LAporan keberlanjutan
2012
PRESTASI UNTUK Keberlanjutan
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited
Geothermal Energy
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
(Ringkasan Proyek Pengembangan) Jailolo
Referensi Silang Dengan GRI
PRESTASI UNTUK Keberlanjutan Tema laporan tersebut kami pilih agar pembaca dapat langsung menangkap tekad dan komitmen kami dalam menjalankan program-program di bidang lingkungan di areal operasional kami. Perolehan Proper Peringkat Emas di tahun 2012 atas program-program bidang lingkungan dan kemasyarakatan yang kami jalankan semakin memantapkan tekad kami untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program dimaksud demi keberlanjutan bumi dan generasi yang akan datang.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
1
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
IKHTISAR UTAMA
Bidang Lingkungan • Menerima Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup • Berhasil meningkatkan indeks keanekaragaman hayati di areal revegetasi sekitar wilayah kelolaan • Menerima sertifikasi sertifikat CER dengan nilai reduksi sebesar 400.000 ton equivalen CO2 • Mengembangkan Kebun Bibit untuk memenuhi kebutuhan bibit tanaman endemik • Merealisasikan program penangkaran satwa yang dilindungi
2
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
(Ringkasan Proyek Pengembangan) Jailolo
Referensi Silang Dengan GRI
Bidang COMMUNITY DEVELOPMENT
• Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Kecamatan di wilayah sekitar area kelolaan lebih tinggi dari IPM tingkat Kabupaten • Merintis dan mengembangkan kegiatan Koperasi Simpan Usaha Nurkayana, menjadi koperasi percontohan dalam Forum ALR dan SEED • Membangun dan membina kawasan Desa-desa Siaga • Membantu penyediaan sarana pendidikan, memberi beasiswa untuk 1.697 siswa tingkat SD-Perguruan Tinggi dan Peningkatan Kompetensi Guru-guru
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
3
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Bidang SUMBER DAYA MANUSIA
• Melaksanakan Program Pelatihan dengan jumlah jam pelatihan 29 jam/karyawan • Menyelesaikan dan Menandatangani Perjanjian Kerja Bersama • Memenuhi Proporsi Pegawai Lokal • Merealisasikan seluruh Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
4
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
(Ringkasan Proyek Pengembangan) Jailolo
Referensi Silang Dengan GRI
Bidang KESELAMATAN KERJA • Mencatatkan 100% jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja • Merealisasikan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis • Merealisasikan seluruh kegiatan Penyuluhan maupun Pencegahan bidang Kesehatan terhadap karyawan, keluarga dan masyarakat sekitar
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
5
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Laporan Direktur Presiden dan Utama CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
DAFTAR ISI IKHTISAR UTAMA
2
Bidang Lingkungan
2
Bidang Community Development
3
Bidang Sumber Daya Manusia
4
Bidang Keselamatan Kerja
5
DAFTAR ISI
6
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) Ltd
8
Periode Laporan
9
Proses Penetapan Isi Laporan
9
Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran Data
9
Perubahan dengan Laporan Tahun Sebelumnya
9
Indeks GRI dan Assurance
11
SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO
13
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
14
Menjaga Kelestarian Lingkungan
14
Meningkatkan Investasi Sosial
14
Pandangan ke Depan
14
MEMINIMALISIR DAMPAK LINGKUNGAN
16
Kebijakan
19
Respon Segwwl Terhadap Dampak Lingkungan
19
Respon Kami Terhadap Dampak Lingkungan
20
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
20
Penggunaan Material
20
Pengelolaan Air
22
Konservasi Air
23
Efisiensi Pemakaian Bahan
24
Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
24
Pengolahan Limbah Non-B3 Keanekaragaman Hayati Pemetaan Biodiversitas
6
MEMINIMALISIR DAMPAK LINGKUNGAN
HAL. 54
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
26 26 27
Analisa Perubahan Tutupan Lahan
27
Realisasi Program Revegetasi dan Rehabilitasi
32
Perlindungan Fauna Langka
36
Pemantauan Biota Air
40
Alokasi Dana
40
Evaluasi dan Penghargaan
41
MITIGASI GAS RUMAH KACA
42
Target Penurunan GRK
45
Pengelolaan Energi
45
Produksi Energi Listrik
46
Efisiensi Proses Pembangkitan dan Penggunaan Energi
46
Penghematan Energi Langsung
47
Penghematan Energi Tak Langsung
48
Laporan Keberlanjutan 2012
HAL. 16
HAL. 114
RINGKASAN PROYEK PENGEMBANGAN LAPANGAN GEOTHERMAL JAILOLO
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengurangi Pencemaran Udara
49
Pengurangan Emisi Kendaraan Bermotor
49
Penerapan Skema Clean Development Mechanism (Cdm) Sebagai Bagian dari Upaya Mereduksi Emisi Grk
50
Upaya Penurunan Emisi Ozone Depleting Substances (ODS)
52
Pemantauan Emisi non-Condensable Gas (NGC)
53
Rekapitulasi Emisi Gas CO2
53
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Lingkungan Kerja dan Tingkat Perputaran Pegawai
85
Waktu Kerja dan Perubahan Waktu Kerja
87
Penentuan Upah
87
Penghargaan pada Hak Asasi Manusia (HAM)
88
Pelatihan dan Sosialisasi HAM
88
Pekerja Anak dan Pekerja Paksa
88
Demografi dan Jumlah Pegawai
88
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
90
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
54
Kebijakan dan Standar Operasi
93
Kebijakan
57
Komite Keselamatan Kerja
93
Program
60
Program-program K3 di Tahun 2012
94
Realisasi Program
61
Statistik Kinerja K3 Tahun 2012
94
Program Bantuan Pendidikan
61
Kesehatan Kerja
95
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat
62
Penghargaan
95
Peningkatan Infrastruktur Fasilitas Sosial dan Umum
62
TENTANG KAMI
96
Kehumasan/Komunikasi dan Sosialisasi Intensif (Intensive Communications)
63
Sekilas Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
98
Sponsorship & Donation
63
Program Kesehatan dan Perawatan Masyarakat
63
Anggaran
64
Penghargaan
65
Milestone
100
Visi, Misi & Nilai-Nilai Perusahaan
102
Saham Perseroan
102
Sosialisasi & Upaya Pencapaian Visi dan Misi Perseroan
102
Rencana Strategis
103
Grup Usaha
103
Struktur Organisasi
104
Peta Operasional Perusahaan
104
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
106
Tujuan dan Target Penerapan Tata Kelola Terbaik
109
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola
109
MEMACU PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN
66
Target Kontribusi di Bidang Ekonomi
69
Peluang dan Tantangan
69
Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas
71
Kontribusi Kepada Negara
72
Bantuan Finansial dari Pemerintah
72
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Daerah
72
Pemegang Saham dan Direksi
109
Pengawasan Internal
109
Hubungan dengan Pemasok, Kontraktor dan Mitra Kerja
73
Sistim Management Segwwl
110
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat
73
Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen
76
Keamanan dan Kesehatan Produk
77
Dampak Ekonomi dari Perubahan Cuaca
77
INSAN KAMI
78
Target Kontribusi di Bidang Ekonomi
81
Pengelolaan SDM
82
Kesetaraan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia
83
Paket Kesejahteraan
84
Koperasi
84
Program Pensiun
84
Program Penghargaan Terhadap Pegawai
85
Penerapan Hubungan Industrial Pancasila
85
Kebebasan Berserikat
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
GRI & Apendix
Pengelolaan Risiko
110
Komitmen Prakarsa Eksternal
111
Etika Bisnis/Business Ethic
111
Manajemen Pemangku Kepentingan
112
Perkara Hukum yang Dihadapi
113
RINGKASAN PROYEK PENGEMBANGAN LAPANGAN GEOTHERMAL JAILOLO
114
Sekilas Lapangan Panas Bumi Jailolo Tahun 2012
116
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
119
Hubungan & Pengembangan Masyarakat
119
Penggunaan Tenaga Kerja
119
referensi silang dengan gri
121
Laporan Pengecekan Tingkat Aplikasi Gri
122
Independent Assurance Statement
123
Referensi Silang dengan GRI – G 3.1 Suplemen Industri Minyak dan Gas
125
85
Laporan Keberlanjutan 2012
7
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) Ltd
8
Laporan Keberlanjutan 2012
Periode Laporan
9
Proses Penetapan Isi Laporan
9
Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran Data
9
Perubahan dengan Laporan Tahun Sebelumnya
9
Indeks GRI dan Assurance
11
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Referensi Silang Dengan GRI
5
4
Kesejahteraan Karyawan Seleksi Vendor/Supplier
3
2
1
0
Hubungan Harmonis dengan Masyarakat
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1
2
3
Mengurangi Emisi Karbon CO2
4
Community Development
Periode laporan ini adalah 1 Januari – 31 Desember 2012. Penerbitan Laporan sebelumnya, Laporan Keberlanjutan Tahun 2011, diterbitkan pada bulan Juli 2012. Penerbitan Laporan Keberlanjutan dilakukan setiap tahun, untuk memberikan gambaran yang jelas serta untuk menilai kinerja manajemen dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial.
6
Hak Azasi Manusia
Periode Laporan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Gambar Materialitas
Konservasi dan Efisiensi Energi Pendidikan dan Pelatihan karyawan
Dalam menyusun Laporan ini, seperti pada laporan periode sebelumnya, kami menggunakan kerangka pelaporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (“GRI”) yang telah diakui dan diterima luas secara internasional, dikenal dengan sebutan “Pedoman Penyusunan Laporan Keberlanjutan GRI versi 3.1 (GRI G3.1) Final Version”.
Tata Kelola Keberlanjutan
Pencegahan Kecelakaan
K
embali Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd menyajikan Laporan Keberlanjutan (“Laporan” atau “Perusahaan”, “Kami”), yakni merupakan laporan ke-empat, sejak laporan sebelumnya kami terbitkan pada tahun 2009, 2010, dan 2011. Melalui laporan ke-empat ini, kami ingin menyampikan kepada para pemangku kepentingan, kinerja keberlanjutan Perusahaan dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial selama tahun 2012. Ketiga bidang tersebut merupakan perwujudan dari falsafah triple bottom line, yakni penyelenggaraan usaha dengan mempertimbangkan keseimbangan ketiga aspek secara bersamaan, menjadikannya pilar keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.
Tentang Kami
Penting bagi Pemangku Kepentingan
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
5
3.1 3.2 3.3 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11
6
Penting bagi Perusahaan
Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran Data Data kuantitatif mengenai kinerja masing-masing bidang, yakni kinerja ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan dalam Laporan ini terbatas pada data Perusahaan. Untuk menggambarkan kinerja keuangan, seperti nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan, data finansial yang digunakan merupakan data keuangan Perusahaan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Proses Penetapan Isi Laporan Kami menggunakan prinsip materialitas sebagai pertimbangan utama dalam menetapkan topik dan isi Laporan. Materialitas dalam hal ini diartikan sebagai isu-isu yang relevan dengan bidang usaha Perusahaan dan berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan. Untuk lebih mendekatkan isi laporan dengan apa yang menjadi perhatian utama dari para pemangku kepentingan tersebut, dalam menetapkan topiktopik material, kami mengajukan questioner langsung dengan beberapa pemangku kepentingan utama.
Pengukuran data finansial tersebut, kami jabarkan sesuai ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) Indonesia dan kami catat berdasarkan metode ekuitas. Sedangkan untuk data di bidang lingkungan dan sosial, kami menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara internasional. Data kuantitatif dalam Laporan, kami sajikan dengan menggunakan prinsip daya banding (comparability) minimal dalam dua tahun berturut-turut, sehingga pengguna Laporan dapat melakukan analisa tren.
Jawaban questioner tersebut, sebagaimana tergambar pada grafik ringkas berikut, memberikan gambaran atas topik-topik utama yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Berdasarkan gambaran tersebut kami menyusun dan menyampaikan laporan program kerja yang relevan dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan.
Perubahan dengan Laporan Tahun Sebelumnya
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Selama periode pelaporan tidak terdapat perubahan yang fundamental terhadap struktur bisnis Perusahaan, yakni terjadinya perubahan struktur usaha karena aksiaksi korporasi seperti: akuisisi, merger, restrukturisasi perusahaan dan downsizing. Begitu pula tidak
Laporan Keberlanjutan 2012
9
Ikhtisar Utama
10
Laporan Keberlanjutan 2012
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terdapat perubahan signifikan dengan Laporan tahun sebelumnya dalam hal batasan, ruang lingkup dan teknik pengukuran. Seluruh data yang tertulis dalam Laporan tahun sebelumnya tidak mengalami pernyataan ulang, sedangkan khusus untuk laporan keuangan, terjadi reklasifikasi atas beberapa posisi akun sesuai dengan ketentuan PSAK terbaru.
Indeks GRI dan Assurance Kami mencantumkan indeks GRI dalam boks warna biru pada setiap sudut kiri atau kanan atas di halaman yang relevan untuk memudahkan pengguna Laporan dalam melihat indikator GRI, sedangkan daftar indeks GRI secara keseluruhan dapat dilihat pada halaman 125 Laporan ini. Indikator GRI G3.1 yang diungkapkan dalam Laporan ini merupakan isu-isu yang dianggap material dan relevan dengan bidang usaha kami. Sebagian indikator GRI G3.1 yang tidak diungkapkan dalam laporan ini disebabkan oleh sifatnya yang tidak material atau tidak relevan dengan bisnis Perusahaan, dan belum tersedianya sistem kompilasi data. Kami tengah berupaya menyiapkan beberapa data tersebut, mencakup data penggunaan bahan dan energi yang
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
lebih akurat, pada Laporan tahun yang akan datang sesuai dengan penyempurnaan sistem dan prosedur akuntansi keberlanjutan yang tengah kami lakukan. Seperti laporan tahun sebelumnya, maka pada periode laporan tahun 2012 fokus uraian tertuju pada beberapa topik utama berdasarkan prinsip material dan relevansinya dengan keberlanjutan Perusahaan seperti disinggung oleh para pemangku kepentingan seperti tergambar pada grafik sebelumnya, yaitu mencakup upaya pengembangan usaha, peningkatan kinerja ekonomi, partisipasi pada mitigasi efek gas rumah kaca, pengelolaan lingkungan, upaya pengembangan komunitas, pengelolaan SDM serta keselamatan dan kesehatan kerja.
2.4 3.4 3.5 3.12 3.13
Pada penyampaian Laporan tahun 2012 ini, kami telah menggunakan jasa penjamin (assurance) yang kredibel dari pihak eksternal. Sesuai dengan kelengkapan uraian dan kompilasi ketaatan yang kami sampaikan, pihak Assuror menyatakan bahwa level aplikasi standar GRI pada laporan ini memenuhi kriteria peringkat “B”. Pernyataan dari pihak Assuror tersebut, kami cantumkan pada halaman 123 Laporan ini.
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar atas laporan ini, dapat menghubungi: Coordinator Human Resources Business Partner Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd Wisma Barito Pacific, Star Energy Tower, Lantai 3, 8-11 Jalan Let. Jen. S. Parman Kav. 62-63 Jakarta Barat 11410, Indonesia Tel : +62 21 532-5828 Fax : +62 21 532-5307928 www.starenergy.co.id
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
11
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Memenuhi harapan pemangku kepentingan melalui pengembangan dan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi ramah lingkungan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
12
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
1.1 1.2
SAMBUTAN
PRESIDEN DAN CEO Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Komitmen dan konsistensi Star Energy (Wayang Windu) Ltd dalam melaksanakan berbagai program keberlanjutan, telah memberikan hasil yang membanggakan selama tahun 2012. Secara umum, kinerja keberlanjutan dari dimensi ekonomi ditandai dengan peningkatan perolehan dan distribusi nilai-nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan, termasuk peningkatan investasi sosial untuk masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Kinerja keberlanjutan dari dimensi lingkungan selama tahun 2012, juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama dengan berhasilnya perusahaan meraih PROPER Peringkat Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Di samping itu, kinerja keberlanjutan dari dimensi sosial, juga menunjukkan peningkatan selama tahun 2012.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
13
Ikhtisar Utama
HR9 SO6
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Menjaga Kelestarian Lingkungan
Keberadaan perusahaan ditujukan untuk dapat
Sebagai tanggungjawab terhadap lingkungan, kami
SO5
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama
memiliki komitmen untuk menurunkan emisi Gas
4.14
di wilayah operasi perusahaan. Kontribusi kami
Rumah Kaca (GRK) melalui berbagai pelaksanaan
untuk peningkatan perekonomian selama tahun
program pelestarian lingkungan (Wayang Windu
2012 menunjukkan peningkatan yang siqnifikan,
Field Green Policy), seperti efisiensi dan konservasi
antara lain melalui pembayaran pajak, penyetoran
energi, pengelolaan limbah, konservasi air, dan
berbagai iuran dan retribusi, pengadaan barang
perlindungan keanekaragaman hayati.
dan jasa serta penyerapan tenaga kerja. Program konservasi dan efisiensi energi selama tahun 2012 (periode 1 November 2011 sampai 31 Desember 2012) telah berhasil mendapatkan
Konsistensi pelaksanaan Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui pembentukan Koperasikoperasi, merupakan langkah strategis dalam memberdayakan ekonomi masyarakat marginal. Program ini telah dijadikan role model oleh 5 negara dalam Forum Asean Learning Network (ALN) dan Forum Social Enterprise for Economic Development (SEED). Program ini sejalan dengan tujuan Millenium Development Goals (MDGs), Post-2015 yang telah diratifikasi oleh Pemerintah RI
Certified
Emission
Reductions
(CERs)
dengan
angka reduksi emisi karbon sebesar 852.238 ton CO2 equivalent. Jumlah ini relatif sama besarnya dengan reduksi emisi karbon tahun 2011 (periode 2 Desember 2010 sampai 31 Oktober 2011) sebesar 706.339 ton CO2.
Meningkatkan Investasi Sosial Konsistensi dalam pelaksanaan investasi sosial, dinilai telah menambah arti penting keberadaan perusahaan bagi masyarakat di wilayah operasi kami.
Penghormatan
hak-hak
azasi
manusia,
dan pengakuan atas hak-hak masyarakat lokal, merupakan kebijakan strategis yang kami jalankan dalam rangka membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Selain itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas
kehidupan
melaksanakan
masyarakat
berbagai
dengan
kegiatan,
seperti
pembangunan fasilitas pendidikan dan pemberian beasiswa,
perbaikan
infrastruktur
untuk
masyarakat, pembangunan sarana ibadah serta Konsistensi pelaksanaan Program Pemberdayaan
peningkatan kesehatan masyarakat.
dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui pembentukan langkah
14
Koperasi-koperasi,
strategis
dalam
merupakan
memberdayakan
Pandangan ke Depan Saat
ini,
produksi
energi
panas
bumi
baru
ekonomi masyarakat marginal. Program ini telah
mencapai 1,9% dari potensi daya yang tersedia.
dijadikan role model oleh 5 negara dalam Forum
Kami akan terus meningkatkan produksi energi
Asean Learning Network (ALN) dan Forum Social
ramah lingkungan ini di tahun-tahun mendatang.
Enterprise for Economic Development (SEED).
Pemakaian energi panas bumi, bukan saja ditujukan
Program ini sejalan dengan tujuan Millenium
untuk generasi sekarang tetapi akan memberikan
Development Goals (MDGs), Post-2015 yang telah
manfaat siqnifikan bagi kehidupan generasi yang
diratifikasi oleh Pemerintah RI.
akan datang.
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Pencapaian
Insan Kami
target
kinerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
keberlanjutan
2012, secara umum telah memenuhi harapan manajemen dan pemangku kepentingan lainnya. Menghadapi tahun 2013, di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang moderat dan keadaan perekonomian dunia yang masih penuh gejolak, kami tetap memiliki komitmen untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan di tahun-tahun mendatang. Prinsip keberlanjutan, merupakan dasar bagi kami dalam merumuskan berbagai kebijakan dan strategi Perusahaan. Kami yakin bahwa pertumbuhan perusahaan akan terwujud sesuai dengan target yang sudah disepakati oleh manajemen, apabila setiap strategi bisnis, kebijakan-kebijakan, dan pengambilan
keputusan
mempertimbangkan
dampaknya terhadap pemangku kepentingan. Akhirnya,
atas
menyampaikan
nama terima
manajemen,
kasih
kepada
saya seluruh
pemangku kepentingan dan pemegang saham, yang telah mendukung pertumbuhan kinerja berkelanjutan 2012. Kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pekerja, yang telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras dalam pencapaian kinerja keberlanjutan 2012. Mari kita bekerja lebih keras lagi dalam menghadapi tantangan di tahun 2013. Jakarta, Agustus 2013
Rudy Suparman Presiden & CEO
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
15
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
MEMINIMALISIR DAMPAK LINGKUNGAN
16
Kebijakan
19
Respon Segwwl Terhadap Dampak Lingkungan
19
Respon Kami Terhadap Dampak Lingkungan
20
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
20
Penggunaan Material
20
Pengelolaan Air
22
Efisiensi Pemakaian Bahan
24
Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
24
Keanekaragaman Hayati
26
Analisa Perubahan Tutupan Lahan
27
Realisiasi Program Revegetasi dan Rehabilitasi
32
Alokasi Dana
40
Evaluasi dan Penghargaan
41
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
17
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Melaksanakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk mengembangkan dan membangkitkan tenaga listrik dengan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan melalui penerapan standar dan sistem yang tersertifikasi demi menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup generasi mendatang
18
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
D
alam konteks perkembangan saat ini, keberlanjutan dalam perspektif lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh setiap badan usaha untuk melindungi bumi bersama seluruh isinya bagi kehidupan generasi mendatang. Sebagaimana diketahui bersama kondisi bumi saat ini semakin sering dilanda cuaca ekstrem yang ditengarai sebagai dampak akumulasi gas rumah kaca, dan emisi gas perusak ozon. Bidang usaha kami yang berfokus pada penyediaan energi listrik bersumberkan pada energi terbarukan, yakni panas bumi dapat memberi sumbangan sangat berarti bagi upaya meminimalisir dampak lingkungan tersebut. Oleh karenanya untuk memaksimalkan potensi reduksi gas rumah kaca dari operasional PLTP, kami merealisasikan berbagai program pengelolaan lingkungan dan program operasional yang ramah lingkungan. Program-program tersebut pada umumnya bermuara pada dua tujuan utama, yakni: • Menjaga dan mengembalikan kelestarian lingkungan bagi kelangsungan operasi pembangkit listrik panas bumi dalam jangka panjang. • Menunjukkan partisipasi Perusahaan pada upaya konservasi energi, konservasi air, reduksi emisi gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dan Non-B3 serta perlindungan keaneka ragaman hayati.
KEBIJAKAN Komitmen kami dalam mengelola operasional sekaligus memelihara lingkungan tertuang dalam kebijakan “SHE Corporate Policy”, dengan garis besar kebijakan:
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
“Star Energy berkomitmen pada standar kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) tertinggi. Setiap wilayah operasi dikelola secara ramah lingkungan sebagai tempat kerja yang selamat dan aman bagi semua personil dan komunitas di sekitarnya, melalui penerapan berbagai kegiatan mencakup: • Secara proaktif mencegah cidera, penyakit akibat pekerjaan, kerusakan aset dan pencemaran lingkungan, menghindari segala bahaya bagi pekerja, kontraktor masyarakat dan lingkungan demi memastikan keberlanjutan bisnis. • Menerapkan strategi keberlanjutan dalam kegiatan sehari-hari dengan melaksanakan efisiensi energi, mengurangi emisi, konservasi air, pengelolaan limbah Bahan Beracun & Berbahaya (B3) dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati.
RESPON SEGWWL TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN Komitmen kami dalam pengelolaan lingkungan direalisasikan melalui pelaksanaan berbagai program yang langsung berkaitan dengan pengelolaan lingkungan maupun melalui pelaksanaan kegiatan operasional yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan sekitar. Ringkasan respon kami terhadap dampak operasional terhadap lingkungan kami uraikan sebagai berikut.
Operasi Semut. Kegiatan membersihkan sampah di area SEGWWL.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
19
Ikhtisar Utama
4.12 EN12 EN14 EN26 EN29
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Respon Kami Terhadap Dampak Lingkungan Dalam rangka meminimalisir dampak operasional kegiatan terhadap lingkungan, kami menyusun program lingkungan dengan terlebih dahulu mengenali sumber, mempelajari dan menganalisa dampaknya terhadap lingkungan, diikuti penetapan kebijakan dan program yang harus dilakukan. Kami memperhatikan masukan dan harapan dari para pemangku kepentingan dalam menyusun dan merealisasikan program-program terkait lingkungan tersebut. Kami juga mempertimbangkan parameter pemenuhan ketentuan peraturan perundangan dalam merealisasikan program, termasuk melibatkan konsultan independen yang kompeten dalam proses pemantauan di lapangan. Ikhtisar Sumber, Dampak dan Kebijakan/Program di Bidang Lingkungan yang kami laksanakan adalah sebagai berikut. Bentuk Dampak
Sumber Dampak
Program Lingkungan
Kebisingan
Uji sumur, operasi pembangkit dan menara pendingin
• Pemasangan instalasi rock mufler, pelaksanaan kegiatan pemantauan kebisingan. • Pelaksanaan revegetasi di sekitar PS, SS-1 dan well pad.
Pencemaran Air dan Tanah
Kegiatan pengeboran, kegiatan domestik, limbah non-B3 dan B3, tempat penyimpanan oli dan solar
• Pengolahan limbah cair domestik dengan instalasi pengolah limbah cair (IPLC). • Pemasangan secondary containment di lokasi fuel & oil storage. • Pemanfaatan limbah drilling cutting melalui co-processing bekerjasama dengan pabrik semen.
Pencemaran Udara
Uji sumur, operasinal pendingin udara, emisi kendaraan dan pembukaan lahan
• Penggunaan Bahan R-417a sebagai refrigeran sistem pendingin yang lebih ramah lingkungan. • Pelaksanaan sistem on line untuk proses well testing. • Penangkapan emisi H2S menggunakan caustic soda pada saat uji sumur.
Pemborosan sumber daya air
Kegiatan pendukung, perawatan dan pengeboran
• Pengisian air basin cooling tower dari unit di sebelahnya pada saat start-up Unit 2. • Penghilangan kebutuhan make up water di cooling tower dengan direct contact condenser. • Penggunaan kondensat sebagai pengganti kebutuhan air permukaan untuk proses pengeboran dan pengujian pompa pemadam kebakaran.
Berkurangnya Keberagaman Hayati
Pembukaan lahan
• Pelaksanaan program revegetasi pada area operasi PLTP dan lahan kritis di luar area operasi (lahan Perhutani atau lahan PTPN). • Pelaksanaan program pembibitan tanaman keras. • Pelaksanaan program penangkaran rusa bekerjasama dengan PTPN.
Kemacetan
Mobilisasi alat dan bahan
• Penjadwalan pengangkutan alat dan bahan. • Pelaksanaan prosedur pengendalian lalulintas, pengawalan pengangkutan alat/bahan dan kerjasama dengan polisi. • Perawatan dan perbaikan jalan di ring-road area operasi.
PENGELOLAAN dan PEMANTAUAN LINGKUNGAN Kami menerapkan standar operasi pengelolaan lingkungan berdasarkan ISO 14001: 2004. Pemenuhan standar operasi tersertifkasi bidang lingkungan tersebut kami laksanakan sebagai bagian dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dalam mengidentifikasi dan menangani aspek-aspek lingkungan yang berhubungan dengan operasional. Mekanisme pengaturan SML didefinisikan di dalam Wayang Windu Management System (WWMS) untuk mengidentifikasi dan mengendalikan dampak lingkungan signifikan. WWMS adalah dasar untuk semua operasional di SEG WWL dan merupakan alat untuk merealisasikan Visi dan Misi perusahaan serta merupakan proses manajemen sistem terpadu yang dirancang guna memenuhi persyaratan ISO 14001 dan OHSAS 18001.
PENGGUNAAN MATERIAL Pada proses pengubahan sumber energi terbarukan panas bumi menjadi energi listrik, besaran listrik yang dihasilkan bergantung pada produksi uap air yang dapat dialirkan pada sistim turbin generator pembangkit. Besaran produksi uap air yang dapat dialirkan bergantung pada jumlah sumur produksi uap air yang dibuat melalui proses pemboran. Oleh karenanya, kami terus melanjutkan kegiatan pengeboran sumur produksi uap baru selama tahun 2012.
20
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Bagan SistEm Pembangkit Panas Bumi GHEOTERMAL POWER PLANT
2.9 EN1 EN2 EN4 EN10
Kegiatan pengeboran selain ditujukan untuk memastikan peningkatan volume produksi uap air bagi pembangkit eksisting, juga kami lakukan dalam rangka memastikan kelayakan pembangunan stasiun pembangkit Unit 3. Kegiatan pengemboran tahun 2012 menghasilkan 4 sumur baru yang memasok uap tambahan ke turbin pembangkit yang sudah ada. Secara keseluruhan, pelaksanaan pengeboran untuk Unit-3 telah selesai, bersamaan dengan selesainya pengeboran untuk sumur Make-up Unit-1 dan 2. Untuk memastikan kelanjutan projek pengembangan unit-3 ini, kami melaksanakan beberapa program survey di area utara Wayang Windu, mencakup kegiatan penambahan microgravity and leveling survey, CSAMT dan Missala Masse survey, stream conductivity survey dan lainlain. Tujuannya adalah untuk membantu menentukan kapasitas reservoir dan target yang realistis dan bagi pengembangan Unit-3. Sumur produksi menghasilkan air dan uap air yang selanjutnya dialirkan ke separator untuk dipisahkan, karena pemutaran turbin hanya membutuhkan uap kering (saturated). Air terproduksi atau brine water dikembalikan ke dalam sumur injeksi secara gravitasi melalui pipa injeksi, atau disalurkan ke kolam penampung sementara jika ada masalah pada sumur injeksi. Setelah digunakan untuk menggerakkan turbin generator, maka uap air akan dikondensasikan pada kolom kondensor kontak langsung, air hasil kondensasi kemudian dipompa menuju ke menara pendingin. Air kondensat akan dikembalikan ke dalam sumur injeksi melalui jalur pipa injeksi, membentuk satu siklus tertutup. Adapun total uap air digunakan dan dikembalikan ke dalam bumi dari sistim pembangkit PLTP Unit 1 dan Unit 2 di SEGWWL adalah 14.401.123 ton (2011: 13.386.001 ton). Kenaikan terjadi oleh adanya peningkatan pasokan uap dari sumur-sumur baru. Material Digunakan Pada Proses Operasional Pembangkit Jenis Material
Satuan
Keterangan
Tahun 2010
2011
2012
Uap Pembangkit Unit 1
Ton
Bahan Baku Terbarukan
6.828.890
6.565.976
7.581.098
Uap Pembangkit Unit 2
Ton
Bahan Baku Terbarukan
6.846.278
6.820.025
6.820.025
Soda Api (Caustic Soda)
Kg
Bahan Pembantu Habis Terpakai
401.246
308.807
385.710
Biosida
Liter
Bahan Pembantu Habis Terpakai
8.710
10.065
10.024
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
21
Ikhtisar Utama
EN1 EN2 EN8 EN9 EN10 EN21 EN25 PR1
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Uap panas bumi mengandung sejumlah kecil gas (0,62,6%) terutama CO2 dan H2S yang tak terkondensasi dalam kondensor, sehingga harus dihilangkan agar tidak merusak turbin generator. Caranya dengan menggunakan sistem ekstraksi gas (gas removal system) yang terdiri dari pendorong (ejector) uap dan pompa vakum cairan (liquid ring vacum pump). Gas yang dihilangkan dari kondensor kemudian disalurkan melalui pipa ke atas menara pendingin, kemudian dilepaskan dalam bentuk kepulan uap air yang aman bagi atmosfer. Soda api (caustic soda) digunakan untuk menetralkan pH atau derajat keasaman air pendingin, sedangkan biosida (biocide) berfungsi sebagai pengontrol ganggang (algae). Total kebutuhan soda api di tahun 2012 adalah 385.710 kg (2011: 308.807 kg) sedangkan biosida sebesar 10.024 liter (2011: 10.065 liter). Kedua material ini bersifat habis terpakai dan tidak dapat diperbaharui.
PENGELOLAAN AIR Kami menggunakan air untuk tiga tujuan utama, yakni: • Injeksi ke dalam bumi melalui sumur injeksi untuk menjamin kuantitas uap air sebagai sumber energi penggerak turbin PLTP. • Kegiatan Pengeboran Unit 3. • Memenuhi kebutuhan penunjang operasional, yakni untuk keperluan domestik (mandi, cuci dan kakus/MCK). Sumber air yang digunakan untuk kedua kebutuhan tersebut berbeda, oleh karenanya kami menerapkan prosedur penanganan yang berbeda. Kegiatan pengeboran di area Wayang Windu membutuhkan air untuk digunakan sebagai media pelarut dalam membuat “lumpur bor” dan campuran untuk membuat dinding sumur injeksi, maupun sumur produksi uap. Seluruh kebutuhan air untuk kegiatan tersebut berasal dari air kondensat sebagai pengganti air permukaan yang biasa digunakan pada kegiatan pemboran lain. Total volume air kondensat yang digunakan kembali untuk kegiatan pemboran di tahun 2012 adalah 300.167 ton (2011: 728.295 ton). Total volume air yang digunakan untuk keperluan domestik adalah sebesar 42.734 m3, turun 26,2% dari total penggunaan air tahun 2011 yang sebesar 57.940 m3. Sumber air untuk kebutuhan domestik ini adalah air permukaan, yakni sungai yang ada di subdaerah aliran sungai (DAS) Cisangkuy. Kami telah mendapatkan izin SIPPA (Surat Izin Pengambilan dan Penggunaan Air) dari Pemerintah Daerah setempat untuk memanfaatkan air permukaan tersebut.
22
Laporan Keberlanjutan 2012
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Kami melakukan pengambilan dan pemanfaatan air permukaan dengan menerapkan pengawasan yang ketat agar tidak berlebihan namun mencukupi seluruh kebutuhan domestik sekaligus menjaga keseimbangan sub-DAS disekitar wilayah operasional
Kami melakukan pengambilan dan pemanfaatan air permukaan dengan menerapkan pengawasan yang ketat agar tidak berlebihan namun mencukupi seluruh kebutuhan domestik, serta untuk memastikan terjadinya keseimbangan sub-DAS yang ada disekitar wilayah operasional. Melalui pengawasan dan kebijakan tersebut, selama tahun pelaporan 2012 kami tidak pernah menerima pengaduan dan keluhan dari masyarakat maupun pihak berwenang perihal terganggunya sumber air maupun keanekaragaman hayati akibat buangan air. Kami juga melakukan berbagai kampanye yang ditujukan untuk membangun kesadaran staf dalam melakukan penghematan air. Kampanye penghematan air tersebut meliputi pemasangan sticker, perbaikan kran yang rusak, menganjurkan pemakaian ember ketika mencuci kendaraan operasional, dan lain sebagainya. Sebelum dikembalikan ke badan air, yakni Sungai Cisangkuy, kami melakukan proses pengolahan air buangan domestik di instalasi pengolahan air limbah (sewage treatment plant/STP) sesuai ketentuan Surat Keputusan (SK) Bupati Bandung no 666/KEP.008/IPBL/ BPMP-2010. Pengolahan bertujuan menghilangkan atau meminimalkan adanya kandungan zat maupun larutan yang berbahaya bagi lingkungan, sehingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Untuk melakukan pemeriksaan kelayakan air, kami bekerjasama dengan pihak independen yang berkompeten. Melalui seluruh prosedur pengolahan dan pemeriksaan berkala air limbah domestik tersebut, seluruh (100%) air yang digunakan, dikembalikan ke badan air dalam kondisi aman terhadap lingkungan dan keberadaan keanekaragaman hayati.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Volume Pemanfaatan Air sungai Cisangkul Jenis Pemanfaatan Volume air yang digunakan
EN8 EN21
Volume (m3) 2010
2011
2012
53.269
42.227
57.940
-
1.683
2.244
Volume air yang dialirkan kembali
Hasil Pengujian Mutu Olahan Air Limbah Tiap Bulan, 2012 Parameter
BM
Hasil Pengukuran Inlet
Outlet
TSS *)
100 mg/l
8 s/d 171
<1 s/d 80
pH Insitu
6-9
6,61 s/d 7,63
6,00 s/d 7,75
BOD
100 mg/l
25,1 s/d 80
<2 s/d 60
Oil & Grease
10 mg/l
<1 s/d <5
<5 s/d <2
Konservasi Air Kami berupaya melakukan langkah konservasi air yang berasal dari siklus alam. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan membangun sarana resapan air untuk menyerap air hujan. Program ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Per. Men. LH) No12 tahun 2009 tentang pemanfaatan air hujan. Sarana resapan air yang kami siapkan berupa lubang biopori yang mulai kami buat sejak tahun 2009, sehingga total sampai akhir tahun 2012, jumlah lubang biopori telah mencapai 80 buah. Sehingga perkiraan jumlah air hujan yang tertampung melalui biopori tersebut tetap sama dengan tahun 2011 lalu, yakni 1,1 m 3/hari.
Selain pembuatan biopori, kami membangun kolamkolam penampung air hujan. Sebagian kebutuhan air terutama untuk keperluan pencucian kendaraan, kami penuhi melalui kolam penampungan tersebut, dan dari proses pemompaan air hujan. Seluruh air yang digunakan tersebut kemudian ditampung lagi sebagai air daur ulang. Kami berencana memasang peralatan flow-meter untuk memonitor jumlah air hujan yang kami gunakan dimasa mendatang. Kegiatan konservasi air tersebut kami targetkan mampu meningkatkan volume air hujan tertampung di tahun-tahun mendatang, sehingga lebih menjamin keberlangsungan operasi PLTP yang kami kelola.
Thermal pond
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
23
Ikhtisar Utama
EN7 EN10 EN22
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Pencapaian Program Lubang Resapan Biopori (EN10) Rata-rata AIr Hujan Tertampung/hari
Jumlah Biopori 80
0,943 m3/hari 17,31%
1.00 m3/hari 17.40%
80
60
1.00 m3/hari 17.40%
Untuk memenuhi mengurangi pengambilan air permukaan bagi keperluan domestik, kami telah menyelesaikan pembangunan settling pond power station dengan prediksi volume air hujan optimum yang dapat dimanfaatkan sebesar 225 m3/bulan.
EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN Mulai tahun 2009 kami menerapkan kebijakan efisiensi pemakaian bahan pendukung operasional, mencakup: • Mengurangi penggunaan kertas. Hasilnya menunjukkan terjadinya pengurangan penggunaan kertas dari sekitar 475 rim di tahun 2009 menjadi tinggal 378 rim di tahun 2012 (2011: 247 rim). Peningkatan permintaan kertas karena adanya 2 kali kegiatan overhaull peralatan pembangkit. • Pemisahan pola pembuangan bahan sampah organik dan an-organik. Perkembangan Penggunaan Kertas Uraian
Satuan
Tahun 2009
2010
2011
2012
Penggunaan Kertas
Rim
475,00
337,00
247,00
378,0
Target
Rim
507,00
482,00
337,00
336,0
Persentase Naik/Turun
%
(29,05)
(26,71)
53,04
PENGELOLAAN dan PENGOLAHAN LIMBAH Kami mengolah limbah yang berasal dari kegiatan produksi di instansi pembangkit, gudang, ruang kerja, kantor dan tempat tinggal karyawan dengan menerapkan prinsip 3 R (Reduce/pengurangan timbunan limbah, Reuse/ penggunaan kembali dan Recycle/daur ulang) serta melakukan pembuangan (disposal) yang aman. Kami juga membedakan limbah kedalam dua kelompok besar, yakni limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan Limbah non-B3. Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited memiliki prosedur pengelolaan sampah sendiri yang bernama Waste Management (EPE.WM). Prosedur ini dibuat dengan berpedoman pada Undang-Undang no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. EPE.WM mengatur mengenai pengurangan sampah (pembatasan timbulan sampah, pemanfaatan kembali sampah dan juga proses daur ulang sampah) dan penanganan sampah (pemantauan timbulan, pemilahan sampah, pengangkutan ke tempat penyimpanan sementara (TPS) dan pengangkutan ke tempat penyimpanan akhir (TPA).
24
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Skema Pengelolaan Limbah padat
EN22
Penggunaan daur ulang (pembuatan kompos dari buah dan sayuran)
LIMBAH ORGANIK Sayuran, Buah, Kertas dll
Pihak Ketiga (Pembuangan)
LIMBAH ANORGANIK Plastik, gelas, botol, kaleng dll
LIMBAH NON B3
Pihak Ketiga (Penggunaan kembali Daur Ulang Pembuangan)
Pihak Ketiga (Pembuangan)
LIMBAH LOGAM
DAUR ULANG (DRILLING CUTTING)
LIMBAH B3
TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA (TPS)
Pihak Ketiga (Pembuangan)
Untuk mengelola limbah B3, kami telah menerapkan standar prosedur operasi (standard operating procedure / SOP) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, yakni: • Kami telah mendapatkan izin tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3, Keputusan BPMP atas nama Bupati Kabupaten Bandung Nomor 658.31/22/IV/BPMP. • Melengkapi persyaratan kemasan limbah B3 dengan simbol dan label sesuai peraturan yang berlaku. • Melaporkan pengelolaan limbah Bs setiap tiga bulan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan memberikan salinannya kepada Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jawa Barat, BPLHD Kabupaten Bandung dan PPLH Regional Jawa. Limbah B3 yang dominan adalah lumpur pengeboran atau drilling cutting, yang berasal dari kegiatan pengeboran sumur produksi. Pengelolaan limbah ini dilakukan melalui skema kerja sama dengan pihak ketiga selaku pemanfaat, yakni pabrik semen, melalui proses co-processing dalam pembuatan terak semen. Pengolahan co-processing merupakan metode pengolahan limbah dengan memanfaatkan thermal atau panas dalam tanur pada proses pembuatan semen. Lumpur pengeboran dimanfaatkan sebagai bahan baku corrective, mengoreksi kekurangan mineral silika (SiO3) dan pasir besi (F2O3) dalam proses pembuatan semen. Melalui proses ini, maka timbunan drilling cutting sebesar 2.290 ton (2011: 3.018,89 ton) sampai bulan Desember telah dimanfaatkan sebesar 2.240 ton atau 97,8%. Dengan proses tersebut, maka neraca limbah drilling cutting dari proses pengembangan sumur gas uap Unit 3 adalah sebagai berikut.
NERACA LIMBAH DRILLING CUTTING Januari-Desember 2012 2.240,00 ton
50,00 ton Keluar
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Simpan
Laporan Keberlanjutan 2012
25
Ikhtisar Utama
EN11 EN22 EN24
Sambutan Presiden dan CEO
Tentang Laporan Ini
Limbah B3 lain dari proses operasi dalam jumlah besar adalah pelumas bekas dari gearbox turbin pembangkit. Kami berupaya meminimalisir volume limbah oli bekas melalui penerapan program oil analysis, yakni program penggantian oli sesuai dengan kondisi operasional dan tidak mengikuti jadwal rekomendasi sesuai spesifikasi peralatan. Program oil analysis mulai diterapkan sejak bulan April 2009, dan memberikan hasil penghematan yang substansial, berupa pengurangan volume limbah oli sebesar 2.530 liter sampai dengan akhir tahun 2012 atau 58,43% dari timbunan tahun 2009 sebanyak 4.330 liter di tahun 2009, seperti ditunjukkan pada grafik berikut:
Timbulan oli bekas dari kegiatan operasional
7.200
4.330 3.400
3.200
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Limbah B3 lainnya kami kirimkan kepihak ketiga yang memiliki izin pengolahan dari Kementerian Lingkungan Hidup secara berkala. Proses pengiriman kami lakukan dengan menerapkan prosedur dan pengamanan yang ketat. Pengiriman limbah B3 tersebut hanya ditujukan pada perusahaan pengolah di dalam negeri.
Pengolahan Limbah Non-B3 Total limbah non-B3 yang dihasilkan dari proses operasi maupun kegiatan pendukung selama tahun2012 adalah sebesar 24,26 ton, atau 2.102 kg per bulan, dengan jumlah rata-rata yang didaur ulang sekitar 30,6%. Limbah padat non-B3 yang dominan adalah sampah organik yang kemudian kami olah menjadi pupuk cair. Dari total sampah padat non-B3 yang masuk setiap bulan tersebut, 737,3 kg atau 37,06% dari total sampah organik perbulan yang mencapai 1.989,47 kg kami olah menjadi pupuk cair. Sisanya, bersama-sama dengan limbah kertas dan plastik dikelola oleh Dinas Kebersihan setempat.
KEANEKARAGAMAN HAYATI Topografi wilayah kerja pertambangan (WKP) Perusahaan yang memiliki luas 12.960 Ha berupa pegunungan dengan lembah dan bukit berlokasi di ketinggian sekitar 1.700 m dari permukaan laut. Ekosistem sekitar wilayah operasional WWL dekat dengan kawasan hutan lindung dan hutan produksi berupa hutan hujan pegunungan rendah (tropical lower mountain forest).
1.800 1.050
2009
Meminimalisir Dampak Lingkungan
2007
2008
2011
7.200
3.200 4.330 3.400 1.050
2010
2012 1.800
Neraca Limbah B3 Jenis Limbah
Satuan
Oli bekas
Sisa Tahun
Ton
2011 1,12
Masuk
Keluar
4,80
5,93
Simpan
Keterangan
0,00
WGI
Limbah Laboratorium
Ton
0
0,17
0,11
0,06
PPLI
Lampu TL bekas
Ton
0
0,04
0,04
0,00
PPLI
Limbah terkontaminasi
Ton
0
4,10
4,08
0,02
PPLI
Toner bekas
Ton
0
0,01
0,01
0,00
PPLI
Lumpur pengeboran/Drilling Cutting
Ton
268,89
2.021,11
2.240
50,00
HOLCIM
Limbah medis
Ton
0
0,05
0,03
0,02
PPLI
Fiber Asbes
Ton
0
0,01
0,01
0,00
PPLI
Beterai Kering
Ton
0
0,01
0,01
0,00
PPLI
Kontainer Bekas Kimia
Ton
0
0,10
0,1
0,00
PPLI
270,01
2.030,39
2.250,32
50,10
Konversi: 1 Ton = 1.000 Lt
WGI = PT Wiraswasta Gemilang Indonesia PPLI = Perusahaan Pengolah Limbah Indonesia
26
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Kegiatan pembersihan lahan (land-clearing) untuk kegiatan exlporasi, eksploitasi dan pembangunan jaringan pipa di kawasan hutan lindung dapat menimbulkan perubahan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar karena berkurangnya habitat untuk lokasi sumur pemboran. Untuk mengatasi dampak tersebut, kami menerapkan skema ramah lingkungan (environmental friendly) untuk menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap kelestarian alam dengan menerapkan langkah protektif meliputi: • Pelaksanaan inventarisasi flora dan fauna, diikuti langkah pembimbitan jika ditemukan flora dilindungi atau flora endemik setempat, serta relokasi bila didapati fauna dilindungi atau endemik setempat. • Penyiapan area penampungan tanah kupasan (disposal area) sebagai bagian persiapan tahap reklamasi. • Pembatasan interaksi pelaksana proyek di lokasi kawasan hutan lindung untuk meminimalisir kontak dengan habitat maupun spesies yang ada di dalamnya. • Pembangunan kebun pembibitan.
EN1 EN14
Pemetaan Biodiversitas Dalam rangka merealisasikan program pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman hayati (Biodiversitas), kami melaksanakan pemetaan terhadap kondisi dan profil biodiversitas yang ada di sekitar area kerja. Pada tahap awal, kami melakukan pemetaan di lokasi sekitar Well Pad MBB-MBA, Well Pad WWS dan Well Pad WWA, tempat dimana sepanjang tahun 2003-2009 program revegetasi kami laksanakan pada beberapa spot, dengan tanaman kayu seperti pinus, kayu putih, alpukat dan sebagainya. Sebagai bagian pemetaan profil biodiversity, kami lakukan pula analisa citra satelit untuk mengetahui tutupan lahan dan perubahannya di lokasi dalam kurun waktu tahun 2003, 2007 dan tahun 2011.
Analisa Perubahan Tutupan Lahan Analisis terhadap perubahan tutupan lahan di lokasi revegetasi, difokuskan pada lokasi-lokasi sekitar Well Pad MBB-MBA, Well Pad WWS dan Well Pad WWA, yakni area kegiatan revegetasi yang kami laksanakan sejak tahun 2002-tahun 2009, melalui penanaman berbagai jenis pohon seperti pinus, kayu putih, alpukat dan beberapa jenis pohon kayu lainnya.
Area pembibitan tanaman milik Perusahaan
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
27
Ikhtisar Utama
Sambutan Presiden dan CEO
Tentang Laporan Ini
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Kondisi tutupan lahan di sekitar Well Pad MBA-MBB khususnya di areal revegetasi, pada tahun 2003 didominasi oleh lahan terbuka. Tahun 2007 menjadi belukar rapat dan lahan terbuka dan di tahun 2011 didominasi oleh belukar rapat. Pada lokasi sekitar Well Pad WWS (areal revegetasi), tahun 2003 di dominasi oleh lahan terbuka, perkebunan dan semak, tahun 2007 menjadi didominasi oleh semak, perkebunan dan belukar rapat; dan di tahun 2011 menjadi didominasi oleh belukar rapat dan perkebunan. Sedangkan tutupan lahan revegetasi dilokasi sekitar Well Pad WWA, tahun 2003 didominasi oleh lahan terbuka, perkebunan dan bangunan/jalan, tahun 2007 didominasi oleh perkebunan, belukar rapat dan bangunan/jalan dan di tahun 2011 menjadi didominasi oleh perkebunan, belukar rapat dan bangunan/jalan. Perubahan tutupan lahan selengkapnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Perubahan Tutupan Lahan di Lokasi Revegetasi Well Pad MBA-MBB Tutupan Lahan (Land Cover)
Kode Dasar
No
2003
LOKASI A
1
LT
Lahan Terbuka
Luas (ha)
2007
Perubahan
Luas (ha)
2011
Luas (ha)
2003-2007
2007-2011
0.171
Belukar Rapat
0.119
Belukar Rapat
0.119
Lahan Terbuka
0.052
Lahan Terbuka
0.052
LOKASI B
1
Belukar Rapat
0.137 0.29
Belukar Rapat
0.143
Belukar Rapat
0.143
Lahan Terbuka
0.147
Lahan Terbuka
0.147
BR-32
2
LT-22
Lahan Terbuka
Belukar Rapat
0.137
Belukar Rapat
0.137
3
PB-3
Perkebunan
0.037
Belukar Rapat
0.036
Belukar Rapat
0.036
Lahan Terbuka
0.001
Lahan Terbuka
0.001
LOKASI C
1
HS-3
Hutan Sekunder
0.25
Lahan Terbuka
0.127
Lahan Terbuka
0.127
Belukar Rapat
0.123
Belukar Rapat
0.123
2
LT-26
Lahan Terbuka
0.013
Belukar Rapat
0.013
Belukar Rapat
0.013
3
LT-26
Lahan Terbuka
0.291
Lahan Terbuka
0.046
Lahan Terbuka
0.055
Semak
0.009
Belukar Rapat
0.236
Belukar Rapat
0.236
+
Tetap
Tetap
Tetap
+
Tetap
+
Tetap
-
Tetap
+
Tetap
Perubahan Tutupan Lahan di Lokasi Revegetasi Well Pad WWS
28
Tutupan Lahan (Land Cover)
Kode Dasar
No
2003
Luas (ha)
2007
Luas (ha)
Perubahan 2011
Luas (ha)
2003-2007
2007-2011
Tetap
Tetap
+
+
1
HS-1
Hutan Sekunder
0.146
Hutan Sekunder
0.146
Hutan Sekunder
0.146
2
LT-3
Lahan Terbuka
2.088
Semak
2.088
Belukar Jarang
1.477
Belukar Sedang
0.611
3
LT-8
Lahan Terbuka
0.067
Belukar Rapat
0.067
Perkebunan
0.067
+
-
4
PB-17
Perkebunan
0.056
Perkebunan
0.056
Perkebunan
0.056
Tetap
Tetap Tetap
5
PB-19
Perkebunan
0.125
Perkebunan
0.125
Perkebunan
0.125
Tetap
6
PB-21
Perkebunan
0.524
Perkebunan
0.524
Perkebunan
0.524
Tetap
Tetap
7
PB-5
Perkebunan
0.129
Perkebunan
0.129
Perkebunan
0.129
Tetap
Tetap
8
SM-6
Semak
0.644
Semak
0.644
Belukar Jarang
0.644
Tetap
+
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Perubahan Tutupan Lahan di Lokasi Revegetasi Well Pad WWA Tutupan Lahan (Land Cover)
Kode Dasar
No
2013
Luas (ha)
2007
Perubahan
Luas (ha)
2011
Luas (ha)
2003-2007
2007-2011
1
BG-1
Bangunan
0.831
Bangunan
0.831
Bangunan
0.831
Tetap
Tetap
2
JL-3
Jalan
0.055
Jalan
0.055
Jalan
0.055
Tetap
Tetap
3
JL-4
Jalan
0.576
Bangunan
0.012
Bangunan
0.012
Tetap
Tetap
Jalan
0.564
Jalan
0.564
Tetap
Tetap
4
LT-15
Lahan Terbuka
0.03
Perkebunan
0.03
Perkebunan
0.03
+
Tetap
5
LT-34
Lahan Terbuka
0.151
Perkebunan
0.151
Lahan Terbuka
0.151
+
-
6
LT-35
Lahan Terbuka
0.368
Belukar Rapat
0.368
Belukar Rapat
0.368
+
Tetap
7
LT-36
Lahan Terbuka
0.046
Belukar Jarang
0.046
Belukar Sedang
0.046
+
+
8
LT-46
Lahan Terbuka
0.835
Perkebunan
0.835
Perkebunan
0.835
+
Tetap
9
LT-51
Lahan Terbuka
0.772
Belukar Rapat
0.624
Belukar Rapat
0.624
Perkebunan
0.148
Perkebunan
0.148
+
Tetap
10
LT-62
Lahan Terbuka
0.474
Perkebunan
0.474
Perkebunan
0.474
+
Tetap
11
LT-63
Lahan Terbuka
0.198
Perkebunan
0.031
Perkebunan
0.031
Belukar Rapat
0.167
Belukar Rapat
0.167
+
Tetap
12
PB-20
Perkebunan
Perkebunan
1.208
Perkebunan
1.165
Lahan Terbuka
0.043
13
PB-21
Perkebunan
0.081
Perkebunan
0.081
Perkebunan
14
PB-33
Perkebunan
0.42
Perkebunan
0.42
15
PB-34
Perkebunan
0.143
Perkebunan
16
PB-35
Perkebunan
0.238
Perkebunan
17
PB-37
Perkebunan
0.027
18
SM-16
Semak
0.887
19
SM-7
Semak
1.208
0.299
Tetap
-
0.081
Tetap
Tetap
Perkebunan
0.42
Tetap
Tetap
0.143
Perkebunan
0.143
Tetap
Tetap
0.238
Perkebunan
0.238
Tetap
Tetap
Perkebunan
0.027
Perkebunan
0.027
Tetap
Tetap
Belukar Rapat
0.801
Belukar Rapat
0.801
Bangunan
0.086
Bangunan
0.086
+
Tetap
Belukar Rapat
0.232
Belukar Rapat
0.232
Perkebunan
0.067
Perkebunan
0.067
+
Tetap
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
29
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Kondisi Tutupan Lahan Area Revegetasi Hasil Analisa Citra Satelit 2003
Area/Tahun
2007
2011
Well Pad MBA-MBB
Didominasi lahan terbuka
Belukar rapat dan lahan terbuka
Didominasi oleh belukar rapat
Well Pad WWS
Didominasi oleh lahan terbuka, perkebunan dan semak
Didominasi oleh semak, perkebunan dan belukar rapat
Didominasi oleh belukar rapat dan perkebunan
Well Pad WWA
Didominasi oleh lahan terbuka, perkebunan dan bangunan/jalan
Didominasi oleh perkebunan, belukar rapat dan bangunan/jalan
Didominasi oleh perkebunan, belukar rapat dan bangunan/ jalan
Dilihat dari tren perubahan tutupan lahan di ketiga lokasi tersebut dari tahun 2003-2011 yang hampir sebagian besar positif (dari lahan terbuka berubah menjadi lahan yang tertutup), maka hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu sekitar 8 tahun sudah terjadi perubahan tutupan lahan yang sangat signifikan di lokasi, juga menunjukan keberhasilan program revegetasi di lokasi tersebut. Dari berbagai kategori tutupan lahan dari hasil analisis citra satelit, seperti kategori belukar rapat (BR), lahan terbuka (LT) dan perkebunan (PN), pengecekan lapangan yang dilakunan menunjukkan bahwa untuk kategori belukar rapat (BR) telah dapat dikelompokan sebagai hutan sekunder tumpang sari.
Tahun
WWA
WWS
MBA-MBB
2003
2009
2011
Keterangan
30
Lokasi Revegetasi
BN (Bangunan)
JL (Jalan)
BS (Belukar Sedang)
BR (Belukar Rapat)
PN (Perkebunan)
LT (Lahan Terbuka)
HS (Hutan Sekunder)
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Selanjutnya, kami melakukan pengecekan lapangan pada area-area dengan kategori tutupan belukar rapat (BR) yang berproses menjadi hutan sekunder tumpangsari, untuk mengenali jenis-jenis pohon yang tumbuh dengan baik di areal revegetasi tersebut. Jenis-jenis pohon yang tumbuh dengan baik sesuai hasil pemetaan biodiversitas: • Area Well Pad WWA: Kayu putih (Eucalyptus alba), Ki Hujan (Albiziasaman), Pinus (Pinus merkusii), Rasamala (Altingia excelsa), Suren (Toona sinensis). • Area Well Pad WWS: Alpukat (Persea americana), Cerem, Huru (Actinodaphne glomerata), Kayu Putih (Eucalyptus alba), Pinus (Pinus merkusii), Saninten (Castanopsis argentea), Suren (Toona Sureni merr). • Area Well Pad MBA-MBB: Akasia spp, Huru (Actinodaphne glomerata), Kayu putih (Eucalyptus alba), Ki tembaga (Eugenia opercularis), Kihujan (Engelhardia spicata), Kiputri (Podocarpus neriifolius), Pasang (Quercus sundaica), Pinus (Pinus merkusii), Puspa (Schiima walichii), Salam (Syzygium polyanthum), Sidumorot, Suren (Toona Sureni merr).
Kayu putih (Eucalyptus alba)
Pinus (Pinus merkusii)
Rasamala (Altingia excelsa)
Suren (Toona sinensis)
Puspa (Schiima walichii)
Kihujan (Engelhardia spicata)
Alpukat (Persea americana)
Huru (Actinodaphne glomerata)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
31
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Sebagai bagian dari pemetaan lapangan, kami juga mengukur indeks kerapatan, dominasi relatif dari vegetasi pohon dan indeks kelimpahan jenis (H’), kekayaan jenis (Dmg) dan kemerataan (Evenness) di ketiga area vegetasi tersebut. Indeks kerapatan di ketiga lokasi tersebut masih masuk dalam kategori rendah hingga sedang menunjukan masih perlunya upaya penanaman pohon untuk mendapatkan kerapatan pohon yang lebih ideal guna mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi ekosistem di wilayah tersebut. Secara keseluruhan potensi keanekaragaman hayati pohon di lokasi sekitar Well PadWWS relatif lebih baik dibandingkan di lokasi sekitar Well PadWWA. Sebaran keanekaragaman hayati pohon di lokasi sekitar Well PadMBA-MBB lebih baik jika dibandingkan dengan lokasi sekitar Well PadWWS dan WWA. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kelimpahan jenis (H’) (1,81), kekayaan jenis (Dmg) yang paling tinggi (2,78). Dari sisi keanekaragaman hayati, pohon di lokasi sekitar Well PadMBA-MBB lebih baik dan lebih stabil dibandingkan di lokasi sekitar Well PadWWS dan WWA. Dari seluruh indikasi tersebut, kami simpulkan upaya pengayaan jenis vegetasi pohon di masing-masing lokasi tetap perlu untuk dilakukan guna menjamin kestabilan kondisi ekosistem di lokasi tersebut.
Area
Nilai Kerapatan (pohon/Ha)
Well Pad MBA-MBB 216 Well Pad WWS 282 Well Pad WWA 335
Dominasi Relatif Vegetasi
Kelimpahan Jenis (H’)
Kekayaan Jenis Dmg
Kemerataan (Evenness)
DR (%) Puspa (Schiima walichii), 58,3% Ki Hujan(Engelhardia spicata),13,9% 1,81 (tinggi) 2,78 (tinggi) 0,54 (sedang) Kayu Putih(Eucalyptus alba), 8,9% Pinus (Pinus merkusii), 43,7% 1,17 (sedang) 1,18 (sedang) 0,54 (rendah) Cerem, 31,1 % kayu putih (Eucalyptus alba), 11,1% Kayu putih (Eucalyptus alba), 48,7% 1,05 (sedang) 0,95 (rendah) 0,57 (rendah) Pinus (Pinusmerkusii), 32,6% Rasamala (Altingia excelsa), 12,2%
Selain melakukan pengamatan atas biodiversitas tanaman, kami juga melakukan pengamatan terhadap biodiversitas fauna yang kami jelaskan pada uraian “Perlindungan Fauna Langka”.
Realisiasi Program Revegetasi dan Rehabilitasi Kami meneruskan upaya pemulihan habitat di sekitar kawasan kegiatan operasional dengan melakukan program revegetasi, terutama di lahan-lahan kritis. Jenis pohon yang kami tanam adalah pohon-pohon cepat tumbuh seperti kayu putih (eucaliptus deglupa) dan silver oak (Grewellia robusta). Selain itu, kami juga menanam pohon-pohon dengan nilai ekonomis seperti alpukat (Persea Americana), damar (agathis dammara) dan pohon endemik lokal untuk pelestarian potensi plasma nutfah area Wayang Windu, seperti saninten (Castanopsis argentea), puspa (Schima wallichii) dan rasamala (Altingia excelsa). Total pohon dalam program revegetasi dan rehabilitasi yang kami tanam selama tahun 2012 adalah 2.785 pohon (2011:14.682 batang), terdiri atas berbagai jenis pohon pada area Wayang Windu seluas 4,5 Ha telah ada sebelumnya (2011:22,95 Ha). Dari jumlah pohon yang ditanam di tahun 2012 tersebut, 95% berhasil tumbuh dengan baik, sisanya dilakukan proses penyulangan agar dapat tumbuh kembali. Pelaksanaan kegiatan penanaman pohon melibatkan Lembaga Masyarakat Desa-Hutan (LMDH) yang juga bertugas melakukan perawatan. Kami berkonsentrasi melakukan revegetasi di areal kelolaan, sedang untuk area sekitarnya akan kami laksanakan menunggu hasil audit keanekaragaman hayati yang akan memberikan analisa untuk pelaksanaan program revegetasi selanjutnya. Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan citra satelit sebagai rujukan.
32
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Manglid baros dengan nama botani Magnolia Blumei PRANTL. (Manglietia glauca Bl.) merupakan salah satu jenis dari famili Magnoliaceae dan dikenal dengan nama daerah Manglid Baros (Sunda). Sampai saat ini, laporan mengenai budidaya manglid baros masih sangat kurang sedangkan laju pengurangan tanaman di habitatnya sangat cepat. Hal ini harus menjadi perhatian bagi pengamat jenis-jenis tumbuhan endemik setempat.
Dengan demikian akumulasi jumlah tanaman penghijauan sampai dengan akhir tahun 2012 adalah 544.582 batang. Selain ditujukan untuk memulihkan habitat bagi fauna sekitar area operasional, kegiatan penanaman pohon tersebut mampu menyumbang pada upaya memitigasi dampak negatif GRK dengan menyerap CO2 setara 9.237,93 ton CO 2e per tahun (asumsi semua pohon hidup) (2011:7.509,92 ton).
Desember 12
November 12
Oktober 12
Mati
September 12
Tumbuh
Agustus 12
Juli 12
Juni 12
Mei 12
Jumlah
April 12
Maret 12
Februari 12
Januari 12
Dalam rangka mendukung progam penghijauan dan mengembalikan kekayaan keanekaragaman hayati, mulai tahun 2011 kami merintis pembangunan sarana pembibitan sendiri. Kebun bibit tersebut secara khusus ditujukan untuk mendapatkan jumlah dan jenis bibit yang diperlukan dan mengembangkan jenis-jenis tanaman endemik lokal seperti saninten, puspa, rasamala, manglid baros (Manglietia glauca), Suren (Toona sureni) dan sebagainya yang kondisinya cukup langka dan tidak mudah untuk mendapatkannya di pasaran bibit. Melalui dukungan bibit tanaman dari kebun bibit tersebut pada akhirnya kondisi keanekaragaman hayati secara berangsur-angsur semaksimal mungkin dapat dikembalikan ke kondisi semula sebelum terkena dampak kegiatan manusia.
Performa Plantation Nursery Wayang WIndu
Ditanam
Tahun 2012 Jan
Apr
Mei
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2.513
272
Mati
315
255
295
277
243
380
280
264
284
242
242
266
Tumbuh
303
549
530
282
384
70
75
0
0
32
301
12
5.809
6.103
6.338
6.343
6.484
6.174
5.969
5.705
5.421
5.211
2.757
2.231
Ditanam
Jumlah
Feb
Mar
Jun
Jul
Hingga akhir tahun 2012 kebun bibit tersebut telah menghasilkan 2.785 bibit tanaman dari berbagai jenis untuk program revegetasi di tahun 2012, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
33
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
EN13 EN14 EN18
34
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tanaman-tanaman dari Kebun Bibit Wayang Windu tersebut, melengkapi total 542.351 batang tanaman yang ditempatkan di areal revegetasi, sehingga total bibit tanaman yang ditanam selama tahu 2012 mencapai 544.582 batang. Luas Lahan yang direhabilitasi
Jumlah Pohon
Jumlah Pohon
7.475
14.482
Batang
Luas Lahan 6,8 Ha
2010
Batang
Luas Lahan 22,95 Ha
2011
Jumlah Pohon
2.785
Batang
Luas Lahan 4,5 Ha
2012
Dengan telah ditempatkannya sebagian bibit tanaman ke lahan revegetasi, pada areal Kebun Bibit, Perusahaan masih merawat 2.231 bibit tanaman dari berbagai jenis, dengan jenis terbanyak adalah bibit sengon (Albizia falcataria, 817 batang), puspa (Schima wallichii, 560 batang), sopsi (Maesopsis eminii, 114 batang), Bungur (Lagerstroemia speciosa, 112 batang) dan kayu putih (Eucalyptus urophylla, 105 batang). Daftar lengkap bibit tanaman yang masih dirawat di Kebun Bibit SEGWWL, per akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut.
Tentang Kami
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Jumlah Bibit Pada Nursery Plant (Sampai Akhir Desember 2012) Nama Tanaman
EN13 Jumlah Tanaman
Nama Latin
Saninten
Castanopsis argentea
Puspa
Schima wallichii
Rasamala
Altingia excelsa
Suren
Toona sureni
Sopsi
Maesopsis eminii
114
Manglid Baros
Manglietia glauca
18
Manglid
Magnolia blumei
23
Angrid
Adina polycephala
7
Lengkeng Hutan
Nephelium longana var malaiense
3
Kaliki (jarak)
Ricinus communis
3
Kayu Manis
Cinamomum burmanii
Trembesi
Samanea saman
Kayu Putih
Eucalyptus urophylla
Apel
Pyrus malus
1
Jeruk
Citrus nobilis
10
Nangka
Artocarpus heterophyllus
Sengon
Albizia falcataria
Lengkeng
Nephelium longana
41
Merbau
Intsia bijuga
16
Mahoni
Swietenia macrophylla
18
Sedap Malam
Polianthes tuberosa
Bungur
Lagerstroemia speciosa
68 560 7 42
1 49 105
6 817
21
Bunga Kupu-kupu Bauhinia purpurea
112 15
Kayu Damar
Agathis alba
Gempol
Nauclaea orientalis
10
Tanjung
Mimusops elengi
14
Ki Acret
Spathodea campanulata
Pepaya
Carica papaya
14
Huru
Macaranga rhizinoides
36
Asem Thailand
Tamarindus sp.
20
Katulampa
Elaeocarpus sphaericus
Sengon buto
Enterolubium cyclocarpum
Maja
Crescentia cujete
Total
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tata Kelola Keberlanjutan
1
7
5 67 0 2.231
Laporan Keberlanjutan 2012
35
Ikhtisar Utama
EN15
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Peta Revegetasi Wayang Windu
Perlindungan Fauna Langka Selain pengamatan terhadap vegetasi, dalam program pemetaan biodiversitas tersebut, kami juga melakukan pendataan terhadap fauna (satwa) yang hidup di kawasan kelolaan. Hasil program pendataan yang dilakukan melalui metode pengamatan dan wawancara di lapangan, beberapa jenis fauna (satwa) dijumpai dilokasi, jenis-jenis tersebut sebagian besar adalah jenis burung (Aves) antara lain seperti Tekukur Biasa
36
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
EN15
Kami menunjukkan komitmen tinggi pada upaya memelihara kelestarian lingkungan, terutama keaneka ragaman hayati, dengan merintis pembangunan kebun bibit sendiri. Luas area kebun bibit adalah 164 m2. Pembangunan kebun bibit tersebut kami tujukan untuk mengembangkan dan memenuhi kebutuhan bibit tanaman endemik lokal yang berkualitas, untuk mendukung program revegetasi dan rehabilitasi yang telah kami rencanakan dengan matang hingga beberapa tahun mendatang. Selain untuk memenuhi kebutuhan bibit tanaman dikawasan operasional, kami merencanakan untuk memasok bibit tanaman berkualitas dari area pembibitan untuk kegiatan penghijauan di sekitar DAS Citanduy maupun kawasan penyangga hutan produksi. Total kapasitas produksi bibit seeding farm kami saat ini adalah sekitar 10.000 batang tanaman per tahun dan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan. Hingga akhir tahun 2012, Kebun Bibit WWL telah menyediakan bibit untuk keperluan revegetasi mencapai 2.785 batang tanaman, dan masih memelihara 2.231 batang tanaman lainnya.
(Streptopelia chinensis), Walet Linci (Collocalia linchi), Alap-alap Sapi (Falco moluccensis), Serindit Jawa (Loriculus pusillus). Selain burung, dijumpai pula pula beberapa jenis Mamalia seperti Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus sp.), Tikus Tanah (Maxomys sp.) dan Tupai (Tupaia javanica). Jenis Reptilia seperti ular kobra (Naja sputatix), ular koros (Phyton spp.) dan biawak (Varanus sp). Serta jenis Amphibia, yakni Katak Pohon Jawa (Rhacophorus javanus).
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Beberapa fauna tersebut, bersama-sama dengan beberapa fauna mamalia endemik, seperti kera surili atau Presbytus comate, merupakan satwa yang dilindungi secara lokal (melalui UU/PP) dan masuk daftar terancam punah (redlist) oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Sesuai dengan daftar observasi sebelumnya dan data pemetaan tersebut selain kera surili, pada wilayah operasional Perusahaan setidaknya ada 34 jenis satwa yang masuk kelompok hewan dilindungi, 17 jenis diantaranya masuk kelompok burung (aves).
Laporan Keberlanjutan 2012
37
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Jenis Burung dengan Status Konservasi Khusus di wilayah kelolaan No.
Nama Indonesia
Status Konservasi*
Nama Ilmiah
RI1)
IUCN2)
I
Alap-alap sapi
Falco moluccensis
AB
2
Burung madu-gunung
Aethopyga eximia
AB
3
Burung-madu sriganti
Cinnyris jugularis
AB
4
Cekakak belukar
Halcyon smynensis
AB
5
Cekakak jawa
Halcyon cyanoventris
AB
6
Cekakak sungai
Halcyon chloris
AB
7
Cipoh jantung
Aegithina viridissima
8 9 10
Elang brontok Elang hitam Elang ular bido
Spizaetus cirrhatus Ictinaetus malayensis Spilornis cheela
AB AB AB
11
Kipasan ekor merah
Rhipidura phoenicura
AB
12
Pijantung gunung
Arachnothera affinis
B
13
Pijantung kecil
Arachnothera longirostra
AB
14
Takur bututut
Megalaima corvina
AB
15
Takur tohtor
Megalaima armillaris
AB
16
Tepus pipi perak
Stachyris melanothorax
AB
17
Wergam jawa
Alcippe pyrrhoptera
AB
18
Tekukur biasa
Streptopelia chinensis
19
Walet linci
Collocalia linchi
20
Alap-alap sapi
Falco moluccensis
AB
V
21
Serindit jawa
Loriculus pusillus
AB
V
22
Jalak suren
Sturnus contra
23
Cucak kutilang
Pynonotus aurigaster
24
Merbah cecuruk
Pycnonotus goiavier
CITES3) App. II
NT App. II App. II App. II
V
V V
Sumber: Analisa Data Primer (2010); Sukmantoro, dkk. (2007); Noerjito & Maryanto (2001)
Keterangan*: 1) RI= Sistem Peraturan/Perundang-undangan Republik Indonesia: A: UU No.5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya B: PP No. 7 Tahun 1999, tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 2) IUCN (International Union for Conservation of Nature) NT= Near Threatened (mendekati terancam punah): jenis fauna yang mendekati terancam punah di alam dalam waktu dekat. 3) CITES (Conservation of International Trade in Endagered SPecies of Wild Fauna and Flora) App. II= Appendices II: Daftar spesies hidupan liar yang dapatdiperdagangkan secara internasional dengan pembatasan kuota tertentu yang didasarkan atas data yang akurat mengenai populasi dan kecenderungannya di alam
38
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Jenis Mamalia, Reptilia dan Amfibia di wilayah kelolaan NO 1 2
Kelas Mamalia
Nama Daerah Babi alang-alang Kucing hutan
3 4 5 6 7 8 9
Macan tutul Surili Lutung Mencek Kekes akar Emes Musang
10 11 12
Bintorung Tikus bartels Monyet ekor panjang Babi hutan Tikus tanah Tupai Kadal Londok Bunglon Ular cincin Ular cobra Ular koros Biawak Katak pohon emas Katak pohon jawa
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Reptilia
Amfibi
Nama Ilmiah Sus scofa Prionailurus bengalentis Panthera pardus Presbytis comata Trachypithecus auratus Mutiacus muntjak Tupaia glis Tupaia javanica Paradoxurus hermaphroditus Arctictis bintorung Maxomys bartelsii Macaca fascicularis Sus sp. Maxomys sp. Tupaia javanica Eutropis multifasciata Bronchocela cristatella Bronchocela jubata Boiga dendrophila Naja sputatix Phyton spp. Varanus sp Philatus aurifasciatus Rhacophorus javanus
RI1)
Status Konservasi* IUCN2) CITES3)
D D D D D
App. I NT En Vul
App. I App. II
App. II App. II D D
Vul V
AB
V
V V V
Sumber: Analisa Data Primer (2010); Noerjito & Maryono (2001) dan hasil Program Pemetaan
Alap-alap sapi (Falco moluccensis)
Cekakak Belukar (Halcyon Smyrnensis)
Tupai (Tupaia javanica)
Katak Pohon Jawa (Rhacophorus javanus)
Madu gunung (Aethopyga eximia)
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Serindit jawa (Loriculus pusillus)
Jalak Suren (Sturnus contra)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
39
Ikhtisar Utama
EN25 EN30
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Selain satwa endemik, ada juga tanaman-tanaman endemik seperti manglid (Menglietia glauca), saninten (castanopsis argentea), Ki Hujan (Engelhardia spicata) dan puspa (schime wallichii).
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Surili: Lutung Endemik Jawa Barat
Dalam rangka mempertahankan keanekaragaman hayati di wilayah sekitar area operasional, kami melakukan program pengayaan satwa burung, melalui pelepasan 200 ekor burung di tahun 2011. Untuk tahun 2012, kami melanjutkan program dengan membangun kandang burung untuk melakukan penangkaran burung yang akan kami kelola secara mandiri. Selain itu, melalui skema kerjasama dengan PTPN VIII, kami menggelar program penangkaran rusa, dengan total jumlah penangkaran 24 ekor.
• Surili (Presbytis comata) merupakan lutung endemik di Jawa Barat. Penyusutan habitat merupakan ancaman terbesar bagi populasi surili. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di Pulau Jawa menyebabkan surili kehilangan sekitar 96% habitatnya, dari seluas 43.274 km2 menjadi hanya 1.608 km2. Akibatnya populasi surili hanya tertinggal sekitar 4000 sampai 6000 ekor yang menempati daerah konservasi seluas 730 km2.
Pemantauan Biota Air
• Oleh IUCN, primata endemik ini dikategorikan sebagai primata yang terancam punah. Oleh pemerintah Indonesia surili telah dilindungi berdasarkan SK Menteri Pertanian tanggal 5 April 1979, No. 247/Kpts/Um/1979, SK Menteri Kehutanan tanggal 10 Juni 1991, No 301/ Kpts-II/1991 dan UU No 5 Tahun 1990.
Kami melakukan pemantauan atas keanekaragaman biota air sebelum maupun setelah digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, yakni kegiatan domestik. Jenis biota akuatik yang disampling adalah untuk plankton dan bentos di sekitar lokasi effluent pond. Sampling dilakukan untuk melihat keanekaragaman zooplankton, fitoplankton dan benthos untuk melihat dampak dan korelasi antar kualitas air yang dihasilkan dari kegiatan terhadap komunitas akuatik di dalamnya. Ringkasan hasil dari analisis ini dapat dilhat pada tabel berikut.
• Sekarang Surili hanya dapat ditemui di daerah yang dilindungi seperti cagar alam dan taman-taman nasional di Jawa Barat
Hasil Analisis Keanekaragaman Zooplankton, Fitoplankton dan Bentos di Sungai Samping Effluent, 2012. Keterangan Kelimpahan (Ind./L)
Kelimpahan (Ind./L) Fito plankton
Zoo plankton
Bentos
287,477
1.500
0
Jumlah Taxa (S) Indeks Keragaman
12
6
0
1,52
1,47
0
Indeks Keseragaman
0,61
1,82
0
Indeks Dominasi
0,35
0,31
0
Indeks Diversitas H’= -∑pi ln pi
n.a
n.a
0
H-max = ln S
n.a
n.a
0
Keseragaman E = H’/H-max
n.a
n.a
0
Dominansi D = ∑pi2
n.a
n.a
0
Diolah dari Sumber : Data Primer WLN, 2012
ALOKASI danA Dalam rangka memantau keanekaragaman hayati di sekitar wilayah operasional, sebagai realisasi penerapan RKL /RPL SEGWWL kami bekerja sama dengan tim ahli tim ahli dari PT. Water Laboratory Nusantara Indonesia, diketuai oleh Bapak Moekti Ariebowo, M.SI in Bio Management and Natural Resources.
40
Laporan Keberlanjutan 2012
Sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan kualitas lingkungan yang semakin baik, kami menyediakan sejumlah dana bagi pelaksanaan berbagai kegiatan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Biaya lingkungan ini tergabung dalam alokasi dana untuk kegiatan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Total biaya lingkungan untuk tahun operasional 2012 adalah US$298.700.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
EN28
Hasil pemantauan biota air yang kami lakukan secara berkala menunjukkan pertumbuhan biota air, seperti zooplankton dan fitoplankton dapat tumbuh dengan baik, mengindikasikan bahwa semua paramater air buangan yang diukur telah memenuhi baku mutu
Surili
Berbagai program yang kami lakukan untuk mengelola, menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar menumbuhkan kepercayaan dari berbagai pihak, masyarakat setempat dan terutama pihak regulator sebagai pemangku kepentingan utama. Oleh karenanya selama tahun pelaporan 2012 kami tidak mengalami sanksi denda atau hukum lain terkait dengan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan.
Sertificate/Piala PROPER Emas.
EVALUASI dan PENGHARGAAN Pelaksanaan berbagai program di bidang lingkungan yang kami jalankan dengan komitmen tinggi pada akhirnya mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal dengan keberhasilan area operasional SEGWWL mendapatkan PROPER Peringkat EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2012. Raihan tersebut dan beberapa penghargaan lain bidang Lingkungan dari Pemda Jawa Barat membuat kami semakin termotivasi untuk menjalankan operasional dengan berbasiskan pada upaya menjaga kelestarian sesuai dengan falsafah triple bottom line di seluruh wilayah kerja Star Energy.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
41
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
MITIGASI GAS RUMAH KACA
42
Target Penurunan GRK
45
Pengelolaan Energi
45
Mengurangi Pencemaran Udara
49
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
43
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Berpartisipasi pada upaya mitigasi gas rumah kaca melalui peningkatan unjuk kerja stasiun pembangkit PLTP yang ramah lingkungan, mengurangi emisi dari seluruh perlengkapan pendukung operasi, memantau pemenuhan baku mutu emisi dengan seksama serta mengintensifkan upaya rehabilitasi dan revegetasi lingkungan sekitar
44
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
P
eningkatan suhu atmosfir skala global yang memicu terjadinya perubahan iklim global dan menimbulkan fenomena cuaca ekstrem di berbagai kawasan dunia, ditengarai merupakan dampak dari bertambahnya komponen gas rumah kaca (GRK/ Green House Gases/GHG) di atmosfir. Akumulasi GRK sendiri meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir pasca terjadinya revolusi industri di awal abad ke 19. GRK terdiri dari beberapa komponen utama, meliputi: uap air, CO2 (karbondioksida), CH4 (metana), NOX (nitrous oxide), ozone (O3) dan Aerosols. Dua komponen GRK, yakni CO2 dan methana merupakan komponen gas utama penyusun GRK, dan keduanya mayoritas dihasilkan oleh aktifitas manusia, terutama aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan industri. Oleh karenanya upaya untuk mengurangi efek GRK lebih banyak ditujukan pada upaya mereduksi emisi CO2.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
TARGET PENURUNAN GRK Mengingat seluruh potensi energi listrik yang dapat dihasilkan dari panas bumi memberi manfaat secara finansial sekaligus mendukung upaya mitigasi GRK, SEGWWL berupaya keras agar seluruh potensi panas bumi dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan tingkat konversi yang optimal. Hal tersebut kami upayakan melalui serangkaian program peningkatan unjuk kerja dan pemeliharaan stasiun pembangkit, disertai upaya penyelenggaraan operasi yang efektif dan efisien. Sebagai gambaran umum, tingkat emisi GRK dari PLTP untuk setiap satuan lbs/MW-hr, adalah yang terendah dibandingkan jenis pembangkit berbahan bakar lainnya.
Jumlah Ekivalen Emisi O2 satuan emisi: Lbs/MW-hr
Dalam skala global, upaya untuk menurunkan jumlah emisi CO2, tertuang dalam Protokol Kyoto, yakni kesepakatan yang mengikat 37 negara industri utama dan negara-negara Uni Eropa untuk bersama-sama mengurangi jumlah emisi CO 2 menjadi sebesar 18% dari kondisi tahun 1990, dalam periode delapan tahun, mulai 2013 sampai 2020. Untuk membantu setiap negara mencapai target reduksi emisi CO2 tersebut dengan biaya yang ekonomis, Protokol Kyoto memperkenalkan 3 mekanisme, yakni: • International Emissions Trading • Clean Development Mechanism (CDM) • Joint implementation (JI) Sebagai bagian dari Protokol Kyoto tersebut, kemudian dibentuk United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang bertindak sebagai lembaga pemantau dan penyelenggara mekanisme tersebut di atas. Sebagai bentuk partisipasi, dalam pemaparan Milenium Development Goals (MDG), Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26 persen dengan upaya sendiri jika dibandingkan dengan garis dasar pada kondisi bisnis seperti biasa (business as usual baseline) dan sebesar 41 persen apabila ada dukungan internasional. Kegiatan inti untuk menurunkan emisi GRK meliputi lima bidang, yaitu: pertanian, kehutanan dan lahan gambut, energi dan transportasi, industri, serta pengelolaan limbah.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
250 1.000
2.000
PLTP PLTGU PLTU, minyak bumi PLTU, batubara
1.500
PENGELOLAAN ENERGI Dalam pengelolaan energi, kami menerapkan dua inisiatif strategi utama dengan tujuan akhir adalah terjadinya pengurangan penggunaan energi untuk proses operasi, sebaliknya meningkatkan produksi dan penjualan energi listrik. Kedua inisiatif strategis tersebut adalah: • Optimasi operasi dan rekayasa engineering pada menara pendingin. • Rancangan Rencana Implementasi ISO 50001 Energi Management System. Optimasi operasional dan rekayasa engineering pada menara pendingin dapat menghasilkan penghematan energi listrik total sebesar 34.1 GWh/tahun atau setara dengan 122,596 giga joule (116.2 BBTU). Upaya yang kami lakukan meliputi: • Modifikasi cerobong dan kipas menara pendingin (fan stack & Blade Cooling Tower)
Laporan Keberlanjutan 2012
45
Ikhtisar Utama
EN4 EN5 EN6
• •
Sambutan Presiden dan CEO
Tentang Laporan Ini
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Pengendalian deposit belerang pada menara pendingin dan pipa distribusi air pendingin (Cooling Tower and Water Pipe Distribution Sulfur Deposition Control) Pemeliharaan kebersihan Pipa Distribusi Menara Pendingin (Cleaning Unit-1 Cooling Tower Water Distribution)
Pada tahun 2012 kami memulai tahapan untuk menerapkan sistem management energi berdasarkan ISO 50001. Melalui inisiatif tersebut, kami berencana segera melakukan tahapan perhitungan energi sebagai bagian dari upaya menetapkan karbon footprint dimasa mendatang. Beberapa program telah kami lakukan, mencakup: • Training ISO 50001 Energi Managemen Sistem oleh TUV NORD Indonesia • Workshop Manajemen Energi EBTKE • Training Audit Energi oleh Pusdiklat KEBTKE • Audit Energi Walk through berdasarkan kriteria ISO50001 dari pihak eksternal (HAKE-EBTKE) Kami telah mempersiapkan program jangka panjang dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Program tersebut kami ringkaskan kedalam 3 kelompok kegiatan, yakni: • Integrasi Sistem Manajemen Energi • Pemetaan Energi dan Analisis Eksergi • Penyusunan dan Verifikasi Program
Produksi Energi Listrik Total produksi listrik tahun 2012 gross adalah sebesar 1.933.845 MWh (2011 : 1.939.360,06 MWh). Kami memenuhi seluruh kebutuhan listrik bagi kegiatan operasional di wilayah kelolaan terutama untuk kepentingan produksi yang meliputi pasokan listrik bagi peralatan pembangkit beserta piranti pembantu (auxiliary) dan perangkat tambahan (ancilarry). Selain itu sebagian listrik juga kami gunakan untuk penerangan Gedung Administrasi, perumahan Karyawan di lapangan maupun penerangan utilitas. Total penggunaan listrik untuk kebutuhan sendiri di tahun 2012 sebesar 66.546 MWh, sehingga total energi listrik net yang dapat disalurkan ke jaringan PLN sebagai pembeli adalah sebesar 1.869.675 MWh. Penurunan jumlah produksi daya listrik terjadi karena adanya penurunan pasokan uap sebagai penggerak turbin. Sementara pemakaian daya listrik untuk keperluan sendiri hanya sedikit meningkat sebagai hasil pelaksanaan program efisiensi operasional/penghematan energi sekalipun kegiatan pengeboran tetap berjalan. Dengan tingkat produksi daya listrik tersebut, maka rasio efisiensi pembangkitan PLTP Unit 1 dan 2, yang diukur dari jumlah total penggunaan uap air dari sumur produksi rata-rata adalah sebesar 7,45 ton/MWh. Kami memiliki target untuk meningkatkan angka rasio pemakaian uap pembangkitan pada kisaran 6,7 ton/MWH dan masuk kategori 3 besar pembangkit efisien di seluruh dunia, dari posisi saat ini yang telah masuk pada kelompok 5 besar PLTP paling efisien. Uraian
Satuan
Tahun 2010
2011
Produksi Gross
MWh
1.987.192,0
1.939.360,1
1.933.845
2012
GJ
7.153.890,7
6.981.696,2
6.961.840
Pemakaian Sendiri
MWh
65.789,0
66.449,0
66.546
GJ
236.839,9
239.216,4
239.569
Produksi Net
MWh
1.921.403,0
1.872.911,1
1.869.675,0
GJ
6.917.050,8
6.742.479,8
6.730.830,0
Efisiensi Proses Pembangkitan dan Penggunaan Energi Semakin efisien operasi dan unjuk kerja pembangkit PLTP, maka akan semakin banyak listrik yang dapat disuplai ke sistim transmisi dan distribusi, sehingga akan semakin banyak potensi reduksi GRK yang dapat dicapai. Untuk merealisasikan hal tersebut kami melaksanakan berbagai program peningkatan operasi sistem pembangkitan sekaligus program efisiensi penggunaan energi sebagai salah satu wujud partisipasi pada mitigasi emisi GRK. Program yang kami jalankan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut.
46
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Prakarsa Efisiensi Energi dan Konservasi
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Pencapaian/Attainment (GWh)
Keterangan Inisiatif
2009
1. Desain ulang condenser nozzles dan Cooling Tower
Memperbesar condenser nozzles sehingga steam rate dioptimalkan dari 1.96 kg/s menjadi 1.94 kg/s
13,1
13,1
13,1
13,1
2. Modifikasi cerobong dan kipas menara pendingin Unit 1
Menambah ukuran panjang cerobong kipas menara pendingin
12,6
12,6
II Peningkatan Efisiensi Operasional
1. Membersihkan pipa air distribusi menara pendingin Unit 1 dan media pemindah panas
Memperbaiki proses pendinginan air untuk kondenser
17,5
17,5
17,5
2. Menaikkan nilai ambang batas operasi Unit 1
Menaikkan batas maksimum pembangkitan unit 1 dari 115.5 MW menjadi 116.5 MW
8,8
8,8
8,8
3. Mengurangi durasi stem free test Unit 2
Mengurangi potensi kehilangan daya berlebih
0,4
0,4
0,4
4. Penggunaan teknologi pemantauan kondisi pelumasan mesin Unit 1 dan Unit 2
Mencegah potensi kehilangan daya pembangkitan
1,2
1,2
1,2
5. Mengganti freon R-22 (HCFC) dengan R417A (HFC) yang ramah lingkungan
Menghemat energi 20%
0,1
0,1
0,1
0,1
1,2
3,94
13,2
41,1
54,9
57,6
2012
Total Hasil Inisiatif Efisiensi Operasional
2011
Penyempurnaan Sistem Peralatan
2010
I
6. Mengendalikan sulfur di sistem air Penambahan microbiological pendingin untuk mempertahankan treatment pada sistem air unjuk kerja sistem pendingin pendingin
Referensi Silang Dengan GRI
EN4 EN7
Penghematan Energi Langsung Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, jumlah listrik yang kami manfaatkan untuk keperluan sendiri selama tahun 2012 adalah 66.546 MWh, setara dengan 239.569 giga joule/GJ. Jumlah penggunaan energi untuk keperluan sendiri turun/naik dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan oleh penurunan/naiknya kegiatan pemboran dalam rangka persiapan operasi pembangkit Unit 3. Kami menerapkan inisiatif penghematan penggunaan energi, baik energi listrik (energi langsung), maupun energinon listrik (energi tak langsung) melalui serangkaian program meliputi: • Penggantian zat pendingin pada sistim pendingin untuk mengurangi emisi Ozone Depleting Substances (ODS) sekaligus mengurangi pemakaian listrik. • Penerapan manajemen penggunaan kendaraan operasional. • Penerapan kebijakan penghematan penggunaan LPG. • Pengarahan pada sub-kontraktor mengenai pembatasan penggunaan kendaraan operasional, kendaraan berat dan mesin-mesin pengolahan logam milik kontraktor, termasuk pada para supplier yang menggunakan bahan bakar dalam aktivitas. • Pemasangan GPS pada setiap kendaraan operasional dan menerapkan prosedur pengaturan rute perjalanan. • Penyelenggaraan teleconference guna menghemat bahan bakar dan biaya perjalanan. • Penyediaan fasilitas antar jemput dengan sistim pool untuk karyawan yang tinggal di sekitar Bandung.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
47
Ikhtisar Utama
EN3 EN4 EN7 EN18 EN19
Sambutan Presiden dan CEO
Tentang Laporan Ini
Kebijakan efisiensi dan penghematan penggunaan energi tersebut membuat tingkat pemakaian listrik di Gedung Administrasi Wayang Windu dan area perumahan Wayang Windu Village terbilang sangat efisien, sesuai hasil perhitungan standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk ruangan berpendingin udara. (EN5) Luas Gedung Administrasi adalah 2.278 m2, dengan total pemakaian listrik tahun 2012 adalah 125.021 KWh, sehingga IKE bangunan perkantoran tersebut adalah 54,88 KWh/m2. Sedangkan IKE untuk perumahan Wayang Windu Village adalah sebesar 14,44 KWh/m2 dengan total pemakaian listrik sebesar 341.314 KWH per tahun dan luas bangunan adalah 23.640,03 m2. Standar IKE Ruangan Dengan Mesin Pendingin (AC) Tingkat Efisiensi
Nilai IKE/kWh/m2
Sangat Efisien Efisien
50,04-95,04 95,04-144,96
Cukup Efisien
144,96-174,96
Cenderung Tak Efisien
174,96-230,04
Tidak Efisien
230,04-284,88
Sangat Tidak Efisien
285,00-450,00
Resume Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi Listrik Untuk Kegiatan Pandukung, 2012 Electricity Usage 2012 1. PS Admin Building : 125.021 KwH 2. WW Village : 341.314 KwH Luas Bangunan: 1. PS Admin Building : 2.278 m2 2.
WW Village
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Intensitas Konsumsi Energi (IKE): 1. PS Admin Building : 54,88 KwH/m2 (Sangat Efisien) 2. WW Village : 14,44 KwH/m2 (Sangat Efisien) Kenaikan penggunaan listrik di gedung Admin dan WW Village terjadi disebabkan pelaksanaan 2 kali overhaul, yang berpengaruh terhadap penambahan jam pengoperasian Gedung Admin dan penambahan jumlah penghuni di WW Village.
Penghematan Energi Tak Langsung Upaya penghematan penggunaan energi tidak langsung yang kami terapkan pada pengelolaan konsumsi bahan bakar untuk kendaraan operasional juga menunjukkan hasil yang baik. Selama tahun 2012 total konsumsi solar adalah 120.310 liter, turun sebesar 13,8% tanpa mengubah kebutuhan operasional. Untuk meningkatkan efisiensi pemakaian BBM dan menurunkan emisi CO2, kami menerapkan kebijakan pembatasan usia kendaraan operasional dan menerapkan uji emisi berkala pada kendaraan yang digunakan, bekerjasama dengan pihak yang berkompeten. Selain penghematan biaya, penurunan konsumsi solar sebanyak 19,33 ribu liter memberi dampak positif, berupa pengurangan potensi emisi 50.84 ton CO2 ekuivalen. Pengamatan dilakukan terhadap 32 unit kendaraan operasional.
: 23.640,03 m2
Jalur pipa uap di sekitar perkebunan
48
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Perkembangan Konsumsi BBM dan Emisi CO2 Untuk Kendaraan Operasional Keterangan
EN7 EN18
Tahun
Satuan
2009
2010
2011
182,0
168,4
139,6
2012
Solar Terpakai
000 Liter
120,31
Penghematan
000 Liter
(13,6)
(28,8)
(19,3)
Jarak Tempuh
000 Km
1.295,5
1.230,0
1.048,4
1.055,1
Emisi CO2
Ton ekivalen
485,59
449,31
372,57
321,00
Selain penghematan pada penggunaan energi untuk kendaraan operasional, kami menerapkan berbagai langkah penghematan dan efisiensi energi untuk kegiatan pendukung lain, yakni penggunaan LPG untuk keperluan domestik. Sejak kebijakan tersebut mulai diterapkan pada tahun 2009, total konsumsi LPG terus menurun dari 248 unit di tahun 2009 menjadi 172 unit di tahun 2012. Penghematan penggunaan energi tersebut berhasil mengurangi jumlah emisi gas CO2. Efisiensi penggunaan solar memberikan dampak pengurangan emisi CO2, dari sebesar 372,57 ton CO2 ekivalen di tahun 2011 menjadi sebesar 321,0 ton CO2 ekivalen di tahun 2012. Sementara itu, pengurangan penggunaan LPG juga berhasil mengurangi emisi GRK menjadi 3,82 ton ekivalen CO2 di tahun 2012). Perkembangan Konsumsi dan Emisi CO2 LPG Keterangan
Satuan
Tahun 2009
2010
2011
2012
Konsumsi LPG
Unit (50kg)
248
193
171
172
Penghematan
Unit (50kg)
(55,0)
(22,0)
1,0
Target Konsumsi
Unit (50kg)
252
216
192
180
Emisi CO2
Ton ekivalen
5,51
4,29
3,80
3,82
MENGURANGI PENCEMARAN UDARA Untuk mengurangi emisi berbagai gas yang mencemari udara, kami merealisasikan berbagai program, mencakup: pengurangan emisi kendaraan bermotor, penurunan emisi ODS dan Penerapan Skema CDM.
Pengurangan Emisi Kendaraan Bermotor Kami menerapkan peran teknologi informasi, yakni aplikasi teleconference (video conference), yang mengurangi secara drastis kebutuhan mobilisasi karyawan untuk melaksanakan meeting di satu tempat tertentu. Dalam kurun waktu 2009 sampai 2012, kami terus meningkatkan frekuensi aplikasi berbasis teknologi informasi tersebut, dan berhasil mencatatkan pengurangan emisi GRK.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Dalam rangka memitigasi emisi gas CO2, kami juga melakukan uji emisi dan uji kelayakan pada semua kendaraan operasional dengan melibatkan Dinas Perhubungan setempat. Kegiatan uji emisi ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5/2006, tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama dan standar EURO2 yang berkaitan dengan kinerja mesin kendaraan bermotor dengan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Selain itu kami juga mewajibkan semua kendaraan operasional untuk melakukan uji emisi dan uji kelayakan, yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan setempat.
Laporan Keberlanjutan 2012
49
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
EN18 EC2
PENERAPAN SKEMA Clean Development Mechanism (CDM) SEBAGAI BAGIAN DARI UPAYA MEREDUKSI EMISI GRK Pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik (PLTP) menghasilkan emisi karbon (CO2) yang paling rendah dibandingkan menggunakan sumber tenaga lain yang umum dipakai, yakni batubara, bbm dan gas sehingga lebih bersih lingkungan. Oleh karena manfaatnya yang demikian besar bagi upaya mitigasi dampak GRK, kami berupaya meningkatkan dan memelihara unjuk kerja unit pembangkit PLTP di wilayah operasional SEGWWL. Kami juga berinisiatif untuk memasukkan hasil operasi kami kedalam skema Clean Development Menchancism dan mendaftarkan seluruh hasil inisiatif pengurangan emisi tersebut ke United Nations Frameworks Convention on Climate Change (UNFCCC) untuk mendapatkan Certified Emission Reductions (CERs). Melalui penerapan CDM tersebut, kami dapat secara jelas memberikan gambaran keunggulan kinerja pemanfaatan panas bumi, meliputi: • • • • • • •
Struktur organisasi yang mapan dalam mempertanggung jawabkan dan melaksanakan mekanisme CDM. Pengawasan kualitas yang baik dalam penyiapan data Laporan pengawasan yang terencana Instrumen pengukuran yang akurat dan terkalibrasi secara berkala seusai standar yang dipersyaratkan Sistim dokumentasi arsip dan dokumen yang terencana Dokumen kontrol yang baik Manajemen review dan internal audit yang terencana
Secara berkala kami melakukan penghitungan emisi karbon yang dihasilkan dari berbagai kegiatan dan meliputi beberapa variabel, sebagai salah satu pertimbangan untuk menyertakan kegiatan pemanfaatan panas bumi dan keberadaan PLTP dalam mekanisme pembangunan bersih atau CDM. Potensi CDM Wayang Windu Phase 2 adalah sebesar 794.832 ton CO2 eq. Angka CER aktual yang sudah diperoleh adalah:
50
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Emisi yang masuk dalam perhitungan CERs tersebut adalah emisi dari non-condensable gas (NCG) dan emisi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berhubungan langsung dengan operasional pembangkit listrik. Dasar yang digunakan adalah emisi pembangkit grid Jawa, Madura dan Bali.
Certification Report Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited
No.
Periode CER
Jumlah Pengurangan Emisi (CERS) MTCO2e
1
2 Desember 2010 - 22 Mei 2011
378.646
2
23 Mei 2011 - 31 Oktober 2011
327.693
3
1 November 2011 - 31 Mei 2012
444.255
4
1 Juni 2012 - 31 Desember 2012
407.983
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
51
Ikhtisar Utama
EN18 EN19 EN20
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Upaya Penurunan Emisi Ozone Depleting Substances (ODS) Selain berupaya menurunkan emisi gas CO2, komponen utama gas rumah kaca (GRK), kami berupaya menurunkan emisi gas perusak ozon. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan mengganti penggunaan freon pada fasilitas pendingin udara dengan jenis R417A (HFC) yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 23 Tahun 1992 tentang Ratifikasi Konvensi Wina untuk Perlindungan Laposa Ozon dan Protokol Montreal tentang pengurangan penggunaan bahan-bahan yang berpotensi menipiskan lapisan ozon. Langkah penggantian freon dengan bahan pendingin lebih ramah lingkungan juga berimplikasi pada peningkatan efisiensi energi, sehingga lebih hemat 20% atau setara dengan penghematan listrik sebesar 120 MWh per tahun. (lihat kembali uraian “Efisiensi Penggunaan Energi”). Kami juga melakukan pemantauan emisi gas-gas berpotensi merusak ozon lainnya, seperti NOx dan SOx yang keluar dari perlengkapan utama dalam sistim pembangkitan PLTP maupun dari pendukung kegiatan operasional, seperti area incinerator dan area domestik. Hasil pemantauan uji emisi yang dilakukan berkala oleh pihak independen menunjukan selama periode pelaporan, jumlah emisi gas dimaksud senantiasa berada di bawah Baku Mutu Lingkungan sesuai ketentuan Pemerintah Daerah setempat. Hasil Uji Berkala Emisi CO2, H2S, NH3, 2012 Nama Gas
Baku Mutu
Satuan
Hasil Uji
CO2
n.a
%
<1
H2S
BM: 35 mg/Nm3
mg/Nm3
<0,1 s/d 0,43
NH3
BM: 35 mg/Nm3
mg/Nm3
<0,1 s/d 0,3
Kelestarian lingkungan yang tetap terjaga di area penangkaran rusa
52
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Pemantauan Emisi non-CONDENSABLE Gas (NGC) Selain proyek CERs, kami melakukan pemantauan emisi menara pendingin di mesin pembangkit Unit 1 dan 2 secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan unjuk kerja, dilakukan 2 kali setahun dengan melibatkan pihak ketiga yang independen dan terakreditasi. Parameter yang diukur meliputi kadar emisi gas tak terkondensasi seperti CO2 H2S, NHs, NO2, dan SO2, yang seluruhnya berada dibawah ketentuan baku mutu yang ditetapkan Pemerintah.
EN16 EN17 EN20
REKAPITULASI EMISI GAS CO2
Seluruh upaya penerapan program di bidang lingkungan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menurunkan emisi gas, memberikan hasil positif. Kami berhasil menurunkan tingkat emisi CO2 dari beberapa scope kegiatan, meningkatkan penyerapan CO2 dari kegiatan revegetasi dan mempertahankan rasio emisi CO2 terhadap pembangkitan daya listrik berada pada tingkat yang baik, seperti ditunjukkan pada tabel dan grafik berikut. Jumlah CO2 yang Dihasilkan Lokasi Pengukuran
Tahun
Satuan
2009
2010
2011
2012
93.571,54
87.898,41
116.907,43
134.717,03
504,29
450,54
373,60
321,87
4,82
33,84
27,76
25,41
MTCO2 ekivalen
Sumber Penghasil Emisi
Scope 1 - Emisi Pembangkit Scope 1 - Transportasi Scope 3 - Limbah
Scope 3 - Transportasi Umum
2,86
5,29
7,48
7,48
Baseline JAM ALI
823,874
823,874
823.875
823.875
Reduksi Emisi
MTCO2 ekivalen
Revegetasi
Aktual Generation
MWh
6.689,78
7.509,92
8.370,13
9.237,93
1.993.026
1.987.192
1.941.909
1.933.845
0,0487
0,0445
0,0604
0,0698
Rasio terhadap Pembangkitan
GHG WAYANG WINDU OPERATIONAL 823.875 0,0698
0,0604 0,0445
2010 Scope 1 - Emisi Pembangkit Scope 3 - Limbah Baseline JAMALI
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
2011
2012
Scope 1 Transportasi Scope 3 Transportasi Umum Scope 3 Transportasi Umum
Laporan Keberlanjutan 2012
53
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
54
Kebijakan
57
Program
60
Realisasi Program
61
Anggaran
64
Penghargaan
65
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
55
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Mengembangkan potensi masyarakat melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang terarah meliputi program pengembangan dan pembinaan hubungan masyarakat dengan melibatkan seluruh pihak terkait sebagai bagian dari realisasi pengembangan usaha yang berkelanjutan
56
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
T
ujuan Perusahaan merancang dan merealisasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) adalah dalam rangka menunjukan kepedulian sosial perusahaan terhadap perkembangan masyarakat di sekitar area kelolaan, terutama untuk mewujudkan kesejahteraan sosial (social welfare) masyarakat sekitar sejalan dengan kemajuan Perusahaan. Untuk mengukur keberhasilan program pengembangan potensi masyarakat yang kami jalankan, kami memperhatikan dengan seksama parameter pembangunan yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, yakni Indeks Pembangunan Manusia yang dirilis setiap tahun, selain menggunakan mekanisme evaluasi internal untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan program yang dilaksanakan. Hasil evaluasi secara keseluruhan kami gunakan sebagai feed-back dalam merancang program-program lanjutan.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Sementara untuk memastikan ketepatan dan keberhasilan program, kami berupaya melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, meliputi masyarakat dan tokoh masyarakat setempat, Pemda, lembaga swadaya dan pihak independen lainnya.
SO1 SO9 SO10
KEBIJAKAN Untuk menjamin efektivitas dan keberhasilan pelaksanaan program tanggung-jawab sosial perusahaan, pada setiap tahapan perencanaan maupun realisasi program, kami berpedoman pada kebijakan umum pelaksanaan CSR SEGWWL dan Prinsip-prinsip Panduan Pelaksanaan Program CSR seperti tercantum pada dokumen berikut:
Laporan Keberlanjutan 2012
57
Ikhtisar Utama
58
Laporan Keberlanjutan 2012
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
59
Ikhtisar Utama
SO5
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
PROGRAM Untuk mewujudkan tujuan pelaksanaan program pengembangan masyarakat, kami juga berupaya mendapatkan masukan dari pihak independen, melalui kerjasama dengan lembaga penelitian nirlaba yang kompeten, seperti ICSD (Indonesian Center for Sustainable Development) dan SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) ITB. Kerjasama tersebut dimaksudkan agar didapat suatu rancangan program pengembangan potensi masyarakat yang dapat diperhitungkan seluruh kemungkinan keberhasilan maupun kegagalannya, dan dapat diantisipasi langkah-langkah perbaikannya. Dengan demikian hasil pelaksanaan program akan dapat dirasakan manfaatnya dengan segera.
1 RAPBD
Star Energy berbasis GCG
2 Responsibilitas Lingkungan
MUSRENBANG TINGKAT MUSPIKA
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar
Musyawarah Pembangunan Desa (Kepala Desa & APDESI)
ORMAS, RW, RT, Tokoh Masyarakat, LSM, Karang Taruna, PKK dan lain-lain
Jalur program pemerintah jalur program CSR perusahaan
Kami merancang program pengembangan masyarakat dengan membaginya kedalam dua kelompok besar, yakni: • Pengembangan Masyarakat: 1. Membantu dan mendukung program pemerintah khususnya dalam meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dengan penekanan pelaksanaan kegiatan pada bidang-bidang: o Pendidikan, o Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan o Peningkatan Infrastruktur Fasilitas Sosial dan Umum. 2. Membangun dan memelihara komunikasi maupun hubungan yang baik dengan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah, dan instansi terkait. 3. Memperbaiki dan memajukan tingkat kehidupan masyarakat baik ekonomi maupun kesehatan. 4. Mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran di masyarakat sekitar lokasi usaha. • Hubungan Masyarakat: Ditujukan untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan komunitas. Prinsip dasar dari hubungan baik ini harus bersifat dua arah. Bentuk kegiatan meliputi: o Kehumasan/komunikasi dan sosialisasi intensif (Intensive Communications) o Sponsorship & Donation o Program Kesehatan dan Perawatan Masyarakat Selanjutnya, sebagai penanggung jawab internal atas pelaksanaan dan keberhasilan program-program CSR tersebut, kami membentuk Departemen External Relations dan Security yang membawahi Divisi CSR.
60
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
REALISASI PROGRAM Program Bantuan Pendidikan Salah satu penyebab terjadinya kemiskinan akut di masyarakat adalah “lingkaran kemiskinan” yakni kondisi masyarakat yang kurang mampu tidak dapat mengakses pendidikan yang relatif mahal untuk meningkatkan kompetensi yang berakibat terjadinya keterbatasan pendapatan, dan seterusnya. Untuk memutusnya, SEGWWL merancang dan merealisasikan program bidang pendidikan guna membuka kesempatan lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Program-program CSR bidang pendidikan tersebut mencakup: • Pemberian beasiswa untuk siswa/i berprestasi. • Pemberian beasiswa untuk siswa/i tidak mampu yang berprestasi. • Bantuan ATK dan Pendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). • “Bimbingan Belajar” dengan metode Games and Outbond bagi persiapan menghadapi SNMPTN kepada 57 siswa/i terbaik SMA di Kecamatan Pangalengan. Di tahun 2012, total penerima beasiswa CSR SEG WWL mencapai 1.697 siswa, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah lanjutan termasuk tingkat lanjutan jenjang Diploma III di dua universitas terkemuka di Bandung yaitu Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD). Total
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
penerima beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi untuk setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 8%, seperti ditunjukkan pada grafik berikut.
PENERIMA BEASISWA STAR ENERGY GEOTHERMAL 1.5501.756
1.697
1.020 1.030 900
426 306
400 174 180 180 50
SD 2010
SLTP 2011
SLTA
70
87
Universitas
Total
2012
Selain memberikan beasiswa pendidikan, kami SEGWWL juga memberikan bantuan pelatihan bersertifikasi, bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bandung, berupa pelatihan soft dan hard skill di bidang pengelasan (basic welding) selama 5 hari kepada 13 orang angkatan muda kerja yang merupakan perwakilan dan rekomendasi dari 13 Desa di Kecamatan Pangalengan.
Pelatihan Pengelasan di Politeknik Negeri Bandung
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
61
Ikhtisar Utama
EC8
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kami merealisasikan dua program pemberdayaan, yakni pemberdayaan melalui pelibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan Pembentukan Koperasi UMKM Nurkayana dengan melibatkan peran pihak ketiga yang kompeten, yakni lembaga penelitian nirlaba seperti ICSD dan SBM Selengkapnya lihat Bab “Memacu Pertumbuhan Perekonomian” dengan sub judul sama.
Peningkatan Infrastruktur Fasilitas Sosial dan Umum Kami memperhatikan hasil musyawarah dalam forum Musyawarah Pembangunan Desa (MUSBANGDES) Kecamatan Pangalengan dalam menyusun dan menjalankan program pembangunan yang dilakukan secara swakelola dan melibatkan partisipasi pemerintah desa dan masyarakat setempat. Adapun program-program yang menjadi prioritas adalah kegiatan pembangunan infrastruktur pedesaan yang tidak masuk atau tidak didanai oleh program pemerintah Kabupaten (APBD) dengan melibatkan peran forum Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang diselenggarakan setiap tahun. Adapun program pembangunan infrastruktur yang kami laksanakan di tahun 2012, dengan total dana mencapai Rp1,3 miliar meliputi: • Pembangunan jalan, sarana publik, fasilitas olah raga dan lain-lain berkerjasama dengan 13 pemerintahan desa di Kecamatan Pangalengan. • Bantuan rehabilitasi Masjid Besar Pangalengan.
Meminimalisir Dampak Lingkungan
•
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Pembangunan ruang kelas SMA Islam Terpadu danul Fallaih 1 dan SMKN 5 Pangalengan. Pembangunan sarana air bersih.
Gambaran alokasi dana pembangunan infrastruktur untuk masing-masing 13 desa adalah sebagai berikut.
Alokasi bantuan infrastruktur di kecamatan pangalengan Januari-Desember 2012 5
15
5 10
5 5 5
10 5 5
10 10
10
Marga Mukti
Margamulya
Pangalengan
Sukamanah
Wanasuka
Banjarsari
Margamekar
Warnasari
Sukaluyu
Pulosari
Margaluyu
Tribaktimulya
Lamajang
Perbaikan jalan kampung.
62
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pembangunan Infrastruktur di Pangalengan 27.880,0
19.950,0
10.922,50
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
tergerak untuk merealisasikan program-program di bidang kesehatan. Pertama, adalah bencana alam gempa bumi yang menerjang masyarakat Pangalengan pada tahun 2009 dengan menelan 9 orang korban meninggal dan ratusan orang luka berat dan ringan.
LA8
Kedua, data penelitian yang menunjukkan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, kasus penyakit seperti TBC, DBD, diare, flu burung di Kecamatan Pangalengan, menunjukkan minimnya tingkat kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan lingkungan, keluarga dan diri sendiri.
3.700,0 250,0 2010
760
278 524,8 2011 2012
Sarana Air Bersih Pembangunan Drainase Pembangunan Jalan Perbaikan Gedung
Kehumasan/Komunikasi dan Sosialisasi Intensif (Intensive Communications) Kehumasan/Komunikasi Intensif atau Intensive Communication adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun dan membina komunikasi dan interaksi positif dengan komunitas, pemerintah lokal dari bermacam tingkat wewenang, para tokoh formal, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, dan lain sebagainya.
Sponsorship & Donation Sepanjang tahun 2012, SEG WWL telah mensponsori dan memberikan bantuan kepada kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan hari besar nasional, turnamen olah raga, kegiatan seni dan budaya masyarakat lokal, kegiatan sosial (SEMBAKO dan lain-lain), kegiatan keagamaan, korban bencana alam.
Program Kesehatan dan Perawatan Masyarakat Ada dua hal yang membuat SEG WWL turut merasakan keprihatinan yang mendalam kepada masyarakat Kecamatan Pangalengan, dan
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Menghadapi kondisi tersebut, kami merancang dan merealisasikan berbagai program bidang kesehatan dan perawatan masyarakat yang berkaitan dengan mempercepat terciptanya Desa Siaga Aktif melalui pengembangan masyarakat yang sadar akan kesehatan dan lingkungan melalui Forum Desa Siaga di seluruh desa di Kecamatan Pangalengan. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan bisa terwujud jika masyarakat mampu menumbuhkan dan mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Berbagai program yang kami laksanakan dalam rangka pembentukan desa siaga aktif tersebut meliputi: • Revitalisasi Posyandu dan Polindes dengan memberikan bantuan alat-alat pelayanan kesehatan. • Sumbangan alat kesehatan dan revitalisasi Puskesmas Desa-desa di Kecamatan Pangalengan • Sumbangan untuk Forum Desa Siaga Margamekar. • Penyuluhan dan Pendampingan Desa Margamekar menjadi Desa Siaga. • Penyuluhan dan pelatihan kader Forum Desa Siaga & ketua RW se-kecamatan Pangalengan mengenai Sadar Bencana dan tanggap darurat/SAR kerjasama dengan Badan Nasional Pengendalian Bencana dan Rescue 88. • Pemberdayaan dan pelatihan bersertifikasi Basic Trauma Life Support kepada para perawat dari 3 Puskesmas yang ada di Kecamatan Pangalengan.
Laporan Keberlanjutan 2012
63
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Apa Itu Desa Siaga? Berdasarkan definisi, desa yang termasuk sebagai Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang- kurangnya satu Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) (Depkes, 2007). Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat diantaranya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain. Tujuan Pengembangan Desa Siaga Pengembangan Desa Siaga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dimana masyarakat mampu melakukan antisipasi dan tindakan penyelamatan bagi ibu hamil sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak, melakukan pengawasan terhadap timbulnya penyakit dan faktor risiko sehingga secara lebih dini dapat meredam penyakit yang berpotensi menjadi endemi. Pengembangan Desa Siaga pun akan secara langsung meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Lokasi Pengukuran
Satuan
• Meningkatkan kualitas gizi bayi dan ibu menyusui • Memperluas akses dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar khususnya untuk desa terpencil • Mempercepat pelaksanaan program pemerintah dalam pengembangan Desa SIaga aktif di kecamatan Pangalengan • Medorong terciptanya mekanisme sosial dalam tanggap darurat bencana alam
• Revitalisasi Posyandu dan Polindes • Membagikan perlengkapan operasi Posyandu • Sosialisasi dan penyuluhan hidup & lingkungan sehat terkait Desa Siaga Aktif • Pelatihan kader-kader Posyandu dan Polindes • Penyuluhan dan pelatihan tanggap darurat bencana tanggap darurat bencana alam dan SAR
ANGGARAN Untuk mendukung seluruh kegiatan CSR tersebut, sepanjang tahun 2012, Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited telah menganggarkan dana sebesar $ 726,550. Dari tahun ke tahun jumlah alokasi dana yang dianggarkan terus meningkat. Rincian pengalokasian anggaran dana dan perkembangannya adalah sebagai berikut.
64
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Rincian Anggaran dana CSR Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited 2012 CSR Program
Budgeted ($)
Community Relations Intensive Comm Sponsorship & Charity Health & Care Sub Total
175.200 19.600 25.000 219.800
Community Relations Education Assistance Infrastructure Improvement Income Generating Health & Care Sub Total Grand Total
250.750 160.000 75.000 21.000 506.750 726.550
PENGHARGAAN dana Pengembangan Masyarakat Star Energy Geothermal (US$ ribu) 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
2010
2011
Berbagai program CSR yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar area operasional tersebut diatas membuat SEGWWL mendapatkan beberapa penghargaan dari pihak independen terkait, meliputi: • Penghargaan CSR JABAR untuk Kemanusiaan dan Lingkungan • Penghargaan Kemitraan Pengusaha dan Polri dalam rangka Program CSR Polisi Peduli Pendidikan
2012
Total Pemberdayaan Masyarakat Hubungan Masyarakat
Program CSR SEG WWK Pelatihan Basic Trauma Life Support kepada para perawat dari 3 Puskesmas yang ada di Kecamatan Pangalengan.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
65
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
MEMACU
PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN
66
Target Kontribusi di Bidang Ekonomi
69
Peluang dan Tantangan
69
Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas
71
Kontribusi Kepada Negara
72
Bantuan Finansial dari Pemerintah
72
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Daerah
72
Hubungan dengan Pemasok, Kontraktor dan Mitra Kerja
73
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat
73
Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen
76
Keamanan dan Kesehatan Produk
77
Dampak Ekonomi dari Perubahan Cuaca
77
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
67
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Berpartisipasi pada upaya menumbuhkan perekonomian melalui distribusi nilai ekonomi yang berimbang, supplai produksi listrik yang berkualitas, peningkatan hubungan dengan para mitra kerja, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dan pelaksanaan tanggung jawab produk
68
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Target Kontribusi di Bidang Ekonomi
S
EC1
EGWWL menargetkan kontribusi bidang ekonomi yang menyeluruh dari operasional pembangkit listrik di Wayang Windu. Melalui pasokan listrik yang handal dan terpercaya kami menargetkan kontribusi SEGWWL yang terus meningkat terhadap perekonomian nasional.
Tahun 2012 kami mampu mensuplai daya listrik sebesar 1.869.675MWh atau setara 6.730.83GJ. Angka besaran produksi listrik tersebut telah sesuai dengan target yang ditetapkan diawal tahun. Pada tahun-tahun mendatang, kami menargetkan peningkatan daya listrik yang dapat dipasok dari lapangan gas uap Wayang Windu, melalui program panambahan sumur produksi dan pengembangan generator baru atau penambahan kapasitas pembangkit eksisting sesuai hasil pemboran eksplorasi yang tengah kami laksanakan. Kami juga berhasil meningkatkan perolehan nilai penjualan, seiring dengan penyesuaian harga jual listrik, sehingga nilai kontribusi ekonomi kami terhadap perekonomian nasional, melalui pembayaran pajak juga meningkat, demikian juga terhadap pendapatan asli daerah. Selain itu kami berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti ditunjukkan oleh meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) yang dikeluarkan oleh BPS, sebagai hasil program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang kami rancang dengan seksama.
Nilai Ekonomi yang Ditahan dan Didistribusikan (in US$000)
2010
Direct economic value generated
Revenues:
a) Net Sales b) Other Revenues : • Interest income • Gain on Forex Translation Total direct economic value generated Economic value distributed:
2011
2012
115.172
118.807
122.664
352
649
832
707
116.356
120.163
124.020
31.902
31.613
50.760
11.087
12.867
11.245
Interest payment
57.407
47.941
Total payment to providers of capital:
57.407
47.941
Operating costs Employee wages and benefits: Total employee wages and benefits Payment to providers of capital:
Community investments Economic value distributed Economic value retained
561
615
100.957
93.036
108.453
14.215
25.771
14.211
Catatan: • Community investment tahun 2012 baru sampai September
Peluang dan Tantangan Studi para ahli menunjukkan total potensi panas bumi di Indonesia yang dapat dimanfaatkan adalah setara dengan 28.528 MW. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 40% potensi panas bumi dunia. Jumlah tersebut juga setara dengan 64% kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia per akhir tahun 2012 yang sebesar 43.972,16 MW.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
69
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
1.2
70
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Hingga akhir tahun 2012, total potensi panas bumi yang telah dimanfaatkan melalui pembangunan stasiun pembangkit PLTU Panas Bumi di Indonesia adalah 548,0 MW (Sumber: Kapasitas Terpasang Pembangkit PLN 2012), atau baru 1,9% dari total potensi daya yang tersedia, sudah termasuk kapasitas daya listrik dari dua Unit pembangkit milik SEGWWL sebesar total 227 MW di tahun 2012. Pemerintah Indonesia berupaya memfasilitasi peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan tersebut, diantaranya melalui penerbitan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.18/Menhut-II/2011 tentang pedoman pinjam pakai kawasan hutan yang memungkinkan pembangunan pusat PLTP dikawasan hutan lindung.
EC4 EC6 EC7 EC9 SO7 SO8
Pemerintah, melalui Kementerian ESDM juga telah mengeluarkan aturan perubahan perhitungan pembelian daya listrik dari pembangkit dengan sumber energi panas bumi, yakni Peraturan Menteri ESDM No22 tahun 2012 tentang “Penugasan Kepada PT PLN (Persero) untuk Membeli Tenaga Listrik Dari PLTP dan Harga Patokan Pembelian Litstrik dari PLTP”. Melalui Peraturan Menteri tersebut, harga pembelian tenaga listrik PLTP dari wilayah Jawa, Madura dan Bali, termasuk area kelolaan SEGWWL, dimungkinkan di renegosiasikan menjadi di kisaran US$12,5 sen/kWh. Kondisi tersebut menghadirkan peluang bagi Perusahaan untuk terus mengembangkan usaha yang dijalankan selama ini. Namun kami menyadari tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut, dikarenakan beberapa sebab, seperti: relatif barunya pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi terbarukan, mahalnya dana pengembangan dengan risiko kegagalan yang cukup tinggi, lokasi potensi panas bumi yang mayoritas berada dikawasan hutan lindung.
Pemeliharaan dan Peningkatan Kapasitas Untuk memanfaatkan peluang mendapatkan peningkatan perolehan nilai ekonomi di bidang pembangkitan listrik panas bumi, kami menjalankan dua program, yakni menjaga unjuk kerja unit pembangkit eksisting dan meningkatkan kapasitas produksi listrik dengan membangun unit pembangkit baru. Dalam rangka menjaga unjuk kerja unit pembangkit eksisting, di tahun 2012 kami melakukan program pemeliharaan unit pembangkit secara menyeluruh, mulai dari Turbin, Rotor, Cooling Tower hingga Hot Well Pump, yang disebut dengan istilah Turn Around Program (TA). Program TA untuk Unit 1 dilaksanakan pada bulan Juni, dan Unit 2 pada bulan Oktober, tahun 2012. Secara spesifik tujuan pelaksanaan TA adalah:
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
71
Ikhtisar Utama
EC6
•
•
•
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Melakukan inspeksi terhadap peralatan-peralatan utama dan sistem proteksi untuk memastikan kesiapan dan kemampuan pembangkitan listrik berada dalam kondisi prima. Melakukan perbaikan (jika perlu) terhadap peralatan utama untuk memastikan integritas dan keandalan (reliability) pembangkit listrik. Merancang strategi peningkatan kinerja pembangkit listrik dalam kondisi pengoperasian normal.
Program pemeliharaan tersebut diharapkan membuat unjuk kerja kedua unit pembangkit, yakni Unit 1 dengan kapasitas 110 MW dan unit 2 dengan kapasitas 117MW, berfungsi dengan optimal. Selama ini program pemeliharaan rutin yang dijalankan membuat kedua unit pembangkit tersebut beroperasi optimal, dengan persentasi produksi tenaga listrik sekitar 96-98% dari kapasitas produksi. Sementara dalam rangka peningkatan kapasitas produksi listrik, pada periode pelaporan ini, kami tengah merealisasikan tahapan eksplorasi sumur produksi sebagai bagian dari program pengembangan pembangkit listrik Unit 3 di area Wayang Windu, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Total kapasitas produksi listrik dari turbin/ generator pembangkit Unit 3 adalah 127 MW dan menurut rencana, pembangunan fisiknya akan dimulai pada tahun 2014. Sehingga jika rencana tersebut terealisir, total kapasitas produksi listrik PLTP SEG WWL di masa mendatang akan meningkat menjadi 354 MW.
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Kontribusi Kepada Negara Setiap tahun Star Energi Geothermal (Wayang Windu) Ltd, memberikan berbagai kontribusi langsung kepada negara, mencakup: pajak, retribusi lahan/ penggunaan potensi panas bumi dan bea masuk. Kami senantiasa memenuhi seluruh ketentuan Pemerintah dalam bidang perpajakan, sehingga setiap tahun kami memberi kontribusi langsung berupa pembayaran pajak penjualan, pajak penghasilan maupun pajak lain yang relevan. Kepatuhan terhadap keseluruhan peraturan dan ketentuan perpajakan, membuat pada tahun pelaporan tidak ada denda yang kami selesaikan karena pelanggaran ketentuan dimaksud. Kami berkontribusi secara tidak langsung terhadap perekonomian nasional melalui pasokan daya listrik yang kami hasilkan. Pemenuhan pasokan listrik yang memadai berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian, sehingga keberhasilan kami memasok listrik sesuai kapasitas produksi dan sesuai ketentuan kontrak suplai listrik, turut menyumbang pertumbuhan perekonomian nasional. Kami juga berkontribusi secara material kepada negara, melalui pembangunan sejumlah sarana dan prasarana (lihat uraian “Pengembangan Masyarakat”), mencakup: • Pembangunan prasarana jalan pedesaan. • Pembangunan sarana ibadah. • Pembangunan sarana pendidikan dari tingkat TK/ PAUD, SD, SMP maupun SMA. • dan sebagainya.
Bantuan Finansial dari Pemerintah Kami juga tengah berupaya mengembangkan potensi panas bumi di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara yang akan dikelola oleh PT Star Energy Geothermal Halmahera, dengan perkiraan kapasitas daya listrik sebesar 2x5 MW. Dalam seluruh proses pengembangan tersebut, kami tidak mendapatkan bantuan finansial dari Pemerintah, sekalipun daya listrik yang dihasilkan hanya dapat dijual ke PT PLN (Persero). Kami berkomitmen untuk mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam pengembangan maupun pelaksanaan jual beli tenaga listrik yang kami hasilkan dan berupaya meningkatkan kemampuan pengelolaan pembangkit yang efektif dan efisien. Dengan demikian kami tidak pernah mendapatkan sanksi denda maupun sanksi hukum lain terkait pada pelaksanaan praktik persaingan usaha yang tidak sehat.
72
Laporan Keberlanjutan 2012
Dalam menjalankan kegiatan operasional, kami tidak pernah menerima bantuan finansial langsung dari Pemerintah, sekalipun kami telah memberikan kontribusi yang berarti kepada negara baik secara finansial, fisik maupun non fisik. Bantuan finansial yang diterima sejauh ini hanya sebatas pengurangan tarif bea masuk untuk beberapa barang modal bersifat vital bagi keberlanjutan operasional kami yang tidak dapat dipenuhi oleh produk sejenis di dalam negeri.
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Daerah Kami mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui kontribusi langsung maupun tidak langsung, berupa pembayaran pajak bumi dan bangunan untuk beberapa kantor dan fasilitas pendukung yang kami miliki, pembayaran pajak kendaraan operasional yang akan menambah
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
komponen pendapatan asli daerah (PAD), pembangunan sarana dan prasarana umum serta penyerapan tenaga kerja lokal di sekitar wilayah operasional kami. Hingga akhir tahun pelaporan, jumlah penduduk lokal yang menjadi pegawai Perusahaan mencapai 361 orang, atau 76,8% dari seluruh pegawai tetap. Jumlah tersebut naik dari tahun 2011 lalu yang mencapai 267 orang atau 64,96% dari seluruh pegawai. Sebagian dari pegawai lokal tersebut berhasil mengembangkan diri hingga mencapai jenjang karir sebagai staf, penyelia bahkan manager. Komposisi Karyawan Lokal di SEGWWL Tahun 2009
Jumlah Karyawan
Karyawan Lokal
Persentasi
327
231
70.6%
2010
390
248
63.6%
2011
411
267
65.0%
2012
470
361
76.8%
Kami juga berkontribusi secara tidak langsung pada perkembangan perekonomian daerah melalui penggunaan produk barang dan jasa dari para pemasok lokal. Kami memegang teguh komitmen dan kebijakan pemenuhan produk barang dan jasa dari pemasok lokal, sepanjang kualitas dan harga yang ditawarkan memberikan benefit kepada kedua belah pihak. Dengan konsistensi tersebut, jumlah pemasok dan nilai pasokan barang dan jasa dari pemasok lokal terus meningkat.
Hubungan Dengan Pemasok, Kontraktor dan Mitra Kerja Jumlah mitra kerja, pemasok dan kontraktor yang saat ini telah tercatat dalam daftar rekanan dan aktif terlibat pada kegiatan operasional kami pada tahun pelaporan ini adalah sekitar 137 (2011: 76) perusahaan menengah maupun kecil. Guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan manajemen pemasok agar memperoleh tingkatan kesehatan dan keselamatan kerja serta lindung lingkungan (K3LL) yang setara dengan standar penerapan SEGWWL, kami menerapkan Contractor Safety and Health Environmental Management System (CSMS). CSMS terdiri dari 6 fase, yaitu: penilaian risiko, prakualifikasi, seleksi, aktivitas pra-job, mengatur pekerjaan dan evaluasi final. Kami tetap mensyaratkan pemenuhan kualitas barang, kredibilitas, akuntabilitas, ketepatan pasokan barang maupun jasa dari para mitra kerja serta harga yang bersaing.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Kami menjalankan program evaluasi daftar mitra kerja secara berkala, baik di dalam tahapan proses pengadaan, tahap pelaksanaan maupun pada akhir masa kontrak kerja, sebagai dasar penilaian untuk proses seleksi selanjutnya. Kami juga telah mengintrodusir mekanisme pelaporan pelanggaran (“whistleblowing system”) untuk menjamin bahwa
EC6 EC9 HR1 HR2 HR10
• Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar secara berkelanjutan • Memupuk kemampuan wiraswasta dengan menggali potensi sumber daya alam sekitar dan kompetensi masyarakat secara mandiri • Peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) masyarakat sekitar
setiap transaksi pengadaan barang dan jasa telah berlangsung secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Pada tahun pelaporan seluruh mitra kerja utama (100%) telah menjalani proses screening seperti ini. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat merupakan salah satu program dalam rangka pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lihat juga uraian “Pengembangan Masyarakat”). Untuk mendapatkan hasil meksimal dari pelaksanaan program tersebut, kami melibatkan lembaga penelitian independen, yakni Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB dan ICSD (Indonesian Center for Sustainable Development), untuk melakukan Social Mapping. Hasil social mapping menunjukkan bahwa selama ini sektor usaha mikro berperan sebagai motor penggerak utama dinamika perekonomian di wilayah Kecamatan Pangalengan, namun perkembangannya tidak maksimal karena kendala modal, skill manajerial dan keterbatasan pasar.
Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berdasarkan hasil mapping tersebut kami merancang program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang ditujukan pada pengembangan
Laporan Keberlanjutan 2012
73
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
potensi ekonomi UMKM yang telah ada, melalui program pinjaman dana bergulir dan memberikan pelatihan manajemen dasar wirausaha, bekerja sama dengan dua lembaga independen tersebut. Untuk memudahkan pengelolaan, pengawasan dan evaluasi atas program pemberdayaan ekonomi masyarakat, kami membentuk dua badan pengelola dana bergulir, yakni Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan UMKM Nurkayana. Melalui kerja sama dengan BUMDES di 13 Desa sekitar wilayah operasional, pada tahun 2012, kami menyalurkan dana pinjaman modal bergulir sebesar Rp650 juta, untuk mendukung pengembangan usaha UMKM dari masingmasing anggota BUMDES tersebut. Jenis usaha yang dijalankan oleh anggota BUMDES beragam, namun pada dasarnya adalah pemanfaatan sumber daya sekitar dan kompetensi masyarakat sekitar. Desa
Kegiatan
Realisasi
Jumlah Anggota
Pengalengan
Simpan Pinjam
50.000.000
37
Margamulya
Pengembalian Air Bersih
50.000.000
50
Margamukti
Simpan Pinjam
50.000.000
59
Margamekar
Usaha Warungan dan Pedagang Keliling
50.000.000
62
Sukamanah
Air Bersih dan SImpan Pinjam
50.000.000
100
Wanasuka
Usaha Warungan
50.000.000
50
Banjarsari
Simpan Pinjam
50.000.000
64
Warnasari
Simpan Pinjam
50.000.000
212
Pulosari
Usaha Warungan
50.000.000
50
Sukaluyu
Simpan Pinjam
50.000.000
100
Margaluyu
Simpan Pinjam
50.000.000
50
Lamajang
Simpan Pinjam
50.000.000
50
Tribaktimulya
Usaha Warungan dan Pedagang Keliling
650.000.000
99
Program lain yang kami jalankan untuk memberdayakan masyarakat adalah dengan membentuk unit koperasi UMKM, melibatkan seluruh pihak terkait, yakni: masyarakat, Perusahaan, Pengawas dan Pemerintah, dalam satu kesatuan yang terintegrasi dengan masing-masing memiliki peran spesifik, seperti ditunjukan pada model berikut.
SE
Masyarakat
Peran SE
Sponsor & Pendamping
Konseptor Stimulan Bisnis
74
Laporan Keberlanjutan 2012
Pengawas
KOPERASI
Peran Pengurus
Mengenali masyarakat secara mendalam
Pemerintah
Peran Pengawas
Pemerintah Daerah
Melatih Manajemen usaha masyarakat
Menjaga legalitas anggota serta membantu apabila legalitasnya belum terbentuk
Mendampingi manajemen usaha dan lembaga
Membantu penyelenggaraan program yang dijalankan
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Unit koperasi UMKM bernama Nurkayana tersebut, kami dirikan di kawasan Pangalengan dengan berbasiskan kekerabatan, pendampingan dan profesionalisme untuk kemandirian. Unit usaha yang dilakukan beragam, mulai dari pengolahan makanan tradisional, pembuatan alat musik, aneka anyaman bambu, pakaian maupun produk kesenian yang berciri khas tanah Priangan. Adapun bagan tahapan Program Pemberdayan Masyarakat yang dilakukan, adalah sebagai berikut. Bagan Tahapan Program Pemberdayaan Masyarakat Pangalengan melalui Koperasi UMKM Nurkayana Membuat alternatif bantuan yang akan diberikan sesuai kebutuhan dan kemampuan UKM (2010)
Pendataan & penjaringan UKM sebanyak mungkin (2009)
Seleksi UKM (2009)
Kategori UKM berdasarkan cluster wilayah dan bidang usaha (2009)
Menurunkan bantuan (2010)
Analisa kemampuan UKM untuk bertanggung jawabatas bantuan yang hendak diberikan (2010)
Mendampingi secara konstan perkembangan UMKM yang diberikan bantuan (2010-2011)
Analisa kebutuhan UKM untuk dapat berkembang (2010)
Untuk membantu memajukan usaha seluruh anggota koperasi, kami memberikan berbagai fasilitas, mencakup: • Pembuatan kemasan dan logo produk usaha para anggota • Pengadaan papan nama perusahaan para anggota • Bantuan sertifikasi HALAL & POM dari dinas terkait untuk produk makanan olahan • Pelatihan dan kursus di sekolah Manajemen Bisnis ITB Selain berbagai dukungan fasilitas tersebut, kami membantu program pemasaran produk melalui penyelenggaraan berbagai program, meliputi: • Partisipasi pada berbagai event pameran produk usaha kecil tingkat Kabupaten Bandung • Menjadikan koperasi UMKM Nurkayana sebagai mitra usaha Dinas Pemerintah Daerah setempat. Berbagai upaya tersebut, membuat jumlah anggota koperasi terus meningkat dan nilai perputaran uang dari usaha koperasi meningkat pesat, dari sebesar Rp100 juta menjadi Rp650 juta dalam jangka waktu 24 bulan.
Jumlah dalam Rupiah
PERPUTARAN UANG 2011-2012 700.000.000 600.000.000 500.000.000 400.000.000 300.000.000 200.000.000 100.000.000
2011
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
September
Juli
Agustus
Juni
Mei
Maret
April
Februari
Januari
Desember
Nopember
Oktober
Agustus
September
Juli
Juni
April
Mei
Maret
Januari
Februari
0
2012
Laporan Keberlanjutan 2012
75
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Berbagai prestasi yang berhasil diraih membuat pola kemitraan Koperasi UMKM Nurkayana menjadi satu-satunya lembaga ekonomi daerah di Indonesia yang menjadi percontohan maupun penelitian dari 5 negara yang terlibat dalam Forum Asean Learning Network (ALN) dan Forum Social Enterprise for Economic Development (SEED) di tahun 2012. Selain itu, sebagai hasil program pemberdayaan yang digagas oleh SEGWWL, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kecamatan Pangalengan, terus meningkat secara signifikan, hingga menyamai IPM untuk tingkat Kabupaten Bandung. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) PERPUTARAN UANG 2011-2012
74,24
75,35 75,01
73,39 72,5 70,96
72,13
72,6
70,11 70,23
70,41
2007
2008
69,16 2006
Kabupaten Bandung
2009
2010
2011
Kecamatan Pangalengan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung.
Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen Produk kami adalah tenaga listrik dengan tegangan sebesar 150 KiloVolt (KV) yang dijual kepada satu-satunya pelanggan sesuai dengan ketentuan perundangan, yakni PT PLN (Persero), yang selanjutnya disingkat PLN. Mengingat produk yang dijual adalah daya listrik, maka tidak ada kemasan yang diperlukan, juga tidak ada kode produksi yang dicantumkan. Demikian juga mengingat pelanggannya adalah tunggal, dan telah ditetapkan dalam undang-undang, tidak ada kegiatan pemasaran, komunikasi pemasaran dan sejenisnya dalam memasarkan daya listrik tersebut.
76
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Listrik tersebut selanjutnya dialirkan untuk memasok jaringan transmisi interkoneksi JawaMadura-Bali yang dikelola oleh PLN. Dalam mekanisme penjualan tenaga listrik kepada PLN, berlaku ketentuan umum sebagai berikut: • Penjualan tenaga listrik diatur dalam kontrak penjualan yang berlaku pada satu periode waktu tertentu. • Harga jual tenaga listrik per kWh, mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri ESDM. • Besaran daya yang dijual dalam setiap periode ditetapkan sesuai kesanggupan pemasok dan kebutuhan beban tenaga listrik interkoneksi. • Pihak Pemasok, SEGWWL, harus mampu dan berkomitmen penuh untuk memenuhi besaran daya listrik dan tegangan yang tercantum dalam kontrak. Sebaliknya pihak PLN harus berkomitmen penuh menyerap seluruh daya listrik tersebut. • Manakala Pemasok tidak dapat memenuhi besaran daya yang tercantum dalam kontrak, maka pihak Pemasok dikenakan denda kekurangan pasokan daya sesuai ketetapan yang disepakati bersama. • Sebaliknya, jika PLN tidak dapat menyerap seluruh pasokan daya yang dihasilkan sesuai kontrak, maka PLN diwajibkan membayar denda terhadap selisih kelebihan pasokan yang tidak terserap sesuai ketetapan yang disepakati bersama. Untuk memastikan terpenuhinya ketentuan besaran pasokan daya dan tegangan, kami menjalin komunikasi intensif dengan PLN. Seluruh informasi menyangkut rencana program perawatan berkala instalasi penghasil uap dan generator, kami sampaikan dan kami diskusikan dengan pihak PLN. Penerapan prosedur produksi dan administrasi penjualan daya listrik tersebut membuat selama periode pelaporan kami tidak menerima laporan, pengaduan, komplain atau sanksi dalam bentuk denda finansial terkait pelanggaran kontrak pasokan listrik dan penggunaan produk. Dalam menjalin hubungan dengan PLN sebagai pelanggan, kami memegang teguh ketentuan “confidentiality agreement” seperti diatur pada perjanjian kontrak pasokan listrik. Tidak ada informasi yang bersifat rahasia mengenai PLN yang berhubungan dengan pasokan listrik yang sampai ke pihak ketiga.
Keamanan dan Kesehatan Produk Saluran listrik bertegangan 150 KV termasuk tegangan tinggi yang bisa membahayakan kesehatan maupun keselamatan jiwa bila berada pada jarak yang terlalu dekat apalagi bila tersentuh. Untuk pencegahannya,
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
kami melengkapi sistem saluran dan koneksi listrik dari mesin pembangkit ke jaringan transmisi milik PLN dengan pengamanan dan insulator yang andal sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungan sekitar. Kami juga melakukan pengamanan ketat terhadap area sekitar sumur produksi, meski letaknya terpencil dan jauh dari aktivitas masyarakat sekitar. Hanya karyawan berwenang yang sedang bertugas saja yang diperkenankan memasuki dan bekerja di area sekitar sumur produksi. Dalam melakukan kegiatan di area sumur produksi, karyawan dimaksud harus mengenakan pakaian sesuai standar K3 yang ditetapkan. Sementara pada pengamanan pipa phasa yang digunakan untuk mengalirkan uap panas bumi dari sumur produksi kami menggunakan pelapis khusus sebagai insulator panas agar tidak membahayakan masyarakat maupun hewan yang menyentuhnya, termasuk aman bagi lingkungan sekitar.
EC2 PR1 PR2 PR3 PR4 PR6 PR7 PR8 PR9
Secara berkala dilakukan evaluasi dan pemeriksaan atas seluruh kondisi pengamanan fasilitas produksi, sumur produksi maupun instalasi koneksi jaringan listrik ke sistim transmisi PLN untuk memastikan dipenuhinya seluruh ketentuan dan prosedur pengamanan agar tidak menimbulkan ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan pegawai, masyarakat, makhluk hidup maupun lingkungan sekitar. Oleh karenanya, selama tahun pelaporan kami tidak menerima laporan, pangaduan atau komplain yang mengarah pada indikasi pelanggaran terhadap kesehatan dan keselamatan lingkungan sekitar dalam proses penyediaan produk.
Dampak Ekonomi dari Perubahan Cuaca Kondisi cuaca ekstrim skala global juga dapat mempengaruhi upaya kami dalam mendukung pertumbuhan perekonomian melalui pasokan tenaga listrik dari potensi panas bumi. Kondisi cuaca ekstrim berupa kemarau berkepanjangan dapat membuat cadangan air “reservoir” di perut bumi berkurang, sehingga kami perlu melakukan upaya ekstra dalam ‘menyuntikkan’ air ke dalam perut bumi melalui sumur-sumur injeksi. Upaya ekstra tersebut menggunakan pompa kompresor yang memerlukan bahan bakar ataupun tenaga listrik. Akibatnya jumlah konsumsi listrik untuk pemakaian sendiri bertambah, sebaliknya daya listrik yang dapat dijual berkurang, sehingga mengurangi pendapatan.
Laporan Keberlanjutan 2012
77
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
INSAN KAMI
78
Target Kontribusi di Bidang Ekonomi
81
Pengelolaan SDM
82
Kesetaraan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia
83
Paket Kesejahteraan
84
Program Pensiun
84
Program Penghargaan Terhadap Pegawai
85
Penerapan Hubungan Industrial Pancasila
85
Lingkungan Kerja dan Tingkat Perputaran Pegawai
85
Demografi dan Jumlah Pegawai
88
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
79
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Mengelola sumber daya manusia sebagai modal dalam mewujudkan misi dan visi Perusahaan dengan menyeimbangkan pemenuhan keinginan SDM dan kepentingan Perusahaan untuk mengembangkan usaha berkelanjutan dalam jangka panjang serta mendukung pembangunan Nasional
80
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Target Kontribusi di Bidang Ekonomi
P
emanfaatan panas bumi sebagai sumber pembangkit tenaga listrik sarat dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi berkesinambungan dengan tingkat kesulitan tinggi, membuat sumber daya manusia memiliki peran yang sentral dalam proses pengembangan usaha dan kegiatan operasional di sektor ini. Oleh karenanya SEGWWL, memandang sumber daya manusia (SDM) sebagai modal sekaligus mitra yang penting dalam mendukung upaya pengembangan dan operasional perusahaan secara berkelanjutan. Posisi tersebut menempatkan SDM kami sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, yang selain harapannya harus diperhatikan untuk dipenuhi, juga turut menentukan dan bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha. Sebagai bagian dari program pengembangan jangka panjang, kami telah menyusun Program Pengembangan SDM dalam melakukan review dan pembaruan rencana pengelolaan SDM. Kami telah merancang dan menerapkan strategi pengelolaan SDM jangka panjang, terutama dalam penetapan posisi SDM sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan pengembangan usaha. SEGWWL menerapkan dua pendekatan utama dalam memenuhi kebutuhan pegawai, yakni: (1) memastikan bahwa tenaga kerja yang ada telah dioptimalkan atau memastikan bahwa setiap orang bekerja secara efektif dan efisien dengan produktivitas yang setara dengan perusahaan-perusahaan yang mempraktikkan standar terbaik di dunia. (2) melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja sesuai perkembangan usaha. Untuk maksud tersebut, SEKL telah menyusun inisiatif strategi pengembangan SDM yang diringkas dalam bagan berikut. TPC Management Talent Pool & Acceleration Objective: Identify talents & accelerate the structure development
HR Goals & Alignment
Objective: Manage TPC to optimize company’s cost
HR Strategies
Knowledge Management Objective: Creates knowledge repositories to add value on business & operations
Career Management System ge ga En
re
Objective: Develop Internal leadership to drive superior performance op
D
Engineering Apprentice Program
el
ep
lo
y
D ev
Recruitment & Selection
ui
MPP & Organization
cq
Objective: Ensure sustainable talent & leadership pipeline within SE
Objective Review and Improvement Performance Management System
Leadership Development Program
Human Capital Strategy
Succession Planning
Performance Management System
A
Objective: Design and manage career path & movement
Objective: Select and boost-up top grade fresh graduates
HR Policies & Procedures
Policy Review
Data Management & HRIS
Objective: Review and Improvement current Policy Procedures
Learning & Development
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Performa Manager
Career & Success Planning
C&B and Recognize
Employee & Union
Retirement
Laporan Keberlanjutan 2012
81
Ikhtisar Utama
EC7 LA10 LA11 LA13
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
PENGELOLAAN SDM
Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap, terlebih dahulu para calon pegawai tersebut mengikuti program orientasi, meliputi program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dasar pegawai. Adapun total pegawai baru hasil rekrutmen di tahun 2012, adalah 9 orang, seluruhnya laki-laki.
HRG & AHRS memiliki 9 pilar utama, yakni: i) Third party contract Management, ii) Engineering Apprentice Program, iii) Knowledge Management, iv) Leadership Development Program, v) Talent Pool & Acceleration, vi) Career Management System, vii) Succession Planning, viii) Performance Management System dan ix) Policy Review.
•
82
Third Party Contract (TPC) Management SEGWWL memperhitungkan beberapa parameter dalam mengelola SDM-berbasis kontrak agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengembangan usaha. Beberapa parameter tersebut meliputi: komposisi pegawai, anggaran, faktor efisiensi dan produktifitas pegawai. Engineering Apprentice Program Rekrutmen dan pengembangan SDM fresh graduate dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka panjang serta dengan mempertimbangkan pula kompetensi calon pegawai dari daerah setempat untuk mengikuti rekrutmen dan mendukung peningkatan komposisi karyawan lokal. Bekerja sama dengan Pemda setempat, kami memberikan program beasiswa
Laporan Keberlanjutan 2012
Pengembangan Masyarakat
untuk pelajar tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa dan memberikan kursus tambahan kepada rekrutmen tenaga kerja lokal. Melalui mekanisme ini, hingga akhir tahun 2012 lalu, jumlah tenaga lokal kami telah mencapai 361 orang (76,65%).
Untuk mengelola SDM yang ada agar dapat memberikan sumbangsih maksimal terhadap kinerja operasional, kami menerapkan Human Resources Goals & Alignment HR Strategies (HRG & A HRS), yang mencakup pengelolaan seluruh proses pengelolaan SDM, meliputi TPC management, pengembangan kompetensi, sistem pengembangan karir, peninjauan kebijakan, penghormatan hak pegawai dan sebagainya hingga persiapan purna bakti.
•
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Jenis Kelamin
•
Tahun 2012
Perempuan
0
Laki-laki
9
Total
9
Pool & Acceleration dan Leadership Development Program Kami menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diikuti seluruh pegawai di semua jenjang jabatan maupun fungsi, untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan. Program pelatihan untuk pegawai dibagi ke dalam beberapa jenis pelatihan sesuai dengan jenjang kepegawaian dan pola pengembangan kompetensi yang diberikan, meliputi: Secara keseluruhan, pada tahun 2012, SEGWWL telah melaksanakan berbagai program-program pelatihan kepada 119 peserta, dengan total realisasi anggaran diklat sebesar sebesar US$..... Jumlah jam kerja pelatihan tersebut mencapai 7.838 jam, atau 65,87 jam/pegawai.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Jenis Pendidikan dan Pelatihan serta Jumlah Peserta, 2011-2012 Materi Pendidikan & Pelatihan
2011 Peserta
Jumlah Jam
2012 Jam/Pegawai
Peserta
Jumlah Jam
Jam/ Pegawai
Administrasi
20
758
37,90
22
772
35,09
Rekayasa Teknik
21
1.170
55,71
23
1.960
85,22
Pemeliharaan
29
2.182
75,24
37
2.360
63,78
Operasi
26
2.249
86,50
29
2.356
81,24
7
380
54,29
8
390
48,75
103
6.739
65,43
119
7.838
65,87
Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
Selain program pelatihan tersebut, sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip dasar GCG, kami juga mengirimkan seorang pegawai dari bagian Pengawasan Internal untuk mengikuti pelatihan yang materinya berkaitan penerapan praktik antikorupsi dan dilaksanakan oleh pihak eksternal. •
Performance & Career Management System dan Succession Planning SEGWWL melaksanakan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi secara konsisten dengan menerapkan ketentuan bahwa, pengembangan eksekutif dilakukan melalui peningkatan kompetensi SDM sesuai persyaratan yang ditentukan untuk setiap level. Untuk mengukur kinerja pegawai, kami mengembangkan sistim penilain kinerja berbasiskan Key Performance Indicator (KPI) individual maupun tim sebagai dasar penilaian dalam menentukan jenjang karir dan remunerasi. Selanjutnya SEKL juga menyiapkan program penggantian pimpinan (succession planning) dengan memperhatikan kompetensi dan jenjang karir SDM sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan. Pada tahun 2012, total ada 12 orang pegawai yang mengalami promosi, dan 1 orang pegawai mengalami rotasi tempat tugas dan kedudukan. Bentuk Akhir Penilaian
Tahun 2012
Promosi
19
Demosi
0
Mutasi/Rotasi
1
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
LA10 LA11 LA12 LA13 LA14 SO3 HR4
KESETARAAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA SEGWWL berupaya meningkatkan optimalisasi pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan pegawai sekaligus mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM yang berkualitas dan memperhatikan kepentingan kedua belah pihak secara adil dan dapat dipertanggungjawabkan, maka kami menerapkan kebijakan dasar pengelolaan SDM sebagai berikut: 1. Mematuhi seluruh peraturan-peraturan dan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. 2. Membina hubungan baik dengan pegawai berlandaskan kerjasama timbal balik berdasarkan dokumen Perjanjian Kerja Bersama yang ditinjau secara berkala. 3. Memberlakukan sistem remunerasi berdasarkan kinerja yang adil, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Menghargai hak-hak asasi pegawai termasuk pemberian dukungan penuh terhadap pembentukan serta kegiatan Serikat Pegawai. 5. Melaksanakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi pegawai untuk meningkatkan kinerja individu, kelompok dan akhirnya korporasi. 6. Menerapkan kesetaraan dalam jejang karir dan remunerasi. SEGWWL menerapkan persamaan kesempatan bagi seluruh pegawai dalam mengembangkan karirnya sesuai dengan kompetensinya dan sesuai dengan perkembangan perusahaan. Penerapan asas kesetaraan yang konsisten ini membuat dalam tahun pelaporan ini, tidak terjadi kasus diskriminasi yang berkaitan dengan suku, ras, agama dan gender pada semua level jabatan di Perusahaan.
Laporan Keberlanjutan 2012
83
Ikhtisar Utama
LA3 LA11 EC3
Sambutan Presiden dan CEO
Tentang Laporan Ini
PAKET KESEJAHTERAAN SEGWWL memiliki kebijakan remunerasi yang mengatur pemberian imbal jasa pekerjaan yang disusun berdasarkan kisaran/grade SGL (salary grade level) yang menggambarkan jenjang posisi, tugas dan tanggung jawab setiap individu. Kami juga memberikan tunjangan lain kepada pegawai dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR), asuransi kesehatan, uang pensiun, jaminan layanan kesehatan dan hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, di luar remunerasi. SEGWWL memberlakukan remunerasi berdasarkan status kepegawaian, yakni pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Beberapa jenis remunerasi, tidak diberikan kepada pegawai tidak tetap, seperti program pensiun. Beberapa Jenis Remunerasi Pokok Yang Diberikan Menurut Status Pegawai Karyawan Tidak Tetap
Gaji Pokok
ada
ada
Tunjangan Kesehatan
ada
ada
Tunjangan Asuransi
ada
ada
Tunjangan Kecelakaan
ada
ada
Tunjangan Melahirkan
ada
ada
Tunjangan Pensiun
ada
tidak
Pinjaman Atas Upah
ada
tidak
Kerja
Kami juga memberikan beberapa insentif lain bagi para karyawan, meliputi: • Bantuan biaya pendidikan/pelatihan. • Pemeriksaan kesehatan berkala. • dana pinjaman atas upah. • Bantuan pembelian protese, kacamata dan alat bantu dengar • Beasiswa bagi keluarga karyawan. • Bantuan menunaikan ibadah haji.
• Bantuan kepemilikan rumah. • Bantuan biaya istirahat (cuti) tahunan. • Bantuan untuk kemandulan dan bayi tabung.
84
Laporan Keberlanjutan 2012
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Selain kesejahteraan dalam bentuk materi, Perusahaan secara khusus menerapkan kebijakan hak cuti selama 90 hari kepada karyawan perempuan yang melahirkan. Pemberian cuti tersebut disertai jaminan untuk menerima kembali bekerja setelah masa cuti selesai. Selama masa cuti, hak-hak karyawan, meliputi gaji dan berbagai bentuk remunerasi tetap dipenuhi oleh Perusahaan. Pada tahun 2012, tidak ada karyawan yang menerima hak cuti tersebut. Perusahaan juga memberikan hak cuti tanpa tanggungan untuk karyawan yang tengah menjalankan pendidikan di luar negeri. Tercatat dua orang karyawan SEGWWL sempat mengajukan hak cuti tanpa tanggungan tersebut untuk belajar pada jenjang pendidikan Magister di Selandia Baru. Setelah masa pendidikan selesai, kedua orang karyawan tersebut bekerja kembali.
Koperasi
Uraian Karyawan Tetap
Jenis Fasilitas
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Sebagai bagian dari upaya memberikan kesejahteraan kepada pegawai, kami mendukung pendirian dan kegiatan Koperasi Pegawai SEGWWL yang berkedudukan di Pangalengan, dengan jenis usaha dan kegiatan meliputi: • Melakukan perdagangan barang dan jasa. • Melakukan usaha simpan pinjam dari dan ke anggota. • Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota. • Melakukan usaha lainnya, seperti penyediaan alat tulis kantor dan alat-alat yang berhubungan dengan kegiatan penunjang operasional. • Menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian.
PROGRAM PENSIUN SEGWWL menyelenggarakan program pensiun bekerja sama dengan perusahaan yang kompeten di bidang pengelolaan dana pensiun. Iuran pensiun diberikan dari dua sumber yaitu: 1. Iuran Pemberi Kerja (IPK) sebesar 6% dari PhDP Pegawai 2. Iuran Pegawai sebesar 2% dari PhDP Pegawai Pada saat pegawai pensiun, maka seluruh dana dana pensiun yang menjadi hak pegawai tersebut diterima, kelak diberikan sekaligus (lumpsum) melalui dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sebelum masa pensiun tiba, kami menyelenggarakan pelatihan khusus, yakni pelatihan kewirausahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang kompeten sebagai nara sumber.
PROGRAM PENGHARGAAN TERHADAP PEGAWAI Selain program-program tersebut, Perseroan menyelenggarakan program pemberian penghargaan kepada pegawai sebagai salah satu bentuk pembinaan terhadap pegawai. Penghargaan kepada pegawai tersebut mencakup: Penghargaan Prestasi, Penghargaan Teladan, Penghargaan Pengabdian, dan Penghargaan Purnakarya.
PENERAPAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA SEGWWL mendukung penuh pembentukan maupun aktivitas Serikat Pegawai yang bertujuan menjembatani komunikasi pegawai bagi terpenuhinya harapan pegawai sekaligus mendukung kinerja perusahaan agar optimal. Pada tahun 2012, melalui serangkain pertemuan, Serikat Pekerja dan Manajemen Perusahaan berhasil menyelesaikan tahap perundingan untuk menetapkan butir-butir kesepakatan PKB periode 2012-2104. Hasil kesepakatan tersebut kemudian dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditanda tangani pada tanggal 16 Agustus 2012, dan mulai berlaku sejak tanggal 1 September 2012 sampai dengan 31 Agustus 2014. PKB tersebut telah tercatat pada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung dengan nomor kep 230/72/I/HIPK/2006 tangal 16 Januari 2006. PKB sebagaimana tersebut di atas telah terdaftar pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi c.q Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan No. 134/ Pdf.03/PKB/VIII/2012. Butir-butir kesepakatan yang teruang dalam PKB 2012-2014 tersebut berisi perjanjian kolektif antara pegawai dengan pihak Perseroan telah disepakati oleh seluruh pegawai SEGWWL yang menjadi anggota SP-WWL (100%) pada saat selesainya pembahasan, sehingga dengan demikian seluruh pegawai telah terlindungi dan terwakili hak-haknya dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
PKB tersebut pada intinya mengatur berbagai ketentuan dan kesepakatan krusial menyangkut hak, kewajiban dan hubungan pegawai dengan Perusahaan, termasuk waktu minimum pemberitahuan manakala ada perubahan substansial dari kondisi kerja, seperti penutupan unit kerja, dan sebagainya. PKB juga memberi ruang bagi pengaturan penyelesaian perbedaan pendapat antara pihak pegawai dengan manajemen Perusahaan. Pengaturan tersebut membuat selama tahun pelaporan tidak pernah terjadi kasus perselisihan sehingga memacu terjadinya pemogokan kerja.
4.4 LA2 LA4 LA5 HR5
Kebebasan Berserikat SEGWWL menjamin hak pegawai untuk berserikat dan membentuk organisasi pegawai atau serikat pegawai di lingkungan perusahaan, termasuk kebebasan menjadi pengurusnya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pegawai/Serikat Buruh. Total pegawai tetap aktif yang saat ini menjadi anggota Serikat Pekerja-SEGWWL adalah 185 orang dari total 212 karyawan tetap (87,3% karyawan). Untuk menunjukkan pentingnya peranan pegawai dan pentingnya keterlibatan pegawai dalam pengambilan keputusan, pegawai dapat mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik membangun untuk perbaikan pola operasional maupun kesejahteraan kepada Manajemen Puncak melalui SP-SEGWWL. Masukan tersebut dapat disampaikan dalam forum RUPS maupun forum interaksi lainnya antara Manajemen Puncak dengan SP-SEGWWL. Mekanisme tersebut menunjukkan pentingnya pegawai sebagai salah satu pemangku kepentingan yang juga bertanggung jawab terhadap keberlangsungan usaha dan perusahaan.
Lingkungan Kerja dan Tingkat Perputaran Pegawai SEGWWL senantiasa berusaha membangun lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan kerja agar suasana kerja senantiasa kondusif, sehat, aman dan nyaman agar memberikan pengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Suasana kondusif tersebut ditunjukkan dengan relatif rendahnya tingkat kepergian (turn over) karyawan.
Laporan Keberlanjutan 2012
85
Ikhtisar Utama
86
Laporan Keberlanjutan 2012
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Pada periode laporan ini ada 7 pegawai tetap kami yang berhenti, atau berarti hanya mencapai 3,3% dari total 212 pegawai tetap SEGWWL per akhir tahun. Di sisi lain pada tahun 2012, seperti telah disinggung sebelumnya, kami telah merekrut 9 pegawai baru. Penyebab
Tahun 2012
Pensiun
1
Meninggal Dunia
3
Mengundurkan Diri
3
Total
7
Waktu Kerja dan Perubahan Waktu Kerja SEGWWL memberlakukan waktu kerja biasa, waktu kerja giliran, dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan pekerjaan di sumur produksi uap atau di sumur injeksi. Kami memberikan kompensasi berupa upah lembur sesuai ketentuan perundang-undangan untuk pegawai yang harus menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu kerja yang ditentukan sebelumnya. Jika di kemudian hari ada perubahan peraturan menyangkut waktu kerja, perubahan pola operasional dan penghentian operasi, kami memberikan waktu jeda minimal 3 bulan sebelum perubahan dimaksud berlaku efektif.
Penentuan Upah Upah pegawai terdiri atas komponen gaji tetap, uang cuti, penghargaan masa kerja, penghargaan karyawan teladan, insentif kinerja, bonus dan tunjangan lainnya. (Lihat kembali uraian ”Paket Kesejahteraan”). Besaran upah minimum yang diterima seorang pegawai baru Perseroan golongan terendah dipastikan lebih besar dibandingkan upah minimum regional (UMR) atau provinsi (UMP) di mana lokasi utama Perseroan berada. Sebagai contoh, berikut ini adalah tabel perbandingan gaji pegawai SEGWWL terendah yang baru diangkat dibandingkan dengan UMP utama terdekat.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
87
Ikhtisar Utama
LA1 LA5 EC5 HR3 HR5 HR6 HR7 HR8
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Perbandingan Upah/Imbal Jasa Pekerjaan dengan UMP Besaran Upah Tahun
Pegawai Terendah
UMP 2011
Persentase
2012
3.155.000
1.223.800
257,8%
Penghargaan pada Hak Asasi Manusia (HAM) Pada setiap tahapan kegiatan operasional, SEGWWL berkomitmen penuh untuk senantiasa memperhatikan aspek penghargaan dan penegakkan HAM. Kebijakan kebebasan berserikat, berpolitik dan menyalurkan aspirasi politik secara bebas, termasuk memberikan sumbang saran bagi kemajuan Perusahaan (melalui Serikat Pegawai maupun mekanisme yang disediakan untuk maksud tersebut) adalah salah satu wujud penghargaan SEGWWL terhadap HAM.
Pelatihan dan Sosialisasi HAM Untuk memastikan ditegakkannya aspek HAM dalam pengamanan aset perusahaan, SEGWWL merealisasikan pelatihan yang menunjang kompetensi bagi Satuan Pengamanan Perusahaan. Kurikulum pelatihan disesuaikan dengan kurikulum yang disusun oleh POLRI, diantaranya berisi pembekalan pengetahuan dan pengetahuan mengenai HAM terhadap para anggota Satpam. Seluruh (100%) anggota satpam Perusahaan telah dibekali dengan materi pelatihan mengenai HAM dalam pelatihan pelaksanaan tugas pengamanan.
Pekerja Anak dan Pekerja Paksa SEGWWL mendukung kebijakan pemerintah sesuai UU No. 13 Tahun 2003 untuk tidak memperkerjakan pegawai yang berusia di bawah umur. Salah satu persyaratan utama untuk diterima menjadi calon pegawai baru adalah memiliki keterampilan dasar yang memadai dan telah cukup dewasa sehingga mampu untuk mengambil keputusan terbaik pada saat bertugas di lapangan. Kami menetapkan batasan minimal bagi calon pegawai baru, yakni harus memiliki latar belakang pendidikan minimal setingkat SLTP dan batas minimal usia calon pegawai tetap adalah 20 tahun yang dibuktikan oleh KTP yang sah dan masih berlaku.
88
Laporan Keberlanjutan 2012
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Kami menerapkan mekanisme shift kerja yang terukur dan teratur. Sistem ini ditujukan untuk mencegah dan meniadakan terjadinya tindakan yang dikategorikan kerja paksa. Sistim rotasi disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang dihadapi, namun biasanya ada 2 shift dalam sehari. Selama bekerja, setiap pegawai diberi kesempatan untuk beristirahat pada jam tertentu. Apabila melewati batas waktu shift kerja, maka kepada para pegawai diberikan kompensasi, yakni upah lembur sesuai kesepakatan yang tercantum dalam PKB.
DEMOGRAFI dan JUMLAH PEGAWAI Status pegawai di SEGWWL ada tiga, yakni pegawai tetap, pegawai tidak tetap dan pekerja sumber luar (Outsourcing). Pada tahun pelaporan 2012, jumlah pegawai tetap Perusahaan adalah 212 pegawai. Jumlah tenaga tidak tetap adalah 17 orang dan pegawai outsouring ada 241 orang, dengan tugas meliputi bidang: pelayanan kebersihan, pramukantor (office boy), sopir dan satpam. Dari total pegawai tetap tersebut, 185 orang diantaranya bertugas di lapangan Wayang Windu, sedangkan 27 orang lainnya bertugas di Kantor Pusat. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Kepegawaian Status Kepegawaian Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap
Tahun 2012 212 17
Pekerja Sumber Luar
241
Total
470
Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Penempatan Lokasi Penempatan Lapangan SEGWWL Kantor Pusat Total
Tahun 2012 185 27 212
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dari seluruh pegawai tetap kami, mayoritas memiliki jenjang pendidikan SLTP dan SLTA, yakni 57,6% yakni 122 orang. Pegawai dengan tingkat pendidikan D3 sekitar 8,9%, S1 sebanyak 29,2% dan sisanya berpendidikan setingkat S2. Komposisi pegawai dengan mayoritas berpendidikan SLTP dan SLTA ini berkaitan dengan lingkup bidang operasional Perusahaan di bidang pembangkitan listrik panas bumi dengan tugas utama didominasi inspeksi kondisi sumur produksi uap serta monitoring operasi pembangkitan listrik dan interkoneksi ke jaringan transmisi milik PLN yang tidak banyak menuntut skill kerja tinggi, namun menuntut kondisi fisik yang prima. Komposisi pegawai SEGWWL pada tahun 2012 menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut. Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Karyawan SLTP
Tahun 2012
%
5
2,4 55,2
Diploma
19
8,9
Sarjana
62
29,2
9
4,2
0
-
Pasca Sarjana (S2/Master) Pasca Sarjana(S3/ Doktor/Ph.D) Total
Gender Perempuan
Tahun 2012 13
% 6,13
Laki-laki
199
93,87
Total
212
Referensi Silang Dengan GRI
LA1 LA13
Pada akhir tahun 2012, komposisi pegawai berdasarkan usia lebih didominasi oleh pegawai dengan usia di bawah 40 tahun, yakni sebesar 51,7%, sebagai berikut. Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Umur Umur Karyawan 19-30
Tahun 2012 29
% 11,8
31-40
79
37,3
41-50
94
44,3
>= 51
14
6,6
Secara keseluruhan, pengelolaan Perusahaan seharihari ditangani oleh 7 Manajer, 34 Penyelia (Supervisor) dengan dibantu oleh 39 staf dan 132 non-staf, dengan perincian sebagai berikut. Komposisi Posisi dan Jabatan Karyawan Tetap 2012 Uraian
100,0 Manajer
Kami tidak mendiskriminasi atau membatasi persentasi jumlah tertentu pegawai berdasarkan gender. Namun demikian, sesuai dengan sifat pekerjaan di lapangan, maka jumlah pegawai wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai pria, yakni 13 orang pegawai wanita atau sekitar 6,13% dari total pegawai. Kebanyakan dari pegawai wanita bertugas di bidang administrasi serta pekerjaan lain selain kegiatan operasional di lapangan.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Demografi Pegawai Tetap Berdasarkan Gender
Jabatan
212
Tata Kelola Keberlanjutan
212
117
SLTA
Tentang Kami
Penyelia Staf
Jenis Kelamin Jumlah 7 34
Lakilaki
Perempuan
Umur <30
30-50
>50
7
0
0
6
1
33
1
0
34
0
39
31
8
19
19
1
Non-Staf
132
128
4
6
114
12
Total
212
199
13
25
173
14
Laporan Keberlanjutan 2012
89
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
KESELAMATAN
dan KESEHATAN KERJA (K3)
90
Kebijakan dan Standar Operasi
93
Program-program K3 di Tahun 2012
94
Statistik Kinerja K3 Tahun 2012
94
Kesehatan Kerja
95
Penghargaan
95
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
91
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Menerapkan standar operasional K3 yang terakreditasi dengan melibatkan peran seluruh pegawai, melengkapi peralatan keselamatan kerja, meningkatkan kesadaran pegawai terhadap peran K3 pada kinerja Perusahan sebagai bagian upaya menjaga keberlanjutan
92
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
P
emanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkitan tenaga listrik dan penyaluran daya listrik kepada pelanggan utama, PT PLN (Persero), atau PLN, membutuhkan penerapan teknologi tinggi dan kedisiplinan dalam menciptakan kondisi kerja yang sehat, aman dan mampu meminimalkan risiko kecelakaan kerja. Teknologi tinggi dibutuhkan dalam menganalisis, memperhitungkan dan melaksanakan pemboran sumur produksi uap air dari “reservoir” yang terletak jauh di bawah tanah, untuk kemudian disalurkan melalui pipa-pipa ke generator pembangkit listrik. Kelalaian dan kekurang cermatan dalam pemantauan kondisi kedua sarana vital tersebut dan kurangnya pengamanan akan dapat memicu kecelakaan yang sifatnya fatal dan membuat terhentinya kegiatan operasional. Sebagaimana telah sering terjadi, titik simpul jaringan transmisi dan distribusi litrik, yakni gardu-gardu induk, sangat rentan terhadap kejadian kecelakaan kerja, utamanya kebakaran yang dapat menimbulkan korban jiwa, jika kondisinya tidak terawat dengan baik. Oleh karena itu, SEGWWL sejak tahap awal pengembangan dan pengoperasian fasilitas PLTP telah berkomitmen untuk menerapkan standar yang tinggi dalam pelaksanaan prosedur operasi berbasiskan pada upaya kondisi kerja yang aman, sehat dan bebas kecelakaan kerja. Target yang hendak dicapai dari penerapan standar tinggi tersebut adalah zero accident yang berarti tidak adanya hilang hari kerja karena kecelakaan dan minimalnya kehilangan hari kerja karena terganggunya kesehatan karyawan.
KEBIJAKAN dan STANDAR OPERASI Sebagai bentuk komitmen pengelolaan aspek K3 yang berkualitas, SEGWWL menegaskan kebijakan penerapan K3 dalam butir-butir statement kebijakan “Wayang Windu Field Green Policy” yang menegaskan bahwa “Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd, bertekad: • Selalu meletakkan K3L pada prioritas yang tinggi pada aspek-aspek Produksi, Operasi dan aspek bisnis lainnya. • Secara proaktif menghindari segala bahaya bagi pekerja, kontraktor, masyarakat dan lingkungan demi memastikan bisnis berkelanjutan. • Memastikan bahwa K3L merupakan tanggung gugat dan tanggung gugat lini yang diterapkan dari puncak struktur manajemen.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
• •
•
•
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Memastikan berjalannya sistem identifikasi dan kontrol potensi bahaya di tempat kerja Terus menerus mengamati, memantau dan meningkatkan kinerja K3L/Keberlanjutan dan sistem-sistem manajemen di seluruh organisasi STAR ENERGY. Melatih dan mengembangkan kapasitas semua karyawan dan kontraktor untuk mempertahankan standar tertinggi dalam pelaksanaan K3L. Memenuhi atau melampaui segala kewajiban hukum di tempat kita beroperasi. Bila aturan K3L belum memadai, STAR ENERGY mengadopsi praktik terbaik dan menerapkan standar yang selalu melindungi keselamatan dan kesehatan kerja personil serta mencegah dampak buruk bagi lingkungan.
4.12 LA6 LA9
SEGWWL telah mengintegrasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai sistem operasi terakreditasi OHSAS 18001:2007 dengan penerapan sistem manajeman lingkungan sesuai standar sertifikasi ISO 14001:2004. Secara periodik kami melaksanakan audit atas penerapan standar terakreditasi tersebut yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen. Hasilnya, kami selalu memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan oleh pihak penilai independen, seperti tidak pernah ditemukannya catatan major dalam proses audit. Sertifikasi standar keselamatan kerja OHSAS 18001: 2007 yang terakhir dilaksanakan oleh PT Lloyd’s Register Indonesia pada bulan Januari tahun 2011 lalu.
Komite Keselamatan Kerja Kami membentuk SHE Committee (Komite Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) untuk mengoordinasikan kegiatan dan program terkait K3. Ketentuan mengenai fungsi dan kedudukan Komite Keselamatan Kerja serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya, ditegaskan pula dalam Bab X Perjanjian Kerja Bersama, tentang Perlindungan Kerja. Susunan Keanggotaan Komite Keselamatan Kerja ini terdiri atas Manajemen Eksekutif, Senior Manager Operasional serta 6 perwakilan karyawan (2,8%) total karyawan tetap.
Laporan Keberlanjutan 2012
93
Ikhtisar Utama
LA6 LA7 LA8
Sambutan Presiden dan CEO
Tentang Laporan Ini
Jumlah Perwakilan Karyawan Dalam Kepengurusan Komite K3LL Uraian
•
Tahun 2010 2
2011 1
2012 2
Kesehatan Kerja
3
3
3
Lindung Lingkungan
2
2
2
Total
7
6
7
Keselamatan Kerja
Tugas Komite Keselamatan Kerja, mencakup: • Membahas/mendiskusikan setiap permasalahan Kesehatan dan Keselamatan kerja serta lingkungan (K3LL) meliputi kegiatan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan dan atau penyakit yang timbul akibat hubungan kerja; • Mengadakan investigasi kasus kecelakaan kerja yang meliputi keselamatan fasilitas produksi, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan; • Memberikan penilaian kinerja K3-LL yang meliputi standardisasi, keselamatan fasilitas produksi, keselamatan kerja dan lingkungan; • Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program di bidang K3LL; Untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas tersebut, Komite K3 melakukan rapat berkala.
Program-Program K3 Di Tahun 2012 Berbagai program strategis terkait K3 yang direalisasikan di tahun 2012 sesuai hasil-hasil evaluasi Komite K3, mencakup: • Penyiapan seluruh dokumen administrasi mengenai kegiatan operasional berbasis K3 sesuai standar terakreditasi OHSAS 18001:2007 untuk menghadapi audit surveillance mengenai ketaatan penerapan standar sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 di tahun 2012. • Penggantian dan pembelian peralatan keselamatan dan APAR standar di seluruh fasilitas sumur produksi uap dan area pembangkitan. • Pemberian/penggantian peralatan keselamatan standar (safety device) bagi seluruh pegawai yang bertugas di lapangan. • Peningkatan kompetensi organisasi dan sumber daya manusia berbasis K3 melalui pelatihan mengenai K3. Tujuannya adalah memotivasi pegawai dalam semua jenjang manajerial (dimulai dari lini manajemen) untuk menumbuhkan perhatian dan perilaku yang mendahulukan aspek keselamatan dan kesehatan kerja; Untuk maksud tersebut kami melaksanakan berbagai training mengenai aspek-aspek K3 dan Lingkungan yang diikuti oleh 160 Peserta dengan total 1.020 jam pelatihan.
94
Laporan Keberlanjutan 2012
Meminimalisir Dampak Lingkungan
•
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Mengundang nara sumber yang kompeten di bidang pengelolaan K3 bidang ketenaga listrikan dan sumur produksi uap panas bumi untuk menjadi instruktur/pengawas pelaksanaan kegiatan operasi berbasis K3 di area operasi lapangan Wayang Windu. Melakukan latihan-latihan rutin operasi penanggulangan kebakaran dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Statistik Kinerja K3 Tahun 2012 Meski ada ketetapan prosedur kerja yang sangat memperhatikan keselamatan para pegawai dan lingkungan, namun kegiatan operasional yang berada di kawasan terpencil di lepas pantai berisiko menimbulkan kejenuhan yang memicu sikap kurang waspada, sehingga menyebabkan kecelakaan kerja. Jumlah Peristiwa Kecelakaan Kerja Tingkatan Ringan Sedang Berat Meninggal Dunia Total
2010 12 1 0 0 13
Uraian 2011 5 1 1 0 7
2012 10 2 0 1 13
Peningkatan frekuensi kejadian kecelakaan kerja di tahun 2012 tidak membuat jam kerja hilang ikut meningkat. Hal tersebut karena tingkat keparahan kejadian kecelakaan kerja menurun, yakni hanya jenis kecelakaan ringan, sehingga jumlah jam kerja tidak hilang meningkat dari 725.527 jam kerja di tahun 2011 menjadi 932.088 di tahun 2012. Adapun perhitungan tingkat Incident Rate (IR) dan Frequency Rate (FR) dari kondisi tersebut adalah sebagai berikut. Incident Rate (IR) and Frequency Rate (FR) Uraian IR FR
Tahun 2010 2011 2012 0,00000 0,00001 0,00001 0,00 1,38 1,07
Untuk meminimalisasi kejadian kecelakaan kerja di masa-masa mendatang, kami melaksanakan berbagai kegiatan meliputi: • Sosialisasi dan mewajibkan setiap pegawai agar mematuhi seluruh prosedur kerja sesuai SOP berbasis K3 dalam melaksanakan tugas. • Melakukan analisis terhadap setiap terjadinya kecelakaan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari. • Memperketat ketentuan rotasi pegawai.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
KESEHATAN KERJA Sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundangan, kami juga memperhatikan kesehatan para pegawai dan keluarganya. Untuk menjaga kesehatan para pegawai, kami merealisasikan berbagai kegiatan peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja. Peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja dilakukan dengan memberikan pendidikan, pelatihan, konseling, pencegahan dan pengontrolan terhadap risiko terjangkitnya berbagai penyakit serius maupun penyakit menular, seperti demam berdarah, malaria dan sebagainya. Kegiatan kesehatan kerja yang kami lakukan meliputi:
2.10 LA7 LA8 LA9 SO10
Kegiatan Dalam Mendukung Terciptanya Kesehatan Kerja tahun 2012 Jenis Kegiatan
Karyawan
Jumlah Peserta
Masyarakat
Promotif/penyuluhan Sengatan lebah Kawasan bebas rokok Dampak adiksi rokok Gaya hidup sehat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) HIV AIDS di SMA Pangalengan HIV AIDS di tempat kerja Preventif/Pencegahan Pemantauan perokok Pemantauan aktivitas olahraga Pemantauan diet Pelatihan P3K
Ada berupa town hall Ada berupa town hall Ada berupa town hall Ada berupa town halll Ada berupa in house training
51 orang 50 orang 47 orang 55 orang 110 orang
Berupa town hall and SHE briefing
42 orang
ada ada ada ada
34 orang Semua karyawan 20 orang 55 orang
14 kontraktor
Kami membagi pengelolaan kegiatan kesehatan kerja menjadi kesehatan kerja yang bersifat medis dan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja. Kesehatan kerja yang bersifat medis kami laksanakan dengan pola kerja sama dengan berbagai RS swasta maupun pemerintah dengan fasilitas yang memadai di dekat area opreasional di Pangalengan atau Bandung maupun kantor Pusat, Jakarta. Kegiatan yang dilakukan mencakup pemeriksaan kesehatan berkala pegawai sesuai ketentuan (UU Ketenaga Kerjaan) dan ketentuan sebagaimana tertuang pada butir PKB, penyuluhan/ceramah kesehatan untuk karyawan dan keluarga karyawan dan lain-lain. Sedangakan pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja, kami koordinasikan melalui satuan kerja K3 dengan kegiatan meliputi: pengukuran kebisingan, perawatan sanitasi, pengukuran tingkat emisi dan lain-lain.
PENGHARGAAN Prestasi pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sepanjang tahun 2012 tersebut membuahkan penghargaan terkait K3, mencakup “Platinum Award” Program P2-HIV –AIDS di tempat kerja untuk tahun 2012 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
95
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
TENTANG KAMI Sekilas Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
96
98
Milestone
100
Visi, Misi & Nilai-Nilai Perusahaan
102
Saham Perseroan
102
Sosialisasi & Upaya Pencapaian Visi dan Misi Perseroan
102
Rencana Strategis
103
Grup Usaha
103
Struktur Organisasi
104
Peta Operasional Perusahaan
104
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
97
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
SEKILAS STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) LTD
K
ami, Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd atau disingkat SEGWWL adalah Perusahaan Swasta Nasional yang didirikan tahun 1994 dengan bidang usaha ekplorasi dan eksplorasi panas bumi sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik panas (PLTP) dalam pola kontrak operasi bersama (Joint Operation Contract) dengan PT Pertamina Geothermal Energy di areal kelolaan, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Perusahaan didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan bentuk usaha tetap di Indonesia. Produk yang dihasilkan Perusahaan adalah listrik bertegangan 227 MW yang berasal dari unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu. Listrik ini dijual kepada PT PLN (Persero) untuk memasok sebagian kebutuhan jaringan transmisi Jawa-Bali-Madura.
98
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Kegiatan panas bumi untuk produksi listrik dimulai tahun 1990 dengan beroperasinya pembangkit Unit 1 dengan kapasitas 110 MW. Kapasitas produksi tenaga listrik kemudian meningkat dengan beroperasinya pembangkit Unit 2 berkapasitas 117 MW. Kedua unit pembangkit tersebut didukung dengan sejumlah sumur produksi uap yang hingga tahun 2012 berjumlah 51 buah. Seluruh daya listrik yang dihasilkan, langsung dijual ke PT PLN (Persero) sebagai pelanggan tunggal, menggunakan instalasi interkoneksi ke jaringan transmisi PLN di lokasi operasional dengan besaran tegangan 150 KV. Daya listrik tersebut selanjutnya menjadi bagian dari jaringan interkoneksi Jawa, Bali dan Madura. Kami tengah menyelesaikan tahap eksplorasi pemboran sumur baru dan menambah sumur produksi uap untuk digunakan sebagai sumber tenaga bagi pembangkit unit 3 berkapasitas 127 MW di masa mendatang. Sehingga jika rencana tersebut terealisir, total kapasitas produksi listrik PLTP SEGWWL di masa mendatang akan meningkat menjadi 354 MW. Kami juga tengah berupaya mengembangkan potensi panas bumi di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara yang akan dikelola oleh PT Star Energy Geothermal Halmahera, dengan perkiraan kapasitas daya listrik sebesar 2x5 MW.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
99
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
MILESTONE 1997
1991 First well spud; WWA1 drilled by Pertamina Discovered commercial geothermal resources
Proven energy notice submitted for 400MW
Dec 1994
Aug 1999
JOC and ESC signed
Pembangunan Unit 1 selesai
1996 1985 Geology and geophysics survey
1994 Establishment of Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
100
Laporan Keberlanjutan 2012
Proven energy notice submitted for 220MW Development notices submitted for 220MW
May 2000 Commissioning Unit-1
Jun 1997 EPC Contract signed with Sumitomo Corporation
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
2.1 2.2 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9
Jun 2000 2007
Unit-1 commercial operation
Nov 2004 Star Energy acquired 100% of shares
EPC Contract signed with Sumitomo Corp. for Unit-2 development
Feb 2008 Change company name MNL to SEGWWL
2006 Jan 2001 Financing bank taken over under the management of Unocal
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Dec 2008
Completed Amendment ESC and JOC
Commissioning Unit-2
Mar 2009 Unit-2 commercial operation
Laporan Keberlanjutan 2012
101
Ikhtisar Utama
2.6 2.8
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
VISI
MISI
Menjadi perusahaan produsen energi yang disegani, memiliki pertumbuhan tercepat di Indonesia melalui penciptaan nilai yang seimbang dengan pemenuhan harapan dari para investor, pegawai, negara dan komunitas sekitar.
1. Menjadikan perusahaan internasional dengan jiwa Asia dan Indonesia di dalamnya.
To become the most respected, fastest growing energy producer in Indonesia by creating competitive and balance value for our investors, our employees, the country and community
2. Meraih berbagai kesuksesan bersama dengan para pemangku kepentingan. 3. Peduli pada standar tinggi tinggi keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Tidak menyakiti siapapun dan peduli pada Lingkungan.
SAHAM PERSEROAN Seluruh saham Perusahaan dimiliki oleh Star Energy Holdings Pte Ltd. Selama periode pelaporan tidak ada perubahan kepemilikan yang signifikan terkait dengan kepemilikan saham Perusahaan.
SOSIALISASI dan UPAYA PENCAPAIAN VISI dan MISI PERSEROAN Untuk menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan, kami mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh pegawai secara periodik. Proses penerimaan, evaluasi kinerja pegawai, promosi dan rotasi merupakan salah satu momen yang biasa kami gunakan untuk melakukan proses sosialisasi visi, misi dan nilai-nilai perusahaan tersebut.
102
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
1.1 2.3 4.8
NILAI-NILAI PERUSAHAAN Kami telah merumuskan dan berupaya menanamkan nilai-nilai budaya yang kuat dalam menjalankan usaha dan menjalin hubungan yang berkesinambungan dengan para pemangku kepentingan, dengan rumusan nilai-nilai Perusahaan yang disingkat menjadi BRIGHT STAR, sebagai berikut: •
Balance Value for Stakeholders -- Strive for a balanced outcome for all stakeholders when we think, act and make decisions
•
Respect People -- Value and respect each other -- Value for differences -- Find value in all ideas
•
Innovative and Entrepreneurial -- Be creative -- Look for opportunities -- Make the best decision -- Have a sense of business -- Create value -- Challenge the status quo -- Willing to take risk -- Think critically
•
Go The Extra Mile -- Strive for excellence -- Work smarter -- Beat your deadline -- Be proactive -- Seek out the best process
•
Honesty and Integrity -- Act professionally & ethically -- Be honest and trustworthy -- Be committed -- Walk the talk -- Adhere to high business ethical standards
•
Teach Yourself Daily -- Create learning opportunities -- Be an active learner -- Seek feedback -- Be Proactive
•
Safety Health & Environment -- Comply with or exceed safety, health & environmental policy, laws and regulations -- Maintain a high level of SHE working competence and awareness.
•
Team Work -- Value contribution of others -- Value the differences -- Think and act as a team -- Shares information -- Communicate often
•
Awareness of Costs -- Work effectively and efficiency -- Sense of urgency -- Sense of ownership -- Make continuous improvements
•
Relationship Are Important -- Work in harmony -- Seek balance between results and relationships -- Build win-win partnership
RENCANA STRATEGIS Untuk mencapai tujuan di atas, kami telah menetapkan program pengembangan yang kami wujudkan dalam beberapa inisiatif strategis mencakup: peningkatan efisiensi operasional, partisipasi pada upaya reduksi GRK (GHG/green house gas), pengembangan kompetentsi SDM, pengelolaan lingkungan, eksplorasi dan pembangunan stasiun pembangkit baru atau peningkatan pembangkit eksisting dan pengembangan komunitas. Berbagai insisiatif strategis yang dilakukan di luar kegiatan operasional ditujukan untuk membangun citra positif dan menunjukkan kepedulian perusahaan pada persoalan di sekitar wilayah operasional.
GRUP USAHA SEGWWL saat ini tidak memiliki anak usaha sendiri. SEGWWL memiliki perusahaan afiliasi/asosiasi, yang merupakan anak usaha dari Star Energy Holdings Pte Ltd di bidang geothermal, yakni Star Energy Geothermal (Jailolo) Ltd.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
103
Ikhtisar Utama
2.3 2.5 2.6 2.7 4.1
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
STRUKTUR ORGANISASI
PRESIDENT & CEO
SECRETARY
CHIEF FINANCIAL OFFICER
VICE PRESIDENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
VICE PRESIDENT COMMERCIAL
VICE PRESIDENT EXTERNAL RELATION & SECURITY
VICE PRESIDENT DEVELOPMENT & ENGINEERING
PETA OPERASIONAL PERUSAHAAN Kegiatan operasional SEGWWL berlangsung di area pegunungan, kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yakni di desa Margamukti, dikenal juga dengan blok panas bumi Wayang Windu. Area operasional berjarak kurang lebih 40 km arah selatan Bandung. Kegiatan pembangkitan listrik dilakukan melalui 2 stasiun pembangkit panas bumi (PLTP) Unit 1 dan Unit 2 berkapasitas total 227 MW, yang didukung oleh 51 sumur (2011: 23 sumur).
104
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
VICE PRESIDENT HRD & GENERAL SERVICES
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
SR MANAGER SHE
VICE PRESIDENT OPERATIONS
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
SR MGR. INTERNAL AUDIT & RISK MANAGEMENT
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
SR MANAGER LEGAL COUNSEL
VICE PRESIDENT EXPL. & NEW VENTURE
KEUNTUNGAN PLTP • “Green Energy”, energi yang bersih dan aman • Energi Terbarukan dan Sustain • Konservasi BBM fosil dan kontribusi terhadap keberagaman sumber energi • Menunjang pembangunan dan pengembangan daerah remote
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
105
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
TATA KELOLA
BERKELANJUTAN
106
Tujuan dan Target Penerapan Tata Kelola Terbaik
109
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola
109
Pengelolaan Risiko
110
Komitmen Prakarsa Eksternal
111
Etika Bisnis/Business Ethic
111
Manajemen Pemangku Kepentingan
112
Perkara Hukum yang dihadapi
113
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
107
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Memastikan keberlanjutan usaha melalui penerapan prinsip-prinsip dasar tata kelola yang baik secara konsisten, penerapan sistem manajemen terintegrasi, serta menjunjung tinggi etika bisnis dan etika dalam berinteraksi dengan seluruh pemangku kepentingan
108
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
TUJUAN dan TARGET PENERAPAN TATA KELOLA TERBAIK
S
EGWWL meyakini bahwa penerapan best practices GCG akan meningkatkan kepercayaan pelanggan, para mitra bisnis, meningkatkan nilai perusahaan sekaligus menjamin keberlangsungan usaha serta akan memberi hasil maksimal pada upaya pemenuhan harapan seluruh pemangku kepentingan secara efektif, efisien, transparan dan oleh karenanya meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari. Mengingat besarnya pengaruh yang dapat ditimbulkan dari implementasi praktik tata kelola terbaik bagi keberlangsungan usaha SEGWWL, kami bertekad secara konsisten memperbaiki dan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola terbaik pada seluruh aspek kegiatan Perusahaan. Peningkatan tersebut dilakukan melalui penerapan secara konsisten lima prinsip dasar GCG yakni: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran. Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas implementasi GCG tersebut, kami telah melengkapi beberapa pranata yang diperlukan, meliputi: • Perjanjian Kerja Bersama berisi aturanaturan pokok yang mengikat pegawai dalam menjalankan, memenuhi kewajiban sebagai pegawai dan mematuhi peraturan-peraturan kepegawaian. • Pedoman Perilaku, yang berisi pedoman berperilaku dalam berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal dan tata pergaulan profesional di lingkungan Perusahaan.
STRUKTUR dan MEKANISME TATA KELOLA PEMEGANG SAHAM dan DIREKSI Sebagai perusahaan yang didirikan di British Virgin Islands yang menganut sistim Single Board, struktur organisasi dan tata kelola SEGWWL terdiri dari Pemegang Saham dan Direksi. Direksi adalah pengurus operasional Perusahaan seharihari. Mekanisme pengambilan keputusan ada pada Direksi. Mengenai hal-hal tertentu yang dapat diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Pemegang Saham mengadakan Rapat Umum
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan setahun sekali dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa apabila diperlukan. Direksi (yakni President & Chief Executive Officers dan Chief of Financial Officer) diangkat dan diberhentikan melalui keputusan Rapat Direksi.
4.1 4.2 4.3 4.5 4.6 4.7 4.9 4.10
Jumlah remunerasi Direksi, dievaluasi dan diputuskan dalam Rapat Direksi. Penetapan remunerasi (termasuk bonus) Direksi juga mempertimbangkan ukuran kinerja di bidang ekonomi, kinerja lingkungan dan sosial, termasuk dalam mengelola risiko dan memanfaatkan peluang usaha sebagaimana ditetapkan dalam KPI.
PENGAWASAN INTERNAL SEGWWL menerapkan pengawasan internal sebagai bagian dari implementasi asas akuntabilitas dan transparansi dari prinsip dasar GCG. Melalui Departemen Internal Audit, manajemen memberikan jaminan atas efektivitas dan efisiensi operasi, pelaksanaan seluruh standar operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundangundangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Uraian pelaksanaan tugas, tanggung jawab, wewenang dan mekanisme pelaporan hasil-hasil audit, seluruhnya telah tercantum dengan jelas dalam Internal Audit Charter yang menjadi pedoman personel Internal Audit dalam melaksanakan tugas-tugas audit. Internal Audit tersebut telah disetujui dan disahkan oleh Direksi dan diketahui oleh Pemilik Perusahaan. Selain berpedoman kepada Audit Internal Charter tersebut, dalam melaksanakan tugas-tugasnya, personel internal audit kami senantiasa mengacu kepada standards of the professional practice of internal auditing yang dikeluarkan oleh IIA (Institute of Internal Auditing). Selain itu, untuk menjamin kepatuhan kegiatan operasional kami terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku, beberapa referensi aturan juga dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan kegiatan audit, yakni: Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Code of Conduct, Sarbanes-Oxley, COSO Frameworks, Enterprise Risk Management dan lain-lain.
Laporan Keberlanjutan 2012
109
Ikhtisar Utama
4.9 4.11 4.12 EC9 SO3 SO4
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil audit sesuai dengan standar audit yang berlaku, personil Auditor Internal senantiasa meningkatkan kompetensi melalui berbagai pendidikan baik pendidikan berjenjang sertifikasi profesi auditor internal termasuk diklat bidang operasional. Auditor di unit Internal Audit telah dibekali dengan pendidikan khusus mengenai tindakan korupsi dan upaya pencegahannya. Selain personalia Internal Audit, hampir seluruh personalia pegawai di bidang keuangan telah dibekali pendidikan mengenai pencegahan korupsi, fraud dan pelanggaran sejenis lain.
Meminimalisir Dampak Lingkungan
SISTIM MANAGEMENT SEGWWL SEGWWL saat ini menerapkan beberapa standar operasi terakreditasi, yakni ISO 14001: 2004 untuk pengelolaan lingkungan, OHSAS 18001: 2007 untuk keselamatan dan kesehatan kerja, selain standar operasi lain yang belum terakreditasi, seperti standar operasi manajemen mutu, standar operasi perawatan dan sebagainya. Untuk memudahkan sistem administrasi seluruh standar operasi tersebut, kami berupaya mengintegrasikan seluruh standar operasi dalam satu kesatuan yang kami namakan Sistim Management SEGWWL. Sistem terpadu dalam WWMS adalah upaya efektif dalam memastikan peningkatan kinerja operasional, termasuk kinerja pengelolaan lingkungan. Dalam kegiatan operasional harian, kesinambungan yang dimulai tahap PLANNING dengan proses
110
Laporan Keberlanjutan 2012
Pengembangan Masyarakat
analisa resiko lingkungan (Hazard Identification & Risk Assesment/HIRA), IMPLEMENTATION dengan berbagai standar prosedur, CHECK dengan Internal Audit maupun Eksternal Audit (seperti Audit PROPER, ISO 14001, OHSAS 18001, audit oleh BPLH Kabupaten Bandung, Dinas EBTKE, dan lain-lain) dan ACTION sebagai perwujudan tindakan perbaikan berkelanjutan melalui proses Performance Improvement Request. Penerapan Sistem Management SEGWWL dengan konsisten merupakan bagian dari upaya serius yang kami lakukan untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola terbaik.
Untuk mencegah dan meminimalkan tindakan tercela tersebut, secara periodik dilakukan pemeriksaan terhadap unit-unit kerja yang rawan terhadap tindak pidana korupsi, seperti bagian pengadaan, pemeliharaan dan keuangan, atau sekitar 15% dari total bagian atau divisi di SEGWWL. (SO2) Perusahaan menerapkan sanksi tegas berupa pemberhentian dari status pegawai disertai proses hukum atas setiap tindakan yang terindikasi kuat merupakan jenis perbuatan korupsi. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas di bidang pencatatan transaksi keuangan, SEGWWL juga menerbitkan laporan keuangan yang di audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang kompeten. Untuk menjaga independensi laporan keuangan dimaksud, setiap anggota manajemen SEGWWL dilarang menjadi pegawai atau pernah menjadi pegawai KAP sampai beberapa periode sebelum dan sesudah penugasan KAP dimaksud.
Mitigasi Gas Rumah Kaca
SEGWWL Policy Statement
Policies, Planning & Guidelines Manual
Management Procedures
SOP’s and Operational Guidelines
HIRA’s SHEQ Objectives, Targets & Mgt. Programs Project SHEQ Plans
Standard Forms Checklists Records
PENGELOLAAN RISIKO SEGWWL menyusun dan menerapkan Kebijakan Pengelolaan Risiko sebagai bagian dari sistem pengendalian internal dengan tujuan akhir meminimalisasi potensi kerugian dan menjaga keberlangsungan usaha. Pengendalian risiko yang mendapat perhatian utama adalah risiko kecelakaan kerja yang sangat erat kaitannya dengan risiko kerusakan lingkungan. Selain risiko kecelakaan kerja, risiko-risiko lain yang dikelola dan dimitigasi dengan seksama adalah risiko finansial, risiko kesalahan analisa pada proses eksplorasi dan risiko operasional pada tahapan pemboran maupun pada tahapan pembangkitan tenaga listrik. Upaya mitigasi yang dilakukan adalah membentuk Manajemen Pengendalian Risiko yang melakukan rapat evaluasi terhadap tindak lanjut rekomendasi mitigasi risiko secara rutin.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Manajemen Dampak dan Risiko
Environment • Limbah cair • Emisi udara • Limbah padat • Sembur liar sumur dan saluran pipa • Konsumsi dan pengembalian air
Community • Bahaya gas hydrogen sulfide (h2s) • Keamanan infrastruktur • Dampak terhadap sumber air
KOMITMEN PRAKARSA EKSTERNAL Perusahaan berperan aktif pada bebeberapa prakarsa eksternal yang dilakukan sebagai bentuk respon atas perubahan iklim, yakni pelaksanaan mekanisme pembangunan bersih (Clean Development Mechanism/ CDM), sebagai implementasi Protokol Kyoto yang telah disepakati Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No.17/2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol pada The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Perusahaan juga berperan aktif pada upaya menciptakan iklim investasi di bidang pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkitan tenaga listrik, melalui organsiasi: • Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) • Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) • Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).
•
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Referensi Silang Dengan GRI
Risiko-risiko • Politik • Sembur liar sumur • Gempa bumi • Terorisme • Kerusakan peralatan
2.10 SO3 SO2 SO7 HR1 HR2 HR3 HR9
menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan petugas investigasinya. Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi SEGWWL menerapkan larangan pemberian maupun penerimaan hadiah dan donasi baik oleh pihak di dalam maupun di luar lingkungan Perusahaan. Larangan ini kami terapkan untuk menegakkan independensi pengambilan keputusan sekaligus meminimalisir potensi terjadinya benturan kepentingan yang dapat menurunkan kepercayaan partner usaha terhadap integritas Perusahaan.
•
ETIKA BISNIS/BUSINESS ETHIC Selain sebagai bagian dari implementasi praktik terbaik GCG, penerapan etika bisnis yang lazim berlaku di tatanan internasional tersebut adalah bentuk komitmen Perusahaan dalam menjaga kepercayaan dan menjaga hubungan bisnis jangka panjang. Beberapa contoh penerapan etika bisnis yang diberlakukan dengan konsisten di SEGWWL, mencakup. • Sistim Pelaporan Pelanggaran Terkait dengan usaha penerapan good corporate governance, termasuk didalamnya pemberantasan korupsi, suap dan praktik kecurangan lainnya, saat ini SEGWWL tengah mempersiapkan implementasi kebijakan sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblower system) sebagai tindak lanjut atas tuntutan transparansi, akuntabilitas dan fairness hubungan bisnis. Untuk mendorong keberanian saksi pelapor, maka kami akan menetapkan prosedur yang mampu
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Asuransi standar proyek panas bumi
Health and safety • Gas panas bumi • Keterbatasan ruang • Panas • Kebisingan
Tata Kelola Keberlanjutan
Kebijakan Investasi, Pengadaan Barang dan/atau Jasa SEGWWL menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan efisien, terbuka, bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sebagai bentuk komitmen dan prinsip usaha kami yang menjunjung tinggi praktik-praktik bisnis yang fair dan anti monopoli. Pada prosedur pemilihan kontraktor dengan nilai substansial, seperti pada proyek pemboran eksplorasi dan eksploitasi, kami menysaratkan klausul pemenuhan dan penghormatan terhadap HAM serta hanya mempertimbangkan perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam hal penghormatan terhadap HAM.
•
Penghormatan terhadap Komunitas Lokal Dalam mengembangkan area kelolaan yang berada di wilayah-wilayah terpencil, SEGWWL juga menghargai hak-hak masyarakat lokal.
Laporan Keberlanjutan 2012
111
Ikhtisar Utama
4.4 4.14 4.15 4.16 4.17 SO5 SO6
•
•
112
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Sebelum pelaksanaan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi, kami senantiasa melakukan serangkaian studi analisis dampak lingkungan secara menyeluruh, termasuk kehidupan sosial budaya komunitas lokal terdekat. Dengan komitmen dan berbagai program tersebut, sepanjang tahun pelaporan, tidak pernah terjadi pelanggaran terhadap hak-hak komunitas lokal di dekat tempat kegiatan operasional berlangsung. Keterlibatan Politik dan Kebijakan Publik SEGWWL dengan tegas melarang penggunaan dana atau aset Perusahaan untuk kepentingan partai politik atau calon dari partai politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan juga tidak pernah terlibat dalam penyusunan maupun pembuatan kebijakan publik, namun terbatas pada usulan perubahan peraturan investasi di bidang pembangkitan listrik berbasis panas bumi yang disalurkan melalui asosiasi investor/perusahaan yang bergerak di bidang geothermal. Keterlibatan lainnya hanyalah pada usulan pelaksanaan program Pengembangan Komunitas yang diupayakan dapat bersinergi dan saling mendukung dengan program pembangunan masyarakat desa terpencil yang digagas dan/atau dilaksanakan oleh Pemerintah/ Pemerintah Daerah. Penyampaian Pendapat kepada Direksi SEGWWL memberikan hak kepada pegawai untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan saran-saran kepada Direksi melalui mekanisme formal seperti rapat-rapat Serikat Pekerja dengan Manajemen atau rapat-rapat kerja perusahaan. Mekanisme ini ditujukan agar hubungan dengan pemangku kepentingan internal, khususnya manajemen dengan pegawai menjadi semakin kondusif, dan berdampak positif pada upaya meningkatkan kinerja Perusahaan.
Laporan Keberlanjutan 2012
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGAN Keberlanjutan usaha jangka panjang mengandung makna keberhasilan dalam membina hubungan harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan. Hubungan harmonis tersebut sangat erat kaitannya dengan kemampuan manajemen beserta segenap jajarannya dalam berinteraksi, menyelenggarakan hubungan positif yang memberi mutual benefit, dan kemampuan memenuhi harapan para pemangku kepentingan dengan resources yang tersedia. SEGWWL berupaya menciptakan hubungan harmonis tersebut melalui penyelenggaraan manajemen pemangku kepentingan yang berkualitas. Untuk maksud tersebut, kami telah mengidentifikasi dengan seksama grup pemangku kepentingan utama yang memiliki pengaruh dominan terhadap keberlangsungan usaha. Para pemangku kepentingan tersebut adalah: pelanggan, pegawai, Pemerintah/ Regulator, mitra kerja/kontraktor/pemasok (vendor), PGE, LSM dan komunitas sekitar. Melalui mekanisme pelibatan terbatas tersebut kami dapat memahami harapan para pemangku kepentingan dengan jelas. Di lain pihak, para pemangku kepentingan dapat mengetahui sampai dimana upaya yang telah kami lakukan dalam memenuhi harapan tersebut, mengetahui hambatan utama yang kami hadapi, bahkan dapat mengantisipasi sampai berapa jauh harapannya terpenuhi.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Ringkasan Manajemen Pemangku Kepentingan
SO4
Pemangku Kepentingan Pemegang saham
Metode Pendekatan dan Frekuensi Pertemuan - RUPST/1 x setahun - RUPSLB/Disesuaikan
Direksi
Kegiatan operasional Rapat Direksi dilakukan sesuai kebutuhan operasional perusahaan. perusahaan. Setiap bulan Direksi mengadakan pertemuan rutin khusus membicarakan kegiatan operasional.
Fokus Perhatian Laporan tahunan kepada pemegang saham
Pelanggan (PLN)
Pertemuan Koordinasi operasi dan pemeliharaan rutin bulanan
- Jadwal pemeliharaan pembangkit - Pembebanan pembangkit
Pegawai
Pertemuan townhall, Gathering, Outbound Training Workshop dan seminar Mentoring dan coaching; Frekuensi disesuaikan Pertemuan pembahasan Rencana Anggaran dan Biaya, WP & B (kuartalan) Pertemuan (gathering) tahunan Audit SHE Plan setiap kuartal atau semester - Pertemuan dengan unsur Pemerintah - Partisipasi di dalam programprogram pemerintah yang sejalan dengan program perusahaan - Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan transparan dan komprehensif melalui pertemuan regular antar lintas lembaga dan forum FGD (Forum Group Discussion) - Rapat eksekusi setiap enam bulan - Program tata hubungan komunitas - Pertemuan pemangku kepentingan 2 kali setahun - Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan transparan dan komprehensif melalui bulletin 4 bulanan &pertemuan regular antar lintas lembaga dan forum FGD (Forum Group Discussion) - Membentuk Tim Penyuluh yang beranggotakan perwakilan elemen masyarakat sebagai jembatan mediasi anatara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya - Partisipasi dalam forum multi pemangku kepentingan dan inisiatif dialog langsung dalam berbagai konferensi maupun pertemuan - Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan transparan dan komprehensif melalui bulletin 4 bulanan dan pertemuan regular antar lintas lembaga dan forum FGD (Forum Group Discussion)
Program pengembangan aset strategis jejaring pekerja
PGE
Kontraktor/Mitra Kerja (Vendor/ Supplier) Pemerintah/Pemda
Masyarakat Lokal
LSM
Tindak Lanjut Persetujuan Laporan keuangan dan kegiatan Direksi dalam mengelolan perusahaan dimana dieprlukan persetujuan RUPS. Persetujuan laporan Tahunan dan hal–hal lain dimana diperlukan keputusan Rapat Direksi. - Mengirimkan surat jadwal pemeliharaan pembangkit ke PLN. - Mengirimkan rencana pembabanan pembangkitan secara bulanan dan mingguan Memberi masukan programprogram kepada perusahaan untuk pengembangan pekerja
Realiasi program kerja agar dijelaskan dalam presentasi Evaluasi kinerja
Memuat Realisasi program dalam presentasi berikut foto dokumentasinya. Memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja
Mekanisme dalam memberikan informasi
- Memenuhi peraturan pemerintah - Melakukan kerjasama dalam riset dan program pengembangan sosial ekonomi demi menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kontribusi untuk masyarakat melalui program-program pengembangan berbasis masyarakat (ekonomi, pendidikan, kesehatan)
Melakukan aktivitas bersama masyarakat (kesehatan, dan lingkungan)
Informasi pemenuhan peraturan pemerintah
Memberikan dan menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan transparan
Memberikan dan menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan transparan
PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI Sepanjang tahun pelaporan 2012, sebagai hasil konsistensi dalam mematuhi seluruh peraturan perundangan dan ketentuan kontrak kerjasama maupun penjualan produk dengan para pelanggan, SEGWWL tidak menghadapi perkara hukum.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
113
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
RINGKASAN PROYEK PENGEMBANGAN LAPANGAN GEOTHERMAL JAILOLO
114
Sekilas Lapangan Panas Bumi Jailolo Tahun 2012
116
Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L)
119
Hubungan & Pengembangan Masyarakat
119
Penggunaan Tenaga Kerja
119
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
115
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
SEKILAS LAPANGAN PANAS BUMI JAILOLO TAHUN 2012
116
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
L
apangan panas bumi Jailolo terletak di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara dengan luas WKP 13.580 Ha berdasarkan Kep. Men. ESDM No. 1787 K/33/MEM/2007 tanggal 23 Mei 2007.
Tentang Kami
• • • •
Berdasarkan keputusan Bupati Halmahera Barat No. 179 Tahun 2009 tertanggal 9 Desember 2009, telah diberikan IUP kepada PT Star Energy Geothermal Halmahera (SEGH) untuk pengelolaan lapangan panas bumi Jailolo dalam rangka memproduksi listrik yang meliputi kegiatan: 1. Eksplorasi 2. Studi kelayakan & 3. Ekploitasi Proyek panas bumi Jailolo termasuk ke dalam ‘Crash Program’ Pemerintah 10.000 MW Phase II yang harus sudah menghasilkan listrik pada tahun 2016. Pengembangan lapangan panas bumi Jailolo direncanakan secara bertahap yang disesuaikan dengan potensi panas bumi yang tersedia dan kebutuhan listrik di Jailolo dan sekitarnya. Pada tahap I, berdasarkan program yang diajukan pada dokumen lelang, akan dibangun pembangkit listrik panas bumi 2x5MW (Unit-1 & 2) di Jailolo. Pembangkit listrik Unit-1 sebesar 5 MW diharapkan sudah dapat memproduksi listrik (COD) pada kwartal-1 tahun 2016. Berdasarkan dokumen lelang tender ESDM, potensi panas bumi lapangan Jailolo adalah sekitar 75 MW. Tahap ekplorasi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui lebih pasti tentang besarnya cadangan dan karakteristik fluida panas bumi dalam rangka pengembangan listrik di lapangan panas bumi Jailolo. Pada tahun 2009 dan 2010, SEGH telah melakukan survey dan studi lebih detail mengenai geologi, geokimia, dan geo-fisik (MT, TDEM dan gravity). Dari survey geosciences yang telah dilakukan, lapangan panas bumi Jailolo dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
•
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Batuan reservoir sistem panas bumi merupakan produk gunung api tersier Sumber potensial panas bumi berkaitan dengan produk gunung api muda (kuarter) Perkiraan temperatur reservoir sekitar 195-212°C (medium temperatur) Lapangan panas bumi Jailolo memiliki persyaratan sistem panas bumi yang dapat dikembangkan dengan potensi cadangan lebih dari 50 Mwe Daerah potensial panas bumi berada di sekitar Desa Idamdehe dan Desa Idamdehe Gamsungi
Pada tahun 2011 kegiatan pengembangan lapangan panas bumi Jailolo masih berada pada tahap eksplorasi yang merupakan kelanjutan dari kegiatan yang dilakukan pada tahun 2010 yang masih menitik-beratkan kepada survei dan studi untuk mengkonfirmasi tentang cadangan panas bumi, persiapan pekerjaan sipil, persiapan pemboran, UKL/UPL dan ‘Environmental Baseline Study’, serta studi kelayakan. UKL/UPL dan ‘Environmental Baseline Study’ sudah diselesaikan pada tahun 2011, sedangkan survei dan studi untuk mengkonfirmasi tentang cadangan panas bumi, persiapan pekerjaan sipil, persiapan pemboran dan studi kelayakan. 1. Survey & study untuk mengkonfirmasi cadangan panas bumi • Studi tentang estimasi sumber panas bumi, produktifitas sumur dan karakteristik reservoir • Pembuatan rencana trayek sumur, penentuan tapak pemboran, serta penyusunan prognosis geologi • Pemrosesan ulang data magnetotelluric (MT) untuk meningkatkan tingkat kepercayaan (‘level of confidence’) • Finalisasi penentuan target sumur eksplorasi dan penyusunan prognosis geologi • Pembuatan desain tapak pemboran dan desain tapak pendukung operasi pemboran
Laporan Keberlanjutan 2012
117
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
2.
Persiapan pemboran dan pekerjaan sipil • Persiapan SOW (Scope of Work) basic design untuk kegiatan pemboran eksplorasi • Survei lapangan untuk kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan pemboran, terutama penentuan dermaga yang akan digunakan dalam kegiatan mobilisasi peralatan pemboran • Survei lokasi tempat pengambilan air (water intake) untuk keperluan pemboran • Survei lokasi untuk pemetaan strategi logistik selama operasi pemboran • Persiapan ‘preliminary basic design’ untuk pekerjaan sipil • Pekerjaan topographical & geotechnical survey • Pemasangan stasiun cuaca (weather station) di Idamdehe
3.
Study kelayakan Studi kelayakan dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan proyek panas bumi Jailolo baik secara teknis, ekonomis maupun lingkungan yang merupakan pra-syarat sebelum melakukan kegiatan yang mempunyai dampak (impact) yang besar kepada pemerintah, masyarakat, Star Energy dan ‘stakeholder’. Studi kelayakan selesai dilaksanakan pada akhir tahun 2012.
Studi kelayakan dilakukan oleh AECOM (USA) dengan bantuan dana hibah (grant) dari USTDA (United State Trade Development Agency). • Penyusunan laporan studi kelayakan pendahuluan (‘Pre Feasibility Study’). • Analisis dampak pembangunan (‘development impact analysis’) • Tinjauan tentang peraturan yang berhubungan dengan proyek Jailolo (‘review of regulatory issues related to the project’) • Rancangan implementasi proyek (Project Implementation Plan) • Jadwal implementasi proyek (Project Implementation Schedule) • Analisa ekonomi proyek (Economic Analysis of the Project) • Analisa finansial proyek (Financial Analysis of the Project) • Analisa dampak lingkungan dan usaha mitigasi yang disarankan (‘environmental impact study and recommended mitigation effort’) • Analisa pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan sistem lapangan uap (‘develop geothermal plant and steamfield above ground system options’)
Lokasi Lapangan Panas Bumi Jailolo
118
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
Hubungan dan Pengembangan Masyarakat
Menindaklanjuti kebijaksanaan (policy) Star Energy tentang Safety, Health & Environmental (SHE), SEGH sebagai salah satu dari BU (business unit) dari Star Energy akan selalu berusaha menciptakan wilayah operasional lapangan panas bumi Jailolo menjadi daerah yang aman, sehat, baik bagi seluruh karyawan, kontraktor, masyarakat dan lingkungan.
Dalam rangka memperkenalkan Star Energy kepada pemerintah dan masyarakat Jailolo dengan tujuan mensukseskan pembangunan proyek panas bumi, maka telah dilakukan beberapa program kemasyarakatan pada tahun 2012 sebagai berikut: a. Melakukan komunikasi yang rutin dengan pemerintah lokal baik tentang program pengembangan panas bumi maupun program pengembangan masyarakat Jailolo b. Bersama-sama dengan pemerintah lokal melakukan kegiatan kemasyarakatan Jailolo c. Berkomunikasi secara berkesinambungan dengan tokoh masyarakat dan masyarakat Jailolo d. Melakukan sosialisasi mengenai kegiatan panas bumi, survei geotehnik dan topografi e. Berpartisipasi pada kegiatan pesta rakyat Festival Teluk Jailolo 2012 f. Memberi kesempatan kerja kepada tenaga kerja lokal pada kegiatan survei geosciences g. Memberikan lapangan usaha kepada pengusaha lokal
Pada periode 2012, kegiatan K3L yang telah dilakukan adalah: a. Melakukan ‘Site & Safety Induction Program’ terhadap karyawan dan kontraktor yang akan bekerja di daerah lapangan panas bumi Jailolo b. Peningkatan budaya K3L melalui komunikasi yang rutin seperti SHE briefing/meeting, Incident Report, dan SHE Observation Program c. Mensosialisasikan prosedur tanggap darurat kepada kontraktor dan tim kerja d. Mengimplementasikan CSMS terhadap kontrak geosciences dan UKL/UPL e. Melakukan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) f. Program kesehatan kerja yang meliputi: • Pemeriksaan kesehatan rutin tahunan karyawan • Evaluasi kelayakan bekerja bagi karyawan dan kontraktor • Memberikan informasi kepada karyawan dan kontraktor tentang masalah-masalah kesehatan yang terjadi di Jailolo seperti malaria, rabies dan lain-lain. • Program pencegahan malaria karyawan dan kontraktor sebelum mengunjungi lapangan Jailolo. Berdasarkan data statistik K3L selama periode 2012, tidak ada kecelakaan yang terjadi di areal panas bumi Jailolo.
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Referensi Silang Dengan GRI
Penggunaan Tenaga Kerja Sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang penggunaan tenaga kerja lokal, maka SEGH melalui program pengembangan kemasyarakatan, selalu mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja lokal untuk pekerjaan-pekerjaan yang mampu dikerjakan oleh tenaga kerja lokal sambil memberikan pembelajaran dan transfer teknologi tentang pengusahaan panas bumi kepada mereka. Jumlah tenaga kerja lokal yang dilibatkan di akhir tahun 2012 adalah 15 orang. Pada tahun 2012, tenaga kerja di lapangan panas bumi Jailolo umumnya digunakan untuk kegiatan survei geotehnik dan topografi, pengoperasian stasiun cuaca (weather station), serta untuk kegiatan operasional rutin sehari-hari.
Laporan Keberlanjutan 2012
119
Ikhtisar Utama
120
Laporan Keberlanjutan 2012
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
REferensi silang dengan GRI
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Laporan Keberlanjutan 2012
121
Statement GRI Application Level Check Laporan Pengecekan Tingkat Aplikasi GRI The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) hereby states that Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. has presented its 2012 Sustainability Report to NCSR Application Level Check Services, which have concluded that the report fulfills the requirement of Application Level B.
National Center for Sustainability Reporting (NCSR) dengan ini menyatakan bahwa Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. telah menyampaikan Laporan Keberlanjutan 2012 kepada NCSR Application Level Check Services, yang menyimpulkan bahwa laporan telah memenuhi persyaratan Level Aplikasi B.
Application Levels communicate the extent to which the content of the GRI G3.1 guidelines have been used in the submitted sustainability reporting. The Check confirms that the required set and number of disclosures for that Application Level have been addressed in the reporting and that the GRI Content Index demonstrates a valid representation of the required disclosures, as described in the GRI G3.1 Guidelines.
Tingkat Aplikasi memberi gambaran tentang sejauh mana pedoman GRI G3.1 telah diterapkan dalam laporan yang disampaikan. Kami menyatakan bahwa laporan tersebut telah memuat seperangkat pengungkapan yang disyaratkan dalam Level Aplikasi tersebut, dan indeks GRI telah disajikan dalam laporan tersebut secara memadai, sesuai dengan Pedoman GRI G3.1.
Application Levels do not provide an opinion on the sustainability performance of the reporter nor the quality of the information in the report.
Tingkat Aplikasi ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam laporan tersebut.
Jakarta, 13 November 2013
-------------------------------------------------------------------The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) is an independent and non-for profit organization, established in 2005 to promote sustainability reporting in Indonesia, Malaysia and Thailand. NCSR is registered as an organizational stakeholder member of the Global Reporting Initiative (GRI) since 2006.
Dewi Fitrasari Ph.D., CSRS., CMA Application Level Check Executive
Independent Assurance Statement Report No. 1113/BD/0094/JK To the management of Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd We were engaged by Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd (‘SEGWWL’) to provide assurance in respect to its Sustainability Report 2012 (“the Report”). The assurance has been carried out by a multi-disciplined assurance team with a broad range of skills and depth of experience, thus providing a high level of competency for the assurance engagement.
Independence We were not involved in the preparation of any key part of the Report and carried out all assurance undertakings with independence and autonomy. We did not provide any services to SEGWWL during 2012 that could conflict with the independence of assurance engagement.
Assurance Standards We conducted our work in accordance with ISAE3000 ‘Assurance Engagements other than Audits or Reviews of Historical Financial Information’ issued by the International Auditing and Accounting Standards Board. In addition, we have also planned and carried out our work in accordance with AA1000AS (2008) ‘AA1000 Assurance Standards (2008)’, issued by Accountability.
Level of assurance and criteria used Our evidence-gathering procedures have been designed to obtain a limited level of assurance based on ISAE3000 and a moderate level of assurance engagement as set out in AA1000AS (2008) in order to provide confidence to readers by reducing risks or errors to a very low level but not to zero. The AA1000 Accountability Principles Standard (2008) of Inclusivity, Materiality and Responsiveness has also been used as criteria to evaluate the Report.
Jl. Sisingamangaraja No. 26 – Jakarta Selatan 12120 - Indonesia Tel: +62 21 720 2605 - Fax: +62 21 720 2606 - www.mazars.co.id PT. Mazars
Scope of Assurance We provided Type 2 assurance engagement under AA1000AS (2008). This involved: 1) an assessment of SEGWWL’s adherence to the AA1000 Accountability Principles Standard (2008) and 2) an assessment on the accuracy and quality of specified sustainability performance information contained within the Report, in relation to the agreed scope. The scope of work consists of: • Community Development Program • Environmental Performance.
Responsibility SEGWWL is responsible for all information and claims contained in the Report, including established sustainability management targets, performance management, data collection and report preparation, etc. Our responsibility to the management of SEGWWL in performing this engagement is only for the purposes of verifying SEGWWL’s statements relating to its sustainability performance, more particularly as described in the agreed scope. Our responsibility is to express our conclusions in relation to the agreed scope.
Methodology We have assessed several assertions and specified data sets included in the Report and the systems and processes used to manage and report these using the following methods: • •
•
Reviewed Report, internal policies, documentation, management and information systems Carried out interviews with staff involved in sustainability-related management and reporting Followed data trails to initial aggregated source and checked sample data to a greater depth during the engagement process.
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Limitations Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability of specified data and interviews with data providers, persons in charge of data collection and processing, as well as persons in charge of sustainability performance-related information, and did not include any on-site validation of SEGWWL’s operations.
Conclusions AA1000 Accountability Principles Standard (2008) Findings and conclusions concerning adherence to the AA1000 Accountability Principles of Inclusivity, Materiality and Responsiveness include:
Inclusivity An assessment has been made to determine whether SEGWWL has included all key stakeholders in developing and achieving an accountable and strategic response to sustainability issues. We found that SEGWWL demonstrates a strong commitment to stakeholder inclusivity. SEGWWL has an effective system in place for key stakeholders to participate in the development of the organization's response in the context of sustainability. This is demonstrated, for instance, by conducting needs assessment surveys in relation to the community development program. Nevertheless, we recommend that SEGWWL continue to improve stakeholder inclusivity systems and procedures on a regular basis in order to maintain their effectiveness.
Materiality An assessment has been made as to whether SEGWWL has included in the Report the material information required by its stakeholders in order for them to be able to make informed judgments, decisions and actions. We found that SEGWWL has a strong process in place to determine material issues. Key material issues were adequately reported and were found to provide balanced information about SEGWWL's sustainability performance. A range of internal stakeholders are involved in SEGWWL's materiality determination process. Nevertheless, we recommend that SEGWWL continue to conduct materiality tests on a regular basis in future Report.
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Responsiveness An assessment has been made as to whether SEGWWL demonstrates that it responds to its stakeholders and is accountable to them. SEGWWL was found to be responsive to key stakeholder concerns and expectations. This was achieved through the organization's allocation of resources to stakeholder engagement, the timeliness and accessibility of reported information, and the types of communication mechanisms regularly employed. Nevertheless, we recommend that SEGWWL continues to improve stakeholder engagement procedures on a regular basis in order to strengthen corporate reputation.
The Reliability of Sustainability Performance Information Based on our limited assurance engagement, nothing has come to our attention that causes us to believe that the data of the Report has been materially misstated. All key assurance findings are included herein, and detailed observations and follow-up recommendations have been submitted to SEGWWL management in a separate report.
Jakarta, November 13, 2013
James Kallman President Director Mazars is an international, integrated and independent organization, specializing in audit and assurance, accountancy, tax, legal and advisory services. Mazars can rely on the skills of 13,000 professionals in the 61 countries that make up its integrated partnership in Europe, Africa, the Middle East, Asia Pacific, North America, Latin America and the Caribbean, whilst in Indonesia it is served by PT Mazars, one of the leading sustainability assurance providers.
Jl. Sisingamangaraja No. 26 – Jakarta Selatan 12120 - Indonesia Tel: +62 21 720 2605 - Fax: +62 21 720 2606 - www.mazars.co.id PT. Mazars
124
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Referensi Silang dengan GRI – G 3.1 Suplemen Industri Minyak dan Gas Indeks
Indikator
Halaman
PROFILE 1
Strategi dan Analisis
1.1
Sambutan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling senior dalam organisasi
1.2
Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama
2
Profil Organisasi
2.1
Nama organisasi
2.2
Merek, produk, dan atau jasa utama
2.3
Struktur operasional organisasi
2.4
Lokasi kantor pusat organisasi
2.5
Jumlah dan nama negara dimana perusahaan beroperasi
2.6
Sifat kepemilikan dan bentuk legal
13, 103 15, 70 101 101 103, 104 11 101, 104 101, 102, 104
2.7
Pasar yang dilayani
101, 104
2.8
Skala organisasi
101, 102
2.9
Perubahan laporan yang signifikan selama periode laporan
21, 101
2.10
Penghargaan yang diterima dalam periode laporan
95, 111
PARAMETER LAPORAN 3
Profil Laporan
3.1
Periode pelaporan
9
3.2
Tanggal penerbitan laporan sebelumnya
9
3.3
Siklus penerbitan laporan
9
3.4
Alamat kontak perusahaan
11
Lingkup dan Batasan Laporan 3.5
Proses dalam menetapkan isi laporan
3.6
Lingkup laporan
9, 11 9
3.7
Pembatasan lingkup laporan
9
3.8
Dasar laporan
9
3.9
Dasar dan teknik pengukuran data
9
3.10
Pernyataan ulang
9
3.11
Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya
9
Indeks Isi GRI 3.12
Tabel Standar Pengungkapan dalam laporan
11
Penjaminan 3.13
Assurance eksternal untuk laporan
11
TATA KELOLA, KOMITMEN DAN PELIBATAN 4
Tata Kelola
4.1
Struktur tata kelola organisasi
104, 109
4.2
Perangkapan jabatan fungsi eksekutif
109
4.3
Jumlah anggota eksekutif puncak independen
109
4.4
Mekanisme penyampaian rekomendasi dari pemegang saham dan pegawai
4.5
Kompensasi dan kinerja
109
4.6
Konflik kepentingan
109
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
85, 112
Laporan Keberlanjutan 2012
125
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Indeks
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Indikator
Pengembangan Masyarakat
Halaman
4.7
Kualifikasi eksekutif/manajemen puncak
109
4.8
Hubungan pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip organisasi dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial
103
4.9
Prosedur pemantauan kinerja
4.10
109, 110
Proses evaluasi kinerja eksekutif/manajemen puncak
109
Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal 4.11
Pendekatan atau prinsip pencegahan risiko perusahaan
4.12
Piagam, prinsip, atau inisiatif ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dianut
4.13
Keanggotaan dalam asosiasi dan/atau organisasi
110 20, 93, 110
Keterlibatan Pemangku Kepentingan 4.14
Daftar kelompok pemangku kepentingan
14, 112
4.15
Identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan
112
4.16
Pendekatan keterlibatan pemangku kepentingan
112
4.17
Topik dan respon terhadap hasil pelibatan pemangku kepentingan
112
KINERJA EKONOMI EC1
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung
EC2
Implikasi finansial akibat perubahan iklim
69 50, 77
EC3
Jaminan pensiun bagi pekerja
84
EC4
Bantuan finansial signifikan dari pemerintah
71
Aspek: Kehadiran Pasar Termasuk Konten Lokal EC5
Rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat
EC6
Rasio pemasok lokal
EC7
88 71, 72, 73
Rasio pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal
71, 82
Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung EC8
Pembangunan dan dampak investasi infrastruktur
EC9
Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan
62 71, 73, 110
Aspek: Cadangan KINERJA LINGKUNGAN Aspek: Material EN1
Pemakaian material; berdasarkan berat atau volume
EN2
Pemakaian bahan daur ulang
21, 22, 27 21, 22
Aspek: Energi EN3
Penggunaan Energi Langsung dari sumber energi primer
48
EN4
Pemakaian energi tidak langsung dari sumber primer
EN5
Penghematan energi
46
EN6
Inisiatif efisiensi energi atau penggunaan energi terbarukan dan hasil inisiatif efisiensi
46
EN7
21, 46, 47, 48
Inisiatif mengurangi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai
24, 47, 48, 49
Aspek: Air
126
EN8
Total pengambilan air per sumber
22, 23
EN9
Sumber air yang terkena dampak
22
EN10
Persentase dan total volume air daur ulang
Laporan Keberlanjutan 2012
21, 22, 24
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Indeks
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Indikator
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Halaman
Aspek: Biodiversitas EN11
Kuasa pengelolaan area pertambangan di kawasan hutan lindung
EN12
Dampak produk/kegiatan dan upaya pengelolaan biodiversitas
EN13
Perlindungan dan pemulihan habitat
EN14
Strategi, tindakan, dan rencana pengelolaan dampak terhadap biodiversitas
EN15
Jumlah spesies dilindungi di wilayah operasional
26 20 34, 35 20, 27, 34 36, 37
Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah EN16
Jumlah emisi gas rumah kaca langsung maupun tidak langsung, berdasarkan berat
53
EN17
Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat
53
EN18
Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya
EN19
Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon, dirinci berdasarkan berat
34, 48, 49, 50, 52 48, 52
EN20
NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya, berdasarkan jenis dan berat
52, 53
EN21
Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
22, 23
EN22
Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan
EN23
Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan
EN24
Berat limbah B3 yang ditransportasikan dan diolah ke luar negeri
EN25
Keanekaragaman hayati badan air
24, 25, 26 26 22, 40
Aspek: Produk dan Jasa EN26
Inisiatif dan hasil untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa
EN27
Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori
20
Aspek: Kepatuhan EN28
Denda moneter dan sanksi non-moneter ketidakpatuhan hukum dan regulasi lingkungan
41
Aspek: Pengangkutan/Transportasi EN29
Dampak transportasi produk terhadap lingkungan
20
Aspek: Menyeluruh EN30
Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan pengelolaan lingkungan
40
KINERJA SOSIAL Aspek: Ketenagakerjaan LA1
Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah
LA2
Jumlah dan tingkat perputaran karyawan
85
Kompensasi bagi karyawan tetap dan tidak tetap
84
LA3
88, 89
Aspek: Tenaga kerja/Hubungan Manajemen LA4
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan persentase peserta PKB
LA5
Masa pemberitahuan minimal terhadap perubahan kegiatan yang signifikan
85 85, 88
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja LA6
Komite dan jumlah Komite Bersama Keselamatan dan Kesehatan Kerja
93, 94
LA7
Tingkat kecelakaan kerja dan jumlah kehilangan waktu kerja, menurut gender dan wilayah
94, 95
LA8
Pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pencegahan dan pengendalian risiko kesehatan
LA9
Kesehatan dan Keselamatan kerja dalam PKB
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
63, 94, 95 93, 95
Laporan Keberlanjutan 2012
127
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Indeks
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Indikator
Pengembangan Masyarakat
Halaman
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan LA10
Rata-rata jam pelatihan/tahun/karyawan menurut kategori/kelompok karyawan
LA11
Program persiapan pensiun
LA12
82, 83 82, 83, 84
Penilaian kinerja dan promosi karyawan
83
Aspek: Keberagaman dan Kesetaraan LA13
Komposisi karyawan menurut gender, kelompok dan jabatan
LA14
Rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok karyawan
82, 83, 89 83
KINERJA HAK ASASI MANUSIA Aspek: Praktik Investasi dan Pengadaan HR1
Perjanjian dan investasi menyangkut HAM
73, 111
HR2
Persentase hasil screening pemasok dan kontraktor signifikan menyangkut aspek HAM
73, 111
HR3
Jumlah dan waktu pelatihan bagi karyawan tentang HAM
88, 111
Aspek: Non diskriminasi HR4
Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang dilakukan
83
Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berkumpul HR5
Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut
85, 88
Aspek: Pekerja Anak HR6
Risiko kasus pekerja anak, dan tindakan penghapusan pekerja anak
88
Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib HR7
Risiko kasus kerja paksa atau kerja wajib dan upaya pencegahannya
88
Aspek: Praktik/Tindakan Pengamanan HR8
Jumlah personel penjaga keamanan yang dilatih mengenai aspek HAM
88
Aspek: Hak Penduduk Asli HR9
Pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil
HR10
Review dan asesmen kegiatan operasional berdampak HAM
HR11
Penyelesaian formal kasus pelanggaran HAM
14, 111 73
KINERJA KEMASYARAKATAN Aspek: Komunitas Lokal SO1
Dampak program pengembangan komunitas terhadap masyarakat lokal
57
SO9
Operasi dengan potensi dampak negatif terhadap komunitas lokal
57
SO10
Pencegahan dan mitigasi kegiatan operasional berpotensi atau berdampak signifikan terhadap komunitas lokal
57, 95
Aspek: Korupsi SO2
Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi
SO3
Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi
SO4
Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi
111 83, 110, 111 110, 111
Aspek: Kebijakan Publik
128
SO5
Partisipasi dalam proses lobi dan pembuatan kebijakan publik
SO6
Kontribusi atau sumbangan kepada partai politik, politisi, dan institusi
Laporan Keberlanjutan 2012
14, 602, 112 14, 112
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Indeks
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Indikator
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Halaman
Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing SO7
Denda pelanggaran ketentuan anti persaingan usaha dan praktik monopoli
71, 111
Aspek: Kepatuhan SO8
Hukuman atau denda untuk pelanggaran hukum dan peraturan
71
KINERJA TANGGUNG JAWAB PRODUK Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan PR1
Tahapan daur hidup dan keamanan produk
PR2
Pelanggaran peraturan atau etika atas dampak kesehatan dan keselamatan produk dan jasa
22, 77 77
Aspek: Label Produk dan Jasa PR3
Informasi produk dan jasa sesuai yang dipersyaratkan peraturan
77
PR4
Pelanggaran peraturan mengenai penyediaan informasi produk dan jasa
77
PR5
Praktik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang relevan Aspek: Komunikasi Pemasaran
PR6
Program-program komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship
77
PR7
Pelanggaran peraturan mengenai komunikasi pemasaran
77
Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan PR8
Jumlah pengaduan pelanggaran privacy pelanggan dan hilangnya data pelanggan
77
Aspek: Kepatuhan PR9
Denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan produk dan jasa
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
77
Laporan Keberlanjutan 2012
129
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Referensi Silang dengan ISO-26000 Klausa
Subjek Inti
5.2
PENERAPAN FUNDAMENTAL TANGGUNG JAWAB SOSIAL Mengenali Tanggung Jawab Sosial Identifikasi dan Pembinaan Hubungan Pemangku Kepentingan SUBJEK INTI TATA KELOLA ORGANISASI Inklusifitas Standar Etika Perusahaan Pengungkapan Informasi Kepatuhan terhadap Hukum Akuntabilitas HAK ASASI MANUSIA Uji Tuntas Risiko Pelanggaran HAM Penghindaran Kepatuhan Penyelesaian Kasus HAM Diskriminasi dan Kelompok Rentan HAM Hak-hak Sipil dan Politik
Sub-klausa 6.2 6.2.2 6.2.3 6.2.4 6.2.5 6.2.6 6.3 6.3.3 6.3.4 6.3.5 6.3.6 6.3.7 6.3.8 6.3.9 6.3.10 6.4 6.4.3 6.4.4 6.4.5 6.4.6 6.4.7 6.5 6.5.3 6.5.4 6.5.5 6.5.6
Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Kebudayaan Prinsip dan Hak Fundamental di Lingkungan Kerja KETENAGAKERJAAN Kepegawaian dan Perjanjian Kerja Kondisi Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dialog Sosial Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengembangan Pelatihan SDM LINGKUNGAN Pencegahan Polusi Pemakaian Sumber Daya Berkesinambungan Penanganan dan Adaptasi Perubahan Iklim Perlindungan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, Pemulihan Habitat Alami PENERAPAN OPERASI YANG BAIK
6.6.4 6.6.5 6.6.6 6.6.7 6.7 6.7.3
Keterlibatan Politik yang Sehat Persaingan Sehat Mempromosikan Tanggung Jawab Sosial dalam Rantai Nilai. Menghormati Hak Properti ISU KONSUMEN Pemasaran yang Sehat, Informasi yang Faktual dan Objektif, dan Penerapan Kontrak yang Baik Kesehatan dan Keselamatan Konsumen Konsumsi yang Berkesinambungan Layanan Pelanggan dan Penyelesaian Keluhan dan Sengketa Perlindungan Data Pribadi Konsumen Akses Layanan Penting Pendidikan dan Sosialisasi KETERLIBATAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS Keterlibatan Komunitas Pendidikan dan Kebudayaan. Pengadaan Lapangan Kerja dan Pengembangan Keterampilan Pengembangan dan Akses Teknologi Penciptaan Sumber Pemasukan dan Kemakmuran. Kesehatan Investasi Sosial
Laporan Keberlanjutan 2012
57, 62 57 112
– 3 9-11 9-11
73, 16, 111 – 73 83, 84 14, 111, 60, 112 54-64 85, 87, 88 85, 87 84,85 84, 109 93, 94, 95 82, 83, 84
6.6 6.6.3
6.7.4 6.7.5 6.7.6 6.7.7 6.7.8 6.7.9 6.8 6.8.3 6.8.4 6.8.5 6.8.6 6.8.7 6.8.8 6.8.9
130
Halaman
Anti – Korupsi
20, 24, 26 50, 47, 48 19, 20, 24 20, 26, 27, 34, 35 83, 110, 111 14, 60, 112 71, 111 54, 57 4, 111 76 77 76 77 77 – – 54, 57, 60 61 62 63 67 63 64
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Memacu Pertumbuhan Perekonomian
Insan Kami
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.
Tentang Kami
Tata Kelola Keberlanjutan
Jailolo (Ringkasan Proyek Pengembangan)
Referensi Silang Dengan GRI
Laporan Keberlanjutan 2012
131
Ikhtisar Utama
Tentang Laporan Ini
Sambutan Presiden dan CEO
Meminimalisir Dampak Lingkungan
Mitigasi Gas Rumah Kaca
Pengembangan Masyarakat
Coordinator Human Resources Business Partner Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd Wisma Barito Pacific, Star Energy Tower, Lantai 3, 8-11 Jalan Let. Jen. S. Parman Kav. 62-63 Jakarta Barat 11410, Indonesia Tel : +62 21 532-5828 Fax : +62 21 532-5307 928 www.starenergy.co.id
132
Laporan Keberlanjutan 2012
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.