PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI )
Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Psikologi
Di susun Oleh: DEVI MAULIDA F 100 060183
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ABSTRAKSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI TENAGA KERJA INDONESIA ( TKI ) Devi Maulida Dra. Zahrotul Uyun,Msi
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian tentang pengambilan keputusan untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia yang diungkap melalui wawancara. Peneliti bertujuan mengetahui proses dalam mengambil keputusan untuk menjadi TKI.Semua data yang dihimpun oleh peneliti, ditempuh melalui dua cara yaitu wawancara dan observasi.dengan ketentuan informan yaitu 1). berasal dari kabupaten ponorogo. 2) pernah menjadi TKI minilal 2 kali ( 4 tahun bekerja). Dan hasil kesimpulanya yaitu Kebutuhan
biaya anak sekolah,
membangun rumah dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari adalah yang membuat keputusan untuk menjadi TKI. Tidak hanya sekali saja
berangkat
menjadi TKI bahkan lebih dari dua kali.dengan alasan kurang terpenuhi keinginan yang di dapat seperti membangun rumah,biaya anak sekolah dan kebutuhan hidup sehari-hari. Hingga akhirnya kepuasan untuk menjadi TKI di dapatkan atau di rasakan dengan cara berulang kali berangkat untuk menjadi TKI.
Katakunci: Pengambilan Keputusan, TKI
Pengambilan keputusan untuk
daerah kesenian REOG, dan terletak
menjadi Tenaga Kerja Indonesia
200 km barat daya Kota Surabaya,
(TKI )
ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Ponorogo beribukota di
BAB I
Kecamatan Ponorogo , yang terletak
PENDAHULUAN
tepat di tengah Ponorogo. Kabupaten
A. Latar Belakang Masalah Indonesia
adalah
salah
satu
sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia.
Salah
satu
ponorogo
terbagi
kecamatan,
279
dalam desa,
21
dan
26
kelurahan (Pemerintah Kabupaten Ponorogo,2011)
penyumbang
Jumlah penduduk dari sensus
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
penduduk yang dilakukan Badan
cukup besar adalah Provinsi Jawa
Pusat Statistik Ponorogo pada tahun
Timur,
adalah
2010 Hingga Jum'at 17 Juni 2010
kabupaten Ponorogo. Di kabupaten
dalam tahapan uji publik jumlah
ini,
penduduk
salah
banyak
satunya
penduduknya
yang
berkemungkinan
bekerja di luar negeri menjadi tenaga
mengalami pergeseran mengingat uji
kerja
Bekerja
publik bakal dilangsungkan hingga
sebagai petani sawah dirasakan tidak
akhir Juni 2010. Mukti Sumarsono
lagi
selaku
Indonesia
(TKI).
menjanjikan
bagi
ketua
sekretariat
Sensus
masyarakatnya. Untuk bekerja di
Penduduk 2010 mengatakan dari 986
sektor lain pun sudah susah untuk
jiwa
diperoleh. Oleh karena itu, wajar
perempuan, yang tercatat sebanyak
kiranya daerah ini menjadi salah satu
506.276 jiwa Sementara penduduk
daerah di Indonesia yang menjadi
laki laki tercatat sebanyak 479.808
sumber TKI untuk pergi ke luar
jiwa. Jumlah penduduk ponorogo,
negeri.
diprediksi menembus angka 1 juta
Untuk Kabupaten Ponorogo
itu
didominasi
kaum
jiwa dari hitunggan awal BPS,
adalah satu kabupaten yang terletak
karena tidak
di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
sedikit warga ponorogo melakukan
Ponorogo terkenal sebagai pusat
mutasi keluar daerah atau luar negeri
untuk bekerja sebagai TKI maupun
yang menggiurkan sering memicu
melangsungkan
pendidikan.
orang untuk mencari cara yang
Penduduk ponorogo yang berada di
paling mudah supaya dapat pergi ke
luar daerah memang di catat dalam
luar negeri akan mencari cara yang
SP di daerah yang bersangkutan,
paling mudah supaya dapat pergi ke
dengan
menetap
luar negeri. Akan tetapi, banyak
sementara atau kos, dan masih
beberapa pencari kerja menggunakan
memiliki kartu penduduk sebagai
saluran
warga
pemerintah,
yaitu
melalui
agen
rekruitmen
yang
secara
resmi
syarat
tinggal
ponorogo
(Pemerintah
Kabupaten Ponorogo,2011) Menurut Penempatan
Badan dan
Nasional
Perlindungan
khusus
ditunjuk
oleh
disebut
dengan
yang
disediakan
pemerintah
yang
Perusahaan
Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI),
Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).
Kabupaten
sendiri
PJTKI adalah institusi swasta yang
merupakan daerah penyumbang TKI
diberi wewenang oleh Pemerintah
terbesar di Jawa Timur. Menurut data
Indonesia
Paricara yang dihimpun dari Dinas
memproses pengiriman tenaga kerja
Tenaga Kerja setempat, lebih dari
Indonesia ke negara-negara lain, dan
1.000 orang diberangkatkan ke luar
menjamin penempatan tenaga kerja
negeri setiap tahunnya. Setiap tahun
(Darwin, 2005).
mereka mengirimkan uang dari luar
Dari
ponorogo
untuk
hasil
merekrut
survai
dan
tentang
negeri (remittance) sebesar Rp 300
pengalaman kerja sebagai TKI yang
miliar (BNP2TKI,2010)
terdiri dari, 30 responden yaitu
Usaha
untuk
memperoleh
tempat kerja atau negara tujuan
peluang kerja di luar negeri atau
adalah
Hongkong,Arab
menjadi TKI dilalui oleh masyarakat
Saudi,Malaysia,Singapura,Taiwan,K
dengan berbagai cara. Ada calon TKI
orea,Amerika Serikat dan Brunai.
yang mencari melalui cara dengan
jenis pekerjaan yang di dapat adalah
perantara yang tidak resmi yang
debagai Pembantu Rumah Tangga (
secara luas dikenal dengan istilah
PRT ) dan karyawan pabrik. Yang
calo. Gaji yang tinggi dan godaan
bekerja sebagai Pembantu Rumah
Tangga (PRT) sebanyak 27 orang
ada di dalam negeri dan perbedaan
dan
berjenis
kurs mata uang membuat tenaga
kelamin perempuan, dan tiga orang
kerja Indonesia yang bekerja di luar
bekerja
negeri mendapat uang yang berlipat-
semuanya
adalah
sebagai
karyawan
pabrik,berjenis kelamin laki-laki.
lipat dari upah yang diterima pada
Alasan utama untuk menjadi TKI
dari
30
responden
pekerjaan sama di dalam negeri.
99%
Pendapatan yang berlipat-lipat inilah
menjawab yaitu untuk mencari uang,
yang yang membuat faktor utama
mencari
para tenaga kerja Indonesia untuk
pengalaman
memperbaiki Pengalaman
kerja
ekonomi yang
dan
keluarga. dapat
Melihat beberapa fenomena
selama bekerja ke luar negeri yaitu
tentang tenaga kerja Indonesia (TKI)
pengalaman
di atas,
yang
mereka
bekerja di luar negeri.
menyenangkan
tidak mudah
untuk
majikan memberi waktu libur , di
memutuskan pergi ke luar negeri
percayai oleh majikan , di ajak
menjadi
umroh
(TKI).
bersama
majikan
dan
keluarga.
tenaga kerja indonesia Salah
pengambilan
Pengalaman
yang
tidak
menjadi
satunya
adala
keputusan
untuk
tenaga
kerja
indonesa
menyenangkan adalah jika pekerjaan
(TKI), menjadi hal penting untuk
tidak sesuai di marahi dan di bentak-
bsa pergi kerja ke luar negeri . Unsur
bentak oleh majikan, kerja sampai
yang utama dan
larut malam, jadi sasaran amaran
terpenting
majikan
pengambilan
dan
anak-anak
nya,
di
mungkin yang dalam
proses
keputusan
adalah
persaingan dengan pekerja lama,
masalah atau problema yang harus
potong gaji langsung
jika ada
di hadapi dan mengendaki ada nya
kesalahan kerja, gaji lembur yang
keputusan dari diri seseorang. Bila
tidak sesuai.
tidak ada keputusan, maka seseorang
Bekerja ke luar negeri bagi
akan bersikap dan berbuat apa
tenaga kerja Indonesia (TKI) sangat
adanya,dengan kerugian besar yang
menguntungkan. Standar upah jauh
tdak tampak. Dengan keputusan
lebih tinggi dari paada standar yang
yang ngawur
akan timbul reaksi-
reaksi yang negatf, dengan akibat
Maka dari itu peneliti mengambil
kerugian besar yang lebih tampak.
judul
(Atmosudirdjo,1995).
untuk menjadi Tenaga Kerja (TKI)”
“Pengambilan
Keputusan
Keputusan yang baik adalah suatu keputusan yang membawa
B. Tujuan Penelitian
kepada hari depan yang di senangi oleh
si
pengambil
Keputusan-keputusan
keputusan. baik
dalam
Tujuan penelitan ini adalah untuk
mengetahui
mendeskripsikan
dan
pengambilan
kehidupan, hanya dapat di evaluasi
keputusan sesorang menjadi Tenaga
setelah melalui waktu yang relatif
Kerja Indonesia (TKI).
lama.
Berhubung
sulitnya
menimbang baik buruk nya suatu
Manfaat Penelitian 1. Bagi
Pemerintah,
lebih
keputusan, di lihat dari segi akibat
memperhatikan nasib para tenaga
yang di senangi atau tidak, maka
kerja
sebaiknya
nilai
bekerja di luar negeri agar para
berdasarkan proses yang di pakai
Tenaga Kerja Indonesia tidak
dalam
mengalami
keputusan
pengambilan
(Manulang, 1994).
di
keputusan.
Pengambilan
Indonesia
(TKI)
kekerasan
yang
dan
terjamin keselamatannya.
keputusan pada dasarnya berkaitan
2. Bagi para Tenaga Kerja Indonesia
erat dengan pemecahan masalah.
(TKI). Penelitian ini memberikan
Agresi
seringkali
informasi pentingnya dalam hal
manusia
sebagai
mengungkapkan
digunakan jalan
perasaan
menyelesaikan
persoalan
untuk dan hidup
mereka (Nashori, 2008).
pengambilan
untuk
bekerja ke luar negeri 3. Bagi para Ilmuwan psikologi. Penelitian
Berdasarkan uraian di atas,
keputusan
wawasan
ini
menambah
terhadap
bidang
peneliti tertarik untuk melakukan
psikologi, khususnya psikologi
penelitian
sosial yang berkaitan dengan
pengambilan
lebih
lanjut
tentang
keputusan
untuk
pengambilan
keputusan
untuk
menjadi tenaga kerja Indonesia yang
menjadi tenaga kerja Indonesia
berasal dari kabupaten Ponorogo.
(TKI).
4. Bagi penelitian lain. Penelitian ini diharapkan peneliti
bermanfaat
lain
sebagai
bagi bahan
Greebreg dan Baron (Sarwono dan
Mainarno,
2009)
mendefinisikan
pengambilan
informasi dan referensi dalam
keputusan sebagai proses membuat
melakukan penelitian lebih lanjut.
pilihan di antara beberapa pilihan. Sweeney dan McFarlin (Sarwono dan Mainarno,2009) mendefinisikan
BAB II
pengambilan
TINJAUAN PUSTAKA
keputusan
sebagai
proses dalam mengefaluasi sesuatu A. Pengambilan Keputusan
atau lebih pilihan dengan tujuan
1. Pengertian Pengambilan
untuk meraih hasil terbaik yang di
Keputusan Setiap hari menurut Suharnan
harapkan.
Kinicki
(Sarwono
dan
(2005), orang terlibat di dalam
mendevinisikan
tindakan
keputusan
pengambilan
keputusan.
dan
Kreitner
Mainarno,2009) pengambilan
sebagai
proses
Mulai dari masalah-masalah yang
mengidentifikasi dan memilih solusi
sederhana sampai dengan masalah-
yang mengarah pada hasil yang di
masalah
inginkan.
yang
kompleks
dan
menuntut banyak pertimbangan serta
Menurut
mendalam. Aktivitas pengambilan
menyatakan
keputusan tersebut dapat dilakukan
individu
secara disadari atau tidak disadari. Di
masalah
samping dilakukan
memuaskan
orang dalam
Robbins bahwa
mencari yang
(2006)
kebnyakan pemecahan
lebih
bersifat
bukannya
optimal,
kaitannya dengan kehidupan sehari-
memasukkan bias dan prasangka
hari, pengambilan keputusan juga
kedalam
dilakukan
mengandalkan pada intuisi.
seperti
dalam psikologi,
bidang-bidang kedokteran,
proses
Menurut
keputusan
Suharnan
dan
(2005)
ekonomi, pendidikan, ilmu politik,
memaparkan definisi pengambilan
teknologi-rekayasa, manajemen, dan
keputusan
geografi. Halpern.
berikut, Pengambilan keputusan atau decision
seperti
making
pada
adalah
kutipan
proses
memilih atau menentukan berbagai
dari beberapa alternatif. Pengambilan
kemungkinan di antara situasi-situasi
keputusan dalam pengertian yang
yang
lebih
tidak
pasti.
Pengambilan
lengkap
mencakup
pula
keputusan terjadi di dalam situasi-
penerapan atau konseskuensi secara
situasi
nyata dari keputusan yang di ambil.
yang
meminta
seseorang
harus: a)
Membuat
prediksi
ke
2. Faktor-Faktor
yang
depan, b) Memilih salah satu di
Mempengaruhi
antara dua pilihan atau lebih, atau c)
Keputusan
Membuat
estimasi
mengenai
(perkiraaan)
frekuensi
berdasarkan
kejadian
bukti-bukti
yang
terbatas.
Pengambilan
Faktor-faktor mempengaruhi
yamg Pengambilan
Keputusan adalah Menurut Ridho, Verplanken, Holland dan Wilson
Pengambilan keputusan pada dasarnya
(Moordiningsih dan Faturochman,
berhubungan
dengan
2006) menjelaskan tentang Faktor-
masalah.
Menurut
faktor yang berpengaruh terhadap
pemecahan Robbins
(2006)
keputusan
terjadi
pengambilan sebagai
pengambilan
keputusan
individu
reaksi
dapat dibedakan menjadi dua faktor
terhadap masalah. Menurut Syamsi
utama yaitu faktor internal, yang
(2000)
keputusan
berasal dari dalam diri individu dan
memecahkan
faktor eksternal, yang berasal dari
Pengambilan
dimaksudkan
untuk
masalah yang sedang dihadapi.
luar individu.
Menurut Moordiningsih dan Faturochman
(2000)
berpendapat
a. Faktor
internal
kreativitas
meliputi individu,
bahwa pengambilan keputusan dalam
persepsi,nilai-nilai yang dimiliki
pemahaman luas, dapat di samakan
individu,
dalam pemecahan masalah (problem
kemampuan
solving).
permasalahan.
Pengambilan
dalam devinisi
keputusan
lebih sempit
di
motivasi
dan analisis
b. Faktor eksternal meliputi rentang
nyatakan sebagai kegiatan internal
waktu
(mental) dalam melakukan pilihan
keputusan,
dalam
membuat
informasi
dan
komunikasi
individu
saat
mengambil
keputusan,
seperti
peran pengaruh sosial maupun
e. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu
hasil
akhir
yang
di
inginkan.
peran kelompok. Menurut menyatakan
Hasan
(2002),
bahwa
dalam
3. Proses Pengambilan Keputusan Proses
pengambilan
pengambilan keputusan ada beberapa
keputusan Menurut Kotler (2005),
faktor yang mempengaruhi antara
menyebutkan model lima langkah
lain :
dalam proses pengambilan keputusan
a. Masalah, yaitu apa yang menjadi
a. Pengenalan
penghalang
untuk
tercapainya
suatu tujuan yang merupakan penyimpangan dari apa yang
Masalah.
Proses
memilih saat individu mengenali adanya masalah atau kebutuhan b. Pencarian
Informasi.
Individu
diharapkan, direncanakan, atau
yang sudah terbangkitkan akan
dikehendaki
memiliki
dan
harus
diselesaikan
keadaan
untuk
mencari informasi lebih banyak.
b. Posisi atau kedudukan, yaitu suatu
keinginan
atau
tempat
Individu
akan
memasuki
pencarian informasi aktif yaitu:
seseorang dalam tingkatan suatu
mencari
organisasi
menelepon
teman
atau
mengunjungi
tempat
yang
c. Situasi, yaitu keseluruhan faktorfaktor
dalam
keadaan
yang
berkaitan satu sama lain. Dan yang
secara
bersama-sama
bahan
bacaan,
berhubungan dengan masalah c. Evaluasi Dalam
Berbagai tahap
Alternatif.
ini
memancarkan pengaruh terhadap
mempertimbangkan
apa yang akan diperbuat
alternatif yang di dapat.
d. Kondisi, yaitu keseluruhan dari faktor-faktor
segala
d. Keputusan Memilih. Dalam tahap
secara
ini, individu memilih alternatif
bersama-sama menemukan gaya
yang cocok atau pantas untuk
gerak,
didapat ataupun dipakai
gaya
yang
individu
berbuat
kemampuan seseorang
atau
e. Perilaku
Setelah
Setelah
Memilih.
memilih
a. Pengambilan
keputusan
dan
berdasarkan intuisi. Keputusan
mendapatkan alternatif, individu
berdasarkan intuisi atau perasaan
akan merasakan tingkat kepuasan
bersifat
atau ketidakpuasan.
terkena sugesti, pengaruh luar,
Penjelasan
di
atas
dapat
yang
proses
faktor
pengambil
dilakukan
oleh
keputusan
dalam
lain
diambil
diperlukan
tingkat
dan
lainnya.
Pengambilan keputusan intuitif itu
dengan
mudah
(preferences), kejiwaan
menentukan pilihan mana yang akan sesuai
ini
rasa suka yang satu dari pada
disimpulkan bahwa ada beberapa yang
subjektif
kadang-kadang untuk
sangat
menghadapi
kesukaran dan kerumitan masalah.
masalah yang sangat peka pada
Bahwa di dalam proses pengambilan
perasaan.
keputusan seseorang di tuntut untuk
b. Pengambilan
keputusan
brsikap bijaksana sehingga alternatif
berdasarkan rasional atau logika.
pilihan yang ada dapat di pilih
Keputusan rasional
dengan tepat.
berkaitan dengan pertimbangan
4. Dasar Pengambilan Keputusan
dari segi daya guna. Masalah-
Dasar pengambilan keputusan tindakan
tergantung
dari
jenis
masalah merupakan
yang
banyak
dihadapi
masalah-masalah
permasalahan yang dihadapi dan
yang
individu yang membuat keputusan.
rasional. Keputusan yang dibuat
Pada situasi tertentu keputusan dapat
berdasarkan pada pertimbangan
dipecahkan
yang rasional itu lebih objektif.
dengan menggunakan
intuisi, namun dalam situasi yang lain
keputusan
lebih
didasarkan
dengan
jelasnya
dasar
tepat
rasio.
berikut:
dapat
keputusan
berdasarkan fakta. Istilah fakta
Lebih
ini perlu dikaitkan dengan istilah
pengambilan
diketahui
c. Pengambilan
pemecahan
jika
keputusan menurut Terry (Pratiwi, 2008)
memerlukan
sebagai
data dan informasi. d. Pengambilan berdasarkan
keputusan pengalaman.
Pengalaman adalah guru yang
baik
dalam
proses
melalui
(Suharnan, 2005). Dengan demikian,
yang
pendekatan normatif akan mengacu
dilakukan akan diketahui baik
pada prinsip-prinsip keputusan yang
atau
seharusnya dibuat menurut pikiran
kehidupan.
Tindakan
merugikan
bila
sudah
memiliki pengalaman. e. Pengambilan
logis
(ideal).
Sementara
itu,
keputusan
pendekatan deskriptif akan mengacu
wewenang.
pada kenyataan-kenyataan keputusan
Bagaimana posisi dan kedudukan
yang telah dibuat oleh kebanyakan
dalam pengambilan keputusan
orang (realitas-empiris).
berdasarkan
melalui tindakan yang dilakukan. Berdasarkan
diatas
2005) pengambilan keputusan juga
bahwa
dapat dipelajari dari sudut tingkat
dapat
resiko yang menyertainya. Sebagian
berdasarkan
keputusan yang dibuat seseorang
rasional atau logika, pengalaman,
dalam keadaan yang sedikit atau
fakta, wewenang, dan intuisi.
tanpa
dapat
uraian
Menurut Hastjarjo (Suharnan,
disimpulkan
pengambilan dilakukan
keputusan dengan
Keputusan-keputusan
resiko
(riskless
choice).
yang
Sementara itu sebagian keputusan
diambil oleh individu dapat dipahami
yang lain harus dibuat dalam suasana
melalui dua pendekatan pokok, yaitu
yang
pendekatan normatif dan pendekatan
choice).
deskriptif
(Suharnan,
2005).
normatif
menitik
Pendekatan
beratkan pada apa yang seharusnya
mengandung
resiko
(risky
B. Tenaga Kerja Indonesia 1. Pengertian
dilakukan oleh pembuat keputusan
Indonesia
sehingga diperoleh suatu keputusan
Tenaga
Tenaga
kerja
Kerja
didefinisikan
yang rasional. Pendekatan deskriptif
sebagai penduduk dalam usia kerja.
menekankan pada apa saja yang telah
Pengertian lain dari tenaga kerja
dilakukan
membuat
(menpower) adalah penduduk dalam
melihat apakah
usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau
orang
keputusan tanpa keputusan rasional
yang atau
yang
dihasilkan tidak
itu
jumlah penduduk seluruh penduduk
rasional
dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika
seringkali
ada
Wanita (TKW).
permintaan
mereka
dan
terhadap
jika
berpartisipasi
tenaga
mereka
dalam
mau
aktivitas
menurut
kerja
Besar
Bahasa
Kamus
Kerja
kerja Indonesia Tenaga
tenaga
Tenaga
2. Alasan-alasan menjadi tenaga
tersebut (Mulyadi, 2003). Pengertian
disebut
kerja
Indonesia
biasanya mempunyai alasan-alasan tertentu
yang
menyebabkan
Indonesia adalah orang yang bekerja
meninggalkan kampung halaman dan
atau
seterusnya memilih tempat-tempat
orang
yang
mengerjakan
sesuatu. Pengertian lain dari tenaga
yang
kerja adalah orang yang mampu
keinginan yang kurang atau tidak
melakukan pekerjaan, baik di dalam
dapat terpenuhi kalau sekiranya tetap
maupun di luar hubungan kerja.
bertahan di tempat asal.
Tenaga kerja Indonesia (TKI)
dianggap
dapat
memenuhi
Menurut Arif (1999), hasil
adalah sebutan bagi warga negara
penelitian
Indonesia yang bekerja di luar negeri
migran paling utama meninggalkan
dalam hubungan kerja untuk jangka
negera asal adalah karena faktor
waktu tertentu dengan menerima
ekonomi,
upah.
Namun
demikian,
istilah
sukarnya mendapat pekerjaan, serta
tenaga
kerja
Indonesia
(TKI)
wujudnya
seringkali pekerja
dikonotasikan kasar.
seringkali
TKI
disebut
dengan
perempuan
Tenaga
Kerja
Wanita (TKW).
menunjukkan
terutama
alasan
disebabkan
keinginan
mendapatkan
untuk
penghasilan
lebih
tinggi. Sebagian kecil saja migran meninggalkan
kampung
halaman
dengan alasan mengikuti keluarga.
Dari uraian di atas disimpulkan
Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan
bahwa tenaga kerja Indonesia (TKI)
yang memberi alasan karena ingin
adalah warga negara Indonesia yang
mencari pengalaman.
masih dalam usia kerja (15-64 tahun) yang
bekerja
Sedangkan
di TKI
luar
negeri.
perempuan
Waridin (2002) dan Susilowati (1998) mengemukakan hasil studinya tentang
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi migrasi TKI ke luar
negeri, di antaranya adalah: faktor
tinggi saat ini, karena keberhasilan
sosial, ekonomi, dan politik. Para
teman, saudara, tetangga merupakan
TKI
dan
faktor-faktor yang utama mendorong
relatif
tinggi
TKI bekerja di luar negeri. Ketika
tidak
menetap
yang
berusia
berpendidikan cenderung
untuk
muda
ditanya
apakah
para
TKI
tahu
secara permanen. Sedangkan faktor
tentang kondisi kerja yang akan
lain yang diduga mempengaruhi niat
mereka hadapi di luar negeri, separuh
migrasi responden dalam bekerja di
lebih menjawab tahu. Hal demikian
luar negeri secara statistik tidak
dapat diartikan bahwa sekalipun
dapat
mereka
menjelaskan
bagaimana
tahu
kemungkinan-
fenomena dari niat TKI responden
kemungkinan terburuk yang akan
untuk bekerja dan menetap di luar
mereka hadapi di luar negeri, mereka
negeri.
akan tetap berangkat (Syafaat, 2003).
Gunatilake
(Arif,
1999)
Perjalanan
untuk
menjadi
membuat kesimpulan bahwa banyak
tenaga kerja Indonesia tidak selancar
penduduk di negara berkembang
yang
bekerja
di
mencari uang para
kurang
atau
negara maju tidak
karena
memperoleh
diharapkan.
bersusah
payah
Demi
untuk
TKI berani
sampai
nyawa
peluang ekonomi yang layak di
sebagai taruhan hanya untuk bekerja
negara
menjadi tenaga kerja Indonesia. Dari
asalnya.
Apalagi
kalau
sekiranya tingkat pendidikan mereka
tahun
ke
tahun
masih
rendah, akan lebih sukar baginya
kekerasan yang dialamai TKI. Tidak
untuk bersaing di pasaran tenaga
hanya
kerja.
keberadaan TKI yang mayoritas
memberikan
banyak
devisa,
berasal dari pedesaan juga turut 3. Pengambilan keputusan untuk menjadi
Tenaga
mendorong perekonomian di desa.
Kerja
Indonesia Animo untuk menjadi TKI yang bekerja di luar negeri sudah
C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan penjelasan
tinjauan
pusataka,
pertanyaan
penelitian
sebagai
berikut: 1.
oleh penduduk Indonesia usia kerja (15-64 tahun).
Bagaimanakah
proses
pengambilan keputusan untuk menjadi TKI?
C. Informan Penelitian Salah satu
yang dilakukan
peneliti sebelum mengumpulkan data adalah
menentukan
Informan
Informan
penalitian
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
adalah individu yang ikut serta dalam penelitian
Gejala penelitian yang dibahas penelitian
Pengambilan
mana
dikumpulkan.
A. Gejala Penelitian
pada
dari
ini
keputusan
adalah untuk
data
Sarantakos
(Poerwandari, 1998) menjelasakan prosedur pengambilan subyek dalam penelitian
kualitatif
mempunyai
menjadi Tenaga Kerja Indonesia (
karakter yaitu: 1. Tidak diarahkan
TKI )
pada jumlah sampel yang besar melainkan pada kasus-kasus tipikal
B. Definisi Operasional
sesuai dengan masalah penelitian, 2.
Definisi pada penelitian ini adalah
Tidak ditentukan secara kaku sejak
pengambilan
untuk
awal, tetapi dapat berubah baik
menjadi Tenaga Kerja Indonesia
dalam hal jumlah atau karakteristik
(TKI).
sampel sesuai dengan pemahaman
Pengambilan keputusan TKI adalah
kontekstual yang berkembang dalam
suatu proses untuk menyelesaikan
penelitian, 3. Tidak diarahkan pada
suatu permasalahan dengan cara
perwakilan (dalam arti jumlah atau
bertindak dengan memilih salah satu
peristiwa acak)
dari berbagai alternatif yang ada
kecocokan konteks.
untuk mencapai tujuan yang telah di
Teknik
tentukan
keputusan
yaitu
melainkan pada
pengambilan
subjek
menghasilkan
dalam penelitian ini dilakukan secara
keputusan yang baik yang dapat di
purposive oleh peneliti, yaitu para
gunakan untuk mengatasi masalah
subjek dipilih dengan cermat dan
sesuai dengan desain penelitian ini. Sementara untuk jumlah subjek yang
D. Metode Dan Alat Pengumpulan
akan di teliti dalam penelitian ini
Data
belum dirumuskan oleh peneliti. Hal ini
disebabkan
karena
Metode
pengumpulan
data
sebuah
dalam penelitian ini, Digunakan
penelitian kualitatif berprinsip pada
metode interview dan observasi. Dua
memperoleh
metode
dan
mengumpulkan
ini
di
informasi sampai pada titik jenuh,
melengkapi
yaitu ketika tidak lagi diperoleh
metode:
informasi yang baru (Santoso dan
1. Wawancara
padukan
untuk
keterbatasan
tiap
Royanto, 2009).
Teknik
Karakteristik informan yang akan di
penelitian ini adalah wawancara
teliti adalah:
terbuka yaitu peneliti melakukan
a. Berasal dari Kabupaten Ponorogo
wawancara
b. Pernah menjadi TKI lebih dari 2
informan
kali ( minimal kerja 4 tahun) Alasan pemilihan Informan
wawancara
dalam
langsung dengan
dengan
mengajukan
beberapa pertanyaan yang telah disiapkan. Adapun garis besar
dengan karakteristik tersebut adalah
pertanyaan
mengenai
untuk
proses
pengambilan
keputusan
untuk
berdasarkan
mengetahui
pengambilan menjadi
keputusan
Tenaga
Kerja
teori
Indonesi
(2005)
yaitu
(TKI). Pemilihan Informan menjadi
dalam
peroses
TKI lebih dari 2 kali kerja minimal
keputusan.
dari
Kotler
langkah-langkah pengambilan
selama 4 tahun, karena selama waktu 4
tahun
dianggap
mempunyai
TKI
pengalaman
sudah banyak
dalam menghadapai semua masalah maupun untuk Informan
pengambilan
keputusan
menyelesaikan
masalah.
yang
berjumlah 6 orang.
akan
E. Analisis Data
diteliti
Menurut Muslimin (2002) data merupakan proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya
ke
dalam satu pola, kategori dan satuan uraian
dasar
sehingga
dapat
ditentukan
tema
dan
dapat
persiapan penelitian meliputi:
dirumuskan hipotesis kerja seperti 1. Orientasi kancah
apa yang disampaikan oleh data. –
Langkah
langkah
yang
ditempuh peneliti dalam analisis data pada
penelitian
ini
pengorganisasian
adalah
data
1)
berupa
membuat karateristik informan, 2) membuat
cheklist
dalam
bentuk
screeaning untuk mendapatkan data awal, 3) membuat guide interview, 4) membuat verbatim, 5) mengkoding hasil interview.
peneliti, kemudian akan dibahas deskripsi
menghubungkan
peneliti
melakukan
lapangan orientasi
survey
tepatnya awal
atau
ke
melakukan peninjauan
lapangan sebelum penelitian, agar dapat menghasilkan data tentang tenaga kerja Indonesia yang berasal dari kabupaten Ponorogo. . Populasi pada penelitian ini adalah tenaga kerja Indonesia yang berasal Desa
Data yang telah dianalisa oleh
secara
Sebelum memulai penelitian,
dengan
teori
yang
digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori mengenai pengambilan keputusan.
Gupolo,
Kecamatan
Babadan,
Ponorogo.
Penentuan
Kabupaten
lokasi dan setting ini didasarkan pada pertimbangan
dimana
terdapat
banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri dan menurut informasi dari berbagai orang teman dan tetangga yang di dekat rumahnya. Orientasi lapangan
BAB IV
pada
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
tenaga
kerja
Indonesia
dilakukan dengan mencari individu yang sudah pernah menjadi Tenaga Kerja4rerereeer Indonesia ( TKI )
A. Persiapan Penelitian
lebih dari 2 kali (minimal kerja 4 Peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang
penelitian dilaksanakan.
diperlukan
sebelum Adapun
untuk
penelitian tahapan
tahun). Penelitian ini dilakukan di Desa Gupolo,Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.
2. Persiapan
Alat
Pengumpul
melaksanakan
penelitian
pengumpulan
Data Rincian tahap persiapan alat
selanjutnya
dan
data.
Tahap
merupakan
tahap
pengumpul data dalam penelitian ini
pendekatan terhadap informan yang
adalah
dianggap
menyusun
pedoman
sesuai
dan
memenuhi
wawancara dan pedoman observasi,
karakteristik yang telah ditentukan
penjelasannya sebagai berikut :
sebelumnya. Penelitian dilaksanakan
a. Menyusun pedoman wawancara
pada bulan Januari 2012 (selama dua
Pedoman tersebut
berisi
wawancara beberapa
daftar
minggu) dengan informan penelitian adalah
tenaga
Indonesia
subjek.
Penelitian
pertanyaan yang harus dijawab oleh
berjumlah
informan.
dilakukan dengan cara mengadakan
Dalam
menyususn
6
kerja
pedoman ini, peneliti mengacu pada
wawancara
langsung
terhadap
gejala atau fenomena yang akan
informan
penelitian.
Sebelum
diungkap dan didasarkan pada tujuan
wawancara
dan pertanyaan penelitian. Sasaran
berkenalan
wawancara adalah individu tenaga
menyampaikan maksud serta tujuan
kerja Indonesia yang berasal dari
melakukan
kabupaten Ponorogo dan pernah
informan
menjadi TKI lebih dari 2 kali (
katerbukaan sehingga jawaban yang
minimal kerja 4 tahun ).
diberikan adalah jawaban yang jujur,
dilakukan terlebih
dahulu
penelitian untuk
peneliti dan
kepada
menciptakan
apa adanya, dan tanpa ada yang B. Pengumpulan data
disembunyikan. Selama wawancara
Pada tahap ini akan dijelaskan
berlangsung
semua
percakapan
langkah-langkah pengumpulan data,
antara
langkah-langkah tersebut meliputi
direkam dengan menggunakan HP
dua hal yaitu penentuan informan
Nokia E63 untuk mendapatkan data
penelitian dan penentuan jadwal
wawancara sama persis dengan yang
penelitian.
penentuan
diucapkan narasumber, serta agar
informan penelitian telah dilakukan
data atau informasi yang didapat
oleh
pada saat wawancara tidak hilang.
Langkah
peneliti
sebelum
peneliti
peneliti
dengan
informan
Peneliti
melakukan
wawancara
dengan informan di rumah informan.
wujudnya
keinginan
mendapatkan
untuk
penghasilan
lebih
tinggi. Sebagian kecil saja migran meninggalkan
E. Pembahasan
kampung
halaman
Berdasarkan hasil wawancara,
dengan alasan mengikuti keluarga.
obsevasi dan analisis data pada
Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan
penelitian ini dapat diketahui hasil
yang memberi alasan karena ingin
secara keseluruhan bahwa proses
mencari pengalaman.
pengambilan
keputusan
dalam
memilih untuk menjadi TKI di dasari alasan,kelebihan
dan
BAB V
kekurangan
PENUTUP
yang di rasakan oleh TKI.Meskipun banyaknya kasus yang menimpa tentang
TKI hal
mempengaruhi menentukan
tersebut
informan pekerjaan
tidak
tenaga
kerja
Berdasarkan
hasil
interview
dalam
dan observasi dalam penelitian yang
untuk
dilakukan,
menjadi TKI. Menjadi
A. Kesimpulan
Indonesia
maka
ditarik
kesimpulan
bahwa
proses
pengambilan
keputusan
untuk
(TKI) merupakan salah satu profesi
menjadi TKI yaitu:
yang banyak diminati oleh sebagaian
Kebutuhan
penduduk Indonesia. Alasan utama
dapat
biaya
anak
sekolah, membangun rumah dan
mayoritas masyarakat ingin menjadi TKI karena faktor ekonomi, yaitu lapangan kerja yang kurang, ingin mencari uang dan ingin menjadi TKI
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari adalah yang membuat keputusan untuk menjadi TKI. Tidak
sukses. Menurut Arif (1999), hasil penelitian
menunjukkan
alasan
migran paling utama meninggalkan negera asal adalah karena faktor ekonomi,
terutama
hanya sekali saja berangkat menjadi TKI
bahkan
lebih
dari
dua
kali.dengan alasan kurang terpenuhi
disebabkan
sukarnya mendapat pekerjaan, serta
keinginan yang di dapat seperti
membangun
rumah,biaya
anak
sekolah dan kebutuhan hidup sehari-
3. Bagi para Ilmuwan psikologi. Penelitian
ini
wawasan hari.
Hingga
akhirnya
kepuasan
untuk menjadi TKI di dapatkan atau di rasakan dengan cara berulang kali
menambah
terhadap
bidang
psikologi, khususnya psikologi sosial
yang
berkaitan
pengambilan keputusan untuk menjadi tenaga kerja Indonesia
berangkat untuk menjadi TKI.
(TKI). 4. Bagi penelitian lain. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
B. Saran 1. Bagi
Pemerintah,
pemerintah menangani kerja
bagi
yang
kususnya
langsung
Indonesia
memperhatikan
tenaga
agar
lebih
nasib
para
peneliti
lain
sebagai
bahan
informasi dan referensi dalam melakukan
penelitian
lebih
lanjut.
tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri agar terjamin
hak
DAFTAR PUSTAKA
dan
keselamatannya dan juga lebih memberikan lapangan kerja yang banyak
di
Indonesia
supaya
menjadi TKI bukan suatu pilihan utama dalam mencari pekerjaan. 2. Bagi
para
Tenaga
Kerja
Indonesia (TKI). Penelitian ini memberikan
informasi
pentingnya dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi berbagai permasalahan terutama dalam hal bekerja untuk menjadi TKI.
Andriani, Deasy. 2008. Early Learning & Schooling : Memillih Sekolah Buat Si Kecil. Yogyakarta: Kanisius. Arif, M. (Editor). (1999). Globalisasi dan migrasi antar negara. Bandung: Penerbit Alumni. Atmosudirjo,Prajudi.1995.pengambil an keputusan.Jakarta:Ghalia Indonesia Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).SBY:
Pertimbangan 2 juta TKI di Malaysia.www.bnp2tki.go.id Bastaman, H.D. 2001. Logoterapi (Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna) .Jakarta: Raja Grafindo Persada. Casson, Herbert. N. 2008. Pengambilan Keputusan Yang Efektif : Mengambil Keputusan Bijak Dan Bagaimana Menjalankannya. Yogyakarta. Hanggar Kreator Cresswell, J. W. 2010. Riset Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dam Mixed. Jogjakarta: Pustaka Belajar Darwin. (Editor). (2005). Bagai telur di ujung tanduk, mobilitas lintas batas dan eksploitasi seksual di kawasan asia tenggara dan sekitarnya. Yogyakarta : Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan. Eny Purwandari. 2007. “Orientasi Nilai-Nilai Hidup: Proses Pengambilan Keputusan Berhenti Mengkonsumsi Napza”. Jurnal Psikologi Humaniora. Vol. 8, No. 2, 2007: 148-165 Hardingham, Alisson. 2010. Mengambil Keputusan Yang Tepat. Surabaya: Liris Hasan, M.I. 2002. Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Juni. (Februari, 2005). Fenomena tenaga kerja Indonesia. Artikel, dari www.ppiindia.da.ru. Diakses tanggal 10 September 2010. Kotler, Philp. 2005. Manejemen Pemasaran ; Sudut Pandang Asia. Klaten : Indeks Mansyur, A.Y., Lukman. 2005. ”Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Ditinjau dari Motivasi Kerja dan Tingkat Pendidikan”. Jurnal Intelektual. 3, (1), 71-83. Manullang. 1994. Pedoman Praktis Pengambilan Keputusan. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta. Moleong, L. S. (2007). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moordiningsih dan Faturochman. 2006. “Proses Pengambilan Keputusan Dokter”. Jurnal Psikologi. 33, (2), 79-93. Mulyadi. (2003). Ekonomi sumber daya manusia dalam prespektif pembangunan. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. Muslan. (2006). Ketidakpatuhan TKI sebuah efek deskriminasi hukum. Laporan penelitian. Malang : UMM Press. Muslimin. 2002. Metode Bidang Penelitian Sosial. Telkom: UMM Press Nashori, Fuad. 2008. Psikologi Sosial Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Pemerintah Kabupaten ponorogo (2010). Penduduk dan tenaga kerja. Diakses dari www.ponorogo.go.id, pada tanggal 22 febuari 2011. Poerwandari,E.Kristi(1998) .Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi.Jakarta: LPSP3 fakultas psikologi Universitas Indonesia. Ridha, Akrim. 2003. Cara Cerdas Mengambil Keputusan, Bandung. Syaamil Cipta Media. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Indonesia: PT Indeks. Santoso, A, Guritnaningsih. & Royanto, M, R, Lucia. 2009. Teknik Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif. Jakarta: LPSP3 UI Sarwono,Sarlito.W dan Meinarno, Eko A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika Siagian, S.P. 1990. Teori Dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta : Haji Masagung Suharnan, 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya. Srikandi Syafa’at, R. (2003). Dagang manusia. Yogyakarta Pustaka: Jogja Mandiri Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Tampubolon, P. M. 2004. Perilaku Keorganisasian, Jakarta. Ghalia Indonesia Waridin. (2002). Beberapa faktor yang mempengaruhi migrasi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke kuar negeri, Jurnal Ekonomi Pembangunan (JEP) Vol.3 No.2 Desember 2002