DIPLOMASI BUDAYA AMERIKA SERIKAT TERHADAP INDONESIA MELALUI PUSAT INFORMASI BUDAYA @AMERICA
Jurnal Disusun untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Oleh : Rizky Agrasyah Putra 209000201
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN UNIVERSITAS PARAMADINA Jakarta 2013
1
Abstrak Keberhasilan pemerintah Amerika Serikat dalam melakukan diplomasi budaya pada era perang dingin, telah menginspirasinya untuk melanjutkan diplomasi tersebut dalam bentuk baru mengikuti dinamika Hubungan Internasional yang berkembang. Pada 3 Desember 2010, pemerintah Amerika Serikat membentuk Pusat Informasi Budaya @america dalam melakukan diplomasi budayanya terhadap Indonesia. Diplomasi budaya melalui @america ini dipilih karena melalui lembaga ini, pemerintah Amerika Serikat dapat meningkatkan intensifikasi diskusi terbuka dengan publik Indonesia yang dapat berdampak meningkatkan people to people contact dalam bidang sosial dan budaya. Diharapkan diplomasi budaya melalui @america dapat memperbaiki citra Amerika Serikat di mata publik Indonesia, dan membentuk pondasi saling percaya publik Indonesia terhadap Amerika Serikat, sehingga dapat menjaga kepentingan Amerika Serikat terhadap Indonesia secara harmonis. Penelitian ini mengevaluasi diplomasi budaya yang dilakukan melalui @america, bagaimana pemerintah Amerika Serikat melakukan diplomasi budayanya terhadap Indonesia melalui @america. Kata Kunci : Indonesia, Amerika Serikat, pusat informasi budaya, @america, kepentingan, diplomasi budaya.
A. Pendahuluan Pusat Informasi Budaya @america merupakan suatu langkah awal kembalinya diplomasi budaya Amerika Serikat yang sempat mengalami kemunduran sejak pasca perang dingin tepatnya pada tahun 19991. Pada tahun tersebut pemerintah Amerika Serikat banyak menutup pusat informasi budayanya di negara lain, karena alasan keamanan. Dimulai pada tahun 1970 Amerika Serikat mengalami kemunduran dalam hal diplomasi budaya, terhitung 300 pusat budayanya ditutup di seluruh dunia sampai pada tahun 19992. Hal itu terjadi karena banyak pandangan skeptis terhadap Amerika Serikat di dunia meningkat, khususnya tercipta dari dunia muslim yang anti dengan pemikiran Amerika Serikat. Puncaknya dari masalah ini adalah, serangan teroris pada peristiwa 9/11 yang membuat Amerika Serikat banyak mengalami kerugian. Pada awalnya @america tidak langsung begitu saja ingin didirikan di Indonesia. Merujuk kepada posisi Amerika Serikat pada konflik Israel dan Palestina, serta pengaruh dari peristiwa 9/11, hal ini menyebabkan adanya jarak antara publik Islam dengan publik Amerika Serikat. Indonesia sebagai mayoritas muslim terbesar di dunia dinilai Pemerintah Amerika Serikat jauh lebih tinggi intensifikasi ancaman bahayanya dibanding dari Kawasan Timur Tengah sendiri3. Hal itu ditandai dari banyaknya aksi-aksi teroris yang terjadi di Indonesia, 1
Norishimitsu Onishi, “U.S. Updates Promoted it Brands in Indonesia,” [online] dalam http://www.nytimes.com/2011/03/06/world/asia/06indonesia.html?_r=0 diakses pada tanggal 16 Desember 2012 pukul 02:19 WIB. 2 Ibid. 3 Ibid.
2
yang mengarah pada fasilitas-fasilitas berkaitan dengan Amerika Serikat, serta munculnya kelompok-kelompok anti-Amerika di Indonesia. Sehingga, mendorong Pemerintahan era Barrack Obama untuk mengembalikan citra positif Amerika Serikat dimata publik Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Duta Besar untuk Indonesia Cameroon R. Hume yang menjabat sebelum Duta Besar Scott Marciel, dan juga Judith A. Mchalle sebagai sekretaris Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat bidang diplomasi publik mengusulkan untuk membangun @america di Indonesia4. Pusat Informasi Budaya @america di Indonesia mempunyai tujuan besar untuk menanamkan nilai kebebasan, cara hidup Amerika Serikat dalam perbedaan, dan menciptakan saling pengertian secara budaya antara kedua publik negara, yaitu Amerika Serikat dan Indonesia5. Tujuan tersebut memang telah menjadi pemikiran awal Amerika Serikat melakukan diplomasi budaya di Indonesia. Tetapi, pada diplomasi budaya melalui @america ini Pemerintah Amerika Serikat mengemasnya dengan cara yang lain dari diplomasi budaya yang pernah dilakukan pada sebelumnya. Pusat Informasi Budaya ini dikemas seperti halnya tempat rekreasi keluarga yang sederhana, dapat juga dipakai untuk anak muda pergi berakhir pekan, serta dapat dipakai untuk diskusi para akademisi yang mempunyai pembahasan yang serius. Kegiatan yang diselenggarakan oleh @america disesuaikan dengan hari, seperti contoh pada waktu akhir pekan adalah harinya anak muda sehingga @america membuat acara konser musik ataupun acara yang dapat menjangkau anak muda. Pada awalnya rencana untuk membuka tempat seperti @america ini muncul pada tahun 2008. Rencana awal tersebut lebih tepatnya digagas oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia pada waktu itu adalah Cameroon R. Hume. Hal ini diperkuat dari pernyataan oleh Matt McGowan sebagai direktur administrasi proyek pengelola @america dari wawancara yang dilakukan langsung oleh penulis yaitu mengatakan: “We first talking about this with Ambassador Hume before Scot Marciel. he wanted a place where Indonesian and American can make an open dialogue and open discussion about issue that were effecting people in America and people in Indonesia. And they came up with the ideas of calling it the American Place was the first name of it that were be the original name that name came up in October 2008…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “Orang pertama yang membicarakan hal ini adalah duta besar Hume sebelum Scot Marciel. Dia menginginkan tempat dimana Orang Indonesia dan Amerika dapat membuka dialog terbuka dan diskusi terbuka mengenai sebuah 4
Ibid. Tara Snonshine, “Leveraging Culture and Diplomacy in the Age of Information,” [online] dalam http://www.state.gov/r/remarks/2013/202649.htm diakses pada tanggal 18 Februari 2013 pukul 1:13 WIB. 5
3
isu yang dialami oleh publik Amerika dan publik Indonesia. Dan hal itu muncul dengan ide membuat tempat yang dinamakan American Place pada awalnya muncul di tahun Oktober 2008…”. Hal ini menunjukan rencana untuk membangun pusat informasi budaya di Indonesia seperti @america sudah dibicarakan kurang lebih dalam satu tahun. Kedutaan Besar Amerika Serikat berkerjasama dengan sektor swasta yaitu PT. Ganesha Aggies Jaya dalam mengelola @america.
PT. Ganesha Aggies Jaya tetap
mendapatkan pengawasan langsung dari kedutaan besar Amerika Serikat dalam mengelola @america6. PT. Ganesha Aggies Jaya merupakan perusahaan swasta yang terbentuk atas kerjasama pengusaha Indonesia yaitu Sigit Mursidi dan pengusaha Amerika Serikat yaitu Mike McGowan7. Perusahaan ini sudah mulai beroperasi pada tahun 1990 di Indonesia 8. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa seperti layaknya event organizer, tetapi perusahaan ini mengelola secara keseluruhan dan berkelanjutan sesuai kontrak kerjasama yang disepakati, sehingga tidak hanya sekedar satu acara saja yang dikelola9. Hal tersebut diantaranya membuatkan program kerja yang telah mendapatkan panduan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dan merawat semua fasilitas yang ada di @america. Pemerintah Amerika Serikat memilih berkerjasama dengan sektor swasta bertujuan untuk mengefisiensikan biaya. Melalui PT.Ganesha Aggies Jaya sebagian pendanaan untuk mengelola @america didapatkan melalui kerjasama pihaknya dengan sponsor, selain pendanaannya yang bersumber dari pajak negara Amerika Serikat. Perusahaan Google merupakan salah satu dari pihak sponsor @america10. Pada bulan Juni tahun 2009 proposal mengenai @america telah selesai dibuat. Seperti yang dikatakan oleh Matt McGowan dalam wawancara langsung yang dilakukan oleh penulis, menyatakan: “…By February 2009 there was a formal proposal at think for design, location, ideas, programing. what would happen at this place because is the first one in the world and never been done before, so that we started working on and we had the proposal done by June 2009…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “…Pada Februari 2009 terdapat proposal yang formal mengenai design, lokasi, ide, program, apa yang akan terjadi pada tempat ini karena 6
Norishimitsu Onishi, “U.S. Updates Promoted it Brands in Indonesia”. Matt McGowan, “Company profile,” [online] dalam http://www.ptghrsys.com/ diakses pada tanggal 16 desember 2012 pukul 06.06 WIB. 8 Ibid. 9 Ibid. 10 Atamerica, “Mitra-mitra @america,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/partners diakses pada tanggal 17 Februari 2013 pukul 08:12 WIB. 7
4
tempat ini merupakan yang pertama di dunia dan belum pernah dilakukan pada sebelumnya, jadi kami mulai bekerja dari awal dan kami menyelesaikan proposal tersebut pada Juni 2009”. Setelah proposal tersebut selesai, lalu diajukan ke Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk mendapatkan persetujuan. Judith A. Mchalle sebagai aktor dari kementerian yang sangat mendukung hal ini. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak kementerian proses selanjutnya adalah membangun @america. PT. Ganesha Aggies Jaya tepat mendapatkan kontrak resmi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia pada bulan Agustus tahun 2009. Setelah itu, pusat informasi budaya @america dibangun selama kurang lebih empat bulan, dengan bertempat di Mall Pacific Place Jakarta. Hal ini dinyatakan langsung oleh Matt McGowan dalam wawancara langsung yang dilakukan oleh penulis yaitu mengatakan: “…we were awarded the contract in the beginning in August 2009, took as about four months to build it…” (…Kami diberikan kontrak resmi pada awal Agustus 2009, dan membangun tempat ini kira-kira empat bulan…). Pusat informasi budaya @america setelah selesai dibangun tidak langsung dibuka untuk publik. Karena, dalam setahun pengelola mempersiapkan kembali semuanya seperti, program yang akan dijalankan, serta teknologi yang akan dipakai. Pusat informasi budaya @america dibuka untuk publik tepat setelah kunjungan Presiden Obama ke Indonesia pada tanggal 9 – 10 November 201011. Setelah kunjungan Presiden Obama yang salah satunya membicarakan peningkatan hubungan sosial dan budaya dinilai menjadi momen yang sesuai untuk membuka @america. Beberapa minggu kemudian pihak pengelola @america mempersiapkan kembali semuanya, akhirnya pada 1 Desember 2010 Duta Besar Scot Marciell secara resmi membuka @america. Acara peresmian tersebut digelar di Hotel Ritz Carlton yang berada di tempat yang sama dengan @america dibuka yaitu di Mall Pacific Place Jakarta12. Acara peresmian tersebut dihadiri juga oleh Judith A. Mchalle sebagai perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang menjadi salah satu aktor dalam pembentukan @america. Pada tanggal 3 Desember 2010 @america dibuka untuk publik. Kegiatan yang pertama dilakukan adalah streaming pidato presiden Barrack Obama saat kunjungan ke Universitas Indonesia pada 10 November 2010. Hal ini dinyatakan langsung oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan langsung oleh penulis yaitu mengatakan: 11
VOA Indonesia, “Presiden Obama Kunjungi Indonesia 9 – 10 November 2010,” [online] dalam http://www.voaindonesia.com/content/kunjungan-presiden-obama-ke-indonesia-87634422/111060.html diakses pada tanggal 12 April 2013 pukul 01.39 WIB. 12 U.S Embassy Public Affairs, “U.S Embassy Launches @america,” [online] dalam http://jakarta.usembassy.gov/pr_11302010.html diakses pada tanggal 15 April 2013 pukul 17.38 WIB.
5
“…And we open formally to the public our first event is we make a streaming of Obama speech at University of Indonesia, and we formally open to the public on 3 rd December 2010” (…Dan kami secara formal membuka untuk publik dengan kegiatan pertama kami adalah menonton secara streaming pidato Obama yang dilakukannya di Universitas Indonesia, dan kami secara formal membuka untuk publik pada 3 Desember 2010). Mall Pacific Place Jakarta dijadikan tempat @america dibangun karena mall ini dinilai strategis, ditinjau dari banyaknya orang Indonesia yang mengunjungi tempat tersebut. Terhitung kurang lebih terhitung 2000 orang yang mengunjungi Mall Pacific Place setiap bulannya13. Menurut Jason P Rebholz (wakil atase budaya kedutaan besar di Indonesia) mall dapat dijadikan tujuan publik muda berakhir pekan, hal ini dapat memudahkan @america menjangkau publik muda yang menjadi target diplomasinya 14. Kedutaan besar Amerika Serikat menilai Mall Pacific Place Jakarta merupakan mall yang cukup tinggi pengamanannya dibanding dengan mall lain di Jakarta sehingga @america cukup terjaga keamanannya15. Kedutaan Besar Amerika Serikat membentuk @america memiliki tujuan dan misi yang harus dicapai dalam aktifitas diplomasi budayanya di Indonesia. Pusat kebudayaan ini mempunyai misi untuk menanamkan pengaruh budaya untuk memelihara saling pemahaman antara kedua negara Indonesia dan Amerika Serikat. Diplomasi @america difokuskan pada keterlibatan publik Indonesia dari jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas) sampai pada profesional muda. Menurut Scott Marciel sebagai duta besar yang bertugas untuk melanjutkan diplomasi budaya melalui @america ini berpendapat, bahwa pada kalangan tersebutlah efek pengaruh budaya Amerika Serikat akan berdampak dalam jangka panjang, karena generasi muda adalah generasi yang masih berkembang dalam pola berpikirnya 16.
B. Permasalahan Pusat Informasi Budaya seperti @america ini merupakan diplomasi budaya yang pertama kalinya dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat terhadap suatu negara. Diplomasi budaya yang dilakukan melalui @america memang memiliki tujuan yang sama dengan tujuan Amerika Serikat melakukan diplomasi budaya terhadap dunia pada sebelumnya. Tujuannya adalah mengenalkan dan menyebarkan ide dan nilai yang dianut oleh
13
Norishimitsu Onishi, “U.S. Updates Promoted it Brands in Indonesia”. Detik News, “Pusat Budaya AS Berteknologi Tinggi Dibuka Pertama Kali di Jakarta,” [online] dalam http://news.detik.com/read/2010/11/10/145732/1491409/10/ diakses pada tanggal 19 November 2012 pukul 06:28 WIB. 15 Ibid. 16 Norishimitsu Onishi, ”U.S. Updates Promoted it Brands in Indonesia”. 14
6
Amerika Serikat17. Tetapi, untuk Pusat Informasi Budaya @america pemerintah Amerika Serikat mengonsepkan dengan cara lain dari diplomasi budaya yang pernah dilakukan sebelumnya. Dekorasi yang dibuat untuk pusat budaya @america ini ditujukan untuk publik muda. Dekorasi yang penuh dengan gambar mural di setiap dinding menunjukan kebebasan dan perbedaan yang berada di Amerika Serikat. Dekorasi yang dibentuk tidak terasa kaku. Karena, diharapkan dari hal tersebut akan ada publik muda yang datang dan menjadikan @america sebagai tempat untuk menghabiskan waktu senggang yang menyenangkan. Teknologi yang digunakan di pusat budaya @america merupakan teknologi terkini dan mudah digunakan untuk publik. Dekorasi yang dirancang di @america juga bisa untuk diskusi formal seperti membahas isu politik. Hal tersebut dilakukan untuk menjangkau akademisi dan para eksekutif muda. Pemerintah Amerika Serikat juga merancang @america seperti tempat rekreasi keluarga yang sederhana. Diplomasi budaya melalui @america merupakan langkah awal dari inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam sejarah diplomasi budayanya. Diplomasi budaya melalui pusat informasi budaya yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat semua cenderung dikemas secara sama yaitu, berbentuk perpustakaan atau hanya sekedar pusat informasi budaya yang tidak dapat dijadikan tempat rekreasi. Hal inilah yang membedakan @america dengan pusat informasi budaya lain yang pernah dibuat oleh Pemerintah Amerika Serikat. Pusat informasi budaya seperti @america ini menjadi studi kasus baru dalam hal diplomasi budaya. Pendekatan yang digunakan dalam @america dinilai unik, karena menjadikan pusat informasi budaya sebagai tempat rekreasi sederhana. Hal ini merupakan kebijakan baru, sehingga dapat dijadikan penelitian yang menarik. Kebijakan yang baru dibuat perlu adanya evaluasi, dari evaluasi tersebut terlihat pusat informasi budaya seperti @america ini benar-benar dapat memenuhi kepentingan nasional Amerika Serikat secara signifikan atau tidak. Dan, nilai-nilai atau ide-ide yang ingin disampaikan kepada publik Indonesia dapat tersalurkan dengan baik atau tidak. Diplomasi yang dilakukan melalui @america merupakan warna baru terhadap dinamika Hubungan Internasional khususnya dalam bidang diplomasi budaya. Dinamika Hubungan internasional yang berkembang pasca perang dingin telah membuat perkembangan diplomasi yang dilakukan oleh suatu negara menjadi luas. Dengan dibuatnya @america dapat
17
Tara Snonshine, “Leveraging Culture and Diplomacy in the Age of Information”.
7
dijadikan contoh bahwa diplomasi budaya yang dilakukan oleh suatu negara tidaklah sempit, tetapi mempunyai pembahasan yang luas dan mungkin mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap hubungan antar negara. Pusat Informasi Budaya seperti @america dapat dijadikan contoh oleh negara lain dalam hal membuat pusat informasi budaya di negara kolega. Pusat budaya @america dirancang untuk menarik ketertarikan publik lebih banyak daripada pusat informasi budaya pada biasanya. Hal ini akan berdampak pada jangkauan dalam berdiplomasi budaya akan lebih luas. Inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat pada @america dapat menciptakan pengalaman yang berbeda pada publik yang mengunjunginya, dibandingkan dengan pengalaman yang didapatkan pada saat mengunjungi pusat informasi budaya lainnya. Pemerintah Amerika Serikat memilih Indonesia untuk diterapkan kebijakan baru ini dapat menjadi isu yang menarik dalam dinamika hubungan kedua negara. Dinamika hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia pada bidang sosial dan budaya mengalami pasang surut disetiap dekadenya. Pada saat dibuatnya @america memiliki pengaruh tersendiri terhadap hubungan antar kedua negara. Pengaruh yang ditimbulkan dari @america terhadap dinamika hubungan kedua negara menjadi studi kasus baru yang dapat diteliti. C. Tujuan Penelitian Penulis memiliki tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa yang menjadi alasan Amerika Serikat membangun @america di Indonesia, dan apa tujuan Amerika Serikat dari dibangunnya pusat budaya di Indonesia yang baru setelah Barrack Obama naik menjadi presiden Amerika Serikat. Merujuk kepada ingin ke arah mana kebijakan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia dari pendekatan kulturalnya. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis, bagaimana diplomasi yang dilakukan oleh @america di Indonesia.
D. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Deskriptif Analitis. Metode Deskriptif Analitis adalah suatu metode yang digunakan dalam meneliti status sekolompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang 18. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
18
Mohhamad Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2011, hlm 54
8
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki 19. Data-data yang didapatkan penulis melalui @america akan menjadi dasar acuan penulis untuk melihat deskripsi situasi yang terjadi. Dengan teori-teori dasar yang sudah ada, penulis akan melakukan sebuah analisis untuk membahas permasalahan yang terjadi. Dengan hal tersebut, permasalahan yang diambil penulis untuk dijadikan penelitian akan menghasilkan suatu hasil penelitian yang berdasarkan pendeskripsian yang dianalisis dengan menggunakan teori-teori dasar ilmu HI. Data yang dipakai penulis merupakan Data Primer dan Data Sekunder dalam membahas penelitian ini. Data Primer merupakan data yang didapatkan dari responden secara langsung dan pertama20. Data Sekunder merupakan data yang didapatkan dari literatur buku atau data yang telah dituliskan dan dipublikasikan kepada publik 21. Teknik pencarian kedua data tersebut dilakukan oleh penulis melalui, studi literatur yang didapatkan melalui buku, artikel-artikel, jurnal, dan sumber lainnya yang berkaitan dalam permasalahan penelitian untuk Data Sekunder, dan wawancara dengan responden secara langsung Data Primer. Pihak-pihak yang akan diwawancara oleh penulis adalah aktor yang menjalankan, dan mengelola @america. Pihak tersebut adalah, direktur pengelola @america. Wawancara yang dilakukan secara langsung. Melalui wawancara dengan responden secara langsung, penulis akan mendapatkan data secara faktual. Sehingga, data yang didapatkan akan akurat, karena langsung dari aktor yang menjalankannya.
E. Hasil Penelitian Tujuan dasar dari dibangunnya @america di Indonesia adalah, untuk membuka dan menghubungkan antara Publik Amerika Serikat dengan Publik Indonesia, sehingga terjadi diskusi dan saling pengertian antara kedua publik. Hal ini diperkuat dari pernyataan oleh Matt McGowan dalam wawancara langsung yang dilakukan oleh penulis, yaitu mengatakan: “…For make open dialogue and discussion between young people in America and young people in Indonesia. So it can make Indonesia people can interest about America, America can interest too about Indonesia…”
19
Ibid., 54. Rohana Yusof, “Penyelidikan Sains Sosial,” [online] dalam http://www.scribd.com/doc/18003036/DataSekunder-Dan-Primer diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 02.11 WIB. 21 Ibid. 20
9
Pernyataan diatas memiliki pengertian, “…Untuk membuat diskusi terbuka dan komunikasi antara pemuda di Amerika dan pemuda di Indonesia. Jadi hal tersebut akan membuat orang Indonesia menjadi tertarik terhadap Amerika, orang Amerika juga akan tertarik dengan Indonesia…”. Tujuan ini dibentuk untuk meminimalisir pandangan skeptis yang muncul dari kedua publik. Diplomasi budaya yang dilakukan @america memang tidak langsung mendatangkan hasil yang signifikan pada berubahnya pandangan Publik Indonesia. Tetapi, hal ini bukan menjadi suatu masalah karena dari diplomasi budaya yang dilakukan oleh @america tetap dapat merangsang meningkatnya pemahaman Publik Indonesia terhadap citra Amerika Serikat yang positif. Hal ini diperkuat dari pernyataan Matt McGowan dalam wawancara langsung yang dilakukan oleh penulis, yaitu menyatakan: “…On some level I think it’s does help politically. If you have some kind of relationship in your mind between something you like to do, and the fact of America help you to do it, maybe it’s make you feel little better about America. But, maybe that’s not a straight line, but its can impact, but the connection not really connection, but it’s does. America just wants to show that Indonesia it’s important to America” Pernyataan tersebut memiliki pengertian, “…Dalam tingkat tertentu saya pikir itu akan berpengaruh secara politik. Jika kamu memiliki semacam hubungan dalam pikiran kamu terhadap sesuatu yang ingin kamu lakukan, dan dalam faktanya Amerika menolong kamu, mungkin hal tersebut akan membuat kamu berpikiran sedikit baik mengenai Amerika. Tetapi, mungkin hal tersebut tidak berhubungan langsung, tetapi bisa mempengaruhi, tetapi hubungan diantaranya tidak begitu sangat terhubung, tetapi itu terhubung. Amerika hanya ingin menunjukkan bahwa Indonesia penting bagi Amerika”. Pada dasarnya, diplomasi budaya yang dilakukan oleh @america adalah untuk menunjukkan bahwa pandangan skeptis yang muncul ditengah-tengah Publik Indonesia tidaklah sepenuhnya benar. Pada era Barrack Obama Amerika Serikat meningkatkan keamanan nasionalnya dengan menciptakan perdamaian dengan meminimalisir peperangan. Arah kebijakan Presiden Barrack Obama, menunjukkan Amerika Serikat cenderung pada konsep liberalisme, yaitu menjaga perdamaian lebih utama. Dalam hal lain, perdamaian juga dapat mendatangkan keuntungan bagi Amerika Serikat dengan meningkatnya citra yang lebih positif. Pusat Informasi Budaya @america mengaplikasikan diplomasinya kepada Publik Indonesia secara menarik. Hal tersebut akan memberikan dampak pada besarnya ketertarikan Publik Indonesia untuk mengunjungi @america. Merupakan suatu keuntungan yang dapat
10
dimanfaatkan bagi @america dalam melakukan suatu pencapaian dari diplomasi yang dilakukannya. Kegiatan yang dibuat oleh @america memiliki target pada jenjang umur publik Indonesia yang harus dilibatkan. Dalam prakteknya, @america lebih melibatkan publik Indonesia pada jenjang umur yang masih produktif. Hal ini dikatakan oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “15 to 30 years old” (15 sampai 30 tahun). Jenjang umur profesional muda sampai Publik Indonesia yang masih bersekolah, berumur 15 – 30 tahun menjadi target yang diharapkan keterlibatannya dalam kegiatan yang dilakukan di @america. Pada jenjang umur 15 sampai 30 tahun, @america mengharapkan nilai-nilai yang diperkenalkan kepada publik Indonesia dapat mempunyai efek jangka panjang. Hal ini diperkuat alasannya oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “For the next generation, because they still movement” (Untuk generasi selanjutnya, karena mereka masih tetap bergerak maju). Publik muda yang dipilih menjadi target, karena dalam 10 tahun kedepan arah kebijakan negara Indonesia akan berada dalam tanggung jawab publik ini. Pusat Informasi Budaya @america tidak direncanakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia untuk dibuka diselain kota Jakarta. Seperti apa yang dikatakan Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…We don’t have any plan there is many @america in Indonesia…” (Kami tidak mempunyai rencana untuk membuka banyak @america di Indonesia). Hal tersebut mempunyai pertimbangan tersendiri bagi pihak Pemerintah Amerika Serikat yang melakukan diplomasi ini. Membangun pusat informasi budaya seperti @america cukup menghabiskan biaya yang besar, karena tekonologi yang cukup modern dan penyewaan tempat di mall yang strategis. Jakarta merupakan pusat pemerintahan, dan perekonomian, banyak Publik Indonesia yang datang dari luar kota lalu menetap di Jakarta, hal ini dilakukan untuk mencari penghasilan dan meningkatkan taraf ekonomi, Pemerintah Amerika Serikat menilai cukup efisien @america dibuka di Jakarta. Pengelola @america mempunyai kebijakan lain untuk berdiplomasi diluar kota selain kota Jakarta. Pengelola @america melakukan roadshow berkeliling kota besar lainnya di Indonesia, hal ini bertujuan agar tetap bisa menyebarkan nilai-nilai yang dianut Amerika Serikat kepada publik muda yang tinggal diluar Jakarta. Menyebarkan nilai-nilai Amerika Serikat memang tidak bisa hanya melakukan kegiatan di Jakarta saja, tetapi harus dikota lain agar nilai-nilai tersebut dengan benar tersebar 11
di Indonesia. Matt McGowan mengatakan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung yaitu: “…In other city we just make an event, like make a road show event like in Makassar, Manado, Medan, Bandung, Surabaya, and other big city in Indonesia to promote mutual understanding with our core values” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “…Di kota lain kami hanya membuat acara, seperti membuat roadshow di Makasar, Manado, Medan, Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya di Indonesia untuk mempromosikan saling pengertian dengan nilai inti kami. Selain dikota Jakarta, Pengelola @america telah membuat roadshow secara langsung di kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti diantaranya adalah, di kota Makasar, Manado, Medan, Bandung, dan, Surabaya. Hal ini bertujuan, untuk mempromosikan dan membuka dialog langsung antara Publik Amerika Serikat dengan Publik Indonesia yang berada diluar Jakarta, agar terciptanya saling pengertian diantaranya dalam bidang sosial dan budaya secara merata di Indonesia. Promosi dan membuka dialog langsung tersebut tetap merujuk pada aturan yang telah ditetapkan oleh pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia kepada pihak Pengelola @america. Kebijakan Roadshow ini memiliki konsep yang sama seperti konsep pada kegiatan yang dilakukan pada @america yang berada di Jakarta. Dari kebijakan roadshow, Pemerintah Amerika Serikat dapat mengefisiensikan biaya agar tidak perlu membuka cabang @america pada kota besar lainnya di Indonesia, dan juga nilai-nilai yang dianut Amerika Serikat dapat diperkenalkan secara lebih luas terhadap Publik Indonesia. Kebijakan ini cukup bagus untuk diterapkan di Indonesia yang mempunyai luas wilayah begitu besar untuk dijangkau. Pusat Informasi Budaya @america dalam setiap kegiatan yang dibuatnya memiliki landasan pemikirannya tersendiri. Dalam setiap kegiatan yang dibuat, @america merujuk pada nilai inti yang telah dibuat dan diaplikasikan ke dalam beberapa tema program. Nilai inti adalah pemikiran dasar dari terwujudnya semua program yang dilakukan. Nilai inti merupakan nilai-nilai yang harus diperkenalkan kepada publik Indonesia secara membudaya. Nilai inti tersebut diaplikasikan kedalam tema program, lalu disalurkan kepada Publik Indonesia yang telah berwujud kegiatan ataupun diskusi. Pusat Informasi Budaya @america mempunyai lima nilai inti yang mendasari pemikiran dari terwujudnya 14 tema program yang dimilikinya 22. Nilai inti dan tema program tersebut yang menjadi panduan @america dalam membuat sebuah kegiatan dalam diplomasi yang dilakukan. 22
Atamerica, “Tentang @america”.
12
Nilai inti dan tema program telah dirujuk langsung oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia kepada Pengelola @america, sesuai proposal yang pertama dibuat untuk menjelaskan mengenai keseluruhan konsep Pusat Informasi Budaya @america. Dengan nilai inti dan tema program, @america memiliki program kerja yang terakomodir dalam mengenalkan ide dan nilai yang dianut Amerika Serikat terhadap Publik Indonesia. Kedua hal tersebut akan menjadi panduan yang akan membimbing Pengelola @america untuk memiliki satu pemikiran dengan apa yang ditargetkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam melakukan diplomasi budaya terhadap Indonesia.
E.1 Nilai inti @america Nilai inti adalah pemikiran dasar yang telah dirumuskan untuk menjadi panduan @america dalam berdiplomasi di Indonesia. Nilai inti ini dirumuskan secara langsung oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat bidang diplomasi publik pada saat proposal pertama dibuat yang membahas mengenai pusat informasi budaya ini. Nilai inti langsung diaplikasikan kepada pengelola @america yaitu PT. Ganesha Aggies Jaya dengan Matt McGowan sebagai direktur proyek administrasi yang bertanggung jawab langsung dalam mengelola @america. Setiap nilai inti yang dirujuk memiliki tujuan dan alasan masing-masing. Nilai inti tersebut yang menjadi tanggung jawab pihak pengelola @america untuk memperkenalkan dan menyebarkannya di Indonesia. Nilai inti yang dirujuk ada lima yaitu, pendidikan, lingkungan, aktivitas alumni, kewirausahaan, dan inovasi. Dengan dibentuknya nilai inti, Pusat Informasi Budaya @america memiliki panduan dalam berdiplomasi. -
Pendidikan Pendidikan menjadi nilai inti yang pertama dirujuk oleh kedutaan besar Amerika
Serikat terhadap @america. Hal ini dinyatakan langsung oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…the number one most important it’s education…” (…Hal pertama yang paling penting adalah pendidikan…). Dalam diplomasinya, @america mempunyai tugas untuk meningkatkan saling pemahaman akan budaya antara kedua negara melalui pendidikan. Pengelola @america melakukan program beasiswa dan menambahkan kuota yang telah ada dikhususkan untuk publik Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat. Pendidikan dalam hal ini, lebih menekankan pada meningkatkan pendidikan menyilang, yaitu meningkatkan pertukaran pelajar antara kedua negara, dengan adanya 13
pertukaran pelajar, setiap pelajar yang mengikutinya akan secara langsung belajar bagaimana cara hidup dan budaya seperti apa yang dianut di tempat pelajar tersebut menetap. Hal ini diperkuat melalui pernyataan Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…we very much wants many Indonesian study in America and the otherwise. That kind of cross culture education it’s very important to America” (Kami menginginkan banyak pelajar Indonesia belajar di Amerika, dan sebaliknya. Pendidikan budaya secara menyilang tersebut sangat penting untuk Amerika). Pendidikan menyilang dimaksudkan untuk, meningkatkan saling pemahaman akan budaya antara publik kedua negara yang diterapkan melalui praktek langsung. Semakin banyak pelajar Indonesia yang melakukan pertukaran pelajar ke Amerika Serikat, hal tersebut akan berdampak kepada banyaknya juga Pelajar Indonesia yang mengerti akan budaya Amerika Serikat, sehingga akan meningkatkan toleransi dan meminimalisir pandangan skeptis terhadap budaya barat. Toleransi akan budaya masing-masing sangat diinginkan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia. Alasan kedua yang menjadikan nilai inti ini penting bagi Amerika Serikat adalah, agar Indonesia dapat mengembangkan pendidikannya secara menyeluruh yang akan berdampak kepada, terbentuknya pola pikir publik Indonesia yang lebih bijak. Seperti kutipan dari pernyataan oleh Matt McGowan dalam wawancara yang telah dilakukan ileh penulis secara langsung, yaitu menyatakan:“…And rising the level education in general it’s important message, because education make people think wisely…” (…Dan peningkatan pada tingkat pendidikan secara umum adalah pesan yang sangat penting, karena pendidikan dapat membuat manusia mempunyai pemikiran yang lebih bijak…). Peningkatan
tingkat
pendidikan
secara
menyeluruh
di
Indonesia
akan
mengembangkan pola pikir masyarakatnya. Amerika Serikat menginginkan hal tersebut, dengan pola pikir masyarakat yang berkembang, akan merangsang dan membentuk masyarakat dengan berpikir lebih bijak. Dengan berpikir lebih bijak, pengertian budaya antara barat yaitu Amerika Serikat dan budaya timur yaitu Indonesia akan bisa lebih diterima. Pendidikan merupakan salah satu program Pemerintah Amerika Serikat untuk memperkuat kerjasamanya dengan Indonesia, hal ini disalurkan melalui @america sebagai wakil diplomasi publik Amerika Serikat di Indonesia 23.
23
Bureau of Asian and Pacific Affairs, “U.S Relation with Indonesia,” [online] dalam http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/2748.htm diakses pada tanggal 30 April 2013 pukul 01.55 WIB.
14
-
Lingkungan Nilai inti yang kedua adalah isu tentang lingkungan, hal kedua yang penting bagi
Amerika Serikat untuk membahas isu ini dengan Publik Indonesia beserta birokratnya. Hal ini dinyatakan oleh Matt McGowan dalam wawancara yang telah dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan:“…The environment it’s the other think our core values…” (Isu lingkungan adalah hal lain yang dijadikan nilai inti kami). Hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat terhadap Indonesia, yaitu meningkatkan kerjasama dengan Indonesia pada masalah kestabilan lingkungan24. Isu lingkungan dalam era globalisasi ini menjadi hal yang perlu untuk dipikirkan. Dari lingkungan semuanya dimulai. Isu lingkungan cukup banyak menimbulkan banyak masalah pada masa kini, sehingga diperlukan kerjasama dari setiap negara di dunia untuk menyelesaikan hal ini. Terjadinya pemanasan global dan polusi yang mencemari langit, menjadi suatu isu yang mempunyai pengaruh tersendiri terhadap dinamika Hubungan Internasional. Isu lingkungan dianggap penting bagi Pemerintah Amerika Serikat untuk dibahas dengan Indonesia, karena polusi yang diproduksi kedua negara ini sudah menjadi hal yang mengkhawatirkan. Seperti yang dikutip dari pernyataan Matt McGowan dalam wawancara yang telah dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…The thinks that we polute and dirty in the U.S has impact to Indonesia too, and the Indonesia polute has the impact on the whole world. So we want rise the level of aware everyone about environmentally issue…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “…Suatu hal yang kita cemarkan dan kita kotori di Amerika Serikat telah berdampak ke Indonesia juga, dan polusi berasal dari Indonesia telah memberi dampak kepada dunia. Sehingga kami ingin meningkatkan tingkat kewaspadaan kepada semuanya mengenai isu lingkungan…”. Tingkat polusi yang berada di Amerika Serikat dan Indonesia sudah dinilai mengkhawatirkan bagi pandangan pemerintah Amerika Serikat. Sehingga, Amerika Serikat melalui @america ingin meningkatkan kewaspadaan akan bahaya polusi terhadap kelangsungan hidup lingkungan yang bersih kepada Publik Indonesia.
24
Ibid.
15
Tabel 2.1 Peningkatan Terbesar Negara-Negara Emiter Karbon Dunia
Sumber : Aji Wihardandi, “Klasemen Sementara Negara-Negara Penyumbang Karbon Terbesar di Dunia,” [online] dalam http://www.mongabay.co.id/2012/08/13/klasemen-sementara-negara-negara-penyumbangkarbon-terbesar-di-dunia/ diakses pada tanggal 13 Maret 2013 pukul 07.41 WIB.
Pada tabel 2.1 dapat dilihat, Indonesia dan Amerika Serikat masuk kedalam 10 negara dengan peningkatan emiter karbon terbesar di dunia. Hal ini dikhawatirkan oleh Amerika Serikat, walaupun China merupakan yang terbesar, tetapi Amerika Serikat melihat diperlukannya melakukan diplomasi dengan Indonesia, karena Indonesia juga termasuk yang menjadi salah satu negara dengan peningkatan emiter karbon terbesar di dunia. Dalam hal ini, Amerika Serikat ingin memperlihatkan bahwa dirinya sebagai salah satu negara maju di dunia sangat memerhatikan bagaimana kondisi lingkungan dunia yang telah terjadi pengerusakkan diakibatkan dari produksi gas karbondioksida yang berlebihan.
-
Aktifitas Alumni Nilai inti yang ketiga adalah mengundang para pelajar Indonesia yang telah
menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat, untuk hadir di @america menceritakan pengalamannya. Hal ini diperkuat dari pernyataan Matt McGowan dalam wawancara yang telah dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…The other core values we call alumny activites. Indonesian student who have finish his study in America and then came back to Indonesia, and they have a succesfull life. We wants those people sharing in here (@america) about experience study in America, how they live, and how they think…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “…Nilai inti lainnya kami beri nama aktifitas alumni. Pelajar Indonesia yang telah menyelesaikan masa studinya di Amerika dan kembali ke Indonesia, dan telah mempunyai kehidupan yang sukses. Kami menginginkan orang-orang tersebut untuk berbagi informasi di @america mengenai pengalamannya belajar di Amerika, bagaimana mereka hidup, dan bagaimana mereka berpikir…”. Pihak Pengelola @america 16
mendata kembali para pelajar Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat, dan kembali ke Indonesia, lalu dilihat perkembangan karir yang dijalaninya, apabila dinilai telah sukses para alumni tersebut diundang ke @america untuk berbagi informasi mengenai pengalaman hidupnya di Amerika Serikat. Cara ini diharapkan dapat merangsang ketertarikan publik Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke Amerika Serikat. Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, hal ini dilakukan melalui diskusi sesama publik Indonesia, antara yang telah mempunyai pengalaman pendidikan di Amerika Serikat selama bertahun-tahun, dengan publik Indonesia yang belum mempunyai pengalaman tersebut, sehingga dari diskusi sesama publik Indonesia ini dapat memberikan sisi psikologis tersendiri terhadap publik yang terlibat. Publik Indonesia yang belum mempunyai pengalaman untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat akan terpacu untuk mempunyai pengalaman yang sama seperti para alumni tersebut.
-
Kewirausahaan dan Inovasi Nilai inti yang terakhir ini disatukan menjadi dalam satu bahasan, karena keduanya
saling berhubungan antara kewirausahaan dan inovasi. Hal ini dinyatakanoleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…Other pillars is entrepreneurship, and we call it entrepreneurship and innovation, they go together…” (Pilar lainnya adalah kewirausahaan, dan kami menyebutnya kewirausahaan dan inovasi, kedua hal tersebut saling berhubungan). Dalam hal ini, Pemerintahan Amerika Serikat era Barrack Obama membuat kebijakan untuk di meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang perdagangan dan investasi, kebijakan ini didukung melalui @america sebagai perwakilan diplomasi publik Amerika Serikat di Indonesia, dalam hal menyebarkan informasinya kepada publik Indonesia25. Pusat Informasi Budaya @america mempunyai tugas untuk mengenalkan konsep kewirausahaan dan inovasi yang diterapkan di Amerika Serikat. Diharapakan dari hal tersebut, pola pikir masyarakat Indonesia berkembang untuk menjadi wirausaha dan selalu berinovasi. Apabila iklim wirausaha dan keinginan untuk selalu berinovasi di Indonesia terus berkembang, hal ini akan berdampak baik kepada perdagangan dan iklim investasi antara kedua negara.
25
Bureau of Asian and Pacific Affairs, “U.S Relation with Indonesia”.
17
Negara yang ingin maju dan berkembang besar harus bisa menjaga kestabilan wirausahanya dan mempunyai inovasi untuk mengatasi keterbatasan. Perkembangan ekonomi suatu negara turut didukung oleh pihak swasta, yaitu para pengusaha lokalnya. Amerika Serikat melihat Indonesia mempunyai potensi tersebut, karena Indonesia mempunyai sangat banyak pengusaha mikro dan makro yang sedang mengembangkan usahanya. Hal ini diperkuat dari kutipan pernyataan oleh Matt McGowan dalam wawancara langsung yang dilakukan oleh penulis, yaitu menyatakan: “… Indonesia is entrepreneuriall country. Many million of small bussines in Indonesia. Many people open a little shop and getting bigger and bigger. And a lot people who live in lower class two generation to go make them self to the upper class now, some of them. This country have entrepreneuriall spirit this dream starting very small and becoming very big it’s core values of America. America believe in this 1000%...” Pernyataan tersebut memiliki pengertian, “…Indonesia merupakan negara wirausaha. Berjuta-juta bisnis kecil di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang membuka toko kecil dan meningkatkannya menjadi besar dan lebih besar lagi. Dan banyak orang hidup dalam kelas menengah kebawah setelah dua generasi berikutnya membuat dirinya menjadi hidup di kelas menengah keatas, beberapa diantaranya. Negara ini mempunyai semangat wirausaha yang tinggi dalam mimpinya memulai dari hal yang kecil dan menjadi sangat besar adalah nilai yang dianut oleh Amerika. Amerika percaya 1000% terhadap hal tersebut…”. Dengan berkembangnya sektor ekonomi Indonesia melalui kewirausahaan, hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang penting bagi Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan negara yang sangat mengandalkan pihak swasta untuk mengembangkan sektor ekonomi dan pendapatan negara. Amerika Serikat menganut sistem yang dimana pengembangan sektor ekonomi lebih banyak dikontribusikan oleh pihak swasta, dan dalam hal ini pemerintah tidak banyak ikut serta. Amerika Serikat menganut pada sistem ekonomi liberal26. Dalam nilai inti ini, @america ingin mengenalkan bagaimana Amerika Serikat dapat menjadi negara yang besar karena kewirausahaan dan inovasi yang dilakukannya. Amerika Serikat melihat Indonesia mempunyai jalan yang sama sepertinya. Maka dari itu, nilai inti ini perlu diperkenalkan kepada publik Indonesia, karena pentingnya inovasi dalam kewirausahaan untuk memajukan perekonomian negara.
26
John Norberg, Membela Kapitalisme Global, The Freedom Institute, Jakarta, 2001, hlm 53.
18
E.2 Tema Program @america Tema program adalah penerapan lanjutan dari nilai inti yang telah dibuat sebelumnya. Tema program sendiri dibuat oleh pengelola @america secara langsung, dengan menyesuaikan terhadap nilai inti yang telah dirujuk oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap @america27. Setiap tema program disalurkan kepada publik Indonesia melalui kegiatan yang dibuat, seperti pameran seni atau diskusi seminar28. Tema program adalah seperti topik dari suatu kegiatan yang dibuat di @america. Jika ada pihak penyelenggara acara yang ingin bekerja sama dengan pengelola @america untuk membuat suatu kegiatan dengan memakai fasilitas yang ada di @america, penyelenggara acara tersebut harus membuat acara sesuai dengan tema program yang telah dibuat sebagai panduannya 29. Tema program berisikan konten dari seluruh kehidupan sosial dan kebudayaan Amerika Serikat. Selain itu, tema program juga berisikan konten dalam mempromosikan pariwisata Amerika Serikat 30.
-
Frontiers Tema program pertama adalah masalah Frontiers, yaitu bagaimana cara orang
Amerika Serikat melampaui keterbatasan yang ada. Dalam program ini, @america ingin memperkenalkan bahwa semangat publik Amerika Serikat dalam mengatasi keterbatasan yang ada, seperti mengeksplorasi ruang angkasa, mengeksplorasi puncak gunung, dan pengembangan
laboratorium
penilitian31.
Amerika
Serikat
ingin
mengembangkan
masyarakatnya menuju yang terdepan32. Program ini ingin memperkenalkan kepada publik Indonesia dari nilai positif publik Amerika Serikat yang selalu berusaha dan berkerja keras dalam melampaui batas, untuk kemajuan teknologi masyarakatnya. Tema program ini ingin memperkenalkan bagaimana masyarakat Amerika Serikat berinovasi dalam kehidupannya. Inovasi adalah salah satu nilai inti yang harus diperkenalkan konsepnya kepada publik Indonesia. Dalam tema program ini, @america ingin memberikan contoh nyata yang terjadi di Amerika Serikat, bagaimana masyarakat Amerika Serikat melakukan inovasi dari keterbatasan yang dihadapi dalam kehidupan manusia. Diharapkan
27
Atamerica, “Parameter Pembuatan Program,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingparameters diakses pada tanggal 14 Maret 2013 pukul 17.03 WIB. 28 Ibid. 29 Ibid. 30 Ibid. 31 Atamerica, “Frontiers,” [online] dlm http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/8/Frontiers diakses pada tanggal 14 Maret 2013 pukul 16.51 WIB. 32 Ibid.
19
dari tema program ini publik Indonesia dapat belajar dari semangatnya publik Amerika Serikat, dan dapat bekerjasama diantara keduanya dalam berinovasi 33. -
Musik Tema program kedua yang dibentuk oleh @america adalah mengenai musik. Amerika
Serikat mempunyai beberapa aliran musik asli yang tercipta dari kebudayaannya. Untuk menunjukkan kedalaman dan keluasan budaya Amerika Serikat, @america melalui tema ini mengenalkan jazz, dan blues sebagai musik yang lahir di Amerika Serikat 34. Dalam aliran musik tersebut terdapat sejarah, bahwa musik ini lahir untuk mewakilkan dan menyuarakan kebebasan yang diinginkan oleh masyarakat Amerika Serikat. Pengelola @america membuat tema program ini untuk memberikan pendidikan akan kebebasan berekspresi, yang dicontohkan melalui musik. Pada sebelumnya, nilai inti mengenai pendidikan telah dijelaskan,
bahwa
@america
memiliki tujuan untuk
mengembangkan pola pikir masyarakat Indonesia agar berpikir lebih bijak, dan dari hal tersebut diharapkan munculnya toleransi akan budaya masing-masing. Dari tema program ini, turut mengembangkan pola pikir masyarakat Indonesia, konsep-konsep yang diajarkan dalam sejarah terbentuknya musik jazz dan blues mengajarkan bagaimana pola pikir masyarakat Amerika Serikat terbentuk dalam memperjuangkan kebebasan 35.
-
Kesehatan dan Olahraga Tema program ketiga adalah mengenai kesehatan dan olahraga. Dalam tema program
ini, @america ingin mengenalkan bahwa Amerika Serikat sebagai negara yang mempunyai fasilitas kesehatan dan riset medis terlengkap di dunia, pusat tersebut ditempatkan di Boston sebagai negara bagian yang mempunyai kedua fasilitas tersebut 36. Dalam hal ini, pemerintah Amerika Serikat melalui @america ingin mengenalkan bahwa Amerika Serikat mempunyai keunggulan dalam bidang kesehatan dan olahraga, banyak atlit sukses di dunia berasal dari Amerika Serikat37. Pengelola @america mencoba untuk turut berbagi informasi bagaimana Amerika Serikat berinovasi dalam dunia olahraga dan mengembangkannya sehingga menciptakan atlitatlit berskala dunia yang sukses. Boston dipromosikan kepada publik Indonesia, dengan 33
Ibid. Atamerica, “Musik,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/9/Musik diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 13.44 WIB. 35 Ibid. 36 Atamerica, “Kesehatan dan Olahraga,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/72/Kesehatan-Olah-Raga diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 13.52 WIB. 37 Ibid. 34
20
menawarkan fasilitas terlengkap akan hal medis dan pengembangan olahraga. Dalam hal ini, diharapkan Indonesia dapat mengembangkan dunia olahraganya dan medis dengan bekerja sama dan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
-
Makanan dan Pertanian Tema program keempat adalah mengenai makanan dan pertanian. Sektor pertanian di
Amerika Serikat telah menggunakan teknologi yang terbarukan, sehingga membuat produksi pangan di negara ini menjadi maju. Kemajuan dalam produksi pangan inilah yang ingin diperkenalkan Amerika Serikat melalui @america kepada publik Indonesia38. Negara bagian Kansas menjadi pusat pengembangan dari produksi pangan dan pertanian terbesar di Amerika Serikat39. Pada tema program ini @america memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan dan inovasi dalam mengembangkan pertanian dan memproduksi pangan. Indonesia sebagai negara berkembang dengan produksi dan ketahanan pangannya bergantung pada pertanian dalam negeri dan juga import, sangat membutuhkan referensi dalam mengembangkan sektor pada bidang tersebut. Publik Indonesia dapat belajar dari publik Amerika Serikat melalui @america, bagaimana teknologi dapat diterapkan terhadap pertanian sehingga menciptakan produksi bahan pangan yang efisien dan ekonomis. Diharapkan dari tema program ini publik Indonesia dan publik Amerika Serikat dapat bekerjasama dalam mengembangkan sektor pertanian dari transfer teknologi yang dilakukan40.
-
Perjalanan dan Transportasi Perjalanan dan transportasi menjadi tema program kelima yang dibentuk oleh pihak
pengelola untuk @america. Dalam tema program ini, Amerika Serikat ingin mengenalkan bahwa dirinya telah merevolusi mobilitas penduduknya menjadi yang terdepan, dengan memberikan rasa kebebasan dan mempunyai hak sepenuhnya akan hal tersebut 41. Yang dimaksud dengan rasa kebebasan dan mempunyai hak sepenuhnya adalah bagaimana penduduk Amerika Serikat dalam hal mobilitasnya diberikan rasa bebas dengan kendaraannya, serta mempunyai hak sepenuhnya akan mobilitas yang dipilihnya, tetapi tetap sesuai aturan hukum yang berlaku di Amerika Serikat. 38
Atamerica, “Makanan dan Pertanian,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/73/Makanan-Pertanian diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.09 WIB. 39 Ibid. 40 Ibid. 41 Atamerica, “Perjalanan dan Transportasi,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/74/Perjalanan-Transportasi diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.25 WIB.
21
Tema program ini dibuat oleh pengelola @america mempunyai tujuan untuk memperlihatkan bagaimana Amerika Serikat berinovasi dalam transportasinya 42. Pasca kebangkrutan Timor sebagai industri otomotif yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, dinilai sebagai kemunduran dari industri otomotif lokal di Indonesia. Pengelola @america mencoba berbagi informasi bagaimana Amerika Serikat mengembangkan teknologi industri otomotifnya, diharapkan dari hal ini mungkin Indonesia dapat belajar dan bekerjasama dalam mengembangkan industri otomotifnya bersama Amerika Serikat 43.
-
Pemilihan Umum Tema program yang keenam adalah bagaimana Amerika Serikat melakukan pemilihan
umum. Dalam hal ini, @america ingin mengenalkan kepada publik Indonesia dalam hal bagaimana Amerika Serikat melakukan pemilihan umum sebagai syarat utama dari sebuah jalannya demokrasi yang ideal44. Indonesia mempunyai aturan pemilihan umum berbeda dengan Amerika Serikat tetapi memang memiliki kesamaan dalam nilai-nilainya. Amerika Serikat berbagi informasi dalam hal membandingkan dengan yang digelar di kedua negara ini, sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan dari demokrasi kedua negara ini. Pada tema program ini @america melakukan pengembangan pada pola pikir publik Indonesia mengenai demokrasi. Demokrasi Amerika Serikat dinilai sebagai demokrasi tertua di dunia. Amerika Serikat ingin berbagi informasi kepada publik Indonesia bagaimana pengembangan demokrasi kearah yang lebih baik, sehingga terciptanya pemikiran yang bijak dari publik Indonesia akan nilai kebebasan yang diberikan melalui ideologi demokrasi 45.
-
Seni dan Fashion Seni dan fashion merupakan tema program ketujuh yang dibentuk oleh pihak
pengelola untuk @america. Amerika Serikat ingin memperkenalkan kepada publik Indonesia bahwa kebebasan berekspresi dalam negaranya sangat dilindungi oleh undang-undang negaranya, kebebasan berekspresi tersebut dicerminkan melalui seni dan fashion46. Kota San Fransisco menjadi negara bagian yang dimana pusat berkembangnya seni dan fashion di
42
Ibid. Ibid. 44 Atamerica, “Pemilihan Umum,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/75/Pemilihan-Umum diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.33 WIB. 45 Ibid. 46 Atamerica, “Seni dan Fashion,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/447/Seni-Fashion diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.46 WIB. 43
22
Amerika Serikat, hal ini ditandai melalui pusat-pusat studi seperti universitas terbaik dalam bidang seni dan fashion ada di negara bagian ini47. Cara berpakaian dan perkembangan seni di setiap negara mempunyai aturannya tersendiri disesuaikan dengan budaya yang dianut. Dalam hal ini, Amerika Serikat yang menganut budaya barat sangat membebaskan warganya dalam berekspresi melalui seni dan fashion, sedangkan Indonesia dengan budaya timur masih terbatas dengan hal tabu. Pusat Informasi Budaya @america dalam tema program ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan rasa toleransi dari perbedaan budaya yang terjadi antara Amerika Serikat dan Indonesia khususnya dalam bidang seni dan fashion48. Dengan adanya toleransi, perbedaan pendapat akan terjaga dengan baik secara damai. Hal lainnya adalah, @america turut mempromosikan universitas terbaik untuk belajar seni dan fashion di Amerika Serikat. Diharapkan dari hal tersebut, banyak pelajar Indonesia yang tertarik untuk melanjutkan jenjang pendidikannya dalam bidang seni dan fashion di Amerika Serikat. Pendidikan budaya secara menyilang dapat dirasakan langsung oleh para pelajar Indonesia dengan hidup langsung dalam lingkungan pendidikan dengan kurikulum yang dipakai di Amerika Serikat.
-
Sejarah Orang Amerika, Sejarah Kaum Wanita, Hak Asasi Manusia, dan Keragaman Sejarah orang Afrika-Amerika, sejarah kaum wanita dalam mendapatkan haknya
untuk ikut serta di pemilihan umum, pengaturan hak asasi manusia, dan keragaman dalam pendudukunya, menjadi tema program kedelapan yang dibentuk oleh pihak pengelola untuk @america. Pihak pengelola @america ingin menjelaskan bagaimana negara besar seperti Amerika Serikat mempunyai keragaman dalam penduduknya, setiap penduduk sangat dijunjung tinggi hak asasinya, dan semua itu telah diatur serta dilindungi dalam undangundang yang berlaku di Amerika Serikat 49. Dalam tema program ini, @america turut menjelaskan bagaimana sejarah terjunjungnya hak asasi dari penduduknya yang berketurunan Afrika sehingga mendapatkan kesetaraan dengan penduduk asli Amerika Serikat. Tema program ini juga menjelaskan, bagaimana sejarah wanita di Amerika Serikat mendapatkan haknya dalam pemilihan umum di Amerika Serikat. Dalam tema ini, pengelola @america 47
Ibid. Ibid. 49 Atamerica, “Sejarah Orang Amerika, Sejarah Kaum Wanita, Hak Asasi Manusia, dan Keragaman,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/511/Sejarah-Orang-Afrika-Amerika-SejarahKaum-Wanita-Hak-Asasi-Manusia-Keragaman-Chicago diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 15.07 WIB. 48
23
turut mempromosikan Chicago sebagai negara bagian yang dinilai mempunyai keragaman dan budaya penduduknya bermacam-macam, tetapi hak asasi setiap penduduknya terjaga dengan baik50. Indonesia sebagai negara dengan keragaman budaya dan etnisnya yang sangat majemuk, dari hal tersebut menimbulkan permasalahan tersendiri. Pengelola @america membuat tema program ini bertujuan untuk mengajarkan bahwa dengan keragaman etnis dan budaya yang bermacam-macam dari para pendatang yang datang ke Amerika Serikat, bukan menjadi masalah dalam mengatur perlindungan hak asasi diantara masyarakatnya. Dalam tema program ini, pengelola @america ingin memberikan informasi bahwa pemerintah Amerika Serikat sangat serius menangani masalah hak asasi, yang salah satu masalah besarnya adalah rasisme, apalagi pada pasca 9/11 masalah rasisme dengan penduduk muslim lebih tinggi intensifikasinya 51. Dalam tema program ini, diperlihatkan bagaimana pemerintah Amerika Serikat melindungi hak asasi setiap warga negaranya.
-
Hollywood Tema program kesembilan yang menjadi program kerja di @america adalah industri
hiburan besar yang dimilikinya, yaitu Hollywood. Dalam tema program ini, mencakup juga bahasan mengenai teknologi, sains, dan lingkungan yang dikembangkan bersama industri hiburan besar di negara ini. Amerika Serikat ingin memperkenalkan bahwa industri hiburan terbesarnya ini telah menjadi industri hiburan utama di Amerika Serikat yang telah tersebar di dunia, industri ini lebih terfokus kepada film-film layar lebarnya, industri film Hollywood turut berkontribusi terhadap perkembangan teknologi, sains, dan lingkungan negara Amerika Serikat52. Tema program ini, mempunyai tujuan untuk menyebarkan bagaimana publik Amerika Serikat berinovasi dalam memajukan industri hiburan yang melibatkan teknologi dan sains. Dalam hal ini, inovasi yang diperlihatkan oleh pengelola @america dalam kedepannya diharapkan adanya kerjasama transfer ilmu dalam pengembangan teknologi dan sains, yang digunakan dalam industri perfilman yang sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Amerika Serikat.
50
Ibid. Ibid. 52 Atamerica, “Hollywood, Environment, Science, Technology and Health, Asian American History: California,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/533/Hollywood-Environment-ScienceTechnology-and-Health-Asian-American-History-California- diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 15.37 WIB. 51
24
-
Sejarah Penduduk Asia-Amerika Tema program kesepuluh adalah, sejarah penduduk Amerika Serikat yang
berketurunan Asia banyak menjadi pengusaha menengah di Amerika Serikat. Dalam tema program ini, @america ingin memperkenalkan kepada publik Indonesia bagaimana sejarah penduduknya yang berturunan Asia hidup di Amerika Serikat, banyak dari penduduk tersebut menjadi pengusaha menengah di Amerika Serikat, hal itu membuatnya dapat bertahan hidup di Amerika Serikat, dan juga turut berkontribusi terhadap roda perekonomian Amerika Serikat53. Fokus regional pada tema ini adalah California, sebagai negara bagian yang menjadi tempat penduduk Amerika Serikat yang berketurunan Asia menetap dan banyak membuka usaha54. Nilai inti yang dirujuk oleh pemerintah Amerika Serikat kepada pengelola @america adalah kewirausahaan. Dalam tema program ini, pengelola @america memperkenalkan nilai inti tersebut. Tema program ini bertujuan untuk menyebarkan informasi mengenai banyak penduduk Asia yang bisa membuka usahanya di Amerika Serikat, dan mempunyai penghasilan yang cukup memuaskan55. Diharapkan dalam tema program ini yang nantinya dibuat dalam kegiatan seminar ataupun diskusi langsung melalui video call antara kedua publik, hal ini dapat menginspirasi publik Indonesia dari para wirausaha Asia yang telah menetap di Amerika Serikat. -
Perjalanan, Transportasi, dan Ruang Angkasa Tema program @america yang ke-11 ini adalah perjalanan, transportasi, dan ruang
angkasa. Memang pada sebelumnya sudah dijelaskan mengenai perjalanan dan transportasi, tetapi dalam tema program yang ini berbeda pembahasannya. Tema program kali ini lebih membahas bagaimana pengembangan infrastuktur dan pengembangan transportasi yang lebih fokus terhadap ruang angkasa 56. Pada tema ini, @america mempromosikan Florida sebagai negara bagian Amerika Serikat yang menjadi tempat Kennedy Space Center berada57. Kennedy Space Center merupakan tempat wisata yang dimana pengunjungnya bisa merasakan dan mengetahui bagaimana aktifitas Amerika Serikat dengan astronotnya mengembangkan ilmu dalam bidang ruang angkasa. Kennedy Space Center ini berada
53
Ibid. Ibid. 55 Ibid. 56 Atmerica, “Perjalanan, Transportasi, dan Ruang Angkasa : Florida,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/534/Perjalanan-Transportasi-Ruang-Angkasa-Florida diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 17.40 WIB. 57 Ibid. 54
25
dibawah pengelolaan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration)58. Dalam tema ini, @america turut mempromosikan wisata yang ada di Amerika Serikat seperti mempromosikan Kennedy Space Center ini. Tema program ini dibuat oleh pengelola @america memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan mengenai pengembangan teknologi luar angkasa kepada publik Indonesia59. Indonesia sebagai negara berkembang masih memerlukan pengembangan dalam hal ekplorasi luar angkasanya, hal ini dilakukan untuk memajukan teknologi komunikasi dan sains dalam negeri. Dalam tema program ini, Amerika Serikat dengan Indonesia diharapkan dapat saling berbagi informasi dalam pengembangan teknologi luar angkasa, dan juga bagaimana melakukan inovasi dalam eksplorasi luar angkasa. Dengan begitu, kerjasama mengenai pengembangan teknologi luar angkasa dapat lebih terbuka melalui @america ini.
-
Tradisi Makanan Amerika, Ketahanan, dan Keamanan Pangan Tema program ke-12 yang dirujuk oleh Amerika Serikat terhadap @america adalah
tradisi makanan Amerika, ketahanan dan keamanan pangan. Dalam tema program ini, @america ingin mengenalkan sejarah mengenai kuliner asli Amerika Serikat, serta membahas bagaimana Amerika Serikat mengelola dan mengembangkan industri pangan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya 60. Fokus regional pada tema program ini adalah pada negara bagian Pacific Northwest, yang dinilai sebagai tempat pusat berkembangnya industri pangan di Amerika Serikat 61. Indonesia merupakan negara yang memiliki permasalahan tersendiri dalam ketahanan pangannya 62. Pengelola @america melihat hal tersebut, sehingga perlu untuk membuat tema program ini dalam melakukan diplomasinya di Indonesia. Amerika Serikat dengan industri makanan yang sudah besar di dunia mempunyai cara dan konsep tersendiri dalam mengembangkan hal tersebut. Inovasi dan pendidikan dalam mengembangkan industri pangan dalam negeri yang ingin dibagi informasinya oleh @america kepada publik Indonesia melalui tema program ini.
58
Kennedy Space Center, “Visit Kennedy Center,” [online] dalam http://www.kennedyspacecenter.com/interactive-map.aspx diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 18.06 WIB. 59 Atmerica, “Perjalanan, Transportasi, dan Ruang Angkasa: Florida”. 60 Atamerica, “Tradisi Makanan Amerika, Ketahanan dan Keamanan Pangan: Pacific Northwest,” [online] dlm diakses pada tanggal 9 Maret 2013 pukul 15.37 WIB. 61 Ibid. 62 Seafeast Center Institut Pertanian Bogor, “Diversifikasi Pangan: Indonesia Masih Jauh Dari Pemenuhan Ketahanan Pangan,” [online] dalam http://seafast.ipb.ac.id/latest-news/422-diversifikasi-pangan/ diakses pada tanggal 10 Mei 2013 pukul 15.06 WIB.
26
-
Demokrasi, Masyarakat Madani, Kepemimpinan, Pendidikan, dan Media Sosial Demokrasi, masyarakat madani, kepemimpinan, pendidikan, dan media sosial menjadi
tema program ke-13 yang dibentuk oleh pihak pengelola untuk @america. Dalam Tema program ini, @america ingin mengenalkan perusahaan-perusahaan sosial media besar yang berasal dari Amerika Serikat, seperti youtube, twitter, dan facebook yang sudah berkembang ke seluruh dunia, dan juga @america ingin berbagi informasi mengenai elemen-elemen penting dalam demokrasi yang diajarkan dalam pendidikan di Amerika Serikat 63. Washington DC menjadi ibukota Amerika Serikat yang dipromosikan dalam tema program ini, karena sejarah demokrasi Amerika Serikat dimulai dari kota ini 64. Pengelola @america dalam tema program ini memasukkan dua nilai inti yaitu kewirausahaan dan juga pendidikan mengenai demokrasi. Indonesia dengan Amerika Serikat merupakan negara
yang
sama-sama
menganut
nilai demokrasi dalam
menjalani
pemerintahannya. Pengelola @america melihat perlu adanya komunikasi untuk menjaga hubungan baik antara negara demokrasi ini. Dalam tema program ini, @america mempunyai tujuan untuk kedua negara yaitu Indonesia dan Amerika Serikat dapat saling berbagi informasi dalam menjalankan konsep-konsep demokrasi di masing-masing negara65. Tema program ini turut membahas konsep kewirusahaan yang ditawarkan oleh demokrasi, yaitu menjual konsep bebas berpendapat dalam media elektronik, hal tersebut membuat banyak perusahaan dalam bidang media sosial di Amerika Serikat berkembang dan bahkan sampai menjadi perusahaan bertaraf internasional.
-
Seni, Kesastraan, dan Mode Tema program terakhir yang dibentuk oleh pihak pengelola untuk @america adalah
mengenai Seni, kesastraan, dan mode. Dalam tema program ini, mempunyai pembahasan yang sama seperti tema program Seni dan Fashion, tetapi pada tema program ini lebih difokuskan pada pengenalan aktor-aktor yang terlibat langsung dalam dunia seni, dikhususkan berasal dari Amerika Serikat yang karyanya sudah dikenal di dunia 66. Para aktor-aktor tersebut turut mewarnai citra Amerika Serikat dalam dunia internasional. 63
Atamerica, “Demokrasi, Masyarakat Madani, Kepemimpinan, Pendidikan, Media Sosial: Washington, DC,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/536/Demokrasi-Masyarakat-MadaniKepemimpinan-Pendidikan-Media-Sosial-Washington-DC- dikases pada tanggal 10 Maret 2013 pukul 18.54 WIB. 64 Ibid. 65 Ibid. 66 Atamerica, “Seni, Kesusastraan, dan Mode: New York,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/537/Seni-Kesusastraan-dan-Mode-New-York diakses pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 06. 43 WIB.
27
Pada tema program ini, pengelola @america memiliki tujuan mengenalkan para aktoraktor yang telah dianggap berpengaruh pada dunia dalam dunia seni, kesastraan, dan mode, seperti contoh Gutzon Borglum sebagai seniman pengukir empat presiden Amerika Serikat di gunung Rushmore67. Dengan mengenalkan para aktor-aktor tersebut, pengelola @america turut berbagi informasi dan mengenalkan bagaimana konsep pola pikir yang dipakai sehingga seni, mode, dan kesastraan Amerika Serikat berkembang dalam kebebasan yang dianutnya. Konsep-konsep kebebasan dalam pola pikir tersebut dikomunikasikan kepada publik Indonesia, diharapkan dari hal ini adanya saling pengertian dalam konsep pola pikir antara Indonesia dengan Amerika Serikat 68.
E.3 Analisa Visi dan Misi @america Pusat Informasi Budaya @america dinilai bukan seperti perusahaan yang mempunyai visi dan misi yang terstruktur dan tertulis. Landasan pemikiran akan nilai-nilai yang dianut oleh Amerika Serikat, dan tujuan dalam hal meningkatkan saling pemahaman antara Indonesia dengan Amerika Serikat, yang menjadi panduan @america dalam melakukan suatu pencapaian dari diplomasinya terhadap Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “ We can’t make same @america with the company who have a vision and mission. Our activities in Indonesia just trying make open communication between the public both country with the our core values” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “Kita tidak mengatakan @america dapat disamakan dengan sebuah perusahaan yang mempunyai visi dan misi. Aktifitas kami di Indonesia hanya mencoba untuk membuka diskusi terbuka antara masyarakat kedua negara dengan nilai inti yang kami punya”. Meningkatkan saling pemahaman akan budaya yang dimaksud melalui misi ini. Konsep yang telah dijelaskan oleh Matt McGowan, seperti dengan tidak adanya visi dan misi yang terstruktur bukan menjadi keberadaan @america di Indonesia tidak mempunyai target yang jelas untuk mengembangkan dirinya dalam berdiplomasi di Indonesia. Pusat informasi budaya @america tetap mempunyai misi dalam berdiplomasi di Indonesia yang dijadikan target untuk dicapai. Misi tersebut terus dikembangkan oleh pihak pengelola @america. 67
National Park Service, “History and Culture of Mount Rushmore,” [online] dalam http://www.nps.gov/moru/historyculture/index.htm diakses pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 07.45 WIB. 68 Atamerica, “Seni, Kesusastraan, dan Mode: New York”.
28
`
Pusat informasi budaya @america mempunyai misi dalam berdiplomasi di Indonesia
yaitu untuk menentukan arah perkembangannya. Seperti kutipan dari wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Matt McGowan mengatakan: “Our mission is to be public diplomacy center. We are the vehicle of public diplomacy center of the U.S government in Jakarta. We are here to promote mutual understanding between two people in the two countries (Indonesia-America…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “Misi kita adalah untuk menjadi pusat diplomasi publik. Kami adalah pusat diplomasi publik dari pemerintah Amerika Serikat di Jakarta. Kami disini untuk mempromosikan saling pengertian antara kedua publik, di kedua negara (Indonesia-Amerika Serikat)…”. Misi yang ingin dicapai oleh @america adalah, bagaimana @america dapat menjadi pusat diplomasi publiknya pemerintah Amerika Serikat di Indonesia. Pusat Informasi Budaya @america mempunyai target khusus yang harus dicapai dari misi ini, yaitu menciptakan saling pengertian antara kedua publik Indonesia dan Amerika Serikat. Misi tersebut yang menjadi panduan @america mengembangkan dirinya dalam berdiplomasi di Indonesia. Misi tersebut diwujudkan melalui program kerjanya @america, yaitu menyebarkan konsep-konsep yang dianut oleh Amerika Serikat kepada publik Indonesia melalui diskusi terbuka. Seperti yang dikatakan oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan langsung oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…We try to inspire Indonesia with the American ideas and concept, and learn from Indonesian in regards to some the different way they live, are they daily like. Our mission is made a mutual understanding to the both country to the core our values system…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “…Kami hanya mencoba untuk menginspirasi Indonesia dengan ide dan konsep yang dianut oleh Amerika Serikat, dan belajar dari Indonesia dengan hormat bagaimana cara mereka untuk hidup, bagaimana kesehariannya. Misi kami untuk membuat saling pengertian kepada kedua negara dengan nilai inti yang kami punya”. Menginspirasi publik Indonesia melalui ide dan konsep yang dianut Amerika Serikat dilakukan untuk mewujudkan misi dari diplomasi @america ini. Pusat informasi budaya @america ingin menjadikan dirinya sebagai pusat diplomasi publik di Indonesia. Pusat diplomasi publik yaitu memiliki arti, bahwa semua kegiatan atau urusan mengenai diplomasi publik Amerika Serikat di Indonesia langsung dirujuk kepada
29
@america. Tetapi, memang sekarang ini hal itu belum terwujud dan sedang dalam proses perkembangan menuju hal tersebut. Misi tersebut dipilih menjadi misi @america di Indonesia dikarenakan adanya maksud politik tertentu yang ingin dicapai oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Matt McGowan dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “I think there is political motivation. But I never been told about that, we just do and share our five core values to Indonesia” (Saya pikir ada motivasi berlandaskan politik. Tetapi saya tidak pernah diberitahukan mengenai hal tersebut, kami hanya melakukan dan berbagi kelima nilai inti yang kami punya kepada Indonesia). Pemikiran awal dari dibangunnya @america, yaitu untuk meminimalisir pandangan skeptis dari publik Indonesia, yang diakibatkan konflik yang terjadi antara publik Islam dan publik Amerika Serikat pasca peristiwa 9/1169. Dari hal tersebut, banyak munculnya pandangan negatif terhadap Amerika Serikat, yang berdampak kepada bidang lainnya seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Dari bidang ekonomi banyak terjadi pemboikotan akan produk Amerika yang dilakukan oleh publik Indonesia. Bidang sosial yang terkena dampak negatifnya adalah, berkurangnya sikap toleransi antara kedua publik negara yaitu publik Amerika Serikat dengan publik Indonesia, dengan memperdebatkan perbedaan budaya barat dengan budaya timur yang dimiliki oleh Indonesia. Maksud politik dari pemerintah Amerika Serikat era Barrack Obama ini adalah, untuk mengembalikan citra positif Amerika Serikat kepada Indonesia, agar citra positif tersebut diharapkan akan menjaga hubungan bilateral antara kedua negara tetap harmonis. E.4 Pengaruh yang Ditimbulkan dari Dibangunnya @america terhadap Hubungan Indonesia – Amerika Serikat dalam Bidang Sosial dan Budaya Pada akhir tahun 2010 @america dibangun oleh pemerintah Amerika Serikat dalam menunjang kerjasama comprehensive partnership U.S – Indonesia. Terdapat pengaruh tersendiri yang dihasilkan oleh @america terhadap peningkatan dan pengembangan hubungan sosial dan budaya antara Indonesia - Amerika Serikat. Pusat Informasi Budaya @america dinilai cukup sukses diplomasinya, hal itu ditandai dari terbentuknya kerjasama-kerjasama baru dalam bidang sosial dan budaya antara Indonesia – Amerika Serikat.
69
Bill Ivey dan Paul Cleggett, “Cultural Diplomacy and The National Interest,” [online] dalam http://www.vanderbilt.edu/curbcenter/files/Cultural-Diplomacy-and-the-National-Interest.pdf diakses pada tanggal 14 oktober 2012 pukul 07.49 WIB.
30
Pusat Informasi Budaya @america yang dibangun di Jakarta, hal ini dinilai sudah menandai bahwa seriusnya keinginan pemerintah Amerika Serikat untuk meningkatkan hubungan sosial dan budaya dengan Indonesia. Hal tersebut dinyatakan oleh E. Napitupulu dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis melalui surat elektronik, yaitu menyatakan: “Pada tataran G to G (government to government), pembukaan @america di Jakarta menunjukkan keseriusan komitmen Pemerintah AS untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. @america menandai semakin majunya perjanjian bilateral kedua negara, yakni “Comprehensive Partnership between Indonesia – USA” yang dimulai pada tahun 2009 dan terus berkembang hingga saat ini”. Hadirnya @america di Indonesia menandai komitmen pemerintah Amerika Serikat dalam meningkatkan saling pemahaman akan sosial dan budaya yang telah dicanangkan pada kerjasama comprehensive partnership U.S – Indonesia. Meningkatnya saling pemahaman antara kedua negara, akan berdampak kepada munculnya saling toleransi terhadap kebudayaan yang dimiliki masing-masing negara. Kerjasama yang dilakukan antara kedua negara akan lebih mudah jika mempunyai kesepahaman yang harmonis. Pendekatan yang dilakukan oleh @america menandakan bahwa, pemerintah Amerika Serikat tidak selalu mengedepankan hard power untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Citra positif akan didapatkan oleh Amerika Serikat dengan pendekatannya yang lebih damai melalui @america. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Fahmi yang dikutip dalam wawancara langsung oleh penulis, yaitu menyatakan: ” Presiden Obama melalui @america di Indonesia mencoba membalik dan merubah persepsi buruk Amerika Serikat yang agresor menjadi yang lebih bersahabat dan Amerika Serikat juga mempunyai sisi yang lebih humanis. Amerika juga tidak selalu mengedepankan hard power, tetapi juga soft power. Amerika juga bisa mendekati kelompok-kelompok agama dan kelompok-kelompok kebudayaan…”.
Salah satu tujuan pemerintah Amerika Serikat melakukan diplomasi budaya terhadap dunia, adalah untuk mengklarifikasi kesalahpahaman mengenai kebencian publik negara lain dan masalah terorisme70. Pusat Informasi Budaya @america dalam 2 tahun melakukan diplomasinya di Indonesia, telah mendekati kelompok agama dan kelompok kebudayaan yang terdapat di Indonesia, dengan melibatkan pada kegiatan-kegiatan yang dibuatnya. Kedua kelompok ini cukup memegang peranan penting dari kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah Indonesia kedepannya.
70
Michael J. Waller, The Public Diplomacy Reader, hlm 167.
31
Persepsi masyarakat Indonesia terhadap Amerika Serikat relatif berubah pada saat setelah @america melakukan diplomasi budaya dalam 2 tahun. Hal ini diperkuat dari pernyataan Fahmi dalam wawancara dengan penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “Dapat kita melihat persepsi masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini yang mulai berubah melihat Amerika Serikat yang tidak lagi cukup agresif dibanding dibawah Presiden Bush… Dan itu relatif berubah pada saat @america dibangun di Indonesia dan setelah beberapa tahun program ini berjalan. Hubungan sosial dan budaya lebih berkembang saat ini antara masyarakat kedua negara (IndonesiaAmerika Serikat), dibandingkan sebelumnya hanya politik dan ekonomi yang lebih sering dibahas apabila saya lihat dari segi pemerintah (Kementerian Luar Negeri Indonesia)”. Diplomasi yang dilakukan @america dalam waktu 2 tahun, dapat mengembangkan hubungan sosial dan budaya antara Amerika Serikat dengan Indonesia pada tingkat pemerintah maupun publiknya kearah yang lebih baik. Telah dijelaskan pada sebelumnya, pada tingkat pemerintah @america menandakan kerjasama pada program comprehensive partnership between U.S – Indonesia berkembang pada tingkat yang lebih lanjut. Pada tingkat publik adalah, lebih terbukanya diskusi secara langsung antara publik Indonesia dengan Amerika Serikat, yang dapat meningkatkan people to people contact. Diskusi terbuka yang dilakukan di @america dapat memicu terjadinya pertukaran ide, membicarakan bisnis, ataupun mencari solusi terhadap suatu isu. Diskusi tersebut dapat berdampak secara tidak langsung selain meningkatkan hubungan sosial dan budaya, tetapi dapat juga meningkatkan aspek lain yaitu politik dan ekonomi. Seperti contoh, pada bidang ekonomi adalah, munculnya kerjasama antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Amerika Serikat yang dipertemukan pada seminar terbuka yang dilakukan oleh @america. Pada bidang politik adalah, diskusi yang melibatkan birokrat kedua negara dalam membahas suatu isu, seperti contoh telah dilakukan diskusi mengenai permasalahan yang ditimbulkan oleh konflik Laut Cina Selatan terhadap wilayah Asia dan Pasifik 71. Meningkatnya hubungan sosial dan budaya melalui kontribusi @america ini dinyatakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat bagian diplomasi publik di Indonesia. Aktor yang menyatakan hal tersebut adalah John Y. Choi sebagai diplomat Amerika Serikat di Indonesia yang menangani bagian diplomasi publik, dalam wawancara yang dilakukan penulis melalui telepon, yaitu menyatakan:
71
Atamerica. The South China Sea in High Resolution, [online] dlm http://www.atamerica.or.id/events/933/TheSouth-China-Sea-in-High-Resolution diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 01.41 WIB.
32
“I think American and Indonesian at social level and cultural level, I think that relation has improve, because you have more American and Indonesian interacting working together, talking about plans at @america. I think just @america can make that improve. I think @america has help American-Indonesian are relationship each other…” Pernyataan diatas memiliki pengertian, “Saya rasa publik Amerika dan Indonesia pada tingkat sosial dan budaya, saya rasa hubungan tersebut telah mengalami peningkatan, karena kalian mempunyai lebih dari publik Amerika dan publik Indonesia berinteraksi bekerja bersama, membicarakan mengenai perencanaan di @america. Saya rasa hanya @america yang dapat meningkatkan hal tersebut. Saya rasa @america telah turut membantu publik Amerika-Indonesia berhubungan satu sama lain…”. Dengan adanya @america, diskusi langsung secara tatap muka antara publik Amerika Serikat dengan Indonesia menjadi lebih terbuka dan lebih dimudahkan, sehingga dapat meningkatkan intensifikasi saling pemahaman akan sosial dan budaya yang terjadi antara kedua negara. Pusat Informasi Budaya @america melakukan diplomasinya secara sederhana, sehingga membuat banyak publik Indonesia mengerti mengenai Amerika Serikat begitu juga sebaliknya. Hal ini diperkuat dari pernyataan John Y. Choi dalam wawancara yang dilakukan penulis melalui telepon, yaitu menyatakan: “…Another think that @america does very well is a cultural programming like art, like dance, you know we have concert every Saturday night and Friday night. I think @america make many more Indonesian know about American people and culture, certainly, because @america make many more American know about Indonesia… So because we reach out so many more Indonesian to come to @america. I think people see the U.S is more interesting place, have more willing partner in execution culture, art, and also business” Pernyataan tersebut memiliki pengertian, “…Hal lainnya adalah @america telah melakukan dengan baik dari program budaya seperti seni, seperti tarian, anda tahu kami memiliki konser setiap Sabtu malam dan Jumat malam. Saya pikir @america membuat banyak publik Indonesia mengetahui mengenai masyarakat Amerika dan budayanya, tentu saja, karena @america membuat banyak publik Amerika mengetahui mengenai Indonesia… Jadi karena kami menggapai cukup banyak publik Indonesia untuk datang ke @america. Saya pikir publik akan melihat Amerika Serikat sebagai tempat yang menarik, mitra yang bersedia bekerjasama dalam mengeksekusi budaya, seni, dan juga bisnis”. Citra positif dibangun oleh @america secara terstruktur, diawali melalui cara-cara sederhana lalu dilanjutkan dengan kerjasama pada tingkat yang lebih lanjut. 33
Peningkatan hubungan sosial dan budaya antara Indonesia dengan Amerika Serikat setelah dibangunnya @america di Indonesia, ditandai melalui beberapa aksi nyata yang dikontribusikan. Menurut E. Napitupulud dalam wawancara melalui surat elektronik dengan penulis menyatakang: “Banyaknya pengunjung @america menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap hubungan persahabatan dengan bangsa Amerika”. Tercatat menurut Duta Besar Scot Marciel dalam satu tahun dibukanya @america terdapat 100.000 pengunjung yang telah datang, didominasi oleh kaum muda 72. Jangka waktu dua tahun sampai sekarang publik muda yang telah menjadi pengikut di sosial media twitter @america telah berjumlah 55.52973. Publik Indonesia yana telah menjadi anggota di sosial media facebook sebanyak 27.52674. Diplomasi dalam dua tahun dinilai sudah cukup menarik perhatian publik Indonesia terhadap @america. Pengaruh baik lainnya yang telah dikontribusikan oleh @america adalah, sebagai tempat sarana edukasi bagi publik Indonesia mengenai pengajaran bahasa Inggris ataupun nilai-nilai kebudayaan Amerika Serikat secara gratis. Hal ini dinyatakan oleh E. Napitupulu dalam wawancara melalui surat elektronik dengan penulis, yaitu menyatakan: “@america juga dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk belajar mengenai kebudayaan AS, contoh: penggunaan bahasa Inggris dalam konten video @america dapat memperkenalkan bahasa Internasional tersebut kepada bangsa Indonesia”. Hal sederhana ini cukup berpengaruh terhadap peningkatan hubungan sosial dan budaya antara publik kedua negara, karena @america memberikan pendidikan yang dapat meningkatan tingkat pendidikan di Indonesia melalui edukasi penggunaan bahasa Inggris secara gratis kepada publik Indonesia. Pada tingkat pemerintah juga terbantu dalam upaya meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia, untuk menyiapkan masyarakat Indonesia yang dapat bersaing dalam era globalisasi. Program nyata yang telah dikontribusikan oleh @america dapat dilihat dalam program Peace Corps yang sekarang telah berjalan kembali di Indonesia. Hal ini diperkuat pernyataan oleh Fahmi dalam wawancara secara langsung dengan penulis, yaitu menyatakan: “Satu program nyata yang telah berjalan dalam bidang sosial dan budaya antara Indonesia dan 72
Viva News, “Pusat Budaya @america kian Diminati Kaum Muda RI,” [online] dalam http://log.viva.co.id/news/read/280014-pusat-budaya--amerika-diminati-pemuda-ri diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 14.18 WIB. 73 Twitter, “Followers,” [online] dalam https://twitter.com/atamerica/followers diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 14.26 WIB. 74 Facebook, “Like,” [online] dalam https://www.facebook.com/atamerica diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 14.27 WIB.
34
Amerika Serikat yaitu program Peace Corps…”. Program ini merupakan pengajaran bahasa Inggris untuk masyarakat Indonesia yang terpelosok. Program Peace Corps dalam perkembangannya telah dibentuk pada tahun 1963 di Indonesia, dan pada tahun 1965 diberhentikan karena alasan keamanan Indonesia pada waktu itu masih belum stabil. Hal ini dinyatakan oleh Fahmi dalam wawancara secara langsung yang dilakukan oleh penulis, yaitu menyatakan: “…Program ini memang di inisiasi oleh pemerintah Amerika Serikat ke seluruh dunia, dan pada tahun 1963 Indonesia menjadi salah satu negara yang diterapkan program ini, tetapi pada saat tahun 1965 program ini diberhentikan oleh pemerintah Amerika Serikat karena alasan keamanan, pada saat itu Indonesia belum menjadi negara yang stabil akan keamanan domestiknya…”. Dalam sejarahnya, program ini merupakan bagian dari diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat ke seluruh dunia, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi bagian dari penerapan program Peace Corps ini. Program peace corps baru diterapkan kembali di Indonesia melalui @america. Program Peace Corps diterapkan kembali di Indonesia pada tahun 2010, melalui diskusi pada saat beberapa hari dibukanya @america tepatnya pada 5 Desember 2010 75. Diskusi tersebut melibatkan pihak Global Citizens Corps, organisasi ini bergerak dalam bidang memberdayakan sukarelawan muda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dan kebudayaan76. Pihak lain yang dilibatkan adalah birokrat dari Kementerian Luar Negeri Indonesia Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, serta publik Indonesia77. Pusat Informasi Budaya @america melakukan suatu langkah awal pada peningkatan hubungan sosial dan budaya Amerika Serikat dengan Indonesia. Hal ini dinyatakan langsung oleh Fahmi melalui wawancara yang dilakukan oleh penulis, yaitu menyatakan: “…Program ini baru diluncurkan lagi melalui @america atas kerjasama antara publik kedua negara (Amerika Serikat-Indonesia) pada tahun 2010 dan telah berjalan sampai saat ini…”. Program peace corps sudah direncanakan oleh pemerintah Amerika Serikat dari tahun 2009, tetapi perlu didiskusikan terlebih dahulu secara langsung dengan publik Indonesia 78. Setelah 75
Atamerica, “Pemuda: Pemberdayaan dan Sukarelawan,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/events/671/Pemuda-Pemberdayaan-dan-Sukarelawan diakses pada tanggal 21 Mei 2013 pukul 17.55 WIB. 76 Global Citizens Corps, “About Us,” [online] dalam http://www.globalcitizencorps.org/about diakses pada tanggal 22 Mei 2013 pukul 17.54 WIB. 77 Atamerica, “Pemuda: Pemberdayaan dan Sukarelawan”. 78 Peace Corps Agent, “Indonesia,” [online] dalam http://www.peacecorps.gov/learn/wherepc/asia/indonesia/ diakses pada tanggal 22 Mei 2013 pukul 16.46 WIB.
35
dibangunnya @america, diskusi antara kedua publik menjadi lebih terbuka dan program ini mulai didiskusikan dengan publik Indonesia melalui @america. Hasil dari diskusi tersebut adalah, menjalankan kembali program peace corps. Program Peace Corps merupakan program yang dibentuk untuk peningkatan pendidikan dalam bahasa Inggris pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Madrasah Aliyah. Hal tersebut dinyatakan oleh Fahmi dalam wawancara secara langsung dengan penulis, yaitu menyatakan: “…Program ini adalah peningkatan dalam bidang pengajaran bahasa Inggris untuk guru dan siswa setingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Madrasah Aliyah baru dijalankan pada wilayah Jawa Timur pada saat program ini baru berjalan, dan baru pada tahun 2013 program ini diterapkan di Jawa Barat…”. Wilayah yang telah diterapkan program ini adalah di Jawa Barat dan Jawa Timur, karena program ini baru dibentuk sehingga masih dalam proses perkembangan dalam peningkatannya. Metode pengajaran pada program ini dilakukan seperti pada program Indonesia Mengajar yang diinisiasi oleh Anies Baswedan, yaitu dimana para sukarelawan langsung dari Amerika Serikat menetap di desa-desa atau wilayah yang telah ditetapkan untuk pengabdiannya. Hal ini dinyatakan oleh Fahmi dalam wawancara secara langsung dengan penulis, yaitu menyatakan: “Program ini seperti Indonesia Mengajar tetapi berbeda dalam segi pengajarannya yang hanya bahasa Inggris dan langsung native speaker yang melakukan pengajarannya”. Pada program Indonesia Mengajar para sukarelawan diwajibkan untuk mengabdi di wilayah yang tertinggal dalam waktu yang ditentukan, begitu juga program Peace Corps para sukarelawan yang berasal dari Amerika Serikat tinggal di wilayah Indonesia yang tertinggal dan beradaptasi bersama dengan publik Indonesia, saling bertukar informasi akan budaya masing-masing dan mengajarkan bahasa Inggris pada sekolah yang telah ditentukan. Program ini selain meningkatkan pendidikan di Indonesia akan bahasa Inggris, dalam prosesnya terdapat saling belajar terhadap budaya masing-masing, antara sukarelawan dan publik Indonesia yang tinggal di lingkungan sukarelawan ditugaskan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Fahmi dalam wawancara dengan penulis secara langsung, yaitu menyatakan: “…Program ini merupakan langkah awal saling pengenalan antara masyarakat kedua negara (Amerika Serikat dan Indonesia), karena mereka (native speaker yang berasal dari Amerika Serikat) hidup di desa tersebut selama dua tahun dengan masyarakat, mereka saling bertukar budaya bukan hanya dalam pengajaran bahasa Inggris, tetapi memang program intinya adalah untuk mengajari bahasa Inggris untuk 36
guru maupun siswa, tapi tentu saja dalam interaksi sehari-hari mereka juga akan saling belajar budaya baik mereka yang dari Amerika Serikat maupun guru-guru atau siswa yang diajarkan oleh sukrelawan Amerika Serikat tersebut. Saling belajar budaya tersebut bukan hanya disekolah tetapi juga dilingkungan tempat tinggal mereka menetap…”. Sukarelawan Amerika Serikat dan publik Indonesia hidup bersama dalam dua tahun dengan latar belakang budaya yang berbeda, dibutuhkan adaptasi dan saling toleransi akan budaya masing-masing. Program peace corps membentuk bagaimana saling pemahaman dan toleransi yang tinggi akan budaya, antara sukarelawan dengan budaya Amerika dan warga Indonesia dengan budayanya sendiri. Pada program ini turut membantu diplomasi budaya yang dilakukan oleh @america dalam mewujudkan saling pemahaman antara Indonesia dan Amerika Serikat. Program Peace Corps pada negara lain tidak hanya dalam pengajaran bahasa Inggris tetapi juga terdapat pengajaran lainnya, tetapi khusus untuk Indonesia baru bahasa Inggris yang diterapkan. Hal ini dinyatakan oleh Fahmi dalam wawancara secara langsung dengan penulis, yaitu menyatakan: “ …Peace corps sebenarnya tidak hanya mengajarkan bahasa Inggris dalam programnya yang diterapkan di negara lain, tetapi khusus untuk Indonesia saat ini baru hanya bahasa Inggris setingkat SMA dan Madrasah Aliyah, kita mempunyai kesepakatan MoU yang hanya mengajarkan bahasa Inggris saja terlebih dahulu, karena itu yang diperlukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia melalui bantuan dari Amerika Serikat…”. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional merupakan hal penting untuk membina publik Indonesia untuk dapat beradaptasi dalam era globalisasi. Kedua negara diuntungkan dalam kerjasama ini, Indonesia diuntungkan pada upaya pemerintah untuk meningkatkan tingkat pendidikan bahasa Inggris di Indonesia, begitu juga Amerika Serikat yang terakomodir tujuan diplomasi budayanya melalui program ini. Merujuk pada program @america dalam peningkatan pendidikan di Indonesia, langkah-langkah seperti membantu program Peace Corps dijalankan kembali di Indonesia inilah menjadi contoh salah satu diplomasi yang dilakukan oleh @america. Pusat Informasi Budaya @america mencoba membentuk pola hubungan sosial dan budaya antara kedua negara, melalui diskusi terbuka dengan melibatkan kedua publik negara serta birokrat pemerintahnya. Hal lain yang dikontribusikan oleh @america adalah peningkatan kuota beasiswa terhadap pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Amerika Serikat. 37
Pusat Informasi Budaya @america bekerjasama dengan organisasi pemerintah lainnya yang berasal dari Amerika Serikat seperti, AMINEF (America Indonesia Exchange Foundation) dan USAID (United State Agency for International Development) untuk meningkatkan kuota beasiswa pertukaran pelajar antara kedua negara. Hal ini dinyatakan oleh Fahmi dalam wawancara secara langsung dengan penulis, yaitu menyatakan: “…Program lain yang turut dikontribusikan oleh @america bekerjasama dengan AMINEF dan juga USAID yaitu menambahkan kuota beasiswa untuk pelajar Indonesia sebanyak 15.000 sampai tahun 2015 nanti yang dimulai dari tahun 2010…”. Pendidikan budaya secara menyilang dengan melakukan pertukaran antara pelajar kedua negara, menjadi hal yang sangat difokuskan dalam diplomasi yang dilakukan oleh @america di Indonesia. Diplomasi budaya merupakan diplomasi yang salah satunya dilakukan melalui pendidikan, hal ini menjadi nilai inti yang dianut oleh @america untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia 79. Peningkatan kuota beasiswa ini merupakan salah satu cara @america dalam upaya meningkatkan intensifikasi pendidikan secara menyilang yang sangat diinginkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Diskusi yang dilakukan di @america pernah membahas mengenai penanganan banjir di Jakarta. Pada tanggal 14 Juni 2012 @america melakukan diskusi mengenai penanganan banjir di Jakarta untuk meningkatkan kesejahteraan, dan meminimalisir kerugian ekonomi yang disebabkan oleh banjir 80. Diskusi ini menghadirkan Thomas Donaldson sebagai ahli hidrologi dari Wezt Gulf River Forecast Center Amerika Serikat. Diskusi ini berkontribusi pada peningkatan kerjasama sosial, yaitu Amerika Serikat menawarkan bantuan untuk membuat suatu alat peringatan banjir dini kepada pemerintah kota Jakarta. Program kerjasama peringatan banjir dini belum dilanjutkan lagi karena respon dari pemerintah kota Jakarta belum maksimal pada waktu itu. Pada awal 2013, Jakarta terkena banjir siklus yang menyebabkan kerugian cukup besar. Pemerintah Amerika Serikat menawarkan kembali kerjasama untuk membuat peringatan banjir dini ke pemerintah kota Jakarta, seperti yang telah didiskusikan sebelumnya di @america81. Pemerintah kota Jakarta menyambut baik pada kerjasama yang kembali ditawarkan ini. Pihak USAID mewakili 79
Bill Ivey dan Paul Cleggett, “Cultural Diplomacy and The National Interest”. Atmerica, “Manajemen Penanganan dan Pengawasan Banjir,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/events/618/Manajemen-Penanganan-dan-Pengawasan-Banjir diakses pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 11.56 WIB. 81 Viva News, “AS Tawarkan Kerjasama Peringatan Dini Banjir,” [online] dalam http://nasional.news.viva.co.id/news/read/390655-as-tawarkan-kerja-sama-peringatan-dini-banjir diakses pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 12.09 WIB. 80
38
pemerintah Amerika Serikat yang melanjutkan kerjasama ini dengan pemerintah kota Jakarta82. Dinamika dalam bidang hubungan sosial dan budaya Indonesia – Amerika Serikat meningkat, dikarenakan hasil kontribusi diskusi yang dilakukan oleh @america. Hal ini disebabkan intensifikasi publik kedua negara dengan berdiskusi secara langsung bertatap muka menjadi lebih terbuka dan terakomodir. Diskusi-diskusi yang dilakukan sudah dibentuk polanya untuk memicu kerjasama antara kedua negara. Tetapi, dalam hal ini Suzie Sudarman sebagai akademisi ahli dalam bidang studi kawasan Amerika memiliki pandangan berbeda, yakni diplomasi @america dinilai sebagai produk baru dari Amerika Serikat yang dapat menimbulkan kerugian bagi Indonesia. F. Kesimpulan Pusat Informasi Budaya @america dibangun oleh pemerintah Amerika Serikat di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan saling pemahaman dalam bidang hubungan sosial dan budaya antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Tujuan ini langsung dikemukakan oleh direktur pengelola @america yaitu Matt McGowan yang perusahaannya yaitu PT. Ganesha Aggies Jaya telah disewa oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mengelola @america. Pemerintah Amerika Serikat ingin meningkatkan saling pemahaman dengan Indonesia salah satunya adalah karena faktor yang dipengaruhi dari peristiwa 9/11. Peristiwa tersebut memicu rasisme antara publik Amerika Serikat terhadap publik Islam, hal ini turut berdampak kepada hubungan sosial dan budaya antara Amerika Serikat dengan Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam. Pemerintah Amerika Serikat menilai Indonesia sebagai negara mayoritas Islam terbesar di dunia yang telah memiliki pandangan skeptis cukup tinggi terhadap Amerika Serikat, karena dipengaruhi dampak rasisme yang terjadi pasca peristiwa 9/11 di Amerika Serikat. Posisi Amerika Serikat terhadap konflik Israel dan Palestina serta agresi militernya terhadap Irak, turut berkontribusi pada meningkatnya pandangan skeptis yang muncul pada publik Indonesia. Kedua hal tersebut dinilai pemerintah Amerika Serikat cukup memberikan dampak negatif terhadap citra Amerika Serikat terhadap publik Indonesia yang menganggap Amerika Serikat sebagai negara agresor. Tanggal 3 Desember 2010 Pusat Informasi Budaya @america dibangun di Indonesia tepatnya di Jakarta. Pusat Informasi Budaya @america melakukan diplomasinya dengan
82
Ibid.
39
membuat acara-acara yang melibatkan publik kedua negara secara langsung agar diskusi antara keduanya lebih terbuka. Diskusi yang dilakukan telah diakomodir dan diarahkan terhadap suatu isu yang menjadi hal yang penting bagi pemerintah Amerika Serikat untuk berbagi informasi dengan Indonesia. Isu-isu yang telah ditentukan tersebut bertujuan untuk memenuhi
kepentingan
Amerika
Serikat
terhadap
Indonesia.
Michael
J.
Waller
mengemukakan tujuan Amerika Serikat melakukan diplomasi budaya adalah, untuk membentuk pondasi saling percaya agar tujuan politik, ekonomi, dan kerjasama militer dapat terpenuhi. Jika publik negara Indonesia dengan Amerika Serikat yang menganut demokrasi ini mempunyai pondasi saling percaya, kerjasama yang dilakukan antar keduanya akan lebih mudah dibandingkan dengan dipenuhi pandangan skeptis. Merujuk pada teori diplomasi publik yang memiliki arti diplomasi yang dilakukan bukan dengan cara membentuk propaganda ataupun doktrin, tetapi dengan memberikan pemahaman akan citra baik yang dimiliki. Diplomasi yang dilakukan oleh @america dilakukan dengan cara memberikan pemahaman akan baiknya budaya Amerika Serikat, hal tersebut dilakukan untuk membentuk saling toleransi akan budaya masing-masing. Diplomasi yang dilakukan oleh @america termasuk pada diplomasi budaya, yaitu menggunakan pendekatan melalui seni, pendidikan, dan budaya. Pusat Informasi Budaya @america memilih publik muda Indonesia sebagai target diplomasinya, karena generasi muda yang akan melanjutkan dan meneruskan bangsa Indonesia. Publik muda Indonesia yang dipilih untuk dijadikan target diplomasi adalah dari umur 15 tahun sampai 30 tahun. Hal ini bukan menjadi larangan terhadap publik Indonesia yang berumur diatas atau dibawah jangka umur tersebut untuk mengikuti setiap acara yang dibuat di @america. Acara yang dibuat di @america dapat langsung dibuat oleh pengelola @america secara langsung, ataupun berkolaborasi dengan pihak penyelenggara acara dari luar yang ingin membuat acara dengan menggunakan fasilitas di @america. Kolaborasi yang dilakukan harus dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pengelola @america. Persyaratan yang telah ditentukan tersebut adalah, acara yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dari diplomasi yang dilakukan oleh @america, yaitu meningkatkan saling pemahaman antara publik Indonesia dengan Amerika Serikat, dan juga diharuskan memperkenalkan nilai-nilai atau konsep-konsep yang dianut oleh Amerika Serikat kepada publik Indonesia. Diplomasi yang dilakukan diluar Jakarta dilakukan dengan cara seperti roadshow, yaitu membentuk panggung sementara lalu melakukan kegiatan seperti yang dilakukan @america di Jakarta. Acara roadshow dilakukan untuk menjangkau publik Indonesia diluar 40
Jakarta. Kebijakan roadshow ini dilakukan untuk mengefisienkan dana agar tidak perlu lagi membentuk @america diluar kota Jakarta, tetapi tetap mengakomodir diplomasi budaya yang dilakukan di Indonesia secara merata.
41
Daftar Pustaka
Buku : Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Norberg, J. 2001. Membela Kapitalisme Global. Jakarta: The Freedom Institute.
Media Elektronik : Atamerica,
“Parameter
Pembuatan
Program,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-parameters diakses pada tanggal 14 Maret 2013 pukul 17.03 WIB. -----------,
“Frontiers,”
[online]
dlm
http://www.atamerica.or.id/programming-
themes/detail/8/Frontiers diakses pada tanggal 14 Maret 2013 pukul 16.51 WIB. -----------,
“Musik,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-
themes/detail/9/Musik diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 13.44 WIB. -----------,
“Kesehatan
dan
Olahraga,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/72/KesehatanOlah-Raga diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 13.52 WIB. -----------,
“Makanan
dan
Pertanian,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/73/MakananPertanian diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.09 WIB. ------------,
“Perjalanan
dan
Transportasi,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/74/PerjalananTransportasi diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.25 WIB. ------------, “Pemilihan Umum,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/75/Pemilihan-Umum diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.33 WIB. -------------, “Seni dan Fashion,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/447/Seni-Fashion diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 14.46 WIB. -------------, “Sejarah Orang Amerika, Sejarah Kaum Wanita, Hak Asasi Manusia, dan Keragaman,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programmingthemes/detail/511/Sejarah-Orang-Afrika-Amerika-Sejarah-Kaum-Wanita42
Hak-Asasi-Manusia-Keragaman-Chicago diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 15.07 WIB. ------------, “Hollywood, Environment, Science, Technology and Health, Asian American History:
California,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/533/HollywoodEnvironment-Science-Technology-and-Health-Asian-American-HistoryCalifornia- diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 15.37 WIB. ------------, “Perjalanan, Transportasi, dan Ruang Angkasa : Florida,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/534/PerjalananTransportasi-Ruang-Angkasa-Florida diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 17.40 WIB. ------------, “Tradisi Makanan Amerika, Ketahanan dan Keamanan Pangan: Pacific Northwest,” [online] dlm diakses pada tanggal 9 Maret 2013 pukul 15.37 WIB. ------------, “Demokrasi, Masyarakat Madani, Kepemimpinan, Pendidikan, Media Sosial: Washington,
DC,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/536/DemokrasiMasyarakat-Madani-Kepemimpinan-Pendidikan-Media-SosialWashington-DC- dikases pada tanggal 10 Maret 2013 pukul 18.54 WIB. ------------,
“Seni,
Kesusastraan,
dan
Mode:
New
York,”
[online]
dalam
http://www.atamerica.or.id/programming-themes/detail/537/SeniKesusastraan-dan-Mode-New-York diakses pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 06. 43 WIB. ------------, “Mitra-mitra @america,” [online] dalam http://www.atamerica.or.id/partners diakses pada tanggal 17 Februari 2013 pukul 08:12 WIB. ------------,
The
South
China
Sea
in
High
Resolution,
[online]
dlm
http://www.atamerica.or.id/events/933/The-South-China-Sea-in-HighResolution diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 01.41 WIB. Bill Ivey dan Paul Cleggett, “Cultural Diplomacy and The National Interest,” [online] dalam http://www.vanderbilt.edu/curbcenter/files/Cultural-Diplomacy-and-theNational-Interest.pdf diakses pada tanggal 14 oktober 2012 pukul 07.49 WIB. Detik News, “Pusat Budaya AS Berteknologi Tinggi Dibuka Pertama Kali di Jakarta,” [online]
dalam 43
http://news.detik.com/read/2010/11/10/145732/1491409/10/ diakses pada tanggal 19 November 2012 pukul 06:28 WIB. Kennedy
Space
Center,
“Visit
Kennedy
Center,”
[online]
dalam
http://www.kennedyspacecenter.com/interactive-map.aspx diakses pada tanggal 8 Maret 2013 pukul 18.06 WIB. Norishimitsu Onishi, “U.S. Updates Promoted it Brands in Indonesia,” [online] dalam http://www.nytimes.com/2011/03/06/world/asia/06indonesia.html?_r=0 diakses pada tanggal 16 Desember 2012 pukul 02:19 WIB. National Park Service, “History and Culture of Mount Rushmore,” [online] dalam http://www.nps.gov/moru/historyculture/index.htm diakses pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 07.45 WIB. Matt McGowan, “Company profile,” [online] dalam http://www.ptghrsys.com/ diakses pada tanggal 16 desember 2012 pukul 06.06 WIB. Rohana
Yusof,
“Penyelidikan
Sains
Sosial,”
[online]
dalam
http://www.scribd.com/doc/18003036/Data-Sekunder-Dan-Primer diakses pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 02.11 WIB. Tara Snonshine, “Leveraging Culture and Diplomacy in the Age of Information,” [online] dalam
http://www.state.gov/r/remarks/2013/202649.htm diakses pada
tanggal 18 Februari 2013 pukul 1:13 WIB. U.S Embassy Public Affairs, “U.S Embassy Launches @america,” [online] dalam http://jakarta.usembassy.gov/pr_11302010.html diakses pada tanggal 15 April 2013 pukul 17.38 WIB. VOA Indonesia, “Presiden Obama Kunjungi Indonesia 9 – 10 November 2010,” [online] dalam http://www.voaindonesia.com/content/kunjungan-presiden-obamake-indonesia-87634422/111060.html diakses pada tanggal 12 April 2013 pukul 01.39 WIB.
44