PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI PERSEPSI ANAK PERTAMA TERHADAP ADIK KANDUNG DARI MASA KANAK-KANAK HINGGA REMAJA AKHIR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Emelia Pudar Wijayanti Sagala 119114096
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAI\I PEMBI}IBING DESKRIPSI PERSEPSI ANAK PERTAMA TERIIADAP ADIK KAI{DT]NG
DARI MASA KANAK.KANAK HINGGA REMAJA AKIIIR
NIM : 11911
C. Wtjoyo Adinugroho, M.Si.
Tanggal,
t5 JUN Z[it
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI DESKRIPSI PBRSEPSI ANAK PERTAMA TERIIADAP ADIK KANDUNG
DARI MASA KANAK.KANAK HINGGA REMAJA AKIIIR Dipersiapkan dan ditulis oleh
:
Emelia Pudar Wijayanti Sagala
NIM : 119114096 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal
dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Tim Penguji
Nama Lengkap Penguji I
: Carolus Wijoyc Adinugroho, M.Psi.
Penguji
II
: Dr.
Penguji
III
: Sylvia Carolina M. Y. M., M.Si.
Tjipto Susana
Yogyakarta
t,6 JUN 2lll$
Fakultas Psikolosi
Universitas Sanata Dharma
'''+i:;i#r::-F,
Dr. T Priyo Widiyanto, M.Si.
lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
There is nothing that you can’t handle –Chatarina Derici WasikemTrust yourself and you can make it –PudarYou’re the one who’ll take the responsibility of what you have done –unknownWith a mask, you can never be happy. But with a mask we can survive –MaskDon’t stop, don’t yield –NikeGrowing up is not a problem, forgetting is a problem –The Little Prince-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada:
B. F. Sagala
Chatarina Derici Wasikem
Yogaku Puspitarini Sagala
Angelius Hagatama Sagala
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sklipsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarla, 16 Juni 2016 Penulis,
Emelia PudarWij ayantiS agala
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESKRIPSI PERSEPSI ANAK PERTAMA TERHADAP ADIK KANDUNG DARI MASA KANAK-KANAK HINGGA REMAJA AKHIR Emelia Pudar Wijayanti Sagala ABSTRAK Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2014 mencatat bahwa rata-rata anggota keluarga di Indonesia dalah 3.9. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setiap anak memiliki saudara kandung. Hubungan antar saudara kandung merupakan hubungan yang paling lama terjadi dalam hidup seseorang namun paling rentan mengalami konflik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana deskripsi persepsi anak pertama terhadap saudara kandung dari masa kanak-kanak hingga masa remaja akhir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Validasi penelitian ini menggunakan metode member checking sehingga hasil penelitian telah dianggap akurat oleh peneliti, responden, dan pembaca secara umum. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur. Responden penelitian ini adalah 8 anak pertama yang berada di masa remaja akhir (1524 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak pertama akan mempersepsikan adik ke dalam 3 tema besar, yaitu perubahan perhatian orangtua, adanya tanggung jawab baru, dan pertemanan. Ketiga tema besar tersebut muncul dikarenakan adanya faktor internal dan faktor eksternal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak pertama laki-laki yang memiliki adik laki-laki cenderung memiliki persepsi yang lebih negatif dibandingkan kombinasi hubungan antar saudara kandung lainnya. Kata kunci: persepsi, anak pertama, hubungan antar saudara kandung
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DESCRIPTION OF THE FIRST CHILD’S PERCEPTION AGAINST THE YOUNGER BROTHER/SISTER FROM CHILDHOOD UNTIL LATE ADOLESCENCE Emelia Pudar Wijayanti Sagala ABSTRACT Badan Pusat Statistik Indonesia in the 2014 noted that the average number of family members in Indonesia is 3.9. Theses data indicate that almost every child had a sibling. Sibling relationship is the longest relationship that occurs in one’s life, but the most susceptible to conflict. This research aimed to know how the description of the first child’s perception against the younger brother/sister from childhood until late adolescence. This research used qualitative method with phenomenology approach. Member checking method used to know the validation of this research, so this research have considered to be accurate by the researcher, the respondent, and the reader. This research used semi-structured interview to retrived data. The respondents of this research were 8 first born child (15-24 years old. There’re 3 main theme of the first born child’s perception, parents attention changed, there’re new responsibilities, and friendship. Those 3 main theme emerged due to internal and external factors. The results shown that male first-born child who has younger brother tended to has a negative perception than another siblings combination. Keywords: perception, the first-born child, sibling relationship
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERI{YATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Demi
Nama
: Emelia Pudar
Nomor Mahasiswa
:119114096
pengembangan
Wijayanti Sagala
ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
Deskripsi Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Kanak-kanak Hingga Remaja Akhir Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta
ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Yogyakarla, Pada tanggal: 16 Juni 2016
Yang menyatakan,
(Emelia Pudar Wijayanti Sagala)
IX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati penulis dalam penulisan skripsi yang berjudul ‘Deskripsi Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Kanak-kanak hingga Remaja Akhir’. Penulisan skripsi ini disusun untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dalam proses pengerjaan penelitian ini, penulis dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi. 3. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, M.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis selama menulis skripsi ini dari awal hingga akhir. Terima kasih atas bimbingan, penyertaan, arahan, dan dukungan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Ibu Debri Prsitinella, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dari awal semester hingga peneliti menyelesaikan penulisan skripsi. 5. Jajaran dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sudah membantu proses pengerjaan skripsi dan mendampingi penulis selama berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Staf dan karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang mendukung dan membantu penulis dalam setiap dinamika yang penulis lakukan. 7. B.F. Sagala, Chatarina Derici Wasikem, Yogaku Puspitarini Sagala, Angelius Hagatama Sagala selaku orangtua, kakak, dan adik penulis yang telah mendukung penulis selama proses penulisan skripsi dalam segala aspek. 8. Mohammad Aditya Prayogo selaku teman baik dari SMA yang telah memberikan penulis inspirasi dalam penulisan skripsi meskipun pada akhirnya penulis beralih topic. 9. M.T. Ghea Kuncahyani selaku teman terbaik dari SMA hingga saat ini yang selalu mendukung penulis terutama dalam hal emosional. Terima kasih atas dukungan yang diberikan dalam suka dan duka serta telah memicu penulis untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 10. Marius Angga Kurnianto selaku ‘one of my best dude’ dan teman satu kelompok di Insadha. Terima kasih telah bersedia mendengarkan keluh kesah penulis selama penulisan skripsi, relasi romantis, persahabatan, dll. Terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk mendengarkan setiap kisah hidupmu. 11. Adhimulya Nugraha Putra selaku ‘one of my best dude’ yang mulai menjadi dekat ketika menjadi panitia Insadha 2013. Terima kasih atas dukungan, masukan,
dan
kalimat-kalimat
yang memicu
penulis
untuk
segera
menyelesaikan penulisan skripsi. Terima kasih sudah menjadi partner diskusi yang baik dalam segala hal. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12.
Lasrna Ester Guntali Simanjuntak selaku teman terbaik
di P2TKP atas
dukunga, bimbingan, dan pendampingan selama penulisan skripsi. Terima kasih telah menjadi kakak yang baik. 13. Pak Toni, Mbak Thia, Pak Tius, Suster Dewi, Pak Landung, dan Mbak Diah
selaku karyawan dan psikolog yang membantu di P2TKP atas dukungan yang
selalu diberikan kepada penulis dan mengingatkan penulis untuk
segera
menyelesaikan penulisan skripsi ini. 14.Para asisten P2TKP, Kak Bibin, Kak Yovi, Kak Wuri, Kak Grace, Kak Anj,t'
Kak Lito, Kak christy, Kak Fiona, Kak Bella, Kak Natasya, Kak Lukas, Kak
Anin, Kak Rika, Ardi, Jejes, Cra, Dimas, Shasye, Pipit, Stanis, Retha, Estu, Tiara, Lenny, Bu)., Patrice, Edo, Panca, Putri, Chopie, Ivie, Dian, yang telah memberikan semangat dan dukungan serta telah menjadi 'rumah' bagi penulis' 15. Teman-teman angkatan
20lI
yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu
yang telah mendukung penulis dalam menulis skripsi.
16.Para repsonden yang telah bersedia menyediakan waktunya sehingga dapat menjadi responden dalam peulisan skripsi ini.
Yogyakarta, 16 Juni 2016
Emelia Pudar Wijayanti Sagala
xl1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................................ i Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ............................................................ ii Halaman Pengesahan ........................................................................................... iii Halaman Motto..................................................................................................... iv Halaman Persembahan .......................................................................................... v Halaman Pernyataan Keaslian Karya .................................................................. vi Abstrak ................................................................................................................ vii Abstract .............................................................................................................. viii Halaman Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah...................................................... ix Kata Pengantar ...................................................................................................... x Daftar Isi............................................................................................................. xiii Daftar Tabel ........................................................................................................ xx Daftar Gambar ................................................................................................... xxii Daftar Lampiran ............................................................................................... xxiii BAB I : Pendahuluan ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9 C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 10 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10 1. Manfaat Teoritis..................................................................................... 10 2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 10 BAB II : Landasan Teori ..................................................................................... 12 A. Saudara Kandung....................................................................................... 12 1. Pengertian Saudara Kandung ................................................................. 12 2. Kehadiran Suadara Kandung ................................................................. 12 a. Pengertian Kehadiran Saudara Kandung ........................................... 12 b. Konsekuensi Kehadiran Saudara Kandung Bagi Orang Tua ............. 13 c. Dampak Positif Kehadiran Saudara Kandung Bagi Anak Pertama .. 14 d. Dampak Negatif Kehadiran Suadara Kandung Bagi Anak Pertama . 15 2. Hubungan Antar Suadara Kandung ........................................................ 17 a. Pengertian Hubungan Antar Suadara Kandung .................................. 17 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Hubungan Antar Suadara Kandung .............................................................................................. 18 1. Faktor Demografis .......................................................................... 18 2. Interaksi antara Orang Tua dan Anak ............................................. 19 3. Temperamen Anak ......................................................................... 20 4. Proses Perkawinan dan Depresi Orang Tua ................................... 21
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pola Hubungan Antar Saudara Kandung ............................................ 21 d. Hubungan Antar Suadara Kandung Berdasarkan Tahapan Perkembangan .................................................................................... 22 1. Hubungan Antar Saudara Kandung Di Masa Anak-anak ............. 22 2. Hubungan Antar Saudara Kandung Di Masa Remaja................... 23 3. Hubungan Antar Saudara Kandung Di Masa Remaja Akhir ........ 24 B. Tahap Perkembangan Kognitif .................................................................. 26 1. Tahapan Sensorimotor .......................................................................... 28 2. Tahapan Praoperasional ........................................................................ 29 3. Tahapan Operasional Konkret .............................................................. 31 4. Tahapan Operasional Formal................................................................ 32 C. Persepsi ...................................................................................................... 34 1. Pengertian Persepsi ................................................................................ 34 2. Proses Terjadinya Persepsi ..................................................................... 35 3. Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Persepsi .................................... 36 4. Fungsi Persepsi ...................................................................................... 40 D. Dinamika Persepsi Anak Pertama Terhadap Adik Kandung dari Masa Anak-anak Hingga Remaja Akhir .............................................................. 40 BAB III : Metodologi Penelitian ........................................................................ 46
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 46 B. Fokus Penelitian......................................................................................... 47 C. Responden Penelitian................................................................................. 47 D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 48 E. Analisis Data .............................................................................................. 50 F. Uji Keabsahan Data.................................................................................... 52 BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan ....................................................... 53 A. Proses Pengambilan Data .......................................................................... 53 1. Proses Penelitian ................................................................................... 53 2. Proses Pengambilan Data ..................................................................... 54 B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 58 1. Latar Belakang Responden ................................................................... 58 2. Deskripsi Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Anak-anak hingga Remaja Akhir ......................................................... 64 3. Dinamika Deskripsi Persepsi Anak Pertama Terhadap Adik Kandung dari Masa Anak-anak Hingga Remaja Akhir ........................ 70 a. Responden 1 ..................................................................................... 70 b. Responden 2 ..................................................................................... 80 c. Responden 3 ..................................................................................... 89
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Responden 4 ..................................................................................... 98 e. Responden 5 ................................................................................... 106 f. Responden 6 .................................................................................... 112 g. Responden 7 ................................................................................... 120 h. Responden 8 ................................................................................... 129 4. Kesimpulan Hasil Kedelapan Responden........................................... 135 C. Pembahasan ............................................................................................. 144 BAB V : Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 155 A. Kesimpulan .............................................................................................. 155 B. Saran ........................................................................................................ 156 Daftar Pustaka ................................................................................................... 158 Lampiran .......................................................................................................... 165
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara ........................................................... 49 Tabel 2 Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 55 Tabel 3 Identitas Responden ............................................................................... 56 Tabel 4 Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Anak-anak Hingga Remaja Akhir ......................................................................................... 64
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Skema Dinamika Deskripsi Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Kanak-kanak hingga Remaja Akhir ................................... 45 Gambar 2 Skema Bagan Kesimpulan Responden 1............................................ 79 Gambar 3 Skema Bagan Kesimpulan Responden 2............................................ 88 Gambar 4 Skema Bagan Kesimpulan Responden 3 ............................................ 97 Gambar 5 Skema Bagan Kesimpulan Responden 4.......................................... 105 Gambar 6 Skema Bagan Kesimpulan Responden 5 .......................................... 111 Gambar 7 Skema Bagan Kesimpulan Responden 6 .......................................... 119 Gambar 8 Skema Bagan Kesimpulan Responden 7 .......................................... 128 Gambar 9 Skema Bagan Kesimpulan Responden 8 .......................................... 134 Gambar 10 Skema Bagan Kesimpulan Kedelapan Responden......................... 143
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Verbatim Responden 1 (R1).............................................................................. 165 Verbatim Responden 2 (R2).............................................................................. 185 Verbatim Responden 3 (R3).............................................................................. 219 Verbatim Responden 4 (R4).............................................................................. 244 Verbatim Responden 5 (R5).............................................................................. 271 Verbatim Responden 6 (R6).............................................................................. 286 Verbatim Responden 7 (R7).............................................................................. 309 Verbatim Responden 8 (R8).............................................................................. 340
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk yang tergolong cukup padat. Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2015 mencatat bahwa di tahun 2014 rata-rata jumlah anggota keluarga di Indonesia adalah 3.90. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2000-2002 rata-rata jumlah anggota keluarga di Indonesia adalah 3.90. Memasuki tahun 2003-2004 rata-rata jumlah anggota keluarga menurun menjadi 3.80 dan 3.70. Akan tetapi di tahun 2005-2009, rata-rata jumlah anggota keluarga di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 4.00 dan menurun lagi di tahun 2010-2014, yaitu 3.90. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata keluarga di Indonesia memiliki anak lebih dari satu. Dengan kata lain, rata-rata anak di Indonesia memiliki saudara kandung (Badan Pusat Statistik, 2016). Hubungan antar saudara kandung sendiri telah mulai banyak diperbincangkan di Indonesia. Jika kita melakukan pencarian di Google dengan kata kunci hubungan antar saudara kandung, relasi antar saudara kandung, ataupun hubungan antara adik dan kakak kandung, akan muncul berbagai macam artikel. Artikel-artikel yang muncul tersebut mulai dari artikel tentang perselisihan antar saudara kandung, hingga tips-tips untuk menjaga hubungan antar saudara kandung. Seperti dimuat dalam 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sindonews.com, saudara kandung memiliki peranan yang penting dalam hidup seseorang. Artikel tersebut mengatakan bahwa kekerasan dan bullying yang dilakukan oleh saudara kandung sendiri memiliki efek jangka panjang. Seseorang yang diintimidasi oleh saudara kandungnya saat ia berada di masa kecil dan remaja akan cenderung memiliki rasa kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan ketika ia memasuki masa dewasa (Huda, 2015). Hubungan antar saudara kandung merupakan hubungan yang paling lama terjadi, yaitu dimulai dari awal kehidupan seseorang sampai ia meninggal. Akan tetapi, hubungan antar saudara kandung juga merupakan hubungan yang paling rentan mengalami kompetisi, persaingan, dan konflik karena hubungan antar saudara kandung melibatkan dinamika antara emosi cinta dan benci (Cicirelli, 1994; Suleeman dalam Ihromi, 2004). Dalam Brody (1998), para peneliti menyatakan bahwa hubungan antar saudara kandung memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keharmonisan ataupun ketidak-harmonisan sebuah keluarga. Dunn (2002 dalam Lestari, 2012) menyatakan bahwa hubungan antar saudara kandung dapat dikategorikan menjadi dua pola, yaitu positif dan negatif. Pola hubungan antar saudara kandung yang bernuansa positif didominasi oleh afeksi, kepedulian, kerja sama, dan dukungan (Dunn, 2002 dalam Lestari, 2012). Volling (dalam Bornstein, Davidson, Keyes, dan Moore, 2003) menjelaskan bahwa hubungan antar suadara kandung yang positif akan bernuansa dekat dan hangat. Dunn (2002, dalam Lestari 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menyatakan bahwa hubungan antar saudara kandung yang negatif akan didominasi
permusuhan,
gangguan,
dan
perilaku
agresif
yang
memperlihatkan adanya ketidaksukaan satu sama lain. Sebuah artikel yang melansir hasil riset dari Parenting and Family Support Centre University of Queensland menjelaskan bahwa pertengkaran dan konflik yang terjadi di masa kecil jika tidak diselesaikan akan mempengaruhi kesehatan mental, menyebabkan masalah belajar, dan masalah sosial (Konflik Anak dalam Keluarga Bisa Berdampak Buruk, 2014). Persaingan antar saudara kandung yang tidak terselesaikan di masa kecil juga akan tersimpan di alam bawah sadar pada usia 12 tahun sampai 18 tahun. Ingatan yang tersimpan di alam bawah sadar ini kemudian akan muncul bertahun-tahun kemudian dalam bentuk perilaku psikologikal yang merusak (Boyle, 2004 dalam Putri, Deliana, & Hendriyani, 2013). Hal ini bisa saja terjadi karena gaya hidup seseorang yang terjadi saat ini sangat mungkin terkait dengan ingatan-ingatan awal. Adler (1929/1964, dalam J. Feist & Feist, 2010) mengatakan bahwa penilaian ulang terhadap ingataningatan masa kecil dan pengalaman awal dan gaya hidup saat ini saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu penilaian seorang anak pertama terhadap saudara kandungnya bisa saja berbeda dari masa ke masa sehingga dapat mempengaruhi kualitas hubungan antar saudara kandung itu sendiri. Leder (1993) mengatakan bahwa intensitas konflik di masa dewasa akan lebih rendah dibandingkan konflik di masa kecil seiring dengan adanya perbedaan cara memandang antar saudara kandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Beberapa penelitian menemukan bahwa relasi antar saudara kandung yang positif merupakan hal yang penting karena terkait dengan kesehatan mental yang positif, fisik yang sehat, kehidupan sosial yang positif, dan perkembangan identitas yang positif pula. Memiliki hubungan yang dekat dengan saudara kandung juga dapat mengurangi munculnya symptom depresi. Selain itu, hubungan yang dekat dengan saudara kandung dapat membentuk pribadi seseorang menjadi lebih positif, rendah hati, penuh kasih sayang, dan dapat mengurangi rasa kesepian. Dari hubungan dengan saudara kandung, seseorang juga dapat belajar menempatkan diri sebagai seorang individu, orang tua, dan teman sebaya. Di sisi lain, seseorang yang memiliki hubungan dekat dengan saudara kandung akan mendapatkan dukungan dan afeksi untuk melewati masa transisi di remaja akhir dari saudara kandungnya (O’Bryant, 1998; Cicielli, 1989; Ponzetti dan James, 1997; Bedford, 1989, Watanabe-Hammond, 1988, dalam Herrick, 2008). Seperti orang tua, saudara kandung juga merupakan sumber penting yang dapat mempengaruhi sikap sosial, kepercayaan, dan perilaku seorang anak meskipun power saudara kandung tidak sebesar orang tua (Bukatko, 2008). Di masa kanak-kanak, hubungan yang hangat dengan saudara kandung akan menghasilkan kemampuan menyelesaikan konflik dan kemampuan untuk memahami lingkungan sosial dengan baik (Volling dalam Bornstein dkk, 2003). Di masa remaja awal dan masa remaja pertengahan, seseorang yang mempersepsikan hubungannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
saudara kandung secara positif cenderung memiliki relasi pertemanan yang lebih baik, memiliki harga diri yang lebih tinggi, serta akan memiliki tingkat rasa kesepian dan depresi yang rendah (Yeh dan Lempers, 2004). Masa remaja akhir adalah waktu yang penting bagi seseorang untuk memahami peran saudara kandung mereka terkait dengan kesehatan mental mereka (Costello, Swendsen, Rose, dan Dierker, 2008; Kessler dan Walters, 1998; Schulenberg dan Zarrett, 2006 dalam Conger dan Little, 2010). Di masa dewasa, Bedford (1998) menyatakan bahwa saudara kandung memiliki peranan yang penting, spesial, dan unik. Saudara kandung akan semakin dekat dan banyak berhubungan satu sama lain terkait dengan perawatan orang tua (Brody, 1990; Matthews & Rosner, 1988 dalam Bedford, 1998). Saudara kandung di masa dewasa juga akan saling membantu dalam menghadapi masa krisis mereka (Bedford, 1995 dalam Bedford, 1998; Herrick, 2008). Pada masa remaja akhir, peran saudara kandung menjadi lebih besar dibandingkan peran orang tua karena pada saat itu mereka lebih berfokus pada hubungan pertemanan (Derkman et al., 2010). Remaja akhir juga sedang berada pada tahapan krusial dalam pencarian identitas sehingga mereka akan mengalami kesulitan berbincang-bincang secara emosional mengenai proses pembentukan identitas mereka dengan kedua orang tua mereka. Oleh karena itu, remaja akan mencari orang-orang yang sebaya dengan mereka untuk membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembentukan dan pendefinisian identitas mereka. Hal ini kemudian akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memicu remaja akhir untuk mencari saudara mereka sebagai teman untuk berbincang-bincang (Hunter, 1985; Barber, 1994 dalam Tucker, Barber, dan Eccles, 1997; Branje, Lieshout, Aken, dan Haselagar, 2004; Dunn, 2007 dalam Santrock, 2014). Menurut Tanner dan Arnett (2009), titik krisis dalam hidup seseorang adalah ketika ia memasuki masa transisi dari remaja akhir menuju dewasa awal. Kejadian yang dialami seseorang saat ia berada di usia belasan akhir sampai 20-an awal akan lebih terintegrasi dalam identitas dan ingatan seseorang dibandingkan tahap kehidupan sebelumnya ataupun setelahnya. Menurut Erikson, masa yang paling krusial dalam pencarian identitas seseorang adalah ketika mereka memasuki masa remaja akhir. Jika seseorang belum mendapatkan identitas diri yang kuat dan ego yang kuat di masa remaja akhir, seseorang akan mengembangkan kewajiban secara tidak sehat dan akan menghindari tanggung jawab atas tugas-tugas yang harus diemban (Berk, 2012; Semium, 2013). Sebagai orang yang terlahir sebagai anak pertama, terdapat banyak tanggung jawab yang harus diemban bahkan sejak anak tersebut masih anak-anak. Seorang anak pertama mengemban tugas untuk mengasuh adikadiknya dan diberi kepercayaan untuk menggantikan tugas orang tua ketika kehadiran orang tua tidak ada. Selain itu, seorang anak pertama juga memiliki tanggung jawab atas perilaku adik-adiknya. Jika adik kandung melakukan kesalahan, maka anak pertama yang akan diberi hukuman karena orang tua menganggap bahwa anak pertama yang bertanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
jawab atas adik-adiknya. Adanya tanggung jawab yang berat dan munculnya perubahan perilaku orang tua terhadap anak pertama karena kehadiran adik kandungnya menyebabkan anak pertama merasa down (Prawira, 2013). Oleh karena itu, secara tidak langsung ada tuntutan bagi anak pertama untuk segera menemukan identitas mereka agar mereka dapat mengembangkan tanggung jawab mereka secara sehat. Riggio, 2006 (dalam Conger dan Little, 2010) menyatakan bahwa di masa remaja akhir kakak dan adik kandung seringkali memiliki persepsi yang berbeda berkaitan dengan kesamaan dan kepuasan dalam hubungan mereka dengan saudara kandung. Anak pertama akan melihat adiknya sebagai seseorang yang mengganggu dan sebagai seorang antagonis (Tucker, Barber, dan Eccles, 1997; Papalia, dkk. 2011). Berdasarkan teori Adler, interpretasi adalah hal yang sangat penting dalam menentukan cara melihat dan pembentukan sikap seorang anak terhadap saudara kandungnya (Adler, 1931 dalam Feist & Feist, 2010). Interpretasi atau penafsiran itu sendiri merupakan inti dari sebuah persepsi (dalam Sobur, 2003). Menurut Rakhmat (1994:21 dalam Sobur, 2003), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi merupakan proses keseluruhan dari rangsangan sampai menghasilkan tanggapan. Tanggapan yang dihasilkan oleh persepsi kemudian menentukan apakah seseorang akan menerima atau mengabaikan rangsangan yang akan muncul ke dalam bentuk sebuah perilaku (Sobur, 2003). Mahmud (1990)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengatakan bahwa persepsi itu sendiri tidak hanya bergantung pada stimulus, tetapi juga latar belakang adanya stimulus, pengalamanpengalaman terdahulu, perasaan pada waktu itu, prasangka-prasangka, keinginan-keinginan, sikap, dan tujuan pada waktu itu. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa hubungan antar saudara kandung merupakan hubungan yang cukup penting bagi seseorang karena terjadi paling lama dalam hidup seseorang. Meskipun demikian, hubungan antar saudara kandung juga merupakan hubungan yang paling rentan mengalami konflik. Mengingat bahwa saudara kandung merupakan sumber dukungan dan anak pertama memiliki tugas untuk menggantikan orang tua ketika kehadiran orang tua mereka tidak ditemukan, maka deskripsi gambaran persepsi anak pertama terhadap adik kandung perlu diketahui. Gambaran persepsi ini diperlukan agar kita dapat mengetahui persepsi anak pertama terhadap adik kandung serta faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut sehingga motif perilaku seorang anak pertama terhadap adik kandungnya dapat diketahui. Deskripsi yang akan dilihat dari penelitian ini adalah deskripsi persepsi anak pertama terhadap adik kandung dari masa kanak-kanak hingga remaja akhir. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana anak pertama melihat kembali persepsinya terhadap adik kandung di masa kanak-kanak ketika ia berada di masa remaja akhir. Hal ini dikarenakan kualitas hubungan antar suadara kandung saat itu dapat dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penilaian kembali relasi antar saudara kandung ketika mereka berada di masa kanak-kanak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran bagi orang tua tentang dinamika dan pengalaman apa saja yang melatarberlakangi serta membentuk sikap dan perilaku seorang anak pertama terhadap adik kandungnya. Gambaran tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi para orang tua untuk mengambil tindakan dalam memperlakukan anak-anaknya. Pada akhirnya penelitian ini juga dapat berkontribusi untuk mencegah terjadinya tindakan psikologikal yang merusak dalam hubungan antar saudara kandung ditahap perkembangan setelah remaja akhir. Subjek penelitian ini adalah anak pertama yang mengalami persaingan dengan adik kandung dan sedang berada di masa remaja akhir (15-24 tahun). Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur.
B.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana persepsi anak pertama terhadap saudara kandung dari masa kanak-kanak hingga remaja akhir?”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
C.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat deskripsi persepsi anak pertama terhadap saudara kandung dari masa kanak-kanak hingga remaja akhir.
D.
MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Manfaat
teoritis
dari
penelitian
ini
adalah
menambah
pengetahuan di bidang Psikologi Perkembangan dan Keluarga yang berkaitan dengan hubungan antar saudara kandung.
2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran persepsi anak pertama terhadap saudara kandung dari masa kanakkanak hingga remaja akhir. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi anak pertama terhadap adik kandung dari masa kanak-kanak hingga remaja akhir. c. Sebagai
acuan
yang
dapat
digunakan
untuk
mencegah
keberlangsungan persaingan negatif antar saudara kandung sehingga dapat berkontribusi untuk mengurangi tindakan psikolgikal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
merusak dalam hubungan antar saudara kandung ditahap setelah remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A.
SAUDARA KANDUNG 1. Pengertian Saudara Kandung Saudara kandung merupakan bagian dari keluarga inti yang terdiri dari suami-ayah, isteri-ibu, dan anak-saudara kandung (Lee, 1982 dalam Lestari, 2012). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, saudara diartikan sebagai orang yang seibu seayah; adik atau kakak; orang yang bertalian keluarga, famili, sanak (Tim Reality, 2008). Reber & Reber (2010) mendefinisikan saudara kandung (sibling) secara umum sebagai salah satu dari dua/lebih keturunan di sebuah keluarga, seorang saudara laki-laki atau perempuan dan secara biogenetika sebagai dua atau lebih spesies yang terkait secara genetik dan sangat dekat. Jadi saudara kandung adalah adik atau kakak yang memiliki ibu dan ayah yang sama serta terhubung secara genetik.
2. Kehadiran Saudara Kandung a. Pengertian Kehadiran Saudara Kandung Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kehadiran diartikan sebagai perihal andil; adanya seseorang, sekumpulan, ataupun orang pada suatu tempat (Suharso & Retnoningsih, 2005). 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Jadi, kehadiran saudara kandung dapat diartikan sebagai adanya seorang adik atau kakak yang memiliki ibu dan ayah yang sama serta terhubung secara genetik di dalam kehidupan adik atau kakak itu sendiri. Kehadiran saudara kandung dalam hidup seseorang menentukan kedudukan mereka di dalam sebuah keluarga. Anak yang terlebih dahulu lahir disebut sebagai kakak, dan anak yang lahir berikutnya disebut dengan adik (Prawira, 2013).
b. Konsekuensi Kehadiran Saudara Kandung Bagi Orang tua Menurut
beberapa
penelitian,
kehadiran
anak
kedua
menyebabkan para orang tua memiliki kecenderungan untuk memperhatikan anak-anaknya secara berbeda. Perhatian kedua orang tua akan lebih banyak terpusat pada anak yang lebih muda dibandingkan anak yang lebih tua. Kelahiran anak kedua dapat memicu seorang ibu menjadi lebih negatif, memaksa, dan akan menerapkan banyak aturan kepada anak pertama. Waktu ibu untuk bermain dan waktu untuk melakukan aktifitas bersama anak pertama juga berkurang (Suitor & Pillener, 2007; Dunn & Kendrick, 1982 dalam Santrock, 2014). Oleh karena kelahiran anak kedua memicu perubahan sikap ibu terhadap anak pertama, anak pertama akan cenderung sangat sadar akan interaksi ibu dan anak kedua (Basket, 1985; Cushna, 1966; Hilton, 1967; Lewis & Kreitzberg, 1979; Rothbart, 1971 dalam Noller & Fitzpatrick, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Orang tua akan memberikan tanggung jawab baru kepada anak pertama ketika anak kedua lahir. Secara tidak langsung, orang tua akan memberikan beban tertentu kepada anak pertama karena mereka memiliki harapan kelak setelah mereka meninggal, anak pertama akan menggantikan posisi mereka. Sejak anak kedua lahir, orang tua mulai menyiapkan anak pertama agar siap menggantikan posisi mereka nantinya meskipun ketika anak kedua lahir, usia anak pertama juga masih kecil. Orang tua akan mempersiapkan anak pertama mereka agar dapat mengasuh, menjaga, dan menjadi contoh bagi adik-adik kandungnya. Orang tua seringkali memiliki keinginan agar anak pertamanya dapat melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan tanpa memperhitungkan usia anak pertama mereka (Geertz, 1983; Alwisol, 2007; Prawira, 2013).
c. Dampak Positif Kehadiran Suadara Kandung bagi Anak Pertama Menurut Adler (1930, dalam Feist & Feist, 2010), peristiwa kehadiran adik kandung akan mengubah situasi dan cara pandang anak pertama terhadap dunianya. Jika anak kedua lahir setelah anak pertama berusia tiga tahun, perubahan cara pandang anak pertama bergantung pada gaya hidup anak pertama yang telah terbentuk selama tiga tahun pertama kehidupan anak pertama tersebut. Anak pertama akan memakai sikap kooperatif dan bekerja sama kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
adik kandungnya jika selama tiga tahun pertama ia membentuk gaya hidup yang bisa bekerja sama pula (Alwisol, 2007; Feist & Feist, 2010).
d. Dampak Negatif Kehadiran Saudara Kandung Bagi Anak Pertama Ginott (1965) berpendapat bahwa anak pertama akan selalu merasakan kecemburuan dan kepedihan hati saat anak kedua lahir meskipun orang tua telah mempersiapkan anak pertama agar menerima kehadiran anak kedua. Menurut Ginott, anak pertama akan sulit menerima alasan yang diberikan kedua orang tua mereka untuk menjelaskan kehadiran anak kedua. Bagi anak pertama, kehadiran saudara kandung merupakan pengalaman yang traumatik dan dapat menjadi krisis terberat. Hal ini dikarenakan masa emas anak pertama sebagai anak tunggal hilang karna ia harus berbagi kasih sayang dan perhatian dengan adik kandungnya yang baru lahir. Persepsi anak pertama tentang lingkungannya bahwa hanya ada anak pertama, ayah, dan ibu berubah ketika anak kedua lahir. Sebelum anak kedua lahir, setiap perkembangan anak pertama selalu diperhatikan, diamati, dan dikhawatirkan oleh orang tua mereka. Setelah anak kedua lahir, anak pertama harus berbagi perhatian ibu mereka dan hal tersebut berarti bahwa cinta dan perhatian ibu akan berkurang untuk anak pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Adler, anak pertama akan merasakan permusuhan dan kemarahan terhadap adik kandung jika tiga tahun pertama sebelum kelahiran adik kandung, anak pertama membentuk gaya hidup yang yang berpusat pada dirinya sendiri. Apabila anak kedua lahir ketika anak pertama berusia di bawah tiga tahun, maka permusuhan dan kemarahan terhadap adik kandung tercipta secara tidak sadar dan lebih sulit diubah di kehidupan selanjutnya (Ginott, 1965; Alwisol, 2007; Ardiyanto, 2010; Feist & Feist, 2010). Kehadiran adik kandung yang menimbulkan perubahan perilaku orang tua akan memicu anak pertama untuk melakukan pemberontakan sebagai reaksi atas perubahan perilaku tersebut. Secara psikologis, perubahan perilaku orang tua akan menumbuhkan perasaan bersaing pada anak pertama. Pemberontakan dan perasaan bersaing pada anak pertama muncul dalam bentuk perilaku menuntut adanya kesamaan perhatian orang tua baik untuk anak kedua maupun anak pertama. Disisi lain, orang tua menginginkan anak pertamanya untuk bersedia mengalah kepada anak kedua. Situasi ini memicu anak pertama memiliki kecemasan yang tinggi, memiliki perasaan berkuasa yang berlebihan, dan secara tidak sadar memiliki perasaan bermusuhan dengan adik kandung (Basket, 1985; Cushna, 1966; Hilton, 1967; Lewis & Kreitzberg, 1979; Rothbart, 1971 dalam Noller & Fitzpatrick, 1993; Prawira, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Ketika anak kedua lahir, anak pertama dituntut untuk memenuhi keinginan adik kandung mereka. Jika anak pertama menolak
keinginan
adik
kandungnya,
maka
akan
muncul
pertengkaran antar saudara kandung. Anak pertama dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas pertengkaran tersebut. Tidak jarang pula anak pertama disalahkan dan akan diberi hukuman atas kesalahan yang dilakukan oleh adik kandung (Geertz, 1983; Alwisol, 2007; Prawira, 2013).
3. Hubungan Antar Saudara Kandung a. Pengertian Hubungan Antar Saudara Kandung Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan hubungan sebagai sesuatu yang berkaitan, rangkaian ataupun pertalian (Suharso & Retnoningsih, 2005). Jadi hubungan antar saudara kandung dapat diartikan sebagai kaitan antara adik atau kakak yang memiliki ibu dan ayah yang sama serta terhubung secara genetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Hubungan Antar Saudara Kandung Pola hubungan antar saudara kandung dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut: 1. Faktor Demografis Secara demografis, pola hubungan antar saudara kandung di masa kanak-kanak dipengaruhi oleh jumlah saudara, jarak kelahiran, dan jenis kelamin saudara kandungnya (Steelman & Koch, 2009 dalam Lestari, 2012). Cicirelli (1994) dalam penelitiannya menemukan bahwa di dalam budaya non industri, semakin banyak jumlah saudara kandung, maka semakin baik dukungan yang akan diberikan untuk orang tua dan saudara kandungnya. Sedangkan di budaya industri, semakin banyak jumlah saudara kandung, semakin rentan untuk mengalami konflik. Dalam penelitiannya, Cicirelli juga menemukan bahwa hubungan antar saudara kandung yang memiliki relasi paling dekat adalah hubungan yang terdiri dari jenis kelamin perempuan-perempuan. Hubungan antar saudara kandung yang relasinya cukup dekat adalah hubungan antar saudara kandung yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ataupun sebaliknya. Sedangkan hubungan antar saudara kandung yang relasinya paling tidak dekat adalah hubungan antar saudara kandung yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
jenis kelaminnya terdiri dari laki-laki dan laki-laki (Cicirelli, 1994).
2. Interaksi antara Orang tua dan Anak Faktor lain yang mempengaruhi kualitas dan pola hubungan antar saudara kandung adalah interaksi antara orang tua dan anak itu sendiri. Sroufe & Fleeson (1986) seperti yang dikutip dalam Brody (1998) mengatakan bahwa pengalaman awal yang dialami oleh seorang anak di dalam sebuah keluarga tidak dapat dihapus oleh pengalaman yang sedang dialami oleh anak tersebut. Akan tetapi pengalaman awal tersebut akan terintegrasi dalam pola hubungan
yang
baru
dan
akan
berkelanjutan
dalam
mempengaruhi hubungan antar saudara kandung. Perlakuan orang tua terhadap anak-anaknya di dalam sebuah hubungan antar saudara kandung akan mempengaruhi interaksi dan tingkat konflik diantara saudara kandung. Jika orang tua memperlakukan anak-anaknya secara berbeda, maka akan memunculkan persaingan dan kecemburuan antar saudara kandung, meningkatkan konflik serta menurunkan interaksi positif antar saudara kandung (Bornstein, Davidson, Keyes & Moore, 2003). Kurangnya keterlibatan orang tua dalam hubungan anak-anaknya juga akan meningkatkan permusuhan diantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
saudara kandung (Volling, 2001; Volling & Belsky, 1992 dalam Berk, 2012).
3. Temperamen Anak Dari segi anak, faktor yang mempengaruhi kualitas antar saudara kandung adalah temperamen anak itu sendiri. Brody (1998) menjelaskan bahwa anak yang memiliki temperamen mudah beradaptasi dapat dengan mudah merespon kelahiran saudara kandungnya. Brody menjelaskan bahwa anak yang memiliki temperamen kurang mudah beradaptasi akan mengalami kesulitan dalam merespon
kelahiran
saudara
kandung.
Anak-anak
usia
prasekolah yang memiliki perbedaan temperamen yang cukup mencolok akan lebih beresiko untuk mengalami konflik dengan saudara kandung. Brody juga menjelaskan bahwa anak dengan temparen sulit juga akan mengalami konflik dengan saudara kandung (Brody, 1998). Jika salah satu anak memiliki emosi yang kuat dan sangat aktif, maka kemungkinan terjadinya konflik antar saudara kandung meningkat (Brody, Stoneman, & McCoy, 1994; Dunn, 1994 dalam Berk, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4.
Proses Perkawinan dan Depresi Orang tua Brody mengatakan bahwa hubungan perkawinan, suasana emosi secara umum dalam sebuah keluarga, dan kualitas hubungan antar saudara kandung memiliki keterkaitan satu sama lain. Kualitas perkawinan dan hubungan antar saudara kandung akan mengarahkan anak untuk merespon konflik yang terjadi di dalam keluarganya. Konflik perkawinan di dalam sebuah keluarga akan dilihat sebagai pengalaman permusuhan yang akan memicu kesulitan pada anak. Brody menemukan bahwa perkawinan yang tidak bahagia, penuh dengan konflik, dan emosi keluarga yang tidak harmonis akan terasosiasi dengan hubungan antar saudara kandung yang negatif (Brody, 1998).
c. Pola Hubungan Antar Saudara Kandung Hubungan antar saudara kandung mulai terjalin sejak anak kedua lahir (Lestari, 2012). Hubungan antar saudara kandung tersebut dapat dikategorikan menjadi dua pola. Pola yang pertama adalah hubungan yang bernuansa afeksi, kepedulian, kerja sama, dan dukungan. Sedangkan pola yang kedua adalah hubungan yang bernuansa permusuhan, gangguan, dan perilaku agresif yang memperlihatkan adanya ketidaksukaan satu sama lain (Dunn, 2002 dalam Lestari, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Dunn, (2002, dalam Lestari, 2012) menyatakan bahwa hubungan antar saudara kandung memiliki tiga karakteristik utama. Karakteristik yang pertama adalah adanya kekuatan emosi satu sama lain dan tidak terhambatnya pengungkapan emosi tersebut. Emosi tersebut dapat berupa emosi positif maupun negatif. Karakteristik yang kedua adalah keintiman. Keintiman membuat saudara kandung dapat saling mengenal satu sama lain secara pribadi. Karakteristik yang ketiga adalah adanya perbedaan sifat pribadi yang membentuk pola hubungan antar saudara kandung nantinya.
d. Hubungan
antar
Saudara
Kandung
Berdasarkan
Tahap
Perkembangan 1. Hubungan antar Saudara Kandung Di Masa Kanak-Kanak Hubungan antar saudara kandung di masa kanak-kanak awal secara emosional tergolong intens, baik dengan emosi negatif maupun positif. Emosi negatif memicu munculnya konflik dalam hubungan antar saudara kandung. Akan tetapi konflik antar saudara kandung di masa kanak-kanak awal memberikan kesempatan anak-anak untuk mempelajari keahlian negosiasi, regulasi emosi, dan pemahaman sosial. Di masa kanak-kanak pertengahan, saudara kandung lebih banyak menghabiskan waktu bersama saudara kandungnya dibandingkan bersama orang tua ataupun teman. Dinamika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
hubungan
antar
saudara
kandung
di
masa
kanak-kanak
pertengahan dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak. Dinamika hubungan antar saudara kandung akan berdampak positif bagi perkembangan sosial baik dinamikanya bernuansa negatif maupun positif (Volling, 2003).
2. Hubungan antar Saudara Kandung Di Masa Remaja Di masa remaja, hubungan antar saudara kandung tergolong menonjol. Memasuki masa remaja awal, hubungan antar saudara kandung memiliki lebih banyak konflik dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya, seperti ayah, kakek, nenek, teman, ataupun yang lainnya. Akan tetapi, hubungan antar saudara kandung di masa remaja awal juga merupakan sumber persahabatan, afeksi, dan kedekatan. Di masa remaja, anak pertama akan cenderung memiliki sifat lebih mendominasi dan lebih mengasuh dibandingkan anak yang lahir berikutnya. Anak yang lahir setelah anak pertama akan cenderung merasa dekat dengan kakak kandung mereka dibandingkan dengan anak pertama. Pada masa remaja, saudara kandung menjadi semakin egaliter, tidak banyak konflik, dan tidak dekat karena di masa remaja, intensitas saudara kandung dalam menghabiskan waktu bersama telah berkurang. Di masa remaja, hubungan antar saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kandung dipengaruhi oleh persepsi perlakuan dari orang tua. Persepsi remaja terhadap perbedaan perlakuan orang tua dipengaruhi oleh usia, kepribadian, dan kebutuhan anak itu sendiri. Perlakuan orang tua yang cenderung negatif dan tidak hangat menjadi salah satu faktor terjadinya perilaku negatif diantara saudara kandung (Smetana, Campione-Barr & Metzger, 2006). Memasuki masa remaja, hubungan antar saudara kandung sudah semakin setara. Hal ini dikarenakan ketika memasuki masa remaja, keseimbangan kekuatan antara kakak dan adik kandung mulai setara sehingga kakak tidak lagi memaksa adik untuk memenuhi keinginannya. Di masa remaja, saudara kandung juga mulai belajar untuk berhubungan secara lebih sejajar dan perbedaan-perbedaan yang terjadi ketika mereka berada di masa kanak-kanak mulai berkurang (McGuire & Manke, 1994 dalam Santrock, 2007).
3. Hubungan antar Saudara Kandung Di Masa Remaja Akhir Hubungan antar saudara kandung di masa remaja akhir dipengaruhi oleh perkembangan remaja di masa itu sendiri. Perasaan seseorang yang diberikan kepada suadara kandung baik itu negatif maupun positif akan melemah ketika ia memasuki masa remaja akhir. Pelemahan ini dipicu oleh kecenderungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
seorang remaja akhir yang lebih banyak terlibat dalam hubungan persahabatan sehingga waktu dan energi yang dihabiskan bersama saudara kandung menjadi berkurang. Bagi seseorang yang mengalami persaingan dengan suadara kandungnya di masa kecil, ketika memasuki masa remaja akhir mereka tidak lagi mengalami persaingan. Remaja akhir tersebut diprediksi dapat menjadi sumber kehangatan dan akan memberikan kehangatan yang lebih besar untuk saudara kandungnya (Berk, 2012). Di masa remaja akhir, konflik antar saudara mulai menurun meskipun masih ada juga remaja yang belum selesai dengan persaingan antar saudara kandung mereka. Seorang remaja akhir yang masa kecilnya memiliki hubungan yang positif dengan suadara kandungnya, maka hubungan mereka akan tetap didominasi oleh kasih sayang dan kepedulian satu sama lain (Ardiyanto, 2010; Berk, 2012). Dunn, 2007 (seperti dikutip dalam Santrock, 2014) mengatakan bahwa hubungan antar saudara kandung di masa remaja akhir memiliki tiga karakteristik. Pertama, remaja telah mampu mengekspresikan emosi negatif maupun positif kepada saudara kandung mereka. Karakteristik kedua adalah seorang remaja telah mampu memahami saudara kandung mereka dengan baik. Pemahaman akan saudara kandung akan meningkatkan kedekatan antar saudara kandung dan kemudian menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
saudara kandung sebagai sumber dukungan bagi satu sama lain. Ketiga, hubungan antar saudara kandung di masa remaja akhir bervariasi satu sama lain. Beberapa remaja mendeskripsikan bahwa hubungan mereka dengan saudara kandung positif, penuh kehangatan, dan akan memberikan kasih sayang satu sama lain meskipun disisi lain saudara kandung akan dipandang sebagai seseorang yang mengganggu dan jahat.
B.
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF Piaget
(1954
dalam
Santrock,
2007)
menyatakan
bahwa
perkembangan kognitif di masa kanak-kanak meliputi beberapa proses penting. Proses-proses tersebut adalah skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, keseimbangan, dan penyeimbangan. Skema dapat diartikan sebagai proses ketika seseorang mulai membangun pemahaman tentang dunia. Di masa bayi, skema disusun oleh tindakan-tindakan sederhana yang diterapkan pada objek tertentu. Memasuki masa kanak-kanak, skema meliputi berbagai strategi dan perencanaan untuk mengatasi persoalan. Menginjak masa dewasa, seseorang telah menyusun skema dalam jumlah besar dan kompleks. Proses perkembangan kognitif setelah pembentukan skema adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi diartikan sebagai proses ketika seseorang memasukkan informasi baru ke dalam skema-skema yang telah ia bentuk. Piaget mengartikan akomodasi sebagai proses ketika seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menyesuaikan skema-skema yang ada dengan informasi dan pengalamanpengalaman baru. Menurut Piaget, seseorang akan melakukan perbaikan organisasi secara
terus
menerus
sesuai
dengan
perkembangannnya.
Piaget
mengartikan organisasi sebagai pengelompokan perilaku dan pemikiran yang terisolasi ke dalam system yang lebih teratur dan lebih tinggi dan dilakukan secara sadar. Setelah melakukan pengorganisasian, proses perkembangan kognitif selanjutnya adalah proses penyeimbangan. Proses penyeimbangan terjadi ketika seseorang mengalami konflik kognitif. Konflik kognitif itu sendiri kemudian memicu terjadinya perpindahan dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya. Piaget berpendapat bahwa tahapan baru akan muncul seiring dengan munculnya cara berpikir yang baru. Cara berpikir yang baru akan tercipta ketika seseorang melakukan akomodasi dan asimilasi. Hasil dari asimilasi dan akomodasi tersebut akan disesuaikan dengan skema-skema lama dan skema-skema yang baru. Skema-skema yang telah disesuaikan akan diorganisasi dan direorganisasi sehingga secara fundamental, skema hasil akomodasi dan asimilasi tersebut terbentuk dalam organisasi yang baru dan terciptalah cara berpikir yang baru. Menurut Piaget, tahapan pemikiran yang baru akan tercipta seiring dengan tahapan perkembangan seseorang. Piaget mengkategorikan tahapan perkembangan kognitif manusia ke dalam empat tahapan, yaitu tahapan sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Tahapan Sensorimotor Tahapan sensorimotor terjadi ketika seseorang baru dilahirkan hingga ia menginjak usia kurang lebih 2 tahun. Saat tahapan sensorimotor berlangsung, seorang bayi akan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensorik dengan fisik dan motorik untuk membentuk
sebuah
pemahaman
tentang
dunia.
Pada
tahapan
sensorimotor terdapat beberapa sub tahapan. Sub tahapan yang pertama adalah refleks-refleks sederhana yang terjadi di masa bulan pertama pasca kelahiran. Sub tahapan yang kedua adalah kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi-reaksi sirkuler primer. Sub tahapan ini terjadi pada bayi yang berusia 1-4 bulan. Sub tahapan yang ketiga dari tahapan sensorimotor adalah reaksi sirkuler sekunder yang dialami seorang bayi pada usia 4-8 bulan. Sub tahapan yang keempat adalah koordinasi reaksi-reaksi sirkuler sekunder. Memasuki tahapan ini, seorang bayi sedang berusia 8-12 bulan dan gerakan-gerakan yang dilakukan mulai terarah. Sub tahapan yang kelima adalah reaksi-reaksi sirkuler tersier, kesenangan baru, dan keingintahuan yang berkembang pada usia 12-18 tahun. Sub tahapan yang keenam adalah internalisasi skema yang berlangsung saat bayi berusia antara 18-24 bulan. Setelah mencapai sub-sub tahapan dari tahapan sensorimotorik, seorang bayi akan melakukan permanensi objek. Permanensi objek merupakan pemahaman yang dimiliki bayi tentang eksistensi objek yang akan tetap ada meskipun objek tersebut tidak lagi dapat dilihat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
didengar, atau disentuh. Pada tahapan ini, seorang bayi mulai memahami bahwa objek-objek yang ada disekitarnya bersifat permanen dan terpisah dari dirinya (Santrock, 2007).
2. Tahapan Praoperasional Piaget (Santrock, 2007) mengatakan bahwa anak yang berusia 2-7 tahun
sedang
berada
pada
tahapan
perkembangan
kognitif
praoperasional. Tahapan praoperasional adalah tahapan ketika seorang anak mulai merepresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, bayangan, dan gambar-gambar. Hal penting yang muncul dalam tahapan ini adalah adanya pemikiran-pemikiran mental, egosentrisme, dan
keyakinan-keyakinan
magis.
Piaget
membagi
tahapan
praoperasional ke dalam dua sub tahapan, yaitu sub tahapan fungsi simbolik dan sub tahapan pemikiran intuitif. Sub tahapan fungsi simbolik adalah sub tahapan yang dialami oleh seorang anak yang berusia 2-4 tahun. Pada sub tahapan ini seorang anak mulai mampu menggambarkan objek yang tidak ada secara mental. Di tahapan ini seorang anak juga mulai menggunakan bahasa dan mulai bermain peran. Selain mengalami perkembangan, di tahapan ini seorang anak masih memiliki keterbatasan, seperti masih memiliki egosentrisme dan animisme. Egosentrisme adalah keadaan ketika seorang anak tidak mampu membedakan perspektif diri sendiri dan perspektif orang lain, serta belum mampu mempertimbangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
perspektif orang lain. Animisme diartikan sebagai sebuah keyakinan terkait bahwa objek-objek yang tidak bergerak memiliki kehidupan dan kemampuan bertindak. Animisme menyebabkan seorang anak gagal membedakan antara perspektif manusia dan perspektif nonmanusia. Sub tahapan yang kedua adalah sub tahapan pemikiran intuitif yang terjadi saat anak berusia 4-7 tahun. Piaget mengatakan bahwa pada tahapan ini seorang anak mulai memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan jawaban-jawaban atas semua pertanyaan dan mulai menggunakan pemikiran primitif. Sub tahapan ini disebut dengan sub tahapan pemikiran intuitif karena anak-anak diusia 4-7 tahun memiliki keyakinan dengan pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi tidak sadar pengetahuan dan pemahaman mereka tersebut muncul. Hal ini dikarenakan anak-anak tersebut belum menggunakan pemikiran rasional. Pada tahapan praoperasional, terdapat beberapa batasan-batasan. Batasan tahap praoperasional yang pertama adalah sentralisasi. Sentralisasi dapat diartikan sebagai pemusatan perhatian pada satu karakteristik dan pengabaian karakteristik lain. Sentralisasi didukung kurangnya kesadaran bahwa perubahan penampilan sebuah objek tidak mengubah hakikat dasarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Tahapan Operasional Konkret Tahap operasional konkret terjadi pada anak yang berusia 7-11 tahun. Pada tahapan ini, seorang anak mulai memiliki pemikiran logis dan menggantikan pemikiran intuitif. Selain itu, pada tahapan ini seorang anak dapat menunjukkan operasi-operasi konkret yang merupakan tindakan dua arah terhadap objek-objek nyata dan konkret. Pada tahapan ini juga terjadi proses konservasi. Konservasi memiliki tugas untuk mendemonstrasikan kemampuan anak dalam melakukan operasi-operasi konkret. Memasuki masa operasional konkret, seorang anak telah mampu mengkoordinasikan beberapa karakteristik sekaligus dan tidak lagi berfokus pada elemen tunggal dari sebuah objek. Memasuki tahap operasional konkret, anak-anak akan melakukan konservasi secara bertahap. Piaget mengusung tema horizontal décalage yang diartikan sebagai munculnya kemampuan-kemampuan yang mirip secara bersamaan dalam suatu tahapan perkembangan. Proses lainnya yang terjadi pada tahap operasional konkret adalah klasifikasi.
Klasifikasi
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
mengklasifikasikan benda dan memahami relasi antar benda tersebut. Selain mengalami proses klasifikasi, seorang anak yang berada dalam tahap operasional konkret juga mengalami proses seriation. Seriation adalah kemampuan seorang anak untuk mengurutkan stimulus berdasarkan kuantitasnya. Proses terkahir yang terjadi di tahap operasional konkret adalah transitivity. Piaget mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
transitivity adalah sebuah kemampuan anak untuk memikirkan relasi gabungan secara logis (Santrock, 2007).
4. Tahapan Operasional Formal Tahapan perkembangan kognitif yang keempat dan terakhir adalah tahapan operasional formal terjadi direntang usia 11-15 tahun. Piaget mengatakan bahwa ketika seseorang memasuki tahapan ini, ia akan mengalami pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir dalam cara-cara yang abstrak dan lebih logis. Di tahapan ini seseorang juga mulai mengembangkan gambaran-gambaran tentang situasi-situasi yang ideal serta akan menggunakan pemikiran logis dan lebih sistematis dalam menyelesaikan suatu masalah. Pada tahapan ini, seseorang mulai memiliki pemikiran yang abstrak, ideal, dan logis. Kualitas abstraksi pemikiran pada tahap ini lebih jelas dan para remaja mulai memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah verbal. Kualitas abstrak seseorang juga dapat dilihat dari munculnya pemikiran remaja yang cenderung lebih memikirkan dirinya sendiri. Selain itu, remaja juga mulai memiliki pemikiran
yang
penuh
dengan
idealisme
dan
kemungkinan-
kemungkinan. Setelah remaja memilik pemikiran yang abstrak dan idealis, remaja mulai berpikir secara lebih logis. Menurut Piaget, saat memasuki masa remaja seseorang akan menggunakan metode pemikiran hipotesis-deduktif, yaitu pengembangan hipotesa terbaik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
secara sistematis menyimpulkan langkah-langkah terbaik untuk menyelesaikan sebuah masalah (Santrock, 2007). Selain memiliki pemikiran yang abstrak, ideal, dan logis, seorang remaja yang berada pada tahapan operasional formal juga mengalami peningkatan kesadaran akan diri sendiri sehingga akan menganggap semua orang tertarik pada diri mereka dan menganggap bahwa dirinya tidak terkalahkan. Proses ini dikenal sebagai egosentrisme remaja (Elkind,
1978
dalam
Santrock,
2007).
Elkind
membedakan
egosentrisme remaja ke dalam 2 tipe pemikiran. Pemikiran yang pertama adalah penonton imajinatif, yaitu perilaku remaja yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian dan dilihat oleh lingkungan. Di masa remaja awal, seorang remaja yang memiliki pemikiran penonton imajinatif akan merasa bahwa ia sebagai seorang actor dan lingkungan sebagai penonton yang mengawasi perilakunya. Pemikiran yang kedua adalah fabel personal. Fabel personal adalah munculnya kesadaran remaja akan keunikan yang dimilikinya. Kesadaran ini memicu para remaja merasa bahwa tidak ada orang yang dapat memahami perasaan yang sedang dirasakan. Dimasa ini, para remaja akan menggambarkan dirinya dengan melibatkan fantasi-fantasi dan jauh dari realitas yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C.
PERSEPSI 1.
Pengertian Persepsi Secara etimologis, persepsi berasal dari Bahasa Latin yaitu, perceptio; dari percipere yang berarti menerima atau mengambil. Terdapat banyak pengertian dari persepsi seperti yang ditulis Sobur dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Umum”. Leavit, 1987; John R. Wenburg & William W. Wilmot (dalam Sobur, 2003) mengartikan persepsi secara luas sebagai bagaimana cara seseorang untuk memandang atau mengartikan sesuatu. Yusuf (1991, dalam Subur, 2003) memaknai persepsi sebagai proses memaknai hasil pengamatan. Gulo (1982, dalam Subur, 2003), mengartikan persepsi sebagai proses seseorang untuk menyadari segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya melalui indra-indra yang dimilikinya. Sedangkan Rakhmat (1994, dalam Sobur 2003) berpendapat bahwa persepsi adalah proses menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atas pengalaman-pengalaman tentang objek dan peristiwa. Atkinson (dalam Sobur, 2003), menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Pareek, 1996; Rudolph F. Verderber (dalam Sobur, 2003) mengartikan persepsi sebagai proses pemberian reaksi terhadap rangsangan pancaindra atau data serta proses menerima,
menyeleksi,
mengorganisasikan,
mengartikan,
dan
menguji rangsangan pancaindra dan data. Sedangkan King (2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mendefinisikan persepsi sebagai proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. Mahmud (1990) mendefinisika persepsi sebagai penafsiran stimulus yang telah ada di dalam otak. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa persepsi adalah proses seseorang memandang, menafsirkan, menyeleksi informasi dari lingkungan dan kemudian bereaksi berdasarkan informasi yang telah diseleksi dan diproses berdasarkan stimulus yang telah ada di dalam otak.
2.
Proses Terjadinya Persepsi Persepsi dan kognisi diperlukan disemua kegiatan psikologis. Persepsi merupakan perilaku seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap interpretasi yang sampai. Berdasarkan teori rangsangantanggapan, persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Terdapat tiga komponen utama dalam proses persepsi, yaitu: a. Seleksi yang diartikan sebagai proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. c. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi (Depdikbud, 1985 dalam Sobur, 2003). Mahmud (1990) menjelaskan bahwa dalam melakukan perspsi, manusia tidak hanya bergantung pada rangsangan saja, akan tetapi sesuatu yang melatar belakangi rangsangan itu sendiri. Latar belakang suatu rangsangan dapat berupa pengalaman-pengalaman sensoris yang dulu pernah dialami, perasaan manusia pada waktu rangsangan
itu
ditangkap,
prasangka-prasangka,
keinginan-
keinginan, sikap, dan tujuan manusia pada waktu itu.
3.
Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Persepsi Pareek (1996) dalam Sobur, 2003) menjelaskan bahwa proses pembentukan
persepsi
dimulai
menyeleksi
rangsangan,
dari
menerima
mengorganisasikan
rangsangan, rangsangan,
mengartikan rangsangan, menguji rangsangan, dan pada akhirnya memberikan reaksi kepada rangsangan pancaindra atau data. Setelah menerima rangsangan, untuk menghemat perhatian yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
maka tidak semua rangsangan akan diperhatikan tetapi diseleksi terlebih dahulu. Beberapa faktor yang mempengaruhi seleksi rangsangan menurut Pareek adalah sebagai berikut: a. Faktor Internal Menurut Pareek, faktor internal merupakan faktor yang berkaitan dengan diri sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Kebutuhan
psikologis
merupakan
faktor
yang
mempengaruhi persepsi. Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang sebenarnya tidak ada menjadi ada karena adanya kebutuhan psikologis.
Latar belakang mempengaruhi hal-hal yang dipilih oleh persepsi karena seseorang akan mencari sesuatu yang sama dengan latar belakang yang ia miliki.
Pengalaman juga mempengaruhi hal-hal yang dipilih oleh persepsi, layaknya latar belakang. Seseorang akan mencari orang-orang, hal-hal, dan gejala-gejala yang mungkin serupa dengan pengalaman pribadinya.
Kepribadian seseorang menjadi salah satu faktor internal terbentuknya persepsi. Hal ini dikarenakan orang akan cenderung akan tertarik dengan orang yang kepribadiannya sama dengannya atau malah sama sekali berbeda dengan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sikap dan kepercayaan umum mempengaruhi persepsi terkait dengan minat seseorang untuk melihat hal kecil yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain.
Penerimaan
diri
merupakan
sifat
penting
yang
mempengaruhi persepsi karena orang yang telah mampu menerima dirinya akan lebih tepat menyerap suatu rangsangan yang sesuai dengan dirinya.
b. Faktor Eksternal Pareek menjelaskan bahwa selain faktor internal, persepsi seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor telaah. Faktorfaktor tersebut kemudian juga mempengaruhi persepsi atas orang dan keadaan. Faktor-faktor eksternal tersebut adalah:
Intensitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Orang akan cenderung lebih menanggapi rangsangan yang lebih intensif dibandingkan rangsangan yang kurang intens.
Ukuran suatu benda yang lebih besar cenderung lebih menarik perhatian seseorang karena lebih cepat dilihat. Oleh karena itu ukuran menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi.
Kontras akan mempengaruhi persepsi seseorang karena orang akan lebih tertarik dengan perilaku atau hal-hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tidak biasa. Perubahan yang terjadi pada suatu kebiasaan akan cenderung lebih menarik perhatian.
Gerakan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi terbentuknya persepsi seseorang. Pareek menjelaskan bahwa hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian diaripada hal-hal yang diam.
Ulangan merupakan salah satu trik untuk menarik perhatian seseorang. Akan tetapi perilaku berulang yang terlalu sering juga dapat menimbulkan kejenuhan. Oleh karena itu sebuah pengulangan memiliki nilai yang cukup tinggi untuk menarik perhatian seseorang jika digunakan dengan hatihati.
Keakraban menjadi salah satu faktor eksternal pembentuk persepsi karena orang akan lebih tertarik pada hal-hal yang telah ia kenal.
Sesuatu yang baru juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi meskipun faktor ini bertentangan dengan faktor keakraban. Akan tetapi Pareek menjelaskan bahwa seseorang juga akan tertarik pada halhal yang baru jika ia telah biasa dengan kerangka yang sudah dikenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4.
Fungsi Persepsi Tingkah laku merupakan salah satu bentuk fungsi dari cara seseorang memandang dan setiap tingkah lakunya memiliki tujuan tersendiri. Tingkah laku setiap individu bukanlah sesuatu yang statis dan dapat berubah. Dua faktor utama untuk mengubah perilaku seseorang adalah dengan mengubah cara pandang seseorang atau persepsinya dan mengetahui motivasi orang tersebut melakukan sesuatu. Persepsi menjadi penting dalam perubahan perilaku seseorang karena persepsi mempengaruhi selektivitas individu terhadap informasi yang didapat, daya pilihan, dan menentukan minat perhatian seseorang untuk mengolah berbagai pengaruh yang datang dari luar dirinya (Ardiyanto, 2010; Sobur, 2003).
D.
DINAMIKA
DESKRIPSI
PERSEPSI
ANAK
PERTAMA
TERHADAP ADIK KANDUNG DARI MASA KANAK-KANAK HINGGA REMAJA AKHIR
Saudara kandung dapat diartikan sebagai adik atau kakak yang memiliki ibu dan ayah yang sama serta terhubung secara genetik. Kehadiran saudara kandung memberikan banyak pengaruh pada orang tua dan anak pertama. Di masa kanak-kanak, kehadiran adik kandung akan mendorong perubahan perilaku orang tua terhadap anak pertama. Perubahan perilaku orang tua tersebut memicu anak pertama untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
melakukan berbagai cara dan akan bersaing agar memperoleh kasih sayang, cinta, dan perhatian yang ia dapatkan dulu. Jika anak kedua lahir disaat anak pertama telah berusia tiga tahun, maka dampak kehadiran anak kedua akan bergantung pada gaya hidup yang telah dibentuk anak pertama. Kehadiran anak kedua akan berdampak positif jika anak pertama telah membentuk gaya hidup bekerja sama ditiga tahun pertama kehidupannya. Sebaliknya, jika anak pertama membentuk gaya hidup yang berpusat pada dirinya sendiri, maka anak pertama akan merasakan kemarahan dan permusuhan terhadap adik kandungnya tersebut. Anak pertama akan merasakan kemarahan dan permusuhan disaat anak kedua lahir karena di suia tiga tahun, anak sedang berada ditahapan praoperasional dimana seorang anak sedang mengalami tahap sentralisasi. Kehadiran adik menjadi sumber kemarahan karena anak pertama masih berfokus pada berubahnya sikap orang tua terhadap anak pertama dan mengabaikan esensi dari perilaku orang tua itu sendiri. Di masa kanak-kanak, seorang anak pertama melihat kehadiran adik kandung sebagai ancaman karena sebelum anak kedua lahir, persepsi anak pertama terhadap lingkungan adalah hanya ada anak pertama, ayah, dan ibu. Pola hubungan antar saudara kandung bergantung pada persepsi yang dimiliki oleh seseorang. Persepsi adalah proses seseorang memandang, menafsirkan, menyeleksi informasi dari lingkungan dan kemudian bereaksi berdasarkan informasi yang telah diseleksi dan diproses berdasarkan stimulus yang sudah ada di dalam otak. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perilaku seseorang muncul sesuai dengan persepsinya terhadap rangsangan yang ia terima. Terbentuknya persepsi seseorang terhadap suatu rangsangan itu sendiri dipengeruhi banyak faktor. Faktor tersebut dapat berupa faktor internal dan juga faktor eksternal sehingga persepsi seseorang dapat berubah. Hubungan antar saudara kandung itu sendiri akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan perkembangan seseorang. Di masa kanak-kanak awal, hubungan antar saudara kandung rentan mengalami konflik. Hubungan antar saudara kandung di masa kanak-kanak awal tergolong intens secara emosional baik itu negatif maupun positif. Emosi negatif pada anak akan memicu munculnya konflik dalam hubungan antar saudara kandung. Emosi negatif anak pertama dapat muncul karena perubahan perilaku orang tua dan anak pertama melihat orang tuanya tidak lagi memperhatikan dirinya. Hal ini memicu munculnya konflik antar saudara kandung karena di masa kanak-kanak belum mampu melihat dari sudut pandang perspektif orang lain sehingga melihat perubahan perilaku orang tua tersebut sebagai hal yang negatif. Meskipun demikian, konflik yang terjadi diantara saudara kandung di masa kanak-kanak awal memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar bernegosiasi, meregulasi emosi dengan baik, dan belajar memahami sosial. Memasuki masa kanak-kanak pertengahan, saudara kandung mulai memegang peranan penting karena anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama saudara kandung. Relasi antar saudara kandung di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kanak-kanak pertengahan juga memegang peranan penting bagi anak karena dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak. Relasi positif maupun relasi negatif pada anak-anak di masa kanak-kanak pertengahan pada dasarnya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan sosial anak baik itu relasinya bernuansa negatif maupun positif. Hal ini dikarenakan di masa kanak-kanak pertengahan, seorang anak sudah memiliki pemikiran intuitif sehingga yang dialami anak saat berelasi dengan saudara kandung mereka akan menjadi pengetahuan anak tersebut. Memasuki masa remaja awal, hubungan antar saudara kandung lebih rentan mengalami konflik dan persaingan dibandingkan hubungan keluarga lainnya. Akan tetapi di masa ini hubungan antar saudara kandung juga menjadi sumber persahabatan, afeksi dan kedekatan. Di masa remaja akhir, anak pertama cenderung merasa kurang dekat dengan adik, tetapi adik akan merasa lebih dekat dengan kakak mereka. Memasuki masa remaja pertengahan, konflik antar saudara kandung mulai berkurang dan intensitas mereka melakukan aktifitas bersama juga telah berkurang. Di masa remaja akhir, hubungan antar suadara kandung mulai melemah karena seseorang di masa remaja akhir lebih banyak terlibat dalam hubungan persahabatan. Akan tetapi di masa remaja akhir, persaingan dan konflik yang dulu terjadi di masa kecil tidak lagi terjadi. Di masa remaja akhir, saudara kandung dilihat sebagai sumber dukungan bagi satu sama lain. Hubungan antar suadara kandung di masa remaja akhir mulai bervariasi, sebagian memandang saudara kandung mereka sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
orang yang hangat, positif, dan penuh kasih sayang. Disisi lain, ada yang memandang saudara kandung sebagai seseorang yang mengganggu dan jahat. Hal ini dikarenakan di masa remaja akhir, seseorang telah mampu berpikir secara abstrak, idealis, dan logis. Di tahapan remaja dan remaja akhir seseorang telah memiliki gambaran tentang situasi yang ideal sehingga sangat mungkin terjadi cara memandang saudara kandung yang berbeda-beda sesuai dengan gambaran situasi ideal yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kehadiran Saudara Kandung Persepsi
Persepsi Anak Pertama di masa kanak-kanak
Persepsi Positif
Hubungan Positif
Persepsi
Perubahan Perilaku Orang tua
Persepsi Negatif
Faktor yang mempengaruhi persepsi:
Persaingan Antar Saudara Kandung
Internal: kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan umum, penerimaan diri.
Konstruktif
Memiliki keahlian untuk memecahkan masalah secara konstruktif
Desruktif
Kecemburuan, Kemarahan, Iri hati
Eksternal: intensitas, ukuran, kontras, gerakan, ulangan, keakraban, sesuatu yang baru.
Di masa remaja rentan mengalami konflik dan persaingan, yang semula mengalami konflik jadi berkurang, intensitas melakukan aktifitas bersama mulai berkurang
Di masa remaja akhir persaingan dan konflik di masa kanak-kanak tidak lagi terjadi. Persepsi terhadap saudara kandung dapat berupa persepsi negatif dan positif.
Gambar 1. Skema Dinamika Deskripsi Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Kanak-kanak hingga Remaja Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Smith (2006) mejelaskan bahwa penilitan kualitatif merupakan penelitian yang menggambarkan unsur-unsur pada sebuah fenomena. Parker (2005) menyatakan bahwa penelitian kualitatif dapat membuka kesempatan untuk memperoleh informasi-informasi yang terkait dengan pencegahan akan suatu kejadian yang tidak baik sehingga dapat membentuk masyarakat menjadi lebih baik. Oleh karena itu untuk melihat deskripsi persepsi anak pertama, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Pada penelitian tentang deskripsi persepsi anak pertama terhadap saudara kandung dari kecil hingga remaja akhir ini peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi. Forrester (2010) berpendapat bahwa fenomenologi bertujuan untuk mendeskripsikan, menginterpretasi, dan mengukur persepsi dan perspektif seseorang terkait dengan pengalaman yang mereka alami. Geertz (1973 dalam Smith, 2006) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menyajikan deskripsi terperinci tentang fenomena yang diteliti.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. FOKUS PENELITIAN Fokus penelitian ini adalah memahami bagaimana deskripsi persepsi anak pertama terhadap adik kandung pertama (anak kedua) terhadap saudara kandung dari kecil hingga remaja akhir. Menurut Adler, kehadiran anak kedua merupakan pengalaman yang traumatik bagi anak pertama (Adler, 1930 dalam Feist & Feist, 2010). Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti hanya melihat persepsi anak pertama terhadap adik pertama.
C. RESPONDEN PENELITIAN Giorgi dan Giorgi dalam Smith (2008) menjelaskan bahwa peneliti berangkat dari satu dugaan situasi yang konstan karena setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti menentukan kriteria tertentu bagi responden agar dugaan situasi yang dibawa oleh peneliti dapat konstan. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah: 1. Anak pertama dan memiliki adik kandung. 2. Berada diusia remaja akhir atau berumur 15-24 tahun.
D. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara. Menurut Fontana dan Frey (dalam Hugh-Jones, 2010) untuk memahami manusia, wawancara merupakan cara yang paling umum dan kuat. Dillon (Wengraf, 2001) mendefinisikan wawancara sebagai proses pemberian pertanyaan oleh seseorang dan orang lain akan memberikan jawaban terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pertanyaan tersebut. Menurut Dillon, wawancara dapat digunakan untuk berbagai tujuan, salah satunya adalah untuk mendapatkan data sebuah penelitian. Arksey dan Knight (1999) seperti yang dikutip dalam Hugh-Jones (2010), menyatakan bahwa wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif merupakan metode yang penting untuk dapat mencari data pemahaman, pendapat, ingatan seseorang akan apa yang telah ia lakukan, sikap, perasaan, dan hal lainnya seperti manusia pada umumnya. Hugh-Jones (2010) mengkategorikan wawancara penelitian kedalam 3 tipe, yaitu wawacara yang sangat terstruktur (ada control dari peneliti), semi terstruktur, dan sangat tidak terstruktur (tidak ada control dari peneliti). Pada penelitian mengenai persepsi anak pertama yang mengalami persaingan antar saudara kandung terhadap saudara kandung dimasa remaja akhir ini, peneliti menggunakan tipe wawancara semi terstruktur. Peneliti menggunakan tipe wawancara semi terstruktur karena tipe wawancara ini memungkinkan responden untuk memberikan informasi yang lebih luas dan dapat mengembangkan jawaban mereka. Hugh-Jones menjelaskan bahwa peneliti lebih baik melakukan perencanaan sebelum proses wawancara agar data yang diperoleh saat wawancara sesuai dengan tujuan wawancara. Salah satu persiapan yang dapat dilakukan sebelum wawancara adalah menyusun pertanyaan wawancara. Dalam wawancara semi terstruktur, daftar pertanyaan hanya digunakan sebagai panduan dan pertanyaan lain yang signifikan dengan topik wawancara dapat muncul selama proses wawancara berlangsung (Hugh-Jones, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Smith (2006) menyatakan bahwa wawancara semi terstruktur dapat berlangsung lama dan mendalam. Selama proses wawancara berlangsung, peneliti menggunakan alat perekam suara untuk membantu merekam proses wawancara. Alat bantu perekam suara diperlukan agar peneliti dapat berkonsentrasi pada jawaban-jawaban subjek dan dapat tetap melakukan observasi selama proses wawancara berlangsung. Alat bantu perekam suara akan dipergunakan setelah peneliti mendapatkan izin dari responden. Tabel 1. Panduan Pertanyaan Wawancara
Panduan Pertanyaan 1. Persaingan antar saudara kandung -
Bisakah Anda ceritakan pengalaman Anda saat bersama adik kandung Anda saat Anda berada dimasa anak-anak?
-
Bagaimana pengalaman Anda bersama adik kandung Anda saat Anda berada diusia remaja?
-
Lalu bagaimana pengalaman Anda bersama adik kandung Anda saat ini?
-
Bagaimana perasaan Anda terhadap adik kandung Anda ketika Anda kecil?
-
Bagaimana perasaan Anda terhadap adik kandung Anda ketika Anda remaja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
-
Bagaimana perasaan Anda terhadap adik kandung Anda ketika Anda berada dimasa remaja akhir?
2. Persepsi anak pertama terhadap saudara kandung -
Bisakah Anda jelaskan bagaimana sosok adik kandung Anda masih anak-anak?
-
Menurut Anda bagaimana sosok adik kandung Anda saat Anda berada dimasa remaja?
-
Menurut Anda, sosok adik kandung Anda saat ini bagaimana?
-
Apa arti adik bagi Anda saat Anda kecil?
-
Apa arti adik bagi Anda saat Anda berada dimasa remaja?
-
Apa arti adik bagi Anda saat Anda berada dimasa remaja akhir?
E. ANALISIS DATA Smith (2006) menjelaskan bahwa analisis data untuk pendekatan fenomenologi dilakukan melalui empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut ialah: 1.
Peneliti membaca secara keseluruhan deskripsi hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh karena pendekatan fenomenologi merupakan
pendekatan
yang
menyeluruh,
maka
peneliti
perlu
memahami deskripsi hasil wawancara sebelum melanjutkan ketahap selanjutnya. 2.
Tahap kedua adalah pemisahan deskripsi kedalam beberapa bagian sesuai dengan tema sesuai dengan tranisisi makna yang terjadi. Bagianbagian deskripsi tersebut disebut dengan satuan-sataun makna atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
meaning units. Untuk mendapatkan meaning units, peneliti perlu membaca deskripsi hasil wawancara secara teliti dan berulang-ulang. Peneliti akan memberikan garis miring disetiap adanya transisi makna. 3.
Tahapan ketiga adalah transformasi makna. Peneliti mentransformasi deskripsi yang awalnya tersirat menjadi tersurat, terutama untuk maknamakna
psikologis.
Transformasi
juga
merupakan
tindakan
menggeneralisasi makna yang muncul dalam deskripsi supaya tidak terlalu spesifik pada situasi tertentu. Pada tahapan transformasi ini, jika memungkinkan peneliti juga akan mengungkapkan makna-makna yang sensitive secara psikologis yang berperan dalam pengalaman agar bisa diamati. 4.
Tahap yang keempat adalah menyusun struktur umum. Penyusunan struktur umum dapat dilakukan dengan cara melakukan transformasi akhir atas meaning units dan menentukan unsut-unsur yang memiliki makna khusus. Memiliki makna khusus dapat diartikan bahwa struktur tersebut bersifat general sesuai dengan konteksnya. Struktur terdiri dari unsur-unsur kunci dan hubungan antar unsur-unsur tersebut.
F. UJI KEABSAHAN DATA Creswell (2010) menyatakan bahwa validitas, reliabilitas, serta generalitas penelitian kualitatif tidak memiliki pengertian yang sama dengan penelitian kuantitatif. Yardley dalam Smith (2008) menyatakan bahwa validitas dari penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penilaian tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
seberapa baik penelitian yang telah dilaksanakan. Validitas juga mencakup apakah temuan dalam penelitian tersebut dapat dipercaya dan bermanfaat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode member checking untuk melihat validitas penelitian ini. Metode member checking adalah metode dimana peneliti meminta timbal balik ataupun komentar dari responden terhadap hasil analisis peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PROSES PENGAMBILAN DATA 1. Proses Penelitian Responden penelitian ini adalah delapan orang anak pertama yang terdiri dari empat laki-laki dan empat perempuan. Kedelapan responden penelitian ini berusia antara 20-24 tahun dan memiliki adik. Responden 1 (R1) dan Responden 2 (R2) adalah anak pertama perempuan yang memiliki adik pertama laki-laki. Responden 3 (R3) dan Responden 4 (R4) adalah anak pertama perempuan yang memiliki adik pertama perempuan. Responden 5 (R5) dan Responden 6 (R6) adalah anak pertama laki-laki yang memiliki adik pertama perempuan. Sedangkan Responden 7 dan Responden 8 adalah anak pertama laki-laki yang memiliki adik pertama laki-laki. Sebelum proses pengambilan data dengan metode wawancara, peneliti menjelaskan secara singkat tentang tujuan wawancara. Peneliti juga menjelaskan bahwa proses wawancara akan direkam dengan sound recorder pada handphone peneliti. Setelah menjelaskan tujuan wawancara dan penggunaan alat perekam suara, peneliti menanyakan kesediaan para responden untuk mengikuti proses penelitian dengan menandatangani informed
consent
yang
telah
53
disiapkan
oleh
peneliti.
Sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
melaksanakan wawancara, peneliti dan para responden membuat janji untuk melaksanakan proses wawancara. Proses wawancara dilaksanakan di tempat dan waktu yang telah disepakati antara responden dan peneliti. Peneliti menjelaskan data responden dan hasil wawancara bersifat rahasia. Selama proses wawancara berlangsung, peneliti menggunakan alat perekam suara untuk merekam hasil wawancara. Setelah proses pengambilan data dengan metode wawancara dilaksanakan, peneliti mendengarkan hasil wawancara yang telah direkam kemudian disalin dalam bentuk verbatim. Penyalinan verbatim berfungsi agar tidak ada data yang berubah dan sesuai dengan yang dimaksud oleh responden. Verbatim para responden dibaca ulang oleh peneliti kemudian diinterpretasi
sesuai
tujuan
penelitian.
Hasil
interpretasi
peneliti
disimpulkan dan akan didapatkan perubahan persepsi responden terhadap adik ketika responden berada di masa remaja akhir.
2. Proses Pengambilan Data Proses pengambilan data dilakukan pada waktu dan tempat yang telah disepakati oleh responden dan peneliti. Pelaksanaan wawancara dilaksanakan secara individual. Sebelum pelaksanaan wawancara, peneliti melakukan rapport dan menjelaskan kembali tujuan wawancara dan adanya penggunaan alat perekam. Setelah suasana antara responden dan peneliti mulai mencair, pelaksanaan wawancara dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 2 Jadwal Pengambilan Data
No.
Responden
1.
R1
2.
R2
3.
R3
4
R4
5.
R5
6.
R6
7.
R7
8.
R8
Hari, tanggal, jam Senin, 11 Januari 2016, 13.00-13.45 Jumat, 15 Januari 2016, 10.25-11.10 Jumat, 22 Januari 2016, 11.00-11.40 Senin, 25 Januari 2016
Kamis, 14 Januari 2016, 10.15-10.45 Rabu, 20 Januari 2016, 09.00-19.35 Selasa, 19 Januari 2016, 10.00-10.40 Senin, 18 Januari 2016, 19.00-19.35
Tempat Pengambilan Data Perpustakaan Kampus III Universitas Sanata Dharma No. 27 Coffee Perpustakaan Kampus III Universitas Sanata Dharma Ruang Wawancara II, Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi Universitas Sanata Dharma No. 27 Coffee No. 27 Coffee Perpustakaan Kampus III Universitas Sanata Dharma House of Scherz Coffee and Dining
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
3.
Identitas Responden
Tabel 3. Identitas Responden
Inisial Jenis Kelamin Tanggal Lahir Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan Urutan Kelahiran Inisial Ayah Usia Ayah Pendidikan Terakhir Ayah Pekerjaan Ayah Inisial Ibu Usia Ibu Pendidikan Terakhir Ibu Pekerjaan Ibu Anak Kedua Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Anak Ketiga Jenis Kelamin Usia
Responden 1 VY Perempuan 4 September 1993 22 Tahun SMA Mahasiswi Pertama dari 3 bersaudara JK 50 Tahun S1
Responden 2 PNK Perempuan 3 Januari 1995 21 Tahun SMA Mahasiswi Pertama dari 3 bersaudara TS 59 Tahun SMEA
Responden 3 AMW Perempuan 2 Januari 1993 23 Tahun SMA Mahasiswi Pertama dari 2 Bersaudara FXBW 55 tahun S1
Responden 4 KPS Perempuan 4 Juli 1992 23 Tahun SMA Mahasiswi Pertama dari 2 bersaudara AS 50 tahun S1
Pegawai Swasta RR 49 Tahun S1 PNS VD Laki-laki 19 Tahun Mahasiswa RK Laki-laki 17 Tahun
Pegawai BUMN YA 49 Tahun D3 Agama Katolik Ibu Rumah Tangga AH Laki-laki 15 Tahun Pelajar MD Perempuan 13 Tahun
Karyawan Swasta ENH 55 tahun S1 Guru SMA BMW Perempuan 17 tahun Pelajar -
Wiraswasta KT 48 tahun D3 Paramedis RNV Perempuan 15 tahun Pelajar -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Pekerjaan Inisial Jenis Kelamin Tanggal Lahir Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan Urutan Kelahiran Inisial Ayah Usia Ayah Pendidikan Terakhir Ayah Pekerjaan Ayah Inisial Ibu Usia Ibu Pendidikan Terakhir Ibu Pekerjaan Ayah Anak Kedua Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Anak Ketiga Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Anak Keempat Jenis Kelamin Usia Pekerjaan
Pelajar Responden 5 YSBK Laki-laki 10 Oktober 1994 21 Tahun SMA Mahasiswa Pertama dari 2 bersaudara YS 51 Tahun S1
Pelajar Responden 6 Wanchild Laki-Laki 29 Juni 1992 23 Tahun SMA Barista Pertama dari 2 bersaudara ST 39 Tahun SMA
Responden 7 MK Laki-laki 27 Mei 1994 21 Tahun SMA Mahasiswa Pertama dari 4 bersaudara TW 45 tahun SMA
Responden 8 S Laki-laki 14 Mei 1994 22 Tahun SMK Mahasiswa Pertama dari 3 bersaudara P 43 tahun SD
Kepala Sekolah FM 51 Tahun S1 Guru TW Perempuan 18 Tahun Pelajar -
Swasta MA 45 Tahun SMA Swasta SC Perempuan 17 Tahun Pelajar -
Suplier Barang LW 45 tahun SMA Ibu rumah tangga DNJ Laki-laki 20 tahun Mahasiswa AV Laki-laki 10 tahun Siswa DC Laki-laki 9 tahun Siswa
Wiraswasta D 39 tahun SMP Ibu Rumah Tangga NS Laki-laki 16 tahun Pelajar NA Laki-laki 5 tahun -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
B. HASIL PENELITIAN 1. Latar Belakang Responden Responden 1 adalah seorang perempuan yang berusia 22 tahun. Responden memiliki 2 orang adik. Usia responden dan adik pertama terpaut tiga tahun sedangkan usia responden dengan adik kedua terpaut 6 tahun. Kedua adik responden berjenis kelamin laki-laki. Ketika kecil responden merasa bahwa hubungannya dengan adik kedua lebih dekat dibandingkan dengan hubungannya dengan adik pertama. Hal ini dikarenakan responden merasa jarak usia kelahiran antara responden dan adik pertama tergolong dekat, yaitu 3 tahun. Ketika responden memiliki seorang adik, orang tua responden memberikan pemahaman kepada responden akan arti penting saudara kandung dan menanamkan bahwa seorang kakak harus menyayangi adik. Akan tetapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap relasi responden dan adik. Di masa kecil relasi responden dan adik tidak hangat dan mereka seringkali bertengkar. Memasuki masa remaja, responden dan adik tidak tinggal di dalam satu rumah. Oleh sebab itu responden merasa ketika mereka sedang berjauhan, relasi diantara responden dan adik menjadi baik. Akan tetapi ketika mereka kembali berada dalam satu rumah, responden dan adik kembali bertengkar. Keadaan tersebut terjadi hingga responden berada di masa remaja akhir. Responden 2 adalah seorang perempuan yang berusia 21 tahun. Responden memiliki 2 orang adik. Adik pertama responden berjenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kelamin laki-laki yang usianya terpaut 6 tahun dengan responden, sedangkan jenis kelamin adik kedua responden adalah perempuan yang usianya terpaut 8 tahun dengan responden. Sebelum responden memiliki adik, responden telah memiliki persepsi bahwa kehadiran adik akan mempengaruhi perhatian orang tua. Sebelum adik lahir responden juga menjadi pusat perhatian keluarga besar karena responden adalah orang paling kecil di keluarga besarnya. Ketika responden memiliki adik pertama, responden merasa belum siap karena ia tidak memahami konsep seorang adik dan tidak memiliki gambaran dinamika bersama seorang adik. Ketika adik kedua lahir, responden sempat marah kepada orang tua dan menarik diri karena ia harus menghadapi kehadiran adik lagi ketika ia sendiri belum menerima kehadiran adik pertama. Oleh karena itu relasi responden dan adik di masa kecil kurang baik. Relasi responden dengan adik semakin membaik seiring dengan pertambahan usia responden, akan tetapi responden tetap merasa iri dengna adik hingga ia berada di masa remaja akhir. Responden 3 adalah seorang perempuan yang berusia 23 tahun dan memiliki seorang adik perempuan yang usianya terpaut 5 tahun dengan responden. Sebelum adik lahir, orang tua responden telah mempersiapkan responden untuk menghadapi kelahiran adik. Orang tua responden memberi informasi kepada responden terkait dengan akan adanya kehadiran seorang adik dan memberitahu responden hasil USG yang dijalani oleh ibu. Meskipun orang tua responden telah memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
informasi terkait dengan akan hadirnya adik, responden tetap merasa cemburu dengan adik. Hal ini dikarenakan sebelum adik responden lahir, responden memiliki banyak waktu yang dihabiskan bersama orang tua. Responden
merasa
kehadiran
adik
dapat
mempengaruhi
waktu
kebersamaan antara responden dan orang tua. Oleh karena itu ketika kecil responden seringkali memperlakukan adik dengan tidak baik dan sering mengalami pertengkarang dengan adik. Seiring dengan bertambahnya usia, responden mulai memperlakukan adik dengan baik sehingga diremaja akhir relasi responden dan adik mulai membaik. Responden 4 adalah seorang perempuan yang berusia 23 tahun. Responden memiliki seorang adik perempuan yang usianya terpaut 8 tahun dengan responden. Ketika adik responden lahir, responden merasa senang karena sebelumnya ia merasa kesepian sehingga responden meminta seorang adik kepada orang tuanya. Akan tetapi setelah kelahiran adik, lambat laun responden mulai merasa cemburu kepada adik meskipun pada awalnya ia merasa senang. Hal ini dikarenakan responden merasa perhatian kedua orang tuanya mulai terbagi untuk adik dan responden merasa bahwa orang tuanya tidak lagi menyayangi responden. Di masa kecil responden seringkali memperlakukan adik dengan tidak baik dan relasinya dengan adik diwarnai oleh pertengkaran. Memasuki masa remaja hingga remaja akhir, relasi responden dan adik mulai membaik meskipun responden terkadang masih bertengkar dan masih merasa iri dengan adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Responden 5 adalah adalah seorang laki-laki yang berusia 21 tahun. Ia memiliki seorang adik perempuan yang usianya terpaut 3 tahun dengan responden. Ketika kecil, responden merasa senang memiliki seorang adik karena ia merasa ia mendapatkan seorang teman. Responden merasa senang dengan kehadiran adik karena ia ketika kecil tidak banyak memiliki teman. Responden belum memiliki perasaan kesal kepada adik ketika ia kecil. Akan tetapi ketika memasuki masa remaja relasi responden dan adik mulai sering diwarnai oleh pertengkaran. Memasuki masa remaja akhir, relasi responden membaik karena responden dan adik merayakan peryaan ulang tahun bersama keluarga dan teman-teman. Perayaan ulang tahun tersebut yang semakin memperbaiki relasi responden dan adik. Responden 6 adalah seorang laki-laki yang berusia 23 tahun. Responden memiliki seorang adik perempuan yang usianya terpaut enam tahun dengan responden. Ketika kecil responden sangat senang dengan kehadiran adik. Akan tetapi responden juga sangat senang mengganggu adik hingga adik menangis. Sejak kecil responden tidak tinggal bersama dengan adik dan kedua orang tuanya karena responden harus menemani nenek dan tinggal bersama nenek. Orang tua responden bercerai dan saat ini ibu responden telah menikah lagi. Adik responden adalah anak dari pernikahan ibu responden yang kedua. Kehadiran adik membuat responden merasa iri karena adik responden lebih dekat dengan ayah. Ketika adik lahir, responden seringkali mengganggu adik hingga ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
menangis. Akan tetapi perilaku mengganggu responden mulai berkurang seiring dengan bertambahnya usia responden. Responden 7 seorang laki-laki yang berusia 22 tahun. Responden memiliki 3 orang adik laki-laki. Usia responden dengan adik pertama terpaut 1.5 tahun, dengan adik kedua terpaut 11 tahun, dan dengan adik ketiga usianya terpaut 12 tahun. Relasi responden dengan adik pertama dari kecil hingga remaja akhir kurang baik. Akan tetapi relasi responden dengan adik kedua dan ketika cukup baik. Responden merasa relasinya dengan adik pertama tidak baik karena responden dan adik pertama memiliki perasaan iri satu sama lain. Di masa anak-anak, responden dan adik seringkali mengalami pertengkaran. Memasuki masa remaja, intensitas pertengkaran antara responden dan adik mulai berkurang. Akan tetapi mereka saling tidak mempedulikan satu sama lain dan jarang berkomunikasi. Di masa remaja akhir, responden dan adik merantau dan tinggal bersama disebuah rumah kos. Meskipun responden dan adik tinggal bersama saat merantau, komunikasi diantara mereka jarang terjalin dan relasi responden dan adik tidak hangat. Responden 8 seorang laki-laki yang berusia 22 tahun yang memiliki 2 orang adik laki-laki. Adik pertama lahir ketika responden berusia 6 tahun. Jarak usia responden dengan adik kedua terpaut 11 tahun. Ketika adik responden baru lahir, responden merasa senang dengan kehadiran adik. Akan tetapi lambat laun responden merasa tidak senang dengan kehadiran adik karena dimata responden adik merupakan sosok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
selalu salah. Responden dan adik juga seringkali mengalami pertengkaran. Pertengkaran antara responden dan adik terjadi hingga responden berada di masa remaja akhir. Di masa remaja, responden merasa bahwa relasinya dengan adik semakin memburuk. Memasuki masa remaja akhir, responden mulai merantau dari rumah dan tidak tinggal bersama adik dan orang tua. Merantaunya responden dari rumah tidak memperbaiki relasi antara responden dan adik. Akan tetapi di masa remaja akhir, ayah responden meninggal dan hal tersebut membuat responden memiliki keinginan untuk mendekatkan diri dengan adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2. Deskripsi Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Anak-anak hingga Remaja Akhir Table 4. Persepsi Anak Pertama terhadap Adik Kandung dari Masa Kanak-kanak hingga Remaja Akhir
Persepsi Masa Kanakkanak (Negatif)
Responden 1 Responden 2 Responden 3 (♀-♂) (♀-♂) (♀-♀) - Bukan sebagai - Bukan anggota - Bukan orang orang yang keluarga (R2. yang harus harus disayangi 176) dilindungi (R1. 90) - Bukanlah orang (R3. 105) - Pemberi yang harus - Perebut tanggung jawab dijaga (R2. 177) perhatian dan lebih (R1. 19) - Pemberi waktu orang - Teman yang tanggung jawab tua (R3. 16kebetulan baru (R2. 12) 17) memiliki orang - Ancaman (R2. - Orang yang tua yang sama 162) memiliki sifat (R1. 89) - Perebut berbeda - Adik secara perhatian (R2. dengan harafiah (R1. 175) responden 33) - Orang yang (R3. 39) - Bukan seharusnya tidak - Bukan bagian pemberani (R1. berada di dekat dari keluarga 24, 71) responden (R2. - Bukan orang - Pihak yang salah 178) yang lebih atas terjadinya baik pertengkaran dibandingkan (R1. 102) responden (R3. 47, 49) - Sosok yang dapat
Responden 4 Responden 5 (♀-♀) (♂-♀) - Objek - Sosok yang displacement (R4. kecil (R5. 57) 18) - Orang yang - Orang yang keras keras kepala kepala (R4. 59) (R5. 9). - Sosok yang lemah - Orang yang (R4. 3). akan menuntut - Pusat perhatian untuk orang tua (R4. 31) diperlakuan - Orang yang nakal sama dengan (R4. 57) responden oleh - Orang yang orang tua (R5. menyebalkan (R4. 16-18). 58)
Responden 6 (♂-♀) - Orang yang selalu mendapatkan pembelaan dari ayah (R6. 23) - Sosok yang cengeng (R6. 38). - Sosok yang manja dan suka mengadu kepada orang tua (R6. 39, 62). - Sosok yang bisa dimainkan ((R6. 66).
Responden 7 Responden 8 (♂-♂) (♂-♂) - Sosok yang tidak - Sosok yang selalu mau kalah (R5. salah (R8. 6) 216) - Pengganggu (R5. 39, 109) - Orang yang tidak patuh (R5. 114) - Adik secara harafiah (R5. 119) - Orang yang selalu mendapatkan apa yang ia minta (R5. 205)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
dimainkan (R3. 96). - Tidak berarti apa-apa bagi hidup responden (R3. 108). - Sosok yang - Orang yang lucu disayangi (R3. 97). responden (R4. 24). - Teman bermain (R8. 55)
- Cerdas (R1. 18, - Sosok yang lucu - Sosok yang lucu - Sosok yang 63, 68, 76) (R5. 61). (R6. 4, 6) menyenangkan - Hemat (R1. 68, - Teman bermain - Teman terdekat (R8. 115) 70, 75) (R3. 34, 81, 85) (R6. 67) - Teman (R8. 116) - Dewasa (R1. 26) - Teman berbagi - Orang yang - Penghilang rasa - Memiliki jiwa (R5. 60) menyukai sepi (R8. 115 sosial yang responden (R6. tinggi (R1. 65) 76) Responden 5 di Responden 6 di Responden 7 di Responden 8 di Kesimpulan Responden 1 di Responden 2 di Responden 3 Responden 4 di masa kecil masa kecil di masa kecil masa kecil secara masa kecil masa kecil masa anak-anak masa kanak-kanak Tiap didominasi oleh mempersepsikan didominasi umum melihat adik memiliki persepsi mempersepsikan didominasi oleh Responden persepsi adik secara oleh persepsi mempersepsikan secara positif. negative dan adik secara negative persepsi positif. negative negative. Di negative adik secara Meskipun positif yang dan memaknai adik terhadap adik. masa anak-anak, terhadap adik. negative. Akan demikian berimbang. secara harafiah. Responden Responden 2 Responden tetapi Responden responden Responden di ketika berada di secara umum melihat adik 4 juga memiliki masa kanak-kanak masa kanakmelihat adik sebagai tidak mempersespikan persepsi telah melihat adik kanak melihat bukan sebagai berarti di adik secara positif negative merupakan bagian adik hanya anggota dalam hidup dan telah terhadap dari hidup secara harafiah keluarga. responden menyayangi adik. adiknya responden. dan bukan sebagai bagian dari keluarganya. Kesimpulan Berdasarkan data, seluruh responden di masa kanak-kanak didominasi oleh persepsi negative dalam melihat sosok seorang adik. Meskipun demikian, 6 dari 8 responden juga memiliki persepsi positif terhadap adik. Responden 2 dan Responden 7 adalah 2 responden yang sama sekali tidak memiliki Seluruh Responden persepsi positif terhadap adik. Persepsi Masa Kanakkanak (Positif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Persepsi Masa Remaja (Negatif)
- Tidak patuh - Orang yang - Orang yang ketika sedang permintaannya menarik bersama selalu dipenuhi perhatian responden (R1. orang tua (R2. lingkungan 32) 72) (R3. 64) - Orang yang difasilitasi oleh orang tua (R2. 70) - Orang yang kurang mandiri (R2. 71)
- Orang yang tidak - Orang yang - Sosok yang kecil patuh (R4. 35) tidak patuh (R6. 72) - Pengalih perhatian kepada - Orang yang orang tua (R4. 66) responden (R5. kurang mampu - Orang yang 11). bersosialisasi (R6. memisahkan - Bukan anggota 27) responden dan ibu keluarga (R5. (R4. 69) 90) - Orang yang - Orang yang introvert (R4. 45) tertutup (R5. 63, - Agresif (R4. 36). 64) - Orang yang - Orang yang kurang dapat asing bagi menghormati responden (R5. kakak (R4. 60) 89) - Musuh (R5. 87)
- Sosok yang - Orang yang - Orang yang - Penghilang rasa cerdas (R1. 63, harus dilindungi memiliki sepi (R4. 41). 64) (R2. 180, 189) kesamaan - Teman bercerita - Orang yang dengan dan berbagi (R1. harus dipantau responden (R3. 117, 123) perkembanganny 24) - Bukan orang a (R2. 181) - Teman (R3. yang - Seorang anak 120) menyebalkan (R2. 182) (R1. 123) Kesimpulan Responden 1 di Responden 2 Responden 3 Responden 4 di masa remaja telah di masa remaja masa remaja Tiap masih didominasi Responden responden telah mempersepsikan masih didominasi oleh adik secara memiliki oleh persepsi persepsi positif positif dan persepsi negatif dalam
- Orang yang tidak patuh (R7. 56) - Orang yang tidak berpengaruh dalam hidup responden (R7. 145+146) - Orang yang menuntut orang tua untuk memenuhi permintaannya (R7. 60) - Orang yang keras kepala (R7. 55, 58, 127) - Pengganggu (R7. 126) - Orang yang manja (R7. 128)
- Perebut fasilitas yang akan digunakan oleh responden (R8. 11).
- Penghilang rasa sepi (R6. 73) - Teman (R6. 69) - Lebih dewasa dibandingkan responden (R6. 30)
Persepsi Masa Remaja (Positif)
Responden 5 di masa remaja tidak lagi memiliki persespi positif
Responden 6 di masa remaja memandang adik secara lebih positif. Meskipun
Responden 7 di masa remaja masih mempersepsikan adik secara negatif.
Responden 8 di masa remaja memandang adik secara lebih negatif dibandingkan masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
dalam melihat adik. Akan tetapi, responden akan kembali mempersepsikan adik secara negative ketika ia kembali bersama-sama dengan adik.
melihat adik sebagai bagian dari keluarganya meskipun responden masih memiliki persepsi negative terhadap adik.
negatif kepada adik meskipun adik telah dianggap sebagai teman.
memandang adik. untuk adik. masih ada persepsi anak-anak. Responden Responden negatif kepada Responden di masa melihat adik sepenuhnya adik, akan tetapi remaja sepenuhnya sebagai perebut melihat adik persepsi memandang adik perhatian. Namun secara negatif. responden secara negatif. disisi lain, didominasi responden persepsi positif. memiliki persepsi bahwa adik seorang adalah penghilang rasa sepi. Kesimpulan Di masa remaja, 5 dari 8 responden mulai memandang adik mereka secara positif. Responden 5 dan Responden 8 di masa remaja memandang adik secara lebih negatif. Persepsi positif Responden 5 dan Responden 7 terhadap adik di masa kanak-kanak tidak lagi terdapat di masa remaja. Sedangkan Seluruh Responden Responden 7 masih tetap memandang adik secara negatif ketika ia memasuki masa remaja. - Sumber amarah - Orang yang - Orang yang - Orang yang - Orang yang - Orang yang akan - Orang yang akan - Orang yang nakal, Persepsi bagi responden tidak patuh (R2. kurang dapat diistimewakan tidak patuh (R5. mengabaikan mencari responden keras kepala, tidak Masa (R1. 22). 100) berkomunikasi oleh ayah (R4. 87) 23) kekhawatiran untuk memenuhi patuh, dan suka Remaja - Pemicu dengan baik - Agresif (R4. 51) - Orang yang responden (R6. kebutuhannya (R7. ugal-ugalan (R8. Akhir terjadinya (R3. 26) keras kepala 13) 138). 62-65). (Negatif) pertengkaran (R5. 21) - Orang yang - Orang yang gagal di (R2. 121). - Orang yang ceroboh, tidak dalam keluarga (R7. - Orang yang menginginkan rapi, dan tidak 156-158). lebih agar semua bersih (R6. 104, - Orang yang diperhatikan keinginannya 110) difasilitasi oleh orang tua (R2. terpenuhi (R5. - Orang yang akan orang tua (R7. 71) 136) 24) menghindari - Penghalang - Orang yang ketidaknyamanan responden untuk permintaannya (R6. 96) menggunakan selalu dipenuhi fasilitas (R7. 82). orang tua (R2. 223) - Orang yang tidak peduli dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
tidak memahami kondisi keluarga (R2. 226, 229). - Orang pertama - Orang terdekat - Teman dekat - Teman bercerita - Teman bermain - Teman paling Persepsi yang akan (219) (R3. 121). dan mengobrol (R5. 94) dekat (R6. 68, 87) Masa responden cari - Sumber - Adik sebagai (R4. 74, 80) - Orang yang - Sumber dukungan Remaja ketika orang tua dukungan bagian dari - Sumber dukungan mulai patuh emosional bagi Akhir tidak ada (R1. emosional bagi keluarga (R3. emosional bagi (R5. 48) responden (R6. (Positif) 115) responden (R2. 126) responden (R4. - Orang yang 88, 89) - Sosok yang 213, 220). - Sosok 119) dewasa (R5. 72) - teman untuk hebat, mandiri, - Orang yang responden - Media katarsis - Orang yang membahagiakan pintar, dan penting dalam yang baru (R3. yang paling tepat terbuka (R5. 75, orang tua (R6. 92) memiliki jiwa hidup responden 129) (R4. 96). 105) - Orang yang sosial yang (R2. 212, 221) - Titik aman - Orang yang dapat - Orang yang mandiri (R6. 63). tinggi (R1. - Orang yang bagi responden dipercaya (R4. memahami - Orang yang 105+106) harus dijaga (R3. 130). 98+99) keadaan (R5. dewasa (R6. 44) - Orang yang dengan sungguh- - Sosok yang 106) lebih dewasa sungguh (R2. rendah hati dan bertanggung 217). (R3.31) jawab (R1. 109) - Seorang anak - Orang yang bisa (R2. 205) diandalkan (R1. - Orang yang 108) membutuhkan teman sebaya (R2. 214). Responden 5 di Responden 6 di Kesimpulan Responden 1 di Responden 2 di Responden 3 Responden 4 di masa remaja masa remaja di masa remaja masa remaja akhir masa remaja masa remaja akhir Tiap akhir telah akhir masih akhir telah telah akhir didominasi oleh Responden mempersepsikan memiliki didominasi mempersepsikan mempersepsikan persepsi positif adik secara persepsi negatif oleh persepsi adik secara lebih masih adik terhadap adik positif meskipun terkait dengan positif positif meskipun secara negatif. meskipun masih masih ada perlakuan orang meskipun masih ada persepsi Meskipun ada persepsi persepsi negatif. tua terhadap responden negatif terhadap demikian, negatif. adik. Disis lain, masih adik. responden mulai
- Orang yang patuh (R8. 38) - Orang yang telah mampu memahami keadaan (R8. 39) - Pekerja keras (R8. 130, 138, 150-152) - Mudah bergaul (R8. 137). - Orang yang bisa diandalkan (R8. 149). - Orang yang akan menggantikan peran responden ketika responden jauh dari rumah (R8. 34)
Responden 7 di masa remaja akhir masih tetap mempersepsikan adik secara negatif.
Responden 8 di masa remaja akhir mulai kembali memiliki persepsi positif terhadap adik meskipun masih ada persepsi negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Kesimpulan Seluruh Responden
responden telah memeiliki kembali melihat adik persepsi memiliki sebagai bagian negatif persepsi positif dari hidupnya terhadap adik. untuk adik. dan telah melihat adik secara positif. Di masa remaja akhir, 7 dari 8 responden telah memiliki persepsi positif terhadap adik. Responden 5 dan Responden 8 di masa remaja akhir telah kembali memiliki persespi positif terhadap adik meskipun di masa remaja kedua responden tersebut sepenuhnya mempersepsikan adik secara negatif. Akan tetapi Responden 7 masih tetap mempersepsikan adik sepenuhnya secara negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3. Dinamika Deskripsi Persepsi Anak Pertama Teradap Adik Kandung dari Masa Anak-anak Hingga Remaja Akhir a. Responden 1 Masa Kanak-kanak 1.
Persepsi Negatif Di masa kanak-kanak, responden didominasi oleh persepsi
negatif terhadap adik. Secara umum, persepsi responden terhadap adik ketika responden berada di masa anak-anak dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Responden merasa bahwa ketika anak-anak ia didominasi oleh perasaan superioritas dan perasaan bahwa adik harus menghormati kakak. Menurut responden, perasaan tersebut ia dapat dari internalisasi perilaku dan relasi anak-anak pengasuh responden ketika responden kecil. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…nah aku tu sering liat tu lho mereka sering berantem. Pengasuhku. Aku kan dititipin di rumah dia, dia punya anak yang sering berantem. Sering irenirenan. Tau ga iren-irenan? Iri-irian sama saudara kandung. Kayaknya itu kebawa tu lho. Dan dominasi kakaknya tu terlihat banget. Jadi tu kayak kebawa sih…” (R1. 42-43). Responden di masa kanak-kanak melihat adik hanya scara harafiah, yaitu orang yang usianya lebih kecil dibandingkan dengan responden. Ketika berada di masa kanak-kanak, responden melihat adik sebagai teman yang hanya kebetulan memiliki ibu dan ayah
yang sama, sehingga responden tidak belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Oleh karena itu responden merasa bahwa dirinya tidak memiliki ikatan emosional yang dekat dengan adik. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden dibawah ini, “…cuma sekedar yo Cuma sekedar saudara. Cuma dulu waktu kecil tu aku sih merasa kurang tu lho ikatan emosional dengan adikku ini, Dar…” (R1. 83-84). Responden melihat adik sebagai orang yang tidak harus ia sayangi karena responden belum mengenal dan memahami apa itu perasaan sayang kepada adik. Meskipun ketika responden berada di masa kanak-kanak, orang tua responden telah memberikan pemahaman bahwa seorang kakak harus menyayangi adik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…padahal tu didikan orang tuaku tu yo harus sayang adik, kayak biasanya orang tuaku yo harus sayang adik, kayak biasanya orang tua mendidik anaknya. Tapi aku ga tumbuh gitu dulu waktu kecil…” (R1. 94-95). Di masa kecil, melihat adik sebagai sosok yang kurang berani. Responden memiliki persepsi tersebut karena responden merasa bahwa adik tidak berani mengekspresikan kemarahan dan melakukan pemberontakan meskipun adik tahu bahwa ayah memperlakukan responden secara lebih istimewa. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan responden di bawah ini, “…dia udah tau kalau misalnya mungkin dia itu aku yakin dia itu ngerasa lebih care-nya sama aku dibandingin dia itu. Aku yakin dia ngerasa. Cuma dia itu ga pernah mau berontak, ga pernah mau „ngopo sih kok Mbak terus‟, itu ga pernah dia…” (R1. 71-72).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Di masa kanak-kanak, responden merasa bahwa ayah lebih menyayangi dan lebih memanjakan responden dibandingkan kedua adiknya. Responden selalu mendapatkan apa yang ia inginkan dan permintaannya selalu didahulukan oleh ayah. Perlakuan istimewa tersebut didapat responden karena dimata orang tua, adik merupakan sosok yang tidak patuh, tidak bertanggung jawab, kurang dapat dipercaya, dan mengecewakan. Di masa kanak-kanak responden juga selalu dibela ayah ketika responden
melakukan
kesalahan
hingga
menyebabkan
pertengkaran diantara responden dan adik. Meskipun ayah membela responden, ibu tetap memberikan pemahaman kepada responden bahwa seorang kakak harus mengalah kepada adik. Responden juga merasa bahwa sebagai seorang kakak, responden tidak seharusnya meminta maaf kepada adik karena menurut responden seorang kakak adalah sosok yang harsu dihormati. Oleh karena itu, responden memiliki persepsi bahwa adik adalah pihak yang salah dan harus bertanggung jawab atas pertengkaran yang terjadi diantara responden dan adik. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “...tapi kan kalau misalnya keterlaluan, sampai keterlaluan berantemnya gitu yo paling ibuku cuma ngasih tau terus apa ngajarin aku untuk ngalah. Gitu gitu. Tapi yang dimarahin adikku. Cuma kalau yang dimarahin tu lebih ke adikku entah itu aku yang salah atau dia yang salah, yang dimarah parah tu tetep aku…” (R1. 101-102).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Ketika berada di masa anak-anak, responden merasa tidak suka dengan adik karena bagi responden, adik merupakan orang yang akan memberinya tanggung jawab lebih. Hal tersebut diungkapkan responden dalam pernyataan berikut, “…jadi kayak misalnya hal-hal kecil lah, apapun, misalnya masalah eee kalau kemarin aku, kalau aku msih kecil tu masalah pekerjaan rumah tangga tu masih iren-irenan. Mbak aja yang ngerjain, kok aku suruh gini suruh gini. Nah itu malah menumbuhkan rasa ga sukaku dulu sama adikku…” (R1. 19).
2.
Persepsi Positif Di masa kanak-kanak, responden juga memiliki persepsi
positif terhadap adik. repsonden melihat adik sebagai sosok yang hemat, memiliki jiwa sosial yang tinggi, pintar, dan dewasa meskipun cenderung hiperaktif. Responden merasa bahwa adik yang pertama merupakan orang yang paling cerdas diantara repsonden dan adik kedua. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat responden kehilangan kepedulian dari ayah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden berikut ini, “…jadi kayak apa, walapun adikku yang tengah ini paling pinter diantara kita bertiga, tapi bapakku tu tetep respect-nya ke aku tu lho…” (R1. 18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Masa Remaja 1.
Persepsi Negatif Ketika memasuki masa remaja, responden tidak lagi tinggal
bersama orang tua dan adik-adiknya. Di masa remaja, persepsi responden terhadap adik telah didominasi oleh persepsi positif dalam melihat adik. Akan tetapi, responden akan kembali mempersepsikan adik secara negatif ketika ia kembali bersamasama dengan adik. Menurut responden, adik bukanlah sosok yang tidak patuh ketika responden bertemu dengan adik dan hal tersebut menyebabkan pertengkaran antara responden dan adik kembali muncul. Hal tersebut dapat tersirat dari pernyataan responden di bawah ini, “…tapi kalo misalnya aku ketemu sama dia tu bawaannya pengen marah. Misalnya dia tak suruh apa gitu ya, nyapu kah, ya hal-hal kayak gitu tu aku bisa marah besar lho. Bisa aku banting apa gitu di depan dia. Ga tau kenapa. Sampe sekarang masih kayak gitu…” (R1. 32). 2.
Persepsi Positif Di masa remaja, persepsi positif responden terhadap adik
masih seperti persepsi positif responden ketika kecil terhadap adiknya. Responden masih melihat adik sebagai sosok yang cerdas meskipun cenderung hiperaktif. Persepsi responden tersebut yang memicu responden untuk selalu terlihat bagus dihadapan orang tua karena ketika berada di rumah, responden melihat secara langsung penilaian orang tua terhadap responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
dan adik-adiknya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…pas remaja, ya itu tadi. Perasaan yang muncul itu lebih keperasaan iri, pengen terlihat bagus di depan orang tua daripada adikku. Dari kecil sampe remaja karena terbiasa karena aku serumah sama dia. Jadi aku melihat langsung penilaian bapak ibukku ke aku dan adikku..” (R1. 60-61).
Memasuki masa remaja, responden mulai melihat adik sebagai teman bercerita, teman berbagi dan bukan sebagai sosok yang menyebalkan. Di masa remaja, responden merasa telah mengenal adiknya secara lebih positif . Hal ini dikarenakan responden melihat adik mulai mengalami perubahan sikap karena adik telah memasuki masa remaja awal. Responden melihat bahwa ia dan adik mulai berfokus pada hal yang lebih besar ketika mereka berdua berada di masa remaja. Peralihan fokus dari halhal kecil menjadi hal-hal besar memicu responden untuk merasa bahwa adik menjadi sosok yang lebih menyenangkan. Di masa remaja responden juga mulai menyadari bahwa persepsinya terhadap adik menjadi lebih positif dibandingkan ketika responden kecil. Hal ini diungkapkan subjek dalam pernyataan di bawah ini, “…sekarang tu ketika remaja, aku lebih kenal adikku tu sosok yang y owes enak tu lho diajak cerita. Enak diajak berbagi, ga yang nyebelin, ga yang nyebelin dulu, ga yang se uuuuhhh banget, ga yang gini gini banget tu ga yang separah aku waktu e TK gitu gitu. Tapi aku sadar, maksudnya udah mengenal sosok adikku tu lebih positif lah intinya dibanding awal…” (R1. 123-124).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja akhir, responden melihat adik sebagai sumber amarah. Hal ini dikarenakan ketika responden bersamasama dengan adik, responden merasa mudah terpancing kemarahannya ketika bersama adik. Hal tersebut diungkapkan responden seperti di bawah ini, “…kalau aku ketemu sama dia masih kayak heeehhh… gitu-gitu lho. Entah kenapa dia berbuat sedikit kesalahan aja tu aku bisa marah-marah besar kalau sama adikku yang nomor satu. Ga tau kenapa. Aku juga bingung…” (R1. 22)
2. Persepsi Positif Memasuki masa remaja akhir, responden mulai menyadari keberadaan adik sehingga memicu munculnya persepsi positif terhadap adik. Responden juga mulai mengenal dan merasa bahwa ia sebagai kakak harus mengayomi adik. Bagi responden, adik merupakan orang yang pertama kali ia cari kelak ketika kedua orang tuanya tidak ada. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…masih yang, tapi aku sadar itu adikku. Oo ini saudaraku yang nanti bakal yo istilahe tua bareng aku tu lho kalau bapak ibuku ga ada tu ya dia orang pertama yang bisa aku maintain pertolongan dibanding sama saudara-saudaraku yang lain…” (R1. 115).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Persepsi responden terhadap adik ketika memasuki masa remaja akhir juga menjadi lebih positif dibandingkan persepsi responden ketika kecil dan remaja. Hal ini dikarenakan responden merasa ia memiliki tujuan yang sama dengan adik. Relasi repsonden dan adik juga mengalami perubahan ketika responden menginjak masa remaja akhir. Responden merasa bahwa ia menjadi lebih dekat dengan adik karena adik mulai terbuka dengan responden dan mulai membicarakan masa depan bersamasama responden. Hal tersebut tersirat dalam pernyataan responden di bawah ini, “…lebih positif ki kayak yang aku ceritain tadi sih, lebih karna kita hidup sama-sama merantau, jadi samasama punya keinginan yang sama, ga pingin nyusahin orang tua, bikin bangga, dan saling support…” (R1. 126). Di masa remaja akhir, responden masih melihat adiknya sebagai sosok yang hebat, mandiri, pintar, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Responden juga melihat adiknya tidak lagi menyebalkan, bisa diandalkan dan tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa serta bertanggung jawab. Persepsi-persepsi positif responden terhadap adik tersebut muncul karena responden merasa bahwa adik telah mampu membantu responden sehingga responden
menjadi
lebih
menghargai
adik.
Hal
tersebut
diungkapkan dalam pernyataan responden di bawah ini, “…maksudnya diumur dia yang sekarang itu dia udah bisa cari duit sendiri, udah bisa bantu aku. Itu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
bikin aku respect sih sama adikku yang sekarang…” (R1. 106).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Anak Pertama
Masa Anak-Anak
Faktor Eksternal: Orang tua memberi pemahaman bahwa kakak harus menyayangi adik Ayah memperlakukan responden secara istimewa Ayah memiliki persepsi negative terhadap adik Relasi anak-anak pengasuh responden
Faktor Internal: Tidak memahami perasaan sayang Merasa lebih superior dibandingan adik Merasa adik harus menghormati kakak
Persepsi: - Bukan orang yang harus disayangi - Orang yang usianya lebih kecil - Bukan pemberani - Pihak yang bersalah dan bertanggung jawab atas pertengkaran yang terjadi - Pemberi tanggung jawab lebih + Sosok yang hemat, pintar, memiliki jiwa sosial tinggi, cenderung hiperaktif
Masa Remaja
Faktor Eksternal: Tinggal terpisah dari orang tua dan adik Melihat secara langsung penilaian orang tua kepada adik dan responden ketika di rumah Adik menginjak masa remaja awal Fokus adik berali dari hal kecil menjadi hal besar.
Faktor Internal: Merasa fokusnya berubah dari hal kecil menjadi lebih berfokus pada hal besar
Persepsi: - Tidak patuh ketika sedang bersama responden + Sosok yang cerdas dan cenderung hiperaktif + Sosok yang lebih menyenangkan + Teman cerita dan berbagi + Bukan sosok yang menyebalkan
Gambar 2. Skema Bagan Kesimpulan Responden 1
Masa Remaja Akhir
Faktor Eksternal: Tinggal terpisah dengan adik Adik mulai terbuka
Faktor Internal: Ingin terlihat baik dihadapan orang tua Memiliki tujuan yang sama dengan adik Menyadari keberadaan adik Menyadari arti penting seorang saudara kandung
Persepsi: - Sumber amarah + Sosok yang hebat, mandiri, pintar, memiliki jiwa sosial tinggi + Tidak lagi menyebalkan + Bisa diandalkan + bertanggung jawab +Orang yang pertama kali akan dicari ketika orang tua tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
b. Responden 2
Masa Kanak-Kanak 1. Persepsi Negatif Di masa kecil, responden sepenuhnya mempersepsikan adik secara negatif. Hal ini dikarenakan sejak kecil responden tidak menginginkan kehadiran seorang adik. Responden merasa belum siap untuk memiliki seorang adik ketika ia kecil. Responden juga merasa bahwa ketika kecil ia belum memiliki konsep mengenai seorang adik dan belum memiliki gambaran tentang relasi kakak dan adik. Persepsi negatif responden juga dipengaruhi oleh kekhawatiran responden akan kehadiran seorang adik. Menurut responden, kehadiran
seorang adik
dapat
mempengaruhi
perhatian orang tua dan lingkungan karena responden terbiasa berada di rumah hanya dengan ayah dan ibu. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…pokoknya ya sebenernya mungkin belum siap ya. Kayak belum tau adik aku tu kayak apa, terus aku harus ngapain sama adikku tu aku belum tau. Terus kalo punya adik tu kayak njeglek aja. Kan 6 tahun aku sendirian di rumah, perhatian Papa Mama tu ya cuma buat aku gitu kan…” (R2. 8-10). Bagi responden adik bukanlah anggota keluarganya sehingga ia menganggap adik bukanlah orang yang harus ia jaga. Responden melihat bahwa adik adalah pemberi tanggung jawab bagi responden. Di masa kecil, responden melihat adik sebagai sebuah ancama. Hal ini dikarenakan responden merasa bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
orang tua akan menegur responden jika terjadi sesuatu dengan adik. Hal ini sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…kayak ga seburuk itu sih. Jadi kayak aku udah mulai cemas nih kalau orang tuaku udah mulai deketin adikku. Jadi kayak kalo misalya aku missed jagain adikku kan, orang tua pasti marahin aku kan…” (R2. 162-163). Responden ketika kecil mempersepsikan adik sebagai perebut perhatian. Responden merasa bahwa kehadiran adik merupakan faktor lingkungan meninggalkan responden. Hal ini dikarenakan ketika responden belum memiliki adik, responden merupakan pusat perhatian orang tua dan lingkungan. Hal ini tersirat dalam ungkapan responden di bawah ini, “…dulu aku uu dulu tu kalo diceritain sama keluargaku, ya aku inget dikit kayak gitu. Orang tuaku hari Minggu tu pasti aku diajak pergi, ga tau mau ke Ragunanan, mau kemana selalu aku diajakin pergi, padahal aku ga pernah minta. Terus aku dibeliin karena mungkin karena Mama karna perempuan, terus dia ga mau identitas perempuan anak perempuannya salah, gitu kan, sering dibeliin dress gitu, sering dibeliin boneka gitu. Orang-orang disekitar aku pun seperti itu. Udah diceritain saudaraku beliin pun beliin dress, beliin boneka walaupun aku kadang mintanya robot, mobil-mobilan, mungkin karna itu mereka cemas kan maksdunya aku pun walaupun ga minta aku dikasih. Tapi setelah ada adikku tu kayak yaudah berasa ditinggal sendirian…” (R2. 170-174). Oleh karena responden merasa lingkungan meninggalkan responden ketika adanya kehadiran seorang adik, maka responden melihat bahwa adik merupakan sosok yang tidak seharusnya ada di dekat responden. Responden merasa bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
dengan perginya sosok adik, perhatian orang tua dan lingkungan dapat responden dapatkan kembali. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…tapi kayak ih dia tu harus aa dia harus jauh-jauh dari aku, harus ga ada di rumah. Pokoknya aku nganggepnya kayak aahh yaudahlah jangan ada meeka di rumah biar balik lagi perhatiannya orang tua…” (R2. 178-179).
2.
Persepsi Positif Di masa kanak-kanak, responden tidak memiliki persepsi
positif terhadap adik.
Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, responden memiliki persepsi negatif terhadap adik. Memasuki masa remaja, responden masih merasa bahwa ia kurang diperhatikan oleh kedua orang tua. Responden melihat bahwa adik merupakan orang yang permintaannya selalu dipenuhi oleh orang tua dan selalu difasilitasi oleh orang tua. Responden merasa bahwa perlakuan orang tuanya tersebut tidak didapatkan oleh responden. Perlakuan orang tua yang selalu memenuhi permintaan adik juga membuat responden memiliki persepsi bahwa adik bukanlah orang yang mandiri. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
“…mereka kan juga di lesinnya lebih banyak dari pada aku kan, gitu. Terus sering diantar jemput. Mereka tu sampe sekarang ga pernah naik angkot sendiri. Mereka tu sering dijemput tu lho sekarang…” (R2. 70-71). 2. Persepsi Positif Di masa remaja responden telah memiliki persepsi positif terhadap adik. Persepsi positif tersebut mulai mulai muncul ketika responden melihat adiknya yang kedua mengalami bullying
sehingga
membuat
responden
mempertanyakan
perannya sebagai seorang kakak. Setelah kejadian bullying tersebut, responden mulai menyadari perannya sebagai seorang kakak dan merasa menyesal karena tidak mampu menjaga adiknya. Melihat adiknya yang kedua berada diposisi lemah, responden juga mulai memiliki tekat untuk melindungi adik. Responden melihat adik merupakan orang yang harus ia pantau perkembangannya dan ia anggap sebagai sebagai seorang anak. Responden di masa remaja mulai melihat adik sebagai sosok yang harus ia lindungi. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…aku nganggepnya sih mereka tu kayak udah mulai tau kan adikku yang cowok ini kan perekembangannya kurang, dari segi fisik, jadi ya aku ya nganggepnya dia itu harus dilindungi gitu kan…” (R2. 181).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja akhir, responden kembali didominasi oleh persepsi negatif terhadap adik. Responden melihat adiknya sebagai sosok yang lebih diperhatikan oleh orang tua sehingga responden merasa iri dengan hal tersebut. Responden melihat bahwa adiknya lebih difasilitasi oleh kedua orang tuanya sedangkan responden dituntut untuk lebih mandiri oleh kedua orang tuanya. Selain lebih difasilitasi, responden melihat bahwa permintaan adik selalu dipenuhi oleh orang tua sedangkan permintaan responden tidak selalu dipenuhi oleh orang tua. Responden melihat bahwa adiknya diperlakukan dengan manja oleh kedua orang tua ketika responden tidak berada di rumah sehingga membuat responden merasa bahwa perlakuan kedua orang tuanya tersebut tidak adil. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…kadang sampe rumah baru aku marahin kayak gitu. Ih curang lu dibeliin macem-macem. „Ya lu ga minta‟, „ya lu ga tau aja gua udah minta berapa kali sama mama papa, cuma kamu tu pasti dibeliin…” (R2. 155156). Pertengkaran masih seringkali terjadi diantara responden dan adik ketika responden telah berada di masa remaja akhir. Menurut responden, pertengkaran yang terjadi diantara mereka seringkali diawali dengan sebuah candaan. Bagi responden adik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
adalah pihak yang memicu pertengkaran yang terjadi diantara mereka.
Hal
ini
dikarenakan
responden
merasa
adik
mengabaikan usaha responden untuk membela adik di hadapan ibu. Responden berusaha memela adik dihadapan ibu karena responden merasa tidak nyaman dengan kekhawatiran ibu terhadap ketidakpatuhan responden. Oleh karena itu responden mencoba menjadi perantara diantara ibu dan adik. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…tapi mamaku tu ya kayak apa ya, kayak terus emosi terus aku juga kayak jadi tertekan gitu lho karna dia cerewet seharian di rumah, ketika aku liburna gitu kan. Terus aku jadi aahhh gitu kan. Terus adikku terus aku bilang, „lha, Wan lu gimana sih lu ga ngomong sama Mama‟. „Yaudah sih, lu tu ngapain ngurus-ngurusin gua…” (R2. 112-113).
Di masa remaja akhir, responden dipercaya kedua orang tuanya untuk memahami kondisi keluarga. Responden melihat adiknya sebagai orang yang tidak peduli dengan kondisi keluarga dan tidak memahami kondisi keluarga, padahal responden membutuhkan
dukungan
untuk
memahaminya
sehingga
responden mencoba mengajak adik-adiknya untuk menyadari kondisi keluarganya saat ini. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…kalau misalnya kayak ini, deposito tu udah tinggal segini, tabungan udah tinggal segini. Keadaan rumah seperti ini, gitu gitu ke aku. Jadi kayak kok ahh mereka kok ga ngerti-ngerti, kok kayak cuma aku sendirian gitu kan. Itu…” (R2. 225-226).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2. Persepsi Positif Di
masa
mempersepsikan
remaja adik
akhir,
kandung
responden secara
juga
positif.
telah
Hal
ini
dikarenakan responden mulai menyayangi adik. Responden melihat adik sebagai seseorang yang harus ia jaga dengan sungguh-sungguh karena bagi responden saudara kandung merupakan keluarga yang paling dekat dengan responden ketika orang tua tidak ada. Responden melihat adik sebagai orang yang paling dekat dan penting dalam hidup responden. Bagi responden, adik di masa remaja akhir merupakan sumber dukungan emosional. Hal ini dikarenakan responden melihat adik sebagai orang yang akan dan menyayanginya dengan sungguhsungguh. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini: “…pokoknya pada saat ini tu aku yang menganggap mereka yang seorang yang bener-bener aku jaga gitu. Mereka adalah orang yang harus aku jaga karna apalagi ketika orang tuaku ga ada, keluarga yang paling deket yang mereka punya kan adalah siblingsku gitu, adik-adikku gitu. Yang paling deket dan pasti bakal akan harus selalu rengket tu kan mereka. Kalo engga siapa lagi gitu lho. Yang menyayangi selayaknya keluarga beneran kan cuma mereka gitu…” (R2. 217220).
Responden melihat adiknya sebagai seorang anak karena responden merasa dirinya harus bertanggung jawab terhadap adik-adiknya. Bagi responden adik merupakan tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
responden kelak ketika orang tua responden tidak lagi mampu membiayai adik-adiknya atau ketika kedua orang tuanya tidak ada. Responden melihat bahwa adik membutuhkan teman sebaya untuk bercerita sehingga responden mencoba untuk menjadi teman sebaya bagi adik ketika responden berada di rumah. Hal ini sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…mereka akan menjadi tanggunganku ketika orang tuaku mungkin ee ga bisa biayain atau gimana gitu kan. Atau orang tua udah ga ada…” (R2. 208). “…dan mereka tu butuh temen curhat yang mungkin orang tuaku ga bisa hadir sebagai temen curhat yang sepantaran…” (R2. 214).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Anak Pertama
Masa Remaja
Masa Kanak-Kanak
Faktor Eksternal: Ibu mengingatkan bahwa responden tidak lagi sendiri Ibu menegur ketidakpedulian responden
Faktor Internal: Merasa ditinggalkan lingkungan Tidak memahami peran sebagai kakak Merasa perhatian orang tua diambil oleh adik
Persepsi: - Bukan angota keluarga - Ancaman - Pengambil apa yang dimiliki responden - Perebut perhatian - Bukan orang yang harus dijaga - Pemberi tanggung jawab baru - Orang yang seharusnya tidak berada di dekat responden
Faktor Eksternal: Adik mengalami bullying
Faktor Internal: Menyadari adik lebih membutuhkan perhatian Merasa kurang diperhatikan Belum menerima perilaku ortu yang lebih memperhatikan adik Meyadari peran sebagai kakak
Persepsi: - Kurang mandiri - Orang yang difasilitasi orang tua - Orang yang permintaannya selalu dipenuhi orang tua + Orang yang harus ia pantau perkembangannya + Seorang anak + Orang yang harus dilindungi
Gambar 3. Skema Bagan Kesimpulan Responden 2
Masa Remaja Akhir
Faktor Eksternal: Ibu khawatir kepada adik atas perliaku adik yang tidak patuh Orang tua lebih mengarahkan, membimbing, & memperhatikan adik Orang tua selalu memenuhi permintaan adik Orang tua mempercayai responden untuk mengetahui kondisi keluarga
Faktor Internal: Mempersepsi kekhawatiran ibu sebagai gangguan Iri dengan perlakuan orang tua kepada adik Merasa bahwa perlakuan orang tua tidak adil Merasa bahwa adik merupakan sebuah tanggung jawab Membutuhka dukungan untuk memahami kondisi keluarga
Persepsi: - Pemicu munculnya pertengkaran - Orang yang tidak patuh - Orang yang belum mampu menyadari perilakunya - Orang yang lebih diperhatikan oleh orang tua - Sosok yang tidak peduli dan tidak memahami kondisi keluarga - Sosok yang permintaannya selalu dipenuhi. + Orang yang harus dijaga + Keluarga paling dekat ketika orang tua tidak ada + Orang yang akan menyayangi responden dengan sungguhsungguh + Orang yang penting dalam hidup responden + Sumber dukungan empsional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
c. Responden 3 Masa Kanak-kanak 1. Persepsi Negatif Di masa kecil, responden sepenuhnya mempersepsikan adik secara negatif. Responden merasa cemburu dan mempersepsikan adik secara negatif meskipun orang tua telah mempersiapkan responden akan kehadiran seorang adik. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…meskipun aku sadar ibuku tu waktu hamil tu ngasih tau ini adik, gitu. Terus udah gitu pas lagi hasil USG, dikasih tau cewek juga jadi aku tu udah dikasih tau. Tapi maksudnya aku paham ibuku sama bapakku sudah meminimalisir rasa biasa tu lho, kayak cemburu atau apa, tapi tetep aja. gitu…” (R3. 4-5).
Responden di masa kecil melihat adik sebagai orang yang bukan merupakan anggota keluarganya yang harus ia lindungi. Oleh karena itu responden merasa bahwa adik tidak memiliki arti apa-apa bagi responden. Meskipun ketika kecil ibu responden telah memberikan pemahaman berdasarkan budaya Jawa kepada responden bahwa sebagai kakak responden harus mengayomi seorang adik. Akan tetapi hal tersebut hanya dianggap sebagai peraturan oleh repsonden dan tidak harus ia jalani. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…jadi aku tu ga punya perasaan kayak aku tu harus ngayomi dia, aku harus. Kan ibu tu selalu bilang, kalo dibudaya Jawa tu kakak ngalah, kakak yang ngayomin adiknya, kalo nyebrang dipegangin tangannya. Itu tu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
menurutku sebagai rule, yaudah rule yang harus diikutin. Tapi ga yang pake hati tu lho kayak aku menyadari aku kakak dia adik, aku harus mengayomi dia tu enggak…” (R3. 98-101).
Bagi responden, adik merupakan perebut perhatian orang tua yang seharusnya diberikan untuk responden. Hal tersebut menyebabkan responden merasa tidak nyaman dan tidak menyukai kehadiran adik. Menurut responden adanya seorang adik membuat responden harus berbagi waktu dan perhatian yang diberikan orang tua untuk responden. Responden melihat kehadiran adik dengan segala keterbatasannya mengurangi perhatian orang tua untuk responden. Hal tersebut tersirat dalam pernyataan responden di bawah ini, “…karena e dia tu jadi bikin orang tuaku tu kayak dulu tu kan apa-apa jalan sama aku terus, jadi bertiga ibuku, bapakku, sama aku. Suka jalan bareng gitu. Karna ada adik kan jadi ibu sama bapak harus membagi perhatian ke dia kan. Karna dia masih kecil belum bisa jalan, belum bisa apa-apa. Jadi tu segala macem jadi dia e lebih di perhatikan. Nah it utu bikin aku kesel tu lho…” (R3. 16-18).
Di masa kecil, responden melihat adik memiliki sifat yang berbeda dengan responden. Responden merasa adiknya sangat ingin dilihat oleh orang lain, sedangkan responden tidak. Responden
melihat
adiknya
sebagai
orang
yang
ingin
menampilkan diri dan nyaman dengan lingkungan sekitar. Perbedaan sifat tersebut yang memicu responden dibanding-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
bandingkan dengan adik oleh ibu. Responden merasa tidak suka dengan perbandingan tersebut karena menurut responden ibu hanya melihat dari satu sisi saja. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…jadinya tu ibu tu suka bilang, „Kamu tu kayak adik tu lho, Mbak. Apa disuruh-suruh tu mau‟. Tapi tu sebenernya disuruhnya tu aku mau, bantuin ibu tu aku mau. Tapi ketika di jalan harus ketemu orang lah harus apa, itu tu yang aku ga mau…” (R3. 44-45). Responden merasa tidak nyaman dengan perbandingan yang dilakukan oleh ibu karena ketika kecil responden memiliki indikator untuk seseorang dikatakan baik. Indikator seseorang dikatakan baik menurut responden adalah orang yang memiliki prestasi akademik yang baik. Responden merasa bahwa prestasi akademik responden lebih baik dibandingkan adik. Oleh karena itu responden melihat adik bukanlah orang yang lebih unggul dibandingkan responden. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…bagusan, bagusan aku tu lho. Maksudnya aku merasa kayak e dulu tu kan emm prestasi kan, masih SD, SMP kan yang dinilai bagus tu kan prestasinya. Nah sedangkan aku tu hampir ee 5 besar terus tu lho ranking-nya. Adikku tu e 10 besar, kalo ga ya 10 besar, gitu gitu. Nah aku tu merasa aku tu lebih bagus karena indikator bagus buat aku tu ya itu…” (R3. 50-53).
Ketika berada di masa anak-anak, responden melihat adik sebagai mainan. Hal ini dikarenakan responden merasa adiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
seperti boneka. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…adik tu mainan. Abis kan dia lucu tu lho, Dar. Kayak boneka sumpah. Dia tu putih, pendek, gendut gitu jadi menurutku dia tu mainan tu lho…” (R3. 9697). 2. Persepsi Positif Di masa kanak-kanak, responden hanya memiliki satu persepsi positif. Responden melihat adik sebagai sosok yang lucu.
Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, persepsi negatif responden terhadap adik mulai berkurang. Akan tetapi responden masih merasa cemburu dengan adik. Kecemburuan responden terjadi karena responden melihat lingkungan sangat mengagumi adik. Lingkungan seringkali membandingkan responden dan adik dalam aspek fisik. Responden melihat bahwa lingkungan membandingkan responden dengan adik dalam konteks bercanda, akan tetapi responden merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Hal ini dikarenakan ketika remaja responden memiliki indikator seorang perempuan dikatakan baik ketika ia memiliki fisik yang baik. Oleh karena itu responden sempat menduga adik sebagai sosok yang suka menggoda supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
lingkungan tertarik kepada responden. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…masih ngomongin citra tubuh. Nah itu kan, gitu-gitu kan orang itu seriiiing banget ngatain dia itu cantik, dan segala macem. Udah mulai dibanding-bandingin. Tapi aku paham orang yang ngomong kayak gitu tu bercanda tu lho. Tapi itu lagi-lagi tu itu tu offensive ke aku tu lho. Dan aku tu salah satu orang juga yang e menganggap indikator kesuksesan sebagai cewek tu juga fisik tu lho…” (R3. 58-61). “…gitu terus aku mikirlah dia tu ganjen po ya. Kayak gitu ama cowok-cowok. Terus ini e masih pandanganku belum belum apa liat realitanya dia tu seperti apa. Itu aku tu masih dipenuhi dengan pikiranku…” (R3. 6768).
2. Persepsi Positif Di masa remaja, responden telah memiliki persepsi positif terhadap adik. Hal ini dikarenakan responden mulai merasa nyaman dengan kehadiran adik dan mulai menyukai adiknya. Menurut responden, di masa remaja responden dan adik sedang berada di masa yang sama sehingga ia dan adik mulai memahami satu sama lain. Oleh karena responden merasa bahwa di masa remaja ia dan adik berada di tahapan perkembangan yang sama, responden melihat adik merupakan orang yang memiliki kesamaan dengan adik. Di masa remaja, responden telah mempersepsikan adik sebagai seorang teman. Ia mulai menganggap adik sebagai seorang teman sejak ibu mulai mengizinkan responden untuk pergi bersama adik dan telah mempercayakan responden untuk menjaga adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Responden dan adik juga mulai terbuka satu sama lain. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…sosok adik tu udah jadi temen tu lho. Udah bisa main bareng tu udah boleh kan. Karna aku SMA jadi udah dibolehin ibu percayain kalo main kan di Bogor tu mainnya tu di mall kan, kalo main tu ke mall jadi aku udah dipercaya ibuku untuk bawa adikku pergi tu lho. Jadi e udah boleh pergi berdua. Itu sudah jadi temen…” (R3. 115-117). Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, responden masih memiliki persepsi negatif terhadap adik. Responden ketika remaja mempersepsikan adik sebagai orang yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Hal tersebut yang kemudian menjadi salah satu faktor pemicu pertengkaran antara responden dan adik. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…kalo ngambek sama dia kenapa ya? Dia tu kemarin aja deh pas lagi liburan tu dia sempet ngambek. Oh karena dia tu emm dia tu komunikasinya tu lho yang jelek…” (R3. 26).
2. Persepsi Positif Di masa remaja akhir, responden telah melihat adik sebagai teman terdekat dan adik sebagai bagian dari keluarga. Hal tersebut dikarenakan responden mulai membuka diri kepada adik dan telah mengizinkan adik untuk memasuki kehidupannya. Di masa remaja akhir responden melihat bahwa adik sedang berada dalam masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
kebingungan identitas. Oleh karena itu responden memiliki keinginan untuk membantu adik dalam melewati masa tersebut. Cara responden untuk membantu sang adik adalah dengan menceritakan pengalaman yang telah ia lalui. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…nah aku tu pengen membantu dia supaya tidak bingungnya tu lho. Jadi aku menganggap dia tu sebagai adik. Dalam arti dia boleh memasuki kehidupanku dengan dia boleh kok tanya apapun ee apa namanya selama itu tu aku bisa bantu dia…” (R3. 125-127).
Responden di masa remaja akhir melihat adik sebagai sosok responden yang baru dan responden sebagai titik aman (check point) bagi adik. Responden menganggap adik sebagai sosoknya yang baru dan sebagai titik aman karena responden memiliki harapan agar adik tidak mengalami kegagalan yang sama dengan responden. Selain itu, responden juga ingin agar adik dapat menjalani kehidupannya dengan lebih mudah dengan adanya bantuan dari responden. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…itu tu dia ibaratnya masuk ke emmm apa namanya, hutan gitu hutan yang baru, aku yang ngebabatin rumput-rumputnya. Kayak gitu. Jadi dia supaya jalannya itu lebih lancar, supaya itu tadi, aku tu check point-nya dia supaya kayak e dia tu lebih lancar tu lho kehidupannya. Kayak gitu…” (R3. 133-134). Di masa remaja akhir, responden dan adik masih mengalami pertengkaran meskipun intensitasnya telah berkurang. Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
melihat bahwa ketika responden berada di masa remaja akhir, adik responden telah menjadi sosok yang rendah hati. Hal ini dikarenakan adik responden telah mau meminta maaf dan mengakui kesalahan yang dilakukannya. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…nah it utu baru kali-kali ini dia mau minta maaf, dia mau menyadari kesalahannya tu baru ini. Dia SMASMA ini…” (R3. 31).
Di masa remaja akhir, responden tidak lagi menduga adik sebagai
penggoda
agar
lingkungan
memperhatikan
adik.
Responden telah melihat dari sudut pandang adik bahwa ia tidak melakukan apa-apa untuk menarik perhatian lingkungan. Persepsi negatif tersebut hilang karena responden dan adik telah saling terbuka satu sama lain sehingga responden telah memahami sudut pandang adik. Responden di masa remaja akhir tidak lagi merasa bahwa dirinya lebih unggul dibandingkan adik atau adik lebih unggul dibandingkan responden. Responden telah memahami bahwa ia dan adik unggul di bidangnya masing-masing sehingga responden tidak lagi merasa cemburu terhadap adik. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…dia tidak merasa seperti itu tu lho. Dia tu kayak apa sih dia ga berusaha kayak untuk membanggakan diri, dan dia tu ga apa-apa…” (R3. 81). “…aku akhirnya pada titik ini udah udah ngerasa kayak ya aku tu bagusnya di aspek-aspek ini, dia bagusnya di sini. Ga perlu kok aku tu punya indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
kesuksesan untuk menjadi wanita itu tu yang harus sama kayak dia gitu lho…” (R3. 89).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Anak Pertama
Masa Anak-Anak
Faktor Eksternal: Orang tua mempersiapkan kehadiran adik Intensitas kebersamaan responden dan orang tua menjadi berkurang Orang tua memberikan informasi mengenai peran seorang kakak Ibu membandingkan adik dan responden
Faktor Internal: Tidak nyaman dan tidak menyukai kehadiran adik Tidak menyukai penolakan yang dilakukan adik Menyadari adanya perbedaan yang mencolok antara responden dan adik Merasa ibu hanya melihat 1 sisi dalam membandingkan adik Tidak menyadari peran sebagai kakak
Persepsi: - Perebut perhatian dan waktu kebersamaan responden dan orang tua - Orang yang berbeda dengan responden - Bukan orang yang lebih baik dibandingkan responden - Anggota keluarga baru yang tidak perlu dilindungi - Tidak berarti apa-apa bagi responden - Sosok yang dapat dimainkan + Sosok yang lucu
Masa Remaja
Faktor Eksternal: Adik berada di tahapan perkembangan yang sama dengan responden Lingkungan seringkali membandingkan adik & responden secara fisik Ibu mempercayakan adik kepada responden
Faktor Internal: Mulai menyukai dan merasa nyaman dengan kehadiran adik Melihat adanya kesamaan dengan adik Mulai memiliki keinginan untuk menolong dan berguna dalam hidup adik Berfokus pada citra diri Merasa terancam dengan perbandingan yang dilakukan lingkungan Melihat lingkungan mempersepsikan adik sebagai sosok yang menarik Menganggap adik membanggakan diri
Persepsi: - Orang yang mendapatkan perhatian lingkungan + Teman + Orang yang memiliki kesamaan dengan responden
Gambar 8. Skema Bagan Kesimpulan Responden 3
Masa Remaja Akhir
Faktor Eksternal: Adik berada ditahap kebingungan identitas Lingkungan masih membandingkan adik dan responden secara fisik Adik memuji responden ketika ia mendapat pujian dari lingkungan
Faktor Internal: Mulai menganggap adik sebagai adik dan mengijinkannya untuk masuk ke kehidupan responden Mulai menyadari bahwa ia memiliki seorang adik dan bertanggung jawab atas adik Telah membuka diri kepada adik Menyadari bahwa adik tidak membanggakan diri Mulai menyadari bahwa adik dan responden unggul dibidangnya masing-masing
Persepsi: - Orang yang memiliki komunikasi kurang baik +Sosok responden yang baru + Titik aman bagi responden + Sosok yang terbuka + Sosok yang mau rendah hati + Teman terdekat + Adik sebagai bagian dari keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
d. Responden 4 Masa Kanak-Kanak 1. Persepsi Negatif Di masa kanak-kanak, responden didominasi persepsi negatif terhadap adik. Responden merasa bahwa ketika kecil perhatian orang tua lebih banyak tercurah untuk adik daripada responden. Oleh sebab itu ketika kecil responden melihat adik sebagai pusat perhatian orang tua. Sikap orang tua yang lebih memperhatikan adik menyebabkan responden merasa cemburu dan marah. Responden di masa kecil akan melampiaskan rasa marah dan cemburunya kepada adik. Responden melihat adik sebagai sosok yang lemah sehingga menurut responden adik merupakan objek displacement yang paling tepat. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…terus aku tu gini, aku tu marah sama orang tuaku, kayak cemburu gitu, kan. Cuma aku ngelampiasinnya ke adikku gitu lho. Kadang ya dia anak kecil tak marahmarahin sampe dia nangis. Terus abis itu kadang tu apa ya, kayak gitu tu berlangsung lama gitu, Dar. Aku sama adikku tu dia ga ngerti apa-apa kan, maksudnya ga bisa diajak berantem, ga bisa diajak apa, cuma dia tu makhluk lemah yang aku tu bisa objek buat melampiaskan apa yang tak rasain gitu lho. Kayak gitu…” (R4. 18-20).
Di masa anak-anak, responden juga mempersepsikan adik sebagai orang yang nakal, keras kepala, dan menyebalkan. Hal ini menyebabkan responden tidak menyukai adik. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
“…orang yang nakal. Ee apa ya, dia tu ya nakal, Dar. Nakal-nakalnya anak kecil sih. Cuma aku ga suka gitu lho. Ya gitu, orangnya nyebelin lah kalo buat aku sih. Cuma aku ga suka gitu lho. Ya gitu, orang yang nyebelin lah kalo buat aku. Ga suka. Dia tu nyebelin banget, apa ya. Dia setelah bisa ngomong, setelah dia ngerti gitu it utu dia lebih ini, e lebih ini Dar, lebih atos ngomongnya sama aku…” (R4. 57-59). 2. Persepsi Positif Di masa anak-anak, selain persepsi negatif, responden juga memiliki persepsi positif untuk adik. Di masa anak-anak, responden melihat adik sebagai orang yang ia sayangi dan telah melihat adik sebagai teman bermain ketika kecil. Menurut responden, ketika ia anak-anak ia telah bisa memposisikan diri sebagai kakak. Responden menyayangi adik layaknya seorang kakak dan ia sering membantu ibu dalam mengasuh adik. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…tapi kadang juga sebagai seorang kakak ada sayangnya juga kan sama adik. Ya kadang diomong gitu, aku juga ikut bantu ibuku buat ngerawat adikku. Gitu sih…” (R4. 24). Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, responden masih memiliki persepsi negatif terhadap adik. Bagi responden, adik adalah sosok pengalih perhatian orang tua. Menurut responden, ibu telah memberikan responden perlakuan yang sama seperti yang ibu berikan kepada adik ketika responden seusia adik. Akan tetapi responden merasa tetap tersisihkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
atas kehadiran adik dan perhatian yang didapat adik. Oleh karena itu responden juga melihat adik sebagai orang yang memisahkan responden dengan ibu. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…dia kayak apa ya, eee dia kayak orang yang ee mengalihan perhatiannya orang tuaku gitu lho ke aku. Kan maksudnya ibuku mikirnya oh yaudah kamu udah tak kasih waktu kamu umur segitu juga kan. Tapi pas saat itu gilirannya dia aku merasa tersisihkan. Kayak gitu aja. Dia memisahkan aku sama ibuku. Gitu sih…” (R4. 66-69).
Responden di masa remaja juga melihat adik sebagai sosok yang kurang dapat menghormati responden sebagai seorang kakak. Menurut responden, adik kurang dapat menghormatinya karena adik telah menganggap responden sebagai teman. Hal tersebut tersirat dari pernyataan responden di bawah ini, “…jadi mungkin rasa penghormatannya dia sama aku sebagai kakaknya tu kurang. Jadi kadang dia menganggap aku temen, aku menganggap dia temen, kebablasan. Jadi kebablasannya, oh dia tu kakaku ya, aku juga harus menghormati dia kayak gitu. Tapi itu tu ga ada perasaan yang kayak gitu tu kalo dia. Tapi yaudah aku temenmu, kamu temenku, yaudah temen gitu, kita temen…” (R4. 60-62). Memasuki masa remaja, responden melihat adik sebagai orang yang introvert. Hal ini dikarenakan menurut responden adik bukan orang yang suka bercerita. Di masa remaja, responden juga melihat adik sebagai orang yang tidak patuh dan agresif. Responden melihat adik sebagai orang yang akan menggunakan kekerasan ketika adik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
merasa tidak nyaman ketika dipersilahkan oleh responden. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…jadi dia negalawan, Dar. Dia udah agak gede, dia negalawan. Jadi misalnya aku apa namanya, aku marahin, dia ga terima, dia nyakar. Dia apa gitu. Jadi dia udah bisa main fisik sama aku, kayak gitu…” (R4. 35-36). 2. Persepsi Positif Di masa remaja, meskipun responden dan adik masih sering mengalami pertengkaran tetapi relasi responden dan adik mulai membaik. Di masa remaja, pertengkaran yang terjadi diantara responden tidak berlangsung lama. Hal ini dikarenakan responden merasa bahwa ia dan adik akan mencari satu sama lain dan saling membutuhkan satu sama lain. Responden di masa remaja melihat adik sebagai penghilang rasa sepi. Hal ini sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…tapi kan kita tu saling membutuhkan tu lho, Dar. Karna emang namanya kakak adik gitu kan, jadi kalo misalnya ini udah a ga apa ya namanya, mikir gitu ya e kok ini sepi ya sepi ya, kok apa ya. Nanti dari dia atau dari aku sendiri gitu nanti ngajak ngobrol duluan. Itu tu udah langsung cari sendiri…” (R4. 41). Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja akhir, responden masih memiliki persepsi negatif meskipun tidak sebanyak ketika responden remaja. Responden di masa remaja akhir masih melihat adik sebagai sosok yang agresif. Menurut responden adik masih menjadi orang yang agresif karena adik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
merupakan atlit bela diri taekwondo. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…yaudah, karna dia tu sekarang tu kan atlet taekwondo kan, Dar. Jadi dia fisiknya lebih ini, Dar, jadi kalo bernatem tu bener-bener fisik gitu lho, Dar. Dan aku yang kalah, kayak gitu. Terus aku diem, udah kayak gitu aja sih…” (R4. 51). Responden di masa remaja akhir masih memiliki kecemburuan terhadap adik. Akan tetapi kecemburuan tersebut berasal dari perlakuan istimewa ayah terhadap adik. Responden melihat adik sebagai orang yang diistimewakan oleh ayah. Menurut responden, ayah juga lebih berpihak kepada adik dan sering mempersalahkan responden atas pertengkaran yang terjadi diantara responden dan adik. Di masa remaja akhir, responden melihat adik cenderung lebih dekat dengan ayah. Oleh karena itu responden merasa cemburu karena ketika responden seusia adik, responden tidak lagi bereprilaku dan mendapatkan perlakuan seperti yang didapatkan adik. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…aku kadang kalo misalnya lagi berduaan sama adikku, jejer gitu, terus yang dicium tu adikku, terus aku yang yaudah sih udah gede juga. Tapi aku terus mikir, tapi aku umur segitu ga digituin juga sih kayak gitu lho. Jadi jadi yang ngerasanya tu yang ihh ya gimana ya, Dar kayak ada rasa cemburu gitu lho…” (R4. 90-91).
2. Persepsi Positif Di masa remaja akhir, responden mempersepsikan adik secara positif dan mulai merasa dekat dengan adik. Responden merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
semakin cocok dengan adik karena menurut responden jarak usia repsonden dengan adik lebih dekat dibandingkan dengan jarak usia adik dengan orang tua. Oleh karena itu responden merasa bahwa adik merupakan media katarsis yang paling tepat. Di masa remaja akhri, responden mulai membatasi tema cerita responden kepada ibu. Hal ini dikarenakan ibu responden seringkali memberikan tanggapan negatif terhadap cerita responden. Responden mulai membatasi ceritanya kepada ibu, padahal disisi lain responden masih membutuhkan media katarsis. Oleh sebab itu responden melihat adik sebagai media katarsis yang paling tepat. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…nah aku sekarang tu jadi kayak membatasi ceritaku sama ibuku. Tapi kan kadang kita juga butuh media katarsis kan, Dar. Misalnya aku pengen ini ni uh pengen tak ceritain semuanya kayak gitu. Bunek, aku pengen cerita semuanya. Nah objek yang paling pas buat tak ceritain tu adikku gitu lho…” (R4. 95-96). Selain sebagai media katarsis, responden melihat adik sebagai teman bercerita. Menurut responden seiring dengan bertambahnya usia adik, adik menjadi sosok yang mulai dapat memahami keadaan. Responden melihat bahwa adik merupakan sosok yang dapat dipercaya karena adik dapat menjaga rahasia yang diceritakan responden kepada adik. Menurut responden, adik merupakan sumber dukungan emosional bagi responden. Hal ini dikarenakan menurut responden adik merupakan sosok yang cukup mampu memahami keadaan dan kebutuhan responden. Responden juga melihat bahwa adik merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
sosok yang selalu peduli dan ada untuk responden saat responden sedang berada di masa sulit. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…mungkin jarak umur kita diantara dibandingin sama orang tua kita kan lebih deketan aku sama adikku kan. Ya jadi e ngobrolnya tu enak aku tu sama dia. Kayak gitu aja sih. Terus apa ya, dia tu orang yang kadang mengerti. Jadi dia tu orang yang cuek, Dar. Dia ga bisa mengekspresikan apa yang dia rasain karena dia kan tertutup orangnya. Terus e tapi dia tu sebenernya ada kepedulian juga sama aku. Kayak kemarin apa namanya aku bener-bener drop gitu kan, dia tu tau maksudnya aku ga ngomong pun dia tau. Bisa merasakan gitu lho…” (R4. 112-118).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Anak Pertama
Masa Kanak-Kanak
Faktor Eksternal: Perhatian orang tua lebih banyak tercurah untuk adik Adik menganggap responden sebagai teman
Faktor Internal: Marah atas perlakuan orang tua Merasa iri dengan adik, akan tetapi telah memiliki rasa sayang kepada adik Tidak menyukai keberadaan adik Menyadari peran sebagai kakak
Persepsi: - Sosok yang lemah - Objek displacement - Pusat perhatian orang tua - Sosok yang nakal - Sosok yang keras kepala - Sosok yang menyebalkan + Teman bermain + Orang yang disayangi responden
Masa Remaja
Faktor Internal: Masih merasa tidak suka dengan adik karena adik mengalihkan perhatian orang tua Merasa cocok dengan adik Melihat dirinya dan adik saling membutuhkan satu sama lain Membuka diri kepada adik
Persepsi: - Sosok yang agresif - Orang yang memisahkan responden dan ibu - Pengalih perhatian - Tidak patuh - Kurang dapat menghormati kakak - Introvert + Penghilang rasa sepi
Gambar 5. Skema Bagan Kesimpulan Responden 4
Masa Remaja Akhir
Faktor Eksternal: Saling melempar tanggung jawab Ayah lebih berpihak dan mengistimewakan adik Ayah seringkali menyalahkan responden atas pertengkarang yang terjadi Ayah terkadang mengabaikan responden Ibu seringkali menanggapi cerita responden dengan negative dan tidak ramah Adik mulai memahami situasi dan tema yang diusung responden
Persepsi: - Orang yang agresif - Orang yang diistimewakan ayah + Teman bercerita + Sosok yang dapat dipercaya + Media katarsis + Sumber dukungan emosional
Faktor Internal: Merasa cemburu dengan adik Merasa masih membutuhkan media katarsis Merasa adik sebagai teman sebaya Merasa dekat dan cocok dengan adik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
e. Responden 5 Masa Kanak-kanak 1. Persepsi Negatif Di masa kanak-kanak, persepsi responden terhadap adik kandung seimbang antara persepsi positif maupun persepsi negatif. Responden mempersepsikan adik ketika ia berada di masa kanakkanak sebagai sosok yang kecil. Di masa kanak-kanak, responden dan adik seringkali bertengkar satu sama lain. Hal ini dikarenakan responden melihat adik sebagai sosok yang keras kepala. Selain itu, pertengkaran yang terjadi diantara responden dan adik dikarenakan oleh adik yang menuntut orang tua untuk memperlakukan adik dan responden dengan sama. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…waktu SD, ya kalo apa aku dikasih sesuatu sama orang tua, terus yang nilainya ga sama gitu kadang berantem. Hhmm kalo dikasih baju kayak gitu, bajuku harganya berapa, misalnya 100, dia 80, ya minta harus sama hargane. Terus berantem, terus opo meneh yo, lupa e…” (R5. 16-17). 2. Persepsi Positif Di masa kanak-kanak, responden juga mempersepsikan adik secara positif. responden melihat adik sebagai seseorang yang lucu. Selain itu, responden juga mempersepsikan adik sebagai teman bermain dan teman berbagi. Hal ini dikarenakan ketika kecil responden tidak memilki banyak teman sehingga ketika responden memiliki seorang adik, ia melihat adiknya sebagai teman bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
dan teman berbagi yang bisa diajak bercanda. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…makna seorang adik, apa ya? Waktu kecil, kalo waktu kecil ya itu temen bermain, Mbak, kalo aku. Soalnya waktu kecil kayak SD sampe SMP kan aku kurang temen to, Mbak…” (R5. 81-82). Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, responden sepenuhnya mempersepsikan adik secara negatif dan nuansa relasi antara responden dan adik tidak hangat. Di masa remaja responden melihat adik sebagai sosok yang tidak patuh. Hal ini yang kemudian memicu pertengkaran antara responden dan adik. Jika pertengkaran terjadi antara responden dan adik, maka ibu akan melerai responden dan adik. Responden melihat adik sebagai sosok yang tidak patuh karena adik responden selalu menolak ketika responden meminta tolong kepada adik. Hal ini sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…hhhmmm real e, kan aku suka bersih-bersih rumah to, terus e biar ga berat pekerjaannya kan minta tolong adiknya. Nah malah dianya ga mau, nonton TV terus. Yaudah marah-marah…” (R5. 10-12) Responden di masa remaja juga mempersepsikan adik sebagai sosok yang bukan merupakan bagian dari keluarganya. Responden juga melihat adik sebagai musuh dan orang yang asing. Hal ini dikarenakan responden merasa di masa remaja ia dan adik jarang berkomunikasi satu sama lain. Responden dan adik jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
berkomunikasi karena responden merasa malu, sungkan, dan canggung jika harus memulai komunikasi dengan adik. Selain itu, responden dan adik juga jarang menghabiskan waktu bersama karena adik lebih suka menghabiskan waktu di kamar. Hal ini yang kemudian memicu responden untuk melihat adik sebagai orang yang tertutup, asing, dan bukan bagian dari keluarganya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…eemm karna pas remaja ni mungkin anu, Mbak, opo sosok yang asing gitu lho. Ga seperti dulu. Kayak emm itu kayak bukan keluarga sendiri tu lho. Aku sama adikku masa yo ga ngomong ga mau apa. Kayak malu-malu, kayak sungkan gitu lho, Mbak…” (R5. 89-92). 2. Persepsi Positif Di masa remaja, responden tidak memiliki persepsi positif terhadap adik.
Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja akhir, responden masih mempersepsikan adik secara negatif. Responden juga masih jarang bertemu dengan adik ketika ia berada di masa remaja akhir. Responden merasa bahwa ia kurang nyaman dengan kehadiran adik. Di masa remaja akhir, komunikasi responden dan adik masih jarang terjalin, sama seperti ketika responden berada di masa remaja. Persespi negatif responden di masa remaja akhir tidak jauh berbeda dengan persepsi negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
responden terhadap adik di masa remaja. Di masa remaja akhir, responden masih mempersepsikan adik sebagai sosok yang tidak patuh dan keras kepala. Selain itu, responden melihat adik juga sebagai sosok yang memiliki keinginan agar semua keinginannya terpenuhi. Hal tersebut yang kemudian memicu responden untuk tidak menyukai adik. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…tapi yang jelas ki sekarang ya itu susah dikasih tau. Terus suka main terus, terus apa ga mau nurut sama orang tua dianya. Jadi apa-apa menjadi keinginannya harus terpenuhi. Yo marakke sebel to, Mbak…” (R5. 2125). 2. Persepsi Positif Di masa remaja akhir, responden mulai memiliki persepsi positif setelah responden dan adik merayakan ulang tahun bersamasama dengan keluarga dan teman-teman. Responden merasa bahwa perayaan ulang tahun bersama tersebut mempengaruhi relasi responden dan adik. Setelah perayaan ulang tahun bersama, responden melihat adik sebagai sosok yang terbuka. Keterbukaan adik kepada responden merupakan hal yang dihargai oleh responden karena menurut responden dengan adanya keterbukaan responden dapat mengerti apa yang terjadi pada adik. Hal ini penting karena responden merasa bahwa ia adalah pihak yang akan membantu adik ketika orang tua tidak ada. Hal tersebut dinyatakan responden dalam pernyataan berikut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
“…ee kemarin tu kalo opo, aku pulang gitu dia suka cerita ya tapi kayak ceritanya ga terlalu opo, e masih agak ditutup-tutupin gitu, Mbak. Yang penting mau ngomong lah ngono. Jadi tau ya kalo ada apa-apa bisa ngomong. Kalo orang tua ga ada kan aku masih bisa ngebantu gitu, Mbak…” (R5. 100-103). Keterbukaan adik responden juga berdampak pada relasi responden dengan adik dan relasi antara responden, adik, dan orang tua. Setelah perayaan ulangtahun bersama dan keterbukaan adik, adik mulai mau terlibat dalam aktifitas bersama keluarga. Selain itu, responden juga mulai kembali sering menghabiskan waktu bersama keluarga. Oleh karena itu dimasa remaja akhir, responden juga mulai melihat adi sebagai teman bermain. Hal ini dikarenakan responden dan adik mulai banyak menghabiskan waktu bersama adik. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…sekarang yo, sekarang ki opo yo, bisa dikatakan teman bermain sih, Mbak kalo sekarang juga. Yo soale kalo ini kan pas liburan semester ini juga kan, kemarin opo yo, Natal to. Natal kan aku juga di rumah terus, lha ya itu, sering pergi. Terus kemarin e adikku pengen belanja gitu, yo tak anter to. Ya sama-sama sih, sama orang tua gitu. Malah jadi sering main kalo sekarang, Mbak…” (R5. 9498). Responden juga telah melihat adik sebagai orang yang telah mampu memahami keadaan. Hal ini dikarenakan adik tidak lagi menuntut orang tua untuk memperlakukan adik dan responden dengan sama karena adik mulai memahami kebutuhannya dan kebutuhan responden. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
“…enggak, kalo sekarang wes nderti ok. Tergantung kebutuhanne. Oohh aku masih SMA, jadi kebutuhanne urung banyak. Mas kan wes kuliah, jadi yo maklum nek dikasih uang agak banyak to. Wes kayak gitu. Nek dulu kan ga kayak gitu…” (R5. 106-111).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Anak Pertama
Masa Remaja
Masa Kanak-Kanak
Faktor Eksternal: Adik melihat orang tua memperlakukan responden dan dirinya secara berbeda.
Faktor Internal: Tidak memiliki banyak teman.
Persepsi: - Keras kepala - Orang yang akan menuntut perlakuan adil dari orang tua - kecil + Sosok yang kecil, menyenangkan, lucu, dan bisa diajak bercanda + Teman bermain ketika di rumah + Teman berbagi
Faktor Eksternal: Ibu melerai ketika terjadi pertengkaran Adik tertutup dan banyak menghabiskan waktu di kamar dan bersama teman-temannya.
Faktor Internal: Merasa sungkan, malu, dan canggung untuk memluai komunikasi terlebih dahulu dengan adik. Jarang menghabiskan waktu bersama adik dan keluarga
Persepsi: - Tertutup - Tidak patuh - Sosok yang asing - Bukan keluarga - Musuh
Masa Remaja Akhir Masa Remaja Akhir I Masa Remaja Akhir II
Faktor Internal: Jarang bertemu dengan adik Kurang nyaman dengan kehadiran adik Menyadari peran sebagai kakak, yaitu sebagai pengganti orang tua ketika orang tua tidak ada
Persepsi: - Keras kepala - Tidak patuh - Orang yang menginginkan agar semua keinginannya terpenuhi
Faktor Eksternal: Adik menarik diri
Gambar 6. Skema Bagan Kesimpulan Responden 5
Faktor Eksternal: Orang tua membuar perayaan ulang tahun bersama. Adik mulai mau bergabung bersama keluarga
Faktor Internal: Merasa senang dengan adanya perayaan ulang tahun bersama Merasa nyaman dengan kehadiran adik
Persepsi: + Patuh + Dewasa + Terbuka + Teman bermain + Sosok yang mulai memahami keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
f. Responden 6 Masa Kanak-Kanak 1. Persepi Negatif Di
masa
kanak-kanak,
responden
secara
umum
mempersepsikan adik secara negatif. Di masa kanak-kanak, responden
melihat
adik
sebagai
orang
yang
akan
selalu
mendapatkan pembelaan dan lebih disayang oleh ayah. Responden merasa hal tersebut dikarenakan adik merupakan anak kandung ayah hasil pernikahan ibu dan ayah yang kedua, sedangkan responden merupakan hasil pernikahan ibu yang pertama. Perlakuan ayah yang selalu membela adik memicu responden untuk tidak menyukai adik. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…kadang jengkel sih, soale dia kan kecil, adik dia tu dibelain terus sama orang tua, terutama bapak. Bapak tu mesti belain adikku, ga pernah aku. Sampe gede, sampe sekarang. Jadi aku deket sama ibuku, adikku skeet sama bapakku. Soale nganu juga sih, jadi tu kan bukan bapak kandung. Jadi ibuku sama bapakku kan udah cerai, terus ibuku kan nikah lagi, nah mungkin dia kan anak kandungnya bapak. Jadi lebih disayang…” (R6. 22-25). Di masa kanak-kanak, responden seringkali mengganggu adik hingga menangis karena responden melihat adik sebagai mainan. Ketika adik menangis, adik akan mengadu kepada ayah dan ayah akan menyalahkan responden atas perilaku responden. Oleh karena itu, responden melihat adik sebagai sosok yang manja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
cengeng, dan suka mengadu. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…gembeng, terus sering wadul. Wadulan ki sering nglaporin ke orang tua. Itu makane, kadang dia tu tak jigal, jatuh, ahahahaha, tak ketawain, hahahaha. Nanti dia lapor ke bapaknya…” (R6.38-40).
2. Persepsi Positif Di masa kanak-kanak, responden mulai memiliki persepsi positif terhadap adik. Hal ini dikarenakan adik tetap menyukai responden meskipun adik menjadi pusat perhatian keluarga besar. Responden tidak merasa kehilangan adik meskipun ia telah menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu responden menyukai adik dan melihat adik sebagai sosok yang lucu. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…dia pas kecil kan om-omku juga belum nikah, tanteku juga, terus dia jadi rebutan. Waaa buat rebutan. Ya dia kan tetep adikku, jadi aku yang menang…” (R6. 75-76). Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, responden masih mempersepsikan adik secara negatif meskipun tidak senegatif ketika responden berada di masa anak-anak. Ketika berada di masa remaja, responden masih melihat adik sebagai sosok yang kecil. Selain itu, responden melihat adik sebagai orang yang kurang mampu bersosialisasi. Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
responden terhadap adik tersebut yang menimbulkan keinginan responden
untuk
membantu
adik
supaya
lebih
mampu
bersosialisasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawa ini, “…sering tak jak dolan dekne. Dulu dia tu kuper. Ga pernah mau main, ga pernah, kuper dia. Ya kan aku coba mengentaskan dai dari kekuperan dia itu to. Tak entaskan, tak coba…” (R6. 26-27).
2. Persepsi Positif Memasuki masa remaja, persepsi responden terhadap adik telah didominasi oleh persepsi positif. Responden juga mulai sangat menyayangi adik dan menganggap adik sebagai seorang teman dan penghilang rasa sepi. Di masa remaja, responden mulai sering menghabiskan waktu bersama-sama dengan adik. Oleh karena itu responden sering berpergian bersama dengan adik. Ketika responden berpergian dengan adik, tidak jarang lingkungan melihat responden dan adik sebaya serta jarak usia kelahirannya tidak jauh. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…kadang kalo jalan sama aku kan dikirane aku yang masih sekolah sama dia. Maskude masih, dulu kan dia masih SMP, masih sering-seringe main kan pas dia masih SMP. Dia masih punya banyak waktu…” (R6. 33-34). Responden juga melihat adik sebagai orang yang lebih dewasa dibandingkan responden, terutama di bidang relasi romantik. Tidak jarang adik responden memberikan nasihat kepada responden terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
denganr relasi romantik responden. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…masalah pacar-pacaran dia lebih dewasa. Wes, jangan nyakitin. Dia lebih gede…” (R6. 31-32).
Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja akhir, responden masih memiliki persepsi negatif terhadap adik. Ketika memasuki masa remaja akhir, responden dan adik mulai sering mengalami pertengakaran dan responden mulai merasa kesal terhadap adik. Hal ini dikarenakan responden merasa bahwa ketika responden berada di masa remaja akhir, responden melihat adik sebagai orang yang tidak rapi, ceroboh, dan tidak bersih. Oleh karena itu responden sering kali memberi nasihat kepada adik agar tidak lagi ceroboh. Hal ini diarenakan responden memiliki persepsi bahwa seorang perempuan nantinya akan menjadi orang yang akan membersihkan dan merapikan sesuatu. Responden melihat bahwa ibu dan lingkungan yang akan memperbaiki perilaku adik ketika adik. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…kalo di tempat anu kadang nenek, kadang budeku, kadang-kadang orang sekitar. Adikku kan gila. Sekarang di rumah baru, di rumah sebelah hobine kayak gitu juga. Cuma dia kebersihane. Kamarnya dia berantakan bagnet. Kalo wah tumben bersih, terus ibuku, sing ngeresikki aku…” (R6. 105-108).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
“…harusnya kamutu cewek jadi lebih suatu saat kamu tu bakal bersihin rumah. Lah malah itu hobinya ngancur-ngancurin semua e…” (R6. 56-57). Di masa remaja akhir, responden mulai merasa khawatir kepada adik. Hal ini dikarenakan adik mulai menginjak masa remaja dan mulai bisa berpergian sendiri. Selain itu, responden juga merasa dirinya tidak lagi memiliki banyak waktu bersama adik karena waktu adik mulai banyak dihabiskan bersama di sekolah dan bersama teman-temannya. Responden di masa remaja akhir mulai merasa kehilangan adik dan seringkali merasa khawatir jika adik tidak
pulang
larut
malam,
akan
tetapi
adik
seringkali
mengabaikannya. Oleh karena itu responden melihat adik sebagai orang yang akan mengabaikan kekhawatiran responden. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…dia sudah bisa main sendiri. Kadang tu seorang kakak yo itu kadang aku kan sampe marah-marah. Aku tu khawatir bagnet sama dia. Sampe pulang, belum pulang jam 9 pun aku khawatir. Tapi adik tu kadang ga, ga ngerti. Kamu main sama ini, yo padahal kan kalo di rumah tu kan kadang kakak khawatir kalo pulang malam. Tapi dia tu etel, maksudnya kayak ga peduli, cuek…” (R6. 10-12). Responden melihat bahwa adik menyukai tempat keramaian. Oleh karena itu adik seringkali meminta kepada orang tuanya agar adik diperbolehkan untuk tinggal bersama responden karena sejak kecil responden dan adik tidak tinggal tidak tinggal bersama. Responden merasa bahwa keinginan adiknya tersebut didasari oleh kemauan adik untuk mendekati keramaian dan untuk menghindari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
sikap orang tua yang protektif. Oleh karena itu responden melihat adik sebagai orang yang akan menghindari situasi yang tidak membuatnya tidak nyaman. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…dia tu pengene ikut aku. „Aku pengenne ke Mino‟, „Kamu tu sebenere ga mau ikut aku, kamu tu cuma pengen deket sama tempat-tempat kayak gitu, sama temen-temenmu disini to. Disini kamu bebas, aku kan ga ngasih, aku ga pernah marah-marah‟. Kalo disana jadi main. Nanti jam 9 belum pulang pasti ditelponin terus. Dia tu kadang alesan…” (R6. 95-96).
2. Persepsi Positif Memasuki masa remaja akhir, perspi responden semakin membaik. Responden merasa bahwa ketika ia memasuki masa remaja akhir, responden dan adik mulai terbuka satu sama lain. Bagi responden, adik merupakan sosok yang dewasa dan mandiri. Persepsi responden tersebut muncul karena responden melihat adik memiliki inisiatif untuk bekerja. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…ternyata enggak pas gede, dia malah mandiri…” (R6. 63). “…terus tapi dia tu yo kadang punya inisiatif buat jualan, kayak gitu…” (R6. 78). Responden melihat bahwa adik merupakan teman yang paling dekat dengan responden dan sumber dukungan emosional bagi responden. Hal ini dikarenakan menurut responden adik adalah orang yang akan selalu ada bagi responden. Responden melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
bahwa adik merupakan orang yang akan selalu ada bagi responden ketika teman-teman responden tidak ada. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini,
“…temen, temen paling deket eee sekarang. Ketika temen-temen ga ada, dia kan mesti ada…” (R6. 87-88). Selain sebagai teman terdekat, responden juga melihat adik sebagai rekan untuk membahagiakan orang tua dan alasan responden untuk pulang ke rumah orang tua. Menurut responden, dengan adiknya pulang ke rumah orang tua merupakan salah satu alasan orang tua bahagia.
Hal
ini tersirat dalam pernyataan
responden di bawah ini, “…mitra nyenengin orang tua juga. Ya dia pulang ke rumah itu udah nyenengin orang tua kok…” (R6. 9293).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Anak Pertama
Masa Remaja
Masa Anak-Anak
Faktor Eksternal: Adik merupakan buah pernikahan ibu yang kedua Ayah selalu membela adik Adik menjadi pusat perhatian keluarga besar. Ayah akan menyalahkan responden atas perilaku responden yang mengganggu adik
Faktor Internal: Merasa lebih dekat dengan ibu Merasa adik lebih memilih responden dibandingkan saudara yang lain Seringkali mengganggu adik
Persepsi: - Manja, cengeng, dan suka mengadu - Sosok yang bisa dimainkan - Orang yang selalu mendapatkan pembelaan dari ayah + Teman terdekat + Sosok yang lucu
Faktor Eksternal: Adik kurang mampu bersosialisasi Lingkungan melihat responden dan adik sebaya
Faktor Internal: Menyayangi adik
Persepsi: - Kecil - Orang yang kurang mampu bersosialisasi + Lebih dewasa dibandingkan responden, terutama dibidang relasi romantic + Teman + Orang yang akan menghilangkan rasa kesepian responden
Gambar 7. Skema Bagan Kesimpulan Responden 6
Masa Remaja Akhir
Faktor Eksternal: Adik lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah Adik lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman sebayanya Ayah masih selalu membela adik Ibu akan memperbaiki perilaku buruk adik Orang tua protektif terhadap adik
Faktor Internal: Sangat menyayangi keluarga Merasa memiliki banyak masalah dengan adik Mengkhawatirkan adik Merasa kehilangan adik
Persepsi: - Tidak rapi, ceroboh, dan tidak bersih - Orang yang akan mengabaikan kekhawatiran responden - Orang yang akan menghindari situasi yang tidak membuatnya nyaman + Mandiri + Dewasa + Teman untuk membahagiakan orang tua + Teman terdekat + Dukungan emosional bagi responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
g. Responden 7 Masa Kanak-Kanak 1. Persepsi Negatif Di masa kanak-kanak, responden mempersepsikan adik secara negatif. Hal ini dikarenakan ketika kecil responden mengalami persaingan dengan adik. Persaingan tersebut dipicu oleh rasa saling iri satu sama lain. Responden melihat adik sebagai sosok yang tidak mau kalah. Di masa kanak-kanak, responden telah diajarkan oleh orang tua untuk mengalah kepada adik sehingga responden seringkali terpaksa mengalah meskipun pada dasarnya ia tidak mau mengalah. Hal tersebut senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…misalnya aku dapet apa dibelikan apa, dia tu pengen. Kalo aku pun gam au kalah gitu. Tapi aku sering dibilang harus ngalah. Jadi mau gam au ya terpaksa ngalah gitu…” (R7. 7-10). “…misalnya kalo main, misalnya main kartu nih. Kalo dulu kan masih ada jaman main kartu, apalah, kalah gitu kan, kalah dan kartunya habis kan. Ga terima dia kan, nangis. Akhirnya padahal udah menang, mau ga mau ya dikasihin lagi gitu kan. Padahal kan udah menang gitu kan. Capek-capek menang kenapa harus, biasanya kayak gitu…” (R7. 18-21). Responden melihat bahwa di masa kanak-kanak, adik merupakan seorang adik secara harafiah. Responden tidak memiliki perasaan tertentu terhadap adik dan tidak peduli terhadap adiknya. Di masa kanak-kanak, responden juga akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
merasa senang jika adik tidak berada di sekitar responden. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…hhhmmm ya cuma adik aja gitu. Ee biasa aja sih kalo sama yang kedua. Ga ga gimana ya. Kalo jauh ya syukur, kalo kangen ya jarang banget gitu. Ga ada ya biasa biasa aja…” (R7. 119-122). Di masa kanak-kanak, responden seringkali diminta untuk melakukan aktivitas bersama-sama dengan adik. Akan tetapi responden tidak menyukai hal tersebut. Oleh karena itu responden menganggap adik sebagai pengganggu dan seringkali memiliki keinginan agar adik tidak berada di sekitar responden. Hal ini tersirat dari pernyataan responden di bawah ini, “…kalo ada dia ya gimana ya, emmm kurang suka sih dengan kehadiran dia gitu. Kalo dengan anak yang kedua ini. Kalo tanpa dia tu ya kayaknya tentrem-tentrem aja kayak gitu…” (R7. 38-39). “…emmm.. ganggu. Ganggu banget kalo untuk yang kedua ini. Ya, ada apa-apa, istilahnya tetep harus berdua. Gitu, e ngapain, berdua…” (R7. 109-111).
Ketika kecil responden melihat adik sebagai seseorang yang tidak patuh dan responden tidak menyukai sikap adiknya tersebut karena responden yang akan menanggung akibat atas ketidak-patuhan adiknya tersebut. Responden akan diminta oleh orang tuanya untuk menyelesaikan tanggung jawab adik karena adiknya tidak mau menyelesaikannya dan ketika responden mengeluh untuk melakukan tanggung jawab tersebut, orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
akan menegur responden. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “…otomatis kan harus bantu, cuci piring, entah nyapu gitu kan. Nah ketika itu, saya misalnya abis nyuci nih. Nah mama saya suruh adik saya sapu, dia ga jawab, ujung-ujungnya saya yang disuruh kan. Ya kesel juga disitu kan. Disitu keselnya. Jadi ketika dia entah diem aja, saya yang disuruh. Ketika saya „Aduh kan saya baru saja ini‟, saya yang dimarah mama tu kan. „Kamu disuruh gitu aja ga mau‟, sama mama tu kan. Nah itu jadi kesel juga kan disitu…” (R7. 113-118). Di masa kanak-kanak, responden juga melihat adiknya sebagai sosok yang selalu mendapatkan apa yang ia minta dan responden merasa iri dengan hal tersebut karena ketika kecil permintaan responden jarang dipenuhi oleh orang tua. Hal tersebut diungkapkan responden dalam pernyataan di bawah ini, “…dia minta dibeliin. Nah kok dibeliin gitu kan, dia dia pengen pengen punya juga. Minta dibeliin. Nah saya pikir, kok dibeliin gitu kan. Nah mulai dari situ…” (R7. 205-207). “…ee beda sama saya gitu kan. Dulu kalau mau apa, kadang ga dibeliin, kadang ga dibeliin…” (R7. 182).
2. Persepsi Positif Di masa kanak-kanak, responden tidak memiliki persepsi positif terhadap adik kandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Memasuki masa remaja, persepsi responden dan adik masih negatif. Responden masih tidak menyukai adiknya dan tidak nyaman dengan kehadiran adik.
Di masa remaja responden
melihat adiknya sebagai sosok yang keras kepala dan tidak patuh. Responden merasa bahwa adik bukanlah sosok yang dapat diberi masukan. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…keras kepala, terus susah diomongin kalo dia. Misalnya e, apa, gimana ya, udah dibilangin jangan tu ya dia tetep gitu…” (R7. 55-56).
Responden di masa remaja juga melihat adik sebagai orang yang suka meminta sesuatu kepada orang tua serta akan terus menuntut dan memaksa orang tuanya hingga permintaannya terpenuhi. Orang tua responden akan memenuhi permintaan adik tersebut ketika orang tua merasa lelah dengan tuntutan adik. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…terus susah, ee gimana ya, saya ga sukanya tu kalo butuh apa-apa tu selalu minta sama papa gitu. Dan sebelum dikasih tu selalu minta terus. Sampe akhirnya bosen kan, akhirnya mau gam au dikasih…” (R7. 59-61). Responden di masa remaja masih melihat adiknya sebagai pengganggu. Hal ini dikarenakan responden merasa bahwa ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
responden remaja, adik tetap keras kepala dan manja. Menurut responden adik menjadi sosok yang manja karena adik terbiasa menjadi anak bungsu sampai adik kedua responden lahir. Sikap adik yang keras kepala dan manja tersebut yang kemudian dipersepsikan responden sebagai sebuah gangguan. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…ya gimana ya, kalo waktu remaja tu pengganggu. Soalnya ya itu masalah keras kepalanya dia sama yang selalu minta gitu. Dan itu, manja istilahnya wakt itu. Dia kan ee saya punya adik lagi tu saat kelas 6 SD. Adik lahir gitu kan. Jadi lumayan lama kan sama dia. Dia bungsu jadi kan isitilahnya udah manja banget gitu…” (R7. 126-131).
Ketika remaja, responden melihat bahwa adiknya bukanlah sosok yang berpengaruh dalam hidup responden. Hal ini dikarenakan responden merasa bahwa ia tidak membutuhkan sesuatu dari adik. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…emm ya karna malas sama dia kan, ya saya pikir juga tanpa dia saya bisa gitu kan. Ee kalo butuh apa ya kayaknya ga perlu dia gitu kan. Saya bisa sendiri gitu kan sampe sekarang…” (R7. 145-147).
Di masa remaja, responden juga melihat adik akan dilindungi ibu ketika ia melakukan kesalahan. Persepsi responden tersebut muncul karena responden merasa dihalangi oleh ibu untuk melaporkan kesalahan yang dilakukan oleh adik kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
ayah. Hal ini diungkapkan responden melalui pernyataan di bawah ini, “…ketika saya mau lapor ke papa tu ga boleh sama mama tu. Istilahnya jangan, nanti dia dimarahin. Kok malah neglindungin banget gitu kan…” (R7. 105-106). 2. Persepsi Positif Responden masih tidak memiliki persepsi positif terhadap adik ketika ia memasuki masa remaja.
Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Responden masih mempersepsikan adik secara negatif hingga ia menginjak masa remaja akhir. Responden merasa bahwa di masa remaja akhir orang tua mulai menyadari bahwa relasi responden dan adik tidak baik sehingga orang tua responden mencoba untuk mengajak responden dan adik melakukan aktifitas bersama-sama. Meskipun demikian, di masa remaja akhir responden dan adik masih sering bertengkar serta relasi mereka belum juga membaik. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…akhirnya orang tua ya tau sendiri. Eee kalau beli baju ya bareng beli bajunya. Beli baju ini beli baju ini. Ya sampe sekarang orang tua juga kadangkadang, ayo beli tas ga ke saya gitu kan. Saya juga pikir kan ah ga usah mahal-mahal. Toh tas juga dipake juga bukan buat ya misalnya. Dipake buat kuliah gitu kan, buat buku kan. Udah, bisa aja, tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
kadang dia tu belinya yang beda gitu kan. Padahal dia udah, „Tu, kakakmu aja yang harganya segitu‟. Jadi patokan kan. Nah dia tu istilahnya dua kali lipatnya gitu. „Aduh ni anak‟, kataku. Jadi ga mau kalah gitu kan. Sering kayak gitu…” (R7. 210-216).
Ketika remaja akhir responden melihat adiknya sebagai sosok yang tidak spesial di keluarga karena menurut responden adik merupakan sosok yang gagal di dalam keluarga. Hal ini dikarenakan Responden melihat bahwa adik merupakan sosok yang nakal dan orang tua juga merasa kesal dengan adik. Hal ini sesuai dengan ungkapan responden di bawah ini, “...maknanya emmm kalo untuk anak kedua ya, bukan yang special sih kalo di keluarga gitu. Istilahnya ya, disetiap keluarga kan pasti ada satu orang yang gagal istilahnya. Kalo Bahasa Sunda itu istilahnya „kacingcalang‟ gitu kan, ya mungkin saya pikir dia gitu kan. Jelek gitu kan, jadi misalnya ada 10 telor, ada yang gagal gitu. Saya pikir dai yang gagal itu. Pertama gimana ya, eee kadang orang tua juga kesesl sama dia gitu kan…” (R7.155-158).
Memasuki masa remaja akhir, responden tinggal bersama adik di sebuah kos karena mereka berkuliah di universitas yang sama.
Meskipun demikian, responden dan adik jarang
berkomunikasi satu sama lain dan mereka hanya akan mencari satu sama lain jika mereka membutuhkan. Di masa remaja akhir, responden melihat adiknya akan mencari responden untuk membantunya memenuhi kebutuhan. Akan tetapi responden tidak mau merasa bahwa ia membutuhkan adik, ia hanya ingin adiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
saja yang merasa bahwa ia membutuhkan kakak. Hal ini dikarenakan responden memiliki persepsi bahwa melibatkan adik dalam pemenuhan kebutuhan responden merupakan tindakan yang dapat mempengaruhi harga dirinya. Menurut responden, meminta pertolongan kepada adik merupakan tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang kakak. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…rasanya ga mau gitu. Ee cukup dia ee dia kayak ngerasa butuh sama saya tapi saya ga boleh gitu lho. Istilahnya harga diri gitu kalo minta sama dia. Jadi ga mau gitu, ga mau. Jadi biarin dia yang butuh, kalo saya butuh ya sebisa mungkin ga minta tolong gitu…” (R7. 139-142). Di masa remaja akhir, responden melihat adiknya langsung mendapatkan fasilitas dari orang tua ketika ia pergi merantau. Responden melihat bahwa adiknya merupakan pihak yang selalu menggunakan fasilitas dari orang tuanya tersebut dan akan merasa cemas ketika responden menggunakan fasilitas tersebut. Oleh karena itu responden melihat adik sebagai sosok
yang
menghalangi responden untuk menggunakan fasilitas yang diberikan oleh orang tua. Hal tersebut tersirat dalam pernyataan responden di bawah ini, “…ketika dia masuk, motor dikirim kesini. Nah itu dia terus pake motor kan. Ya memang saya dari sini jalan terus. Cuma ya tiap Minggu atau Sabtu kan ada rasa ingin jalan ketika ada motor kan. Nah ketika saya pake motor tu di SMS, „Dimana motor? Mau dipake‟…” (R7. 71-75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
2. Persepsi Positif Memasuki masa remaja akhir, persepsi responden masih tetap
sepenuhnya negatif terhadap adik. Oleh karena itu
responden tidak memiliki persepsi positif terhadap adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Anak Pertama Anak Pertama Masa Remaja
Masa Anak-Anak
Faktor Eksternal: Orang tua mengajarkan responden untuk mengalah kepada adik Orang tua menganggap responden sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas pertengkaran yang terjadi Orang tua melimpahkan tanggung jawab yang tidak diselesaikan adik kepada responden Orang tua jarang memenuhi permintaan responden
Faktor Internal: Merasa tidak rela jika harus mengalah kepada adik Merasa senang ketika adik tidak berada di sekitarnya. Tidak nyaman jika harus bersama-sama dengan adik Iri dengan perlakuan orang tua kepada adik
Persepsi: - Orang yang tidak mau kalah - Pengganggu - Orang yang tidak patuh - Orang yang selalu mendapatkan apa yang ia pinta - Adik secara harafiah
Faktor Eksternal: Adik seringkali memaksa dan menuntut orang tua untuk memenuhi permintaannya Ibu akan melindungi adik jika adik melakukan kesalahan
Faktor Internal: Tidak menyukai dan tidak nyaman dengan kehadiran adik Jarang melakukan aktifitas bersama adik Tidak memiliki pemaknaan khusus atas relasinya dengan adik
Persepsi: - Orang yang keras kepala dan tidak patuh, dan manja - Orang yang akan mengabaikan kekhawatiran responden - Pengganggu - Bukan orang yang berpengaruh dalam hidup responden - Orang yang menuntut orang tua untuk memenuhi
Gambar 8. Skema Bagan Kesimpulan Responden 7
Masa Remaja Akhir
Faktor Eksternal: Adik akan mencari responden untuk memenuhi kebutuhannya Orang tua lebih memfasilitasi adik Orang tua sering merasa kesal dengan adik Orang tua menyadari relasi anak dan berusaha mengajak anak-anaknya untuk melakukan aktifitas bersama-sama
Faktor Internal: Menolak untuk merasa membutuhkan adik Memiliki persepsi bahwa melibatkan adik dalam pemenuhan kebutuhan akan mempengaruhi harga diri Meminta pertolongan adik bukan hal yang sepantasnya dilakukan oleh kakak Tidak menyukai kehadiran adik
Persepsi: - Penghalang bagi responden untuk menggunakan fasilitas orang tua - Anak yang gagal dalam keluarga - Orang yang akan mencari responden untuk memenuhi kebutuhannya - Orang yang difasilitasi oleh orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
h. Resonden 8 Masa Kanak-Kanak 1. Persepsi Negatif Di
masa
kanak-kanak,
responden
tidak
banyak
mempersepsikan adik secara negatif. Bagi responden, adik merupakan orang yang selalu salah. Persepsi responden terhadap adik tersebut yang menjadi faktor utama terjadinya pertengkaran diantara responden dan adik. Ketika terjadi pertengkaran, maka ibu akan menegur dan melerai responden dan adik. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…istilahnya ya gimana, aku selalu nyalahin, akhirnya tak salahin terus. Kelahi lah bahasa orang sana tu dikelahiin. Itu…” (R8. 6-7) 2. Persepsi Positif Di masa kanak-kanak setelah adik lahir, responden memiliki persepsi positif terhadap adik, yaitu adik sebagai sosok yang menyenangkan
dan
penghilang
rasa
sepi.
Adik
menjadi
penghilang rasa sepi karena bagi responden adik merupakan seorang teman saat berada di rumah. Hal ini dikarenakan ketika responden berada di masa kanak-kanak, adik juga masih berada di masa kanak-kanak. Oleh karena itu responden merasa adik masih merupakan sosok yang lucu. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…ya apa ya, mungkin waktu umur dia belum masuk sekolah itu, masih imut-imutnya dia tu kan. nah itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
paling ya main bola. Menyenangkan, menyenangkan, melengkapi kesepian kita. Ya temen sih, istilahnya jadi temen aku. Waktu kita di rumah gitu…” (R8. 114-116). Masa Remaja 1. Persepsi Negatif Di masa remaja, responden sepenuhnya mempersepsikan adik secara negatif. Menurut responden, relasi antara responden dan adik mulai memburuk ketika ia beranjak remaja. Responden tidak memiliki perasaan khusus kepada adik ketika responden berada di masa remaja. Interaksi antara responden dan adik jarang terjadi ketika mereka remaja dan mulai terjadi pertengkaran diantara mereka. Responden dan adik seringkali beradu mulut dan bertengkar karena hal-hal sepele saja. Selain itu, pertengkaran diantara responden dan adik juga dipicu oleh perilaku saling melempar tanggung jawab yang diberikan oleh orang tua. Ketika remaja, responden mulai tidak menyukai adik karena sikap adik yang ugal-ugalan dan tidak bertanggung jawab. Hal ini senada dengan ungkapan responden di bawah ini, “…biasa sih. Ya itu tadi, nah disitu tu waktu aku SMP dan SMA, it utu sudah mulai-mulainya kami dua sering tengkar. Dimana yang orang tua nyuruh ini, yang ini malah nyuruh saudaranya. Ya gangtigantian suruh-suruhannya…” (R8. 47-49). Ketika responden berada di masa remaja, adik responden telah mampu menggunakan fasilitas. Oleh karena itu, responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
melihat adik sebagai orang yang akan merebut fasilitas yang digunakan oleh responden. Penggunaan fasilitas oleh adik seringkali memicu pertengkaran diantara responden dan adik. Ketika responden dan adik bertengkar, responden dan adik akan dihampiri oleh ibu. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden di bawah ini, “…waktu kecil bareng dia, ee dulu waktu dia yang paling kuingat nih, waktu aku tu SMA, dia tu masih SD. Nah dia itu udah bisa naik motor kan, udah bisa bawa motor kan. Nah aku tu pulang ke rumah bawa motor, terus sampenya di rumah, aku parker motor depan rumah. Kunci ga kulepas. Nah tiba-tiba aku keluar motornya ga ada. Nah ternyata itu, motornya udah dibawa sama dia kan. Udah keliling dibawa dia. Pas dia balik nah disitu kan langsung ku amuk, ya langsung pukul-pukulan disitu. Dan langsung ya spontan ibu tu langsung keluar juga…” (R8. 8-13).
2. Persepsi Positif Di masa remaja, responden tidak memiliki persepsi positif terhadap adik.
Masa Remaja Akhir 1. Persepsi Negatif Di masa remaja akhir, persepsi responden terhadap adik pada awalnya didominasi oleh persepsi negatif. Di masa remaja akhir, responden didominasi oleh perasaan benci kepada adik. Menurut responden, adiknya semakin menjadi sosok yang tidak menyenangkan seiring dengan bertambahnya usia. Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
negatif responden terhadap adik di masa remaja akhir sangat dipengaruhi oleh persepsi lingkungan terhadap adik ketika responden sedang tidak di rumah. Lingkungan melihat adiknya sebagai orang yang tidak pernah pulang ke rumah, nakal, tidak bisa diberi tahu, tidak patuh, dan sosok yang suka ugal-ugalan. Persepsi lingkungan tersebut kemudian diinternalisasi oleh responden sehingga menjadi persepsi negatif responden terhadap adik. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…tidak sukanya tu karena ya mungkin karena aku sadar aku terpengaruh. Terpengaruhnya tu karena cerita orang-orang. Nah cerita orang-orang tu bilang kalo ya si adikku ini orangnya itu ya bandel. Ga pernah di, ga pernah bisa dikasih tau gitu. Ngelawan, ga bisa dibilanging, kebut-kebutan di desa gitu kan. Itu, jadi aku terprovokator gitu…” (R8. 60-66).
2. Persepsi Positif Di masa remaja akhir, responden telah memiliki persepsi positif terhadap adik. Di masa remaja akhir responden mneyadari bahwa adik merupakan orang yang akan menggantikan posisi responden saat nanti responden tidak lagi berada di rumah. Ketika berada di masa remaja akhir, ayah responden meninggal. Setelah kejadian tersebut responden mulai memiliki banyak persepsi positif terhadap adik. Responden melihat bahwa adik merupakan orang yang berani, pekerja keras, dan bisa diandalkan. Hal ini dikarenakan responden melihat bahwa adik diusia remajanya telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
mau dan dan mampu mencari uang sakunya sendiri. Hal tersebut senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…wah pekerja keras banget. Dia tu rela bekerja supaya dapet uang untuk uang saku dia sendiri. Itu. Sekarang sih aku sadar ternyata aku kalah sama dia. Dia aja sudah berani gitu cari kerja, kerja ya istilahnya untuk ngidupin diri dia sendiri…” (R8. 130-132). Sepeninggalnya ayah, responden juga melihat adik sebagai sosok yang mulai patuh dan mulai mau membantu ibu untuk menyelesaikan pekerjaannya. Responden melihat adiknya telah mulai memahami keadaan, tidak seperti ketika responden berada di masa remaja. Hal ini senada dengan pernyataan responden di bawah ini, “…tapi semenjak kemarin ini ditinggal bapak kan, sama bapak kan udah mulai berubah. Sudah di rumah terus, sudah tau bantu-bantu mamak…” (R8. 37-38).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Anak Pertama
Masa Remaja
Masa Kanak-Kanak
Faktor Eksternal: Orang tua akan marah dan menegur responden dan adik ketika mereka bertengkar
Faktor Internal: Merasa relasinya dengan adik tidak hangat
Persepsi: - Sosok yang selalu salah + Sosok yang menyenangkan dan penghilang rasa sepi + Teman saat di rumah
Faktor Eksternal: Adik sering melempar tanggung jawab kepada responden Adik telah mampu menggunakan fasilitas Orang tua akan menghampiri ketika terjadi pertengkaran
Masa Remaja Akhir
Faktor Internal: Tidak memiliki perasaan khusus kepada adik Tidak menyukai sikap adik yang ugal-ugalan dan tidak bertanggung jawab
Persepsi: - Perebut fasilitas yang akan digunakan oleh responden
Masa Remaja Akhir I
Faktor Internal: Perasaan didominasi oleh rasa benci Lebih menyukai adik ketika kecil Terpengaruh oleh persepsi lingkungan
Persepsi: - Orang yang nakal, tidak pernah pulang ke rumah, keras kepala, tidak patuh, dan suka ugal-ugalan + Orang yang akan menggantikan peran responden ketika responden jauh dari rumah
Masa Remaja Akhir II
Faktor Eksternal: Ayah meninggal Adik mulai membuka diri kepada responden Adik mulai mau membantu ibu
Faktor Internal: Merasa kasihan kepada adik Memiliki keinginan untuk mendekatkan diri dengan adik
Persepsi: - Orang yang keras kepala + orang yang memahami keadaan + Pekerja keras + Patuh +Orang yang mudah bergaul + Bisa diandalkan
Faktor Eksternal: Lingkungan melihat adik sebagai sosok yang nakal, tidak pernah pulang ke rumah, keras kepala, tidak patuh, dan suka ugal-ugalan
Gambar
9.
Skema
Bagan
Kesimpulan
Responden
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
4. Kesimpulan Hasil Kedelapan Responden Berdasarkan hasil penelitian kedelapan responden, dapat dilihat bahwa secara garis besar persepsi anak pertama terhadap adik kandung terdiri dari 3 tema besar, yaitu perubahan perhatian orang tua, adanya tanggung jawab baru, dan hadirnya seorang teman. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketiga tema tersebut dapat dipersepsikan secara positif dan negatif oleh anak pertama. Persepsi anak pertama tersebut dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri responden dan faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri responden. Di masa kanak-kanak, adik dilihat sebagai perebut perhatian orang tua dan pengalih perhatian orang tua. Persepsi tersebut muncul karena anak pertama merasa waktu dan perhatian orang tua menjadi berkurang setelah kelahiran adik. Selain itu, persepsi tersebut juga muncul karena sebelum kelahiran adik, anak pertama merasa perhatian orang tua hanya tercurah untuk dirinya karena anak pertama memiliki persepsi bahwa lingkungan hanya terdiri dari dirinya dan orang tua. Kelahiran adik berarti bahwa anak pertama harus berbagi perhatian dengan adik. Kecemburuan anak pertama atas perhatian orang tua yang diberikan kepada adik masih sangat mungkin terjadi meskipun orang tua telah berusaha mempersiapkan anak pertama untuk menghadapi kehadiran seorang adik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya temuan unik persepsi anak pertama terhadap adik kandung terkait dengan perhatian orang tua. Temuan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
temuan ini hanya terjadi pada satu responden. Temuan tersebut antara lain adalah adik dipersepsi sebagai seorang penuntut karena adik akan menuntut orang tua untuk memperlakukannya dengan responden setara. Selain itu, adik juga dipersepsi sebagai orang yang selalu mendapatkan pembelaan dari ayah, orang yang manja, suka mengadu kepada orang tua, tidak mau kalah, dan orang yang selalu mendapatkan apa yang diminta. Pada responden ini, adik mendapatkan perlakuan istimewa dari ayah karena adik merupakan anak kandung ayah, sedangkan responden bukan anak kandung dari ayah. Menginjak masa remaja, persepsi anak pertama terhadap adik terkait dengan perhatian orang tua juga negatif. Hal ini dikarenakan anak pertama melihat orang tua memperlakukan anak pertama dengan adik secara berbeda. Anak pertama di masa remaja melihat adik sebagai orang yang lebih difasilitasi orang tua dan orang yang permintaannya selalu dipenuhi oleh orang tua sehingga membuat anak pertama merasa cemburu. Di masa remaja juga terdapat temuan unik yang hanya terjadi pada satu responden. Temuan tersebut adalah, anak pertama mempersepsi adik sebagai orang yang menarik perhatian lingkungan. Hal ini dikarenakan di masa remaja responden tersebetu sedang berfokus pada citra tubuh dan responden melihat bahwa lingkungan lebih memperhatikan adik karena adik lebih menarik dibandingkan responden. Selain itu, anak pertama juga melihat anak adik kandungnya sebagai pengalih perhatian orang tua dan pihak yang memisahkan responden dengan ibu. Persepsi ini muncul karena responden merasa bahwa orang tua lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
memperhatikan adik dan tidak lagi memperhatikan responden. Di masa remaja, anak pertama juga mempersepsi adik sebagai perebut fasilitas. Memasuki masa remaja akhir, anak pertama mempersepsikan adik secara negatif terkait dengan perhatian dari orang tua dan mereka telah memiliki persepsi mereka sendiri-sendiri. Di masa remaja akhir, adik masih dipersepsi sebagai orang yang selalu dipenuhi permintaannya, lebih diperhatikan orang tua, dan lebih diistimewakan oleh ayah sehingga memicu rasa cemburu pada responden. Selain itu, adik juga dipersepsi sebagai orang yang menginginkan agar semua keinginannya terpenuhi, lebih difasilitasi oleh orang tua sekaligus sebagai penghalang responden untuk menggunakan fasilitas dari orang tua. Di masa remaja akhir, adik bagi salah satu responden dilihat sebagai sumber amarah ketika ia berada bersama-sama dengan adik. Hal ini dikarenakan ketika responden bersama-sama dengan adik dan orang tua, responden melihat secara langsung penilaian yang dilakukan oleh orang tua. Penilaian orang tua tersebut yang memicu responden agar berusaha terlihat lebih baik dihadapan orang tua. Kedua, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak pertama mempersepsikan adik terkait dengan adanya tanggung jawab baru yang harus diemban setelah kelahiran seorang adik, seperti harus menjaga dan mengayomi adik. Di masa kanak-kanak, tanggung jawab tersebut dipersepsikan secara negatif oleh anak pertama karena ketika berada di masa kanak-kanak mereka belum memahami peran mereka sebagai seorang kakak meskipun orang tua mulai memberikan pemahaman tentang peran sebagai seorang kakak. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
itu, sebagian responden melihat adik secara harafiah karena anak pertama tidak memiliki ikatan emosional dengan adik. Oleh karena itu, di masa kanak-anak muncullah persepsi bahwa adik bukanlah orang yang harus dilindungi, pengganggu, orang yang keras kepala, nakal, dan menyebalkan. Akan tetapi pada salah satu responden, adik telah dipersepsikan sebagai orang yang harus disayangi layaknya seorang kakak menyayangi adik sehingga memicu anak pertama untuk membantu orang tua mengasuh adik. Memasuki masa remaja, persepsi anak pertama terhadap adik kandung terkait dengan tanggung jawab masih negatif meskipun telah berkurang. Di masa remaja, sebagian responden mempersepsi adik sebagai orang yang tidak patuh. Pada salah satu responden, persepsi tidak patuh tersebut hanya muncul ketika responden sedang bersama-sama dengan adik karena responden langsung berhadapan dengan adik dan tanggung jawabnya untuk mengayomi adik kembali muncul. Selain itu, di masa remaja adik juga dipersepsi sebagai pengganggu, dan orang yang keras kepala. Meskipun sebagian besar responden masih mempersepsikan tanggung jawab secara negatif, salah satu responden telah mempersepsi tanggung jawab secara positif. Adik dipersepsi sebagai orang yang harus dilindungi, sebagai seorang anak, dan orang yang harus dipantau perkembangannya. Persepsi tersebut muncul karena responden tersebut telah menyadari tanggung jawabnya sebagai seorang kakak setelah ia melihat adiknya yang kedua mengalami bullying. Menginjak masa remaja akhir, adik sebagai sebuah tanggung jawab masih tetap dipersepsi secara negatif oleh sebagian responden. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
penelitian menunjukkan bahwa sebagian responden masih mempersepsi adik sebagai orang yang tidak patuh dan keras kepala. Penilitian ini juga menemukan sebuah temuan unik yang hanya terjadi pada satu responden, seperti adik dipersepsi sebagai orang yang ceroboh, tidak rapi, dan tidak bersih. Selain itu, adik juga dilihat sebagai orang yang akan mengabaikan kekhawatiran anak pertama. Salah satu responden melihat bahwa adik merupakan orang yang nakal dan ugal-ugalan. Persepsi tersebut muncul karena ia melihat lingkungan mempersepsikan adik sebagai orang yang nakal dan ugal-ugalan. Meskipun demikian, dua responden di masa remaja akhir pada akhirnya mempersepsi adik sebagai tanggung jawab secara positif setelah suatu kejadian tertentu, yaitu ayah meninggal dan perayaan ulangtahun bersama adik. Kedua responden tersebut pada akhirnya mempersepsikan adik sebagai orang yang patuh dan bisa diandalkan. Salah satu responden mempersepsi adik sebagai sosok responden yang baru dan titik aman (check point) bagi responden. Hal ini dikarenakan responden tidak ingin adik mengalami kegagalan yang sama dengan yang responden alami dahulu. Salah satu cara responden tersebut untuk membantu adik adalah dengan menceritakan pengalamannya terdahulu dan kemudian memberi saran kepada adik. Tema yang ketiga adalah pertemanan. Di masa anak-anak, persepsi positif terhadap adik didominasi oleh persepsi yang terkait dengan pertemanan. Sebagian responden mempersepsi adik sebagai teman karena di masa anakanak, mereka tidak memiliki teman ketika berada di rumah. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
responden mempersepsi adik sebagai orang yang lebih pintar, hemat, dewasa, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi dibandingkan responden. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu responden juga mempersepsi adik sebagai orang yang menyukai anak pertama. Menginjak masa remaja, persepsi anak pertama yang terkait dengan pertemanan tidak lagi sepenuhnya positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa remaja terdapat persepsi negatif dan positif terkait dengan pertemanan. Persepsi tersebut juga bersifat unik yang hanya terjadi pada satu responden. Adik dipersepsi secara negatif sebagai orang yang agresif dan kurang dapat menghormati responden sebagai seorang kakak. Persepsi tersebut muncul karena responden merasa adik telah menganggap responden sebagai seorang teman sehingga tidak lagi memahami batasan antara kakak dan adik. Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa di masa remaja adik juga dipersepsi sebagai orang yang tertutup, musuh, orang asing, bukan bagian dari keluarga, kecil, dan kurang dapat bersosialisasi. Persepsi tersebut muncul karena responden merasa di masa remaja ia dan adik telah jarang berkomunikasi dan jarang menghabiskan waktu bersama. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian responden di masa remaja adik dipersepsi secara positif karena mereka merasa bahwa memasuki masa remaja, anak pertama dan adik telah berada di tahapan yang sama. Adik dipersepsi sebagai seorang teman dan penghilang rasa sepi. Temuan unik dalam penelitian ini terkait dengan pesepsi anak pertama dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
pertemanan adalah adik dilihat sebagai orang yang cerdas, tidak lagi menyebalkan, dan orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan dirinya. Memasuki masa remaja akhir, pertemanan masih dipersepsi secara negatif dan positif oleh anak pertama meskipun persepsi negatif menurun dan persepsi positif meningkat. Persepsi negatif anak pertama terhadap adik dalam tema pertemanan juga bersifat unik. Hasil temuan tersebut antara lain adalah adik dilihat sebagai pemicu terjadinya pertengkaran serta bukanlah orang yang peduli dan memahami kondisi keluarga. Selain itu, adik juga dipersepsi sebagai orang yang kurang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga seringkali memicu pertengkaran, orang yang agresif, dan orang yang akan menghindari ketidaknyamanan. Meskipun demikian, di masa remaja akhir pertemanan dipersepsi secara positif oleh sebagian responden karena di masa remaja akhir mereka telah menyadari kehadiran seorang adik dan arti penting seorang adik. Sebagian responden mempersepsi adik sebagai orang yang dewasa, mandiri, teman terdekat, teman bercerita, dan sumber dukungan emosional. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 2 dari 8 responden mempersepsi adik sebagai orang yang telah mampu memahami keadaan. Adapun temuan yang unik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, adik dipersepsi sebagai orang yang akan dicari pertama kali ketika orang tua tidak ada. Selain itu, anak pertama juga mempersepsi adik sebagai orang yang penting, seorang anak, dan orang yang membutuhkan teman sebaya. Di masa remaja akhir, adik juga dilihat sebagai orang yang dapat dipercaya dan sebagai media katarsis yang paling tepat karena terkadang ibu memberikan tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
yang tidak ramah dan negatif terhadap cerita responden. Selain itu, adik juga dipersepsi sebagai orang yang cerdas, hebat, memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan bertanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian, responden juga mempersepsi adik sebagai orang yang rendah hati karena adik telah mau meminta maaf atas kesalahan yang ia buat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adik dilihat sebagai rekan untuk membahagiakan orang tua. Selain itu, di masa remaja adik juga dilihat sebagai orang yang mudah bergaul dan orang yang nantinya akan menggantikan peran anak pertama ketika ia tidak lagi berada di rumah. Selain menemukan 3 tema utama persepsi anak pertama terhada adik kandung, penelitian ini juga menemukan sebuah kasus unik. Kasus unik tersebut adalah adanya salah satu responden yang tidak memiliki persepsi positif terhadap adik dari ia berada di masa anak-anak hingga remaja akhir. Responden tersebut adalah R7. R7 adalah seorang anak laki-laki yang memiliki adik laki-laki dengan jarak usia 1.5 tahun. Orang tua R7 menyadari bahwa relasi R7 dengan adik pertama tidak hangat. Oleh karena itu orang tua mencoba mengajak R7 dan adik untuk melakukan aktifitas bersama-sama. Akan tetapi hal tersebut tidak membantu karena menurut R7, adik tetap tidak mau mengalah. R7 sejak remaja hingga remaja akhir tidak banyak berkomunikasi dengan adik dan melihat bahwa adik sebagai orang yang diperlakukan secara istimewa oleh orang tua sejak ia berada di masa anakanak hingga remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Persepsi anak pertama terhadap saudara kandung Masa Remaja Akhir
Masa Kanak-kanak Masa Remaja Orang tua lebih memperhatikan adik, waktu dan perhatian orang tua berkurang
Anak pertama belum menyadari peran seorang kakak, orang tua memberi tanggung jawab baru
Anak pertama tidak memiliki teman ketika di rumah
Keterangan:
Perebut Perhatian Orang tua, pengalih perhatian orang tua
Pemberi tanggung jawab baru, seperti mengayomi dan melindungi adik
Teman
Orang tua memperlakukan adik secara istimewa
Anak pertama belum menyadari peran sebagai kakak
Perebut Perhatian Orang tua, orang yang diistimewakan orang tua
Orang yang tidak patuh, pengganggu, dan keras kepala
Anak pertama telah menyadari perannya sebagai kakak
Orang yang harus dilindungi, seorang anak, orang yang harus dipantau perkembangannya
Anak pertama jarang berkomunikasi dengan adik
Adik sebagai orang yang negatif dalam relasi pertemanan (Introvert, orang asing, tertutup, musuh, dll.
Anak pertama merasa berada dalam tahapan yang sama dengan adik
Teman dan penghilang rasa sepi
: Faktor : Persepsi
Gambar 10. Skema Kesimpulan Kedelapan Responden
Orang tua memperlakukan adik secara istimewa
Orang yang lebih diistimewakan orang tua
Lingkungan mempersepsi adik secara negatif, anak pertama belum menyadari perannya sebagai kakak
Orang yang tidak patuh, nakal, keras kepala, ugal-ugalan
Anak pertama telah menyadari perannya sebagai kakak
Orang yang patuh, check point
Orang yang mengabaikan kekhawatiran kakak, agresif, orang yang menghindari ketidaknyamanan
Anak pertama telah menyadari kehadiran dan arti penting adik
Teman terdekat, teman bercerita sumber dukungan emosional, orang yang telah mampu memahami keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
C. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian kedelapan responden, dapat dilihat bahwa secara garis besar persepsi anak pertama terhadap adik kandung terdiri dari 3 tema besar, yaitu perubahan perhatian orang tua, adanya tanggung jawab baru, dan hadirnya seorang teman. Lee, Macini dan Maxwell (1990, dalam Ihromi,
2004)
menyatakan
bahwa
ada
tiga
faktor
penting
yang
mempengaruhi interaksi antar saudara kandung. Faktor tersebut adalah kedekatan emosi, harapan akan adanya tanggung jawab saudara, dan konflik antar saudara kandung. Ihromi lebih menjelaskan bahwa kedekatan emosi meliputi adanya rasa ingin berbagi pengalaman, kepercayaan, perhatian, dan adanya perasaan senang dalam hubungan tersebut. Harapan akan adanya tanggung jawab meliputi adanya peranan kakak terhadap adik mereka. Di budaya Indonesia, peranan seorang kakak lebih ditekankan pada seorang wanita. Seorang kakak dituntut untuk mulai membantu ibu dalam mengasuh adik sejak ia berusia 7-9 tahun dan terus berlanjut hingga usia dewasa. Dengan kata lain, peranan kakak dalam budaya Indonesia adalah menggantikan peran orang tua. Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa tema besar persepsi anak pertama terhadap adik kandung tersebut dapat dipersepsikan secara positif dan negatif oleh anak pertama. Persepsi anak pertama tersebut dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri responden dan faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri responden. Sobur (2003) menjelaskan bahwa semua rangsangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
tidak mungkin diproses oleh manusia. Oleh karena itu, diperlukan adanya seleksi rangsangan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Di masa kanak-kanak seluruh responden didominasi oleh persepsi negatif dalam melihat adik kandung. Adler (dalam J. Feist & Feist, 2010) menyatakan bahwa kehadiran saudara kandung dapat menjadi pengalaman traumatik bagi anak pertama. Hal ini dikarenakan anak pertama menjadi anak satu-satunya dalam kurun waktu tertentu sampai lahirnya seorang adik. Kelahiran seorang adik juga akan menyebabkan terjadinya perubahan pandangan anak pertama terhadap dunia. Lingkungan yang semula dipersepsikan hanya terdiri dari anak pertama, ayah, dan ibu, berubah ketika anak kedua lahir. Persepsi ini muncul karena di masa kanak-kanak, seorang anak belum menyadari bahwa perubahan penampilan sebuah objek tidak mengubah hakikat dasarnya (Santrock, 2007). Hal ini memicu anak pertama melihat bahwa perubahan yang terjadi pada orang tua dan lingkungan sebagai tanda bahwa orang tua dan lingkungan tidak lagi memperhatikan anak pertama dan belum menyadari esensi dibalik perubahan tersebut. Pertama, di masa kanak-kanak, adik dilihat sebagai perebut perhatian orang tua dan pengalih perhatian orang tua sehingga menyebabkan kecemburuan pada anak pertama. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suitor dan Pillener; Dunn dan Kendrick dalam Santrock (2014) menjelaskan bahwa kehadiran anak kedua menyebabkan para orang tua memiliki kecenderungan
untuk
memperhatikan
anak-anaknya
secara
berbeda.
Perubahan perhatian tersebut memicu anak pertama untuk berbagi perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
dan kasih sayang dari orang tua kepada adik (Alwisol, 2007). Hal ini senada dengan hasil penelitian ini bahwa persepsi anak pertama yang melihat adik sebagai perebut perhatian muncul dikarenakan anak pertama merasa bahwa waktu dan perhatian orang tua menjadi berkurang setelah adik lahir. Ginott (1965) juga menemukan bahwa setelah kelahiran adik, orang tua lebih memperhatikan, mengamati, dan mengkhawatirkan anak kedua dibandingkan anak pertama. Perubahan perilaku orang tua terhadap anak pertama tersebut memicu munculnya perilaku pemberontakan sebagai reaksi atas perubahan cinta dan perhatian ibu tersebut (Basket, 1985; Chusna, 1966; Hilton, 1967; Lewis & Kreitzberg, 1979; Rothbart, 1971 dalam Noller & Fitzpatrick, 1993). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak pertama masih sangat mungkin mengalami persaingan antar saudara kandung dan melihat adik sebagai perebut perhatian orang tua meskipun orang tua telah berusaha mempersiapkan anak pertama untuk kelahiran adik kandungnya. Ginott (1965)
menjelaskan
bahwa
anak
pertama
akan
selalu
merasakan
kecemburuan dan kepedihan hati saat anak kedua lahir meskipun orang tua telah mempersiapkan anak pertama untuk menerima kehadiran adik. Faktor lain yang menyebabkan anak pertama mempersepsi adik kandung sebagai pengalih dan perebut perhatian orang tua adalah karena persepsi anak pertama yang telah terbentuk adalah lingkungan hanyala terdiri dari dirinya dan kedua orang tuanya sehingga semua perhatian berpusat pada dirinya. Jika dilihat dari sudut pandang perkembangan kognitif, seorang anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
masih berada di tahapan praoperasional konkret dan sedang berfokus pada diri sendiri, atau sering disebut dengan egosentrisme (Santrock, 2007). Oleh karena itu, anak akan pertama akan melihat adik kandung secara negatif karena orang tua tidak lagi berpusat pada anak pertama. Menginjak masa remaja bahkan hingga masa remaja akhir, adik dipersepsi oleh anak pertama sebagai orang yang lebih difasilitasi oleh orang tua, orang yang permintaannya selalu dipenuhi oleh orang tua, dan pengalih perhatian ibu. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Noller & Fitzpatrick (1993) yang menyatakan perbedaan kasih sayang, pemberian perhatian, dan perbedaan izin penggunaan fasilitas umum di rumah merupakan salah satu faktor munculnya persaingan dan kompetisi antar saudara kandung. Menurut Bornstein, Davidson, Keyes, dan Moore (2003), perbedaan perlakuan orang tua juga dapat meningkatkan konflik antar saudara kandung dan menurunkan interaksi positif antar saudara kandung. Jika dilihat dari sudut pandang persepsi, seseorang akan lebih tertarik pada hal-hal yang berulang (Sobur, 2003). Perilaku berulang orang tua ang selalu memenuhi permintaan adik menyebabkan anak pertama mempersepsi adik kandung sebagi orang yang lebih difasilitasi orang tua. Faktor anak pertama melihat adik sebagai pengalih perhatian orang tua adalah karena anak pertama merasa bahwa orang tua tidak lagi memperhatikan anak pertama secara penuh meskipun ia menyadari bahwa ia telah diperlakukan secara sama oleh orang tua ketika ia seusia dengan adik. Hal ini muncul karena di masa remaja, seseorang sedang berada di tahapana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
operasional konkret dan masih memiliki egosentrisme remaja. Egosentrisme remaja yang menganggap dirinya sebagai seseorang yang tidak ingin dikalahkan dan merasa bahwa semua perhatian tertuju pada dirinya (Santrock, 2007). Oleh karena itu anak pertama akan memandang adik secara negatif sebagai pengalih perhatian orang tua karena anak pertama tidak lagi menjadi pusat perhatian orang tua. Kedua, berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa anak pertama mempersepsi kehadiran adik sebagai penyebab munculnya tanggung jawab baru yang harus diemban, seperti menjaga dan mengasuh adik. Tanggung jawab di masa kanak-kanak bisa menjadi negatif karena berdasarkan tahap perkembangannya, di masa kanak-kanak seseorang sedang berada dalam fase bermain dimana bermain merupakan aktifitas kerja seorang anak (Kartono, 1982). Berdasarkan hasil penelitian, anak pertama melihat tanggung jawab sebagai sesuatu yang negatif karena di masa kanakkanak karena anak pertama belum menyadari peran sebagai seorang kakak. Alwisol (2007) menyatakan bahwa orang tua akan mempersiapkan anak pertama mereka agar dapat mengasuh, menjaga, dan menjadi contoh bagi adik-adik kandungnya. Berdasarkan teori Geertz (1983), anak pertama akan disalahkan oleh orang tua jika adik melakukan kesalahan dan jika terjadi pertengkaran diantara anak pertama dan adik karena anak pertama dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas adik-adiknya. Sejak anak kedua lahir, orang tua mulai menyiapkan anak pertama agar siap menggantikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
posisi orang tua nantinya meskipun ketika anak kedua lahir, usia anak pertama juga masih kecil. Berdasarkan teori Adler yang dikutip dari Kartono, permainan merupakan media untuk pemuasan atau kompensasi terhadap perasaan superior yang fiktif. McGuire dan Manke (1994 dalam Santrock, 2003) menyatakan bahwa di masa anak-anak terjadi ketidakseimbangan kekuatan antara anak pertama dan adik sehingga menimbulkan perasaan superior pada anak pertama. Hal ini seringkali memicu anak pertama untuk berperan sebagai ‘bos’ di dalam hubungan antar saudara kandung dan seringkali memicu anak pertama untuk menuntut adik agar memenuhi keinginan anak pertama. Oleh karena itu muncul persepsi anak pertama terhadap adik yang melihat adik sebagai orang yang keras kepala karena sulit diberitahu, nakal, tidak patuh, dan menyebalkan. Menginjak masa remaja, terkait dengan tanggung jawab, adik masih dipersepsikan secara negatif sehingga memicu munculnya persepsi bahwa adik merupakan orang yang tidak patuh. Persepsi anak pertama sebagai orang yang tidak patuh muncul selama anak pertama masih berdampingan dengan adik. Hal ini bertentangan dengan McGuire dan Manke (1994, dalam Santrock, 2003) yang menyatakan bahwa di masa remaja, kekuatan atau power antara kakak dan adik mulai seimbang sehingga dorongan kakak untuk menuntut adik memenuhi keinginannya mulai berkurang. Hal ini dikarenakan ketika memasuki masa remaja, saudara kandung mulai berhubungan dengan lebih sejajar. Akan tetapi adik akan dilihat secara positif sebagai orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
harus dilindungi jika anak pertama telah menyadari tanggung jawab dan perannya sebagai seorang kakak. Kesadaran anak pertama akan tanggung jawab dan perannya dapat muncul setelah melihat adik berada di dalam posisi lemah. Disaat melihat adik berada di posisi lemah, anak pertama mulai mengkritisi perannya sebagai kakak dan pemahaman orang tua yang diberikan kepada anak pertama sejak kecil bahwa peran seorang kakak adalah menjaga adik mulai disadari oleh anak pertama. Hal ini didukung oleh Brody (1998) yang menyatakan bahwa persepsi dan relasi hubungan antar saudara kandung dapat berubah jika ada integrasi pengalaman awal kehidupan anak di dalam sebuah keluarga dengan pengalaman yang sedang dialami oleh anak pada saat itu. Menginjak masa remaja akhir, tanggung jawab masih dipersepsikan secara negatif dan positif. Adik sebagai tanggung jawab dipersepsi negatif karena anak pertama masih belum menyadari perannya sebagai seorang kakak dan terpengaruh oleh persepsi lingkungan yang terus menerus melihat adik secara negatif. Krech dan Crutchfield (dalam Sobur, 2003) menyatakan bahwa salah satu pembentuk persepsi seseorang adalah ingatan masa lalu, imajinasi, desas-desus, dan fantasi yang sama halnya kita rasakan melalui alat indra. Menurut Pareek (dalam Sobur, 2003), seseorang akan cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang berulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak pertama yang terus menerus melihat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
lingkungan mempersepsi adik secara negatif juga memicu anak pertama untuk mempersepsi adik kandung secara negatif. Persepsi positif anak pertama terkait dengan tanggung jawab adalah adik dilihat sebagai orang yang patuh dan check point bagi anak pertama sehingga ia tidak ingin adik mengalami kegagalan yang sama dengannya. Oleh karena itu anak pertama akan memberikan saran dengan menceritakan pengalamannya kepada adik. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Scharf, Shulman, dan Avigad-Spitz (2005). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa di masa remaja akhir, seorang kakak akan berperan sebagai sumber dukungan dan saran bagi adik-adiknya. Hal ini dikarenakan kakak lebih banyak memiliki pengalaman dibandingkan adik. Ditinjau dari sudut perkembangan, persepsi anak pertama yang melihat adik sebagai check point sebagai salah satu kompensasi atas perkembangan seorang remaja yang sedang berada di tahapan operasional formal. Seorang remaja yang berada di tahap operasional mulai berpikir abstrak dan idealis serta akan memecahan masalah dalam pola trial-error. Remaja akan mengembangkan hipotesa-hipotesa atau perkiraan-perkiraan terbaik, dan secara sistematis menyimpulkan langkah yang terbaik guna memecahkan masalah (Santrock, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak pertama menerapkan metode trial-error tersebut pada dirinya kemudian kepada adik kandungnya. Persepsi positif anak pertama terhadap adik kandung terkait dengan tanggung jawab ketika anak pertama tersebut telah mampu menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
perannya sebagai seorang kakak. Seorang remaja akhir yang telah mampu menyadari tanggung jawabnya merupakan salah satu hasil terbentuknya identitas diri yang kuat dan ego yang kuat yang merupakan salah satu tugas perkembangan di masa remaja akhir (Berk, 2012; Semium, 2013). Sobur (2003)
menjelaskan
bahwa
seseorang
akan
lebih
tepat
dalam
mempersepsikan sesuatu jika ia telah mampu menerima dirinya. Penerimaan diri sebagai seorang anak pertama bahwa anak pertama memiliki tanggung jawab terhadap adiknya inilah yang kemudian memunculkan persepsi positif anak pertama terhadap adik kandung. Tema yang ketiga adalah pertemanan. Di masa kanak-kanak, persepsi positif terhadap adik hanya muncul pada sebagian besar responden. Sebagian dari responden mempersepsikan adik sebagai seorang teman. Hal ini didukung oleh Ihromi (2004) yang menyatakan bahwa salah satu peran penting saudara kandung di masa kanak-kanak adalah sebagai pengganti sosok teman sebaya jika teman sebaya tidak ditemukan di lingkungan rumah. Di masa remaja, adik dipersepsikan secara positif sebagai seorang teman. Dunn (dalam Santrock, 2014) menjelaskan bahwa di masa remaja, saudara kandung memiliki peran penting dalam hidup seseorang. Hal ini dikarenakan di masa remaja, seseorang sedang berada dalam tahap pencarian identitas. Para remaja akan merasa canggung jika membicarakan berbagai hal kepada orang tua sehingga mereka akan mencari teman sebaya untuk berdiskusi terkait dengan masalah yang dihadapi selama pencarian identitas. Di dalam keluarga, saudara kandung merupakan teman sebaya seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
remaja. Hal ini juga didukung oleh Smetana, Campione-Barr, dan Metzger (2006); Vandell (dalam Santrock, 2003) yang menjelaskan bahwa di masa remaja, saudara kandung merupakan sumber persahabatan, afeksi, dan kedekatan. Di masa remaja akhir, anak pertama melihat adik sebagai sumber amarah ketika anak pertama sedang bersama-sama dengan adik. Hal ini dikarenakan ketika anak pertama sedang bersama-sama dengan adik dan orang tua, anak melihat secara langsung penilaian yang dilakukan oleh orang tua. Penilaian orang tua tersebut yang memicu responden agar berusaha terlihat lebih baik dihadapan orang tua. Hal ini didukung oleh Ardiyanto (2010) yang menjelaskan bahwa anak salah satu faktor terjadinya persaingan antar saudara kandung adalah adanya perbandingan antara kakak dan adik yang dilakukan oleh orang tua secara langsung dihadapan anak mereka. Perbandingan yang dilakukan anak pertama terhadap adik juga dapat mempengaruhi penyesuaian diri dan pelanggaran yang dilakukan oleh seorang anak. Oleh karena itu anak akan lebih dikontrol oleh ibu dan akan mendapatkan sedikit kasih sayang dari ibu sehingga anak tersebut cenderung memiliki kompetisi dengan saudara kandung mereka (Dunn & Stocker, 1989; Stocker, Dunn & Polmin, 1989 dalam Noller & Fitzpatrick, 1993). Di masa remaja akhir, adik dipersepsikan secara positif sebagai teman terdekat, teman bercerita, sumber dukungan emosional, orang yang akan dicari pertama kali ketika orang tua tidak ada. Persepsi tersebut muncul karena anak pertama telah menyadari kehadiran seorang adik dan arti penting seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
adik. Menurut Dunn (Santrock, 2012), persepsi-persepsi positif tersebut muncul karena di masa remaja akhir, seseorang telah mampu memahami saudara kandung mereka dengan lebih baik. Pemahaman akan saudara kandung tersebut dapat meningkatkan kedekatan antar saudara kandung dan meningkatkan kedekatan antar saudara kandung. Oleh karena itu di masa remaja akhir, saudara kandung akan dilihat sebagai sumber dukungan bagi satu sama lain. Dalam penelitian ini terdapat sebuah temuan unik. Hal terjadi pada satu responden laki-laki yang memiliki adik pertama laki-laki (R7). Persepsi responden tersebut terhadap adik kandung dari masa anak-anak hingga remaja akhir sepenuhnya negatif. Hanya saja, persepsi negatif di masa remaja akhir terhadap adik berkurang meskipun relasi mereka tetap tidak hangat. Cicirelli (1994) menyatakan bahwa hubungan antar saudara kandung yang paling tidak dekat adalah hubungan antar saudara kandung yang memiliki kombinasi jenis kelamin laki-laki dan laki-laki. Dilihat dari latar belakang responden, responden memiliki adik ketika ia berusia 1.5 tahun. Beberapa penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa jarak usia kelahiran anak pertama dan anak berikutnya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola hubungan antar saudara kandung. Cicirelli menjelaskan bahwa di budaya non industri, relasi antar saudara kandung yang memiliki jarak usia yang dekat satu sama lain akan diwarnai oleh rasa saling berbagi satu sama lain. Oleh karena itu para orang tua di budaya non industri akan memperpendek jarak usia kelahiran anak-anak mereka. Akan tetapi Adler (dalam J. Feist & Feist, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
menjelaskan bahwa rasa permusuhan dan kecemburuan secara tidak sadar akan dirasakan oleh anak pertama yang memiliki adik ketika ia berusia di bawah 3 tahun dan hal tersebut akan sulit diubah di kehidupan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Persepsi anak pertama terhadap adik kandung secara umum terdiri dari 3 tema, yaitu perubahan perhatian orangtua, adanya tanggung jawab baru, dan pertemanan. 2. Persepsi anak pertama yang terkait dengan perubahan perhatian orangtua dipersepsi secara negatif oleh anak pertama karena anak pertama merasa bahwa hadirnya adik kandung meyebabkan perhatian orang tua tidak lagi berpusat pada dirinya dan ia harus berbagi perhatian dengan adik kandung. 3. Persepsi anak pertama yang terkait dengan tanggung jawab akan dipersepsikan secara negatif oleh anak pertama jika anak pertama belum menyadari perannya sebagai seorang kakak dan anak pertama. Akan tetapi, persepsi tersebut akan menjadi positif jika anak pertama menyadari perannya sebagai sorang anak pertama. Kesadaran tersebut akan muncul seiring dengan perkembangan anak pertama itu sendiri. 4. Persepsi anak pertama terhadap adik kandung yang terkait dengan relasi pertemanan akan dipersepsikan secara positif oleh anak pertama. Hal ini dikarenakan anak pertama menganggap adik sebagai penghilang rasa sepi dan akan menjadi lebih positif ketika anak pertama telah menyadari arti penting seorang saudara kandung. 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
5. Anak pertama laki-laki yang memiliki adik laki-laki akan mempersepsikan adik secara lebih negatif dibandingkan kombinasi hubungan antar saudara kandung lainnya.
B. SARAN 1. Bagi Masyarakat Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk para orangtua adalah sebagai berikut: a. Para orangtua diharapkan dapat mempertimbangkan jarak usia kelahiran antara anak pertama dan anak berikutnya. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa anak pertama secara tidak sadar akan merasakan kecemburuan dan persaingan dengan adik ketika adik lahir saat anak pertama berusia di bawah 3 tahun (Adler, 1930 dalam Feist & Feist, 2010). Hal ini terbukti pada penelitian ini, anak pertama yang memiliki jarak usia kelahiran di bawah 3 tahun dengan anak kedua memiliki persepsi yang lebih negatif dibandingkan anak pertama yang memiliki jarak usia lebih dari 3 tahun dengan adik. b. Jika orangtua menyadari adanya persaingan antar saudara kandung ketika
anak-anaknya
menginjak
usia
remaja,
orangtua
dapat
memberikan perlakuan khusus (treatment) terhadap anak pertama dan adik, seperti menghabiskan waktu liburan bersama-sama, merayakan hari penting bersama-sama, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
c. Anak pertama disarankan untuk lebih membuka diri kepada adik kandungnya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti menyarankan peneliti selanjutnya untuk untuk memperluas jangkauan deskripsi persepsi anak pertama terhadap adik kandung dengan responden penelitian yang lebih banyak agar data yang diperoleh dapat maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian: Edisi Revisi. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Ardiyanto, Gunawan. (2010). A to Z, Cara Mendidik Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Bedford, Victoria Hilkevitch. (1998). Sibling Relationship Troubles and WellBeing in Middle and Old Age. Journal of Family Relation, Vol. 47, No. 4. Diunduh dari: www.search.proquest.com. Berk, Laura A. (2012). Development Through The Lifespan (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bornstein, Marc H., Davidson, Lucy., Keyes, Corely L. M., Moore, Krsitin A. (2003). Well-Being, Positive Development Across the Life Course. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher. Branje, Susan T.J., Lieshout, Cornelius F.M. van., Aken, Marcel A.G. van., & Haselager, Gerbert J.T. (2004). Perceived Support in Sibling Relationships and Adolescent Adjustment. Journal of Child Psychology and Psychiatry 45:8. pp 1385-1396. doi: 10.1111/j.1469-7610.2004.00332.x. Brody, Gene H. (1998). Sibling Relationship Quality: Its Causes and Consequnces. Annual Review of Psychology, Vol. 49: 1-24. Diunduh dari: www.search.proquest.com.
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Bukatko, Danuta (2008). Child and Adolescent Development: A Chronological Approach. Boston: Houghtan Mifflin Company. Cicirelli, Victor G. (1994). Sibling Relationships in Cross-Cultural Perspective. Journal of Marriage and the Family 56 (February 1994): 7-20. Diunduh dari: www.search.proquest.com. Conger, Katherine Jewsbury. & Little, Wendy M. (2010). Sibling Relationships during the Transition to Adulthood. Child Dev Perspect. 4 (2): 87-94. Doi: 10.1111/j.1750-8606.2010.00123.x. Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Fawaid, Achmad. Terj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Derkman et al. 2010. Bidirectional Associations Between Sibling Relationships and Parental Support During Adolescence. Journal Youth Adolescence. Fajar, Raden. (2015, 18 November). Gara-Gara Nasi Goreng, Adik Tikam Kakak Kandung
Hingga
Tewas.
Liputan6.cm.
Diunduh
dari
http://regional.liputan6.com/read/2369064/gara-gara-nasi-goreng-adiktikam-kakak-kandung-hingga-tewas. Feist, Jess., & Feist, Gregory J. (2010). Teori Kepribadian Theories of Personality. Jakarta: Salemba Humanika. Geertz, Hildred. (1983). Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers. Ginott, Haim G. (1977). Memesrakan Hubungan Anda dan Anak Anda (Adisubrata, Y. Terj.). Jakarta: P.T. Gramedia. (Karya asli terbit 1965).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Herrick, Paige. (2008). Turning Points of Closeness in the Sibling Relationship (A Thesis, Baylor University). Ihromi, T.O. (2004). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kakak Tikam Adik Hingga Tewas (2012, 16 Februari). aceh.tribunnews.com. Diunduh dari
http://aceh.tribunnews.com/2012/02/16/kakak-tikam-adik-
hingga-tewas. Leder, Jane Mersky. (1993). Adult Sibling Rivalry. Psychology Today. Nursing & Allied Health Source pg. 56. Diunduh dari: www.search.proquest.com. Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Konflik dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana. Mahmud, M. Dimyati. (1990). Psikologi: Suatu Pengantar Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. Noller, Patricia & Fitzpatrick, Mary Anne. (1993). Communication in Family Relationship. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Nursiah. (2014, 01 Juni). Kakak Setubuhi Adik 3 Kali Hingga Hamil. beritaborneo.com. Diunduh dari http://beritaborneo.com/kakak-setubuhiadik-3-kali-hingga-hamil/. Nwk/nwk. (2014). Konflik Anak dalam Keluarga Bisa Berdampak Buruk. news.detik.com.
Diunduh
dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
http://news.detik.com/australiaplus/2604065/konflik-anak-dalam-keluargabisa-berdampak-buruk. Papalia, Diane E., Fledman, Ruth Duskin., & Martorell, Gabriela. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia: Experience Human Development Edisi 12, Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika. Papalia, dkk. (2011). Human Development (Psikologi Perkembangan) Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana. Parker, Ian. (2005). Psikologi Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta. Pickering, John A., & Sanders, Matthew R. (2015). Integrating Parents’ View on Sibling Relationship to Tailor an Evidance-based Parenting Intervention for Sibling Conflict. Journal of Family Process, Vol x, No. x. doi: 10.1111/famp.12173. Diunduh dari: www.pfsc.uq.edu.au/. Prawira, Parwa Atmaja. (2014). Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Putri, Ayu Citra Triana., Deliana, Sri Maryatai., Hendriyani, Rulita. (2013). Dampak Sibling Rivalry (Persaingan Antar Saudara Kandung) pada Anak Usia Dini. Journal of Developmental and Clinical Psychology. DCP 2 (1) (2013). Diunduh dari http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/dcp Ramadhoni, Fajeri. (2015, 23 Juli). Rebuta Warisan, Seorang Kakak Bacok Adik Kandung
Hingga
Tewas.
tribunnews.com.
Diunduh
dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
http://www.tribunnews.com/regional/2015/07/23/rebutan-warisan-seorangkakak-bacok-adik-kandung-hingga-tewas?page=1. Reber & Reber. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santrock, John W. (2007). Remaja, edisi kesebelas, terjemahan dari Adolescence, Eleventh Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santrock, John W. (2014). Adolescence (15th Edition). New York: McGraw-Hill. Sarwono, Sarlito Wirawan. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Scharf, Miri., Shulman, Shmuel., & Avigad-Spitz, Limor. (2005). Sibling Relationships in Emerging Adulthood and in Adolescence. Journal of Adolescent
Research
2005;
20;
64.
Diunduh
dari:
http://jar.sagepub.com/cgi/content/abstract/20/1/64. Smetana, Judith G., Campione-Barr, Nicole., & Metzger, Aaron. (2006). Adolescent Development in Interpersonal and Societal Contexts. Annual Reviews of Psychology. Diunduh dari: www.search.proquest.com. Smith, Jonathan A. (2008). Qualitative Psychology: A Practical Guide to Research Methods Second Edition. Sage Publication. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Suharso., & Retnoningsih, Ana. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV. Widya Karya. Tanner, Jennifer Lynn & Arnett, Jeffrey Jensen. (2009). Handbook of Youth and Young Adulthood, New perspectives and agendas. Edited by: Furlong, Andy. London & New York: Routledge Taylor & Francis Group. Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru: Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher. Tucker, Barber, & Eccles. 1997. Advices About Life Plans in Personal Problems in Late Adolescence Sibling Relationship. Journal of Youth and Adolescence. Vol. 26. No. 1. Tucker, Corinna Jenkins., Finkelhor, David., Turner, Heather., & Shattuck, Anne (2013). Association of Sibling Aggresion with Child and Adolescent Mental
Health.
doi:10.1542/peds.2012-3801.
Diunduh
dari:
http://pediatrics.aappublications.org. Updegraff, Kimberly A., Thayer, Shawna M., Whiteman, Shawn D., Denning, Donna J., & McHale, Susan. (2005). Relational Aggression in Adolescents’ Sibling Relationships: Links to Sibling and Parent-Adolescent Relationship Quality. Journal of Family Relationship, 54 (July 2005), 373-385. Diunduh dari: www.search.proquest.com. Volling, L. Brenda. (2003). Sibling Relationship. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Wengraf, Tom. (2001). Qualitative Research Interviewing. Sage Publications. Yeh, Hsiu-Chen., & Lempers, Jacques D. (2003). Percieved Sibling Relationships and Adolescent Development. Journal of Youth and Adolescence, Vol. 33, No. 2. Diunduh dari: www.search.proquest.com. Badan Pusat Statistik. (2016). Rata-rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga menurut
Provinsi,
2000-2014.
diunduh
dari:
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/849. Huda, Larissa. (2015). Efek Jangka Panjang Intimidasi Saudara Kandung. sindonews.com.
diunduh
dari:
http://lifestyle.sindonews.com/read/994612/152/efek-jangka-panjangintimidasi-saudara-kandung-1430186405. Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak terjemahan dari Child Development, eleventh edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONSENT Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bemama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yatg sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia 15-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak
nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya jaga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (085382824287 ).
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakan caia peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung.
Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Y ogyakarta, Januari 20t6
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
1."4 V1 Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KESESUAIAN HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah
ini
adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antara kakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini.
Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Febfuari 20 I 6
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
{'( Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 1 (R1) Responden 1: Anak Pertama Perempuan – Adik Laki-Laki Wawancara 1 11 Januari 2016, 13.00-13.45 Perpustakaan Kampus III Universitas Sanata Dharma Verbatim Transformasi 1 1. Bisa tolong diceritakan bagaimana pengalamanmu bersama adik kandungmu ketika kamu masih kecil? 2. Ketika aku masih kecil,aku kan punya 2. R1 memiliki dua adik laki-laki. Orang tua dua adik cowok. Dua-duanya cowok dan R1 sengaja mengatur jarak usia kelahiran jarak kami bertiga itu kebetulan, yo ga antara anak pertama dan anak kedua terpaut kebetulan sih. Emang dipasin, disengaja tiga tiga tahun dan anak kedua dengan anak ketiga tahun tiga tahun tu lho. Jadinya ga terlalu terpaut tiga tahun pula. jauh sih sama adikku yang paling kecil juga cuma 6 tahun 3. Nah ketika kecil aku lebih banyak deket 3. R1 menyatakan bahwa ia lebih sering sama adikku yang terakhir, entah kenapa. bertengkar dengan anak kedua dibandingkan Jadi aku sama adikku yang pertama ini tu dengan anak ketiga. malah sering crash ini lho, sering banyak ga sukanya. 4. Mungkin karena jarak kami yang 4. R1 merasa bahwa relasinya dengan adikterbilang cukup dekat. Eh ho oh, deket, adiknya dipengaruhi oleh jarak kelahiran cuma tiga tahun. mereka yang cukup dekat. 5. Jadi tu, iri-irian gitu lho. Jadi tu aku 5. R1sering bertengkar dengan adik-adiknya masih inget banget sering banget berantem. karna adanya perasaan iri. 6. Sampe sering diingetin orang tuaku to, 6. R1 seringkali diingatkan oleh orang tuanya
Transformasi 2
2. R1 memiliki adik ketika ia berusia tiga tahun dan enam tahun.
3. Ketika kecil, relasi antara R1dan anak ketiga lebih baik dibandingkan dengan anak kedua.
4. Salah satu faktor yang mempengaruhi relasi R1 dengan saudara kandung adalah jarak usia kelahiran. 5. Pertengkaran antara R1dan adik-adiknya dipicu oleh rasa iri. 6 + 7. R1 tetap selalu bertengkar dengan 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalo misalnya kamu tu udah gede, kok berantem terus. Nanti kalo bapak ibu udah ga ada tu yang bakal jadi saudara tu yo saudara kandung, bukan om, bukan tante. Intinya yo dikasih tau yang rukun.
7. Cuma ga tau kenapa tu selalu berantem 8. Karena eh ga tau perasaanku apa enggak ya, bapak sama ibuku tu kayak lebih sayang ke aku tu lho. Mungkin karna jenis kelamin aku berbeda. 9. Setiap apa yang aku minta, itu selalu dikasih duluan tu lho. Kalau adikku yang minta tu bapakku tu masih nanya ini ini buat apa. Mikir kayak gitu, dia nanya buat apa ini ini ini. 10. Makanya dulu adikku sempet bilang to, kalau misalnya Mbak yang minta aja langsung dikasih kalau aku tu harus buat apa gini gini gini. Harus sampai sedetail mungkin. 11. Terus mungkin karena aku tu terbilang apa ya, agak lebih manut sih dibandingin adikku. 12. Karna adikku tu suka bandel tu lho. Di
agar hidup rukun, jangan terus bertengkar dengan saudara kandung. Orang tua R1 juga memberi nasihat kepada R1 bahwa ketika orang tua R1meninggal, saudara kandunglah yang akan menjadi saudara yang paling dekat, bukan saudara yang lainnya seperti om atau tante. 7. R1 tidak tau secara pasti penyebab ia selalu bertengkar dengan adiknya. 8. R1 merasa bahwa orang tuanya memberikan kasih sayang yang lebih kepadanya karena jenis kelaminnya berbeda dengan adik-adiknya.
adik meskipun telah diingatkan oleh orang tua untuk menjaga kerukunan dengan saudara kandung dan bahwa saudara kandung akan menjadi saudara yang paling dekat dengan R1 ketika orang tuanya sudah tidak ada.
9. R1 menyatakan bahwa ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan terlebih dahulu. Akan tetapi ketika adiknya meminta sesuatu, orang tua akan mempertanyakan permintaan adiknya tersebut. 10. R1 melihat bahwa adiknya mengkritisi perilaku orang tua R1yang mudah memenuhi permintaan R1akan tetapi sulit memenuhi permintaan si adik.
9+10. R1 selalu mendapatkan apa yang ia mau sedangkan adiknya tidak. Hal ini menyebabkan sang adik mengkritisi perilaku orang tuanya.
8. R1 merasa bahwa jenis kelamin mempengaruhi kasih sayang orang tua kepada anaknya.
11. R1 menyatakan bahwa ia merupakan orang 11. R1 lebih patuh dengan orang tua yang lebih patuh dibandingkan dengan dibandingkan dengan adiknya. adiknya. 12. R1 melihat bahwa adiknya dinilai orang 12. R1 memandang adiknya sebagai orang 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mata bapakku, adikku tu orang yang dipandang sebagai orang yang bandel, tidak bisa bertanggung jawab tu lho. 13. Makanya kalau misalnya apa apa, yo harus bener ga, harus diklarifikasi bener ga kamu mintanya segini tu yo buat ini. Gito lho nek nek adikku. 14. Nek aku tu enggak, nek aku minta yo wes dikasih ini ini ini buat ini gini gini. 15. Terus yang kadang sering bikin aku berantem aku sama adikku yang terakhir itu enggak karna adikku yang terakhir tipenya yang lebih nerimo sih. 16. Dia tu paling apa ya, nek dibandingin aku tu paling yaudahlah dapet sisaan dari kakak-kakaknya tu ga banyak protes. Orangnya yo weslah, gapapa, belum ada ya ga usah dulu. Yo dia itu orangnya yang nerimo gitu. 17. Nek aku tu enggak. Aku tu karna terbiasa dimanja, aku cenderung egois dibandingkan adikku. Aku tu sadar aku tu ga mau ngalahan tu lho sama adikku.
tuanya sebagai anak yang tidak patuh dan tidak yang tidak patuh dan tidak bisa bertanggung bisa bertanggung jawab. jawab.
18. Jadi yang kayak apa, walaupun adikku yang tengah ini paling pinter di antara kita bertiga, tapi bapakku tu tetep respect-nya ke
18. R1 merasa bahwa ia tetap menjadi pusat perhatian kedua orang tuanya meskipun adiknya lebih unggul dibandingkan dirinya.
13. R1 melihat bahwa diperlukan adanya klarifikasi untuk melihat kebenaran dari perilaku atau permintaan adiknya.
13. R1 meragukan kejujuran seorang adik.
14. Permintaan R1 langsung dipenuhi oleh orang tua. 15. R1 jarang bertengkar dengan adiknya yang terakhir karena adiknya tipikal orang yang tidak banyak menuntut.
14. R1 selalu mendapatkan apa yang ia mau. 15. R1 memandang bahwa adiknya yang terakhir merupakan orang yang tidak banyak menuntut sehingga hubungannya dengan adiknya tersebut lebih hangat.
16. R1 melihat bahwa adiknya yang terakhir merupakan orang yang tidak banyak menuntut.
17. R1 merasa bahwa dirinya sebagai orang yang tidak mau mengalah dengan adik dan cenderung lebih egois dibandingkan dengan adiknya karena ia terbiasa dimanja oleh kedua orang tuanya. 18. Meskipun adik R1yang pertama lebih pintar dibandingkan dengan dirinya, akan tetapi R1 tetap menjadi pusat perhatian orang tuanya.
17. R1 merasa dirinya memiliki bahwa dirinya merupakan orang yang lebih egosentris dibandingkan adik-adiknya karena orang tua yang memanjakannya.
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aku tu lho. 19. Jadi kayak yang misalnya hal-hal kecil lah, apapun, misalnya masalah, eeee, kalau kemarin aku, kalau aku masih kecil tu masalah pekerjaan rumah tangga tu masih iren-irenan. Mbak aja yang ngerjain, kok aku suruh gini suruh gini. Nah itu malah menumbuhkan rasa ga sukaku dulu sama adikku. 20. Tapi sekarang karna aku udah gede tu jadi dan tinggal terpisah ga satu rumah tu jadi lebih ga terlalu parah sih. Tapi kalau ketemu tu gitu lagi, entah kenapa. Gitu laginya tu gimana? Bisa dijelasin ga? 21. Ee, berantem lagi. Berantem diusia yang kita memang yang kayak menurutku udah ga patut sama adikku tu lho. Tapi itu masih terjadi. 22. Kalau aku ketemu sama dia masih kayak heeehhh.. gitu-gitu lho. Entah kenapa dia berbuat sedikit kesalahan aja tu aku bisa marah-marah besar kalau sama adikku yang nomor satu. Ga tau kenapa. Aku juga bingung. Terus kalo abis marah gitu kan, terus baikannya gimana?
19. R1 merasa bahwa ia dan adiknya masih sering melempar tanggung jawab untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Hal ini memicu munculnya perasaan ketidak sukaan R1 terhadap adiknya.
19. R1 melihat adiknya sebagai orang yang suka menuntut.
20. R1 merasa bahwa pertengkaran dengan 20. R1 dan adik akan bertengkar ketika adik bisa berkurang jika mereka tidak berada di mereka bersama-sama. dalam satu rumah.
21. R1 menyatakan bahwa ia masih sering bertengkar dengan adik meskipun mereka berada diusia yang sudah tidak layak lagi untuk bertengkar. 22. R1 merasa bingung mengapa ketika ia bertemu dengan adiknya, ia akan merasa kesal. R1 juga akan sangat mudah marah ketika adiknya yang eprtama melakukan kesalahan.
21. R1 menyatakan bahwa usia tidak mempengaruhi intensitas pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan adiknya. 22. R1 merasa adik sebagai sumber amarah ketika mereka sedang bersama-sama.
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23. Baikannya gimana ya? Ilang sendiri sih. Rasa keselku ilang sendiri. 24. Kalau misalnya aku marah tu aku lempar barang ke dia kayak gitu, dia yo marah. Cuma adikku tu mungkin lebih kayak mendem mendem banyak sih dari pada aku. 25. Jadi kayak lama-lama kan dia suka yang meminta maaf lebih ke dia sih. Lebih minta maaf, mbak maaf ya tadi aku gini gini gini. Padahal aku yang ngerusak barang dia itu lho. 26. Jadi dia menurutku yang lebih dewasa sih. Maksudnya dia yang berani minta maaf tu lho. 27. Kalau aku tu gengsi. Jadi yo walaupun aku yang salah, kamu yang adik yo kamu harus menghormatin aku.
Nek pas remaja gimana? 28. Kalau remaja, aku kan pisah sama adikku dari SMA to, maksudnya tinggal jauh sama adikku. Itu tu lebih ke apa ya, mungkin karna udah dewasa jadi dia lebih berpikir terbuka tu lho, Dar.
23. R1 menyatakan bahwa perasaan kesalnya akan hilang dengan sendirinya. 24. Ketika R1 marah, mungkin ia akan merusak barang milik adiknya dan adiknya akan marah atas perilaku R1 tersebut. Akan tetapi meskipun adik R1 marah, ia akan memendam perasaan marahnya tersebut. 25. Adik R1 akan meminta maaf kepada R1atas pertengkaran yang terjadi meskipun yang merusak barang adalah R1.
23. Perasaan kesal R1 terhadap akan menghilang dengan sendirinya. 24. R1 melihat adik sebagai orang yang tidak akan mengekspresikan rasa marah.
25+26. R1 melihat bahwa adik adalah orang yang dewasa karena berani meminta maaf.
26. R1 melihat bahwa sosok adiknya adalah sosok yang dewasa karena keberaniannya meminta maaf kepada P1. 27. R1 melihat dirinya sebagai orang yang sulit 27. R1 merasa bahwa kakak adalah orang untuk meminta maaf meskipun ia tau bahwa ia yang harus dihormati adik. salah. Hal ini dikarenakan subjek merasa bahwa seorang adik harus menghormati kakaknya. 28. R1 tidak tinggal bersama adiknya semenjak 28. R1 merasa adik lebih dewasa ketika dia duduk di bangku SMA. Ia merasa bahwa memasuki masa remaja. adiknya lebih dewasa dan terbuka ketika ia remaja.
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29. Mungkin aku juga lebih kenal dia karena dia banyak cerita hal-hal yang masalah kesehariannya sama aka walaupun ga intens. Paling kalau ketemu atau sekedar telefon gitu aja sih. 30. Nah ketika ketemu tu entah kenapa kayak muncul lagi tu lho perasaan yang kayak kesel, yang kayak iri, yang kayak gitu. Gitu tu aku ga tau kenapa. Tapi kalau jauh tu enggak. 31. Dia apa, minjem uang misalnya. Yo tak kasih, minjem uang yo tak kasih. 32. Tapi kalo misalnya aku ketemu sama dia tu bawaannya pengen marah. Misalnya dia tak suruh apa gitu ya, nyapu kah, ya halhal kayak gitu tu aku bisa marah besar lho. Bisa aku banting apa gitu di depan dia. Ga tau kenapa. Sampe sekarang masih kayak gitu. Terus perasaanmu dulu waktu kecil sama adikmu tu kayak apa? 33. Perasaanku dulu waktu kecil ya? Kan aku ga tau ya rasa sayang atau gimana sama adik. Ya pokoknya dia adikku aja. 34. Yo gimana ya, dulu itu aku tu lebih dominan perasaan ooo aku kakak. Pokoknya aku yang harus dihormati.
29. R1 merasa lebih mengenal adiknya karena adiknya banyak bercerita tentang masalah kesehariannya walaupun intensitasnya masih jarang.
29. R1 merasa lebih mengenal adik karena adik telah terbuka kepada R1.
30. R1 merasa iri dan kesal ketika ia bertemu lagi dengan adiknya. Padahal ketika ia berada jauh dari adiknya, perasaan itu tidak muncul.
30. R1 merasa bahwa jarak antara R1 dan adiknya mempengaruhi munculnya perasaan iri dan kesal dalam diri R1.
31. Ketika adik R1meminjam barang kepada R1, maka R1 akan rela meminjamkannya. 32. R1 masih memiliki perasaan marah ketika ia bertemu dengan adiknya. Ketika adiknya tidak menuruti permintaan R1, maka R1akan marah besar dan sangat mungkin untuk merusak barang dihadapan R1.
31. R1 mau berbagi dengan adiknya.
33. Ketika kecil R1 belum mengenal perasaan sayang kepada adik. R1 hanya mengenal adiknya sebagai adik. 34. R1 merasa bahwa dirinya adalah kakak dan ia harus dihormati oleh adiknya.
33. R1 belum menyayangi adiknya ketika ia kecil.
32. R1 melihat adik sebagai orang yang tidak patuh ketika sedang bersama-sama dengan R1.
34. R1 merasa bahwa adik harus menghormati kakak. 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35. Pokoknya karna aku perempuan sendiri, ya pokoknya aku harus special dari adikadikku gitu. 36. Aku ga tau sih waktu masih kecil perasaan sayang adik gitu-gitu. Kayaknya dulu sih bukannya ga aku rasain sih, ga aku kenal gitu lho perasaanku tu lho, Dar. 37. Tapi yo pokoknya kamu adikku, kita saudara kandung, yo tapi aku kakakmu gitu lho. Yo cuma sekedar penilaian kayak gitu. Ga kayak yang oo. Aku sayang sama dia. 38. Aku kenal itu udah pas SMA, SD yang udah ngerti. 39. Kalau waktu kecil tu yo enggak sih karena kita tu kebetulan dibesarkan dengan pengasuh yang berbeda-beda. 40. Kayaknya efek itu juga yang ngaruh sih ke pola pikirku tu lho.
35. R1 merasa dirinya harus special dibandignkan adik-adiknya karena ia perempuan sendiri diantara adik-adiknya. 36. R1 merasa bahwa dirinya belum mengenal perasaan sayang ketika ia masih kecil.
35. R1 ingin lebih menonjol dibandingkan adiknya karena jenis kelaminnya yang berbeda dari adik-adiknya. 36. R1 belum mengenal perasaan sayang ketika ia masih kecil.
37. R1 merasa bahwa ia dan adiknya adalah saudara kandung dan ia adalah seorang kakak.
37. R1 merasa tidak memiliki ikatan emosional dengan adik.
38. R1 mengenal rasa sayang ketika ia berada di masa remaja. 39. R1 dan adik diasuh oleh pengasuh yang berbeda ketika kecil sehingga tidak mengenal perasaan sayang dengan adik. 40. Pola pikir R1 dipengaruhi oleh perilaku pengasuh.
38. R1 mulai menyayangi adik ketika memasuki masa remaja. 39. R1 merasa bahwa pengasuh yang berbeda dapat mempengaruhi pengenalan terhadap rasa sayang. 40. R1 memiliki pola pikir yang dibentuk dari pola pengasuhan orang yang mengasuh R1 ketika kecil.
41. Karna dulu ketika aku, aku kan dulu waktu kecil umur berapa tahun gitu udah dititipin karena bapak ibuku kerja to. 42. Nah aku tu sering liat tu lho mereka sering berantem. Mereka itu siapa? 43. Pengasuhku. Aku kan dititipin di rumah
41. R1 tidak diasuh oleh orang tua sendiri ketika ia kecil karena kedua orang tuanya bekerja. 42. R1 sering melihat orang lain bertengkar.
43. R1 menyatakan bahwa ketika ia dititipkan
43+44. R1 menerapkan apa yang ia lihat 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dia, dia punya anak yang sering berantem. Sering iren-irenan. Tau ga iren-irenan? Iriirian sama saudara kandung.
44. Dan dominasi kakaknya tu terlihat banget. Jadi tu kayak kebawa sih.
45. Jadi pokoknya kalau misalnya kita pingin barang barang yang dan bapakku punya, beliin satu itu harus aku. Pokoknya ya harus aku yang didahulukan. 46. Nah, tipenya adikku tuh mungkin karna terbiasa seperti itu dia tu tipenya pendendam. 47. Laki-laki tapi yang mutungan tau ga. Jadi kalau ditegur sedikit tu dia mudah tersinggung. 48. Sedangkan aku ga kayak gitu orangnya. Jadi kalau misalnya, nah itu justru bahan aku untuk bahasa kasarnya itu bukan nganiaya adikku itu, enggak sih. Kayak jadi bikin dia sakit hati biar aku tu terlihat baik di depan orang tuaku. Gitu gitu lho.
di rumah pengasuhnya, ia sering melihat anakanak pengasuhnya bertengkar. Menurut R1, anak-anak pengasuhnya bertengkar karena mereka saling iri satu sama lain dan hal tersebut mempengaruhi pola pikir R1. 44. R1 melihat dengan jelas perilaku dominan yang dimiliki oleh seorang kakak dari anak pengasuhnya. R1 merasa bahwa ia membawa konsep tersebut ke dalam relasinya dengan adik-adikya. 45. R1 menyatakan bahwa ketika ia memiliki keinginan dan keinginan tersebut sama dengan keinginan adiknya, maka R1 menuntut ayahnya mengabulkan keinginan R1 terlebih dahulu. 46. R1 menyatakan bahwa adiknya menjadi orang yang pendendam. 47. R1 melihat adiknya sebagai orang yang mudah marah. R1 menyatakan bahwa adik R1 akan tersinggung ketika perilakunya ditegur. 48. R1 merasa dirinya berbeda dengan adikadiknya. Ia merasa ia bukanlah tipe pendendam, mudah marah, dan mudah tersinggung. R1 memanfaatkan perbedaan sifat antara ia dan adiknya untuk membuat adiknya tidak nyaman. R1 memiliki dorongan untuk melihat adiknya sakit hati dan dorongan untuk
dari relasi anak-anak pengasuhnya ke dalam relasinya dengan kedua adiknya. R1 mengenal sikap dominan seorang kakak dan persaingan negatif antar saudara kandung dari lingkungan.
45. R1 menuntut ayah untuk memprioritaskan R1.
46+47. R1 melihat adik sebagai orang yang pendendam, mudah marah, dan mudah tersinggung karena ayah menjadikan R1 sebagai prioritas.
48. R1 memiliki keinginan agar terlihat baik di hadapan kedua orang tuanya. Oleh karena itu R1 memanfaatkan perbedaan sifat antara R1 dan adik agar adik tidak terlihat baik di mata orang tua.
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49. Jadi ya dia oke, dia pinter, IPK dia bagus sekarang. Tapi orangtuaku tu tetep respect-nya ke aku walaupun IPK yo meng biasa wae. 50. Tapi yo adikku IPK-nya 4, yo aktif di organisasi, tapi yo bapakku tetep lebih percaya ke aku. 51. Karna dia itu beberapa kali mengecewakan bapakku.
52. Kadang tu muncul sih perasaan kasihan itu. Ya ada, cuma tu lebih ke perasaan hmmm aku yang lebih unggul dibandingin kamu. 53. Ya terserah orang memandang kamu lebih pinter, lebih baik dari aku, tapi orangtua tu tetep belain aku tu lho. 54. Sampai sekarang aku masih mikir kayak gitu lho. Jahat banget kan? Bodong.
terlihat baik di hadapan kedua orang tuanya. 49. R1 mengatakan bahwa adik adalah orang yang pintar secara akademis. R1 merasa bahwa orangtuanya akan tetap menghargai R1 meskipun R1 tidak sepintar adiknya yang pertama. 50. R1 merasa tetap dipercaya oleh orangtuanya meskipun adik lebih pintar dan lebih aktif di dalam berbagai kegiatan. 51. R1 merasa bahwa dirinya mendapat perhatian orang tua yang lebih banyak dibandingkan adik karena adik beberapa kali mengecewakan orang tua. 52. R1 terkadang merasa kasihan dengan adik. Akan tetapi perasaan tersebut tertutup oleh perasaan menang dan perasaan lebih unggul dibandingkan dengan adik. 53. R1 merasa bahwa pembelaan dan sikap orang tua terhadapnya lebih penting dibandingkan pandangan orang lain. 54. R1 merasa jahat kepada adik karena sampai sekarang masih memiliki pemikiran untuk terus merasa menang dan lebih unggul dari kedua adiknya.
49+50. R1 merasa tetap mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari orang tua meskipun adik lebih baik dari R1.
51. R1 melihat adik sebagai orang yang mengecewakan orang tua.
52-54. R1 hingga saat ini didominasi oleh rasa menang atas pembelaan yang selalu didapatkan dari orang tua meskipun terkadang ia merasa kasihan kepada adik.
Nek sekarang perasaan yang mendominasi ke adikmu itu apa? 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55. Hhhmmm perasaan yang mendominasi sejauh ini aku karna aku ga, jarang ketemu sama dia tu aku biasa aja sih. Maksudnya aku udah mulai mengenal bahwa aku harsu mengayomi adikku tu udah muncul sih perasaan kayak gitu. 56. Kayak sering, eee.. apa aku kan sekarang udah kerja to dikit-dikit. Jadi kalau misalnya dia butuh uang, aku udah bisa ikhlas minjemin. Terus aku ga minta dibalikin gitu-gitu. 57. Kalau dulu kan enggak. Dulu sepeser pun dia pinjem aku harus balik. Jadi masih hitung-hitung, itung-itungannya tu masih parah banget lah. 58. Tapi kalau sekarang entah itu interpretasinya apa ya, entah itu perasaan sayang apa enggak. Cuma aku merasa aku lebih bisa mengayomi adikku sekarang. Masih lebih bisa care, masih lebih bisa apa ya… 59. Kayak yo lebih enak diajak jadi temen dibandingkan kalo dulu tu bener-bener parah yang… Nek pas remaja? 60. Pas remaja, ya itu tadi. Perasaan yang muncul tu lebih ke perasaan yang iri,
55. R1 saat ini jarang bertemu dengan adik. Sekarang ini R1 mulai mengenal dan merasa bahwa ia harus mengayomi adik.
55. R1 saat ini sudah mengenal dan merasa bahwa peran seorang kakak adalah mengayomi adik.
56. R1 menyatakan bahwa sekarang ia sudah 56+57. R1 saat ini telah mau berbagi dengan tidak lagi memperhitungkan apa yang dipinjam adik. oleh adik. Jika adik R1 meminjam uang, R1 sudah ikhlas jika tidak dikembalikan oleh adik. 57. R1 membandingkan dengan dirinya yang dulu. Dulu R1 sangat menuntut apa yang dipinjam adik harus kembali utuh. 58. R1 merasa dirinya saat ini lebih bisa mengayomi adik dan lebih menyayangi adik dibandingkan saat masih kecil.
58. R1 merasa telah mampu mengayomi, mulai menyayangi adik, dan lebih peduli terhadap adik.
59. R1 merasa bahwa adik sudah lebih nyaman 59. R1 melihat adik sebagai teman. dijadikan sebagai teman.
60. R1 saat remaja merasa iri dengan adik dan ingin terlihat bagus dari pada adik ketika
60. R1 saat remaja ingin terlihat unggul di hadapan orang tua. 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengen terlihat bagus di depan orang tua dari pada adikku. Berarti itu dari kecil sampai remaja ya? 61. Dari kecil sampai remaja. Karna terbiasa karna aku serumah sama dia. Jadi aku melihat langsung penilaian bapak ibuku ke aku dan adikku. 62. Nek sekarang kan kita udah sama-sama jauh to sama orang tua. Itu lebih yang ga separah dulu, maksudnya pengen terlihat bagusnya. Pengen terlihat unggul yang ga parah. Kalau dulu parah banget sih. Oke, terus sekarang nih ya, menurutmu dulu waktu kecil ya, menurutmu sosok adik tu kayak gimana sih? Sosok seorang adik. 63. Sosok seorang adikku tu sebenernya dia tu anak yang cerdas. 64. Kalau adikku yang pertama itu dia orangnya cerdas dan hiperaktif sih. Tapi dia tu seringkali tu gimana ya. 65. Mungkin karena dia tu terlalu baik, jadi suka dimanfaatin orang. Istilahnya, maksudnya kayak pekerja sosial, mau bayar atau kaga aku tetep mau. 66. Sedangkan aku kan berbalikan sama
berada di depan orang tua.
61. R1 melihat langsung perlakuan kedua 61. R1 melihat penilaian langsung orangtua orangtua terhadap ia dan adik-adiknya ketika ia terhadap R1 dan adik ketika mereka tinggal tinggal bersama orangtua dan adik-adiknya. bersama-sama. 62. R1 saat ini sudah tidak tinggal bersamasama orangtua sehinga perasaan ingin unggul tidak lagi separah ketika R1 berada di masa anak-anak.
62. R1 merasa bahwa perasaan ingin unggul dari adik saat ini telah berkurang karena sudah tidak tinggal bersama orangtua dan adik.
63. R1 mengakui bahwa adik merupakan sosok yang cerdas. 64. R1 melihat bahwa adik yang pertama adalah sosok orang yang cerdas meskipun cenderung hiperaktif. 65. R1 melihat bahwa adik seringkali dimanfaatkan oleh orang lain karena sifatnya yang baik hati dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. 66. R1 merasa bahwa dirinya berbanding
63+64. R1 melihat adik sebagai soerang yang cerdas dan cenderung hiperaktif.
65-67. R1 melihat bahwa adik adalah sosok yang mudah dimanfaatkan oleh orang lain dan kurang bisa dipercaya oleh orang tua.
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adikku. Jadi bapakku lebih bisa mempercayakan suatu hal dibandingkan sama adikku. 67. Karna beberapa kali kejadian itu dia sering ngecewain bapakku berhubungan dengan hal-hal yang kayak gitu lho. 68. Sebenernya anaknya tu cerdas sih, pinter, hemat terutama. 69. Beda sama aku yang borosnya parah. 70. Dia hemat. Dia lebih bisa nerima sih.
terbalik dengan adik sehingga ia lebih dipercaya oleh kedua orang tua dibandingkan dengan adik. 67. R1 melihat bahwa adik seringkali mengecewakan kedua orang tua. 68. R1 merasa bahwa adik adalah orang yang cerdas, pintar, dan hemat. 69. R1 melihat dirinya sebagai orang yang sangat boros. 70. R1 melihat bahwa adiknya adalah sosok yang hemat dan tidak banyak menuntut. 71. R1 merasa bahwa adik mengetahui kedua orang tua lebih perhatian dengan R1 dibandingkan dengan adik-adik.
71. Dia udah tau kalau misalnya mungkin dia itu aku yakin dia itu ngerasa lebih carenya sama aku dibandingin dia itu. Aku yakin dia ngerasa. 72. Cuma dia tu ga pernah mau berontak, ga 72. R1 melihat adik tidak pernah mau pernah mau ‘ngopo sih kok Mbak terus’, itu memberontak kepada kedua orang tua atas dia ga pernah. perilaku orang tua yang lebih peduli kepada R1. 73. Cuma diem, menerima, nerima, terus 73. R1 melihat bahwa adik adalah orang yang kayak apa ya. mau menerima. 74. Suka kasihan sih kadang kalau lihat 74. R1 merasa simpati terhadap adik adikku gitu. Cuma yo tapi sekedar kasihan kandungnya. Akan tetapi R1 hanya sekedar doang. Kaga ada perubahan sikap gitu kaga simpati dan belum diikuti dengan perubahan ada. sikap.
68-70. R1 menggambarkan adik sebagai orang yang cerdas, hemat, dan tidak banyak menuntut.
71-73. R1 melihat bahwa adik bukan sosok pemberontak meskipun ia tahu bahwa kedua orang tua lebih peduli terhadap R1.
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75. Lebih itu sih. Sebenernya dua karakter adikku tu hampir sama. Dua-duanya samasama hemat. 76. Tapi yang nomor, pokoknya yang paling cerdas di antara kita bertiga itu yang nomor dua itu, yang tengah-tengah itu. Terus e apa namanya, dulu waktu kecil, menurutmu makna atau arti seorang adik bagimu itu apa sih? 77. Waktu kecil arti seorang adik bagiku tu ya, emmm cuma sekedar temen. 78. Teman apa ya… bermain juga enggak karna aku lebih karna aku juga jenis kelaminnya juga beda, jadi permainannya juga beda. 79. Cuma sekedar yo cuma sekedar saudara.
75. R1 melihat bahwa kedua adiknya memiliki 75. R1 melihat adik sebagai sosok yang karakter yang hampir sama, yaitu hemat. hemat.
80. Cuma dulu waktu kecil tu aku sih merasa kurang tu lho ikatan emosional dengan adikku ini, Dar. 81. Cuma lebih ke dia punya dunianya sendiri, aku punya duniaku sendiri tu lho walaupun kita tinggal satu rumah.
80. R1 ketika kecil merasa bahwa ikatan emosional ia dengan adik tidak terlalu erat.
76. R1 menekankan bahwa di antara ia dan adik-adiknya, yang paling cerdas adalah adik yang pertama.
76. R1 melihat adik pertama sebagai orang yang paling cerdas.
77. R1 ketika kecil mengartikan adik sebagai seorang teman. 78. R1 melihat adik sebagai teman, tetapi bukan teman bermain karena R1 merasa bahwa jenis permainan R1 dan adik berbeda karena jenis kelamin mereka berbeda. 79. R1 ketika kecil hanya melihat adik hanya sekedar sebagai saudara.
77+78. R1 ketika kecil melihat adik sebagai teman tetapi bukan teman bermain.
79-81. R1 ketika kecil memandang adik hanya sebagai saudara dan ikatan emosinya tidak terlalu erat karena mereka tidak banyak terlibat dalam suatu kegiatan bersama.
81. R1 menjelaskan bahwa meskipun ia dan adik-adiknya tinggal satu rumah, tetapi mereka memiliki dunianya masing-masing. 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82. Kita saudara, tapi aku sama adikku tu dulu waktu kecil tu ga deket. 83. Ga yang main gitu juga. Main dulu ya jaman aku kecil tu aku main, SD, adikku ikut, aku malu kok. Ga usah ikut aku bilang. 84. Entah itu aku ga tau kenapa aku bisa se bahasanya sebenci itu sama adikku waktu kecil. Ga tau kenapa. 85. Yo cuma sekedar artine meng sekedar temen serumah gitu lho. Maksude yo temen kebetulan bapak ibuk’e sama. 86. Bukan yang kayak oh ya adikku yang harus aku sayangi. 87. Ya emang dididik gitu sih sama bapakku. Cuma ga tau kenapa aku jadi orang yang kayak gitu aku juga ga paham. 88. Jadi misalnya aku mau main ya, adikku juga mau main, adikku ikut aku ga boleh. Ga usah ikut. 89. Terus apa gitu misalnya aku marah tu bisa dengan gampang melontarkan kalimat, ‘ga usah panggil-panggil aku Mbak lagi, aku bukan Mbakmu’. Itu sering banget. 90. Sampe kayak gitu lho. Sampe separa itu aku juga ga tau kenapa.
82. R1 menyatakan bahwa ketika kecil ia tidak dekat dengan adik. 83. R1 menyatakan bahwa ketika SD, ia tidak pernah bermain bersama-sama dengan adik. Ia juga malu jika adik ikut bermain dengan R1. 84. R1 tidak mengerti alasan mengapa ia begitu benci dengan adik ketika ia kecil.
82+83. R1 dan adik tidak dekat ketika kecil dan tidak bermain bersama karena R1 tidak ingin adik ikut bermain bersamanya.
85. R1 melihat adik sebagai teman yang kebetulan memiliki orang tua yang sama dengan R1 dan tinggal bersama R1. 86. R1 tidak merasa bahwa ia harus menyayangi adik ketika ia masih kecil. 87. R1 menyatakan bahwa ia dididik oleh ayah untuk menjadi kakak yang menyayangi adik. Akan tetapi R1 tidak mengerti mengapa ia tidak menyayangi adik. 88. R1 tidak menginginkan adik untuk ikut bersama dengan R1.
85+86. R1 menganggap adik sebagai teman yang kebetulan memiliki orang tua yang sama dan bukanlah sosok yang harus disayangi.
89. R1 menyatakan bahwa ia mudah melontarkan kalimat yang menyatakan bahwa dirinya tidak lagi kakak dari adiknya.
89. R1 belum menerima kehadiran adik.
84. R1 ketika kecil sangat membenci adik.
87. R1 tetap tidak menyayangi adik meskipun telah dididik untuk menyayangi adik.
90. R1 tidak mengerti mengapa perlakuannya bisa sampai seburuk itu kepada adik. 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91. Padahal itu didikan orangtuaku yo harus sayang adik, kayak biasanya orang tua mendidik anaknya. 92. Tapi aku ga tumbuh gitu dulu waktu kecil. 93. Ga yang aaa adikku, terus aku sayang sama dia, terus aku main ya harus tak jagain. Gitu gitu enggak. Terus nek orangtuamu liat kamu berantem kayak gitu gimana? 94. Yang jelas pasti marah ya, pasti marah. Terus kayak sampe sekarang tu kalau kita berantem tu ibuku masih berulang kali ngomong kalian tu saudara kandung, kalian suadara kandung gitu gitu lho. 95. Kayak masih yang kayak ngeyakinin. Bukan ngeyakinin sih, tapi intinya mbok ya ga usah kayak gitu, kamu tu saudaraan sama dia. Untungnya berantem tu apa, kan bisa dibicarain baik-baik gitu. 96. Gitu gitu. Masih yang kayak responnya tu masih yang kayak gitu, yang kayak marah tu, ga patut to, kan udah gede. Mungkin mereka mikirnya you dah gede, udah ngerti. 97. Tapi kan kalau misalnya keterlaluan,
91. R1 menyatakan bahwa orang tua telah mendidik R1 untuk bisa menyayangi adik.
91-93. R1 ketika kecil tidak menyayangi adik meskipun orang tua telah mengajarkan bahwa kakak harus menyayangi adik.
92. R1 menyatakan bahwa ia tidak tumbuh sesuai dengan didikan orangtuanya ketika ia kecil. 93. R1 tidak merasa sayang kepada adik dan tidak ada dorongan untuk menjaga adik.
94. R1 menyatakan bahwa jika ia dan adik kandung bertengkar, ibu akan marah dan kembali mengingatkan bahwa mereka adalah saudara kandung.
94+95. R1 akan diingatkan oleh orang tua bahwa R1 dan adik adalah saudara ketika R1 dan adik bertengkar. Orang tua memberi saran agar masalah tidak harus diselesaikan dengan bertengkar, tapi dengan berbicara 95. Orang tua R1 menginginkan anak-anaknya baik-baik. untuk tidak terus bertengkar. R1 juga diajak oleh orang tua untuk menyelesaikan masalah dengan membicarakan masalah tersebut secara baik-baik, bukan dengan bertengkar. 96. R1 merasa bahwa orangtuanya menganggap diusia mereka yang sudah besar dan dianggap mengerti bahwa bertengkar bukanlah hal yang pantas untuk dilakukan. 97. R1 menyatakan bahwa ibunya akan 97. R1 diminta untuk mengalah oleh ibu jika 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sampe keterlaluan berantemnya gitu yo paling ibuku cuma ngasih tau terus apa ngajarin aku untuk ngalah. Gitu gitu. 98. Tapi yang dimarahin adikku. Cuma kalau yang dimarahin tu lebih ke adikku entah itu aku yang salah atau dia yang salah, yang dimarah parah tetep adikku. 99. Aku juga ga tau kenapa. Mungkin itu sih yang menumbuhkan perasaan kayak menang gitu. Aku mau ngerjain kamu biar dimarahin.
100. Dulu tu aku apa sih, misalnya gini, sepele sih, misalnya dulu waktu kecil gitu main ya, Dar. Terus aku sembunyi di tembok ini, nah adikku lewat aku kagetin sampe dia jatuh, sampe jantungnya sakit gitu yo yang dimarah tu adikku. Taunya yang salah yo adikku padahal sebenernya aku yang salah gitu. Itu. Jadi hhmmm mau apa aja tetep kamu yang dimarah. Dulu jaman kecil gitu. Nek sekarang kamu e menggambarkan sosok adikmu tu kayak gimana? 101. Sosok yang hebat, dia mandiri, dia
mengerjakan bahwa kakak akan lebih baik mengalah jika terjadi pertengkaran yang cukup besar di antara anak-anaknya. 98. R1 menyatakan bahwa orang yang akan dipersalahkan atas terjadinya pertengkaran antara R1 dan adik adalah adik meskipun pertengkaran tersebut terjadi karena kesalahan R1 ataupun adiknya. 99. R1 merasa menang dari adik karena orang tua yang selalu menyalahkan adik atas pertengkaran yang terjadi antara R1 dan adik. Oleh karena itu R1 memiliki dorongan untuk mengganggu adik agar adik dipersalahkan oleh orang tua. 100. R1 menyatakan bahwa dulu ketika ia kecil, ia memiliki pengalaman membuat adiknya jatuh sampai menyebabkan adiknya sakit. Akan tetapi orang yang dipersalahkan atas kejadian tersebut adalah adik karena yang orang tua adalah pihak yang bersalah atas kejadian tersebut adalah adik.
terjadi pertengkaran antara R1 dan adik.
101. R1 saat ini melihat adik sebagai orang
101+102. R1 saat ini lebih menghargai adik
98+99. R1 melihat adik sebagai orang yang bertanggung jawab atas pertengkaran yang terjadi antara R1 dan adik.
99+100. R1 merasa menang atas adik karena orang tua yang lebih berpihak kepada R1 sehingga R1 memiliki dorongan untuk membuat adik terlihat buruk di hadapan orang tua.
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pintar, dia lebih sosialnya lebih tinggi. 102. Maksudnya diumur dia yang sekarang itu dia udah bisa cari duit sendiri, udah bisa bantu aku. Itu yang bikin aku respect sih sama adikku yang sekarang. 103. Maksudnya dia sekarang bisa jadi orang yang bisa diandalkan tu lho. 104. Ga kayak dulu tu yang nyebelin menurutku. Nyebelin banget.
105. Sekarang udah ya jadi lelaki yang dewasa lah. Udah menurutuku udah bisa lebih bertanggung jawab dibandingkan dahulu. 106. Terus penilaiannya bapakku ke adikku tu ga separah, ga seburuk dulu juga. Itu. Gitu sih. Terus nek waktu remaja? 107. Lebih udah ga separah waktu kecil si penilaiannya. 108. Maksudnya aku lebih sadar bahwa, oh ini adikku walaupun masih tetap rasa iri. 109. Rasa jengkel itu masih tetep tu tapi
yang hebat, mandiri, pintar, dan memiliki jiwa dan melihat adik sebagai sosok yang hebat, sosial yang lebih tinggi dibandingkan dirinya. mandiri, pintar, dan memiliki jiwa sosial 102. R1 saat ini merasa lebih menghargai adik yang lebih tinggi. karena diusia yang saat ini, adiknya sudah bisa bekerja dan sudah bisa membantu R1. 103. R1 merasa bahwa adik tumbuh menjadi orang yang bisa diandalkan. 104. R1 membandingkan adik yang dulu dan sekarang. R1 merasa bahwa adik sekarang tidak terlalu menyebalkan dibandingkan ketika masih kecil. 105. R1 merasa adik telah tumbuh menjadi lelaki dewasa yang lebih bertanggung jawab jika dibandingkan dulu ketika kecil.
103. R1 melihat adik sebagai orang yang bisa diandalkan. 104. R1 melihat adik saat ini tidak lagi sebagai orang yang menyebalkan.
105. R1 saat ini melihat adik sebagai lakilaki dewasa dan bertanggung jawab.
106. R1 merasa bahwa penilaian bapak R1 106. R1 melihat adik telah dinilai lebih baik terhadap adik telah membaik, tidak seperti dulu oleh orang tua. ketika kecil. 107. Penilaian R1 terhadap adik menjadi lebih baik dibandingkan ketika masih kecil. 108. Ketika R1 remaja, ia masih merasa iri dengan adik. Akan tetapi R1 telah menyadari bahwa ada seorang adik dihidupnya. 109. R1 masih merasa jengkel kepada adik
108 + 109. R1 masih memiliki perasaan tidak suka hingga ia remaja meskipun tidak sebesar rasa tidak suka ketika masih kecil. R1 juga telah mulai menyadari arti seorang 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aku lebih ga se ga separah dulu sih waktu aku kecil. 110. Masih yang, tapi aku sadar itu adikku. Oo ini saudaraku yang nanti bakal yo istilahe tua bareng aku tu lho kalau bapak ibukku ga ada tu yo dia orang pertama yang bisa aku maintain pertolongan dibanding sama saudara-saudaraku yang lain. 111. Jadi lebih udah bisa respect sih, tapi belum se-respect sekarang. Nek pada waktu remaja itu, e arti adik itu bagimu apa sih? 112. Arti adik tu ya e temen, temen cerita, temen berbagi apapun, temen yang seru sih. 113. Mungkin karena perubahan sikap masing-masih sih. 114. Maksudnya sifat adikku udah mulai bertumbuh menjadi remaja, aku udah mulai remaja gitu tu udah konsen kita kan bukan ke hal-hal yang kecil kan, Dar. 115. Dia punya kehidupan sendiri, aku punya kehidupan aku sendiri. 116. Ketika kita bertemu, makan, terus nonton TV, yang kita bicarain tu hal-hal
meskipun perasaan jengkel tersebut tidak sebesar ketika ia masih kecil. 110. R1 telah menyadari bahwa saudara kandung adalah orang yang akan tua bersama R1 dan menyadari saudara kandung sebagai orang yang akan pertama kali ia cari ketika butuh pertolongan.
adik.
111. R1 ketika remaja sudah bisa menghargai adik meskipun belum sebesar rasa menghargai yang ia miliki saat ini.
111. R1 mulai menghargai adik ketika ia remaja.
112. R1 ketika remaja menganggap adik sebagai teman untuk cerita, berbagi, dan teman yang seru. 113. R1 merasa ketika remaja, terjadi perubahan sikap baik itu pada R1 maupun adik. 114. R1 merasa bahwa ketika R1 dan adik tumbuh menjadi seorang remaja, fokus mereka bukan kepada hal-hal kecil lagi, melainkan kepada hal yang besar. 115. R1 merasa ia dan adik memiliki kehidupan sendiri-sendiri. 116. R1 menjelaskan bahwa ketika ia bertemu dengan adik, ketika ia makan dan menonton
112. R1 mulai menganggap adik sebagai teman bercerita dan berbagi.
110. R1 telah menyadari adik sebagai saudara kandung dan melihat adik sebagai orang yang pertama kali ia cari ketika orang tua tidak ada.
113. R1 merasa persepsi terhadap adik berubah karena ada perubahan sikap. 114. R1 merasa bahwa di masa remaja, fokus R1 dan adik telah berubah dari hal kecil menjadi hal besar. 115. R1 dan adik masih sibuk dengan dunia mereka sendiri. 116+117. R1 merasa bahwa kegiatan yang ia lakukan bersama adik saat ini lebih 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang kayak gitu. 117. Jadi tu lebih terlihat lebih seru, lebih menyenangkan lah dibandingin ketika adikku masih kecil. 118. Sekarang tu ketika remaja, aku lebih kenal adikku tu sosok yang to wes enak tu lho diajak cerita. Enak diajak berbagi, ga yang nyebelin, ga yang senyebelin dulu, ga yang se uuuhhh banget, ga yang gini gini banget tu ga yang separah aku waktu e TK. Gitu gitu. 119. Tapi aku sadar, maksudnya udah mengenal sosok adikku tu lebih positif lah intinya dibanding awal. Kalau sekarang? 120. Lebih positif dibanding dulu aku remaja. Boleh tolong lebih dijelasin lagi ga? 121. Lebih positif ki kayak yang aku ceritain tadi sih, lebih karena kita hidup sama-sama merantau, jadi sama-sama punya keinginan yang sama, ga pingin nyusahin orang tua, bikin bangga, dan saling support. 122. Sekarang yang kayak kamu butuh
televise bersama adik, hal yang mereka bicarakan bukan lagi hal-hal yang kecil. 117. R1 merasa lebih senang dengan aktivitas dan obrolan tentang hal-hal yang besar bersama adik. 118. R1 merasa ketika remaja ia lebih mengenal adik. Ia mengenal adik secara lebih positif, adik sebagai sosok yang bisa diajak berbagi dan tidak menyebalkan ketika ia remaja.
menyenangkan.
118+119. R1 melihat adik secara lebih positif, sosok yang bisa diajak berbagi, dan tidak lagi sebagai sosok yang menyebalkan.
119. R1 menyadari bahwa ia lebih mengenal sisi positif adik dibandingkan ketika ia kecil.
120. R1 saat ini melihat adik secara lebih positif.
120. R1 melihat adik secara lebih positif.
121. R1 merasa memiliki kesamaan dengan adik saat ini, seperti sama-sama hidup merantau, punya keinginan yang sama yaitu tidak ingin membuat orang tua susah, membuat bangga orang tua, dan saling mendukung satu sama lain. 122. R1 merasa bahwa sekarang ini ia dan adik
121. R1 merasa saat ini memiliki tujuan yang sama dengan adik sehingga saat ini R1 dan adik saling mendukung satu sama lain.
122. R1 dan adik saat ini susah saling 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apa, gimana, itu udah enak tu lho diajak yo karna mungkin udah dewasa jadi yo mikirnya yang udah lebih jauh ke depan sih. Ga yang hal kecil aja jadi masalah gini gini udah ga separah dulu. 123. Udah pada dia mungkin karena udah dewasa itu sih, Dar. Hal fokusnya itu ke yang lain hal. Bukan ke yang printilanptintilan yang ga penting.
sudah beranjak dewasa sehingga mereka saling terbuka dan mulai memikirkan masa depan terbuka terhadap kebutuhan masing-masing bersama-sama. serta telah memikirkan masa depan.
123. R1 menyatakan bahwa ia dan adik saat ini tidak berfokus dalam membahas hal-hal yang kecil, melainkan hal-hal yang lain karena R1 merasa bahwa ia dan dirinya telah dewasa.
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONSENT
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bemama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa i 19114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yang sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia l5-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak
nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasi aan data dan informasi Anda
akan saya jaga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (085382824287 ).
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah iiri menyatakan setuju untuk mengikuti
rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mangizittkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun
informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
PrV k Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KESESUAIAII HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah
ini
adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antara kakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengerrai relasi ariaru kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa..hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Februari 201 6
Emelia Pudar Wijayanti Sagala
Peneliti
PNt< Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 2 (R2) Responden 1: Anak Pertama Perempuan – Adik Laki-laki Wawancara 1 15 Januari 2016, 10.25-11.10 No. 27 Coffee Verbatim Transformasi 1 Kamu punya adik berapa? 1. Dua 1.R2 memiliki dua orang adik. Dua? Cewek semua? 2. Cowok yang pertama, terus yang kedua 2.R2 memiliki adik laki-laki dan perempuan. cewek. Jaraknya? 3. jauh.. kalo sama yang cowo ini 6 tahun, 3.R2 terpaut 6 tahun dengan adik laki-lakinya sama yang kecil 8 tahun. da terpaut 8 tahun dengan adik perempuannya. berarti kamu kelasi 1 SD ya punya adik? 4. iya, hooh. Kelas 1 baru punya adik. 4.R2 baru memiliki adik ketika ia duduk di bangku kelas 1 SD. dulu e perasaanmu pas punya adik kayak gimana? Waktu pertama kali punya adik. 5. ee.. dari awal aja dari Papa bilang nanya 5.R2 merasa kecewa ketika ayahnya kamu mau punya adik ga, kayak gitu tu aku menanyakan apakah R2 menginginkan seorang udah kayak yaa kok punyanya adik? adik atau tidak. 6. ga punya kakak gitu kan. 6.R2 menginginkan kehadiran seorang kakak. 7. Ya dulu namanya anak kecil. Tapi aku 7.R2 menyatakan bahwa dulu ketika kecil ia masih inget banget aku nembung sama sempat meminta kepada ayahnya jika adiknya Papaku, “besok kalo adikku laki-laki, dia jadi laki-laki, maka ia akan menjadikan adiknya
Transformasi 2
3.R2 jarak kelahirannya dengan adik-adiknya tergolong jauh.
5.R2 dari awal tidak menginginkan kehadiran seorang adik.
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kakak aku aja ya, Pa.” gitu. 8. Pokoknya ya sebenernya mungkin belum siap ya. 9. Kayak belum tau adik tu kayak apa, terus aku harus ngapain sama adikku tu aku belum tau.
tersebut sebagai seorang kakak. 8.R2 menyatakan bahwa dirinya belum siap memiliki seorang adik. 9.R2 menyatakan bahwa ia belum tau bagaimana seorang adik dan apa yang harus ia lakukan bersama adiknya.
10. Terus kalo punya adik tu kayak njeglek aja. Kan 6 tahun aku sendirian di rumah, perhatian Papa Mama tu ya cuma buat aku gitu kan.
10.R2 menyatakan bahwa ia merasa jika ia memiliki seorang adik, situasinya akan berbeda jauh. Hal tersebut dikarenakan R2 sudah 6 tahun sendirian di rumah dan merasakan bahwa perhatian kedua orangtuanya hanya untuk R2. 11.R2 menyatakan bahwa ia adalah orang yang 11. R2 menyatakan bahwa ia dimanja dan paling kecil di keluarga besarnya. R2 menjadi pusat perhatian keluarga besarnya menyatakan bawa dirinya dimanja oleh karna ia merupakan orang yang paling kecil. saudara-saudaranya dan R2 menjadi pusat perhatian keluarga besarnya.
11. Terus ya saudara-saudara juga kan kayak cuma perhatiannya ya ya cuma ke aku kan kalo misalnya ada sepupu kayak gitu kan aku dulu yang paling kecil. Jadi ya ya gimana ya kayak dimanja ya cuma aku tu lho yang jadi perhatian mereka. 12. tapi setelah ada adik, adikku kan terus kayak aku punya tanggung jawab baru gitu kan harus jagain adikku 13. harus kayak harus berperan jadi kakak tu ya setelah 6 tahun aku ga tau harus ngapain tu ya aneh aja. 14. Misalnya kayak aku kayak gini sih,
12.R2 menyatakan setelah ia memiliki adik, ia akan memiliki tanggung jawab baru, yaitu menjaga seorang adik. 13.R2 menyatakan ia harus berperan sebagai seorang kakak ketika ia berumur 6 tahun. R2 merasa aneh karena ia belum mengetahui apa yang harus ia lakukan sebagai seorang kakak. 14.R2 menyatakan bahwa ketika kecil ia
8.R2 belum siap memiliki adik ketika ia kecil. 9. R2 belum memiliki konsep mengenai sorang adik dan belum memiliki gambaran apa yang harus ia lakukan bersama adiknya kelak. 10. R2 memiliki ketakutan bahwa kehadiran adiknya akan mengubah perhatian yang diberikan orangtua untuk informan.
12. R2 melihat adik sebagai pemberi tanggung jawab baru. 13. R2 harus berperan sebagai kakak ketika ia belum memahami peran seorang kakak.
14. R2 ketika kecil tidak memiliki keinginan 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
malesin gitu lah. Aku dulu tu kayak males jagain adiku. Aku jagain dia juga karna disuruh. 15. Makanya adikku yang cowo ini kan sering jatoh karna aku sering missed jagain dia. Jadi sering jatoh dari kasur, kan kasurnya agak tinggi tu, sering jatoh dari kasur dan perkembangannya agak terhambat tu lho. Tapi lebih ke fisik sih, gitu. Itu sih. Terus e pengalamanmu waktu kecil sama dia kayak gimana? 16. waktu kecil, dulu tu aku sering banget jahatin dia. 17. Aku inget banget kayak ngerebut mainannya dia tu lho. Kayak dia punya mainan yang digigitin buat bayi itu kan. 18. Terus aku tu sering ga tau, aku sering kayak usil aja. Ngambilin punya dia 19. terus dia nangis.
20. Mamaku terus bilang, „kamu tu lho punya adiknya. namanya anak kecil itu yo emang kayak gitu. Semua-semua dianggep punyanya dia‟.
merasa malas untuk menjaga adiknya. R2 akan menjaga adiknya ketika ia disuruh oleh orangtuanya. 15.R2 menyatakan bahwa adiknya yang lakilaki sering jatuh karena R2 sering lalai ketika menjaga adiknya. Adik R2 sering jatuh dari kasur, padahal kasurnya tergolong tinggi. Oleh karena itu perkembangan fisik adik R2 sedikit terhambat karenanya.
untuk menjaga adiknya. Ia hanya akan menjaga adiknya ketika diminta oleh kedua orangtuanya. 15. R2 sering lalai menjaga adik sehingga perkembangan fisik adiknya terhambat.
16.R2 menyatakan bahwa ketika kecil, ia sering berperilaku jahat kepada adiknya. 17.R2 menyatakan bahwa ia pernah merebut mainan milik adiknya.
16. R2 sering berperilaku jahat kepada adiknya. 17+18. R2 mengambil dengan paksa apa yang adiknya punyai.
18.R2 seringkali mengambil barang-barang milik adiknya. 19.R2 menyatakan bahwa adiknya akan menangis ketika R2 mengambil barang milik adiknya. 20.R2 menyatakan bahwa ketika R2 mengambil barang milik adiknya, ibunya memperingatkan bahwa adiknya adalah anak kecil yang masih menganggap semua barang adalah miliknya. 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Cuma aku tu kayak ga terima gitu. Apaan sih semua punyanya dia 22. kan ada sebagian barang-barang yang punya aku kan, yang mainanku tapi diturunin ke dia tu lho. 23. Nah itu tu, kan ini kan dulu punya aku.
24. Tapi kan sekarang kan kamu udah punya adik. mamaku tu tidak henti-hentinya memberikan pengertian. 25. Cuma kan namanya anak kecil kan belum dong ya, umur 6 tahun aku belum nangkep konsep adik tu apa terus aku sebagai kakak tu harus gimana
21.R2 menyatakan bahwa ia tidak terima bahwa semua barang adalah milik adiknya. 22.R2 melihat bahwa sebagian barang adiknya adalah barang yang dulu milik R2. Hanya saja barang itu kemudian diberikan kepada adik R2. 23.R2 menyatakan bahwa barang yang diberikan kepada adiknya dulu adalah barang milik R2. 24.R2 menyatakan bahwa ibunya memberikan pengertian jika R2 telah memiliki seorang adik.
25.R2 merasa bahwa ketika ia berusia 6 tahun dan memiliki seorang adik, R2 belum mengerti konsep seorang adik dan belum mengerti bagaimana ia sebagai kakak harus memperlaukan adik. 26. gitu tu yo sering bangetlah tak jahatin 26.R2 menyatakan bahwa ia sering berperilaku gitu. jahat kepada adiknya. 27. Terus kalo main rambatan, teralis di 27.R2 menyatakan bahwa ketika adiknya teralis jendela kamar papa mamaku kan ada bermain dan terjatuh, R2 akan membiarkan teralisnya. Itu sering tak biarin tu lho jatoh. adiknya tersebut terjatuh. 28. Abis merambat terus dia jatoh ke kasur tu 28.R2 menyatakan bahwa ketika adiknya aku sering yo udah tak biarin aja. terjatuh di kasur, R2 mebiarkan adiknya tersebut. 29. Terus dia main lagi, yaudah biarin lagi. 29.R2 menyatakan bahwa setelah adiknya terjatuh, adiknya akan bermain lagi dan R2
21+22. R2 tidak terima barang miliknya diberikan kepada adiknya.
23. R2 melihat adiknya sebagai orang yang mengambil apa yang R2 punya. 24. R2 mengingatkan bahwa R2 memiliki adik. 25. R2 merasa ketika ia memiliki adik, ia masih belum mengerti konsep seorang adik dan peran sebagai kakak.
26. R2 sering memperlakukan adiknya dengan tidak baik. 27+28. R2 tidak memperdulikan keadaan adiknya, meskipun adiknya berada dalam situasi yang tidak aman.
29. R2 tetap tidak memperdulikan adiknya ketika adiknya kembali bermain. 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30. maksudnya kalo tau mamaku yo bukan mungkin sih. Jadi tu dulu pernah sekali ketauan tu dia marahin aku, „gimana sih adiknya main rambatan mbok dijagain di bawahnya.‟ 31. Aku tu cuek aja ga, kayak ga peduli gitu deh dulu. Pokoknya parah lah aku rasa dulu. 32. Sampe agak gedean, aku umur 8, eh 8/9 po aku punya adik yang kecil itu. 33. Nah itu paling bener-bener ga terima nih punya adik dua. Terus aku marah sama orangtuaku. Bener-bener marah. 34. aku kan kalo marah, ngambek, aku tu bener-bener marah. 35. mungkin tantrumnya ga selesai gitu kan kali ya 36. Aku marah tu marah banget. Sampe aku ngurung diri di kamar. Itu pernah tu karna adikku 37. Pokoknya dulu aku bener-bener ngerasa ga terima ada adikku. Sampe adik yang kedua ini lahir ya? 38. sampe adikku yang kedua lahir itu puncaknya malahan. Aku marah, marah
akan kembali membiarkan adiknya. 30.R2 menyatakan bahwa ia pernah dimarah ibunya ketika ibunya tau R2 tidak menjaga adiknya ketika adiknya tersebut bermain.
31.R2 merasa bahwa dirinya dulu ketika kecil sangat tidak peduli dan cuek kepada adiknya. 32.R2 menyatakan bahwa ia memiliki adik lagi ketika ia berumur 8 atau 9 tahun. 33.R2 menyatakan bahwa ketika ia memiliki adik yang kedua, ia merasa tidak terima dan sangat marah kepada kedua orangtuanya. 34.R2 menyatakan bahwa ketika ia marah, ia akan merasa sangat marah. 35.R2 merasa bahwa tantrumnya ketika kecil belum selesai ketika ia memiliki seorang adik. 36.R2 pernah mengurung diri di kamar karna marah kepada adiknya.
30. R2 pernah ditegur ibunya atas perilaku R2 yang tidak memperdulikan adiknya.
31.R2 ketika kecil tidak peduli dan cuek kepada adiknya.
33. R2 sangat marah kepada kedua orangtuanya atas kelahiran adiknya. R2 juga tidak menerima kehadiran adiknya yang kedua.
36 + 37. R2 pernah menarik diri karna tidak menerima adiknya.
37.R2 menekankan bahwa ia benar-benar merasa tidak terima dengan kehadiran adiknya. 38.R2 menyatakan bahwa puncak kemarahannya adalah ketika adiknya yang
38. R2 sangat marah karna ia belum menerima kehadiran adiknya yang pertama, 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banget banget. Sampai aku tu teriak teriak aku ga mau aku ga mau punya dia. itu waktu kamu umur berapa? 39. itu waktu kelas 4. terus e pengalamanmu bareng adikmu waktu kecil itu apa? 40. marahnya ya? pengalaman bareng-bareng sama dia gitu 41. apa ya? Paling ini sih. Kayak ya aku seringnya nyuruh-nyuruh dia, kayak bossy, bossy gitu ke dia. 42. Terus juga jadi sering aku ga tau mungkin usil yang kelewatan gitu kan sama dia. Itu sih jadi dan pokoknya kayak ya aku belum bisa terima dia tu agak lama kok. Sampe SMP gitu kayaknya. 43. Maksudnya setelah sekarang ini aku menyadari bahwa oh iya aku menerima dia dulu tu sampe lama banget. Sampe SMP, ya SMP kelas SMP awal awal gitu kan. 44. Terus aku sendiri ngusilin dia, jahatin dia. 45. Jadi dulu tu aku pernah bohongin dia gini, kamu tu sebenernya tu anak ngambil
kedua lahir. R2 merasa sangat marah hingga ia menyerukan bahwa ia tidak menginginkan kehadiran adiknya yang kedua.
R2 kemudian memiliki adik lagi.
39.R2 memiliki adik kedua ketika ia berada di kelas 4 SD.
41.R2 menyatakan bahwa ketika ia kecil, ia sering memerintah adiknya.
41. R2 ketika kecil mendominasi adiknya.
42.R2 menyatakan bahwa ia sering melakukan perilaku sangat usil kepada adiknya. R2 juga menyatakan bahwa ia baru bisa menerima kehadiran adiknya ketika ia duduk di bangku SMP. 43.R2 menyatakan bahwa sekarang ini ia baru menyadari bahwa ia baru bisa merima kehadiran adiknya ketika ia duduk di bangku SMP. 44.R2 menyatakan bahwa ia memperlakukan adiknya dengan usil dan jahat. 45.R2 menyatakan bahwa ia pernah membohongi adiknya. R2 berkata kepada
42.R2 sering memperlakukan adiknya dengan usil.
43. R2 baru bisa menerima kehadiran adiknya ketika ia duduk di bangku SMP.
44. R2 memperlakukan adiknya dengan tidak baik.
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari tong sampah tau. Aku pernah jahat kayak gitu sama dia. 46. Terus dia tu oh iya po mbak, iya po kok kayak gitu ya mamanya, katanya, terus dia nangis sambil nangis gitu. 47. Terus aku tambah-tambahin ceritanya sama dia. 48. Terus akhirnya aku baru, enggak kok kamu lahir dari mama kok. Aku bohongin kamu. 49. Tapi dia tu ga pernah marah, ga pernah marah gitu. Dia tu ga marah udah aku gituin. 50. Dia tu paling cepet kalau dia tu maksudnya diantara kedua adikku dia itu paling cepet baliknya setelah aku jahatin. 51. Jadi mungkin itu sih aku yang membuat aku sayang sama dia 52. Tapi ya itu dia tu sering banget tak jahatin. 53. Karna aku ngiri mungkin ya 54. Mamaku pun mengakui bahwa papa itu
adiknya bahwa ia adalah anak yang dipungut dari tong sampah. R2 menyatakan bahwa perilaku tersebut merupakan perilaku jahat. 46.R2 menyatakan bahwa adiknya percaya dengan apa yang ia katakan. R2 menyatakan bahwa adiknya menangis mendengar perkataan R2. 47.R2 menyatakan bahwa ia menambahnambah cerita bohongnya tersebut. 48.R2 menyatakan bahwa akhirnya ia mengakui bahwa ia berbohong dan menyatakan bahwa adiknya lahir dari ibunya. 49.R2 menyatakan bahwa adiknya tidak pernah marah kepada R2. Adik R2 juga tidak marah meskipun R2 telah membohonginya. 50.R2 menyatakan bahwa adiknya terakhir akan kembali baik kepada R2. 51.R2 menyatakan bahwa sifat adiknya yang tidak bisa berlama-lama marah dengan R2 membuat R2 sayang kepada adiknya tersebut. 52.R2 menyatakan bahwa ia sering berperilaku jahat dengan adiknya yang terakhir. 53.R2 menyatakan bahwa ia merasa iri dengan adiknya. 54.R2 menyatakan bahwa ibunya mengakui
46. R2 menunjukkan bahwa ia tidak menginginkan kehadiran adiknya.
48. R2 mengakui bahwa adik dilahirkan dari ibunya. 49. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak pemarah. 50. R2 menyatakan bahwa adiknya yang terakhir adalah sosok yang tidak akan berlama-lama marah kepada R2. 51. R2 menyayangi adik yang tidak berlamalama marah dengan R2. 52. R2 sering berperilaku jahat dengan adiknya yang kedua. 53. R2 merasa iri dengan adiknya. 54. R2 merasa iri dengan adiknya yang 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ga pernah memperhatikan perkembangan anaknya e sampe di anak yang ketiga ini. 55. jadi mungkin aku merasa papa ga adil gitu. 56. Kadang tu sering di belain, apa-apa sering dibelain, mama tu juga ya kadang sih
57. Cuma mungkin setelah dewasa ini ga ga kayak gitu sih. 58. Cuma ya kayak gitu lah. Aku ngerasa yang ga adil. 59. Papaku memang kalau mamaku ngeliat gitu aja sih papaku Cuma kayak care di care sama anak-anak tu Cuma sama yang terakhir ini tok 60. Sama aku sama adikku yang pertama tu ga ga pernah care sampe segitunya. 61. Papaku tu kalo pulang kerja, capek gitu, terus sampe adikku minta bikini susu tu papaku bikinin.
jika ayahnya baru mulai memperhatikan perkembangan anak-anaknya setelah kelahiran anak ketiga. 55.R2 menyatakan bahwa ia merasa papanya tidak adil kepada R2. 56.R2 menyatakan bahwa ayahnya sering membela adiknya yang terakhir. Ibunya juga sering membela adiknya meskipun intensitasnya lebih ringan dibandingkan ayahnya. 57.R2 mengatakan bahwa setelah dewasa ia tidak lagi melihat orangtuanya membela adiknya. 58.R2 menyatakan bahwa ia masih merasa diperlakukan secara tidak adil. 59.R2 menyatakan bahwa diantara ketiga anaknya, ayah R2 paling peduli dan perhatian kepada anak terakhir. 60.R2 menyatakan bahwa ayahnya tidak pernah sampai begitu peduli kepada R2 dan adik pertamanya. 61.R2 menyatakan bahwa ayahnya tetap akan memenuhi permintaan adik terkahirnya meskipun ketika ayahnya pulang kerja dan merasa lelah.
ketiga karna ia mendapatkan perhatian lebih dari ayahnya. 55. R2 merasa bahwa dirinya diperlakukan tidak adil oleh ayahnya. 56. R2 melihat adik sebagai sosok yang akan dibela oleh kedua orangtuanya.
57. R2 ketika dewasa tidak melihat adik sebagai sosok yang menerima pembelaan dari kedua orangtuanya. 58. R2 diperlakukan secara tidak adil. 59+60. R2 melihat adik terakhirnya sebagai anak yang paling disayang oleh ayahnya.
61. R2 melihat adik terakhirnya sebagai sosok yang permintaannya selalu dipenuhi.
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62. Sedangkan kadang kalo aku Tanya PR gitu tu, mamaku suka ngelarang-ngelarang gitu. 63. Jangan, jangan diganggu, nanti papa marah, kamu kerjain sendiri aja.
64. Terus ya udah aku kerjain sendiri. ya udah Terus kan kamu bisa nerima adikmu dari SMP nih, nah terus perasaanmu ketika SMP tu kayak gimana ke mereka? 65. perasaanku sih itu SMP kelas 2 kan berarti 66. Kan awal-awalnya aku masih sering marah gara-gara aku masih sering protes soal perhatian 67. Aku kan orangnya ceplas ceplos gitu kan di keluarga, jadi kalo kurang perhatian gitu aku ngomong. Apa-apa aku ngomong. 68. Terus kan yo kelas 2 tu aku ngerti. Yo mereka tu butuh, jauh lebih butuh dari pada aku. Lebih butuh perhatian dari pada aku
62.R2 menyatakan bahwa ia sering dilarang oleh ibunya ketika ia ingin bertanya mengenai kesulitannya. 63.R2 menyatakan bahwa ia diberi tahu ibunya untuk tidak mengganggu ayahnya supaya ayahya tidak marah. R2 dianjurkan untuk mengatasi kesulitannya seorang diri. 64.R2 menyatakan bahwa ia mengatasi kesulitannya seorang diri.
66.R2 menyatakan bahwa ia masih sering marah kepada orangtuanya karena kedua orangtuanya lebih memperhatikan adikadiknya. 67.R2 menyatakan bahwa ia selalu mengutarakan isi hatinya, termasuk ketika R2 merasa dirinya kurang diperhatikan oleh kedua orangtuanya. 68.R2 mengatakan ketika ia duduk di kelas 2 SMP, ia mulai memahami bahwa kedua adiknya masih membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pada kedua adiknya.
63. R2 merasa bahwa perilaku R2 yang menginginkan pertolongan ayah untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya adalah gangguan bagi ayahya.
66. R2 marah dan tidak terima dengan perilaku orangtuanya yang lebih memperhatikan adiknya ketika ia remaja. 67. R2 masih merasa kurang diperhatikan ketika ia remaja. R2 juga termasuk orang yang asertif. 68.R2 mulai menyadari bahwa kedua adiknya lebih membutuhkan perhatian dibandingkan dirinya.
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69. Jadi ya udah, kayak awalnya berusaha untuk yaudahlah cuek aja ketika adikku minta perhatian lebih gitu kan. 70. Mereka kan juga di lesinnya lebih banyak dari pada aku kan, gitu. Terus sering diantar jemput
71. mereka tu sampe sekarang ga pernah naik angkot sendiri. mereka tu sering dijemput tu lho sekarang 72. Yo walaupun ga sama orangtuaku, tapi mereka tu lebih kayak sering, ah ga mau ah aku ga mau naik angkot gitu kan. Terus mamaku nge-iya-in. 73. sedangkan dulu aku dipaksa naik angkot kan. 74. Jadi ya dulu awal-awal aku berusaha untuk cuek gitu kan. 75. Terus tapi setelah kejadian adikku dibully, nah itu aku mulai mulai punya perasaan oh iya ya, e aku tu harus melindungi mereka, aku harus sebagai yang gede tu aku harus harus lebih bisa jagain dan ngasih contoh yang baik buat mereka kayak gitu.
69.R2 menyatakan bahwa pada awalnya ia berusaha untuk tidak memperdulikan perilaku adiknya yang meminta perhatian lebih dari kedua orangtuanya. 70.R2 menyatakan bahwa kedua adiknya lebih banyak mendapat pelajaran tambahan dibandingkan dirinya dan adik R2 diberi fasilitas antar jemput ketika kedua adiknya ingin pergi. 71.R2 menyatakan bahwa hingga saat ini, kedua adiknya tidak bisa naik angkutan umum sendiri karna mereka diantar dan dijemput. 72.R2 menyatakan bahwa ibunya akan menuruti permintaan adik R2, termasuk ketika adik R2 tidak ingin naik angkutan umum.
69. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang suka meminta perhatian lebih dari kedua orangtuanya. Tetapi R2 berusaha untuk mengabaikan perilaku adiknya tersebut. 70. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang difasilitasi oleh kedua orangtuanya.
73.R2 menyatakan bahwa ketika kecil, ia dipaksa untuk naik angkutan umum. 74.R2 menyatakan bahwa ketika mamasuki masa remaja awal, ia berusaha untuk tidak memperdulikan adiknya. 75.R2 menyatakan bahwa ia mulai memiliki perasaan untuk melindungi adiknya ketika ia melihat adiknya bullying. Ketika itu R2 merasa bahwa ia sebagai seorang kakak harus menjaga adiknya dan dapat memberi contoh yang baik untuk kedua adiknya.
73. R2 menyatakan bahwa ia dipaksa mandiri sejak kecil. 74. R2 tidak memperdulikan adiknya ketika ia memasuki masa remaja awal.
71. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang kurang mandiri. 72. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang permintaannya selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya.
75. R2 mulai melihat adiknya sebagai sosok yang harus dilindungi ketika adik R2 mengalami bullying. Sejak saat itu R2 juga mulai menyadari bahwa ia harus memberikan contoh yang baik kepada adiknya. 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76. Mulai masuk mungkin omongan mamaku kalo „sing gede ki kudu ngek‟i contoh nggo adine‟. 77. Kayak gitu tu mulai masuk di kelas 2 SMP gitu. 78. Gitu tu aku mulai ketika adikku pulang terus nangis gitu kan. Gitu tu aku mulai ah aku tu sebagai kakak tu gimana? 79. Satu sekolah kan soalnya. Satu sekolah, satu kompleks, aku bisa akses mereka tu lho. Kadang kan ada yang 1 sekolah tapi ga bisa akses gitu kan, itu tu menurutku lebih gelo gitu kan. 80. Kalo aku kan satu sekolah, bisa akses, terus kan aku kenal gurunya, aku tau aku tau kelasnya dimana, kayak gitu tu kok aku tu ga bisa jagain mereka. 81. terus kayak care sama mereka tu, wah gila selama ini aku tu ngapain aja sebagai kakak gitu kan. 82. Terus yaudah akhirnya aku mencoba perhatian, akhirnya mulai dari saat itu terus aku ngomong sama adikku.
76.R2 menyatakan bahwa sejak adiknya mengalami bullying, R2 mulai mengerti dan memaknai ajaran ibunya mengenai kakak sebaiknya memberikan contoh untuk adiknya. 77.R2 menyatakan bahwa ia mulai memahami peran seorang kakak saat ia mulai duduk di bangku kelas 2 SMP. 78.R2 menyatakan bahwa ia mulai mempertanyakan perannya sebagai kakak ketika ia melihat adiknya pulang sekolah dalam keadaan menangis. 79.R2 menyatakan bahwa ia menyesal ia tidak dapat menjaga adiknya padahal ia satu sekolah, satu kompleks, dan dapat memantau adiknya.
80.R2 menyatakan bahwa ia menyesal karena tidak dapat menjaga adiknya padahal ia mengetahui keberadaan adiknya dan dapat mengakses adiknya. 81.R2 mulai mempertanyakan dan meinjau perannya sebagai kakak. R2 juga mulai peduli kepada adiknya. 82.R2 menyatakan ia mulai mencoba memperhatikan adiknya dengan cara mengajak adiknya berbicara.
76. R2 mulai memahami peran sorang kakak sejak ia melihat adiknya mengalami bullying.
78. R2 mulai mempertanyakan perannya sebagai kakak ketika melihat adiknya menangis. 79+80. R2 menyesal karena ia tidak mampu menjaga adiknya.
81. R2 mulai peduli dengan adiknya dan mulai mengkritisi perannya sebagai seorang kakak. 82. R2 mulai memperhatikan adiknya dan mengajak adiknya untuk berbicara.
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83. Selama itu tu aku ga pernah pengen ngelindungin adikku, tu lho. Ga pernah ga pernah 84. ngelindungi tu secara terpaksa karna mamaku nyuruh. Gitu.
83.R2 menyatakan bahwa sejak kecil hingga remaja, ia tidak pernah memiliki keinginan untuk melindungi adiknya. 84.R2 menyatakan bahwa jika ia melindungi adikya, ia merasa terpaksa karena ibunya yang minta R2 untuk melindungi adik. 85.R2 menyatakan bahwa semenjak ia melihat adiknya mengalami bullying, R2 mulai memiliki tekat untuk melindungi adik-adiknya.
83. R2 tidak pernah ingin melindungi adiknya sampai ia menginjak masa remaja.
86.R2 menyatakan bahwa adiknya adalah orang yang paling kecil diantara temantemannya. Adik R2 mengatakan bahwa adiknya diperlakukan dengan tidak baik oleh teman R2 hingga menangis. Akan tetapi adik R2 tidak berani bercerita kepada gurunya. 87. Terus aku bilang, pokoknya kalo ada 87.R2 menyatakan bahwa ia memberikan apa-apa, kalo langsung digituin kamu arahan kepada adiknya jika adiknya mengalami langsung ngomong sama gurunya. Nanti abis bullying, maka adiknya sebaiknya memberi itu pas kamu istirahat, kan isitirahatnya kan tahu gurunya. Setelah adik R2 memberitahu emang ga bareng. Cuma kan karna aku lebih gurunya, R2 memandu adiknya untuk lama istirahatnya bisa ketemu. Jadi setelah 10 memberitahu R2 tentang bullying tersebut menit aku istirahat, dia baru mulai istirahat. karna R2 dan adiknya dapat bertemu ketika jam Kamu langsung dateng ke aku. Kalo istirahat. misalnya kamu ada apa-apa. Kayak gitu. 88. Nah itu akhirnya besokannya, bener88.R2 menyatakan bahwa keesokan harinya bener besokannya ternyata temennya masih setelah R2 memberitahu adiknya, adiknya
86. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak berani.
85. Tapi semenjak itu tu aku punya tekat untuk ngelindungi mereka. gitu, jadi aku besok kalo lagi kalo kamu ada apa-apa, kalo kamu lagi kan 86. itu adikku yang paling kecil sih. Sampe dijambak gitu sama temennya, terus dia pulang sampe nangis gitu. Dia ga berani cerita ke gurunya.
84. R2 sejak kecil merasa terpaksa ketika melindungi adik dan ia hanya melindungi adiknya ketika diminta oleh ibu. 85. R2 mulai memiliki tekat untuk melindungi adiknya ketika melihat adiknya berada diposisi lemah.
87. R2 memberi tahu adiknya apa yang harus adiknya lakukan ketika ia mengalami bullying.
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bully dia. 89. Dia dateng nangis dianterin sama temennya. Dia tu sampe ga berani ngomong ke aku. Temennya yang ngomong, kakaknya Vina, kakaknya Vina, ini nih dia dijambak lho dia tadi gara-gara ngumpulin tugas Matematika duluan.
kembali mengalami bullying. 89.R2 menyatakan bahwa adiknya datang kepada R2 sambil menangis. Adik R2 tidak berani mengatakan bahwa ia mengalami bullying. Teman adik R2 yang mengatakan bahwa adik R2 mengalami bullying karena adik R2 mengumpulkan tugas Matematika terlebih dahulu. 90. Maksudnya aku melihat alesannya juga 90.R2 mengatakan bahwa ia akan melihat sih, maksudnya kalo adikku yang mulai ya alasan mengapa adiknya di-bully temanaku ga bisa ngebelain. temannnya. R2 menyatakan bahwa ia tidak bisa membela adiknya jika adiknya yang bersalah. 91. Tapi alesaannya karna adikku ngumpulin 91.R2 mengatakan bahwa adiknya di-bully tugas duluan, terus dia jambak adikku, terus karena adik R2 mengumpulkan tugas sekolah adikku jadi ngumpulin belakangan lebih dulu dibandingkan dengan temantemannya. Jadi teman-teman adik R2 menghalangi adik R2 agar mengumpulkan tugas terakhir. 92. Nah, setelah itulah aku mulai. Mana yang 92.R2 mengatakan bahwa ia mencari teman mana anaknya? Kayak gitu. Itu kak di kelas, adiknya dan ia akan menghampiri teman-teman dia lagi makan bekal gitu. Terus aku akhirnya adiknya yang mem-bully adiknya tersebut. R2 manggil temen-temenku kan, yang cowok akan meminta pertolongan teman-temannya kan anak-anak bandel kan. Yaudah terus untuk melindungi adiknya tersebut. bantuin gue dong, adek gue, temen adik gue, adik gue dijambak. 93. Temen-temen ku kan kenal adikku kan. 93.R2 mengatakan bahwa ia dan temanSering main ke rumah jadi sering tau adikku. temannya akan menghampiri teman yang mem-
89. R2 melihat bahwa adiknya bukan sosok yang berani untuk mengatakan apa yang ia alami.
90. R2 mengatakan bahwa ia akan membela adiknya ketika adiknya diperlakukan tidak baik oleh teman-temannya dan bukan adiknya yang bersalah.
92. R2 akan mencari bantuan untuk melindungi adiknya.
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terus, mana sha, adik lu diapain? Di jambak gitu. Terus beberapa, tiga orang temenku yang cowok-cowok bilangin, bilangin doang sih. Tapi kan karna mereka lebih besar badannya, dan mereka kan anak-anak nakal, jadi penampilannya kayak gitu lah. Terus bilangin besok lagi jangan gituin Vina ya, besok lagi kalo gituin Vina, aku eh gue main lagi lho ke tempat lu. Maksudnya kayak ya nggertak, ngasih takut gitu. Iya kak, maafin ya kak. 94. Jangan gituin, Vina punya kakak lho di SMP, kakaknya juga ada yang kelas, kelas berapa ya waktu itu, kelas 5 kan adikku yang cowok. adikku cowok lho kelas 5 95. Terus kalo kamu dibilangin kalo kamu jahat-jahat kayak gitu kamu ga punya temen lho. Aku bilanginnya ya bener kan, kalau dia jahat, dia ga punya temen gitu. Terus Cuma awalnya aku takut-takutin pake ya kakaknya dia, terus habis tu liat kakaknya ya ada yang SMP, gitu kan. Setelah itu dia ga pernah di bully lagi. 96. terus aku semenjak itu kayak punya ya pengen melindungilah semenjak kejadian itu. 97. Meskipun masih suka ngiri sih sama
bully adiknya. R2 akan mengajak temantemannya yang berpenampilan fisik menyeramkan untuk memberitahu temanteman R2 agar tidak mengulangi perbuatan mereka lagi.
94.R2 mengatakan kepada teman-teman adik R2 bahwa adik R2 memiliki kakak di kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka.
94. R2 menggunakan superioritasnya untuk melindungi adiknya.
95.R2 mengatakan bahwa ia memberitahu teman-teman adiknya untuk tidak berperilaku jahat agar mereka tetap memiliki teman. R2 mengatakan bahwa pada awalnya ia hanya membuat teman-teman adiknya takut, tapi hal tersebut menyebabkan adik R2 tidak pernah mengalami bullying lagi. 96.R2 menyatakan bahwa semenjak kejadian bullying tersebut, R2 memiliki keinginan untuk melindungi adiknya. 97.R2 menyatakan bahwa ia masih memiliki
96. R2 mulai memiliki keinginan untuk melindungi adiknya. 97. R2 melihat adikya sebagai orang yang 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adikku karna masih dapet perhatian lebih dari orangtua. itu waktu remaja ya. Kalau sekarang kayak gimana? 98. sekarang. Oh kalo sekarang sih lebih banyak berantem sama yang cowok. 99. tapi emang berantemnya awalnya dari bercanda, terus jadi serius. Itu kan.
100. Awalnya tu Cuma kayak kalo sama yang cowok tu dia sering pulang tu pulang sekolah ga ngomong pergi kemana, terus mamaku tu jadi bawel kan di rumah. Ini Awan kemana kok ga ngomong. 101. Karna sekolah ga boleh bawa HP kan kayak jamanku dulu kan boleh. Jadi kayak ijin gampang gitu kan. 102. Nah sedangkan dia kan ga gampang gitu buat ijin gitu kan. Jadi dia main tinggal main, pulang tu kan kalo sampe jam 8 belum ngomong, belum ngomong sama mamaku tu lho.
perasaan iri kepada adiknya karena adiknya tersebut mendapatkan perhatian lebih dari orangtuanya.
mendapatkan perhatian lebih banyak dari kedua orangtuanya.
98.R2 menyatakan bahwa saat ini ia sering bertengkar dengan adiknya yang pertama.
98. R2 menyatakan bahwa ketika remaja akhir, R2 lebih sering bertengkar dengan adiknya yang pertama. 99. R2 bertengkar dengan adiknya yang pertama diawali dengan bercanda.
99.R2 menyatakan bahwa pertengkaran antara ia dan adiknya yang pertama bermula dari bercanda kemudian menjadi pertengkaran yang serius. 100.R2 menyatakan bahwa adiknya yang pertama seringkali ketika pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah. Perilaku adiknya tersebut membuat ibu R2 khawatir.
100. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang sering membuat ibunya khawatir dan kurang patuh.
101.R2 mengatakan bahwa adiknya ketika sokolah tidak diijinkan membawa alat komunikasi, sedangkan dulu ketika R2 sekolah, ia diijinkan untuk membawa alat komunikasi. 102.R2 mengatakan bahwa adiknya mengalami 102. R2 melihat adiknya memiliki kesulitan untuk meminta ijin untuk bermain keterbatasan untuk mengkomunikasikan kepada orangtuanya. Oleh karena itu, ketika kegiatannya kepada ibu. adik R2 ingin pergi setelah pulang sekolah, adik R2 akan langsung pergi tanpa meminta ijin kepada ibunya. 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103. Pulang sekolah ga ngomong terus dia main main gitu masalahnya main ke warnet. Kalo misalnya futsal mungkin mamaku masih ini ya, karna itu mamaku karna dia perkembangannya agak terhambat, mungkin dari motorik kalo misalnya dia ikut futsal kan dia akan lebih terlatih gitu. 104. Jadi mamaku agak selo gitu kan. Tapi kalo mainnya ke warnet, ngegame, nah di rumah tu udah ada internet tu. Kok ya masih main ke luar tu yo ngapain, 105. takutnya mamaku tu buka yang enggak enggak gitu kan. 106. Terus abis itu ya aku jadi ikut nanyain gitu kan. 107. Tapi aku berusaha untuk memposisikan diri sebisa mungkin sebagai cowok juga gitu. 108. Karna aku punya temen cowok yang bandel-bandel, dan dia ikutan bandel itu kan, jadi aku berusaha oh gini
109. Yaudah aku tanyanya biasa aja kan, dari mana lu, Wan. Dari warnet gue. Ih main apa
103.R2 mengatakan bahwa adiknya ketika pulang sekolah tidak memberitahukan kepada ibunya bahwa ia langsung pergi ke warnet. R2 menyatakan bahwa ibunya akan memberikan toleransi jika adik R2 tersebut pergi bermain futsal. Hal ini dikarenakan dengan bermain futsal, motorik adik R2 akan lebih terlatih. 104.R2 menyatakan bahwa ibunya akan khawatir jika adik R2 pergi ke warnet karena di rumah sudah ada fasilitas internet. 105.R2 menyatakan bahwa ibunya khawatir adik R2 akan mengakses situs yang tidak baik ketika adik R2 di warnet. 106.R2 menyatakan bahwa ia akan ikut menanyakan apa yang dilakukan adiknya ketika ia tidak langsung pulang ke rumah. 107.R2 menyatakan bahwa ia akan berusaha memposisikan diri sebagai laki-laki agar sama dengan adiknya tersebut. 108.R2 mengatakan bahwa ia memiliki teman laki-laki yang bandel sehingga ia menggunakan pengalamannya bersama teman-temannya tersebut sebagai referensi untuk memposisikan diri sebagai adiknya. 109.R2 mengatakan bahwa ia telah berusaha untuk bertanya kepada adiknya dengan nada
103. R2 melihat orangtua R2 akan mendukung kegiatan yang dapat melatih motoric adik R2 karena perkembangan motoric adik R2 sedikit terhambat.
104. R2 melihat adiknya ingin melakukan sesuatu dengan bebas, karena ia mencari tempat yang menyediakan fasilitas yang sama dengan fasilitas di rumahnya.
107. R2 akan memposisikan diri sebagai teman ketika ia ingin berkomunikasi dengan adiknya.
109+110. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang menyukai petualangan. 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aja lu? Terus main, ya kayak ga tau aja gua main apa. Main biasa gitu kan. Main dota? Kaga gua kaga seneng main tembaktembakan gitu. 110. Terus main main apa? Ya taulah gua kayak main Ninja Saga, gitu-gitu. Pokoknya mainnya yang kayak bela diri bela diri gitu. 111. Terus abis itu aku bilangin mamaku. Yaudahlah ma, berusaha untuk menenangkan mamaku. 112. Tapi mamaku tu ya kayak apa ya, kayak terus emosi terus aku juga kayak jadi tertekan gitu lho karna dia cerewet seharian di rumah, ketika aku liburan gitu kan.
113. Terus aku jadi ahhh gitu kan. Terus adikku terus aku bilang lha Wan lu gimana sih lu ga ngomong sama Mama. Yaudah sih, lu tu ngapain ngurus-ngurusin gua.
114. Aku juga emosinya ikutan naik, jadi ikutan marahin dia. 115. Lu tu ga ngerti nyokap di rumah tu ga
yang datar. Adik R2 menjawab pertanyaan R2 dan memberikan informasi bahwa ia dari warnet. R2 juga menyatakan bahwa adiknya tidak menyukai permainan temabak-tembakan. 110.R2 menyatakan bahwa adiknya ketika di warnet bermain permainan bela diri. 111.R2 menyatakan bahwa setelah ia mengetahui informasi tentang adiknya, ia akan memberitahukan kepada ibunya dan berusaha untuk menenangkan ibunya. 112.R2 menyatakan bahwa ibunya tetap marah meskipun R2 telah berusaha untuk menenangkannya. Hal tersebut membuat R2 merasa tertekan karena ibu R2 terus mengkhawatirkan adiknya ketika R2 sedang berlibur di rumahnya. 113.R2 mengatakan bahwa ia akan marah kepada adiknya karena adiknya yang tidak meminta izin kepada ibunya ketika ingin bermain setelah pulang sekolah. Kemudian R2 mengatakan bahwa adiknya akan marah ketika R2 marah dan tidak ingin R2 mengusik adik R2. 114.R2 mengatakan bahwa ia akan ikut marah sehingga ia juga ikut memarahi adiknya. 115.R2 mengatakan bahwa adiknya terganggu
111. R2 sebagai perantara antara adiknya yang laki-laki dan ibunya.
112. R2 melihat adiknya sebagai pengganggu liburannya karena adiknya membuat ibunya khawatir dan berimbas pada sikap ibunya yang tidak tenang berada di rumah.
113. R2 melihat adiknya sebagai orang yang tidak ingin dicampuri urusan pribadinya dan tidak begitu peduli dengan aturan di rumah.
115. R2 melihat adiknya sebagai orang yang 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ngerti. Ahh lu tu berisik banget lu tu ikutikutan kayak mama aja lu. 116. Ya gitu jadi berantem, berantem serius, sampe kadang ke fisik gitu. Aku dorong dia, dia pukul aku gitu. 117. Aku ngerasa ah apaan sih ini udah gede berantemnya masih kayak gitu.
118. Kadang kalo udah akur kayak gitu. Cuma kalo lagi emosi enggak nyampe kepikiran kayak gitu.
119. Terus yaudah maksudnya yaudah sampe mama sampe bilang „wis to, wis tak keki piso siji-siji, yo, mengko nek salah siji wis mati ngomong ro aku, tak makamke.‟ 120. Mamaku baru ngomong kayak gitu, akhirnya kita akur gitu. Setelah itu kita akur. 121. Padahal dia juga yang bikin aku emosi. 122. Maksudnya karna dia curhat ke aku, kan pake emosi juga jadi aku merasa tertekan juga sebagai anak pertama yang istilahnya
dengan sikap R2 yang menurut adik R2 seperti sikap ibu R2. 116.R2 menyatakan bahwa adik yang merasa terganggu dengan sikap R2 tersebut memicu pertengkaran antara R2 dan adiknya. Mereka bertengkar hingga melibatkan fisik. 117.R2 merasa bahwa ia pertengkaran yang melibatkan fisik sudah tidak pantas lagi dilakukan ketika mereka telah menginjak masa remaja. 118.R2 menyatakan bahwa ketika ia sedang merasa emosi, ia tidak lagi berpikir bahwa pertengkaran yang melibatkan fisik sudah tidak layak lagi dilakukan ketika mereka menginjak masa remaja.
120.R2 menyatakan bahwa ia dan adiknya akan berhenti ketika ibunya melerai mereka. 121.R2 mengatakan bahwa orang yang membuatnya marah adalah adiknya. 122.R2 menyatakan bahwa ibunya akan curhat dengannya dan ketika curhat ia akan melibatkan emosi sehingga R2 merasa tertekan.
mudah tersinggung dan tidak nyaman dengan sikap R2 yang seperti ibunya.
117. R2 dan adiknya masih bertengkar ketika R2 menginjak masa remaja akhir meskipun ia merasa bahwa pertengkaran dimasa remaja akhir sudah tidak layak dilakukan lagi.
121. R2 melihat adiknya sebagai orang yang memicu pertengkaran. 122.R2 melihat dirinya sebagai orang yang bertanggung jawab atas adik-adiknya.
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aku bertanggung jawab atas adik-adikku juga. Gitu. 123. Terus ya adikku malah kayak gitu. Aku ki sayang sama kamu, aku belain di depan mama, tapi dia malah kayak gitu kan nyebelin.
124. Itu doang sih paling berantemnya. 125. Gara-gara aku sering berperan sebagai mamaku, jadi mungkin dia ngerasa apaan sih ini kakak ku tu juga kayak mamaku. 126. Tapi kalo sama yang kecil ini udah enggak sih. Jarang berantemnya 127. Biasanya gara-gara privasi aja sih
128. Gara-gara Hp, jadi aku penasaran isi di hp dia tu apa gara-gara dia juga penasaran isi di hpku tu apa. Jadi dia tu suka bukain chat. Jadi sebelum aku password kan, makanya kan kadang kan kalo aku password, mungkin temen-temen kan tau passwordku tu apa gitu kan. Tapi kalo dia tu aku ngasih password
R2 merasa bahwa dirinya sebagai kakak adalah orang yang bertanggung jawab terhadap adiknya. 123.R2 menyatakan bahwa ia menyayangi adiknya. R2 kecewa terhadap adiknya karena adiknya marah kepada R2 padahal R2 membela adiknya tersebut dihadapan ibunya.
125.R2 menyatakan bahwa ia seringkali berperan sebagai ibu bagi adiknya dan R2 melihat adiknya merasa tidak nyaman ketika kakaknya berperan sebagai ibu. 126.R2 menyatakan bahwa saat ia memasuki masa remaja akhir, R2 tidak lagi sering bertengkar dengan adiknya yang terakhir. 127.R2 menyatakan bahwa pertengkarannya dengan adiknya yang terakhir dipicu oleh keingintahuan akan privasi masing-masing. 128.R2 mengatakan bahwa ia sering membaca percakapan adiknya dan teman-temannya di handphone adiknya. R2 melakukan hal tersebut karena adiknya juga seringkali membaca percapakan R2 dengan teman-temannya di handphone R2. Oleh karena itu, R2 memberikan password di handphone-nya
123. R2 melihat adiknya sebagai orang yang mengecewakan karena usaha R2 untuk membela adiknya dihadapan ibu R2 diabaikan oleh adik R2.
125. R2 dilihat adiknya sebagai seorang ibu dan adik R2 merasa tidak nyaman dengan peran ibu yang dilakukan oleh R2. 126. R2 ketika berada dimasa remaja akhir telah jarang bertengkar dengan adiknya yang terakhir. 127. R2 merasa rasa keingintahuan adiknya yang terakhir seringkali memicu terjadinya pertengkaran diantara mereka. 128. R2 melihat adiknya yang terakhir sebagai sosok yang memiliki rasa penasaran terhadap kehidupan R2. R2 merasa terganggu teradap rasa penasaran adiknya tersebut sehingga ia memberikan kode untuk alat komunikasinya agar adiknya tidak dapat mengakeses alat komunikasinya dengan 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cuma gara-gara supaya dia tu ga tau. Ga buka-buka. 129. Cuma dia pokoknya yang dari seluruh orang yang disekitarku Cuma dia yang ga tau password di hpku tu apa. Karna dia sering buka-buka chat. 130. Paling sering berantemnya itu karna itu sih.
terus perasaanmu ke mereka sekarang kayak gimana? 131. sekarang sih lebih kayak ke sayang sih mungkin ya. 132. Cuma ya, kadang-kadang itu masih suka ngiri kenapa adikku ga bisa kayak aku. Gitu. 133. Ya kadang aku sedih juga sih, maksdunya orangtuaku kadang bandingin adikku sama aku. 134. Aku juga kadang ga suka karna aku tau bahwa setiap anak itu ya punya caranya berprestasi sendiri-sendiri gitu.
sehingga adiknya tidak dapat mengakses handphone dengan mudah. 129.R2 mengatakan bahwa adiknya yang terkahir adalah satu-satunya orang yang tidak mengetahui kode handphone milik R2 karena rasa keingintahuan adik R2 yang tinggi. 130.R2 mengatakan bahwa pertengkarannya dengan adiknya yang terakhir dipicu oleh rasa keingintahuan adiknya yang tinggi.
mudah.
131.R2 menyatakan bahwa saat ini ketika ia berada dimasa remaja akhir, ia merasa bahwa ia menyayangi kedua adiknya. 132.R2 menyatakan bahwa ia masih sering iri kepada adiknya karena menurut R2 adiknya tidak seperti dirinya. 133.R2 menyatakan bahwa ia merasa sedih karena kedua orangtuanya sering membandingbandingkan adik-adik R2 dengan R2. 134.R2 menyatakan bahwa terkadang ia merasa tidak suka karena sikap kedua orangtuanya yang membanding-bandingkan adiknya dengan R2. R2 tidak menyukainya karena R2 merasa
131. R2 mulai menyayangi adiknya ketika ia ada dimasa remaja akhir.
130. R2 melihat adiknya sebagai orang yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dan R2 tidak nyaman dengan hal tersebut sehingga terjadi pertengkaran diantara R2 dan adiknya yang terakhir.
132. R2 melihat adiknya tidak seperti dirinya sehingga hal tersebut membuat R2 iri terhadap adik-adiknya. 133. R2 melihat kedua adiknya sering dibandingkan dengan R2. 134. R2 tidak menyukai pembandingan antara dirinya dan kedua adiknya karena R2 menyadari setiap anak memiliki cara mereka sendiri untuk berprestasi. 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135. Tapi mungkin harapan orangtuaku beda sih, ya itu 136. Cuma kadang aku sedih dan ngiri gitu mereka sering dapet perhatian lebih,
137. jadi kayak mereka dilesin. Dulu aku les milih sendiri, aku mau sendiri. mungkin kayak lebih di ya udah terserah kamu mau les apa enggak. 138. Tapi kalo adikku, tu kayak lebih dibikin oh ya kamu les kayak gini, kamu les kayak gini. Gitu. 139. Tapi aku enggak, gitu. 140. Les pun berangkatnya mereka bisa kayak ditawarin mau naik ojek apa dianterin apa gimana gitu 141. Kalo aku dari kecil pun aku karna aku mulai start kelas 3 tu naik angkot 142. yaudah kayak ga pernah ditawarin dianter jemput. 143. Sekalipun aku pulangnya malem,ya mereka orangtuaku ga pernah nanya mau dijemput apa enggak gitu lho.
bahwa setiap anak memiliki cara untuk berprestasi. 135.R2 merasa bahwa orangtuanya memiliki harapan yang berbeda untuk anak-anaknya. 136.R2 merasa sedih dan iri kepada kedua adiknya karena mereka mendapatkan perhatian lebih.
136. R2 melihat bahwa adiknya adalah orang yang mendapatkan perhatian lebih dari kedua orangtuanya sehingga membuat R2 sedih dan iri. 137.R2 menyatakan bahwa ia diberi kebebasan 137+138. R2 melihat kedua adiknya diberi untuk memilih apakah ia mau mengikuti arahan dan dibimbing oleh kedua pelajaran tambahan atau tidak. Tetapi adik R2 orangtuanya. Sedangkan R2 diberi diarahkan untuk mengikuti pelajaran tambahan. kebebasan. 138.R2 mengatakan bahwa orangtuanya memberi arahan kepada adik R2.
140.R2 menyatakan bahwa orangtuanya akan memberikan penawaran kepada adiknya apakah mereka mau diantar dan dijemput. 141.R2 menyatakan bahwa sejak kelas 3 SD ia mulai naik angkutan umum sendiri. 142.R2 mengatakan bahwa ia tidak pernah ditawari untuk diantar ataupun dijemput. 143.R2 menyatakan bahwa ia tetap tidak ditawari untuk dijemput ketika ia pulang malam.
140. R2 melihat adiknya sebagai orang yang difasilitasi orangtua. 141+142. R2 tidak pernah diberikan penawaran fasilitas oleh kedua orangtuanya.
143+144. R2 dituntut untuk mandiri oleh kedua orangtuanya.
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144. Aku selalu disuruh naik angkot. Paling kayak gitu sih 145. kayak yah kok sekarang mereka ga bisa naik angkot, kok aku dulu dari kecil harus naik angkot, 146. mereka kan udah gede. Sekarang kan mereka udah SMP kelas 1 sama SMP kelas 3 kan. Gitu 147. terus paling ya ohya sama ini sih, mereka sering mereka sering di beliin beliin kayak barang-barang yang mahal gitu kan, 148. aku ngerti pergaulan mereka tu agak ya temen-temennya anak orang kaya gitu 149. adikku tu minta dibeliin sepatu Nike sampe 1jt sekian, 150. aku pernah nembung hal yang sama tapi ga dibeliin. 151. Terus aku yo berusaha kamu tu belum ngerti, 152. itu kan ya namanya perasaan ngiri tu ga bisa ditahan.
144.R2 selalu diminta untuk naik angkutan umum. 145.R2 menyatakan bahwa ia sedih ketika menyadari bahwa adiknya tidak bisa naik angkutan umum sendiri, sedangkan ia sejak kecil harus naik angkutan umum sendiri. 146.R2 menyatakan bahwa adiknya sudah besar dan mereka belum bisa naik angkutan umum sendiri. 147.R2 mengatakan bahwa adiknya seringkali dibelikan barang-barang mahal oleh kedua orangtuanya. 148.R2 memahami bahwa adik-adiknya berteman dengan anak-anak orang kaya. 149.R2 menyatakan bahwa ketika adiknya meminta barang yang lebih mahal, orangtuanya akan memenuhi permintaan adiknya tersbut. 150.R2 menyatakan bahwa ia pernah meminta hal yang sama dengan orangtuanya, akan tetapi orangtuanya tidak memenuhi permintaan R2. 151.R2 menyatakan bahwa ia berusaha memahami bahwa kedua adiknya belum mengerti akan apa yang mereka lakukan. 152.R2 menyatakan bahwa ia tidak bisa menahan perasaan irinya kepada adiknya.
145. R2 merasa dirinya dituntut untuk lebih madiri dibandingkan kedua adiknya.
147. R2 melihat adiknya lebih difasilitasi oleh kedua orangtuanya.
149. R2 melihat bahwa permintaan adiknya selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya. 150. R2 melihat permintaannya tidak selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya. 151. R2 melihat adiknya belum menyadari perilaku mereka.
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153. Cuma pas sampe di rumah pas lagi di rumah, itu kan kejadiannya pas aku disini Jadi aku kayak ya ampun giliran aku ga disini, eh ga disana, adikku dimanjain, adikku dibeliin macem-macem, kok aku ga dibeliin kayak gitu
153.R2 menyatakan bahwa orangtua R2 akan menuruti permintaan adiknya ketika R2 tidak ada di rumah. R2 merasa bahwa ketika dirinya tidak ada di rumah, adiknya akan diperlakukan dengan manja sedangkan R2 tidak diperlakukan dengan.
153. R2 melihat adiknya sebagai orang yang dimanja ketika R2 tidak berada di rumah. R2 merasa iri atas perlakuan yang didapatkan oleh kedua orangtuanya.
154. Kadang sampe rumah baru aku marahin kayak gitu. 155. Ih curang lu dibeliin macem-macem.
154.R2 menyatakan bahwa ia akan marah kepada adiknya ketika ia sampai di rumah. 155.R2 mengatakan kepada adiknya bahwa adiknya curang karena ia dibelikan bermacammacam hal oleh kedua orangtuanya. 156.R2 menyatakan bahwa ia beberapa kali minta barang yang sama kepada ayahnya tetapi tidak dipenuhi. R2 menyatakan bahwa permintaan adiknya selalu dipenuhi oleh orangtuanya. 157.R2 menyatakan bahwa ia menasihati adiknya untuk jangan meminta barang-barang mahal lagi, karna ayahnya sebentar lagi pensiun. R2 menyatakan bahwa perilaku adiknya tersebut dapat membuat orangtuanya stress. 158.R2 mengatakan bahwa saat ini ia
154+155. R2 melihat perlakuan orangtuanya yang memanjakan adik-adiknya ketika R2 tidak di rumah merupakan perilaku yang tidak adil.
156. „Ya lu ga minta,‟ „ya lu ga tau aja gua udah minta berapa kali sama mama papa, Cuma kamu tu pasti dibeliin.‟
157. Jangan kayak gitu lah, bentar lagi papa tu pensiun, bikin stress orang tua aja.
158. Aku kayak gitu, ya aku lebih ga kayak
156. R2 melihat permintaan adiknya selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya, sedangkan ia tidak.
157+158+159. R2 mengalihkan kemarahannya kepada adiknya dengan cara memberikan nasihat kepada adiknya.
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
protes kayak dulu sih. 159. kalo dulu tu aku bener-bener marah.
160. kalo sampe sekarang aku jadi lebih bisa nasihatin mereka. dulu waktu kamu kecil gitu kan, e sosok adik itu menurutmu apa sih? Kayak gimana sosok adik menurutmu? 161. mungkin kayak mungkin karna udah belajar psikologi kali ya 162. kayak ga seburuk itu sih. Jadi kayak aku udah mulai cemas nih kalau orangtuaku udah mulai deketin adikku 163. Jadi kayak kalo misalnya aku missed jagain adikku kan, orangtua pasti marahin aku kan 164. dan Cuma aku yang bisa jagain mereka 165. walaupun adikku yang cowok sama yang cewek selisihnya dua tahun kan tetep aku yang jagain kan. 166. Jadi kalo kalo aku kalo orangtuaku udah
mengungkapkan rasa irinya tidak lagi dengan protes. 159.R2 menyatakan bahwa ia ketika kecil akan marah ketika orangtuanya memenuhi permintaan adiknya sedangkan permintaannya tidak dipenuhi oleh kedua orangtuanya. 160.R2 menyatakan bahwa saat ini ketika ia merasa iri dengan adiknya, ia akan menasihati adiknya.
162.R2 menyatakan bahwa ia mulai merasa cemas ketika orangtuanya mendekati adik R2.
162. R2 melihat adik sebagai ancaman.
163.R2 menyatakan bahwa ketika ia lengah dalam menjaga adiknya, orangtuanya akan memarahi R2. 164.R2 menyatakan bahwa hanya ia yang bisa menjaga adiknya. 165.R2 menyatakan meskipun adiknya yang pertama dan kedua jaraknya dua tahun, R2 yang tetap menjaga adik-adiknya. 166.R2 menyatakan bahwa ketika orangtuanya
163. R2 akan menjadi pihak yang disalahkan ketika ia lengah menjaga adiknya. 164+165. R2 adalah orang yang bisa menjaga kedua adiknya.
166+167. R2 mengalami ketakutan ketika 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mulai ya deketin adikku tu aku yaudah mulai merasa ya merasa ih kok aku disalahin apa lagi nih. 167. Gitu kan. Kayak gitu, bakal disalahin apa lagi, bakal dimarahin apa lagi 168. selama ini paling aku ngeliatnya adikku kayak perebut perhatian orangtuaku gitu 169. Pokoknya mereka ngambil segalanya dari aku 170. Dulu aku uu dulu tu kalo diceritain sama keluargaku, ya aku inget dikit kayak gitu. 171. Orangtuaku hari Minggu tu pasti aku diajak pergi, ga tau mau ke ragunan, mau kemana selalu aku diajakin pergi, padahal aku ga pernah minta. 172. Terus aku dibeliin karna mungkin karna mama karna perempuan, terus dia ga mau identitas perempuan anak perempuannya salah, gitu kan, sering dibeliin dress gitu, sering dibeliin boneka gitu. 173. Orang-orang disekitar aku pun seperti itu. Udah diceritain saudaraku beliin pun beliin dress, beliin boneka walaupun aku
mulai menghampiri adiknya, R2 mulai merasa cemas. R2 merasa ketika orangtuanya menghampiri adikya, maka R2 melakukan kesalahan. 167.R2 merasa ketika orangtuanya menghampiri adiknya, ia akan disalahkan dan dimarah kedua orangtuanya.
orangtuanya menghampiri adik R2 karena R2 merasa ada yang salah ketika orangtua R2 menghampiri adiknya.
169.R2 menyatakan bahwa adiknya mengambil segala yang dimiliki R2. 170.R2 mengingat cerita keluarganya tentang dirinya ketika masih kecil.
169.R2 menganggap adiknya sebagai orang yang mengambil segala kepunyaan R2.
171.R2 menyatakan bahwa ketika hari Minggu, orangtua pasti akan mengajak R2 pergi. R2 selalu diajak orangtuanya pergi meskipun ia tidak memintanya. 172.R2 menyatakan ibunya tidak ingin anak perempuannya kehilangan identitasnya sebagai perempuan. Oleh karena itu R2 seringkali dibelikan baju dan boneka.
171+172. R2 selalu mendapatkan sesuatu meskipun ia tidak memintanya dari orangtuanya.
173.R2 menyatakan bahwa orang-orang disekitarnya pun akan membelikan pakaian perempuan dan boneka meskipun R2 terkadang
173. R2 akan mendapatkan sesuatu dari orang-orang disekitarnya meskipun ia tidak memintanya. R2 merasa hal tersebut 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kadang mintanya robot, mobil-mobilan, mungkin karna itu mereka cemas kan maksudnya aku pun walaupun ga minta aku dikasih. 174. Tapi setelah ada adikku tu kayak yaudah berasa ditinggal sendirian. terus makna adik menurutmu pas waktu kecil itu apa? 175. apa ya? Seorang ya itu yang merebut perhatian. 176. Maksudnya lebih kayak hmmm dulu tu kayak aku anggep orang lain sebenernya. 177. Ga waktu kecil itu ya aku ga menganggap mereka sebagai adik yang harus aku jaga. 178. Tapi kayak ih dia tu harus aa dia harus jauh-jauh dari aku, harus ga ada di rumah.
179. Pokoknya aku nganggepnya kayak aahh yaudahlah jangan ada mereka di rumah biar balik lagi perhatiannya orangtuaku.
meminta robot atau mobil-mobilan. R2 merasa orang-orang disekitarnya mencemaskannya sehingga meskipun ia tidak meminta, ia akan diberi oleh orang-orang disekitarnya. 174.R2 merasa kehadiran adiknya membuat ia merasa ditinggal sendirian.
dikarenakan orang-orang disekitar R2 peduli kepada R2.
175.R2 menyatakan bahwa adiknya merebut perhatian yang awalnya tertuju pada R2. 176.R2 menyatakan bahwa ketika kecil ia menganggap adiknya sebagai orang lain. 177.R2 meyatakan ketika ia kecil ia tidak menganggap adiknya sebagai orang yang harus ia jaga. 178.R2 menyatakan bahwa ketika ia kecil menginginkan adiknya untuk jauh-jauh dari R2. R2 juga merasa bahwa seharusnya adik R2 tidak ada di rumah. 179.R2 menganggap bahwa seharusnya adiknya tidak ada di rumah agar perhatian kedua orangtuanya kembali kepada R2.
175. R2 melihat adiknya sebagai perebut perhatian. 176. R2 ketika kecil menganggap adiknya sebagai orang lain. 177. R2 melihat adiknya bukanlah sebagai orang yang harus ia jaga.
174. R2 melihat kehadiran adik R2 sebagai faktor lingkungan meninggalkan R2 sendirian.
178. R2 melihat adiknya sebagai orang yang harus berada jauh dari dirinya dan seharusnya tidak ada di kehidupan R2. 179. R2 memiliki keinginan agar adiknya hilang dari kehidupan R2 agar perhatian kedua orangtua R2 kembali terpusat kepada R2.
kalo pas waktu remaja, makna adikmu tu kayak gimana? 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180. aku nganggepnya sih mereka tu kayak udah mulai tau kan adikku yang cowok ini kan perkembangannya kurang, dari segi fisik, jadi ya aku ya nganggepnya dia itu harus dilindungi gitu kan. 181. Karna dia paling kecil diantara tementemennya. Dulu kan waktu SMP ini. sekarang sih udah agak agak tinggi dan agak gemukan gitu jadi paling Cuma harus ku pantau perkembangannya gitu.
182. Makanya kayak aku anggep mungkin kayak anakku sendiri kali ya.
183. Terus aku jadi ngambil peran sebagai mama 184. karna aku juga kan harus karna aku juga belajar psikologi, aku juga harus tau mantau perkembangan dia itu kayak apa. 185. Wajar atau enggak diusia segini itu kayak apa.
180.R2 menyatakan bahwa ketika remaja ia menganggap adiknya sebagai orang yang harus ia lindungi. Hal ini dikarenakan R2 menyadari bahwa adiknya yang pertama perkemangan fisiknya terhambat. 181.R2 menyatakan bahwa adiknya yang pertama adalah orang yang memiliki fisik paling kecil diantara teman-temannya ketika adiknya yang pertama duduk di bangku SMP. R2 menyatakan saat ini ia hanya memantau perkembangan fisik adik pertamanya karena saat ini adiknya yang pertama mulai tinggi dan sedikit gemuk. 182.R2 menyatakan bahwa oleh karena perkembangan fisik adiknya yang pertama terhambat, ia menganggap adiknya yang pertama sebagai anaknya sendiri. 183.R2 mengatakan bahwa ia seringkali mengambil peran sebagai seorang ibu. 184.R2 merasa bahwa ia sebagai orang yang belajar ilmu Psikologi, ia harus tau dan memantau perkembangan adiknya. 185.R2 mengatakan bahwa ia harus mengetahui apakah perkembangan adiknya tersebut wajar atau tidak, apakah perkembangannya sesuai dengan usianya atau tidak.
180. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang harus ia lindungi.
181. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang perkembangannya harus dipantau karena adiknya yang pertama perkembangan fisiknya terhambat.
182. R2 melihat adiknya sebagai seorang anak.
184+185. R2 menerapkan ilmu yang ia pelajari kepada adiknya.
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186. Lebih kayak ke anak karna mama kan ya Cuma kayak istilahnya lebih banyak ngerti aku gitu lho. 187. Maksudnya soal dari segi psikologisnya lebih ngerti aku dari pada mama gitu. 188. Jadi aku berusaha mengerti perkembangannya dari segi psikologisnya. 189. Ya kayak lebih care gitu kan. Karna adikku cowok satu-satunya ni, gitu,mesti dijagain gitu kan, jangan sampe salah temen bahkan gitu sih. Lebih kayak gitu.
190. Kalo yang kecil ini aku aku sebenernya masih kayak nganggep dia itu perebut perhatian orangtua ku gitu. 191. Karna ya sedikit seperti itu karna ya itu, mama tu lebih kayak apa-apa kadang tu ke dia. 192. Tapi kalo curhat masih ke aku sih
193. Cuma kayak masih ada beberapa hal yang emmm mama tu lebih ngandelin dia
186.R2 menyatakan bahwa ia menganggap adiknya sebagai anak karena R2 merasa dirinya lebih memahami adiknya. 187.R2 mengatakan bahwa ia lebih memahami psikologis adiknya dibandingkan ibunya memahami psikologis adiknya. 188.R2 mengatakan bahwa ia berusaha untuk memahami perkembangan adiknya dari segi psikologis. 189.R2 menyatakan bahwa saat remaja ia lebih peduli dengan adiknya. R2 merasa bahwa ia harus menjaga adiknya yang laki-laki karna ia adalah satu-satunya adik laki-laki yang R2 miliki. R2 menjaga adiknya tersebut agar tidak salah memilih teman. 190.R2 menyatakan bahwa ia masih menganggap adiknya yang terakhir sebagai perebut perhatian orangtua ketika R2 remaja. 191.R2 menyatakan bahwa ibunya lebih sering melibatkan adiknya yang terakhir di dalam aktivitasnya. 192.R2 menyatakan bahwa ketika ingin mencurahkan hatinya, ibunya masih tetap mencari R2 untuk mencurahkan isi hati ibu. 193.R2 mengatakan bahwa dalam situasi tertentu, ibunya lebih mengandalkan adik
186+187. R2 merasa bahwa dirinya lebih memahami adiknya dibandingkan ibunya memahami adiknya.
189. R2 melihat adiknya yang pertama sebagai orang yang harus ia jaga agar tidak salah memilih teman.
190. R2 ketika remaja melihat adiknya yang terakhir sebagai perebut perhatian orangtua. 191. R2 melihat adiknya sebagai pusat perhatian ibunya.
193. R2 melihat adiknya terakhirnya sebagai orang yang akan diandalkan oleh ibunya di 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari pada aku. 194. Ya kalo papaku dari kecil emang lebih sayang sama yang kecil ini daripada sama aku gitu. 195. Papaku tu sama kalo sama aku dan yang cowok ini lebih kayak merhatiin ke finansialnya sih. 196. Misalnya kayak uang jajan, apa-apa ngomongnya ke papa. Tapi dari segi psikologisnya, gitu tu kayak nemenin belajar gitu, aku lomba gitu Cuma yo koe wae mah.
197. Waktu di Van Lith aja itu kalo ga garagara apa ya kalo ga gara-gara mamaku bilang adikku ga bisa ditinggal, papaku ga mau nemenin aku pendaftaran. terus waktu remaja sosok adik kayak gimana? 198. nek aku sih lebih kayak apa ya, dulu tu masih aku anggep ya itu sih, mungkin kalo dari kalo dulu aku banyak ngerasa kalo dia perebut perhatian, gitu kalo yang kecil. 199. Kalo yang waktu remaja kalo yang gede ini lebih kayak dulu malah aku lebih kayak
terakhirnya. 194.R2 menyatakan bahwa sejak kecil ayahnya lebih menyayangi adiknya yang terakhir dibandingkan dengan R2. 195.R2 menyatakan bahwa ia dan adiknya yang pertama lebih diperhatikan secara finansial oleh ayahnya. 196.R2 mengatakan bahwa dari segi psikologis, ayahnya kurang memperhatikan R2 dan adiknya yang pertama. R2 dan adiknya yang terakhir hanya akan diperhatikan secara finansial oleh ayahnya. Ketika R2 mengikuti lomba tertentu, ayah R2 akan meminta ibunya untuk menemani R2. 197.R2 mengatakan bahwa ketika ia mau mendaftar di SMA, ia tidak akan ditemani oleh ayahnya jika ibunya tidak mengatakan bahwa adik-adiknya R2 tidak dapat ditinggal sendiri.
bidang tertentu. 194. R2 melihat adiknya yang terkahir sebagai anak yang paling disayang oleh ayahnya.
198.R2 menyatakan bahwa ia memandang adiknya yang terakhir sebagai perebut perhatian.
198. R2 melihat adiknya yang kecil sebagai perebut perhatian.
199.R2 menyatakan bahwa ketika remaja ia lebih cuek kepada adiknya yang pertama
199. R2 tidak peduli dengan adiknya yang laki-laki karena ia adalah laki-laki.
196. R2 merasa ia dan adiknya kurang diperhatikan secara psikologis oleh ayahnya. Mereka hanya diperhatikan secara fnansial.
197. R2 akan ditemani oleh ayahnya hanya jika ibunya tidak bisa menemani R2.
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cuek gitu sih malahan, karna dia cowok. 200. terus aku nganggepnya aku ga ngerti nih pergaulannya dia kalo remaja dulu gitu.
201. Tapi kalo yang cewek ini kayak apa ya, mungkin udah ngurangin bencinya kali ya, gitu. 202. Mungkin udah mulai agak sayang karna aku udah mulai ini sih, aku lebih memaknai dia tu ya sebagai orang yang apa ya.. yang aku ngomongnya apa ya… ya kayak sayang juga enggak, ya udah mulai merasa sayang gitu sih. 203. Gimana ya nyebutnya apa ya, ya aku nganggepnya karna dia dari kecil paling harus memaklumi gitu sih. 204. Tapi masih ada rasa iri gitu. kalo sekarang menurutmu sosok adikmu tu kayak gimana? 205. anak. Kayak anak soalnya aku merasa udah tua banget, aku merasa jauh banget, aku udah kepala dua. 206. Mereka masih belasan, mereka masih belia gitu.
karena ia adalah anak laki-laki. 200.R2 menganggap bahwa ketika R2 remaja, ia tidak memahami pergaulan adiknya yang pertama karena adiknya adalah seorang lakilaki. 201.R2 menyatakan bahwa ia mulai mengurangi rasa bencinya dengan adiknya yang terakhir. 202.R2 mulai memaknai adiknya sebagai seorang adik dan ia mulai menyayangi adiknya.
203.R2 menyatakan bahwa ia memaklumi adiknya yang terakhir karena dia yang paling kecil di keluarganya.
200. R2 tidak memahami pergaulan adiknya yang pertama karena dia adalah laki-laki.
201. R2 mulai mengurangi rasa bencinya kepada adiknya yang terakhir. 202. R2 mulai menganggap adiknya yang terakhir sebagai seorang adik dan mulai menyayanginya.
203. R2 melihat adiknya yang terakhir sebagai orang yang harus dimaklumi.
205.R2 menyatakan bahwa ketika ia memasuki 205. R2 melihat adiknya anak karena R2 masa remaja akhir, ia menganggap adiknya merasa dirinya telah dewasa. sebagai anak karena R2 merasa dirinya telah beranjak dewasa. 206.R2 menyatakan bahwa adiknya masih belia karena usia mereka masih belasan tahun. 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207. Terus ya aku nganggepnya sih kayak mereka ya aku udah udah nganggep mereka kayak tanggungan. 208. Mereka akan menjadi tanggunganku ketika orangtuaku mungkin ee ga bisa biayain atau gimana gitu kan. Atau orangtua udah ga ada 209. aku ngebayanginpun udah berpikir jauh ke depan gitu kan. 210. Makanya sekarang ya merasa mereka tu adalah tanggungan yang sebagai tanggung jawabku tu lho. 211. Sekarang sebagai tanggunganku. Itu sih. kalo itu buat dua-duanya ya? Kalo sekarang makna adikmu kayak gimana? 212. ya, mereka sekarang sangat berarti buat aku. 213. Karna baru sekarang ini aku kayak ngerasa dia tu mereka itu tu sebenernya sayang dan perhatian sama aku. 214. Dan mereka tu butuh temen curhat yang mungkin orangtuaku ga bisa hadir sebagai temen curhat yang sepantaran
207.R2 menganggap adiknya sebagai tanggungan bagi R2. 208.R2 menyatakan bahwa kedua adiknya akan menjadi tanggungan R2 ketika orangtua R2 tidak dapat membiayai kedua adiknya. R2 menganggap adiknya sebagai tanggung jawabnya ketika orangtua R2 sudah tidak ada. 209.R2 menyatakan bahwa ia telah membayangkan dan berpikir jauh ke depan. 210.R2 menrasa bahwa saat memasuki masa remaja akhir, adik merupakan tanggung jawab R2.
212.R2 menyatakan bahwa adiknya sangat berarti bagi R2. 213.R2 menyatakan bahwa saat memasuki masa remaja akhir R2 baru merasakan bahwa kedua adiknya sayang dan perhatian kepada R2. 214.R2 merasa bahwa kedua adiknya membutuhkan teman untuk bercerita yang mungkin saja kedua orangtuanya tidak mampu hadir bagi kedua adiknya karena kedua
207. R2 melihat adiknya sebagai sebuah tanggungan, ia harus bertanggung jawab terhadap adik-adiknya. 208. R2 melihat adiknya sebagai tanggung jawab R2 ketika orangtua R2 tidak mampu membiayai kedua adiknya atau ketika kedua orangtuanya telah tiada.
210. R2 melihat adiknya sebagai tanggung jawab R2.
212. R2 melihat adiknya sebagai orang yang berarti dalam hidup R2. 213. R2 melihat adiknya sebagai sosok yang sayang dan perhatian kepada R2.
214. R2 melihat adiknya membutuhkan teman cerita yang sebaya.
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215. Karna aku kalo di rumah selalu berusaha menyetarakan usiaku dengan mereka gitu lho 216. berusaha ngerti pergaulannya mereka kayak gitu. 217. Pokoknya pada saat ini tu aku yang menganggap mereka yang seorang yang bener-bener aku jaga gitu. 218. Mereka adalah orang yang harus aku jaga karna apalagi ketika orangtuaku ga ada, keluarga yang paling deket yang mereka punya kan adalah siblingsku gitu, adikadikku gitu. 219. Yang paling deket dan pasti bakal akan harus selalu rengket tu kan mereka. kalo engga siapa lagi gitu lho. 220. Yang menyayangi selayaknya keluarga beneran kan Cuma mereka gitu. 221. Dan udah mulai nganggep mereka sebagai orang penting. 222. Walaupun kadang-kadang masih ngiri gitu kan 223. mereka mereka sering dibeliin barangbarang mahal, sedangkan aku disini tu aku
orangtuanya tidak sebaya dengan adik-adiknya. 215.R2 menyatakan bahwa ketika R2 berada di rumah, ia selalu berusaha untuk menyetarakan usianya dengan adik-adiknya. 216.R2 menyatakan bahwa ia berusaha untuk memahami pertemanan teman-temannya. 217.R2 menyatakan bahwa saat ini R2 menganggap adiknya sebagai orang yang harus benar-benar ia jaga. 218.R2 menyatakan bahwa kedua adiknya adalah orang yang harus ia jaga karena ketika orangtuanya tidak ada, keluarga yang paling dekat dengan R2 adalah saudara kandung R2. 219.R2 merasa bahwa orang yang paling dekat dan harus selalu dekat dengan R2 adalah adikadiknya. 220.R2 menyatakan bahwa orang yang akan menyayangi R2 selayaknya keluarga yang sesungguhnya adalah adik-adiknya. 221.R2 mulai menganggap adik-adiknya sebagai orang yang penting di dalam hidup R2. 222.R2 menyatakan bahwa masih ada rasa iri di dalam diri R2. 223.R2 menyatakan bahwa adik-adiknya seringkali masih dibelikan barang-barang
215. R2 mencoba untuk menjadi teman sebaya bagi kedua adiknya ketika ia berada di rumah. 216. R2 berusaha memahami pertemanan kedua adiknya. 217. R2 melihat adiknya sebagai orang yang harus ia jaga dengan sungguh-sungguh. 218. R2 melihat kedua adiknya sebagai orang yang harus ia jaga. R2 juga melihat saudara kandung sebagai keluarga yang paling dekat ketika kedua orangtuanya tidak ada. 219. R2 melihat adiknya sebagai orang yang paling dekat dengan R2. 220. R2 melihat adiknya sebagai orang yang akan menyayanginya dengan sungguhsungguh. 221. R2 melihat adiknya sebagai orang yang penting dalam hidup R2. 222. R2 masih merasakan iri kepada adikadiknya. 223. R2 melihat adiknya sebagai orang yang permintaannya masih akan dipenuhi oleh 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
udah ngerti susahnya nyari uang
224. gitu terus aku udah pahamlah orangtuaku tu udah mau pensiun, kondisi keuangan orangtuaku seperti apa kan orangtuaku lebih banyak jujur ke aku tu lho.
225. Kalau misalnya kayak ini, deposito tu udah tinggal segini, tabungan udah tinggal segini. Keadaan rumah seperti ini, gitu gitu ke aku. 226. Jadi kayak kok ahh mereka kok ga ngerti-ngerti kok kayak Cuma aku sendirian gitu kan. Itu. 227. Kadang ngerasa kayak gitu, Cuma aku juga berusaha untuk jangan kayak gitu, papa tu bentar lagi pensiun, ga punya uang sebanyak dulu lagi lho. 228. Kamu tu ga sadar apa orangtuamu bakal pensiun gitu lho, maksudnya ga bakal pegang uang sebanyak dulu lagi gitu. 229. Aa adikku tetep aja luweh luweh meskipun belum ngerti gitu.
mahal oleh orangtuanya. Sedangkan R2 sudah mulai mengerti bahwa mencari uang itu tidak mudah. 224.R2 menyatakan bahwa ia telah memahami keadaan orangtuanya yang sudah mau pensiun. R2 juga menyatakan bahwa ia memahami kondisi keuangan orangtuanya karena orangtuanya akan mengatakan kondisi keuangan mereka secara jujur kepada R2. 225.R2 menyatakan bahwa orangtuanya meceritakan kondisi keluarganya kepada R2.
orangtuanya.
226.R2 merasa kecewa karena kedua adiknya tidak juga paham dengan kondisi keluarganya. R2 merasa bahwa hanya dia sendiri yang memahami kondisi keluarga. 227.R2 berusaha untuk menasihati adiknya dan memberikan pemahaman kepada adiknya tentang kondisi keluarganya saat ini.
226. R2 melihat adiknya sebagai orang yang tidak memahami kondisi keluarganya padahal R2 membutuhkan dukungan untuk memahami kondisi keluarga. 227. R2 mulai mengajak adiknya untuk memahami kondisi keluarganya.
228.R2 menyatakan bahwa ia berusaha mengajak adiknya untuk menyadari bahwa orangtuanya akan pensiun dan tidak akan keuangan mereka tidak sestabil dulu lagi. 229.R2 menyatakan bahwa adiknya tetap tidak perduli dengan kondisi keluarganya.
228. R2 mengajak adik-adiknya untuk menyadari kondisi keluarganya.
224+225. R2 menjadi anak yang dipercaya kedua orangtuanya untuk memahami kondisi keluarga.
229. R2 melihat adiknya sebagai orang yang tidak peduli dengan kondisi keluarga. 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230. Kadang tu aku ngiri aah aku pengen balik lagi seusia mereka di sekarang ini. kan mereka banyak dibeliin barang-barang gitu kan. Itu aja sih.
230.R2 menyatakan bahwa ia terkadang masih iri kepada kedua adiknya dan ingin kembali ke usia kedua adiknya saat ini agar permintaannya kembali selalu dipenuhi oleh orangtuanya.
230. R2 masih iri kepada kedua adiknya karena keinginan mereka masih selalu dipenuhi oleh orangtuanya.
218
F
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
,
INFORMED CONSENT
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bemama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yang sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia l5-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan mernberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak
nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya jaga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (085382824287).
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
, Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakdn cara peneliti
untuk
mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun
informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Yogyakarta, Januari
$tSp Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
AHtn
Responden
20 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KESESUAIAN HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah
ini
adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antarakakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Februari 201 6
W Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
$'k fil.tv.t'
Responden
'I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 3 (R3) Responden 3: Anak Pertama Perempuan – Adik Perempuan Wawancara 1 22 Januari 2016, 11.00-11.40 Perpustakaan Kampus III Universitas Sanata Dharma Verbatim Transformasi 1 Kamu punya adik perempuan ya? 1. Iya. 1.R3 menyatakan bahwa ia memiliki seorang adik perempuan. Jarak usianya berapa? 2. 6 tahun 2.R3 menyatakan bahwa ia dan adiknya terpaut 6 tahun. Dulu waktu kecil, perasaan kamu ketika dia lahir kayak gimana? 3. Kesel, sebel lah. Gimana sih? Tapi ya 3.R3 menyatakan bahwa ketika kecil perasaan dominannya tu kesel perasaan R3 kepada adiknya yang dominan adalah perasaan kesal. 4. Meskipun aku sadar ibuku tu waktu 4.R3 menyatakan bahwa ibu R3 ketika hamil hamil tu ngasih tau ini adik, gitu. Terus telah memberikan informasi kepada R3 udah gitu pas lagi hasil USG, dikasih tau terkait akan hadirnya anak kedua. R3 juga cewek juga jadi aku tu udah dikasih tau. mengatakan bahwa ibunya telah memberi tahu R3 terkait informasi jenis kelamin adik R3. 5. Tapi maksudnya aku paham ibuku sama 5.R3 menyatakan bahwa ia saat ini bapakku sudah meminimalisir rasa biasa tu memahami bahwa orangtuanya ketika R3 lho, kayak cemburu atau apa, tapi tetep aja. kecil berusaha meminimalisir dampak
Transformasi 2 1+2. R3 memiliki adik perempuan yang berjarak usia enam tahun dengan R3.
3. R3 ketika kecil tidak menyukai kehadiran adiknya. 4. R3 mengetahui bahwa ibunya telah memberikan informasi terkait dengna akan adanya kehadiran adik.
5. R3 tetap merasakan kecemburuan terhadap kehadiran anak kedua meskipun orangtuanya telah berusaha meminimalisir munculnya 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gitu.
Terus pengalamanmu bareng dia waktu kecil gimana? 6. Waktu kecil? Aku tu sering nakalin dia tu lho. 7. Apa ya, jadi e yang paling aku inget kalo sama adikku, adikku kan cewek, sama-sama cewek, jadi kan suka main make up-make up-an, suka main rambut-rambut diiket, dikepang-kepang kayak gitu. Nah sekalinya dia ga mau, itu tu aku keselnya tu bangetbanget tu lho. Kayak itu. 8. Terus sampe ibuku tu bilang adik tu bukan boneka tu lho. Jadi kalo ga mau ya kita harus ada diskusi sampe dia mau. Bukan semata-mata harus mau. Kayak gitu.
9. Terus jadinya tu suka apalah, aku tu
kehadiran anak kedua, seperti munculnya rasa cemburu. Akan tetapi R3 menyatakan bahwa meskipun orangtuanya telah berusaha meminimalisir dampak tersebut, R3 tetap merasa cemburu dengan kehadiran anak kedua.
perasaan tersebut.
6.R3 menyatakan bahwa ketika kecil ia seringkali mengganggu adiknya. 7.R3 menyatakan bahwa ketika kecil ia bersama adiknya sering bermain bersama. R3 mengatakan bahwa ketika adik R3 tidak memenuhi permintaan R3 untuk bermain bersama, R3 akan merasa sangat kesal.
6. R3 ketika kecil sering mengganggu adiknya.
8.R3 mengatakan bahwa ibunya pernah berkata kepada R3 bahwa adik bukanlah boneka. R3 menyatakan bahwa ibu R3 memberi tahu R3 bahwa adik tidak harus melakukan permintaan R3. Ibu R3 memberi tahu R3 ketika adik R3 tidak memenuhi permintaan R3, maka R3 sebaiknya melakukan diskusi hingga adiknya mau memenuhi permintaan R3. 9.R3 menyatakan bahwa penolakan yang
8. R3 diajarkan untuk melakukan diskusi sebelum melakukan aktifitas bersama adiknya. R3 juga diajarkan bahwa seorang adik tidak harus selalu menuruti permintaan seorang kakak.
7. R3 ketika kecil tidak menyukai penolakan yang dilakukan oleh adiknya.
9. R3 ketika kecil sering memperlakukan 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ngejahatin dia tu lho, kayak suka aku dorong, sampe dia jatoh.
10. Tapi dia tu baik tu lho. Suka deketdeketin aku. Kayak gitu-gitu 11. Jadi kayak ga ada rasa dendam tu ke aku. 12. Nah itu yang bikin aku gatel tu. Udah aku nakalin gitu lho, udah aku dorong waktu itu. Itu perilaku yang paling aku inget tu aku dorong sampe dia tu jatoh tu lho. Mundurmundur terus dia duduk di lantai kayak gitu kan. 13. Itu tu tapi dia tetep deket-deketin aku, itu tu bikin aku gimana sih ni anak, udah aku giniin malah bikin aku deket-deket. Dulu kamu dorong dia kenapa? 14. Karena dia tu ngusilin aku atau apa
15. Pokoknya kehadiran dia tu buat aku risih tu lho. Hih kamu ngapain sih gitu gitu
dilakukan adiknya seringkali memicu R3 untuk memperlakukan adiknya dengan kurang baik. R3 mengatakan bahwa ia seringkali mendorong adiknya hingga adiknya terjatuh. 10.R3 menyatakan bahwa adiknya tetap berperilaku baik dan tetap mendekati R3. 11.R3 menyatakan bahwa ia merasa adiknya tidak memiliki rasa dendam kepada R3. 12.R3 menyatakan bahwa perilaku adiknya yang tetap baik kepada R3 membuat R3 merasa tidak sabar kepada adiknya karena R3 merasa bahwa ia telah melakukan perilaku yang kurang baik kepada adiknya.
adiknya dengan kurang baik.
10. R3 melihat adiknya tetap berperilaku baik kepada R3 meskipun R3 sering berperilaku kurang baik kepada adiknya. 11. R3 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak pendendam. 12+13. R3 tidak dapat memahami adiknya karena adiknya tetap mendekati R3 meskipun R3 seringkali memperlakukan adiknya dengan kurang baik.
13.R3 menyatakan bahwa ia tidak memahami adiknya karena adiknya tetap mendekati R3 meskipun R3 seringkali berperilaku tidak baik kepada adiknya. 14.R3 menyatakan bahwa ia berperilaku kurang baik kepada adiknya karena R3 merasa adiknya mengganggu dirinya. 15.R3 menyatakan bahwa ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran adiknya.
14. R3 akan berperilaku kurang baik kepada adiknya jika ia merasa terganggu dengan adiknya. 15. R3 merasa tidak nyaman dengan kehadiran adiknya. 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tu lho. Kenapa kamu risih sama dia? 16. Karena e dia tu jadi bikin orang tuaku tu kayak dulu tu kan apa-apa jalan sama aku terus, jadi bertiga ibuku, bapakku, sama aku. Suka jalan bareng gitu. Karna ada adik kan jadi ibu sama bapak harus membagi perhatian ke dia kan. 17. Karna dia masih kecil belum bisa jalan, belum bisa apa-apa. Jadi tu segala macem jadi dia e lebih di perhatikan. 18. Nah itu tu bikin aku kesel tu lho.
19. Jadi waktu kebersamaanku sama ibuku yang biasanya weekend tu hampir setiap hari tu lho. Hampir setiap weekend tu jadinya enggak tu lho. Terus waktu remaja perasaanmu kayak gimana? 20. Waktu remaja aku tu malah lebih makin besar makin seneng. 21. Karena sekarang kan usianya 17 tahun,
16.R3 menyatakan bahwa ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran adiknya karena adiknya membuat waktu kebersamaan antara R3 dan orangtuanya menjadi berkurang. R3 juga mengatakan bahwa kehadiran adiknya membuat orangtua R3 harus membagi perhatian kepada adiknya.
16+17. R3 melihat kehadiran dan keterbatasan adiknya mengurangi waktu kebersamaan antara R3 dan kedua orangtuanya serta mengurangi perhatian orangtua R3 yang diberikan untuk R3.
17.R3 menyatakan bahwa keterbatasan adiknya memicu orangtua R3 untuk lebih memperhatikan adiknya. 18.R3 menyatakan bahwa berkurangnya waktu kebersamaan dan perhatian orangtua untuk R3 menyebabkan R3 tidak menyukai adiknya. 19.R3 menyatakan bahwa ketika kecil, akhir pekan R3 selalu dihabiskan bersama ibunya. Akan tetapi setelah adiknya lahir, R3 tidak pernah menghabiskan akhir pekan bersama ibunya lagi.
18. R3 tidak menyukai adiknya karena waktu kebersamaan R3 dan orangtua serta perhatian orangtua untuk R3 berkurang karena harus dibagi dengan adiknya. 19. R3 menjadi jarang menghabiskan waktu bersama ibu setelah kelahiran adik.
20.P menyatakan bahwa ketika remaja ia mulai menyukai adiknya. 21.R3 menyatakan bahwa ketika ia
20. R3 mulai menyukai adiknya ketika ia beranjak remaja. 21. R3 merasa ia dan adik berada di tahapan 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
makin e jarak antara kita tu apalah, rentang usia tu jadi semakin berada di rentang usia yang sama. Jadi waktu aku SMA, jadi dia tu udah sama-sama remaja gitu lho. 22. Jadi tu persoalan ceritanya dia, persoalannya dia tu jadinya aku paham dan dia tu merasa dipahami sama aku. 23. Jadinya tu makin deket tu lho. Cek coknya tu semakin dikit.
24. Nah tapi dasar-dasarnya aku sama dia tu tukang ngambek tu lho, jadinya tetep aja. Jadi e faktor apa namanya, psikologis dari keluarga tu apa tetep berdua tu tukang ngambek. 25. tapi tu enggak perasaan e apa namanya risih dengan kehadirannya dia tu udah enggak. Gitu. Semakin berkurang. Kamu biasanya kalo ngambek sama dia kenapa? 26. Kalo ngambek sama dia kenapa ya? Dia tu kemarin aja deh pas lagi liburan tu
memasuki masa SMA, R3 merasa rentang usia antara dirinya dan adik R3 menjadi berkurang. R3 mengatakan bahwa ketika ia duduk di bangku SMA, adiknya juga memasuki masa remaja. 22.R3 menyatakan bahwa ia memahami permasalahn yang dihadapi adiknya dan R3 merasa bahwa adik R3 merasa dipahami oleh R3. 23.R3 menyatakan bahwa keadaan saling memahami antara R3 dan adiknya menyebabkan relasi antara R3 dan adik semakin dekat. R3 mengatakan bahwa perdebatan yang terjadi antara R3 dan adikya menjadi berkurang. 24.R3 menyatakan bahwa ia dan adiknya pada dasarnya memiliki sifat mudah marah sehingga perdebatan diantara mereka masih tetap terjadi.
perkembangan yang sama ketika R3 memasuki masa remaja.
25.R3 menyatakan bahwa perasaan tidak nyaman dengan kehadiran sosok adik mulai berkurang ketika ia remaja.
25. R3 mulai merasa nyaman dengan kehadiran adiknya ketika ia memasuki masa remaja.
26.R3 menyatakan bahwa saat memasuki masa remaja akhir, ia masih akan merasa
26. R3 ketika remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang kurang dapat
22. R3 merasa adiknya mengerti bahwa R3 memahami persoalan yang sedang adiknya alami. 23. R3 ketika memasuki masa remaja merasa relasinya dengan adik membaik karena R3 dan adik saling memahami satu sama lain.
24. R3 melihat dirinya memiliki kesamaan dengan adik.
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dia sempet ngambek. Oh karna dia tu emm dia tu komunikasinya tu lho yang yang jelek. 27. Jadi tu waktu itu ada tamu ke tempatku. Aku kan biasa yang bukain pintu, yang menyapa gitu lah. Oh ya Ibu silahkan dateng, gini gini gini. Dia tu cuma di depan pintu doang tu lho. Aku bilang, panggil bapak kenapa. Nah ternyata dia tu dah panggil bapak tapi ga bilang. Maksudnya aku tu mengharapkan mbak ini tu emmm apa namanya ada tamu aku udah panggil bapak. Gitu lah gimana.
28. Terus jadinya tu dia ngambek karna dia merasa aku tu offensive tu lho. Udah bilang panggil bapak napa, kayak gitu. 29. Itu sih, jadi tu dia kalo ngambek tu bisa seharian gitu. Ampe besoknya pulang, itu kan malem, besoknya pulang sekolah dia baru baikan sama aku. Nah itu baikannya kenapa? 30. Baikannya dia minta maaf aja gitu. Pas lagi sama-sama di kamar mandi, aku lagi
marah karena R3 merasa bahwa adiknya kurang dapat berkomunikasi dengan baik.
berkomunikasi dengan baik.
27.R3 menyatakan bahwa ia berharap ketika ia melakukan kegiatan bersama adiknya, adiknya mengkomunikasikan apa yang telah ia lakukan sehingga R3 tidak lagi meminta adik R3 untuk melakukan apa yang telah adik R3 lakukan.
27. R3 berharap agar adiknya mengkomunikasikan apa yang telah ia lakukan ketika sedang melakukan aktifitas bersama R3.
28.R3 menyatakan bahwa perilaku R3 yang meminta adik untuk melakukan hal yang telah ia lakukan merupakan tindakan yang menyerang. 29.R3 menyatakan bahwa adiknya merupakan sosok yang akan marah dalam jangka waktu yang cukup lama.
30.R3 menyatakan bahwa adiknya akan meminta maaf ketika ia marah kepada R3.
30. R3 melihat adiknya sebagai sosok yang akan meminta maaf ketika ia marah kepada R3. 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beres-beresin alat untuk persiapan mandi, terus dia juga mau mandi, pulang sekolah gitu kan, mbak maaf ya. 31. Nah itu tu baru kali-kali ini dia mau minta maaf, dia mau menyadari kesalahannya tu baru ini. dia SMA-SMA ini. Terus pas kamu SMP gitu pengalamanmu bareng dia gimana? 32. Pengalaman bareng pas SMP ya? Pas SD dia berarti. Oh keliatan banget kalo itu tu bedanya sama aku tu lho.
33. Jadi kan anak guru nih. Jadi duaduanya tu, maksudnya aku dan adikku tu sudah biasa dibawa ke kelas ketika ibu tu ga bisa nganter pulang dulu. 34. Ini aku alami sendiri dan eee apa namanya, denger dari orang lain juga. Jadi kalo bedanya aku sama adikku, aku kalo masuk ke kelas itu tu aku tu e cuma di meja guru tu lho. Dikasih kertas aku ngoretngoret sendiri. 35. Nah kalo adikku, dia tu ngambil spidol, dia ngoret-ngoretnya tu di papan tulis.
31.R3 menyatakan bahwa adiknya mulai mau meminta maaf dan mulai menyadari kesalahan ketika adiknya beranjak remaja.
31. R3 melihat adiknya mulai mau menyadari kesalahan dan meminta maaf ketika adiknya memasuki masa remaja.
32.R3 menyatakan bahwa ketika ia duduk di bangku SMP, adiknya duduk di bangku SD. Ketika duduk di bangku SMP R3 merasakan bahwa ada perbedaan antara dirinya dan adik. 33.R3 menyatakan bahwa ia dan adiknya seringkali diajak ibu ke tempat kerja ketika ibunya tidak sempat mengantar R3 dan adik pulang. 34.R3 menyatakan bahwa ia dan lingkungan mengalami dan melihat hal yang sama terkait perbedaan antara R3 dan adik. R3 menyatakan bahwa ia merupakan orang yang akan sibuk dengan dirinya sendiri.
32. R3 menyadari perbedaan antara dirinya dan adik ketika ia mulai memasuki masa remaja awal.
35.R3 mengatakan bahwa adiknya akan melakukan sesuatu yang dapat dilihat oleh
35. R3 melihat adiknya sebagai sosok yang memiliki keinginan agar orang lain dapat
34. R3 dan lingkungan memiliki persepsi yang sama dalam melihat perbedaan antara R3 dan adik.
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kayak gitu lho. 36. Nah, terus kalo misalnya e di rumah eyang. Di rumah eyang tu mesti pas lagi Paskah dan Natal kayak gitu, kalo misalnya aku di suruh kayak performed gitu kan, cucu-cucu kan disuruh performed kayak gitu-gitu, aku tu malu tu lho. Dibilang bagus ga mau, diliat orang ga begitu mau. Itu pasti aku nangis. 37. Seusia yang sama ya, sama-sama SD waktu itu. Terus e kalo adikku tu yang e apa namanya, tampil banget tu lho. Nah dia tu seneng yang diiniin dan segala macem. 38. Jadi tu aku menyadari bahwa e aku sama dia dari dari dua contoh tadi tu aku menyadari kalo dia adikku sama aku tu beda banget tu lho. Aku tu yang ga mau diliat, sedangkan dia tu yang mau banget diliat. Kayak gitu. Ya itu sih, itu doang. Jadi selama SD tu menyadari perbedaan itu. Terus perasaanmu sama dia selama SD itu gimana? 39. Yang pas SD itu? Ya nyadar aja kalo aku tu sama dia beda gitu
banyak orang ketika ia sedang menunggu ibu bekerja. 36.R3 menyatakan bahwa ketika R3 dan keluarganya merayakan hari raya bersama di rumah eyang R3, maka akan ada penampilan dari para cucu eyang R3. R3 menyatakan bahwa ketika ia diminta untuk menampilkan sesuatu, R3 akan menangis karena ia malu dan tidak ingin dilihat banyak orang.
melihat apa yang ia lakukan.
37.R3 menyatakan bahwa ketika adiknya juga duduk di bangku SD, R3 merasa bahwa adiknya memiliki keinginan untuk dilihat orang dan dipuji. 38.R3 mengatakan bahwa ia menyadari adanya perbedaan yang sangat mencolok antara dirinya dan adik. R3 mengatakan bahwa perbedaan diantara mereka terletak pada keinginan untuk dilihat oleh lingkungan. R3 tidak ingin dilihat oleh lingkungan, sedangkan adik R3 sangat ingin dilihat oleh lingkungan.
37. R3 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang ingin menampilkan diri.
39.R3 mengatakan bahwa ketika SD ia menyadari jika ia dan adiknya adalah dua orang yang berbeda.
39. R3 ketika SD menyadari perbedaan antara dirinya dan adiknya.
38. R3 menyadari perbedaan yang sangat mencolok diantara ia dan adik ketika ia berada di masa kanak-kanak akhir. R3 melihat adiknya sangat ingin dilihat oleh orang lain, sedangkan R3 tidak.
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40. Dan eemmm ketika aku disama-samain sama dia, misalnya apa ya, ohh aku tu lebih suka di rumah dia lebih suka pergi. 41. Waktu ini sama-sama SD. Misalnya ibu tu bilang, ‘Mbak, Ibu dibeliin bawang,’ misalnya, ‘di warung depan rumah’. Aku tu ga mau tu lho. 42. Aku lebih suka di rumah, dan perjalanan dari rumah ke warung tu menurutku tu mengancam aku tu lho. Kayak ditanyain mau kemana gitu, padahal orang tu ramah tu lho. Tapi menurutku tu mengganggu dan mengancam aku tu lho. 43. Tapi kalo adikku tu dia kayak me.. enjoy dengan hal itu tu lho. ‘Mau kemana?’ ‘Mau ke pasar’, dan segala macem dengan membawa uang. 44. Jadinya tu ibu tu suka bilang, ‘Kamu tu kayak adik tu lho, Mbak. Apa disuruh-suruh tu mau’.
45. Tapi tu sebenernya disuruhnya tu aku mau, bantuin ibu tu aku mau. Tapi ketika di jalan harus ketemu orang lah harus apa, itu tu yang aku ga mau.
40.R3 menyatakan bahwa ia lebih menyukai berada di rumah sedangkan adiknya lebih suka bepergian. 41.R3 menyatakan bahwa ia tidak mau memenuhi permintaan ibunya yang meminta R3 untuk membelikan sesuatu di warung.
40. R3 melihat adiknya sebagai sosok yang ekstrovert.
42.R3 mengatakan bahwa ia lebih menyukai tinggal di rumah. R3 menyatakan bahwa perjalanan dari rumah ke warung merupakan sesuatu yang mengancam. R3 merasa bahwa lingkungan yang bertanya kepada R3 merupakan sesuatu yang mengganggu dan mengancam. 43.R3 mengatakan bahwa adiknya merupakan sosok yang menikmati perjalanan di luar rumah dan terbuka dengan lingkungan. 44.R3 mengatakan bahwa ibunya seringkali membandingkan dirinya dan adiknya terkait dengan perilaku R3 yang menolak permintaan ibunya untuk membelikan sesuatu di warung. 45.R3 menyatakan bahwa sebenarnya R3 mau membantu ibunya, akan tetapi R3 merasa tidak nyaman ketika harus bertemu dengan orang lain shingga hal tersebut
42. R3 tidak menyukai bepergian karena R3 merasa lingkungan baru merupakan suatu ancaman.
41. R3 akan menolak permintaan ibu yang mengharuskan R3 untuk ke luar rumah.
43. R3 melihat adiknya merupakan sosok yang nyaman dengan lingkungan di sekitarnya.
44. R3 melihat ibunya menangkap bahwa R3 tidak mau membantu ibu sehingga ibu akan membandingkan R3 dan adik.
45. R3 yang tidak nyaman dengan keadaan yang dapat membuatnya bertemu dengan banyak orang pada akhirnya membuat ia tidak mau membantu ibunya. 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat R3 akhirnya tidak mau membantu ibunya. Terus perasaanmu pas ibu bilang mbok kayak adik, mbak itu kayak gimana? 46. Kesel.
47. Karna aku merasa aku sama adik tu bagusan aku tu lho.
48. Tu kan mulai jahat.
49. Bagusan, bagusan aku tu lho. 50. Maskudnya aku merasa kayak e dulu tu kan emm prestasi kan, masih SD, SMP kan yang dinilai bagus tu kan prestasinya. 51. Nah sedangkan aku tu hampir e 5 besar terus tu lho ranking-nya.
52. Adikku tu e 10 besar, kalo ga ya 10 besar, gitu gitu.
46.R3 mengatakan bahwa ia merasa tidak suka ketika ibunya membandingkan dirinya dan adik. 47.R3 mengatakan bahwa ia merasa kesal kepada perbandingan yang dilakukan ibunya karena R3 merasa bahwa ia lebih baik dibandingkan adiknya. 48.R3 mengatakan bahwa ia menyadarai perasaannya terkait dengan bahwa ia lebih baik dari adiknya merupakan perilaku yang tidak baik. 49.R3 mengatakan bahwa ia lebih baik dari pada adiknya. 50.R3 mengatakan bahwa ketika SD dan SMP, R3 merasa bahwa seseorang dikatakan baik dilihat dari prestasinya. 51.R3 mengatakan bahwa ia memiliki presatasi yang cukup baik dibidang akademik, yaitu dengan mendapatkan urutan ke-5. 52.R3 mengatakan bahwa adiknya hanya masuk 10 besar dibidang akademik.
46. R3 tidak suka dengan perbandingan yang diberikan oleh ibu. 47. R3 merasa bahwa dirinya lebih baik dibandingkan adiknya.
48. R3 menyadari perasaannya yang merasa lebih baik dibandingkan adiknya merupakan perilaku yang tidak baik. 49. R3 merasa dirinya lebih baik dibandingkan adiknya. 50. R3 memiliki indikator seseorang dapat dikatakan baik jika ia memiliki prestasi yang baik. 51+52. R3 merasa dirinya lebih unggul dibidang akademik dibandingkan adiknya.
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53. Nah aku tu merasa aku tu lebih bagus karena indikator bagus buat aku tu ya itu.
54. Jadi tu kesel, apa namanya masih dipendem-pendem gitu. Masih kecil masa ngelawan orangtua gitu.
55. Jadi kayak yang ah e ibu tu cuma ngeliatnya disisi itu terus. Ga liat apa aku tu lebih bagus dari adik, kayak gitu.
Terus waktu SMA perasaanmu ke dia gimana? 56. SMA? Nah ini, SMA itu mulai kan puber-puber gitu. Udah mulai citra tubuh dan segala macem kan. 57. Aku SMA berarti dia SMP, aku kuliah ini. jadi SMA sama kuliah aku gabung aja ya, karna dinamikanya tu sama.
53.R3 mengatakan bahwa ia merasa lebih baik dibandingkan adiknya karena indikator baik menurut R3 adalah prestasi akademik yang baik. 54.R3 mengatakan bahwa ia menjadi tidak suka dengan perbandingan yang dilakukan ibunya karena R3 secara akademik lebih unggul dibandingkan adiknya. R3 mengungkapkan bahwa perasaan tidak sukanya hanya ia pendang karena ia merasa bahwa pada saat itu ia masih kecil dan tidak bisa melawan orangtuanya. 55.R3 mengatakan bahwa ia merasa ibunya hanya melihat dari sisi adiknya yang lebih unggul dibidang social dibandingkan R3. R3 merasa bahwa ibunya tidak melihat R3 yang lebih unggul dibandingkan adiknya dibidang akademik.
53. R3 merasa lebih baik dibandingkan adiknya karena prestasi akademik R3 lebih baik dibandingkan adiknya.
56.R3 mengatakan bahwa ketika ia memasuki masa SMA, ia baru memasuki masa puber yang mulai memperhatikan citra tubuh. 57.R3 mengatakan bahwa ketika R3 duduk di bangku SMA, adiknya duduk di bangku SMP. R3 mengatakan bahwa dinamika yang
56. R3 ketika memasuki masa remaja mulai berfokus pada citra tubuh.
54. R3 hanya memendam perasaan tidak sukanya karena ia merasa dirinya masih kecil dan memiliki power untuk melawan orangtua.
55. R3 merasa ibu hanya melihat satu sisi ketika membandingkan antara R3 dan adik.
57. R3 dan adiknya mengalami dinamika yang sama ketika ia memasuki masa remaja hingga remaja akhir. 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58. Masih apa ngomongin citra tubuh.
59. Nah itu kan, gitu gitu kan orang tu seriiing banget ngatain dia itu cantik, dan segala macem. 60. Udah mulai dibanding-bandingin. Tapi aku paham, orang yang nomong kayak gitu tu bercanda tu lho.
61. Tapi tu lagi-lagi tu itu tu offensive ke aku tu lho. 62. Dan aku tu salah satu orang juga yang e menganggap indikator kesuksesan sebagai cewek tu juga fisik tu lho. 63. Terus temenku ya banyak temenku dulu dari SMA, jadi waktu aku SMA, adik tu udah mulai kelas, SMP-SMPan gitu. Jadi komplek SMP dan SMA tu deket. Dan kebetulan dari SD tu SD, SMP, SMA tu aku
terjadi antara dirinya dan adik dimasa SMA dan kuliah sama. 58.R3 mengatakan bahwa ketika ia remaja hingga memasuki masa remaja akhir, dinamika antara R3 dan adiknya masih seputar citra tubuh. 59.R3 mengatakan bahwa lingkungan seringkali memuji adik R3 terkait dengan kecantikan yang dimiliki oleh adik R3. 60.R3 mengatakan bahwa ia mulai dibanding-bandingkan berdasarkan kecantikan oleh lingkungan. R3 mengatakan bahwa ia memahami lingkungan hanya bercanda terkait dengan perbandingan yang mereka lakukan. 61.R3 mengatakan bahwa perbandingan yang dilakukan oleh lingkungan dipersepsikan sebagai sesuatu yang menyerang R3. 62.R3 mengatakan bahwa ia merupakan salah satu orang yang menganggap indikator seseorang dikatakan sukses adalah dari segi fisik. 63.R3 mengatakan bahwa ia dan adiknya berada di lingkungan sekolah yang sama sejak duduk di bangku SD sehingga lingkungan dapat melihat perbedaan yang terjadi pada adik R3. R3 mengatakan bahwa
58. R3 sejak remaja hingga remaja akhir, dinamika antara R3 dan adiknya berfokus pada citra tubuh. 59. R3 melihat lingkungan memiliki persepsi bahwa adiknya cantik. 60. R3 merasa lingkungan membandingbandingkan dirinya dengan adik meskipun dalam konteks bercanda.
61. R3 merasa terancam dengan perbandingan yang dilakukan oleh lingkungan. 62. R3 memiliki indikator bahwa seorang perempuan dikatakan baik adalah memiliki fisik yang baik. 63. R3 dan adiknya sejak kecil berada di lingkungan sekolah yang sama sehingga lingkungan dapat melihat perubahan yang terjadi pada R3 dan adiknya. 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama adikku tu sama. Jadinya tu orang tu pasti akan melihat, ih adik tu beda, e apa namanya adikmu tu beda banget dulu tu gemuk, tapi sekarang tu udah cantik banget. Segala macem. 64. Terus denger-denger cerita, dari dianya sendiri, dari ibu, ibu kan ngajar di SMA, jadi tahu kalo adik tu banyak yang naksir dan segala macem. 65. Eehhh disitu tu udah mulai gejolaknya tu kayak apasih udah mulai iri-irian tu lho. 66. Mulai kayak aku dulu waktu SMP ga segitunya, aku dulu SMA ga segitunya.
67. Gitu terus aku mikirlah dia tu ganjen po ya. Kayak gitu ama cowok-cowok.
68. Terus ini masih e pandanganku belum belum aku liat realitanya dia tu seperti apa. Itu aku tu masih dipenuhi dengan pikiranku.
69. Padahal dia tu biasa aja. terus e dia banyak banget yang suka, banyak banget
seringkali lingkungan menyampaikan pujian untuk adik R3 melalui R3.
64.R3 mengatakan bahwa adik R3 dan ibu R3 seringkali bercerita kepada R3 bahwa banyak yang tertarik dengan R3.
64. R3 melihat bahwa lingkungan melihat adiknya sebagai sosok yang menarik.
65.R3 mengatakan bahwa ia mulai merasa iri karena lingkungan melihat adiknya sebagai sosok yang menarik. 66.R3 megatakan bahwa ketika R3 duduk di bangku SMP dan SMA, ia tidak mendapat pujian sebanyak adik R3 mendapat pujian dari lingkungan. 67.R3 mengatakan bahwa ia sempat berpikiran jika adiknya suka menggoda lakilaki sehingga ia lingkungan banyak yang tertarik dengan adik R3. 68.R3 mengatakan bahwa ia berpikir jika adiknya suka menggoda laki-laki hanya berdasar pada pikirannya saja. R3 mengatakan bahwa ia belum melihat dari sudut pandang lain. 69.R3 mengatakan bahwa lingkungan banyak yang menyukai adiknya dan lingkungan
65. R3 merasa iri kepada adiknya karena lingkungan melihat adiknya sebagai sosok yang menarik. 66. R3 merasa dirinya tidak mendapatkan apa yang adik R3 dapatkan ketika R3 berada di tahapan yang sama dengan adik R3. 67. R3 sempat berpikir bahwa adiknya merupakan sosok yang suka menggoda lakilaki sehingga ia banyak disukai. 68. R3 memandang adiknya suka menggoda laki-laki hanya dari sudut pandangnya saja, belum melihat dari sudut pandang orang lain.
69. R3 melihat lingkungan memandang adiknya sebagai sosok yang menarik. 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang ngomongin e mau cewek mau cowok, mau e ibu, temen-temennya ibu apalagi mereka tu juga ngeliat kalo adik tu cantik dan segala macem. Itu sih. 70. Terus ya aku merasa kayak ya aku ga pernah dibilang kayak gitu tu lho. 71. Kayak gitu masih masih seperti itu sampai aku kuliah. 72. Kan banyak udah mulai temen-temen kuliah tu lho. Udah udah apa yang namanya, kepo-kepo juga, kayak oh kamu punya adik to. Kayak gitu. 73. Cantik ya, kayak gitu. Banyak yang nitip salam. 74. Kayak gitu kayak ih kayaknya aku tu temenmu deh, kok kayak gitu banget sama adikku. Gitu. Terus pengalamanmu bareng dia sekarang ini? 75. Pas lagi-lagi sekarang ini, nah ini tu aku sudah mulai, apa ya. Mulai e ini tu e ini
melihat bahwa adiknya merupakan sosok yang cantik.
70.R3 mengatakan bahwa ia merasa ia tidak pernah mendapatkan pujian seperti yang didapatkan adiknya. 71.R3 mengatakan bahwa dinamika tersebut berlangsung hingga ia duduk di bangku kuliah. 72.R3 mengatakan bahwa ketika ia duduk di bangku kuliah, teman-teman R3 banyak yang mulai penasaran dengan kehidupan R3 dan mulai mengetahui bahwa R3 memiliki seorang adik. 73.R3 mengatakan bahwa teman-teman R3 ketika kuliah banyak yang tertarik dan memuji kecantikan adik R3. 74.R3 mengatakan bahwa ia merasa temantemannya lebih tertarik kepada adik R3 dibandingkan R3 sehingga R3 merasa tidak nyaman.
70.R3 tidak mendapatkan apa yang adiknya dapatkan dari lingkungan.
75.R3 mengatakan bahwa ia ketika ia duduk di bangku SMA hingga ia duduk di bangku
75. R3 merasa sangat tidak nyaman dengan persepsi lingkungan bahwa adiknya menarik
73. R3 melihat lingkungan masih tertarik kepada adik R3 meskipun R3 sudah tidak berada di lingkungan yang baru. 74. R3 tidak nyaman dengan keadaan bahwa lingkungan disekitar R3 lebih tertarik kepada adik R3 dibandingkan R3.
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aja, aku bikin timeline. Jadi tu dari aku SMA sampe kuliah baru kemarin ini paling Agustus-an ya, itu tu aku masih panaspanasnya tu lho dengan banyak orang menangkap ya dia secara fisik tu bagus banget. 76. Nah itu aku sampe Agustus kemarin kok. Nah ini aku pulang, pulang kemarin ini, liburan Natal itu. Baru pertama kali dia tu curhat, adikku tu sama dia tu saling curhat. 77. Ternyata tu aku dapet conclusion-nya tu bagus tu lho.
kuliah, ia merasa sangat tidak nyaman dan tidak suka dengan situasi bahwa banyak orang yang memuji kecantikan adiknya.
sejak ia remaja hingga remaja akhir.
76.R3 mengatakan bahwa ia mulai terbuka kepada adiknya dan adiknya mulai terbuka kepada R3 setelah liburan hari raya Natal.
76. R3 dan adiknya mulai saling terbuka ketika R3 mulai memasuki masa remaja akhir.
77.R3 mengatakan bahwa ketika liburan hari raya Natal, R3 mendapatkan kesimpulan yang bagus. 78. Maksudnya tu kayak adikku tu curhatin 78.R3 mengatakan bahwa adik R3 mulai ke aku masalah cowok-cowok dan segala mau bercerita kepada R3 terkait dengan macem. hubungannya dan laki-laki. 79. Terus ya aku bilang, iya adik tu cantik 79.R3 mengatakan bahwa ia menanggapi dan segala macem. cerita adiknya dengan mengungkapkan bahwa adiknya adalah sosok yang cantik. 80. Dan dia tu kan tadi bilang dari sudut 80.R3 mengatakan bahwa sebelumnya dari pandangku, aku dapet dari sudut sudut pandang R3, adik R3 adalah sosok pandangnya dia. yang suka menggoda laki-laki, sedangkan setelah keterbukaan adiknya, R3 dapat melihat sudut pandang adiknya. 81. Dia tidak merasa seperti itu tu lho. Dia 81.R3 mengatakan bahwa adiknya tidak tu kayak apa sih dia ga berusaha kayak merasa bahwa ia adalah sosok yang cantik.
78. R3 melihat adiknya mulai mau terbuka terkait dengan persoalan pribadinya.
80. R3 dapat melihat sudut pandang adik setelah adiknya terbuka kepada R3.
81. R3 baru mengetahui bahwa adiknya tidak berusaha untuk membanggakan diri. 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membanggakan diri, dan dia tu ga apa-apa. 82. Terus kayak ketika aku lagi down, atau ngomong dengan bercanda dengan nada yang bercanda kayak, adik sih cantik, sekali nge-post tu langsung 200 yang nge-like.. Nah dia tu bilang ah enggak, mbak tu jangan kayak gitu. 83. Kalo ada orang lain yang ngomongin kami lagi jalan berdua gitu, cantikan adiknya, enggak kok, kakakku juga. Dia bilang gitu. 84. Terus dia yang suka, apasih namanya, bukan kan bayanganku pertama kan dia tu yang ngebangga-banggain diri yang mau mau ga peduli sama kakaknya kayak gitu. Enggak, dia tu ga kayak gitu. 85. Adik tu yang bilang, enggak kok kakakku juga cantik. 86. Nah itu tu yang membuat aku tu semakin apa namanya, dinaikkan itu lho. Dibikin dibikin seneng kayak gitu. 87. Udah itu dia ya cerita dan segala macem. terus apa lebih membuka dinamika aku bersama dia selama liburan di rumah itu
R3 mengatakan bahwa adiknya tidak berusaha untuk membanggakan dirinya. 82.R3 mengatakan bahwa adiknya merasa tidak nyaman ketika R3 melontarkan candaan yang terkait dengan fisik adik R3.
83.R3 mengatakan bahwa ketika lingkungan mulai membandingkan R3 dan adiknya, adik R3 akan memuji R3 di hadapan orang yang membandingkan R3 dan adik R3. 84.R3 mengatakan bahwa pada awalnya R3 beranggapan bahwa adiknya merupakan sosok yang suka membanggakan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan R3, akan tetapi R3 menyadari bahwa ternyata adiknya tidak seperti itu. 85.R3 mengatakan bahwa adiknya juga memuji R3 jika R3 dipuji oleh lingkungan. 86.R3 mengatakan bahwa perilaku adiknya yang juga memuji R3 di depan umum mebuat R3 merasa senang dan merasa lebih dihargai. 87.R3 mengatakan bahwa ketika R3 berada dimasa remaja akhir, adiknya mulai mau membuka diri sehingga membuka dinamika
82. R3 melihat adiknya tidak nyaman dengan pujian yang dilontarkan oleh R3.
83. R3 melihat adiknya akan membela R3 ketika lingkungan mulai membandingkan R3 dan adik R3. 84. R3 semula beranggapan bahwa adiknya adalah sosok yang sering membanggakan diri dan tidak peduli terhadap R3.
85. R3 mendapat pujian dari adiknya ketika adiknya dipuji oleh lingkungan. 86. R3 merasa senang dan merasa dihargai ketika adik R3 memuji R3.
87. R3 melihat adiknya mulai mau membuka diri ketika R3 memasuki masa remaja akhir. 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tu 88. Aku akhirnya pada titik ini udah udah ngerasa kayak ya aku tu bagusnya di aspekaspek ini, dia bagusnya disini. 89. Ga perlu kok aku tu punya indikator kesuksesan untuk menjadi wanita itu tu yang harus sama kayak dia gitu lho. 90. Aku ga punya apa yang dia punya, misalnya fisik. Tapi dia juga ga punya apa yang aku punya e jadi kami berdua tu samasama bagus, tapi di bidang yang berbeda gitu sih. 91. Jadi sampe akhirnya tu di, baru ini baru liburan natal kemarin aku menyadari hal itu 92. dan ketika sekarang masih diledekin kayak gitu, kayak adiknya lebih cantik nih itu tu kayak lebih bisa menanggapi dengan e hal yang aku pikirin tu. Sama-sama baik kok, Cuma beda beda aja indikator baiknya kayak gitu. Terus dulu nih waktu kamu masih panaspanasnya sama dia, perlakuanmu ke adikmu kayak gimana? 93. engga, biasa aja sih, ga, aku diemin.
antara R3 dan adik R3. 88.R3 mengatakan bahwa saat ini ia berada pada titik ketika ia dapat merasakan bahwa dirinya dan adik R3 unggul di aspek tertentu. 89.R3 mengatakan bahwa ia tidak memerlukan indikator kesuksesan yang sama dengan adiknya sebagai seorang wanita. 90.R3 mengatakan bahwa ia memiliki apa yang adiknya tidak miliki, dan adiknya tidak memiliki apa yang R3 miliki. R3 mengatakan bahwa mereka memiliki keunggulan dibidang mereka masing-masing. 91.R3 mengatakan bahwa ia menyadari hal tersebut ketika ia mulai memasuki masa remaja akhir. 92.R3 mengatakan bahwa ketika lingkungan masih membandingkan dirinya dengan adik R3, R3 akan mengatasi perbandingan tersebut dengan mengingat bahwa ia dan adiknya sama-sama baik dibidang mereka masing-masing.
93.R3 mengatakan bahwa ketika ia sedang berada di titik puncak ia merasa tidak senang
88. R3 menyadari bahwa ia dan adiknya unggul dibidangnya masing-masing. 89. R3 menyadari bahwa ia tidak perlu menjadi seperti adiknya untuk menjadi wanita yang sukses. 90+91. R3 mulai menyadari bahwa mereka memiliki keunggulan masing-masing ketika ia memasuki masa remaja akhir.
92. R3 akan mengatasi perbandingan yang dilakukan lingkungan dengan melakukan rasionalisasi bahwa ia dan adiknya unggul dibidang mereka masing-masing.
93+94. R3 tidak melakukan tindakan desruktif saat ia merasa iri kepada adiknya. 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94. Itu doang sih cuma ga aku ungkapkan secara verbal maupun perilaku yang aku mengancam atau ngejahatin dia tu.
95. Aku Cuma dari dalam diri ajasih aku kayak gitu. Iri. Terus dulu waktu kecil, sosok adik bagimu tu apa sih? 96. adik tu mainan. 97. Abis kan dia lucu tu lho, Dar. Kayak boneka sumpah. Dia tu putih, pendek, gendut gitu jadi menurutku dia tu mainan tu lho. 98. Jadi aku tu ga punya perasaan kayak aku tu harus ngayomi dia, aku harus.
dengan perbandingan lingkungan antara ia dan adiknya, R3 tidak melakukan sesuatu yang desruktif. 94.R3 mengatakan bahwa ia tidak mengungkapkan rasa irinya secara verbal maupun perilaku. R3 mengatakan bahwa ia tidak melakukan perilaku yang jahat sebagai efek ia iri kepada adiknya. 95.R3 mengatakan bahwa rasa irinya hanya ia simpan dalam dirinya sendiri.
96.R3 mengatakan bahwa ketika kecil ia melihat adiknya sebagai mainan. 97.R3 mengatakan bahwa ketika kecil adiknya merupakan sosok yang lucu dan seperti mainan.
98.R3 mengatakan bahwa ketika kecil R3 tidak memiliki perasaan ingin mengayomi adiknya. 99. kan ibu tu selalu bilang, kalo dibudaya 99.R3 mengatakan bahwa ia selalu Jawa tu kakak ngalah, kakak yang ngayomin diingatkan ibunya terkait dengan kebudayaan adiknya, kalo nyebrang dipegangin Jawa bahwa kakak adalah sosok yang tangannya. sebaiknya mengalah dan melindungi adiknya.
96+97. R3 ketika kecil melihat adiknya sebagai sesuatu yang lucu dan dapat dimainkan.
98. R3 ketika kecil tidak memiliki rasa ingin melindungi adiknya. 99. R3 diajarkan oleh ibunya berdasarkan adat Jawa untuk mengalah dan melindungi adik.
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100. Itu tu menurutku sebagai rule, yaudah rule yang harus diituin. 101. Tapi ga yang pake hati tu lho kayak aku menyadari aku kakak, dia adik, aku harus mengayomi dia tu enggak. 102. Dia tu kayak mainan tu lho. 103. Sampe dia usia SD aja, karna dia bentukannya kayak gitu tu sampe SD aja. dia udah mulai puber udah tinggi. Mainan. Hahaha Terus makna adik bagimu waktu kecil apa? 104. waktu kecil ya itu. Adik tu kayak mainan 105. jadi kayak sesosok anggota baru di keluarga yang aku tu ga merasa harus mengayomi dia tu lho. 106. Jadi Cuma ya kayak mainan, kayak ya aku tau dia anggota keluarga ku.
107. Kalo bedanya kalo mungkin bingung, bedanya kalo aku tu paham ibu, ibu tu yang
100.R3 mengatakan bahwa hal yang diucapkan oleh ibunya hanya sebagai peraturan yang tidak harus ia taati. 101.R3 mengatakan bahwa ia tidak menyadari perannya sebagai kakak yang harus melindungi adik. 102.R3 mengatakan bahwa adiknya seperti mainan. 103.R3 mengatakan bahwa ia menganggap adiknya sebagai mainan sampai adiknya usia SD karena ketika ia sudah melewati usia SD, adik R3 sudah memasuki masa puber dan fisiknya berubah menjadi tinggi.
104.R3 mengatakan bahwa ketika kecil ia memaknai adiknya sebagai sebuah mainan. 105.R3 mengatakan bahwa ketika kecil, ia melihat adiknya hanya sebagai anggota baru di keluarganya yang tidak perlu ia lindungi. 106.R3 mengatakan bahwa ketika kecil ia menganggap adiknya hanya sebagai mainan dan ia menyadari bahwa adiknya merupakan anggota baru di keluarganya. 107.R3 mengatakan bahwa ketika kecil ia telah memahami peran seorang ibu dan
101. R3 tidak menyadari salah satu perannya sebagai kakak, yaitu untuk melindungi adik. 102. R3 melihat adiknya sebagai sesuatu yang dapat ia mainkan. 103. R3 menganggap adiknya sebagai mainan sampai adiknya berada dimasa kanak-kanak akhir.
104. R3 ketika kecil memaknai adiknya sebagai sebuah mainan. 105+106. R3 ketika kecil melihat adiknya sebagai anggota baru di keluarga yang tidak perlu ia lindungi.
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ngelahirin aku, aku yang harus nyayangin dia, aku yang harus hormat sama dia. Bapak juga kayak gitu. 108. Tapi kalo adik tu ya menurutku dia Cuma anggota keluarga aja, ga ga ga punya arti apa-apa tu lho. itu sampe kapan? 109. sampe SD aja.
kalo SMP kayak gimana? 110. SMP udah mulai tu, dia kan udah mulai puber jadi udah mulai yang aku bilang itu. Cerita-ceritanya kami tu saling paham tu lho apa yang dilalui. Aku udah pernah melalui apa yang dia curhatin itu.
111. Semakin kayak menyadari kalo oh dia itu manusia juga ya. 112. Dia bisa yang seharusnya aku anggap keberadaannya, yang e apa namanya, jadi aku punya banyak e apa ya namanya
bapaknya sehingga ia harus menghormati kedua orangtuanya. 108.R3 mengatakan bahwa adik adalah seorang anggota keluarga yang tidak memiliki arti apa-apa bagi R3.
108. R3 melihat adiknya hanya sebagai anggota keluarga dan tidak memiliki arti apaapa bagi R3.
109.R3 mengatakan bahwa ia melihat 109. R3 menganggap adiknya sebagai seorang adiknya sebagai seorang anggota keluarga anggota baru sampai adiknya duduk di bangku baru hanya sampai adiknya berada di usia SD SD. saja. 110.R3 mengatakan bahwa ketika adiknya memasuki masa SMP, adiknya telah memasuki masa puber sehingga R3 dan adiknya saling memahami satu sama lain terkait hal-hal yang sedang mereka lalui. R3 mengatakan ia dapat memahami adiknya karena apa yang diceritakan oleh adik R3 pernah dilalui oleh R3. 111.R3 mengatakan bahwa ketika adik R3 memasuki masa remaja, R3 semakin menyadari bahwa adiknya adalah manusia. 112.R3 mengatakan bahwa seharusnya ia dapat menganggap keberadaan adiknya. R3 mulai menyadari bahwa ia memiliki banyak
110. R3 dan adiknya mulai membangun relasi yang baik karena R3 memahami apa yang adiknya lalui dan adik R3 mulai memahami keadaan R3.
112. R3 mulai menyadari kehadiran adiknya dan mulai menyadari tanggung jawabnya sebagai kakak ketika adik R3 mulai memasuki 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanggung jawab untuk bikin dia tu jadi lebih baik lagi misalnya. 113. Kayak dengan dia cerita jadi aku punya perasaan untuk ah pengen nolongin tu lho. 114. Jadi kayak dia bingung galau-galau ama cowok gitu, caranya tu kayak gini, dulu aku pernah mengalami ini, dulu aku pernah melakukan ini tapi dulu kayaknya hal itu tu salah. Jadi lebih baik kamu melakukan ini, jadi aku tu pengen involve, ada gunanya dihidup dia tu mulai SMP itu. terus mulai SMP itu sosok adik bagimu tu kayak gimana? 115. sosok adik tu udah jadi temen tu lho.
116. Udah bisa main bareng tu udah boleh kan. Karna aku SMA jadi udah dibolehin ibu percayain kalo main kan di Bogor tu mainnya tu di mall kan, kalo main tu ke mall jadi aku udah dipercaya ibuku untuk bawa adikku pergi tu lho. 117. Jadi e udah boleh pergi berdua. Itu sudah jadi temen.
tanggung jawab seperti untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. 113.R3 mengatakan bahwa ketika adiknya bercerita, ia mulai memiliki keinginan untuk menolong adiknya. 114.R3 mengatakan bahwa ketika adiknya merasa bingung dengan relasi romantisnya, R3 akan memberikan saran kepada adiknya agar adiknya. R3 mengatakan bahwa ia mulai memiliki keinginan untuk terlibat dan berguna bagi hidup adik R3 sejak R3 memasuki masa remaja.
masa remaja awal.
115.R3 mengatakan bahwa ketika ia memasuki usia SMP, R3 menganggap adiknya sebagai teman. 116.R3 mengatakan bahwa ketika ia memasuki usia SMA, ia telah dipercaya ibunya untuk mengajak adiknya jalan-jalan bersama.
115. R3 ketika memasuki masa remaja awal melihat adiknya sebagai seorang teman.
117.R3 mengatakan bahwa ia telah diperbolehkan untuk pergi berdua dengan adiknya sehingga R3 merasa dirinya dan adik telah menjadi teman.
117. R3 menganggap adiknya sebagai teman setelah ia diperbolehkan untuk pergi berdua dengan adiknya.
113. R3 mulai memiliki keinginan untuk menolong adiknya. 114. R3 sejak remaja mulai memiliki keinginan untuk terlibat dan berguna bagi hidup adiknya.,
116. R3 ketika remaja melihat ibunya telah mempercayakan adiknya kepada R3.
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118. Karna suka belanja bareng, suka emm apa namanya curhat, curhatnya tapi ga sebanyak sekarang-sekarang ini. 119. dia udah cerita udah mulai e aku juga mau Tanya-tanyain dia, eh gimana sekolah, gimana cowok-cowok, kayak gitu. 120. Dia udah mulai cerita walaupun malumalu dan masih banyak yang ditutupin kayak gitu. Tapi udah mulai jadi temen. sekarang? 121. sekarang malah jadi temen banget.
118.R3 mengatakan bahwa ia dan adiknya mulai berbelanja bersama dan mulai terbuka meskipun adiknya belum seterbuka saat R3 berada dimasa remaja akhir. 119.R3 mengatakan bahwa adiknya mulai mau bercerita dan R3 mulai bertanya kepada adiknya terkait dengan kehidupan adik R3. 120.R3 mengatakan bahwa adiknya masih mau bercerita kepada R3 meskipun masih ada hal yang ditutupi. R3 mengatakan bahwa adik R3 mulai menjadi teman bagi R3.
121.R3 mengatakan saat ini ia dan adiknya mulai menjadi teman yang dekat. 122. Sampe apasih namanya menurutku 122.R3 mengatakan bahwa ia menganggap kenapa aku sampe bisa bilang dia temen adiknya sebagai teman dekat karena R3 telah banget karna dia sudah kuperbolehkan untuk mengijinkan adiknya untuk memasuki masuk ke kehidupanku tu lho. kehidupan R3. 123. Sekarang tu bener-bener aku 123.R3 mengatakan bahwa saat ini R3 mulai menyadari aku tu punya adik, aku e punya menyadari bahwa ia memiliki seorang adik tanggung jawab untuk membuat dia tu dan memiliki tanggung jawab untuk menjadi lebih baik dari pada yang sekarang, membuat adiknya lebih baik dari eh daripada yang dulu. sebelumnya. 124. Aku ngerasa kayak emmm mungkin 124.R3 mengatakan bahwa saat ini adiknya dia ada di tahap yang dia tu masih bingung. sedang berada di tahapan perkembangan dimana ia sedang mengalami kebingungan.
118. R3 menganggap adiknya sebagai teman karena adiknya mulai terbuka kepada R3.
119. R3 dan adiknya mulai terbuka satu sama lain. 120. R3 mulai menganggap adiknya sebagai teman.
121. R3 mulai berteman dekat dengan adiknya saat ia memasuki masa remaja akhir. 122. R3 mulai mengijinkan adiknya untuk memasuki kehidupannya.
123. R3 saat ini menyadari bahwa ia memiliki seorang adik dan ia bertanggung jawab atas adiknya tersebut.
124. R3 melihat adiknya sedang berada di tahap perkembangan kebingungan identitas.
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125. Nah aku tu pengen membantu dia supaya tidak bingungnya tu lho. 126. Jadi aku menganggap dia tu sebagai adik. 127. dalam arti dia boleh memasuki kehidupanku dengan dia boleh kok Tanya apapun e apa namanya selama itu tu aku bisa bantu dia.
128. Kayak dia bingung sama, lagi-lagi cowok, lagi-lagi tentang mungkin dia masih bingung kalo apa, pertama kali dia nanya tu soal menstruasi tu lho, kayak gitu-gitu dia boleh Tanya ke aku, aku bisa cerita apa aja ke dia yang bisa bantu dia. Gitu sih. terus makna adikmu sekarang? 129. sekarang? Ya adik tu adik yang e sesosok aku yang baru tu lho. 130. Aku merasa kayak kayak misalnya game, kita kalo misalnya e nyawanya habis, tapi kita udah ada di check point, itu tu kita bisa kalo mati tu ga nyampe ngulang dari
125.R3 mengatakan bahwa ia ingin membantu adik R3 agar dapat melewati masa kebingungannya. 126.R3 mengatakan bahwa ia telah menganggap adiknya sebagai adik. 127.R3 mengatakan bahwa ia telah mengijinkan adiknya untuk memasuki kehidupan R3. R3 mengatakan bahwa ia telah mengijinkan adiknya untuk menanyakan apapun yang ingin adik R3 tanyakan dan R3 akan membantu adiknya selama R3 dapat membantunya. 128.R3 mengatakan bahwa ketika adiknya mengalami kebingungan terkait dengan relasi romantic dan pengalaman adik R3 dalam menghadapi menstruasi, R3 akan menanggapinya dengan menceritakan pengalamannya kepada adiknya yang dapat membantu adiknya.
125. R3 memiliki keinginan untuk membantu adiknya dalam melewati masa kebingungan identitas. 126. R3 melihat adiknya sebagai adik.
129.R3 mengatakan bahwa ia saat memasuki masa remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok R3 yang baru. 130.R3 mengatakan bahwa ia dan adiknya dianalogikan sebagai sebuah permainan. R3 mengatakan bahwa ia melihat adiknya sebagai titik aman dimana ketika R3 gagal, ia
129. R3 melihat adiknya sebagai R3 yang baru.
127. R3 telah menganggap adiknya sebagai adik ketika ia telah mengijinkan adiknya memasuki kehidupan R3.
128. R3 membantu adiknya untuk melewati masa kebingungannya dengan menceritakan pengalaman yang telah ia lalui.
130. R3 melihat adiknya seperti titik aman bagi R3.
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
awal tu lho, tapi cuma sampe di check point, di check point-nya dia. Nah menurutku adikku tu check point ku tu lho. 131. Aku jadinya aku kayak ngerasa adik tu diriku yang sekarang posisinya karna dia di SMA, sekarang dia di SMA, aku ga mau misalnya aku melalui ada yang failed gitu, aku ga mau dia melalui failed yang sama. Kalopun failed, dia punya failed-nya sendiri tu lho. 132. Jadi ketika ngalamin failednya itu tu dia e ketika dia akan mengalami akan ya mengalami failed itu dia bisa Tanya ke aku untuk ga ngalamin apa yang aku alamin, jadi dia tu aman disitu tu lho. 133. Itu tu dia ibaratnya masuk ke emmm apa namanya, hutan gitu hutan yang baru, aku yang ngebabatin rumput-rumputnya. Kayak gitu. 134. Jadi dia supaya jalannya tu lebih lancar, supaya itu tadi, aku tu check pointnya dia supaya kayak e dia tu lebih lancar tu lho kehidupannya. Kayak gitu.
tidak harus mengulangnya dari awal akan tetapi hanya kembali ke titik aman. 131.R3 mengatakan bahwa ia merasa adiknya seperti dirinya ketika duduk di bangku SMA. R3 mengatakan ia memiliki keinginan agar adiknya tidak mengalami kegagalan yang sama dengan R3. R3 mengataka bahwa jika adiknya memang harus gagal, ia memiliki kegagalannya sendiri. 132.R3 mengatakan bahwa jika adik R3 akan mengalami kegagalan, maka adik R3 dapat bertanya kepada R3 terkait dengan pengalaman yang pernah dilalui oleh R3 sehingga adik R3 tidak mengalami kegagalan yang sama dengan R3. 133.R3 menganalogikan adiknya hendak memasuki hutan yang baru dan R3 yang menyiapkan jalan bagi adiknya.
131. R3 memiliki harapan agar adiknya tidak mengalami kegagalan yang sama denganR3.
132. R3 telah membuka diri kepada adiknya sehingga adik R3 dapat bertanya kepada R3 agar ia tidak mengalami kegagalan yang sama dengan R3.
133+134. R3 memposisikan diri sebagai titik aman dan pembuka jalan bagi adiknya agar adiknya dapat menjalani kehidupan dengan lebih mudah.
134.R3 mengatakan bahwa ia memiliki harapan agar jalan yang dilalui adiknya lebih lancar dan adiknya lebih lancar dalam menjalani kehidupannya.
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T
INFORMED CONSENT
Shya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bernama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertam
a
yang sedang berada
diusia remaja akhir atau berada direntang usia 15-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak
nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya j aga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda men ghubungi Emelia Pudar Wij ayanti
Sa
gala
(0
B
53
dapat
82824287 ).
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti rangkaian
proses penelitian tenta.ng relasi antara kakak dan adik kandung.
Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung.
Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Yogyakarta, Januari
0W* Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
Responden
20 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAI{ KESESUAIAIY IIASIL PENELITIAI{ Saya yang bertanda tangan di bawah
ini
adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antara kakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Februari 20 I 6
@
Emelia Pudar Wijayanti Sagala
Peneliti
Responden
"P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 4 (R4) Responden 4: Anak Pertama Perempuan – Adik Perempuan Wawancara 1 25 Januari 2016, 08.00-08.45 Ruang Wawancara II, P2TKP USD Verbatim
Transformasi 1
Transformasi 2
Kamu punya adik pas kamu umur berapa? 1. Umur 8 tahun.
1.R4 mengatakan bahwa ia memiliki adik ketika ia berusia 8 tahun.
1. R4 dan adik memiliki jarak usia 8 tahun.
2.R4 mengatakan bahwa ketika ia masih kecil, ia sendirian sehingga ia meminta adik kepada orangtuanya. Ketika ia memiliki seorang adik, R4 pada awalnya merasa senang.
2.R4 ketika kecil merasa sendirian dan meminta adik kepada orangtuanya sehingga ia merasa senang ketika ia memiliki seorang adik.
Dulu perasaanmu pas punya adik, barubaru punya adik gimana? 2. ee pertama sih apa ya, karna aku kan masih kecil, gitu kan. Sebelumnya aku kan sendirian, jadi aku minta adik gitu. Mau adik mau adik. Pas ada adik ya seneng gitu Dar awalnya gitu.
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Terus apa namanya karna dia masih kecil belum bisa apa-apa kan. Kayak gitu.
3.R4 mengatakan bhawa ketika kecil adiknya belum bisa melakukan banyak hal.
3. R4 melihat adiknya ketika kecil sebagai sosok yang lemah.
4. Tapi lama-lama kayak apa ya, kayak ada perasaan cemburu gitu sama, sama adikku.
4.R4 mengatakan bahwa lama-kelamaan R4 merasa cemburu kepada adiknya.
4. R4 mulai merasa cemburu kepada adiknya.
5. Soalnya kan karna dia anak kedua
5.R4 mengatakan bahwa adiknya merupakan anak kedua.
6. mungkin aku juga diperlakukan sama kayak gitu dulu, tapi aku kan ga tau gitu kan.
6.R4 mengatakan bahwa R4 menduga ia telah mendapatkan perlakuan yang sama seperti adiknya ketika ia seusia adiknya. Akan tetapi R4 merasa tidak mengetahui perlakuan tersebut karena ia masih kecil.
6. R4 menyadari bahwa ia mendapatkan perlakuan yang sama seperti adiknya ketika ia seusia adiknya.
7. Nah sekarang yang diperhatikan waktu itu adikku.
7.R4 mengatakan bahwa saat itu yang menjadi pusat perhatian adalah adiknya.
7. R4 melihat adiknya sebagai pusat perhatian.
8. Karna aku kan masih kecil dulu jadi aku juga masih ada perasaan cemburu, perasaan gimana ya, kok e dibagi kayak gitu ya. Kadang aku merasa kayak gitu.
8.R4 mengatakan bahwa ketika kecil ia merasa cemburu kepada adiknya karena ia merasa perhatian kedua orangtuanya untuk R4 dibagi untuk adik R4.
8. R4 merasa cemburu kepada adiknya karena ia merasa perhatian kedua orangtuanya terbagi untuk adiknya juga.
E itu waktu kamu umur berapa merasa cemburu? 9. ee.. pas mungkin selang beberapa bulan 9.R4 mengatakan bahwa ia mulai merasa setelah itu ya. Selang beberapa bulan setelah cemburu setelah adiknya berusia beberapa adikku lahir. Masih 8/9-an gitu.
9. R4 merasa cemburu kepada adiknya ketika adiknya berusia beberapa bulan. 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bulan dan R4 masih berusia sekitar 8-9 tahun. Bisa dijelasin lebih lagi ga perasaanmu ke dia gimana? 10. Karna gini lho, Dar. Apa ya, e mungkin perhatiannya orangtuaku tu lebih tercurah ke adikku kan. 11. Ee aku ga menyadari bahwa adikku tu lebih membutuhkan gitu.
10.R4 mengatakan bahwa perhatian orangtuanya lebih tercurah kepada adiknya.
10. R4 melihat orangtuanya lebih mencurahkan perhatian kepada adik.
11.R4 mengatakan bahwa ia menyadari adiknya lebih membutuhkan perhatian dari kedua orangtuanya.
11+12. R4 menyadari bahwa adiknya lebih membutuhkan perhatian kedua orangtuanya.
12. Maksudnya kan aku udah, udah bisa sendiri kan sedangkan adikku masih membutuhkan bantuan kayak gitu.
12.R4 mengatakan bahwa ia sudah dapat melakukan sesuatu sendiri, sedangkan adik R4 masih membutuhkan bantuan untuk melakukan sesuatu.
13. Tapi perasaanku yang masih kok dia terus sih yang digituin, kok dia terus yang dibantu, kok dia terus yang diperhatiin. Kayak gitu
13.R4 mengatakan bahwa ia masih merasa cemburu karena adiknya yang selalu dibantu dan diperhatikan meskipun ia menyadari bahwa adiknya lebih membutuhkan dibandingkan R4.
13. R4 merasa cemburu karena adiknya yang selalu diperhatikan dan dibantu orangtua.
14. Orangtuaku memperhatikan sih, cuma lebih ini ya ke adikku kayak gitu.
14.R4 mengatakan bahwa orangtuanya masih tetap memperhatikan R4 meskipun R4 merasa bahwa perhatian orangtua R4 lebih banyak diberikan kepada adik R4.
14. R4 merasa masih diperhatikan orangtuanya meskipun adiknya lebih diperhatikan orangtuanya.
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Jadi perasaannya tu yang kayak ih ga sayang lagi ya ke aku. Aku ngerasa orangtuaku kayak gitu. Terus setelah kamu ngerasa kaya gitu, apa yang kamu lakukan?
15.R4 mengatakan bahwa ia merasa orangtuanya tidak lagi menyayangi R4.
15. R4 merasa tidak lagi disayangi orangtuanya.
16. Aku kadang ngambek sih, Dar.
16.R4 mengatakan bahwa terkadang R4 merasa 16. R4 merasa marah karena perhatian marah karena orangtua yang lebih orangtua yang lebih banyak kepada adik. memperhatikan adik.
17. Kadang aku tu e gini, aku tu kayak apa ya, Dar, displacement gitu dar.
17.R4 mengatakan bahwa ia akan melakukan mekanisme pertahanan diri displacement untuk mengatasi rasa marahnya.
18. Terus aku tu gini, aku tu marah sama orangtuaku, kayak cemburu gitu, kan. Cuma aku ngelampiasinnya ke adikku gitu lho.
18.R4 mengatakan bahwa rasa marah kepada 18. R4 melampiaskan rasa marah kepada orangtua dan rasa cemburu yang dirasakan oleh orangtua dan rasa cemburu kepada adiknya. R4 dilampiaskan kepada adik R4.
19. Kadang ya dia anak kecil tak marahmarahin sampe dia nangis. Terus habis itu kadang tu apa ya, kayak gitu tu berlangsung lama gitu dar. 20. Aku sama adikku tu dia ga ngerti apa-apa kan, maksudnya ga bisa diajak berantem, ga bisa diajak apa, cuma dia tu makhluk lemah yang aku tu bisa objek buat melampiaskan apa yang tak rasain gitu lho. Kayak gitu.
20.R4 mengatakan bahwa ia terkadang memarahi adiknya hingga adiknya menangis dan hal tersebut berlangsung lama.
20. R4 akan marah kepada adiknya ketika ia merasa marah kepada orangtua dan merasa cemburu.
20.R4 mengatakan bahwa adiknya adalah sosok yang belum mengerti apa-apa ketika ia kecil dan belum bisa diajak bertengkar. R4 melihat adiknya sebagai makhluk lemah ketika kecil sehingga dapat digunakan sebagai objek
20. R4 ketika kecil melihat adiknya sebagai makhluk lemah dan sebagai objek pelampiasan rasa marah R4.
17. R4 melakukan displacement untuk mengatasi rasa marahnya kepada orangtua.
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelampiasan perasaan R4. Terus pengalamanmu bareng dia waktu kecil apa? 21. pengalaman waktu kecil? Kalo pengalaman waktu kecil sih aku lebih banyak ininya sih dar, kayak lebih banyak aku nakal gitu lho ke dia. 22. Apa ya dar ya. Ya itu tadi, displacement itu tadi.
21.R4 mengatakan bahwa ketika kecil R4 banyak melakukan perilaku tidak baik kepada adik R4.
21. R4 ketika kecil seringkali berperilaku tidak baik kepada adik R4.
22.R4 mengatakan bahwa perilaku tidak baik R4 kepada adik R4 karena R4 menggunakan adiknya objek displacement bagi R4.
22+23. R4 berperilaku tidak baik kepada adiknya karena ia menggunakan adiknya sebagai objek displacement rasa marah R4.
23. Kan ibuku kan kerja ya, adikku tu seringnya diasuh sama nenekku gitu. Kalo misalnya ibuku ga ada gitu, aku misalnya ada marah atau apa, melampiaskannya ke adikku kayak gitu.
23.R4 mengatakan bahwa ibunya bekerja dan yang mengasuh adiknya adalah nenek. R4 mengatakan bahwa ketika R4 merasa marah dan tidak ada ibu disekitar R4, R4 akan melampiaskan rasa marahnya kepada adik R4.
24. Tapi kadang juga sebagai seorang kakak ada sayangnya juga kan sama adik. ya kadang dimong gitu, aku juga ikut bantu ibuku buat ngerawat adikku. Gitu sih.
24.R4 mengatakan bahwa ia terkadang merasa sayang kepada adiknya karena R4 adalah seorang kakak. R4 menyatakan bahwa ia terkadang ikut membatu ibu untuk mengasuh dan merawat adiknya.
24. R4 menyayangi adiknya layaknya seorang kakak dan seringkali membantu ibu untuk merawat dan mengasuh adik.
25.R4 mengatakan bahwa pengalaman yang
25. R4 ketika kecil seringkali bertengkar
Terus pengalaman yang paling kamu inget waktu kecil bareng dia apa? 25. emmm apa ya? Emm kebanyakan itunya
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sih dar, kayak kebanyakan berantemnya itu sih dar aku sama dia itu.
paling ia ingat ketika ia kecil bersama adiknya adalah pengalaman bertengkar bersama adik.
dengan adiknya.
26. Banyak apa ya, e sebenernya tu kalo bisa dibilang tu banyak ga menyenangkannya tu lho. Aku, perlakuanku sama dia gitu.
26.R4 mengatakan bahwa banyak perlakuan R4 yang tidak menyenangkan kepada adiknya.
26. R4 ketika kecil seringkali memperlakukan adiknya dengan tidak menyenangkan.
27. Jadi karna aku masih labil kan, masih anak kecil, jadi e kalo misalnya disuruh ini disuruh adiknya disuapin dong, disuruh dorong pake pake sepeda terus diajak keliling kampung gitu lho. Muter-muter gitu, dia ga mau makan terus akunya yang makan ga, kayak gitu. 28. Jadi tu ga yang kayak ayo makan yuk dimakan yuk. Tapi kayak hayo hayo dimakan, kalo ga cubit. Kayak gitu lho dar. Kayak gitu gitu, kayak gitu, jadi kebanyakan akunya yang emosi sebenernya.
27.R4 mengatakan bahwa ketika kecil ia seringkali diminta untuk menyuap adiknya makan dan diminta untuk mengajak adiknya berkeliling kampung. R4 mengatakan bahwa ketika adiknya tidak mau makan, R4 akan memaksa adiknya untuk makan.
27+28. R4 akan memaksa adiknya melakukan apa yang diminta oleh R4 dan R4 adalah pihak yang sering merasakan emosi negative kepada adik R4.
28.R4 mengatakan bahwa ketika adiknya tidak mau makan, ia tidak mencoba untuk merayu adiknya agar mau makan tetapi akan memaksa adiknya untu mau makan. R4 mengatakan bahwa dirinya yang seringkali merasakan emosi negative.
Terus waktu kamu SMP, SMA gitu pengalamanmu bareng dia gimana? 29. pengalamanku? Ee aku tu kebanyakan kayak gitu, aku barusan cocok ini baru-baru waktu dia mulai gede tu lho dar, waktu dia mulai menjelang SMP ini aku baru bisa cocok
29.R4 mengatakan bahwa ketika remaja, R4 baru merasakan kecocokan dengan adiknya.
29. R4 merasa cocok dengan adiknya ketika ia memasuki masa remaja.
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama dia. 30. Tapi pengalaman waktu kecil itu benerbener ga menyenangkan sama dia.
30.R4 mengatakan bahwa ketika kecil pengalamannya bersama adiknya benar-benar tidak menyenangkan.
30. R4 ketika kecil tidak mengalami pengalaman menyenangkan dengan adiknya.
31. Kayak apa ya, ya itu tadi kayak aku ngerasanya kok kamu terus sih, kok kamu terus sih.
31.R4 mengatakan bahwa ketika kecil R4 merasa bahwa adiknya yang selalu diperhatikan oleh orangtua R4.
31. R4 ketika kecil melihat adiknya sebagai pusat perhatian orangtua R4.
32. Jadi sebenernya ada perasaan iri juga aku sama adikku itu. Kayak gitu. Kebanyakan kayak gitu sih. Waktu kamu SMP, SMA, kayak gitu juga?
32.R4 mengatakan bahwa ketika kecil ia merasa iri dengan adiknya.
32. R4 ketika kecil didominasi oleh perasaan iri kepada adik.
33. iya karna aku tu sama adikku orangnya sama-sama keras kayak gitu dar.
33.R4 mengatakan bahwa ia dan adiknya memiliki sifat yang sama, yaitu keras kepala.
33. R4 merasa dirinya dan adik sama-sama memiliki sifat keras kepala.
34. Mungkin dididik dari keluarga yang orangtuanya kayak gitu, jadi kita kan sama, hampir sama sifatnya.
34.R4 mengatakan bahwa ia dididik dari orangtua yang memiliki sifat keras kepala sehingga ia dan adiknya memiliki sifat yang hampir sama.
34. R4 merasa ia dan adik memiliki sifat yang hampir sama.
35. Jadi dia ngelawan, Dar. Dia udah agak gede, dia ngelawan.
35.R4 mengatakan bahwa ketika adiknya mulai beranjak dewasa, adiknya mulai memiliki sifat melawan.
35. R4 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang tidak patuh.
36. Jadi misalnya aku apa namanya, aku marahin, dia ga terima, dia nyakar. Dia apa
36.R4 mengatakan bahwa ketika R4 memarahi adiknya dan adiknya merasa tidak terima
36. R4 melihat adiknya akan melakukan tindakan agresi ketika ia tidak nyaman
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gitu. Jadi dia udah bisa main fisik sama aku, kayak gitu.
karena dimarah oleh R4, adik R4 akan melukai fisik R4.
dengan sikap R4 yang memarahi adik R4.
37. karna kecil, rebutan apa, rebutan makanan lah, rebutan apa kayak gitu, ga yang gede kayak gitu enggak. Cuma kecil digedein gitu lho. Gitu aja sih. Terus baikannya gimana kalo abis berantem?
37.R4 mengatakan bahwa ketika kecil, ia seringkali bertengkar dengan adiknya karena hal-hal kecil.
37. R4 dan adiknya seringkali bertengkar hanya karena hal sepele.
38. baikannya tu e kadang gini, karna sebenernya kita tu saling membutuhkan.
38.R4 mengatakan bahwa ia dan adiknya akan berbaikan setelah bertengkar karena ia dan adiknya saling membutuhkan satu sama lain.
38+39. R4 dan adiknya saling membutuhkan satu sama lain sehingga mereka akan berbaikan setelah bertengkar.
39. Aku sama adikku tu sebenernya orang yang e ya kalo orang jawa bilang tu saudara tu kalo apa sih, kalo deket bau telek, kalo jauh bau wangi kayak gitu lho. Jadi aku tu kayak gitu.
39.R4 mengatakan bahwa ia dan adiknya seperti peribahasa Bahasa Jawa yang berarti bahwa suadara ketika dekat akan berbau tidak sedap, sedangkan ketika jauh akan berbau wangi.
40. Sebenernya kalo misalnya aku marah sama dia, aku lebih seringnya diem tu lho. Aku kalo marah diem gitu. 41. Tapi kan kita tu saling membutuhkan tu lho dar karna emang namanya kakak adik gitu kan, jadi kalo misalnya ini udah a ga apa
40.R4 mengatakan bahwa ketika ia marah kepada adiknya, ia akan diam.
Biasanya berantemnya karna apa?
41.R4 mengatakan bahwa ia dan adik R4 saling 41. R4 melihat ia dan adiknya saling membutuhkan karena mereka merupakan membutuhkan untuk menghilangkan rasa kakak dan adik. R4 mengatakan ia akan merasa
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
namanya, mikir gitu ya e kok ini ya sepi ya, kok apa ya. Nanti dari dia atau dari aku sendiri gitu nanti ngajak ngobrol duluan. Itu tu udah langsung cari sendiri.
kesepian ketika ia sedang marah kepada adiknya. R4 mengatakan bahwa ketika ia atau adiknya merasa kesepian, mereka akan saling mencari satu sama lain.
sepi.
42. ya sebenernya aku tu apa ya, cemburu tu emang waktu kecil aja sih, Dar.
42.P2 mengatakan bahwa rasa cemburu R4 kepada adiknya hanya terjadi ketika ia kecil.
42. R4 merasa cemburu kepada adik ketika ia kecil.
43. E ya waktu masih itu, tapi kan udah lama-lama gitu kan aku juga udah ngerti, waktu SMA ya aku apa ya, kayak ya aku nganggep dia temen kayak gitu lho. Kayak anggep dia temen 44. terus kadang tu aku ajakin dia curhat gitu lho, Dar.
43.R4 mengatakan bahwa ketika ia remaja, ia mulai menganggap adiknya sebagai teman.
43. R4 ketika remaja melihat adiknya sebagai seorang teman.
44.R4 mengatakan bahwa ketika remaja ia seringkali mengajak adiknya untuk bercerita.
44. R4 ketika remaja mulai terbuka dengan adiknya.
45. Karna dia tu orangnya introvert gitu kan. Ga suka cerita gitu kan. Tapi aku yang suka cerita ke dia. Ya tak anggep temen aja gitu dia.
45.R4 mengatakan bahwa adiknya adalah orang yang introvert sehingga tidak terbuka dengan R4, akan tetapi R4 menganggap adiknya sebagai teman sehingga R4 yang akan sering terbuka kepada R4.
45. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang introvert.
46. E relasinya tu lebih deket pas gede ini aja.
46.R4 mengatakan bahwa relasi R4 dan adiknya menjadi lebih dekat ketika mereka sudah bernajak remaja.
46. R4 mulai memiliki relasi yang baik dengan adik ketika ia remaja.
Terus perasaanmu sama dia waktu SMP, SMA itu apa?
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sekarang? 47. sekarang deket aku sama dia, Cuma agak ya berantem berantem sih.
47.R4 mengatakan bahwa ketika remaja akhir, R4 memiliki relasi dekat dengan adiknya meskipun ia terkadang masih bertengkar dengan adik.
47+48. R4 dan adiknya memiliki relasi yang dekat ketika ia remaja akhir meskipun terkadang masih bertengkar.
48. Cuma ya lebih deket sekarang dari pada dulu.
48.R4 mengatakan bahwa ia lebih dekat dengan adiknya saat ini.
49. Berantemnya misalnya kecil aja sih. E kerjaan-kerjaan rumah gitu kan. Misalnya yang bersihin rumah adikku, eh yang disuruh aku, terus aku lagi males, terus aku nyuruh dia. Terus kan kamu yang disuruh, kamu dong kamu dong, kayak gitu gitu, jadi terus berantem. 50. Kayak gitu. Terus entar masalah apa kayak gitu kan. Jadi dia tu orangnya tersinggungan, kan dar. Kan aku orangnya suka bercanda, dia orangnya tersinggungan. Kadang misalnya kalo aku lagi bercanda, dia ga terima, dia marah kayak gitu.
49.R4 mengatakan bahwa saat ini R4 dan adiknya bertengkar karena adanya sikap saling melempar tanggung jawab satu sama lain untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
49. R4 dan adiknya bertengkar karena saling melempar tanggung jawab satu sama lain.
50.R4 mengatakan bahwa adiknya merupakan orang yang mudah tersinggung, sedangkan R4 merupakan orang yang suka bercanda. R4 mengatakan bahwa perbedaan sikap diantara mereka berdua seringkali memicu pertengkaran diantara mereka.
50. R4 melihat adiknya sebagai orang yang mudah tersinggung. R4 dan adiknya sering bertengkar karena adanya perbedaan sifat diantara mereka.
51. Yaudah, karna dia tu sekarang tu kan atlet taekwondo kan, Dar. Jadi dia fisiknya lebih ini Dar, jadi kalo berantem tu benerbener fisik gitu lho Dar. Dan aku yang kalah,
51.R4 mengatakan bahwa adiknya seringkali melibatkan fisik ketika ia bertengkar dengan adiknya karena adiknya merupakan atlet salah
51. R4 melihat adiknya sebagai orang yang akan melibatkan fisik ketika bertengkar.
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kayak gitu. Terus aku diem, udah kayak gitu aja sih. Kalo orangtuamu liat kamu berantem sama adikmu kayak gimana?
satu olahraga bela diri.
52. kadang bapakku ini sih, bapakku kan orangnya gini, Dar, kayak, e bukan ngepro ke adikku sih, Cuma mikirnya koe ki wes gede, yo kok masih kayak anak kecil.
52.R4 mengatakan bahwa ayahnya lebih berpihak kepada adik R4 dan akan mengingatkan R4 bahwa ia sudah besar tetapi masih seperti anak kecil.
52. R4 melihat ayahnya lebih berpihak kepada adik.
53. Kadang bapakku juga langsung marahin aku. Udahlah kamu juga udah gede ngapain sih, kayak gitu. Opo ngeladenin adikmu, kayak gitu. Terus perasaanmu ketika bapakmu kayak gitu gimana?
53.R4 mengatakan bahwa terkadang ayah R4 langsung menyalahkan R4 atas pertengkaran yang terjadi diantaranya dan adiknya.
53. R4 menjadi pihak yang disalahkan jika terjadi pertengkaran antara R4 dan adik.
54. Ya aku tu ini Dar, apa ya. Eee ga suka gitu lho, maksudnya aku tu ga suka dikomen, apa-apa tu ga suka dikomen. Jadi kalo misalnya bapakku kayak gitu ya aku rasanya ini ih ngapain sih. Kayak gitu lho.. apa ya, benci sih enggak dar, Cuma jengkel gitu lho. Jengkel digituin. Kayak gitu sih. Terus dulu waktu kecil, makna adik bagimu tu apa sih?
54.R4 mengatakan bahwa ia tidak suka jika dikomentari. Oleh karena itu ketika ayah R4 menyalahkan R4 atas pertengkaran yang terjadi, R4 merasa tidak suka.
54. R4 tidak menyukai sikap ayahnya yang seringkali menyalahkan R4.
55. adik? eee waktu adikku baru lahir?
55.R4 mengatakan bahwa ketika kecil ia
55. R4 ketika kecil memaknai adiknya
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebenernya maknanya tu ya kayak temen gitu lho. Oh ya aku ada temennya kayak gitu, aku ga sendiri lagi. Bisa apa ya, saudara, bisa jadi temen gitu lho. Cuma e waktu itu kan e ga bisa maksudnya e aku kan masih kecil juga waktu itu, jadi ya pemaknaannya cuma sekedar itu aja, cuma sebagai temen. Ya kayak gitu. kalo pas jaman-jamannya dia udah bisa jalan, udah bisa ngomong, baru-baru jalan gitu, makna adik bagimu kayak gimana?
memaknai adiknya hanya sebagai teman yang membuatnya tidak sendiri lagi.
sebagai teman.
56. emm apa ya, e mungkin dia tu lebih apa ya, dia udah bisa ngomong nih, tapi belum ngerti. Ya itu Cuma Cuma bisa jadi e aku dia bisa jadi temen aku tu lho. Dia e yaudah temen main gitu aja. terus e kalo kamu dulu waktu kecil menggambarkan adikmu tu sebagai orang yang kayak gimana sih?
56.R4 mengatakan ketika adiknya belum bisa berbicara, ia melihat adiknya sebagai teman bermain.
56. R4 melihat adiknya sebagai teman bermain.
57. orang yang nakal. Ee apa ya, dia tu ya nakal, Dar. Nakal-nakalnya anak kecil sih
57.R4 mengatakan bahwa ketika kecil ia melihat adiknya sebagai seseorang yang nakal.
57. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang nakal.
58. Cuma aku ga suka gitu lho. Ya gitu, orang yang nyebelin lah kalo buat aku. Ga suka.
58.R4 mengatakan bahwa ketika kecil, ia melihat adiknya sebagai sosok yang menyebalkan dan R4 tidak menyukai adiknya.
58. R4 tidak menyukai adiknya karena menurut R4 adiknya adalah sosok yang menyebalkan.
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kenapa ga suka? 59. dia tu nyebelin banget, apa ya. Dia setelah bisa ngomong, setelah ngerti gitu itu tu dia lebih ini, e lebih ini Dar, lebih atos ngomongnya sama aku.
59.R4 mengatakan bahwa setelah adiknya dapat berbicara, adiknya adalah sosok yang sangat menyebalkan karena adiknya keras kepala kepada R4.
59. R4 melihat adiknya sebagai orang yang keras kepala kepada R4.
60. Jadi mungkin rasa penghormatannya dia sama aku sebagai kakaknya tu kurang.
60.R4 mengatakan bahwa adiknya kurang menghormati R4 sebagai kakak.
60. R4 melihat adiknya sebagai seseorang yang kurang menghormati R4.
61. Jadi kadang dia menganggap aku temen, aku menganggap dia temen, kebablasan. Jadi kebablasannya,
61.R4 mengatakan bahwa terkadang ia melihat adiknya menganggap R4 sebagai teman dan R4 menganggap adiknya sebagai teman sehingga R4 merasa adiknya menjadi kurang menghormati R4.
61. R4 melihat adiknya kurang menghormati R4 karena adiknya telah menganggap R4 sebagai teman.
62. oh dia tu kakakku ya, aku juga harus menghormati dia kayak gitu. Tapi itu tu ga ada perasaan yang kayak gitu tu kalo dia. Tapi yaudah aku temenmu, kamu temenku, yaudah temen gitu, kita temen. 63. Jadi ga ada batasan antara ohya dia kakakku deng, jadi aku harus menghormati dia kayak gitu.
62.R4 mengatakan bahwa ia merasa adiknya kurang menyadari bahwa R4 adalah kakak dan harus dihormati.
62. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak memandang R4 sebagai kakak melainkan sebagai teman.
63. R4 mengatakan bahwa ia tidak melihat adiknya menyadari bahwa adik harus menghormati kakak.
63. R4 melihat adiknya tidak menyadari bahwa seorang adik harus menghormati kakak.
64.R4 mengatakan bahwa sejak ia memasuki
64. R4 sejak remaja awal hingga remaja
Itu pas dia kapan? 64. pas dia menjelang-menejelang SD udah
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mulai gede gitu. Sebenernya sampe sekarang dia gitu sih dar. Maksudnya penghargaannya ke aku tu kurang banget. Kayak gitu. terus kalo waktu kamu SMP SMA gitu, menurutmu adikmu tu sosok yang kayak gimana?
masa remaja awal hingga saat ini, ia melihat adiknya sangat kurang menghargai R4.
akhir melihat adiknya sebagai sosok yang sangat kurang menghargai R4.
65. ya itu tadi, nyebelin itu tadi. Aku SMP tu dia SD, ya itu dia menyebalkan gitu.
65.R4 mengatakan bahwa ketika remaja ia melihat adiknya sebagai sosok yang menyebalkan.
65. R4 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang menyebalkan
66. dia kayak apa ya, eee dia kayak orang yang eee mengalihkan perhatiannya orangtuaku gitu lho ke aku.
66.R4 mengatakan bahwa ketika remaja ia melihat adiknya sebagai sosok yang mengalihkan perhatian orangtua yang semula untuk R4 menjadi untuk adik R4.
66. R4 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang mengalihkan perhatian kedua orangtuanya.
67. Kan maksudnya ibuku mikirnya oh yaudah kamu udah tak kasih waktu kamu umur segitu juga gitu kan.
67.R4 mengatakan bahwa ia melihat ibunya berpikir bahwa R4 telah mendapatkan apa yang didapat adiknya ketika ia sesuia adiknya saat itu.
67. R4 berpendapat bahwa ibunya telah meberikan R4 hal yang sama seperti yang diberikan untuk adiknya saat R4 seusia adiknya.
68. Tapi pas saat itu gilirannya dia aku merasa tersisihkan. Kayak gitu aja
68.R4 mengatakan bahwa ketika adik R4 mendapatkan apa yang dulu didapatkan oleh R4, R4 merasa tersisihkan.
68. R4 merasa tersisihkan oleh adiknya.
69. dia memisahkan aku sama ibuku. Gitu
69.R4 mengatakan bahwa adiknya
69. R4 melihat adiknya sebagai orang yang
maknanya bagimu?
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sih.
memisahkan R4 dan ibu.
memisahkan R4 dan ibu.
70. aku sekarang e apa ya, kadang tu aku ngerasa apa ya.. merasa dia tu sebagai orang yang kadang dia bisa jadi temen buat aku, tapi kadang dia juga bisa jadi musuh buat aku tu lho dar. 71. Ya apa ya, kalo sekarang mungkin lebih ini aja sih aku, temen.
70.R4 mengatakan bahwa saat ini ia melihat adiknya terkadang sebagai teman dan terkadang sebagai musuh.
70. R4 ketika remaja akhir terkadang melihat adik sebagai teman dan terkadang sebagai musuh.
71.R4 mengatakan bahwa saat ini R4 lebih merasa adiknya sebagai teman.
71. R4 cenderung melihat adiknya sebagai teman.
72. Lebih kayak dia udah ngerti, dia udah beranjak remaja gitu, kan.
72.R4 mengatakan bahwa saat ini adiknya telah beranjak remaja sehingga ia lebih mengerti.
72. R4 melihat ketika adiknya beranjak remaja, adiknya menjadi lebih mengerti situasi.
73. Aku udah bisa e apa ya, kayak misalnya aku ada masalah gitu kan, aku ngajak dia ngobrol yang lebih lebih obrollan anak remaja, obrolan anak gede tu udah bisa gitu lho dar. 74. Aku pemaknaannya lebih dari sekedar temen main gitu lho, tapi sekarang jadi kayak temen curhat, temen apa kayak gitu tu udah lebih dari itu. kapan kamu mandang dia sebagai temen, kapan kamu memandang dia sebagai
73.R4 mengatakan bahwa ketika beranjak remaja, adiknya mulai memahami tema pembicaraan yang dimunculkan oleh R4.
73. R4 melihat adiknya telah memahami tema pembicaraan yang diusung oleh R4.
74.R4 mengatakan bahwa saat ini pemaknaan adik bagi R4 adalah lebih dari sekedar teman bermain, tetapi sudah sebagai teman bercerita.
74. R4 melihat adiknya sebagai teman bercerita.
terus kalo sekarang?
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
musuh? 75. temen, ya kalo lagi baik-baik aja aku nganggap dia sebagai temen.
75.R4 mengatakan bahwa ia menganggap adiknya sebagai teman ketika adiknya sedang berbaik hati kepada R4.
75. R4 melihat adiknya sebagai teman ketika adik R4 berbuat baik kepada R4.
76. Maksudnya bercanda. Dia kan orangnya kayak aku tu lho, sama-sama seneng ngobrol, sama-sama suka ngomong kayak gitu kan. Jadi ga kehabisan bahan cerita gitu lho kalo sama dia.
76.R4 mengatakan bahwa ia dan adiknya merupakan orang yang suka berbincangbincang. R4 mengatakan bahwa ia tidak pernah kehabisan bahan obrolan ketika bersama adik R4.
76. R4 melihat ia dan adiknya memiliki sifat yang sama, yaitu suka berbicara.
77. Tapi pas dia apa ya, dia lagi capek dia lagi kondisi fisiknya ga fit gitu dan aku pengen bercanda, aku butuh dia buat bercanda gitu, dan dia terus responnya jadi ga bagus gitu lho, maksudnya itu potensial buat berantem gitu lho. Itu udah udah nyebelin pokoknya, udah menyebalkan. terus sosok adikmu sekarang ini kayak gimana?
77.R4 mengatakan bahwa ketika ia membutuhkan adiknya untuk bercanda dan adiknya merespon dengan tidak baik karena kondisi fisik adik R4 tidak baik, maka keadaan tersebut berpotensi memunculkan pertengkaran antara R4 dan adiknya.
78. sosoknya? E apa ya, mungkin sekarang dia udah lebih ngerti gitu Dar, udah lebih ngerti dari kemarin-kemarin.
78.R4 mengatakan bahwa sosok adiknya ketika remaja akhir telah menjadi sosok yang lebih mengerti keadaan.
78. R4 ketika remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang lebih mengerti dengan keadaan.
79. Jadi e udah agak mendingan sih Dar sebenernya sekarang. E maksudnya intensitas
79.R4 mengatakan bahwa saat ini intensitas R4 dan adiknya untuk bertengkar lebih kecil
79. R4 dan adiknya relasinya membaik ketika remaja akhir.
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buat berantem kita tu sebenernya lebih kecil dari kita yang dulu gitu lho. 80. Sekarang udah bisa ngajak ngobrol gitu kan.
dibandingkan ketika R4 kecil dan remaja. 80.R4 mengatakan saat ini adiknya sudah bisa diajak berbincang-bincang.
80. R4 melihat adiknya sebagai teman untuk mengobrol.
81. Ya gitu sih, udah agak-agak berkurang. Tapi ya masih ada sih berantemnya, tapi intensitasnya udah agak berkurang.
81.R4 mengatakan bahwa ia dan adiknya masih sering bertengkar meskipun intensitasnya telah berkurang.
81. R4 dan adiknya sudah mulai jarang bertengkar.
82.R4 mengatakan bahwa saat ini ia terkadang masih merasa cemburu dengan adiknya.
82. R4 saat remaja akhir terkadang masih merasa cemburu kepada adiknya.
83.R4 mengatakan bahwa ia sejak kecil tidak cenderung lebih dekat dengan ibu dibandingkan dengan ayah R4.
83. R4 cenderung lebih dekat dengan ibu dibandingkan dengan ayah.
84.R4 mengatakan bahwa adiknya dekat dengan kedua orangtuanya, akan tetapi ayah cenderung lebih dekat dengan adik R4.
84. R4 melihat ayahnya cenderung lebih dekat dengan adik.
85.R4 mengatakan bahwa ketika remaja R4 mulai merasa segan dengan ayahnya.
85. R4 ketika remaja awal mulai segan dengan ayah.
terus masih ada rasa cemburu atau jengkel ga sama dia? 82. kadang. Kadang-kadang ngerasa kayak gitu. pas kapan? 83. emm pas apa ya Dar ya, mungkin karna aku tu gini, Dar. Aku tu orangnya tu ga deket sama bapakku, dari kecil tu aku deketnya sama ibuku kan. 84. Adikku tu kebalikannya malahan, ya dia lebih e apa sebenernya dia deket sama duaduanya, Cuma bapakku tu e apa ya, lebih ini sama dia tu lho. 85. Aku tu segan Dar, jadi misalnya gini, aku umurnya segitu aku mikirnya gini, aku umur SMP kayak gitu aku segan sama bapakku tu
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lho. 86. Jadi yang namanya aku dicium sama bapakku atau yang namanya aku pergi berdua sama bapakku, atau makan berdua, sekedar jalan makan berdua sama bapakku tu gitu tu aku jarang banget gitu Dar. Dan aku tu merasa udah segan gitu lho sama bapakku. Udah aduh aku tu udah gede, masa iyasih sama bapak, masah iyasih dicium-cium bapak. Kayak gitu lho.
87. Cuma kadang aku ngerasanya kayak gini, e apa ya. Bapak tu kayak e apa ya, lebih ini sama adiku gitu lho. Lebih klop gitu sama dia, sampe umur segitu tu bapak tu masih masih dia ga ada ga ada batesan gitu lho. Masih bobok bareng, masih ya kayak anak-anak masih kecil gitu lah, Dar. 88. Jadi aku merasanya kayak yang kok gitu sih, ya apa ya, ya gitu kayak aku tu ga ga sama kayak dia gitu. Atau mungkin aku juga ada perasaan segan gitu sama bapakku.
86.R4 mengatakan bahwa ia mulai jarang untuk menghabiskan waktu bersama ayahnya ketika ia memasuki masa remaja awal.
86. R4 ketika memasuki masa remaja awal mulai jarang menghabiskan waktu bersama ayah.
87.R4 mengatakan bahwa ayahnya lebih dekat dengan adiknya hingga sampai saat ini R4 melihat ayah dan adiknya tidak memiliki batasan dalam berperilaku. R4 mengatakan bahwa adiknya masih berperilaku seperti anak kecil kepada ayahnya.
87. R4 melihat adiknya masih berperilaku seperti anak kecil kepada ayahnya ketika ia memasuki masa remaja.
88.R4 mengatakan bahwa ia merasa bahwa relasinya dengan ayah tidak seperti relasi adik dengan ayah karena R4 merasa bahwa ia segan dengan ayah.
88. R4 merasa relasinya dengan ayah tidak sedekat relasi dengan adik karena R4 merasa segan dengan ayah.
Terus kamu kalo misalnya liat mereka
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kayak gitu, apa yang kamu lakukan? 89. yaudah aku diem aja kayak gitu kan.
89.R4 mengatakan bahwa ketika ia melihat kedekatan ayah dengan adiknya R4, R4 akan diam dan membiarkannya.
89. R4 akan membiarkan kedekatan adik R4 dengan ayah.
90. Aku kadang kalo misalnya aku lagi berduaan sama adikku, jejer gitu, terus yang dicium tu adikku, terus aku yang yaudah sih aku udah gede juga. Tapi aku terus mikir, tapi aku umur segitu ga digituin juga sih kayak gitu lho.
90.R4 mengatakan bahwa ketika ia sedang berdua dengan adiknya, yang dicium ayahnya adalah adik. R4 mengatakan bahwa ia akan melakukan rasionalisasi dengan berpikir bahwa ia sudah beranjak dewasa untuk mengatasi situasi tersebut meskipun kemudian ia berpikir bahwa ia tidak mendapatkan perlakuan seperti itu ketika R4 seusia adiknya.
91. Jadi jadi yang ngerasanya tu yang ihh ya gimana ya Dar kayak ada rasa cemburu gitu lho. 92. Ih aku ga dianggep apa ya, ya kayak gitu gitu sih, kadang ada rasa yang itu.
91.R4 mengatakan bahwa ia merasa cemburu dengan perlakuan ayahnya kepada adik.
91. R4 merasa cemburu dengan perlakuan ayah yang lebih mengistimewakan adik.
92.R4 mengatakan bahwa ia merasa tidak dianggap oleh ayahnya.
92. R4 terkadang merasa diabaikan oleh ayah.
93.R4 mengatakan bahwa ia dulu ia dekat dengan ibu dan menceritakan segala permasalahannya kepada ibu.
93+94. R4 ketika remaja memiliki relasi yang dekat dengan ibu dan menceritakan segala permasalahannya dengan ibu. Akan tetapi terkadang R4 merasa tidak nyaman
Terus apasih yang bikin kamu sampe sekarang makin deket sama dia? 93. Emmm mungkin karena aku gini lho Dar, aku ga apa ya, aku dulu kan deketnya sama ibuku ya. Jadi apapun cerita e aku ceritain sama ibuku. Jadi masalah, aku ga
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mem-filter permasalahanku sama dia. 94. Tapi kadang kan ibuku jadi sosok yang ga ramah, gitu lho sama kita. Terus waktu aku menceritakan permasalahan misalnya aku ada masalah pacar atau masalah apa, kayak gitu kan aku ceritanya ke ibuku. Tapi kan kadang pemandangan, pandangan orangtua ke kita tentang permasalahan kita kan uh itu cowok ga baik banget. Jadi maksudnya tu ga positif gitu lho Dar. Terus akhirnya jadi masalah lagi gitu. 95. Nah aku sekarang tu jadi kayak membatasi ceritaku sama ibuku. Tapi kan kadang kita juga butuh media katarsis kan Dar. 96. Misalnya aku pengen ini ni uh pengen tak ceritain semuanya kayak gitu. Bunek, aku pengen cerita semuanya. Nah objek yang paling pas buat tak ceritain tu adikku gitu lho.
94.R4 mengatakan bahwa terkadang muncul permasalahan baru dengan ibunya karena ibu terkadang menanggapi cerita R4 dengan tidak ramah dan tidak positif.
karena ibu menanggapi ceritanya dengna tidak ramah dan negative.
95.R4 mengatakan bahwa saat ini ia membatasi ceritanya kepada ibu meskipun ia masih membutuhkan media katarsis.
95. R4 telah membatasi ceritanya kepada ibu meskipun ia masih membutuhkan media katarsis.
96.R4 mengatakan bahwa terkadang ia ingin menceritakan semua yang ia alami kepada seseorang. R4 mengatakan bahwa objek yang paling pas bagi R4 untuk menceritakan segala sesuatu yang ia alami adalah adik.
96. R4 melihat adiknya sebagai media katarsis yang paling pas.
97. Walaupun misalnya adikku tu kadang mungkin dia ga ngerti perasaanku ya dar, cuma aku tu lebih lega kalo aku menceritakan ke dia.
97.R4 mengatakan bahwa ia menjadi lebih lega ketika telah menceritakan permasalahannya kepada adiknya meskipun terkadang adiknya tidak memahami perasaan R4.
97. R4 melihat adiknya terkadang tidak memahami R4.
98. Karena pertama ada kelebihannya juga
98.R4 mengatakan bahwa adiknya merupakan
98+99. R4 melihat adiknya sebagai sosok
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sih dia. Pertama dia tu orangnya ga ember Dar, jadi apapun yang aku ceritakan, misalnya e apa namanya aku menceritakan apa, terus dia tau aku tentang apa yang harusnya ga diceritakan ke orangtuaku. Dan dia tu simpen sampe dia tu buat dirinya sendiri. jadi bukan e bu mbak tu kemarin kayak gini gini gini. Ga yang kayak gitu. Jadi yaudah kamu kamu ceritan sama aku yaudah itu tak simpen. Kayak gitu. 99. Jadi kadang-kadang adikku tu inget juga sebenernya aku tau ga ember tu lho ke orangtuaku. Padahal dia eh mbak kemarin kamu kayak gini ya, tapi dia inget permasalahan itu Cuma dia ga e menceritakan ke orangtuaku gitu lho 100. Itu yang bikin aku makin apa ya, makin deket sama adikku karna dia bisa menurut aku bisa ngerti, ngerti keadaan. Walaupun maksudnya dia masih anak kecil gitu lho dar. Tapi dia tau gitu lho yang tak butuhin waktu itu tu apa. Kayak gitu. Pengalamanmu yang paling kamu inget dari kecil sampe sekarang bareng dia itu apa?
orang yang dapat menjaga rahasia R4 dari orangtua R4. R4 melihat adiknya dapat memilah informasi yang dapat ia ceritaan kepada orangtuanya atau yang tidak dapat ia ceritakan kepada orangtuanya.
yang dapat menjaga rahasia.
100.R4 mengatakan bahwa ia menjadi dekat dengan adik karena menurut R4 adiknya dapat mengerti keadaan dan tau apa yang sedang dibutuhkan oleh R4 meskipun adik R4 masih kecil.
100. R4 melihat adiknya sosok yang dapat memahami keadaan R4 dan mengerti kebutuhan R4 meskipun menurut R4 adiknya masih kecil.
101. emm yang aku tu paling inget tu yang ga
101.R4 mengatakan bahwa ia sempat
101. R4 ketika kecil sudah memiliki
99.R4 mengatakan bahwa adiknya mengingat cerita yang telah diceritakan R4, akan tetapi adik R4 tidak menceritakannya kepada orangtua.
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyenangkan, Dar. Ya itu tadi aku menjalani operasi hidung karena ingin kebanyakan ga menyenangkan sama dia melindungi adiknya ketika adiknya masih waktu kecil. Ee apa ya, oh iya, jadi aku pernah kecil. ini Dar, operasi hidung, jadi hidungku tu pernah patah. Dan itu tu aku waktu itu di rumah berdua sama adikku. Terus dia masih TK, kalo ga SD awal TK. Masih kecil lah pokoknya. Terus apa namanya, aku ni di kamar. Jadi kamarku ni ada di belakang, dan kamar dia ada di depan. Waktu itu mati lampu, jeglek mati lampu kan. Terus dia teriak gitu kan, reflek kan dar aku ada perasaan apa, kayak mau ngelindungin adikku tu lho dar. Itu sih dar yang paling aku inget, maksudnya aku pengen maksudnya aku sebagai kakak pengen ngelindungi juga adikku kayak gitu. Ternyata malah terjadi yang kayak gitu. Dan itu tu yang aku inget sampe sekarang kayak gitu. Setelah kejadian itu kamu kayak gimana ke dia? 102. ya biasa aja. karna kan itu kan salahku juga. Aku juga ga hati-hati.
keinginan untuk melindungi adik.
102.R4 mengatakan setelah ia menjalani operasi hidung, ia tidak melakukan sesuatu kepada adiknya karena R4 menyadari bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahannya karena tidak berhati-hati.
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pernah sebel ga karna kejadian itu ke dia? 103. e pernah sih Dar, pernah. Baru kemarin ini kan aku kan fraktur, fraktur kan Dar. Maksudnya itu tu tulang patah, kalo ringkih, ini kan udah ringkih. Terus abis itu e kemarin baru kejadian beberapa hari yang lalu, jadi aku lagi mainan hp, hp ku kan terus dia nyenggol, nyenggol gitu terus kena hidungku lagi. dan ini tu ga tau bengkak lagi sakit lagi gitu lho dar. Jadi 2 kali dai mencelakai aku, gitu. 104. Terus dia tu di daerah yang sama tu lho. Jadi sempet sebel juga kemarin tu yang tak sindir-sindir gitu. Aduh sakit nih hidungku.
103.R4 mengatakan bahwa baru-baru ini adiknya membuat hidung R4 yang pernah dioperasi menjadi kembali sakit. R4 mengatakan bahwa adiknya telah membuat R4 merasa sakit dua kali di tempat yang sama.
105. Aku tu sebel baget tu lho dar, ini tu sakit. Sebel aja sih Cuma aku ga yang langsung apa, mengekspresikan secara emosi kayak gitu.
105.R4 merasa sangat jengkel kepada adiknya, akan tetapi ia tidak mengekspresikannya secara emosi kepada adik.
104.R4 mengatakan bahwa ia sempat merasa jengkel kepada adiknya karena ia menyakiti R4 ditempat yang sama.
Kenapa? 106. ya apa ya, buat aku masalah itu tu ga harus di ini, maksudnya e ga memancing emosiku banget tu lho dar. Kecuali kalo misalnya dia jawab apa gitu dan itu memancing emosiku, nah itu baru. Nah kemarin tu dia diem aja. terus masih bercanda gitu
106.R4 mengatakan bahwa kejadian adiknya menyakiti R4 di tempat yang sama tidak terlalu memancing emosi marah R4 karena adik R4 langsung diam setelah kejadian tersebut dan tidak melakukan pembelaan atas kesalahannya.
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107. terus dia juga mengakui kesalahannya. Maksudnya maaf ya mbak, tapi masih tak sindir-sindir terus karna sakit. Tapi dia diem aja, ngerasa salah. Kayak gitu.
107.R4 mengatakan bahwa adiknya mau mengakui kesalahan dan mau meminta maaf atas kesalahannya kepada R4.
107. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang mulai mau mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan.
108. yang paling aku suka dari adikku tu dia nyambung dar sama aku
108.R4 mengatakan bahwa ia merasa cocok dengan adiknya.
108. R4 saat remaja akhir merasa cocok dengan adik.
109. jadi kalo misalnya aku deket sama dia, aku deket . apa ya.. emm kita tu selalu ngobrol tu lho Dar, pas emm ya dia udah gede ini aja, udah ngerti.
109.R4 mengatakan bahwa ketika memasuki masa remaja akhir ia mulai dekat dengan adiknya dan ia selalu berbincang-bincang dengan adiknya karena ia merasa adiknya sudah mulai mengerti R4.
109. R4 ketika remaja akhir mulai dekat dengan adik dan melihat adik sebagai sosok yang mulai mengerti R4.
110. Maksudnya kita selalu ngobrolin apa aja yang kita lakuin sehari-hari. Kan kita kalo ketemu kan sore karna dia kan udah kelas 3 kan. Jadi pulangnya tu sore teru, sampe sore. Jadi ketemu tu kalo malem kayak gitu. Jadi apa yang dia lakuin sehari-hari tu pasti diceritain ke aku. 111. Maksudnya aku tu deket tu lho dar. Ya lumayan deket tu lho dar sama dia.
110.R4 mengatakan bahwa ia selalu bercerita tentang aktivitasnya kepada adik R4 dan adik R4 selalu menceritakan aktivitas sehari-harinya kepada R4.
110. R4 melihat adiknya mulai terbuka kepada R4.
111.R4 mengatakan bahwa ia dan adiknya mulai dekat ketika R4 memasuki masa remaja akhir.
111. R4 mulai merasa dekat dengan adik ketika ia memasuki masa remaja akhir.
Terus apasih hal yang paling kamu suka dari adikmu?
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112. Mungkin jarak umur kita diantara dibandingin sama orangtua kita kan lebih deketan aku sama adikku kan. Ya jadi e ngobrolnya tu enak aku tu sama dia.
112.R4 mengatakan bahwa jarak usia antara dirinya dengan adik lebih dekat dibandingkan jarak usia antara R4 dan orangtua. R4 mengatakana bahwa jarak usia yang tergolong dekat tersebut yang membuat R4 merasa cocok ketika berbincang-bincang dengan adik.
112. R4 merasa lebih cocok dengan adik karena jarak usia mereka lebih dekat dibandingkan jarak usia R4 dengan orangtua.
113. Kayak gitu aja sih. Terus apa ya dia tu orang yang kadang mengerti.
113.R4 mengatakan bahwa terkadang adiknya mengerti situasi R4.
113. R4 terkadang melihat adiknya sebagai orang yang dapat memahami keadaannya.
114. Jadi dia tu orang yang cuek, dar.
114.R4 mengatakan bahwa adiknya adalah orang yang acuh tak acuh.
114. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang acuh tak acuh.
115. Dia ga bisa mengekspresikan apa yang dia rasain
115.R4 mengatakan bahwa adiknya merupaka sosok yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya.
115. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak ekspresif.
116. Karna dia kan tertutup orangnya.
116.R4 mengatakan bahwa adik R4 merupakan orang yang tertutup.
116. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang introvert.
117. Terus e tapi dia tu sebenernya ada kepedulian juga sama aku.
117.R4 mengatakan bahwa disisi lain adiknya peduli kepada R4.
117. R4 melihat adiknya sebagai orang yang peduli dengan R4.
118. Kayak kemarin apa namanya aku benerbener drop gitu kan, dia tu tau maksudnya aku ga nomgong pun dia tau. Bisa merasakan aku gitu lho.
118.R4 mengatakan bahwa adik R4 dapat memahami situasi yang sedang dihadapi R4 meskipun R4 tidak menceritakannya kepada adik.
118. R4 melihat adiknya dapat memahami R4.
119. Terus yang tadinya apa yang tadinya aku
119.R4 mengatakan bahwa ia tidak pernah
119. R4 melihat adiknya ada untuk
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ga apa ga pernah tidur sama dia gitu kan, selama aku sedih tu dia yang aku bobok sama kamu ya, Mbak. Terus abis itu kadang kalo aku inget masalahku kan kita tidur ga pernah tenang kan dar kalo misalnya ada masalah gitu. Aku kadang kebangun apa, dia tu ikutan kebangun dar. 120. Terus kalo misalnya aku kebangun keinget masalahku dia mbak udah mbak. Jadi kayak dia tu mengekspresikannya tu dia tau kebutuhanku tu lho dar.
tidur bersama adiknya, akan tetapi ketika R4 menghadapi situasi sulit dan selama R4 merasa sedih, adik R4 berinisiatif untuk menemani R4 dan tidur bersama R4.
menemaninya dalam menghadapi situasi sulit.
120.R4 mengatakan bahwa ketika R4 teringat akan masalahnya, adik R4 akan mencoba menangkan R4 sehingga R4 merasa bahwa adiknya memahami kebutuhan R4.
120. R4 melihat adiknya sebagai sosok yang dapat memahami kebutuhan R4.
121. Maksudnya mbakku tu butuh dikayak giniin. Dia tu tau, tapi kadang karna dia tu cuek, jadi ga keliatan kayak gitunya. Jadi dalam momen apa e momen yang kayak gitu misalnya aku lagi sedih kayak gitu itu baru keluar. Gitu.
121.R4 mengatakan bahwa adiknya akan mengekspresikan kepeduliannya ketika melihat R4 sedang berada disituasi sulit.
121. R4 melihat adiknya akan mengekspresikan kepeduliannya ketika R4 sedang berada disituasi yang sulit.
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONSENT
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bemama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yang sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia 15-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda
merasa bahwa Anda tidak nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya j aga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (0853 82824287 ).
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun
informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Yogyakarta, Januari
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
Responden
20 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAIY KESESUAIAIY HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah
ini
adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antara kakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Februari 201 6
'Emelia
Pudar Wijayanti Sagrila
Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 5 (R5) Responden 5: Anak Pertama Laki-laki – Adik Perempuan Wawancara 1 14 Januari 2016, 08.00-08.45 No. 27 Coffee Verbatim Transformasi 1 kamu punya adik berapa? 1. Satu 1.R5 memiliki satu orang adik. satu ya, usianya? 2. 18 2.R5 memiliki adik yang berusia 18 tahun. cowok atau cewek? 3. cewek 3.R5 memiliki seorang adik perempuan. oh berarti sekarang SMA atau kuliah ya? 4. SMA kelas 3. 4.R5 menyatakan bahwa adiknya saat ini duduk di bangku SMA kelas 3. oke, boleh diceritain ga dulu pengalamannya waktu sama adik tu kayak gimana? 5. pengalaman apa aja? pengalaman apa aja, apapun. 6. hhmm apa ya, ya paling main bareng to, 6.R5 menyatakan bahwa ketika R5 kecil sering main bareng terus opo kuwi, sekeluarga bermain bersama R5 dan keluarganya. 7. sing pengalamane sing anu ki sering 7.R5 mengatakan bahwa pengalamannya berantem wae palingan. ketika kecil adalah sering bertengkar dengan adiknya. oh sering berantem? Itu dari kapan tu
Transformasi 2 1-4. R5 memiliki 1 adik perempuan yang berusia 18 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 3 SMA.
6. R5 sering bermain bersama adik dan keluarga. 7+8. R5 sering bertengkar dengan adiknya ketika kecil.
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sering berantemnya? 8. hhmm dari kecil dari kecil ya, berantemnya kenapa? 9. ya ngeyel wae adik’e
hhm boleh dikasih contoh real-nya ga? 10. hhmm real’e kan aku suka bersih-bersih rumah to, terus e biar ga berat pekerjaannya kan minta tolong adiknya
11. nah malah dianya ga mau, nonton TV terus
12. Youdah marah-marah.
oke, itu waktu umur berapa tu? 13. itu waktu adik umurnya, orang belum lama ya SMP apa SMA gitu. Aku masih STM terus waktu pas dia baru lahir gitu, pengalamanmu kayak gitu gimana?
8.R5 menyatakan bahwa ia dan adiknya seringkali bertengkar ketika mereka kecil. 9.R5 mengatakan bahwa ia tidak bertengkar dengan adiknya karena adiknya termasuk orang yang keras kepala.
9.R5 melihat adiknya sebagai orang yang keras kepala. Hal itu menjadi penyebab pertengkaran mereka ketika kecil.
10.R5 menyatakan bahwa ia sering bersihbersih rumah. Ketika bersih-bersih rumah, R5 memintan tolong adiknya untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut agar pekerjannya tidak berat. 11.R5 menyatakan bahwa adiknya tidak mau membantu R5 untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. R5 menyatakan bahwa adiknya sering menonton TV. 12.R5 menyatakan bahwa ia akan marah-marah dengan adiknya ketika adiknya tidak mau membantu R5 menyelesaikan pekerjaannya.
10. R5 akan meminta tolong adiknya untuk meringankan pekerjaan rumah tangga yang menjadi tugas R5.
13.R5 menyatakan bahwa ia bertengkar dengan adiknya ketika ia sedang duduk di bangku STM.
13. R5 dan adik sering bertengkar terkait pekerjaan rumah tangga ketika R5 remaja.
11. R5 melihat adiknya tidak mau membantu R5 untuk meringankan pekerjaan tumah tangga yang menjadi tugas R5. 12. R5 akan marah ketika adik R5 tidak menuruti perintahnya.
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. baru lahir? hmm dia baru lahir. Waktu kamu SD ya berarti waktu dia lahir? 15. hhmm selisih 3 tahun. Umurku 21, yo 3 tahun. Berarti waktu aku SD. naaa dulu waktu SD kayak gimana tu pengalaman kamu bareng dia? 16. waktu SD, ya kalo apa aku dikasih sesuatu sama orangtua, terus yang nilainya yang ga sama gitu kadang berantem.
15.R5 menyatakan bahwa ia terpaut 3 tahun dari dirinya.
16.R5 menyatakan bahwa ketika R5 duduk di bangku SD, R5 dan adiknya akan bertengkar jika orangtuanya tidak memberikan barang dengan harga yang sama. 17. Hhmm kalo dikasih baju kayak gitu, 17.R5 mengatakan bahwa ketika R5 dibelikan bajuku harganya berapa, misalnya 100, dia baju dengan harga tertentu, adiknya harus 80, ya minta harus sama hargane dibelikan barang dengan harga yang sama. 18. terus berantem. Terus opo meneh yo, 18.R5 mengatakan bahwa ketika adik R5 tidak lupa e mendapatkan barang dengan harga yang sama dengan R5, mereka akan bertengkar. 19. emm.. ya itu kebanyakan kalo akhir-akhir 19.R5 menyatakan bahwa akhir-akhir ini ketika ini sih yang berantemnya tapi sekarang udah R5 memasuki masa remaja akhir pertengkaran ga terlalu. antara ia dan adiknya sudah jarang bertengkar dengan R5. 20. Kemarin waktu opo, kalo masa kecil ki 20.R5 menyatakan bahwa ia tidak terlalu aku ga terlalu inget e mbak beranteme karna mengingat kejadian berkaitan dengan apa, pertengkarannya dan adiknya. R5 juga tidak terlalu mengingat alasan mereka bertengkar. 21. tapi yang jelas ki sekarang ya itu susah di 21.R5 menyatakan bahwa ketika R5 berada
15. R5 terpaut 3 tahun dengan adik R5.
16.R5 dan adiknya dimasa kecil akan bertengkar ketika tidak mendapat perlakuan yang sama dari orangtua. 17. R5 melihat adiknya sebagai seseorang yang menuntut untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan kakak. 18. R5 dan adik akan bertengkar ketika tidak mendapat perlakuan yang sama dari orangtua. 19. R5 dan adik ketika memasuki masa remaja akhir sudah jarang bertengkar.
21. R5 ketika masa remaja akhir melihat 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasih tau 22. Terus suka main terus
dimasa remaja akhir, adik R5 adalah orang yang sulit diberi tahu. 22.R5 menyatakan bahwa adiknya suka main.
23. terus apa ga mau nurut sama orang tua dianya. 24. Jadi apa-apa menjadi keiinginannya harus terpenuhi
23.R5 menyatakan bahwa adiknya tidak patuh kepada kedua orangtuanya. 24.R5 menyatakan bahwa semua keinginan R5 harus dipenuhi.
25. yo marakke sebel to mbak.
25.R5 menyatakan bahwa perilaku adiknya tersebut menyebabkan R5 merasa kesal dengan adiknya.
dulu waktu kecil yang paling kamu inget pas bareng-bareng sama dia apa? 26. paling mainnya aja sih
26.R5 menyatakan bahwa pengalaman yang ia ingat ketika masa kecil adalah pengalaman bermain dengan adiknya. 27. dulu waktu kecil ki sering aku SD apa ya, 27.R5 mengatakan bahwa ketika kecil ia sering terus dia masih kecil , sering mandi, mandi di bermain bersama adiknya di sungai. kali. 28. Di tempatnya nenek kan sungainya jernih 28.R5 menyatakan bahwa ketika kecil, sungai tu lho. Sungainya jernih, yaudah, mandi di tempat nenek R5 adalah sungai yang jernih paling mandi bareng. sehingga R5 dan adiknya sering mandi bersama di sungai tersebut. 29. Terus apa tu main kemana gitu sama 29.R5 menyatakan bahwa ia mengingat keluarga. pengalaman jalan-jalan bersama keluarganya.
adiknya sebagai orang yang keras kepala. 22. R5 ketika masa remaja akhir melihat adiknya sebagai orang yang suka bermain. 23. R5 ketika masa remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang tidak patuh. 24. R5 ketika masa remaja akhir melihat adiknya sebagai orang yang ingin semua keinginannya dipenuhi. 25. R5 tidak menyukai perilaku adik yang menginginkan semua keinginannya untuk dipenuhi.
26. R5 mengingat pengalaman ketika kecil bersama adiknya adalah pengalaman bermain bersama adiknya. 27. R5 dan adiknya sering bermain bersama adiknya.
29. R5 ketika kecil sering menghabiskan waktu bersama keluarga. 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terus dulu perasaanmu ke adikmu pas waktu kecil itu apa? 30. perasaan? Hhmmm waktu aku masih kecil opo adikku yang masih kecil? waktu kamu masih kecil 31. yo biasa-biasa wae, mbak. 31.R5 menyatakan bahwa perasaannya kepada adiknya ketika kecil biasa saja. 32. Tapi yo piye yo, perasaanne ki kalo dulu 32.R5 mengatakan bahwa ketika kecil, R5 belum ada sebel-sebelnya gitu lho. belum merasa kesal dengan adiknya. 33. Ya rasanya seneng wae punya adik 33.R5 menyatakan bahwa ia merasa senang ngono. ketika punya adik. 34. Terus ya ada temen kalo aku ga ada 34.R5 menyatakan bahwa ia merasa memiliki temen di rumah. teman ketika R5 tidak memiliki teman di rumah. 35. Nah biasanya main-main sama adik. 35.R5 menyatakan ketika ia kecil sering bermain dengan adiknya. 36. tapi kalo sekarang ya perasaane yo piye 36.R5 merasa bingung dengan perasaannya yo. saat ini. 37. Jarang ketemu juga sih mbak kalo 37.R5 menyatakan bahwa ia dan adiknya sekarang. sekarang ini jarang bertemu. 38. Yo sering berantem, yo jengkel 38.R5 menyatakan bahwa ia merasa jengkel perasaane berarti yo. dengan adiknya karena ia dan adiknya sering bertengkar. terus akhir-akhir ini pengalaman bareng adikmu yang paling kamu inget apa? 39. hhmmm.. opo yo, semua pengalaman to. 39.R5 menyatakan bahwa akhir-akhir ini,
31. Perasaan R5 biasa saja kepada adiknya ketika R5 kecil. 32. R5 belum merasa kesal kepada adiknya ketika R5 kecil. 33. R5 ketika kecil merasa senang ketika ia memiliki adik. 34. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai teman di rumah. 35. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai teman bermain. 36. R5 kurang memahami perasaan terhadap adiknya saat ini. 37. R5 dan adik saat remaja akhir jarang bertemu satu sama lain. 38. R5 saat memasuki masa remaja akhir merasa kesal dengan adiknya.
39. R5 masih sering bertengkar dengan 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kalo sekarang yo yang mendominasi yo itu mbak. Sering berantemnya tu lho. 40. Eh kemarin ding kui opo waktu dia ulangtahun ke 18nya itu lho. Aku kan aku sama adikku kan jarang kalo ulang tahun dirayain to, nah terus kemarin Oktober, nah adikku kan lahirnya tanggal 21 Oktober, itu waktu opo, ulangtahunnya to, dia opo lahir 21 Oktober, aku kan 10 Oktober, nah jadi hampir bersamaan. Nah terus opo yo kayak dirayain gitu kan mbak. 41. Ya itu, ngundang temen-temennya dia, aku juga ngundang temen-temenku.
42. Terus foto bareng aku sama adikku, sama keluarga, sama temen-temennya, sama temen-temenku. Ya itu pengalamannya. kesannya gimana, Mas? 43. ya seneng aja. Ya bisa kumpul, terus bisa seneng-seneng 44. terus pokoknya beda tu lho.
45. Ga sering berantem
pengalaman yang mendominasi relasi mereka adalah sering bertengkar. 40.R5 menyatakan bahwa pada bulan Oktober 2015, ia dan adiknya merayakan ulang tahun bersama-sama karena tanggal ulang tahun mereka berdekatan dan hampir bersamaan.
adiknya ketika masa remaja akhir.
41.R5 menyatakan bahwa ia mengundang teman-temannya dan adik R5 juga mengundang teman-temannya untuk merayakan ulangtahun mereka. 42.R5 menyatakan bahwa ia beserta keluarga dan teman-temannya berfoto bersama.
41+42. R5 dan adik baru saja menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.
43.R5 menyatakan bahwa ia merasa senang bisa berkumpul dan bersenang-senang bersama keluarga dan teman-temannya 44.R5 menyatakan bahwa ia merasa ada perbedaan ketika sebelum dan sesudah pengalaman merayakan ulangtahun bersama. 45.R5 menyatakan bahwa ia telah jarang
43. R5 merasa senang bisa merayakan hari lahirnya bersama keluarga dan temantemannya. 44. R5 melihat perayaan hari lahir bersama keluarga berpengaruh kepada relasinya dengan adik kandungya. 45+46. R5 jarang bertengkar dengan
40. R5 baru saja merayakan hari lahir mereka secara bersamaan.
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46. semenjak kui sekarang sering berantem. Eh semenjak itu opo ga sering berantem gitu lho. 47. Jadi kayak gimana gitu lho mbak. E waktu opo ulang tahunnya itu dia ngomong, kalo ada apa-apa yang ngomong, 48. terus kalo tak suruh sekarang opo manut. 49. Ya jadi lebih enak to ngobrol 50. Kalo dulu kan ga terlalu, jadi diem wae. 51. Kalo ga opo diajak ngomong, yo ga ngomong. Ya kayak gitu.
terus dulu waktu kamu STM itu perasaanmu kayak gimana ke adikmu? 52. ya kayak gitu. Yang sering berantem dulu kalo berantem, cara nyelesaiin berantemnya kayak gimana? 53. ga ada caranya.
bertengkar dengan adiknya. 46.R5 menyatakan bahwa sejak perayaan hari ulang tahunnya bersama adiknya, ia dan adiknya telah jarang bertengkar. 47.R5 mengatakan bahwa ketika perayaan ulangtahun, R5 berkata kepada adiknya untuk mengkomunikasikan kepada R5 jika adiknya mengalami suatu kesulitan. 48.R5 menyatakan bahwa adik R5 telah patuh ketika diminta tolong oleh R5 49.R5 menyatakan bahwa adiknya menjadi lebih enak untuk diajak mengobrol. 50.R5 menyatakan bahwa dulu ia dan adiknya jarang mengobrol bersama. 51.R5 mengatakan bahwa dulu jika R5 tidak mengajak adiknya berbicara, maka R5 dan adiknya tidak mengobrol bersama.
adiknya setelah perayaan ulang tahun mereka.
52.R5 menyatakan bahwa ketika ia remaja, ia masih sering bertengkar dengan adiknya.
52. R5 masih sering bertengkar dengan adiknya ketika ia berada dimasa remaja.
53.R5 menyatakan bahwa tidak ada cara untuk menyelesaikan pertengkarannya dengan
53+54. R5 dan adiknya tidak memiliki cara untuk menyelesaikan pertengkaran diantara
47. R5 melihat adiknya telah membuka diri kepada R5 ketika perayaan hari ulang tahun mereka. 48. R5 saat ini melihat adiknya sebagai orang yang patuh. 49. R5 saat ini merasa nyaman dengan adik. 50. R5 dulu kurang merasa nyaman dengan adik. 51. R5 dan adiknya tidak akan berkomunikasi jika R5 tidak mengajak adiknya untuk berkomunikasi terlebih dahulu.
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54. Youdah, kita youdah gitu.
55. Paling kalo aku marah-marah, terus ibu opo wis rasah nesu-nesu to 56. Yowes, diem to aku. Terus nanti besoknya kayak ga ada-apa gitu lho.
terus dulu waktu kecil menurutmu sosok adik kayak gimana? 57. sosok adik? ya kecil. Emm.. 58. sosok adik ki menurutku waktu kecil tu emm menyenangkan, 59. terus bisa diajak bercanda 60. bisa diajak sharing to 61. aaa, terus lucu gitu lah kalo punya adik mbak
adiknya. 54.R5 menyatakan bahwa ketika terjadi pertengkaran, maka tidak ada usaha untuk menyelesaikan pertengkaran diantara mereka. 55.R5 menyatakan bahwa ketika ia marah, ibunya akan merelai mereka dengan mengatakan bahwa tidak perlu marah-marah. 56.R5 tidak marah lagi ketika ibunya telah melerai mereka. R5 dan adiknya ketika keesokan harinya akan merasa tidak terjadi apa-apa diantara mereka.
mereka.
57.R5 menyatakan ketika kecil ia melihat sosok adiknya sebagai sesuatu yang kecil. 58.R5 menyatakan bahwa ketika kecil sosok adik menurutnya itu adalah sosok yang menyenangkan. 59.R5 menyatakan bahwa adiknya merupakan orang yang bisa diajak bercanda. 60.R5 menyatakan bahwa adiknya ketika kecil merupakan sosok yang bisa diajak berbagi. 61.R5 menyatakan bahwa ketika kecil ia merasa bahwa memiliki adik adalah sesuatu yang lucu.
57. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang kecil. 58. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang menyenangkan.
55. R5 dan adiknya akan dilerai oleh ibunya ketika mereka bertengar. 56. R5 akan melupakan pertengkarannya dengan adik setelah ibu melerai R5 dan adik.
59. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang bisa diajak bercanda. 60. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang bisa diajak berbagi. 61. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang lucu.
62. Ya kui menurutku kalo punya adik waktu 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecil terus pas remaja gimana? Menurutmu sosok adikmu tu kayak gimana? 63. pas remaja, wah sering tertutup dari pada waktu dia kecil 64. Ya kayak kalo dia ada masalah ga mau ngomong po piye.
65. Jadi komunikasi kurang, Mbak. 66. Terus emm, yo pokokke beda lah, Mbak.
67. Dari kecil ki ya dulu kayake enak diajak bercanda, diajak main, sekarang kayak jauh gitu lho mbak.
68. Ya itu gara-gara kurang komunikasi to.
69. Sok jarang main juga
63.R5 menyatakan bahwa ketika remaja, adiknya seringkali menjadi lebih tertutup dibandingkan ketika adik R5 masih kecil. 64.R5 menyatakan bahwa ketika R5 remaja, ketika adiknya mengalami masalah, adik R5 tidak mau mengkomunikasikan permasalahannya tersebut kepada R5. 65.R5 menyatakan bahwa ketika remaja, R5 jarang berkomunikasi dengan adiknya. 66.R5 menyatakan bahwa ada perbedaan pada relasi ia dan adiknya ketika kecil dan ketika remaja. 67.R5 merasa sejak kecil adiknya merupakan orang yang tidak sulit untuk diajak bercanda, bermain bersama. Sedangkan ketika memasuki masa remaja, R5 merasa ia dan adiknya jauh. 68.R5 mengatakan bahwa relasinya dan adiknya mulai menjauh karena kurang adanya komunikasi antara R5 dan adiknya. 69.R5 menyatakan bahwa relasinya dengan adiknya menjauh karena mereka jarang bermain bersama.
63. R5 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang tertutup. 64. R5 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang kurang terbuka.
65. R5 dan adiknya jarang berkomunikasi ketika R5 berada dimasa remaja. 66. R5 merasa ada perbedaan antara relasi R5 dan adiknya ketika kecil dan ketika remaja. 67. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai orang yang mudah diajak bercanda dan bermain. Sedangkan ketika remaja R5 merasa hubungannya dengan adiknya mulai menjauh. 68. R5 jauh dengan adiknya karena kurangnya komunikasi diantara mereka. 69. R5 jauh dengan adiknya karena mereka jarang bermain bersama.
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70. lah dulu waktu kecil kan sering diajak main sama orang tua 71. Lha kalo pas remaja ini, jarang. Ya pernah tapi jarang. Paling setahun sekali.
kan terus kemarin kan ceritanya abis ngerayain ulang tahun bareng kan terus jadi lebih baik. nah sekarang ada perubahan juga ga sih menurutmu sosok adik? bagimu setelah perayaan ulang tahun itu. 72. perubahan? Perubahanne dia lebih dewasa aja to mbak. 73. Soalnya udah 18 tahun juga to 74. terus mau komunikasi juga sama orangtua, sama aku juga, Mbak. 75. Kayak lebih terbuka ngono lho sekarang
76. kalo dulu kan diem wae neng kamar.
70.R5 menyatakan bahwa ketika kecil ia dan adiknya sering jalan-jalan bersama orangtuanya. 71.R5 menyatakan ketika remaja, ia dan keluarganya jarang jalan-jalan bersama. R5 mengatakan bahwa kegiatan jalan-jalan bersama ketika remaja hanya terjadi satu tahun sekali.
70. R5 dan keluarganya sering menghabiskan waktu bersama ketika R5 kecil. 71. R5 dan keluarganya telah jarang menghabiskan waktu bersama ketika R5 remaja.
72.R5 mengatakan bahwa setelah merayakan ulang tahun bersama, adik R5 menjadi lebih dewasa. 73.R5 menyatakan bahwa adiknya telah berusia 18 tahun. 74.R5 menyatakan bahwa setelah adiknya berusia 18 tahun, adik R5 mulai mau berkomunikasi dengan orangtua dan R5. 75.R5 menyatakan bahwa setelah perayaan ulang tahun bersama, adik R5 menjadi lebih terbuka. 76.R5 menyatakan bahwa ketika remaja,
72. R5 melihat adiknya sebagai sosok yang lebih dewasa setelah mereka merayakan ulang tahun bersama.
74. R5 melihat adiknya mulai membangun komunikasi dengan R5 dan orangtuanya. 75. R5 melihat adiknya menjadi sosok yang lebih terbuka, 76. R5 ketika remaja melihat adiknya 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77. Terus main sama temennya, main nang kamar. 78. Kalo sekarang enggak, sekarang opo ya masih kadang diem di kamar, ga mau keluar dari kamar tu lho mbak 79. Tapi kan waktu ini ga terlalu banget tu lho. Jadi kadang nonton TV sama keluarga bareng gitu. 80. Nah bercanda-bercanda, bedanya disitu. Kalo dulu enggak ga ga opo, ga mau tu lho mbak. terus dulu waktu kecil itu makna adikmu bagimu itu apa sih? Makna seorang adik 81. makna seorang adik, apa ya? Waktu kecil, kalo waktu kecil I ya itu temen bermain mbak kalo aku. 82. Soalnya waktu kecil kayak SD sampe SMP kan aku kurang temen to mbak. 83. Baru punya banyak temen STM aku. 84. SMP opo, punya temen juga tapi ga
adiknya lebih suka menghabiskan wakt di kamar. 77.R5 menyatakan bahwa ketika remaja adiknya sering bermain bersama temannya dan bermain di kamar. 78.R5 menyatakan bahwa saat ini, adiknya terkadang masih suka berdiam diri di kamar dan tidak keluar dari kamar. 79.R5 menyatakan bahwa saat ini adiknya jarang sekali berdiam diri di kamar. Adik R5 terkadang bergabung bersama keluarga untuk menonton televise. 80.R5 menyatakan bahwa saat ini adiknya mulai mau bercanda bersama. Sedangkan dulu adik R5 tidak mau bercanda bersama.
sebagai sosok yang lebih suka menghabiskan waktu di kamar. 77. R5 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang suka bermain bersama teman dan menghabiskan waktu di kamar. 78. R5 melihat adiknya saat ini sebagai sosok yang masih sering berdiam diri di kamar. Akan tetapi intensitasnya lebih sedikit dibandingkan ketika R5 remaja. 79. R5 melihat adiknya saat ini sebagai sosok yang mulai mau bergabung dan beraktivitas bersama keluarga. 80. R5 saat ini melihat adiknya sebagai sosok yang lebih cair.
81.R5 menyatakan bahwa ketika kecil, ia memaknai adiknya sebagai teman bermain.
81. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai teman bermain.
82.R5 menyatakan bahwa ketika kecil sampai SMP, ia tidak memiliki banyak teman. 83.R5 menyatakan bahwa ketika STM ia mulai memiliki banyak teman. 84.R5 menyatakan bahwa ketika SMP ia tidak
82. R5 ketika kecil tidak memiliki banyak teman. 83. R5 mulai memiliki teman ketika ia remaja. 84. R5 ketika remaja awal tidak memiliki 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlalu akrab gitu 85. Makanya kalo main dulu SD e apa itu, sering sama adikku. 86. Terus diajak main sama orang tua to, ya itu teman bermain. Kalo waktu kecil. kalo pas remaja maknanya apa? 87. musuh kayaknya mbak 88. lha sering berantem e
89. emm karna pas remaja ni mungkin anu mbak, opo sosok yang asing gitu lho. Ga seperti dulu. 90. Kayak emm itu kayak bukan keluarga sendiri tu lho. 91. Aku sama adikku masa yo ga mau ngomong ga mau apa. 92. Kayak malu-malu, kayak sungkan gitu lho mbak. 93. Jadi malah canggung mau ngomong ki. Kalo mau ngapa-ngapain gitu. Kayak gitu mbak.
memiliki pertemanan yang akrab. 85.R5 menyatakan bahwa ketika SD, R5 lebih banyak bermain bersama adiknya. 86.R5 menyatakan bahwa ketika kecil ia dan adiknya seringkali diajak bermain oleh kedua orangtuanya.
teman adik. 85. R5 ketika kecil melihat adiknya sebagai teman bermain. 86. R5 ketika kecil sering bermain bersama adik dan orangtuanya.
87.R5 menyatakan bahwa ketika remaja, ia memaknai adiknya sebagai musuh. 88.R5 menyatakan bahwa ia menganggap adiknya sebagai musuh karena ia dan adiknya sering bertengkar. 89.R5 menyatakan bahwa ketika remaja, ia melihat adiknya seperti orang asing karena ia merasa adiknya tidak seperti ketika masih kecil. 90.R5 menyatakan bahwa ia merasa adiknya seperti bukan keluarga bagi dirinya. 91.R5 menyatakan bahwa ketika remaja ia dan adiknya tidak mau berbicara satu sama lain. 92.R5 menyatakan bahwa ia merasa malu dan sungkan ketika berhadapan dengan adiknya. 93.R5 menyatakan bahwa rasa sungkannya kepada adik kandungnya membuat ia merasa canggung ketika mau berbicara dengan adik R5.
87. R5 ketika remaja melihat adiknya sebagai seorang musuh. 88. R5 ketika remaja sering bertengkar dengan adiknya. 89. R5 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang asing, tidak seperti ketika adiknya kecil. 90. R5 saat remaja melihat adiknya bukan sebagai keluarga. 91. R5 tidak berkomunikasi dengan adiknya ketika ia remaja. 92+93. R5 memiliki rasa malu, sungkan, dan caggung canggung ketika akan memulai komunikasi dengan adik.
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nek sekarang? 94. sekarang yo, sekarang ki opo yo, bisa dikatakan teman bermain sih mbak kalo sekarang juga. 95. Yo soale kalo ini kan pas liburan semester ini juga kan, kemarin opo yo, natal to. Natal kan aku juga di rumah terus, lha ya itu, sering pergi. 96. Terus kemarin e adikku pengen belanja gitu, yo tak anter to. 97. Ya sama-sama sih, sama orangtua gitu
98. Malah jadi sering main kalo sekarang mbak. 99. Terus opo itu tempat sharing juga mbak kalo sekarang. 100. Ee kemarin tu kalo opo, aku pulang gitu dia suka cerita ya tapi kayak ceritanya ga terlalu opo, e masih agak ditutup-tutupin gitu mbak. 101. Yang penting mau ngomong lah ngono.
102. Jadi tau ya jadi kalo ada apa-apa bisa
94.R5 menyatakan bahwa sekarang ini adik R5 dianggap sebagai teman bermain.
94. R5 saat ini melihat adiknya sebagai teman bermain.
95.R5 menyatakan bahwa ketika ia pulang ke rumah untuk liburan, ia sering pergi bersama adiknya karena R5 lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. 96.R5 menyatakan ketika R5 sedang berada di rumah dan adiknya ingin pergi berbelanja, R5 bersedia untuk mengantar adik R5 berbelanja. 97.R5 menyatakan bahwa R5 dan adiknya pergi berbelanja bersama orangtuanya juga.
95. R5 saat ini lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan adiknya.
98.R5 menyatakan bahwa sekarang ini R5 dan adiknya sering bermain bersama. 99.R5 menyatakan bahwa sekarang ini adik R5 merupakan tempat berbagi bagi R5. 100.R5 menyatakan bahwa ketika R5 pulang ke rumah, adik R5 mulai mau bercerita kepada R5 meskipun masih ada hal yang adik R5 tutupi. 101.R5 menyatakan bahwa yang terpenting adalah adiknya mulai mau berbicara kepada R5. 102.R5 menyatakan bahwa adiknya yang mulai
96. R5 mulai mau menemani adiknya.
97. R5 dan keluarga mulai menghabiskan waktu bersama lagi ketika R5 berada di masa remaja akhir. 98. R5 dan adiknya saat ini sering menghabiskan waktu bersama-sama. 99. R5 saat ini melihat adiknya sebagai tempat berbagi. 100. R5 saat ini melihat adiknya sebagai sosok yang mulai mencoba untuk terbuka dengan R5 meskipun masih ada hal yang ia tutupi. 101. R5 menghargai usaha adik R5 untuk memulai komunikasi dengan R5. 102. R5 mulai mengerti apa yang terjadi 283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ngomong. 103. Kalo orang tua ga ada kan aku masih bisa ngebantu gitu mbak. 104. Yo kayak kemarin itu, dia punya apa itu, punya ee utang gitu adikku, nah mau ngelunasin utangnya, mau bilang ke orang tua kan takut. Yowes pake uangku gitu mbak.
mau berbicara dengan R5 membuat R5 mengerti apa yang sedang terjadi pada adik R5. 103.R5 menyatakan bahwa ketika orangtua R5 tidak ada, ia bisa membantu adiknya.
104.R5 menyatakan bahwa baru-baru ini adik R5 memiliki suatu masalah dan adiknya tidak berani berbicara kepada orangtuanya tentang permasalahannya tersebut. Akhirnya R5 membantu adiknya untuk menyelesaikan masalahnya tersebut. 105. Jadi kalo ada apa-apa bisa ngomong gitu 105.R5 menyatakan bahwa sekarang ini lho. adiknya mulai mau membicarakan permasalahannya kepada R5. udah lebih terbuka ya. Terus kan dulu kan kalo masih kecil kayak kamu cerita tadi kan dibeliin baju 100 dia juga harus sama. Sekarang kayak gimana? Masih kayak gitu kah? 106. enggak. Kalo sekarang wes ngerti ok. 106.R5 menyatakan bahwa sekarang adiknya telah memahami bahw ia tidak harus mendapatkan barang yang dengan kakaknya. 107. Tergantung kebutuhanne. 107.R5 menyatakan bahwa adiknya tidak lagi menuntut melainkan mulai mengerti dengan kebutuhannya. 108. Ohh aku masih SMA, jadi kebutuhane 108.R5 menyatakan bahwa adiknya mulai
pada adiknya karna adiknya mulai terbuka kepada R5. 103. R5 melihat bahwa ia merupakan orang yang akan menggantikan peran orangtua ketika orangtua tidak ada. 104. R5 saat ini mulai mau membantu adiknya untuk menyelesaikan masalahnya.
105. R5 melihat adiknya saat ini sebagai orang yang mulai terbuka.
106. R5 melihat adiknya sebagai sosok yang mulai memahami keadaan. 107+108. R5 saat ini melihat adiknya sebagai sosok yang mulai mengerti kebutuhannya sendiri.
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
urung banyak. 109. Mas kan wes kuliah, jadi yo maklum nek dikasih uang agak banyak to.
menyadari bahwa ia baru SMA dan kebutuhannya belum banyak. 109.R5 menyatakan bahwa saat ini adiknya telah memahami bahwa kebutuhan R5 lebih banyak dibandingkan adik R5 karena R5 telah kuliah.
109. R5 melihat adiknya telah mulai memahami kebutuhan R5.
110. Wes kayak gitu
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONSENT
Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar saf ana. Saya bernama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yang sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia 15-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak
nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya j aga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (08 5382524287).
PERNYATAAN PBRSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti
rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
Saya bersedia mengikuti prosedur.wawancara yang merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun
informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Ar*
/
l:fri
f
,Iarwai2016
/ fitrllg{1,'1p I llM*lilt
I\W2Y >r-.-
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KESESUAIAN HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan
di bawah ini adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antarakakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta,' Februari 20 I 6
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
Responden
[s I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 6 (R6) Responden 6: Anak Pertama Laki-laki – Adik Perempuan Wawancara 1 20 Januari 2016, 09.00-09.35 No. 27 Coffee Verbatim
Transformasi 1
Transformasi 2
Adikmu yang pertama cewek apa cowok mas? 1. Cuma punya adik cewek.
1.R6 memiliki seorang adik perempuan.
1+2. R6 memiliki seorang adik perempuan yang terpaut 6 tahun dari R6.
jarak usianya berapa mas? 2. 6 tahun. Sekarang dia 17
2.R6 dan adik R6 terpaut 4 tahun. Saat ini adik R6 berusia 17 tahun.
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengalamanmu sama dia waktu kecil gimana, Mas? 3. Yo gojek. Dia sering nangis. Hahah terus aku yang dimarahin.
3.R6 menyatakan bahwa ketika kecil R6 seringkali menggoda dan mengganggu adik R6 hingga adiknya tersebut menangis. Ketika adik R6 menangis, R6 akan dimarah oleh orangtuanya.
3. R6 ketika kecil akan dipersalahkan oleh orangtua jika R6 mengganggu adiknya hingga menangis.
4.R6 menyatakan bahwa ia sengaja membuat adiknya mennagis karena R6 merasa bahwa adiknya sangat lucu.
4. R6 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang sangat lucu.
5. Banyak sih. Tapi yo kadang yang paling banyak tu, kan paling seneng to godain adik cewek.
5.R6 menyatakan bahwa ketika kecil pengalaman R6 dan adiknya didominasi oleh R6 yang suka mengganggu adik perempuannya.
5. R6 ketika kecil sangat suka mengganggu adiknya akrena adiknya perempuan.
6. Aaa lucu banget. Jarak kan jauh to, jadi udah gede dia masih kecil, masih luculucunya.
6.R6 menyatakan bahwa adiknya lucu sekali. R6 juga menyatakan bahwa jarak usia mereka jauh, sehingga ketika R6 sudah besar, adiknya masih sangat lucu.
6.R6 melihat adiknya sebagai sosok yang sangat lucu.
7. Jadi dia sering tak gangguin. Sering gangguin sih kalo aku. Sampe sekarang sih.
7.R6 menyatakan bahwa ia sering mengganggu adiknya bahkan hingga
7. R6 masih sering mengganggu adiknya
Gojekinnya gimana, Mas? 4. Ya emang sengaja tak bikin nangis tu lho. Tak cubit, soale dia lucu banget.
Terus?
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hehehe.
sekarang.
hingga saat ini.
8. Ya kita kan soale kan aku beda rumah sama dia. Aku juga kangen sama dia. Yo kangenlah ya lucu, kangen. Yo tau sendiri kan anak kecil kangen.
8.R6 menyatakan bahwa ia dan adiknya tidak tinggal di satu rumah. Keadaan tersebut yang memunculkan perasaan kangen R6 kepada adiknya.
8. R6 sering merasa rindu kepada adiknya karena mereka tidak tinggal satu rumah.
9. Terus kalo nganu kadang tu tapi kalo udah gede ini, kalo udah gede ini lho malah yang banyak masalah itu udah gede.
9.R6 menyatakan bahwa ketika ia sudah besar, ia merasa memiliki banyak masalah dengan adiknya.
9. R6 mulai memiliki banyak masalah dengan adiknya ketika ia mulai beranjak besar.
10. Dia sudah bisa main sendiri. kadang tu seorang kakak yo itu kadang aku kan sampe marah-marah. Aku tu khawatir banget sama dia. Sampe pulang, belum pulang jam 9 pun aku khawatir.
10.R6 menyatakan bahwa ketika ia beranjak besar, adik R6 sudah bisa bermain sendiri. R6 menyatakan bahwa ia akan khawatir saat adiknya belum pulang ketika sudah mencapai pukul 21.00. Kekhawatiran R6 kepada adiknya seringkali memicu amarah R6.
10. R6 melihat adiknya sudah mulai mandiri ketika R6 memasuki masa remaja akhir. R6 mulai merasa khawatir kepada adiknya ketika ia memasuki masa remaja akhir.
11. Tapi adik tu kadang ga, ga ngerti.
11.R6 menyatakan bahwa terkadang adiknya tidak memahami kekhawatiran R6.
11. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang kurang menyadari kekhawatiran R6.
12. Kamu main sama ini, iyo padahal kan kalo di rumah tu kan kadang kakak khawatir kalo pulang malam.
12.R6 menyatakan bahwa ia seringkali khawatir jika adiknya bermain bersama
12. R6 seringkali khawatir jika adiknya pulang larut malam.
Gangguinnya karna apa? Selian dia lucu.
Kenapa tu?
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teman-temannya hingga larut malam. 13. Tapi dia tu etel. Maksudnya kayak ga peduli, cuek.
13.R6 menyatakan bahwa adik R6 tidak peduli dengan kekhawatiran R6.
13. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak mempedulikan kekhawatiran R6
14. Padahal dia kan cewek. Harusnya kan jam 9 udah pulang.
14.R6 menyatakan bahwa seorang perempuan sebaiknya pukul 21.00 sudah pulang ke rumah.
14. R6 memiliki pandangan bahwa perempuan sebaiknya tidak pulang larut malam.
15. Dia kan sukanya, ya mungkin karna dia punya kakak cowok ya. Sukanya malah main sama cowok-cowok. Makanya aku bilang iki wong edan. Agak tomboy soale.
15.R6 menyatakan bahwa adiknya lebih suka bermain dengan laki-laki karena adiknya memiliki seorang kakak laki-laki. R6 menyatakan bahwa adiknya sedikit tomboy.
15. R6 melihat adiknya sebagai perempuan yang agak maskulin.
16.R6 menyatakan bahwa ketika adiknya lahir, ia merasa senang. R6 merasa senang karena ia sendiri yang meminta seorang adik kepada orangtuanya.
16. R6 ketika kecil merasa senang dengan adiknya karena ia yang meminta seorang adik.
17.R6 menyatakan bahwa ia meminta seorang adik kepada orangtuanya karena ia merasa sepi ketika berada di rumah
17+18. R6 meminta seorang adik kepada orangtuanya karena ia merasa sepi dan bosan
Dulu perasaanmu waktu dia lahir kayak gimana, Mas? 16. Seneng, soale dulu kan aku yang minta adik.
Kenapa minta adik? 17. Sepi di rumah sendiri.
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sendirian. 18. Dulu kan aku, jadi kan cucu pertama juga, jadi paling kecil sendiri. Itu kan bosen di rumah ga ada yang nemenin. Terus minta adik.
18.R6 menyatakan bahwa ketika kecil ia menjadi cucu pertama dan menjadi orang yang paling kecil di keluarganya. R6 menyatakan bahwa ia seringkali merasa bosan di rumah karena tidak ada yang menemaninya. Oleh karena ituR6 meminta adik kepada kedua orangtuanya.
19. Akhirnya dapet adik kecil tapi jauh.
19.R6 menyatakan bahwa akhirnya ia mendapatkan seorang adik tetapi jarak kelahiran mereka cukup jauh.
20. Tapi nganu kita pisah rumah. Aku ikut nenekku dia ikut orangtua.
20.R6 menyatakan bahwa ia tidak tinggal satu rumah dengan adiknya. Adik R6 tinggal bersama orangtua R6, sedangkan R6 tinggal bersama neneknya.
berada di rumah sendirian.
19+20. R6 merasa jauh dengan adiknya.
Terus kalo ketemu gitu berapa kali? 21. Paling seminggu tiga kali. Kalo ga aku 21.R6 menyatakan bahwa intensitas yang kesana, adikku yang kesini sama pertemuan R6 dengan adiknya adalah tiga orangtua juga. kali dalam seminggu. R6 menyatakan bahwa terkadang R6 yang pulang ke rumah orangtuanya, atau orangtuanya yang mengunjungi R6.
21. R6 dan adik sering mengunjungi satu sama lain.
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terus dulu apa namanya, kan ga tinggal satu rumah, perasaanmu kayak gimana, Mas? 22. Kadang jengkel sih, soale dia kan kecil, 22.R6 menyatakan bahwa ia merasa kesal adik dia tu dibelain terus sama orangtua. dengan adiknya karena adik R6 selalu dibela dengan orangtuanya.
22. R6 terkadang tidak menyukai adiknya karena R6 merasa adiknya selalu mendapat pembelaan dari orangtua.
23. Terutama bapak. Bapak tu mesti belain 23.R6 menyatakan bahwa ayahnya selalu adikku, ga pernah aku. membela adiknya dan tidak pernah membela R6.
23. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang selalu mendapat pembelaan dari ayah.
Sampe kapan tu? 24. Sampe gede, sampe sekarang.
24.R6 menyatakan bahwa adik R6 sampai saat ini masih sering mendapat pembelaan dari ayahnya.
24. R6 hingga saat ini masih melihat adiknya sebagai sosok yang akan mendapatkan pembelaan dari ayah.
25. Jadi aku deket sama ibuku, adikku deket sama bapakku. Soale nganu juga sih, jadi itu kan bukan bapak kandung. Jadi ibuku sama bapakku kan udah cerai, terus ibuku kan nikah lagi, nah mungkin dia kan anak kandungnya bapak. Jadi lebih disayang.
25.R6 menyatakan bahwa ia cenderung lebih dekat dengan ibunya, dan adiknya cenderung lebih dekat dengan ayahnya. R6 menyatakan bahwa ayah R6 yang sekarang bukanlah ayah kandung R6 karena ibu R6 sebelumnya pernah bercerai. R6 merasa ayahnya lebih menyayangi adik R6 karena adik R6 adalah anak kandung ayah R6 yang sekarang.
25. R6 merasa adik R6 mendapatkan kasih sayang lebih dari ayahnya karena adik R6 merupakan anak kandung ayah R6 yang sekarang.
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terus pengalamanmu pas remaja bareng dia gimana mas? 26. Sering tak ajak dolan dekne.
26.R6 menyatakan bahwa ketika remaja, R6 sering mengajak adiknya untuk bermain bersama.
26. R6 ketika remaja sering mengajak adiknya bermain.
27. Dulu dia tu kuper. Ga pernah mau main, 27.R6 menyatakan bahwa ketika kecil, adik ga pernah, kuper dia. R6 adalah orang yang tidak pernah pergi untuk jalan-jalan dan kurang pergaulan.
27. R6 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang kurang mampu bersosialisasi.
28. Ya kan aku coba mengentaskan dia dari kekuperan dia itu to. Tak entaskan, tak coba.
28. R6 mencoba mengajak adik untuk bersosialisasi.
28.R6 menyatakan bahwa ia mencoba mengajak adiknya agar memiliki pergaulan yang lebih luas.
29. Sekarang hobi dolan. Waduh malah dadi. 29.R6 menyatakan bahwa saat ini adiknya Sekarang malah hobi dolan. Sekarang jarang hobi bermain. R6 menyatakan bahwa ia dan ketemu gara-gara dia hobi dolan. adiknya jarang bertemu karena adiknya lebih suka bermain.
29. R6 sekarang ini melihat adiknya lebih suka bermain sehingga mengurangi intensitas pertemuan R6 dan adiknya.
Terus dulu kalo main kayak gimana, Mas? 30. Yo asik sih dia. Dia tu cewek, e opo yo, mungkin karna cewek tu lebih cepet gedene dari pada cowok. Dia berpikire tu malah kadang dewasa dia tu lho.
30.R6 menyatakan bahwa adiknya merupakan sosok yang menyenangkan. R6 merasa bahwa perempuan perkembangan emosinya lebih cepat dibandingkan lakilaki. R6 merasa bahwa terkadang cara berpikir adik R6 terkadang lebih dewasa
30. R6 melihat bahwa adiknya merupakan sosok yang menyenangkan dan terkadang cara berpikir adik R6 lebih dewasa dibandingkan R6.
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan R6. Contohnya? 31. Masalah pacar-pacaran dia lebih dewasa.
31.R6 menyatakan bahwa dalam hal relasi romantic, R6 merasa bahwa adik R6 lebih dewasa dibandingkan R6.
31+32. R6 melihat dalam konteks relasi romantis, adik R6 lebih dewasa dibandingkan R6
32. Wes, jangan nyakitin. Dia lebih gede.
32.R6 merasa lebih adiknya lebih dewasa dibandingkan R6 karena adik R6 beberapa kali mengingatkan R6 untuk tidak menyakiti perempuan.
33. Kadang kalo jalan sama aku kan dikirane aku yang masih sekolah sama dia.
33.R6 menyatakan bahwa terkadang ketika R6 sedang pergi bersama adiknya, lingkungan seringkali mengira bahwa R6 masih bersekolah bersama R6.
33. R6 merasa bahwa lingkungan melihat bahwa R6 dan adiknya usia kelahirannya tidak terpaut jauh.
34. Maksude masih, dulu kan dia masih SMP, masih sering-seringe main kan pas dia masih SMP. Dia masih punya banyak waktu.
34.R6 menyatakan bahwa ketika adik R6 masih duduk di bangku SMP, R6 dan adiknya masih sering menghabiskan waktu bersama karena adik R6 masih memiliki banyak waktu luang.
34. R6 dan adiknya sering menghabiskan waktu bersama ketika adiknya memasuki masa remaja awal.
35. Dia sekarang opo, SMA kan di SMK tu lho. Jadi banyak kayak ekstra kulikuler jadi dia pulang sore, jam 6, udah capek jadi jarang main.
35.R6 menyatakan bahwa ia dan adiknya jarang menghabiskan waktu bersama karena saat ini adiknya sedang duduk di bangku SMK dan adiknya mengikuti kegiatan
35. R6 ketika remaja akhir mulai jarang menghabiskan waktu bersama adiknya karena adiknya banyak menghabiskan waktu di sekolah.
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ekstra kulikuler. R6 menyatakan bahwa adiknya pulang sekolah pukul 18.00 dan ketika pulang ia merasa lelah sehingga waktu bermain R6 dan adiknya mulai berkurang. 36. Kalo main pas Minggu. Cuma aku kan kerja, ketemu yo paling aku kesana.
36.R6 menyatakan bahwa saat ini ia dan adiknya lebih sering menghabiskan waktu ketika hari Minggu. Akan tetapi oleh karena R6 hari Minggu kerja, R6 dan adiknya akan bertemu ketika R6 berkunjung ke rumah orangtua R6.
36. R6 dan adiknya saat ini intensitas pertemuannya dengan adik mulai berkurang.
37. Kalo dulu si masih main bareng.
37.R6 menyatakan bahwa dulu R6 dan adiknya masih sering bermain bersamasama.
37. R6 sering menghabiskan waktu bersama adiknya ketika ia belum memasuki masa remaja akhir.
38. Gembeng.
38.R6 menyatakan bahwa ketika kecil ia seringkali merasa kesal kepada adiknya karena adiknya cengeng.
38. R6 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang cengeng.
39. Terus sering wadul. wadulan ki sering ngelaporin ke orangtua.
39.R6 menyatakan bahwa ketika kecil, adik R6 sering melaporkan R6 kepada orangtuanya.
39. R6 ketika kecil melihat adiknya sebagai seorang pengadu.
Terus dulu tu contoh nyata dirimu jengkel sama adikmu tu pas kenapa, Mas? Kejadian apa?
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40. Itu makane. Kadang dia tu tak jigal, jatuh, ahahahhaa. Tak ketawain, haha. Nanti dia lapor ke bapaknya.
40.R6 menyatakan bahwa sosok adiknya yang sering mengadu kepada orangtuanya membuat R6 merasa kesal. Perasaan kesal R6 tersebut kemudian memicu R6 untuk membuat adiknya jatuh. Ketika adiknya jatuh, R6 akan merasa senang dan menertawakan adiknya tersebut. Perilaku R6 yang membuat adiknya jatuh dan menertawakan adiknya tersebut kemudian dilaporkan adik R6 kepada ayahnya.
Habis itu dimarah ga? 41. Dimarahin aku. Yo dulu kan aku masih 41.R6 menyatakan bahwa setelah adik R6 bandel-bandele tu lho, tak lawan aja. melaporkan perilaku R6 kepada ayahnya, R6 akan dimarah oleh ayah R6. R6 menyatakan bahwa ia akan melawan ayahnya karena saat itu R6 sedang berada dimasa ia sangat nakal.
41. R6 akan ditegur oleh ayahnya atas perilaku mengganggu R6.
Terus perasaanmu ke dia pas dirimu remaja gimana, Mas? 42. Eemmm lebih ke opo yo, ya sayang sih aku ke dia tu.
42.R6 menyatakan bahwa ketika ia remaja, ia merasa sayang kepada adiknya.
42. R6 menyayangi adiknya ketika ia remaja.
43. Dulu dia kayak gitu tadi to, pengertian.
43.R6 menyatakan bahwa adik R6 merupakan sosok yang pengertian.
43. R6 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang pengertian.
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44. Sekarang setelah dia dewasa, kadang aku masih mikirin dia. Kok dia ga pulang-pulang.
44.R6 menyatakan bahwa saat ini adiknya telah menjadi seseorang yang dewasa. R6 terkadang masih khawatir kepada adiknya terkait dengan waktu pulang adiknya.
44. R6 melihat adiknya telah tumbuh dewasa dan R6 terkadang masih mengkhawatirnkan adiknya.
45. Mah jadi tu aku ga jengkel sama adikku. Aku tu ga pernah bisa jengkel sama adikku.
45.R6 menyatakan bahwa ia tidak pernah merasa kesal dengan adiknya.
45. R6 tidak pernah bisa untuk tidak menyukai adiknya.
Kenapa? 46. Yo aku tu sayang banget sama adikku 46.R6 menyatakan bahwa ia sangat soale. Aku ga bisa jengkel sama adikku, menyayangi adiknya. R6 tidak bisa merasa sama keluarga tu ga bisa jengkel. kesal dengan adiknya dan dengan keluarganya.
46. R6 sangat menyayangi keluarganya sehingga ia tidak bisa untuk tidak menyukai keluarganya, termasuk adiknya.
47. Tapi kalo sama adikku tu aku cuma, aku cuma paling ngasih pendapat masalah pacar. Oh kamu sama dia, kamu sama si dia mbok opo ga ada yang lain. 48. Tapi ga pernah aku marahin dia.
47.R6 menyatakan bahwa ia hanya akan memberikan pendapatnya kepada adik R6 terkait dengan relasi romantis adik R6.
47. R6 akan memberikan perhatian lebih pada relasi romantic adiknya.
48.R6 menyatakan bahwa ia tidak pernah memarahi adiknya terkait dengan relasi romantic yang dijalani oleh adik R6.
48. R6 tidak pernah menyalahkan adik.
49. Cuma kalo marahin dia tu, adikku agak ga bersihan. Kamar berantakan apa berantakan.
49.R6 menyatakan bahwa R6 akan memarahi adiknya terkait dengan kebersihan adik R6. R6 menyatakan bahwa adiknya merupakan orang yang tidak rapi.
49. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak rapi dan R6 tidak menyukai hal tersebut.
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50. Kadang kan kalo ke rumahku, ke kamarku ngono, ngacak-ngacak. Hobine kayak ngono. Aku tu paling benci aku diacak-acak.
50.R6 menyatakan bahwa ketika adiknya datang ke rumah R6, adik R6 seringkali mengacak-acak kamar R6. R6 menyatakan bahwa ia tidak menyukai perilaku adik R6 yang suka membuat sesuatu berantakan.
50. R6 tidak menyukai perilaku adiknya yang suka membuat sesuatu berantakan.
51. Wa yoo tak bilang pethok. Tapi ga marah, kamu tu cewek lho kamu tu harusnya lebih rapi, lebih gimana.
51.R6 menyatakan bahwa adiknya adalah sosok yang konyol. R6 menyatakan bahwa ia tidak marah dengan adiknya, akan tetapi ia memiliki harapan bahwa adiknya lebih repi dibandingkan sekarang.
51. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang konyol. R6 memiliki harapan adiknya akan menjadi lebih rapi lagi.
52. Tapi kalo setiap, jadi dia tak kasih kamarku. Jadi sekarang aku tu ga punya kamar, cuma kamar apa itu ada ruangan terus tak buat kamar.
52.R6 menyatakan bahwa ia memberikan kamarnya kepada adiknya. R6 menyatakan bahwa saat ini ia tidak memiliki kamar dan R6 tidur di ruangan yang ia atur untuk menjadi kamar.
52. R6 memberikan fasilitas yang ia punya untuk adik.
53. Dulu aku punya kamar. Bersih banget, tak kayu-kayu gini kan. Bagus banget.
53.R6 menyatakan bahwa kamarnya merupakan kamar yang bersih dan diatur sedemikian rupa oleh R6 agar menjadi kamar yang berpenampilan baik.
54. Jadi kalo dia pulang ke rumahku kan ga ada tempat tidur soale. Dia tak suruh udah kamu tidur di kamarku aku tak pindah.
54.R6 menyatakan bahwa ketika adiknya berkunjung ke rumah R6, tidak ada tempat bagi adiknya untuk tidur. Oleh karena itu
Terus kalo diacak-acak tu kaya gimana?
54. R6 mau berbagi kepada adiknya.
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R6 memberikan kamarnya untuk adik R6 dan R6 tidur di tempat lain. 55. Kamarku jadi kapal tenggelam, ancur. Jengkel karna dia tu.
55.R6 menyatakan bahwa saat ini kaparnya menjadi sangat berantakan sehingga ia merasa kesal dengan adiknya.
55. R6 merasa tidak suka dengan adik R6 karena sikap adik R6 yang tidak rapi.
56. Harusnya kamu tu cewek jadi lebih suatu saat kamu tu bakal yang bersihin rumah.
56.R6 menyatakan bahwa adiknya merupakan seorang perempuan yang nantinya akan membersikan rumah. R6 berharap adiknya menjadi seseorang yang lebih rapi.
56. R6 memiliki persepsi bahwa seorang perempuan sebaiknya memiliki sikap yang lebih rapi. R6 berharap adiknya menjadi sosok yang lebih rapi.
57. Lah malah itu hobinya ngancurngancurin semua e.
57.R6 menyatakan bahwa adiknya suka membuat sesuatu berantakan.
57. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak rapi.
58. Sering. Biasane malem Minggu, weekend biasanya dia. Soale kan di UII kan sepi banget, dia ga punya temen.
58.R6 menyatakan bahwa adik R6 seringkali menginap di rumah R6 di akhir pekan. Adik R6 menginap di rumah R6 di akhir pekan karena daerah tempat adik R6 tinggal sepi dan ia tidak memiliki teman.
58. R6 menyatakan bahwa adik R6 tidak memiliki teman jika ia berada di rumahnya.
59. Kalo disini kan banyak mall, hobine ngemall. Nek ngejak aku neng mall, wa aku ngopo neng mall. Ra de duit.
59.R6 menyatakan bahwa adiknya lebih suka mengunjungi tempat perbelanjaan. R6 menyatakan bahwa ia tidak suka jika diajak adiknya untuk mengunjungi pusat
59 + 60. R6 melihat bahwa adiknya lebih menyukai pusat perbelanjaan.
Dia sering nginep di rumah Minomartani, Mas?
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbelanjaan. 60. Bedanya itu aku kalo sama dia, aku tu lebih ke opo yo, rock and roll lah, main sedapete. Ya di jalanan, jalanan.
60.R6 menyatakan bahwa ia berbeda dengan adiknya. Adiknya menyukai pusat perbelanjaan sedangkan R6 lebih menyukai jalanan.
61. Ya kalo dia tu maine, tapi kalo dia tu emang dari aku nganu dia emang tak, cewek tu mainnya ke tempat kayak gini, ga boleh main ke jalan.
61.R6 menyatakan bahwa ia sejak dulu mengajarkan adiknya untuk memilih tempat yang akan ia kunjungi. R6 tidak memperbolehkan adiknya untuk bermain di jalanan.
61. R6 mengarahkan adiknya untuk mengunjungi tempat yang lebih ramah dan lebih aman bagi adiknya.
62. Dulu tak kirain dia tu anak mami banget tu lho, soale kan sering ngelaporin.
62.R6 menyatakan bahwa ketika kecil adiknya merupakan anak yang manja karena dia seringkali mengadu kepada orangtuanya.
62. R6 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang manja dan sosok pengadu.
63. Ternyata enggak pas gede, dia malah mandiri.
63.R6 menyatakan bahwa ketika adiknya beranjak dewasa, adiknya merupakan sosok yang mandiri.
63. R6 ketika remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang mandiri.
64. Dia kadang jualan juga.
64.R6 menyatakan bahwa adiknya terkadan berjualan sesuatu.
65. Tapi kadang bohongin orangtua.
65.R6 menyatakan bahwa adiknya
Dulu waktu kecil, Mas, menurutmu adikmu tu orang yang kayak gimana?
65. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terkadang tidak jujur kepada orangtuanya.
tidak selalu jujur kepada orangtua.
66. Mainan baru. Hooh e mainan baru
66.R6 menyatakan bahwa ketika kecil ia menganggap adiknya sebagai mainan baru.
66. R6 ketika kecil menganggap adiknya sebagai sosok yang bisa ia mainkan.
67. Kayak punya temen paling deket. Dia itu temen paling deketku soale.
67.R6 menyatkaan bahwa ketika kecil ia 67. R6 ketika kecil menganggap adiknya menganggap adiknya sebagai seorang teman sebagai seorang teman yang paling dekat yang paling dekat dengan R6. dengan R6.
Terus menurutmu arti seorang adik waktu kecil tu kayak gimana sih, Mas?
Sampe sekarang? 68. Iya.
68.R6 menyatakan bahwa hingga saat ini ia masih menganggap adiknya sebagai teman paling dekat.
68. R6 ketika remaja akhir masih menganggap adiknya sebagai teman yang paling dekat.
69. Nek remaja tu lebih kayak temen ke dia.
69.R6 menyatakan bahwa ketika ia remaja ia melihat adiknya sebagai teman.
69. R6 ketika remaja melihat adiknya sebagai seorang teman.
70. Dia tu udah gede, mbok jangan kesetkeset.
70.R6 menyatakan bahwa adiknya sudah besar dan R6 memiliki keinginan agar adiknya lebih rajin lagi.
70. R6 menganggap adiknya sudah besar dan berharap agar adiknya menjadi lebih rajin lagi.
71. Maksude kan udah gede lah, tau jangan dolan-dolan terus.
71.R6 menyatakan bahwa adiknya sudah besar dan R6 berharap agar adiknya tidak
71. R6 berharap agar adiknya mengurangi
Nek pas remaja adikmu tu orang yang kayak gimana?
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlalu banyak bermain.
intensitas bermainnya.
72. Pas remaja dia tu masih kecil.
72.R6 menyatakan bahwa ketika R6 memasuki masa remaja, adik R6 masih kecil.
72. R6 masih melihat adiknya sebagai sosok yang kecil ketika ia memasuki masa remaja.
73. Tapi juga nek di rumah tu ga sepi.
73.R6 menyatakan bahwa rumahnya tidak lagi sepi ketika adiknya ada di rumah.
73. R6 melihat adiknya sebagai orang yang menghilangkan rasa kesepian R6.
74. Dia pas kecil kan om-omku juga belum nikah, tanteku juga, terus dia jadi rebuatan. Waaaa buat rebutan.
74.R6 menyatakan bahwa ketika adik R6 kecil, saudara R6 yang lainnya belum menikah dan adik R6 diperebutkan oleh saudara-saudara R6.
74. R6 melihat adiknya sebagai orang yang akan menjadi pusat perhatian ketika adik R6 masih kecil.
75.R6 menyatakan bahwa ketika adik R6 diperebutkan oleh saudara-saudaranya, R6 tetap merasa bahwa adik R6 adalah adiknya dan R6 merasa menang.
75. R6 tetap melihat adiknya sebagai adik ketika adiknya menjadi pusat perhatian.
Terus arti adik dulu pas remaja apa, Mas?
Dirimu nek liat dia jadi rebutan kayak gitu gimana? 75. Ya dia kan tetep adikku, jadi aku yang menang.
Kok yang menang kenapa? 76. Dia milih aku, yang lain kayak monster. Sukane nyium-nyium, dia ga suka dicium.
76.R6 menyatakan bahwa ia merasa menang 76. R6 ketika kecil merasa adiknya lebih karena R6 merasa adiknya akan tetap menyukasi R6 dibangingkan saudaramemilih R6. R6 merasa bahwa adiknya
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak nyaman dengan perilaku saudarasaudaranya dan menganggap saudaranya sebagai sesuatu yang menakutkan.
saudaranya yang lain.
77. Apa ya, hobi dolan. Hobi dia sekarang kalo main.
77.R6 menyatakan bahwa saat ini adiknya suka bermain.
77. R6 ketika remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang suka bermain.
78. Terus tapi dia tu yo kadang punya inisiatif buat jualan, kayak gitu.
78.R6 menyatakan bahwa adiknya terkadang memiliki inisiatif untuk berjualan.
78. R6 ketika remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang berinisiatif untuk bekerja.
79. Adikku tiap ke Mino tu ga punya waktu buat aku. Jadi gimana kabar, itu ga ada. kamu dari mana? Nganterin si itu.
79.R6 menyatakan bahwa setiap kali adiknya berada disekitar rumah R6, adik R6 malah tidak meluangkan waktunya untuk R6. R6 menyatakan bahwa saat ini ia dan adiknya tidak saling menanyakan kabar.
79. R6 ketika remaja akhir merasa kehilangan adiknya karena adik R6 tidak lagi meluangkan waktunya untuk R6.
80. Adikku kan orangnya ga gimana ya ga enakan, wah aku ga enak.
80.R6 menyatakan bahwa adiknya merupakan orang yang sungkan.
80. R6 melihat adiknya sebgai sosok yang seringkali merasa sungkan.
81. Jadi tu dia ga tegelan, tapi yo hobi dolan juga.
81.R6 menyatakan bahwa adiknya sebagai sosok yang tidak tegaan tetapi juga suka main.
81. R6 memandang adiknya melihat sebagai orang yang tidak tegaan dan suka main.
82. Ha kalo dia udah ayo main sama aku, diajakin sama orang, ga mau.
82.R6 menyatakan bahwa adiknya akan lebih memilih untuk pergi bersama
82+83. R6 melihat adiknya lebih memilih
Terus nek sekarang adikmu tu orang yang kayak gimana?
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
temannya daripada pergi bersama R6.
teman sebayanya dari pada R6.
83. Main ke mall sama a b c d e, oh sama ini, dia pasti mau. Kalo ada temene cewek lain kalo ada temen-temen seusiane dia cewekcewek gitu. Jadi kamu kalo jalan ga jelas, ngemall. Cah tipis.
83.R6 menyatakan bahwa adiknya lebih memilih teman-teman sebayanya. R6 menyatakan bahwa adiknya akan pergi bersama teman-teman sebanyanya ke pusat perbelanjaan.
84. Jadi orang tu ga enakan. Ya hampir kayak aku tapi dia ke versi ceweknya.
84.R6 menyatakan bahwa adiknya merupakan orang yang seringkali merasa sungkan. R6 menyatakan bahwa sikap adiknya sama seperti R6 hanya saja dalam versi perempuan.
85. Tapi aku kan nek ngomong ceplasceplos.
85.R6 menyatakan bahwa R6 merupakan sosok yang asertif.
86. Dia kadang ga anu, ga tega ngomong.
86.R6 menyatakan bahwa terkadang adik R6 merasa tidak tega untuk mengungkapkan sesuatu secara bebas.
86. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang akan berpikir ulang sebelum mengucapkan sesuatu.
87. Temen, temen paling deket ee sekarang.
87.R6 menyatakan bahwa saat ini ia memaknai adiknya sebagai tempat yang paling dekat.
87. R6 saat ini melihat adiknya sebagai teman paling dekat R6.
88. Ketika temen-temen lain ga ada, dia kan
88.R6 menyatakan bahwa ketika teman-
88+89. R6 melihat adiknya sebagai orang yang
84. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang seringkali merasa sungkan.
Terus sekarang makna adik bagimu tu apa, Mas?
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mesti ada.
teman R6 tidak ada, maka adik R6 akan selalu ada untuk R6.
selalu ada untuk R6.
89. Di rumah, kamu dimana? di rumah, dolan. Naa mesti aku. Dia selalu mau.
89.R6 menyatakan bahwa adiknya akan selalu memenuhi permintaan R6 untuk bermain bersama jika adik R6 sedang tidak pergi.
90. Terus kalo mitra dalam minta duit orangtua.
90.R6 menyatakan bahwa adiknya adalah teman R6 untuk meminta uang orangtua.
91. Aa kalo aku kan minta duit ga pernah dikasih.
91.R6 menyatakan bahwa jika ia meminta uang kepada orangtua, permintaan R6 tersebut tidak pernah dipenuhi.
92. Mitra nyenengin orangtua juga.
92.R6 menyatakan bahwa adik adik adalah teman untuk menyenangkan orangtua.
92. R6 melihat adiknya sebagai teman untuk membuat orangtua bahagia.
93. Ya dia pulang ke rumah itu udah nyenengin orang tua kok.
93.R6 menyatakan bahwa orangtua akan merasa senang jika adik R6 pulang ke rumah.
93. R6 melihat kehadiran adiknya di rumah dapat membuat orangtua R6 bahagia.
94. Dia tu pengene ikut aku.
94.R6 menyatakan bahwa adiknya ingin ikut tinggal bersama R6.
94. R6 melihat adiknya ingin dekat dengan R6.
95. Aku pengene ke Mino, kamu tu sebenere ga mau ikut aku, kamu tu cuma pengen deket
95.R6 menyatakan bahwa adiknya ingin tinggal bersama R6 bukan karena adik R6
95. R6 merasa adiknya ingin tinggal bersama R6 karena adiknya ingin mendekati
90. R6 melihat adiknya sebagai perantara untuk meminta fasilitas dari orangtua.
Contohnya?
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama tempat-tempat kayak gitu, sama tementemenmu sini to. Kalo disini kamu bebas, aku kan ga ngasih, aku ga pernah marah-marah.
ingin dekat dengan R6, tetapi karena adik R6 ingin semakin dekat dengan tempattempat bermain. Selain itu R6 merasa bahwa adiknya ingin tinggal bersama R6 karena R6 tidak pernah marah kepada adiknya.
kesenangan dan ingin merasa bebas.
96. Kalo disana jadi main. Nanti jam 9 belum pulang pasti ditelponin terus. Dia tu kadang alesan aku di Mino sama Mas Wawan. Kampret kok, dia di Mino tapi ga sama aku. Waaa.
96.R6 menyatakan bahwa jika adik R6 tinggal bersama orangtuanya, adik R6 tidak bisa bebas pulang malam karena jika adik R6 pukul 21.00 belum sampai rumah, adik R6 akan dihubungi orangtuanya. Ketika orangtua menghubungi adik R6, maka adik R6 akan berbohong dan akan mengatakan bahwa ia sedang bersama R6.
96. R6 melihat bahwa adiknya tidak nyaman tinggal di rumah orangtuanya karena orangtua yang protektif.
Terus dia gimana dirimu bilang gitu? 97. Yo kita tu kakak adik. Gimana, Nyet? Gimana? Ga yang gimana, Dek? Nyet ambilin anu, dia yang kayak gitu. 98. Tapi malah kalo kadang kalo ga ketemu, adiku nang ndi e , pulang ke rumah ah. Kadang aku kayak gitu.
97.R6 menyatakan bahwa ia dan adiknya memiliki panggilan tertentu. 98.R6 menyatakan bahwa ia akan mencari adiknya ketika ia tidak bertemu adiknya. Keinginan R6 untuk bertemu dengan adik R6 memicu R6 untuk pulang ke rumah orangtuanya.
98. R6 menjadikan adiknya sebagai alasan ia untuk pulang ke rumah orangtua.
99. Lucu kok, curhat, terus tak curhati genti.
99.R6 menyatakan bahwa ketika ia pulang
99. R6 dan adiknya saling terbuka satu sama
305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke rumah orangtuanya, adiknya akan bercerita kepada R6 kemudian R6 juga bercerita kepada adiknya.
lain.
100. Kalo pulang meng curhat, terus dia ngeluarin kata-kata mutiara. Kamu tu jangan nakal mas, pacar satu aja.
100.R6 menyatakan bahwa ketika R6 pulang ke rumah orangtuanya hanya untuk bercerita kepada adiknya. R6 menyatakan bahwa adiknya akan menanggapi R6 dengan mengeluarkan kata-kata bijak.
100. R6 terbuka kepada adiknya. Adik R6 akan memberikan tanggapan dengan kata-kata bijak untuk menanggapi R6.
101. Adikku juga tau yang tak suka tu siapa, dia juga tau.
101.R6 menyatakan bahwa adiknya mengetahui siapa perempuan yang R6 sukai.
102. Adikku malah ngomong sama ibuku. Terus ibuku, gapapa kalo masmu ga papa, tapi kamu ga boleh.
102.R6 menyatakan bahwa adiknya bercerita kepada ibu R6 tentang permepuan yang R6 suka. Ibu R6 menanggapi cerita dengan adik R6 mengingatkan bahwa adik R6 belum diijinkan untuk menyukai seseorang.
102. R6 melihat ibu R6 belum mengijinkan adik R6 untuk berelasi romantic.
103. Kadang tu mbahku juga jengkel sama adikku.
103.R6 menyatakan bahwa terkadang nenek R6 merasa kesal dengan adik R6.
103. R6 melihat lingkungan terkadang tidak menyukai adik R6.
104. Soale cerobo nek bahasa ne orang jawa. Jadi umpamane pulang sekolah, kadang ga ganti langsung, terus duduk di tempat anu, kotor. Kadang nek ganti Cuma dilempar,
104.R6 menyatakan bahwa adik R6 adalah orang yang ceroboh. R6 mengatakan bahwa adiknya tidak bersih dan tidak meletakkan
104. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang ceroboh, tidak bersih, dan tidak rapi.
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apa-apaan.
barang di tempatnya.
Terus yang beresin siapa, Mas? 105. Kalo di tempat anu kadang nenek, 105.R6 menyatakan bahwa lingkungan yang kadang budeku, kadang-kadang orang akan merapikan kembali tempat yang dibuat sekitar. berantakan oleh R6. 106. Adikku kan gila. Sekarang di rumah 106.R6 menyatakan bahwa adiknya juga baru, di rumah sebelah hobine. Kayak gitu tidak menjaga kerapian di rumah orangtua juga. R6 yang lain.
106. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak rapi dimanapun adiknya berada.
107. Cuma dia kebersihanee. Kamarnya dia 107.R6 menyatakan bahwa kebersihan berantakan banget. adiknya kurang terjaga dan kamar adik R6 sangat berantakan.
107. R6 melihat adiknya tidak dapat menjaga kebersihan.
108. Kalo wah tumben bersih, terus ibuku, 108.R6 menyatakan bahwa jika kamar sing ngerisiki aku. adiknya rapi, maka orang yang merapikan kamar adik R6 adalah ibunya.
108. R6 melihat bahwa ibu akan memperbaiki perilaku adik R6.
109. Dia tu cewek lebih cowok dia.
109. R6 melihat adiknya lebih maskulin dibandingkan dengan R6.
109.R6 menyatakan bahwa adiknya lebih maskulin dibandingkan R6.
110. Lebih hobi berantakin. Sepatu masuk 110.R6 menyatakan bahwa adik R6 lebih kamar, tes wer.. ada tempate tapi cuma werr. suka membuat suatu tempat menjadi berantakan.
110. R6 melihat adiknya sebagai sosok yang berantakan.
111. We tak getak. Kadang gitu, di kamar tu 111.R6 menyatakan bahwa ia akan juga kayak gitu.
111. R6 akan menegur sikap adiknya yang
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghardik adiknya jika adiknya tidak rapi.
tidak rapi.
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONSENT Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bernama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yang sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia 15-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak
nyaman
dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya j aga kerahasiannya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (085382824287 ).
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun
informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini'
W
Emelia Pudar Wijayanti Sagala
Peneliti
Yogyakarta, Januari
tu /
201 6
tus)
Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KESESUAIAIY HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan
di bawah ini adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antara kakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini.
Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Februari 201 6
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 7 (R7) Responden 7: Anak Pertama Laki-laki – Adik Laki-laki Wawancara 1 19 Januari 2016, 10.00-10.40 Perpustakaan Kampus III USD Verbatim Transformasi 1 Adikmu yang pertama, berarti yang anak kedua ya, usianya berapa? 1. 20. 1.R7 menyatakan bahwa ia memiliki adik yang berusia 20 tahun. kuliah berarti? 2. iya kuliah juga, di Sanata Dharma. 2.R7 menyatakan bahwa adiknya berkuliah di universitas yang sama dengan R7. oh di Sanata Dharma juga, satu kos? 3. satu kos tapi beda kamar. 3.R7 menyatakan bahwa ia tinggal bersama adiknya akan tetapi mereka beda kamar. jurusan apa? 4. akuntansi, Mrican. 4.R7 menyatakan bahwa adiknya tersebut kuliah di jurusan Akuntansi. oke, boleh diceritain ga kamu bareng adikmu yang ini yang pertama, pengalamanmu waktu kecil gimana? 5. sering berantem. 5.R7 menyatakan bahwa ketika kecil, ia sering bertengkar dengan adik pertamanya tersebut. 6. Jadi istilahnya itu saling iri. 6.R7 menyatakan bahwa ketika kecil ia dan
Transformasi 2
1. R7 memiliki adik pertama berusia 20 tahun. 2. R7 dan adiknya kuliah di universitas yang sama. 3. R7 tinggal bersama adiknya.
5. R7 ketika kecil sering bertengkar dengan adik pertama. 6. R7 dan adiknya ketika kecil saring iri 309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Misalnya aku dapet apa dibelikan apa, dia tu pengen. 8. Kalo aku pun ga mau kalah gitu. 9. Tapi aku sering dibilang harus ngalah. 10. Jadi mau ga mau ya terpaksa harus ngalah. Gitu. 11. Sering beratem sih 12. sering marahin kalo oleh kakek atau orang tua atau orang lain sering berantem. 13. Sama yang nomer dua ini, sampe sekarang pun istilahnya, mungkin ga secara fisik, e tapi lewat kata-kata. 14. atau enggak perbuatannya itu agak ga dekat gitu. 15. Walaupun satu kos jarang ini apa, jarang komunikasi. 16. Kalo butuh aja ke kamar, kalo enggak
adiknya saling iri satu sama lain. 7.R7 menyatakan bahwa adiknya menginginkan apa yang R7 dapatkan dari orangtuanya. 8.R7 menyatakan bahwa ia juga tudak mau kalah dengan adiknya. 9.R7 menyatakan bahwa ia sering diingatkan untuk mengalah dari adiknya. 10.R7 menyatakan bahwa ia terpaksa mengalah dari adiknya karena orangtuanya mengajarkan R7 untuk mengalah. 11.R7 menyatakan bahwa ketika kecil ia sering bertengkar dengan adiknya. 12.R7 menyatakan bahwa ia sering dimarah oleh keluarga dan orang disekitarnya karena ia sering bertengkar dengan adiknya. 13.R7 menyatakan bahwa ia dan anak kedua hingga saat ini masih sering bertengkar. R7 dan anak kedua tidak dengan menggunakan fisik, melainkan melalui kata-kata. 14.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya tidak terlalu dekat. 15.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya tinggal dalam satu kos. Akan tetapi mereka jarang berkomuikasi satu sama lain. 16.R7 menyatakan bahwa R7 akan
satu sama lain. 7. R7 ketika kecil melihat bahwa adiknya ingin mendapatkan apa yang R7 dapatkan dari orangtua. 8. R7 bersaing dengan adik pertamanya. 9. R7 diajarkan untuk mengalah. 10. R7 terpaksa mengalah kepada adiknya.
11. R7 ketika kecil sering bertengkar dengan adik. 12. R7 sering dimarah karena seringkali bertengkar dengan adik. 13. R7 dan adiknya masih sering bertengkar hingga remaja akhir. Pertengkaran yang terjadi diantara mereka merupakan pertengkaran secara verbal. 14. R7 memiliki hubungan yang tidak dekat dengan adik. 15. R7 dan adik jarang berkomunikasi meskipun mereka tinggal bersama. 16. R7 dan adiknya akan mencari satu sama 310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaudah sendiri-sendiri.
terus dulu waktu kecil sering main bareng ga? 17. iyasih. Nah itu pas main itu seringnya berantem. 18. Misalnya kalo main, misalnya main kartu nih. Kalo dulu kan masih ada jaman main kartu, apalah, kalah gitu kan, kalah dan kartunya habis kan. Ga terima dia kan, nangis 19. Akhirnya padahal udah menang, mau ga mau ya dikasihin lagi gitu kan. 20. Padahal kan udah menang gitu kan. 21. Capek-capek menang kenapa harus, biasanya kayak gitu.
22. Kalo enggak, main tu, lagi main emm atau
menghampiri kamar adiknya ketika ia membutuhkan sesuatu di kamar adiknya, begitu pula sebaliknya. Jika tidak ada kebutuhan, R7 dan adiknya tidak saling berkunjung ke kamar mereka.
lain hanya ketika mereka membutuhkan.
17.R7 menyatakan bahwa ketika kecil pertengkaran diantara R7 seringkali terjadi ketika mereka sedang bermain bersama. 18.R7 menyatakan bahwa adiknya akan menangis ketika ia kalah dalam sebuah permainan.
17. R7 sering bertengkar dengan adik ketika mereka bermain bersama.
19.R7 menyatakan bahwa ketika adik R7 kalah dan menangis, R7 akan mengalah agar adik R7 tidak kalah. 20.R7 menyatakan bahwa ia telah memenangkan permainan tersebut. 21.R7 menyatakan bahwa ketika ia melakukan permainan kompetisi dengan adiknya, ia akan berusaha untuk menang dan akhirnya menang. Akan tetapi ia harus mengalah agar adiknya tidak kalah dalam permainan tersebut. 22.R7 menyatakan bahwa ketika kecil ia dan
19. R7 akan mengalah agar adiknya tidak berada di posisi kalah.
18. R7 melihat adiknya sebagai orang yang tidak mau kalah.
21. R7 akan berusaha menang dari adiknya meskipun pada akhirnya ia harus mengalah.
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
main game misalnya nih, main game tu kan kalo misalnya kan kami tu kalo kalah gentian.
23. nah ketika ga kalah-kalah kan lama kan, kesel sendiri kan akhirnya ganggu, berantem disitu. Kayak gitu sih.
terus kalo berantem penyelesaiannya kayak gimana? 24. ya pertama sih kalo lagi sadar misalnya. Itu yo paling pergi, nyari yang lain kek, makanan kek atau apa.
25. Misalnya, ah cuek gitu kan ke kamar.
26. Tapi kalo lagi kesel ya sampe berantem gitu, entah itu matiin TVnya lah.
adiknya sering bermain permainan yang mengharuskan mereka bergantian untuk bisa memainkan permainan tersebut. Ketika salah satu diantara mereka kalah dalam permainan tersebut, maka akan bergantian dengan yang lainnya. 23.R7 menyatakan ketika adik R7 sedang memainkan permaianan tersebut dan selalu menang, R7 akan mengganggu adiknya dan akhirnya R7 bertengkar dengan adiknya karena R7 tidak sabar menunggu lama.
24.R7 menyatakan bahwa ketika ia dan adiknya bertengkar, ia akan pergi dan mencari hal lain untuk dilakukan. R7 akan melakukan hal tersebut ketika ia menyadari emosi yang ia rasakan. 25.R7 menyatakan bahwa ia akan pergi ke kamar dan mengabaikan adiknya sebagai salah satu alternative untuk meredakan amarahnya kepada adiknya. 26.R7 menyatakan bahwa ketika ia merasa kesal dengan adiknya, ia akan bertengkar dan melakukan hal yang membuat adiknya tidak dapat melanjutkan permainan yang sedang ia mainkan.
23. R7 akan mengganggu adiknya dan bertengkar dengan adiknya ketika ia harus menunggu lama.
24. R7 akan melakukan regresi ketika ia menyadari emosi yang dia rasakan ketika bertengkar dengan adiknya.
25. R7 akan menarik diri dan mengabaikan adiknya untuk menyelesaikan pertengkarannya dengan adiknya. 26. R7 ketika kesal akan bertengkar dan melakukan tindakan yang membuat adiknya tidak dapat memperoleh apa yang adiknya mau. 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27. atau mungkin ya fisik sih jarang, tapi pernah.
dulu kenapa sampe fisik? 28. karna apa ya, karna dia salah. Terus tapi saya ga terima gitu kan.
29. Akhirnya saya tonjok gitu kan, tapi ga.. Cuma di paha gitu kan supaya ga sakit 30. Tapi ujungnya saya yang disalahin.
sama siapa disalahinnya? 31. sama orangtua tu. Karna dia nangis kan, yaudah saya yang salah. terus kalo berantem gitu yang sering dimarahin sama orangtua siapa? 32. mama, kalo papa kan pulang sore atau malem kerjanya, jadi biasanya mama yang sering marahin.
27.R7 menyatakan bahwa ia pernah melibatkan fisik ketika bertengkar dengan adiknya meskipun hal tersebut jarang dilakukan.
27. R7 pernah melibatkan fisik ketika bertengkar dengan adik.
28.R7 menyatakan bahwa ia akan memukul adiknya ketika adiknya melakukan kesalahan dan R7 tidak dapat menerima kesalahan adiknya tersebut. 29.R7 menyatakan bahwa ia akan memukul adiknya dibagian yang tertentu agar adiknya tidak merasa kesakitan ketika ia pukul. 30.R7 menyatakan bahwa ia akan disalahkan atas pertengkaran yang terjadi diantara ia dan adiknya.
28. R7 akan memukul adiknya ketika ia tidak dapat mentolerir kesalahan adiknya.
31.R7 akan disalahkan oleh orangtuanya karena adiknya menangis dalam pertengkaran antara ia dan adiknya.
31. R7 akan dipersalahkan oleh orangtua atas pertengkaran antara R7 dan adik.
32.R7 menyatakan bahwa ibunya adala pihak yang akan marah ketika R7 dan adiknya bertengkar karena ayah R7 kerja dan baru pulang dimalam hari.
32. R7 seringkali disalahkan oleh ibu.
29. R7 masih memikirkan perasaan adiknya ketika ia memukul adiknya. 30. R7 merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pertengkaran antara ia dan adiknya.
yang dimarahin siapa? 313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33. dua-duanya seringnya. 34. Tapi kadang yang ini dulu yang dimarahin, kalo yang ininya masih ngeledek atau apa, ya dimarahin juga.
yang ininya tu, yang duluan siapa? 35. misalnya e saya dimarahin nih, Cuma yang kedua ini ngeledek gitu kan, akhirnya supaya ga berantem lagi ya dimarahin juga. jadi akhirnya dua-duanya ya? 36. Iya terus dulu perasaanmu sama adikmu waktu kecil gimana? 37. emm males aja kalo ada dia tu. Ee ya ga suka kalo ada dia tu boleh dijelasin lagi ga? 38. kalo ada dia ya gimana ya, emmm kurang suka dengan kehadiran dia gitu. Kalo dengan anak yang kedua ini. 39. kalo tanpa dia tu ya kayaknya tentremtentrem aja kayak gitu.
33.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya akan dimarah ketika mereka bertengkar. 34.R7 menyatakan bahwa terkadang ibunya akan memarahi salah satu diantara ia dan adiknya atas pertengkaran yang terjadi diantara mereka. Akan tetapi jika pihak yang tidak dimarah ibu menghina pihak yang sedang dimarah ibunya, maka pihak yang menghina juga akan dimarah oleh ibunya.
33. R7 dan adik akan ditegur ibu ketika mereka bertengkar. 34. R7 dan adik akan saling mengganggu ketika salah satu diantara mereka ditegur oleh ibu.
35.R7 menyatakan bahwa ketika adik R7 menghina R7 yang sedang dimarah oleh ibu, maka adik R7 juga akan dimarah oleh ibu agar mereka tidak bertengkar lagi.
35. R7 dan adiknya akan ditegur oleh ibu supaya mereka tidak bertengkar lagi.
37.R7 menyatakan bahwa ketika kecil ia merasa tidak suka dengan kehadiran adiknya.
37+38. R7 tidak menyukai kehadiran adik.
38.R7 menyatakan bahwa ia kurang menyukai kehadiran anak kedua. 39.R7 menyatakan bahwa ketika adiknya tidak ada di dekat R7, R7 akan merasa tenang.
39. R7 ketika kecil melihat adiknya sebagai pengganggu. 314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40. Tapi ya secara ga sadar nanya kalo ga ada, kemana. 41. Tapi ya agak seneng juga kalo dia ga ada gitu. Kalo dia lagi pergi kemana gitu, atau dia lagi main kemana gitu. 42. Ya bisa sendiri gitu. berarti sekarang kamu umur berapa? 43. sekarang umur 21. 21? Berarti jarak kamu Cuma satu tahun ya sama dia. 44. satu setengah.
40.R7 menyatakan bahwa ketika adiknya tidak ada, secara tidak sadar ia akan mencari adiknya. 41.R7 menyatakan bahwa ia merasa sedikit senang ketika adiknya tidak berada di dekat R7. 42.R7 menyatakan bahwa ia bisa sendiri ketika adiknya tidak ada disekitar R7.
40. R7 secara tidak sadar merindukan kehadiran adiknya. 41. R7 merasa senang ketika adiknya tidak adak disekitar R7. 42. R7 merasa bebas ketika adiknya tidak ada.
43.R7 menyatakan bahwa saat ini ia berusia 21 tahun.
44.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya terpaut 1.5 tahun.
satu setengah. Terus waktu kamu SMP atau SMA gitu pengalamanmu bareng dia gimana? 45. kalo SMP udah jarang sih sama SMA itu. 45.R7 menyatakan bahwa ia ketika SMP dan SMA ia jarang melakukan hal bersama-sama adiknya. 46. Cuma ya itu, apa, cuek-cuek gitu. 46.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya saling tidak memperhatikan satu sama lain. 47. Sama ya e udah ga fisik gitu lho. Tapi lebih 47.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya ke perang dingin gitu lho. sudah tidak melakuakan pertengkaran secara fisik dengan adiknya. Akan tetapi
44. Jarak usia kelahiran R7 dan adiknya adalah 1.5 tahun.
45. R7 dan adik jarang melakukan aktifitas bersama ketika R7 remaja. 46. R7 ketika remaja tidak memperhatikan adiknya, begitu pula sebaliknya. 47. R7 dan adik ketika remaja tidak melakukan pertengkaran secara fisik.
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48. Ya aku sih aku, kamu ya kamu gitu kan.
49. Kamu ada masalah ya bodo amat. Cuek aja. Diem-dieman gitu, jarang. 50. tapi ya kalo salah ya itu. Kadang-kadang nyindir-nyindirnya itu. Kami saling sindir gitu. yang sering nyindir siapa? 51. eee lebih ke kayak balas dendam gitu. Kemarin saya digituin, ohh sekarang dia juga saya gituin, gitu. terus perasaanmu sama dia waktu remaja gimana? 52. emmm ga suka aja sih. 53. Males aja kalo ada dia. 54. Tetep ga suka sama sikapnya gitu kan. 55. Keras kepala, terus susah diomongin kalo dia. 56. Misalnya e. apa, gimana ya, udah
pertengkaran yang terjadi antara R7 dan adiknya adalah sebuah perang dingin. 48.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya berfokus pada diri mereka sendiri ketika mereka remaja. 49.R7 menyatakan bahwa ia tidak peduli ketika adiknya mengalami masalah. 50.R7 menyatakan bahwa mereka akan saling menyindir satu sama lain ketika salah satu diantara mereka melakukan kesalahan.
48+49. R7 dan adiknya ketika remaja tidak saling meperdulikan satu sama lain.
50. R7 dan adiknya akan saling menyindir ketika salah satu melakukan kesalahan.
51.R7 menyatakan bahwa perilaku saling menyindir tersebut merupakan bentuk balas dendam karena rasa tidak terima atas perlakuan sebelumnya.
51. R7 dan adik melakukan tindakan negative untuk membalas dendam.
52.R7 menyatakan bahwa ketika remaja ia tidak menyukai adiknya. 53.R7 menyatakan bahwa ia merasa tidak nyaman ketika ada sosok adik disekitarnya. 54.R7 menyatakan bahwa ia tidak menyukai sikap adiknya. 55.R7 menyatakan bahwa adiknya keras kepala dan sulit untuk diberitahu. 56.R7 menyatakan bahwa ketika adiknya
52. R7 ketika remaja tidak menyukai adiknya. 53. R7 ketika remaja merasa tidak nyaman dengan kehadiran adiknya. 54. R7 ketika remaja tidak menyukai sikap adiknya. 55. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai orang yang keras kepala. 56. R7 ketika remaja melihat adiknya 316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibilangin jangan tu ya dia tetep gitu.
dilarang untuk melakukan sesuatu, adiknya akan tetap melakukan hal yang dilarang itu. 57. Misalnya udah ga usah futsal untuk hari 57.R7 menyatakan bahwa akan ia ini, udah mau ujan juga. Mau ngapain? dari memberitahu adiknya untuk tidak melakukan pada nanti ada apa-apa gitu kan. Tetap aja pergi suatu aktivitas karena cuaca tidak kan. mendukung. R7 takut terjadi sesuatu dengan adiknya karena cuaca yang tidak mendukung tersebut. Akan tetapi adik R7 mengabaikan R7. 58. Terus misalnya ada apa gitu kan. Biasanya 58.R7 menyatakan bahwa adiknya seringkali gitu keras kepala. keras kepala. 59. Terus susah, ee gimana ya, saya ga 59.R7 menyatakan bahwa ia tidak menyukai sukanya tu kalo butuh apa-apa tu selalu minta perilaku adiknya yang selalu meminta sama papa gitu. orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan adik R7. 60. Dan sebelum dikasih tu selalu minta terus. 60.R7 menyatakan bahwa adiknya akan tetap meminta kepada orangtua sampai permintaannya tersebut dipenuhi. 61. Sampe akhirnya bosen kan, akhirnya mau 61.R7 menyatakan bahwa orangtuanya akan ga mau dikasih. memenuhi permintaan adik R7 karena mereka bosan dengan sikap adik R7 yang terus menerus meminta orangtuanya untuk memenuhi keinginan adik R7. 62. Misalnya mau handphone gitu kan. Kalo 62.R7 menyatakan bahwa ia akan berpikir saya sih kadang-kadang gimana ya, mikir dulu ulang sebelum meminta sesuatu karena R7 kan kalo orangtua tu susah kan kalo cari uang. menyadari bahwa mencari uang bukanlah hal yang mudah.
sebagai sosok yang tidak patuh. 57. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang mengabaikan kekhawatiran R7.
58. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang keras kepala. 59. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang suka meminta kepada orangtua. 60. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang akan terus menutut sampai permintaannya dipenuhi. 61. R7 ketika remaja melihat adiknya akan mendapatkan apa yang ia inginkan karena orangtua merasa lelah dengan sikap adik R7. 62. R7 akan berpikir ulang sebelum meminta sesuatu kepada orangtuanya karena ia menyadari susahnya mencari uang. 317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63. Jadi nabung dulu ini ada segini, mau ditambahin ga mau buat beli HP. Gitu.
64. Kayak kemarin juga kayak gitu. Jadi ada uang segini, minta tambahan segini. Kalo dia tu, apa-apa ya seringnya itu, maksa, orang sukanya kayak gitu.
63.R7 menyatakan bahwa ia akan menabung terlebih dahulu. Setelah ia merasa uangnya telah cukup, ia akan memberitahu orangtuanya bahwa ia akan membeli sesuatu. R7 akan menanyakan kepada orangtuanya apakah mereka akan memberikan tambahan uang kepada R7. 64.R7 menyatakan bahwa R7 akan meminta uang tambahan kepada orangtua untuk membeli sesuatu. Akan tetapi adik R7 akan memaksa orangtuanya untuk memenuhi permintaannya ketika ia menginginkan sesuatu.
kalo sekarang ini yang bareng-bareng dia, pengalamanmu sama dia kayak gimana? 65. pengalamannya? Senengnya sedikit sih. 65.R7 menyatakan bahwa pengalamannya bersama adiknya saat ini didominasi oleh pengalaman tidak menyenangkan. 66. Cuma yang kemarin, kayak kemarin e 66.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya rencanya tu sama temen-temen main ke sempat berlibur bersama. Borobudur, Cuma karna udah sewa travel Borobudur, Sendangsono, dan lain-lain tu udah satu paket kan, Cuma karna kurang orang ada yang ngebatalin gitu akhirnya ya mau ga mau dari pada ga ada orang, kurang beberapa, akhirnya ngajak dia. Dia sama pacarnya kan. 67. Ya lumayan bisa main bareng gitu, tumben
64. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai orang yang akan memaksa orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
65. R7 dan adik tidak banyak melewati pengalaman yang menyenangkan.
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kita bisa jalan bareng gitu. 68. Biasanya sih ga pernah gitu, selain sama keluarga gitu. Kalo keluarga besar main gitu, ya itu. 69. Kalo berantem masih gitu. 70. Ya misalnya motor kan saya disini satu tahun itu tanpa motor kan tahun pertama itu. 71. Ketika dia masuk, motor dikirim kesini.
72. Nah itu dia terus pake motor kan
73. ya memang saya dari sini jalan terus. 74. Cuma ya tiap Minggu atau Sabtu kan ada rasa ingin jalan ketika ada motor kan 75. Nah ketika saya pake motor tu di SMS, dimana motor mau dipake.
76. Ketika dia pake motor tu ga pernah saya.
68.R7 menyatakan bahwa sebelumnya ia tidak pernah berlibur bersama adiknya selain ketika berlibur bersama keluarga. 69.R7 menyatakan bahwa saat ini ia dan adiknya masih sering bertengkar. 70.R7 menyatakan bahwa ia selama 1 tahun pertama tinggal di Jogja tanpa ada kendaraan pribadi. 71.R7 menyatakan bahwa ketika adiknya berada di Jogja, ia mendapatkan kiriman kendaraan pribadi dari kedua orangtuanya. 72.R7 menyatakan bahwa adiknya selalu menggunakan kendaraan pribadi yang dikirim orangtua R7. 73.R7 menyatakan bahwa ia selalu jalan kaki dari kos ke kampus. 74.R7 menyatakan bahwa ia juga ingin menggunakan fasilitas yang diberikan orangtuanya ketika akhir pekan. 75.R7 menyatakan bahwa ketika ia menggunakan fasilitas yang diberikan orangtuanya, adiknya selalu menanyakan keberadaan fasilitas tersebut. 76.R7 menyatakan bahwa ketika adik R7 menggunakan fasilitas yang diberikan
68. R7 dan adiknya jarang berlibur bersama. Mereka hanya berlibur bersama ketika bersama keluarga besar. 69. R7 dan adiknya masih sering bertengkar saat R7 memasuki masa remaja akhir.
71. R7 melihat adiknya langsung difasilitasi oleh orangtua ketika adik meninggalkan rumah. 72. R7 melihat adiknya sebagai orang yang selalu menggunakan fasilitas yang diberikan oleh orangtua.
74. R7 ingin menggunakan fasilitas ketika akhir pekan. 75. R7 melihat adiknya sebagai orang yang ingin selalu menggunakan fasilitas yang diberikan orangtua. 76. R7 tidak mengganggu adiknya ketika adiknya menggunakan fasilitas yang 319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77. Entah saya pinjem motor sama anak kos, sewa motor, sering kayak gitu kan. 78. Tapi dia tu ga pernah kayak gitu. 79. Sewa motor atau pinjam, padahal pacarnya juga ada motor gitu kan.
80. Kenapa harus selalu dijemput gitu kan. Sekali-sekali datang gitu kan kalo main. 81. Itu, pernah saya marah gara-gara itu.
82. Ketika lagi kesel kemarin kan proposal skripsi, saya juga abis jaga asrama, pulang baru mau pake motor, ditanya mau kemana. Kayak udah mau dipake motornya sama dia kan.
83. Saya ga terima, pinjem sana sama orang lain, kalo ga sewa. Dibilangin gitu kan.
orangtua, R7 tidak pernah menanyakan keberadaan fasilitas tersebut. 77.R7 menyatakan bahwa ia akan mencari cara lain untuk dapat melakukan aktivitas tanpa harus mengganggu adiknya. 78.R7 menyatakan bahwa adik R7 tidak pernah melakukan hal R7 lakukan . 79.R7 menyatakan bahwa adik R7 tidak pernah menyewa atau meminjam kendaraan ketika kendaraan tersebut digunakan oleh R7. R7 juga menyatakan bahwa pacar adik R7 memiliki kendaraan. 80.R7 menyatakan bahwa pacar adik R7 ingin selalu dijemput R7 dan tidak pernah menjemput adik R7 ketika mereka ingin pergi. 81.R7 menyatakan bahwa ia pernah marah kepada adik R7 karena fasilitas yang diberikan oleh orangtua. 82.R7 menyatakan bahwa ketika ia merasa lelah dan ingin menggunakan kendaraan, adik R7 bertanya kepada R7 tentang tujuan R7 menggunakan kendaraan. R7 merasa bahwa adiknya juga ingin menggunakan kendaraan ketika R7 menggunakan kendaraan. 83.R7 menyatakan bahwa ia tidak terima dengan sikap adiknya yang selalu cemas
diberikan kedua orangtuanya. 77. R7 akan mencari cara agar tetap dapat melakukan aktifitas tanpa mengganggu adik yang sedang menggunakan fasilitas. 78. R7 melihat adiknya tidak melakukan apa yang R7 lakukan. 79. R7 memiliki harapan kepada adiknya agar adiknya berusaha dan menari alternative agar dapat melakukan aktivitas tanpa menggunakan fasilitas yang diberikan orangtuanya.
81. R7 pernah marah kepada adik terkait dengan penggunaan fasilitas. 82. R7 melihat adiknya sebagai penghalang untuk menggunakan fasilitas yang diberikan orangtuanya.
320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84. Terus saya keluar, tapi ya agak nyentak gitu suaranya. terus akhirnya kayak gimana abis kejadian itu? 85. ya pertama saya lapor sama orangtua. Kenapa sih motor tu selalu dipake sama dia? Ya dia ga ngerasain waktu satu tahun saya disini ngangkat galon sendiri, apalah.
86. Ee kemana-mana harus sewa motorlah, nebeng sama orang, ini giliran mau pake motor aja kan, sejam juga enggak. Mau kemana waktu itu, ke Pamela kalo ga salah. Udah ditanya-tanyain, udah mau dipake lagi motornya kayaknya.
87. Baru aja mau dipake, datang gitu kan
88. akhirnya eee orang tua nelpon gitu kan mungkin sama dia.
ketika R7 ingin menggunakan kendaraan. 84.R7 menyatakan bahwa ia pergi dengan nada tinggi meninggalkan adiknya.
85.R7 menyatakan bahwa ia menghubungi orangtuanya untuk menanyakan alasan mengapa kendaraan yang dikirimkan oleh orangtuanya selalu digunakan oleh adik R7. R7 bercerita kepada orangtuanya bahwa selama 1 tahun pertama di Jogja, R7 melakukan segala sesuatunya sendiri. 86.R7 menyatakan bahwa selama 1 tahun pertama di Jogja, ketika ia mau pergi ia akan menyewa kendaraan atau menumpang temannya. R7 merasa ketika ia ingin menggunakan kendaraan yang dikirim orangtuanya walaupun hanya sebentar saja, adik R7 sudah merasa cemas dan menanyakan keberadaan kendaraan yang digunakan R7. 87.R7 menyatakan bahwa ketika ia ingin menggunakan kendaraan, adik R7 langsung menghampiri R7. 88.R7 menduga bahwa orangtua R7 menghubungi adik R7 karena kejadian tersebut.
85. R7 akan mengadu kepada orangtua terkait dengan adik yang selalu menggunakan fasilitas dari orangtua.
86+87. R7 merasa adiknya cemas ketika R7 menggunakan fasilitas yang diberikan oleh orangtua mereka.
321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89. Terus saya juga besoknya ngerasa ga enak.
90. Nah kebetulan waktu itu ee saya dapet istilahnya rejeki dari teman gitu kan. 91. Malem-malem beli martabak, ya saya kasih dia sambil bilang minta maaf kemarin gitu kan.
92. Ya ujung-ujungnya ya baikan lagi sih. Secara ga langsung yaudah mereda sendiri gitu. perasaanmu sekarang ke dia kayak gimana? 93. emm masihnya sih, sama. Seneng kalo dia ga ada. 94. ya motornya juga bebas ga ada yang make
95. Ya dia kan belum ada juga disini, masih di rumah. 96. Jadi ya bebas aja. 97. Lebih enak kalo jauh.
89.R7 menyatakan bahwa setelah kejadian tersebut, R7 merasa tidak enak dengan adik R7. 90.R7 menyatakan bahwa ia mendapatkan rejeki dari temannya. 91.R7 menyatakan bahwa dengan rejeki yang ia dapat dari temannya, ia membeli makanan dan membawanya kepada adik R7 sembari meminta maaf. 92.R7 menyatakan bahwa pada akhirnya ia dan adiknya akan berbaikan dan pertengkaran mereka akan mereda dengan sendirinya.
89. R7 merasa tidak nyaman setelah bertengkar dengan adiknya.
93.R7 menyatakan bahwa ia masih merasa senang jika adiknya tidak ada disekitar R7. 94.R7 menyatakan bahwa ia merasa bebas menggunakan kendaraan jika adiknya tidak ada.
93. R7 masih tidak menyukai kehadiran adiknya ketika ia memasuki remaja akhir. 94. R7 merasa bebas menggunakan fasilitas ketika adiknya tidak ada.
96.R7 menyatakan bahwa ia merasa bebas jika tidak ada adik. 97.R7 menyatakan bahwa ia merasa nyaman jika jauh dari adiknya.
96. R7 merasa bebas ketika adiknya tidak ada. 97. R7 merasa nyaman ketika adiknya tidak ada.
91. R7 akan meminta maaf kepada adik R7 setelah ia marah kepada adik R7.
92. R7 dan adik akan lambat laun berdamau setelah R7 meminta maaf kepada adik.
pengalaman yang paling kamu inget dari dia sampe sekarang tu apa? 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98. apa ya? Bingung. Yang diingat. 99. Oohh di gereja dulu kan lagi latihan misdinar, nah itu kan banyak teman-teman saya. 100. Ya walaupun sampe sekarang belum kesampean misdinar ya 101. aa itu lagi latian waktu SD tu, dia main di luar sama saudara tu, sama sepupu. 102. Main bola-bola apa sih, tenis gitu. Ga sengaja mecahin kaca jendela gereja.
103. Di wah itu adikmu gini gini gini wahh. Istilahnya kan dulu waktu kecil diejek gitu kan. Temen-temen. 104. Ya malu, 105. ketika saya mau lapor ke papa tu ga boleh sama mama tu.Istilahnya jangan. Nanti dia dimarahin.
106. Kok malah ngelindungin banget gitu kan.
101.R7 menyatakan bahwa ketika ia SD dan sedang latihan misdinar di gereja, adik R7 bermain di luar gereja bersama sepupunya. 102.R7 menyatakan bahwa adik R7 dan sepupunya tersebut bermain bola tenis dan tidak sengaja memecahkan kaca jendela di gereja. 103.R7 menyatakan bahwa ia diejek temantemannya karena perilaku adik R7 yang secara tidak sengaja memecahkan kaca jendela gereja. 104.R7 menyatakan bahwa ia merasa malu terhadap perilakunya tersebut. 105.R7 menyatakan bahwa ia dilarang ibunya untuk melaporkan perilaku adiknya kepada ayahnya. R7 menyatakan bahwa ibunya melarang karena ibunya takut adikya dimarah ayahnya. 106.R7 menyatakan bahwa ibunya sangat melindungi adik R7.
104. R7 malu terhadap perilaku adiknya yang tidak sengaja merusak barang gereja. 105+106. R7 melihat bahwa adiknya akan dilindungi oleh ibunya ketika ia melakukan kesalahan.
323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107. Ya agak gimana kan, ya akhirnya itu, selalu dijadiin senjata waktu kecil tu. Hayo kasih, kalo ga saya bilangin. terus dia nurut? 108. ya itu untuk satu bulan masih ya. Kalo untuk selanjutnya udah enggak. Udah lupa. dulu waktu kecil sosok adikmu tu orang yang kayak gimana? 109. emm ganggu. Ganggu banget kalo untuk yang kedua ini 110. ya, ada apa-apa, istilahnya tetep harus berdua. 111. Gitu, e ngapain, berdua. 112. Kalo kan saya anak pertama, terus lakilaki semua kan di rumah. 113. Otomatis kan harus bantu, cuci piring, entah nyapu gitu kan. 114. Nah ketika itu, saya misalnya abis nyuci nih. Nah mama saya suruh adik saya sapu, dia ga jawab, ujung-ujungnya saya yang disuruh kan.
107.R7 menyatakan bahwa oleh karena adik R7 dilindungi oleh ibu, maka R7 menggunakan kejadian tersebut sebagai bahan untuk mengancam adiknya.
109.R7 menyatakan bahwa ketika kecil, sosok adik bagi R7 adalah pengganggu. 110.R7 mengatakan bahwa ia dan adiknya harus melakukan hal bersama-sama. 111.R7 menyatakan bahwa ia merasa tidak perlu melakukan sesuatu bersama-sama. 112.R7 menyatakan bahwa ia anak pertama dan di rumah anak-anak orangtuanya semuanya laki-laki. 113.R7 menyatakan bahwa secara otomatis ia harus membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. 114.R7 menyatakan bahwa ketika ia akan diminta mengerjakan suatu pekerjaan rumah yang seharusnya menjadi tanggung jawab adik R7 karena adik R7 tidak menjawab permintaan adik R7.
109. R7 ketika kecil menganggap adiknya sebagai pengganggu. 110. R7 dan adik harus melakukan sesuatu bersama-sama. 111. R7 merasa tidak nyaman ketika harus melakukan sesuatu bersama adik.
113. R7 merasa dirinya memiliki tanggung jawab untuk membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah tangga. 114. R7 melihat adiknya sebagai orang yang tidak patuh.
324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115. Ya kesel juga disitiu kan. Disitu keselnya.
116. Jadi ketika dia entah diem aja, saya yang disuruh.
117. Ketika saya aduh kan saya baru saja ini. saya yang dimarahin sama mama tu kan 118. kamu disuruh gitu aja ga mau sama mama tu kan. Nah itu, jadi kesel juga disitu.
terus makna adik dulu waktu kecil gimana? 119. hhmmm ya Cuma adik aja gitu. 120. Ee, biasa aja sih kalo sama yang kedua. ga ga gimana ya 121. kalo jauh ya syukur, kalo kangen ya jarang banget gitu. 122. Ga ada ya biasa-biasa aja. Rasanya tu cuek aja gitu
115.R7 menyatakan bahwa ia merasa kesal atas sikap adiknya yang tidak mau menjawab permintaan ibunya. 116.R7 menyatakan bahwa ketika adik R7 tidak menuruti permintaan ibunya, maka R7 yang akan diminta untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang diminta ibunya. 117.R7 menyatakan bahwa ia akan dimarah oleh ibunya ketika ia mengeluh. 118.R7 menyatakan bahwa ia merasa kesal karena ibunya memarahi dirinya ketika ia tidak mau melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh ibu R7.
115. R7 tidak menyukai sikap adik R7 yang tidak patuh.
119.R7 menyatakan bahwa ia memaknai adiknya sebagai sekedar adik ketika ia kecil. 120.R7 menyatakan bahwa ia merasa biasa saja dengan adik R7 yang pertama. 121.R7 menyatakan bahwa ia bersyukur ketika adiknya jauh. Ia juga jarang merindukan adiknya. 122.R7 menyatakan bahwa ketika adiknya tidak ada, dia merasa biasa saja. R7 tidak peduli dengan adiknya.
119. R7 ketika kecil melihat adiknya hanya sebagai adik. 120. R7 merasa tidak ada yang istimewa dalam relasinya dan adik. 121. R7 merasa senang ketika adiknya jauh dan jarang merindukan adik.
116. R7 akan menanggung imbas atas sikap tidak patuhnya adik R7.
117. R7 akan ditegur ibu ketika R7 mengeluh.
122. R7 ketika kecil tidak peduli dengan kehadiran adik.
kalo kangen biasanya, misalnya nih kamu kangen sama adikmu, apa yang kamu 325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lakukan? 123. jarang banget sih, paling kalo dulu waktu kecil tu Cuma nanya, dia dimana.
124. misalnya ada acara sekolah gitu kan. Oh yaudah. Gitu. terus waktu remaja, sosok adik bagimu tu kayak gimana? 125. hhmm nah saya juga cuek aja gitu sama dia. 126. Ya gimana ya, kalo waktu remaja tu pengganggu. 127. Soalnya ya itu masalah keras kepalanya dia sama yang selalu minta gitu. 128. Dan itu, manja istilahnya waktu itu. 129. Dia kan ee saya punya adik lagi tu saat kelas 6 SD. 130. Adik lahir gitu kan. Jadi lumayan lama kan sama dia. 131. Dia bungsu jadi kan istilahnya udah manja
123.R7 menyatakan bahwa ia jarang merindukan adiknya. Ketika ia merindukan adiknya, ia hanya akan bertanya dimana adiknya berada.
123. R7 sesekali akan menanyaka keberadaan adiknya ketika ia merasa rindu dengan adiknya tersebut.
125.R7 menyatakan bahwa ketika remaja, R7 tidak peduli kepada adiknya. 126.R7 menyatakan bahwa ketika remaja adiknya merupakan sosok pengganggu bagi R7. 127.R7 menyatakan bahwa ia tidak nyaman dengan sikap keras kepala dan adik yang selalu minta kepada orangtua. 128.R7 menyatakan bahwa adiknya adalah anak yang manja. 129.R7 menyatakan bahwa ia memiliki seorang adik lagi saat ia duduk di bangku kelas 6 SD. 130.R7 menyatakan bahwa anak kedua menjadi anak bungsu dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum lahir anak ketiga. 131.R7 menyatakan bahwa adik pertamanya
125. R7 ketika remaja tidak terlalu peduli dengan sosok adik. 126. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai pengganggu. 127. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang keras kepala dan selalu meminta sesuatu dari orangtua. 128. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang manja. 129. R7 memiliki adik lagi ketika ia duduk dibangku kelas 6 SD. 130. Adik pertama R7 menjadi anak bungsu dalam waktu yang cukup lama. 131. R7 melihat adik pertamanya sebagai 326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banget gitu. 132. Jadi dia pikir kan dia minta pasti dikasih gitu kan. Itu. terus e apa namanya, makna adik bagimu waktu remaja? 133. emmm.. ya Cuma status adik kakak doang. boleh dijelasin lagi ga? 134. ya soalnya ngerasa sama dia tu biasa aja gitu kan. 135. Saya juga cuek, terus e sama dia tu ya ga mau tau lah gitu. 136. Terus ya aku sama dia adik kakak, ya cukup tau gitu aja kan. 137. Ya, kalo ada apa-apa juga e kayak misalnya e butuh uang, dia punya gitu kan, udah pinjem dulu aja, kata teman atau ga kata tetanggaku tu. Ga mau saya. 138. Kalo dia misalnya, contohnya e kalo ini nih, di kos dia kehabisan air, dia kan minta sama saya, tapi ketika giliran saya kehabisan air malem, saya lebih baik keluar nyari air dari
menjadi seorang anak bungsu dan tumbuh menjadi anak yang manja. 132.R7 menyatakan bahwa adiknya memiliki pemikiran bahwa semua permintaannya akan dipenuhi oleh orangtuanya.
anak bungsu yang manja.
133.R7 menyatakan bahwa ketika remaja, R7 memaknai adiknya sebagai orang yang memiliki status kakak adik dengan R7.
133. R7 melihat adiknya sewaktu remaja hanya sekedar sebagai adik.
134.R7 menyatakan bahwa ia tidak memiliki perasaan khusus dengan adiknya. 135.R7 menyatakan bahwa ia tidak peduli dengan adiknya dan adik R7 tidak mau tau dengan urusan R7. 136.R7 menyatakan bahwa ia dan adiknya cukup tau hanya sebagai adik dan kakak. 137.R7 menyatakan bahwa ia tidak mau meminjam uang kepada adiknya meskipun ia membutuhkan uang dan adiknya memiliki uang. 138.R7 menyatakan bahwa ketika adik R7 membutuhkan sesuatu, adiknya tersebut akan menghampiri R7 dan meminta kepada R7. Sedangkan ketika R7 membutuhkan sesuatu,
134. R7 tidak memiliki perasaan khusus untuk adik. 135.R7 dan adiknya saling tidak memperdulikan satu sama lain ketika mereka remaja. 136. R7 dan adik hanya sebatas adik kakak, tidak ada perasaan khusus. 137. R7 tidak mau meminjam sesuatu dari adiknya.
132. R7 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang selalu dipenuhi permintaannya.
138. R7 melihat adiknya akan mencari bantuan R7 untuk memenuhi kebutuhannya. Akan tetapi R7 akan memenuhi kebutuhannya seorang diri. 327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada 139. rasanya ga mau gitu.
140. E cukup e dia kayak ngerasa butuh sama saya tapi saya ga boleh gitu lho.
141. Istilahnya harga diri gitu kalo minta sama dia. Jadi ga mau gitu, ga mau.
142. Jadi biarin dia yang butuh, kalo saya butuh ya sebisa mungkin ga minta tolong gitu.
143. Lebih baik minta tolong orang lain, kalo ga sendiri aja nyari gitu.
itu sejak kapan perasaan itu muncul? 144. sejak SMA.
ia akan mencari kebutuhannya sendiri. 139.R7 menyatakan bahwa ia merasa tidak mau mencari adiknya ketika ia membutuhkan sesuatu. 140.R7 menyatakan bahwa cukup hanya adiknya yang membutuhkan R7, akan tetapi R7 menanamkan pada dirinya sendiri bahwa ia tidak boleh merasa membutuhkan adiknya. 141.R7 menyatakan bahwa ia tidak ingin melibatkan adiknya dalam pemenuhan kebutuhannya karena ia memiliki harga diri. 142.R7 menyatakan bahwa sebisa mungkin ia tidak mau meminta tolong kepada adiknya. R7 ingin hanya adiknya saja yang membutuhkan dirinya. 143.R7 menyatakan bahwa lebih memilih untuk meminta pertolongan orang lain dari pada meminta pertolongan adiknya. R7 juga akan memilih untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dari pada meminta pertolongan kepada adiknya. 144.R7 menyatakan bahwa ia mulai merasakan perasaan bahwa meminta pertolongan adik akan mempengaruhi harga
139. R7 tidak mau meminta pertolongan kepada adik. 140. R7 ingin adiknya merasa membutuhkan R7. Akan tetapi R7 tidak mau merasa bahwa ia membutuhkan adik. 141. R7 memiliki persepsi bahwa melibatkan adik dalam pemenuhan kebutuhan akan mempengaruhi harga dirinya. 142. R7 merasa bahwa tidak sepantasnya ia meminta tolong kepada adik.
144. R7 mulai merasa tidak sepantasnya kakak meminta pertolongan adik ketika ia berada dimasa remaja. 328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dirinya sejak R7 berada di bangku SMA. kenapa itu pertama kali muncul itu? 145. emmm ya karna malas sama dia kan, ya saya pikir juga tanpa dia saya bisa gitu kan.
146. Ee kalo butuh apa ya kayaknya ga perlu dia gitu kan.
147. Saya bisa sendiri gitu. Sampe sekarang
sekarang menurutmu sosok adik kayak gimana? Setelah jauh dari orang tua. 148. emmm ya itu masih tetep sih,
149. ya dia satu kos tapi ya jarang komunikasi.
150. Saya datang misalnya nyapa itu enggak. 151. Ya cuek cuek aja walaupun kamar kami istilahnya berseberangan gini, saya jalan ya
145.R7 menyatakan bahwa dirinya merasa malas jika harus berinteraksi dengan adiknya. R7 berpikir bahwa ia bisa meskipun tanpa seorang adik. 146.R7 menyatakan bahwa ketika ia membutuhkan sesuatu, ia tidak memerlukan adiknya untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. 147.R7 menyatakan bahwa hingga saat ini ia merasa bahwa ia bisa melakukan segala sesautu sendiri tanpa seorang adik.
145+146. R7 ketika remaja melihat bahwa adiknya bukanlah sosok yang berpengaruh di dalam hidupnya.
148.R7 menyatakan bahwa ketika ia berada dimasa remaja akhir, sosok seorang adik masih sama seperti sosok seorang adik ketika ia remaja. 149.R7 menyatakan bahwa ia jarang berkomunikasi dengan adik R7 meskipun mereka tinggal di tempat yang sama. 150.R7 menyatakan bahwa ketika ia pulang ia tidak menyapa adiknya. 151.R7 menyatakan bahwa meskipun kamar mereka berseberangan, akan tetapi ketika ia
148. R7 melihat adiknya sebagai sosok yang sama selama masa remaja sampai semaja akhir.
147. R7 merasa bahwa ia bisa melakukan segala sesuatu tanpa bantuan seorang adik.
149. R7 jarang berkomunikasi dengan adiknya meskipun tinggal di tempat yang sama. 150+151. R7 tidak menyapa adiknya meskipun mereka memiliki akses untuk saling menyapa.
329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jalan gitu. Saya lewat ya lewat. 152. Kalo misalnya saya lagi butuh apa, dia datang ke kamar atau enggak, karna printer ada di kamar dia kan, beli, di kamar saya udah penuh, di simpen dia, ya saya kalo butuh ngeprint ke dia.
153. Tapi kalo ngeprintnya itu karna ada warna baru ke dia, kalo ga ada warna baru ke tempat printer saya.
kenapa? 154. ya males aja. terus makna adik sekarang bagimu itu kayak gimana? 155. maknanya emmm kalo untuk anak kedua ya, bukan yang special sih kalo di keluarga gitu. 156. Istilahnya, disetiap keluarga kan pasti ada satu orang yang gagal istilahnya. 157. Kalo Bahasa Sunda tu istilahnya
melewati kamar adik R7, ia hanya lewat saja tanpa menyapa adiknya. 152.R7 menyatakan bahwa ia akan mengampiri kamar adiknya ketika ia perlu mencetak sesuatu. Hal ini dikarenakan alat pencetak hanya ada di kamar adiknya, karena ketika membeli alat pencetak tersebut, kamar R7 telah penuh dengan peralatan sehingga alat pencetak yang baru dibeli disimpan di kamar adik R7. 153.R7 menyatakan bahwa ia akan menghampiri adiknya ketika ia perlu mencetak sesuatu yang berwarna. Jika ia hanya perlu mencetak dokumen hitam putih, ia akan mencari tempat lain untuk mencetak.
152+153. R7 baru akan menghampiri adik ketika ia benar-benar membutuhkan sesuatu di kamar adik.
154.R7 menyatakan bahwa ia merasa malas jika harus menghampiri kamar adiknya.
154. R7 merasa tidak nyaman jika harus mendatangi adiknya.
155.R7 menyatakan bahwa makna adik pertamanya saat ini bagi dirinya adalah bukan seseorang yang special di keluarga. 156.R7 menyatakan bahwa di dalam setiap keluarga pasti ada satu orang yang gagal. 157.R7 berpikir bahwa adik R7 adalah sosok
155. R7 ketika remaja akhir melihat adiknya sebagai sosok yang tidak special di keluarga. 156+157+158. R7 ketika remaja akhir melihat adiknya adalah sosok yang gagal di dalam keluarganya. 330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kacingcalang gitu kan, ya mungkin saya pikir dia gitu kan. kacingcalang itu apa? 158. jelek gitu kan, jadi misalnya ada 10 telor, ada yang gagal gitu. Saya pikir dia yang gagal gitu. kenapa kamu berpikir seperti itu? 159. pertama gimana ya, eee kadang orangtua juga kesel sama dia gitu kan.
160. Mama tu juga dulu sering marah ke dia tu karna hal-hal, hal gimana ya, istilahnya nakalnya dia kan waktu remaja itu. 161. Nah kalo saya ya selesai sekolah ya istilahnya langsung pulang gitu 162. kalo enggak beli apa buat di rumah gitu kan. 163. Karna punya adik, udah punya adik yang kecil gitu kan.
164. Gitu. Kalo dia tu kadang-kadang
yang jelek di keluarganya.
158.R7 menyatakan bahwa adiknya adalah sosok yang gagal di keluarganya.
159.R7 menyatakan bahwa ia berpikir bahwa adiknya adalah sosok yang gagal karena R7 melihat orangtuanya sering merasa kesal dengan adik R7 tersebut. 160.R7 menyatakan bahwa dulu ibunya seringkali marah kepada adik R7 ketika remaja karena adik R7 dilihat sebagai sosok yang nakal. 161.R7 menyatakan bahwa ia akan langsung pulang ke rumah setelah kegiatan di sekolah usai. 162.R7 menyatakan bahwa ia tidak langsung pulang ke rumah jika ia pergi membelikan sesuatu untuk di rumah. 163.R7 menyatakan bahwa ia pulang sekolah terlambat karena ia membeli sesuatu untuk adik-adiknya yang kecil, yaitu anak ketiga dan keempat. 164.R7 menyatakan bahwa adiknya sering
159.R7 melihat adiknya sebagai sosok yang gagal karena R7 melihat orangtuanya kesal kepada adik R7. 160. R7 melihat adiknya sebagai sosok yang nakal.
164. R7 melihat adiknya sebagai sosok yang 331
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluyuran, apa kan. 165. Jadi istilahnya e ya itu jelek gitulah dia tu dipandang jelek sama orangtua juga kadangkadang.
kalo sama adikmu yang terakhir relasimu kayak gimana? 166. baik. kalo sama yang nomer 4 ini. ya itu kan pertama tu saya ga nyangka punya adik lagi kan. 167. Waktu udah kelas 6 itu kan. 168. Terus dibilang mama saya hamil lagi kan, punya adik lagi kan. 169. Eh setelah setahun tu ternyata hamil lagi. 170. wah punya adik dua yang kecil nanti kan. 171. Ya, bagi saya sih istilahnya e it’s okay kan udah punya adik, punya adik lagi kan. 172. Tapi mungkin bagi yang kedua ini dia mungkin tadinya bungsu jadi ga bungsu gitu.
pergi. 165.R7 menyataan bahwa perilaku adiknya yang suka pergi ke berbagai tempat merupakan perilaku yang jelek. R7 menyatakan bahwa orangtuanya juga terkadang memandang adiknya sebagai sosok yang jelek.
suka pergi keberbagai tempat. 165. R7 melihat adiknya sebagia sosok yang kurang baik karena ia sering bepergian ke berbagai tempat. R7 melihat lingkungan memandang adik dengan tidak baik.
166.R7 menyatakan bahwa relasinya dengan adiknya yang terakhir terjalin dengan baik. R7 tidak menyangka ia akan memiliki adik lagi. 167.R7 menyataka bahwa ia memiliki adik lagi ketika ia duduk di kelas 6 SD. 168.R7 menyatakan bahwa ibunya hamil lagi dan R7 akan memiliki adik lagi. 169.R7 menyatakan bahwa setelah satu tahun kelahiran anak ketiga, ibu R7 hamil lagi. 170.R7 menyatakan bahwa ia memiliki dua adik kecil lagi. 171.R7 menyatakan bahwa ia akan baik-baik saja ketika memiliki adik lagi, karena sebelumnya ia telah memiliki seorang adik. 172.R7 menyatakan bahwa adiknya yang pertama yang sebelumnya menjadi anak bungsu tidak lagi menjadi seorang bungsu.
166. R7 memiliki relasi yang baik dengan adik-adiknya yang kecil, yaitu anak ketiga dan keempat.
332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173. Gitu. Kalo saya sih seneng sama yang 3-4 ini 174. pertama kan ya karna kecil gitu kan 175. ee pengen tau juga kalo ngasuh bayi tu kayak gimana kan akhirnya tau sampe e deket gitu kan.
176. Terus kalo sampe sekarang, dia mereka kan udah SD juga kan.
177. Nah itu tiap saya mau pulang dari sini tu pasti saya Tanya mau apa.
178. Kalo dulu kan masih TK tu sama kelas 1 SD tu selalu mainan pasti. Selalu saya belikan mainan-mainan gitu kan. 179. Tiap dari Jogja tu pasti ada oleh-oleh untuk mama, papa, sama 2 adik ini. itu pasti.
173.R7 menyatakan bahwa ia menyukai anak ketiga dan keempat. 174.R7 menyatakan bahwa ia menyukai anak ketiga dan keempat karena mereka kecil. 175.R7 menyatakan bahwa ia ingin mengetahui cara mengasuh bayi. Rasa ingin tahu R7 tersebut yang memicu terjadinya kedekatan antara R7 dan kedua adiknya yang terakhir. 176.R7 menyatakan bahwa hingga ia berada di masa remaja akhir ini, ia masih tetap menyukai kedua adiknya yang terakhir. Saat ini kedua adiknya yang terakhir duduk dibangku SD. 177.R7 menyatakan bahwa setiap ia pulang dari Jogja, ia akan menanyakan keinginan kedua adiknya tersebut dan akan membelikannya saat ia pulang ke rumah. 178.R7 menyataan bahwa ia selalu membelikan mainan untuk kedua adiknya ketika mereka masih dudu dibangku TK dan kelas 1 SD. 179.R7 menyatakan bahwa ketika ia dari Jogja dan akan pulang ke rumah, ia akan membelikan oleh-oleh untuk orangtua dan kedua adiknya yang kecil. 333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180. Terus emm ketika mereka misalnya saya lagi ke toko gitu, ke kota gitu kan sama mama. Anter belanja. Saya belikan apa buat adik saya. 181. Rasanya ya enak aja ngasih buat mereka gitu kan. 182. Ee beda sama saya gitu kan. Dulu kalau mau apa, kadang ga dibeliin, kadang ga dibeliin. 183. Nah mereka saya Tanya mau apa saya beliin. 184. Biar mereka istilahnya ya ga kayak saya gitu.
185. Mau apa ya mereka puas gitu kan
186. Kayak gitu. Kalo sama yang nomer 4 ini kan deket bahkan ketika saya kuliah juga dia pengen ikut. 187. Bahkan bilang waktu itu kan masuk ke dus juga gapapa yang penting sampe sini.
180.R7 menyatakan bahwa ia akan membelikan sesuatu untuk kedua adiknya ketika ia sedang mengantar ibunya berbelanja. 181.R7 menyatakan bahwa ia merasa senang ketika ia mebelikan sesuatu untuk kedua adiknya yang kecil. 182.R7 menyatakan bahwa ia ketika kecil, permintaannya jarang dipenuhi oleh kedua orangtuanya. 183.R7 menyatakan bahwa ia akan membelikan apa yang kedua adiknya inginkan. 184.R7 menyatakan bahwa ia tidak ingin kedua adiknya yang kecil merasakan pengalaman R7 yang tidak selalu mendapatkan apa yang R7 minta. 185.R7 menyatakan bahwa ia ingin kedua adiknya merasa puas dengan apa yang mereka inginkan. 186.R7 menyatakan bahwa ia merasa dekat dengan adiknya yang terakhir. R7 menyatakan bahwa adiknya yang terakhir ingin ikut R7 ke Jogja. 187.R7 menyatakan bahwa adiknya yang terakhir rela masuk ke dalam kardus agar dia bisa sampai di Jogja.
182. Permintaan R7 ketika kecil jarang dipenuhi oleh kedua orangtuanya.
334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188. Wah jangan. Kemarin aja ketika mau pulang lagi kesini tu ngedeketin aja gitu kan.
189. Masih kelas 2 atau 3 SD. Lupa saya. 190. Nah itu deketin aja. E terus pingin tidur bareng walaupun beda ranjangnya gitu kan, pengen satu kamar.
191. Biasanya ada kamar belakang tu ga pernah dipake gitu kan. Tapi karna ada saya kamar lain udah penuh, orangtua saya, 2 adik saya, dan yang nomer 2 ni pengen di tengah, saya di belakang akhirnya. 192. Ya ikut. Biasanya ga pernah di belakang kan, kosong kamar itu. 193. Jadi ya itu, deket sama yang ketiga keempat ini. kalo misalnya kamu ke pasar gitu kan, beliin buat adik-adikmu, adik yang kedua dibeliin juga? E anak yang kedua maksudnya. 194. enggak. Kecuali pas misalnya beli
188.R7 melarang adiknya untuk masuk ke dalam kardus. R7 menyatakan bahwa ketika R7 akan kembali ke Jogja, adik R7 yang terkahir selalu mendekati R7. 19.R7 menyatakan bahwa adiknya sedang duduk dibangku kelas 2 atau kelas 3 SD. 190.R7 menyatakan bahwa adiknya yang terakhri mendekati R7 dan ingin tidur bersama R7 meskipun beda tempat tidur, tetapi adik R7 yang terakhir ingin tetap berada di kamar yang sama dengan R7. 191.R7 menyatakan bahwa ia tidur di kamar yang tidak pernah dipakai dan terletak dibagian belakang rumahnya.
192.R7 menyatakan bahwa adiknya yang terakhir tetap ikut tidur bersama R7, meskipun adik R7 tidak pernah tidur di kamar tersebut. 193.R7 menyatakan bahwa ia memiliki relasi yang dekat dengan anak ketiga dan keempat.
194.R7 menyatakan bahwa ia hanya 335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
makanan nih, ya pas kita makan dia minta yaudah, disitu dia.
195. kalo ngasih pas ulang tahun aja.
196. Itupun kalo ya ada sisa, sisa uang lebih gitu kan. 197. Kalo waktu kecil sih jarang gitu kalo udah kayak kuliah gini kan kasih lah apa itu kan.
198. Itu juga Cuma gitu doang sih kalo sama dia.
membelikan sesuatu untuk dua adiknya yang terakhir. R7 menyatakan bahwa ia tidak membelikan sesuatu untuk adiknya yang pertama. 195.R7 menyatakan bahwa ia hanya akan memberikan adiknya yang pertama suatu barang ketika ia berulang tahun. 196.R7 menyatakan bahwa ia hanya akan membelikan sesuatu untuk adiknya yang pertama jika ia memiliki uang lebih. 197.R7 menyatakan bahwa ia membelikan barang untuk adiknya yang pertama ketika ia mulai masuk kuliah. Ketika kecil ia jarang membelikan sesuatu untuk adiknya yang pertama saat adiknya tersebut berulang tahun. 198.R7 menyatakan bahwa ia hanya akan memberikan sesuatu kepada adiknya ketika ia adiknya berulang tahun saja. 199.R7 menyatakan bahwa ia akan memenuhi keinginan kedua adiknya yang terakhir.
195. R7 akan memberikan sesuatu untuk adiknya yang pertama ketika adiknya tersebut berulang tahun.
199. Kalo sama adikku yang kecil, kayak mau pulang atau apa gitu kan, mau apa mau apa, dibeliin dibeliin. 200. Sampe ya kira-kira banyak juga barang 200.R7 merasa bahwa telah banyak barang buat mereka gitu. Rasanya gitu. yang ia berikan untuk kedua adiknya yang terkahir. dulu kan katanya kalo masih kecil sering iri irian gitu kan sama anak yang kedua. itu
336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biasanya iri-iriannya gara-gara apa? 201. emm misalnya oh ya, saya dulu kan sering nabung. Ada tabungan yang buku itu. 202. Nah misalnya saya ada hasil tabungan, saya pengen beli ini. saya beli 203. dia juga pengen.
204. Padahal istilahnya juga beda tabungannya gitu kan. 205. Dia minta dibeliin. Nah kok dia dibeliin gitu kan, dia dia pengen pengen punya juga. Minta dibeliin 206. nah saya pikir, kok dia dibeliin gitu kan.
207. Nah mulai dari situ.
208. Kadang-kadang seringnya gitu. 209. Entah saya beli apa gitu, pokoknya kayak dia beli baju
201.R7 menyatakan bahwa ketika kecil ia sering menabung. 202.R7 menyatakan bahwa ia akan membeli barang yang ia inginkan dengan menggunakan uang yang ia tabung tersebut. 203.R7 menyatakan bahwa adiknya yang pertama juga menginginkan barang yang sama dengan R7. 204.R7 menyatakan bahwa adiknya yang pertama tidak memiliki tabungan yang sama dengan R7 205.R7 menayatakan bahwa adiknya yang pertama akan minta dibelikan barang yang sama dengan R7 oleh orangtuanya. 206.R7 mempertanyakan sikap orangtuanya yang membelikan apa yang adik pertamanya minta. 207.R7 menyatakan bahwa ia mulai merasa iri ketika melihat orangtuanya selalu memenuhi permintaan adiknya.
202. R7 membeli barang yang ia mau dengan menggunakan uangnya sendiri. 203. R7 melihat adiknya yang pertama menginginkan barang yang sama dengan R7.
205. R7 melihat adiknya sebagai sosok yang akan meminta orangtuanya untuk memenuhi kebutuhannya. 206. R7 melihat adik pertamanya selalu mendapatkan apa yang ia minta. 207. R7 iri dengan adiknya yang pertama karena ia selalu mendapatkan apa yang ia minta.
209.R7 menyatakan bahwa ketika ia membeli suatu barang, adiknya yang pertama juga menginginkan barang yang sama, seperti beli baju misalnya. 337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210. akhirnya orangtua ya tau sendiri e.. kalo beli baju ya bareng beli bajunya.
211. Beli baju ini beli baju ini. ya sampe sekarang orangtua juga kadang-kadang, ayo mau beli tas ga ke saya gitu kan. 212. Saya juga pikir kan ah ga usah mahalmahal, toh tas juga dipake juga bukan buat apa ya misalnya. Dipake buat kuliah gitu kan, buat buku kan. 213. Udah, biasa aja, tapi kadang dia tu dia belinya yang beda gitu kan.
214. Padahal dia udah, tu kakakmu aja yang harganya segitu. Jadi patokan kan. 215. Nah dia itu ya istilahnya dua kali lipatnya. Gitu.
210.R7 menyatakan bahwa pada akhirnya orangtua menyadari bahwa adik R7 yang pertama selalu meminta hal yang sama dengan R7. Pada akhirnya orangtua R7 ketika ingin membeli sesuatu untuk salah satu anaknya, maka orangtua R7 akan mengajak anaknya untuk bersama-sama membeli barang tersebut. 211.R7 menyatakan sekarang ini orangtua R7 akan menawarkan barang kepada R7.
210. R7 melihat orangtuanya menyadari situasi antara R7 dan adiknya yang pertama. Oleh karena itu orangtua R7 mulai mengajak R7 dan adiknya yang pertama untuk melakukan aktivitas bersama-sama.
212.R7 menyatakan bahwa ia memilih barang yang biasa saja sesuai dengan kebutuhan.
213.R7 menyatakan bahwa adiknya yang pertama akan membeli barang yang sama dengan jenis berbeda. 214.R7 menyatakan bahwa barang yang dibeli oleh R7 dijadikan patokan bagi adiknya yang pertama. 215.R7 meyatakan bahwa meskipun ia telah dijadikan patokan oleh ibunya dalam membeli suatu barang, adik R7 yang pertama tetap membeli barang yang harganya lebih mahal dari barang R7. 338
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216. Aduh ni anak kataku, jadi ga mau kalah gitu kan. Sering kayak gitu.
216.R7 menyatakan bahwa adiknya tidak mau kalah dari R7.
216. R7 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak mau kalah.
339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INFORMED CONSENT Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bernama Emelia
Pudar Wijayanti Sagala dengan nomor induk mahasiswa 119114096. Saat
ini
saya sedang
menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat relasi antara kakak dan adik kandung.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai anak pertama yang sedang berada diusia remaja akhir atau berada direntang usia 15-24 tahun dan memiliki adik kandung.
Dalam proses wawancara, saya akan mernberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai anak pertama dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan
alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian
ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak nyaman dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda
akan saya jaga kerahasiarurya.
Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda
dapat
menghubungi Emelia Pudar Wij ayanti Sagala (085382824287 ).
PERNYATAAN PBRSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan
di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti
rangkaian
proses penelitian tentang relasi antara kakak dan adik kandung.
.
Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara'yang merupakan cara peneliti untuk
mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan peneliti berkaitan waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya
proses
perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun
informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Yogyakarta, Januari
Emelia Pudar Wijayanti Sagala
Peneliti
Responden
20 1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KESESUAIAN HASIL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah
ini
adalah responden penelitian yang
terkait dengan relasi antara kakak dan adik kandung. Saya telah mengetahui hasil interpretasi mengenai relasi antara kakak dan adik kandung yang akan digunakan sebagai hasil penelitian di dalam penelitian ini. Saya menyatakan bahwa hasil interpretasi yang dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan maksud saya yang saya sampaikan pada saat proses wawancara.
Yogyakarta, Februari 201 6
Emelia Pudar Wijayanti Sagala Peneliti
Responden
F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VERBATIM RESPONDEN 8 (R8) Responden 8: Anak Pertama Laki-laki – Adik Laki-laki Wawancara 1 18 Januari 2016, 19.00-19.35 House Of Scherz Coffee and Dining Verbatim Transformasi 1 adikmu umur berapa? 1. setelah aku, tahun 2000 lahir, 2000 1.R8 menyatakan bahwa ia memiliki seorang sekarang 16. 16 tahun adik yang berusia 16 tahun. kamu deket ga sama dia? 2. hhmm ya bisa dibilang deketnya kalo di 2.R8 menyatakan bahwa relasinya dengan rumah. adik kandungnya akan baik jika R8 sedang berada di rumah. ee dulu waktu kecil pengalamanmu bareng dia kayak gimana? 3. yang baiknya tu dikit 3.R8 menyatakan bahwa ia hanya memiliki sedikit pengalaman menyenangkan bersama adik ketika ia masih kecil. 4. Aku bisa lupa yang baiknya. 4.R8 menyatakan bahwa ia bisa saja lupa apa pengalaman menyenangkan bersama adik. 5. Tapi yang buruknya, itu ga pernah akur. 5.R8 menyatakan bahwa ia memiliki Ga pernah aku sama adikku yang setelah aku pengalaman buruk bersama adiknya, yaitu ini. pengalaman tidak rukun dengan adik. R8 menyatakan bahwa ia tidak pernah rukund dengan adiknya. 6. istilahnya ya gimana aku selalu nyalahin. 6.R8 menyatakan bahwa ia selalu
Transformasi 2 1. R8 memiliki adik laki-laki yang berusia 16 tahun. 2. R8 dekat dengan adiknya hanya ketika ia ada di rumah.
3. R8 tidak banyak memiliki pengalaman menyenangkan bersama adik ketika ia masih kecil. 4. R8 lupa akan pengalaman menenyenangkannya bersama adik. 5. R8 dan adik ketika kecil tidak memiliki relasi yang hangat.
6. R8 ketika kecil melihat adiknya sebagai 340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akhirnya ya tak salahin terus. 7. Kelahi lah bahasa orang sana tu dikelahiin. Itu. boleh lebih diceritain lagi ga dulu pengalamanmu waktu kecil bareng dia. 8. waktu kecil bareng dia, ee dulu waktu dia yang paling kuingat nih. Waktu aku tu SMA, dia tu masih SD. 9. Nah dia itu udah bisa naik motor kan, udah bisa bawa motor kan. 10. Nah aku tu pulang ke rumah bawa motor, terus sampenya di rumah, aku parkir motor depan rumah. Kunci ga kulepas. Nah tibatiba aku keluar rumah motornya ga ada.
11. nah ternyata itu, motornya udah dibawa sama dia kan. Udah keliling dibawa dia.
12. Pas dia balik nah disitu kan langsung ku
menyalahkan adiknya. 7.R8 menyatakan bahwa ia sering mengajak adiknya bertengkar.
sosok yang selalu salah. 7. R8 dan adiknya sering bertengkar ketika mereka kecil.
8.R8 menyatakan bahwa pengalaman yang paling ia ingat adalah pengalaman ketika ia duduk di bangku SMA, dan adiknya duduk di bangku SD. 9.R8 menyatakan bahwa ketika adiknya duduk di bangku SD, adik R8 sudah bisa mengendarai kendaraan bermotor. 10.R8 menyatakan bahwa ia pulang ke rumahnya dengan mengendarai kendaraan bermotor. Sesampainya di rumah, R8 langsung memarkirkan kendaraan bermotor tanpa melepas kuncinya. Ketika ia keluar rumah dan hendak menggunakan kendaraan tersebut, kendaraan bermotor tersebut sudah tidak ada. 11.R8 menyatakan bahwa kendaraan bermotor yang hendak digunakan oleh R8 telah digunakan oleh adiknya. Adik R8 membawa kendaraan bermotor tersebut untuk berkeliling. 12.R8 menyatakan bahwa ketika adiknya
8. R8 ketika memasuki masa remaja, adik masih berada di masa kanak-kanak.
9. R8 melihat adiknya telah dapat menggunakan fasilitas ketika adik masih kanak-kanak.
11. R8 melihat adiknya sebagai orang yang akan merebut fasilitas yang akan ia gunakan.
12. R8 akan marah kepada adiknya ketika 341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
amuk, ya langsung pukul-pukulan disitu.
13. Dan langsung ya spontan ibu tu langsung keluar juga. waktu dia baru-baru lahir, pengalamanmu bareng dia gimana? 14. ya ya biasanya tu, biasa aja.. biasa. Seperti biasa. 15. Dengan anak yang baru lahir kan, ya sayang, dimanja, dibawa kemana-mana.
kamu gitu? 16. terus ya semenjak dia naik kelas, istilahnya sudah mulai naik motor gitu lah. Udah lain lagi sudah pergaulannya itu.
17. Terus SMP juga gitu. Semenjak apalagi semenjak aku pergi ke Jogja ini kan, wah laporannya macem-macem di rumah tu. 18. Udah dia tu ga pulang, terus ga pulang ke
pulang, R8 langsung memarahi adiknya. Kemudian R8 dan adiknya saling memukul satu sama lain. 13.R8 menyatakan bahwa ibunya spontan keluar rumah ketika melihat R8 dan adiknya saling memukul satu sama lain.
adiknya menggunakan fasilitas yang akan ia gunakan.
14.R8 menyatakan bahwa tidak ada pengalaman berkesan ketika adiknya baru lahir. 15.R8 menyatakan bahwa ia menyayangi dan memanjakan adiknya tersebut ketika adiknya baru lahir. R8 juga mengajak adiknya berjalan-jalan ketika adiknya masih kecil.
14. R8 tidak memiliki perasaan atau pengalaman khusus ketika adik lahir.
16.R8 menyatakan bahwa adikya mulai berubah ketika adiknya naik kelas dan bisa mengendarai kendaraan bermotor. R8 melihat bahwa adiknya memiliki pergaulan yang berbeda ketika ia naik kelas. 17.R8 menyatakan bahwa ketika adiknya duduk di bangku SMP dan semenjak R8 pindah ke Jogja, R8 mendapat berbagai macam laporan tentang adiknya. 18.R8 menyatakan bahwa adiknya tidak
16. R8 memiliki pandangan yang berbeda kepada adiknya ketika adiknya mulai beranjak remaja.
13. R8 dan adik akan dihampiri ibu ketika mereka bertengkar.
15. R8 memperlakukan adiknya dengan baik ketika adiknya baru lahir.
17. R8 mendengar berbagai persepsi lingkungan terhadap adik ketika R8 tidak lagi di rumah. 18. R8 mendengar adiknya tidak pernah 342
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumah ya. 19. Ngelawan lah istilahnya 20. bolos sekolah, itu juga. 21. Pas pulang kemarin tiba-tiba tu ngeliat motor yang lama aku rawat baik-baik itu. Sampe sana udah, udah ga diurus ternyata. Pajak-pajaknya udah ilang, ga diperpanjang gitu kan. 22. Soalnya apa, ya motornya dipake tapi ga ga untuk yang membutuhkan tu lho. 23. Nah itu, itu dia. Jadi ya biarin aja motornya kan. Motor gimana-gimana. 24. Sakit hati ya liat motor yang dirawat baik-baik, sekalinya kita pulang langsung udah ga berbentuk kayak gitu. terus kamu kayak gimana ke dia pas liat motor kamu kayak gitu? 25. ya, ya sudah ada sih, udah umur juga, udah tau pergaulan anaknya juga.
langsung pulang ke rumah ketika jam pelajaran di sekolah telah usai. 19.R8 menyatakan bahwa adiknya suka melawan. 20.R8 menyatakan bahwa adiknya juga seringkali membolos sekolah. 21.R8 menyatakan bahwa ketika ia pulang ke rumahnya, ia melihat kendaraan yang ia rawat baik-baik sudah tidak terurus. R8 menyatakan bahwa pajak kendaraannya sudah tidak diperpanjang dan sudah hilang. 22.R8 menyatakan bahwa kendaraannya tersebut digunakan bukan sesuai dengan kebutuhan. 23.R8 menyatakan bahwa kendaraannya ditelantarkan dan tidak diurus. 24.R8 menyatakan bahwa ia kecewa melihat kendaraan yang telah ia rawat secara baikbaik, ketika ia pulang kendaraan tersebut sudah tidak terawat dengan baik.
pulang ke rumah.
25.R8 menyatakan bahwa ia membiarkan sikap adiknya yang menelantarkan kendaraan R8. R8 merasa bahwa ia sudah berumur dan memahami pergaulan adiknya sehingga ia
25. R8 membiarkan perilaku adik karena R8 merasa ia memahami kondisi adik.
19+20. R8 ketika remaja melihat adiknya sebagai sosok yang tidak patuh.
21. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak dapat merawat barang dengan baik.
22. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak menggunakan barang sesuai dengan kebutuhan.
24. R8 merasa kecewa karena barang yang ia rawat dengan baik tidak dirawat dengan baik oleh adiknya.
343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26. orang kita juga posisinya ndak ada disitu kan. Ya apa yang kejadiannya apa disitu kan kita ndak tau. 27. Yaudahlah kalo gitu, aku juga pulang Cuma sebentar kan. Terus balik lagi ke sini.
28. Yaudahlah ga usah dimarah-marah. terus kamu sering marah sama dia? 29. kalo pas aku masih disana tu, aduuhhh ga terhitung marahnya. Bener. kenapa? 30. kadang dia tu ngelawan, ngelawan iya. 31. Kadang dia tu ya disuruh ini, malah nyuruh balik gitu kan.
32. Aduh. Kayak gitu. Terus ya kadang tu modelnya tu dia tu membanding-bandingkan. 33. Banding-bandingkan apalagi dia tu anak yang ditengah-tengah kan. Nah punya adik, punya kakak.
tidak marah dengan perilaku adiknya tersebut. 26.R8 menyatakan bahwa ia tidak bisa memarahi adiknya karena ia tidak melihat kejadiannya secara langsung. 27.R8 menyatakan bahwa ia tidak perlu memarahi adiknya karena ia hanya sebentar berada di rumah dan harus kembali lagi ke Jogja.
29.R8 menyatakan bahwa ia sering marah kepada adiknya ketika ia masih berada dalam satu rumah dengan adiknya.
29. R8 ketika pulang ke rumah sering marah marah kepada adik.
30.R8 menyatakan bahwa adiknya seringkali tidak patuh. 31.R8 menyatakan bahwa ketika adiknya diminta untuk melakukan sesuatu, adik R8 akan kembali meminta R8 untuk melakukannya. 32.R8 menyatakan bahwa adiknya seringkali membanding-bandingkan dirinya dengan R8 maupun dengan adik R8 yang terakhir. 33.R8 menyatakan bahwa adik R8 seringkali membanding-bandingkan dirinya dengan anak pertama dan anak terakhir.
30+31. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang tidak patuh.
32+33. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang sering membanding-bandingkan dirinya dengan anak pertama dan terakhir.
344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34. Ya aku tau sih posisi orang kayak gitu gimana sih sebenernya.
34.R8 menyatakan bahwa ia memahami posisi adiknya tersebut.
35. Ya dimana yang kecil itu selalu diturutin, yang besar keadaannya jauh dari rumah, jadi orangtua kan.
35.R8 menyatakan bahwa ia memahami posisi anak terakhir yang permintaannya selalu dipenuhi dan R8 yang jauh dari rumah dan orangtua. 36.R8 menyatakan bahwa ia melihat adiknya berada dalam posisi yang harus menyesuaikan diantara anak terakhir yang semua permintaannya dipenuhi dan anak pertama yang berada jauh dari rumah. 37.R8 menyatakan bahwa adiknya mulai berubah ketika ayah R8 meninggal.
36. R8 merasa adiknya berada di posisi yang menuntutnya untuk dapat menyesuaikan diri diantara anak pertama dan anak terakhir.
38.R8 menyatakan bahwa adik R8 sudah sering berada di rumah dan sudah mulai memahami untuk membantu pekerjaan ibu. 39.R8 menyatakan bahwa adiknya sudah mengerti dengan keadaan.
38. R8 melihat adiknya sudah mulai patuh dan mulai membantu menyelesaikan pekerjaan ibu. 39. R8 melihat adiknya mulai memahami keadaan.
40.R8 menyatakan bahwa ketika kecil ia merasa senang memiliki seorang adik. 41.R8 menyatakan bahwa ketika kecil, ia
40. R8 merasa senang ketika adiknya baru lahir. 41. R8 ketika kecil tidak berpikir untuk
36. Dia kan posisinya disitu kan mau ga mau dia harus menyesuaikan.
37. Tapi semenjak kemarin ini ditinggal Bapak kan, sama Bapak kan udah mulai berubah. 38. Sudah di rumah terus, sudah tau bantubantu mamak. 39. Udah ya ngerti lah istilahnya. Udah ngerti keadaan dia seperti itu. terus dulu perasaanmu waktu dia lahir kayak gimana? 40. ya senang sih ya punya adik. 41. aku sih ga ada kepikiran untuk ngelahiin
34. R8 memahami posisi adiknya yang harus menyesuaikan diri sebagai pihak yang menggantikan posisi R8 ketika berada jauh dari rumah.
37. R8 melihat adiknya berubah setelah ayahnya meninggal.
345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau apa ya 42. seneng punya adik. 43. ya seolah-olah aku tu berpikir kalo bisa dia kecil terus deh ga usah besar-besar, beneran 44. Kalo kecil terus asik. 45. Mending ga usah dewasa aja kamu, mending jadi anak kecil aja. 46. makanya ya kehidupan orang dewasa itu ga enak. Hahaha terus waktu kamu remaja, berarti SMP/SMA gitu, perasaanmu ke dia kayak gimana? 47. biasa sih. 48. Ya itu tadi, nah disitu tu waktu aku SMP dan SMA, itu tu sudah mulai-mulainya kami dua sering tengkar. 49. Dimana yang orangtua nyuruh ini, yang ini malah nyuruh saudaranya. Ya gantigantian suruh-suruhannya. perasaanmu selain itu apa?
tidak berpikir untuk mengajak adiknya bertengkar. 42.R8 menyatakan lagi bahwa ia merasa senang memiliki seorang adik. 43.R8 menyatakan bahwa ia sempat berpikir adiknya untuk terus selalu kecil dan tidak tumbuh besar. 44.R8 menyatakan bahwa jika adiknya selalu kecil, adiknya akan selalu menyenangkan. 45.R8 menyatakan bahwa lebih baik adiknya selalu menjadi anak kecil dan tidak tumbuh menjadi seseorang dewasa. 46.R8 menyatakan bahwa kehidupan orang dewasa tidak menyenangkan.
47.R8 menyatakan bahwa ketika remaja, perasaan R8 kepada adiknya biasa saja. 48.R8 menyatakan bahwa ketika ia duduk di bangku SMP dan SMA, ia dan adiknya mulai sering bertengkar. 49.R8 menyatakan ketika remaja R8 dan adiknya saling melempar tanggung jawab.
berbuat jahat dengan adik. 42. R8 ketika kecil merasa senang karena memiliki seorang adik. 43. R8 berharap adiknya tetap kecil.
44. R8 melihat ketika kecil adiknya sebagai sosok yang menyenangkan.
46. R8 melihat adiknya ketika dewasa menjadi sosok yang tidak menyenangkan.
48. R8 mulai sering bertengkar dengan adiknya ketika ia remaja. 49.R8 dan adik saling melempar tanggung jawab yang diberikan oleh orangtua.
346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50. ya kesel sih, 51. Itu. Terus kemarin tu pernah juga tu kalo dia ngambil barang-barang tanpa ijin kan, istilahnya sepele nih hal sepele nih. 52. Kemarin kan waktu Bapak masih di rumah sakit kan, lagi kritis tu. Aku kan tidur di rumah sakit tu, baru pulang dari sini. 53. Nah aku kan punya slayer kan, slayer penutup mulut tu. 54. Tidur, bangun kok sudah ga ada.
55. nah aku cariin tuh, ternyata dia datang. Dipake.
56. Uuuhhh disitu dah satu hari ga teguran.
57. Omel-omelan Cuma gara-gara hal sepele tuh. 58. Sering. Nah hal sepele tuh bikin masalah jadi besar kalo di kita berdua.
50.R8 menyatakan bahwa ia juga merasa kesal dengan adiknya ketika ia remaja. 51.R8 menyatakan bahwa adiknya pernah mengambil barang R8 tanpa seijin R8. 52.R8 menyatakan bahwa ia baru saja pulang dari Jogja dan tidur di rumah sakit untuk menemenani ayahnya yang sedang kritis. 53.R8 menyatakan bahwa ia memiliki slayer penutup mulut. 54.R8 menyatakan bahwa ketika ia bangun tidur, ia tidak menemukan slayer penutup mulut miliknya. 55.R8 menyatakan bahwa ketika ia sedang mencari slayernya tersebut, adiknya datang ke rumah sakit dengan mengenakan slayer yang dicari oleh R8. 56.R8 menyatakan bahwa setelah kejadian itu ia tidak bertegur sapa dengan adiknya selama satu hari. 57.R8 menyatakan bahwa ia seringkali adu mulut dengan adiknya karena hal-hal sepele. 58.R8 menyatakan bahwa ketika ia sedang bersama adiknya, hal sepele dapat menjadi sesuatu yang besar.
50. R8 tidak menyukai adiknya ketika ia memasuki masa remaja. 51. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang suka mengambil sesuatu yang bukan milikinya tanpa ijin.
55. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang suka menggunakan barang yang bukan miliknya.
57. R8 dan adiknya dapat beradu mulut karena hal sepele. 58. R8 dan adik seringkali bertengkar karena hal sepele.
kenapa? 347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59. entahlah ada unsur tidak suka mungkin.
60. Tidak suka tu karna ya mungkin karna aku sadar aku terpengaruh. 61. Terpengaruhnya tu karna cerita orangorang. 62. Nah cerita orang-orang tu bilang kalo ya si adikku ini orangnya itu ya bandel. 63. Ga pernah di, ga pernah bisa dikasih tau gitu. 64. Ngelawan, ga bisa dibilangin 65. kebut-kebutan di desa gitu kan.
66. Itu, jadi aku tu terporvokator gitu.
67. Jadi aku tu ada karna denger cerita mereka tu jadi aku kesel juga jadinya.
59.R8 menyatakan bahwa hal kecil dapat menjadi hal besar ketika R8 bersama adiknya dikarenakan ada unsur tidak suka R8 kepada adiknya. 60.R8 menyatakan bahwa ia tidak menyukai adiknya karena ia terpengaruh. 61.R8 menyatakan bahwa ia terpengaruh dengan cerita orang-orang tentang adik kandungnya. 62.R8 menyatakan bahwa orang-orang disekitar R8 bercerita bahwa adik R8 merupakan orang yang nakal. 63.R8 menyatakan bahwa adiknya tidak pernah bisa diberi tahu. 64.R8 menyatakan bahwa adiknya adalah orang yang tidak patuh dan susah diberi tahu. 65.R8 menyatakan bahwa adiknya seringkali ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan ketika ia berada di desa. 66.R8 menyatakan bahwa ia menjadi terprovokasi oleh cerita orang-orang disekitar R8. 67.R8 menyatakan bahwa ia tidak menyukai adiknya karna mendengar cerita-cerita orang disekitar R8.
59-61. R8 tidak menyukai adiknya karena R8 terpengaruh dengan persepsi lingkungan.
62. R8 memandang lingkungan melihat adiknya sebagai orang yang nakal. 63. R8 melihat lingkungan memandang adiknya sebagai orang yang tidak bisa diberi tahu. 64. R8 melihat lingkungan memandang adiknya sebagai sosok yang tidak patuh. 65. R8 melihat lingkungan memandang adiknya merupakan sosok yang suka ugalugalan. 66+67+68. R8 tidak menyukai adiknya karena ia terpengaruh dengan persepsi lingkungan.
348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68. Apalagi posisinya itu adik aku. Nah itu. Kesel juga sebenernya. Itu. selain itu masih ada lagi ga? 69. sekarang ini aku kasihan sama dia. 70. Ya posisi dia baru masuk sekolah, dia ditinggal sama Bapak kan.
71. Kalo aku kan ya bukannya apa, kalo aku kan disini kan dibiayain kan, bukan dari rumah kan. Ya walaupun dari rumah sedikitsedikit kan. 72. Nah tapi kalo dia tu kan orangtua kan. Full orangtua kan. 73. Dia juga tu kadang kan cerita sama aku kan abis kerja, pulang kerja. nah itu kerjanya kan cuci motor 74. nah itu kadang aku kasian juga ngeliat dia, dengar dia cerita kayak gitu kan. 75. Kadang aku tu perasaannya pengen hubungin gitu kan. Pengen nelpon, pengen BBM 76. Cuma gimana ya. Ahh ada rasa gengsi
68.R8 menyatakan bahwa yang dibicarakn orang-orang disekitar R8 adalah adik R8. 69.R8 menyatakan bahwa saat ini ia merasa kasihan terhadap adiknya. 70.R8 menyatakan bahwa ia merasa kasihan kepada adiknya karena ketika adik R8 baru saja memasuki masa SMA, ayahnya meninggal. 71.R8 menyatakan bahwa ia kuliah di Jogja atas biaya dari beasiswa dan bukan dibiyai oleh orangtua, meskipun terkadang orangtua memberikan R8 sedikit biaya. 72.R8 menyatakan bahwa adiknya dibiayai penuh oleh kedua orangtuanya. 73.R8 menyatakan bahwa adiknya sering bercerita kepada R8 jika ia telah bekerja di sebuah tempat pencucian motor. 74.R8 menyatakan bahwa ia merasa kasihan melihat dan mendengar adiknya bercerita tentang pekerjaannya. 75.R8 menyatakan bahwa terkadang ia merasa ingin menghubungi adiknya. R8 memiliki keinginan untuk menelepon atau menghubungi adiknya melalui aplikasi chat. 76.R8 menyatakan bahwa ia merasa gengsi
69+70. R8 merasa kasihan kepada adiknya karena ayahnya meninggal ketika adik R8 masuk SMA.
74. R8 merasa kasihan kepada adiknya karena diusia adiknya yang baru memasuki masa SMA, adiknya telah bekerja. 75-78. R8 terkadang merindukan adiknya dan ingin menghubungi adiknya. Akan tetapi R8 merasa tidak sepantasnya ia menghubungi adik dan merasa bahwa ia sejak remaja ia tidak pernah rukun dengan adiknya tersebut. 349
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gitu. 77. Maksudnya gimana ya teringat masa lalu kan, ga pernahlah aku akur sama orang ini.
78. tapi rasanya ada rasa kangen gitu. Ada rasa kangen yang bikin pengen banget ngubungin. 79. Ya sekarang kan bisa BBMan kan, jadi bisa lebih dekat.
sering BBMan? 80. ya lumayan sering sih. Lumayan sering ya kalo ada perlunya doang.
kalo BBM ngapain? 81. pesen, pesen barang misalnya suruh carikan disini.
82. Soalnya ya pesen angin ya datengnya angin.
untuk menghubungi adik kandungnya. 77.R8 menyatakan bahwa ketika ia akan menghubungi adiknya, ia teringat masa remajanya yang tidak pernah rukun dengan adiknya. 78.R8 menyatakan bahwa ia terkadang merasa rindu kepada adiknya sehingga membuatnya sangat ingin menghubungi adiknya tersebut. 79.R8 menyatakan bahwa saat ini ia merasa lebih dekat dengan adiknya karena ia bisa memanfaatkan aplikasi chat untuk berkomunikasi dengan adiknya.
79. R8 merasa saat ini relasinya lebih dekat dengan adiknya.
80.R8 menyatakan bahwa saat ini ia mulai sering berkomunikasi dengan adiknya melalui aplikasi chat meskipun percakapan tersebut terjadi karena salah satu diantara mereka ada yang membutuhkan.
80. R8 dan adiknya mulai sering berkomunikasi meskipun komunikasi tersebut berawal dari adanya sala satu pihak yang membutuhkan pihak lain.
81.R8 menyatakan bahwa adiknya akan menghubungi R8 jika adiknya memesan barang kepada R8 dan meminta R8 untuk mencarikan barang tersebut di Jogja. 82.R8 menyatakan bahwa adiknya seringkali meminta sesuatu diluar kemampuan R8 sehingga R8 tidak dapat memenuhi
81. R8 melihat adiknya akan menghubungi R8 jika ia memerlukan sesuatu.
82. R8 melihat adiknya seringkali meminta sesuatu di luar kemampuan R8.
350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permintaan adiknya tersebut. maksudnya? 83. masa iya dia pesen sama aku sepatu harga 1juta. 84. Tapi ya aku sebenernya kasian sama dia tu. 85. Belum pernah dibeliin belanja yang bagus-bagus kan. 86. Mainan juga aku. 87. Istilahnya tu yang paling makmur untuk masa kecil tu ya aku. 88. Terus adik ini Cuma bekas dari aku
adikmu yang paling kecil berapa umurnya? 89. dia lahir, kayaknya antara 5 tahun atau 6 tahun. sekarang ini? terus selain kan perasaannya yang sekarang kamu ke adikmu kasihan gitu kan. Selain itu ada ga yang lain? 90. ga ada sih, ya aku Cuma ya kasihan aja
83.R8 menyatakan bahwa adiknya pernah memesan barang seharga Rp 1.000.000 84.R8 menyatakan bahwa ia sebenarnya merasa kasihan kepada adiknya. 85.R8 menyatakan bahwa adiknya tersebut belum pernah dibelikan barang-barang bagus. 86.R8 menyatakan bahwa pihak yang dibelikan mainan adalah R8. 87.R8 menyatakan bahwa ketika kecil, anak yang kebutuhannya dipenuhi dengan baik oleh orangtua adalah R8. 88.R8 meyatakan bahwa adiknya hanya mendapatkan barang yang sebelumnya telah digunakan R8.
84+85. R8 merasa kasihan kepada adiknya karena adiknya tersebut belum pernah dibelikan barang yang istimewa.
87. R8 ketika kecil semua kebutuhannya dipenuhi oleh orangtua.
89.R8 menyatakan bahwa ia memiliki adik kedua dan saat ini usia adiknya tersebut sekitar 5 atau 6 tahun.
90.R8 menyatakan bahwa ia merasa kasihan
90.R8 kasihan melihat adiknya yang pertama. 351
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
liat keadaan dia kayak gitu. 91. Posisinya ga pas. Ya menurut aku posisinya ga pas. Dia baru masuk sekolah, langsung ditinggal. terus kan kamu katanya tadi ada pengalaman seneng sama dia. Apa itu? 92. pengalaman seneng? Nah pengalaman seneng itu yang kayaknya jarang deh aku punya pengalaman seneng. Bukan jarang, hampir ga ada. 93. Apa ya, ga ada deh kayaknya. 94. Ga inget aku seneng-seneng bareng gitu. 95. Seneng-seneng bareng gitu kan? Ga ada. kayaknya ga ada. 96. itu. Yang ada kan kemarin kan ya itu kan, apa itu namanya, ya tengkar terus kan. 97. Kan ga ada seneng kan. 98. Cuma kadang aku tu duduk deket dia tu sungkan. 99. Aku sendiri sungkan kalo aku mau cerita sama dia tu. 100. Apa ya, mungkin aku sudah
melihat adiknya. 91.R8 menyatakan bahwa situasi adik R8 kurang baik karena ayahnya meninggal ketika adiknya tersebut baru masuk SMA.
92.R8 menyatakan bahwa ia hampir tidak memiliki pengalaman menyenangkan bersama adik. 93.R8 menyatakan bawa ia tidak memiliki penglaman menyenangkan bersama adiknya. 94.R8 menyatakan bahwa ia tidak mengingat pengalaman menyenangkan bersama adiknya. 95.R8 menegaskan kembali bahwa ia tidak memiliki pengalaman menyenangkan bersama adik. 96.R8 menyaakan bahwa dimasa lalu, ia sering bertengkar dengan adiknya. 97.R8 menyatakan bahwa tidak ada rasa senang ketika ia bersama adiknya. 98.R8 menyatakan bahwa ketika ia duduk didekat adik R8, ia merasa sungkan. 99.R8 menyatakan bahwa ia merasa sungkan jika ingin bercerita kepada adiknya. 100.R8 menyatakan bahwa ia telah
91. R8 melihat situasi adiknya kurang baik karena ayah yang meninggal saat ia masuk SMA.
92+93+94+95. R8 tidak memiliki pengalaman menyenangkan bersama adiknya.
96. R8 ketika kecil dan remaja sering bertengkar dengan adiknya.
98. R8 merasa sungkan untuk mendekatkan diri dengan adiknya. 99. R8 merasa sungkan untuk terbuka dengan adiknya. 100. R8 terpengaruh dengan persepsi 352
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terprovokator sendiri sama omongan orang lain kan. 101. Nah itu. Dan adikku kalo aku mau ajak ngomong tu ragu sendiri gitu jadinya. 102. Padahal ya ya aku juga tau dia tu pengen ngomong apa gitu 103. Kok bingung ya kalo sudah duduk berdua tu bingung apa yang harus diomongin. Ga enak ngomonginnya.
104. Kayaknya ga ada deh kegiatan senengseneng gitu. kalo kelahi gitu kayak gimana? Kalian baikannya kayak gimana? 105. baikan? Ya ya ga ada permintaan maaf gitu. 106. Enggak sih, ya langsung aja ngomong.
107. Soalnya aku tu paling jarang teguran, bertegur sama dia tu paling jarang.
terpengaruh dengan cerita orang-orang disekitar R8 tentang adiknya. 101.R8 menyatakan bahwa ia merasa ragu ketika ingin mengajak adiknya untuk mengobrol. 102.R8 menyatakan bahwa ia mengetahui keinginan adiknya untuk mengobrol bersama R8. 103.R8 menyatakan bahwa ia merasa bingung ketika ia duduk berdua dengan adiknya. R8 menyatakan bahwa ia merasa tidak ada bahan pembicaraan dan merasa tidak nyaman untuk membicarakan suatu tema tertentu. 104.R8 menyatakan bahwa tidak ada pengalaman bersenang-senang dengan adiknya.
lingkungan terhadap adik R8.
105.R8 menyatakan bahwa ketika ia dan adiknya bertengkar, baik R8 maupun adiknya tidak ada yang meminta maaf terlebih dahulu. 106.R8 menyatakan bahwa setelah mereka bertengkar, mereka akan berbicara kepada satu sama lain dengan sendirinya. 107.R8 menyatakan bahwa ia jarang bertegur sapa dengan adiknya.
105. R8 dan adik tidak ada yang meminta maaf setelah terjadi perkelahian.
102. R8 melihat adiknya ingin membuka diri kepada R8.
106. R8 dan adik akan berdamai dengan sendirinya setelah berkelahi. 107. R8 dan adiknya jarang bertegur sapa.
353
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108. Entah itu akibatnya ya sekarang itu kayak gini,
109. soalnya dia kan soalnya jarang di rumah kan. Karna kayaknya dia kurang temen di rumah. terus kalo kelahi gitu orangtua kayak gimana? 110. ya dia marah juga sebenernya. marahnya sama siapa? 111. ke semuanya. Kami berdua itu.
108.R8 menyatakan bahwa akibat dari jarangnya R8 dan adiknya saling bertegur sapa satu sama lain adalah komunikasi yang kurang baik antara R8 dan adiknya. 109.R8 menyatakan bahwa adiknya jarang berada di rumah karena di rumah adik R8 tidak memiliki cukup banyak teman.
109. R8 melihat adiknya tidak memiliki cukup teman di rumah.
110.R8 menyatakan bahwa ketika ia dan adiknya berkelahi, orangtua akan marah.
110. R8 melihat orangtua akan marah ketika melihat R8 dan adik bertengkar.
111.R8 menyatakan bahwa orangtua akan memarahi R8 dan adiknya ketika mereka bertengkar.
111. R8 dan adik akan ditegur ketika mereka bertengkar.
terus waktu kecil menurutmu sosok adikmu tu kayak gimana? 112. ya kayak gimana ya? Aku tu sering 112.R8 menyatakan bahwa ketika kecil, ia banget bertengkar gitu kan. dan adiknya seringkali bertengkar dengan adiknya. 113. Jarang ada hal-hal yang seneng kayak 113.R8 menyatakan bahwa ia jarang gitu. mengalami pengalaman menyenangkan bersama adiknya. 114. Ya apa ya, mungkin waktu umur dia 114.R8 menyatakan bahwa ketika adiknya belum masuk sekolah itu, masih imutbelum memasuki masa sekolah, adiknya imutnya dia tu kan. Nah itu paling ya main merupakan sosok yang imut sehingga ia dan
112+113. R8 merasa bersama adiknya adalah hal yang tidak menyenangkan.
114. R8 melihat adiknya ketika sebelum memasuki usia sekolah sebagai sosok yang lucu. 354
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bola. terus menurutmu adikmu kayak gimana pas masih kecil? Sosok adik tu kayak gimana sih? 115. menyenangkan. Menyenangkan, melengkapi kesepian kita. 116. Ya teman sih. Istilahnya dia jadi temen aku. Waktu kita di rumah gitu. kalo waktu remaja? 117. nah itu sudah redup-redup tu disitu tu.
118. Dia juga udah mulai sekolah kan, nah itu. Sering tu tengkar.
119. Kayaknya aku sudah masuk SMP tu udah beda. nah terus waktu dia masuk SD, berarti kamu masuk SMP/SMA ya? Menurutmu adikmu tu orang yang kayak gimana? 120. entah kenapa kalo aku liat adikku baru mau masuk sekolah tu rasanya tu gimana ya.
adiknya akan bermain bersama.
115.R8 menyatakan bahwa adiknya ketika kecil adalah sosok yang menyenangkan dan melengkapi kesepian kita. 116.R8 menyatakan bahwa ketika ia kecil, adik adalah teman bagi R8 ketika R8 dan adiknya berada di rumah.
115. R8 ketika kecil melihat adiknya sebagai sosok yang menyenangkan dan pelengkap kesepian. 116. R8 ketika kecil melihat adiknya sebagai teman ketika berada di rumah.
117.R8 menyatakan bahwa ketika masa remaja, sosok adiknya yang menyenangkan dan sebagai teman mulai redup. 118.R8 menyatakan bahwa adiknya mulai memasuki masa sekolah. Semenjak memasuki masa sekolah tersebut, R8 dan adiknya mulai sering bertengkar. 119.R8 menyatakan bahwa ketika ia memasuki masa SMP, relasinya dengan adiknya mulai berbeda.
117. R8 melihat relasinya mulai memburuk dengan adik.
120.R8 menyatakan bahwa ia merasa takut jika melihat adiknya baru mau memasuki 355
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gimana ya rasanya tu kayak ada ketakutan sendiri tu. 121. Takut ini nanti tempatnya baru, bisa ga dia tu kayak gitu nanti. 122. Tapi waktu masuk baru masuk SD tu kan, baru ngerti yang namaya sekolah tu kan, nah ya kasian sih sebenernya. setelah dia masuk sekolah, kayak gimana dia orangnya? 123. ya udah bareng temen-temennya.
terus? 124. ya beda sudah pergaulannya kan.
125. Aku sama temen-temenku.
126. Di rumah ya paling ya main. 127. Ya jarang sih, paling ya Cuma malem doang.
sekolah baru. 121.R8 menyatakan bahwa ia takut adiknya tidak dapat menyesuaikan diri ketika ia berada ditempat baru. 122.R8 menyatakan bahwa ia merasa kasihan ketika ia baru masuk SD. R8 merasa bahwa ketika baru masuk SD, adik R8 baru akan mengerti sekolah.
121. R8 khawatir adiknya tidak dapat beradaptasi dengan baik di tempat baru.
123.R8 menyatakan bahwa ketika adiknya baru masuk sekolah, adiknya lebih sering bersama teman-temannya.
123. R8 melihat adiknya lebih sering menghabiskan waktu bersama temantemannya ketika adiknya tersebut mulai masuk sekolah.
124.R8 menyatakan bahwa adiknya sudah memiliki pergaulan yang berbeda ketika ia memasuki masa sekolah. 125.R8 menyatakan bahwa ia lebih sering bersama teman-temannya dibandingkan bersama adiknya. 126.R8 menyatakan bahwa ketika ia di rumah, ia akan bermain. 127.R8 menyatakan bahwa ia jarang bertemu dengan adiknya ketika malam hari.
124-128. R8 dan adiknya jarang berinteraksi.
356
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128. Dia paling sekolah kan main, aku juga pulang sekolah main. 129. Karna ga ada siapa-siapa di rumah kecuali orang tua. terus sekarang menurutmu adikmu tu orang yang kayak gimana? 130. wah pekerja keras banget. Dia tu rela bekerja supaya dapet uang. Untuk uang saku dia sendiri. 131. itu. Sekarang sih aku sadar ternyata aku kalah sama dia. 132. Dia aja sudah berani gitu cari kerja, kerja ya istilahnya berani untuk ngidupin diri dia sendiri. 133. Cuma ya permasalahannya dia masih sekolah kan, aku juga sebenernya larang. 134. Cuma ya kalo untuk uang jajan sih ndak masalah, asal jangan melupakan sekolah.
135. Aku sih salut sama dia.
128.R8 menyatakan bahwa ketika pulang sekolah, ia akan langsung pergi, begitu juga dengan adiknya. 129.R8 menyatakan bahwa ia jarang berada di rumah karena tidak ada orang lain kecuali orangtua.
130.R8 menyatakan bahwa saat ini adiknya adalah seseorang yang pekerja keras. R8 menyatakan bahwa adiknya rela bekerja supaya mendapatkan uang sakunya sendiri. 131.R8 menyatakan bahwa saat ini ia menyadari jika adiknya lebih baik dibandingkan R8. 132.R8 menyatakan bahwa adiknya usdah berani mencari pekerjaan dan berani menghidupi dirinya sendiri. 133.R8 menyatakan bahwa ia sebenarnya melarang adiknya untuk bekerja karena ia masih sekolah. 134.R8 menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan adiknya yang bekerja untuk mencari uang jajan asalkan adiknya tidak melupakan sekolahnya. 135.R8 menyatakan bahwa ia salut kepada
130. R8 saat ini melihat adiknya sebagai pekerja keras karena ia mulai memenuhi kebutuhannya sendiri. 131. R8 melihat adiknya adalah sosok yang lebih baik dibandingkan R8. 132. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang berani.
135. R8 mengagumi adiknya. 357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adiknya. 136. Senang aku. Kadang ya itu juga, kasihan 136.R8 menyatakan bahwa ia merasa senang aku. Itu. kepada adiknya meskipun terkadang ia merasa kasihan kepada adiknya tersebut. selain itu dia orangnya kayak gimana? Selain pekerja keras. 137. dia tu gampang bergaul orangnya. 137.R8 menyatakan bahwa adiknya tergolong Gampang bergaul orang yang mudah bergaul. 138. pekerja keras 138.R8 menyatakan bahwa adiknya adalah orang yang pekerja keras. 139. Keras kepala 139.R8 menyatakan bahwa adiknya adalah orang yang keras kepala. 140. Soalnya masih masa puber ya, masa 140.R8 menyatakan bahwa adiknya masih remaja, masa peralihan kan. berada dimasa puber, masa remaja yang merupakan masa peralihan. 141. Nah keras kepala banget. 141.R8 menyatakan bahwa adiknya adalah sosok yang sangat keras kepala. terus dulu waktu kecil makna adik bagimu tu kayak gimana sih? 142. berarti banget. Berarti sih dia. Teman. 142.R8 menyatakan bahwa ketika ia kecil, adik merupakan sosok yang sangat berarti dan menjadi seorang teman bagi R8. waktu remaja kayak gimana? 143. masih seperti teman,ya istilahnya 143.R8 menyatakan bahwa ketika remaja, ia sahabatlah. memaknai adiknya sebagai seorang sahabat. 144. Ya sebenernya sih kalo dipikir-pikir dari 144.R8 menyatakan bahwa ia berpikir adik
137. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang mudah bergaul. 138. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang pekerja keras. 139. R8 melihat adikya sebagai sosok yang keras kepala. 140. R8 menyadari dan memahami tahapan perkembangan adiknya. 141. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang keras kepala.
142. R8 ketika kecil melihat adiknya sebagai seorang teman dan sangat berarti bagi R8.
143. R8 memaknai adiknya sebagai seorang sahabat ketika ia remaja. 144. R8 menganggap adiknya sebagai teman 358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecil sampai besar ini tetap teman terbaik gitu lho. 145. Nah Cuma rasa gengsi karna terprovokator itu tadi. 146. Nah itu yang menyebabkan kita tu punya perasaan lain.
147. itu padahal dari dalam hati tu pengen dekat. 148. Cuma ya logikanya ya ngelarang. Egonya ngelarang. Gitu. kenapa menurutmu adikmu itu sahabat terbaik buat kamu? 149. karna kalo di rumah, posisinya lingkupnya di rumah ya. Yang bisa diandalkan dia selain aku. 150. Bahkan dia tu bisa lebih dari aku 151. Nah itu tadi dia bisa kerja sendiri cari uang jajannya. 152. Sementara aku, aku sudah terlalu apa namanya, terlalu merajalela sama ini, sama beasiswa ini.
adalah teman terbaiknya dari kecil hingga sekarang. 145.R8 menyatakan bahwa ia hanya merasa gengsi dan ia terpengaruh oleh persepsi lingkungan terhadap adiknya. 146.R8 menyatakan bahwa persepsi lingkungan terhadap adiknya yang menimbulkan perasaan lain R8 terhadap adiknya. 147.R8 menyatakan bahwa ia sebenarnya ingin dekat dengan adiknya. 148.R8 menyatakan bahwa logika dan ego R8 melarang R8 untuk dekat dengan adiknya.
terbaik sejak kecil hingga sekarang.
149.R8 menyatakan bahwa jika di rumah, orang yang bisa diandalkan selain R8 adalah adik R8 tersebut. 150.R8 menyatakan bahwa adiknya bisa lebih baik daripada R8. 151.R8 menyatakan bahwa adiknya bisa lebih baik dari pada R8 karena adik R8 sudah bisa kerja dan cari uang jajanya sendiri. 152.R8 menyatakan bahwa ia sudah terlalu nyaman dengan beasiswa yang ia dapatkan.
149. R8 melihat adiknya sebagai orang yang bisa diandalkan.
145. R8 merasa tidak sepantasnya untuk mendekati adiknya karena terpengaruh persepsi lingkungan terhadap adiknya. 146. Perasaan R8 terhadap adiknya dipengaruhi oleh persepsi lingkungan terhadap adik R8. 147. R8 memiliki keinginan untuk dekat dengan adiknya.
150-152. R8 melihat adiknya sebagai sosok yang lebih baik dibandingkan dirinya karena adiknya sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sedangkan R8 masih mengandalkan orang lain.
359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153. nah itu masalahnya. Jadi aku ndak mikiri uang jajan. Aku sudah dikasih masalahnya. terus kamu udah ada niat buat ini belum, ada usaha untuk ngedeketin dia ga? 154. ada, Cuma aku tu gengsinya tu ga bisa ilang. Beneran, gengsinya tu ga bisa ilang.
155. Ya gengsi dalam artian ya sungkan untuk ngomong, untuk mulai duluan tu sungkan. 156. Kalo dia sih sebenernya kalo ngomong sama aku ya seenaknya dia sendiri. gampanglah dia. 157. Cuma aku sendiri sungkan. 158. Karna apa, karna aku tu dari dulu rasanya tu benci banget. Ga suka tu lho sama dia. 159. Tapi ya sekarang tu baru kepikiran. dulu bencinya kenapa? 160. ya soal itu, susah diomongin. Karna terprovokator itu tadi. Itu.
153.R8 menyatakan bahwa ia tidak lagi memikirkan uang jajan karena R8 sudah mendapatkan uang jajan dari beasiswa.
154.R8 menyatakan bahwa ia berusaha untuk mendekati adiknya, hanya saja usaha R8 untuk mendekati adiknya masih terhalang oleh gengsi. 155.R8 menyatakan bahwa ia merasa gengsi yang berarti bahwa ia merasa sungkan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu. 156.R8 menyatakan bahwa adiknya tidak merasa sungkan jika harus membuka pembicaraan dengan R8. 157.R8 menyatakan bahwa ia adalah pihak yang merasa sungkan kepada adiknya. 158.R8 menyatakan bahwa ia sedari dulu sangat membenci dan tidak menyukai adiknya.
154+155. R8 merasa sungkan untuk mendekati adiknya.
160.R8 menyatakan bahwa ia membenci adiknya karena sikap adiknya yang susah diberi tahu. R8 menyatakan bahwa ia terpengaruhi oleh persepsi lingkungan
160. R8 membenci adiknya karena persepsi lingkungan terhadap adiknya dan sikap adiknya yang keras kepala.
156. R8 melihat adiknya adalah sosok yang lebih terbuka kepada R8.
158. R8 sejak dulu membenci dan tidak menyukai adiknya.
360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga ia membenci adiknya. emang yang kamu denger tentang dia selain kebut-kebutan itu apa sih? 161. ya dia itu soalnya suka kebut-kebutan. Otomatis pake motor sendiri kan. 162. Motor sendiri aku yang ngerawat dari kecil. Nah itu aku sudah aduh.. jadi ga keurus jadinya.
163. Jadi si Bapak tu nelpon tu sudah ndak usah diurus aja motor tu.
164. Langsung disitu tu aku aduh.. langsung disitu tu keluar rasa ga suka gitu.
161.R8 menyatakan bahwa adiknya suka 161-164. R8 mulai tidak menyukai adikya ugal-ugalan menggunakan kendaraanya. karena sikap adiknya yang ugal-ugalan dan 162.R8 menyatakan bahwa R8 yang merawat tidak bertanggung jawab. kendaraan yang digunakan adik R8 untuk ugal-ugalan sejak R8 kecil. R8 menyatakan bahwa kendaraan yang ia rawat tersebut sudah tidak terurus. 163.R8 menyatakan bahwa ketika ayahnya masih hidup, ayahnya sempat menghubungi R8 memberitahukan R8 bahwa kendaraan yang telah dirawat oleh R8 tidak perlu dirawat lagi. 164.R8 menyatakan bahwa sejak ayah R8 menghubungi R8 berkaitan dengan kendaraan, R8 mulai tidak menyukai adiknya lagi.
361