PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PRAKTIK LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN NYAI AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Dheska Arthyka Palifiana
ABSTRAK Latar Belakang: Motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa. Setelah mahasiswa dinyatakan lulus dalam pembelajaran dikelas, maka mahasiswa di haruskan untuk mengikuti ujian praktik di laboratorium. Praktik laboratorium merupakan bentuk pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk belajar menerapkan materi yang sudah di dapatkan di perkuliahan. Hasil belajar yang diharapkan biasanya disebut dengan prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Metodologi Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Untuk pengujian hipotesis yang telah diajukan, dilakukan dengan analisa regresi linier berganda yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan. Hasil dan Kesimpulan: Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa : (1). Ha diterima karena p value 0,000 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan), (2). Ha diterima karena p value 0,000 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan), (3). Ha diterima karena p value 0,000 yang artinya Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan). Kata Kunci: Motivasi belajar, keterampilan praktik laboratorium, prestasi belajar
PENDAHULUAN Latar Belakang. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru
maupun luar siswa untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Hasil belajar yang diharapkan biasanya disebut dengan prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan
atau
keterampilan
yang
Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Prodi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan
Nyai
Ahmad
Dahlan
pada
15
mahasiswa semester 3 yang berjumlah 15 orang melalui data sekunder didapatkan hasil prestasi belajar mahasiswa dilihat melalui nilai akademik dan nilai ujian laboratorium yang rata-rata kurang
dikembangkan melalui mata
23
memuaskan, penulis mengidentifikasi beberapa
diperoleh sebelumnya dengan cara demonstrasi,
faktor yang menyebabkan prestasi belajar kurang
redemonstrasi atau simulasi, baik secara mandiri atau
kelompok.
Pembelajaran
laboratorium
bagus adalah karena pertama karena pengaruh
merupakan bentuk pembelajaran yang digunakan
motivasi belajar yang dapat dilihat dari presensi
untuk
mahasiswa yang kurang dari 60 % kehadiran dan
kemampuan keterampilan praktik yang dalam
juga nilai pretest dan posttest yang kurang
pelaksanaannya membutuhkan sarana prasarana
memuaskan sedangkan faktor kedua adalah nilai
yang digunakan demi kelancaran pembelajaran
dari keterampilan praktik laboratorium yang rata-
laboratorium tersebut. Unsur utama adalah adanya
rata kurang memuaskan
tempat/ruang yang digunakan untuk pembelajaran
Tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah
tersebut, kemudian beberapa peralatan/alat bantu/
untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan
alat peraga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis
keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi
keterampilan yang akan diajarkan. Prestasi belajar
belajar asuhan kebidanan II (persalinan) mahasiswa
dinyatakan dalam skor hasil tes atau angka yang
akademi kebidanan nyai ahmad dahlan yogyakarta.
diberikan dosen berdasarkan pengamatannya saja
Kajian Teori. Motivasi menurut Robbins dan
atau keduanya yaitu hasil tes serta pengamatan
Judge (2007) adalah proses yang menjelaskan
dosen pada waktu peserta didik melakukan diskusi
intensitas, arah dan ketekunan usaha
kelompok. Mata kuliah asuhan kebidanan II
untuk
membelajarkan
secara
mencapai suatu tujuan. Motivasi sebagai proses
(persalinan)
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap
mahasiswa untuk memberikan Asuhan Kebidanan
seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan,
manajemen kebidanan didasari konsep-konsep,
motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan
sikap dan keterampilan serta hasil evidence based
(driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang
dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan,
alami untuk memuaskan dan mempertahankan
beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan,
kehidupan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
proses
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan,
dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin
asuhan pada setiap kala persalinan, deteksi dini
kelangsungan dan memberikan arah kegiatan
komplikasi persalinan dan cara penanganannya,
belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
askeb pada bayi segera setelah lahir, cara
Dalam
pendokumentasian asuhan masa persalinan
kegiatan
belajar,
motivasi
sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
memberikan
bersama-sama
adaptasi
psikologi
1.
prestasi
praktek adalah proses belajar mengajar yang
(persalinan).
diberikan dilaboratorium, bengkel kerja, sehingga
pengalaman pengetahuan
memungkinkan
belajar dan
2.
mendapatkan
kongkrit,
menguji
coba
keterampilan
yang
sudah
persalinan,
Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap
melakukan aktivitas belajar. Pengalaman belajar
didik
dalam
kepada
Hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin
peserta
kemampuan
Terdapat
belajar
asuhan
pengaruh
kebidanan
antara
II
keterampilan
praktik laboratorium terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan).
24
3.
Terdapat pengaruh motivasi belajar dan
terlebih dahulu yaitu uji homogenitas, linieritas,
keterampilan praktik laboratorium terhadap
dan
prestasi
Kolmogorov-Smirnov
belajar
asuhan
kebidanan
II
multikolinieritas
dengan
menggunakan
(persalinan).
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta Program Studi
a. Analisis Data Motivasi Belajar
Diploma III Kebidanan yang beralamat di Jalan
Hasil analisis deskriptif data variabel motivasi
Wates Km 9,5 Plawonan Argomulyo Sedayu
belajar diperoleh skor terendah adalah 100,00 dan
Bantul Yogyakarta dan dilakukan pada bulan
skor tertinggi adalah 175,00. Hasil analisis
Desember tahun 2012.
statistik deskriptif diperoleh rerata (M) = 135,50;
Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini
Simpangan Baku (SB) = 18,55; Median (Me) =
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
134,00; dan Modus (Mo) = 136,00. Data
pendekatan cross sectional.
selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan
Teknik Pengambilan sampel. Teknik
dasar pada nilai mean dan standar deviasi ideal.
sampling yang digunakan dalam penelitian ini
Data motivasi belajar dikategorikan menjadi tiga
adalah total sampling atau seluruh mahasiswa
kategori
semester III prodi D III Kebidanan Akbid Nyai
tersebut digunakan sebagai dasar pengkategorian
yang diberikan adalah jenis kuesioner yang sudah
data. Hasil kategorisasi data motivasi belajar
tertutup.
dapat dilihat pada tabel berikut:
Ketrampilan dasar praktik laboratorium Asuhan Kebidanan II (persalinan) data dikumpulkan berdasarkan
lembar
observasi
rendah.
sebesar 29,33. Nilai mean dan standar deviasi
yang dikumpulkan dengan kuesioner. Kuesioner
bersifat
dan
ideal sebesar 132 dan nilai standar deviasi ideal
menggunakan data primer yaitu motivasi belajar
yang
sedang
butir pernyataan, sehingga diperoleh nilai mean
Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini
jawaban
tinggi,
Kuesioner variabel motivasi belajar terdiri dari 44
Ahmad Dahlan yang berjumlah 30 mahasiswa.
disediakan
yaitu
penilaian
ketrampilan yang telah ditentukan, sedangkan
Interval Score
Kategori
F
(%)
x ≥ 161,33
Tinggi
5
16,7
102,67<x<161,3
Sedang
22
73,3
Rendah
3
10,0
30
100,0
3
pengumpulan data untuk hasil prestasi belajar mahasiswa didapat dari hasil tes mata kuliah
x < 102,67
asuhan kebidanan II (persalinan) dan juga hasil
Total
penilaian dari keterampilan praktik laboratorium
Tabel I: Kategorisasi data Motivasi belajar Berdasarkan tabel di atas diketahui
Asuhan Kebidanan II (persalinan) yang
sebesar 16,7% responden mempunyai motivasi
digunakan adalah uji analisis regresi linier
belajar dalam kategori tinggi, sebesar 73,3%
sederhana dan berganda. Sebelum dilakukan
responden mempunyai motivasi belajar dalam
pengujian
kategori sedang. Sebanyak 10%
Analisa
Data.
hipotesis
Uji
dilakukan
hipotesis
uji
persyarat
25
responden
mempunyai motivasi belajar rendah b. Analisis Data laboratorium Hasil
kategori sedang. Sebanyak 43,3% responden
Keterampilan
mempunyai keterampilan praktik kategori rendah.
Praktik
c.
analisis
deskriptif
data
Hasil Analisis Data Prestasi Belajar
variabel
Hasil
analisis
deskriptif
data
variabel
keterampilan praktik laboratorium diperoleh skor
prestasi belajar diperoleh skor terendah adalah
terendah adalah 16,00 dan skor tertinggi adalah
1,30 dan skor tertinggi adalah 3,10. Hasil analisis
28,00. Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh
statistik deskriptif diperoleh rerata (M) = 2,34;
rerata (M) = 23,40; Simpangan Baku (SB) = 3,77;
Simpangan Baku (SB) = 0,49; Median (Me) =
Median (Me) = 25,00; dan Modus (Mo) = 26,00.
2,48; dan Modus (Mo) = 2,80.
Selanjutnya data kterampilan praktik laboratorium
Data
prestasi
belajar
selanjutnya
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu baik,
dikategorikan berdasarkan kriteria akademik IP
cukup dan kurang.
mahasiswa
Data keterampilan praktik laboratorium diperoleh
dari
keterampilan. Variabel
lembar Penilaian
Koefi sien regres i 0,387 42
Konstanta
observasi
menjadi
kurang
memuaskan,
memuaskan, sangat memuaskan dan dengan
penilaian
pujian. Hasil kategorisasi data prestasi belajar
didasarkan
pada
dapat dilihat pada tabel berikut:
P
Ket
r(x1,y)
0,773
0,000
5
Interval Score
Signifika n
Motivasi Belajar keterampilan dasar dengan skor tertinggi sebesar
0
0,0
2,76 – 3,50
Sangat Memuaskan
9
30,0
2,00 – 2,75
Memuaskan
15
50,0
< 2,00
Kurang memuaskan
6
20,0
30
100,0
Tabel 3: Kategorisasi data prestasi belajar Berdasarkan
2
6,7
24,67 < x <
Cukup
15
50,0
Kurang
13
43,3
30
100,0
diketahui
kategori memuaskan. Sebanyak 20% mempunyai
laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut:
Baik
atas
responden mempunyai prestasi belajar dalam
data. Hasil kategorisasi data keterampilan praktik
x ≥ 27,33
di
dalam kategori sangat memuaskan, sebesar 50%
tersebut digunakan sebagai dasar pengkategorian
(%)
tabel
sebesar 30% responden mempunyai prestasi belajar
ideal sebesar 1,33. Nilai mean dan standar deviasi
F
(%)
Dengan Pujian
mean ideal sebesar 26 dan nilai standar deviasi
Kategori
F
3,51 – 4,00
Total
30 dan skor terendah 22 sehingga diperoleh nilai
Interval Score
Kategori
prestasi belajar kurang memuaskan. Uji Hipotesis Hasil Analisis Data Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
27,33 x < 24,67 Total
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka
persamaan
regresi
sebagai
berikut:
Tabel 2: Kategorisasi data keterampilan praktik
Y = -0,367 + 0,020 X1
laboratorium Berdasarkan
didapatkan
Berdasarkan persamaan tersebut di atas maka tabel
di
atas
diketahui
dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai X1 sama
sebesar 6,7% responden mempunyai keterampilan
dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar -0,367.
praktik laboratorium dalam kategori tinggi, sebesar 50% responden mempunyai keterampilan dalam
26
Jika nilai X1 naik sebesar satu satuan, maka nilai Y
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka
akan naik sebesar 0,020 satuan.
didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Hasil analisis regresi sederhana untuk menguji pengaruh
terhadap
Berdasarkan persamaan tersebut di atas maka
prestasi belajar diperoleh r(x1.y) hitung sebesar 0,773
dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai X1 dan
dengan signifikansi 0,000. Oleh karena nilai
X2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar -
signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), maka dapat
0,819. Jika nilai X1 naik sebesar satu satuan dan X2
dinyatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh
dalam keadaan konstan, maka nilai Y akan naik
singnifikan dengan prestasi belajar
sebesar 0,012 satuan. Jika nilai X2 naik sebesar satu
Hasil Analisis Data Keterampilan Praktik Laboratorium Terhadap Prestasi Belajar
satuan dan X1 dalam keadaan konstan, maka nilai Y
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut,
Hasil analisis regresi berganda untuk menguji
maka
variabel
didapatkan
motivasi
belajar
Y = -0,819 + 0,012 X1 + 0,069 X2
persamaan
regresi
akan naik sebesar 0,069 satuan.
sebagai
pengaruh simultan variabel motivasi belajar dan
berikut:
keterampilan praktik laboratorium terhadap prestasi
Y = -0,055 + 0,104 X2
belajar diperoleh F hitung sebesar 47,207 dengan
Berdasarkan persamaan tersebut di atas
signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi
maka dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai X2
kurang dari 0,05 (p<0,05), maka dapat dinyatakan
sama dengan nol, maka nilai Y adalah sebesar -
motivasi
0,055. Jika nilai X2 naik sebesar satu satuan, maka
laboratorium
nilai Y akan naik sebesar 0,104 satuan.
prestasi belajar, sehingga hipotesis ketiga diterima.
Hasil analisis regresi sederhana untuk
belajar
dan
keterampilan
berhubungan
praktik
signifikan
dengan
Besarnya sumbangan efektif untuk masing-
menguji pengaruh variabel keterampilan praktik
masing variabel penelitian adalah sebagai berikut.
laboratorium diperoleh nilai r(x2.y) hitung sebesar
Variabel
SR (%)
SE (%)
0,808 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena nilai
Motivasi belajar
44,4%
34,5%
signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), maka dapat
Keterampilan praktik
55,6%
43,3%
dinyatakan bahwa variabel keterampilan praktik
laboratorim 100,0%
77,8%
laboratorium
berpengaruh
signifikan
terhadap
Total
prestasi belajar. Hasil Analisis Data Motivasi Belajar dan
Hasil di atas menunjukkan besarnya sumbangan
Keterampilan Praktik Laboratorium terhadap
masing-masing variabel bebas. Variabel motivasi
Prestasi Belajar
belajar mempunyai sumbangan efektif sebesar
Variabel
Konstanta Motivasi Belajar Keterampil an praktik lab
Koefi sien regres i 0,819 0,012
F hitung
P
34,5% sedangkan variabel keterampilan praktik
Ket
laboratorium
mempunyai
sumbangan
efektif
sebesar 43,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel
0,773
0,000
Signifika n
Variabel
0,069
27
Konstant a Keteram pilan Praktik
keterampilan Koefi sien regres i 0,055 0,104
praktik
laboratorium
r(x1,y)
P
Ket
0,808
0,000
Signifika n
mempunyai sumbangan yang lebih besar dalam mempengaruhi
prestasi
belajar
Adanya
dibandingkan
aktivitas
motivasi belajar
juga
yang
menjadi
pengarah
dilakukan.
Motivasi
dengan variabel motivasi belajar.
membuat mahasiswa mempunyai arah dan tujuan
1.
dalam melakukan aktivitas belajar yaitu untuk
Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Mahasiswa
mencapai prestasi belajar. Motivasi membuat aktivitas belajar mahasiswa akan menjadi lebih
Hasil analisis data penelitian ini membuktikan
terarah sehingga aktivitas belajar yang dilakukan
bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan
siswa menjadi lebih efektif. Aktivitas belajar yang
terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II
efektif akan dapat mendukung tercapainya prestasi
(persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai
belajar
Ahmad Dahlan Yogyakarta. Ditunjukkan hasil
Didukung
analisis diperoleh r(x1.y) hitung sebesar 0,773
belajar
dari
motivasi
maksimal.
Winardi
(2001)
merupakan
proses
yang diarahkan pada tujuan tertentu. Dalam hal ini
satu faktor yang memberikan kontribusi signifikan prestasi
lebih
psikologis yang menyebabkan timbulnya aktivitas
diartikan bahwa motivasi belajar merupakan salah
tercapainya
secara
pendapat
menyebutkan
dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini dapat
terhadap
mahasiswa
motivasi belajar akan mengarahkan mahasiswa
asuhan
dalam mencapai prestasi belajar.
kebidanan.
Hasil penelitian ini membuktikan motivasi
Dalam aktivitas belajar, adanya motivasi akan mendorong
mahasiswa
melakukan
kegiatan
menggerakkan
untuk
belajar.
mahasiswa
secara
sadar
Motivasi
akan
untuk
belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Artinya semakin baik motivasi belajar mahasiswa maka akan semakin tinggi
melakukan
prestasi
kegiatan belajar dengan penuh kesadaran dalam
yang
dicapai.
Hasil
penelitian
ini
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi
oleh Sugiyanti (2008) dengan hasil penelitian
yang merupakan sumber pendorong, penggerak dan
menunjukkan
pengarah tindakan merupakan kunci keberhasilan
motivasi
belajar
berhubungan
signifikan dengan prestasi belajar pendidikan
dalam melakukan aktivitas belajar. Didukung
kewarganegaraan pada siswa Kelas VII SMP N
pendapat dari Hamzah (2009) yang menyebutkan
Kecamatan Sukoharjo (r=0,826). Penelitian dari
dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan,
Emi Tuisida (2009) dengan hasil ada pengaruhi
sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi
signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
ekonomi semester
belajar.
XI
IPS SMA
N
1
(F
hitung=53,281).
Motivasi juga merupakan tenaga pendorong
2.
untuk melakukan aktivitas belajar. Sebagai tenaga pendorong motivasi akan mempengaruhi sikap apa
Pengaruh Keterampilan Praktik Laboratorium terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Mahasiswa
yang harus dilakukan mahasiswa dalam aktivitas belajar. Hal
Hasil penelitian membuktikan keterampilan
ini akan berpengaruh terhadap
praktik
tercapainya prestasi belajar mahasiswa. Didukung
laboratorium
berpengaruh
signifikan
terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II
pendapat dari Uno (2006) yang menyebutkan
(persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai
motivasi dapat berfungsi sebagai tenaga pendorong
Ahmad
usaha untuk mencapai prestasi.
28
Dahlan
Yogyakarta.
Didukung
hasil
analisis diperoleh nilai r(x2.y) hitung sebesar 0,808
60%, artinya semakin baik keterampilan praktik
dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil ini dapat
laboratorium maka akan semakin mendukung
diartikan bahwa praktik laboratorium merupakan
tercapainya prestasi belajar.
komponen penting dalam tercapainya prestasi
3.
belajar asuhan kebidanan II. Asuhan
kebidanan
penguasaan
II
keterampilan
menuntut praktik
adanya
mahasiswa.
belajar dan keterampilan praktik laboratorium
Dalam mata kuliah ini selain penguasaan secara teori,
mahasiswa
juga
harus
secara
mampu
langsung.
menunjukkan
Keterampilan
bahwa
mahasiswa
Ahmad
benar-benar
hasil
0,778. Hasil uji R2 ini menunjukkan bahwa besarnya
Mahasiswa yang telah benar-benar mempunyai
pengaruh
motivasi
belajar
dan
keterampilan praktik laboratorium berhubungan
keterampilan praktik laboratorium akan mampu
terhadap prestasi belajar adalah sebesar 77,8%,
melakukan tindakan asuhan kebidanan dengan
dengan motivasi belajar mempunyai sumbangan
baik. Penguasaan keterampilan teknik laboratorium
efektif
inilah yang akan mampu mendukung tercapainya
sebesar
34,5%
sedangkan
variabel
keterampilan praktik laboratorium mempunyai
prestasi belajar mahasiswa. Didukung Depkes RI
sumbangan efektif sebesar 43,3%.
(2002) disebutkan proses pembelajaran tidak hanya
Motivasi belajar dan keterampilan praktik
diukur dari prestasi belajar namum juga dilihat dari
laboratorium secara simultan terbukti berpengaruh
skill atau keterampilan dalam memberikan asuhan
nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini
kebidanan yang dapat ditunjukkan dari kompetensi
dapat dijelaskan bahwa motivasi belajar mahasiswa
praktik laboratorium. ini
membuktikan
merupakan faktor yang menjadi pendorong bagi
bahwa
siswa
keterampilan praktik laboratorium memberikan
II
(persalinan).
Hal
(persalinan)
melakukan
aktivitas
belajarnya.
menjalani aktivitas belajar menjadi lebih terarah
ini
sehingga belajar menjadi maksimal. Aktivitas
berimplikasi bahwa untuk dapat mencapai prestasi II
untuk
Adanya motivasi belajar akan membantu siswa
kontribusi signifikan terhadap prestasi belajar
kebidanan
Didukung
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
praktik langsung yang dilakukan oleh mahasiswa.
asuhan
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
Penilaian asuhan kebidanan II didasarkan pada
kebidanan
Dahlan
signifikansi 0,000 (p<0,05).
sehingga akan mempengaruhi prestasi belajarnya.
asuhan
signifikan
analisis diperoleh F hitung sebesar 47,207 dengan
memberikan asuhan kebidanan secara langsung
penelitian
berpengaruh
(persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai
praktik
mampu dan benar-benar menguasai keterampilan
Hasil
bersama-sama
terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II
mempraktikkan keterampilan asuhan kebidanan secara
Pengaruh Motivasi Belajar dan Keterampilan Praktik Laboratorium terhadap Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Mahasiswa Hasil penelitian ini membuktikan motivasi
belajar yang dilakukan siswa akan lebih efektif
diperlukan
dengan belajar keterampilan praktik laboratorium.
penguasaan keterampilan praktik laboratorium
Keterampilan praktik laboratorium yang dapat
yang akan mendukung pencapaian prestasi belajar
dikuasai dengan baik akan mendukung tercapainya
secara maksimal. Hal ini didukung dengan Depkes
prestasi belajar asuhan kebidanan II.
RI (2002) disebutkan bahwa evaluasi asuhan
Prestasi belajar asuhan kebidanan II mahasiswa
kebidanan II meliputi skill lab 15% dan studi kasus
dapat dicapai dengan adanya pengaruh dari faktor
29
internal mahasiswa.
Pakar pendidikan Slameto
Memberikan
(2003) menyebutkan bahwa prestasi belajar siswa
memfasilitasi
dipengaruhi oleh faktor internal seperti minat,
metode maupun media pembelajaran yang dapat
motivasi, intelengensi, dan faktor fisik. Motivasi
merangsang
belajar siswa merupakan faktor internal yang
sehingga dapat tercapai proses belajar mengajar
mendorong dan menggerakkan aktivitas belajar
yang efektif.
mahasiswa.
Didukung
keterampilan
keleluasaan dosen
bagi
untuk
motivasi
guru
dan
menggunakan
belajar
mahasiswa
yaitu
2. Bagi Dosen
penguasaan skill mahasiswa terhadap praktik
Memotivasi
laboratorium secara langsung akan berdampak pada
menggunakan metode pembelajaran yang tepat
baiknya prestasi belajar yang dicapai.
dalam proses pembelajaran sehingga dapat
belajar
meningkatkan
mahasiswa
motivasi
dengan
mahasiswa
untuk
belajar.
Kesimpulan
3. Bagi Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
a. Disarankan untuk meningkatkan motivasi
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
belajarnya
1. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
belajar yang baik sehingga tugas belajarnya
belajar
terhadap
prestasi
belajar
dengan
melakukan
kebiasaan
dapat dilaksanakan dengan baik.
asuhan
kebidanan II (persalinan) mahasiswa Akademi
b. Memberikan porsi yang lebih untuk belajar
Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta.
keterampilan praktik laboratorium sehingga
Ditunjukkan hasil analisis r(x1.y) hitung sebesar
dapat menguasai keterampilan praktik secara
0,773 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05).
lebih maksimal.
2. Terdapat
pengaruh
yang
4. Bagi Peneliti selanjutnya
signifikan
keterampilan praktik laboratorium terhadap
Penelitian perlu dilanjutkan dengan meneliti
prestasi belajar asuhan kebidanan II (persalinan)
variabel lain yang mempengaruhi prestasi
mahasiswa Akademi Kebidanan Nyai Ahmad
belajar
Dahlan Yogyakarta. Didukung hasil analisis
metode penelitian dan alat pengumpulan data
diperoleh nilai r(x2.y) hitung sebesar 0,808
yang lebih maksimal.
mahasiswa
dengan
menggunakan
dengan signifikansi 0,000 (p<0,05).
DAFTAR PUSTAKA
3. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan keterampilan praktik laboratorium
Ahmadi A. 1999. Motivasi Belajar. Jakarta: Raja
terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan II
Grafindo Persada
(persalinan) mahasiswa Akademi Kebidanan
Akademi
Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta. Didukung
Yogyakarta. 2012. Buku Kerangka Acuan Ujian
hasil analisis diperoleh F hitung sebesar 47,207
Laboraturium.Yogyakarta
dengan signifikansi 0,000 (p<0,05).
Anonim. 2008. Statuta Akademi
Kebidanan
Nyai
Ahmad
Dahlan
Kebidanan
Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta
Saran
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat dituliskan
Rineka Cipta
saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Akademi Kebidanan Nyai Ahmad Dahlan
30
Azwar S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta:
Hamalik O. 2009. Psikologi Belajar Mengajar.
Pustaka Pelajar
Bandung: Sinar Baru
Bloom. B. S. 1976. Human Characteristics and
Hamzah
School Learning. New York: Mc. Graw Hill. Book.
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Angkasa
Company
Horwood. 2008. Gender Different in Educational
Depkes RI. 2002. Kurikulum Nasional Diploma III
Achievement To Age 25. Journal. Diunduh 20
Kebidanan. Departemen Kesehatan.
Januari 2013
Jakarta:
Depkes RI Devetak.I. 2010. Intrinsic Motivation for Learning Science through the Educational Vertical in Slovenia. Journal. Diunduh 20 Januari 2013 Djamarah, S.B dan Aswan, Z. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta Fajar I. 2009. Statistika untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Fatiah. 2010. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Journal: Diunduh tanggal 15 Desember 2012. Hamalik O. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Hamzah
B.
2009.
Teori
Motivasi
dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Angkasa Horwood. 2008. Gender Different in Educational Achievement To Age 25. Journal. Diunduh 20 Januari 2013 Machfoedz I. 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan.
.
31
B.
2009.
Teori
Motivasi
dan