Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id PUTUSAN Nomor 375/Pid.B/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Para Terdakwa: Terdakwa I Nama lengkap
: SAHAT MARTUA TUMANGGOR;
Tempat lahir
: Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah ;
Umur atau Tanggal Lahir
: 34 Tahun / 7 Februari 1979 ;
Jenis kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Dusun V Sirandorung Desa Simpang III Lae Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah;
Agama
: Kristen Khatolik ;
Pekerjaan
: Wartawan ;
PendidIkan
: SMA (tamat) ;
Terdakwa II Nama lengkap
: ROSTARIA Br SIHITE;
Tempat lahir
: Pangaribuan ;
Umur atau Tanggal Lahir
: 28 Tahun / 4 November 1985 ;
Jenis kelamin
: Perempuan ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Dusun V Sirandorung Desa Simpang III Lae Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah;
Agama
: Kristen Khatolik ;
Pekerjaan
: Wiraswasta ;
PendidIkan
: SMA (tamat) ;
Terdakwa I ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara /Kota oleh: 1. Penyidik tidak dilakukan penahanan; 2. Penuntut Umum, ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara sejak tanggal 13 November 2014 sampai dengan tanggal 2 Desember 2014; 3. Majelis Hakim, ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara sejak tanggal 19 November 2014 sampai dengan tanggal 18 Desember 2014 ; 4. Penetapan Pengalihan penahanan Rumah Tahanan Negara menjadi Tahanan Kota, sejak tanggal 10 Desember 2014 sampai dengan tanggal 18 Desember 2014;
1
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id 5. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, ditahan dalam tahanan Kota sejak tanggal 19 Desember 2014 sampai dengan tanggal 16 Februari 2015 ; Terdakwa II ditahan dalam tahanan Rumah oleh: 1. Penyidik tidak dilakukan penahanan; 2. Penuntut Umum, ditahan dalam tahanan Rumah sejak tanggal 13 November 2014 sampai dengan tanggal 2 Desember 2014; 3. Majelis Hakim, sejak tanggal 19 November 2014 sampai dengan tanggal 18 Desember 2014 ; 4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 19 Desember 2014 sampai dengan tanggal 16 Februari 2015 ; Para Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum SYAHRIAL SIRAIT, SH & REKAN beralamat di Jl.Tusam no. 23 Kisaran Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 1 Desember 2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sibolga dengan Nomor 94/SK/2014 tertanggal 3 Desember 2014, dan sejak tanggal 20 Januari 2015 Para Terdakwa menyatakan di persidangan bahwa Para Terdakwa tidak lagi didampingi oleh Penasihat Hukumnya tersebut ; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 375/Pen.Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 19 November 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 375/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 19 November 2014 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah
mendengar
keterangan
Saksi-saksi,
dan
Para
Terdakwa
serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa I SAHAT MARTUA TUMANGGOR dan Terdakwa II ROSTARIA Br SIHITE telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “dimuka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan tehadap barang” sebagaimana diatur dalam Pasal 170 ayat (1) KUHPidana; 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa I SAHAT MARTUA TUMANGGOR dan Terdakwa II ROSTARIA Br SIHITE dengan pidana penjara masing-masing selama: 2 (dua) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap dalam tahanan; 2
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id 3. Menyatakan barang bukti berupa: -
2 (dua) batang potongan pohon karet
Dirampas untuk dimusnahkan 4. Menetapkan agar Terdakwa I SAHAT MARTUA TUMANGGOR dan Terdakwa II ROSTARIA Br SIHITE dibebani membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) Setelah mendengar pembelaan Para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Membebaskan kami dari semua dakwaan yang disangkakan kepada kami
-
Membersihkan nama baik kami dan nama baik keluarga besar tumanggor
-
Menyatakan bahwa tanah yang diperkarakan ini adalah tanah milik kakek kami yaitu Pasi Tumanggor
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan Para Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya Penuntut Umum tetap pada tuntutannya; Setelah mendengar Tanggapan Para Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya secara lisan Para Terdakwa menyatakan tetap pada pembelaannya; Menimbang, bahwa Para Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: Bahwa mereka terdakwa I. SAHAT MARTUA TUMANGGOT dan terdakwa II. ROSTARIA Br. SIHITE pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2014, sekira pukul 14.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juni 2014, bertempat di Simpang III Lae Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara : Bahwa benar tanah tersebut dibeli oleh orang tua saksi korban Ricky Nelson Bonar tua yang bernama Alm. Payaman Silalahi sesuai dengan Akta Jual beli tertanggal 11 Desember 1990 dari Nurdin Tumanggor masih dalam tergolong hutan selanjutnya di imas serta dibersihkan kemudian menanami kebun tersebut dengan tanaman pohon karet atau selalu dikelola secara terus menerus kemudian pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013 sekira pukul 14.00 Wib di Simpang III Lae Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah tanaman berupa 100 (seratus) batang pohon karet milik korban Ricky Nelson Purba Tua telah dirusak oleh terdakwaterdakwa dengan cara menebang batang pohon karet yang sudah berusia 20 tahun tersebut dengan menggunakan sebilah parang serta 1 (satu) unit chainsaw selanjutnya terdakwa-terdakwa membakar pohon karet yang sudah ditumpang sehingga menjadi hangus terbakar. 3
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Bahwa akibat perbuatan terdakwa-terdakwa mengakibatkan saksi korban Ricky Nelson Bonar Tua mengalami kerugian sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam pasal 170 ayat (1) KUHP.
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Para Terdakwa tidak mengajukan keberatan, maka Majelis Hakim melanjutkan persidangan ke proses pembuktian; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 1. RICKY NELSON BONAR TUA SILALAHI dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan dengan terjadinya kekerasan terhadap barang milik Saksi - Bahwa peristiwa pembakaran tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013 sekira pukul 14.00.wib di Simpang III Lae Bingke Kec.Sirandorung Kab.Tapanuli Tengah. - Bahwa pada saat kejadian tersebut terjadi Saksi berada dirumah Saksi di Jalan Sudirman No.04 Kel.Pasar Batu Gerigis Kec.Barus Kab.Tapteng dan Saksi tidak melihat langsung akan tetapi Saksi mengetahui atas pemberitahuan dari ibu Saksi yang bernama Roslaini Br.Siregar; - Bahwa, setelah saksi mendengar telah terjadi pembakaran pohon karet di lahan/kebun tersebut, saksi langsung menelepon Marihot Simamora yaitu saksi yang berbatasan dengan tanah Saksi tersebut dan Saksi mengatakan “Apa betul kebun Terdakwa dibakar”, jawabnya “Ya, dibakar” - Bahwa saksi ada menanyakan kepada Marihot Simamora, orang yang melakukan pembakaran pohon karet tersebut, dan saksi Marihot
Simamora mengatakan
bahwa orang yang melakukan adalah Sahat Martua Tumanggor dimana lebih dulu pohon karet tersebut ditumbangkan dulu baru dibakar; - Bahwa Setelah saksi mendapat informasi dari Marihot Simamora bahwa kebun saksi dibakar, saksi mendatangai kebun saksi tersebut dan saksi melihat pohon karet di lahan/kebun tersebut telah dibakar; - Bahwa barang yang dibakar oleh terdakwa adalah berupa 50 (lima puluh) batang pohon karet berusia 20 tahun; - Bahwa antara Saksi dengan terdakwa sebelumnya tidak ada masalah tetapi hanya masalahnya orang tua Saksi membeli tanah dari orang tua terdakwa pada tahun 1990 dan setelah kebun tersebut dibeli oleh orang tua Saksi, yang merawat kebun itu selama ini adalah orang tua Saksi; 4
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa pada saat orang tua saksi membeli tanah tersebut, umur saksi waktu itu sekitar 13 ( tiga belas ) tahun yaitu Saksi masih sekolah SMP; - Bahwa
adapun
penyebab
peristiwa
pembakaran
tersebut
terjadi
adalah
dikarenakan terdakwa mengklaim tanah tersebut masih milik orang tuanya dan tidak mengakui bahwa tanah tersebut telah dijual oleh orang tuanya kepada orang tua Saksi; - Bahwa pada tahun 2006 ada yang keberatan yaitu Terdakwa Sahat Tumanggor dengan mengatakan “Saya tidak tahu bahwa tanah ini sudah dijual kepada orang lain karena tanda tangan saya tidak ada disitu”, dan saksi ada menunjukkan surat beli tersebut kepada terdakwa tetapi terdakwa bilang “Itu surat jual beli tersebut tidak saya akui” bahkan terdakwa sudah mendirikan rumah diatas tanah tersebut; - Bahwa bapak Saksi pernah cerita dengan mengatakan “ini kebun sudah kita beli dari Nurdin Tumanggor”; - Bahwa Akibat dari kejadian tersebut 50 (lima puluh) batang pohon karet menjadi mati dan tidak dapat menghasilkan lagi dan kerugian Saksi
atas kejadian
tersebut adalah sekitar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); - Bahwa pernah ada pertemuan antara keluarga orang tua Saksi dengan keluarga terdakwa untuk menyelesaikan masalah tanah tersebut yaitu dengan hasilnya “bahwa kebun itu dibagi sama” tetapi itu hanya secara lisan saja; - Bahwa saksi tidak mengetahui cara-cara terdakwa melakukan pembakaran kebun karet tersebut; - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; - Bahwa, luas tanah yang dibeli orang tua saksi tersebut luasnya + 5,4 H.a ; - Bahwa, pada waktu terdakwa mendirikan rumah diatas tanah tersebut orang tua Saksi belum meninggal (orang tua Saksi meninggal tahun 2013); - Bahwa, Tidak ada tindakan hanya Saksi yang bertanya kepada orang tua Saksi “kenapa Sahat Tumanggor mendirikan rumah diatas tanah tersebut”, namun orang tua Saksi menjawab “biarlah dulu” - Bahwa, diatas tanah tersebut ada rumah marga Sihaloho, namun ada Saksi menanyakan kepada orang tua saksi, dan orang tua saksi mengatakan bahwa tanah tersebut sudah dibeli dari orang tua saksi; - Bahwa, saksi tidak mengetahui batas-batas tanah yang dibeli orang tua Saksi tersebut dari Nurdin Tumanggor; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana terdakwa tidak ikut menebang dan membakar pohon karet tersebut ; 2. MARIHOT SIMAMORA dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan kebun milik Sdr. Ricky Silalahi dibakar; 5
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa peristiwa pembakaran tersebut terjadi pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013 sekira pukul 14.00.wib di Simpang III Lae Bingke Kec.Sirandorung Kab.Tapanuli Tengah. - Bahwa Saksi tidak melihat siapa yang membakarnya tetapi pohon karet ada yang sudah ditumbangkan lalu dibakar dan disitu Saksi lihat ada terdakwa sahat Tumanggor, terdakwa Rostaria Br. Sihite, dan Jahirin Manalu; - Bahwa barang yang ditebang dan dibakar adalah berupa batang pohon karet; - Bahwa Saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi ada menelepon Saksi dengan mengatakan “Apa benar kebun saya dibakar” lalu Saksi jawab “Ya dibakar”, dan saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi ada menanyakan siapa pelaku yang membakar kebunnya tersebut tetapi Saksi jawab “Saya tidak tahu siapa yang membakarnya”, kemudian Saksi memberitahu bahwa di kebun itu ada Terdakwa sahat Tumanggor, terdakwa Rostaria Br. Sihite, dan Jahirin Manalu; - Bahwa sepengetahuan saksi, pemilik tanah kebun tersebut adalah Saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi; - Bahwa saksi mengetahui pemilik tanah kebun itu sebelumnya yaitu orang tua Terdakwa Sahat martua Tumanggor dimana sejak kecil Saksi lahir dan tinggal disitu; - Bahwa Saksi mengetahui kejadian tersebut karena pada saat terjadinya penebangan dan
pembakaran pohon karet tersebut Saksi bersama ibu Saksi
bekerja dikebun coklat milik orang tua Saksi yang berbatasan langsung dengan kebun milik Sdr. Ricky Silalahi; - Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab terjadinya penebangan dan pembakaran kebun karet tersebut. - Bahwa Akibat dari kejadian tersebut batang pohon karet menjadi mati dan tidak dapat menghasilkan lagi; - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana terdakwa tidak ikut menebang dan membakar pohon karet tersebut ; 3. MAYUR TUMANGGOR dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan dengan terjadinya kekerasan terhadap barang milik Saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi; - Bahwa saksi pernah menandatangani surat jual beli antara Payaman Silalahi dengan Nurdin Tumanggor ; - Bahwa
kepada
saksi
diperlihatkan
Surat
Akte
Jual
Beli
Nomor:
47/CBRS/PPAT/1990 tertanggal 11 September 1990, dan saksi menyatakan bahwa saksi membenarkan nama dan tanda tangan saksi yang ada dalam surat
6
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id tersebut, dimana pada saat itu saksi sebagai Kepala Dusun V Desa Simpang III Lae Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa saksi menandatangani surat tersbut pada tahun 1990-an, namun hari dan tanggal saksi tidak ingat, dimana Nurdin Tumanggor datang menemui Saksi ke rumah untuk meminta tanda tangan Saksi pada akta jual beli tanah yang diterbitkan oleh Camat Barus atas nama Gumansi Harahap.BA yang menjelaskan bahwa Nurdin Tumanggor menjual tanah kepada Payaman Silalahi yang terletak tepat dibelakang/samping rumah kediamannya di Dusun V Desa Simpang III Lae Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa Saksi tidak mengetahui mengenai luas dan juga batas-batas dari tanah yang dijual oleh Nurdin Tumanggor kepada Payama Silalahi; - Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang menanam pohon karet diatas tanah yang dijual oleh Nurdin Tumanggor tersebut; - Bahwa saksi mengetahui nama orang tua Nurdin Tumanggor yaitu Pasi Tumanggor; - Bahwa seingat saksi, pertapakan rumah serta kuburan orang tuanya atas nama Pasi Tumanggor tidak dijual dalam surat yang Saksi tanda tangani tersebut, namun yang dijelaskan dalam surat itu adalah kebun yang ada dibelakang atau disamping rumahnya; - Bahwa Setelah Saksi menandatangani surat akta jual beli tersebut, saksi melihat yang mengelola tanaman karet adalah Istri Nurdin Tumanggor atas nama Huminca Br.Sihotang; - Bahwa saksi tidak mengetahui letak tanah yang dijual Nurdin Tumanggor kepada Payama Silalahi tersebut; - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana Para Tetdakwa mengatakan bahwa orang tua Terdakwa Sahat Martua Tumanggor tidak pernah menjual tanah kepada Payama Silalahi; 4. MARIHOT TAMBUNAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan dengan terjadinya kekerasan terhadap barang milik saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi ; - Bahwa saksi tidak mengetahui bahwa Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi ada memiliki lahan/kebun di Simpang III Lai Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah, namun sepengetahuan saksi orang tua Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi atas nama Payama Silalahi (alm) ada memiliki lahan di daerah tersebut ;
7
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa saksi mengetahui Payama Silalahi (alm) ada memiliki lahan di daerah tersebut, karena Payama Silalahi (alm) sendiri yang memberitahu kepada saksi sekira tahun 1993 di Toko obat milik Almarhum; - Bahwa Payama Silalahi (alm) memperoleh tanah tersebut dengan cara Payama Silalahi (alm) membelinya dari Marga Tumanggor ; - Bahwa saksi tidak mengetahui orang yang menanami pohon karet diatas tanah tersebut ; - Bahwa saat ini keadaan tanaman pohon karet tersebut telah ditebang dan diganti dengan tanaman padi; - Bahwa sepengetahuan saksi, pohon karet tersebut ditebang sekitar bulan April 2013; - Bahwa saksi tidak mengetahui orang yang menebang pohon karet di atas tanah tersebut; - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut; 5. LIBERTI HASUGIAN dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan dengan terjadinya kekerasan terhadap barang milik saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi ; - Bahwa saksi tidak mengetahui orang yang merusak barang milik Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi berupa pohon karet tersebut; - Bahwa saksi mengetahui bahwa tanah tersebut milik Saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi, karena Saksi pernah bekerja di tanah kebun karet milik Pak Yaman Silalahi yaitu orang tuanya Ricky tersebut sebagai menderes tahun 2003 sampai 2005 ; - Bahwa Pada waktu itu, tidak ada orang yang melarang saksi pada saat saksi menderes pohon karet tersebut; - Bahwa pada waktu itu, saksi yang meminta kepada Payama Silalahi (alm) untuk menderes pohon karet tersebut, dan saksi mendapatkan upah dengan cara bagi hasil dari penjualan getah karet tersebut; - Bahwa, saksi tidak mengetahui siapa yang menanam pohon karet di tas tanah tersebut ; - Bahwa, menurut informasi yang Saksi dengar, Payama Silalahi (alm) memperoleh tanah tersebut dengan cara Payama Silalahi (alm) membelinya dari Nurdin Tumanggor, namun saksi tidak mengetahui kapan Payama Silalahi (alm) membeli tanah tersebut ; - Bahwa Saksi tidak mengetahui mengenai luas dan juga batas-batas dari tanah yang dijual oleh Nurdin Tumanggor kepada Payama Silalahi; - Bahwa, lahan tersebut berada dipinggir jalan dan saat ini pohon karetnya sudah ditebang dan ditanami dengan padi; 8
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut; 6. HUMINCA BR. SIHOTANG dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan penebangan barang milik saya yaitu berupa pohon karet ; - Bahwa yang menanam pohon karet yang ditebang tersebut adalah mertua Saksi, suami Saksi, eda ( ipar ) Saksi dan Saksi sendiri ; - Bahwa asal usul tanah tersebut adalah warisan peninggalan suami Saksi atas nama Alm. Murdin Tumanggor dan suami Saksi memperoleh lahan tersebut dari warisan mertua Saksi atas nama Alm.Pasi Tumanggor; - Bahwa yang menebang pohon karet tersebut awalnya adalah Toni Silalahi yaitu Sdr. Ricky Nelson Silalahi bersama kawannya ; - Bahwa setelah ditebang batang kayu pohon karet tersebut dibawa Toni Silalahi pakai mobil truk Diesel; - Bahwa Saksi dan Ipar saksi merasa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut akhinya terjadilah keributan atau perang
mulut waktu itu akhirnya
datanglah Kepala Desa dan kepala lorong kemudian Toni Silalahi dan kawannya tidak lagi menebangi pohon karet tersebut. Akhirnya Saksi menyuruh untuk ditebang pohon karet itu semua secara serentak agar menjadi rapi; - Bahwa anak dan menantu saksi (Para Terdakwa) tidak ikut menebang mereka hanya membersihkan saja dan mengumpulkan daun-daun yang kering lalu kumpulan daun-daun yang kering tersebut Saksi yang membakarnya ; - Bahwa pemilik dari lahan atau kebun karet yang terletak di Dusun V Simpang III Lae Bingke adalah keluarga suami Saksi yaitu keluarga besar Tumanggor, dan sepengetahuan saksi bahwa Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi tidak mempunyai lahan atau kebun karet di daerah tersebut; - Bahwa Kedua rumah permanen yang berdiri diatas lahan tersebut adalah milik anak Saksi yang bernama Sahat Martua Tumanggor karena lahan tersebut Saksi wariskan kepada anak Saksi (Terdakwa Sahat Martua Tumanggor) ; - Bahwa Luas tanah Saksi kurang lebih
5,4 (lima koma empat) H.a. Termasuk
kedua unit rumah dan 1 (satu) unit rumah milik Marga Sihaloho (sudah dibeli dari suami Saksi), 1 (satu) unit kuburan permanen, 1 (satu) unit rumah panggung milik Saksi dan 1 (satu) petak persawahan; - Bahwa Saksi mengetahui luas tanah tersebut seluas + 5,4 (lima koma empat) H.a karena diberitahukan mertua saksi kepada saksi pada waktu itu; - Bahwa saksi memiliki bukti kepemilikan saksi atas tanah di Simpang III Lai Bingke Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah (Saksi menunjukkan surat kepemilikan tanah di Persidangan) 9
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa orang tua Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi (Alm.Payaman Silalahi) tidak pernah mengelola kebun milik keluarga saksi, namun saksi mengetahui ketika suami saksi (alm Murdin Tumanggor) sedang sakit sekitar tahun 1995 meminta obat kepada Payaman Silalahi untuk kebutuhan penyakitnya namun saksi tidak mengetahui pembicaraan antara suami Saksi dengan Payaman Silalahi, saksi hanya mengetahui bahwa hasil getah karet kebun tersebut dijual kepada Payaman Silalahi dan hasil uang penjualan tersebut dihitungkan kepada obat yang diterimanya dan hal tersebut berlangsung sampai tahun 2000 karena suami Saksi meninggal dunia tahun 2000. - Bahwa yang melakukan penebangan pohon karet tersebutadalah saksi, seorang pekerja buruh tani bernama Jahirin Manalu, Ipar saksi dan beberapa orang perempuan; - Bahwa cara saksi menebang pohon karet tersebut menggunakan kampak dan golok dan setelah tumbang lalu rantingnya dipotong-potong kemudian dihimas lalu daun-daunnya dibakar; - Bahwa lahan tersebut berada dipinggir jalan dimana keadaan pohon sudah ditebang dan saat ini ditanami dengan padi dan yang menanam padi tersebut adalah menantu Saksi dan Saksi sendiri; - Bahwa keterangan Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi bahwa kebun milik Sdr.telah dijual oleh suami Sdri atas nama Nurdin Tumanggor dengan luas 5,3 Ha tersebut tidak benar, nama suami Saksi adalah Murdin Tumanggor bukan Nurdin Tumanggor seperti yang dituliskan dalam akta jual beli tersebut dan pada tahun 1990 umur suami Saksi 50 Tahun (kelahiran tahun 1940) Dan sangat tidak mungkin apabila lahan tersebut dijual karena pada tahun 1990 diatas lahan tersebut sudah terdapat rumah pertapakan peninggalan mertua Saksi yang kami tempati serta kuburan mertua laki-laki Saksi dan pada saat itu mertua perempuan Saksi atas nama Alm.Lemeria Br.Hasugian masih hidup dan tinggal serumah dengan Saksi - Bahwa nama suami Saksi adalah Murdin Tumanggor bukan Nurdin Tumanggor seperti yang dituliskan dalam akta jual beli tersebut ; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut; 7. SARIANNA BR TUMANGGOR dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan penebangan barang milik orang tua saya yaitu berupa pohon karet ; - Bahwa yang menanam pohon karet yang ditebang tersebut adalah bapak saya yang bernama Pasi Tumanggor, Abang saksi yang bernama Murdin Tumanggor, istri abang saksi (Huminca Br Sihotang), kakak saksi dan saksi sendiri ;
10
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa asal usul tanah tersebut adalah warisan peninggalan Bapak saksi yang bernama Pasi Tumanggor, setelah Bapak saksi meninggal tahun 1986 tanah itu jatuh kepada abang saksi yang bernama Alm. Murdin Tumanggor dan setelah Murdin Tumanggor meninggal tahun 2000 tanah tersebut dikuasai oleh istrinya (Huminca Br. Sihotang) dan sampai sekarang tanah itu belum pernah dibagi ; - Bahwa yang menebang pohon karet tersebut awalnya adalah Toni Silalahi yaitu Sdr. Ricky Nelson Silalahi bersama kawannya, dan setelah ditebang batang kayu pohon karet tersebut dibawa Toni Silalahi pakai mobil truk Diesel; - Bahwa Saksi dan saksi Huminca Br. Sihotang merasa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut, akhirnya terjadilah keributan atau perang mulut waktu itu, sehingga datanglah Kepala Desa dan Kepala Lorong kemudian Toni Silalahi dan kawannya tidak lagi menebangi pohon karet tersebut. Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013, saksi Huminca Br. Sihotang
menyuruh untuk
ditebang pohon karet itu semua secara serentak agar menjadi rapi; - Bahwa yang melakukan penebangan pohon karet tersebut adalah Jahirin Manalu, Ipar saksi (Huminca Br. Sihotang) dan kakak saksi yang bernama Silianna Br. Tumanggor - Bahwa alat yang dipakai 3(tiga) kampak bergagang kayu, dan 3(tiga) parang bergagang kayu ; - Bahwa saksi tidak pernah melihat orang lain mengusahai tanah tersebut; - Bahwa tidak mengetahui bahwa tanah/kebun pernah dijual atau digadaikan kepada pihak lain; - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; - Bahwa Terdakwa I dan terdakwa II tidak ikut menebang pohon karet tersebut mereka hanya membersihkan saja dan mengumpulkan daun-daun yang kering lalu kumpulan daun-daun yang kering tersebut dibakar oleh saksi Huminca Br. Sihotang ; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut; 8. SILIANNA BR. TUMANGGOR dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saya menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan penebangan barang milik orang tua saya yaitu berupa pohon karet ; - Bahwa yang menanam pohon karet yang ditebang tersebut adalah bapak saya yang bernama Pasi Tumanggor, Abang saksi yang bernama Murdin Tumanggor, istri abang saksi (Huminca Br Shotang), kakak saksi dan saksi sendiri ; - Bahwa asal usul tanah tersebut adalah warisan peninggalan Bapak saksi yang bernama Pasi Tumanggor, setelah Bapak saksi meninggal tahun 1986 tanah itu jatuh kepada abang saksi yang bernama Alm. Murdin Tumanggor dan setelah
11
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Murdin Tumanggor meninggal tahun 2000 tanah tersebut dikuasai oleh istrinya (Huminca Br. Sihotang) dan sampai sekarang tanah itu belum pernah dibagi ; - Bahwa yang menebang pohon karet tersebut awalnya adalah Toni Silalahi yaitu Sdr. Ricky Nelson Silalahi bersama kawannya, dan setelah ditebang batang kayu pohon karet tersebut dibawa Toni Silalahi pakai mobil truk Diesel; - Bahwa Saksi dan saksi Huminca Br. Sihotang merasa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut, akhirnya terjadilah keributan atau perang mulut waktu itu, sehingga datanglah Kepala Desa dan Kepala Lorong kemudian Toni Silalahi dan kawannya tidak lagi menebangi pohon karet tersebut. Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013, saksi Huminca Br. Sihotang
menyuruh untuk
ditebang pohon karet itu semua secara serentak agar menjadi rapi; - Bahwa yang melakukan penebangan pohon karet tersebut adalah Jahirin Manalu, Ipar saksi (Huminca Br. Sihotang) dan Saksi ; - Bahwa alat yang dipakai 3 (tiga) kampak bergagang kayu, dan 3 (tiga) parang bergagang kayu ; - Bahwa saksi tidak pernah melihat orang lain mengusahai tanah tersebut; - Bahwa tidak mengetahui bahwa tanah/kebun pernah dijual atau digadaikan kepada pihak lain ; - Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; - Bahwa Terdakwa I dan terdakwa II tidak ikut menebang pohon karet tersebut mereka hanya membersihkan saja dan mengumpulkan daun-daun yang kering lalu kumpulan daun-daun yang kering tersebut dibakar oleh saksi Huminca Br. Sihotang ; Terhadap keterangan saksi, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa Para Terdakwa menyatakan tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut; Menimbang, bahwa Para Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Terdakwa SAHAT MARTUA TUMANGGOR - Bahwa Terdakwa diajukan dalam persidangan ini sehubungan Terdakwa dan istri Terdakwa yang bernama Rostaria Br. Sihite dituduh melakukan pengrusakan pohon karet padahal pohon karet tersebut adalah milik kami; - Bahwa yang melaporkan Terdakwa melakukan pengrusakan pohon karet adalah Sdr. Ricky Nelson Silalahi padahal merekalah awalnya yang menumbangkan pohon karet tersebut - Bahwa yang menumbangkan pohon karet tersebut adalah Toni Silalahi yaitu Sdr. Ricky Nelson Silalahi bersama kawannya, dan setelah ditebang batang kayu pohon karet tersebut dibawa Toni Silalahi pakai mobil truk Diesel; - Bahwa Ibu Terdakwa dan bibi Terdakwa merasa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut akhinya terjadilah keributan atau perang mulut waktu itu akhirnya datanglah Kepala Desa dan kepala lorong kemudian Toni Silalahi dan 12
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id kawannya tidak lagi menebangi pohon karet tersebut. Akhirnya Ibu Terdakwa dan bibi Terdakwa menebang pohon karet itu semua secara serentak agar menjadi rapi; - Bahwa yang menanam pohon karet yang ditumbangkan tersebut adalah ompung Terdakwa, Bapak Terdakwa, namboru ( bibi ) Terdakwa dan mama Terdakwa - Bahwa pohon karet tersebut dirusak sekitar tanggal 8 April 2012 sebanyak 50 ( lima puluh ) batang; - Bahwa Terdakwa tidak ikut menebang pohon karet tersebut Terdakwa hanya membersihkan sisa-sisa yang ditebang tersebut, lalu kami kumpulkan kemudian ranting dan daun-daun pohon karet tersebut dibakar; - Bahwa Daun-daun pohon karet yang kering tersebut dibakar Ibu Terdakwa tahun 2013; - Bahwa tujuan kami membersihkan ranting dan daun-daun pohon karet tersebut adalah takut apabila ada orang yang jahil melemparkan rokok terjadi kebakaran kebenaran rumah Terdakwa sangat dekat dengan kumpulan daun-daun yang kering itu dan sekalian mama Terdakwa dan istri Terdakwa akan menanam padi di tanah tersebut; - Bahwa Ibu dan Bibi Terdakwa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut karena orang tua Terdakwa tidak pernah memperjual belikan tanah itu kepada orang lain - Bahwa sepengetahuan Terdakwa, tanah tersebut Milik Ompung (Kakek) Terdakwa yang bernama Pasi Tumanggor (orang tua Murdin Tumanggor); - Bahwa nama-nama anak dari Ompung (kakek) Terdakwa yang bernama Pasi Tumanggor adalah Solianna Br.Tumanggor, Murdin Tumanggor, Resianna Br.Tumanggor, sarianna Br.Tumanggor dan Martha Br.Tumanggor - Bahwa sebenarnya tidak ada permasalahan Terdakwa dengan Ricky Nelson Silalahi akan tetapi Terdakwa pernah dituduh mencuri getah karet bahkan Terdakwa dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Negeri Sibolga dengan masa percobaan tahun 2011; - Bahwa selama ini yang tinggal dilahan tersebut
adalah ompong ( Kakek )
Terdakwa, setelah Ompung ( Kakek ) meninggal baru orang tua Terdakwa, setelah bapak Terdakwa meninggal Ibu Terdakwalah yang mengusahai lahan tersebut; - Bahwa Ricky Nelson Silalahi maupun orang tuanya tidak tinggal dekat lahan tersebut dan mereka bukan warga kampung kami; - Bahwa Ricky Nelson Silalahi pernah menunjukkan Akta jual beli tanah antara Orang tua Terdakwa dengan orang tua Ricky Nelson Silalahi; - Bahwa surat yang dilampirkan dalam berkas perkara ini merupakan surat akta jual beli tanah yang ditunjukkan Saksi Ricky Nelson Silalahi kepada Terdakwa; - Bahwa Terdakwa tidak mengakui keabsahan surat jual beli tersebut karena Ibu dan Bibi-bibi Terdakwa dan termasuk Terdakwa tidak pernah mengetahui bahwa bapak Terdakwa pernah menjual tanah 13
tersebut bahkan tahun 2006 pernah
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Terdakwa menanyakan Ricky Nelson Silalahi mengenai umur bapak Terdakwa dalam surat jual beli tersebut berumur 45 tahun padahal pada tahun surat itu bapak Terdakwa berumur 50 tahun kemudian nama bapak Terdakwa disurat itu ditulis bernama Nurdin Tumanggor padahal nama Bapak Terdakwa adalah Murdin Tumanggor; - Bahwa Seingat Terdakwa pohon karet tersebut ditanam pada tahun 1988 dan pada saat itu Terdakwa masih sekolah di SMP dan pada saat itu Terdakwa tidak ikut menanam pohon karet tetapi Terdakwa hanya membawa air minum saja; - Bahwa Pohon karet yang ditebang Toni Silalahi itu ada yang dapat dipanen dan ada yang belum dipanen; - Bahwa Padi yang ada di atas tanah tersebut ditanam oleh Ibu Terdakwa maupun Terdakwa II sekitar bulan Juli 2013 - Bahwa Luas tanah orang tua Terdakwa tersebut + 4 H.a; - Bahwa yang menguasai tanah itu sekarang dan yang mengambil hasilnya adalah Ibu Terdakwa (Huminca br. Sihotang); - Bahwa selain Terdakwa dan Ibu Terdakwa, ada Janius Sihaloho dan Poi Silaban yang juga tinggal di lokasi tanah tersebut, dimana Janius Sihaloho dan Poi Silaban itu tinggal di lokasi tanah tersebut karena mereka sudah membeli tanah tersebut dari orang tua Terdakwa; - Bahwa Terdakwa mengetahui mengenai penjualan tanah tersebut, dimana bapak Terdakwa (Murdin Tumanggor) yang menjual tanah tersebut kepada Janius Silalahi tahun 1998 dan Ibu Terdakwa (Huminca br Sihotang) yang menjual kepada Poi Silaban tahun 2013 dan bukan orang tua Ricky Nelson Silalahi yaitu Payaman Silalahi; - Bahwa pada saat penjualan tanah tersebut, tidak ada pihak lain yang keberatan atas penjualan tanah tersebut ; - Bahwa luas lahan yang ditanami pohon karet yang 50 batang tersebut luasnya tidak sampai 1/4 H.a; - Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; - Bahwa Anak ompung ( kakek) Terdakwa ada 5 orang, 1(satu) orang laki-laki dan 4 ( empat ) orang perempuan, dimana tante-tante Terdakwa merupakan ahli waris kakek Terdakwa; - Bahwa Namboru (bibi) Terdakwa tidak pernah mengetahui bahwa tanah itu dijual kepada orang lain bahkan tanah itu belum pernah dibagi - Bahwa Terdakwa pernah melapor kepada kepala Desa dan langsung ditanggapi dengan mempertemukan keluarga kami dengan keluarga Ricky Nelson Silalahi tetapi pada hari yang ditentukan tersebut Ricky Nelson Silalahi tidak datang maupun keluarganya; Terdakwa ROSTARIA BR. SIHITE
14
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa Terdakwa diajukan dalam persidangan ini sehubungan Terdakwa dan suami
Terdakwa
yang
bernama
Sahat
Tumanggor
dituduh
melakukan
pengrusakan pohon karet padahal pohon karet tersebut adalah milik kami; - Bahwa yang melaporkan Terdakwa melakukan pengrusakan pohon karet adalah Sdr. Ricky Nelson Silalahi padahal merekalah awalnya yang menumbangkan pohon karet tersebut - Bahwa yang menumbangkan pohon karet tersebut adalah Toni Silalahi yaitu Sdr. Ricky Nelson Silalahi bersama kawannya, dan setelah ditebang batang kayu pohon karet tersebut dibawa Toni Silalahi pakai mobil truk Diesel; - Bahwa Mertua Terdakwa dan bibi Terdakwa merasa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut akhinya terjadilah keributan atau perang mulut waktu itu akhirnya datanglah Kepala Desa dan kepala lorong kemudian Toni Silalahi dan kawannya tidak lagi menebangi pohon karet tersebut.Akhirnya mertua Terdakwa dan bibi Terdakwa menebang pohon karet itu semua secara serentak agar menjadi rapi; - Bahwa yang menanam pohon karet yang ditumbangkan tersebut menurut mertua Terdakwa adalah ompung Terdakwa, Mertua laki-laki dan Perempuan, namboru ( bibi ) Terdakwa; - Bahwa pohon karet tersebut dirusak sekitar tanggal 8 April 2012 sebanyak 50 ( lima puluh ) batang; - Bahwa Terdakwa tidak ikut menebang pohon karet tersebut Terdakwa hanya membersihkan sisa-sisa yang ditebang tersebut, lalu kami kumpulkan kemudian ranting dan daun-daun pohon karet tersebut dibakar; - Bahwa Daun-daun pohon karet yang kering tersebut dibakar mertua Terdakwa tahun 2013; - Bahwa tujuan kami membersihkan ranting dan daun-daun pohon karet tersebut adalah takut apabila ada orang yang jahil melemparkan rokok terjadi kebakaran kebenaran rumah Terdakwa sangat dekat dengan kumpulan daun-daun yang kering itu dan sekalian Terdakwa dan mertua Terdakwa akan menanam padi di tanah tersebut; - Bahwa Mertua Terdakwa dan Bibi Terdakwa keberatan atas penebangan pohon karet tersebut karena mertua Terdakwa tidak pernah memperjual belikan tanah itu kepada orang lain - Bahwa sepengetahuan Terdakwa, tanah tersebut Milik Ompung (Kakek) Terdakwa yang bernama Pasi Tumanggor (orang tua Murdin Tumanggor); - Bahwa sebenarnya Sebenarnya tidak ada permasalahan suami Terdakwa dengan Ricky Nelson Silalahi akan tetapi suami Terdakwa pernah dituduh mencuri getah karet bahkan suami Terdakwa dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Negeri Sibolga dengan masa percobaan tahun 2011; - Bahwa Selama ini yang tinggal dilahan tersebut menurut mertua Terdakwa adalah ompong (Kakek) Terdakwa, setelah Ompung ( Kakek ) meninggal baru mertua 15
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Terdakwa, setelah mertua laki-laki meninggal mertua perempuanlah
yang
mengusahai lahan tersebut; - Bahwa Ricky Nelson Silalahi maupun orang tuanya tidak tinggal dekat lahan tersebut dan mereka bukan warga kampung kami; - Bahwa Terdakwa tidak pernah melihat surat Akta jual beli tanah antara mertua Terdakwa dengan orang tua Ricky Nelson Silalahi; - Bahwa yang membersihkan lahan tersebut adalah Terdakwa, Jahirin manalu, Mesra Sigalingging, Mertua perempuan (Huminca br Sihotang) dan juga ada inang-inang berapa orang dan mereka digaji mertua perempuan Terdakwa sebesar Rp. 40.000/hari dan dikerjakan selama 2 ( dua ) hari - Bahwa Alat yang kami gunakan waktu itu adalah parang dan kapak, dan tidak menggunakan cinsao ; - Bahwa Yang menguasai tanah itu sekarang dan yang mengambil hasilnya adalah mertua Terdakwa (Huminca br Sihotang); - Bahwa selain Terdakwa dan Ibu Terdakwa, ada Janius Sihaloho dan Poi Silaban yang juga tinggal di lokasi tanah tersebut, dimana Janius Sihaloho dan Poi Silaban itu tinggal di lokasi tanah tersebut karena mereka sudah membeli tanah tersebut dari orang tua Terdakwa; - Bahwa Terdakwa mengetahui mengenai penjualan tanah tersebut, dimana bapak Terdakwa (Murdin Tumanggor) yang menjual tanah tersebut kepada Janius Silalahi tahun 1998 dan Ibu Terdakwa (Huminca br Sihotang) yang menjual kepada Poi Silaban tahun 2013 dan bukan orang tua Ricky Nelson Silalahi yaitu Payaman Silalahi; - Bahwa pada saat penjualan tanah tersebut, tidak ada pihak lain yang keberatan atas penjualan tanah tersebut ; - Bahwa luas lahan yang ditanami pohon karet yang 50 batang tersebut luasnya tidak sampai 1/4 H.a; - Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan; Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) di dalam persidangan ; Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut: 1. 2 (dua) batang potongan pohon karet Menimbang, bahwa Para Terdakwa di persidangan telah mengajukan bukti surat sebagai berikut: 1. Surat Tanah Hak Milik No. 21/1968 ; 2. Surat Keterangan tertanggal 15 Agustus 1998; 3. Surat Undangan tertanggal 10 Mei 2012; 4. Berita Acara rapat tertanggal 12 Mei2012 16
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: -
Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013 sekitar pukul 14.00 WIB telah terjadi peristiwa penebangan dan pembakaran pohon karet di lahan/kebun yang terletak di Desa Simpang III Lae Bingke Kec. Sirandorung Kab.Tapanuli Tengah ;
-
Bahwa peristiwa tersebut bermula dari saksi ricky nelson menghubungi saksi Marihot Simamora untuk menanyakan keadaan kebun miliknya selanjutnya saksi marihot menyampaikan bahwa lahan/kebun tersebut sudah dibakar dan di lokasi lahan/kebun dimaksud ia melihat ada para terdakwa bersama dengan keluarganya sedang membersihkan lahan/kebun tersebut ;
-
Bahwa selanjutnya saksi marihot simamora, saksi ricky nelson, saksi liberty, saksi marihot tambunan mendatangi lahan/kebun tersebut dan benar bahwa di lahan/ kebun tersebut telah terjadi penebangan dan pembakaran tanaman atau pohon yang ada di atas lahan/ kebun. ;
-
Bahwa saksi marihot simamora, saksi ricky nelson, saksi liberty, saksi marihot tambunan tidak melihat sama sekali kalau para terdakwa yang melakukan penebangan dan pembakaran sejumlah pohon karet di lahan/ kebun itu.
-
Bahwa berdasarkan keterangan saksi Huminca, saksi Sarianna Br. Tumanggor dan saksi Siliana Br Tumanggor membenarkan kalau para terdakwa memang ada ikut membersihkan lahan/ kebun tersebut, akan tetapi saksi-saksi tidak ada melihat para terdakwa melakukan penebangan tanaman atau pohon yang ada diatas lahan tersebut, melainkan yang melakukan penebangan pohon karet tersebut adalah Jahirin Manalu dan itu atas perintah dari saksi Huminca Br Sihotang.
-
Bahwa saksi Huminca, saksi Sarianna Br. Tumanggor dan saksi Siliana Br Tumanggor juga membenarkan kalau lahan/ kebun itu dibersihkan karena mereka akan menanam tanaman padi darat di atas lahan/ kebun tersebut dan itu dilakukan karena mereka ingin memanfaatkan lahan/ kebun bekas penebangan pohon karet yang telah ditebang sebelumnya. ;
-
Bahwa saksi Huminca, saksi Sarianna Br. Tumanggor dan saksi Siliana Br Tumanggor membenarkan kalau pohon karet yang ada dilahan/ kebun itu telah ditebang oleh Tony Silalahi (Adik Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi) yang terjadi pada bulan April 2012 dan saksi Huminca beserta keluarga telah melarang Tony Silalahi (Adik Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi) atas penebangan pohon karet tersebut dan akhirnya penebangan itu tidak dilanjutkan lagi. ;
-
Bahwa saksi Huminca Br Sihotang membenarkan kalau ia yang memerintahkan Terdakwa I untuk mencari orang membersihkan lahan/ kebun itu. Selanjutnya Terdakwa I meminta Jahirin Manalu untuk membantu membersihkan lahan/ kebun itu. 17
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id -
Bahwa saksi-saksi tidak ada yang melihat pada saat penebangan dan pembakaran pohon karet di lahan/kebun tersebut. ;
-
Bahwa saksi-saksi dan para terdakwa juga membenarkan kalau diatas lahan/ kebun itu dulunya ada pohon karet, akan tetapi saat ini pohon karet tersebut sudah tidak ada lagi karena telah ditebang dan dijadikan lahan untuk menanam tanaman padi darat ;
-
Bahwa lahan/ kebun tersebut tidak diketahui siapa pemiliknya karena antara para terdakwa dan saksi ricky nelson silalahi sama-sama memiliki alas hak atas lahan/ kebun tersebut, akan tetapi saksi ricky nelson silalahi mengakui kalau asal usul lahan/ kebun itu adalah berasal dari keluarga para terdakwa.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Para Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 170 Ayat (1) KUHP, yang unsurunsurnya adalah sebagai berikut: 1. Barang Siapa 2. Di Muka Umum 3. Bersama-sama Melakukan Kekerasan Terhadap Barang Menimbang,
bahwa
terhadap
unsur-unsur
tersebut
Majelis
Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut: 1. Unsur Barang Siapa; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “Barang Siapa” menunjuk pada subjek hukum yang dapat berupa orang atau badan hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa unsur ini dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut tentang siapakah yang duduk sebagai terdakwa, apakah benar-benar pelakunya atau bukan, hal ini untuk menghindari adanya error in persona dalam menghukum seseorang; Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah menghadirkan Para Terdakwa, yaitu SAHAT MARTUA TUMANGGOR SAHAT dan ROSTARIA BR SIHITE yang identitasnya sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan telah dibenarkan oleh Para Terdakwa dan para saksi dan selama persidangan Majelis Hakim tidak melihat adanya kemungkinan mengenai kesalahan identitas Para Terdakwa; Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Para Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya; 18
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “barang siapa” telah terpenuhi atas diri Para Terdakwa; 2. Unsur Di Muka Umum; Menimbang, bahwa pengertian dimuka umum undang-undang tidak menjelaskan, Majelis mengambil pengertian dari berbagai sumber, yaitu Hoog Raad salah satu dalam Arestnya “dimuka umum merupakan perbuatan yang dilakukan didepan umum, artinya tempat yang dikunjungi oleh setiap orang, yang walaupun yang tidak dilakukan di suatu tempat umum akan tetapi dapat dilihat dari suatu tempat umum” (Drs. Lamintang, 1990, 15), pendapat yang serupa disampaikan oleh Wirjono Prodjodikoro,
yaitu
dimuka
umum
disamakan
olehnya
“secara
terang-
terangan”(openlijk) berarti tidak secara bersembunyi, jadi, tidak perlu dimuka umum (in het openbaar) cukup apabila tidak dipedulikan, apa ada kemungkinan orang lain dapat melihatnya. (Wirjono Prodjodikoro, 2003, 165); Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan bahwa benar pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013 sekitar pukul 14.00 WIB telah terjadi peristiwa penebangan dan pembakaran pohon karet di lahan/kebun yang terletak di Desa Simpang III Lae Bingke Kec. Sirandorung Kab.Tapanuli Tengah dan berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun keterangan para terdakwa, masingmasing telah membenarkan kalau tempat tersebut merupakan tempat yang sering dilalui banyak orang, dan sebagai bagian dari tempat yang diketahui oleh umum, sehingga atas dasar pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan yang dimaksud sebagaimana dalam unsur dimuka umum pada prinsipnya telah terpenuhi; Ad. 3. Bersama-sama Melakukan Kekerasan Terhadap Barang Menimbang, bahwa pengertian “bersama-sama”, adalah “dilakukan oleh dua orang atau lebih bersama-sama” (R. Sugandhi, KUHP DAN PENJELASANNYA, Usaha Nasional, 1980, hal 190); Menimbang,
bahwa
menurut
R.
Soesilo
“melakukan
kekerasan”
adalah
mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara yang tidak syah, misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak, menendang, dan sebagainya. Melakukan kekerasan dalam pasal ini bukan merupakan suatu alat atau daya upaya untuk mencapai sesuatu seperti halnyaa dalam Pasal 146, 211, 212, dan lain-lainya akan tetapi merupakan suatu tujuan. Disamping itu tidak pula masuk kenakalan daam pasal 489, penganiayaan dalam pasal 351 dan merusak barang dalam Pasal 406 dan sebagainya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa kekerasan yang dilarang dalam Pasal 170 merupakan suatu tujuan, dan apabila ada kerusakan terhadap barang tersebut bukanlah yang
19
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id dikehendaki oleh si pelaku melainkan merupakan akibat dari tujuan si pelaku melakukan kekerasan tersebut; Menimbang, berdasarkan fakta-fakta dipersidangan bahwa benar Para Terdakwa bersama keluarganya berada di lahan/ kebun tersebut untuk membersihkan lahan/kebun itu dengan cara menebang, memotong, membakar pohon yang telah ditebang dan lahan/kebun yang mereka bersihkan tersebut selanjutnya dimanfaatkan oleh Para Terdakwa dan keluarganya untuk menanam tanaman padi darat ; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor Register 329 K/PID/1996 dengan Pokok Masalah: Melakukan kekerasan terhadap barang, yang kaidah hukumnya : Pasal 170 ayat 1 KUHP tidak dapat dikenakan kepada para terdakwa, sebab unsur melakukan kekerasan dalam Pasal 170 ayat (1) KUHP bukan merupakan alat/usaha untuk mencapai tujuan (niat para terdakwa), sehingga seandainyapun terjadi kerusakan, hal itu hanyalah merupakan akibat perbuatan kekerasan tersebut; oleh karenanya terhadap para terdakwa tersebut lebih tepat dikenakan pasal 406 ayat 1 KUHP; Menimbang, bahwa berdasarkan terhadap Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor Register 329 K/PID/1996 dan dihubungkan dengan perbuatan Para Terdakwa yang menebang, membersihkan, dan membakar pohon yang telah ditebang sebelumnya, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan para terdakwa tersebut bukanlah perbuatan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 ayat 1 KUHP, karena para terdakwa melakukan perbuatannya tersebut adalah untuk memanfaatkan lahan tersebut dengan menanam tanaman padi darat; Menimbang, berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan para terdakwa tersebut adalah perbuatan yang bertujuan untuk membinasakan, merusak hingga tidak dapat dipakai lagi barang berupa pohon-pohon karet yang ada di lahan/kebun tersebut yang dilakukan dengan cara menebang, memotong, dan membakar pohon-pohon yang sudah ditebang sebelumnya, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa unsur “bersama-sama melakukan kekrasan terhadap barang” tidak terpenuhi menurut hukum; Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari Pasal 170 ayat 1 KUHP tidak terpenuhi, maka Para Terdakwa haruslah dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal, sehingga Para Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan tersebut; Menimbang, bahwa terhadap tuntutan dari Penuntut Umum dan Nota Pembelaan yang dilakukan oleh Para Terdakwa, maka Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan sebagi berikut: Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh di persidangan ternyata perbuatan Para Terdakwa tidak memenuhi unsur-unsur dalam pasal 170 ayat (1) 20
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id KUHP, sehingga Majelis Hakim tidak sependapat terhadap tuntutan dari Penuntut Umum yang telah menyatakan Para Terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan sebagaimana diatur dalam pasal 170 ayat (1) KUHP dan dengan demikian Majelis Hakim sependapat dengan permohonan yang diajukan oleh Para Terdakwa dalam nota pembelaannya, yaitu membebaskan Para Terdakwa dari dakwaan Penuntut Umum, akan tetapi Majelis Hakim memiliki pertimbangan tersendiri terhadap perbuatan para Terdakwa sebagaimana yang telah diuraikan dalam pertimbangan unsur-unsur di atas; Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa dibebaskan maka haruslah dipulihkan hak-hak Para Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya; Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan Para Terdakwa berada dalam tahanan maka diperintahkan untuk dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan; Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum berupa 2 (dua) batang potongan pohon karet yang telah disita oleh Penyidik Kepolisian dari saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi, dan oleh karena Para Terdakwa dinyatakan tidak terbukti melakukan perbuatan pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum, maka barang bukti tersebut haruslah ditetapkan untuk dikembalikan kepada yang berhak, yaitu saksi Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi ; Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa dibebaskan maka biaya perkara dibebankan kepada negara; Memperhatikan, Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: 1. Menyatakan Terdakwa I SAHAT MARTUA TUMANGGOR dan Terdakwa II ROSTARIA Br SIHITE tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Pasal 170 Ayat (1) KUHP ; 2. Membebaskan Para Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan Penuntut Umum; 3. Memerintahkan Para Terdakwa dibebaskan dari Tahanan segera setelah putusan ini diucapkan; 4. Memulihkan hak-hak Para Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya; 21
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id 5. Menetapkan barang bukti berupa: -
2 (dua) batang potongan pohon karet
dikembalikan kepada Ricky Nelson Bonar Tua Silalahi 6. Membebankan biaya perkara kepada Negara; Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, pada hari Jum’at, tanggal 6 Februari 2015, oleh MAROLOP WINNER P. BAKARA, S.H., sebagai Hakim Ketua, OBAJA D. J. H. SITORUS, S.H., dan BOB SADIWIJAYA, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 12 Februari 2015 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh PUNIA HUTABARAT, SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri oleh HIRAS A. SILABAN, SH., Penuntut Umum dan Para Terdakwa. Hakim-hakim Anggota,
Hakim Ketua,
OBAJA D. J. H. SITORUS, S.H.
MAROLOP WINNER P. BAKARA, S.H.
BOB SADIWIJAYA, S.H., M.H. Panitera Pengganti,
PUNIA HUTABARAT, SH.
22