VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN’S FISH FARM 6.1 Perumusan Model Untuk merumuskan model
interger programming, tahap awal yang
dilakukan adalah merumuskan fungsi tujuan. Fungsi tujuan dari model yang dibentuk adalah maksimisasi keuntungan per ekor benih ikan hias. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan fungsi kendala yang terdiri dari kendala akuarium, kendala indukan, kendala pakan, kendala obat, kendala tenaga kerja dan kendala permintaan. Permintaan benih ikan hias dimasukkan kedalam model agar kombinasi produksi optimal dapat diserap oleh pasar. 6.1.1 Perumusan Fungsi Tujuan Fungsi tujuan menggambarkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu memaksimumkan keuntungan dari kegiatan pembenihan ikan hias air tawar. Koefisien fungsi tujuan merupakan keuntungan per ekor masing-masing jenis benih ikan hias yang diproduksi. Nilai keuntungan per ekor diperoleh dari selisih harga jual dengan total biaya per ekor dari masing-masing jenis ikan hias. Adapun biaya tersebut antara lain adalah: 1.
Biaya Pakan Kutu Air Pakan kutu air dibeli dengan harga per takar adalah Rp 5.000,00. Dalam
satu takar terdapat pakan kutu air sebanyak 240 ml. Dikarenakan penggunaan penggunaan pakan kutu air untuk masing-masing jenis benih ikan hias per ekor berbeda-beda, maka biaya pakan kutu air per ekor masing-masing jenis benih ikan hias berbeda pula. Perhitungan biaya pakan kutu air per ekor benih ikan hias air tawar dapat dilihat pada Tabel 10.
43
Tabel 10. Biaya Pakan Kutu Air per Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar No
Jenis Ikan Hias
Penggunaan Pakan (ml/ekor) 1,0550
Harga Pakan (Rp/takar) 5000
Jumlah per Takar (ml) 240
Harga Pakan (Rp/ml) 20,83
Biaya Pakan (Rp/ekor) 21,98
1
Angelfish
2
Blackghost
1,7387
5000
240
20,83
36,22
3
Diamond Tetra
0,6925
5000
240
20,83
14,43
4
False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma Rasbora Galaxy
1,0930
5000
240
20,83
22,77
1,2511
5000
240
20,83
26,06
0,7038
5000
240
20,83
14,66
White-Spotted Doradid
1,0930
5000
240
20,83
22,77
5 6 7
Biaya Obat Enrofloxacin
2.
Obat Enrofloxacin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit velvet dan white spot. Harga obat tersebut per liter adalah Rp 75.000,00. Perhitungan biaya penggunaan obat per ekor benih ikan hias air tawar dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Biaya Obat Enrofloxacin per Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar No
3.
Jenis Ikan Hias
Penggunaan Obat (ml/ekor) 0,0200
Harga Obat (Rp/liter) 75.000
Harga Obat (Rp/ml) 75
Biaya Obat (Rp/ekor) 1,50
1
Angelfish
2
Blackghost
0,0267
75.000
75
2,00
3
Diamond Tetra
0,0167
75.000
75
1,25
4
False Chocolate Doradid
0,0200
75.000
75
1,50
5
Leopard Ctenopoma
0,0222
75.000
75
1,67
6
Rasbora Galaxy
0,0154
75.000
75
1,15
7
White-Spotted Doradid
0,0200
75.000
75
1,50
Biaya Obat Methylene Blue Obat Methylene Blue merupakan obat yang digunakan untuk mencegah
terjadinya serangan jamur pada telur ikan hias air tawar. Obat tersebut dibeli dengan harga Rp 50.000 per liter. Penggunaan jumlah obat yang berbeda-beda pada tiap jenis benih yang diproduksi mengakibatkan perbedaan biaya obat
44
Methylene Blue per ekor benih ikan hias. Perhitungan biaya penggunaan oabt Methylene Blue dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya Obat Methylene Blue per Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar No
Jenis Ikan Hias
Penggunaan Obat (ml/ekor) 0,0150
Harga Obat (Rp/liter) 50000
Harga Obat (Rp/ml) 50
Biaya Obat (Rp/ekor) 0,75
1
Angelfish
2
Blackghost
0,0200
50000
50
1,00
3
Diamond Tetra
0,0125
50000
50
0,63
4
False Chocolate Doradid
0,0150
50000
50
0,75
5
Leopard Ctenopoma
0,0167
50000
50
0,83
6
Rasbora Galaxy
0,0115
50000
50
0,58
7
White-Spotted Doradid
0,0150
50000
50
0,75
4.
Biaya Garam Garam digunakan untuk menetralkan air yang ada didalam akuarium.
Penggunaannya diperlukan pada saat kegiatan persiapan akuarium. Garam dimasukkan kedalam akuarium yang telah terisi air. Garam tersebut dibeli dengan harga Rp 5.000 per kilogram. Penggunaan jumlah garam yang berbeda-beda pada tiap jenis benih yang diproduksi mengakibatkan perbedaan biaya garam per ekor benih ikan hias. Perhitungan biaya penggunaan garam dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Biaya Penggunaan Garam per Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar No
5.
Jenis Ikan Hias
Penggunaan Garam (gr/ekor) 0,250
Harga Garam (gr/kg) 50.000
Harga Garam (Rp/g) 50
Biaya Garam (Rp/ekor) 1,25
1
Angelfish
2
Blackghost
0,333
50.000
50
1,67
3
Diamond Tetra
0,208
50.000
50
1,04
4
False Chocolate Doradid
0,250
50.000
50
1,25
5
Leopard Ctenopoma
0,278
50.000
50
1,39
6
Rasbora Galaxy
0,192
50.000
50
0,96
7
White-Spotted Doradid
0,250
50.000
50
1,25
Biaya Oksigen Oksigen diperlukan oleh benih ikan hias air tawar pada saat dikemas.
Oksigen dibeli oleh Taufan’s Fish Farm dengan harga Rp 75.000,00 per tabung. 45
Frekuensi pembelian oksigen adalah sebanyak satu kali dalam satu bulan. Pada keadaan aktual, penggunaan oksigen dibagi untuk enam siklus produksi sehingga biaya selama satu periode analisis adalah sebesar Rp 18.750,00. Penggunaan oksigen per ekor benih ikan hias air tawar dapat dilihat pada Lampiran 9. 6.
Biaya Plastik Dan Karet Plastik dan karet diperlukan pada kegiatan pengepakan benih ikan hias.
Taufan’s Fish Farm mengeluarkan biaya pembelian plastik dan karet sebesar Rp 50.000 per bulan. Sehingga dalam satu periode analisis biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 12.500,00. Perhitungan biaya plastik dan karet dapat dilihat pada Lampiran 9. 7.
Biaya Tenaga Kerja Tenaga kerja bagian pemeliharaan benih ikan hias pada Taufan’s Fish
Farm berjumlah dua orang tenaga kerja. Masing-masing tenaga kerja menerima gaji sebesar Rp 1.500.000,00 per bulan. Sehingga total biaya tenaga kerja per periode analisis adalah sebesar Rp 750.000,00.Perhitungan biaya tenaga kerja per ekor benih ikan hias air tawar dapat dilihat pada Lampiran 9. 8.
Biaya Listrik Tagihan listrik yang dibebankan kepada
Taufan’s Fish Farm adalah
sebesar Rp. 578.000,00 per bulan. Dalam kurun waktu 45 hari Taufan’s Fish Farm membayar tagihan listrik sebesar Rp 867.000,00. Pada kondisi aktual penggunaan listrik tidak hanya digunakan oleh benih ikan hias yang diproduksi pada siklus produksi dimana periode analisis dilakukan, akan tetapi digunakan juga untuk kegiatan siklus yang lainnya serta pemeliharaan induk. Sehingga terdapat adanya penggunaan biaya secara bersama-sama (joint cost). Penghitungan persentase joint cost didasarkan pada akuarium yang digunakan untuk proses pemeliharaan (induk dan benih). Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa persentase akuarium yang dipakai untuk kegiatan pemeliharaan benih ikan hias adalah sebesar 81 persen, sedangkan indukan adalah sebesar 19 persen. Nilai persentase tersebut digunakan sebagai acauan dalam menentukan persentase biaya-biaya yang dipakai secara bersama-
46
sama. Rincian biaya listrik per ekor benih ikan hias air tawar tersaji pada Lampiran 9. 9.
Biaya Transportasi Pada proses produksi benih ikan hias air tawar memerlukan sarana
transportasi. Hal tersebut menjadikan keluarnya biaya transportasi bagi Taufan’s Fish Farm. Saran transportasi yang digunakan oleh Taufan’s Fish Farm adalah kendaraan bermotor. Bentuk biaya yang dikeluarkan adalah pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor tersebut. Adapun biaya transportasi Taufan’s Fish Farm adalah Rp. 400.000,00 per bulan. Sama halnya dengan biaya listrik, biaya transportasi juga digunkan secara bersama-sama dengan induk, sehingga Perhitungan biaya transportasi dihitung dengan persentase joint cost. Rincian biaya transportasi per ekor benih ikan hias dapat dilihat pada Lampiran 9. 10. Biaya Telepon Biaya telepon yang dikeluarkan Taufan’s Fish Farm selama satu bulan adalah Rp 137.000,00. Perhitungan biaya telepon menggunakan persentase joint cost, karena pemakain telepon digunakan secara bersama-sama antara induk dan benih. Rincian biaya telepon per ekor benih ikan hias dapat dilihat pada Lampiran 9. 11. Biaya Penyusutan Investasi diperlukan dalam memulai suatu usaha.
Dalam kegiata
pembenihan ikan hias air tawar diperlukan investasi yang besar, sehingga biaya investasi turut diperhitungkan dalam komponen biaya. Biaya investasi diperhitungkan dalam bentuk biaya penyusutan. Dalam perhitungannya, biaya penyusutan juga menggunakan persentase joint cost. Hal ini disebabkan penggunaan investasi dipakai secara bersama-sama antara induk dan benih. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada Lampiran 10. 12. Biaya Pemeliharaan Indukan Indukan membutuhkan perawatan serta pemeliharaan setiap harinya. Perawaratan dan pemeliharaan indukan bertujuan untuk menjaga agar indukan
47
dapat produksi secara terus menerus. Rincian biaya pemeliharaan Indukan per ekor benih ikan hias dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Biaya Pemeliharaan Induk per Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar
1
Angelfish
3.500
109.568,52
Biaya Pemeliharaan Indukan (Rp/ekor) 31,31
2
Blackghost
4.000
134.260,01
33,57
3
Diamond Tetra
3.200
145.344,81
45,42
4
False Chocolate Doradid
2.400
93.293,34
38,87
5
Leopard Ctenopoma
2.400
110.636,26
46,10
6
Rasbora Galaxy
2.400
154.858,35
64,52
7
White-Spotted Doradid
3.200
94.043,34
29,39
No
Jenis Ikan Hias
Produksi Produksi Awal (Ekor)
Biaya Pemeliharaan Indukan (Rp/Periode Analisis)
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa nilai keuntungan per ekor yang diperoleh dari kegiatan pembenihan ikan hias adalah selisih antara harga jual per ekor benih ikan hias dengan biaya per ekor ikan hias akan dijadikan sebagai koefisien fungsi tujuan pada model maksimisasi keuntungan. Perhitungan keuntungan per ekor masing-masing benih ikan hias air tawar di Taufan’s Fish Farm selama periode analisis dapat dilihat pada Lampiran 11. Pada Taufan’s Fish Farm terdapat tujuh jenis benih ikan hias yang akan diproduksi. Ketujuh jenis benih ikan hias ini merupakan variabel keputusan dari model linear programming yang akan disusun. Proses pembenih ikan hias air tawar pada Taufan’s Fish Farm dilakukan selama 45 hari. Model yang dibuat berdasarkan periode analisis selama 45 hari yaitu dari minggu pertama bulan Juli sampai minggu kedua bulan Agustus 2011. Persamaan fungsi tujuan selama satu periode analisis pada Taufan’s Fish Farm adalah sebagai berikut: Max Z = 114,23X1 + 196,56X2 + 133,25X3 + 130,88X4 + 219,97X5 + 139,14X6 + 140,36X7 6.1.2 Perumusan Fungsi Kendala Fungsi kendala merupakan faktor pembatas dalam pengambilan keputusan meliputi sumberdaya yang tersedia yang dimiliki Taufan’s Fish Farm serta 48
kendala pembatasan produksi. Dalam menjalankan usahanya ada beberapa kendala yang diperhitungkan dan diduga dapat menjadi kendala pembatas dalam proses produksi. 6.1.2.1 Kendala Akuarium Kendala akuarium merupakan kendala wadah pemeliharaan benih ikan hias air tawar. Kendala ini ditentukan berdasarkan akuarium yang digunakan maupun ketersediaannya pada Taufan’s Fish Farm. Fungsi kendala akuarium dirumuskan dengan adanya koefisien berupa volume akuarium yang dibutuhkan untuk menampung satu ekor benih ikan hias masing-masing jenis disisi sebelah kiri dengan ketersediaan jumlah akuarium disisi sebelah kanan. Benih ikan hias dari telur hingga menjadi benih tidak akan dipindahkan dari akuarium walaupun ukuran tubuhnya makin berkembang. Hal ini karena padat tebar telah diperhitungkan hingga benih ikan hias siap panen. Akuarium yang dimiliki perusahaan saat ini berjumlah 130 unit. Penggunaan akuarium dibagi kedalam enam siklus produksi, Dengan demikian ketersediaan atau nilai right hand side (RHS) akuarium selama satu periode analisis adalah sebesar 22 unit. Penghitungan koefisien penggunaan akuarium tidak dihitung berdasarkan satuan unit akuarium, melainkan total volume air yang dapat ditampung satu akuarium dalam satuan meter kubik. Jadi akuarium dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 20 cm memiliki volume total sebesar 0,2 meter kubik. Sehingga ketersediaan akuarium Taufan’s Fish Farm adalah sebesar 4,4 meter kubik. Rincian penggunaan akuarium untuk membudidayakan satu ekor masingmasing benih ikan hias air tawar dapat dilihat pada Tabel 15.
49
Tabel 15. Penggunaan Akuarium Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar Selama Satu Periode Analisis No
1.000
0,2
Penggunaan Akuarium (m3/ekor) 0,00020
750
0,2
0,00027
Diamond Tetra False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma
1.200
0,2
0,00017
1.000
0,2
0,00020
900
0,2
0,00022
Rasbora Galaxy White-Spotted Doradid
1.300
0,2
0,00015
1.000
0,2
0,00020
Jenis Ikan Hias
1
Angelfish
2
Blackghost
3 4 5 6 7
Padat Tebar (ekor/akuarium)
Akuarium (m3)
Ketersediaan Akuarium (m3)
4,4
Dengan demikian fungsi kendala akuarium dapat dirumuskan sebagai berikut: 0,00020X1 + 0,00027X2 + 0,00017X3 + 0,00020X4 + 0,00022X5 + 0,00015X6 + 0,00020X7 ≤ 4,4 Koefisien pengggunaan akuarium diperoleh dengan memeperhatikan padat tebar dari masing-masing jenis benih ikan hias, karena padat tebarnya berbedabeda maka penggunaan akuarium untuk masinag-masing jenis benih ikan hias berbeda pula. Perbedaan padat tebar disebabkan ukuran ikan hias air tawar yang berbeda untuk masing-masing jenis benih ikan hias. 6.1.2.2 Kendala Indukan Indukan merupakan faktor penting dalam kegiatan pembenihan ikan hias air tawar. Pada saat ini Taufan’s Fish Farm memiliki tujuh jenis induk ikan hias dengan jumlah yang berbeda untuk tiap jenismya. Setiap satu indukan betina mampu menghasilkan benih dengan jumlah tertentu. Produksi benih yang dibatasi oleh kapasitas dan ketersediaan induk ikan hias menjadikan induk diduga sebagai pembatas kegiatan pembenihan ikan hias air tawar. Penghitungan koefisien indukan didasarkan pada kebutuhan indukan untuk menghasilkan satu ekor benih ikan hias air tawar. Perhitungan kebutuhan indukan dapat dilihat pada Tabel 16.
50
Tabel 16. Kebutuhan Indukan Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar Selama Satu Periode No
Jenis Ikan Hias
1
Angelfish
2
Blackghost
3
Produksi Benih (ekor/set)
Koefisien
Ketersediaan (set)
368
0,0027
6
2100
0,0005
2
Diamond Tetra
840
0,0012
3
4
False Chocolate Doradid
420
0,0024
4
5
Leopard Ctenopoma
315
0,0032
5
6
Rasbora Galaxy
1260
0,0008
2
7
White-Spotted Doradid
420
0,0024
5
Satuan yang digunakan dalam mengitung kebutuhan indukan yaitu set. Satuan set ini diberlakukan karena pada proses perkawinan indukan dilakukan secara per set. Adapun set indukan dapat berupa pasangan atau masal. Pada proses perkawinannya setiap jenis induk ikan hias memiliki kombinasi induk jantan dan betina yang berbeda pada setiap setnya. Kombinasi antara induk jantan dan betina dalam setiap set dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Kombinasi Induk Jantan dan Betina Dalam Setiap Setiap Set No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Ikan Hias Angelfish Blackghost Diamond Tetra False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma Rasbora Galaxy White-Spotted Doradid
Cara Perkawinan Pasangan Massal Massal Pasangan Pasangan Massal Pasangan
Perbandingan Induk Jantan Betina (Ekor) (Ekor) 1 1 3 4 3 4 1 1 1 1 4 6 1 1
Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa perkawinan indukan secara pasangan selalu menggunakan satu induk jantan dan satu induk betina dalam setiap setnya. Berbeda halnya dengan perkawinan secara massal, pada perkawinan secara massal induk yang digunakan selalu lebih dari dua ekor dalam setiap setnya. Fungsi kendala indukan adalah sebagai berikut: 0,0027X1 ≤ 6 0,0005X2 ≤ 2 0,0012X3 ≤ 3 0,0024X4 ≤ 4 51
0,0032X5 ≤ 5 0,0008X6 ≤ 2 0,0024X7 ≤ 5
6.1.2.3 Kendala Pakan Pakan merupakan input produksi yang penting bagi keberlangsungan produksi benih ikan hias air tawar. Pakan yang digunakan pada pembenihan ikan hias air tawar di Taufan’s Fish Farm yaitu kutu air (Daphnia Sp.). Pakan kutu air ketersediaannya sangat tergantung dari alam. Atas dasar inilah pakan dijadikan sebagai kendala pembatas pembenihan ikan hias air tawar. Perhitungan penggunaan pakan kutu air dapat dilihat pada Lampiran 12. Ketersediaan pakan selama satu periode analisis adalah sebesar 14.400 ml. Sehingga fungsi kendala pakan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1,055X1 + 1,739X2 + 0,6937X3 + 1,093X4 + 1,251X5 + 0,704X6 + 1,093X7 ≤ 31,2 ≤ 14.400
6.1.2.4 Kendala Obat Obat merupakan input produksi yang dibutuhkan untuk meminimumkan risiko kematian benih ikan hias. Terdapat dua jenis obat yang digunakan oleh Taufan’s Fish Farm yaitu Enrofloxacin dan Methylene Blue. Pada model koefisien penggunaan obat yang diperhitungkan adalah tindakan pencegahan agar benih ikan hias tidak terkena penyakit. Dalam satu periode analisis pemberian obat Enrofloxacin dan Methylene Blue masing-masing adalah dua dan satu kali. Untuk memperoleh koefisien penggunaan obat per ekor benih ikan hias adalah dengan membagi obat per akuarium dengan padat tebar ikan hias per akuarium kemudian dikalikan dengan banyaknya pengobatan selama satu periode. Dosis obat Enroloxacin yang diberikan adalah sebesar 10 ml per akuarium. Penggunaan obat Enrofloxacin per ekor benih ikan hias dapaat dilihat pada Tabel 18.
52
Tabel 18. Kebutuhan Obat Enrofloxaacin Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar Selama Satu Periode No
Jenis Ikan Hias
1
Angelfish
2
Blackghost
3
Diamond Tetra
4 5
False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma
Padat Tebar
Obat Per
Banyaknya
Akuarium
Pengobatan
(ml)
(kali/periode)
Obat Per Ekor (ml/periode)
1.000
10
2
0,020
750
10
2
0,027
1.200
10
2
0,017
1.000
10
2
0,020
900
10
2
0,022
6
Rasbora Galaxy
1.300
10
2
0,015
7
White-Spotted Doradid
1.000
10
2
0,020
Fungsi kendala untuk obat Enrofloxcain adalah sebagai berikut: 0,020X1 + 0,027X2 + 0,017X3 + 0,020X4 + 0,022X5 + 0,015X6 + 0,020X7 ≤ 500 Obat Methylene Blue diberikan dengan dosis 15 ml per akuarium. Adapun penghitungan penggunaan obat Methylene Blue per ekor benih ikan hias dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Kebutuhan Obat Methylene Blue Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Air Tawar Selama Satu Periode No
Jenis Ikan Hias
1
Angelfish
2
Blackghost
3
Diamond Tetra
4
False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma Rasbora Galaxy
5 6 7
White-Spotted Doradid
Padat Tebar
Obat Per
Banyaknya
Akuarium
Pengobatan
(ml)
(kali/periode)
Obat Per Ekor (ml/periode)
1.000
15
1
0,015
750
15
1
0,020
1.200
15
1
0,013
1.000
15
1
0,015
900
15
1
0,017
1.300
15
1
0,012
1.000
15
1
0,015
Fungsi kendala untuk obat Methylene Blue adalah sebagai berikut: 0,015X1 + 0,020X2 + 0,013X3 + 0,015X4 + 0,017X5 + 0,012X6 + 0,015X7 ≤ 500
53
6.1.2.5 Kendala Tenaga Kerja Taufan’s Fish Farm memperoleh tenaga kerja dari sekitar lokasi produksi. Ketersediaan tenaga kerja disekitar perusahaan sangat sulit diperoleh. Mengingat Taufan’s Fish Farm menghendaki pekerja yang berpengalaman dibidang produksi ikan hias. Tenaga kerja yang diperhitungkan dalam kendala adalah tenaga kerja pada bidang produksi. Tenaga kerja bidang produksi melakukan beberapa kegiatan antara lain adalah persiapan akuarium, penebaran telur, pembersihan telur yang membusuk, pemberian pakan, pemberian obat, kontrol kualitas air, pemanenan dan pengepakan. Kebutuhan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias air tawar berbeda-beda untuk masing-masing jenis.
Untuk ikan hias jenis Angelfish, waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan satu ekor benih ikan hias air tawar jenis ini adalah 0,00143 jam. Perhitungan penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias Angelfish dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Angelfish Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Kegiatan
7
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air Pemanenan
8
Pengepakan
1 2 3 4 5 6
Akuarium (Ekor)
Plastik (Ekor)
Lama Kegiatan Akuarium (Menit)
Plastik (Menit)
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
1000
7,20
1
0,00012
1000
1,00
1
0,00002
1000
3,00
1
0,00005
1000
0,20
78
0,00026
1000
0,20
2
0,00001
1000
4,00
9
0,00060
1000
20,00
1
0,00033
1
0,00005
700 Total
2,00
0,00143
Untuk ikan hias jenis Blackghost, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan satu ekor benih ikan hias jenis ini adalah 0,00180 jam.
54
Penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias Blackghost dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Blackghost Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Lama Kegiatan
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
Kegiatan
Akuarium (Ekor)
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air
750
7,20
1
0,00016
750
1,00
1
0,00002
750
3,00
1
0,00007
750
0,20
78
0,00035
750
0,20
2
0,00001
750
4,00
9
0,00080
7
Pemanenan
750
15,00
1
0,00033
8
Pengepakan
1
0,00007
1 2 3 4 5 6
Plastik (Ekor)
Akuarium (Menit)
500
Plastik (Menit)
2,00
Total
0,00180
Untuk ikan hias jenis Diamond Tetra, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan satu ekor benih ikan hias jenis ini adalah 0,00126 jam. Penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias Diamond Tetra dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Diamond Tetra Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Lama Kegiatan
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
Kegiatan
Akuarium (Ekor)
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air
1200
7,20
1
0,00010
1200
1,00
1
0,00001
1200
3,00
1
0,00004
1200
0,20
78
0,00022
1200
0,20
2
0,00001
1200
4,00
9
0,00050
7
Pemanenan
1200
25,00
1
0,00035
8
Pengepakan
1
0,00003
1 2 3 4 5 6
Plastik (Ekor)
1000 Total
Akuarium (Menit)
Plastik (Menit)
2,00
0,00126
55
Untuk ikan hias jenis False Chocolate Doradid, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan satu ekor benih ikan hias jenis ini adalah 0,00152 jam. Penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias False Chocolate Doradid dapat dilihat pada Tabel 23 Tabel 23. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias False Chocolate Doradid Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Lama Kegiatan
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
Kegiatan
Akuarium (Ekor)
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air
1000
7,20
1
0,00012
1000
1,00
1
0,00002
1000
3,00
1
1000
0,20
78
0,00026
1000
0,20
2
0,00001
1000
4,00
9
0,00060
7
Pemanenan
1000
25,00
1
0,00042
8
Pengepakan
1
0,00005
1 2 3 4 5 6
Plastik (Ekor)
700 Total
Akuarium (Menit)
Plastik (Menit)
2,00
0,00005
0,00152
Untuk ikan hias jenis Leopard Ctenopoma, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan satu ekor benih ikan hias jenis ini adalah 0,00169 jam. Penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias Leopard Ctenopoma dapat dilihat pada Tabel 24.
56
Tabel 24. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Leopard Ctenopoma Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Lama Kegiatan
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
Kegiatan
Akuarium (Ekor)
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air
900
7,20
1
0,00013
900
1,00
1
0,00002
900
3,00
1
900
0,20
78
0,00029
900
0,20
2
0,00001
900
4,00
9
0,00067
7
Pemanenan
900
25,00
1
0,00046
8
Pengepakan
1
0,00006
1 2 3 4 5 6
Plastik (Ekor)
Akuarium (Menit)
600
Plastik (Menit)
2,00
Total
0,00006
0,00169
Untuk ikan hias jenis Rasbora Galaxy, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan satu ekor benih ikan hias jenis ini adalah 0,00116 jam. Penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias Rasbora Galaxy dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias Rasbora Galaxy Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Lama Kegiatan
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
Kegiatan
Akuarium (Ekor)
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air
1300
7,20
1
0,00009
1300
1,00
1
0,00001
1300
3,00
1
1300
0,20
78
0,00020
1300
0,20
2
0,00001
1300
4,00
9
0,00046
7
Pemanenan
1300
25,00
1
0,00032
8
Pengepakan
1
0,00003
1 2 3 4 5 6
Plastik (Ekor)
1000 Total
Akuarium (Menit)
Plastik (Menit)
2,00
0,00004
0,00116
57
Untuk ikan hias jenis White Spotted Doradid, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan satu ekor benih ikan hias jenis ini adalah 0,00152 jam. Penggunaan jam tenaga kerja per ekor benih ikan hias White Spotted Doradid dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Untuk Menghasilkan Satu Ekor Benih Ikan Hias White Spotted Doradid Selama Satu Periode Kapasitas Muatan No
Lama Kegiatan
Frekuensi Pekerjaan (Kali/Periode)
Waktu Per Ekor (Jam)
Kegiatan
Akuarium (Ekor)
Persiapan Akuarium Penebaran Telur Pembersihan Telur yang Membusuk Pemberian Pakan Pemberian Obat Kontrol Kualitas Air
1000
7,20
1
0,00012
1000
1,00
1
0,00002
1000
3,00
1
0,00005
1000
0,20
78
0,00026
1000
0,20
2
0,00001
1000
4,00
9
0,00060
7
Pemanenan
1000
25,00
1
0,00042
8
Pengepakan
1
0,00005
1 2 3 4 5 6
Plastik (Ekor)
700
Akuarium (Menit)
Plastik (Menit)
2,00
Total
0,00152
Fungsi Kendala jam tenaga kerja adalah sebagai berikut: 0.00143X1 + 0.00180X2 + 0.00126X3+ 0.00152X4 + 0.00169X5 + 0.00116X6 + 0.00152X7 ≤ 84 6.1.2.6 Kendala Permintaan Permintaan merupakan salah satu kendala yang membatasi produksi. Permintaan dimasukan dalam model kendala untuk menghindari adanya jumlah benih ikan hias air tawar yang diproduksi melebihi jumlah permintaan. Nilai right hand side (RHS) dari fungsi kendala permintaan merupakan jumlah permintaan benih ikan hias selama satu minggu (minggu ketiga bulan Agustus). Fungsi kendala permintaan adalah sebagai berikut: X1 X2 X3 X4 X5
≤ ≤ ≤ ≤ ≤
2.150 2.950 2.000 1.870 1.800 58
X6 ≤ 2.000 X7 ≤ 1.900 6.2 Keputusan Produksi Aktual dan Optimal 6.2.1 Produksi Aktual Selama ini Taufan’s Fish Farm dalam menjalankan kegiatan usahanya belum mengetahui apakah keputusan produksi aktual yang dilakukan telah mencapai titik optimal atau tidak. Begitu juga dengan penggunaan sumberdaya yang ada belum diketahui apakah sudah dipakai dengan proporsi yang tepat. Untuk dapat melihati kondisi keuangan pada keputusan produksi aktual di Taufan’s Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Kondisi Keuangan Pada Keputusan Produksi Aktual No
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Jumlah Produksi (ekor) Harga Jual (Rp/Ekor) Penerimaan (Rp) Biaya (Rp/Ekor) Biaya Total (Rp) Keuntungan (Rp/Ekor) Keuntungan Total Per Jenis (Rp) Keuntungan Total (Rp)
Angelfish
Blackghost
Diamond Tetra
False Chocolate Doradid
Leopard
Rasbora
Cteopoma
Galaxy
White SpottedDoradid
1755
2073
1634
1216
1175
1027
1583
225
325
250
250
350
275
250
394.875
673.725
408.500
304.000
411.250
282.425
395.750
110,77
128,44
116,75
119,12
130,03
135,86
109,64
194.394,62 266.247,00 190.762,49 144.855,72 152.789,78 139.530,06 173.561,84 114,00
197,00
133,00
131,00
220,00
139,00
140,00
200.480,00 407.478,00 217.738,00 159.144,00 258.460,00 142.895,00 222.188,00 1.608.383,00
Penerimaan pada kombinasi produksi aktual diperoleh dari hasil penjualan tujuh jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi dalam satu siklus produksi (45 hari). Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan pembenihan ikan hias air tawar adalah biaya pakan (Kutu Air), Obat Enrofloxacin, Obat Methylin Blue, Garam, Oksigen, Plastik dan Karet, Gaji Karyawan, Listrik, Transportasi, Telepon, Penyusutan dan Pemeliharaan Indukan. Keuntungan total selama periode analisis pada kondisi kombinasi produksi aktual yang diperoleh Taufan’s Fish Farm adalah sebesar Rp 1.608.383,00. 59
6.2.2 Keputusan Produksi Optimal 6.2.2.1 Analisis Jumlah Produksi dan Keuntungan (Analisis Primal) Berdasarkan hasil pengolahan model dengan menggunakan LINDO diperoleh kombinasi jumlah produksi dan tingkat keuntungan yang optimal selama satu periode analisis. Input dan output model dengan menggunakan LINDO dapat dilihati pada Lampiran 13 dan Lampiran 14. Terdapat perbedaan antara produksi aktual dengan keputusan produksi optimal. Adapun perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Perbedaan Jumlah Produksi Pada Kondisi Aktual dan Optimal No
Jenis Ikan Hias
Jumlah Produksi Aktual (ekor) 1.755
Jumlah Produksi optimal (ekor) 595
1
Angelfish
2
Blackghost
2.073
2.948
3
Diamond Tetra
1.634
2.000
4
False Chocolate Doradid
1.216
1.666
5
Leopard Ctenopoma
1.175
1.562
6
Rasbora Galaxy
1.027
2.000
7
White-Spotted Doradid
1.583
1.900
Produksi optimal ketujuh jenis benih ikan hias berbeda dengan produksi aktual. Hal ini disebabkan adanya persaingan ketujuh jenis benih ikan hias untuk menggunakan sumberdaya yang sama dengan proporsi yang berbeda pada batas maksimal permintannya. Pada benih ikan hias jenis Angelfish mempunyai jumlah produksi aktual lebih besar daripada jumlah produksi optimal. Hal ini disebabkan kontribusi keuntungan yang diberikan oleh benih ikan hias tersebut paling kecil jika dibandingkan dengan benih ikan hias yang lainnya. Sehingga benih ikan hias jenis Angelfish kalah bersaing dengan benih ikan hias jenis lain dalam penggunaan sumberdaya input produksi. Produksi optimal pada benih ikan hias selain Angelfish mempunyai nilai yang lebih besar daripada produksi aktual. Hal ini dikarenakan keenam jenis benih 60
ikan hias air tawar tersebut memberikan kontribusi keuntungan yang besar sehingga dapat memenangkan persaingan dalam penggunaan sumberadaya. Perubahan jumlah produksi aktual menyebabkan perubahan pada nilai keuntungan yang diperoleh. Pada kondisi aktual tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp 1.608.383,00 sedangkan tingkat keuntungan berdasarkan hasil produksi optimal adalah sebesar Rp 2.020.533,18. Adapun tingkat kenaikanya yaitu sebesar Rp 412.149,68 atau 20,40 persen dari kondisi aktual, sehingga dapat disimpulkan bahawa kegiatan produksi yang dilakukan Taufan’s Fish Farm belum optimal. Berdasarkan hasil olahan optimal semua jenis benih ikan air tawar diproduksi. Adapun jumlah yang diproduksi untuk setiap jenis bervariasi dan berbeda dengan kondisi aktualnya. Semua jenis ikan hias yang diproduksi pada kondisi optimal merupakan kombinasi produksi yang paling optimal dan memberikan keuntungan yang paling maksimal. Nilai reduced cost pada hasil keluaran LINDO bernilai negatif. Reduced cost yang bernilai negatif disebabkan pembulatan yang dilakukan oleh integer programming. Nilai reduced cost pada masing-masing jenis benih ikan hias yang diproduksi pada kondisi optimal dapaat dilihat pada Lampiran 15. 6.2.2.2 Analisis Penggunaan Sumberdaya (Analisis Dual) Analisis
penggunaan
sumberdaya
memeperlihatkan
penggunaan
sumberdaya yang optimal dalam kegiatan pembenihan ikan hias air tawar. Penilaian terhadap langka atau tidaknya suatu sumberdaya yang menjadi kendala dapat dilihat dari nilai slack atau surplus. Sumberdaya yang langka ditunjukkan dengan nilai slack atau surplus bernilai nol, artinya sumberdaya tersebut habis terpakai dalam kegiatan produksi atau sebagai sumberdaya pembatas. Kendala pembatas ini merupakan kendala aktif, artinya apabila penggunaanya ditambah sebesar satu satuan maka keuntungan akan meningkat sebesar dual price. Nilai dual (dual price) dari sumberdaya yang langka atau sumberdaya pembatas akan lebih besar dari nol dan merupakan harga bayangan (shadow price) dari sumberdaya tersebut. Setiap perubahan satu unit ketersediaan akan menyebabkan perubahan nilai tujuan sebesar shadow price nya. Sumberdaya yang
61
menjadi kendala utama dalam mencapai hasil yang optimal dapat terlihat dari kendala yang memiliki shadow price terbesar. Sumberdaya yang memiliki nilai slack atau surplus lebih besar dari nol merupakan sumberdaya berlebih atau tidak habis terpakai. Niilai dual dari semberdaya berlebih ini adalah bernlai nol, hal ini menunjukkan bahwa penambahan satu satuan nilai ruas kanan kendala-kendala tersebut tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan. Sehingga apabila perusahaan menambahkan sumberdaya berlebih tersebut, maka tidak akan diperoleh tambahan manfaat ataupun tambahan pendapatan. Sumberdaya yang digunakan oleh Taufan’s Fish Farm dalam pembenihan ikan hias air tawar seluruhnya merupakan sumberdaya berlebih. Hal ini ditunjukkan dengan nilai dual yang bernilai nol. Kelebihan sumberdaya ini berasal dari penggunaan sumberdaya yang lebih kecil dibandingkan jumlah sumberdaya yang tersedia pada Taufan’s Fish Farm. Agar Taufan’s Fish Farm lebih efisien dalam melakukan kegiatan pembenihan ikan hias air tawar, sebaiknya Taufan’s Fish Farm dapat mengurangi ketersediaan sumberdaya berlebih tersebut dengan tetap memperhatikan kualitas maupun kuantitas dari benih ikan hias air tawar yang dibudidayakan. Semua sumberdaya yang tersedia di Taufan’s Fish Farm merupakan kendala pasif. 1. Penggunaan Akuarium Tingkat penggunaan akuarium optimal dapat dilihat dari slack atau surplus. Apabila terdapat nilai slack atau surplus, artinya sumberdaya akuarium yang tersedia masih berlebih dan status sumberdaya tersebut bukan menjadi sumberdaya pembatas atau langka. Namun jika nilai dual price nya lebih besar dari nol berarti akuarium merupakan sumberdaya yang langka yang termasuk kendala aktif. Penggunaan akuarium pada kondisi kombinasi aktual dan optimal terdapat perbedaan. Pada kondisi aktual semua akuarium habis terpakai. Akan tetapi pada kondisi optimal, penggunaan akuarium menunjukkan nilai berlebih. Adapun jumlah akuarium berlebih adalah sebesar nilai slack atau surplus nya yaitu 1,3882 meter kubik (6,94 akuarium).
62
Akuarium bukan merupakan kendala aktif. Hal ini didasarkan pada nilai dual price yang bernilai nol. Hal tersebut berarti bahwa jika Taufan’s Fish Farm menambah ketersediaan akuarium sebesar 1 meter kubik maka keuntungan akan bertambah sebesar Rp 0,00 atau Taufan’s Fish Farm tidak akan memperoleh tambahan keuntungan. 2. Penggunaan Induk Penggunaan Indukan pada kondisi kombinasi produksi aktual dan optimal dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Tingkat Penggunaan Indukan pada Kondisi Kombinasi Aktual dan Optimal Selama Satu Periode Analisis Jenis Ikan
Aktual
Terpakai
Dual
Hias
Tersedia
Angelfish
6
5
1
6
1,6065
4,3935
0
Blackghost
2
1
1
2
1,4740
0,5260
0
Diamond Tetra False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma Rasbora Galaxy White-Spotted Doradid
3
2
1
3
2,4000
0,6000
0
4
3
1
4
3,9984
0,0016
0
5
4
1
5
4,9984
0,0016
0
2
1
1
2
1,6000
0,4000
0
5
4
1
5
4,5600
0,4400
0
Terpakai
Sisa
Tersedia
Terpakai
Sisa
Price
Pada kondisi aktual tingkat penggunaan indukan masing-masing jenis ikan hias air tawar menunjukkan pemakaian yang tidak penuh. Hal ini dapat terlihat dari nilai sisa indukan yang menunjukkan angka lebih besar nol. Artinya dari semua ketersediaan indukan yang ada pada Taufan’s Fish Farm tidak habis dipakai untuk kegiatan produksi. Pada kondisi optimal tingkat penggunaan indukan menunjukkan nilai berlebih. Nilai slack atau surplus indukan Angelfish menunjukkan angka paling tinggi, yaitu sebesar 4,3935 set. Hal ini dikarenakan keputusan produksi optimal menghendaki produksi benih ikan hias yang lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi aktual. Sehingga penggunaan indukan untuk memproduksi benih ikan hias Angelfish pun mengalami penurunan.
63
Pada keenam jenis indukan ikan hias yang lain menunjukkan perbedaan dengan indukan Angelfish. Keenam indukan yang lain mempunyai nilai slack atau surplus mendekati angka 0. Hal ini berarti semua ketersediaan indukan dipakai untuk kegiata produksi pada kondisi optimal. Berdasarkan nilai dual price pada ketujuh indukan dapat dikatakan bahwa penambahan ketersedian indukan tidak akan menambah keuntungan perusahaan. Nilai dual price yang bernilai 0 mempunyai arti bahwa apabila ketersediaan indukan ditambah sebesar 1 set, maka akan menambah keuntungan sebesar Rp 0,00. Dengan kata lain Taufan’s Fsih Farm tidak akan mendapatkan keuntungan tamabahan. 3. Penggunaan Pakan Hasil analisis optimal menunjukkan bahwa pakan kutu air merupakan sumberdaya yang berlebih, hal ini dapat dilihat dari nilai dual price yang bernilai nol dan nilai slack atau surplus lebih besar dari nol. Sumberdaya pakan kutu air seluruhnya merupakan sumberdaya yang berlebih karena memiliki nilai slack atau surplus yang lebih besar dari nol dan nilai dualnya adalah nol. Artinya apabila sumberdaya ini ditambah sebesar 1 ml maka akan menambah keuntungan sebesar Rp 0,00 atau tidak akan menambah keuntungan. 4. Penggunaan Tenaga Kerja Pada kondisi kombinasi produksi optimal penggunaan jam tenaga kerja menunjukkan nilai berlebih. Adapun kelebihan sumberdaya tersebut pada kondisi optimal adalah sebesar 64,943 jam. Hasil analisis optimal menunjukkan nilai dual price sebesar nol. Artinya apabila sumberdaya tenaga kerja ditambah sebesar 1 jam, maka akan menambah keuntungan Taufan’s Fish Farm sebesar Rp 0,00 atau tidak menambah keuntungan Taufan’s Fish Farm. 5. Penggunaan Obat-Obatan Obat-obatan yang digunakan di Taufan’s Fish Farm ada dua jenis yaitu Enrofloxacin dan Methylene Blue. Ketersediaan obat Enrofloxacin dan Methylene
64
Blue pada kedua kondisi kombinasi produksi bernilai sama, yaitu masing-masing sebesar 500 ml per periode. Penggunaan Obat-Obatan pada kondisi kombinasi aktual dan optimal dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Tingkat Penggunaan Obat-Obatan pada Kondisi Kombinasi Aktual dan Optimal Selama Satu Periode Analisis Jenis Ikan Hias
Aktual Tersedia
Terpakai
Terpakai
Sisa
Tersedia
Terpakai
Dual Sisa
Price
Enrofloxacin
500
432
68
500
261,18
238,81
0
Methylene Blue
500
325
175
500
197,93
302,07
0
Hasil analisis optimal menunjukkan bahwa nilai dual kendala obat-obatan bernilai nol. Artinya ketersediaan obat-obatan yang dimiliki Taufan’s Fish Farm tidak semua digunakan dalam kegiatan pembenihan ikan hias air tawar, sehingga terdapat sisa dari kelebihan ketersediaan obat-obatan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kendala obat-obatan bukan merupakan kendala aktif. 6. Permintaan Benih Ikan Hias Permintaan merupakan penjumlahan pesanan benih ikan hias pada Taufan’s Fish Farm selama kurun waktu satu minggu setelah pemanenan. Nilai permintaan dimasukkan kedalam kendala agar jumlah produksi benih ikan hias air tawar tidak melebihi jumlah permintaan yang ada. Dengan demikian semua hasil produksi dapat terserap pasar dengan baik. Permintaan optimal dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Permintaan Benih Ikan Hias Air Tawar pada kondisi Optimal Selama Satu Periode Analisis Jumlah Produksi Kendala Slack Dual Jenis Ikan Hias Optimal Permintaan Permintaan Price Angelfish 595 2.150 1555 0 Blackghost
2.948
2.950
2
0
Diamond Tetra
2.000
2.000
0
0
False Chocolate Doradid
1.666
1.870
204
0
Leopard Ctenopoma
1.562
1.800
238
0
Rasbora Galaxy
2.000
2.000
0
0
White-Spotted Doradid
1.900
1.900
0
0
65
Pada Tabel di atas terlihat adanya slack atau surplus permintaan benih ikan hias. Terdapat beberapa jenis benih ikan hias yang diproduksi sesuai dengan permintaanya, antara lain adalah jenis Diamond Tetra, Rasbora Galaxy dan White-Spotted Doradid. Sedangkan pada jenis benih ikan hias lain terdapat nilai slack atau surplus permintaan. Hal tersebut menunjukkan adanya permintaan benih ikan hias yang belum bisa terpenuhi oleh Taufan’s Fish Farm sebesar nilai slack atau surplus nya.
6.2.2.3 Skenario Pengurangan Ketersediaan Peningkatan Harga Pakan Kutu Air
Pakan
Kutu
Air
dan
Analisis ini dilakukan untuk melihat perubahan-perubahan yang dapat menyebabkan perubahan pada kondisi optimal. Skenario dilakukan dengan mengurangi ketersediaan pakan kutu air dan peningkatan harga pakan kutu air. Hal ini dilakukan berdasarkan tingginya risiko kerugian jika pasokan pakan kutu air mengalami hambatan. Selain itu meningkatnya harga pakan kutu air dapat menyebabkan tingginya biaaya produksi benih ikan hias. Sehingga ingin diketahui solusi optimal yang terbentuk jika terjadi pengurangan ketersediaan pakan dan peningkatan harga pakan kutu air. Pada solusi optimal awal jumlah ketersediaan pakan kutu air selama periode analisis adalah sebesar 14.400 ml. Adapun harga yang berlaku adalah sebesar Rp 5.000,00 per takar. Akan tetapi menurut pihak Taufan’s Fish Farm ketersediaan dan harga pakan kutu air dapat mengalami hambatan apabila terjadi gangguan terhadap pasokan pakan kutu air. Penurunan pasokan kutu air disebabkan oleh pergantian musim kemarau ke penghujan. Pada musim penghujan pasokan kutu air akan lebih sedikit, hal ini dikarenakan selokan yang merupakan habitat kutu air mengalami debit air berlebih, sehingga kutu air sulit untuk diperoleh. Pada akhirnya hal tersebut akan berdampak pada menigkatnya harga pakan kutu air. Berdasarkan pengalaman Taufan’s Fish Farm penurunan jumlah pasokan adalah sebesar 25 takar pada sekali pembelian, adapun peningkatan harga yang terjadi adalah sebesar Rp 2.000,00 per takar.
66
Perubahan pada solusi optimal awal dengan menggunakan skenario tersebut dapat dilihat pada Tabel 32 Tabel 32. Analisis Pengaruh Pengurangan Ketersediaan dan Peningkatan Harga Pakan Kutu Air Pada Taufan’s Fish Farm
No
Jenis Ikan Hias
Jumlah Produksi
Keuntungan
(Rp)
(Rp)
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
595
0
1
Angelfish
2
Blackghost
2.948
75
3
Diamond Tetra False Chocolate Doradid Leopard Ctenopoma Rasbora Galaxy WhiteSpotted Doradid
2.000
1900
1.666
1664
4 5 6 7
1.562
1562
2.000
1800
1.900
1750
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
2.020.533,18
1.255.368,00
Penuruanan
Persentase
(Rp)
(%)
765.165,18
38
Pengaruh penurunan ketersediaan dan kenaikan harga pakan kutu air menyebabkan perbedaan jumlah produksi setiap jenis benih ikan hias dari kondisi optimal awal. Skenario yang dibentuk menyebabkan terjadinya penurunan nilai keuntungan. Pada kondisi solusi optimal awal keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp
2.020.533,18 , sedangkan pada kondisi solusi optimal setelah
penerapan skenario menjadi Rp 1.255.368,00 atau turun sebesar 38 persen. Hasil olahan LINDO untuk analisis perubahan ketersediaan dan harga pakan kutu air dapat dilihat pada Lampiran 16.
67