DAFTAR PUSTAKA Adrianto L, and Matsuda Y. 2002. Developing Economic Vulnerability Indices of Environmental Disasters in Small Island Regions. Environmental Impact Assessment Review 22 : 393-414pp. Adrianto L. 2004. Pembangunan dan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil yang Berkelanjutan (Sustainable Small Islands Development and Management). Working Paper 22 September 2004. PKSPL-IPB. __________. 2006a. Metodologi Analisis Evaluasi Ko-Manajemen Perikanan. Short Technical Paper untuk Pengambilan Keputusan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut. Working Paper 12 Juni 2006. PKSPL-IPB. __________. 2006b. Sinopsis Pengenalan Konsep dan Metodologi Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut. PKSPL-IPB. Aminullah E. 2003. Berpikir Sistem dan Pemodelan Dinamika Sistem. Makalah Kuliah Umum. Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Astuti dkk. 2005. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Pesisir Kota Bontang Kalimantan Timur. Jurnal Analisis. ISSN 0852-8144. Edisi Maret 2005. Vol 5 No. 1: 53-64. Atkinson. 2006. Environmental Valuation and Benefit Transfer: An Overview of Issues. This discussion draws heavily on Pearce, D.W., Atkinson, G. and Mourato S. (2006) Cost-Benefit Analysis and Environment: Recent Developments, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Paris. [BAPPEDA] Badan Perencana Pembangunan Daerah, Kota Tual. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tual Tahun 20092013. Barton ND. 1994. Economic Factors and Valuation of Tropical Coastal Resources. SMR-report 14/94. Universitetet I Bergen. Senter For MILJØ-OG Ressursstudier. Bengen DG. 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB. Bogor. __________. 2002a. Potensi Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Makalah disampaikan dalam seminar sehari “Peluang Pengembangan Investasi Pulau-Pulau Kecil di Indoensia”, Hotel Indonesia, Jakarta 10 Oktober 2002. __________. 2002b. Pengembangan Konsep Daya Dukung Dalam Pengelolaan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil. Laporan Akhir Kerjasama Antara Kantor Kementrian Lingkungan Hidup RI dan Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bengen DG dan Retraubun ASW. 2006. Menguak Realitas dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko-Sosio Sistem Pulau-Pulau Kecil. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut (P4L). Bogor.
190
[BPPT] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2007. Keputusan Kepala BPPT Nomor : 147/Kp/BPPT/V/2007 Tanggal 28 Mei 2007 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Penelitian dan Perekayasaan (LITKAYASA) dan Angka Kreditnya. BPPT. [BPS] Badan Pusat Statistik, Kabupaten Maluku Tenggara. 2009. Maluku Tenggara Dalam Angka Tahun 2008. Briguglio L. 1995. Small Island Developing States and Their Economic Vulnerabilities. World Development, 23 (9), 1615-1632pp. Brookfield HC. 1990. An Approach to Island in Bell Sustainable Development and Environmental Management of Small Island. UNESCO. Dahuri R. 1991. An Approach to coastal Resource Utilization : In East Kalimantan Coastal Zone, Indonesia. Desertasi of Ph.D for Invironmental Studies Delhousee University Halifax, Nova Scotia, Kanada. _________. 1997. Aplikasi Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk perencanaan dan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Pesisir. Makalah disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. PKSPL-IPB. _________. 1998. Pendekatan Ekonomi-Ekologis Pembangunan Pulau-Pulau Kecil Berkelanjutan. Makalah. Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia. _________. 2001. Analisis Daya Dukung Ligkungan Kawasan Pesisir. Materi Kuliah Perencanaan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Program Studi SPL IPB. Bogor. Davis D, Tisdell C. 1996. Economic Management of Recreational Scuba Diving and The Environment. Journal of Environmental Management, 48: 229-248, in. Tisdell C. Tourism economics, the environment and development: analysis and policy. Brisbane: Department of Economics University of Queensland. Debance. KS. 1999. The Challenges of Sustainable Management for Small Island (online) Available online at http://www.insula.org/islands/smallislands.html. Dhewani. 2010. Nilai Ekonomi Terumbu Karang Di Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. ISSN 0125-9830. Vol. 36(1):97-109. [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Maluku Tenggara. 2008. Statistik Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2007. [DKP-RI] Departemen Kelautan dan Perikanan - Republik Indonesia. 2001. Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Depertemen Kelautan dan Perikanan.
191
[DKP-RI] Departemen Kelautan dan Perikanan - Republik Indonesia. 2002. Modul Sosialisasi dan Orientasi Penataan Ruang Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Depertemen Kelautan dan Perikanan. Dodds R. 2007. Malta’s Tourism Policy: Standing Still or Advancing Towards Sustainability? Islands Studies Journal, 2(1), 2007: 47-66. [DPK] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Maluku Tenggara. 2009. Laporan Tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2008. [DPK] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kota Tual. 2009. Laporan Tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tual Tahun 2008. [DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan, Provinsi Maluku. 2003. Data Spasial Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku. [DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan, Provinsi Maluku. 2006a. Laporan Hasil Identifikasi Calon Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di Provinsi Maluku. [DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan, Provinsi Maluku. 2006b. Laporan Hasil Identifikasi Pulau-Pulau Kecil bagi Kegiatan Ekowisata di Provinsi Maluku. [DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan, Provinsi Maluku. 2006c. Merajut Keterpaduan Minawisata Pulau-Pulau Kecil Provinsi Maluku Dalam Rangka Revitalisasi Perikanan dan Kelautan. [DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan, Provinsi Maluku. 2007. Model Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Minawisata di Kabupaten Maluku Tenggara. Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Jilid I Edisi Kedua. IPB Press. _______. 2002. Ilmu Sistem; Apa dan Bagaimana. Centre for System Studies and Development (CSSD) Indonesia. _______. 2003. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Jilid I Edisi Ketiga. IPB Press. ESRI. 1990. Understanding GIS : The Arc/Info Method Environment all System Research Institute. Redlands, CA, USA. Fandeli C. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata dalam Pengusahaan Ekowisata. Fandeli, C dan Mukhlison (editor) Pustaka Pelajar, UGM, Unit KSDA, Yogyakarta. Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan; Model Dinamik Optimasi “Multiple Use” Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Gramedia. Fitrawati. 2001. Valuasi Ekonomi Pengelolaan Hutan Mangrove untuk Pembangunan Perikanan di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
192
Folke CN, Kautsky, Troell. 1994. The Costs of Eutrophication from Salmon Farming: Implications for policy. Journal of Environmental Management, 40: 173-182. Gomes, E.D. dan Yap, H.T. 1998. Monitoring Reef Condition. P:187-195 dalam R.A. Kenchington dan B.E.T. Hudson. Coral Reef Management Handbook. UNESCO. Regional Office for Science and Technology for South East Asia. Jakarta. Gunawan I. 1998. Typical Geographic Information System (GIS) Aplication For Coastal Resources Management Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia (1998), I (1) : 1-12. Hamzah. 2005. Valuasi Ekonomi Terumbu Karang di Perairan Spermonde [tesis]. Makassar: Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin. Makassar. Hartrisari. 2007. Sistem Dinamik Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri dan Lingkungan. SEAMEO BIOTROP (Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology). Hein PL. 1990. Economic Problems and Prospects of Small Islands in Bell. Sustainable Development and Environmental Management of Small Island. UNESCO. Hidayat S. 1998. Beberapa Aspek Pertimbangan Untuk Pengelolaan PulauPulau Kecil Di Indonesia. Makalah Dalam Prosiding Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia. Jakarta 7–10 Desember 1998. Kerjasama DEPDAGRI, TPSA, BPPT, CRMP, PKSPLIPB. Jakarta. Hubbard, J.A.E.B. 1990. Sediment Rejection by Recent Sclerectinian Corals: a Key to Paleo-Environmental Reconstruction. Geol. Rundsch, 61:598-626. Jokiel, P.L. dan Morrissey, P.I. 1993. Water Motion on Coral Reefs. Marine Ecology Prog. Series 93:175-181. Kamal E. 2005. Minawisata dan Minaindustri. Informasi Kampus. Universitas Bung Hatta. Padang. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (KMNLH) dan FPIK IPB, 2002. Laporan Akhir: Pengembangan Konsep Daya Dukung Dalam Pengelolaan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil. Bogor. Kasnir M, Fattah, Ihsan, Cahyono. 2004. Pengembangan Kerapu Macan Secara Komprehensif berbasis lokalitas di Provinsi Sulawesi Selatan. Balitbangda Sulawesi Selatan, Makassar. Kasnir M. 2010. Penatakelolaan Minawisata Bahari di Kepulauan Spermonde Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Kinsman, D.J.J. 2004. Reef Coral Tolerance of High Temperatures and Salinities. Nature, 202: 1280-1282.
193
Latale, S.S. 2003. Studi Pendahuluan Eksplorasi Sumberdaya Anodontia edentula pada Perairan Pantai Desa Passo Teluk Ambon Bagian Dalam. (Skripsi). Fakultas Perikanan Universitas Pattimura. Ambon. 58 hal. [LP Undana] Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana, 2006. Analisis Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha (Budidaya Ikan kerapu). Kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang dengan Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana – Kupang. Kupang. Madduppa, H. 2009. Tipe Ikan Penghuni Terumbu Karang. 26 Desember 2009. (online) Available online at http://bunghaw.wordpress.com. Maguire DJ. 1991. An Overview and Defenition Of GIS, p. 9-20. In Maguire DJ, Goodchild MF, Rhind DW (eds). Geographycal Information System. Longman Scientific and Technical and John Wiley, New York. Manetch TJ, Park GL. 1997. Sistem Analysis and Simulation With Appplication to Economic and Social System Part I. Third Edition, Department of Electrical Engineering and System Science, Michigan State University, East Lansing, Michigan. Mc Elroy JL, Potter B, Towle E. 1990. Challenges for Sustainable Development in Small Caribbean in Bell. Sustainable Development and Environmental Management of Small Island. UNESCO. META. 2002. Planning for Marine Ecotourism in the UE Atlantic Area . Univ. of the West England, Bristol. Midgley G. 2000. Systemic Intervention: Philosophi, Methology, and Practice. Kluwer Academic/Plenum Publisher, New York, Boston, Dordrecht, London, Moscow. Muhammadi E, Aminullah B, Soesilo. 2001. Analisis Sistem Dinamis: Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen. UMJ Press. Mulyanto. 1992. Manajemen Perairan. LUW-UNIBRAW-FISH. Fisheries Project Unibraw. Malang. Natan, Y. 2008. Studi Ekologi dan Reproduksi Populasi Kerang Lumpur Anodontia edentula Pada Ekosistem Mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nontji, A. 2003. Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Jakarta. Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta. O’brien JA. 1999. Management Information System. Mc Graw Hill. Arizona. USA. Odum EP. 1971. Fundamental of Ecology. Third Edition. W.B. Saunders. Company. Toronto.
194
Pariyono. 2006. Kajian Potensi Kawasan Mangrove Dalam Kaitannya Dengan Pengelolaan Wilayah Pantai Di Desa Panggung, Bulakbaru, Tanggultlare, Kabupaten Jepara. (Tesis). Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Piagram P. 1983. Outdoor Recreation and Resources Management. St. Martin’s Press, New York. Polanunu, A. 1998. Resuspensi sedimen oleh arus kaitannya dengan lapisan batas di dalam dan luar padang lamun Teluk Un Maluku Tenggara. (Skripsi). Fakultas Perikanan Universitas Pattimura, Ambon. 50 hal. Quano. 1993. Training Manual on Assessment of the Quantity and Type of Land Based Pollutant Discharge Into the Marine and Coastal Environment. UNEP. Raharjo S. 1996. Makalah Pelatihan Sistem Informasi Geografis. Universitas Indonesia. F-MIPA Jurusan Geografi. Pusat Penelitian Geografi Terapan. Rauf A. 2007. Pengembangan Terpadu Pemanfaatan Kepulauan Tanakeke Berbasis Daya Dukung [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Razak, A. 2002. Dinamikia Karakteristik Fisik – Kimia Sedimen dan Hubungannya dengan Struktur Komunitas Moluska Bentik di Muara Bandar Bakali Padang. Thesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Renjaan EA and D Pattisamalo. 1999. Tidal Flushing Influence on Dispersion and Abundance of Mollusc Larvae in “Un” Lagoon, Kei Islands, Indonesia. Abstract was published in Proceedings of the Ninth International Workshop of the Tropical Marine Mollusk Programme (TMMP) Part 2.v. A Special Report of Phuket Marine Biological Center Thailand. Romimohtarto, Juwana S. 1999. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Puslitbang Oseanologi – LIPI. Jakarta. Rudd MA. 2003. Analysis An institutional framework for designing and monitoring ecosystem-based fisheries management policy experiments. Ecological-Economics 48 (2004) 109-124. [www.sciencedirect.com]. Ruitenbeek, HJ. 1992. Mangrove management: an economic, analysis of management options with a focus on Bintuni Bay, Irian Jaya. Environmental Management Development in Indonesia (EMDI) Project. EMDI environmental reports no.8. Jakarta. Samedi dkk (2006). Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Pesisir dan PulauPulau Kecil. Materi Kuliah Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Program Studi SPL IPB. Bogor. Sawyer, DA. 1992. Taka Bone Rate: management, development and resources valuation of an Indonesian atoll [thesis]. Dalhousie University, Halifax, Canada. Scones, J. B. 1993. Global Equity and Environmental Crisis: An Argument for Reducing Working Hours in the North. World Development 19, 1: 73-84.
195
Setiobudiandi, I. 1995. Mollusca (Sumberdaya Non Hayati Ikan). Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. FPIK IPB. Bogor. [Setneg] Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. [Setneg] Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. [Setneg] Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. [Setneg] Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 2005. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan PulauPulau Kecil Terluar. [Setneg] Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. [Setneg] Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku. Sjafrie NDM. 2010. Nilai Ekonomi Terumbu Karang Di Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (2010) 36(1): 97 - 109. Soerianegara I. 1978. Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sobari MP dkk. 2006. Analisis Ekonomi Alternatif Pengelolaan Mangrove Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Buletin Ekonomi Perikanan, Vol VI No. 3. Tahun 2006. Sribianti. 2008. Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove: Studi Kasus Valuasi Ekonomi Kawasan Hutan Mangrove Malili, Kabupaten Luwu Timur. Jurnal Sains dan Teknologi. ISSN 1411-4674. Edisi Desember 2008. Vol. 8 No. 3: 186-192. Sugiarti. 2000. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir di Kotamadya Dati II Pasuruan Jawa Timur. [tesis] Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Suharsono dan Yosephine, M.I. 1994. Perbandingan Kondisi Terumbu Karang di Pulau Nyamuk Besar dan Pulau Onrust Tahun 1929, 1985, dan 1993 dan Hubungannya dengan Perubahan Perairan Teluk Jakarta. Prosiding Seminar Pemantauan Pencemaran Laut. Jakarta, 7 September 1994. Puslitbang Oseanologi – LIPI. Jakarta. Sunyoto, P. 1993. Pembesaran Kerapu dengan Karamba Jaring Apung. Penebar Swadaya. Jakarta. Supriyadi IH dan Wouthuyzen S. 2005. Penilaian Ekonomi Sumberdaya Mangrove di Teluk Kotania, Seram Barat, Provinsi Maluku. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. ISSN 0125-9830. No.38: 1-21.
196
Tamrin. 2006. Karang: Biologi Reproduksi dan Ekologi. Minamandiri Press. Pekanbaru. 260 pp. Tiensongrusmee, B.S. Pontjoprawiro, and K. Mintarjo. 1986. Seafarming Reseurces. MAP.INS/81/008/Manual/7. 109 p UNESCO. 1991. Hydrology and Water Resources of Small Islands: A Practical Guide. Studies and Report on Hydrology No. 49. Prepared by A. Falkland (ed.) and E. Custodio with contribution from A. Diaz Arenas and L. Simler. Paris, Freance. 435pp. United Nation. 1983. The Law of the Sea. Official text of the United Nations Convention on the Law of the Sea with Annexes and Index. United Nation Publication No.E.83.V.5. New York, NY. Wahyu Y. 2006. Optimisasi Waktu Pelaksanaan Kegiatan Survei dan Pemetaan dalam Proses Rancang Bangun, Bandung: Departemen Teknik Geodesi, FTSL Institut Teknologi Bandung. Wawo, M. 2000. Penilaian ekonomi terumbu karang: studi kasus di Desa Ameth Pulau Nusalaut Provinsi Maluku [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Yulianda F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah pada Seminar Sains, 21 Pebruari 2007 pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
197
DAFTAR PUSTAKA Adrianto L, Matsuda Y, Sakuma Y. 2004. Assessing Local Fisheries Sustainability in Small Island Region : An Application of Participatory Flag Modelling in Yoron Island, Kagoshima Prefecture, Japan. Working Paper 25 Juli 2004. PKSPL-IPB. Allen G.R, Adrim M. 2003. Coral Reef Fisheries of Indonesia. Zoological Studies 42(1):1-72. BAKOSURTANAL (1992).(http://202.155.86.35/geodesi/stapasut/desc/tual.html). Barg UC. 1992. Guidelines for the promotion of environmental management of coastal aquaculture development. FAO Fisheries Technical Paper 328, FAO, Rome. 122p. Bengen, D.G. 2008. Komunikasi Pribadi. 17 Juli 2008. Bogor. Bengen DG dan Retraubun ASW. 2006. Menguak Realitas dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko-Sosio Sistem Pulau-Pulau Kecil. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut (P4L). Beveridge MCM. 1987. Cage and pen farming: carrying capacity models and environmental impact. FAO Fish.Tech.Pap.255. FIRI/T255, 131p. Clark, R.B. 1977. Marine Pollution. Clarendon Press. Oxford. [DKP-RI] Departemen Kelautan dan Perikanan - Republik Indonesia. 2000. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2000 Tentang Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Biro Hukum dan Perizinan Depertemen Kelautan dan Perikanan. Gomes, E.D. dan Yap, H.T. 1998. Monitoring Reef Condition. P:187-195 dalam R.A. Kenchington dan B.E.T. Hudson. Coral Reef Management Handbook. UNESCO. Regional Office for Science and Technology for South East Asia. Jakarta. Hubbard, J.A.E.B. 1990. Sediment Rejection by Recent Sclerectinian Corals: a Key to Paleo-Environmental Reconstruction. Geol. Rundsch, 61:598-626. Irianto H.E, Sarmanto P, Rahayu U, Fauzyah Y.N, Putro S. 1986. Penelitian Pendahuluan Lingkungan Budidaya Kerang Hijau (Mytilus viridis) dan Tiram (Crassostrea iradelai) di Bojonegara, Serang. Jawa Barat. Jurnal Penelitian Pasca Panen Perikanan (51): 1-7. Jokiel, P.L. dan Morrissey, P.I. 1993. Water Motion on Coral Reefs. Marine Ecology Prog. Series 93:175-181. Kinsman, D.J.J. 2004. Reef Coral Tolerance of High Temperatures and Salinities. Nature, 202: 1280-1282. Latale, S.S. 2003. Studi Pendahuluan Eksplorasi Sumberdaya Anodontia edentula pada Perairan Pantai Desa Passo Teluk Ambon Bagian Dalam. (Skripsi). Fakultas Perikanan Universitas Pattimura. Ambon. 58 hal.
198
[LP Undana] Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana, 2006. Analisis Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha (Budidaya Ikan kerapu). Kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang dengan Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana – Kupang. Kupang. Madduppa, H. 2009. Tipe Ikan Penghuni Terumbu Karang. 26 Desember 2009. http://bunghaw.wordpress.com. Mulyanto. 1992. Manajemen Perairan. LUW-UNIBRAW-FISH. Fisheries Project Unibraw. Malang. Natan, Y. 2008. Studi Ekologi dan Reproduksi Populasi Kerang Lumpur Anodontia edentula Pada Ekosistem Mangrove Teluk Ambon Bagian Dalam. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nontji, A. 2003. Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Jakarta. Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta. [Pemprovmal] Pemerintah Provinsi Maluku. 2006. Merajut Keterpaduan Mina Wisata Pulau-Pulau Kecil Provinsi Maluku Dalam Rangka Revitalisasi Kelautan dan Perikanan. Pescod, M.B. 1973. Investigation of Rasional Effluent and Stream Standart for Tropical Contries. Environmental Engineering Division. Asian Institute Technology Bangkok. Polanunu, A. (1998). Resuspensi sedimen oleh arus kaitannya dengan lapisan batas di dalam dan luar padang lamun Teluk Un Maluku Tenggara. (Skripsi). Fakultas Perikanan Universitas Pattimura, Ambon. 50 hal. Quano. 1993. Training Manual on Assessment of the Quantity and Type of Land Based Pollutant Discharge Into the Marine and Coastal Environment. UNEP. Razak, A. 2002. Dinamikia Karakteristik Fisik – Kimia Sedimen dan Hubungannya dengan Struktur Komunitas Moluska Bentik di Muara Bandar Bakali Padang. Thesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Renjaan, E.A. 2006. Resim Hidrodinamika dan Transportasi Meroplankton di Selat Rosenberg, Kepulauan Kei. (Belum dipublikasikan). Renjaan, E.A. 2008. Komunikasi Pribadi. 27 Nopember 2008. Bogor. Romimohtarto, Juwana S. 1999. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Puslitbang Oseanologi – LIPI. Jakarta. Russel-Hunter, W.D. 1968. Biology of Lower Invertebrate. The Mcmillan Company. New York. 146p. Setiobudiandi, I. 1995. Mollusca (Sumberdaya Non Hayati Ikan). Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. FPIK IPB. Bogor.
199
Sjafi’i BIE. 2000. Analisis Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Teluk Manado Sulawesi Utara [tesis] Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sugiarti. 2000. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir di Kotamadya Dati II Pasuruan Jawa Timur. [tesis] Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Suharsono dan Yosephine, M.I. 1994. Perbandingan Kondisi Terumbu Karang di Pulau Nyamuk Besar dan Pulau Onrust Tahun 1929, 1985, dan 1993 dan Hubungannya dengan Perubahan Perairan Teluk Jakarta. Prosiding Seminar Pemantauan Pencemaran Laut. Jakarta, 7 September 1994. Puslitbang Oseanologi – LIPI. Jakarta. Tamrin. 2006. Karang: Biologi Reproduksi dan Ekologi. Minamandiri Press. Pekanbaru. 260 pp. Tiensongrusmee, B.S. Pontjoprawiro, and K. Mintarjo. 1986. Seafarming Reseurces. MAP.INS/81/008/Manual/7. 109 p Yulianda F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah pada Seminar Sains, 21 Pebruari 2007 pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.