MODUL PERKULIAHAN
Digital Marketing Communication Menciptakan Tribe sebagai Aset dan Wadah Komunikasi Pemasaran Fakultas
Program Studi
Fakultas Ilmu Komunikasi
Periklanan & Komunikasi Pemasaran
Tatap Muka
12
Abstrak
Kode MK
Disusun Oleh
B31433EL
Yani Pratomo, S.S, M.Si.
Kompetensi
Membangun
Situs
Web
atau Pada
bab
ini,
peserta
kuliah
Facebook Fanpage bukanlah hal ditunjukkan mengenai pengertian yang sulit. Namun, tidaklah mudah Tribe, mengapa seorang digital membangun traffic Website yang marketer membutuhkan Tribe, dan tinggi
sekaligus
mengumpulkan apa
syarat-syarat
terbentuknya
pengunjung yang loyal dan percaya Tribe. Pada bab ini, peserta juga pada apa yang kita sampaikan di akan diperkenalkan pada apa saja Website dan Fanpage.
Untuk elemen-elemen
membina
hal
maka menembangkan
bentuklah
Tribe.
tersebut, Tribe
Tribe, tribe,
cara tipe-tipe
juga komunikasi apa saja yang ada
merupakan strategi yang sangat jitu dalam Tribe, hingga bagaimana dalam membentuk konsumen yang cara menghasilkan uang memalui loyal dan terikat pada pemasar.
Tribe.
Pengertian tentang Tribe Istilah “Tribe” selama ini lebih banyak dikenal di bidang ilmu antropologi dengan makna “suku” atau “komunitas” atau “keramaian (crowd)”.
Saat ini istilah tribe mulai
populer digunakan di bidang marketing dan internet. Bila dalam ilmu antropologi tribe terbentuk secara sosio-antropologis dalam waktu yang relatif lama di lingkup geografis terbatasa, maka di bidang internet tribe dapat terbentuk dalam waktu yang singkat melalui dorongan beberapa komponen atau syarat tertentu yang akan dijelaskan di bawah. Seth Godin (2008: 2), seorang pakar marketing dan pembicara publik lulusan Stanford Graduate School of Bisnis (USA) mengatakan bahwa “A Tribe is a group of people connected to one another, connected to a leader, and connected to an idea. For millions of years, human beings have been part of one tribe or another. A group needs only two things to be a tribe: a shared interest and a way to communicate.” Secara umum Godin “Tribe” menyampaikan bahwa Tribe adalah kumpulan orang yang saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lainnya. Kumpulan atau komunitas ini terhubung melalui sebuah media (kali ini dalam media digital) yang dipimpin oleh seorang leader/admin/web master dan diikuti oleh sejumlah anggota yang memiliki minat (interest) yang sama. Sejak zaman dahulu kala, manusia sebagai makhluk sosial hidup dalam tribes atau suku-suku atau komunitas dalam suatu wilayah geografis. Di zaman ini, manusia dapat hidup dalam berbagai komunitas yang dibentuk berdasarkan minat atau ideologi atau pemahaman yang sama. Lokasi sebuah tribe di zaman modern ini tidak dibatasi oleh sebuah kondisi geografis. Kemajuan teknologi komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat tergabung dalam sebuah tribe yang bersifat lintasgeografis dan lintasbatas politik. Yang terpenting dalam sebuah tribe adalah adanya komponen atau syarat-syarat utama, yaitu tribe leader (pemimpin tribe), tribe members (anggota tribe), minat atau kepentingan yang sama, dan media komunikasi sebagai alat penghubung. Contoh media yang banyak digunakan sebagai tribe saat ini adalah televisi, radio, media cetak, dan media internet. Di era teknologi komunikasi modern saat ini, media internet berpengaruh dan berperan sangat besar dalam memudahkan terbentuknya banyak tribes. Beberapa contoh media internet digital yang banyak digunakan untuk membangun tribe saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, Wikipedia, portal-portal berita, Blogger, dan sejumlah situs web. Facebook, Twitter, dan Instagram merupakan contoh media tribe raksasa dengan nilai puluhan triliun rupiah dan memiliki member ratusan juta hingga satu miliar nama unik. Setiap orang saat ini bisa dengan mudah membentuk tribe atau menjadi anggota tribe melalui media-media digital yang telah disebutkan tadi.
‘14
2
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Syarat-syarat terbentuknya Tribe Seperti telah disebutkan di atas, setiap orang saat ini dapat membuat atau mengikuti sebuah tribe dengan mudah, asalkan beberapa syarat berikut ini terpenuhi: 1. Ada Leader Godin mengatakan bahwa sebuah Tribe mutlak membutuhkan Leader (Opinion Leader) atau Pemimpin atau seseorang atau pihak yang menggerakkan Tribe tersebut. “You can’t have a tribe without a leader and you can’t be a leader without a tribe.” Leader adalah seseorang atau pihak (beberapa orang) yang menjalankan proses leadership (kepemimpinan). Leadership tidaklah sama persis dengan management (pengelolaan), karena leadership memiliki kemampuan menggerakkan orang lain. Leader juga merupakan agen perubahan (change agent), karena seorang leader pada dasarnya adalah agen yang mengajak pada sesuatu yang “terlihat” berbeda, sehingga menggugah orang lain untuk ikut serta atau bergabung pada ide tersebut. 2. Ada anggota (Members) Bila ada leader, maka akan muncul followers (pengikut) yang dalam hal ini disebut anggota. Seorang yang memiliki ide dan leadership cenderung akan membentuk tribe dan menjadi leader.
Namun, bisa saja seseorang menjadi leader di sebuah tribe
sekaligus menjadi follower pada tribe lainnya. Hal tersebut sangat lumrah terjadi di era kebebasan berkelompok dengan didukung perkembangan digital social media saat ini. Twitter adalah contoh media di mana seseorang dapat menjadi seorang leader dan juga menjadi follower di tempat lainnya. 3. Ada Interest yang sama Seseorang bergabung dalam sebuah Tribe tentu dengan suatu alasan. Alasan utama itu tidak lain karena adanya interest berupa minat atau hobi atau ketertarikan atau kepentingan atau ideology atau pemahaman yang sama dengan si pemilik Tribe itu tadi. Sebaliknya, seseorang memutuskan untuk tidak bergabung dengan suatu Tribe adalah karena memang ia tidak memiliki kesamaan Interest dengan apa yang dikembangkan dalam Tribe tersebut. 4. Ada Passion yang muncul dari Interest yang dibentuk Kesamaan Interest dapat mendorong seseorang untuk bergabung dalam sebuah Tribe, namun itu saja tidaklah cukup.
Seseorang dapat menjadi sangat loyal dan
bertahan lama dalam sebuah Tribe lebih karena adanya passion yang muncul dalam ‘14
3
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Tribe tersebut. Bila kita umpamakan Republik Indonesia ini adalah sebuah Tribe yang terbentuk berdasarkan Interest letak geografis dan kesamaan politik, maka passion berupa semangat kebangsaan-lah yang membuat Warga Negara RI mampun mempertahankan kewarganegaraannya. Bila seseorang sudah tidak lagi merasakan passion kebangsaan tersebut, maka bisa saja ia berpindah kewarganegaraan. Oleh sebab itu, passion ini sepenuhnya bersifat emosional (passionate) yang dimaknai juga sebagai sebuah gairah dan rasa cinta yang muncul. 5. Ada media (A Way to Communicate) Bicara Tribe di era informasi seperti saat ini, maka kita tidak dapat lepas dari keberadaan media komunikasi yang menjadi alat penghubung antara Leader, Member (Followers), dan Interest yang terbentuk. Media ini dapat berupa media komunikasi tradisional (elektronika analog, cetak, dan media tatap muka langsung) dan media komunikasi digital modern.
Pada kesempatan ini, kita hanya akan bicara tentang
media komunikasi digital modern, karena memang istilah Tribe dalam bidang pemasaran ini justru menjadi populer setelah media digital internet umum digunakan masyarakat dunia. Kemudahan membentuk Tribe benar-benar terbukti di era internet, karena siapapun memiliki potensi membentuk Tribe dan menjadi Leader di dalamnya. Kalaupun kita tidak berminat menjadi Leader, maka dengan mudah kita dapat memilih Tribe manapun yang sejalan dengan Interest kita untuk kita ikuti.
Elemen-eleman sebuah Tribe Berikut ini elemen-elemen yang perlu ada dalam sebuah Tribe: 1. Content (Isi), merupakan elemen terpenting dalam sebuah Tribe, karena inilah memang materi yang Anda “jual” kepada para pengikut Anda.
Keberhasilan
sebuah Tribe bergantung kepada seberapa baik Anda menampilkan content. Buatlah konten yang memiliki passion, menggugah semangat viral (menyebarkan ke orang banyak) pada setiap yang menerima konten, dan membuat peserta merasa mendapat manfaat dari konten yang Anda berikan. Konten sebuah Tribe umumnya berupa artikel, tips-tips, foto, materi audio atau video, hingga data statistik dalam berbagai bentuk chart maupun tabel. 2. Website adalah tempat Anda meletakkan konten dan tempat berkumpul Anda bersama para peserta Tribe.
Website dapat di-ibaratkan sebagai rumah atau
markas bagi Tribe Anda. Website di sini dapat berupa website dengan domain ‘14
4
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
berbayar, blog gratis (Wordpress atau Blogger), Facebook Fan Page, Akun Twitter/Instagram/Path/Pinterest dll, maupun Akun Line/BBM/Whatsapp/KakaoTalk dll. Umumnya orang akan mengatakan Website adalah domain berbayar atau blog sebagai Home Page, namun pada kenyataannya Tribe juga dapat dibangun melalui aku berbagai Social Media maupun aplikasi pesan instan. 3. Traffic, yaitu arus lalu-lintas komunikasi antara Leader dengan Members dan sebaliknya, Members dengan Members, hingga kunjungan Outsiders ke Website Anda.
Bila Website Anda adalah domain berbayar atau blog yang merupakan
tempat Anda meletakkan konten dan tempat Anda berkumpul, maka tingkatkan traffic dengan berbagai cara, termasuk tindakan SEO. 4. Newsletter, yaitu konten (isi) yang Anda hantarkan langsung ke hadapan Members atau Member’s Inbox. Newsletter ini dapat berupa halaman HTML yang Anda kirim ke alamat email para anggota.
Para anggota yang menerima
newsletter ini tentu tidak lagi merasa menerima spam, karena mereka telah secara sengaja melakukan pendaftaran (registration/subscribing) atas dasar Interest yang sama.
Selain ke alamat email (inbox), newsletter juga dapat dikirim melalui
SMS/MMS, update status Facebook, kicauan Twitter, foto di Instagram, dan pesan singkat di aplikasi pesan instan (Whatsapp/BBM/LINE/KakaoTalk/Hangout, dan lain sebagainya). Sebuah Newsletter yang baik dapat menghasilkan viral, yaitu pesan berantai yang dikirim sambung-menyambung hingga tak terbatas.
Gambar 12.1 Elemen-eleman dalam Tribe
‘14
5
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Tipe-tipe Komunikasi dalam Tribe Kemunculan banyak Tribes di dunia maya telah memunculkan juga beberapa tipe komunikasi (types of communication). Yang dimaksud dengan tipe komunikasi di sini adalah alur komunikasi yang terjadi (communication flow) terkait dengan keberadaan Tribe, yaitu: 1. Tribe Leader to Tribe Members Tribe tidak akan beroperasi bila Leader tidak berkomunikasi di dalam Tribe-nya kepada pada members atau followersnya. Leader adalah penggerak Tribe, sehingga Leaderlah yang harus berinisiatif memulai komunikasi. Leader dapat berkomunikasi dengan members mereka melalui sebuah posting di media yang ia gunakan dan dapat pula dipublish hingga inbox members melalui email newsletter, update status di Face Book/Fanpage/Twitter/Instagram dan lain-lain, atau pun melalui aplikasi obrolan (chatting) seperti SMS/MMS, Blackberry Messenger (BBM), Whatsapp, LINE, Hangout, KakaoTalk, dan lain sebagainya. Leader dalam Tribe di dunia internet seringkali juga disebut Web Master, Web Admin, atau Moderator.
Gambar 12.2 Leader (merah) berhadapan dengan Follower (biru) dalam sebuah Tribe
2. Tribe Members to Tribe Leader Peserta Tribe dapat berkomunikasi langsung dengan Leader secara khusus ataupun melalui jalur publik sebagai bagian dari feedback atas apa yang disampaikan oleh Leader di dalam Tribe.
Media komunikasi digital yang konvergensif sangat
memudahkan terjadinya interaksi antara Leader dengan Member atau sebaliknya. Bila
‘14
6
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
tidak ada feedback dari Member, justru Leader harus melakukan review (pemeriksaan) atau isu atau tema yang dilontarkannya, karena mungkin saja hal yang disampaikan tidak menarik. Di media sosial, tanggapan (feedback) dari Members tidak selalu harus berupa kalimat-kalimat (komentar) yang ditulis, namun bisa saja dengan hanya menekan (click) tanda Like (Suka). 3. Tribe Members to Tribe Members Dalam sebuah Tribe layak terjadi forum diskusi atau perdebatan antaranggota Tribe. Justru hidupnya sebuah forum ditandai dengan banyaknya aktivitas komunikasi antara Leader dengan Members, Members dengan Leader, dan tentunya antarsesama anggota Tribes. Saling melontarkan komentar di medium yang sama adalah sebuah kelebihan media interaktif yang konvergensif di era digital.
Leader tetap harus
memegang kendali di sini, karena memang Leader memiliki wewenang penuh terhadap Tribe yang ia buat. 4. Tribe Members to Outsiders Sebuah Tribe dapat berkembang terus. Anggota-angota baru dapat masuk, biasanya setelah mereka tahu keberadaan suatu Tribe dari Member lain atau bisa juga dari sang Leader. Seringkali, sebuah tema atau isu yang dilontarkan oleh Leader berkembang menjadi sebuah viral yang menyebar cepat bagaikan virus. Hal ini biasanya terjadi bila posting atau materi yang dilontarkan Leader sangat menarik dan layak untuk dibagi (dishared) lagi oleh members kepada pihak luar. Memang pada kenyataannya, materi yang buruk pun bisa saja menarik perhatian dan menjadi viral, namun dalam dunia pemasaran digital seorang Leader layaknya mampu membuat materi Tribe yang menarik dan bermanfaat. Bila materi yang bagus dan kreatif itu menyebar ke pihak luar, maka pihak luar berpeluang untuk tertarik dan bergabung juga ke dalam Tribe, sehingga seperti inilah biasanya perekrutan anggota baru sebuah Tribe terjadi.
Menciptakan Tribe yang Cocok Tribe seperti apa yang cocok untuk kita bangun? membangun
Tribe
untuk
kepentingan
kita
sendiri
Kita lihat dulu, apakah kita ataukah
dalam
rangka
mengkampanyekan suatu produk atau suatu perusahaan? Bila kita membangun Tribe untuk diri kita sendiri, maka pilihlah Tribe yang benar-benar kita minati. Kita haruslah menaruh Interest yang tinggi pada Tribe tersebut, sehingga kita tentunya akan “memelihara” Tribe tersebut dengan semangat yang sangat tinggi. Selain itu, bila kita ‘14
7
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
memiliki Interest yang tinggi pada Tribe yangkita bangun, maka kita seolah tidak akan pernah kehabisan ide dan kreativitas, karena memang kita sangat menyukainya.
Hal
berbeda bila kita membangun Tribe atas kepentingan sebuah produk atau perusahaan, maka kita tentunya harus mengesampingkan Interest yang tinggi tersebut dan secara profesional kita harus dapat meleburkan diri pada Tribe yang kita kelola. Upayakan Tribe yang dibangun untuk kepentingan pribadi --atas dasar Interest pribadi yang tinggi-- tidak terlalu sempit cakupannya. Ingat, Tribe yang dibangun secara pribadi akan sulit di-monetisasi (istilah para pengguna internet untuk menjadikan internet sebagai sumber pendapatan atau menghasilkan uang) bila cakupannya terlalu sempit. Tribe pribadi tidak perlu dibentuk dengan niche yang terlalu sempit, agar Leader bisa lebih leluasa dalam melakukan scaling up atau memperbesar bisnis.
Leader juga akan
kesulitan mengembangkan ide bila menggunakan niche yang terlalu sempit. Yang penting Leader harus mengupayakan munculnya passion, sehingga Members dapat engaged (terlibat erat) dalam Tribe dan menjadi loyal dan percaya (trust). Tribe yang terlalu sempit juga akan menyulitkan Leader dalam upaya mencari uang dari Tribe melalui Adsense, Affiliate Marketing, pemasangan iklan banner, maupun penjualan produk langsung (product owner). Usahakan juga Anda membuat Tribe yang mampu mengundang peserta yang memiliki kemampuan spending yang cukup memadai, terutama bila pada akhirnya Anda berjualan produk langsung melalui Tribe tersebut. Bila Anda membuat Tribe yang ternyata banyak mendatangkan anak-anak usia sekolah dari kalangan menengah ke bawah dengan daya beli yang rendah, tentu saja Anda akan sulit berharap untuk bisa menjual produk langsung dengan hasil memuaskan. Masih bagi Anda yang ingin membangun Tribe pribadi, Anda bisa mencari ide Tribe dengan berbagai cara. Beberapa cara yang bisa Anda gunakan: 1. Melakukan riset dengan cara bertanya pada teman atau kerabat tentang hal-hal apa yang menarik bagi mereka sekaligus juga menarik untuk diri Anda sendiri 2. Pergi ke toko buku atau took majalah untuk mencari-cari tahu perihal hobi atau bidangbidang yang memiliki penggemar-penggemar khusus 3. Kunjungi Google dan lakukan search forum. Ketikkan kata kunci apa pun terkait hobi yang menarik dan tambahkan “+ forum”, misalkan ketik “kucing ras + forum” atau “motor ducati + forum”. Cobalah Anda cek sudah berapa banyak forum Tribe yang ada terkait kata kunci yang Anda cari dan seberapa aktif dan antusias para peserta Tribe di sana. Bila Anda melihat masih ada peluang untuk masuk, maka lakukanlah. Bila Tribe yang dimaksud sudah terlalu jenuh, maka cari lagi Tribe lain.
‘14
8
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
4. Kunjungi Facebook dan lakukan search page. Cobalah cek seberapa banyak halaman Fan Page yang bisa Anda temukan terkait kata kunci yang Anda cari dan seberapa aktif dan antusias para pesertanya. Lihat juga seberapa banyak Like yang muncul sebagai penanda berapa besar anggota sebuah Fan Page. Sama halnya dengan poin nomor tiga, bila Tribe tersebut sudah terlihat jenuh atau kurang bergairah, maka carilah Tribe lain.
Teknik Mengembangkan Tribe Dalam dunia Digital Marketing Communication, pembentukan Tribe adalah sebuah langkah strategis yang sangat bagus.
Dengan mengembangkan Tribe, maka upaya
merekrut konsumen sesuai Interest yang sama dapat terbentuk. Selain Interest terbentuk, konsumen yang loyal juga dapat dibentuk melalui sebuah penciptan Passion yang tepat. Bila Follower sudah loyal, maka Leader tidaklah terlalu sulit untuk menawarkan berbagai hal yang berkaitan dengan Interest yang ada kepada para Members Tribe tersebut. Leader memegang peranan utama dalam pengembangan Tribe, meskipun dalam Tribe yang telah memiliki anggota loyal, maka bisa saja anggota turut berperan aktif dalam mengembangkan Tribe. Berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil oleh Leader untuk mengembangkan Tribe: 1. Bentuk kemampuan Leadership dan Kemampuan Memotivasi Members Leader sesuai posisinya sebagai pemimpin Tribe harus memiliki kemampuan memotivasi anggotanya.
Caranya memotivasi anggota tercermin dalam tiap-tiap
posting yang dilontarkannya. Bila Leader pandai memotivasi anggota, maka anggota akan merasakan passion juga dari kepemimpinan (leadership) yang dilakukan oleh seorang Leader. Seorang leader juga harus kreatif membuat terobosan-terobosan baru. Leader jangan hanya bersifat reaktif pada sebuah keadaan. Bedakan Antara Reaktif, Responsif, dan Inisiatif. Upayakan untuk menghindari sikap reaktif. Responsif adalah sikap yang jauh lebih baik. Sikap inisiatif adalah yang terbaik. Bersikaplah yang baik dan jangan pelit kepada Member (pelit informasi, ilmu, dan bahkan rewards). Buatlah selalu kegiatan interaktif dan hindari kevakuman.
Kreatiflah dalam
menciptakan hal-hal baru dan selalu berinisiatif. Leader bahkan harus selalu mengupdate informasi terkait Tribe-nya.
Bila Leader seringkali terlambat dalam meng-
update atau bahkan ketinggalan berita, maka kepercayaan Members terhadap Leader bisa luntur.
‘14
9
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
2. Mengembangkan koneksi Leader harus luwes dan fleksibel dalam mengembangkan koneksi. Koneksi yang ia kembangkan tidak hanya melalui jalur online, melainkan juga melalui jalur offline. Seorang Tribe Leader yang baik biasanya juga memiliki kemampuan mengembangkan koneksi di luar jalur online. mendorong
Outsiders
untuk
Sikapnya yang baik di luar jalur online dapat juga turut
bergabung
sebagai
Follower
Tribe
yang
dikembangkan Leader. Hal ini banyak terjadi pada tokoh-tokoh atau public figure yang juga berperan sebagai Tribe Leader.
Kita bisa lihat sejumlah Tribe yang
dikembangkan oleh sejumlah tokoh atau figur, seperti Aa Gym (Manajemen Qolbu), Mario Teguh (Golden Ways) atau Ary Ginanjar (ESQ). 3. Membentuk leverage Leader harus kreatif dalam mengembangkan segala potensi yang ada dalam Tribe, baik itu potensi sosial maupun potensi ekonomi. Potensi sosial sebuah Tribe adalah segala kemungkinan untuk menjadikan Tribe sebagai agen pengembangan potensi sosial-kemasyarakatan.
Bila Anda mengembangkan Tribe melalui kemampuan
menulis artikel-artikel yang bermanfaat soal pengasuhan balita, maka jadikan Tribe Anda sebagai Tribe terbaik yang paling dicari orang yang ingin mendapatkan informasi berkualitas tentang pengasuhan anak.
Terkait potensi ekonomi, Anda bisa
mengembangkan Tribe Anda untuk kepentingan marketing perusahaan yang Anda bawa atau untuk memperoleh penghasilan tak terbatas dari Tribe Anda (hal ini akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya). Sebuah produsen sepatu olah raga seperti Nike yang memiliki tagline “Just Do It” bisa membuat Tribe terkait olah raga professional. Produsen minuman kesehatan Pocari Sweat bisa membentu Tribe terkait pentingnya menjaga volume cairan tubuh agar tubuh tetap segar dan sehat. Dari sanalah pesanpesan marketing dapat disisipkan tanpa Members merasa dimanfaatkan untuk kepentingan marketing, karena ada passion yang dibentuk terlebih dahulu agar Members menjadi loyal pada Tribe yang diikutinya.
Menghasilkan uang Melalui Tribe Bagi
Anda
yang
menggunakan
Tribe
untuk
kepentingan
berkesempatan untuk menghasilkan uang melalui Tribe Anda.
pribadi,
Anda
Bahkan, Tribe sangat
efektif digunakan untuk menghasilkan uang, dibandingkan bila Anda sekedar mengelola website pribadi atau Facebook Fan Page tanpa adanya Tribe. Dengan adanya Tribe,
‘14
10
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
maka Anda akan memiliki follower setia yang loyal dan merasa percaya (trustful) pada Anda. Tribe juga memungkinkan Anda memiliki database follower dalam jumlah besar. Ini merupakan aset berharga yang bisa didapatkan dari sebuah Tribe. Sebuah Tribe yang memiliki ratusan ribu atau bahkan jutaan followers akan menyebabkan Tribe Anda memiliki nilai yang tinggi. Seperti kita tahu, sejumlah Tribe raksasa memiliki nilai milyaran hingga ratusan triliun rupiah, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Whatsapp, hingga Kaskus. Tidak harus sebesar mereka, bila Anda berhasil membuat Tribe dengan ribuan atau puluhan ribu pengikut saja, maka Anda berpeluang besar untuk memonetisasi Tribe yang Anda buat dan Anda pimpin. Beberapa hal berikut ini adalah cara memonetisasi Tribe Anda: 1. Menempatkan Adsense pada Tribe Anda, baik itu pada Website maupun Newsletter.
Ini adalah cara monetisasi paling mudah.
Anda cukup berperan
sebagai content publisher yang memproduksi konten (isi) berupa artikel atau video atau tips-tips menarik. Bila Website Anda memiliki traffic yang tinggi, maka Anda bisa menempatkan Google Adsense di sana ataupun di HTML Newsletter yang Anda distribusikan. Setiap klik menuju link Adsense pada Website Anda, maka Anda akan menerima bayaran (pay per click) dengan nilai bervariasi (mulai USD 0.20 hingga USD 5.00). 2. Anda berperan juga sebagai Affiliate Marketing dari website lain yang menjual berbagai produk tangible dan intangible maupun jasa.
Nama lain dari affiliate
adalah makelar. Website Anda adalah makelar dari jualannya website lain. Di sini Anda akan mendapatkan komisi atas penjualan produk (kamera, ponsel, sparepart, e-book, asuransi) dari para retailer atau perusahaan besar, seperti Amazon.com atau Clickbank.com. Pembayaran biasanya dilakukan melalui Paypal atau kartu kredit. Bila traffic Tribe Website Anda tinggi, maka peluang adanya pengunjung Website yang berbelanja produk di Website Anda juga tinggi, asalkan produk yang Anda tempatkan di sana sesuai atau cocok dengan Tribe Anda. 3. Anda menjual produk Anda sendiri (Your Own Product) yang tentunya cocok dengan Tribe yang Anda buat. Bila Anda membuat Tribe tentang kucing ras, tentu akan cocok bila Anda berjualan makanan kucing atau gelang/kalung kucing. Di sini Anda juga bisa menjual jasa salon kucing ataupun sebuah Workshop cara memelihara kucing ras atau menyelenggarakan kursus perawatan kucing ras. Anda bisa bekerjasama langsung dengan ahli kucing ras atau salon perawatan kucing ras untuk penyelenggaraan kursus atau workshop.
‘14
11
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
4. Anda sengaja mengembangkan Tribe yang bernilai tinggi untuk kemudian dijual ke pihak lain. Youtube adalah salah satu contoh Tribe yang awalnya memang tidak difokuskan untuk menghasilkan uang secara langsung.
Namun, seiring
pertumbuhan pesat jumlah pengguna Youtube dalam waktu singkat, maka Youtube memiliki penggemar dan database pengguna dalam jumlah besar.
Kondisi ini
menarik minat perusahaan-perusahaan besar untuk mengakuisisinya. Tentunya ada sejumlah Tribe yang sengaja dibuat untuk hal demikian. Setelah pemilik Tribe menjual Tribe-nya dengan harga mahal (padahal ia membangun Tribe tersebut dengan modal yang relative kecil), ia menyerahkan Tribe tersebut kepada pembelinya, lalu kemudian ia membentuk Tribe baru lagi. Hal seperti ini dikenal dengan istilah Site Flipping. 5. CPA Marketing (Cost per Acquisition) adalah usaha membawa seseorang untuk masuk ke website lain melalui website Anda.
Dalam hal ini, bisa juga Anda
menjual data members Anda ke perusahaan lain, meskipun hal ini bukanlah sesuatu yang baik. Bisa saja Anda membuat Tribe tentang Pengelolaan Keuangan Keluarga, lantas Anda membawa anggota Tribe Anda untuk membeli produk asuransi di website sebuah perusahaan asuransi atau membawa members Anda ke sebuah perusahaan penyelenggara danareksa. Dari sini Anda akan menerima komisi dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Gambar 12.3 Beberapa cara menjadikan Tribe sebagai sumber penghasil uang
‘14
12
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa Catatan Tambahan tentang Tribe Tribe harus ditangani dengan penuh ketekunan dan kesabaran.
Tribe bukan
merupakan pekerjaan instan dan bisa menghasilkan sesuatu dalam waktu singkat. Namun bila berhasil, maka Anda akan bisa memperoleh penghasilan yang menyenangkan sekaligus kepuasan. Banyak cerita tentang Tribe yang dibangun dalam beberapa tahun saja, namun sudah menghasilkan uang yang tidak sedikit. Salah satu kisah fenomenal adalah Youtube, sebuah Tribe berbagai video pribadi yang didirikan pada awal 2005 oleh tiga karyawan Paypal (Jawed Karim, Chad Hurley, dan Steve Chen). Video bersejarah yang pertama kali di-upload ke Youtube pada tanggal 23 April 2005 berjudul “Me at the Zoo” adalah rekaman Jawed Karim sendiri.
Kurang dari dua tahun, tepatnya pada
November 2006, Youtube dibeli oleh Google Inc. seharga USD 1,65 milyar atau lebih dari IDR 20 triliun. Nilai yang fantastis untuk sebuah kerja selama kurang dari dua tahun. Apakah besarnya jumlah anggota Tribes menjadi patokan utama keberhasilan sebuah Tribe?
Jangan risau dengan jumlah member, yang penting bangunlah
engagement, passionate, dan trust member kepada Anda. Jumlah member yang besar tetapi tidak loyal, tidak akan terlalu menguntungkan juga.
Akan tetapi, dengan 5.000
member saja yang loyal dan menaruh kepercayaan tinggi kepada Anda, maka Anda akan mudah mengajak mereka untuk selalu meramaikan Tribe Anda dan bahkan Anda tidak akan terlalu sulit untuk mengajak mereka membeli sebuah produk yang bermanfaat atau menyelenggarakan sebuah event yang bisa menghasilkan uang untuk Anda.
Yang
penting, Anda jangan terlalu bernafsu menjual sesuatu kepada members Anda yang dapat menimbulkan kesan bahwa Anda hanya memanfaatkan keberadaan mereka untuk keuntungan Anda semata. Berilah manfaat Tribe Anda kepada mereka sebaik-baiknya. Berhati-hati dan telitilah dalam melakukan posting pada Tribe Anda.
Hindari
pandangan-pandangan yang kontroversial atau blunder (kesalahan fatal) yang bisa berakibat pada rusaknya reputasi Tribe Anda.
Bila Anda sudah terlanjur melakukan
kesalahan (tiap Leader berpotensi “terpeleset” melakukan kesalahan), maka akuilah kesalahan Anda.
Mintalah maaf dan koreksi dari Members.
Katakanlah, justru itu
pentingnya kehadiran rekan-rekan Members untuk saling mengingatkan dan memberi koreksi. Pernyataan ini justru dapat mengundang simpati. Jangan bersikap otoriter pada members yang mengkritik Anda secara terbuka di depan forum dengan “menendang sang kritikus” keluar dari Tribe. Anda tidak perlu merasa dipermalukan, karena mereka yang bersikap kasar dan tidak sopan biasanya akan menerima hukuman sosial dari anggota lainnya. Ini adalah cara in how to handle a mistake pada saat Anda melakukan kesalahan dalam melakukan posting.▀ ‘14
13
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka Ashley-Roberts, Alex. An Introduction to Digital Marketing. Simply Digital Marketing (2nd Edition), 2012/2013 _________________. Digital Marketing Communication Plan (Template). Simply Digital Marketing (2nd Edition), 2012/2013 Brannan, Tom. A Practical Guide to Integrated Marketing Communications: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998 Godin, Seth. Tribes. London: Hachette Digital (Brown Book Group), 2008. Ryan, Damian. Understanding Digital Marketing: Marketing Strategies for Engaging the Digital Generation. Google E-book: Kogan Page, 2014 Salim, Andry. The Internet Millionaire: Blueprint Bisnis Internet Paling Update, Menciptakan Aset Bukan Hanya Quick Cash!!! Jakarta: Media Pressindo, 2014 Smith, Paul Russel and Ze Zook. Marketing Communication: Integrating Offline and Online with Social Media. Google E-book: Kogan Page, 2011 Sulianta, Feri. 101 Jurus Promosi Online Paling Top. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014 Thomases, Hollis. Twitter Marketing: An Hour a Day. Indianapolis: Wiley Publishing, 2010 Tomy, Matius et.al. Anda Bos-nya, Facebook dan Twitter Staf Marketingnya. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013 Treadaway, Chris and Mari Smith. Facebook Marketing: An Hour a Day. Indianapolis: Wiley Publishing, 2010 Yadin, Daniel L. Creating Effective Marketing Communications: Menciptakan Komunikasi Pemasaran yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999 Wikipedia.org: On-line Encyclopedia founded by Jimmy Wales
‘14
14
Digital Marcomm (Modul 12) Yani Pratomo, S.S., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id