DOKUMEN RINGKASAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (DRKPL) STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) LTD
Sambutan Field Manager Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd memiliki komitmen penuh untuk melakukan perlindungan lingkungan di area kerja SEGWWL, dan secara proaktif berkontribusi dalam upaya pengembangan masyarakat lokal sekitar area operasi perusahaan. SEGWWL terus menerus melakukan upaya perlindungan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen Lingkungan yang terintegrasi dalam Wayang Windu Integrated Management System (WIMS). Perlindungan lingkungan yang dilakukan meliputi beberapa aspek di antaranya Efisiensi Energi, Pemanfaatan dan Pengurangan Limbah B3 dan Non-B3, Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air, Penurunan Emisi, dan Keanekaragaman Hayati. Hubungan yang harmonis bersama masyarakat lokal, sebagai suatu investasi sosial yang ditanamkan perusahaan, terbina melalui pelaksanaan programprogram pengembangan masyarakat dalam bentuk empowerment masyarakat, capacity building, pembangunan infrastruktur, maupun dalam bentuk charity. SEGWWL turut serta dalam penilaian PROPER sejak tahun 2005 hingga sekarang. Berbagai perubahan positif telah dirasakan oleh perusahaan. Perusahaan senantiasa taat terhadap peraturan-perundangan lingkungan, dan juga terdorong untuk menjadi pioneer dalam berbagai
upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup serta pengembangan masyarakat. Akhir kata, semoga hal-hal yang kami sajikan dalam Dokumen Ringkasan Pengelolaan Lingkungan ini, memberikan gambaran mengenai komitmen kami dalam upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup serta pengembangan masyarakat. Bandung, September 2014 Rully Wirawan Field Manager Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Daftar Isi A. Pendahuluan B. Sistem Manajemen Lingkungan C. Efisiensi Energi D. Penurunan Emisi E. 3R Limbah B3 F. 3R Limbah Padat Non B3 G. Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air H. Perlindungan Keanekaragaman Hayati I. Pemberdayaan Masyarakat
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
2 4 4 8 10 13 16 20 21
1
A.Pendahuluan 1. Profil Perusahaan
Star
Energy Geothermal Wayang Windu Limited (SEGWWL) adalah Perusahaan yang bergerak di bidang pemanfaatan potensi energi panas bumi, yang melalui kontrak operasi bersama (Joint Operation Contract) dengan PT Pertamina Geothermal Energy. Produk yang dihasilkan Perusahaan adalah listrik, dengan kapasitas pembangkitan sebesar 227 MW yang berasal dari unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu unit 1 (110 MW) & unit 2 (117 MW). Listrik ini dijual kepada PT PLN (Persero) untuk memasok sebagian kebutuhan jaringan transmisi Jawa-Madura-Bali. Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan bentuk usaha tetap di Indonesia, pada tahun 1994. Tahun 2000 Unit 1 mulai beroperasi, pada tahun 2004 100 % saham dibeli oleh Star Energy, nama Magma Nusantara Ltd berubah menjadi Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Tahun 2011, unit 2 beroperasi dengan kapasitas pembangkitan sebesar 117 MW. Lapangan panas bumi Wayang Windu berlokasi di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan kabupaten Bandung, ± 40 km ke arah selatan dari Kota Bandung. Pencapaian yang telah diperoleh Berbagai macam penghargaan dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat baik dari dalam maupun dari luar negeri, meliputi : a) Penghargaan Singapore 1000 Company 2012 b) Finalist of Global CSR 4th Global Award 2012 di Filipina c) Penghargaan dari Asean Learnng Network untuk CSR di bidang Peningkatan & Pemberdayaan Ekonomi Mikro Masyarakat d) PROPER Emas pada tahun 2007 & 2012, PROPER Hijau pada tahun 2008-2011 & 2013, dari Kementerian Lingkungan Hidup. e) Penghargaan Platinum GKPM (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) Awards 2014 – CSR Best Practice for MDGs kategori MDGs Promote Gender Equality and Empowerment Bidang pemberdayaan Koperasi/Lembaga Keuangan Mikro dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesi. f) Penghargaan Raksa Prasadha untuk Industri Peduli Lingkungan tahun 2012 dari BPLHD g) Penghargaan ADITAMA dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi untuk kategori: Kegiatan Sarana Penunjang; Pemantauan Lingkungan dan 2011 K3. h) Penghargaan-UTAMA dalam pengelolaan lingkungan Pertambangan diberikan oleh Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panasbumi (DJMBP) kepada Star Energy Geothermal (Wayang Windu) pada tahun 2010 i) Penghargaan Energy dari Kementerian ESDM Republik Indonesia 2012 j) Penghargaan K3LL dari Kementrian ESDM Republik Indonesia 2011 k) Penghargaan kemitraan Pengusaha dan POLRI melalui program CSR dalam rangka Polisi Peduli Pendidikan dari Kapolda Jawa Barat l) Penghargaan Bupati Bandung Perusahaan Pengelolaan dan Penaatan Lingkungan Terbaik Tahun 2012 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
2
m) Penghargaan CSR Jabar di Bidang Pendidikan, Pengembangan Ekonomi, Infrastruktur Ruang Kelas Baru dan Kesehatan dari Gubernur Jawa Barat Hal-hal yang membedakan dengan perusahaan sejenis SEGWWL merupakan industry pembangkit listrik Panas bumi pertama di Indonesia yang menerapkan “Integrated Control System” dalam pengoperasian lapangan uap dan pembangkit listrik. Pengoperasian lapangan geothermal Wayang Windu, didasarkan dengan pengaturan sistem secara terintegrasi. Kelebihan steam yang terjadi dari adanya fluktuasi di sumbernya (dari sumur atau plant out put), diatur melalui sistem auto trimming valve, sehingga tidak terjadi kelebihan pasokan uap yang mengakibatkan steam venting. Integrated control diaplikasikan pada unit 1 & 2, sehingga pada operasi normal upaya untuk zero venting bisa dijalankan, sehingga emisi zat perusak ozon bisa dikurangi dengan adanya pemakaian integrated control system ini. PLTP pertama di Indonesia yang memasang NCG flow meter untuk mengukur debit NCG (Non Condensable Gas) yang release ke atmosfer secara kontinu. Hasil pengukuran NCG dapat dilihat secara real-time sehingga dapat dimonitor setiap saat. Pada pemantauan lingkungan, data flow meter dipakai dalam perhitungan beban emisi dari unit coling tower. 2. Argumentasi Peringkat Hijau dan Emas Star Energy Geothermal Wayang Windu berkeyakinan mempunyai kemampuan untuk meraih proper Hijau ataupun Emas karena SEGWWL, memiliki keunggulan, pencapaian-pencapaian dan hal-hal yang membedakan dengan perusahaan lain seperti tersebut dalam uraian berikut . Keunggulan Perusahaan : a) Melaksanakan upaya pengurangan pencemaran udara, salah satunya ikut serta dalam program Clean Development Mechanism dan menjadi PLTP dengan potensi reduksi emisi terbesar (skala dunia) dengan penurunan pencemaran udara sebesar 794.832 MTCO2e/tahun. b) Melakukan rekayasa desain dan pemeliharaan untuk optimalisasi energi, sebagai bagian dari upaya konservasi energi. Total energi sebesar 132,75 GWh (Tahun 2013) dan 206,70 GWh (Tahun 2014Hingga Juni) telah diefisienkan melalui upaya rekayasa desain & pemeliharaan. Dari berbagai upaya konservasi energy yang telah dilakukan, SEGWWL telah mendapatkan penghargaan energi pratama dari ESDM c) Sebagai pioneer pemakaian kondensat untuk proses pemboran sejak tahun 2003 dan telah menghemat penggunaan air permukaan sebesar : 2.418.383,37 m3 untuk pemakaian air kondensat periode 2010-2014. d) Mempunyai program UMKM yang sustain dan secara keorganisasian berkembang, program ini mendapatkan penghargaan Platinum GKPM (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) Awards 2014 – CSR Best Practice for MDGs kategori MDGs Promote Gender Equality and Empowerment Bidang pemberdayaan Koperasi/Lembaga Keuangan Mikro dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
3
B. Sistem Manajemen Lingkungan 1. Status Sertifikasi DISERTIFIKASI OLEH LLOYD’S REGISTER QUALITY ASSURANCE LIMITED. SERTIFIKASI TERAKHIR TAHUN 2013, BERLAKU SAMPAI 10 JANUARY 2016 SML
2.
Sistem manajemen lingkungan SEGWWL telah disertifikasi oleh badan sertifikasi Lloyd’s Register Quality Assurance Limited sejak tahun 2007 dan telah 2 kali re-sertifikasi ISO 14001: 2004, dengan hasil audit tanpa adanya major finding. Re-sertifikasi terakhir dilakukan pada tanggal 10 Februari 2013, dan berlaku sampai 10 Januari 2016.
Ruang Lingkup SML
Proses produksi Lapangan Uap & pengoperasian Power Plant merupakan ruang lingkup dalam proses sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004. Seluruh aspek produksi yang dinilai dalam PROPER, seperti Sistem Manajemen Lingkungan, Efisiensi Energi, Penurunan Emisi, 3R Limbah B3, 3R Limbah Padat Non B3, Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemar Air, dan Pemberdayaan Masyarakat. telah menjadi bagian dari ruang lingkup Sistem Manajemen Lingkungan yang disertifikasi. Sebagai upaya untuk selalu melakukan improvement dalam proses pengoperasian lapangan uap & PLTP WW, baik berupa temuan PROPER, hasil audit internal dan eksternal, pemenuhan peraturan terbaru, tinjauan manajemen, rekomendasi dari incident report dan isu K3LL lainnya ditindak lanjuti melalui mekanisme PIR System (Performance Improvement Request system), dengan mempergunakan computer based, sehingga mudah dalam melacak dan memonitor proses improvement pengelolaan lingkungan.
C. Efisiensi Energi 1. Status Pemakaian Energi Dari pembangkitan total unit 1 & 2, SEGWWL mampu memproduksi 227 MW listrik yang disalurkan melalui jaringan pembangkit Jawa Madura Bali (Jamali). Status pemakain energi SEGWWL adalah sebagai berikut : a) Total pemakaian energi (house load) Wayang Windu selama 2013 adalah sebesar 68,58 GWh b) Pemakaian energi untuk produksi sebesar 68,08 GWh c) Pemakaian energi untuk untuk fasilitas pendukung sebesar 0,5 GWh d) Rasio efisiensi energy terhadap total pemakaian energy adalah 193,50 % di tahun 2013 dan sebesar 614,32 % di tahun 2014 (Juni 2014) Status Pemakaian energy untuk masing-masing untuk kegiatan proses utama & proses penunjang dari tahun 2010 -2014 dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Status Pemakaian Energi
Deskripsi
Tahun Unit
2010
2011
2012
2013
2014 (semester 1)
Pemakaian Energi Pemakaian Energi untuk Proses Utama
GWh
Pemakaian Energi untuk Proses Penunjang
GWh
0,46
0,47
0,47
0,50
0,26
GWh
65,74
66,92
67,02
68,58
33,64
Total Pemakaian Energi (House Load)
65,28
66,45
66,55
68,08
33,39
Sedangkan rasio hasil energy efisiensi terhadap pemakaian energy dalam satuan % selama periode 2010-2014 (Juni) dapat dilihat pada tabel 2.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
4
Tabel 2. Rasio Hasil Efisiensi Energi dengan Total Pemakaian Energi
Tahun Deskripsi
Unit
2010
2011
2012
2013
2014 (semester 1)
Hasil Efisiensi Energi Total Efisisensi Energi
GWh
100,20
117,81
117,94
132,70
206,68
Pemakaian Energi Unit Bisnis
GWh
65,28
66,45
66,55
68,08
33,39
Pemakaian Energi Non Unit Bisnis
GWh
0,46
0,47
0,47
0,50
0,26
Total Pemakaian Energi (House Load)
GWh
65,74
66,92
67,02
68,58
33,64
152,41
176,06
175,98
193,50
614,32
Pemakaian Energi
Rasio Hasil Efisiensi Energi dengan Total Pemakaian Energi
%
2.Additionalitas 2.1. Modifikasi Cerobong Menara Pendingin Unit 1 Modifikasi Cerobong unit 1 bertujuan untuk meningkatkan efisiensi menara pendingin dengan cara mengganti eksisting fan stack dengan fan stack yang lebih tinggi (tinggi menjadi 10 feet). Tabel 3 - Adisionalitas Modifikasi Menara Pendingin Unit 1 Praktek Umum
Cerobong Menara Pendingin di design untuk membuang panas (heat rejection) sebagai bagian proses pendinginan. Ukuran cerobong menara pendingin juga tergantung pada tipe Menara Pendingin (Cross atau Counter Flow). Upaya modifikasi Cerobong Menara Pendingin di lakukan untuk meningkatan effisiensi pendinginan dengan meninggikan Cerobong dengan konsep memperbaiki laju aliran udara panas yang terbuang.Dari upaya ini, energi effisiensi yang dihasilkan selama tahun 2010-2014 adalah sebesar 56,71 GWh, data ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga.
Hukum & Tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk melakukan upaya optimasi kapasitas design power plant. Referensi di Perundangan dasarkan pada metode aliran fluida (Mekanika Fluida). Hambatan Investasi
Nilai investasi untuk modifikasi fan stack ini cukup besar, menghabiskan dana sebesar $ 218.000 (USD) yang berasal dari budget perusahaan dan bersifat non recovery.
Investasi
Nilai NPV program ini adalah sebesar 4,8 M dalam waktu 1(satu tahun)
2.2. Pembersihan Wellbore & Scalling Formasi pada Sumur Produksi & Injeksi Program pemeliharaan sumur ini bertujuan meningkatkan dan atau mengkomersilkan sumur-sumur yang sebelumnya tidak komersil, dengan cara pembersihan (reaming) dan atau acidizing agar scale yang ada dalam lubang sumur meluruh. Tabel 4 - Additionalitas Program Pembersihan Wellbore & Scalling Formasi pada Sumur Produksi & Injeksi
Praktek Umum
Pada umumnya proses pemeliharaan sumur di Indonesia tidak melibatkan pengoperasian rig, tapi hanya mempergunakan tubing. Program well intervention 2013-2014 yang dilakukan SEGWWL melibatkan pengoperasian rig, dengan melakukan aktivitas reaming dan atau acidizing pada sumur yang akan dinormalisasi. Dari hasil program Pembersihan Wellbore & Scalling Sumur Produksi & Injeksi, steam gain tercatat 59 kg/s dari target sebesar 35 kg/s sedangkan pada sumur injeksi, WWW-1 reaming membuat sumur bisa diinjeksi minimal 100 l/s, jauh di atas target yang ditentukan. Upaya ini setara dengan efisiensi energy sebesar 136,08 GWh, data telah diverifikasi oleh pihak ketiga.
Hukum & Tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk melakukan upaya Perundangan pemeliharaan sumur
136,08 GWh
(2013-2014)
Investasi
Pelaksanaan program pembersihan wellbore & scalling formasi sumur produksi & injeksi mempunyai nilai NPV sebesar 7,46 M (di tahun ketiga)
Hambatan Investasi
Nilai investasi untuk menjalankan program ini sebesar 11,7 juta USD atau sekitar 140,78 M yang berasal dari budget perusahaan dan bersifat non recovery. Penghematan Energi 2010-2014
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
5
3. Inovasi Tabel 5 – Inovasi Aspek Energi Efisiensi Dimensi
Kegiatan
Penjelasan
A. Dimensi Desain i. Penambahan Komponen
Penghematan energy listrik dengan pemasangan panel energy surya
Pemasangan panel energy surya
ii. Perubahan Subsistem
Modifikasi Condenser Nozzle
Perubahan dimensi condenser nozzle dari 5 mm menjadi 12 mm. Adanya perubahan dimensi ini menyebabkan air yang masuk ke condenser lebih banyak, dan berpengaruh ke keefektifan kinerja condenser nozzle
iii. Perubahan Sistem
Modifikasi cerobong (fan stack) menara pendingin Unit 1
Sistem pertukaran panas di menara pendingin mengalami perubahan menjadi lebih efektif dan efisien
i. Pengembangan
Modifikasi cerobong (fan stack) menara pendingin Unit 1
inisiatif dan eksekutif dilakukan oleh bagian Engineering dan Maintenance perusahaan
ii. Penerimaan
Optimasi bahan bakar kendaraan operasional
Implementasi program GPS, penerapan SOP untuk pemakaian kendaraan operasiona, training defensive drive menyebabkan adanya perubahan perilaku dispatcher & pengemudi
Pembersihan Well Bore & Scalling Formasi pada Sumur Produksi & Injeksi
Hasil kegiatan pembersihan sumur ini memberikan nilai tambah bagi pembangkitan yaitu berupa penambahan pasokan steam sebesar 59 kg/s.
B.Dimensi Pengguna
C. Dimensi Produk i. Perubahan pelayanan produk
ii. Perubahan dalam rantai nilai
Oil Analysis
Menyebabkan perubahan dalam keseluruhan rantai nilai khususnya dalam segi konsumsi dan pembuangan produk. Pemantauan pelumas dengan Oil Analysis menyebabkan menurunnya jumlah oli bekas yang dihasilkan, sehingga untuk pembelian oli baru (pelumas baru juga mengalami penurunan)
4. Hasil Efisiensi Energi Absolut Hasil Energi Efisiensi Absolut 2010-2014 ditunjukkan pada tabel 6 berikut.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
6
Tabel 6 - Hasil Energi Efisiensi 2010-2014
Program
Hasil Efisiensi Absolut Unit
2010
2011
2012
2014 (semester 1)
2013
1
Pemakaian steam yang optimal tanpa mengurangi pembangkitan
GWh
17.52
17.52
17.52
17.52
8.76
2
Mengurangi pemakaian energi listrik dengan melakukan strategi gravitasi pada sistem injeksi brine & kondensat
GWh
5.25
5.25
5.25
5.25
2.63
3
GWh
13.14
13.14
13.14
13.14
6.57
4
GWh
17.52
17.52
17.52
17.52
8.76
GWh
0.4
0.4
0.4
0.4
0.20
GWh
12.6
12.61
12.6
12.6
6.31
GWh
1.22
1.22
1.22
1.22
0.61
3.94
3.94
3.94
1.97 0.06
Modifikasi Condenser Nozzle Unit 1 Pembersihan Pipa air Menara Pendingin Unit-1 5 Perubahan durasi Steam Free test Unit-2 6
Melakukan desain ulang cerobong menara pendingin Unit 1 untuk implementasi desain di cooling tower unit 2
Penggunaan teknologi pemantauan kondisi pelumasan mesin Unit 1 dan Unit 2 Implementasi pengendalian sulfur di cooling water sistem untuk 8 mempertahankan kinerja sistem pendingin 9 Penggantian Freon R22 ke R417A 7
GWh GWh
0.12
0.12
0.12
12.61
12.61
12.61
6.31
13.44
13.44
17.76
26.76
GWh
0.0001
0.0009
0.0009
0.00045
13 Penghematan energi listrik dengan pemasangan panel energi surya
GWh
0.0009
0.0009
0.0009
0.00045
14 Optimasi bahan bakar kendaraan operasional
GWh
0.21
0.50
0.69
0.70
0.29
Penggantian penggunaan bahan bakar LPG dengan listrik ramah 15 lingkungan pada operasi Dryer dan kompor
GWh
1.25
1.60
1.61
2.03
0.83
Program penggantian beberapa genset atau pompa berbahan solar menjadi berbahan bakar listrik ramah lingkungan
GWh
0.42
0.34
1.72
0.43
17.52
17.52
17.52
8.76
8.64
127.44
132.70
206.68
10 Melakukan desain ulang cerobong menara pendingin Unit 1
GWh
11 Progam SIMOP (Simultaneous Operation)
GWh
12
16
Penghematan listrik dengan mengganti lampu Fluorescence ke lampu LED
17 Program Inspeksi Blade Cooling Tower
GWh
Well Intervention Program - Pembersihan Wellbore & Scalling Formasi 18 Sumur Produksi & Injeksi
GWh
Total
GWh
0.12
13.44
17.52
100.20 117.81 117.94
5. Intensitas Pemakaian Energi Intensitas energi SEGWWL, yang merupakan total pemakaian energy per total produk yang dihasilkan adalah sebesar : 3,53 %. 6. Posisi Intensitas Pemakaian Energi dibandingkan dengan Industri Sejenis Berdasarkan studi benchmarking yang telah dilakukan oleh pihak ketiga, posisi intensitas pemakaian energy SEGWWL dibanding dengan industry sejenis berada pada ranking 2 dunia, seperti digambarkan dalam chart terlampir
Gambar 2-Posisi Intensitas Energi SEGWWL
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
7
D. Penurunan Emisi 1. Status Emisi yang Dihasilkan PLTP merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan, hanya mengemisikan gas rumah kaca (CO2) dari NCG (Non Condensable Gas) yang terkandung dalam uap dari proses pembangkitan. Besarnya emisi CO2 dari pembangkitan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, dijelaskan pada tabel 7. Tabel 7 – Status Emisi tahun 2010 - 2014 No
Deskripsi
2010
2011
Tahun 2012
2013
Jun-14
Satuan
Emisi Yang Dihasilkan
A
Total Emisi
88,388.08
117,316.27
135,071.80
145,911.42
65,825.65
MTCO2e
87,898.41
116,907.43
134,717.03
145,563.66
65,711.56
MTCO2e
489.68
408.84
354.77
347.77
114.09
450.54
373.60
321.87
320.62
102.42
MTCO2e
Limbah
33.84
27.76
25.41
20.25
6.16
MTCO2e
Transportasi Umum
5.29
7.48
7.48
6.89
5.51
MTCO2e
108.27
679.25
556.29
536.40
393.76
Emisi dari Proses Produksi
B
Emisi Pembangkit
Emisi dari Fasilitas Pendukung
C
Transportasi
Rasio hasil penurunan emisi dengan total emisi yang dihasilkan
D
MTCO2e
%
Kegiatan Penurunan Emisi Total Penurunan Emisi 1 Program CDM Wayang Windu Penggantian penggunaan energi 2 kelistrik ramah lingkungan pengoperasian Dryer dan Kompor
LPG pada
3 Penggantian Freon R22 ke R417A 4
Pengurangan emisi dari program pompa atau genset listrik ramah lingkungan
5
Optimasi bahan operasional
6
Minimalisasi Penggunaan Bahan Bakar dengan PenggunaanVideo Conference
bakar
kendaraan
95,694.82
796,866.24
751,384.76
782,668.63
259,196.04
MTCO2e
66,239
770,523
725,010
759,389
249,662
MTCO2e
28,981
25,590
25,668
21,191
8,954
MTCO2e
14.17
32.92
32.92
32.92
32.92
MTCO2e
335
337
1,719
431
MTCO2e
450.54
373.60
322
321
102
MTCO2e
9.867
11.02
15.11
16.32
13.71
MTCO2e
2. Additionalitas – Program CDM Tabel 8 - Additionalitas Program CDM Praktek Umum
Merujuk data yang dikeluarkan UNFCCC Program CDM untuk proyek PLTP mempunyai kisaran CER sebesar 66.713 - 794.832 MTCO2e. Dari dari tersebut, PLTP Wayang Windu mempunyai potensi reduksi emisi terbesar di dunia, dengan total CER diverifikasi oleh pihak ketiga).
sebesar 794.832 MTCO2e/tahun (sumber UNFCCC & data ini telah
Hukum & Tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk ikut program CDM namun demikian usaha untuk membangun Power Plant yang berbasis pada "Energy Baru dan Terbarukan" sangat di harapkan untuk menekan emisi. Perundangan Investasi
Investasi untuk pengadaan peralatan ukur dan transmitternya sangat besar, sekitar Rp.1.511.000.000,- . Dari 1.524.177,00 grand total CER yang telah dibeli, mampu memberikan revenue net sebesar 4.619.064,24 USD
3. Inovasi Beberapa inovasi-inovasi telah dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan emisi pencemaran udara. Dari program –program yang dijelaskan pada tabel 7, uraian inovasi untuk penurunan emisi dapat dijelaskan pada tabel 9 berikut.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
8
Tabel 9 - Inovasi – Penurunan Emisi Dimensi
Kegiatan
Penjelasan
Dimensi Desain Penggantian Freon R22 menjadi R417-A
Retrovit refrigerant yang dilakukan dapat mengurangi emisi karena R417-A menghasilkan emisi yang lebih rendah
ii. Perubahan Subsistem
Minimalisasi penggunaan bahan bakar dengan menggunakan video conference
Penyediaan fasilitas video conference berpengaruh terhadap perubahan policy di perjalanan dinas ke Kantor Jkt.
iii. Perubahan Sistem
Penggantian penggunaan energi LPG ke listrik ramah lingkungan pada pengoperasian dryer dan kompor
Terjadi perubahan dalam sistem pengoperasian dryer dan kompor. Perubahan terjadi meliputi hamper seluruh komponen dalam pengoperasian dryer dan kompor mulai dari purchasing bahan bakar, cara pengoperasian, material handling, hingga emisi yang dihasilkan.
i. Pengembangan
Program CDM Wayang Windu
Inisiatif dan eksekusi program dilakukan oleh bagian operasional SEGWWL melalui proses verifikasi pihak ketiga yang ditunjuk oleh UNFCCC dan monitoring oleh SEGWWL bersama Syndicatum Carbon Resources
ii. Penerimaan
Minimalisasi penggunaan bahan bakar dengan menggunakan video conference
Partisipan meeting via video conference didorong untuk melakukan efisiensi dalam penggunaan kendaraan operasional, tanpa mengurangi target pencapaian dalam meeting tersebut. Hal ini juga sangat bermanfaat dalam hal efisiensi waktu.
i. Perubahan pelayanan produk
Program CDM Wayang Windu
Program CDM memberikan tambahan income bagi perusahaan, dari hasil penjualan carbon credit .
ii. Perubahan dalam rantai nilai
Minimalisasi penggunaan bahan bakar dengan menggunakan video conference
i.
Penambahan Komponen
B.Dimensi Pengguna
C. Dimensi Produk
Penggunaan video conference untuk meeting berdampak pada perubahan kebijakan penggunaan kendaraan operasional, yang berpengaruh terhadap penurunan pemakaian bahan bakar, penurunan gas buang, meminimalisir kecelakaan berlalu lintas, efisiensi penggunaanwaktu untuk meeting, penghematan biaya perjalanan dinas dan member keuntungan berupa terjaganya produktivitas kegiatan di lapangan
4. Hasil Absolut Penurunan Emisi Hasil absolut dari berbagai upaya penurunan emisi yang dilakukan SEGWWL periode tahun 2010-2014 dijelaskan pada tabel 10 berikut.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
9
Tabel 10 – Hasil Absolut Penurunan Emisi 2010-2014 No
Deskripsi
2010
Tahun 2012
2011
2013
Jun-14
Satuan
Kegiatan Penurunan Emisi Total Penurunan Emisi
95,694.82
796,866.24
751,384.76
782,668.63
259,196.04
MTCO2e
66,239
770,523
725,010
759,389
249,662
MTCO2e
28,981
25,590
25,668
21,191
8,954
MTCO2e
14.17
32.92
32.92
32.92
32.92
MTCO2e
335
337
1,719
431
MTCO2e
450.54
373.60
322
321
102
MTCO2e
9.867
11.02
15.11
16.32
13.71
MTCO2e
1 Program CDM Wayang Windu Penggantian penggunaan energi 2 kelistrik ramah lingkungan pengoperasian Dryer dan Kompor
LPG pada
3 Penggantian Freon R22 ke R417A 4
Pengurangan emisi dari program pompa atau genset listrik ramah lingkungan
5
Optimasi bahan operasional
6
Minimalisasi Penggunaan Bahan Bakar dengan PenggunaanVideo Conference
bakar
kendaraan
5. Intensitas Emisi Intensitas emisi per total pembangkitan SEGWWL dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah: Tabel 11 – Rasio Total Emisi terhadap Pembangkitan Tahun Deskripsi Total Emisi Unit Bisnis
Total Pembangkitan
Satuan 2010
2011
2012
2013
Jun-14
88,388.08
117,316.27
135,071.80
145,911.42
65,825.65
1,987,191.87
1,944,649.63
1,933,844.50
1,944,531.26
947,401.51
0.0445
0.0603
0.0698
0.0750
0.0695
Rasio Total Emisi terhadap Pembangkitan
MTCO2e MWh
MTCO2e/MWh
6.
Posisi Intensitas Emisi dibandingkan Industri yang sejenis Berdasarkan studi benchmarking yang dilakukan oleh pihak ketiga, posisi intensitas emisi SEGWWL dibanding dengan industri sejenis berada pada ranking 3 dunia seperti ditunjukkan dalam gambar di samping.
Gambar 3- Posisi Intensitas Emisi SEGWWL
E. 3R Limbah B3 1. Jumlah Limbah B3 dihasilkan a). Total limbah B3 yang dihasilkan untuk periode 2010-2014 dapat dilihat pada tabel 12. Timbulan B3 tahun 2013 adalah sebesar 358,90 ton, sedangkan untuk tahun 2014 (Juni 2014) sebanyak 25,93 ton. Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
10
Tabel 12- Total Limbah B3 yang Dihasilkan Tahun Deskripsi Limbah B3 yang dihasilkan
Satuan
2010
2011
2012
2013
256,70
3.030,21
2.300,41
358,90
2014 25,93 Ton
b). Rasio hasil 3 R limbah B3 terhadap Total Limbah B3 yang Dihasilkan. Trend rasio 3R LB3 terhadap limbah B3 yang dihasilkan naik di tahun 2010, kemudian turun di tahun 2011 dan 2012, dan kemudian naik kembali di tahun 2013 sampai 2014 (Juni 2014), seperti terlihat di tabel 13 Tabel 13- Rasio 3R Limbah B3 terhadap Total Limbah B3 yang dihasilkan Tahun Deskripsi
Satuan
2010
2011
2012
2013
256,70
3.030,21
2.300,41
358,90
25,93 Ton
Hasil 3R Limbah B3
1.180,24
5.113,87
1.507,50
982,58
428,74 Ton
Rasio hasil 3R Limbah B3 terhadap Total Limbah B3 yang dihasilkan
459,78
168,76
65,53
273,78
Limbah B3 yang dihasilkan
2014
1.653,24 %
2. Additionalitas Program additionalitas Oil analysis bertujuan untuk mengurangi timbulan LB3 yang berasal dari kegiatan pemeliharaan turbin dan Menara Pendingin. Tabel 14 – Additionalitas – Program Pelaksanaan Oil Analysis untuk Mengurangi LB3 Praktek Umum
Praktek Condition Monitoring sebagai bagian dari maintenance program merupakan hal jarang dilakukan. Metode ini baru pertama kali dipakai di industri Geothermal di Indonesia. Pada umumnya penggantian pelumas di Industri Geothermal Indonesia didasarkan pada time basis, data ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga.
3.530 kg PENGURANGAN LIMBAH 2010-2014
Hukum & Tidak ada peraturan yang mengatur metode pelumasan mesin, namun Perundangan memberikan/membuat acuan berdasarkan jadwal yang telah di rekomendasikan. Investasi
demikian
Manufaktur
telah
Dari sisi investasi, aplikasi program pelumasan berdasar pemanauan kualitas oli pelumas base ini berdampak positif terhadap penghematan pembelian oli sebesar 32.600 USD.
3. Inovasi Inovasi-inovasi yang dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah B3 yang dihasilkan antara lain dengan melakukan Program Oil Analysis; penggantian lampu fluorescence dengan lampu LED, dan pemesanan soda kostik dengan menggunakan sistem tangki, dijelaskan pada tabel 15. Tabel 15 – Inovasi untuk mengurangi Jumlah Limbah B3 yang Dihasilkan Dimensi
Kegiatan
Penjelasan
B. Dimensi Desain i Penambahan Komponen
Penggantian lampu Penambahan Lampu LED sebagai pengganti penggunaan fluorescence menjadi lampu fluorescence. Dari penggantian lampu ini, lampu LED menyebabkan penurunan timbulan limbah B3 dari lampu TL. Jumlah orang yang telah dibelajarkan, dari 89 orang yang buta huruf (2010-
ii. Perubahan Subsistem
Pelaksanaan program "Oil Analysis"
Pelumasan merupakan bagian dari aktivitas pemeliharaan mesin. Perubahan penggantian oli dari time basis ke quality basis dapat menurunkan intensitas pemakaian oli sehingga timbulan oli bekas dari kegiatan maintenance dapat Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
11
berkurang. Pemesanan soda kaustik dengan menggunakan wadah tangki
Terjadi perubahan pada sistem pengiriman soda kaustik yang secara keseluruhan menyebabkan pengurangan jumlah ritasi pengiriman, jumlah bahan bakar yang dipakai, serta jumlah limbah yang dihasilkan.
i. Pengembangan
Pemesanan soda kaustik dengan menggunakan wadah tangki
Program diinisiasi oleh tim operation perusahaan, untuk mengurangi timbulan limbah berupa kemasan bekas material B3.
ii. Penerimaan
Pelaksanaan program "Oil Analysis"
Dengan pelaksanaan kegiatan Oil Analysis, terjadi perubahan dalam perilaku pembuangan limbah oli bekas dari kegiatan maintenance. Pembuangan oli bekas dari kegiatan maintenance mengalami penurunan
i. Perubahan pelayanan produk
Pemesanan soda kaustik dengan menggunakan wadah tangki
Dengan menggunakan wadah tangki, perusahaan diuntungkan krn tidak mengeluarkan biaya untuk mengelola limbah bekas kemasan B3.
ii. Perubahan dalam rantai nilai
Pelaksanaan program "Oil Analysis"
Pelaksanaan Oil Analysis menyebabkan terjadinya perubahan dalam rantai konsumsi oli hingga pembuangan oli bekas. Berkat program ini, penggantian oli bekas yang didasarkan pada kondisi kualitas oli menyebabkan pembelian konsumsi oli baru mengalami penurunan, adanya penurunan di konsumsi oli bekas ini, menyebabkan menurunnya timbulan oli bekas yang dihasilkan.
iii. Perubahan Sistem
B.Dimensi Pengguna
C. Dimensi Produk
4. Hasil Absolut Pengurangan & Pemanfaatan Limbah B3 Secara umum, terjadi penurunan total pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dari tahun 2010 sampai 2014. Hal ini terjadi mengingat pada tahun 2013 dan 2014, tidak ada kegiatan drilling untuk sumur baru, dan yang ada hanya kegiatan perawatan sumur . Sebagai limbah B3 dominan, drilling cutting yang dihasilkan dan dimanfaatkan hanya sekitar 356 ton, dan pada tahun 2014 (Juni) hanya menghasilkan 22, 78 ton drilling cutting. Hasil absolut pengurangan & pemanfaatan limbah B3 tahun 2010 -2014 dapat dilihat pada tabel 16 berikut. Tabel 16 – Hasil Absolute Pengurangan & Pemanfaatan Limbah B3 2010-Juni 2014 Pemanfaatan & Pengurangan LB3 Absolut
Deskripsi
2010
2011
2012
2013
2014
Satuan
Pemanfaatan Oli Bekas
6.2
2.61
5.93
10.575
2.649
Ton
Pemanfaatan drilling cutting
200
2750
2240.00
356.66
22.78
Ton
27
1
Ton
5
1
Ton
A. Pemanfaatan LB3
Pemanfaatan Kayu Awet (contaminated waste) Pemanfaatan Glass Wool B. Pengurangan LB3 Penggunaan Metode pemantauan kondisi pelumasan pada mesin Unit 1 dan Unit 2 Pemesanan Soda Kostik dengan Menggunakan Bulk Sistem
930.00 12.04
Penggantian Lampu Flourescence ke LED
Total Pemanfaatan & Pengurangan Limbah B3
1,180.24
2,350.00
(750.00)
600.00
400.00
Ton Ton
9.26
11.57
15.34
3.29
0.0042
0.0027
0.0021
0.0222
Ton
428.74
Ton
5,113.87
1,507.50
982.58
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
12
5. Intensitas Limbah B3 yang Dihasilkan Intensitas limbah B3 SEGWWL pada tahun 2013 adalah sebesar 0,185 ton/MWh. 6. Posisi Intensitas Limbah B3 Dihasilkan Dibanding Industri Sejenis Berdasarkan hasil studi benchmarking pihak ketiga, intensitas limbah B3 SEGWWL berada pada ranking 3 dari usaha yang sejenis di tingkat Nasional.
Gambar 4 - Posisi Intensitas Limbah B3 SEGWWL
F. 3R Limbah Padat Non B3 1.Jumlah Limbah Padat Non B3 yang Dihasilkan a). Total limbah padat non B3 yang dihasilkan dari lapangan Panas Bumi Wayang Windu dari tahun 2010 – 2014 menunjukkan tren yang terus menurun. Limbah padat non B3 yang diasilkan pada tahun 2013 sebesar 32,15 ton, seperti digambarkan dalam tabel berikut Tabel 17 – Total Limbah non B3 yang Dihasilkan
Uraian Limbah Kantor & Perumahan (Kertas, Plastik, Organik, limbah kebun)
Limbah Padat non B3 yang Dihasilkan 2010 42.63
2011 41.82
2012
2013
33.86
Satuan
2014
32.15
12.71 Ton
b). Rasio hasil 3R limbah padat non B3 yang dihasilkan terhadap total total limbah padat non B3 yang dihasilkan selama pengamatan 2010-2014 ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 18- Rasio 3R Limbah Padat non B3 terhadap Total Limbah Padat yang Dihasilkan Tahun Uraian Pemanfaatan Limbah Padat Non B3
2010 13.39
2011 18.84
2012 16.90
Pengurangan Limbah Padat Non B3
Satuan
2013 15.57 1.92
Total Pemanfaatan & Pengurangan Limbah Padat Non B3 13.39
18.84
16.90
17.48
Total Limbah Padat Non B3 yang Dihasilkan
42.63
41.82
33.86
32.15
Rasio 3R limbah pada non B3 terhadap toal limbah padat non B3 yang Dihasilkan
31.41
45.06
49.91
54.38
2014 (sampai Juni) 7.10 Ton 1.04 Ton 8.13 Ton 12.71
Ton
64.0 %
Dari tabel di atas, trend rasio terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan upaya 3R limbah padat non B3 yang dilakukan SEGWWL sangat berhasil dari tahun ke tahun. 2. Additionalitas Deskripsi aspek additionalitas untuk program 3R limbah padat non B3 dapat dijelaskan pada tabel berikut Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
13
Tabel 19 – Additionalitas – Program Pengolahan Sampah Dapur menjadi Pupuk Cair Pada umumnya, pemanfaatan sampah di Industri Geothermal di Indonesia tidak melakukan pemanfaatan limbah organik dari kegiatan dapur menjadi pupuk cair secara mandiri. SEGWWL melalui program pemanfaatan Praktek Umum sampah, melakukan sendiri kegiatan pengolahan sampah dapur menjadi pupuk cair. Total limbah dapur yang telah diolah menjadi pupuk cair selama periode 2010-2014 adalah sebesar 28.766,5 kg, data ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga Hukum & Tidak ada peraturan yang mengatur tentang keharusan pengelolaan sampah secara mandiri Perundangan Hambatan Investasi
Diperlukan investasi sebesar Rp. 68.500.000,- Untuk pengadaan reaktor pupuk cair dan sarana penunjang lainnya, yang diperoleh dari dana perusahaan dan bersifat non recovery
Investasi
NPV untuk program ini adalah sebesar -68.500.000. Walaupun dana yang ditanamkan dalam program ini beresiko terhadap investasi, SEGWWL tetap berkomitmen untuk menjalankan program pengolahan limbah organik menjadi pupuk cair, sebagai upaya mengurangi timbulan limbah padat non B3 yang dihasilkan dari aktivitas dapur.
3. Inovasi Tabel 20- Inovasi Kegiatan 3R Limbah Padat Non B3 Dimensi
Kegiatan
Penjelasan
C. Dimensi Desain i Penambahan Komponen
Pemanfaatan limbah Pengadaan komposter untuk pembuatan pupuk cair. organik dari kegiatan Komponen peralatan berupa alat pencacah, komposter dapur menjadi pupuk dan bioaktivator. cair
ii. Perubahan Subsistem
Kerjasama pemanfaatan Meningkatnya kas Bank Sampah TBM Keramanah sampah anorganik karena SEGWWL menyerahkan sampah yang masih dengan TBM bernilai ekonomis. Kertamanah
iii. Perubahan Sistem
Pengurangan limbah Sistem pelaporan terkait aktifitas Keselamatan, kertas lewat program Kesehatan Kerja dan Lingkungan mengalami perubahan On-Line FRACAS total karena melalui progam On-Line FRACAS karyawan melakukan pelaporan terkait K3LL secara online tanpa harus mencetak kertas laporan.
B.Dimensi Pengguna i. Pengembangan
ii. Penerimaan
Pemanfaatan limbah organik dari kegiatan dapur menjadi pupuk cair
Pembuatan pupuk cair dilakukan sendiri oleh SEGWWL dengan mencoba-coba (Trial and error) memakai bioaktivator (bakteri) yang cocok di wilayah areal kerja SEGWWL yang suhunya dingin.
Pengurangan limbah kertas lewat program On-Line FRACAS
Perilaku karyawan yang selalu mencetak hasil pelaporan K3LL menjadi berubah, karena semua data yang dilaporkan dalam Sistem On-Line FRACAS tersimpan dalam data base dan tidak perlu dicetak Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
14
C. Dimensi Produk i. Perubahan pelayanan produk
Pemanfaatan limbah organik dari kegiatan dapur menjadi pupuk cair
Hasil pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair, memberikan keuntungan berupa penghematan pembelian pupuk, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian pupuk.
ii. Perubahan dalam rantai nilai
Kerjasama pemanfaatan sampah anorganik dengan TBM Kertamanah
Sampah non organik yang tadinya langsung dibuang ke TPA, melalui program ini kemudian dikelola oleh lembaga masyarakat, yang selanjutnya memberikan manfaat finasial bagi lembaga tersebut, untuk menjalankan program-programnya, salah satunya adalah pengentasan buta huruf yang ada di Kp. Kertamanah.
4. Hasil Absolut Pengurangan & Pemanfaatan Limbah Padat Non B3 Hasil absolut Pengurangan & Pemanfaatan Limbah Padat Non B3 dari tahun 2010 – 2014 dijelaskan pada tabel 21 Tabel 21 Hasil Absolut Pengurangan & Pemanfaatan Limbah Padat Non B3 Uraian
Tahun Satuan
2010
2011
2012
2013
2014 (sampai Juni)
3,7885 9,6
9,243 9,6
7,297 9,6
5,967 9,6
2,296 4,8
Ton
-
-
-
-
0,06723741 0,01362
Ton
A. Pemanfaatan Pemanfaatan Sampah Organik Dapur untuk Pupuk Cair Pemanfaatan Limbah Taman untuk Kompos
Ton
B. Pengurangan Pengurangan limbah kertas lewat Program on Line FRACAS Pengurangan limbah kertas lewat Program on Line BPM Pengurangan limbah kertas lewat Program Data Logger untuk Operator Pemakaian Food Container untuk Makanan Security
Total 3R Limbah Padat Non B3
13,3885
18,843
1,91778 16,897 17,4848
Ton
0,0042 Ton 0,95101 Ton 8,13206741 Ton
5. Intensitas Limbah Padat Non B3 Intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan pada tahun 2013 adalah 0,0165 kg/MWh. 6. Posisi Intensitas Limbah Padat Non B3 yang Dihasilkan disbandingkan dengan Industri Sejenis Berdasarkan hasil studi benchmarking yang dilakukan oleh pihak ketiga, posisi intensitas limbah padat non B3 SEGWWL berada di ranking 3 nasional, seperti dijelaskan dalam gambar 5 di bawah ini
Gambar 5- Posisi Intensitas Limbah Padat Non B3 SEGWWL
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
15
G. Efisiensi Air & Penurunan Beban Pencemar 1.Efisiensi Air a). Jumlah air yang digunakan Perusahaan i. Total air yang digunakan SEGWWL dalam satuan m3 selama periode 2010-2014 dapat dijelaskan pada tabel 24 berikut. Tabel 22 – Penggunaan Air Permukaan Periode 2010 – 2014 (m3)
Uraian Pemakaian Air (m3/tahun)
Tahun 2010
2011
42.501,00
59.532,00
2012
14.213,00
2013
22.823,00
2014 (sampai Juni) Satuan
11.647,00 m3/tahun
Dari data di atas, pemakaian air SEGWWL dari tahun ke tahun relatif menunjukkan pemakaian yang makin efisien per tahunnya. ii. Jumlah air yang digunakan SEGWWL untuk proses utama . Tidak ada penggunaan air permukaan untuk keperluan proses utama. iii. Total air yang dipergunakan untuk proses penunjang/pendukung. Total air yang dipakai SEGWWL untuk proses penunjang dijelaskan pada tabel 25. Tabel 23 – Total Air yang digunakan untuk Proses Penunjang 2010-2014 Tahun
Uraian Pemakaian Air (m3/tahun)
2010
2011
42.501,00
59.532,00
2012
14.213,00
2013
22.823,00
2014 (sampai Juni)
11.647,00
Satuan
m3/tahun
iv. Rasio hasil 3R dengan Total Pemakaian Air Tabel 24 – Rasio 3R terhadap Total Penggunaan Air 2010-2014
Tahun
Uraian 3R Air (Pemanfaatan Kondensat untuk Pemboran) Air Olahan STP Total 3 R Air Total Pemakaian Air Rasio 3R terhadap Total Pemakaian Air
2010
2011
2012
2013
2014 (sampai Satuan Juni)
-
728.295,02
300.167,40
129.600,00
559.872,00 m3/tahun
1,68 1,68
2,24 728.297,26
1,86 300.169,26
3,06 129.603,06
3,66 m3/tahun 559.875,66 m3/tahun
42.501,00
59.532,00
14.213,00
22.823,00
11.647,00 m3/tahun
0,004
1.223,37
2.111,93
567,86
4.807,04
%
Fluktuasi pemanfaatan air kondensat berbanding lurus dengan aktivitas drilling yang sedang dilakukan . Turunnya rasio pemanfaatan air kondensat di tahun 2013 disebabkan kegiatan drilling dimulai pada bulan November 2013. b. Additionalitas Deskripsi aspek additionalitas untuk program efisiensi air dapat dilihat pada tabel 25 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
16
Tabel 25- Additionalitas Program Efisiensi Air – Pemanfaatan Air Kondensat Praktek Umum Air merupakan bagian utama dalam proses pengeboran. Untuk menghindari pemakaian air permukaan, air kondensate dipakai untuk keperluan operasi pengeboran. Sebelum tahun 2006, pada umumnya pengeboran di Industri Geothermal Indonesia mempergunakan air permukaan sebagai sumber Air untuk proses pengeboran. Pada tahun 2003, SEGWWL merupakan pengembang Industri Geothermal yang pertama kali mempergunakan air Kondensat yang dihasilkan dari pengoperasian unit 1, sebagai sumber air yang dipakai untuk proses pengeboran. Total pemakaian air kondensat untuk kepentingan pengeboran periode 2010-2014 adalah sebesar 1.717.934,42 m3, dan data ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga. Hukum & Perundangan
Tidak ada peraturan yang mengatur penggunaan air kondensat untuk proses pengeboran. Namun demikian tidak semua Geothermal Plant dapat memakai air kondensat sebagai proses pengeboran dikarenakan unsur kimiawi dan design-nya.
Hambatan Investasi
Upaya pemakaian air kondensat untuk pengeboran memerlukan investasi yang sangat besar yaitu sekitar $ 2.800.000 (USD), yang diperlukan untuk pengadaan pipa, genset, pompa, pump pad dan instalasi pipa. Investasi berasal dari perusahaan dan bersifat non recovery
c. Hasil Absolut 3 R Hasil pemanfaatan air kondensat selama tahun 2010-2014 (Juni ) daat dilihat pada tabel 26 Tabel 26- Hasil Pemanfaatan Air Kondensat Absolut Selama tahun 2010-2014 Pemanfaatan sampah 2010-2014
Uraian
2010
3R Air (Pemanfaatan Kondensat untuk Pemboran)
2011 -
728,295.02
Tahun
2012
2013
300,167.40
129,600.00
2014 Juni)
(sampai
Satuan
559,872.00 m3/tahun
d. Intensitas Air yang Digunakan Total air yang digunakan per total pembangkitan pada tahun 2013 adalah sebesar : 0,0121 e. Posisi Intensitas Penggunaan dibandingkan dengan Industri Sejenis.
Berdasarkan hasil benchmarking yang telah dilakukan pihak ketiga, posisi intensitas penggunaan air SEGWWL berada pada ranking 1 skala dunia, seperti ditunjukkan pada gambar 6.
Gambar 6 – Posisi Intensitas Penggunaan Air SEGWWL
2. Penurunaan Beban Pencemar a. Jumlah Air Limbah yang Dihasilkan Perusahaan i. Total air limbah yang dihasilkan untuk periode 2010 – 2014 dapat dijelaskan pada tabel 27 Tabel 27 – Total Air Limbah yang Dihasilkan Jenis Air Limbah Limbah Domestik Air Terproduksi (Kondensat) Air Terproduksi (Brine)
Total Air Limbah
2010 1,683.30
2011 2,244.57
TAHUN 2012 1,864.44
2013 3,062.46
2014 3,658.00
Satuan m3
3,315,269.59
3,058,668.74
2093335.74
2181767.53
2426793.792
m3
946,770.96
810,732.00
833,710.00
678,268.17
125308.5375
m3
4,263,723.85
3,871,645.31
Air
2,928,910.18
2,863,098.16
2,555,760.33
m3
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
17
ii. Total air limbah yang dihasilkan dari proses utama , dijelaskan pada tabel 28 Tabel 28- Total Air Limbah dari Proses Utama Jenis Air Limbah
2011
3.315.269,59 946.770,96
3.058.668,74 810.732,00
4.262.040,55
3.869.400,74
Air Terproduksi (Kondensat) Air Terproduksi (Brine)
Total Air Limbah Proses Utama
TAHUN 2012
2010
2013
2093335,74 833.710,00
2.927.045,74
Satuan
2014
2181767,53 678.268,17
2.860.035,70
2426793,792 125.308,54
2.552.102,33
m3 m3
m3
iii.Total Air yang Dihasilkan dari Proses Penunjang, dapat dilihat dari tabel 29 Tabel 29-Total Air Limbah dari Proses Penunjang Jenis Air Limbah
2010
Limbah Domestik
Total Limbah dari Kegiatan Penunjang
TAHUN 2012
2011
2013
Satuan
2014
1.683,30
2.244,57
1.864,44
3.062,46
3.658,00
m3
1.683,30
2.244,57
1.864,44
3.062,46
3.658,00
m3
iv. Rasio Penurunan Beban Pencemar terhadap Total Air Limbah yang Dihasilkan dapat dilihat pada tabel 32 Tabel 30 – Rasio Penurunan Beban Pencemar terhadap Total Air Limbah yng Dihasilkan Deskripsi
2010
Penurunan Beban Pencemar dari Pengolahan Limbah Domestik Penurunan Beban Pencemar - Injeksi Kondensat Penurunan Beban Pencemar - Injeksi Brine Water
Total Penurunan Beban Pencemar Total Air Limbah yang Dihasilkan Rasio Beban Pencemar Air terhadap Total Air Limbah yang Dihasilkan
TAHUN 2012
2011
0,30563 0 0
0,6814 0 0
0,27636 0,02 345,48
2013 1,55875 0,00 255,60
2014 9,2413 0,4696 67.765,90
Satuan Ton Ton Ton
0,31 4.263.723,85
0,68 3.871.645,31
345,78 2.928.910,18
257,16 2.863.098,16
67.775,61 2.555.760,33
Ton m3
0,00000007
0,00000018
0,00011806
0,00008982
0,02651877
Ton/m3
b. Additionalitas Tabel 31 – Additionalitas – Pengolahan Limbah Domestik Praktek Umum Pada umumnya, pengolahan limbah cair domestik yang ada di Industri Geothermal adalah dengan menggunakan Septic Tank. Penggunaan Sewage Treatment Plant untuk mengolah Limbah Domestik di SEGWWL merupakan yang pertama kali di Industri Geothermal Indonesia dengan memanfaatkan bakteri aerob yang hidup di dalam aerator tank. Jumlah penurunan beban pencemar dari adanya pengolahan limbah domestik untuk periode 2010-
2014 adalah sebesar 10,8 ton, dan telah diverifikasi oleh pihak ketiga. Hukum & Perundangan
Tidak ada peraturan yang mengharuskan bahwa pengolahan limbah domestik harus dengan unit Sewage Treatment Plant
Hambatan Investasi
Jumlah investasi untuk Sewage Treatment Plant adalah sebesar Rp.488.898.000,- mencakup biaya untuk pre treatment, civil work dan pekerjaan persiapan. Pendanaan berasal dari pinjaman bank pengembangan lapangan uap & PLTP unit 1.
c. Inovasi Tabel 32 – Inovasi Penurunan Beban Pencemar Dimensi
Kegiatan
Penjelasan
i Penambahan Komponen
Penggunaan air kondensat untuk kegiatan drilling
Dibuatnya jalur perpipaan untuk penyaluran kondensat yang tertampung di tiap lokasi wellpad
ii. Perubahan Subsistem
Pengolahan limbah air
Terjadi penurunan beban pencemaran pada badan air
D. Dimensi Desain
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
18
iii. Perubahan Sistem
domestik melalui Sewage Treatment Plant
penerima limbah.
Pembuatan sumur resapan di area Wayang Windu Village
Semula air hujan langsung dialirkan ke air permukaan lewat sungai terdekat. Kondisi sekarang, 100 % air hujan yang masuk ke drainase dialirkan ke sumur resapan.
Pembuatan sumur resapan di area Wayang Windu Village
Inisiasi dilakukan oleh departemen Field Admin bekerja sama dengan tim Engineering. Desain sumur resapan dibuat sendiri dan disesuaikan dengan lokasi perusahaan untuk mengoptimalkan peresapan air.
Pengolahan limbah air domestik melalui Sewage Treatment Plant
Desain unit STP merupakan inisiasi dari bagian Lingkungan SEGWWL. Desain dan unit proses biologis disesuaikan dengan area kerja SEGWWL.
Penggunaan air kondensat untuk kegiatan drilling
Praktek pengeboran di perusahaan geothermal lain di Indonesia kini mengalami perubahan sehingga tidak memakai air permukaan lagi.
Penggunaan air kondensat untuk kegiatan drilling
Penggunaan air permukaan menjadi lebih rendah sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar iuran/pajak air kepada PJT mengalami penurunan. Dan upaya ini bisa menghilangkan konflik penggunaan air permukaan dengan masyarakat yang ada di down stream.
Pembuatan sumur resapan di area Wayang Windu Village
Pembangunan sumur resapan di perumahan karyawan diharapkan mampu untuk menjaga kestabilan cadangan air tanah yang ada di sekitar sumur resapan
Pengolahan limbah air domestik melalui Sewage Treatment Plant
Terjadi perubahan mulai dari perubahan pola pembuangan limbah cair domestik hingga pada ujungnya warga dapat memanfaatkan air limbah yang telah diolah. Warga yang berada di aliran hilir dari badan penerima effluen STP, memanfaatkan air hasil pengolahan STP sebagai kolam pemeliharaan ikan sehingga dapat menambah penghasilan warga
B.Dimensi Pengguna
i. Pengembangan
ii. Penerimaan
C. Dimensi Produk i. Perubahan pelayanan produk
ii. Perubahan dalam rantai nilai
d. Hasil Absolut Penurunan beban pencemar selama 4 tahun terakhir (2010-2014) disampaikan dalam tabel 33. Tabel 33 – Penurunan Beban Pencemar Absolut 2010 – 2014 Deskripsi Penurunan Beban Pencemar dari Pengolahan Limbah Domestik Penurunan Beban Pencemar - Injeksi Kondensat Penurunan Beban Pencemar - Injeksi Brine Water
Total Penurunan Beban Pencemar
2010
Penurunan Beban Pencemar Absolut - Tahun 2011 2012 2013
0.30563 0 0
0.6814 0 0
0.31
0.68
0.27636 0.02 345.48
345.78
1.55875 0.00 255.60
257.16
2014
Satuan
9.2413 Ton 0.4696 Ton 67,765.90 Ton
67,775.61 Ton
e. Intensitas Air Limbah yang Dihasilkan Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
19
Intensitas air limbah yang dihasilkan SEGWWL selama tahun 2013 adalah sebesar 1,47 m3/MWh. f. Rasio Jumlah Air yang digunakan dengan Air Limbah yang Dihasilkan Rasio jumlah air yang digunakan terhadap jumah air limbah yang dihasilkan pada tahun 2013 adalah sebesar 0,8 % g. Posisi Intensitas Air Limbah Dibandingkan Industri Sejenis Posisi intensitas air limbah dibandingkan dengan industri sejenis, hal ini belum disiapkan dalam study benchmark.
H. Perlindungan Keanekaragaman Hayati 1. Additionalitas Tabel 34 - Additionalitas Penanaman G. Bedil Praktek Umum
Kegiatan penanaman oleh perusahaan biasanya tidak melibatkan masyarakat secara keseluruhan dari perencanaan pemeliharaan. Program penanaman di area Wayang Windu merupakan program yang berbeda karena melibatkan Masyarakat Setempat dalam kegiatan perencanaan. Selain itu, program penanaman, juga diprioritaskan di re-charge area SEGWWL, yang berdekatan dengan lokasi MB-A, MB-B, WW-S dan WW-A. Indeks keanekaragaman di area tersebut secara umum memgalami peningkatan dengan nilai indeks yang ditunjukkan pada tabel 37.
Hukum & Perundangan Tidak ada peraturan yang mengharuskan pelibatan masyarakat dalam kegiatan penanaman
Tabel 35- Additionalitas Penangkaran Rusa Totol
Praktek Umum
Penangkaran rusa biasanya dilakukan oleh lembaga pemerinah atau non pemerinah yang mempunyai kaitan langsung atau tidak langsung dengan program perlindungan keanekaragaman hayati. Program penangkaran Rusa Totol yang dilakukan SEGWWL bersama dengan PTPN VIII Kertamanah merupakan program penangkaran rusa pertama di Indonesia yang melibatkan kalangan industri, khususnya industri Geothermal. Dari hasil kerjasama penangkaran ini, mampu menambah jumlah populasi rusa dari 18 ekor, menjadi 29 ekor rusa (data ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga).
Hukum & Perundangan Tidak ada peraturan yang mengharuskan keterlibatan pihak swasta dalam program penangkaran hewan Nilai investasi untuk program penangkaran rusa sebesar Rp. Hambatan Investasi 83.064.600,- Yang berasal dari dana Dept SHE. Investasi
11 Ekor Rusa Bertambah
NPV untuk program ini adalah -83.064.600. Walau dinilai beresiko dalam investasi, namun SEGWWL tetap melanjutkan program ini sebagai bentuk kepedulian terhadap keanekaragam hayati
2. Inovasi Tabel 36 – Inovasi Program Kehati Dimensi
Kegiatan
Penjelasan
i Penambahan Komponen
Program pembibitan kayu endemik Pangalengan di area Nursery WWS
Pengadaan fasilitas pembibitan dan bibit tanaman pohon kayu endemik, langka dan dilindungi.
ii. Perubahan Subsistem
Kerjasama penangkaran Rusa Totol (Axis axis) bersama PTPN VIII Kertamanah
Perbaikan pagar pada kandang untuk penangkaran rusa. Pada awalnya tingkat kematian rusa tinggi akibat seringnya masuk anjing liar. Namun melalui perbaikan kandang, tingkat kematian rusa menjadi menurun dan populasinya
E. Dimensi Desain
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
20
selalu meningkat. Selain itu dengan pemberian bantuan pakan, menyebabkan ketersediaan pakan lebih terjaga Kerjasama penanaman lereng Gunung Bedil bersama masyarakat Desa Margamukti
Perubahan terjadi pada tutupan lahan serta indeks keanekaragaman hayati. Tutupan lahan meningkat sehingga mulai terjadi pengembalian fungsi lahan kembali menjadi hutan dengan tegakan berupa pohon.
i. Pengembangan
Program pembibitan kayu endemik Pangalengan di area Nursery WWS
Pembuatan fasilitas pembibitan dan pelaksanaan kegiatan pembibitan dilakukan atas inisiasi Bagian Lingkungan perusahaan.
ii. Penerimaan
Kerjasama penanaman lereng Gunung Bedil bersama masyarakat Desa Margamukti
Terjadi perubahan perilaku penanaman kayu keras, jika sebelumnya hanya dilakukan berdasarkan pola tanamtinggal, melalui MoU kerja sama perawatan kini setelah ditanam warga ikut merawat pohon yang mereka tanam.
Kerjasama penangkaran Rusa Totol (Axis axis) bersama PTPN VIII Kertamanah
Penangkaran rusa menjadi obyek yang menarik buat masyarakat sekitar Pangalengan maupun luar Pangalengan yang sedang menikmati wisata di Pangalengan
Kerjasama penanaman lereng Gunung Bedil bersama masyarakat Desa Margamukti
Pelibatan warga dalam kegiatan penanaman, memberikan keuntungan berupa bertambahnya penghasilan karena warga mendapatkan upah dari kegiatan perawatan tanaman.
Program pembibitan kayu endemik Pangalengan di area Nursery WWS
Pembuatan pembibitan sendiri memberikan nilai terhadap perubahan jenis tanaman yang akan dianaman, dari tanaman yang cepat tumbuh, menjadi tanman pohon endemik. Adanya penambahan dan perubahan jenis pohon yang ditanam berdampak pada peningkatan keanekaragaman flora & fauna .
iii. Perubahan Sistem
B.Dimensi Pengguna
C. Dimensi Produk
i. Perubahan pelayanan produk
ii. Perubahan dalam rantai nilai
3. Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati Tabel 37 – Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati Absolut Program Keanekaragaman Hayati Penghijauan - Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Lokasi WW-A Lokasi WW-S Lokasi MB-A Lokasi MB-B Penangkaran Rusa Totol Kenaikan Jenis Burung di Sekitar MBA & MBB; WWS, dan WWA
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
Satuan
1,04 2,09 -
1,04 2,09 -
1,04 2,09 18
2,14 1,44 2,37 2,37 28
2,6 2,57 2,53 2.858 29
Ekor
22
21
21
20
59
Jenis
I. Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd | 21 “Menyelenggarakan program CSR demi menyokongStar dan mempercepat tujuan pembangunan pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.”
1. Additionalitas a). Tabel 38 Additionalitas UMKM – Koperasi Nurkayana Praktek Umum
Berbeda dengan program UMKM pada umumnya, pelaksanaan program UMKM dengan Koperasi Nurkayana menggunakan sarana diskusi nonformal dalam proses pembelajaran kepada anggota maupun calon anggota. Memberikan modal kerja melalui SOP yang jelas (salah satunya mensyaratkan kesediaan kandidat untuk mengikuti pelatihan manajemen wirausaha) untuk mendukung proses produksi pengusaha kecil . Koperasi UMKM Nurkayana mengembangkan diri dengan membentuk unit kerja baru bernama Unit Inkubasi. Unit ini bertujuan untuk meningkatkan pemasukan koperasi dan membantu penjualan produk anggota koperasi. Ada dua kegiatan usaha yang di laksanakan oleh Unit Inkubasi, yaitu Warung Produk dan Warung Bahan Baku. Modal anggota ata-rata tumbuh 44 % dan kas usaha mereka tumbuh rata-rata 80% di tahun 2014. Jumlah komulatif perguliran hingga bulan Agustus 2014 adalah Rp. 1.265.200.000, dari awal dana bergulir sekitar Rp. 200.000.000,- UMKM Nurkayana mendapatkan penghargaan Platinum dari Kemenkokesra RI di bulan Agustus 2014 Hukum & Kegiatan dilaksanakan BUKAN untuk memenuhi kewajiban yang diatur melalui peraturan Perundangan pemerintah atau standar dari asosiasi tertentu dimana SEGWWL menjadi anggotanya. Memberikan ruang pembelajaran untuk pelaku usaha mikro dan kecil yang tidak dapat mengakses permodalan dari Bank atau lembaga finansial formal yang ada di Kecamatan Pangalengan Hambatan Investasi Penilaian Investasi
Besarnya investi untuk dana bergulir sebesar Rp. 200.000.000 yang berasal dari dana Perusahaan dan bersifat non recovery NPV dari program UMKM - Koperasi Nurkayana adalah Rp 382.300.017,- Walaupun NPV memberikan nilai positif, namun dana ini tidak dikembalikan ke Perusahaan namun digulirkan lagi untuk sustainability UMKM Koperasi Nurkayana.
b) Tabel 39 Additioalitas TBM “Saba Desa” Kertamanah Praktek Umum Pemberantasan buta aksara dalam program ini merupakan pionir dalam menggabungkan SDM ibu dan anak buta huruf dengan menggunakan metode tidak umum dan media belajar yang ada disekitar masyarakat seperti menggunakan sampah sebagai media belajar dan membaca resep masakan dan mempraktekkannya (utk peserta ibu-ibu buta aksara). Dalam kegiatan pengelolaan persampahan, sampah yang disetor dikonversi menjadi tabungan, selain itu dalam kegiatan ini terdapat pula unsur pendidikan literasi fungsional dimana para penyetor belajar membaca dan matematika dasar berupa operasi penjumlahan dan pengurangan karena mereka diminta untuk menuliskan merk sampah dan mengisi buku tabungan mereka. Di Kampung Kertamanah, program sinergitas 3 program ini mampu mengentaskan 79 peserta buta huruf dan peningkatan pendapatan . Program ini secara tidak langsung menggabungkan dua hal, yaitu: peningkatkan angka melek huruf dan pendidikan lingkungan (Education For Sustainable Development - EFSD). Program TBM Saba Desa mendapat juara 1 karya nyata “APRESIASI PIK PAUDNI BERPRESTASI” se-Provinsi Jabar Hukum & Kegiatan dilaksanakan BUKAN untuk memenuhi kewajiban yang diatur melalui peraturan pemerintah atau Perundangan standar dari asosiasi tertentu dimana SEGWWL menjadi anggotanya. Kegiatan ini demi meningkatkan kesadaran masyarakat kampung atas pemanfaatan “sampah” di sekitar yang berujung pada kreatifitas dan ekonomi Besarnya dana untuk menjalankan program ini adalah Rp. 140.000.000,- dana ini berasal dari Perusahaan Hambatan Investasi dan bersifat non recovery Penilaian Investasi
NPV dari program TBM Kertamanah adalah -140.000.000,-. Walaupun secara NPV program ini negatif, namun program ini tetap dijalankan, mengingat program ini dinilai mempunyai perubahan secara berantai, dari pengentasan buta huruf, pengelolaan sampah yang melahirkan kesadaran terhadap lingkungan, dan kegiatan budidaya tanaman hidroponik, harapannya akan merubah cara pandang masayarakat tentang pemanfaatan lahan dan kesadaran untuk tidak merambah hutan sebagai jalan untuk bercocok tanam. Program ini semata-mata dilakukan demi mendukung pengembangan kemampuan literasi masyarakat yang menunjang kehidupan sehari-hari
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
22
… Gambar 7 Penimbangan Sampah – TBM Saba Desa Kertamanah
Gambar 8 Aktivitas Hidroponik – TBM “Saba Desa Desa” Kertamanah
Tabel 40. Rumah Pintar Praktek Umum Program ini merupakan satu-satunya Rumah Pintar yang ada di Kecamatan Pangalengan yang memiliki fasilitas yang meliputi lima sentra yaitu, sentra perpustakaan, sentra bermain dan permainan, seni dan budaya, serta sentra kriya. Program ini kedepannya diharapkan menjadi pusat pendidikan dan seni budaya informal di Kecamatan Pangalengan yang dikelola oleh para penggiat literasi dan seni dari lokal Hukum & Kegiatan dilaksanakan BUKAN untuk memenuhi kewajiban yang diatur melalui peraturan pemerintah atau Perundangan standar dari asosiasi tertentu dimana SEGWWL menjadi anggotanya. Kegiatan ini untuk memberikan pintu akses informasi dan sekaligus arena pembelajaran non formal kepada masyarakat umum di Kecamatan Pangalengan Program ini dapat saja dilaksanakan dimana pun jika memperoleh subsidi atau bantuan financial/non Hambatan Investasi finansial dari pemerintah semisal pengadaan tanah, perijinan, biaya operasional sehari-hari dapat ditanggung oleh pemerintah. Dalam hal ini, meskipun tidak ada jaminan dari Pemerintah mengenai hal di atas, SEG tetap melanjutkan program ini dikarenakan pertimbangan daya dukung dari masyarakat yang tinggi dan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kualitas SDM di sekitar wilayah operasinya. Besarnya dana yang diinvestasikan adalah sebesar Rp. 700.000.000,- yang berasal dari perusahaan dan bersifat non recovery. Penilaian Investasi
Nilai NPV untuk untuk pembangunan sarana gedung dan fasilitas 5 sentra dalam Rumah Pintar adalah sebesar -700.000.000. Walaupun program ini mempunyai nilai NPV (-), Program tetap dijalankan karena SEGWWL melihat adanya potensi lokal dalam hal pendidikan, lingkungan, budaya dan perekonomian di Pangalengan yang sedang tumbuh. Program ini diharapkan dapat mendukung nilai IPM Kecamatan menjadi naik apabila digunakan secara nyata.
2. Inovasi Tabel 41. Program-Program Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Dimensi F. Dimensi Desain
Kegiatan
i Penambahan Komponen
Rumah Pintar
ii. Perubahan Subsistem
Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
iii. Perubahan Sistem
Bank Sampah Pertanian Hidroponik
Penjelasan Adanya penambahan komponen berupa bangunan fisik, komputer, alat-alat kesenian, dan alat-alat penunjang lainnya Penyediaan sarana bagi kegiatan pendidikan sektor informal Mengubah pola pikir masyarakat dalam pendefinisian sampah serta mengajak masyarakat berpikir kreatif dan mengembangkan inovasi pengelolaan sampah Adanya perubahan cara pandang pola bertanam, sehingga masyarakat memahami proses cocok tanam dapat Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
23
mempergunakan area yang sempit sehingga warga tidak lagi merambah hutan. B.Dimensi Pengguna Rumah Pintar
Inovasi berupa pembangunan rumah pintar diinisiasi oleh Departemen External Relation SEGWWL
Bank Sampah
Asosiasi Bank Sampah dengan program pengentasan buta huruf merupakan pengembangan dari Perusahaan bekerja sama dengan Karang Taruna Setia Bhakti
Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Terjadi perubahan perilaku yaitu Ibu-Ibu & anak buta aksara tidak minder dalam mengikuti kegiatan belajar
Pertanian Hidroponik
Terjadi perubahan perilaku bertani di masyarakat yaitu pengurangan perambahan hutan karena warga dapat memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam
Rumah Pintar
Khusus kegiatan literasi, tumbuh kapasitas masyarakat dalam mencari informasi dan pengetahuan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Peserta kegiatan (nasabah) melek aksara dan mendapat tambahan pendapatan rumah tangga
Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Melalui metode pendekatan yang praktis, program TBM Kertamanah tidak hanya membuat perubahan masyarakat menjadi melek huruf, namun masyarakat juga ikut peduli lingkungan melalui pengelolaan persampahan dan budidaya tanaman (strawberry dan hidroponik)
Pertanian Hidroponik
Terjadi perubahan dalam rantai nilai penanaman, kegiatan penanaman yang selama ini menggunakan lahan sempit sekarang dapat menggunakan media hidroponik
i. Pengembangan
ii. Penerimaan
C. Dimensi Produk
i. Perubahan pelayanan produk
ii. Perubahan dalam rantai nilai
3. Hasil Dana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tabel 42 Dana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat TAHUN
% Keberhasilan
% Keberhasilan
2014 (hingga Agustus)
2013
% Keberhasilan
2012
% Keberhasilan
2011
% Keberhasilan
2010
146.49%
Rp 128,258,000
123.69%
Rp 160,000,000
89.55%
Rp 161,111,000
92.96%
Rp 140,476,000
42.40%
2.
Pendidikan
Rp 118,110,000
100.61%
Rp 132,630,000
148.41%
Rp 250,750,000
79.71%
Rp 299,111,000
54.88%
Rp 315,771,000
40.00%
Dana
Rp 136,000,000
Dana
Infrastruktur
Dana
1.
Dana
Kegiatan
Dana
No
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
24
3.
Kesehatan
4.
Peningkatan ekonomi
0
0
Rp 22,000,000
54.74%
Rp 25,000,000
0
Rp 16.667,000
101.31%
Rp 14,286,000
104.20%
Rp 140,000,000
65.67%
Rp 140,000,000
45.80%
Rp 75,000,000
98.00%
Rp 100.000,000
80.59%
Rp 85,714,000
21.20%
Tabel 43 Alokasi Dana untuk Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Jenis Kegiatan
2012
2013
2014
Charity
Rp 564.290.000
Rp 296.984.600
Rp 130.723.780
Infrastruktur
Rp 1.432.780.000
Rp 1.497.642.600
Rp 655.937.370
Capacity Building
Rp.2.974.410.000
Rp.2.447.489.700
Rp.129.446.240
Empowerment
Rp.400.000.000
Rp.325.201.500
Rp.1.398.244.387
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd |
25