Digital Emergency Communication Onno W. Purbo, YC0MLC
Gambaran Umum Salah satu kesulitan utama dalam komunikasi emergency adalah penyampaian berita yang akurat, cepat dan reliable. Hal ini akan sangat terasa jika kita menggunakan mode komunikasi suara, dimana kondisi propagasi & jangkauan radio kurang memadai karena keterbatasan peralatan. Pada kesempatan ini akan di jelaskan alternatif komunikasi emergency menggunakan mode komunikasi digital menggunakan software amatir radio yang sifatnya gratisan. Keuntungan utama menggunakan komunikasi digital ini adalah jaminan keakuratan dan kecepatan informasi. Kita tidak perlu berulang-ulang bahkan mungkin harus berteriak-teriak meminta konfirmasi ke stasiun lawan meyakinkan bahwa informasi yang dikirim benar. Bayangkan jika dalam situasi banjir, kemudian kita meminta bantuan makanan untuk “seratus” pengungsi, ternyata stasiun pengendali mendengarnya sebagai “sepuluh” pengungsi – tentu reaksi akan sangat berbeda sekali. Keakuratan informasi menjadi sangat vital dalam komunikasi emergency. Disini akan dicoba di exploitasi system yang dapat digunakan untuk hal tersebut. Pola komunikasi yang di kembangkan lebih banyak berupa komunikasi secara automatis atau semiautomatis antar komputer, jadi tidak diharuskan operator standby 24 jam di muka komputer. Pola ini juga akan sangat membantu untuk operasi-operasi Bantuan Komunikasi. Teknik komunikasi yang dikembangkan lebih mirip ke SMS, jadi antar operator dapat meninggalkan pesan atau surat di komputer stasiun pengendali. Tentunya untuk dapat melakukan hal ini kita membutuhkan peralatan komputer, dan interface dari komputer ke PTT, mic dan speaker perangkat radio. Perangkat ini relatif sederhana sekali, rekanrekan yang biasa berkomunikasi menggunakan metoda digital seperti PSK31, RTTY dengan komputer pasti sudah mempunyai peralatan yang dibutuhkan tersebut. Pilihan software yang dapat digunakan pada dasarnya ada dua (2) buah, yaitu, • •
Fldigi & Flarq menjadi NBEMS http://www.w1hkj.com Winlink2000 http://www.winlink.org/
Setelah diadakan evaluasi sederhana, memang Winlink2000 jauh lebih canggih bahkan mampu menjadi interface gateway antara e-mail di Internet dengan e-mail di radio secara automatis. Akan tetapi tingkat kesulitan dalam instalasi Winlink2000 sangat tinggi dan membutuhkan infrastruktur internet yang baik di sisi gateway-nya. Bagi kita yang umumnya masih pemula dibidang komunikasi digital, apalagi untuk komunikasi emergency mungkin akan lebih baik dan lebih mudah menggunakan Fldigi di tambahkan dengan software Flarq yang di kenal sebagai Narrow Band Emergency Messaging System (NBEMS). Pada kesempatan ini, saya ingin menyarankan untuk penggunakan kombinasi software Fldigi & Flarq untuk komunikasi emergency digital. Detail perlengkapan maupun persiapannya akan di bahas secara singkat dalam tulisan ini.
Peralatan Yang Dibutuhkan Perangkat keras yang dibutuhkan adalah •
• •
Komputer. Dapat juga menggunakan laptop jika ingin menghemat daya. Tapi saya masih belum berhasil experimen rangkaian PTT pemancar dari laptop menggunakan USB. Tampaknya akan membutuhkan Rangkaian PTT agar komputer dapat mengontrol transceiver VHF / UHF atau HF dengan mudah melalui port serial-nya. Peralatan radio amatir biasa.
Software yang dibutuhkan. • •
Sistem operasi pada komputer. Untuk software fldigi, kita dapat menggunakan hampir semua sistem operasi baik Windows, Linux, OS X dan FreeBSD. Fldigi, Flarq yang dapat di ambil secara gratis di http://www.w1hkj.com
Lebih detail tentang rangkaian interface PTT. Pada dasarnya rangkaian PTT yang dibutuhkan dapat dibuat dalam waktu sekitar 30 menitan menggunakan material • • • • • •
4N33 (ini pada dasarnya relay elektronik), jangan lupa membeli soket-nya. Resistor 1K2 ohm. Dioda 1N4148 PCB yang sudah dilubangi untuk prototyping. Connector Mic, umumnya rig VHF, UHF banyak menggunakan connector 8 pin lumayan sekitar Rp. 20-25.000 / buah. Connector RS232 9 pin.
Adapun rangkaiannya relatif sederhana sekali seperti di tampilkan pada gambar berikut.
Pada rangkaian digunakan IC 4N33 sebagai relay. Yang perlu di perhatikan adalah connector mic maupun RS232 yang digunakan. Berikut ini adalah pin-pin yang biasa digunakan untuk RS232 9 pin..
Pin yang biasanya digunakan untuk men-switch PTT pada rig adalah pin Request To Send (RTS) pada RS232 9 pin adalah pin nomor 7. Untuk ground, kita menggunakan pin 5. Bagi anda yang ingin menggunakan CW menggunakan komputer dapat juga menggunakan Data Terminal Ready (DTR) yaitu pin no 4. Untuk keperluan tersebut kita dapat menggunakan software HamScope http://www.qsl.net/hamscope/. Fldigi bisa juga digunakan untuk CW, tapi mengunakan mode SSB pada transceiver-nya bukan CW, jadi suara CW di injeksikan melalui mic. Yang kemungkinan agak repot adalah adalah mencari informasi pin mic pada rig yang perlu di gunakan. Bagi anda yang memiliki manual transceiver anda biasanya pin mic & PTT terdapat pada manual transceiver tersebut. Alternatif lain, jika anda kehilangan manual-nya dapat mencarinya di
situs di Interent seperti http://mods.dk.
Sepintas Fldigi Fldigi adalah software untuk komunikasi digital di amatir radio yang dapat di instalasi dengan mudah dan di jalankan di atas sistem operasi Linux, Free-BSD, OS X, Windows XP, W2K, dan Vista. Fldigi dapat di ambil dari http://www.w1hkj.com. Fldigi mendukung banyak mode komunikasi digital, seperti, CW (morse), Domino, Feld-Hell , MFSK, MT-63 / 500 , PSK-31 dan turunannya, RTTY, Thor, dan Throb. Tentunya Fldigi dapat digunakan untuk operasi komunikasi digital biasa, baik untuk DX maupun untuk ngobrol (ragchewing) biasa. Pada versi terakhir 3.10, tampaknya Fldigi mulai diberi fasilitas untuk berpartisipasi pada contest, baik untuk mencatat / logbook maupun untuk memonitor frekuensi selebar sekitar 2KHz.
Tampilan Fldigi yang di operasikan pada sistem operasi Ubuntu tampak seperti pada gambar di atas. Di sebelah kanan bawah adalah fldigi. Disebelah kiri atas adalah logbook untuk mencatat QSO yang dilakukan. Sementara di sebelah kiri bawah adalah bagian yang paling menarik yaitu Psk Viewer yang dapat melihat siapa saja yang sedang QSO di frekuensi secara live, ini sangat penting pada saat kita DX.
Tentunya kita dapat melihat penampilan yang tidak berbeda jauh bagi anda yang menggunakan Windows XP maupun Vista.
Bagi anda yang belum berani menginstalasi Fldigi di komputer anda. Anda dapat menjalankan Fldigi maupun system operasinya mengunakan CD. Sistem operasi yang digunakan sebetulnya Puppy Linux yang relatif kecil jadi sangat ringan untuk komputer kita. ISO CD Fldigi dapat di ambil http://prdownload.berlios.de/fldigi/pup_412_emc_310.iso. Anda dapat di burn ISO tersebut ke CD untuk dapat digunakan.
Teknik Operasi Emergency Logika teknik operasi pada emergency sangat sederhana sekali. Sistem yang dikembangkan sebetulnya lebih pada sistem e-mail / messaging. Konfigurasi yang paling sederhana adalah sebuah stasiun pengendali / pusat yang beroperasi 24 jam dan beberapa stasiun di lapangan / remote yang dapat beroperasi tidak 24 jam tergantung kebutuhan / kemampuan. Skenario yang di kembangkan relatif sederhana 1. Semua stasiun harus sepakat pada mode digital yang akan digunakan pada Fldigi. Ini akan di bahas lebih lanjut pada paragraph selanjutnya. 2. Stasiun pengendali maupun stasiun remote menjalankan software Flarq di atas Fldigi untuk dapat melakukan trasnsfer file / message yang reliable. 3. Stasiun pengendali akan secara periodik melakukan CQ, standard CQ yang disarankan adalah “CQ Emergency NBEMS” untuk memberitahukan stasiun yang ada di frekuensi bahwa stasiun pengendali QRV pada frekuensi tersebut dan siap menerima berita. Stasiun
pengendali harus beroperasi tanpa berhenti 24 jam. Artinya komputer & semua peralatan radio-nya yang 24 jam, operator dapat tidak 24 jam. 4. Stasiun remote perlu memberikan laporan secara periodik dengan cara secara manual menyambungkan (CONNECT) ke stasiun pengendali menggunakan Flarq terminal dan meninggalkan pesan tentang update kondisi saat itu. Jadi semua berita akan tertampung pada stasiun pengendali. Jika stasiun pengendali tersambung ke Internet, secara manual sebetulnya dapat me-relay berita tersebut ke unit-unit emergency lain dari PEMDA, BASARNAS dll yang berada di Internet. Perlu di catat bahwa sistem ini sebetulnya mampu untuk digunakan untuk mengirimkan gambar / foto dari lapangan, tapi biasanya akan memakan waktu yang cukup lama beberapa jam untuk keperluan tersebut. Tentunya selain untuk keperluan Emergency, kita dapat juga menggunakan infrastruktur ini untuk keperluan komunikasi biasa juga. Kunci dari komunikasi emergency ini adalah Flarq yang tampak pada gambar tampilan terminal-nya.
Melalui terminal ini kita dapat CONNECT dengan menekan tombol CONNECT ke stasiun pengendali maupun stasiun emergency lainnya dan melakukan transfer file / message yang reliable. Tombol BEACON digunakan untuk “CQ Emergency NBEMS” pada stasiun pengendali untuk memberitahukan semua stasiun yang ada pada frekuensi bahwa stasiun pengendali siap untuk menerima message.
Teknik Operasi Emergency: Band dan Mode Untuk jarak jauh sampai dengan sekitar 1000 km biasanya kita akan menggunakan SSB. Sementara untuk jarak dekat (1-40 km) kita akan menggunakan VHF FM. Jika memungkinkan sebaiknya menggunakan 2 meter SSB dengan antenna berpolarisasi horizontal untuk jarak menengah & reliable. Sebaiknya mulai dengan PSK63. Tapi jika Signal cukup baik, S/ N cukup besar, kita dapat mengunakan PSK125 atau PSK250 untuk kecepatan tinggi. Jika ada drift pada frekuensi transceiver sebaiknya kita menggunakan DominoEx16. MFSK16 ada baiknya digunakan di VHF untuk transfer gambar dan mode ini cukup baik dengan kondisi sinyal yang lemah. Untuk kecepatan tinggi gunakan MFSK32 atau MFSK64. Untuk HF pada band 80 dan 40 meter, kita dapat menggunakan daya 5-10 Watt untuk jarak 300 kman. Kita biasanya membutuhkan daya kecil untuk komunikasi emergency untuk menghemat batere yang ada. MFSK16 dan MFSK32 lebih di rekomendasikan untuk beroperasi di HF SSB pada band 80 and 40 meter.