Dokumen RingkasanKinerja Pengelolaan Lingkungan 2014
PT PERTAMINA (PERSERO)
DPPU Ngurah Rai Aviasi Area Jatim Balinus
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
KATA PENGANTAR PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai telah menerapkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan dengan baik dibuktikan dengan berturut – turut meraih Penghargaan PROPER HIJAU selama 3 (tiga) tahun berturut – turut. Hal ini menjadi bukti kegiatan operasional Perusahaan berada di jalur yang aman bahkan mencapai Beyond Compliance. PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai telah beroperasi sejak tahun 1972 di Kompleks Bandara Internasional Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. Pengelolaan Lingkungan menjadi komitmen utama Perusahaan dalam menerapkan operasinya sehingga hasil audit baik yang dilakukan oleh internal Pertamina Aviasi maupun Lembaga Internasional seperti IATA dan CASA selalu memuaskan. Selain itu, Perusahaan ini adalah satu-satunya DPPU di Indonesia peraih Patra Adikriya Bumi Madya 3 (tiga) tahun berturut – turut atas ketaatannya dalam pengelolaan bidang Health, Safety & Environment (HSE). Program unggulan PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai dalam penilaian PROPER 2013 – 2014 antara lain Efisiensi Energi, Penurunan Emisi, Program 3R Limbah B3 dan Non B3, Keanekaragaman Hayati, dan Pemberdayaan Masyarakat. Di bidang Efisiensi Energi dan Penurunan Emisi, Penggunaan Capacitor Bank dan Pipanisasi Hydrant Pit telah berhasil mengefisiensikan penggunaan energi dan mampu menurunkan emisi secara signifikan. Di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Ecotourism Mangrove Wanasari telah berhasil membuat masyarakat menjadi mandiri dan melahirkan institusi lokal ekonomi baru yang mampu menjadi kebanggaan masyarakat di sekitar Perusahaan. Kami percaya, upaya PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai untuk senantiasa melakukan kegiatan dengan taat, baik dan berwawasan pembangunan berkelanjutan sejalan dengan konsep Tri Hita Karana, kearifan lokal masyarakat Bali yang menjunjung tinggi harmonisasi antara Parahyangan (Hubungan dengan Tuhan), Pawongan (Hubungan dengan sesame manusia), dan Palemahan (Hubungan dengan lingkungan) mampu menjamin kinerja Perusahaan untuk menjadi Perusahaan Energi Nasional Berkelas Dunia. Dalam kesempatan ini, kami sadari bahwa Penilaian PROPER dari tahun ke tahun mampu mendorong Perusahaan untuk senantiasa meningkatkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan. Dengan Semangat Terbarukan, Perusahaan selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam Pengelolaan Lingkungan. Untuk itu, Perusahaan membuka diri terhadap masukan, saran, kritik yang membangun dalam pencapaian Pengelolaan Lingkungan yang lebih baik di tahun – tahun mendatang. Operation Head DPPU Ngurah Rai
I. G. N. Putu Suwidita
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………..………………..
i
Daftar Isi
ii
………………………………………………………………………………..…..
Surat Pernyataan
………………………………………………………………………….....
Sistem Manajemen Lingkungan Efisiensi Energi
………………………………………………..………….
1
…………………………………………………………………….………
3
Penurunan Emisi 3R Limbah B3
6 ………………………………………………………………………..…….
3R Limbah Padat Non B3
…………………………………………………………..……..
Efisiensi Air dan Pengurangan Beban Pencemaran Air
Pemberdayaan Masyarakat
8 9
.........................................................
10
……………………………………………….……..
13
………………………………………………………..………..
14
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Daftar Pustaka
iii
…………………………………………………………………………..…..
18
ii
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. PENDAHULUAN A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan
: PT Pertamina (Persero) – Aviasi Jatim Balinus -DPPU Ngurah Rai Komplek Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali Tel.(0361) 9351275, Fax. (0361) 9354524
Bidang/Jenis Usaha : Depot Pengisian Bahan Bakar Minyak Penerbangan Produksi : Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran Avtur dan Avgas. Sejarah Singkat Perusahaan : Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai – Bali adalah unit operasi PT. Pertamina (Persero) yang berada di bawah unit bisnis Aviasi area Jatim Balinus yang dibangun pada tahun 1990/1991 dan beroperasi pada tahun 1992. Waktu operasinya adalah selama 24 jam setiap hari menyalurkan Bahan Bakar Minyak Penerbangan (BBMP) berupa avtur dan avgas untuk keperluan pesawat udara baik sipil maupun militer yang beroperasi di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Penerimaan Avtur berasal dari Kilang milik Pertamina di RU Cilacap atau RU Balikpapan yang dibawa menggunakan kapal Tangker, kemudian dibongkar di dermaga Benoa disalurkan melalui pipa 10 inch sepanjang + 8 km ke DPPU Ngurah Rai untuk ditimbun pada Tangki dengan total kapasitas penimbunan+ 19.800 KL. Adapun jumlah Tangki saat ini ada 6 unit Tangki, yang terdiri dari 3 unit @ 2,100 KL dan 3 unit @ 4,500 KL.Avtur disalurkan menggunakan kendaraan truk tangkidan kendaraan dengan sistem hydrant.Adapun kapasitas throughput selama tahun 2012 adalah + 1,350 KL per Hari. Lokasi: DPPU Ngurah Rai menempati Luas Area+ 39,000 m2, dan secara administratif berada di: - Kelurahan : Tuban, Kecamatan : Kuta - Kabupaten : Badung, Provinsi :Bali
Lokasi kegiatan berbatasan dengan : - Sebelah Utara:Hotel PatraJasa - Sebelah Selatan:Ruang VVIP Bandara - Sebelah Timur :Parkir Terminal Bandara - Sebelah Barat:Selat Bali
B. Keunggulan DPPU Ngurah Rai No Keunggulan Deskripsi 1. DPPU Terbesar di Total Penjualan Avtur di Tahun 2013adalah530.411.260 Liter, dan 60 % dari Indonesiayang volume tersebut disalurkan ke maskapai asing dan Internasional. melakukan penjualan ke maskapai asing 2. DPPU yang pertama Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi kepada para di Indonesia yang pemangkukepentingan DPPU Ngurah Rai, dan mengidentifikasi kepentingan telah membuat dan harapan para pemangku kepentingan tersebut pada DPPU Ngurah Sustainabilty Report Rai.Penilaian mengenai dampak, risiko dan peluang yang timbul dari operasi perusahaan pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Menerima berbagai DPPU Ngurah Rai telah menerima berbagai penghargaan-penghargaan penghargaanatas tersebut sbb: sistem kinerja dan - PROPER Hijaudari Kementerian Lingkungan Hidup,4 kali berturut-turut organisasinya Tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. - Kandidat PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2012 dan 2103. - Sertifikat ISO 9001dari PT. SGS, sejak tahun 1998.atas Sistem Manajemen Kualitas. 1|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
4
- Sertifikat ISO 14001 dari PT. SGS, sejak tahun 2004.atas Sistem Manajemen Lingkungan - Patra Adikriya Bumi Madya dari Dirut PT.Pertamina (Persero), 2 kali berturut-turut sejak 2010, atas ketaatan pengelolaan aspek bidang HSE (Health, Safety, &Environment), dan Satu-satunya DPPU yang mendapatkan penghargaan tersebut. - Aviation Insurance Award,3 kali berturut-turut sejak 2010, untuk penghargaan the most outsanding Risk Management for Cat-A. - Penghargaan Indonesia Green Award Tahun 2013, Kategori Pelestari Hutan DPPU Ngurah Rai telah mengimplementasikan Energy Management System Termasuk di dalam 25 Perusahaan yang telah disertifikasi oleh BSI di tahun 2014. pertama di Indonesia yang sudah implementasi ENMS 609517
Gambar 1 : Penghargaan Patra Adikriya Bhumi Madya, Dirut PT Pertamina (Persero)
Gambar 3 : Penghargaan Indonesia Green Awards 2013, Kategori Pelestari Hutan Gambar 2 : Penghargaan PROPER Hijau, Kementerian Lingkungan Hidup RI
Gambar 4 : Sertifikat ISO 9001:2008 dan Sertifikat ISO 14001:2004
Gambar 5 : Sertifikat ISO 50001:2011 Gambar 6 : Sustainability Report DPPU Ngurah Rai
2. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN A. STATUS SML DPPU Ngurah Rai sudah melaksanakan dan mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen LingkunganISO 14001 sejak 19 Februari2009, masa berlaku s/d 19 Februari 2015 dan dilengkapi juga sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 sejak5 Agustus 1998. Saat ini kedua sertifikasi tersebut dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Independen PT. SGS Indonesia,dan masih terus berlanjut hingga sekarang. Sertifikasi ISO juga sudah mencakup seluruh aspek wilayah produksi yang dinilai PROPER. 2|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Digitalisasi master file dokumen pelaksanaan SML dan Mutu, termasuk file PROPER dapat diakses darimana saja: melalui internet dan atau intranet Pertamina. Di dalam dokumennya terdapat file Monitoring yang harus diupdate setiap minggu sehingga dapat dijadikan acuan sekaligus reminder untuk pelaksanaan program SML seperti pemantauan Konservasi Air, Energi. B. RUANG LINGKUP SML Ruang Lingkup SML ISO 14001 Mencakup semua Aspek dan wilayah Produksi yang dinilai PROPER, berupa efisiensi energi, program 3R (Reduce, Reuse, & Recycle) Limbah B3 dan Limbah Padat Non B3, Pemantauan dan Penurunan Emisi, Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran, Keanekaragaman Hayati, dan Community Development. i. Kebijakan Lingkungan Memuat komitmen manajemen dalam perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, pentaatan peraturan yang relevan, memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja di DPPU Ngurah Rai dan tersedia bagi masyarakat yang memerlukan. Kebijakan tersebut dijadikan landasan untuk menentukan tujuan dan sasaran Program Manajemen Lingkungan, K3, Pengembangan Masyarakat dan Pengelolaan Limbah. ii. Perencanaan dan Program Manajemen Lingkungan Semua kegiatan perencanaan pencegahan pencemaran, peningkatan kinerja lingkungan (Konservasi energi, konservasi air, konservasi udara, limbah, COMDEV, dan penaatan peraturan dan tindak lanjut rekomendasi PROPER diawali dari evaluasi aspek lingkungan penting. Untuk mengontrol dampak lingkungan dari suatu kegiatan ditetapkan Tujuan Sasaran Program Manajemen Lingkungan (PML).Identifikasi aspek lingkungan penting didokumentasikan dan direview setiap minimal 1 tahun sekali dan setiap ada perubahan aktivitas, alat, yang berdampak signifikan terhadap lingkungan. Selain semua pemantauan yang dipersyaratkan PROPER yaitu air, udara, Limbah B3, dan emisi kendaraan bergerak. DPPU Ngurah Rai juga melakukan pemantauan beyond compliance untuk Pengukuran Hygiene Industri seperti udara ambient, temperatur ruang kerja, getaran, dan kebisingan. 3. EFISIENSI ENERGI A. Status Pemakaian Energi Pemakaian Energi DPPU Ngurah Rai tahun 2012-2014* sebagai berikut : Tahu n
Total Pemakaia n Listrik (kWh)
Pemakaian utk produksi/jasa(kWh )
Pemakaian non produksi(kWh )
2012 2013 2014*
350.073 378.832 284.868
427.867 463.017 165.146
822.492 841.830 119.722
*) s/d bulan Juli
3|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Rasio Hasil Efisiensi Tahun
Total Pemakaian Listrik (Kwh)
Total Efisiensi Energi (Kwh)
Rasio
350.073 378.832 284.868
40.484 95.678 95.695
0,12 0,25 0,34
2012 2013 2014* *) s/d bulan Juli
B. Adisionalitas Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Peraturan Praktek Umum Hambatan Pelaksanaan Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Peraturan C. Inovasi Aspek Inovasi Dimensi Design Dimensi Pengguna
Aspek Inovasi Dimensi Design Dimensi Pengguna
: Retrofit AC Musicool : HCFC Phase Out Management Plan (HPMP) Pemerintah:penghentian produksi/impor pada tahun 2013, 10% reduksi HCFC pada tahun 2015 : Refrigerant baru, berbahan dasar hidrokarbon, awal pemakaian di lingkungan Pertamina : Harus mendatangkan teknisi rujukan dari luar kota : Penggantian Lampu Tipe LED untuk lampu ruangan dan penerangan jalan umum : Standart Penerangan Jalan - SNI 7391 2008 tidak mewajibkan penggunaan lampu LED untuk penerangan jalan
: Retrofit AC Musicool : Adanya penambahan sarana fasilitas untuk mengakomodir Refrigerant jenis baru yang ramah lingkungan : Refrigerant baru, berbahan dasar hidrokarbon, awal pemakaian di lingkungan Pertamina : Penggantian Lampu Tipe LED untuk penerangan ruangan dan jalan umum : Adanya penambahan sarana fasilitas solar celldan timer on-off untuk lampu : Petugas tidak perlu menghidupkan dan mematikan lampu
4|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
D.
Hasil Absolut Efisiensi Energi
No.
KEGIATAN EFISIENSI ENERGI
HASIL ABSOLUTE EFISIENSI ENERGI TAHUN 2011 2012 2013 2014*
1 2 3 4 5 6 7
Pemasangan Capasitor Bank Untuk menurunkan Kvarh Retrofit AC Musi Cool Lampu LED Ganti Lampu TL Ke LED – LJPU Penggantian Lampu TL ke LED Penggunaan mesin fotocopy auto off Penggantian 2 unit AC biasa dengan AC Economic inverter TOTAL
Satuan
27200 4305
27200 4305 8979
27200 4305 8979 48361 6833
27200 4305 8979 48361 6833 2,53 14,19
Kwh Kwh Kwh Kwh Kwh Kwh Kwh
31505
40484
95678
95694,7
Kwh
*) s/d bulan Juli
E.
Intensitas Pemakaian Energi Per Produk Keterangan
Konsumsi Energi Total Total Produksi
Tahun
Satuan
2012
2013
2014
350.073
378.832
119.722
Kwh
486.835
529.975 381.623
KL
Intensitas Pemakaian Energi
0,72
0,71
0,31
Kwh/KL
*) s/d bulan Juli
F.
Posisi Intensitas Pemakaian Energi Per Produk
Peringkat
: 3 dari 13
Kinerja
: Terbaik
Lembaga pelaksana
: PKTK3 FKM UI
5|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
4. Penurunan Emisi A. Status Emisi yang Dihasilkan Tahun
Produk/ thruput
Emisi Operasional (ton CO2)
Emisi non Operasional (ton CO2)
TOTAL Emisi (ton CO2)
2012 2013 2014*
350.073 378.832 284.868
294,91 350,04 242,69
28,31 8,64 2,66
323,22 358,68 245,35
*) s/d bulan Juli
Rasio Hasil Efisiensi Tahun
TOTAL Emisi (ton CO2)
Total Pengurangan (ton CO2)
Rasio Emisi
2012 2013 2014*
323,22 358,68 245,35
14,6 12,98 34,95
0,05 0,04 0,14
*) s/d bulan Juli
B. Additionalitas Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Peraturan Praktek Umum Hambatan Pelaksanaan Investasi
C. Inovasi Aspek Inovasi
: Pembangunan hydrant pit baru untuk meminimalkan penggunaan refueler pengisian pesawat udara : Upaya beyond compliance untuk meningkatkan layanan dan mengurangi dampak lingkungan (emisi) : Termasuk kurang dari 10% DPPU di Indonesia yang menggunakan hydrant dan dispenser : Memerlukan koordinasi dengan pihak bandara dan airline untuk mengubah sistem parkir pesawat Investasi tidak layak, ROI negatif (-0,595), payback period (20 tahun) lebih dari usia proyek (15 tahun)
: Pembangunan hydrant pit baru 6|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dimensi Design Dimensi Pengguna Dimensi Produk/service
D.
: Adanya Pembuatan jalur hydrant pit, pengantian mobil refueler (235 ps) dengan dispenser (130 ps) , dan penambahan jalur pipa : Petugas tidak perlu melakukan pengisian refueler di DPPU, Perubahan posisi parkir pesawat : Waktu tunggu pengisian lebih singkat, Pengisian avtur ke pesawat dengan jalur pipa via dispenser
Hasil Absolute Penurunan emisi
No.
KEGIATAN
1
Kalibrasi Fuel Injection,Bio Solar,Penghijauan
2
Penggunaan hydrant pit baru untuk memaksimalkan penggunaan mobil dispenser untuk pengisian pesawat udara Total
HASIL ABSOLUTE PENURUNAN EMISI TAHUN 2011 2012 2013 2014* 13,34 14,6 12,98 12,98
13,34
14,6
12,98
Satuan
Ton CO2
21,97
Ton CO2
34,95
Ton CO2
*) s/d bulan Juli
E.
Intensitas emisi Keterangan
Total emisi Total Produksi
Intensitas Emisi
Tahun
Satuan
2012 294,91
2013 350,04
2014* 242,69
Ton CO2
486835
529975
381623
KL
0,000606 0,000660 0,000636
Ton CO2/KL
*) s/d bulan Juli
F.
Posisi intensitas emisi dibandingkan dengan perusahaan sejenis
Peringkat
: 2 dari 13
Kinerja
: Terbaik
Lembaga pelaksana
: PKTK3 FKM UI
7|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
5. 3R Limbah B3 A. Jumlah Limbah B3 yang dihasilkan Dalam kegiatan non operasional seperti kegiatan kantor dan sebagainya, DPPU Ngurah Rai tidak menghasilkan limbah B3. Tahun
Total Limbah B3 dihasilkan (Ton)
Hasil 3R Limbah B3 (Ton)
Rasio Limbah B3
2012
1,38
0,319
0,23
2013 2014*
1,64 1,19
0,164 0,163
0,10 0,14
*) s/d bulan Juli
B. Adisionalitas Aspek Adisionalitas Hambatan Pelaksanaan
C. Inovasi Aspek Inovasi Dimensi Design Dimensi Pengguna
D.
: Penggantian Aviation Fuel Filter Merk “Facet” Dengan Merk “ Velcon” : Pembuatan similiarity report pada awal perubahan untuk memastikan penggantian merk filter tidak berdampak pada penurunan kualitas bahan bakar yang diisikan ke pesawat. Permasalahan kualitas bahan bakar dapat mengakibatkan insiden penerbanganMelakukan uji kualitas air buangan AC dibandingkan air PDAM
: Perubahan merk filter “facet” menjadi “velcon” : Perubahan merk filter “facet” menjadi “velcon” : Menyampaikan adanya perubahan komponen pada konsumen (airliner) berikut similiarity report
Hasil Absolut Pengurangan Limbah B3
No.
KEGIATAN 2011
1 2
Menggati pelumas mesin kendaraan Meditran S40 dengan Meditran SX dengan life time yang lebih lama Penggantian merk filter facet ke tipe velcon life time lebih lama
Total
HASIL ABSOLUTE TAHUN 2012 2013 2014*
Satuan
0,318
0,049
0,145
0,023
Ton
0,402
0,270
0,019
0,140
Ton
0,720
0,319
0,164
0,163
Ton
*) s/d bulan Juli
8|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
E.
Intensitas Limbah B3 Keterangan
Tahun
Satuan
2012
2013
2014*
Total limbah B3
1,38
1,64
1,19
Ton
Total Produksi
486835
529975
381623
KL
2,83x10-6
3,09x10-6
3,11x10-6
Ton/KL
Intensitas Limbah B3 *) s/d bulan Juli
F.
Posisi intensitas limbah B3 dibandingkan dengan industri sejenis
Peringkat
: 3 dari 13
Kinerja
: Terbaik
Lembaga pelaksana
: PKTK3 FKM UI
6. 3R Limbah Padat Non B3 A. Jumlah Limbah Padat Non B3 yang dihasilkan Tahun Total Limbah padat non B3 Hasil 3R Limbah padat non dihasilkan (Ton) B3 (Ton)
Rasio Limbah padat non B3
2012
0,239
0,194
0,75
2013 2014*
0,193 0,123
0,149 0,103
0,78 0,71
*) s/d bulan Juli
B. Additionalitas Aspek Adisionalitas Hambatan Pelaksanaan
C. Inovasi Aspek Inovasi Dimensi Design Dimensi Pengguna
: Pengunaan air minum botol kaca untuk menggantikan air minum botol plastik : Mendidik petugas pramusaji untuk mengumpulkan kembali botol setelah rapat
: Pengunaan air minum botol kaca untuk menggantikan air minum botol plastik : Pembelian botol kaca air minum rapat : Mendidik pekerja Bagian Umum untuk mengumpulkan botol dan melakukan pembelian isi ulang. Mengubah kebiasaan menggunakan air 9|Halaman
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
minum botol plastic untuk rapat D.
Hasil Absolut Pengurangan Limbah Non B3
No.
KEGIATAN
Jenis Limbah Padat non B3
HASIL ABSOLUTE TAHUN 2011 2012 2013 2014*
0,134
0,124
0,128
0,072
Ton
-
0,007
0,021
0,015
Ton
-
-
-
0.016
0,134
0,194
0,149
0,103
1
Komposting sampah organik
2
Digitalisasi arsip, kertas bolak balik
Rumput di area DPPU Kertas
3
Penggunaan botol kaca untuk menggantikan botol air mineral plastik
Limbah plastik
Total
Satua n
Ton
*) s/d bulan Juli
E.
Intensitas limbah padat non B3 Keterangan Total limbah padat non B3 Total Produksi Intensitas Limbah B3
Tahun
Satuan
2012 0,176
2013 0,191
2014* 0,123
Ton
486835
529975
381623
KL
3,62x10-7
3,60x10-7
3,22x10-7
Ton/KL
*) s/d bulan Juli
F.
Posisi intensitas limbah Non B3 dibandingkan dengan industri sejenis
Peringkat
: 1 dari 13
Kinerja
: Terbaik
Lembaga pelaksana
: PKTK3 FKM UI
10 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
7.
Konservasi Air & Penurunan Beban Pencemaran Air
A.
Jumlah Air yang digunakan perusahaan Konsumsi Air
Tahun
Satuan
Konsumsi air untuk kegiatan operasional
2012 0
2013 0
2014* 0
m3
Konsumsi air untuk fasilitas penunjang
4343
4067
1534
m3
Total Konsumsi Air
4343
4067
1534
m3
DPPU Ngurah Rai tidak menggunakan air pada proses operasionalnya
*) s/d bulan Juli
Rasio Hasil 3R Air Tahun
Total Konsumsi Air (m3)
Hasil 3R Air (m3)
Rasio Hasil 3R Air
2012
4343
611,8
0,14
2013 2014*
4067 1633
663,2 456,3
0,16 0,3
*) s/d bulan Juli
B. Additionalitas Aspek Adisionalitas Praktek Umum Hambatan Pelaksanaan
: Pemanfaatan air AC untuk pengisian air radiator : Baru pertama kali diterapkan di seluruh lokasi kerja Pertamina Pemasaran dan Niaga (TBBM dan DPPU : Melakukan uji kualitas air buangan AC dibandingkan air PDAM
C. Hasil Absolut 3 R Air No. KEGIATAN
1
Biopori,Sumur Resapan
2
Pemanfaatan air AC untuk pengisian air radiator mobil refueller dan dispenser Total
HASIL ABSOLUTE 3R AIR TAHUN 2011 2012 2013 2014* 373,7 611,8 663,2 456,1
373,7
611,8
663,2
Satuan
m3
0,24
m3
456,35
m3
*) s/d bulan Juli
11 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
D.
Intensitas Pemakaian Air Keterangan Tahun
Total konsumsi air Produk yang di distribusikan Intensitas air
Satuan
2012
2013
2014*
4343
4067
1633
m3
486.835
529.975 381.623
0,0089
0,0077
KL m3/KL
0,0043
*) s/d bulan Juli
E. Posisi Intensitas Peringkat : 11 dari 13 Kinerja
: Kurang
Lembaga pelaksana
: PKTK3 FKM UI
F. Penurunan Beban Pencemaran Air 1. Jumlah Air Limbah yang dihasilkan perusahaan: Air Limbah dihasilkan
Tahun
Air limbah dari kegiatan operasional
2011 224
2012 204
2013 185
2014* 147
Satuan m3
Air limbah dari fasilitas penunjang
0
0
0
0
m3
224
204
185
147
m3
Total Air Limbah
DPPU Ngurah Rai tidak menghasilkan air limbah yang berasal fasilitas pendukung
*) s/d bulan Juli
Rasio Hasil Penurunan Beban Pencemaran Air Tahun Debit Penurunan Beban 3 Air Limbah (m ) Pencemaran TOC (ton/tahun)
Rasio Hasil Penurunan Beban Pencemaran Air
2011
224
0,005
2,4 x 10-5
2012
204
0,002
9,8 x 10-6
2013 2014*
185 147
0,003 0,002
1,9 x 10-5 1,23 x 10-5
*) s/d bulan Juli
12 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
2. Additionalitas Aspek Adisionalitas
: Pembuatan Bak Drain pada Area Tangki ke CCDS : Ruang pembangunan bak drain sangat terbatas
Hambatan Pelaksanaan
3. Hasil Absolut Penurunan beban pencemaran No
Kegiatan Beban Penurunan Pencemaran Air
Parameter
Hasil Absolut Tahun
Satuan
1
Pembuatan Bak Drain pada Area Tangki ke CCDS
TOC
2011 0.00121
2012 0.0004
2013 0.00069
2014* 0.000362 ton/tahun
2
Pembuatan Bak Drain pada Area Pompa Produk
TOC
0.00083
0.0004
0.00069
0.000362 ton/tahun
3
Penggunaan Oil Absorbent pada saluran outlet oil cather
TOC
0.00121
0.0004
0.00069
0.000362 ton/tahun
4
Pemeliharaan dan Pemantauan Corrugated Plate Interceptor (CPI) pada sebelum Oil Catcher
TOC
0.00083
0.0004
0.00069
0.000362 ton/tahun
5
Pembuatan Saluran buangan Air Eliminator pada Pipa outlet Pompa Produk ke tangki drain.
TOC
0.00121
0.0004
0.00069
0.000362 ton/tahun
*) s/d bulan Juli
4. Intensitas Air Limbah Keterangan
Total Penurunan Beban Pencemaran Air Produk yang di distribusikan Intensitas penurunan beban pencemaran
Tahun
Satuan
2012
2013
2014*
0,0020
0,0035
0,0018
486.835
529.975 381.623
4,09 x 10-9
6,51 x 10-9
4,74 x 10-9
Ton/tahun
KL Ton/tahu n/KL
*) s/d bulan Juli
Volume air buangan atau bebannya agar disampaikan 8. Perlindungan Keanekaragaman Hayati A. Additionalitas Aspek Adisionalitas : Pembuatan Bak Drain pada Area Tangki ke CCDS Hambatan Pelaksanaan
: Pembangunan Tol Bali Mandara, mangrove rusak dan perlu penanaman ulang
13 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
B. Inovasi Aspek Inovasi Dimensi Design Dimensi Pengguna
Dimensi Produk/Service
C.
: Konservasi Hutan Mangrove Tahura Wanasari : Penanaman mangrove untuk menjadikan Taman Hutan Rakyat Wanasari sebagai Ekowisata : 1. Merubah budaya masyarakat menebang pohon mangrove untuk kayu bakar 2. Keterlibatan wisatawan dan masyarakat menjaga kelstarian hutan mangrove : 1. Program Clean Mangrove, Pertamina menyediakan fasilitas kano 2. Kerjasama dengan kelompok nelayan wanasari untuk menjadikan hutan mangrove sebagai obyek wisata
Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
No.
Kegiatan Keanekaragaman Hayati
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penanaman Mangrove Pohon minyak kayu putih Pohon kembang Brokoli Pucuk Merah Pohon Kembang kertas Ayam Ketawa
7 8. 9.
Burung jalak Ikan koi Rusa Totol axis-axis
2011 15000
Hasil Absolut Tahun 2012 2013 5000 10000 1 50
Satuan 2014*
75 15 3 4
Pohon Pohon Pohon Pohon Pohon Ekor
1 2 4
Ekor Ekor Ekor
*) s/d bulan Juliak
a tabulasi sebelahan. 9. Pemberdayaan Masyarakat A. Additionalitas Aspek : Ecotourism Mangrove Wanasari Adisionalitas Kewajiban dalam : 1. Perencanaan program ini berawal dari Social Mapping meliputi Social Problem, Stakeholder Analyst, Sustainable Livelihood yang melibatkan Partisipasi aktif peraturan masyarakat melalui FGD sehingga program tidak hanya berupa Charity namun mengarah ke Community Empowerment sehingga masyarakat bisa mandiri. 2. Penerapan program ini juga sesuai dengan pencapaian MDGs poin 1,2,3,7. 3. Program Ecotourism Mangrove ini tidak in-line dengan aktivitas bisnis perusahaan, sehingga merupakan upaya besar bagi perusahaan untuk dapat memajukan kemandirian masyarakat. : 1. Diversifikasi Pemanfaatan Sirup Mangrove Praktek Umum 2. Pemanfaatan buah mangrove untuk konsumsi masyarakat berupa sirup dan diaplikasikan kedalam menu Usaha Kuliner Hasil Laut dengan menu andalan Jus Sunrise (Sirup Mangrove, Soda, Gula Cair) yang menjadi andalan kuliner Kampoeng Kepiting Kuliner 14 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Hambatan Pelaksanaan
Investasi
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam peraturan
Praktek Umum
Hambatan Pelaksanaan Investasi
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam peraturan
3. Kolaborasi Kelompok dan Desa Adat 4. Adanya kolaborasi yang kuat antara Kelompok Nelayan Wanasari dan Desa Adat Tuban beserta perangkatnya, seperti LPD Tuban, PKD Tuban, LPM Tuban, PKK Tuban, Taruna Adat Tuban, Keluarahan Tuban, dll sehingga keberlangsungan organisasi dapat menciptakan simbiosis mutualisme bagi masyarakat sekitar. : 1. Karakteristik nelayan yang keras menjadi hambatan pelaksanaan program, untuk itu Perusahaan secara konsisten dan terus menerus melakukan pendekatan dan edukasi bagi masyarakat nelayan untuk mengikuti program ini. Pola kehidupan masyarakat yang merusak alam juga perlahan dapat dirubah menjadi masyarakat pembudidaya dan pelestari alam. 2. Selain itu, wilayah konservasi yang berada di bawah BPHM juga menjadi kendala tersendiri karena pengelolaannya mengharuskan mendapat rekomendasi lembaga tersebut, namun kerja keras masyarakat mampu meminimalisr faktor tersebut, sehingga sampai sekarang tidak menjadi kendala dalam pengelolaannya. : Sampai saat ini, perusahaan telah mengeluarkan Rp 995.735.000 untuk mendukung berjalannya program ini tanpa ada keuntungan sedikitpun bagi perusahaan. Dana tersebut mampu dikelola oleh Kelompok dan saat ini aset kelompok sudah mencapai Rp 2.700.000.000,: Energi Ramah Lingkungan SMK Negeri 1 Kuta Selatan : 1. Perencanaan program ini berawal dari Social Mapping meliputi Social Problem, Stakeholder Analyst, Sustainable Livelihood yang melibatkan Partisipasi aktif masyarakat melalui FGD sehingga program tidak hanya berupa Charity namun mengarah ke Community Empowerment sehingga masyarakat bisa mandiri. 2. Penerapan program ini juga sesuai dengan pencapaian MDGs poin 2,7. 3. Program Energi Ramah Lingkungan ini tidak in-line dengan aktivitas bisnis perusahaan, sehingga merupakan upaya besar bagi perusahaan untuk dapat memajukan kualitas pendidikan. : Program Energi Ramah Lingkungan merupakan kerjasama yang positif dari Perusahaan dengan SMK Negeri 1 Kuta Selatan. Sekolah sebagai institusi pendidikan membuka diri terhadap partisipasi pihak lain (Perusahaan) untuk mengembangkan kualitas sekolah. Didasari dari mayoritas siswa SMK yang berasal dari masyarakat menengah ke bawah, maka program ini semakin mendapat antuasias Guru dan Siswa untuk memanfaatkan program ini dengan baik. : Dalam pelaksanaannya tidak ditemukan hambatan pelaksanaan Program, karena kebutuhan SDM (Guru) sudah tercukupi dan antusias siswa pun tinggi. : Sampai saat ini, perusahaan telah mengeluarkan Rp 104.007.500 untuk mendukung berjalannya program ini tanpa ada keuntungan sedikitpun bagi perusahaan. Dana tersebut untuk pengembangan energi ramah lingkungan di sekolah. : Penanggulangan HIV/AIDS & Narkoba SMK Negeri 1 Kuta Selatan : 1. Perencanaan program ini berawal dari Social Mapping meliputi Social Problem, Stakeholder Analyst, Sustainable Livelihood yang melibatkan Partisipasi aktif 15 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Praktek Umum
Hambatan Pelaksanaan Investasi
B. Inovasi Aspek Inovasi Dimensi Design
Dimensi Pengguna
Dimensi Produk/Service
masyarakat melalui FGD sehingga program tidak hanya berupa Charity namun mengarah ke Community Empowerment sehingga masyarakat bisa mandiri. 2. Penerapan program ini juga sesuai dengan pencapaian MDGs poin 2,3,6. 3. Program Penanggulangan HIV/AIDS & Narkoba ini tidak inline dengan aktivitas bisnis perusahaan, sehingga merupakan upaya besar bagi perusahaan untuk dapat memajukan kualitas pendidikan, moral, dan kesehatan pelajar. : Program Penanggulangan HIV/AIDS & Narkoba merupakan kerjasama yang positif dari Perusahaan dengan SMK Negeri 1 Kuta Selatan. Sekolah sebagai institusi pendidikan membuka diri terhadap partisipasi pihak lain (Perusahaan) untuk mengembangkan kualitas sekolah. Didasari dari mayoritas siswa SMK yang berasal dari masyarakat menengah ke bawah, maka program ini semakin mendapat antuasias Guru dan Siswa untuk memanfaatkan program ini dengan baik. Program ini juga bekerja sama dengan Yayasan Kerti Praja dan BNN Kab. Badung. : Dalam pelaksanaannya tidak ditemukan hambatan pelaksanaan Program, karena didukung instansi terkait seperti Yayasan Kerti Praja dan BNN Kab. Badung. : Sampai saat ini, perusahaan telah mengeluarkan Rp 40.000.000 untuk mendukung berjalannya program ini tanpa ada keuntungan sedikitpun bagi perusahaan. Dana tersebut untuk Penyuluhan, Pengembangan kelompok siswa peduli HIV/AIDS & Narkoba (KSPAN).
: Ecotourism Mangrove Wanasari : Penambahan Komponen : Program Clean Mangrove (Pembersihan Sampah & Wisata Kano) dengan tujuan untuk mengurangi sampah di Area Hutan Mangrove Wanasari Penambahan Subsistem : 1. Pembuatan Panggung Terapung Panggung Terapung untuk pementasan Tari Kecak Kuuk 2. Pemasangan Lampu LED, untuk mengurangi konsumsi listrik secara umum 3. Pengawasan tumpahan minyak berbasis swakarsa masyarakat, untuk meminimalisir dampak negtaif terhadap lingkungan akibat tumpahan minyak Perubahan Sistem : Pagelaran Seni Budaya Tari Kecak Kuuk untuk melestarikan seni budaya Bali yang hampir punah : Pengembangan : 1. Pembuatan tanggul wisata air untuk menjamin tersedianya debit air yang cukup untuk kegiatan wisata air 2. Penyediaan sarana wisata air (Kano) untuk menambah fasilitas wisata Kano (Sebelumnya hanya ada di Pantai Pandawa) Penerimaan : Sistem Rekrutmen Tenaga Kerja berbasis Desa Adat untuk menjaga hubungan baik dengan Desat Adat Perubahan dalam Pelayanan Produk : 1. Diversifikasi Pemanfaatan Sirup Mangrove dengan adanya Menu Jus Sunrise yang mengkombinasikan Jus Mangrove, Soda, dan Gula yang menjadi andalan kuliner. 2. Diversifikasi Olahan Kepiting dengan adanya menu Sup Kepiting yang baru 16 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
dikembangkan tahun 2014 Aspek Inovasi Dimensi Design
Dimensi Pengguna
Dimensi Produk/Service
Aspek Inovasi Dimensi Design
Dimensi Produk/Service
: Pemakaian Solar Cell untuk Penerangan di SMK 1 Kuta Selatan : Penambahan Komponen : Teknologi Panel Suryauntuk subtitusi energi listrik (PLN) dengan energy listrik dari Panel Surya untuk penggunaan Lampu Penerangan Jalan di lingkungan sekolah Penambahan Subsistem : Terbentuknya Pembentukan Kelompok Studi Teknologi Tenaga Surya, yaitu kelompok pelajar yang intens mendiskusikan dan melakukan penelitian terhadap pengembangan Tekonologi Tenaga Surya : Pengembangan : Modifikasi Panel Surya oleh Guru dan Pelajaruntuk pembelajaran dan pemahaman teknologi panel Surya meningkat, sehingga mampu menerapkan penggunaan Panel Surya ke Teknologi Tepat Guna Penerimaan : Pengembangan Kelompok Studi Teknologi Tenaga Surya untuk meningkatkan intensitas pelajar untuk mengikuti LKS / Kompetisi di bidang Tenaga Surya Perubahan dalam Pelayanan Produk : Penggantian Lampu LED bersumber Tenaga SuryaBerkurangnya konsumsi listrik (PLN). Perubahan dalam Rantai Nilai : Kegiatan rutin mingguan Kelompok Studi Teknologi Tenaga Surya Pelajar yang tergabung dalam kelompok studi memberikan pemahaman mengenai pengembangan Teknologi Tenaga Surya : Awareness sebaai Upaya Pencegahan HIV/AIDS & Narkoba SMK Negeri 1 Kuta Selatan : Penambahan Komponen : Penambahan materi mengenai Bahaya HIV/AIDS yang disampaikan oleh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dari Yayasan Kerti Praja memberikan awareness kepada pelajar terhadap Bahaya HIV/AIDS karena disampaikan oleh ODHA secara langsung Penambahan Subsistem : Pembentukan kelompok siswa peduli HIV/AIDS & Narkoba (KSPAN) yang intens melakukan kampanye dan sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS & Narkoba di kalangan pelajar Perubahan sistem : Materi Penanggulangan Bahaya HIV/AIDS & Narkoba masuk menjadi agenda rutin sekolah, yaitu terselenggaranya Penyuluhan Bahaya HIV/AIDS & Narkoba kepada semua pelajar (X,XI,XII) setiap tahun ajaran Perubahan dalam Rantai Nilai : Kegiatan rutin mingguan KSPAN Pelajar yang tergabung di KSPAN untuk meningkatkan awareness terhadap bahaya HIV/AIDS & Narkoba dan menjadi kader dalam sosialisasi Bahaya HIV/AIDS & Narkoba di sekolah
17 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
C. N o
1
2
3
Dana dan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp) dan Keberhasilan (%) 2011 2012 2013 2014 Rp % Rp % Rp % Rp % (Juta) (Juta) (Juta) (Juta) Ecotourism Mangrove Wanasari Penanaman Mangrove 40 100% 78,2 100% Pelatihan Budidaya 50 100% 100 100% 136,125 100% Kepiting Bakau Pengembangan 169,5 100% 150 100% 293,11 80% Ecotourism Mangrove Program Energi Ramah Lingkungan SMK N 1 Kuta Selatan Pengadaaan PLTS 54 100% Pengembangan 50 30% Laboratorium Program Penanggulangan HIV/AIDS & Narkoba SMK N 1 Kuta Selatan Penyuluhan & 40 80% Pembentukan KSPAN TABEL RANGKUMAN KEGIATAN CSR DPPU NGURAH RAI TAHUN 2011 - 2014
No
Tahun
Kategori
1 2 3
Charity Infratructure Capacity Building
4
Community Empowerment Total
2011 2012 2013 1.000.000 1.000.000 43.500.000 100.000.000 144.000.000 462.810.000 60.500.000 50.000.000
Total 2014 25.187.000 144.007.500
%
70.687.000 100.000.000 811.317.500
3.5% 5% 40%
309.500.000 393.125.000 293.110.000 1.045.435.000
51.5%
195.000.000 873.310.000 497.125.000 462.305.000 2.027.439.500 100%
18 | H a l a m a n
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14.
15.
Social Mapping Report 2014. PT Maton Selaras Kencana. 2014. Pemetaan Sosial 2012. Universitas Udayana. 2012. Menjaga Lingkungan, Mewujudkan Tri Hita Karana. Jagatpress.2014. Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program CSR. Universitas Udayana. 2010. Perjanjian Kerja Bersama 2012-2014. PT Pertamina (Persero). 2012. Profil Kinerja Pengelolaan Lingkugan dan Efisiensi Energi DPPU Ngurah Rai. Universitas Indonesia. 2014. Profil Kinerja Pengelolaan Lingkungan dan Efisiensi Energi DPPU Ngurah Rai. PT LAPI ITB. 2013. Indikator Proper Hijau, Aspek Pengembangan Masyarakat. Deputi Pengendalian dan Pencemaran Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM. 2013. Petunjuk Teknis 2014, PROPER. Sekretariat PROPER Kementrian Lingkungan Hidup.2014. A Journey to Gold. Sekretariat PROPER Kementrian Lingkungan Hidup. 2013. The Gold for Green. Sekretariat PROPER Kementrian Lingkunga Hidup. 2012. Bishop, Paul., 2000, Pollution Prevention Fundamentals and Practice, McGrawHills, New York IPIECA. API Institute. OGP., 2003, Petroleum Industry Guidelines for Reporting Greenhouse Gas Emissions Shires, Theresa. and Loughran, Christopher., 2009, Compendium of Greenhouse Gas Emissions Methodologies for the Oil and Natural Gas Industry, American Petroleum Institute (API), Washington DC Trismidianto. And Hermawan, Eddy., Studi Penentuan Konsentrasi CO2 dan Gas Rumah Kaca (GRK) Lainnya di Wilayah Indonesia. 2008
Peraturan Pemerintah Lampiran 1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2013. Lampiran 2 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2013. Lampiran 3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2013. Lampiran 4 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2013. Lampiran 5 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2014.
19 | H a l a m a n