TOPIK : MEMBANGUN INTEGRITAS DI SATUAN PENDIDIKAN JUDUL : MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG INOVATIF MENUJU KEMAJUAN SEKOLAH
Disusun Sebagai Syarat Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016
Disusun Oleh : RATIWI, S. Pd
TKS IT ASSALAFUSH SHOLIH KP. KAMURANG RT 03/11 DESA PUSPANEGARA KEC. CITEUREUP KAB. BOGOR 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu kekuatan efektif dalam pengelolaan sekolah yang berperan dalam
hal bertanggungjawab
menghadapi
perubahan
adalah
kepemimpinan kepala sekolah yaitu perilaku kepala sekolah yang mampu memprakarsai pemikiran baru di dalam proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan perkembangan. Kepemimpinan merupakan inti dari organisasi dan manajemen yang berperan sebagai penggerak, dinamisator, dan koordinator, dari segala sumber daya manusia dan sumber daya yang lain yang ada dalam organisasi dan juga sebagai faktor kunci dalam aspek manajerial untuk mencapai sasaran – sasaran tertentu. Disamping itu kepemimpinan yang dinamis dan efektif merupakan sumber
daya
yang paling pokok (Wahjosumidjo,
2002:4), sedangkan
menurut Hasibuan (2001, 167) bahwa kepemimpinan seseorang akan mewarnai pola kerja serta cara mengakomodasikan seluruh fungsi yang ada dalam mendukung terwujudnya tujuan organisasi. Dalam Panduan Manajemen Sekolah (Depdiknas, 2000:112) disebutkan kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa, dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan mempunyai peran yang besar dalam mengembangkan mutu pendidikan sekolah. Tujuan pendidikan menurut Undang Undang Republik Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
2
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Bagaimana tindakan kepala sekolah untuk mencapai misi tersebut sangat tergantung pada kemampuan dan peran kepala sekolah dalam membina guru-guru untuk mencapai tujuan terutama disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat. Kedudukan kepala sekolah dalam hal ini sangat penting, sehingga ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa penilaian tentang “bagaimana sekolah” sangat tergantung pada “bagaimana kepala sekolahnya”. Pendapat ini memberi makna bahwa “nasib sekolah” pada dasarnya tergantung pada bagaimana kepala sekolah “mengelola sekolahnya”. Dalam hal ini, kepala sekolah hendaknya dipandang sebagai sosok atau tokoh yang memegang tampuk pimpinan sekolah yang mempunyai kuasa menentukan kehidupan sekolah. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti simposium, maka saya membuat makalah yang berjudul Menjadi Kepala Sekolah yang Inovatif Menuju Kemajuan Sekolah. Dalam makalah ini akan saya sampaikan beberapa hal tentang pencapaian saya selama menjadi guru dan kepala sekolah, baik dalam hal kedinasan, prestasi pribadi, sosial kemasyarakatan, dan keluarga.
B. Rumusan Masalah Dalam makalah dengan judul Menjadi Kepala Sekolah yang Inovatif Menuju Kemajuan Sekolah, ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan sehubungan dengan tugas tambahan saya sebagai kepala sekolah di TKS IT Assalafush Sholih sebagai berikut : 1. Apa visi dan misi sebagai kepala sekolah di TKS IT Assalafush Sholih? 2. Bagaimana menentukan keputusan strategis dan menyusun rencana strategis untuk mencapai visi dan misi sebagai kepala sekolah TKS IT Assalafush Sholih ? 3. Apa langkah konkrit yang diambil untuk mewujudkan visi dan misi tersebut? 4. Apa saja inovasi yang telah dilakukan selama ini ?
3
C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Tujuan Teoritis : untuk mereview sekaligus mengevaluasi program yang telah disusun dibandingkan dengan hasil yang dicapai. 2. Tujuan praktis : sebagai pangkal tolak untuk melakukan revisi dan/atau peningkatan pelaksanaan program berdasarkan hasil yang telah dicapai
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kepala Sekolah Kepala Sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran, Kepala Sekolah dapat disebut sebagai pemimpin di satuan pendidikan yang tugasnya menjalankan manajemen satuan pendidikan yang dipimpinnya. Menurut Mulyasa (2007: 24), pengertian kepala sekolah adalah salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala Sekolah adalah penanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan lainnya, pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana juga sebagai supervisor pada sekolah yang dipimpinnya. Agar sekolah dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, maka kepala sekolah harus melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, pemberian motivasi, pelaksanaan, pengorganisasian pengendalian, evaluasi dan inovasi. Kepala Sekolah yang baik diharapkan akan
4
membentuk pelaksanaan pembelajaran yang baik pula. Jika pembelajaran di sekolah baik tentunya akan menghasilkan prestasi yang baik pula baik siswanya maupun gurunya. Kepemimpinan kepala sekolah diharapkan dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi lahirnya iklim kerja dan hubungan antar manusia yang harmonis dan kondusif. Hal ini berarti bahwa seluruh komponen pendidikan di sekolah harus dikembangkan secara terpadu dalam rangka meningkatkan relevansi atau kesesuaian dengan kualitas pendidikan. Keberhasilan
suatu
lembaga
pendidikan
sangat
tergantung
pada
kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin dilembaganya, maka dia harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, dia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa depan dalam kehidupan globalisasi yang lebih baik. Menurut Wahjosumidjo (2005:83), kepala sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan secara formal kepada atasannya atau informal kepada masyarakat yang telah menitipkan anak didiknya. Kepala sekolah merupakan pengatur dari program yang ada disekolah. Karena nantinya diharapkan kepala sekolah akan membawa spirit kerja guru dan membangun kultur sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan.
B. Fungsi Dan Tugas Kepala Sekolah Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan menurut Hari Sudrajat (2004:112) adalah: a.
Perecanaan sekolah dalam arti menetapkan arah sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan cara merumuskan visi, misi, tujuan dan strategi pencapaian.
b.
Mengorganisasikan sekolah dalam arti membuat struktur organisasi, menetapkan staf dan menetapkan tugas dan fungsi masing-masing staf.
c.
Menggerakkan staf dalam artian memotivasi staf melalui internal marketing dan memberi contoh eksternal marketing.
5
d.
Mengawasi dalam arti melakukan supervisi, mengendalikan dan membimbing semua staf dan warga sekolah.
e.
Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan dasar pendidikan dan pertumbuhan kualitas, serta melakukan problem solving baik secara analitis sistematis maupun pemecahan masalah secara kreatif dan menghindarkan serta menanggulangi konflik. Sebagai pemimpin pendidikan disekolahnya, seorang kepala sekolah
mengorganisasikan sekolah dan personilnya yang bekerja didalamnya dalam situasi yang efektif, efisien, demokratis, dan kerjasama tim (team work) dibawah kepemimpinanya, program pendidikan untuk para siswa harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Kepala Sekolah juga mempunyai tugas pokok mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Secara lebih operasional tugas pokok kepala sekolah mencakup kegiatan menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Menurut E. Mulyasa (2007 : 98), secara garis besar tugas dan fungsi kepala sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pendidik (Educator) Sebagai pendidik, kepala sekolah melaksanakan kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi pembelajaran. 2. Pemimpin (leader) Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi menggerakkan semua potensi sekolah, khususnya tenaga guru dan tenaga kependidikan bagi pencapaian tujuan sekolah. 3. Pengelola (manajer). Sebagai pengelola, kepala sekolah secara operasional melaksanakan pengelolaan kurikulum, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah-masyarakat, dan ketatausahaan sekolah. 4. Administrator.
6
Kepala sekolah merupakan pengambil kebijakan tertinggi di sekolahnya. Sebagai pengambil kebijakan, kepala sekolah melakukan analisis lingkungan (politik, ekonomi, dan sosial-budaya) secara cermat dan menyusun strategi dalam melakukan perubahan dan perbaikan sekolahnya. 5. Wirausahawan. Kepala sekolah berfungsi sebagai inspirator bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. 6. Pencipta Iklim Kerja. Sebagai pencipta iklim kerja, kepala sekolah berfungsi sebagai katalisator bagi meningkatnya semangat kerja guru. 7. Penyelia (Supervisor). Menurut Suhertian (2000:112), Supervisi juga dapat diartikan sebagai pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah harus bertanggung jawab atas terlaksanakannya seluruh program pendidikan disekolah.
C.
Standar Kompetensi / Profesionalisme Kepala Sekolah Kompetensi kepala sekolah adalah pengetahuan, ketrampilan dan nilainilai dasar yang direfleksikan seorang kepala sekolah dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten yang memungkinkannya menjadi kompeten atau berkemampuan dalam mengambil keputusan tentang penyediaan, pemanfaatan dan peningkatan potensi sumberdaya yang ada untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa kepala sekolah harus memiliki standar kompetensi : 1. Kompetensi Kepribadian 2. Kompetensi Manajerial
7
3. Kompetensi Kewirausahaan 4. Kompetensi Supervisi 5. Kompetensi Sosial
D.
Strategi Kepala Sekolah Menurut Nanang Fatah (2004 : 31), Strategi adalah langkah-langkah yang sistematis dan sistematik dalam melaksanakan rencana secara menyeluruh (makro) dan berjangka panjang dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan kepala sekolah menurut Wahjosumidjo (1999 : 119) yaitu salah satu pelaksanaan kepemimpinan nasional yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, harus mencerminkan diwujudkannya kepemimpinan pancasila yang memiliki watak dan berbudi luhur. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa strategi kepemimpinan kepala sekolah merupakan sebuah rencana yang dimiliki seseorang dengan kemampuan semaksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya.
BAB. III PEMBAHASAN Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif harus memiliki sikap mandiri, terutama dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Kemandirian dan profesionalisme kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Selain itu, kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan yang bijaksana secara tepat waktu dan tepat sasaran, tanpa harus menunggu perintah dari pimpinan yang ada di atasnya. Untuk mendukung hal tersebut di atas, maka sebagai guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah di TKS IT
8
Assalafush Sholih saya memiliki visi dan misi yang akan memandu saya dalam melaksanakan tugas di TKS IT Assalafush Sholih.
A. Visi dan Misi sebagai kepala sekolah di TKS IT Assalafush Sholih 1. Visi :
Menjadi diri sendiri untuk berusaha melakukan perbaikan yang berkesinambungan
Menjadi diri sendiri artinya saya akan menjadi seperti yang saya inginkan, tidak sama dengan seseorang atau mirip seseorang. Banyak tokoh panutan dalam hidup saya, tetapi saya tidak ingin menjadi seperti tokoh-tokoh panutan saya tersebut, saya hanya mengadopsi hal-hal yang saya pikir positif dan sesuai dengan karakter saya. Dengan demikian, saya berharap bisa menjadi yang terbaik. 2. Misi
:
Melakukan perbaikan yang berkesinambungan dimulai dari diri sendiri sehingga dapat menjadi contoh guru yang lain
Dalam pemikiran saya yang sederhana, inti dari kehidupan adalah pengabdian yang dilandasi yakin, menerima, patuh, jujur, ikhlas, cinta dan kasih sayang. a.
Yakin, Keyakinan yang teguh kepada Alloh S.W.T, bahwa setiap apa yang dilakukan akan bernilai, apabila kebaikan maka akan bernilai ibadah, apabila keburukan maka akan ada balasan yang pedih
b.
Menerima, menerima apapun yang terjadi sebagai pembelajaran untuk pendewasaan
diri,
apabila
kebaikan
maka
dipertahankan
dan
ditingkatkan, apabila keburukan segera dihapus dan diganti yang lebih baik c.
Patuh, patuh kepada aturan dan norma, norma agama kemudian norma negara, norma masyarakat dan norma keluarga. Norma yaitu batasan yang memagari perilaku/tindakan sehingga tidak terjerumus kedalam perilaku menyimpang
9
d.
Jujur, Suatu sikap baik perkataan dan perbuatan yang sesuai kenyataan, kejujuran sangat mahal nilainya, orang yang jujur akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak.
e.
Ikhlas, segala yang dilakukan sebagai manivestasi ketaatan kepada Alloh S.W.T. semata tidak ada pamrih yang lain.
f.
Cinta dan kasih sayang, cinta kasih yang tulus menghasilkan sikap saling menghargai dan menghormati dan terjalin hubungan yang harmonis dengan siapa saja
Untuk pencapaian misi saya yaitu melakukan perbaikan yang berkesinambungan
diperlukan
perencanaan
program
yang
matang.
Mengadakan perbaikan atau melaksanakan program, selalu dimulai dari diri sendiri dengan enam unsur yang ada, langkah pertama harus dilaksanakan sampai finish sebelum memerintahkan yang lain untuk melangkah. Dengan kata lain, menjadikan diri sendiri sebagi contoh/teladan bagi rekan-rekan guru yang lain. Diharapkan dengan melihat hasil dari perbuatan/tindakan saya, rekan-rekan yang lain merasa terpanggil untuk melaksanakan program yang sudah direncanakan. Seperti kata peribahasa : Satu teladan lebih bermakna daripada sejuta kata.
B. Mengambil Keputusan Strategis dan Menyusun Rencana Strategis TKS IT Assalafush Sholih mencanangkan visi dan misi sebagai berikut : Visi
: Mencetak generasi muslim yang madani, dengan memadukan antara iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtag (keimanan dan ketaqwaan).
Misi
: Mencetak generasi penerus bangsa yang tangguh dan disiplin, berbudi pekerti yang luhur, serta mengamalkan ajaran Agama Islam dengan menjalankan
perintah-perintahnya
larangannya.
10
dan
menjauhi
larangan-
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, warga TKS IT Assalafush Sholih menentukan keputusan strategis yang merupakan cara jitu untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang dengan mempertimbangkan faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sekolah dalam mencapai hasil maksimal sesuai dengan tujuan. Keputusan strategis harus diambil sehingga sekolah memiliki perencanaan yang tepat untuk memperoleh keunggulan kuantitas dan kualitas (akademik/nonakademik) sesuai keinginan dan tuntutan masyarakat dengan dukungan maksimal dari sumber daya yang dimiliki. TKS IT Assalafush Sholih menyusun rencana strategis dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dan dijabarkan dalam Program Kerja Tahunan Sekolah. Dalam menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dan Program Kerja Tahunan Sekolah melibatkan berbagai unsur yaitu : Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan, Pengawas, Komite, dan Tokoh Masyarakat dalam suatu pertemuan formal yang difasilitasi oleh kepala sekolah.
C. Langkah Konkrit Yang Diambil Untuk Mencapai Visi dan Misi Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka diperlukan kerja yang optimal dalam mewujudkan visi dan misi sebagai kepala sekolah TKS IT Assalafush Sholih. Langkah konkrit yang saya lakukan adalah : 1. Menfungsikan secara maksimal sumber daya yang ada di TKS IT Assalafush Sholih, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam (sarana dan prasarana) 2. Mengoptimalkan waktu dengan cermat. 3. Menciptakan iklim yang kondusif di lingkungan sekolah, baik lingkungan belajar, lingkungan sosial kemasyarakatan, dan lingkungan wiyata mandala. 4. Menerapkan manajemen konflik, baik antar kelas maupun antar individu sehingga tercipta iklim kompetisi yang sehat. 5. Memberi kebebasan untuk mengekspresikan diri, untuk siswa maupun untuk pendidik dan tenaga kependidikan.
11
D.
Berbagai Macam Inovasi yang dilaksanakan Pada kesempatan ini saya lebih fokus untuk membahas inovasi dalam pembelajaran. Inovasi yang dilakukan dalam pembelajaran diantaranya : 1.
Bersama guru membuat berbagai macam media pembelajaran yang bervareatif dengan di tempel pada media stereform yang bertali kemudia digantung didinding, sehingga anak dapat sering melihat, dengan demikian mereka mendapatkan ilmu pengetahuan dengan lebih cepat, dan terbiasa menemukan ilmunya sendiri. Media-media yang dibuat sangatlah mudah, dan murah, namun banyak manfaatnya bagi anak. Karena itu dapat dibuat banyak ragam diantaranya : a.
Media untuk pengembangan Nilai Agama dan Moral dengan membuat media pengenalan Rukun Islam, pengenalan Rukun Iman, pengenalan waktu-waktu sholat, pengenalan huruf-huruf hijaiyah, pengenalan 25 Nabi, pengenalan 10 nama Malaikat
b.
Media untuk pengembangan kemampuan dasar (Bahasa, dan Kognitif) dengan membuat media pengenalan huruf awal dari gambar benda, pengenalan huruf alphabet, pengenalan suku kata a,i,u,e,o, pengenalan nama-nama hari, pengenalan nama 12 bulan, pengenalan silsilah keluarga, pengenalan anggota keluarga dan tugasnya, pengenalan makanan 4 sehat 5 sempurna, pengenalan macam-macam binatang, pengenalan macam-macam buah, pengenalan syair lagu, pengenalan konsep bilangan dan lambing bilangan
c. 2.
Media untuk pengembangan seni yaitu membuat media syair lagu
Bersama guru merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan eksploratif diantaranya a.
Melukis dengan berbagai cara seperti finger painting, melukis dengan cotton bud, melukis dengan stempel benda alam seperti macam sayur dan buah dan membuat mural/ melukis pada media kain panjang
b.
melukis pada berbagai media seperti melukis pada kipas, kaleng bekas, kaos, tas, dan pot
12
c.
Praktek menanam
d.
Membuat jas hujan dari kantong plastic hitam besar
e.
Eksperimen gunung meletus
f.
Bermain menyusun balok konstruksi menjadi suatu bentuk bangunan ataupun kendaraan
g.
Kreatifitas dari stik eskrim
h.
Mengadakan berbagai macam games edukasi seperti game menangkap ikan, game memindahkan bendera, bermain footsal, game mengisi air dalam botol, permainan memanfaatkan biji-bijian, bermain kartu huruf, bermain puzzle game meronce manik-manik dan berbagai macam permainan tradisional
i.
Mencipta berbagai gerak dan lagu seperti gerak dan lagu Masuk sekolah, Ini Indonesiaku, Rumput bertasbih, 25 Nabi kemudian mengajarkan ke anak
j.
Bermain drum band
k.
Mengadakan festival yang berisi pentas seni dan berbagai lomba
l.
Naik Kendaraan tradisional (naik beca, naik delman)
m.
Berbagai kegiatan kunjungan ke instansi seperti ke Kostrad Cilodong, Kantor Pos, Kantor Polisi dan Kantor pemadam kebakaran
3.
Selain berbagai kegiatan eksploratis tak lupa ragam kegiatan yang mengedepankan keagamaan seperti hafalan do’a harian, hafalan surat pendek, hafalan hadits pendek, pengenalan aqidah, akhlak dan siroh, juga praktek ibadah (wudhu dan sholat)
4.
Untuk mendapatkan ide guru juga memanfaatkan TIK yang dengan mudahnya bisa mengakses berbagai macam media yang dapat dibuat guru dengan mudah.
E. Manfaat media dan pembelajaran yang kreatif dan inovatif Pembuatan media dan kegiatan yang kreatif dan inovatif sangat banyak manfaatnya terutama bagi guru dan peserta didik.
13
1. Manfaat buat guru a.
Meningkatkan kreativitas dengan menciptakan berbagai macam kegiatan yang kreatif dan inovatif
b.
Menuntut guru untuk terus menggali sumber belajar sehingga pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan semakin menunjukan kemajuan di berbagai bidang pengembangan
c.
Meningkatkan
kemampuan
guru
mentrasfer
kemampuan
pengembangannya kepada anak 2. Manfaat buat peserta didik a.
Meningkatkan kemampuan seni nya terutama seni lukis, seni tari dan seni music
b.
Meningkatkan kemampuan kognisinya dengan berbagai macam eksplorasi
c.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan sportifitas
3. Manfaat bagi sekolah a.
Dengan ragam kegiatan pengembangan menjadikan TK IT Assalafush sholih telah berupaya mewujudkan visi dan misinya yaitu kemajuan iptek dengan tidak melupakan imtaq
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang saya sampaikan dalam BAB III, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi sebagai kepala sekolah di TKS IT Assalafush Sholih adalah Menjadi diri sendiri untuk berusaha melakukan perbaikan yang berkesinambungan
14
2. Misi sebagai kepala sekolah di TKS IT Assalafush Sholih adalah Melakukan perbaikan yang berkesinambungan dimulai dari diri sendiri sehingga dapat menjadi contoh guru yang lain 3. Menentukan keputusan strategis yang disusun dalam rencana strategis sekolah dilaksanakan bersama antara kepala sekolah, dewan guru, tenaga kependidikan, pengawas, komite sekolah, dan tokoh masyarakat dalam suatu pertemuan formal yang difasilitasi oleh kepala sekolah. 4. Langkah konkrit untuk mewujudkan visi dan misi adalah menfungsikan secara maksimal sumber daya yang ada di TKS IT Assalafush Sholih, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam (sarana dan prasarana), Mengoptimalkan waktu dengan cermat, Menciptakan iklim yang kondusif di lingkungan
sekolah,
baik
lingkungan
belajar,
lingkungan
sosial
kemasyarakatan, dan lingkungan wiyata mandala, Menerapkan menejemen konflik, baik antar kelas maupun antar individu sehingga tercipta iklim kompetisi yang sehat, Memberi kebebasan untuk mengekspresikan diri, untuk siswa maupun untuk pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Menyusun rencana dan melaksanakan berbagai macam inovasi terutama dalam hal inovasi pembelajaran
B.
Saran 1. Untuk Warga sekolah TKS IT Assalafush Sholih Agar lebih “berani” menyuarakan aspirasinya demi kemajuan sekolah dan peningkatan mutu pendidikan di TKS IT Assalafush Sholih 2. Untuk para kepala sekolah TK Dalam menyusun keputusan strategis, agar benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan analisis SWOT nya agar prosentase keberhasilannya tinggi.
Selamat berkarya, berjuang dan beribadah !
15
DAFTAR PUSTAKA
A.S. Wahyudi. (1996). Manajemen Strategi. Jakarta: Binarupa Aksara. hlm. 28 Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja. hlm. 117 Daryanto. (2001). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. hlm. 81. Depdikbud. (1998). Panduan Menejemen Sekolah. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. (2000). Panduan Manajemen Sekolah. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Depdiknas. (2007). hlm. 23 E.Mulyasa. (2005). Menjadi Kepala sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK. Bandung: Rosdakarya. hlm. 86. E. Mulyasa. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hlm. 98-122. Guruantaraharapandankenyataan.blogsport.co.id/2012/04 : Mengapa saya layak menjadi kepala sekolah berprestasi ? Hari Sudrajat. (2004). Manajemen Peningkatan mutu Berbasis Sekolah. Bandung: Cipta Cekas Grafika. hlm. 112. Hasibuan, SP. Malayu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Hendiyat Soetopo. dan Wasty Soemanto. (1988). Kepemimpinan & Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara. hlm. 1. Nanang Fatah. (2004). Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) & Dewan Sekolah. Bandung: Bani Quraisy. hlm. 31. Tipserbaserbi.blogsport.co.id/2015/09/pengertian-kep-sek-menurut-para. html/ Pengertian Kepala Sekolah Menurut Para Ahli
16
Suhertian. (2000). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. hlm 112 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya. Yogyakarta : Media Wacana Wahyosumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. hlm. 119 Wahjosumidjo. (2005). Kepemimpinan Kepala Sekolah (tinjauan teoritik dan permasalahanya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. hlm. 83
17
18