Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id PUTUSAN Nomor 384/Pid.Sus/2014/PN.Sbg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap
: PARSAORAN TUA PANDIANGAN als O’ONG;
Tempat lahir
: Medan;
Umur atau Tanggal Lahir
: 45 Tahun / 3 September 1969 ;
Jenis kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Jalan
SD
Inpres
Lingkungan
III
Kelurahan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ; Agama
: Kristen Protestan ;
Pekerjaan
: Wiraswasta ;
Pendidikan
: SMU ;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh: 1.
Penyidik, tanggal sejak tanggal 2 September 2014 sampai dengan tanggal 21 September 2014 ;
2.
Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 22 September 2014 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014;
3.
Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Negeri Sibolga sejak tanggal 1 November 2014 sampai dengan tanggal 30 November 2014;
4.
Penuntut Umum, sejak tanggal 26 November 2014 sampai dengan tanggal 15 Desember 2014;
5.
Majelis Hakim Pengadilan sejak tanggal 1 Desember 2014 sampai dengan tanggal 30 November 2014 ;
6.
Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 31 Desember 2014 sampai dengan tanggal 28 Februari 2015 ;
7.
Perpanjangan pertama Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 1 Maret 2015 sampai dengan tanggal 30 Maret 2015;
Terdakwa menolak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menghadap sendiri di dalam persidangan, meskipun kepada Terdakwa telah diberitahukan akan Haknya untuk didampingi oleh Penasihat Hukum dan Hakim Ketua telah menbacakan
1
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Penetapan Penunjukan Penasihat Hukum Nomor : 384/Pid.B/2014/PN.Sbg tertanggal 18 Desember 2014; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: - Penetapan
Ketua
Pengadilan
Negeri
Sibolga
Nomor
384/Pen.Pid.Sus/2014/PN.Sbg tanggal 1 Desember 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 384/Pen.Pid/2014/PN.Sbg tanggal 1 Desember 2014 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN als. O’ONG terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, melakukan tindak pidana “tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan Subsidair yaitu pasal 112 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN als. O’ONG dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar tetap ditahan dan denda Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar) rupiah Subsidair 6 (enam) bulan penjara ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru dengan berat bersih 2,9 (dua koma sembilan) gram ;
dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menyatakan agar terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN als. O’ONG dibebani dengan membayar biaya perkara sebesar Rp. 5000,- (lima ribu rupiah). Telah mendengar permohonan Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya bahwa Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dan memohon keringanan hukuman;
2
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Telah mendengar Tanggapan Penuntut umum secara lisan atas permohonan Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutan, dan Terdakwa secara lisan tetap pada permohonannya; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: PRIMAIR : Bahwa ia terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain bulan Agustus tahun 2014, bertempat di Jalan Tukka Depan Sekolah St Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam kamar rumah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada hari Jumat tanggal 29 Agustus 2014 sekira pukul 18.00 wib saksi ADVEN BARUS bersama dengan saksi KRISNADI ZATMIKO, saksi BULET MARSSWANTO dan saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN (Keempatnya Anggota Kepolisian Resor Tapanuli Tengah) mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seorang laki-laki diduga memiliki Narkotika jenis sabhu-sabhu, selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan saat itu saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN ditugaskan untuk menyamar sebagai pembeli sabhu-sabhu dan saat itu laki-laki tersebut bersedia bertransaksi dengan saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN di Jalan Tukka Depan Sekolah St Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam kamar rumah, selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 wib Petugas Kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG yang saat itu mengeluarkan sabhu-sabhu miliknya namun terdakwa sempat membuangkan sabhu-sabhu miliknya tersebut kelantai sehingga tumpah diatas tikar lantai kamar rumah tersebut kemudian Petugas Kepolisian menyita barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok Sampurna Mild yang berisikan sabhu-sabhu yang dibungkus plastik putih dan dilapis potongan plastik warna biru. Setelah diinterogasi terdakwa menerangkan memperoleh sabhu-sabhu tersebut dari ALEX (DPO) dengan cara membelinya sebanyak 1 (satu) sak atau 5 (lima) jie seharga Rp.4.750.000 (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dengan menggunakan uang terdakwa sendiri dan rencananya sabhu tersebut untuk dipergunakan terdakwa sendiri dan sebagian lagi akan dijualkan terdakwa karena terdakwa tidak mempunyai uang untuk ongkos pulang ke Medan namun belum sempat terdakwa menyerahkan sabhu tersebut terdakwa ditangkap Petugas kepolisian. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 barang bukti atas 3
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG berupa sabu-sabu yang dibungkus plastik putih dengan berat bersih 2,9 (dua koma sembilan) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 6171/NNF/2014 tanggal 19 September 2014 dilakukan pengujian terhadap 1 (satu) plastik bening berisi kristal berwarna putih dengan berat 2,9 (dua kom sembilan) gram diduga mengandung Narkotika milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG, dimana pada Bab IV bagian kesimpuan bahwa barang bukti
yang
diperiksa
milik
tersangka
atas
nama
PARSAORAN
TUA
PANDIANGAN Als O’ONG adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. SUBSIDAIR: Bahwa ia terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain bulan Agustus tahun 2014, bertempat di Jalan Tukka Depan Sekolah St Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam kamar rumah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, tanpa hak atau melawan
hukum
memiliki,
menyimpan,
menguasai,
atau
menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada hari Jumat tanggal 29 Agustus 2014 sekira pukul 18.00 wib saksi ADVEN BARUS bersama dengan saksi KRISNADI ZATMIKO, saksi BULET MARSSWANTO dan saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN (Keempatnya Anggota Kepolisian Resor Tapanuli Tengah) mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seorang laki-laki diduga memiliki Narkotika jenis sabhu-sabhu, selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan saat itu saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN ditugaskan untuk menyamar sebagai pembeli sabhu-sabhu dan saat itu laki-laki tersebut bersedia bertransaksi dengan saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN di Jalan Tukka Depan Sekolah St Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam kamar rumah, selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 wib Petugas Kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG yang saat itu mengeluarkan sabhu-sabhu miliknya namun terdakwa sempat membuangkan sabhu-sabhu miliknya tersebut kelantai sehingga tumpah diatas tikar lantai kamar rumah tersebut kemudian Petugas Kepolisian menyita barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok Sampurna Mild yang berisikan sabhu-sabhu yang dibungkus plastik putih dan dilapis potongan plastik warna biru. Setelah diinterogasi 4
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id terdakwa menerangkan memperoleh sabhu-sabhu tersebut dari ALEX (DPO) dengan cara membelinya sebanyak 1 (satu) sak atau 5 (lima) jie seharga Rp.4.750.000 (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dengan menggunakan uang terdakwa sendiri dan rencananya sabhu tersebut untuk dipergunakan terdakwa sendiri dan sebagian lagi akan dijualkan terdakwa karena terdakwa tidak mempunyai uang untuk ongkos pulang ke Medan namun belum sempat terdakwa menyerahkan sabhu tersebut terdakwa ditangkap Petugas kepolisian. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 barang bukti atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG berupa sabu-sabu yang dibungkus plastik putih dengan berat bersih 2,9 (dua koma sembilan) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 6171/NNF/2014 tanggal 19 September 2014 dilakukan pengujian terhadap 1 (satu) plastik bening berisi kristal berwarna putih dengan berat 2,9 (dua kom sembilan) gram diduga mengandung Narkotika milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG, dimana pada Bab IV bagian kesimpuan bahwa barang bukti
yang
diperiksa
milik
tersangka
atas
nama
PARSAORAN
TUA
PANDIANGAN Als O’ONG adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. LEBIH SUBSIDAIR: Bahwa ia terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain bulan Agustus tahun 2014, bertempat di Jalan Tukka Depan Sekolah St Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam kamar rumah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sibolga, Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Pada hari Jumat tanggal 29 Agustus 2014 sekira pukul 18.00 wib saksi ADVEN BARUS bersama dengan saksi KRISNADI ZATMIKO, saksi BULET MARSSWANTO dan saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN (Keempatnya Anggota Kepolisian Resor Tapanuli Tengah) mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seorang laki-laki diduga memiliki Narkotika jenis sabhu-sabhu, selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan saat itu saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN ditugaskan untuk menyamar sebagai pembeli sabhu-sabhu dan saat itu laki-laki tersebut bersedia bertransaksi dengan saksi AKHIRUDDIN PANGGABEAN di Jalan Tukka Depan Sekolah St Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya didalam kamar rumah, selanjutnya pada hari Sabtu 5
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 wib Petugas Kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG yang saat itu mengeluarkan sabhu-sabhu miliknya namun terdakwa sempat membuangkan sabhu-sabhu miliknya tersebut kelantai sehingga tumpah diatas tikar lantai kamar rumah tersebut kemudian Petugas Kepolisian menyita barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok Sampurna Mild yang berisikan sabhu-sabhu yang dibungkus plastik putih dan dilapis potongan plastik warna biru. Setelah diinterogasi terdakwa menerangkan memperoleh sabhu-sabhu tersebut dari ALEX (DPO) dengan cara membelinya sebanyak 1 (satu) sak atau 5 (lima) jie seharga Rp.4.750.000 (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dengan menggunakan uang terdakwa sendiri dan rencananya sabhu tersebut untuk dipergunakan terdakwa sendiri dan sebagian lagi akan dijualkan terdakwa karena terdakwa tidak mempunyai uang untuk ongkos pulang ke Medan namun belum sempat terdakwa menyerahkan sabhu tersebut terdakwa ditangkap Petugas kepolisian. Berdasarkan hasil Laboratorium Klinik Hasil Pemeriksaan Narkoba Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumbantobing Nomor : 041/PK/IX/2014 tanggal 10 September 2014 atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG yang ditandatangani oleh Agustina Banjarnahor selaku pemeriksa dengan hasil pemeriksaan bahwa urine terdakwa Positif mengandung Ampethamine. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 barang bukti atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG berupa sabu-sabu yang dibungkus plastik putih dengan berat bersih 2,9 (dua koma sembilan) gram. Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 6171/NNF/2014 tanggal 19 September 2014 dilakukan pengujian terhadap 1 (satu) plastik bening berisi kristal berwarna putih dengan berat 2,9 (dua kom sembilan) gram diduga mengandung Narkotika milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG, dimana pada Bab IV bagian kesimpuan bahwa barang bukti yang diperiksa milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN Als O’ONG adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan tidak mengajukan keberatan, maka Majelis Hakim melanjutkan persidangan ke proses pembuktian; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 6
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
1. ADVEN BARUS dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi merupakan petugas kepolisian Resort Tapanuli Tengah; - Bahwa, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah saksi bersama rekannya Krisnadi Zatmiko, Bullet Marswanto dan Akhiruddin Panggabean melakukan penangkapan terhadap terdakwa ; - Bahwa pada hari Jum’at tanggal 29 Agustus 2014 sekitar pukul 18.00 WIB, saksi dan rekan saksi mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mempunyai shabu-shabu, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penyelidikan dan pada saat itu saksi Akhiruddin Panggabean menyamar sebagai pembeli (undercover buy) shabu-shabu kepada Terdakwa, dan kemudian disepakati tempat Terdakwa dengan saksi Akhiruddin Panggabean bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka depan Sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa berdasarkan kesepakatan antara saksi Akhiruddin Panggabean dengan terdakwa maka disepakati akan bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di dalam kamar rumah; - Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Akhiruddin Panggabean di dalam kamar di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan saksi dan rekan saksi lainnya berada di luar rumah tersebut untuk melakukan pemantauan; - Bahwa setelah melihat dan memastikan bahwa Terdakwa mengeluarkan shabushabu tersebut, selanjutnya saksi Akhiruddin Panggabean memberikan tanda atau kode kepada saksi dan rekan saksi untuk segera melakukan penangkapan, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penangkapan terdakwa tersebut, terdakwa sempat membuang 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu-shabu ke lantai sehingga tumpah dan berserakan di atas tikar; - Bahwa setelah diinterogasi, terdakwa mengaku datang ke Sibolga untuk menjalankan bisnis berupa berdagang pakaian bekas dan terdakwa sudah 2 (dua) kali datang ke Sibolga ; - Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan terhadap diri Terdakwa dan di dalam kamar tersebut, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru ;
7
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa pada saat penangkapan Terdakwa, saksi hanya melihat Terdakwa di dalam kamar tersebut dan tidak melihat orang lain di dalam kamar tersebut; - Bahwa berdasarkan berita acara penimbangan barang bukti dari PT Pegadaian Cabang Sibolga Nomor : 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 yang menyatakan bahwa barang bukti shabu-shabu tersebut adalah seberat 2,9 (dua koma sembilan) gram ; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa, shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; - Bahwa benar terhadap terdakwa telah dilakukan test urine dengan hasil positif mengandung amphetamine ; - Bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak berwenang untuk menyimpan maupun memiliki narkotika jenis shabu-shabu tersebut; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana Terdakwa tidak sedang bertransaksi narkotika dengan Arkiruddin Panggabean namun terdakwa sedang menunggu Muliater Sitompul untuk bersama-sama menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut; 2. KRISNADI ZATMIKO dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi merupakan petugas kepolisian Resort Tapanuli Tengah; - Bahwa, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah saksi bersama rekannya Adven Barus, Bullet Marswanto dan Akhiruddin Panggabean melakukan penangkapan terhadap terdakwa ; - Bahwa pada hari Jum’at tanggal 29 Agustus 2014 sekitar pukul 18.00 WIB, saksi dan rekan saksi mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mempunyai shabu-shabu, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penyelidikan dan pada saat itu saksi Akhiruddin Panggabean menyamar sebagai pembeli (undercover buy) shabu-shabu kepada Terdakwa, dan kemudian disepakati tempat Terdakwa dengan saksi Akhiruddin Panggabean bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka depan Sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa berdasarkan kesepakatan antara saksi Akhiruddin Panggabean dengan terdakwa maka disepakati akan bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di dalam kamar rumah; 8
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Akhiruddin Panggabean di dalam kamar di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan saksi dan rekan saksi lainnya berada di luar rumah tersebut untuk melakukan pemantauan; - Bahwa setelah melihat dan memastikan bahwa Terdakwa mengeluarkan shabushabu tersebut, selanjutnya saksi Akhiruddin Panggabean memberikan tanda atau kode kepada saksi dan rekan saksi untuk segera melakukan penangkapan, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penangkapan terdakwa tersebut, terdakwa sempat membuang 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu-shabu ke lantai sehingga tumpah dan berserakan di atas tikar; - Bahwa setelah diinterogasi, terdakwa mengaku datang ke Sibolga untuk menjalankan bisnis berupa berdagang pakaian bekas dan terdakwa sudah 2 (dua) kali datang ke Sibolga ; - Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan terhadap diri Terdakwa dan di dalam kamar tersebut, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru ; - Bahwa pada saat penangkapan Terdakwa, saksi hanya melihat Terdakwa di dalam kamar tersebut dan tidak melihat orang lain di dalam kamar tersebut; - Bahwa berdasarkan berita acara penimbangan barang bukti dari PT Pegadaian Cabang Sibolga Nomor : 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 yang menyatakan bahwa barang bukti shabu-shabu tersebut adalah seberat 2,9 (dua koma sembilan) gram ; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa, shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; - Bahwa benar terhadap terdakwa telah dilakukan test urine dengan hasil positif mengandung amphetamine ; - Bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak berwenang untuk menyimpan maupun memiliki narkotika jenis shabu-shabu tersebut; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana Terdakwa tidak sedang bertransaksi narkotika dengan Arkiruddin Panggabean namun terdakwa sedang menunggu Muliater Sitompul untuk bersama-sama menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut;
9
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id 3. BULET MARSSWANTO yang dibacakan di persidangan pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi merupakan petugas kepolisian Resort Tapanuli Tengah; - Bahwa, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah saksi bersama rekannya Adven Barus, Krisnadi Zatmiko, dan Akhiruddin Panggabean melakukan penangkapan terhadap terdakwa ; - Bahwa pada hari Jum’at tanggal 29 Agustus 2014 sekitar pukul 18.00 WIB, saksi dan rekan saksi mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mempunyai shabu-shabu, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penyelidikan dan pada saat itu saksi Akhiruddin Panggabean menyamar sebagai pembeli (undercover buy) shabu-shabu kepada Terdakwa, dan kemudian disepakati tempat Terdakwa dengan saksi Akhiruddin Panggabean bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka depan Sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa berdasarkan kesepakatan antara saksi Akhiruddin Panggabean dengan terdakwa maka disepakati akan bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di dalam kamar rumah; - Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Akhiruddin Panggabean di dalam kamar di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan saksi dan rekan saksi lainnya berada di luar rumah tersebut untuk melakukan pemantauan; - Bahwa setelah melihat dan memastikan bahwa Terdakwa mengeluarkan shabushabu tersebut, selanjutnya saksi Akhiruddin Panggabean memberikan tanda atau kode kepada saksi dan rekan saksi untuk segera melakukan penangkapan, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penangkapan terdakwa tersebut, terdakwa sempat membuang 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu-shabu ke lantai sehingga tumpah dan berserakan di atas tikar; - Bahwa setelah diinterogasi, terdakwa mengaku datang ke Sibolga untuk menjalankan bisnis berupa berdagang pakaian bekas dan terdakwa sudah 2 (dua) kali datang ke Sibolga ; - Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan terhadap diri Terdakwa dan di dalam kamar tersebut, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru ; - Bahwa pada saat penangkapan Terdakwa, saksi hanya melihat Terdakwa di dalam kamar tersebut dan tidak melihat orang lain di dalam kamar tersebut; 10
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa berdasarkan berita acara penimbangan barang bukti dari PT Pegadaian Cabang Sibolga Nomor : 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 yang menyatakan bahwa barang bukti shabu-shabu tersebut adalah seberat 2,9 (dua koma sembilan) gram ; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa, shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; - Bahwa benar terhadap terdakwa telah dilakukan test urine dengan hasil positif mengandung amphetamine ; - Bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak berwenang untuk menyimpan maupun memiliki narkotika jenis shabu-shabu tersebut; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana Terdakwa tidak sedang bertransaksi narkotika dengan Arkiruddin Panggabean namun terdakwa sedang menunggu Muliater Sitompul untuk bersama-sama menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut; 4. AKHIRUDDIN
PANGGABEAN
yang
dibacakan
di
persidangan
pada
pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi merupakan petugas kepolisian Resort Tapanuli Tengah; - Bahwa, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah saksi bersama rekannya Adven Barus, Krisnadi Zatmiko, dan Bulet Marsswanto melakukan penangkapan terhadap terdakwa ; - Bahwa pada hari Jum’at tanggal 29 Agustus 2014 sekitar pukul 18.00 WIB, saksi dan rekan saksi mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mempunyai shabu-shabu, selanjutnya saksi bersama dengan rekan saksi melakukan penyelidikan dan pada saat itu saksi Akhiruddin Panggabean menyamar sebagai pembeli (undercover buy) shabu-shabu kepada Terdakwa, dan kemudian disepakati tempat Terdakwa dengan saksi Akhiruddin Panggabean bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka depan Sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa berdasarkan kesepakatan antara Saksi dengan terdakwa maka disepakati akan bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di dalam kamar rumah; - Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan Saksi di dalam kamar di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan 11
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, dan saksi Bulet Marsswanto berada di luar rumah tersebut untuk melakukan pemantauan; - Bahwa pada saat saksi masuk ke dalam kamar tersebut, saksi melihat Terdakwa bersama dengan orang lain yang bernama Marga Sitompul, selanjutnya Marga Sitompul tersebut keluar dari kamar dan saksi tidak mengetahui keberadaan Marga Sitompul tersebut; - Bahwa setelah melihat dan memastikan bahwa Terdakwa mengeluarkan shabushabu tersebut, selanjutnya saksi memberikan tanda atau kode kepada saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, dan saksi Bulet Marsswanto untuk segera melakukan penangkapan, selanjutnya saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, dan saksi Bulet Marsswanto melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penangkapan terdakwa tersebut, terdakwa sempat membuang 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu-shabu ke lantai sehingga tumpah dan berserakan di atas tikar; - Bahwa setelah diinterogasi, terdakwa mengaku datang ke Sibolga untuk menjalankan bisnis berupa berdagang pakaian bekas dan terdakwa sudah 2 (dua) kali datang ke Sibolga ; - Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan terhadap diri Terdakwa dan di dalam kamar tersebut, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru ; - Bahwa berdasarkan berita acara penimbangan barang bukti dari PT Pegadaian Cabang Sibolga Nomor : 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 yang menyatakan bahwa barang bukti shabu-shabu tersebut adalah seberat 2,9 (dua koma sembilan) gram ; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa, shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; - Bahwa benar terhadap terdakwa telah dilakukan test urine dengan hasil positif mengandung amphetamine ; - Bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak berwenang untuk menyimpan maupun memiliki narkotika jenis shabu-shabu tersebut; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa Terdakwa menyatakan keberatan atas keterangan saksi tersebut dimana Terdakwa tidak sedang bertransaksi narkotika dengan Arkiruddin Panggabean namun terdakwa sedang menunggu Muliater Sitompul untuk bersama-sama menggunakan narkotika jenis shabu-shabu tersebut;
12
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa ditangkap oleh saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, saksi Bulet Marsswanto dan saksi Akhiruddin Panggabean, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. - Bahwa Terdakwa datang ke Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah karena Terdakwa mau bertemu dengan teman Terdakwa yang bernama Marga Sitompul yang membawa kain dari Medan ; - Bahwa pada saat Terdakwa berada di kamar tersebut, Terdakwa menyimpan Narkotika jenis shabu-shabu karena akan dipakai Terdakwa bersama-sama dengan teman Terdakwa (Marga Sitompul) ; - Bahwa pada saat saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, saksi Bulet Marsswanto
dan
saksi
Akhiruddin
Panggabean
melakukan
penangkapan
terdakwa, teman Terdakwa (Marga Sitompul) tersebut tidak ada di kamar tersebut; - Bahwa shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama Alex di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,(sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekira pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; - Bahwa Narkotika yang dieblli oleh terdakwa dari Alex di Medan tersebut belum ada dijual oleh Terdakwa kepada orang lain; - Bahwa Terdakwa membeli Narkotika jenis shabu-shabu tersebut awalnya untuk dipakai oleh Terdakwa, dan pada saat Terdakwa berada di Sibolga, Terdakwa mau menjual narkotika jenis shabu-shabu tersebut kerna Terdakwa membutuhkan uang untuk ongkos pulang ke Medan; - Bahwa pada saat penangkapan terhadap Terdakwa, Terdakwa belum menjualnya kepada orang lain; - Bahwa benar terdakwa mengaku datang ke Sibolga untuk menjalankan bisnis berupa berdagang pakaian bekas ; - Bahwa benar terdakwa sudah 2 (dua) kali datang ke Sibolga - Bahwa terdakwa telah mengkonsumsi shabu-shabu tersebut selama 6 (enam) bulan lamanya sebelum tertangkap ; - Bahwa terhadap terdakwa telah dilakukan test urine dengan hasil positif mengandung amphetamine ; - Bahwa terdakwa merasa ditekan selama dalam proses hukum di Kepolisian ; - Bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak berwenang untuk menyimpan maupun memiliki narkotika jenis shabu-shabu tersebut; - Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi ; 13
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa sebelumnya Terdakwa belum pernah dihukum;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa, dalam memberikan keterangannya ada beberapa keterangan yang berbeda dengan keterangan yang diberikan di depan penyidik, dengan alasan Terdakwa tersebut tidak pernah memberikan keterangan yang demikian, maka untuk mengetahui bagaimana penyidik melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa tersebut, di depan persidangan Penuntut Umum telah menghadirkan saksi Penyidik (Verbalisan) yang memeriksa Terdakwa tersebut, yang di bawah sumpah telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut; Saksi ADVEN BARUS; -
Bahwa saksi adalah penyidik pembantu yang memeriksa Terdakwa pada tanggal 30 agustus 2014 dan 20 Oktober 2014.
-
Bahwa pada waktu diperiksa Terdakwa tidak dibawah tekanan.
-
Bahwa cara saksi memeriksa Terdakwa adalah dengan tanya jawab lalu saksi ketik dalam Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa.
-
Bahwa setelah selesai Berita Acara tersebut dibuat, Terdakwa membaca Berita Acara tersebut dan Terdakwa menandatangani berita acara tersebut pada setiap lembarnya;
-
Bahwa pada saat Terdakwa diperiksa, Terdakwa didampingi oleh penasihat Hukumnya yang bernama MILLER CHOSBY SITOMPUL,SH.;
-
Bahwa, keterangan Terdakwa dalam berita acara pada point 17 merupakan berencana
keterangan menjual
Tedakwa
narkotika
tersebut,
jenis
dan
shabu-shabu
benar itu
Terdakwa
seharga
Rp
1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah); Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan saksi tersebut benar ; Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) di dalam persidangan ; Menimbang, bahwa Penuntut umum dalam persidangan telah mengajukan alat bukti Surat dan telah dibacakan di Persidangan berupa: 1. Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Cabang Medan No.LAB : 6171/NNF/2014 tanggal 14 Agustus 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh Debora M. Hutagaol,S.Si.,Apt, dan Deliana Naiborhu, S.Si., Apt. dengan kesimpulan bahwa barang bukti milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN alias O’ONG adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor
14
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik tehadap Urine dari Rumah Sakit Umum Dr Ferdinand Lumbangtobing tanggal 10 September 2014, dengan hasil pemeriksaan Positif Ampethamine; Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut: 1. 1 (satu) kotak rokok Sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastic putih dan dilapis potongan plastic warna biru dengan berat bersih 2,9 (dua koma Sembilan) gram ; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: - Bahwa benar Terdakwa ditangkap oleh petugas kepolisian yang bernama saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, saksi Bulet Marsswanto dan saksi Akhiruddin Panggabean, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. - Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 29 Agustus 2014 sekitar pukul 18.00 WIB, petugas kepolisian mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mempunyai shabu-shabu, selanjutnya petugas kepolisian melakukan penyelidikan dan pada saat itu saksi Akhiruddin Panggabean menyamar sebagai pembeli (undercover buy) shabu-shabu kepada Terdakwa, dan kemudian disepakati tempat Terdakwa dengan saksi Akhiruddin Panggabean bertemu di Jalan Tukka depan Sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah; - Bahwa benar berdasarkan kesepakatan antara saksi Akhiruddin Panggabean dengan terdakwa maka disepakati akan bertemu dan bertransaksi di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di dalam kamar rumah; - Bahwa selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Akhiruddin Panggabean di dalam kamar di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan petugas kepolisian lainnya berada di luar rumah tersebut untuk melakukan pemantauan; - Bahwa setelah melihat dan memastikan bahwa Terdakwa mengeluarkan shabushabu tersebut, selanjutnya saksi Akhiruddin Panggabean memberikan tanda atau kode kepada petugas kepolisian untuk segera melakukan penangkapan, selanjutnya petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penangkapan terdakwa tersebut, terdakwa sempat membuang 1 (satu) bungkus plastik berisi shabu-shabu ke lantai sehingga tumpah dan berserakan di atas tikar; 15
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id - Bahwa benar pada saat dilakukan penggeledahan terhadap diri Terdakwa dan di dalam kamar tersebut, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru ; - Bahwa benar pada saat penangkapan Terdakwa, petugas kepolisian hanya melihat Terdakwa di dalam kamar tersebut dan tidak melihat orang lain di dalam kamar tersebut; - Bahwa benar berdasarkan berita acara penimbangan barang bukti dari PT Pegadaian Cabang Sibolga Nomor : 618/SP.10055/2014 tanggal 02 September 2014 yang menyatakan bahwa barang bukti shabu-shabu tersebut adalah seberat 2,9 (dua koma sembilan) gram ; - Bahwa benar shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; - Bahwa benar terhadap terdakwa telah dilakukan test urine dengan hasil positif mengandung amphetamine ; - Bahwa terdakwa tidak ada memiliki izin dari pihak berwenang untuk menyimpan maupun memiliki narkotika jenis shabu-shabu tersebut; - Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Cabang Medan No.LAB : 6171/NNF/2014 tanggal 14 Agustus 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh Debora M. Hutagaol,S.Si.,Apt, dan Deliana Naiborhu, S.Si., Apt. dengan kesimpulan bahwa barang bukti milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN alias O’ONG adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana dengan Dakwaan Subsidaritas yaitu Primair melanggar Pasal 114 ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Subsidair melanggar Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Lebih Subsidair melanggar Pasal 127 huruf a UndangUndang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun dalam bentuk Dakwaan Subsidaritas, maka Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Primair 16
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id terlebih dahulu dan apabila unsur dalam Dakwaan Primair terpenuhi maka Dakwaan Subsidair tidak perlu dipertimbangkan lagi, selanjutnya apabila unsur dalam Dakwaan Primair tidak terbukti maka barulah dibuktikan Dakwaan Subsidair; Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum berbentuk Subsidairitas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan Dakwaan Primair yaitu melanggar Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : 1. Setiap Orang; 2. Tanpa hak atau Melawan hukum Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I; Menimbang,
bahwa
terhadap
unsur-unsur
tersebut
Majelis
Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut: Ad.1. Setiap Orang Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, akan tetapi sebagai unsur pasal, sehingga patut dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya error in persona; Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (naturlijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang didakwakan kepada diri Terdakwa; Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” mengarah kepada yang diduga sebagai pelaku tindak pidana; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “setiap orang”
tidak dapat disamakan sebagai
“pelaku
tindak pidana” karena pengertian unsur “setiap orang” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai setiap orang dalam perkara ini adalah Terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN alias O’ONG yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan; Menimbang,
bahwa
selama
persidangan
perkara
ini,
Majelis
Hakim
memandang Terdakwa adalah subjek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya karena Terdakwa tidak dalam keadaan kurang sempurna akalnya (verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zakelijke storing der verstandelijke) sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 KUHPidana dan keadaan ini dapat 17
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id disimpulkan karena Terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya; Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “setiap orang” telah terpenuhi atas diri Terdakwa; Ad.2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I: Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sebagai tanpa hak atau melawan hukum adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dengan ancaman hukuman akibat perbuatan tersebut bertentangan dengan adat istiadat, kebiasaan, tata kesusilaan, dan kesopanan yang hidup dalam masyarakat; Menimbang, bahwa menurut Van Hattum sebagaimana dikutip P.A.F. Lamintang dalam bukunya “Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia” ada dua jenis melawan hukum, yaitu materiil dan formil (materielle wederrechtelijk en formele wederrechtelijk). Yang dimaksud melawan hukum formil adalah bahwa suatu perbuatan disebut melawan hukum apabila perbuatan tersebut memenuhi unsur dalam rumusan perundang-undangan (bentuk). Sedangkan melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut menurut hukum yang tertulis maupun tidak tertulis merupakan suatu perbuatan melawan hukum (akibat); Menimbang, bahwa karena perbuatan pidana yang didakwakan kepada Terdakwa diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka yang dimaksud dengan tanpa hak atau melawan hukum harus memperhatikan ketentuan dalam dalam Undang-Undang ini; Menimbang, bahwa pasal 7 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan secara khusus pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (ayat 1), namun dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (ayat 2); Menimbang, bahwa dengan demikian suatu perbuatan yang dilakukan dengan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 7 jo pasal 8 UU No. 35 Tahun 2009 sebagaimana diuraikan di atas adalah tergolong perbuatan melawan hukum;
18
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Menimbang, berdasarkan uraian di atas unsur “tanpa hak atau melawan hukum” memiliki maksud larangan bagi pihak (subjek hukum) yang tidak memiliki kewenangan untuk memiliki dan menguasai narkotika golongan I; Menimbang, bahwa pada gilirannya Majelis Hakim akan memberikan pertimbangannya terhadap materi perbuatan Terdakwa terkait unsur menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan in casu telah dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum; Menimbang, bahwa memperhatikan redaksional dari penempatan kata menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan menurut hemat Majelis adalah bersifat alternative dari perbuatan yang dilarang, sehingga secara yuridis keseluruhan perbuatan a quo tidak perlu dibuktikan dan terpenuhi menurut hukum, melainkan hanya dibuktikan salah satu diantaranya dan dengan terbuktinya salah satu sub unsur sebagai salah satu perbuatan yang dilarang dalam ketentuan Pasal 114 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menunjukan terbuktinya unsur tersebut diatas; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian di atas dengan fakta persidangan, bahwa Terdakwa ditangkap oleh petugas kepolisian yang bernama saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, saksi Bulet Marsswanto dan saksi Akhiruddin Panggabean, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, karena petugas kepolisian tersebut menemukan 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru dengan berat bersih 2,9 (dua koma Sembilan ) gram; Menimbang, bahwa shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan sebanyak 5 (lima) jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim berdasarkan fakta di atas kualifikasi perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan tidak terbukti berdasarkan fakta persidangan; Menimbang, bahwa terhadap kualifikasi perbuatan menerima, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa maksud dari menerima dalam unsur ini menurut Majelis Hakim adalah memperoleh sesuatu yang terkait dengan kegiatan perekonomian karena satu sama lain karena kualifikasi perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan adalah saling terkait dengan sub unsur menerima; Menimbang, bahwa berdasarkan realita yang terjadi dalam peredaran narkotika, seorang pemakai tidaklah dapat memasok kebutuhan pribadinya dengan 19
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id tujuan konsumsi pribadinya, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut seorang pemakai haruslah memenuhi atas narkoba dengan cara membeli atau meminta dari orang-orang yang dikenalnya, sehingga atas permintaan tersebut ia dapat menerima narkotika yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya atas narkotika; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan dalam perkara ini, Majelis Hakim menilai menerima yang dimaksud dalam unsur ini tidak terbukti dalam perbuatan Terdakwa karena berdasarkan fakta di persidangan dan dihubungkan dengan barang bukti yag diajukan dalam perkara ini tidak terdapat barang bukti berupa uang yang dapat menjadi petunjuk adanya transaksi narkotika dalam perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa dan juga tidak ditemukan fakta bahwa Terdakwa menerima shabushabu sebagai perantara atau menerima shabu-shabu tersebut untuk dijual kembali ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan yang menyatakan bahwa petugas kepolisian hanya melihat Terdakwa di dalam kamar tersebut dan tidak melihat orang lain di dalam kamar tersebut, dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam perkara ini tidak ada melibatkan orang lain/subjek hukum lain sebagai orang yang menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut, Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas unsur Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I tidak terbukti secara sah dan meyakinkan ada pada perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena unsur ketiga tidak terbukti, maka unsur kedua juga tidak terbukti; Menimbang, bahwa dengan demikian dakwaan primair tidak terbukti ada pada perbuatan Terdakwa dan oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan primair; Menimbang, bahwa oleh karena Surat Dakwaan Penuntut Umum disusun dalam bentuk subsidaritas, maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan subsidair; Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Setiap Orang; 2. Tanpa hak atau melawan hukum Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman;
20
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan unsur-unsur tersebut di atas sebagai berikut; Ad.1. Setiap Orang Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, akan tetapi sebagai unsur pasal, sehingga patut dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya error in persona; Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (naturlijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang didakwakan kepada diri Terdakwa; Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” mengarah kepada yang diduga sebagai pelaku tindak pidana; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “setiap orang”
tidak dapat disamakan sebagai
“pelaku
tindak pidana” karena pengertian unsur “setiap orang” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai setiap orang dalam perkara ini adalah Terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN alias O’ONG yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan; Menimbang,
bahwa
selama
persidangan
perkara
ini,
Majelis
Hakim
memandang Terdakwa adalah subjek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya karena Terdakwa tidak dalam keadaan kurang sempurna akalnya (verstandelijke vermogens) atau sakit jiwa (zakelijke storing der verstandelijke) sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 KUHPidana dan keadaan ini dapat disimpulkan karena Terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya; Menimbang, bahwa unsur “setiap orang” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “setiap orang” telah terpenuhi atas diri Terdakwa; Ad.2. Tanpa Hak atau Melawan Hukum Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sebagai tanpa hak atau melawan hukum adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dengan ancaman hukuman akibat perbuatan tersebut bertentangan dengan adat 21
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id istiadat, kebiasaan, tata kesusilaan, dan kesopanan yang hidup dalam masyarakat; Menimbang, bahwa menurut Van Hattum sebagaimana dikutip P.A.F. Lamintang dalam bukunya “Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia” ada dua jenis melawan hukum, yaitu materiil dan formil (materielle wederrechtelijk en formele wederrechtelijk). Yang dimaksud melawan hukum formil adalah bahwa suatu perbuatan disebut melawan hukum apabila perbuatan tersebut memenuhi unsur dalam rumusan perundang-undangan (bentuk). Sedangkan melawan hukum materiil adalah perbuatan tersebut menurut hukum yang tertulis maupun tidak tertulis merupakan suatu perbuatan melawan hukum (akibat); Menimbang, bahwa karena perbuatan pidana yang didakwakan kepada Terdakwa diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka yang dimaksud dengan tanpa hak atau melawan hukum harus memperhatikan ketentuan dalam dalam Undang-Undang ini; Menimbang, bahwa pasal 7 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menyebutkan bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan secara khusus pasal 8 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyebutkan Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan (ayat 1), namun dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (ayat 2); Menimbang, bahwa dengan demikian suatu perbuatan yang dilakukan dengan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pasal 7 jo pasal 8 UU No. 35 Tahun 2009 sebagaimana diuraikan di atas adalah tergolong perbuatan melawan hukum; Menimbang, berdasarkan uraian di atas unsur “tanpa hak atau melawan hukum” memiliki maksud larangan bagi pihak (subjek hukum) yang tidak memiliki kewenangan untuk memiliki dan menguasai narkotika golongan I; Menimbang,
bahwa
pada
gilirannya
Majelis
Hakim
akan
memberikan
pertimbangannya terhadap materi perbuatan Terdakwa terkait unsur Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan Tanaman in casu telah dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum; Menimbang, bahwa memperhatikan redaksional dari penempatan kata “Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan” menurut hemat Majelis adalah bersifat alternative dari perbuatan yang dilarang, sehingga secara yuridis keseluruhan perbuatan a quo tidak perlu dibuktikan dan terpenuhi menurut hukum, melainkan hanya dibuktikan salah satu diantaranya dan dengan terbuktinya salah satu sub unsur sebagai salah satu perbuatan yang dilarang dalam ketentuan Pasal 112 ayat
22
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menunjukan terbuktinya unsur tersebut diatas; Menimbang, bahwa untuk memahami unsur ini, Majelis Hakim akan memaparkan terlebih dahulu mengenai makna memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim makna memiliki adalah suatu barang kepunyaan yang menyebabkan seseorang memiliki hak terhadap barang tersebut; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim makna menyimpan adalah meletakkan suatu barang pada posisi aman baik dalam kondisi tersembunyi ataupun tidak; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim makna menguasai adalah memiliki kuasa atas suatu hal; Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim makna menyediakan adalah sebuah kegiatan untuk mempersiapkan atau mencanangkan; Menimbang, bahwa yang perlu digarisbawahi pula dalam karakter unsur pasal ini,
khususnya
unsur-unsur
“memiliki,
menyimpan,
menguasai,
atau
menyediakan” adalah sub unsur tersebut merupakan kata kerja aktif karena diawali dengan imbuhan kata “me”. Maksud dari kata kerja aktif adalah bahwa maksud dari si pelaku bersifat suatu “sengaja” atau
“akibatnya memang
dikehendaki”
oleh si
pelaku perbuatan pidana tersebut; Menimbang, bahwa sehubungan dengan hal itu pula, bahwa teori ilmu hukum pidana mengajarkan pula bahwa dalam suatu tindak pidana untuk dapat dijatuhi pidana harus diperhatikan yang disebut “mens rea”, yang oleh ahli hukum pidana telah dialih ke dalam Bahasa Indonesia dengan istilah “sikap batin” si pelaku. Dengan demikian, dalam konteks unsur-unsur esensial pasal tersebut harus ada korelasi langsung antara sikap batin si pelaku dengan perbuatan materiil si pelaku tindak pidana itu; Menimbang, bahwa untuk membuktikan unsur ini, maka selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Terdakwa ditangkap oleh petugas kepolisian yang bernama saksi Adven Barus, saksi Krisnadi Zatmiko, saksi Bulet Marsswanto dan saksi Akhiruddin Panggabean, pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 sekira pukul 00.30 WIB bertempat di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, karena petugas kepolisian tersebut menemukan 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru dengan berat bersih 2,9 (dua koma sembilan) gram pada saat melakukan penangkapan dan penggeledahan tehadap diri Terdakwa ;
23
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Menimbang, bahwa cara petugas kepolisian tersebut mendapatkan shabu-shabu tersebut, dimana pada hari Jum’at tanggal 29 Agustus 2014 sekitar pukul 18.00 WIB, petugas kepolisian mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mempunyai shabu-shabu, selanjutnya petugas kepolisian melakukan penyelidikan dan pada saat itu saksi Akhiruddin Panggabean menghubungi Terdakwa, dan kemudian disepakati tempat Terdakwa dengan saksi Akhiruddin Panggabean bertemu di Jalan Tukka depan Sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, selanjutnya Terdakwa bertemu dengan saksi Akhiruddin Panggabean di dalam kamar di Jalan Tukka tepatnya di depan sekolah St. Fransiskus Kelurahan Aek Tolang Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, sedangkan petugas kepolisian lainnya berada di luar rumah tersebut untuk melakukan pemantauan, dan setelah melihat dan memastikan Terdakwa mengeluarkan shabu-shabu tersebut, selanjutnya saksi Akhiruddin Panggabean memberikan tanda atau kode kepada petugas kepolisian untuk segera melakukan penangkapan, selanjutnya petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahan terhadap diri Terdakwa dan di dalam kamar tersebut, ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) kotak rokok sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastik putih dan dilapisi potongan plastik warna biru dan selanjutnya terdakwa dan barang bukti berupa shabu-shabu tersebut dibawa ke kantor kepolisian untuk kemudian diserahkan ke Polres Tapanuli Tengah guna proses penyelidikan selanjutnya; Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika
Pusat
Laboratorium
Forensik
Cabang
Medan
No.LAB
:
6171/NNF/2014 tanggal 14 Agustus 2014 yang dibuat dan ditandatangani oleh Debora M. Hutagaol, S.Si., Apt, dan Deliana Naiborhu, S.Si., Apt. dengan kesimpulan bahwa barang bukti milik tersangka atas nama PARSAORAN TUA PANDIANGAN alias O’ONG adalah Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di
persidangan yang
menyatakan bahwa barang bukti berupa shabu-shabu tersebut diperoleh terdakwa dari seseorang bernama ALEX di Medan dengan cara membelinya sebanyak 5 (lima) jie dengan harga Rp. 950.000,- (sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) per jie pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 WIB di daerah Kampung Kubur Kota Medan ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta di atas, jelas Terdakwa telah memiliki shabu-shabu dari ALEX; Menimbang, bahwa uraian di atas dihubungkan dengan unsur kedua diketahui bahwa perbuatan Terdakwa memiliki narkotika golongan I jenis shabu adalah perbuatan yang terlarang karena Terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk memiliki narkotika golongan I dalam bentuk shabu-shabu; 24
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id Menimbang, oleh karena unsur ini bersifat alternatif dan dengan terbuktinya kualifikasi perbuatan memiliki dan diketahui pula narkotika jenis shabu-shabu merupakan Narkotika Golongan I nomor urut 61, maka menurut Majelis Hakim unsur ketiga telah terpenuhi ada perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka unsur ketiga ini telah terbukti dan dengan terpenuhinya unsur ini, secara mutatis mutandis unsur kedua juga telah terpenuhi ada pada perbuatan Terdakwa; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 112 ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Tanpa Hak memiliki Narkotika Golongan I Bukan Tanaman” sebagaimana didakwakan dalam dakwaan subsidair; Menimbang, oleh karena unsur-unsur dalam Dakwaan Subsidair telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat tidak mempertimbangkan lagi Dakwaan Lebih Subsidair; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar
dan
atau
alasan
pemaaf,
maka
Terdakwa
harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana; Menimbang, bahwa selanjutnya berkaitan dengan lamanya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, maka Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutan Pidananya antara lain memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar tetap ditahan dan denda Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar) rupiah Subsidair 6 (enam) bulan penjara ; Menimbang, bahwa secara psikologis menunjukan bahwa Terdakwa berada dalam keadaan normal dan tidak dalam kondisi tertekan secara mental, sehingga terdakwa dalam hal ini dianggap telah cukup menyadari perbuatannya dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa demikian pula dari aspek edukatif terdakwa, dimana Terdakwa mempunyai latar belakang pendidikan formal Sekolah Menengah Umum (SMU) sehingga dipandang cukup mengetahui dan menyadari aspek menyeluruh dari 25
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id perbuatannya tersebut, baik terhadap dirinya, keluarganya maupun terhadap masyarakat dan terdakwa dipandang cukup menyadari pula bahwa perbuatan tersebut adalah salah di mata hukum; Menimbang, bahwa memperhatikan aspek kepentingan masyarakat berupa dampak yang ditimbulkan dari perbuatan Terdakwa yang dapat merusak generasi penerus bangsa ; Menimbang, bahwa pemidanaan merupakan ultimum remedium atau penyelesaian terakhir atas suatu masalah, maka dalam menentukan pemidanaan menurut Memorie van Toelichting harus diperhatikan keadaan obyektif dari tindak pidana yang dilakukan, sehingga pemidanaan tidak hanya menimbulkan perasaan tidak nyaman terhadap
pelaku
(rechtguterverletzung),
tetapi
juga
merupakan
treatment
komprehensif yang melihat aspek pembinaan bagi Terdakwa sendiri untuk dapat sadar dan tidak akan mengulangi perbuatannya kembali dan juga harus melihat implikasi sosial kemasyarakatannya dalam kerangka tujuan pemidanaan yang preventif, edukatif dan korektif, sehingga mampu memenuhi rasa keadilan masyarakat; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan tuntutan Pidana Penuntut Umum dan Permohonan lisan Terdakwa, dan perbuatan Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, serta memperhatikan pula ancaman pidana dari tindak pidana yang bersangkutan, maka menurut hemat Majelis Hakim tidak sependapat dengan Tuntutan Pidana dari Penuntut Umum, karena Majelis Hakim berpendapat bahwa tuntutan pidana dari Penuntut Umum dirasakan cukup berat; Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa tentang lamanya hukuman yang akan dijatuhkan atas diri Terdakwa sebagaimana dimuat dalam amar putusan di bawah ini menurut hemat Majelis Hakim cukup memadai dan adil serta manusiawi dengan perbuatan yang dilakukan Terdakwa; Menimbang, bahwa selanjutnya memperhatikan bentuk ancaman pidana dari ketentuan Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana Dakwaan Subsidair Penuntut Umum i.c. perbuatan mana dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, maka selain pidana penjara, kepada Terdakwa juga harus dijatuhi pidana denda yang besarnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 26
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut: 1 (satu) kotak rokok Sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastic putih dan dilapis potongan plastic warna biru dengan berat bersih 2,9 (dua koma Sembilan) gram yang merupakan barang-barang yang telah dimiliki Terdakwa secara tanpa hak, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan; Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan: -
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan peredaran narkotika;
-
Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat ;
-
Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan di persidangan;
Keadaan yang meringankan: -
Terdakwa bersikap sopan di persidangan
-
Terdakwa belum pernah dipidana; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah
dibebani pula untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan, Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ketentuan Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: 1. Menyatakan Terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN als O’ONG tersebut di atas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair ; 2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari Dakwaan Primair ; 3. Menyatakan Terdakwa PARSAORAN TUA PANDIANGAN als O’ONG tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak Memiliki Narkotika Golongan I Bukan Tanaman”; 4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sejumlah Rp.
27
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan; 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut; 6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 7. Menetapkan barang bukti berupa : - 1 (satu) kotak rokok Sampoerna Mild yang berisikan shabu-shabu yang dibungkus plastic putih dan dilapis potongan plastic warna biru dengan berat bersih 2,9 (dua koma Sembilan) gram Dimusnahkan 8. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.2.000,(dua ribu rupiah) Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 oleh MAROLOP W. P. BAKARA, S.H., sebagai Hakim Ketua, OBAJA D. J. H. SITORUS, S.H., dan BOB SADIWIJAYA, S.H., M.H., masing-masing diucapkan dalam sidang terbuka untuk
sebagai Hakim Anggota, yang umum pada hari itu juga, oleh Hakim
Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh NURJANNAH, Panitera Pengganti pada Pengadilan NegerI Sibolga serta dihadiri oleh NELSON VICTOR S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim-hakim Anggota,
Hakim Ketua,
OBAJA D.J.H. SITORUS, S.H.
MAROLOP W. P. BAKARA, S.H.
BOB SADIWIJAYA, S.H., M.H. Panitera Pengganti,
NURJANNAH
28