1
Deskripsi METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)
5
Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan produksi massal benih ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus), lebih khususnya invensi ini berhubungan dengan suatu metoda produksi massal benih ikan hias mandarin dengan cara mengelola induk ikan hias mandarin,
10
memijahkan, memelihara larva, mendederkan, memanen benih, dan memindahkannya
sehingga
dapat
menekan
angka
kematian
atau
mortalitas. Latar Belakang Invensi Invensi yang berkaitan dengan produksi massal benih ikan
15
mandarin (Synchiropus splendidus) secara terkontrol, sebelumnya telah
banyak
dilakukan
produksi
ikan
mandarin
secara
konvensional, dimana masih tergantung pada tangkapan di alam. Produksi 20
ikan
mandarin
telah
dilakukan
oleh
Balai
Perikanan
Budidaya Laut (BPBL) Ambon sejak tahun 2010 dan telah dituangkan dalam kegiatan dan tulisan kerekayasaan BPBL Ambon tahun 2013 secara
komprehensif,
namun
demikian
invensi
tersebut
masih
banyak kelemahan-kelemahan dan keterbatasan antara lain adalah rendahnya jumlah kelangsungan hidup benih ikan mandarin, yang 25
menjadi
penyebabnya
antara
lain
belum
adanya
pengelolaan
pemeliharaan benih, dan tingginya angka kematian akibat belum ditemukan pakan ikan hias mandarin yang sesuai untuk dikonsumsi oleh ikan mandarin, kurangnya induk dan rendahnya produktivitas ikan hias mandarin yang dihasilkan. Untuk
30
mengatasi
kelemahan
teknologi
sebelumnya,
melalui
invensi ini disediakan suatu metoda produksi massal benih ikan hias
mandarin
(Synchiropus splendidus)
yang
bisa
dikontrol
2
melalui
tahapan:
mengelola
memijahkannya,
memelihara
memindahkannya
sehingga
induk
larva,
dapat
ikan
hias
mendederkan,
menekan
angka
mandarin,
memanen kematian
dan atau
mortalitas. 5
Uraian Singkat Invensi Tujuan dari invensi ini adalah untuk mengatasi permasalahan tingginya mortalitas pada budidaya ikan hias mandarin, tujuan khususnya adalah untuk menyediakan suatu metoda produksi massal 10
benih ikan hias mandarin dengan cara mengelola induk ikan hias mandarin yang berasal dari alam ditempatkan dalam suatu wadah berupa bak yang dapat memudahkan pengontrolan kondisi ikan dan lingkungannya,
memijahkan,
memelihara
larva,
mendederkan,
memanen benih, dan memindahkannya sehingga dapat menekan angka 15
kematian atau mortalitas. Uraian Singkat Gambar Gambar 1 adalah alur proses produksi massal benih ikan hias mandarin
20
(synchiropus splendidus)
menurut
metode
yang
sesuai
dengan invensi ini. Gambar 2 adalah sarana semi outdoor pemeliharaan induk. Gambar 3 adalah
wadah
atau
bak
untuk
memelihara
induk
disertai dengan kolektor telur (egg’s collector). Gambar 4 adalah wadah untuk penetasan telur dan pemeliharaan 25
larva. Gambar 5 adalah
wadah
untuk
pendederan
larva
akuarium. Gambar 6 adalah sarana indoor pemeliharaan benih.
berupa
3
Uraian Lengkap Invensi Invensi ini akan secara lengkap diuraikan dengan mengacu kepada gambar-gambar yang menyertainya. Mengacu pada gambar 1 metoda 5
produksi
massal
benih
ikan
hias
mandarin
(Synchiropus splendidus) dengan tahapan terdiri dari: a) menyediakan
tempat
berupa
bak
yang
sudah
diisi
air
bersih
untuk memelihara induk; b) mengontrol kondisi lingkungan terhadap suhu, salinitas, pH, oksigen 10
terlarut,
dan
nitrat-nitrit
yang
sesuai
dengan
kebutuhan hidup induk; c) memilih induk dari hasil tangkapan dialam; d) memasukkan
induk
hasil
c)
ke
bak
a)
yang
sudah
dikontrol
sesuai hasil b)dengan perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:1 (1 jantan dan 1 betina; 15
e) memberi
pakan
pada
induk
yang
sudah
berada
di
d)
dengan
frekuensi 2 kali sehari 3 % dari berat badan; f) membersihkan kotoran pada dasar bak a) dengan cara penyiponan setiap hari sekali; g) menyiapkan akuarium yang berisi air tawar bersih; 20
h) memindahkan induk ikan kedalam akuarium g) dan merendamnya selama 5 menit; i) mencuci bak a) dengan cara mengurangi volume air sebanyak 100% dilakukan 2 minggu sekali; j) menambahkan air sebanyak 75% kedalam bak a) setelah i);
25
k) memindahkan kembali induk ikan yang terdapat pada g) dan h) kedalam bak a) yang sudah dikondisikan menurut j); l) mengamati kematangan gonad induk ikan mandarin yang dilakukan setiap hari; m) melakukan pemijahan secara alami yang ditandai dengan naiknya
30
induk
jantan
melepaskan
dan
telur
betina dan
ke
permukaan
spermanya
air
sehingga
dalam
bak
terjadi
untuk proses
pembuahan; n) memanen telur hasil m) yang dilakukan pada malam hari sampai pagi hari dengan menggunakan gayung atau kolektor telur;
4
o) menyiapkan bak tempat larva yang terbuat dari fiberglass dan diisi air laut bersih; p) memindahkan telur hasil n) ke bak larva yang telah disiapkan sebagaimana o); 5
q) menutup permukaan bak larva dengan penutup plastik transparan; r) memberi
pakan
larva
setelah
larva
berumur
3
hari
dengan
rotifer sebanyak 2 kali sehari sampai larva berumur 20 hari; s) memberikan tambahan pakan berupa artemia setelah larva berumur 21 hari; 10
t) menyiapkan wadah berupa akuarium untuk pendederan larva yang telah berumur 31 hari; u) memindahkan larva yang telah berumur 31 hari atau berukuran 0,3 – 0,7 cm ke dalam akuarium pendederan t); v) memberikan pakan larva yang terdapat pada u) sebanyak 2 kali
15
sehari; w) membuang kotoran benih ikan yang berada pada t) setiap hari dengan
cara
penyiponan
dan
bersamaan
dengan
itu
dilakukan
sirkulasi air; x) membersihkan akuarium dengan menggunakan disinfektan selama 2 20
minggu sekali; y) mengurangi volume air dalam akuarium sampai ketinggian 12 cm sebelum dilakukan pemanenan; z) memanen benih pada akuarium dilakukan saat benih berukuran 1 – 2 cm pada saat pagi atau sore hari dengan cara mengangkatnya
25
menggunakan serokan selanjutnya ditempatkan pada wadah berupa ember atau baskom plastik; aa)
memindahkan hasil panen dengan jarak lebih dari 1 km harus
menggunakan kantong plastik beroksigen dengan kepadatan 4 – 6 ekor ikan ukuran 1 – 2 cm dan bila kurang dari jarak tersebut 30
cukup menggunakan ember; bb)
mengirimkan
benih
ikan
yang
sudah
dikemas
plastik sebagaimana yang terdapat pada bb);
dalam
kantong
5
Metoda
produksi
massal
telur
ikan
hias
mandarin
(Synchiropus splendidus), dimana memijahkan induk secara alami yang
ditandai
dengan
naiknya
induk
jantan
dan
betina
ke
permukaan air dalam bak untuk melepaskan telur dan spermanya 5
sehingga terjadi
proses pembuahan, dilengkapi dengan kolektor
berupa pipa paralon dengan ukuran sekurang-kurangnya 2 inch dan panjang 30 cm sebagai tempat untuk menempel telur yang sudah siap untuk dipanen. Metoda 10
produksi
massal
benih
ikan
hias
mandarin
(Synchiropus splendidus), dimana kolektor berupa pipa paralon lebih disukai dibungkus dengan plastik transparan. Metoda
produksi
massal
(Synchiropus splendidus), beroksigen 15
ukuran
9
x
benih
menggunakan 21
ikan dimana
centimeter
lebih
hias
mandarin
kantong
plastik
disukai
dengan
kepadatan 4 – 6 ekor ikan ukuran 1 – 2 cm dengan perbandingan oksigen dan air 4 : 1. Sarana
tempat
(Synchiropus splendidus)
budidaya
induk
ikan
sebagaimana
terlihat
mandarin
pada
gambar
2,
dimana bak ditempatkan pada lokasi yang beratap (semi out door) 20
dengan persyaratan teknis struktur bak berupa fiberglass segi empat volume 2 -3 meter kubik atau bundar dengan volume ± 2 meter
kubik
dan
kedalaman
air
50-80
centimeter.
Parameter
kualitas air; salinitas 30-35 ppt, suhu 25-330C, Oksigen terlarut minimal 4 miligram/liter, pH optimum 6,5-9. 25
Mengacu pada gambar 3, 4 dan 5 terlihat jelas dan terbukti bahwa ikan mandarin telah berhasil dipijahkan dan dibudidayakan. Dimana
ikan
tangkapan
hias
dialam
mandarin dapat
yang
sebelumnya
dikembangkan
di
bak
hanya
mengandalkan
terkontrol.
Telur
ikan hias mandarin dikoleksi dari hasil pemijahan Induk ikan 30
mandarin
kemudian
telur
pemeliharaan larva berbentuk
tersebut
ditetaskan
pada
bak
empat persegi dengan persyaratan
teknis kualitas air salinitas 33-35 ppt, suhu 29-30
0
C untuk
menjaga kestabilan suhu, permukaan bak ditutupi dengan terpal plastik, Oksigen terlarut lebih dari 5 miligram/liter, pH 6,5 –
6
9 dan bagian dalam bak dicat warna biru atau hitam. Telur ikan hias mandarin akan menetas 13-14 jam setelah pembuahan. Larva yang
baru
berwarna 5
menetas
putih
berukuran
transparan,
panjang
bersifat
total
1.58
planktonik
milimeter,
dan
bergerak
mengikuti arus. Telur yang tidak menetas akan mengendap didasar bak,
untuk
larva
ikan
membersihkannya mandarin
dilakukan
penyiponan.
Pakan
rotifera
(Brachionus
plicatilis)
adalah
awal
diberikan pada saat kuning telur pada larva akan habis yaitu pada hari ke-tiga atau pada ukuran bukaan mulut 0.18 milimeter 10
dan
panjang
total
larva
1.98
milimeter.
Sebelum
rotifer
diberikan terlebih dahulu diberikan fitoplankton beberapa saat. Rotifera hari.
dan
fitoplankton
Dosis
rotifer
diberikan yang
sampai
larva
diberikan
berumur
adalah
20
5-10
individu/mililiter. setelah larva berumur 21-35 hari atau umur 15
panen sebagai benih. Dosis nauplii artemia yang diberikan adalah 1-2
individu/mililiter.
mandarin dapat
pakan
diberi
rotifer
Untuk atau
pengkayaan
menjaga nauplii
dengan
daya
tahan
artemia
minyak
ikan
larva
yang
ikan
diberikan,
atau
vitamin,
pengkayaan ini dapat dilakukan selama 2 jam sebelum rotifer atau 20
nauplii artemia diberikan pada larva. Selama pemeliharaan larva ikan mandarin penggantian air sebanyak 35 persen dilakukan pada saat larva berumur 20 hari dan tidak dilakukan penyiponan dasar bak, hal ini karena sifat dari larva ikan mandarin yang selalu berada didasar bak. Untuk menghindari menurunnya kualitas air
25
secara periodik diberikan probiotik. Larva dapat dipanen sebagai benih pada umur 35 hari atau berukuran 0,5-1 centimeter. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan stress. Adapun tahapan panen benih ikan mandarin sebagai berikut :
30
Air
dalam
bak
pemeliharaan
dikurangi
dengan
menggunakan
siphon sampai ketinggian air kurang dari 10 centimeter, ikan diseser atau diserok dan dimasukan ke dalam baskom atau ember dengan air mengalir secara perlahan agar kotoran yang terikut
7
pada saat panen terbuang, ikan dihitung dan ditebar pada wadah pemeliharaan benih dengan padat penebaran 3-5 ekor/liter air. Wadah pemeliharaan benih ikan mandarin minimal bervolume 60 liter yang dilengkapi sistem aerasi, saluran pemasukan air dan 5
saluran
pembuangan.
Pada
ujung
saluran
pembuangan
diberikan
saringan yang bertujuan untuk mencegah benih ikut keluar bersama arus air lewat saluran pembuangan. Wadah pemeliharaan benih ikan mandarin
dapat
berupa
akuarium,
baskom,
bak
papan
berlapis
plastik, bak fiberglass bak beton atau wadah lain yang layak 10
digunakan. dilakukan
Penyiponan 1-2
kali
kotoran
sehari.
pada
Pada
dasar
saat
wadah
pemeliharaan
penyiponan
diperlukan
kehati-hatian karena benih ikan mandarin warnanya hampir sama dengan
kotoran
dan
terkadang
tidak
bergerak
walaupun
mulut
siphon sudah ada didekatnya. Pencucian wadah dilakukan 1 atau 2 15
pekan sekali tergantung kondisi wadah, namun frekuensi pencucian wadah dapat dikurangi dengan memanfaatkan hewan pemakan lumut seperti
lola
(Trocus
niloticus).
Pada
saat
pendederan,
benih
ikan mandarin masih mengandalkan pakan hidup nauplii artemia dan dapat 20
juga
diberikan
kopepoda
yang
ukurannya
sesuai
dengan
bukaan mulut ikan mandarin. Pada fase pendederan ini dapat juga diberikan
pakan
pellet
ukuran
C1
frekuensi
pemberian
pakan
adalah 3 kali sehari. Sebagai adalah 25
kegiatan
kegiatan
dilakukan
lanjutan
pembesaran.
dengan
wadah
dari
pendederan
Pembesaran
pemeliharaan
ikan
berupa
ikan
mandarin
mandarin bak
beton
dapat atau
fiberglass dengan kapasitas 0,5 – 3,0 meter kubik dan akuarium atau
container
pemeliharaan
plastik
dilengkapi
dengan
kapasitas
dengan
system
±
100
liter.
sirkulasi
air
Wadah dan
instalasi aerasi. Kegiatan pembesaran ini dapat dilakukan pada 30
ruang
tertutup
(indoor)
atau
ruangan
beratap
(semi
outdoor).
Intensitas pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dengan jenis pakan yang diberikan adalah pellet, copepod, udang renik, cacing renik, jentik nyamuk, dan pakan hidup lainnya yang sesuai dengan bukaan mulut ikan mandarin. Ukuran pakan pellet yang diberikan
8
sedikit lebih besar dari ukuran pakan pellet yang diberikan pada ikan mandarin fase pendederan. Untuk pendederan 5
jarak
transportasi dengan
lebih
dari
cara 1
benih
ikan
memindahkan km
harus
hasil hasil
panen panen,
menggunakan
dari
wadah
dimana
bila
kantong
plastik
beroksigen dengan kepadatan 4 – 6 ekor ikan ukuran 1 – 2 cm dan bila kurang dari jarak tersebut cukup menggunakan ember.
9
Klaim 1. Suatu metoda produksi massal benih ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus) dengan tahapan terdiri dari: a) menyediakan tempat berupa bak yang sudah diisi air 5
bersih untuk memelihara induk; b) mengontrol
kondisi
lingkungan
terhadap
suhu,
salinitas, pH, oksigen terlarut, dan nitrat-nitrit yang sesuai dengan kebutuhan hidup induk; c) memilih induk dari hasil tangkapan dialam; 10
d) memasukkan
induk
hasil
c)
ke
bak
a)
yang
sudah
dikontrol sesuai hasil b); e) memberi pakan pada induk yang sudah berada di d) dengan frekuensi 2 kali sehari 3 % berat badan; f) membersihkan kotoran pada dasar bak a) dengan cara 15
penyiponan setiap hari sekali; g) menyiapkan akuarium yang berisi air tawar bersih; h) memindahkan
induk
ikan
kedalam
akuarium
g)
dan
merendamnya selama 5 menit; i) mencuci bak a) dengan cara mengurangi volume air 20
sebanyak 100% dilakukan 2 minggu sekali; j) menambahkan air sebanyak 75% kedalam bak a) setelah i); k) memindahkan kembali induk ikan yang terdapat pada g) dan
25
h)
kedalam
bak
a)
yang
sudah
dikondisikan
menurut j); l) mengamati kematangan gonad induk ikan mandarin yang dilakukan setiap hari; m) melakukan
pemijahan
secara
alami
yang
ditandai
dengan naiknya induk jantan dan betina ke permukaan 30
air dalam bak untuk melepaskan telur dan spermanya sehingga terjadi proses pembuahan; n) memanen telur hasil m) yang dilakukan pada malam hari sampai pagi hari dengan menggunakan gayung atau kolektor telur;
10
o) menyiapkan
bak
tempat
larva
yang
terbuat
dari
fiberglass dan diisi air bersih; p) memindahkan telur hasil n) ke bak larva yang telah disiapkan sebagaimana o); 5
q) menutup permukaan bak larva dengan penutup plastik transparan; r) memberi pakan larva setelah larva berumur 3 hari dengan rotifer sebanyak 2 kali sehari sampai larva berumur 20 hari;
10
s) memberikan
tambahan
pakan
berupa
artemia
setelah
larva berumur 21 hari; t) menyiapkan
wadah
berupa
akuarium
untuk
pendederan
larva yang telah berumur 31 hari; u) memindahkan larva yang telah berumur 31 hari atau 15
berukuran 0,3 – 0,7 cm ke dalam akuarium pendederan t); v) memberikan
pakan
larva
yang
terdapat
pada
u)
sebanyak 2 kali sehari; w) membuang 20
setiap
kotoran
hari
benih
dengan
ikan
cara
yang
berada
penyifonan
dan
pada
t)
bersamaan
dengan itu dilakukan sirkulasi air sebanyak 100%; x) membersihkan
akuarium
dengan
mencucinya
selama
2
minggu sekali; y) mengurangi 25
volume
air
dalam
akuarium
sampai
ketinggian 12 cm sebelum dilakukan pemanenan; z) memanen
benih
pada
akuarium
dilakukan
saat
benih
berukuran 1 – 2 cm pada saat pagi atau sore hari dengan
cara
mengangkatnya
menggunakan
serokan
selanjutnya ditempatkan pada wadah berupa ember atau 30
baskom plastik; aa) km
memindahkan hasil panen dengan jarak lebih dari 1 harus
menggunakan
kantong
plastik
beroksigen
dengan kepadatan 4 – 6 ekor ikan ukuran 1 – 2 cm dan
11
bila kurang dari jarak tersebut cukup menggunakan ember; bb)
mengirimkan benih ikan yang sudah dikemas dalam
kantong plastik sebagaimana yang terdapat pada bb); 2. Metoda
5
produksi
massal
(Synchiropus splendidus) dimana
memijahkan
induk
telur
ikan
hias
mandarin
sebagaimana diklaim pada klaim 1, secara alami yang ditandai dengan
naiknya induk jantan dan betina ke permukaan air dalam bak untuk melepaskan telur dan spermanya sehingga terjadi proses 10
pembuahan,
dilengkapi
dengan
kolektor
berupa
pipa
paralon
dengan ukuran sekurang-kurangnya 2 inch dan panjang 30 cm sebagai tempat untuk menempel telur yang sudah siap untuk dipanen. 3. Metoda 15
produksi
massal
(Synchiropus splendidus) dan
klaim
2,
dimana
benih
sebagaimana
kolektor
ikan diklaim
berupa
pipa
hias
mandarin
pada
klaim
paralon
1
lebih
disukai dibungkus dengan plastik transparan. 4. Metoda
produksi
(Synchiropus splendidus) 20
massal
benih
ikan
hias
mandarin
sebagaimana diklaim pada klaim 1,
dimana kantong plastik beroksigen ukuran 9 x 21 centimeter lebih disukai dengan kepadatan 4 – 6 ekor ikan ukuran 1 – 2 cm dengan perbandingan oksigen dan air 4 : 1.
25
12
Abstrak METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) Invensi ini berhubungan dengan Produksi Massal Benih Ikan
5
Hias Mandarin (Synchiropus splendidus) Secara Terkendali terdiri dari
(a)
Penanganan
induk
yang
dilakukan
di
bak
fiber
bekapasitas 1,5 ton dengan kepadatan 100 ekor/ton, perbandingan jantan dan betina adalah 1:1 (1 jantan dan 1 betina). Bak berupa 10
fiberglass segi empat volume 2 -3 m3 atau bundar dengan volume ± 2 m3 dan kedalaman air 50-100 cm. Parameter
kualitas air ;
salinitas 30-35 ppt, suhu 25-330C, Oksigen terlarut minimal 4 miligram/liter, mandarin 15
alami
dimana
pada
matahari
pH
bak
mulai
optimum
pemijahan
6,5-9. dan
terkendali. tenggelam,
(b)
produksi
pendederannya
Pemijahan induk
dilakukan
berlangsung
jantan
benih
dan
ikan secara
pada
betina
saat
naik
ke
permukaan air melepaskan telur dan sperma yang pada akhirnya terjadi sampai 20
25
30
pembuahan telur
dikeluarkan.
yang
dan
proses
matang
ini
gonad
berlangsung pada
perut
beberapa betina
kali habis
13
Produksi Massal Benih Mandarin Fish
5 Menyediakan Bak Pemeliharaan Induk
10
Bak siap dipakai ?
Tidak
Isi air bersih
15 Ya
Pengontrolan kondisi lingkungan
20
Pemilihan induk
25
Peletakan induk pilihan pada bak terkontrol
30 Pemberian Pakan
Pengontrolan pemberian pakan, frekuensi: 2 x sehari
35 Pembersihan bak
40
Bak Sudah bersih ?
Tidak
45 Penyiponan dasar bak,perendaman bak menggunakan air tawar
Ya
Perendaman ikan menggunakan air tawar
Pengamatan Kematangan gonad induk
A 50
Kontrol kebersihan & pencucian bak: 2 minngu x 1
Kontrol Perendaman selama 20 s.d 30 menit
Saat bulan baru atau gelap
14
A
5
10
Terjadinya pemijahan secara alami
Jumlah telur
Pemanenan telur
Pemindahan telur ke bak larva
15
Pemberian pakan (artemia) pada Larva D3
20 Jumlah larva
Pemindahan larva ke wadah pendederan
25 Pemberian pakan pada larva pendederan
30
35
Jumlah benih
Pengontrolan pemberian pakan, frekuensi; 2 x sehari Larva berumur 31 hari & berukuran 0,3 – 0,7 cm; Aquarium sebagai wadah pendederan Pengontrolan pemberian pakan + Vitamin B & C, Frekuensi ; 2 x sehari
Pembersihan wadah pendederan
Penyiponan dilakukan setiap hari
Pemanenan benih (ukuran 1 – 2 cm)
Dilakukan saat pagi atau malam hari
Packing benih
40 Distribusi / pemasaran benih
45 Nilai Produksi benih
Gambar 1 50
Dilakukan malam hari
Pengontrolan alat & bahan packing; Jarak > 1 km gunakan kantong plastik beroksigen, jarak < 1 km gunakan ember / waskom
15
5
10
15
Gambar 2
20
25
30
35
Gambar 3 40
45
50
16
5
10
15
Gambar 4 20
25
30
35
40
Gambar 5
45
50
17
5
10
15
Gambar 6
20
25
30