eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 4 (1) 063-074 ISSN 2477-2623, ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
DIPLOMASI KEBUDAYAAN PEMERINTAH INDONESIA MELALUI PROGRAM KEMENDIKBUD DI PERANCIS Tirza Angel Priskila Sajow1 Nim. 1102045217 Abstract The Government of Indonesia cooperation with the Government of France in the process of cultural diplomacy. This research is to explain cultural diplomacy conducted by the Government of Indonesia through government programs from the Ministry of education and culture in 2009-2015 in France. Methods used in this qualitative research with secondary data. Theory or concept that is used is the concept of Cultural Diplomacy. The results of this research are the Government of Indonesia has the steps to run the cultural diplomacy with financial autonomy in administering the funds for the program Ministry of eduction and culture, facilitating cultural activities, sending artists Indonesia and the promotion of the culture of Indonesia. The steps the Government of Indonesia implement Ministry of eduction and culture programs through three major programs, namely programs for culture, education, and exhibition. The program is a long-term program of the Government of Indonesia to attract people's interest France. This proves that Indonesia's cultural diplomacy programs can be well received in France. Keywords : Cultural Diplomacy, France, Ministry of eduction and culture Pendahuluan Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki beraneka ragam kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia antara lain, meliputi seni musik seperti angklung, kolintang, gendang, dll; seni tari seperti tari pendet, tari gong, tari maengket, dll; dan seni rupa seperti patung, relief, mozaik, ukiran, grafis, kaligrafi. Kekayaan budaya ini menjadi salah satu alat yang penting bagi Indonesia dalam berdiplomasi dengan negara-negara lain salah satunya Prancis. Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Prancis dalam bidang kebudayaan sudah dimulai sejak penandatanganan Agreement on Cultural and Technical Cooperation pada tanggal 20 September 1969 yang berisi persetujuan mengenai kebudayaan dan kerjasama teknik antara pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Perancis. (http://www.kemlu.go.id)
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan internasional, Fakultas Ilmu Sosial da Politik, Univeritas Mulawarman, Email:
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 1, 2016: 063-074
Menjadi fokus pada penelitian ini yaitu penguatan pada diplomasi budaya.Dalam artian bahwa negara Indonesia dalam melestarikan warisan budaya dan memperkenalkan serta membangun citra dapat juga dilakukan dengan diplomasi budaya.Alasan seperti ini membuat pemerintah Indonesia membuat inovasi dalam hal kebudayaan yaitu Program pemerintah yang bertemakan kebudayaan tradisional.Salah satunya yaitu Rumah Budaya Indonesia. Perlu diperhatikan secara mendalam yaitu, diplomasi kebudayaan yang dilakukan oleh pemerintah melalui program-program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam dunia internasional khususnya di Paris, Perancis dapat sejalan dalam pengembangan dan pelestarian kebudayaan Indonesia. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi yang berdasarkan pada pengalaman-pengalaman praktis maupun keilmuan hubungan internasional dalam diplomasi kebudayaan agar dapat meningkatkan kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki Indonesia sebagai diplomasi negara Indonesia dalam dunia internasional serta dengan diplomasi kebudayaan ini ada harapan pemerintah Indonesia untuk lebih intens dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Kerangka Dasar Teori dan Konsep Konsep Diplomasi Kebudayaan Menurut Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari dalam buku Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesiamengatakan Diplomasi Kebudayaan adalah usaha-usaha suatu negara dalam upaya memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan bidang-bidang ideologi, teknologi, politik, ekonomi, militer, sosial, kesenian dalam pencaturan masyarakat internasional. (Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, Ombak, Yogyakarta, 2007). Definisi lain dari John Lenczovvski dalam bukunya Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy: Reforming The Structure and Culture of US Foreign Policymengatakan bahwa Diplomasi Kebudayaan juga dapat di definisikan sebagai pertukaran ide,informasi, seni dan aspek lain dari kebudayaan antar negara untuk menciptakan mutual understandingdalam menjalin interaksi degan negara lain. (Lenczowski, John, Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy Reforming the Structure and Culture of U.S. Foreign Policy, Lexington books, United Kingdom, 2011).Konsep diplomasi kebudayaan juga didefinisikan oleh Richard T. Arndt, dalam bukunya The First Resort of King : American Cultural Diplomacy in Twentieth Century. Richard. T. Arndtmengatakan bahwa diplomasi budaya merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan pengaruh dan hasil dalam hubungan internasional antar negara. Dalam penelitiannya Arndt membuktikan bahwa diplomasi budaya dapat membantu menciptakan dasar kepercayaan dengan orang lain, dalam hal ini para pembuat kebijakan untuk mencapai kesepakatan politik, ekonomi, militer. (Richard t. Arndt, The First Resort of King : American Cultural Diplomacy in Twentieth Century, Potomac Books, Inc., Washington. D.C, 2005).
64
Diplomasi Kebudayaan Indonesia dengan Kemendikbud di Perancis (Tirza Angel P. Sajow)
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan caraKualitatif. Data yang digunakan menggunakan data sekunder.Serta metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data yang komprehensif dalam penelitian ini menggunakan library research. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan cara pendekatan data Kualitatif dengan melakukan analisis terperinci mengenai kata-kata maupun laporan data yang diperoleh. Hasil Penelitian Kebudayaan Indonesia 1. Sejarah dan Perkembangan Kebudayaan Indonesia Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.Karena letak Indonesia yang berada di antar dua benua, dan dua samudra, maka Indonesia disebut dengan Nusantara (Kepulauan Antara).Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden yang dipilih langsung.Indonesia yang beribukotakan Jakarta, berbatasan dengan Malaysia di Kalimantan Timur, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar India.(http://www.indonesia.go.id/in/sekilas-indonesia/geografi-indonesia). Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan dikenal dengan keberagaman budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu negara. Karena jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi suatu bangsa dan negara. Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. Penetrasi kebudayaan yang dimaksud adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke dalam kebudayaan yang sudah ada.Masuknya kebudayaan asing di Indonesia sejak zaman penjajahan yang disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Kondisi sosial budaya Indonesia di era modern dalam awal tahun 2000-an sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut : 1. Bahasa 2. Sistem teknologi 3. Sistem mata pencarian hidup masyarakat atau ekonomi masyarakat 4. Organisasi Sosial 5. Sistem Pengetahuan 6. Kesenian Perkembangan kebudayaan di Indonesia di era globalisasi saat ini membawa berbagai budaya baru serta ketidakmampuan pemerintah dalam mempertahankan budaya dasar Indonesia. (Perkembangan Kebudayaan Indonesia, tersedia di: http://www.academia.edu/6172521/Makalah_perkembangan_budaya)
65
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 1, 2016: 063-074
2. Arti Kekayaan Budaya bagi Indonesia Bagi Indonesia arti atau pentingnya kekayaan kebudayaan merupakan identitas atau jati diri bangsa.Hal ini dikuatkan dengan pendapat Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.(Pengertian Kebudayaan, tersedia di: http://books.google.co.id/books) Diplomasi Kebudayaan Indonesia di Prancis Diplomasi kebudayaan Indonesia dirintis dan dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Mentri Luar Negeri RI Prof. Mochtar Kusumaatmadja.(Misi Kebudayaan Sebagai Alat Diplomasi Budaya. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wpcontent/uploads/sites/46/2013/10/andris-dhitra_diplomasi-budaya_kerja-samainternasional_misi-kebudayaan-sebagai-diplomasi-budaya-kajian-iovindonesia.pdf). Sistem kebijakan luar negeri Indonesia mengenal diplomasi kebudayaan bukan sebagai sebuah cabang ilmu diplomasi yang masih sangat baru, akan tetapi media kerjasama ini telah berkembang dengan memanfaatkan transformasi nilai - nilai kebudayaan yang ada. Sebelumnya, model kerjasama seperti ini hanya dibatasi dalam pengertian alat untuk mengelolah hubungan antar bangsa dan menganggap kebudayaan hanya pada sebatas kesenian (bersifat mikro). Namun seiring dengan adanya perkembangan dalam tatanan hubungan antar negara maka diplomasi kebudayaan kini mengalami asimilasi sehingga bersifat makro yang menganggap bahwa esensi kebudayaan dalam gaya berdiplomasi semakin luas sampai dengan nilai - nilai ideologi, nasionalisme ataupun globalisasi. Negara Indonesia sebagai salah satu daerah kunjungan wisata Asia rnemang memiliki banyak sekali potensi dan nilai lebih dalam sektor kepariwisataan. Keragaman budaya, kesenian, benda peninggalan sejarah, suku adat, bahasa maupun kekhasan kuliner masing - masing etnik juga menjadi elemen pendukung sebagai daya tarik para wisatawan, khususnya pelancong dari negara lain. Hal ini yang kemudian menyingkapkan bagaimana perubahan sekaligus perkembangan sektor kepariwisataan di Indonesia hingga 6% di atas pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya mencapai 4%.(Pariwisata Dunia PBB (UN-WTO) menjelaskan sektor pariwisata Indonesia akan tumbuh 5-6 persen atau tiga poin di atas pertumbuhan pariwisata dunia, tersedia di http://yww.antaranews.com/berita/Organisasi). Indeks pertumbuhan pemasukan jumlah devisa per 2010 mencapai US$ 7 Miliar melebihi target pendapatan semula senilai US$ 6,5 Milliar. (Indonseia meningkatkan target penerimaan devisa dari sektor pariwisata, Jakarta, 11 Mei 2010 (business news), tersedia di http://www.bataviase.co.id/node/209714home).
66
Diplomasi Kebudayaan Indonesia dengan Kemendikbud di Perancis (Tirza Angel P. Sajow)
Dasar hukum tentang diplomasi budaya, Undang-undang nomor 10 tahun 1993 tentang Kebudayaan: Diplomasi Budaya Pasal 59 (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat melaksanakan Diplomasi Budaya. (2) Diplomasi Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan untuk meningkatkan citra budaya Indonesia di masyarakat internasional. (3) Diplomasi Budaya untuk meningkatkan citra budaya Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diwujudkan dengan: a. optimalisasi representasi budaya Indonesia di luar negeri; b. peningkatan kuantitas dan kualitas promosi dan muatan berita tentang budaya Indonesia oleh media massa di luar negeri; c. peningkatan kuantitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan kebudayaan di luar negeri; d. peningkatan peran serta warga Indonesia di luar negeri dalam kegiatan kebudayaan Indonesia; e. peningkatan kerjasama kajian dan penelitian tentang kebudayaan Indonesia di luar negeri; f. penggunaan budaya Indonesia dalam upaya meningkatkan persahabatan antara Indonesia dan negara lain; dan g. peningkatan upaya pengembalian aset budaya Indonesia yang ada di luar negeri. (4) Ketentuan mengenai Diplomasi Budaya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, tersedia di http://www.hukumonline.com) Tujuan dan dasar hukum yang ada membuktikan bahwa kebijakan tentang kebudayaan Indonesia untuk membangun kekuatan budaya dan citra Indonesia di forum internasional serta peningkatan kerjasama dan kemitraan lintas budaya antar bangsa dan memperkenalkan jauh lebih dalam tentang kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, melalui salah satu cara yaitu diplomasi budaya ini berjalan dengan baik dan efektif untuk mengembangkan kebudayaan Indonesia di manca negara karena itu Mentri Luar Negeri RI Prof. Mochtar Kusumaatmadja di tahun 1990-an mulai mengembangkan diplomasi kebudayaan. Hubungan diplomatik antara RI – Perancis telah terjalin baik sejak September 1950. Terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia – Perancis terdapat beberapa aspek dalam kerjasama yang dilakukan mengenai kemitraan strategis Indonesia – Perancis, yang memprioritaskan lima pilar kerjasama, yaitu perdagangan dan investasi, pendidikan, industri pertahanan, kebudayaan dan pariwisata, serta pengurangan dampak perubahan iklim. Salah satu perjanjian dan kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan Perancis pada tahun 1996 adalah tentang kebudayaan yang telah disahkan pada tanggal 20 September 1996 di Jakarta, isi dari perjanjian dan kerjasama tersebut adalah Persetujuan mengenai Kerjasama Kebudayaan dan Teknik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Perancis “Agreement concerning
67
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 1, 2016: 063-074
Cultural and Technical Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the French Republic”. Status pengesahannya pun telah dilakukan ratifikasi Peraturan Perundangan Keppres No.29 Tahun 1970 tanggal 14 April 1970 Lembaran Negara No.25 serta Piagam / Notifikasi Nota Diplomatik tanggal 24 Januari 1970 dari Perancis mengenai Pemberlakuan Persetujuan Nota Diplomatik No.D.0331/70/24 tanggal 23 April 1970 dari Indonesia mengenai Pemberlakuan Persetujuan sekaligus penetapan mulai berlaku Persetujuan sejak 23 April 1970. Implementasi Program yang dilakukan Kemendikbud dalam Menjalankan Diplomasi Kebudayaan Indonesia di Perancis Ada tiga program utama yang dijalankan Kemendikbud dalam melakukan diplomasi kebudayaan di Perancis, yaitu program kebudayaan, program pendidikan, dan program eksebisi. 1. Program Kebudayaan Program kebudyaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbud bertujuan untuk membangun kerjasama budaya, sehingga grand design dari diplomasi kebudayaan Indonesia bukan untuk menyajikan kebudayaan Indonesia kepada orang Perancis seperti orang menjual suatu barang lalu di display. Tetapi program yang Kemendikbud jalankan lebih kepada memperkenalkan kebudayaan dengan menampilkan artis supaya dapat terjadi dialog artistik/dialog kebudayaan antara seniman Indonesia dan seniman Perancis sehingga salah satu atau kedua nya dapat membangun sesuatu. a. Soiree Culturelle Indonesienme (Malam Budaya Indonesia) Dalam bidang kebudayaan Kemendikbud menggelar program tahunan yang rutin di gelar sejak tahun 2001 dimana program ini dijalankan oleh perwakilan kemendikbud Indonesia yaitu KBRI dan PPI. Pada tanggal 21 April 2012 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lyon bekerjasama dengan KBRI Paris telah menyelenggarakan Soirée Culturelle Indonésienne bertempat di gedung Amphitheatre ENTPE (Ecole Nationale des Travaux Publics de l’Etat) Lyon, Perancis. Ditahun selanjutnya, pada tanggal 13 April 2013 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Lyon berkerjasama dengan KBRI / KWRI UNESCO Paris kembali menyelenggarakan malam budaya Indonesia (Soirée Culturelle Indonésienne), yang diadakan di gedung Amphitheatre Prunier, ENTPE (Ecole Nationale des Travaux Publics de l’Etat) Lyon, Prancis. Di tahun selanjutnya pula, pada tahun 2014 acara Soirée Culturelle Indonésienne juga diselenggarakan di Lyon.Di tahun 2014 juga KBRI Paris mengadakan pentas budaya Indonesia di Balai Kota Paris 16 pada tanggal 2 Juni 2014. b. Pergelaran Kesenian Bali Dalam bidang seni dan budaya pemerintah Indonesia juga mengadakan pergelaran kesenian khusus Bali.Pada tanggal 21-29 September 2012 di Théâtre National de Chaillot Paris.
68
Diplomasi Kebudayaan Indonesia dengan Kemendikbud di Perancis (Tirza Angel P. Sajow)
c. Festival Colourful Indonesia Kemendikbud melalui perwakilannya KBRI Paris kembali menggelar event bertemakan warna-warni kebudayaan Indonesia pada tanggal 27 September 2015 di Pavillion Dauphine, Paris. Event kebudayaan kali ini merupakan yang terbesar selama ini di Prancis dan bertujuan untuk people to people contact atau lebih mendekatkan hubungan masyarakat Indonesia yang ada di Paris dengan warga setempat. 2. Program Pendidikan Program pendidikan yang juga bagian dari instrumen diplomasi kebudayaan direalisasikan Pemerintah Indonesia melalui kerja sama dengan Pemerintah Perancis. Salah satu bentuk kerja sama tersebut diselenggarakan melalui joint working group di bidang pendidikan. Bentuk kerja sama tersebut mencakup MoU antar universitas - universitas di kedua negara. Kerja sama di bidang pendidikan antar kedua negara ini mencakup penyelenggaraan beasiswa dari kedua pemerintah bagi warga negara Perancis atau pun Indonesia yang ingin menempuh studi di Perancis atau pun Indonesia. a. Beasiswa Sejak tahun 1976, program ini mengalami perkembangan dengan menyertakan mahasiswa dari negara-negara lain seperti Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Hongaria, Jepang, Meksiko, Belanda, Norwegia, Polandia, Swedia, dan Amerika Serikat. Sampai saat ini, jumlah negara yang telah berpartisipasi di dalam program ini adalah 75 negara.Melalui program beasiswa darmasiswa ini, peran Pemerintah Indonesia dalam upaya diplomasi kebudayaan di Prancis terealisasi. b. Pertukaran (Exchange) Pelaksanaan pertukaran pelajar dimulai sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang. c. Language Teaching (Pembelajaran Bahasa Indonesia) Bahasa Indonesia akan menjadi salah satu materi pelajaran di sekolah tersebut yang akan diajarkan pada kelas 1 sekolah tinggi Robert Schuman mulai September 2014 dengan tenaga pengajar Ibu Djohar (Yuyu) Hagenbucher, warga negara Indonesia yang berdomisili di Kota Le Havre. Tujuan dari program Bahasa Indonesia di sekolah tinggi Robert Schuman adalah untuk meningkatkan keahlian Bahasa Indonesia dan pemahaman tentang budaya Indonesia sebelum mereka mengikuti program magang ke Indonesia. 3. Program Eksibisi (Exhibition) Dalam praktek diplomasi kebudayaan unsur yang juga penting adalah Exhibition atau festival kebudayaan. Kemendikbud melalui perwakilan KBRI di Paris, Prancis banyak menyelenggarakan festival atau pameran kebudayaan Indonesia di Prancis. Pemerintah Indonesia ingin memperkenalkan lebih banyak tentang kebudayaan Indonesia melalui penyelenggaraan festival di bebrapa kota di Prancis. Berbagai macam bentuk hasil kebudayaan tradisional Indonesia dipamerkan melalui festival – festival yang diselenggarakan oleh KBRI Paris.Dalam program eksebisi ini juga ada promosi-promosi dan salah satu contoh
69
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 1, 2016: 063-074
kongkret penyelengggaraan festival kebudayaan Indonesia di Prancis adalah melaluiProgram Rumah Budaya Indonesia. a. Program Rumah Budaya Indonesia Rangkaian kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 - 23 Mei 2014 dengan melibatkan beberapa pelaku seni budaya yang menampilkan kesenian dari Sumatera Barat, Aceh, dan musik keroncong yang dilakukan oleh tim kesenian yang berasal dari sekolah dan komunitas seni di Perancis. b. Festival Indonesia Festival Indonesia yang untuk pertama kali diadakan di Lyon pada tanggal 14 Oktober 2009. Festival ini bermaksud untuk semakin memperkenalkan Indonesia di Lyon melalui pameran berbagai produk dan budaya Indonesia yang khas seperti kerajinan tangan, mebel, batik dan kain tradisional, wayang kulit, masakan Indonesia, serta musik dan tari tradisional Indonesia Festival ini. c. Penyampaian Gagasan (Promotion of Ideas) Pembukaan OECD International Forum on Open Government yang diselenggarakan di Paris pada tanggal 30 September 2014, Indonesia menjadi salah satu penggagas prinsip Open Government Partnership. Open Goverment Partnership merupakan inisiatif dari sejumlah negara yang diantaranya Indonesia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Brazil, Filipina, Inggris, Meksiko dan Norwegia yang bertujuan untuk mendorong komitmen negara terhadap transparansi, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan korupsi dan pemanfaatan teknologi untuk penguatan pemerintahan. Saat ini Open Government Partnership beranggotakan 65 negara dan Indonesia telah menjabat sebagai lead chair OGP. Analisis hasil Diplomasi Kebudayaan Indonesia di Prancis melalui programprogram Kemendikbud tahun 2009-2015 Dalam menjalankan diplomasi kebudayaan di negara lain, Indonesia memiliki langkah-langkah sebagai pijakan dalam mengimplementasikan program-programnya di negara dimana diplomasi kebudayaan tersebut dilaksanakan. Seiring dengan peningkatan kinerja yang direncanakan setelah perubahan nama dari Departemen Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka ada 3 program yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu program kebudayaan, pendidikan dan eksebisi. Dari ketiga program tersebut terdapat semacam circle dimana setiap tahunnya Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud menggelar berbagai kegiatan kebudayaan. Dan dari kegiatan kebudayaan tersebut Indonesia ingin menarik minat sebanyak-banyaknya masyarakat Perancis untuk mengunjungi Indonesia. Kemudian adanya eksebisi juga melancarkan promosi program kebudayaan dan pendidikan karena seringkali program eksebisi inilah yang bisa langsung tepat pada target sasaran yaitu seluruh masyarakat Perancis dalam kalangan apapun.
70
Diplomasi Kebudayaan Indonesia dengan Kemendikbud di Perancis (Tirza Angel P. Sajow)
Berdasarkan teori dari John Lenczowski, dalam diplomasi kebudayaan pula adanya mutual understanding dalam praktek diplomasi kebudayaan.Mutual understanding merupakan tujuan dalam diplomasi kebudayaan.Mutual understanding sendiri merupakan rasa saling menghormati kebudayaan asing. Dalam hal ini melalui diplomasi kebudayaan harus ada rasa saling menghormati kebudayaan dari bangsa lain.Hal ini untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antar negara, sebagaimana yang juga menjadi tujuan dari praktek diplomasi kebudayaan. Dalam prosesnya diplomasi budaya dapat dilakukan dengan memanfaatkan setiap elemen kebudayaan yang dapat dianggap sebagai bagian dari sebuah budaya bangsa . Menurut John Lenczowski diplomasi budaya dapat dilakukan melalui beberapa upaya atau kegiatan diantaranya, yaitu: Seni, Eksibisi, Pertukaran pelajar, Program Pendidikan, Kepustakaan, Promotion of ideas, History, Religious Diplomacy, Languange Teaching, Broadcasting, Listening and accourding respect, Gifts, Promotion of Social Policy. Berkaitan dengan teori tersebut, bahwa Indonesia dalam diplomasi kebudayaannya menggunakan mutual understanding yaitu melalui sastra, seni dan edukasi yang biasa ditunjukan bagi masyarakat luar negeri.Berbagai kendala ditemukan oleh Kemendikbud dalam mengimplementasikan ke 3 program nya tersebut.Kendala-kendala tersebut menunjukan bahwa memang ada kesenjangan yang terjadi antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Perancis. Dari program kebudayaan Indonesia muncul kendala tersendiri seperti kurangnya minat masyarakat pri bumi yang melestarikan budaya tiap masing-masing daerah untuk di pertunjukan dalam acara-acara besar seperti festival kebudayaan yang secara rutin diadakan diluar negeri khususnya di Perancis. Kemudian dengan dibantu adanya program pendidikan dan Eksibisi melalui Beasiswa, Pertukaran pelajar, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Kepustakaan, Promosi Ide Kreatif dan Broadcasting.Minat masyarakat semakin meningkat dengan bertambahanya jumlah pengunjung 2 kali lipat dalam setiap kegiatan kebudayaan yang di adakan pemerintah Indonesia.Festival kebudayaan juga memberikan kesan yang baik terhadap pengunjung terlihat dari respon yang di tunjukan oleh seluruh masyarakat Perancis.Dalam program pendidikan, keberhasilan Beasiswa dalam menjalankan tugasnya juga terlihat dari bentuk kerjasama yang diselenggarakan melalui joint working group di bidang pendidikan.Bentuk kerjasama tersebut mencakup MOU antar universitas-universitas di kedua negara. Kerjasama di bidang pendidikan antara kedua negara ini mencakup penyelenggaraan beasiswa dari kedua pemerintah bagi warga negara Perancis atau pun Indonesia yang ingin menempuh studi di Perancis atau pun di Indonesia. Manfaat dan hasil dari pentingnya program pendidikan yang menjadi prioritas dalam diplomasi kebudayaan Indonesia pun salah satunya adalah melakukan kegiatan yang difokuskan kepada orangnya lewat pembelajaran tentang bahasa dan budaya Indonesia, tetapi dampaknya bisa ke pariwisata, diplomasi, dan investasi.Walaupun seringkali animo masyarakat dan pelajar naik turun sehingga menjadi kendala tersendiri bagi prorgram pendidikan ini.
71
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 1, 2016: 063-074
Dalam program eksibisi menjalankan tugasnya juga terlihat dari keberhasilan salah satunya festival kebudayaan dalam mempromosikan dan melestarikan keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia dalam segala aspek budaya yang di promosikan yaitu, tari-tarian khas daerah dari Indonesia, pertunjukan film dokumenter Indonesia, pagelaran wayang, pertunjukan musik angklung, pameran seni rupa seperti lukisan, dan kuliner khas dari setiap daerah di Indonesia. Walaupun dalam menjalankan program eksibisi ini terdapat juga kendala seperti, kurangnya tenaga yang memiliki kompetensi perencanaan dan pertanggungjawaban keuangan yang memadai untuk mengelola keuangan yang telah diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk Kemendikbud menjalankan program-programmnya, tidak secara sistematis melakukan perencanaan antara langkah masing-masing kegiatan dengan kebutuhan pendanaannya dan tidak secara sistematis melakukan monitoring perkembangan dan kemajuan masing-masing kegiatan baik dari Persiapan – pelaksanaan – pelaporan serta Konsep – indikator keberhasilan – standar pelaksana. Dalam hal ini kendala-kendala inilah yang membuat program eksibisi atau promosi kebudayaan ini hampir tidak berjalan dengan efektif. Namun upaya yang dilakukan dari pemerintah Indonesia khususnya melalui Kemendikbud dan perwakilan di luar negeri yaitu KBRI dan PPI mengupayakan pengembangan pelestarian kebudayaan Indonesia melalui program pembangunan Rumah Budaya Indonesia yang berfungsi untuk memperkenalkan sumber daya budaya Indonesia dan memiliki program khusus tentang budaya Indonesia yang telah bermanfaat bagi lingkungan internasional dan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. Kesimpulan Kemendikbud dalam hal ini membuat rencana jangka panjang yaitu dengan diplomasi kebudayaan ke mancanegara salah satunya di Prancis untuk merevitalisasi aset budaya dan melestarikan serta mempromosikan kebudayaan Indonesia yang sudah berjalan dimulai dari tahun 2009 hingga sekarang.Dengan menggunakan elemen kebudayaan dalam meningkatkan nation-branding Indonesia menjadi lebih positif sebagai suatu negara serta semakin dikenal oleh masyarakat internasional pada umumnya dan khususnya di Prancis.Hasil dari Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Indonesia melalui langkah-langkah khusus yang telah ditempuh pemerintah Indonesia yaitu otonomi finansial dalam pemberian dana untuk program Kemendikbud, memfasilitasi kegiatan kebudayaan di luar negeri, mengirim seniman-seniman Indonesia dan mempromosikan kebudayaan Indonesia hal ini guna menjalankan diplomasi kebudayaan melalui program Kemendikbud di Prancis ini adalah adanya 3 program yang dibentuk yaitu program kebudayaan, program pendidikan dan program eksibisi. Dari ketiga program tersebut terdapat semacam circle dimana setiap tahunnya Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud menggelar berbagai kegiatan kebudayaan. Dan dari kegiatan kebudayaan tersebut adalah upaya Indonesia untuk menarik minat sebanyak-banyaknya masyarakat Perancis untuk mengunjungi Indonesia melalui program-program yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia.
72
Diplomasi Kebudayaan Indonesia dengan Kemendikbud di Perancis (Tirza Angel P. Sajow)
Daftar Pustaka Buku Lenczowski, John, 2011. Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy Reforming the Structure and Culture of U.S. Foreign Policy, Lexington books, United Kingdom. Mohammad Nazir, 2005. Metode Penelitian, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Nana Syaudih Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Richard t. Arndt, 2005. The First Resort of King : American Cultural Diplomacy in Twentieth Century, Potomac Books, Inc., Washington. D.C. Tulus Warsito & Wahyuni Kartikasari, et al. 2007. Diplomasi Kebudayaan; Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Ombak. Internet Colourful Indonesia di gelar untuk diplomasi kebudayaan, tersedia di: http://www.antaranews.com/berita/520421/kbri-paris-lancarkan-diplomasidalam-colourful-indonesia di akses pada tanggal 12 Oktober 2015 Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Strategi pembangunan kebudayaan, dalam http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/blog/2014/03/06/8882/ diakses pada 06 Maret 2014 Indonesia bangun Rumah Budaya di 10 Negara, tersedia di http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/03/12/n2bwl1indonesia-bangun-rumah-budaya-di-10-negara, diakses pada tanggal 26 Oktober 2014 Kepentingan Nasional Indonesia Di Dunia Internasional, dalam http://ditpolkom.bappenas.go.id/?page=news&id=31, Diakses tanggal 11 November 2014 KBRI Paris, Penyelenggaraan Soirée Culturelle Indonésienne Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Lyon, tanggal 21 April 2012, melalui http://www.kemlu.go.id/paris/Pages/Embassies.aspx?IDP=42&l=id, diakses pada tanggal 3 Juli 2012 KBRI
Paris, Festival Indonesia 2010, http://www.kemlu.go.id/paris/Pages/Embassies.aspx?IDP=16&l=id, pada tanggal 5 Juli 2015
melalui diakses
73
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 1, 2016: 063-074
Kemendikbud, Darmasiswa indonesian Schoolarship Program, melalui http://darmasiswa.kemdikbud.go.id/darmasiswa/, diakses pada tanggal 27 Juli 2015
74