dan emosi dalam menghadapi makna dan tujuan hidup ( Islamiyah, 1997: 76). Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Salah satunya adalah faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor dominan yang mewarnai perilaku
3
seseorang, termasuk di dalamnya faktor lingkungan yang bercirikan keagamaan (Notoatmojo, 2007: 139). Hasil penelitian Allport yang terangkum dalam bukunya Religious Orientationand Prejudice menyimpulkan: Orang yang rajin datang ke tempat ibadah sering kali tidak toleran / tenggang rasa terhadap minoritas etnis dari pada yang tidak. Perbedaan-perbedaan tersebut muncul karena adanya perbedaan orientasi keagamaan (Islamiyah, 1997: 76). Secara
normatif,
intensitas
keagamaan
individu
idealnya
berbanding lurus dengan intensitas hubungan sosial. Namun dalam realitasnya masih banyak ditemukan dimana variabel tersebut tidak berkorelasi. Agama sering kali dimaknai secara dangkal dan tekstual. Ajaran-ajaran agama hanya dihafalkan tanpa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan agama hanya dijadikan sebagai formalitas dan identitas saja tanpa mengetahui nilai-nilai dan ajaran agama yang sesungguhnya. Dalam konteks inilah penelitian tentang kedua variabel tersebut menjadi menarik untuk dilakukan. Dalam Islam ada beberapa aspek yang menjadi inti dari ajaran Islam, di antaranya meliputi aqidah, ibadah, rukun Islam rukun Iman, muamalah dan sebagainya. Dari beberapa aspek tersebut ibadah menjadi utama dalam setiap
tatanan kehidupan manusia, sebagai interaksi
langsung antara manusia dengan Tuhannya yang dilakukan atas dasar keimanan. Dalam hal ini intensitas beribadah shalat dan membaca Al Quran merupakan hal yang memungkinkan untuk mengukur tingkat
4
keberagamaan siswa, sebagai realisasi dari ketaatannya terhadap Allah SWT. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dengan rata-rata siswa siswi berusia 15-18 tahun, mereka bisa dikatakan baligh dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai seseorang yang beragama. Siswa membutuhkan bekal agama yang cukup untuk membentenginya dari pergaulan - pergaulan luar yang bersifat negatif. Oleh karena itu pendidikan agama di sekolah diharapkan dapat menuntun pemahaman siswa mengenai agama dan implementasinya secara benar, yang secara umum meliputi berbagai aspek kehidupan. Mengingat cara berpikir, bersikap, dan bertingkah laku seseorang itu tidak dapat dipisahkan dari keyakinanya dalam beragama. Dalam lingkungan pendidikan tentunya siswa tidak lepas dari yang namanya perbedaan, baik perbedaan agama, status sosial, ekonomi, dan sebagainya. Dan fenomena keragaman agama merupakan salah satu persoalan yang tidak dapat dihindarkan. Apalagi masalah agama adalah masalah yang menyangkut eksistensi keyakinan manusia terhadap Tuhannya. Ia begitu sensitif, dan mudah membakar konflik sehingga perlu kesadaran dari setiap individu. Prinsip saling menghargai dalam iman dan keyakinan sebenarnya telah dijelaskan dalam konsep Islam. Islam menegaskan bahwa :
Artinya: “ Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku"
5
Maka dengan adanya rasa agama, diharapkan timbul perasaan saling menghargai dengan sesama individu lainya serta dapat menjaga diri pada hal-hal yang dilarang dan melaksanakan apa yang dianjurkan agama. Toleransi sebagai interaksi sosial, dimana dengan perbedaanperbedaan tersebut dapat terjalin silaturrohim antara yang satu dengan yang lain. Inilah esensi toleransi dimana diperlukannya kesadaran keagamaan dari masing masing individu untuk dapat saling menghargai adanya keragaman agama. Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil judul: “Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Sikap Toleransi Siswa Muslim SMK N 2 Salatiga Tahun 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari dari latar belakang di atas maka penulis dapat mengambil suatu pokok masalah yang penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat religiusitas siswa muslim di SMK N 2 Salatiga ? 2. Bagaimana gambaran toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga ? 3. Adakah hubungan antara tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga ?
C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
6
1. Untuk mengetahui gamabaran tingkat religiusitas siswa muslim di SMK N 2 Salatiga. 2. Untuk mengetahui bagaimana toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga. 3. Untuk mengetahui hubungan tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini penulis berharap dapat memberikan berbagai masukan yang berguna baik kepada penulis khsusnya maupun kepada pendidik dan pembaca pada umumnya. Adapun manfaat- manfaatnya sebagai berikut: 1.
Manfaat teoritis Jika dalam penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara
tingkat religiusutas dengan toleransi beragama,maka diharapkan dapat mengembangkan wacana mengenai tingkat religiusitas korelasinya dengan toleransi beragama. 2.
Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi empirik
mengenai kondisi religiusitas siswa muslim di SMK N 2 Salatiga serta bagaimana tingkat toleransinya.
7
E. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan di tolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta- fakta membenarkannya (Hadi, 2002: 63). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan toleransi beragama, artinya tingginya tingkat religiusitas seseorang akan menyebabkan seseorang cenderung bersikap toleran”. F. Definisi Operasional Untuk memudahkan pembaca dalam memahami serta menghindari adanya kesalah pahaman dalam penafsiran judul tersebut maka peneliti menegaskan berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut yaitu: 1.
Tingkat Religiusitas Tingkat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah pangkat,
derajat, taraf, kelas (Poerwadarminta, 1982: 1077). Sedangkan keberagamaan (religiousity) adalah perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung dari nash (Karim, 2004: 111). Sehingga tingkat religiusitas dapat diartikan sebagai ukuran ketaatan manusia dalam bertakwa kepada Tuhannya, baik dalam bentuk pemahaman, penghayatan maupun pengamalan ajaran agama sebagai refleksi dari keberagamaan seseorang.
8
Mengacu pada pendekatan Glock dan Stark dimana konsep religiusitas memiliki 5 dimensi yaitu: dimensi keyakinan (Ideology), dimensi praktik keagamaan (Religious Practice), dimensi pengalaman (Religious feeling) dan dimensi pengetahuan agama
(Religious
knowledge) serta dimensi konsekuensi (religious efect) (Ancok dan Suroso, 1994: 77), maka penelitian mengenai religiusitas dibatasi pada dimensi ritual (pratik agama) yang terwujud dalam intensitas beribadah shalat wajib 5 waktu dan shalat sunnah serta intensitas baca Al-Qur’an dengan indikator sebagai berikut: a.
b.
Intensitas shalat: 1)
Kedisiplinan dalam menjalankan shalat wajib
2)
Frekuensi shalat wajib dan sunnah
3)
Tempat pelaksanaan
4)
Pelaksanaan shalat (berjama’ah/ tidak)
5)
Kontinuitas pelaksanaan
Intensitas membaca Al quran: 1)
Hafalan surat Al quran
2)
Frekuensi baca Al quran
9
2.
Toleransi Toleran
adalah
bersifat
saling
menghargai,
membiarkan,
membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (Depdiknas, 2007: 1204). Jadi sikap toleran adalah sikap saling menghargai dan menghormati segala hal yang dimiliki atau di anut oleh orang lain, toleran yang di maksud disini adalah toleran dalam beragama. Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Kesadaran bekerja sama
b.
Kesadaran untuk mengakui adanya perbedaan dan persamaan
c.
Memberi kesempatan terhadap orang lain untuk melaksanakan ajaran yang diyakininya
d.
Menghormati dan menyayangi sesama
e.
Saling membantu secara timbal balik
f.
Kesadaran menerima ketua kelas yang tidak seagama.
G. Metode Penelitian Hal-hal yang berkaitan dengan metode dalam penelitian ini adalah:
10
1.
Pendekatan dan Rancangan penelitian Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
karena
bertujuan untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan yang spesifik sejak awal dengan menggunakan rancangan studi korelasi. 2.
Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini memilih
SMK N 2 Salatiga
sebagai lokasi
penelitian. Sedangkan waktu penelitian dimulai tanggal 17 Mei 2012 sampai selesai. 3.
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk
diselidiki (Hadi, 1997:220). Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah para siswa-siswi kelas 2 di SMK N 2 Salatiga yang berjumlah 501 siswa. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi (Hadi, 1977: 221). Sampel dapat sebagai sebagian dari populasi yang mewakili jumlah seluruh subyek penelitian. Penulis melakukan penelitian di lapangan, dengan menentukan sampel sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1998: 155), bahwa apabila subyeknya kurang dari seratus orang maka di ambil semua. Akan tetapi apabila subyeknya lebih dari seratus maka sampel antara 10-25% atau 20-25% atau lebih. Maka dalam hal ini penulis mengambil sampel 10% responden dari 501 siswa.
11
Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel (Arikunto, 1991: 106). Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik random sampling, yaitu mengambil secara acak sebagian dari jumlah keseluruhan responden untuk dijadikan sebagai responden. 4.
Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1981:136). Metode ini digunakan untuk memudahkan penulis dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan mengenai lokasi sekolah, profil, jumlah seluruh siswa di sekolah dan lain lain. b. Metode Kuesioner (Angket) Metode Kuesioner adalah sebuah daftar yang berisikan pertanyaan tentang suatu keadaan yang diisi oleh responden (Hadi, 1995: 158). Metode ini digunakan untuk memperoleh data pokok tentang tingkat religiusitas dan sikap toleran. c. Dokumentasi Metode Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis seperti: majalah, buku, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1998: 149).
12
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah sisiwa, guru, karyawan dan sebagainya. Penulis memilih metode ini agar penyajian data dalam dalam penelitian ini lebih konkrit. 5.
Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data penelitian adalah alat yang bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tresebut menjadi sistematis dan mudah (Arikunto, 1990: 206 ). Dalam instrumen penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, maka peneliti menggunakan lembar angket untuk memperoleh jawaban. Angket terdiri dari dua variabel yaitu angket yang pertama mengenai tingkat religiusitas sedangkan angket yang kedua berisi tentang sikap toleran. 6.
Teknik Analisis Data Dalam mengolah data yang terkumpul, penulis menganalisa data
menggunakan rumus sebagai berikut: a. Analisis pendahuluan Dalam analisis pendahuluan ini penulis mengadakan perhitungan awal dari data yang terkumpul, menggunakan teknik presentase dengan rumus sebagai berikut:
P
F x100% N
Keterangan:
13
F
: Frekuensi
N
: Jumlah responden
P
: Persentase (Hadi, 1982: 399)
b. Analisis Uji Hipotesis Dalam analisis untuk menguji hipotesis antara variabel x (tingkat religiusitas) dengan variabel y (toleransi) digunakan analisa statistik dengan teknik korelasi product moment, menggunakan rumus sebagai berikut: ( X )( Y ) n 2 2 X Y 2 2 X Y n n XY
rxy
Keterangan : rxy
: Koefisisenkorelasi
Y2
: Kuadrat Y
X2
: Kuadrat X
∑X
: Jumlah skor total variabel X
∑Y
: Jumlah skor total variabel Y
N
: Jumlah sampel yang diteliti (Sugiyono, 2011:228)
H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika di sini adalah gambaran umum tentang skripsi ini. Terbagi dalamtiga bagian yaitu: bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awalberisikan sampul, lembar berlogo, persetujuan pembimbing,
14
pengesahan kelulusan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftra tabel, daftar lampiran. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: BAB I : Berisi pendahuluan yaitu tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II : Kajian Pustaka yang berisi tentang: 1. Religiusitas yang meliputi pengertian religiusitas, psikografi agama, fungsi agama, faktor- faktor yang mempengaruhi agama. 2. Toleransi yang meliputi: pengertian toleransi, konsep toleransi dalam islam. 3. Hubungan tingkat religiusitas dengan toleransi siswa. BAB III : Laporan hasil penelitian skripsiyang berisi tentang gambaran lokasi dan obyek penelitian yang meliputi: Sejarah dan perkembangan SM K N 2 Salatiga, profil sekolah, visi dan misi, bidang keahlian, tenaga kependidikan, data siswa, data siswa menurut agama dan umur, sarana prasarana. BAB IV : Analisis data yang terdiri dari analisis data mengenai tingkat religiusitas,
analisis
data
mengenai toleransi
interprestasi data hasil penelitian. BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
siswa,
serta
15
BAB II LANDASAN TEORI A.
Religiusitas 1. Pengertian Religiusitas Agama berasal dari kata al-din, religi (religere, religare) dan
agama. Al-din berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab (Al din) kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, balasan dan kebiasaan. Agama dalam hal ini dianggap membawa peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang harus dipatuhi. Agama menguasai diri seseorang yang mampu membuatnya tunduk dan patuh terhadap ajaran-ajaran agamanya, serta menumbuhkan paham mengenai pembalasan bahwa barang siapa menjalankan perintah Allah SWT maka ia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang dia kerjakan (Nasution, 1986: 9) Sedangkan dari kata religi (Latin) berarti mengumpulkan atau membaca. Yang dapat diartikan bahwa agama merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca, dipelajari dan diamalkan. Kemudian religare berarti mengikat. Agama bersifat mengikat antara manusia dengan Tuhan. Ikatan yang dimaksud berasal dari salah satu kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca indera, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Nasution, 1986: 10). 15
16
Dari beberapa konsep mengenai pengertian agama tersebut maka muncul istilah religiusitas. Dimana religiusitas (keberagamaan) adalah penghayatan nilai-nilai agama seseorang yang diyakini dalam bentuk ketaatan dan pemahaman agama secara benar serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan berupa aktivitas yang tampak dan dapat dilihat oleh mata, serta aktivitas yang tidak tampak yang terjadi dalam hati seseorang (Ancok dan Suroso, 2005: 76). Mangunwijaya (1982) juga membedakan istilah religi atau agama dengan istilah religiusitas. Agama menunjuk aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban sedangkan religiusitas mengacu pada aspek religi yang dihayati oleh individu di dalam hati. Secara sederhana R.H Thouless mengemukakan pengertian agama sebagai proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu itu lebih tinggi dari pada manusia (Zakiah Daradjat, 1970: 24). Lebih lanjut lagi Mukti Ali mengatakan bahwa “Agama adalah percaya akan adanya Tuhan yang Esa dan hukum-hukum yang diwahyukan kepada kepercayaan utusan-utusanNya untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat” (Muchtar, 2001: 10). Sedangkan pengertian agama secara komprehensif dikemukakan oleh Glock & Stark (1966), bahwa agama adalah sistem simbol, sistem
17
keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai sistem yang paling maknawi (ultimate meaning) (Djamaludin Ancok & Fuat Nashori Suroso, 1994: 76). 2. Psikografi Agama “Gambaran keberagamaan seseorang itu secara terperinci disebut Dechoncy (1991) sebagai psikografi” (Rakhmat, 2003: 43). Psikografi adalah peta keberagamaan yang menguraikan keberagamaan dalam rangkaian bagiannya. Dan Glock (1962) mengembangkan teknik analisis keberagamaan yang paling mudahanalisis dimensional yang terbagi menjadi lima dimensi yaitu: Dimensi Ideologis Kepercayaan atau donktrin agama adalah dimensi yang paling dasar mengenai apa yang dipercayainya. Hal inilah yang membedakan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Ada 3 kategori kepercayaan, yang pertama adalah kepercayaan yang menjadi dasar esensial suatu agama seperti dalam islam yaitu kepercayaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Kedua, kepercayaan yang berkaitan dengan tujuan Ilahi dalam penciptaan manusia. Allah berfirman: “Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu sekalian, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya”(QS Al Mulk (67): 2). Ketiga, kepercayaan mengenai cara terbaik yang harus dilakukan untuk mewujudkan tujuan Ilahi tersebut, misalnya dalam islam dipercayai bahwa amal saleh diwujudkan melalui pengabdian kepada Allah SWT dan pengkhidmatan kepada sesama manusia. Dimensi Ritualistik Dimensi ini berkaitan dengan sejumlah perilaku yang terwujud akibat dari kepercayaanya terhadap suatu agama. Perilaku yang dimaksud di sini adalah perilaku-perilaku khusus yang telah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara beribadah, berpuasa, dan lainnya. Ritus ini berkembang bersamaan dengan perkembangan agama, semakin terorganisasi sebuah agama, semakin banyak aturan yang dikenakan kepada pengikutnya. Aturan ini berkisar pada tata cara beribadah hingga jenis pakaian. Dimensi Eksperensial
18
Dimensi ini berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama. Dalam psikologi hal ini dikenal dengan religious experiences. Pengalaman keagamaan dapat berupa perasaan agama yang dirasakan selama menjalani ajaran agama yang diyakininya. Pengalaman agama ini dapat menambah tingkat keimanan seseorang sehingga dapat bertahan dalam menghadapi berbagai cobaan. Dimensi ini terwujud dalam perasaan dekat dengan Allah, perasaan doa-doanya sering terkabul, perasaan tentram bahagia karena Allah, perasaan bertawakal (pasrah diri secara positif) kepada Allah, perasaan khusuk ketika melaksanakan shalat dan doa, perasaan tergetar ketika mendengar adzan atau ayat-ayat AlQuran, perasaan bersyukur kepada Allah,perasaan mendapat peringatan atau pertolongan dari Allah. Dimensi Intelektual Dimensi ini menunjukkan tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama yang termuat dalam kitab suci yang menjadi pedoman ajaran agamanya. Tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang mengenai agama sangat berpengaruh pada sikap dan tingkah laku serta cara berpikir seseorang. Mengikuti ceramah keagamaan atau membaca buku agama akan memberikan wawasan yang luas serta menambah pemahaman tentang agama. Pada tingkat sosial, agama dapat kita lihat pada kegiatan kelompok-kelompok sosial keagamaan seperti peringatan hari-hari besar keagamaan. Dimensi Konsekuensial Dimensi konsekuensial menunjukkan akibat ajaran agama dalam perilaku umum,yang tidak secara langsung dan secara khusus ditetapkan agama (seperti dalam dimensi ritualistik). Pada dimensi ini menunjukkan efek ajaran agama pada perilaku individu dalam kehidupannya sehari-hari. Efek agama tersebut bisa positif maupun negatif pada tingkat personal maupun sosial (Rakhmat, 2003: 43-47). Dari kelima dimensi tersebut dapat dipahami bahwa dalam beragama antara satu dimensi denga dimensi yang lainnya saling melengkapi dan menguatkan keimanan kepada Tuhan. Namun sesuai dengan tujuan penelitian ini akan dibatasi pada dimensi ritual dimana intensitas beribadah shalat dan membaca Al Quran menjadi bentuk nyata ketaatan seorang siswa muslim dalam beragama. Berikut uraian mengenai ibadah shalat dan membaca Al Quran:
19
1. Ibadah Shalat Secara etimologis kata ibadah diartikan sebagai penghambaan atau pengabdian. Yang dimaksud dengan penghambaan disini adalah seseorang yang dalam hidupnya selalu menghambakan diri kepada sesuatu yang sangat dihormati dan dihargainya sehingga disebut hamba, budak. Oleh karena itu muncullah istilah abdi negara, hamba hukum, budak nafsu, dan lain sebagainya. Hamba sahaya atau budak dalam bahasa Arab disebut dengan ‘abid. Jadi, secara sederhana dapat dipahami bahwa ibadah adalah pengabdian atau penghambaan seseorang kepada sesuatu yang sangat di dihormati dan dimuliakan dalam hidupnya (Ahmad Tafsir, 2004: 75). Dalam filsafat hukum islam, secara global ibadah terbagi menjadi dua, yaitu ibadah khusus atau ibadah formal dan kedua ibadah umum atau ibadah dalam arti luas. Ibadah khusus disebut dengan ibadah mahdhah, yaitu jenis ibadah yang tuntunan dan tatacaranya oleh Rasulullah SAW seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan ibadah umum yaitu ibadah yang sifatnya lebih luas dan tidak terikat, karena menyangkut segala aktivitas hidup manusia, selama didasari oleh niat dalam rangka pengabdian kepada Allah (Ahmad Tafsir, 2004: 76). Shalat secara bahasa adalah doa, sedangkan menurut istilah syara’ ialah ibadah yang terdiri dari perbuatan dan perkataantertentu yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam menurut cara-cara dan
20
syarat-syarat serta rukun yang telah di tentukan oleh syara’ (Mujieb, 1994: 109). Allah berfirman dalam surat At-Ankabut ayat 45:
Artinya : “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Melalui shalat seseorang yang sudah mengenal Allah akan merasakan sebuah kenikmatan spiritual yang tiada taranya; dapat melepaskan rasa rindunya kepada dzat yang amat sangat dicintainya; dapat berdialog dan mencurahkan segala isi hatinya; dan mempunyai tempat memantapkan kembali setiap langkah hidup dan perjuangannya. Karena itu, bagi masyarakat penganut agama tauhid, semestinya shalat selain merupakan tanggung jawab pribadi juga merupakan pilar agama sekaligus identitas pribadi dan masyarakatnya.
2. Shalat Shalat Sunnah
21
Shalat Sunnah itu ada yang dikerjakan dengan berjamaah, ada pula yang dilakukan sendiri (tidak berjamaah). Yang dikerjakan sendiri misalnya:
1)
Shalat Rawatib
2)
Shalat Dhuha
3)
Shalat Tahiyyatul Masjid
4)
Shalat Tahajjud
5)
Shalat Hajat
6)
Shalat Istiharah dan sebagainya
Adapun shalat yang sebaiknya dikerjakan secara berjamaah misalnya:
1)
Shalat Tarawih dan Witir (di malam Ramadhan)
2)
Shalat Iedul Fitri
3)
Shalat Iedul Adha
4)
Shalat Gerhana Matahari
5)
Shalat Istisqo dan sebagainya (Fachrurrozy, 2005: 85).
3. Keutamaan Sholat Berjamaah
“Shalat adalah kewajiban bersifat individual (fardl‘ain) yang penyelenggaraannya disunnahkan berjama’ah (khususnya untuk shalat wajib)” (Salahudin, 2006: 274).
22
4. Membaca Al Quran
Secara bahasa, lafal quran sama dengan qira’at. secara bahasa berarti: menghimpun dan memadukan sebagian huruf-huruf dan kata-kata dengan sebagian lainnya (Hasannudin, 1995: 13).
Menurut ulama ushul, ulama fiqh, pakar bahasa arab maupun ulama mutakallimin, definisi al Quran secara istilah adalah:“Kalam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan bahasa Arab, bersifat mukjizat yang menguatkan ke-Nabian beliau dan merupakan tantangan bagi bangsa Arab, yang membacanya dinilai ibadah, dan dinukilkan secara mutawatir” (Hasannudin, 1995: 16).
Menurut M Quraish Shihab dalam buku Taman Mini Ajaran Islam oleh Prof. Ahmad Tafsir bahwa Al Quran hendaknya tidak hanya diperlakukan secara mulia, tetapi lebih dari itu dapat dioptimalkan fungsi dan manfaatnya minimal antara lain: sebagai petunjuk jalan atau sebagai way of life (al huda), sebagai pencerah pikiran dan Qalbu (an Nur) agar manusia tidak mengalami kebekuan, dan sebagai panduan dalam memilah milih pelbagai alternatif pilihan hidup (al Furqon); antara yang baik (Al khasanah) dan yang buruk (as-sayyi’ah); dan antara nilai-nilai kehidupan lainnya yang terkadang selalu berlawanan, namun terkadang nampak sama, dan samar-samar. Sehingga selain dibaca Al Quran hendaknya dipahami dan dijadikan sebagai sumber pedoman umat manusia.
23
Agar dapat tercapai manfaat-manfaat tersebut maka perlu dilakukan pengkajian secara intensif terhadap paradigma atau pola pikir Al quran dalam menuturkan gagasannya serta memahami dengan baik dan benar kandungan makna-makna Al Quran.
3. Fungsi Religiusitas Fungsi religiusitas bagi manusia erat kaitannya dengan fungsi agama karena agama merupakan kebutuhan emosional manusia dan merupakan kebutuhan alamiah yang terjadi dalam batin manusia. Menurut Jalaludin (1995: 233-236) fungsi agama bagi manusia meliputi: a. Agama sebagai Fungsi Edukatif Dalam agama terdapat ajaran-ajaran agama yang harus dipatuhi oleh penganutnya. Ajaran tersebut mengandung unsur suruhan dan larangan yang tentunya membimbing manusia menjadi pribadi yang baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing. b. Berfungsi sebagai Penyelamat Agama mengajarkan kepada manusia untuk menyembah Tuhannya. Hal tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sesuai ajaran agama masing-masing seperti ibadah. Dan Tuhan akan memberikan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat, bagi siapa mematuhi perintahNya. c. Fungsi Pendamaian
saja yang
24
Melalui agama seseorang yang bersalah dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan sirna ketika seorang pelanggar telah menebus dosanya melalui taubat, pensucian diri ataupun penebusan dosa. d. Fungsi Sosial Control Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan ajaran agama tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Karena ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai norma dan agama secara dogmatis mempunyai fungsi kritis yang bersifat profetis. Sehingga agama dalam hal ini dapat berfungsi sebagai pengawasan sosialsecara individu maupun kelompok. e. Agama sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas Para penganut agama yang sama secara psikologis akan memiliki kesamaan dalam satu kesatuan: Iman dan kepercayaan. Rasa ini akan membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan rasa persaudaraan yang kokoh. f. Fungsi Transformatif Agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru sesuai ajaran agama yang dianutnya bahkan kadang kala mampu mengubah kesetiaanya kepada adat atau norma kehidupan yag dianutnya sebelum itu. 4.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
25
Thouless membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu: a. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor sosial) ini mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan-tekanan lingkungan sosial untuk menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu. b. Berbagai pengalaman yang dialami oleh seseorang dalam membentuk sikap keagamaan terutama pengalaman-pengalaman seperti: keindahan, keselarasan dan kebaikan di dunia lain (faktor alamiah) seperti menjalin hubungan yang baik pada sesama dengan saling tolong menolong, adanya konflik moral (faktor moral) seperti mendapatkan tekanan-tekanan dari lingkungan, dan pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif) seperti perasaan mendapat peringatan atau pertolongan dari Tuhan. c. Faktor-faktor
yang
kebutuhan-kebutuhan
seluruhnya yang
atau
sebagian timbul dari
tidak terpenuhi terutama
terhadap
kebutuhan terhadap keagamaan, cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian. d. Berbagai proses pemikiran verbal atau proses intelektual dimana faktor ini juga dapat mempengaruhi religiusitas individu. Manusia
26
adalah makhluk yang dapat berpikir, sehingga manusia akan memikirkan tentang keyakinan-keyakinan dan agama yang dianutnya . Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat religiusitas seseorang yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi: pendidikan formal, pendidikan agama dalam keluarga, tradisi sosial yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam
kehidupan
seseorang.
Faktor
internal
sendiri
meliputi:
pengalaman-pengalaman emosional keagamaan, kebutuhan seseorang yang mendesak untuk dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman, harga diri dan cinta kasih. B.
Toleransi Toleran
adalah
bersifat
saling
menghargai,
membiarkan,
membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri (Depdiknas, 2007: 1204). Kata toleransi berasal dari bahasa inggris, yaitu “tolerance” berarti sikap membiarkan, mengakui, dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Sedangkan bahasa Arab menterjemahkan kata toleransi dengan “tasamuh” yang berarti saling mengizinkan dan saling memudahkan. Dalam kamus filsafat dijelaskan toleransi adalah sikap seseorang yang bersabar terhadap keyakinan filosofis dan moral orang lain yang dianggap berbeda, dapat disanggah, atau bahkan keliru. Dengan
27
sikap itu ia juga tidak mencoba menghapuskan ungkapan-ungkapan yang sah dari keyakinan keyakinan orang lain tersebut. Selain itu juga acuh tak acuh terhadap kebenaran dan kebaikan, dan tidak harus didasarkan atas pemahaman ada tidaknya Tuhan (agnotisisme), atau skeptisime (paham keraguan), melainkan lebih pada sikap hormat terhadap martabat manusia yang bebas. Oleh karena itu, pengertian toleransi beragama adalah pengakuan adanya kebebasan setiap warga untuk memeluk agama yang menjaga keyakinannya dan kebebasan untuk menjalankan ibadahnya. Toleransi beragama meminta kejujuran, kebesaran jiwa, kebijaksanaan, dan tanggung jawab sehingga menumbuhkan perasaan solidaritas dan mengabaikan egoisme golongan. Toleransi beragama bukan sesuatu yang bisa dicampur adukkan, melainkan terwujudnya ketenangan, saling menghargai, bahkan sebenarnya lebih dari itu, antar pemeluk agama harus dibina gotong royong di dalam membangun masyarakat kita sendiri dan demi kebahagiaan bersama (Masnun Tahir, 115-116). Toleransi beragama merupakan sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut agama lain, dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik untuk beribadah maupun untuk tak beribadah, dari satu pihak ke pihak lain. Dalam Al Quran QS. Al Baqarah: 256) Allah berfirman:
28
Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. Allah SWT telah menunjukkan bagaimana seharusnya sikap kita terhadap manusia lain dalam menghadapi perbedaan agama, karena agama merupakan hak dan pilihan manusia itu sendiri. Seperti dalam Qs Al Kaafirun 1-6 berikut ini:
Artinya: Katakanlah "Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." Keragaman agama secara historis memang sulit dielakkan karena agama tidak diturunkan sekaligus dalam waktu dan tempat yang sama, melainkan turun dalam berbagai situasi yang berkesinambungan. Akibatnya adalah agama diterima dan dipahami oleh para pemeluknya dalam bentuk budaya dan simbol serta bahasa yang sangat beragam. Oleh
29
karena itu, sangat logis dan manusiawi jika keragaman agama itu harus terjadi. Dalam Al Quran Allah berfirman:
Artinya: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian dari jenis laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu sekalian berbangsa-bangsadan bersuku-suku supaya saling mengenal diantara kamu. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang paling takwa” (QS 49:13). Keragaman (pluralitas) merupakan sebuah kenyataan hidup dimana setiap orang harus berusaha sampai kepada sikap saling memahami satu sama lain. . Toleransi beragama merupakan wujud nyata pengakuan serta penghormatan terhadap agama lain. Seluruh agama mengajak kepada kebaikan di dunia, bersikap adil, berkasih sayang serta membantu yang memerlukan dan sebagainya, itulah nilai universal yang ada pada setiap agama. Islam sangat mengutamakan sikap toleransi antar umat beragama seperti dijelaskan dalam QS. Yunus 99 sebagai berikut:
30
Artinya:”Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?”(QS. Yunus: 99).
Nurcholis Madjid (dalam Nur achmad, 2001: 119), menyatakan bahwa dalam rangka membina kehidupan umat beragama dan membangun toleransi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Pertama, meningkatkan pemahaman keagamaan umat bahwa misi agama adalah rahmatanllil’alamin (membawa rahmat bagi semesta) harus dijabarkan secara luas dengan tujuan agar tidak terjadi fanatisme religius yang mengancam sendi sendi toleransi dalam kehidupan beragama. 2. Kedua, memperbaiki suasana kehidupan masyarakat ke arah yang lebih adil, beradap, dan demokratis serta dialog terbuka antar agama. 3. Ketiga, menghilangkan pelembagaan agama secara berlebihan, yang pada gilirannya melahirkan sikap eksklusif.
C.
Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dengan Toleransi Jalaludin (1995: 137) menjelaskan bahwa manusia memiliki unsur
batin yang cenderung mendorongnya untuk tunduk kepada Zat yang gaib. Dimana ketundukan atau kepatuhan tersebut merupakan bagian dari faktor intern manusia yang dalam psikologi kepribadian dinamakan pribadi (self) ataupun hati nurani (conscience of man). Dalam Al Quran QS Ruum (30) yaitu:
31
Artinya:“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itutidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui “ (ArRuum: 30). Ayat tersebut menjelaskan bahwa agama diciptakan sebagai fitrah manusia, dimana manusia mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Muhammad Ali Asshobuny menafsirkannya menjadi sikap ikhlas dan tunduk kepada islam sebagai agama Allah dan menjadikan kecenderungan untuk tunduk kepada agama yang benar, yaitu islam. Dan Allah menjadikan pada diri manusia untuk tunduk kepada fitrah tauhid (As-Shobuny, 1985: 478). Setiap agama tentu mengajarkan nilai-nilai yang melahirkan norma atau tingkah laku para pemeluknya, walaupun pada dasarnya sumber agama itu adalah nilai-nilai transenden. Jika keyakinan ini dapat
32
ditransformasikan secara positif maka dapat membentuk masyarakat yang kognitif, memberi kemungkinan bagi agama untuk berfungsi menjadi pedoman dan dan petunjuk bagi pola tingkah laku dan corak sosial (Nur Achmad, 2001: 21). Toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama berpangkal dari penghayatan ajaran masing-masing dengan mengembangkan sikap toleransi maka akan terpelihara kerukunan beragama serta terhindarnya konflik. Islam jelas melarang sikap menghujat kelompok atau penganut agama lain sperti dalam firman Allah dalam QS. Al Hujarat (11 ):
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman
33
dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim” (Al Hujurat: 11). Sikap kaum muslim kepada penganut agama lain seperti dalam ayat tersebut telah jelas bahwa tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik kepada mereka dan tidak menjadikan perbedaan agama sebagai alasan untuk tidak menjalani hubungan kerjasama dengan mereka. Penghayatan keagamaan bukan berarti buta dalam beragama, tetapi memperdalam pengertian dan penghayatan akan fungsi dan makna keagamaan.Agama pada posisi puncak sebenarnya adalah penghambaan diri untuk mengabdi kepada Tuhan. Dan interaksi antar manusia merupakan manifestasi dari penghayatan keagamaan dimana toleransi sebagai jambatan dalam kerukunan hubungan antar manusia. Seorang yang menghayati agama akan menyadari benarbahwa sebenarnya agama yang dianutnya mengajarkan untuk berhubungan baik dengan siapa saja termasuk menghargai keyakinan setiap individu dalam menganut agama dan kepercayaannya. Apalagi Tuhanpun tidak menyukai adanya pertentangan manusia, tapi menyukai perdamaian dan orang yang suka berbuat damai, hal ini dinyatakan oleh Nurcholish Madjid (Nur Achmad, 2001:162). Dalam QS. An Nahl: 125 ,
34
Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (An Nahl : 125). Secara eksplisit telah dijelaskan dalam ayat di atas bahwa sikap toleransi dan menghormati agama lain akan menghindarkan kekerasan dalam beragama yang akan menimbulkan prasangka, kekakuan, dan perselisihan baik internal maupun eksternal. Dari uraian di atas telah jelas bahwa religiusitas (keberagamaan) seseorang bukan berarti kefanatikan dalam beragama namun lebih luas lagi, yaitu penghayatan (penghambaaan diri/ tawadlu’) sebagai hamba Allah yang taat terhadap ajaran agama. Dan keberagamaan (religiusitas ) ini tidak hanya sebatas peningkatan hubungan antara seorang hamba kepada Tuhannya saja melainkan juga terus meningkatkan silaturohhim dengan sesama umat manusia dengan memelihara toleransi terhadap penganut agama lain seperti yang telah diajarkan dalam islam.
35
Dengan demikian jelaslah bahwa pada tataran normatif variabel religiusitas idealnya berpengaruh terhadap variabel sikap toleran.
36
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi dan Obyek Penelitian 1. SMK Negeri 2 Salatiga dan Perkembangannya Sejak dikembangkannya Kurikulum SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) tahun 1994, pemerintah sangat memperhatikan perkembangan dan eksistensi Sekolah Menengah Kejuruan. Harapan pemerintah adalah agar Sekolah Kejuruan mampu mencetak tamatan yang siap bersaing untuk mendapatkan peluang bekerja di berbagai sektor di dalam dunia kerja (DU/DI ). Usaha pemerintah memajukan Sekolah Kejuruan tidak hanya memperbaiki kurikulum dan perangkat-perangkatnya saja, namun juga dengan mendirikan unit-unit gedung baru di berbagai pelosok tanah air. Salatiga, kota yang sejuk dan tenang ternyata menjadi salah satu pilihan pemerintah dalam bidang pendidikan kejuruan. Maka pada tahun 2000, awal dari era globalisasi yang penuh tantangan dan tuntutan, berdirilah dengan megah dan membanggakan : SMK Negeri 2 Salatiga. Pembangunan SMK Negeri 2 Salatiga yang menelan biaya besar ini tidak terlepas dari proyek bantuan luar negeri sebagai komitmen dalam mencetak tenaga trampil tingkat menengah, yaitu dari Pemerintah Jepang melalui Proyek Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan lewat LOAN OECF INP-21.
37
2. Profil Sekolah Nama Sekolah
: SMK Negeri 2 Salatiga
Jalan
: Parikesit
Kelurahan
: Dukuh
Kecamatan
: Sidomukti
Kota
: Salatiga
Kode Pos
: 50722
Alamat Surat
: SMK Negeri 2 Salatiga, Jalan Parikesit, Warak Kel. Dukuh, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga.
Telepon
: (0298)313403
Faximile
: (0298)324069
Website
: www.smkn2salatiga.sch.id
Email
:
[email protected]
Kepala Sekolah
: Drs. Hadi Sutjipto M.T
3. Visi dan Misi a. Visi Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era global dan ber Imtaq tinggi. b. Misi 1) Menyiapkan tamatan yang menguasai IPTEK dan mempunyai iman & taqwa. 2) Menyiapkan tamatan siap masuk kerja. 3) Menyiapkan tamatan yang mempunyai jiwa kewirausahaan.
38
4) Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur dan bermoral. 5) Menyiapkan tamatan dengan kompetensi bertaraf internasional. 6) Menyelenggarakan
sekolah
dengan
pelayanan
bertaraf
internasional. 4. Bidang Keahlian a. Teknik Bangunan : 1) Teknik Konstruksi Kayu 2) Teknik Konstruksi Batu dan Beton 3) Teknik Gambar Bangunan b. Teknik Elektro: 1) Teknik Audio Video 2) Teknik Elektronika Industri c. Teknik Mesin : 1) Teknik Mekanik Otomotif 2) Teknik Pemesinan d. Teknik Informatika : Teknologi Komputer dan Jaringan
5. Tenaga Pendidik (guru) TABEL 3.1 TENAGA PENDIDIK Keterangan : Untuk Mata Pelajaran Produktif diisi Jumlah Guru Produktif per Kompetensi Keahlian sesuai spektrum 2008 dan bukan sub kompetensi. Contoh : Akuntansi, Teknik Kendaraan Ringan ; GT = Guru Tetap; GTT = Guru Tidak Tetap
39 Status Kepegawaian Nama Mata Pelajaran
No
Total Guru
PNS GT
1
Non PNS G T T
G T
Pendidikan Di p
S1/D 4
lulus Sertifi kasi profesi
S2
GT T
Normatif Pendidikan Agama
4
3
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Islam Pendidikan Agama
2
Protestan Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Hindu Pendidikan Agama Budha Pendidikan Agama Konghuchu Bahasa Indonesia
4
3
Pendidikan
3
3
3
3
3
3
Seni & Budaya
2
2
2
BP/ BK
6
5
1
6
Muatan Lokal
2
1
1
2
Matematika
10
8
2
9
1
Bahasa Inggris
8
7
1
7
1
KKPI
2
1
1
2
IPA
2
2
2
IPS
2
2
2
Kewirausahaan
2
1
Fisika
3
3
Kewarganegaraan & Sejarah
Pendidikan Jasmani & Olah Raga
2
Adaptif
1
2 3
40
Kimia
1
1
1
1
1
1
2
1
1
T. BANGUNAN
21
20
1
T.
20
18
2
19
13
12
1
13
T. PEMESINAN
8
6
2
7
T. KOMPUTER
9
4
5
1
7
131
107
24
2
119
Biologi Ekonomi Pelayanan Prima Bahasa asing …… (
2
Jepang ).
Produktif
3
1
17
3 1
ELEKTRONIKA T. MEKANIK OTOMOTIF
1 1
JARINGAN … TOTAL
10
6. Tenaga Kependidikan TABEL 3.2 TENAGA KEPENDIDIKAN
Jenis Kelamin
Pendidikan No
Tenaga Kependidikan
NON PNS 1. 2
SLTA
Dip
S1/D4
S2
L
Kepala tata usaha Tenaga teknis keuangan
1
3
2
P
41
3
4
Tenaga
2
6.
Tenaga laboratorium 4
4
13
14
5
5
praktek kejuruan
Pesuruh/
2
Penjaga sekolah Tenaga
7.
1
perpustakaan
Tenaga teknis 5
2
1
4
1
administrasi
4
lainnya
25
TOTAL
4
3
9
4
Keterangan : PT = Pegawai tetap; PTT = Pegawai Tidak Tetap
7. Data PSB dan Siswa per Tingkat TABEL 3.3 DATA PSB SISWA PERTINGKAT
Pendaftaran Siswa SISWA Baru (PSB) Tot al Tk.3
Tk.4 Sis
Rombel
Tk. 2 Rombel
Tk.1 Rombel
Pendaftar Diterima Rombel
Kompetensi Keahlian
wa L+
L
P
L
L
P
P
L
P
L
P
L
P P
44 T. GAMBAR BANGUNAN
189 35
35
29
2
39
29
2
29
28
2
38
26
-
-
-
1
33
1
1
33
1
1
26
5
1
20
4
-
-
-
T. KONSTRUKSI BATU
89 22
BETON
42
T. KONSTRUKSI KAYU
12
0
21
2
1
20
2
1
27
2
1
31
0
-
-
-
82
T. AUDIO VIDEO
146 15
49
15
2
49
15
2
52
13
2
48
13
-
-
-
190
T. ELEKTRONIKA INDUSTRI
96
25
73
23
3
73
23
3
66
29
2
62
8
-
-
-
261
T. MEKANIK OTOMOTIF
137
3
93
3
3
94
3
3
93
2
2
66
4
-
-
-
262
T. PEMESINAN
89
1
63
1
2
64
1
2
64
1
2
65
0
-
-
-
195
T. KOMPUTER JARINGAN
82
73
34
30
2
34
30
2
35
29
2
46
25
-
-
-
199
628 153 401 104
16
-
-
-
146 TOTAL
406 104 16 392 109 14 376 80
7
Keterangan : Rombel diisi dengan jumlah kelas per tingkat dan per kompetensi keahlian sesuai spektrum 2008
8. Data Siswa Menurut Agama dan Umur TABEL 3.4 DATA SISWA MENURUT AGAMA DAN UMUR
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
Agama
Umur Tk. 1
Tk. 2
Tk. 3
Tk. 4
Tk. Tk. 1
Tk. 2
Tk. 3 4
Islam
460
456
408
-
≤15
338
27
-
-
Protestan
38
30
39
-
16
140
326
25
-
Katolik
11
14
7
-
17
30
124
291
-
-
18
2
20
117
-
-
≥19
4
23
-
-
TOTAL
501
456
-
Hindu Budha
1
1
2
Konghucu TOTAL
510
501
456
-
510
43
9. Prasarana SMK TABEL 3.5 PRASARANA
Kondisi Saat Ini N o
Nama Ruang/Area Kerja
A
Ruang Pembelajaran Umum
1.
Ruang Kelas
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10 .
B
1.
Ruang Lab. Fisika Ruang Lab. Kimia Ruang Lab. Biologi Ruang Lab. Bahasa Ruang Lab. Komputer Ruang Lab. Multimedia Ruang Praktek Gambar Teknik Ruang Perpustakaan Konvensional Ruang Perpustakaan Multimedia
Ruang Khusus (Praktik) Ruang Praktek/Bengk el/Workshop
Juml ah Ruan g
Kebutuhan Ruang Juml ah Rusa k Seda ng
Ju mla h rua ng
Luas (m2)
Total Luas (m2)
27
8
64
512
270
2
1
135
135
265
2
1
132.5
132.5
3
132.5
397.5
Luas Ratarata (m2)
Total Luas (m2)
Juml ah Baik
27
64
1728
2
135
2
132.5
Juml ah Rusa k Berat
1
243
243
1
2
243
686
1
243
243
1
2
243
686
1
224
224
1
2
224
448
2
224
448
1
224
224
1
448
448
1
224
224
1
44
R. Praktek Bangunan R. Praktek Elektro R. Praktek Mesin R. Praktek Otomotif R. Praktek Kompt. Jaringan R. Praktek Olah Raga
1
768
768
1
1
768
768
1
768
768
1
1
768
768
1
768
768
1
1
768
768
1
720
720
1
1
720
720
1
351
351
1
2
351
702
1
768
768
R. Praktek….
C 1. 2.
Ruang Penunjang Ruang Kepala Sekolah & Wakil Ruang Guru
4.
Ruang Pelayanan Administrasi (TU) BP/BK
5.
Ruang OSIS
3.
1
64
64
1
1
216
216
1
1
216
216
1
224
224
1
1
224
224
1
80
80
1
1
64
64
1
36
36
1
1
36
36
1
36
36
1
1
36
36
Ruang 6. Pramuka, 7.
Koperasi,
1
80
80
1
8.
UKS,
1
28
28
1
1
28
28
9.
Ruang Ibadah
1
100
100
1
1
54
54
1
720
720
5
21
105
10
435
45
1
64
64
1
64
64
10 . 11 . 12 . 13 . 14 .
Ruang Bersama (Aula) Ruang Kantin Sekolah Ruang Toilet Ruang Gudang Ruang Penjaga Sekolah
5
21
105
1
38
4.5
171
32
2
24
48
2
2
4
45
15 . 16 .
Ruang Unit Produksi Asrama Siswa
1
128
128
10
21
210
10. Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran TABEL 3.6 SARANA PRAKTEK PENUNJANG PEMBELAJARAN Kebutuhan Alat
Kondisi Saat Ini No
Nama Alat Praktek
Alat Umum
A
Praktek
Ruang Komputer
Jumlah Alat
Jumlah Baik / Berfungsi
5
3
Jumlah Rusak Ringan/ Tidak Berfungsi 1
Jumlah Rusak Berat / Tidak Berfungsi
Jumlah Alat
+/-
2
8
8-3= 5
14
72
-35
Lab.
1.
Komputer Laptop
42
37
5
2.
Komputer PC
2
2
2
3.
Komputer Server
4.
Router
4
4
4
5.
Switch Hub
6.
Access Point
2
2
2
7.
LCD
1
8.
Printer
2
1
2
46
Alat Praktek Kejuruan Utama (standar minimal peralatan kejuruan)
B
Ruang TKJ
Praktek
1.
Laptop
33
33
33
2.
PC
68
52
3.
LCD
3
3
3
4.
Switch Hub
6
6
6
12
4
72
-20
Ruang Praktek Otomotif 1.
Car Lift
1
1
1
2.
Tyre Changer
1
1
1
3.
Balancing
2
1
4.
Two Post Lift
1
1
5.
Kompressor
3
2
6.
Spooring Komputer
1
1
1
7.
Dongkrak
2
2
2
8.
Batery Charger
3
3
3
9.
Mobil praktek
6
3
Bor duduk
1
1
11.
1
2
-1
1 1
3
3
6 1
-2
-3
47
12.
Gerinda duduk
1
1
1
13.
Press
1
1
1
14.
Tool Box
8
4
2
.
Cady Mobi
Tune
Up
3
1
12
-8
2
5
-3
16.
Engine Tune Up
2
2
2
17.
Diesel Analyzer
Gas
1
1
1
18.
Petrol Analyzer
Gas
1
1
1
19.
Scanner EFI
2
2
2
20.
Ragum
2
2
2
11. Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran – lanjutan TABEL 3.7 SARANA PRAKTEK PENUNJANG PEMBELAJARANLANJUTAN Kebutuhan Alat
Kondisi Saat Ini No
Nama Alat Praktek
Jumlah Alat
Jumlah Baik / Berfungsi
9
1.
Ruang Pemesinan Mesin bubut
2.
Mesin Frais
2
3.
Suface grinding
1
Jumlah Rusak Ringan/ Tidak Berfungsi
Jumlah Rusak Berat / Tidak Berfungsi
Jumlah Alat
+/-
9
18
-9
2
5
-3
2
-2
Praktek
1
48
4.
Sekrap
2
2
3
-1
5.
Bor Bangku
2
2
4
-2
6.
Ragum
36
36
72
-36
7.
Meja kerja
18
18
36
-18
8.
Bor tangan
2
2
4
-2
9.
Gerinda tangan
2
2
4
-2
Mesin Ketam penebal
1
1
2
-1
Mesin Ketam perata
1
1
2
-1
Mesin radial arm saw
2
3
-3
Mesin cyrcle
2
1
3
-1
Mesin Bor Bobok
1
1
2
-1
Car Unit Open cup
1
-1
Mesin kuat tekan beton
1
-1
Ruang Praktek Kerja Kayu 1. 2. 3. 4. 5.
2
Ruang Praktek Kerja Batu 1. 2. 3. 4. 5.
Mesin Ayakan Standar
1
1
2
-1
Theodolit manual
3
3
8
-5
Mixer beton
1
1
2
-1
Laptop
1
1
3
-2
PC
32
32
64
-32
Server
1
1
3
-2
LCD Projector
1
1
3
-2
Printer
2
2
3
-1
1
-1
1
-1
Ruang AutoCad 1. 2. 3. 4. 5.
Praktek
Ruang Praktek Komputer Elektro 1. 2.
LCD Projector Screen LCD Projecter
1
49
3. 4. 5.
PC Trainer AT89551
Mikro
18
18
3
2
1
Trainer Mikro AVR
36
-23
36
-34
36
-36
1
-1
1
-1
Ruang Praktek Lab. TV 1. 2. 3. 4.
LCD Projector
2. 3. 4. 5.
1
Screen LCD Proj Tape Recorder Trainer
1
1
18
-17
CRO
4
4
18
-14
Motor 1
6
5
16
-11
Motor 3
4
1
16
-12
Motor Pahlander
2
1
16
-15
8
-8
12
-11
Ruang Instalasi 1.
1
Praktek
Inverter Trainer Penerangan
Inst.
4
1
3
12. Sarana Praktek Penunjang Pembelajaran – lanjutan TABEL 3.8 SARANA PRAKTEK PENUNJANG PEMBELAJARAN LANJUTAN
No
Nama Alat Praktek
Jumlah Alat
Kondisi Saat Ini Jumlah Jumlah Rusak Baik / Ringan/ Berfungsi Tidak Berfungsi
Kebutuhan Alat Jumlah Rusak Berat / Tidak Berfungsi
Jumlah Alat
+/-
1.
Ruang Praktek Kontrol LCD Projector
1
-1
2.
Screen LCD Proj
1
-1
3.
PLC
12
-7
6
5
1
50
4.
Pneumatic Trainer
5
5
12
-7
5.
Box Panel Control
2
2
16
-14
Ruang
Praktek
Pengukuran 1.
LCD Proj
1
-1
2.
Screen LCD Proj
1
-1
Ruang
Praktek
Elektronika Dasar 1.
LCD Projector
1
-1
2.
Screen LCD Proj
1
-14
3.
Trainer Digital
6
4
12
-8
4.
Trainer Eldas
6
6
12
-6
3
-3
2
-1
5. Ruang
Praktek
Kerja Bangku 1.
Mesin Lipat
1
2.
Mesin potong
1
1 1
13. Kerjasama dengan DU / DI TABEL 3.9 KERJASAMA dengan DU / DI
N o
Nama DU/DI & bidang usaha
Alamat
Lok asi (DN /LN)
Tah un MO U
No. MO U
Masa berlak u
Bentu k Kerja sama
1 .
CV. L`ambiance
Jl. Yudistira II/14A Salatiga
DN
2011
-
2 tahun
Praker in
2 .
CV. Global Transmedia
Jl. Merak No. 5 Salatiga
DN
2011
-
2 tahun
Praker in
Kompete nsi Keahlian terkait T. Banguna n T. Audio Video
51
Indonesia 3 .
PT. Kieviet Indonesia
4 .
PT. Formulatrix Indonesia
5 .
PT. Karya Zirang Utama
Jl. Merpati No. 1 Salatiga Jl. Soekarno Hatta 121 Salatiga Jl. Osamaliki No. 17 Salatiga
6 .
TVRI Stasiun Yogyakarta
Jl. Magelang Km. 4,5 Ykt
7 .
PT Astra Daihatsu Motor
8 .
PT Saptaindra Sejati
9 .
PT Pama Persada Nusantara
Jl. Gaya Motor III/5 Sunter Jakarta Graha Sapta Indra JL. TB Simatupang Jakarta Jl. Rawa Gelam 9, Pulogadung Jakarta
DN
2011
-
2 tahun
Praker in
T. El. Industri T. Pemesina n T. Mek. Otomotif T. Kompt. Jar.
DN
2011
-
2 tahun
Praker in
DN
2011
-
2 tahun
Praker in
DN
2011
-
2 tahun
Praker in
DN
2011
-
Rekru itmen
Semua Jurusan
DN
2011
-
Rekru itmen
Otomotif
DN
2011
3-
Rekru itmen
Semua Jurusan
B. Penyajian Data 1.
Data Responden Peneliti mengambil 50 siswa sebagai responden. Berikut ini
disajikan nama- nama siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini: TABEL 3.10 DATA RESPONDEN NO
NAMA
JENIS KELAMIN P
L
1.
Siti Rizky Utami
2.
Anita. D
3.
Eka Bina .A
52
4.
Cicha Surya N
5.
Sri Sugiyarti
6.
Rohmatul Umah
7.
Tedy Tri W
8.
Agus Setiawan
9.
Wiga Vivianingtyas
10. Lutvia N
11. Handayani
12. Siti Fatimah
13. Ina Dwi F
14. M. Lutfi S 15. Kharismawati
16. Apriyan Susilo 17. Maya Delyana
18. Dyah Ayu
19. Adi W
20. Anton S
21. Edwin W
22. Fajar
23. Vira Mita A
24. Herning Sinta
25. Candra Prasetya L
53
26. Sigit Bahtiar
27. Ali Muzakki
28. Prasetya Prasaja
29. Imam Arif W
30. Indra Suryanto
31. Mujib Arif H
32. Ilham
33. M. Agus
34. Faisal
35. M. Saiful
36. Agus prasetya
37. Andika Fitriyanto
38. Prasetya
39. Eko
40. Sugiyarti
41. Ahmad Fadilah
42. M. Taufan
43. Eko Nugroho
44. Ivan W
45. Agus M
46. Saliatunnisa
47. Ayu Ashari
54
48. Adinda Risky 49. Galih S
50. Feri Hardiyanto
2.
Data Hasil Angket Siswa a. Data Hasil Angket Tentang Religiusitas Siswa Untuk memperoleh data tentang religiusitas siswa kelas XI SMK N
2 Salatiga penulis menggunakan angket yang berisi 15 pertanyaan sesuai indikator religiusitas untuk dijawab oleh siswa. Setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A, B, dan C dengan bobot penilaian sebagai berikut: 1) Alternatif jawaban A denga nilai 3 2) Alternatif jawaban B dengan nilai 2 3) Alternatif jawaban C dengan nilai 1 Berikut akan disajikan tabel mengenai jawaban angket religiusitas siswa muslim di SMK N 2 Salatiga tahun 2011/ 2012. TABEL 3.11 Jawaban Hasil Angket Religiusitas Siswa Muslim SMK N 2 Salatiga 2011/2012 Resp onde n No
Jumlah Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
55
1.
A
A
A
B
C
A
C
B
B
A
B
B
A
B
B
2.
A
A
A
A
A A
A
A
B
B
B
C
A
A
B
3.
A
A
B
A
A A
C
B
B
B
C
C
C
C
B
4.
A
A
B
B
B
A
B
B
B
B
B
B
C
B
B
5.
A
A
A
B
B
B
B
C
B
B
B
B
C
B
C
A
B
B
B
A
B
B
B
B
C
C
B
B
B
6. 7.
A
A
A
B
B
A
B
B
B
B
B
C
B
B
C
8.
A
A
A
B
B
A
B
C
C
C
C
C
C
B
B
9.
A
A
A
B
B
A
B
B
B
B
B
C
C
C
C
10. A
A
A
B
B
A
C
B
B
C
B
B
A
C
11. B
A
C
B
B
A
B
B
B
B
B
B
C
A
C
12. B
A
A
B
B
A
B
A
B
B
C
B
B
B
A
13. A
A
B
B
B
B
C
C
B
B
C
B
A
C
C
14. B
A
B
A
A A
B
C
B
A
A
B
C
B
C
15. B
A
B
A
C
A
C
B
B
B
C
B
A
B
B
16. B
A
C
A
B
A
B
B
B
C
C
B
C
C
C
17. C
A
C
B
C
B
C
C
B
B
B
C
C
C
C
18. B
A
B
A
A
B
B
B
B
B
C
B
A
C
A
19. A
A
A
B
B
C
B
A
B
B
A
B
A
C
C
20. B
A
B
A
A
A
B
B
B
B
C
B
C
A
A
21. B
A
C
A
B
B
B
B
B
B
C
C
C
B
C
22. C
A
B
B
B
A
A
B
B
C
C
B
C
A
B
C
56
23. B 24. A
A A
C
A
B
A
C
C
B
B
B
B
C
B
B
A
A
A
A
B
B
B
B
C
A
B
C
C
A
A
A
A
B
A
B
B
A
C
A
25. A
A
A
A
26. B
A
C
B
B
A
B
C
B
B
A
C
A
A
C
27. A
A
A
A
A
B
B
B
B
A
C
A
A
B
C
28. B
A
C
A
B
A
B
A
B
B
C
B
C
B
C
29. A
A
A
B
A
A
B
B
B
B
C
B
B
A
C
30. A
A
A
B
A
B
B
B
B
B
B
B
A
A
C
31. A
A
A
A
A
A
B
C
B
A
C
B
A
B
B
32. A
A
B
A
A
A
B
B
B
A
B
B
A
A
C
33. A
A
A
B
A
A
B
A
A
B
A
C
A
A
C
34. A
A
B
C
A
B
B
C
B
B
B
C
C
B
C
35. B
A
C
A
A
B
B
B
B
A
B
C
C
B
C
36. B
A
B
B
A
B
B
B
B
B
C
C
C
C
C
37. A
A
B
A
B
C
B
B
B
B
B
A
A
A
B
38. B
A
B
A
B
B
B
B
B
B
A
C
B
A
C
39. B
A
B
B
B
B
B
B
B
B
A
C
C
C
B
40. A
A
A
B
A
A
B
C
B
B
C
A
A
A
A
41. B
A
C
B
B
B
B
B
C
C
C
B
C
B
A
A
A
A
C
B
C
A
A
A
A
A
B
C
42. A
A
43. B
A
C
A
A
C
B
A
B
B
A
B
C
B
B
44. B
A
C
A
A
B
B
A
B
B
B
B
C
B
B
57
45. A
A
A
A
A
A
B
B
A
B
A
C
B
B
B
46. B
A
B
A
B
B
B
B
B
B
C
B
C
B
B
47. B
A
C
A
B
A
B
B
B
C
C
B
C
B
C
48. A
A
B
B
B
A
B
B
B
B
C
B
B
A
B
49. B
A
C
A
B
B
B
B
B
B
C
B
C
C
B
50. B
A
C
A
A
C
A
A
B
B
B
B
A
A
B
Adapun perhitungan hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: TABEL 3.12 HASIL ANGKET RELIGIUSITAS SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA 2011/2012 No
Klasifikasi jumlah jawaban A B C
Jumlah Skor Tiap Item
Skor
Nomi nasi
3
2
1
1
6
7
2
18
14
2
34
B
2
10
3
2
30
6
2
38
A
3
4
6
5
12
12
5
29
B
4
5
9
1
15
18
1
34
B
5
4
8
3
12
16
3
31
B
6
8
4
3
24
8
3
35
B
7
6
7
2
18
14
2
34
B
8
4
5
6
12
10
6
28
B
58
9
6
5
4
18
10
4
32
B
10
5
6
4
15
12
4
31
B
11
3
8
4
9
16
4
29
B
12
5
9
1
15
18
1
34
B
13
3
7
5
9
14
5
28
B
14
6
6
3
18
12
3
33
B
15
4
8
3
12
16
3
31
B
16
3
6
6
9
12
6
27
B
17
1
5
9
3
10
9
22
C
18
5
8
2
15
16
2
33
B
19
6
6
3
18
12
3
33
B
20
6
7
2
18
14
2
34
B
21
2
8
5
6
16
5
27
B
22
4
4
7
12
8
7
27
B
23
3
8
4
9
16
4
29
B
24
7
5
3
21
10
3
34
B
25
11
3
1
33
6
1
40
A
26
5
6
4
15
12
4
31
B
27
8
5
2
24
10
2
36
B
28
4
7
4
12
14
4
30
B
29
6
7
2
18
14
2
34
B
30
6
8
1
18
16
1
35
B
59
31
8
5
2
24
10
2
36
B
32
8
6
1
24
12
1
37
A
33
10
3
2
30
6
2
38
A
34
3
7
5
9
14
5
28
B
35
4
7
4
12
14
4
30
B
36
2
8
5
6
16
5
27
B
37
6
8
1
18
16
1
35
B
38
4
9
2
12
18
2
32
B
39
2
10
3
6
20
3
29
B
40
8
5
2
24
10
2
36
B
41
2
8
5
6
16
5
27
B
42
10
2
3
30
4
3
37
A
43
5
7
3
15
14
3
32
B
44
4
9
2
12
18
2
32
B
45
8
6
1
24
12
1
37
A
46
2
11
2
6
22
2
30
B
47
3
7
5
9
14
5
28
B
48
4
10
1
12
20
1
33
B
49
2
9
4
6
18
4
28
B
50
7
6
2
21
12
2
35
B
b. Data Hasil Angket tentang Toleransi Siswa
60
Untuk variabel mengenai toleransi penulis menggunakan tes sikap skala Likert yang berisi 15 item pernyataan sebagai instrumen dengan 3 alternatif
jawaban yaitu S, R, TS yang masing masing jawaban
mendapatkan nilai dengan rinciannya sebagai berikut: 1) Untuk jawaban S diberi nilai 3 2) Untuk jawaban R diberi nilai 2 3) Untuk jawaban TS diberi nilai 1 Hasil interviu pada toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salalatiga selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 3.13 JAWABAN ANGKET TENTANG TOLERANSI SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA 2011/2012 Resp onde n No
Jumlah Soal
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1. TS
TS
S
R
S
S
R
R
TS
TS
R
R
R
S
TS
2.
R
TS
R
TS
TS
S
R
R
S
TS
R
TS
S
S
TS
3.
R
S
R
R
R
S
R
R
S
TS
TS
TS
S
S
TS
4.
R
S
S
S
S
R
S
S
S
TS
R
R
S
S
TS
5. TS
R
S
R
R
S
TS
R
TS
TS
R
R
S
S
R
6. TS
R
S
R
S
S
TS
R
R
TS
S
TS
R
R
TS
R
S
S
R
R
S
TS
R
S
TS
TS
TS
R
S
R
7.
1
61
8.
S
S
R
S
R
R
TS
S
S
TS
R
TS
S
S
TS
9.
S
R
R
S
R
R
TS
S
S
TS
TS
TS
S
S
TS
10. R
R
R
R
S
S
TS
S
R
TS
S
S
S
S
TS
11. S
R
S
S
R
S
R
R
R
TS
R
TS
TS
S
R
12. S
R
S
S
S
S
R
S
R
TS
S
R
R
S
S
13. R
S
S
S
S
S
S
S
R
TS
R
R
S
S
R
14. R
S
S
S
S
R
TS
R
R
TS
TS
TS
S
S
R
15. S
S
R
S
S
R
TS
R
S
TS
TS
TS
R
R
TS
16. R
TS
S
R
S
S
TS
S
TS
TS
TS
S
S
S
R
17. R
R
S
R
R
S
TS
S
S
TS
R
TS
R
S
S
18. R
R
S
R
R
S
TS
S
S
TS
R
R
R
S
S
19. R
R
R
R
S
R
TS
S
S
TS
R
TS
S
S
R
20. R
S
R
S
S
R
TS
R
S
TS
R
TS
S
S
TS
21. R
S
S
S
S
S
TS
S
TS
TS
R
TS
S
S
R
22. R
R
S
R
S
S
TS
S
R
TS
R
TS
S
S
R
23. R
R
R
R
S
S
R
S
S
TS
S
TS
S
S
TS
24. R
S
R
S
S
S
R
R
TS
TS
R
TS
S
R
R
25. R
TS
R
S
S
R
TS
S
S
TS
TS
TS
S
S
R
26. S
S
R
S
S
R
TS
R
TS
TS
R
TS
R
S
R
27. R
R
S
R
S
S
TS
R
S
TS
S
S
S
S
TS
28. S
S
R
S
S
R
TS
R
R
TS
R
R
R
S
TS
29. R
S
S
S
S
S
TS
R
R
TS
R
TS
S
S
TS
62
30. R
S
R
R
R
R
R
R
S
TS
S
TS
R
S
R
31. R
R
S
R
R
R
TS
S
TS
TS
S
R
S
S
R
32. TS
R
S
S
R
S
R
R
S
TS
S
TS
R
S
R
33. TS
S
S
S
R
R
TS
S
R
TS
R
TS
S
S
S
34. S
S
S
R
S
S
TS
R
S
TS
R
TS
R
S
R
35. S
R
R
S
S
S
TS
S
R
TS
S
R
S
S
S
36. R
R
R
S
R
R
TS
S
R
TS
R
TS
S
S
R
37. R
R
S
R
S
S
TS
R
S
TS
S
TS
S
S
R
38. R
R
S
R
S
R
TS
R
R
TS
S
TS
S
S
R
39. TS
TS
S
S
R
S
TS
R
R
TS
R
S
R
S
S
40. R
TS
S
R
S
S
TS
R
S
TS
R
TS
S
R
R
41. R
TS
S
S
R
S
TS
S
R
TS
R
TS
S
S
S
42. R
TS
R
S
S
R
TS
S
S
TS
S
R
S
S
S
43. TS
S
R
R
S
R
TS
S
S
TS
R
TS
R
S
R
44. R
TS
S
R
S
S
TS
R
S
TS
R
R
S
S
TS
45. S
TS
R
S
S
S
TS
R
R
TS
S
R
R
S
S
46. R
TS
R
R
S
S
TS
R
R
TS
R
TS
S
S
S
47. R
TS
R
S
S
S
TS
S
S
TS
R
TS
R
S
R
48. S
R
R
S
S
S
S
R
S
TS
R
TS
R
S
R
49. R
S
S
S
S
S
R
R
R
TS
R
TS
S
S
TS
50. TS
R
S
R
S
S
TS
R
S
TS
R
TS
R
S
TS
63
TABEL 3.14 HASIL ANGKET TENTANG TOLERANSI SISWA MUSLIM SMK N 2 SALATIGA 2011/2012 NO
KLASIFIKASI
JUMLAH SKOR TIAP
JUMLAH
ITEM
SKOR
NOMINA SI
JAWABAN S
R
TS
3
2
1
1
4
6
5
12
12
5
29
B
2
7
5
3
21
10
3
34
B
3
5
6
4
15
12
4
31
B
4
9
4
2
27
8
2
37
A
5
4
7
4
12
14
4
30
B
6
4
6
5
12
12
5
29
B
7
5
6
4
15
12
4
31
B
8
7
4
4
21
8
4
33
B
9
6
4
5
18
8
5
31
B
10
7
5
3
21
10
2
33
B
11
5
7
3
15
14
3
32
B
12
9
5
1
27
10
1
38
A
64
13
4
6
5
12
12
5
29
B
14
6
5
4
18
10
4
32
B
15
5
6
5
15
12
5
32
B
16
7
3
5
21
6
5
32
B
17
6
6
3
18
12
3
33
B
18
6
7
2
18
14
2
34
B
19
5
7
3
15
14
3
32
B
20
6
5
4
18
10
4
32
B
21
8
3
4
24
6
4
34
B
22
6
6
3
18
12
3
33
B
23
7
5
3
21
10
3
34
B
24
5
7
3
15
14
3
32
B
25
6
4
5
18
8
5
31
B
26
5
6
4
15
12
4
31
B
27
8
4
3
24
8
3
35
B
28
5
7
3
15
14
3
32
B
29
7
4
4
21
8
4
33
B
30
4
9
2
12
18
2
32
B
31
5
7
3
15
14
3
32
B
32
6
6
3
18
12
3
33
B
33
7
4
4
21
8
4
33
B
34
7
5
3
21
10
2
33
B
65
35
9
4
2
27
8
2
37
A
36
4
8
3
12
16
3
31
B
37
7
5
3
21
10
3
34
B
38
5
7
3
15
14
3
32
B
39
6
5
4
18
10
4
32
B
40
5
6
4
15
12
4
31
B
41
7
4
4
21
8
4
33
B
42
8
4
3
24
8
3
35
B
43
5
6
4
15
12
4
31
B
44
6
5
4
18
10
4
32
B
45
7
5
3
21
10
3
34
B
46
5
6
4
15
12
4
31
B
47
6
5
4
18
10
4
32
B
48
7
6
2
21
12
2
35
B
49
8
4
3
24
8
3
35
B
50
5
5
5
15
10
5
30
B
66
BAB IV Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
jawaban
jawaban
dari
pokok
permasalahan
yang
ditanyakan. Adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: Rumus Product Moment: ( X )( Y ) n 2 2 X Y 2 2 X Y n n XY
rxy
Keterangan: rxy
: KoefisisenKorelasi
Y2
: Kuadrat Y
X2
: Kuadrat X
∑X
: Jumlah skor total variabel X
∑Y
: Jumlah skor total variabel Y
N
: Jumlah sampel yang diteliti (Sugiyono, 2011:228)
Langkah selanjutnya adalah menyapkan tabel nilai religiusutas siswa, nilai toleransi siswa dan tabel kerja untuk mencari koefisiensi korelasi antara variabel religiusitas siswa dengan toleransi. 1. Data tentang Religiusitas Siswa
67
Analisis data untuk mengetahui bagaimana religiusitas siswa SMK N 2 Salatiga diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 15 pertanyaan. Masing masing pertanyaan disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut: a. Nilai 3 untuk jawaban “A” b. Nilai 2 untuk jawaban “B” c. nilai 1 untuk jawaban “C” Berikut adalah skor hasil perhitungan dari masing-masing responden: TABEL 4.1 HASIL ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS SISWA No
Klasifikasi jumlah jawaban A B C
Jumlah Skor Tiap Item 3
2
1
Skor
Nominasi
1
6
7
2
18
14
2
34
B
2
10
3
2
30
6
2
38
A
3
4
6
5
12
12
5
29
B
4
5
9
1
15
18
1
34
B
5
4
8
3
12
16
3
31
B
6
8
4
3
24
8
3
35
B
7
6
7
2
18
14
2
34
B
8
4
5
6
12
10
6
28
B
9
6
5
4
18
10
4
32
B
68
10
5
6
4
15
12
4
31
B
11
3
8
4
9
16
4
29
B
12
5
9
1
15
18
1
34
B
13
3
7
5
9
14
5
28
B
14
6
6
3
18
12
3
33
B
15
4
8
3
12
16
3
31
B
16
3
6
6
9
12
6
27
B
17
1
5
9
3
10
9
22
C
18
5
8
2
15
16
2
33
B
19
6
6
3
18
12
3
33
B
20
6
7
2
18
14
2
34
B
21
2
8
5
6
16
5
27
B
22
4
4
7
12
8
7
27
B
23
3
8
4
9
16
4
29
B
24
7
5
3
21
10
3
34
B
25
11
3
1
33
6
1
40
A
26
5
6
4
15
12
4
31
B
27
8
5
2
24
10
2
36
B
28
4
7
4
12
14
4
30
B
29
6
7
2
18
14
2
34
B
30
6
8
1
18
16
1
35
B
31
8
5
2
24
10
2
36
B
69
32
8
6
1
24
12
1
37
A
33
10
3
2
30
6
2
38
A
34
3
7
5
9
14
5
28
B
35
4
7
4
12
14
4
30
B
36
2
8
5
6
16
5
27
B
37
6
8
1
18
16
1
35
B
38
4
9
2
12
18
2
32
B
39
2
10
3
6
20
3
29
B
40
8
5
2
24
10
2
36
B
41
2
8
5
6
16
5
27
B
42
10
2
3
30
4
3
37
A
43
5
7
3
15
14
3
32
B
44
4
9
2
12
18
2
32
B
45
8
6
1
24
12
1
37
A
46
2
11
2
6
22
2
30
B
47
3
7
5
9
14
5
28
A
48
4
10
1
12
20
1
33
B
49
2
9
4
6
18
4
28
B
50
7
6
2
21
12
2
35
B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat
dari
masing-masing
responden
kemudian
nilai
itu
70
diklasifikasikan pada kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi ideal
Xr
: Nilai terindah ideal
Ki
: Kelas interval
11 Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: 1) Nominasi A adalah nilai 37-47 intensitas tinggi 2) Nominasi B adalah nilai 26-36 intensitas sedang 3) Nominasi C adalah nilai 15-25 intensitas rendah Dari data tersebut diatas tingkat Religiusitas siswa dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya: 1) Religiusitas tinggi ada 6 responden 2) Religiusitas sedang ada 43 responden
71
3) Religiusitas rendahada 1 responden Berikut tabel interval religiusitas siswa: TABEL 4.2 INTERVAL RELIGIUSITAS SISWA Nilai Interval
Jumlah Siswa
Nilai Nominasi
37-47
6
A
26-36
43
B
15 – 25
1
C
Setelah diketahuiberapa banyak siswa yang Religiusitasnya baik, sedang, rendah kemudian dipersenkan masing masing variabel, dengan rumus sebagai berikut:
P
Untuk mencari persentase frekuensi:
F N
x 100
%
Keterangan: F
: Frekuensi
N
: Jumlah responden
P
: Persentase (Hadi, 1982:399) Untuk religiusitas siswa yang berkategori baik mendapat nilai A
sebanyak 6 siswa:
x 100%= 12%
72
Untuk religiusitas siswa kategori sedang dengan nilai B sebanyak siswa 43 siswa:
x 100%= 86% Untuk religiusitas siswa kategori sedang dengan nilai C sebanyak 1 siswa :
x 100%= 2% Dari perhitungan prosentase di atas maka komparasi religiusitas siswa dapat di lihat pada tabel berikut: TABEL 4.4 KOMPARASI RELIGIUSITAS SISWA NO
NILAI
INTERVA
RELIGIUSITAS
L
1
TINGGI (A)
37-47
7
14%
2
SEDANG (B)
26-36
42
84%
3
RENDAH (C)
15-25
1
2%
50
100%
JUMLAH
FREKUENSI
PROSENTA SE
2. Data Tentang Toleransi Siswa Untuk variabel mengenai toleransi penulis menggunakan tes sikap skala Likert yang berisi 15 item pernyataan sebagai instrumen dengan 3 alternatif
jawaban yaitu S, R, TS yang masing masing jawaban
mendapatkan nilai dengan rinciannya sebagai berikut:
73
a. Untuk jawaban S diberi nilai 3 b. Untuk jawaban R diberi nilai 2 c. Untuk jawaban TS diberi nilai 1 Hasil interviu pada toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salalatiga selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.5 HASIL ANGKET TENTANG TOLERANSI SISWA NO
KLASIFIKASI
JUMLAH SKOR TIAP
JUMLAH JAWABAN
ITEM
SKOR
NOMIN ASI
S
R
TS
3
2
1
1
4
6
5
12
12
5
29
B
2
7
5
3
21
10
3
34
B
3
5
6
4
15
12
4
31
B
4
9
4
2
27
8
2
37
A
5
4
7
4
12
14
4
30
B
6
4
6
5
12
12
5
29
B
7
5
6
4
15
12
4
31
B
8
7
4
4
21
8
4
33
B
9
6
4
5
18
8
5
31
B
10
7
5
3
21
10
2
33
B
74
11
5
7
3
15
14
3
32
B
12
9
5
1
27
10
1
38
A
13
4
6
5
12
12
5
29
B
14
6
5
4
18
10
4
32
B
15
5
6
5
15
12
5
32
B
16
7
3
5
21
6
5
32
B
17
6
6
3
18
12
3
33
B
18
6
7
2
18
14
2
34
B
19
5
7
3
15
14
3
32
B
20
6
5
4
18
10
4
32
B
21
8
3
4
24
6
4
34
B
22
6
6
3
18
12
3
33
B
23
7
5
3
21
10
3
34
B
24
5
7
3
15
14
3
32
B
25
6
4
5
18
8
5
31
B
26
5
6
4
15
12
4
31
B
27
8
4
3
24
8
3
35
B
28
5
7
3
15
14
3
32
B
29
7
4
4
21
8
4
33
B
30
4
9
2
12
18
2
32
B
31
5
7
3
15
14
3
32
B
32
6
6
3
18
12
3
33
B
75
33
7
4
4
21
8
4
33
B
34
7
5
3
21
10
2
33
B
35
9
4
2
27
8
2
37
A
36
4
8
3
12
16
3
31
B
37
7
5
3
21
10
3
34
B
38
5
7
3
15
14
3
32
B
39
6
5
4
18
10
4
32
B
40
5
6
4
15
12
4
31
B
41
7
4
4
21
8
4
33
B
42
8
4
3
24
8
3
35
B
43
5
6
4
15
12
4
31
B
44
6
5
4
18
10
4
32
B
45
7
5
3
21
10
3
34
B
46
5
6
4
15
12
4
31
B
47
6
5
4
18
10
4
32
B
48
7
6
2
21
12
2
35
B
49
8
4
3
24
8
3
35
B
50
5
5
5
15
10
5
30
B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing responden
kemudian nilai itu diklasifikasikan pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
76
Keterangan : i
: Interval
Xt
: Nilai tertinggi ideal
Xr
: Nilai terindah ideal
Ki
: Kelas interval
11 Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: 4) Nominasi A adalah nilai 37-47 intensitas tinggi 5) Nominasi B adalah nilai 26-36 intensitas sedang 6) Nominasi C adalah nilai 15-25 intensitas rendah Dari data tersebut diatas tingkat Religiusitas siswa dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan intervalnya: 1) Toleransi tinggi ada 3 responden 2) Toleransi sedang ada 47 responden 3) Toleransi rendah tidak ada responden Berikut disajikan tabel interval mengenai toleransi siwa:
77
TABEL 4.6 INTERVAL TOLERANSI SISWA Nilai Interval
Jumlah Siswa
Nilai Nominasi
39-50
3
A
27-38
47
B
15-26
-
C
Setelah diketahuiberapa banyak siswa yang toleransinya baik, sedang, kurang kemudian dipersenkan masing masing variabel, dengan rumus sebagai berikut:
P
Untuk mencari persentase frekuensi:
F x 100 % N
Keterangan: F
: Frekuensi
N
: Jumlah responden
P
: Persentase (Hadi, 1982: 399)
Untuk toleransi siswa yang berkategori tinggi mendapat nilai A sebanyak 2 siswa:
x 100%= 6%
78
Untuk toleransi siswa kategori sedang dengan nilai B sebanyak 48siswa :
x 100%=94%
Untuk toleransi siswa kategori sedang dengan nilai C sebanyak 0%
Berikut disajikan tabel mengenai komparasi toleransi siswa: TABEL 4.7 KOMPARASI TOLERANSI SISWA NO
INTERVAL
FREKUENSI
PROSENTASE
1
Tinggi
3
6%
2
Sedang
47
94%
3
Rendah
-
0%
50
100%
Jumlah
TABEL 4.8 TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIEN VARIABEL RELIGIUSITAS (X) DAN TOLERANSI SISWA (Y)
79
NO
X
Y
X2
Y2
XY
1
34
29
1156
841
986
2
38
34
1444
1156
1292
3
29
31
841
961
899
4
34
37
1156
1369
1258
5
31
30
961
900
930
6
35
29
1225
841
1015
7
34
31
1156
961
1054
8
28
33
784
1089
924
9
32
31
1024
961
992
10
31
33
961
1089
1023
11
29
32
841
1024
928
12
34
38
1156
1444
1292
13
28
29
784
841
812
14
33
32
1089
1024
1056
15
31
32
961
1024
992
16
27
32
729
1024
864
17
22
33
484
1089
726
18
33
34
1089
1156
1122
19
33
32
1089
1024
1056
20
34
32
1156
1024
1088
21
27
34
729
1156
918
80
22
27
33
729
1089
891
23
29
34
841
1156
986
24
34
32
1156
1024
1088
25
40
31
1600
961
1240
26
31
31
961
961
961
27
36
35
1296
1225
1260
28
30
32
900
1024
960
29
34
33
1156
1089
1122
30
35
32
1225
1024
1120
31
36
32
1296
1024
1152
32
37
33
1369
1089
1221
33
38
33
1444
1089
1254
34
28
33
784
1089
924
35
30
37
900
1369
1110
36
27
31
729
961
837
37
35
34
1225
1156
1190
38
32
32
1024
1024
1024
39
29
32
841
1024
928
40
36
31
1296
961
1116
41
27
33
729
1089
891
42
37
35
1369
1225
1295
43
32
31
1024
961
992
81
44
32
32
1024
1024
1024
45
37
34
1369
1156
1258
46
30
31
900
961
930
47
28
32
784
1024
896
48
33
35
1089
1225
1155
49
28
35
784
1225
980
50
35
30
1225
900
1050
1627
51884
53127
52082
JUMLAH
1600
Di ketahui: ∑x
:1600
∑y
: 1627
∑ x2
:
∑ y2
:
∑ xy
:52082
51884 53127
Kemudian dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut: XY r xy
52082 r xy
2 X
X
2
n
16001627 50 2
51884 ( 1600 ) 53127 ( 1627 ) 50
( X )( Y ) n
50
2
2 Y
Y
2
n
82
2603200 50 r xy 51884 256000053127 2647129 50 50 52082
r xy
52082 52064
51884 5120053127 52943 r xy
r xy
18 (125856)
rxy 0,050
B. INTERPRETASI DATA Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dan diperoleh nilai r xy sebesar 0,050 kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan N=50 maka di ambil df 50 diperoleh nilai r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,361 sedangkan taraf signifikansi 5% sebesar 0,297 maka dapat berarti bahwa nilai r xy lebih kecil dari nilai tabel =( 0,050< 0,297). Jika diinterprestasikan, angka tersebut menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim SMK N 2 Salatiga. Hal ini berarti hipotesis yang yang diajukan bahwa
18 (684)(184)
83
ada korelasi antara religiusitas dengan toleransi siswa muslim SMK N 2 Salatiga tahun 2011/2012 ditolak.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan analisis di atas,baik dari teoritik maupun empirik, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari variasi tingkat religiusitas siswa maka: a. Variasi tingkat religiusitas siswa SMK N 2 Salatiga tahun 2011/2012 berkategori tinggi mencapai 12% b. Variasi tingkat religiusitas siswa SMK N 2 Salatiga tahun 2011/2012 berkategori sedang mencapai 86% c. Variasi tingkat religiusitas siswa SMK N 2 Salatiga tahun 2011/2012 berkategori rendah mencapai 2%
84
2. Dari variasi tingkat toleransi siswa maka: a.
Variasi tingkat toleransi siswa SMK N 2 Salatiga
tahun 2011/2012 berkategori tinggi mencapai 6% b.
Variasi tingkat toleransi siswa SMK N 2 Salatiga
tahun 2011/2012 berkategori sedang mencapai 94% c.
Variasi tingkat toleransi siswa SMK N 2 Salatiga
tahun 2011/2012 berkategori rendah mencapai 0% 3. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik, maka diperoleh hasil akhir yang menunjukkan bahwa nilai r xy berada di bawah nilai r tabel, yang berarti bahwa tidak ada korelasi antara tingkat religiusitas dengan toleransi siswa muslim di SMK N 2 Salatiga tahun 2011/2012. Hal ini menimbulkan beberapa asumsi antara lain: a.
Tingkat religiusitas siswa belum maksimal dikarenakan
faktor intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi tingkat religiusitas siswa antaranya kurangnya jam pelajaran PAI, aktivitas keagamaan yang terbatas, materi PAI yang diajarkan masih bersifat umum. b.
Pendidikan moral individu yang secara tidak langsung
terbentuk dari lingkungan sekolah, menimbulkan tingginya sikap saling toleran antara siswa satu dengan yang lain.
85
c.
Tuntutan dari sekolah akan kesadaran bekerjasama dalam
pendidikan maupun sosial. d.
Pancasila sebagai sebuah ideologi yang secara nasional
sudah disepakati bersama, dimana ia mencakup prinsip hidup bermasyarakat dengan rukun meskipun kaya akan keragaman warna kulit, adat istiadat, termasuk agama, dan status sosial.
B.
Saran- saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Bagi Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan sebagai jembatan bagi siswa siswi untuk menuntut
ilmu
dalam
rangka
menambah wawasan
pengetahuan (secara umum) dan pengetahuan agama (khususnya) hendaknya
selalu
mengevaluasi
kelemahan
dan
kelebihan
pendidikan di sekolah demi tercapainya peningkatan kualitas serta kwantitas Lembaga pendidikan itu sendiri. 2.
Bagi Siswa Bagi siswa siswi SMK N 2 Salatiga khususnya, selalu galilah bakat dan impian kalian dan teruslah berprestasi serta selalu mengembangkan wawasan mengenai agama.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T. & Karim, R. 2004. Metodologi Penelitian Agama: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Tiara Wacana Abdussami, H. & Tahir, M. 2222. Islam dan Hubungan Antar Agama ( Wawasan untuk para Da’i ). Yogyakarta: LkiS. Al Ghazali. 1984. Rahasia- Rahasia Shalat. Terj: Al Baqir. Bandung: Karisma. Ancok, D. & Suroso, F. N. 2005. Psikologi Islami: Solusi Islam Atas Problem- Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Daradjat, Zakiah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Bulan Bintang. Fachrurrozy, Moh. 2004. Kunci Ibadah ( Panduan Shalat Lengkap ). Jakarta: Pustaka Amani. Haryanto, Sentot. 2003. Psikologi Shalat: Kajian Aspek- Aspek Psikologis Ibadah Shalat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jalaluddin. 2000. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Madjid, Nurcholis. 2001. Pluralitas Agama: Kerukunan dalam Keberagamaan. Editor: Nur Achmad. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Mukhtar, Aflatun. 2001. Tunduk kepada Allah: Fungsi dan peran Agama dalam kehidupan Manusia. Jakarta: Khazanah Baru. Muhyiddin, A. & Salahudin, A. 2006. Shalat Bukan Sekedar Ritual. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nasution, Harun. 1985. Islam ditinjau dari berbagai Aspeknya. Bandung: Universitas Indonesia ( UI- Press). Nurulyamin. Anwar. 2004. Taman mini Ajaran Islam: Alternatifmempelajari Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Agama: Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan Pustaka.
2
Thouless, Robert, H. 1995. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
3
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. Nama lengkap
: Nur Tafi’ah
2. Tempat / Tanggal Lahir
: Kab. Semarang / 22 April 1990
3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Kebangsaan
: Indonesia
5. Agama
: Islam
6. Status perkawinan
: Tidak kawin
7. Alamat Rumah
: Dsn. Sindon Rt/Rw: 02/01 Ds. Tukang, Kec. Pabelan Kab. Semarang
8. Pendidikan
: - SD N 02 Tukang, Lulus tahun
2002 - SMP N 3 Pabelan, Lulus tahun 2005 - MAN Salatiga, Lulus tahun 2008 - STAIN Salatiga
4
ANGKET RELIGIUSITAS NAMA : KELAS: I. Pilihlah 1 jawaban dari beberapa pilihan di bawah ini, yang paling sesuai dengan keadaan Anda! Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai Anda Jawablah dengan jujur
1) Sebagai seorang Muslim, apakah Anda rutin mengerjakan 5 salat wajib? a. Ya, saya rutin mengerjakan 5 salat wajib b. 2-4 salat wajib saja yang rutin saya kerjakan c. 1 salat wajib yang rutin saya kerjakan secara rutin 2) Mengapa Anda mau melakukan salat? a. Karena sudah jadi kewajiban saya b. Karena disuruh orang tua c. Karena tidak enak sama teman 3) Dalam sehari,berapa kali Anda biasa meninggalkan salat wajib? a. Tidak pernah meninggalkan salat wajib b. 1 salat wajib c. 2 salat wajib/lebih 4) Dari 5 shalat wajib (subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya’) berapa salat yang biasa Anda kerjakan tepat waktu? a. Lebih dari 2 salat wajib
5
b. 2 shalat wajib c. Tidak ada yang tepat waktu 5) Shalat yang biasa Anda kerjakan “dalam waktu salat”(masih diperbolehkan untuk salat): a. Semua salat wajib b. 2-4 shalat wajib c. 1 salat wajib 6) Salat yang biasanya Anda kerjakan “di luar waktu salat”: a. Tidak ada b. 1 salat wajib c. 2 salat wajib atau lebih 7) Dimana Anda biasa melakukan salat wajib? a. Lebih seringdi masjid b. Kadang di rumah dan kadang di masjid c. Seluruhnya di rumah 8) Shalat wajib yang biasa Anda kerjakan secara berjamaah: a. Lebih dari 3 salat wajib b. 2 salat wajib c. 1 salat wajib 9) Apakah Anda biasa melaksanakan salat sunnah? a. Ya, saya sering mengerjakan salat sunnah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10) Berapa rekaat salat sunnah yang biasa Anda kerjakan dalam sehari? a. 4 rekaat/lebih
6
b. 2 rekaat c. Tidak pernah 11) Dalam seminggu, berapa kali Anda biasa mengerjakan salat dluha? a. Lebih dari 3 kali b. Kurang dari 3 kali c. Tidak pernah 12) Apakah Anda biasa mengerjakan salat tahajud? a. Ya,saya sering salat tahajud b. Kadang-kadang bila sedang tidak malas c. Tidak pernah 13) Dalam seminggu, berapa kali Anda membaca Al Quran? a. Hampir setiap hari b. 2-3 kali dalam seminggu c. 1 kali dalam seminggu 14) Berapa surat pendek dalam Al Quran yang sudah Anda hafal? a. Lebih dari 15 surat b. 10-15 surat c. Kurang dari 10 surat 15) Berapa lama Anda meluangkan waktu untuk membaca Al Quran? a. Lebih dari 30 menit b. 15-30 menit c. Kurang dari 15 menit
7
ANGKET TOLERANSI II. “Isilah kolom di bawah ini dengan memilih 1 jawaban antara S, R, TS!”
No
Pernyataan
1.
Sebangku dengan teman non muslim
2.
Memberi hadiah saat ulang tahun
3.
Bermain bersama baik di rumah atau di sekolah
4.
Datang ketika diundang di acara ulang tahun atau acara lainnya
5.
Menjenguk ke rumahnya ketika sakit
6.
Berkunjung ke rumahnya
7.
Mendapat tugas sekelompok dengan teman non muslim
8.
Menolong jika dia membutuhkan bantuan
9.
Mengajari ketika tidak paham dalam belajar
10. Mendoakan supaya sembuh 11. Saling menyapa bila bertemu dengan teman yang berbeda agama 12. Menerima makanan/bantuan apapun dari teman non muslim
13. Meminjamkan buku catatan atau tugas
S
R
TS
8
14. Mengantarkan ke gereja 15
Memberi kesempatan untuk menjadi ketua kelas Ket: S (setuju), R (ragu-ragu), TS(Tidak setuju)