DESEMBER 2013
Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP
Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc
Redaktur : Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM
Penyunting/Editor: Ir. Sabarella, MSi
Penulis Artikel : Ir. Efi Respati, MSi Ir. Wieta B. Komalasari, MSi Widyawati Megawati Manurung, SP Sehusman, SP Yani Supriyati, SE
Sekretaris: Heri Dwi Martono Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian – Kementerian Pertanian Kanpus Kementan, Gedung D, Lantai IV, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jakarta Telp./Fax (021) 780-5305, Email :
[email protected];
[email protected] Website : http://www.deptan.go.id/pusdatin atau http://www.deptan.go.id
KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali
menerbitkan Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian Volume VII Nomor 12/Desember 2013 ini berisi data dan analisis deskriptif indikator ekspor dan impor komoditas pertanian bulan Agustus-September 2013, Indeks Harga Konsumen (IHK) perkotaan dan inflasi bulan Nopember 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Oktober-Nopember 2013. Data ekspor-impor yang dipublikasikan telah disesuaikan dengan klasifikasi kode HS (Harmony System) berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012. Data yang disajikan dalam buletin ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Besar harapan kami bahwa Buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna data baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun pengguna lainnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan buletin ini di masa mendatang.
Jakarta, Desember 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc.
DAFTAR ISI Halaman BAB I.
PENJELASAN UMUM ............................................................................................ 1 1.1.
Ekspor Impor ....................................................................................................1
1.2.
Indeks Harga Konsumen/Inflasi........................................................................1
1.3.
Nilai Tukar Petani (NTP) ...................................................................................3
BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN ............................................................ 5 2.1.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian ..............................5
2.2.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Tanaman Pangan...........7
2.3.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Hortikultura...................9
2.4.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Perkebunan ................ 12
2.5.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Peternakan ................. 15
BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI ......................................... 19 3.1.
Perkembangan IHK Gabungan 66 Kota di Indonesia Bulan Nopember 2013............................................................................................. 19
3.2.
Perkembangan IHK Gabungan 66 Kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan Makanan ........................................................................... 21
3.3.
Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan ............... 22
BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP) ................................................................................ 25 4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan Sub Sektor 2010 – Nopember 2013........... ..................................................................................................... 25 4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani Nasional Bulan Oktober – Nopember 2013........... ..................................................................................................... 26 4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa sub sektor Perikanan) Bulan Oktober – Nopember 2013.................... 27 4.4.
Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) ......................................................... 28
4.5.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB) .......................................................... 30
4.6.
Nilai Tukar Petani (NTP) ................................................................................ 30
4.7.
Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi di Indonesia............................. 31
4.8.
Upah Buruh Tani ............................................................................................ 34
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB I. PENJELASAN UMUM
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian edisi Volume VII Nomor 12, Desember 2013 ini menyajikan keragaan data makro sektor pertanian yang meliputi: 1. Ekspor impor komoditas pertanian bulan Agustus – September 2013. 2. Indeks harga konsumen (IHK) gabungan 66 Kota di Indonesia dan inflasi bulan Nopember 2013. 3. Nilai tukar petani nasional dan beberapa provinsi di Indonesia bulan Oktober – Nopember 2013.
1.1. Ekspor Impor Data ekspor impor komoditas pertanian adalah data ekspor impor yang berasal dari kode HS 10 digit yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan sudah berstatus angka tetap. Kode HS mengacu pada klasifikasi sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012. Cakupan kode HS komoditas pertanian merupakan kesepakatan hasil koordinasi dengan instansi terkait lingkup Kementerian Pertanian. Penyajian
data
perkembangan
ekspor
impor
komoditas
pertanian
ini
dititikberatkan pada kelompok komoditas baik segar maupun olahan yang mencerminkan peranan masing-masing sub sektor terhadap sektor pertanian secara keseluruhan.
1.2. Indeks Harga Konsumen/Inflasi Data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laju inflasi/deflasi bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penyajian perkembangan IHK dan laju inflasi lebih dititikberatkan pada kelompok bahan makanan yang mencerminkan peranan komoditas utama sektor pertanian dalam tingkat inflasi secara nasional. Sejak bulan Juni 2008, Indeks Harga Konsumen (IHK) dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) di 66 kota tahun 2007 yang mencakup sekitar 284-441 komoditas.
IHK gabungan 66 kota ini merupakan hasil perhitungan dari
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
1
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
gabungan indeks masing-masing kota yang ditimbang dengan banyaknya rumahtangga di kota bersangkutan. IHK dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan dan dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu:
Bahan makanan yang terdiri dari padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, daging dan hasil-hasilnya, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu dan hasil-hasilnya, sayursayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, bumbu-bumbuan, lemak dan minyak serta bahan makanan lainnya.
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terdiri dari makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol dan tembakau dan minuman beralkohol.
Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang terdiri dari biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga.
Sandang yang terdiri dari sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak-anak, barang pribadi dan sandang lain.
Kesehatan yang terdiri dari jasa kesehatan, obat-obatan, jasa perawatan jasmani, perawatan jasmani dan kosmetika.
Pendidikan, rekreasi dan olahraga yang terdiri dari jasa pendidikan, kursuskursus/pelatihan, perlengkapan/peralatan pendidikan, rekreasi dan olahraga.
Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang terdiri dari transportasi, komunikasi pengiriman, sarana dan penunjang transportasi dan jasa keuangan.
Persentase (%) perubahan IHK (Laju inflasi/deflasi) bulanan diperoleh dari :
l n l n 1 x100 l n 1 Dimana : In
= Indeks bulan n;
In-1 = Indeks bulan n-1 Persentase (%) perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to to point.
2
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
1.3. Nilai Tukar Petani (NTP) Data perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Indeks harga yang dibayar petani (IB) disusun berdasarkan data hasil survei bulanan statistik harga konsumen di pasar pedesaan yang dilaksanakan setiap bulan.
Indeks harga yang diterima petani (IT) bersumber dari hasil survei harga di tingkat produsen (farm gate) yang dilaksanakan setiap bulan.
IT dan IB tersebut dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan.
NTP merupakan rasio antara IT dengan IB yang dinyatakan dalam persentase.
NTP
IT x100% IB
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
3
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
4
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
2.1.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Volume ekspor komoditas pertanian pada bulan September 2013 dibandingkan
dengan bulan Agustus 2013, mengalami peningkatan sebesar 20,40% yaitu dari 2,30 juta ton menjadi 2,76 juta ton. Peningkatan volume ekspor ini disebabkan karena meningkatnya volume ekspor semua sub sektor. Seiring dengan peningkatan volume ekspor, nilai ekspor komoditas pertanian pada bulan September 2013 juga mengalami peningkatan dari US$ 2,09 milyar menjadi US$ 2,54 milyar atau naik sebesar 21,73%. Volume impor komoditas pertanian Indonesia pada bulan September 2013 mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan Agustus 2013 sebesar 7,71% yakni dari 1,20 juta ton menjadi 1,11 juta ton. Namun sebaliknya dari sisi nilai impor naik sebesar 6,99% yakni dari US$ 875,67 juta menjadi US$ 936,83 juta. Peningkatan nilai impor komoditas pertanian tersebut disebabkan oleh naiknya nilai sub sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan. Berdasarkan selisih angka ekspor dan impor, maka pada bulan September 2013 neraca perdagangan komoditas pertanian Indonesia mengalami surplus dari sisi volume sebesar 1,65 juta ton, demikian juga dari sisi nilai mengalami surplus sebesar US$ 1,60 milyar. Surplus nilai neraca perdagangan komoditas pertanian bulan September 2013 menunjukkan peningkatan cukup signifikan sebesar 32,37% dibandingkan bulan Agustus 2013. Demikian pula, dari sisi volume, mengalami kenaikan surplus sangat signifikan yaitu sebesar 51,36%. Meningkatnya neraca perdagangan sub sektor pertanian ini disebabkan karena penurunan impor yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspornya. Perkembangan ekspor - impor komoditas pertanian Indonesia menurut sub sektor periode bulan Agustus-September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.1.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
5
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.1. Ekspor-impor pertanian Indonesia menurut sub sektor, Agustus September 2013
No
Sub Sektor
1
Tanaman Pangan Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca Hortikultura Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca Perkebunan Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca Peternakan Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca PERTANIAN Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca
2
3
4
Agustus
Pertumb. (%) Sep thd Agustus
September
Kumulatif Januari-Sep
9,287,079 938,430,178 -929,143,099
33,571,806 713,919,420 -680,347,614
261.49 146,270,262 -23.92 9,144,690,622 -26.78 -8,998,420,360
7,331,014 391,462,421 -384,131,407
20,836,023 296,113,374 -275,277,351
184.22 104,582,375 -24.36 3,977,555,480 -28.34 -3,872,973,105
26,887,922 108,543,604 -81,655,682
47,001,405 118,805,986 -71,804,581
74.80 9.45 -12.06
253,057,311 1,210,397,503 -957,340,192
28,374,430 107,682,387 -79,307,957
45,895,204 119,185,667 -73,290,463
61.75 10.68 -7.59
303,518,754 1,180,491,875 -876,973,121
2,248,829,467 2,669,153,784 63,379,728 175,490,647 2,185,449,739 2,493,663,137
18.69 23,345,955,885 176.89 1,049,183,934 14.10 22,296,771,951
2,018,127,135 2,428,450,116 143,871,552 288,311,980 1,874,255,583 2,140,138,136
20.33 21,390,249,829 100.40 1,951,173,626 14.19 19,439,076,203
12,903,596 93,913,537 -81,009,941
16,976,792 103,158,321 -86,181,529
31.57 9.84 6.38
145,144,084 857,695,701 -712,551,617
34,133,557 232,649,600 -198,516,043
46,429,276 233,224,145 -186,794,869
36.02 401,794,835 0.25 2,067,750,574 -5.90 -1,665,955,739
2,297,908,064 2,766,703,787 1,204,267,047 1,111,374,374 1,093,641,017 1,655,329,413
20.40 23,890,427,542 -7.71 12,261,967,760 51.36 11,628,459,782
2,087,966,136 2,541,610,619 875,665,960 936,835,166 1,212,300,176 1,604,775,453
21.73 22,200,145,793 6.99 9,176,971,555 32.37 13,023,174,238
Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
6
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
2.2.
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Tanaman Pangan Volume ekspor sub sektor tanaman pangan pada bulan September 2013 mencapai
33,57 ribu ton atau naik 261,49% dibandingkan bulan Agustus 2013. Demikian pula nilai ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 184,22%, yakni dari US$ 7,33 juta menjadi US$ 20,84 juta. Komoditas ekspor utama sub sektor tanaman pangan sekaligus penyumbang ekspor terbesar sub sektor ini pada bulan Agustus 2013 adalah gandum/meslin olahan yang mencapai US$ 6,41 juta. Komoditas berikutnya yang menyumbang nilai ekspor tanaman pangan cukup besar adalah kacang hijau yang mencapai US$ 5,91 juta, ubi kayu olahan sebesar US$ 4,84 juta, serta kacang tanah olahan sebesar US$ 1,14 juta. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan Agustus-September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan, Agustus – September 2013
No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Beras Beras olahan Gandum, Meslin Gandum, Meslin olahan Jagung Jagung olahan Kacang tanah Kacang tanah olahan Kedele Kedele olahan Kacang Hijau Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu olahan Tanaman Pangan Lainnya Total
Agustus Volume (Kg) 64,460 32,583 0 4,661,594 74,550 97,719 112,974 151,130 14,500 705,810 1,652,460 577,592 102,671 230,600 808,436 9,287,079
September
Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) 112,289 21,010 23,128 8,282 18,200 3,593 0 774 3,054 2,502,015 13,270,147 6,409,082 35,812 89,775 52,136 46,374 39,336 15,121 138,923 68,020 68,777 486,137 357,050 1,136,575 1,278 143,800 46,687 985,309 648,720 840,461 1,776,084 5,883,669 5,909,448 433,266 871,208 824,506 92,142 1,215,973 559,954 156,507 10,668,700 4,835,967 556,596 275,424 107,534 7,331,014 33,571,806 20,836,023
Pertumbuhan (%) Kumulatif Jan - Sep Sep thd Ags Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) -67.41 -79.40 867,314 872,534 -44.14 -56.62 142,844 99,379 19,439 92,024 184.67 156.16 60,481,651 33,320,875 20.42 45.58 6,390,216 9,100,154 -59.75 -67.39 1,493,714 665,205 -39.79 -50.49 1,075,442 1,489,002 136.25 133.80 3,074,150 8,040,815 891.72 3,553.13 721,796 421,385 -8.09 -14.70 7,961,261 11,183,239 256.06 232.72 9,420,438 8,723,579 50.83 90.30 7,121,661 6,157,358 1,084.34 507.71 5,300,602 3,257,187 4,526.50 2,989.94 31,551,651 15,410,255 -65.93 -80.68 10,648,083 5,749,384 261.49 184.22 146,270,262 104,582,375
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Perkembangan nilai impor komoditas sub sektor tanaman pangan pada bulan September 2013 mengalami penurunan sebesar 24,36% dibandingkan bulan Agustus 2013, yakni dari US$ 391,46 juta menjadi US$ 296,11 juta. Demikian pula dari sisi volume impor komoditas tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 23,92% yakni dari 938,43 juta ton, menjadi 713,92 juta ton. Pada bulan September 2013, komoditas utama Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
7
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
impor sub sektor ini adalah gandum/meslin segar yang mencapai US$ 158,30 juta, jagung segar sebesar US$ 33,95 juta dan beras sebesar US$ 26,99 juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Impor komoditas sub sektor tanaman pangan, Agustus - September 2013 No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Beras Beras olahan Gandum, Meslin Gandum, Meslin olahan Jagung Jagung olahan Kacang tanah Kacang tanah olahan Kedele Kedele olahan Kacang Hijau Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu olahan Tanaman Pangan Lainnya Total
Agustus Volume (Kg) 35,817,772 0 542,256,209 18,400,540 182,696,023 638,762 19,978,868 36,783 101,804,890 939,728 14,739,576 0 0 16,558,300 4,562,727 938,430,178
September
Nilai (US$) Volume (Kg) 19,132,455 50,778,040 0 0 191,725,426 446,533,764 11,429,029 29,877,529 53,738,272 110,902,118 324,534 1,098,343 22,751,882 16,527,205 82,985 103,960 64,970,808 20,263,801 819,002 3,130,311 14,984,295 8,646,034 0 0 0 0 8,577,731 18,279,750 2,926,002 7,778,565 391,462,421 713,919,420
Nilai (US$) 26,996,107 0 158,300,643 18,294,560 33,948,319 556,774 19,201,624 284,311 13,084,429 3,409,482 8,176,259 0 0 9,341,291 4,519,575 296,113,374
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai 41.77 41.10 -17.65 -17.43 62.37 60.07 -39.30 -36.83 71.95 71.56 -17.28 -15.60 182.63 242.61 -80.10 -79.86 233.11 316.30 -41.34 -45.43 10.40 8.90 70.48 54.46 -23.92 -24.36
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg) Nilai (US$) 353,485,434 183,328,226 10,161 35,053 4,898,734,987 1,830,446,903 193,564,784 141,561,221 1,915,410,805 578,137,365 6,216,568 3,291,547 221,402,853 261,566,899 1,187,072 3,283,968 1,212,494,279 748,522,355 17,531,633 21,152,798 85,976,054 80,897,184 21,085 31,877 100,798 38,380 193,334,479 93,775,612 45,219,630 31,486,093 9,144,690,622 3,977,555,480
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Berdasarkan realisasi ekspor dan impor tersebut, maka neraca perdagangan sub sektor tanaman pangan pada bulan September 2013 menunjukkan posisi defisit sebesar US$ 275,28 juta dan mengalami penurunan defisit sebesar 28,34% dibandingkan bulan Agustus 2013. Pada bulan September 2013, defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas gandum/meslin segar yang mencapai US$ 158,29 juta, disusul kemudian oleh jagung segar dengan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 33,89 juta, beras sebesar US$ 26,97 juta dan kacang tanah sebesar US$ 19,13 juta. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan periode bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.4.
8
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.4. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan, Agustus September 2013 No
Komoditas
Agustus Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Beras Beras olahan Gandum, Meslin Gandum, Meslin olahan Jagung Jagung olahan Kacang tanah Kacang tanah olahan Kedele Kedele olahan
11 Kacang Hijau
11 12 13 14
Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu olahan Tanaman Pangan Lainnya Total
-35,753,312 32,583 -542,256,209 -13,738,946 -182,621,473 -541,043 -19,865,894 114,347 -101,790,390 -233,918 -13,087,116 577,592 102,671 -16,327,700 -3,754,291 -929,143,099
Nilai (US$)
-19,020,166 8,282 -191,725,426 -8,927,014 -53,702,460 -278,160 -22,612,959 403,152 -64,969,530 166,307 -13,208,211 433,266 92,142 -8,421,224 -2,369,406 -384,131,407
September Volume (Kg)
-50,757,030 18,200 -446,532,990 -16,607,382 -110,812,343 -1,059,007 -16,459,185 253,090 -20,120,001 -2,481,591 -2,762,365 871,208 1,215,973 -7,611,050 -7,503,141 -680,347,614
Nilai (US$)
-26,972,979 3,593 -158,297,589 -11,885,478 -33,896,183 -541,653 -19,132,847 852,264 -13,037,742 -2,569,021 -2,266,811 824,506 559,954 -4,505,324 -4,412,041 -275,277,351
Pertumbuhan (%) Kumulatif Jan - Sep Sep thd Ags Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 41.96 41.81 -352,618,120 -182,455,692 -44.14 -56.62 132,683 64,326 -17.65 -17.44 -4,898,715,548 -1,830,354,879 20.88 33.14 -133,083,133 -108,240,346 -39.32 -36.88 -1,909,020,589 -569,037,211 95.73 94.73 -4,722,854 -2,626,342 -17.15 -15.39 -220,327,411 -260,077,897 121.34 111.40 1,887,078 4,756,847 -80.23 -79.93 -1,211,772,483 -748,100,970 960.88 -1644.75 -9,570,372 -9,969,559 -78.89 -82.84 -76,555,616 -72,173,605 50.83 90.30 7,100,576 6,125,481 1084.34 507.71 5,199,804 3,218,807 -53.39 -46.50 -161,782,828 -78,365,357 99.86 86.21 -34,571,547 -25,736,708 -26.78 -28.34 -8,998,420,360 -3,872,973,105
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
2.3.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Hortikultura
Total nilai ekspor sub sektor hortikultura pada bulan September 2013 adalah US$ 45,89 juta atau mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 61,75% dibandingkan bulan Agustus 2013. Demikian pula, dari sisi volume ekspor mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 74,80%, yaitu dari 26,88 ribu ton menjadi 47,00 ribu ton. Komoditas sub sektor hortikultura yang mempunyai nilai ekspor terbesar pada bulan September 2013 adalah nenas sebesar US$ 16,14 juta, jahe sebesar US$ 5,07 juta, kubis segar sebesar US$ 3,00 juta serta cabe sebesar US$ 2,37 juta. Perkembangan ekspor komoditas hortikultura periode bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.5.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
9
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.5. Ekspor komoditas sub sektor hortikultura, Agustus - September 2013
No
Komoditas
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 13 14 15 17 18 19 20 21 22 C 24 25 26 D 27 28 E
SAYURAN 1) Kentang 1) Bawang bombay 1) Bawang merah Bawang putih 1) Tomat 1) Bunga kol dan brokoli segar Kubis segar Terung Kacang kapri segar dan beku Jamur dan cendawan Cabe 1) BUAH-BUAHAN Pisang segar 1) Nenas Mangga Manggis Jeruk 1) Anggur 1) 1) Apel 1) Pir 1) Lengkeng TANAMAN HIAS Anggrek Krisan Tanaman hidup lainnya TANAMAN BIOFARMAKA Jahe Turmeric (Curcuma) HORTIKULTURA LAINNYA Total
Agustus
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai
September
Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$)
Sumber
402,084
238,836
553,700
448,675
87,998
55,271
116,297
73,339
27,000
54,264
1,220,725
1,025,754
124,401
304,348
136,769
227,902
160,228 830 5,604,146 161,935 452,703
185,951 1,758 1,387,469 211,291 959,006
159,241 27,960 13,577,079 123,157 1,207 428,873
203,512 9,508 3,003,805 145,925 3,201 885,139
603,753
965,695
953,701
2,368,721
24,768
35,942
150,875
81,922
12,112,857 36,203 20,280
10,769,922 49,027 13,550
17,390,795 34,133 8,224
16,138,902 48,588 5,194
37,608
21,735
54,640
81,182
55,709
1,197,714
47,630
932,073
8,920
9,935
917
934
-
-
-
-
-
-
-
-
37.71 87.86 32.16 32.69 4,421.20 1,790.30 9.94 -25.12 -0.62 9.44 3,268.67 440.84 142.27 116.50 -23.95 -30.94 -5.26 -7.70 57.96 145.29 509.15 43.57 -5.72 -59 45.29 -14.50 -89.72 -
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
4,233,167
2,875,522
1,164,758
1,177,486
1,250,975
1,081,373
1,342,858
2,454,110
2,087,904 29,419 42,679,814 1,002,683 91,408 4,524,391
2,398,773 12,201 10,453,578 1,042,782 78,838 9,504,405
8,642,620
18,367,734
1,563,989 127.93 49.85 122,814,386 168,880 -0.90 5,129,790 -62 273.51 1,434,292 -22.18 412,963 -90.60 72,767 71,919 2,142
991,471 110,757,143 263,526 4,031,286 1,039,197 10,434,930 69,804 83,431 3,213
2,063 6,214 257,910
22,119 78,325 1,087,330
3,325 8,652 310,424
35,858 99,361 1,304,581
61.17 39.23 20.36
62.11 26.86 19.98
47,075 36,081 2,928,311
506,027 464,098 10,373,187
3,843,128 242,577 2,614,607 26,887,922
2,179,336 186,465 8,359,141 28,374,430
7,327,105 201,507 4,164,469 47,001,405
5,076,943 190,412 13,503,773 45,895,204
90.65 -16.93 59.28
132.96 2.12 61.54
74.80
61.75
15,109,876 860,948 35,353,895 253,057,311
10,209,222 1,070,705 103,774,712 303,518,754
: BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: 1) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Nilai impor komoditas sub sektor hortikultura pada bulan September 2013 mengalami peningkatan sebesar 10,68% dibandingkan bulan Agustus 2013, yakni dari US$ 107,68 juta menjadi US$119,18 juta. Demikian pula, dari sisi volume mengalami peningkatan sebesar 9,45%, yaitu dari 108,54 ribu ton menjadi 118,81 ribu ton. Realisasi nilai impor yang cukup besar pada bulan September 2013 adalah bawang putih (US$ 33,26 juta), pir (US$ 10,91 juta), anggur (US$ 9,71 juta), apel (US$ 9,38 juta), kentang (US$ 8,39 juta), jeruk (US$ 8,16 juta), lengkeng (US$ 4,28 juta), bawang bombay (US$ 2,31 juta), serta cabe (US$ 2,04 juta) Perkembangan impor komoditas sub sektor hortikultura bulan Agustus - September 2013 disajikan pada Tabel 2.6.
10
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.6. Impor komoditas sub sektor hortikultura, Agustus - September 2013 Komoditas
SAYURAN 1) Kentang 1) Bawang bombay 1) Bawang merah Bawang putih 1) Tomat 1) Bunga kol dan brokoli segar Kubis segar Terung Kacang kapri segar dan beku Jamur dan cendawan Cabe 1) BUAH-BUAHAN Pisang segar Nenas 1) Mangga Manggis 1) Jeruk 1) Anggur 1) Apel Pir 1) Lengkeng 1) TANAMAN HIAS Anggrek Krisan Tanaman hidup lainnya TANAMAN BIOFARMAKA Jahe Turmeric (Curcuma) HORTIKULTURA LAINNYA
Total Sumber
Pertumbuhan (%) Kumulatif Jan - Sep Sep thd Ags Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) Agustus
September
7,539,438
6,177,481
10,686,852
8,389,975
41.75
35.82
68,087,448
61,144,103
3,344,090
2,854,999
2,616,292
2,315,274
-21.76
-18.90
34,335,004
25,028,101
3,626,935
1,704,100
3,373,786
1,639,969
-6.98
-3.76
74,325,560
33,643,918
41,898,993
37,410,701
38,051,101
33,261,345
-9.18
-11.09 375,406,425
316,797,570
463,196 116,851 37,568 403,740 170,104
449,768 120,270 57,534 191,242 300,903
901,002 61,842 204,562 577,843 355,184
972,443 110,644 164,568 333,780 661,589
94.52 -47.08 444.51 43.12 108.80
1,910,425
2,118,309
1,606,236
2,045,297
20,020
9,163
39,671
22,753
276 -
494 -
32,257 34,200 -
3,243,409
4,444,191
3,785,705
8,771,947
6,871,865 6,686,113
74.53 119.87
9,411,578 325,186 523,061 17,935,527 3,136,958
9,222,321 468,616 601,475 9,001,309 4,658,110
-15.92
-3.45
15,756,288
18,815,436
98.16
148.31
86,111
130,679
237,094 34,200 -
298,261 96,552 -
5,947,387
46,152 11,587.32 9,242.51 96,552 83.37 83.70 8,164,139
79,745,394
103,622,391
3,570,699
9,713,703
-5.68
10.74
29,658,685
76,598,860
9,299,317
6,770,424
9,386,328
-1.48
136,212,308
5,685,029
12,589,986
10,914,037
88.30
0.94 101,640,743 91.98 102,843,865
-66.77
10,788,120
12,731,240
3,585,324
4,283,245
483,360
408,697
480 498,887
9,499 608,522
164,928 207,087 5,565 56,655 16,982,903 14,683,260 108,543,604 107,682,387
-
116.21 -8.00 186.04
-
-
-66.36
3.21
264,020 247,872 60.08 66,700 91,051 1,098.56 26,971,251 25,706,930 58.81 118,805,986 119,185,667 9.45
48.89
87,344,730
44,446,627
52,642,066
2,897 2,496 6,160,281
36,127 46,916 5,850,616
5,432,774 5,182,173 19.69 245,557 441,546 60.71 75.08 240,617,744 232,607,691 10.68 1,210,397,503 1,180,491,875
: BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: 1 ) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Pada bulan September 2013, neraca perdagangan sub sektor hortikultura mengalami defisit US$ 73,29 juta dan mengalami penurunan defisit sebesar 7,59% dibandingkan bulan Agustus 2013. Komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan yang cukup besar yakni bawang putih (US$ 33,03 juta), pir (US$ 10,91 juta), apel (US$ 9,38 juta) dan anggur (US$ 8,78 juta).
Komoditas hortikultura yang mengalami surplus
terbesar adalah nenas (US$ 16,09 juta) berikutnya adalah jahe (US$ 4,83 juta). Perkembangan neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura bulan Agustus September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.7.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
11
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.7. Neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura, Agustus September 2013
No
Komoditas
Agustus Volume (Kg)
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 13 14 15 17 18 19 20 21 22 C 24 25 26 D 27 28 E
Nilai (US$)
September Volume (Kg)
SAYURAN 1) -7,137,354 -5,938,645 -10,133,152 Kentang 1) -3,256,092 -2,799,728 -2,499,995 Bawang bombay 1) -3,599,935 -1,649,836 -2,153,061 Bawang merah -41,774,592 -37,106,353 -37,914,332 Bawang putih 1) -302,968 -263,817 -741,761 Tomat 1) Bunga kol dan brokoli segar -116,021 -118,512 -33,882 Kubis segar 5,566,578 1,329,935 13,372,517 1) 161,935 211,291 123,157 Lobak Cina Kacang kapri segar dan beku -403,740 -191,242 -576,636 Jamur dan cendawan 282,599 658,103 73,689 -1,306,672 -1,152,614 -652,535 Cabe 1) BUAH-BUAHAN Pisang segar 4,748 26,779 111,204 1) 12,112,581 10,769,428 17,358,538 Nenas Mangga 36,203 49,027 -67 Manggis 20,280 13,550 8,224 -3,205,801 -4,422,456 -5,892,747 Jeruk 1) -3,729,996 -7,574,233 -3,523,069 Anggur 1) -6,862,945 -9,289,382 -6,769,507 Apel 1) 1) -6,686,113 -5,685,029 -12,589,986 Pir 1) -10,788,120 -12,731,240 -3,585,324 Lengkeng TANAMAN HIAS Anggrek 2,063 22,119 3,325 Krisan 6,214 78,325 8,172 Tanaman hidup lainnya -225,450 678,633 -188,463 TANAMAN BIOFARMAKA Jahe 3,678,200 1,972,249 7,063,085 Turmeric (Curcuma) 237,012 129,810 134,807 HORTIKULTURA LAINNYA -14,368,296 -6,324,119 -22,806,782 Total -81,655,682 -79,307,957 -71,804,581 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: 1) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
2.4.
Nilai (US$)
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
-7,941,300 -2,241,935 -614,215 -33,033,443 -768,931 -101,136 2,839,237 145,925 -330,579 223,550 323,424
41.97 -23.22 -40.19 -9.24 144.83 140.23 -23.95 42.82 -73.92 -50.06
33.72 -19.92 -62.77 -10.98 191.46 113.49 -30.94 72.86 -66.03 -128
-63,854,281 -33,170,246 -73,074,585 -374,063,567 -7,323,674 -295,767 42,156,753 1,002,683 -17,844,119 1,387,433 -7,113,668
-58,268,581 -23,850,615 -32,562,545 -314,343,460 -6,823,548 -456,415 9,852,103 1,042,782 -8,922,471 4,846,295 -447,702
59,169 16,092,750 -47,964 5,194 -8,082,957 -8,781,630 -9,385,394 -10,914,037 -4,283,245
2,242 43.31 -100 -59 83.82 -5.55 -1.36 88.30 -
121 49.43 -198 -62 82.77 15.94 1.03 91.98 -
1,477,878 122,577,292 134,680 5,129,790 -78,311,102 -29,245,722 -101,567,976 -102,771,946 -44,444,485
860,792 110,458,882 166,974 4,031,286 -102,583,194 -66,163,930 -136,142,504 -87,261,299 -52,638,853
35,858 89,862 696,059
61.17 31.51 -16.41
62.11 14.73 3
44,178 33,585 -3,231,970
469,900 417,182 4,522,571
4,829,071 99,361 -12,203,157 -73,290,463
92.03 -43.12 58.73 -12.06
144.85 9,677,102 5,027,049 -23 615,391 629,159 92.96 -205,263,849 -128,832,979 -7.59 -957,340,192 -876,973,121
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Perkebunan Selama bulan Agustus - September 2013, volume ekspor komoditas perkebunan
mengalami peningkatan sebesar 18,69% yaitu dari 2,25 juta ton menjadi 2,67 juta ton. Demikian juga dari sisi nilainya mengalami peningkatan sebesar 20,33% yakni dari US$ 2,02 milyar menjadi US$ 2,43 milyar. Peningkatan volume ekspor pada periode ini dipengaruhi oleh meningkatnya volume ekspor karet, kopi, kakao yang cukup dominan diekspor. Pada bulan September 2013, komoditas yang mempunyai realisasi ekspor terbesar yakni minyak sawit mencapai US$ 1,36 milyar, disusul kemudian oleh komoditas karet sebesar US$ 525,91 juta. Komoditas andalan ekspor sub sektor perkebunan lainnya 12
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
adalah kopi sebesar US$ 133,69 juta, kakao sebesar US$ 105,49 juta, kelapa sebesar US$ 66,43 juta, dan lada sebesar US$ 57,92 juta.
Perkembangan ekspor sub sektor
perkebunan bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Ekspor komoditas sub sektor perkebunan, Agustus - September 2013 No
Komoditas
Agustus Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nilai (US$)
September Volume (Kg)
Nilai (US$)
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai
Kelapa 71,622,798 34,447,659 119,792,607 66,431,948 67.25 Karet 207,205,870 473,522,088 227,104,048 525,909,248 9.60 Minyak sawit 1,786,957,471 1,213,775,847 1,953,408,806 1,362,381,728 9.31 Kopi 51,366,570 108,764,482 66,891,668 133,688,173 30.22 Teh 4,223,013 8,815,935 6,385,983 13,324,350 51.22 Lada 5,704,184 39,050,787 8,043,150 57,552,374 41.00 Tembakau 2,175,535 15,104,676 2,574,277 10,920,702 18.33 Kakao 29,857,728 82,050,503 37,999,966 105,489,532 27.27 Kapas 1,555,792 2,311,980 2,976,565 4,474,802 91.32 Cassiavera (kayu manis) 3,286,070 4,549,083 4,295,037 6,146,008 30.70 Kemiri 28,528,101 1,890,080 6,771,584 516,662 (76) Gula tebu 41,896,137 5,587,273 73,556,267 9,291,518 75.57 Pinang 6,909,625 5,062,249 24,374,058 16,855,738 252.76 Jambu mete 439,120 1,963,536 4,605,558 7,636,681 948.82 Minyak atsiri 251,545 4,880,501 484,010 5,867,809 92.41 Gambir 1,021,823 2,251,713 1,092,506 2,227,851 6.92 Lainnya 5,828,085 14,098,743 128,797,694 99,734,992 2109.95 Total 2,248,829,467 2,018,127,135 2,669,153,784 2,428,450,116 18.69
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
92.85 912,159,994 509,166,175 11.06 1,999,572,307 5,267,905,746 12.24 18,573,358,321 12,631,039,730 22.92 406,493,874 917,897,538 51.14 53,155,941 119,954,489 47.38 32,610,306 229,783,240 -27.70 32,094,465 150,682,223 28.57 295,863,548 794,748,370 93.55 22,755,820 35,760,416 35.10 38,650,416 51,868,912 (73) 92,688,320 7,891,371 66.30 287,154,124 38,159,362 232.97 162,266,096 121,919,611 288.92 19,880,478 44,038,505 20.23 2,063,785 54,473,226 -1.06 11,724,850 26,439,819 607.40 403,463,240 388,521,096 20.33 23,345,955,885 21,390,249,829
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Indonesia masih melakukan impor beberapa komoditas perkebunan, walaupun dalam proporsi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan realisasi ekspornya. Impor komoditas perkebunan bulan Agustus - September 2013 mengalami peningkatan cukup signifikan dari sisi volume sebesar 176,89%, dan dari sisi nilai naik sebesar 100,40%. Pada bulan September 2013, volume impor komoditas perkebunan mencapai 175,49 ribu ton atau setara dengan US$ 288,31 juta, dimana yang dominan diimpor oleh Indonesia adalah kapas, tembakau, gula tebu dan kakao. Realisasi impor kapas pada bulan September 2013 mencapai 66,78 ribu ton atau setara dengan US$ 137,07 juta, disusul kemudian oleh tembakau sebesar 17,31 ribu ton atau setara dengan US$ 79,49 juta, gula tebu sebesar 64,87 ribu ton atau setara dengan US$ 28,25 juta, dan kakao sebesar 6,40 ribu ton atau setara US$ 18,46 juta. Perkembangan impor sub sektor perkebunan bulan Agustus September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.9.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
13
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.9. Impor komoditas sub sektor perkebunan, Agustus - September 2013 No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kelapa Karet Minyak sawit Kopi Teh Lada Tembakau Kakao Kapas Cassiavera (kayu manis) Kemiri Gula tebu Pinang Jambu mete Minyak atsiri Gambir Lainnya Total
Agustus Volume (Kg)
2,170,458 2,124,476 7,192,653 41,349 1,334,172 47,238 8,289,253 3,936,282 33,502,428 75,000 21,025 1,140,091 2 272,103 150,059 0 3,083,139 63,379,728
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Nilai (US$) Volume Nilai
September
Nilai (US$)
Volume (Kg)
1,656,565 3,924,627 5,490,351 201,531 2,095,096 326,519 39,920,508 10,758,037 70,828,784 285,000 217,403 685,183 6 1,182,005 2,960,896 0 3,339,041 143,871,552
259,527 1,702,688 9,712,058 310,555 1,973,100 47,662 17,314,354 6,402,011 66,783,227 14,500 82,573 64,868,250 1 182,775 199,562 0 5,637,804 175,490,647
256,464 3,741,159 7,243,473 1,027,565 2,695,452 361,835 79,489,497 18,460,059 137,070,972 44,950 342,724 28,254,598 3 940,751 3,140,285 0 5,242,193 288,311,980
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
-88.04 -84.52 4,037,068 3,085,956 -19.85 -4.67 17,306,900 37,362,002 35.03 31.93 45,240,835 34,216,658 651.06 409.88 14,343,024 34,737,801 47.89 28.66 16,557,846 23,356,982 0.90 10.82 272,527 2,737,504 108.88 99.12 90,345,589 450,578,029 62.64 71.59 48,318,764 155,599,524 99.34 93.52 515,313,704 1,020,651,954 -80.67 -84.23 766,601 2,184,793 292.74 57.64 325,635 1,559,287 5589.74 4023.66 253,733,689 106,225,214 48,007 38,617 -32.83 -20.41 2,801,223 11,019,432 32.99 6.06 1,580,929 25,445,991 1,006 3,572 82.86 57.00 38,190,587 42,370,310 176.89 100.40 1,049,183,934 1,951,173,626
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Komoditas perkebunan merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia, karena dari waktu ke waktu neraca perdagangan komoditas perkebunan hampir selalu mengalami surplus. Surplus neraca perdagangan pada bulan September 2013 sebesar US$ 2,14 milyar, mengalami peningkatan baik dari sisi nilai sebesar 14,19% dan volume sebesar 14,10% dibanding bulan Agustus 2013. Selama periode bulan September 2013, surplus neraca perdagangan yang terbesar adalah komoditas minyak sawit mencapai US$ 1,36 milyar, disusul oleh komoditas karet sebesar US$ 522,17 juta, kopi sebesar US$ 132,66 juta, kakao sebesar US$ 87,03 juta, kelapa sebesar US$ 66,17 dan lada sebesar US$ 57,19 juta. Sementara, komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan pada bulan September 2013 adalah kapas yang mencapai US$ 132,59 juta, tembakau sebesar US$ 68,57 juta dan gula tebu sebesar US$ 18,96 juta. Neraca perdagangan sub sektor perkebunan bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.10.
14
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.10. Neraca perdagangan komoditas sub sektor perkebunan, Agustus September 2013 No
Komoditas
Agustus Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nilai (US$)
September Volume (Kg)
Nilai (US$)
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai
Kelapa 69,452,340 32,791,094 119,533,080 66,175,484 72.11 Karet 205,081,394 469,597,461 225,401,360 522,168,089 9.91 Minyak sawit 1,779,764,818 1,208,285,496 1,943,696,748 1,355,138,255 9.21 Kopi 51,325,221 108,562,951 66,581,113 132,660,608 29.72 Teh 2,888,841 6,720,839 4,412,883 10,628,898 52.76 Lada 5,656,946 38,724,268 7,995,488 57,190,539 41.34 Tembakau -6,113,718 -24,815,832 -14,740,077 -68,568,795 141.10 Kakao 25,921,446 71,292,466 31,597,955 87,029,473 21.90 Kapas -31,946,636 -68,516,804 -63,806,662 -132,596,170 99.73 Cassiavera (kayu manis) 3,211,070 4,264,083 4,280,537 6,101,058 33.31 Kemiri 28,507,076 1,672,677 6,689,011 173,938 -77 Gula tebu 40,756,046 4,902,090 8,688,017 -18,963,080 -78.68 Pinang 6,909,623 5,062,243 24,374,057 16,855,735 252.76 Jambu mete 167,017 781,531 4,422,783 6,695,930 2548.10 Minyak atsiri 101,486 1,919,605 284,448 2,727,524 180.28 Gambir 1,021,823 2,251,713 1,092,506 2,227,851 6.92 Lainnya 2,744,946 10,759,702 123,159,890 94,492,799 4386.79 Total 2,185,449,739 1,874,255,583 2,493,663,137 2,140,138,136 14.10
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
101.81 908,122,926 506,080,219 11.19 1,982,265,407 5,230,543,744 12.15 18,528,117,486 12,596,823,072 22.20 392,150,850 883,159,737 58.15 36,598,095 96,597,507 47.69 32,337,779 227,045,736 176.31 -58,251,124 -299,895,806 22.07 247,544,784 639,148,846 93.52 -492,557,884 -984,891,538 43.08 37,883,815 49,684,119 -89.60 92,362,685 6,332,084 -486.84 33,420,435 -68,065,852 232.97 162,218,089 121,880,994 756.77 17,079,255 33,019,073 42.09 482,856 29,027,235 -1.06 11,723,844 26,436,247 778.21 365,272,653 346,150,786 14.19 22,296,771,951 19,439,076,203
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
2.5.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Peternakan Nilai ekspor sub sektor peternakan pada bulan September 2013 dibandingkan
dengan bulan Agustus 2013 mengalami peningkatan sebesar 36,02% yakni dari US$ 34,13 juta menjadi US$ 46,43 juta. Demikian pula, dari sisi volume ekspor naik dari 12,90 ribu ton menjadi 16,98 ribu ton atau naik 31,57%. Komoditas ekspor utama sub sektor peternakan pada bulan September 2013 adalah komoditas kulit dan jangat yang mencapai US$ 10,85 juta, disusul kemudian oleh babi hidup sebesar US$ 6,58 juta, lemak sebesar US$ 6,32 juta, susu dan kepala susu sebesar US$ 5,23 juta, serta daging kodok sebesar US$ 1,97 juta. Perkembangan ekspor komoditas sub sektor peternakan bulan Agustus September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.11.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
15
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.11. Ekspor komoditas sub sektor peternakan, Agustus - September 2013 No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Sapi hidup Kerbau hidup Babi hidup Primata hidup Kelinci hidup Binatang melata hidup Burung hidup Daging dan jeroan lembu Daging biri-biri atau kambing Daging ayam Daging bebek Daging binatang melata Daging kodok Susu dan kepala susu Yogurt Mentega Keju dan dadih susu Telur unggas Madu alam Bulu babi Bulu unggas Lemak Makanan olahan lain Obat hewan Kulit dan jangat Wol Lainnya Total
Agustus
September
Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$)
0 0 3,219,891 0 172,175 35,736 180 213 0 0 0 54,961 171,226 2,879,663 49,272 494,006 20,950 0 172 0 115,578 4,597,546 503,760 20,098 382,721 153,500 31,948 12,903,596
0 0 0 0 6,569,606 3,198,940 0 0 70,428 685 203,515 34,606 40,200 234 153 169 0 0 0 0 0 0 30,096 55,310 1,053,807 319,440 5,748,886 2,781,401 48,532 156,824 560,593 1,199,800 75,346 73,615 0 0 282 25,979 0 0 212,844 175,417 3,887,737 7,653,267 467,021 611,740 209,209 36,616 7,745,622 582,384 170,302 0 7,039,378 70,365 34,133,557 16,976,792
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
0 0 0 0 0 0 6,583,985 -0.65 0.22 27,242,424 48,310,978 0 402 15,400 12,620 (100) -82.08 178,304 148,094 240,744 -3.16 18.29 280,523 1,919,822 62,250 30.00 54.85 657 161,150 67 2,688 5,017 0 263 419 0 460 1,752 0 0 0 40,586 0.63 34.86 680,621 822,473 1,972,810 86.56 87.21 2,462,017 14,084,640 5,229,905 -3.41 -9.03 27,632,811 53,131,475 150,058 218.28 209.19 734,646 702,345 1,473,469 142.87 162.84 10,196,371 12,765,583 249,176 251.38 230.71 27,632,811 53,131,475 0 400 3,076 176,472 15,004.07 62,478.72 167,805 2,305,946 0 0 0 339,079 51.77 59.31 1,411,646 2,966,063 6,322,230 66.46 62.62 58,282,000 48,938,237 596,402 21.43 27.70 7,555,926 6,660,481 1,502,839 82.19 618.34 391,433 9,959,393 10,853,265 52.17 40.12 5,761,155 97,050,283 0 831,556 985,045 10,623,319 120.25 50.91 -26,302,835 47,725,688 46,429,276 31.57 36.02 145,144,084 401,794,835
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Perkembangan nilai impor sub sektor peternakan bulan September 2013 dibandingkan bulan Agustus 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,25%, demikian juga dari sisi volume naik sebesar 9,84%.
Pada bulan September 2013, realisasi impor
komoditas peternakan mencapai 103,16 ribu ton atau setara US$ 233,22 juta. Nilai impor terbesar terjadi pada komoditas susu dan kepala susu yang mencapai US$ 75,41 juta, diikuti oleh makanan olahan lain sebesar US$ 46,82 juta, kulit dan jangat sebesar US$ 36,59 juta, mentega sebesar US$ 34,51 juta, daging dan jeroan lembu sebesar US$ 11,67 juta, serta sapi hidup sebesar US$ 8,36 juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor peternakan bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.12.
16
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.12. Impor komoditas sub sektor peternakan, Agustus - September 2013
No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Sapi hidup Kerbau hidup Babi hidup Primata hidup Kelinci hidup Binatang melata hidup Burung hidup Daging dan jeroan lembu Daging biri-biri atau kambing Daging ayam Daging bebek Daging binatang melata Daging kodok Susu dan kepala susu Yogurt Mentega Keju dan dadih susu Telur unggas Madu alam Bulu babi Bulu unggas Lemak Makanan olahan lain Obat hewan Kulit dan jangat Wol Lainnya Total
Agustus Volume (Kg)
17,401,730 0 0 0 0 0 621 2,526,905 18,356 20,663 0 0 0 16,690,476 0 9,888,426 1,345,651 99,200 121,051 65,688 469,685 223,801 40,303,682 93,706 4,122,767 79,922 441,207 93,913,537
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Nilai (US$) Volume Nilai
September
Nilai (US$)
Volume (Kg)
40,859,559 0 0 0 0 0 6,848 11,273,162 123,728 117,419 0 0 0 72,393,737 0 26,986,656 6,645,838 521,264 484,251 547,682 6,047,870 527,408 32,572,380 3,608,255 28,169,799 989,965 773,779 232,649,600
3,530,543 0 0 0 0 452 1,791 2,593,275 38,139 14,911 0 0 0 17,326,760 2,938 13,079,552 1,221,321 288,373 192,587 71,533 703,729 438,059 57,453,072 115,753 5,222,972 175,622 686,939 103,158,321
8,364,325 0 0 0 0 4,986 30,707 11,666,488 203,480 45,022 0 0 0 75,408,888 17,977 34,515,465 5,650,752 1,581,429 811,092 542,555 3,133,750 964,487 46,815,869 3,506,242 36,588,478 2,063,262 1,308,891 233,224,145
-79.71 188.41 2.63 107.77 -27.84 3.81 32.27 -9.24 190.70 59.10 8.90 49.83 95.74 42.55 23.53 26.69 119.74 55.70 9.84
-79.53 348.41 3.49 64.46 -61.66 4.16 27.90 -14.97 203.38 67.49 -0.94 -48.18 82.87 43.73 -2.83 29.89 108.42 69.16 0.25
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
75,638,062 198,008,683 432,914 2,914,211 0 0 0 0 131 5,717 1,815 38,471 16,075 341,163 29,366,147 139,677,685 959,428 6,523,141 292,267 1,009,934 537,276 1,539,037 0 0 0 0 161,195,062 630,001,533 46,054 134,067 104,284,225 262,374,777 16,107,268 71,390,704 1,251,943 7,042,615 1,679,156 6,719,294 911,892 7,199,395 3,678,105 40,013,868 2,835,858 6,504,082 412,324,322 338,389,084 1,046,014 38,990,874 38,029,836 286,247,285 1,045,096 12,222,770 6,016,755 10,462,184 857,695,701 2,067,750,574
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Neraca perdagangan sub sektor peternakan pada periode bulan Agustus September 2013 mengalami penurunan defisit dari sisi nilai sebesar 5,90%, namun sebaliknya mengalami peningkatan dari sisi volume sebesar 6,38%. Pada bulan September 2013, defisit neraca perdagangan komoditas peternakan mencapai US$ 186,79 ribu. Defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas susu dan kepala susu yang mencapai US$ 70,18 juta, disusul makanan olahan lain sebesar US$ 46,22 juta, mentega sebesar US$ 33,04 juta, kulit dan jangat sebesar US$ 25,77 juta, daging dan jeroan lembu sebesar US$ 11,67 ribu serta sapi hidup sebesar US$ 8,36 juta. Sementara, surplus neraca perdagangan terbesar di bulan September 2013 dialami komoditas babi hidup sebesar US$ 6,58 juta, lemak sebesar US$ 5,36 juta, dan daging kodok sebesar US$ 1,97 juta. Neraca perdagangan sub sektor peternakan bulan Agustus - September 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 2.13. Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
17
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.13. Neraca perdagangan komoditas sub sektor peternakan, Agustus – September 2013 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Komoditas
Sapi hidup Kerbau hidup Babi hidup Primata hidup Kelinci hidup Binatang melata hidup Burung hidup Daging dan jeroan lembu Daging biri-biri atau kambing Daging ayam Daging bebek Daging binatang melata Daging kodok Susu dan kepala susu Yogurt Mentega Keju dan dadih susu Telur unggas Madu alam Bulu babi Bulu unggas Lemak Makanan olahan lain Obat hewan Kulit dan jangat Wol Lainnya Total
Agustus
Pertumbuhan (%) Sep thd Ags Volume Nilai
September
Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
-17,401,730 0 3,219,891 0 172,175 35,736 -441 -2,526,692 -18,356 -20,663 0 54,961 171,226 -13,810,813 49,272 -9,394,420 -1,324,701 -99,200 -120,879 -65,688 -354,107 4,373,745 -39,799,922 -73,608 -3,740,046 73,578 -409,259 -81,009,941
-40,859,559 0 6,569,606 0 70,428 203,515 33,352 -11,273,009 -123,728 -117,419 0 30,096 1,053,807 -66,644,851 48,532 -26,426,063 -6,570,492 -521,264 -483,969 -547,682 -5,835,026 3,360,329 -32,105,359 -3,399,046 -20,424,177 -819,663 6,265,599 -198,516,043
-3,530,543 0 3,198,940 0 685 34,154 -1,557 -2,593,106 -38,139 -14,911 0 55,310 319,440 -14,545,359 153,886 -11,879,752 -1,147,706 -288,373 -166,608 -71,533 -528,312 7,215,208 -56,841,332 -79,137 -4,640,588 -175,622 -616,574 -86,181,529
-8,364,325 0 6,583,985 0 12,620 235,758 31,543 -11,666,421 -203,480 -45,022 0 40,586 1,972,810 -70,178,983 132,081 -33,041,996 -5,401,576 -1,581,429 -634,620 -542,555 -2,794,671 5,357,743 -46,219,467 -2,003,403 -25,735,213 -2,063,262 9,314,428 -186,794,869
-79.71 -0.65 -100 -4.43 253.06 2.63 107.77 -27.84 0.63 86.56 5.32 212.32 26.46 -13.36 190.70 37.83 8.90 49.20 64.97 42.82 7.51 24.08 -338.69 50.66 6.38
-79.53 0.22 -82.08 15.84 -5.42 3.49 64.46 -61.66 34.86 87.21 5.30 172.15 25.04 -17.79 203.38 31.13 -0.94 -52.11 59.44 43.96 -41.06 26.00 151.72 48.66 -5.90
Kumulatif Jan - Sep Volume (Kg)
Nilai (US$)
-75,638,062 -198,008,683 -432,914 -2,914,211 27,242,424 48,310,978 402 15,400 178,173 142,377 278,708 1,881,351 -15,418 -180,013 -29,363,459 -139,672,668 -959,165 -6,522,722 -291,807 -1,008,182 -537,276 -1,539,037 680,621 822,473 2,462,017 14,084,640 -133,562,251 -576,870,058 688,592 568,278 -94,087,854 -249,609,194 11,525,543 -18,259,229 -1,251,543 -7,039,539 -1,511,351 -4,413,348 -911,892 -7,199,395 -2,266,459 -37,047,805 55,446,142 42,434,155 -404,768,396 -331,728,603 -654,581 -29,031,481 -32,268,681 -189,197,002 -213,540 -11,237,725 -32,319,590 37,263,504 -712,551,617 -1,665,955,739
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
18
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI 3.1. Perkembangan IHK Gabungan 66 Kota di Indonesia Bulan Nopember 2013 Perkembangan IHK umum gabungan 66 kota pada bulan Nopember 2013 secara umum menunjukkan inflasi sebesar 0,12% atau mengalami kenaikan Indeks harga Konsumen (IHK) dari 145,87% pada bulan Oktober 2013 menjadi 146,04% pada bulan Nopember 2013. Kelompok penyusun IHK umum gabungan 66 kota terdiri dari 7 kelompok, yaitu: (1) bahan makanan; (2) makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; (3) perumahan, air, listrik dan bahan bakar; (4) sandang; (5) kesehatan; (6) pendidikan, rekreasi dan olahraga; serta (7) transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,27%, kelompok perumahan,air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,68%, kelompok kesehatan sebesar 0,34%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,11% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02%. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau penurunan harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,47% dan kelompok sandang sebesar 0,03%. Apabila dilihat selama periode tahun ini (Januari-Nopember 2013) lebih dikenal dengan istilah inflasi tahun kalender terjadi inflasi umum sebesar 7,79% dan tingkat inflasi year on year (Nopember 2013 terhadap Nopember 2012) sebesar 8,37%. Terjadinya inflasi tahun kalender tersebut disebabkan semua kelompok penyusun IHK mengalami kenaikan yaitu kelompok bahan makanan sebesar 10,48%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 6,67%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 5,75%, kelompok sandang sebesar 0,35%, kelompok kesehatan sebesar 3,53%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 3,85% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 14,72%. Sedangkan untuk tingkat inflasi year on year (Nopember 2013 terhadap Nopember 2012) semua kelompok IHK juga mengalami kenaikan harga yaitu kelompok Bahan makanan sebesar 12,24%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 6.98%, kelompok perumahan, air, lisrik, gas & bahan bakar sebesar 5,94%, kelompok sandang sebesar 0,59%, kelompok kesehatan sebesar 3,72%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 3,90%
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
19
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 15,02%. Perkembangan IHK gabungan 66 kota di Indonesia pada bulan Nopember 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 66 kota di Indonesia, Nopember 2013 IHK 2013 No.
Kelompok/ Sub Kelompok
UMUM
I BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga IV SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain V KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
OKTOBER
NOPEMBER
145.87 179.20 181.09 178.53 171.66 177.12 150.71 195.40 218.41 197.17 213.40 142.78 140.27 156.42 155.54 148.52 165.46 134.55 133.64 146.58 121.25 130.12 143.26 129.92 119.97 123.91 191.58 128.25 125.90 125.31 138.04 130.71 133.98 151.85 125.30 113.52 118.42 116.65 126.76 141.09 86.37 143.09 111.90
146.04 178.36 181.69 172.97 171.26 177.08 149.56 191.13 218.24 199.42 212.52 144.45 140.68 156.85 156.09 148.29 166.13 135.47 134.15 149.00 121.44 130.60 143.22 130.22 120.36 124.05 190.68 128.69 126.32 125.87 138.71 131.06 134.13 151.89 125.38 113.67 118.82 116.98 126.79 141.08 86.38 143.36 111.90
Perubahan (%) Tahun Tahun ke Satu bulan Kalender tahun (Nop 13 thd (Nop '13 thd (Nop '13 thd Des '12) Nop'12) Okt '13) 0.12 7.79 8.37 -0.47 10.48 12.24 0.33 3.50 5.60 -3.11 9.77 13.98 -0.23 9.70 11.68 -0.02 11.81 12.45 -0.76 4.74 6.67 -2.19 11.88 13.66 -0.08 11.83 11.98 1.14 20.36 20.58 -0.41 37.32 38.95 1.17 5.05 4.16 0.29 5.97 5.88 0.27 6.67 6.98 0.35 7.51 7.85 -0.15 2.55 2.61 0.40 7.35 7.76 0.68 5.75 5.94 0.38 4.87 5.12 1.65 8.97 9.00 0.16 3.24 3.69 0.37 4.40 4.56 -0.03 0.35 0.59 0.23 3.72 3.94 0.33 2.56 2.88 0.11 2.46 2.67 -0.47 -4.36 -4.26 0.34 3.53 3.72 0.33 2.62 2.72 0.45 2.78 2.89 0.49 6.12 6.40 0.27 4.22 4.50 0.11 3.85 3.90 0.03 3.89 3.96 0.06 4.02 4.18 0.13 2.28 2.26 0.34 4.54 4.57 0.28 2.53 2.57 0.02 14.72 15.02 -0.01 21.30 21.77 0.01 -0.18 -0.24 0.19 2.77 3.02 0.00 0.86 0.86
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
20
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
3.2.
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Perkembangan IHK Gabungan 66 kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Nopember 2013 mengalami deflasi sebesar
0.47% atau terjadi penurunan dari 179,20 pada Oktober 2013 menjadi 178,36 pada Nopember 2013. Untuk gabungan 66 kota kelompok bahan makanan terdiri dari sub kelompok : (1) padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; (2) daging dan hasil-hasilnya; (3) ikan segar; (4) ikan diawetkan; (5) telur, susu dan hasil-hasilnya; (6) sayur-sayuran; (7) kacang-kacangan; (8) buah-buahan; (9) bumbu-bumbuan; (10) lemak dan minyak; serta (11) bahan makanan lainnya. Untuk sub kelompok bahan makanan pada bulan Nopember 2013 banyak mengalami penurunan harga atau deflasi diantaranya sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 3,11%, sub kelompok ikan segar sebesar 0,23%, sub kelompok ikan di awetkan sebesar 0.02%, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,76% dan sub kelompok sayur-sayuran sebesar 2,19%, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,08%, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,41%, Sedangkan sub kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan harga atau inflasi yaitu sub kelompok Padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,33%, sub kelompok buah-buahan sebesar 1,14%, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 1,17%, dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,29%. Komoditas yang dominan memberikan deflasi adalah komoditas daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, cabai merah, ikan segar, kentang, ketimun, cabe hijau, tomat sayur dan bawang putih sedangkan komoditas yang memberikan inflasi adalah komoditas bawang merah, jeruk, beras, mie kering instant, bayam, apel dan minyak goreng Periode Januari–Nopember 2013 untuk sub kelompok bahan makanan dikenal pula dengan Istilah tingkat inflasi tahun kalender. Inflasi tahun kalender sub kelompok bahan makanan (periode Januari-Nopember 2013) semua sub kelompok mengalami kenaikan harga atau inflasi yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 3,50%, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 9,77%, sub kelompok ikan segar sebesar 9,70%, sub kelompok ikan di awetkan sebesar 11,81%, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 4,74%, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 11,88%, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 11,83%, sub kelompok buah-buahan sebesar 20,36%, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 37,32%, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 5,05% dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 5,97%. Dari 11 sub kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi tertinggi adalah sub kelompok bumbu-bumbuan Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
21
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
sebesar 37,32% dan inflasi terendah pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 3,50%. Perkembangan IHK dan tingkat inflasi sub kelompok bahan makanan bulan Nopember 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 3.1. 3.3. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan Sub kelompok bahan makanan pada bulan Nopember 2013, memberikan andil/sumbangan negatif sebesar 0,47% atau menahan kenaikan harga/inflasi terhadap andil bahan makanan sebesar 0.1192%. Andil sub kelompok bahan makanan pada bulan Nopember 2013 banyak mengalami deflasi atau penurunan yaitu kelompok dagingdagingan & hasil-hasilnya sebesar 0.0983%, kelompok ikan segar sebesar 0.0146%, kelompok ikan di awetkan sebesar 0.0006%, kelompok susu, telur & hasil-hasilnya sebesar 0.0191%, kelompok sayur-sayuran sebesar 0.0428%, kelompok kacang-kacangan sebesar 0,0046%, kelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,0613%. sedangkan kelompok yang memberikan andil sumbangan positif adalah kelompok padi-padian, umbi-umbian & hasilnya sebesar 0.0207%, kelompok buah-buahan sebesar 0.0242%, kelompok lemak & minyak sebesar 0.0163% dan kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0.0004%. Kelompok bahan makanan yang memberikan sumbangan andil positip tertinggi pada bulan Nopember 2013 adalah kelompok buah-buahan sebesar 0,0242% dan yang terendah adalah kelompok bahan makanan lainnya 0,0004%, sedangkan kelompok bahan makanan yang memberikan andil negatif tertinggi adalah kelompok Daging-dagingan & hasil-hasilnya sebesar 0.0983% dan yang terendah adalah ikan di awetkan 0,0006%. Sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya pada bulan Nopember 2013 memberikan andil positip terhadap inflasi sebesar 0,0207%. Kenaikan harga pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya tersebut disumbang dari andil komoditas beras sebesar 0,0144%, komoditas ketela pohon sebesar 0,0003%, komoditas mie kering instant sebesar 0,0055%, komoditas dan komoditas tepung terigu sebesar 0,0002% dan 0.0003%. Andil sub kelompok terhadap inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi umum bulan Nopember 2013 secara rinci disajikan pada Tabel 3.2.
22
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 3.2. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan, Nopember 2013 No.
Kelompok / Sub Kelompok
UMUM BAHAN MAKANAN 1 PADI-2AN, UMBI-2AN & HASILNYA 101001 BERAS 101007 KETELA POHON 101011 MIE KERING INSTANT 101022 TEPUNG TERIGU 101022 TEPUNG TERIGU 2 DAGING-DAGINGAN & HASIL-HASILNYA 3 IKAN SEGAR 4 IKAN DIAWETKAN 5 SUSU, TELUR & HASIL-HASILNYA 6 SAYUR-SAYURAN 7 KACANG-KACANGAN 8 BUAH-BUAHAN 9 BUMBU-BUMBUAN 10 LEMAK & MINYAK 11 BAHAN MAKANAN LAINNYA Sumber : BPS
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Andil (%) 0.1200 -0.1192 0.0207 0.0144 0.0003 0.0055 0.0002 0.0003
-0.0983 -0.0146 -0.0006 -0.0191 -0.0428 -0.0007 0.0242 -0.0047 0.0163 0.0004
23
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
24
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP)
4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan Sub Sektor 2010 – Nopember 2013
Perkembangan IT Nasional bulanan sejak tahun 2010 hingga bulan Nopember 2013 (tahun dasar=2007) menunjukkan pola terus mengalami peningkatan dengan ratarata sebesar 0,53%. Peningkatan nilai IT ini dikarenakan adanya peningkatan indeks harga jual komoditas. Namun demikian, nilai IB dari tahun 2010 hingga Nopember 2013 juga terus mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 0,45% yang disebabkan meningkatnya indeks harga barang konsumsi rumah tangga maupun indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal. Peningkatan kedua nilai komponen penyusun NTP yang senantiasa beriringan tersebut menyebabkan NTP bulanan dari tahun 2010 hingga Nopember 2013 tersebut relatif stagnan, atau hanya naik 0,08% (Gambar 4.1.).
Gambar 4.1. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, 2010 - Nopember 2013
Perkembangan NTP Nasional (tahun dasar=2007) menurut sub sektor dari tahun 2010 hingga Nopember 2013 menunjukkan pola berfluktuasi dengan cenderung meningkat untuk NTP sub sektor tanaman pangan dan hortikultura dengan rata-rata
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
25
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
pertumbuhan masing-masing sebesar 0,17% dan 0,06%, sedangkan NTP sub sektor tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan menurun masing-masing sebesar 0,022%, 0,032% dan 0,004%. Dari ke-lima NTP tersebut, NTP hortikultura mempunyai pencapaian nilai tertinggi, sedangkan NTP terendah pada sub sektor peternakan (Gambar 4.2.).
Gambar 4.2. Perkembangan NTP nasional menurut sub sektor, 2010 - Nopember 2013
4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional, Oktober - Nopember 2013 Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia berdasarkan tahun dasar 2007, pada bulan Nopember 2013 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami sedikit penurunan sebesar 0,14% yaitu dari 105,30 menjadi 105,15. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan biaya yang dikeluarkan. Indeks harga yang diterima petani (IT) secara nasional meningkat sebesar 0,02% yaitu dari 159,19 naik menjadi 159,22, sementara indeks yang dibayar petani (IB) mengalami peningkatan dari 151,18 menjadi 151,43 atau naik sebesar 0,16%. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Oktober – Nopember 2013 tersaji pada Gambar 4.3.
26
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Gambar 4.3. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, Oktober - Nopember 2013
4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa sub sektor Perikanan), Bulan Oktober – Nopember 2013 Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia untuk sektor pertanian sempit (tanpa sub sektor perikanan) berdasarkan tahun dasar 2007, pada bulan Nopember 2013 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,15% yaitu dari 105,34 menjadi 105,18. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) meningkat sebesar 0,02% yaitu dari 160,07 naik menjadi 160,10, sementara indeks harga yang dibayar petani (IB) mengalami peningkatan sebesar 0,17% dari 151,96 menjadi 152,22. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Oktober – Nopember 2013 sektor pertanian sempit tersaji pada Gambar 4.4.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
27
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian 170,00 160,00 150,00 140,00 130,00 120,00 110,00 100,00
IT
IB
NTP
Oktober
160,07
151,96
105,34
Nopember
160,10
152,22
105,18
Oktober
Nopember
Gambar 4.4. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional Sektor Pertanian Sempit, Oktober Nopember 2013
4.4. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT)
Indeks harga yang diterima petani (IT) sub sektor tanaman pangan mengalami peningkatan dari 162,49 menjadi 162,70 atau naik sebesar 0,13% pada bulan Nopember 2013 dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan IT sub sektor tanaman pangan
dipengaruhi oleh naiknya indeks harga padi sebesar 0,62%, sedangkan indeks harga palawija turun 0,73%. Untuk IT tanaman perkebunan rakyat juga mengalami peningkatan yaitu dari 154,11 menjadi 154,82 atau naik sebesar 0,46%. Sementara IT nasional sub sektor hortikultura mengalami penurunan yaitu dari 164,53 menjadi 164,21 atau turun sebesar 0,20%.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya indeks harga sayur-
sayuran sebesar 0,61%, sedangkan indeks harga buah-buahan meningkat sebesar 0,01%. Selama bulan Nopember 2013, IT sub sektor peternakan juga mengalami penurunan dari 151,75 menjadi 150,75 atau turun sebesar 0,66%. Penurunan IT sub sektor peternakan dipengaruhi oleh turunnya indeks harga ternak besar sebesar 0,62%, indeks harga ternak kecil turun sebesar 0,91%, indeks harga unggas turun sebesar 0,69% dan indeks hasil ternak turun sebesar 0,62%. IT sub sektor perikanan mengalami peningkatan yaitu dari 150,80 menjadi 150,81 atau naik sebesar 0,01%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks harga hasil penangkapan
28
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
sebesar 0,03% dan indeks harga budidaya naik sebesar 0,07%. Perkembangan indeks penyusun IT bulan Oktober – Nopember 2013 secara rinci disajkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1.
Perkembangan IT, IB dan NTP per Sub Sektor, Oktober – Nopember 2013 (2007=100) Rincian
Tanaman Pangan A Indeks Harga yang Diterima Petani - Padi - Palawija B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Hortikultura A Indeks Harga yang Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat A Indeks Harga yang Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Peternakan A Indeks Harga yang Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Perikanan A Indeks Harga yang Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Sumber : BPS Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Oktober
Nopember
Pertumbuhan (%)
162.49 157.43 173.55 154.41 157.80 140.57 105.24
162.70 158.40 172.29 154.68 158.03 141.06 105.19
0.13 0.62 -0.73 0.18 0.14 0.35 -0.05
164.53 164.24 164.08 151.80 156.32 132.03 108.38
164.21 163.24 164.10 152.03 156.51 132.37 108.01
-0.20 -0.61 0.01 0.15 0.12 0.25 -0.34
154.11 154.11 149.16 155.28 128.31 103.32
154.82 154.82 149.38 155.50 128.56 103.64
0.46 0.46 0.15 0.14 0.20 0.31
151.75 147.03 165.67 152.77 156.27 146.03 155.62 127.65 103.92
150.75 146.12 164.15 151.71 155.30 146.29 155.92 127.83 103.05
-0.66 -0.62 -0.91 -0.69 -0.62 0.18 0.19 0.14 -0.84
150.80 154.49 134.68 143.70 155.76 123.83 104.94
150.81 154.54 134.77 143.86 155.89 124.00 104.83
0.01 0.03 0.07 0.11 0.09 0.14 -0.10
29
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
4.5. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB)
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka indeks harga yang dibayar petani (IB) sub sektor tanaman pangan pada bulan Nopember 2013 mengalami peningkatan dari 154,41 menjadi 154,68 atau naik sebesar 0,18%, peningkatan IB sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,14% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,35%. IB nasional sub sektor hortikultura juga mengalami peningkatan dari 151,80 menjadi 152,03 atau naik sebesar 0,15%, sebagai akibat naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,12% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,25%.
Demikian pula IB sub sektor tanaman
perkebunan rakyat mengalami peningkatan yaitu dari 149,16 menjadi 149,38 atau naik sebesar 0,15%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,14% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,20%. IB sub sektor peternakan mengalami peningkatan dari 146,03 menjadi 146,29 atau naik sebesar 0,18%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,19% dan indeks biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,14%. Begitu pula IB sub sektor perikanan mengalami peningkatan yaitu dari 143,70 menjadi 143,86 atau naik sebesar 0,11% yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,09% dan indeks biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,14%. Perkembangan indeks penyusun IB bulan Oktober – Nopember 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1.
4.6. Nilai Tukar Petani (NTP) Kenaikan IB yang terjadi pada semua sub sektor, sementara IT mengalami penurunan pada beberapa sub sektor pada bulan Nopember 2013, menyebabkan nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan, kecuali sub sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan dari 103,32 menjadi 103,64 atau naik sebesar 0,31%. NTP sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 0,05% yaitu dari 105,24 menjadi
30
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
105,19, NTP sub sektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,34% dari 108,38 menjadi 108,01, NTP sub sektor peternakan turun sebesar 0,84% dari 103,92 menjadi 103,05 dan NTP sub sektor perikanan turun sebesar 0,10% dari 104,94 menjadi 104,83. Perkembangan nilai tukar petani (NTP) per sub sektor bulan Oktober - Nopember 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1.
4.7. Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi Tabel 4.2.
Perkembangan IT per Provinsi di Indonesia, Oktober - Nopember 2013 (2007=100) No
Provinsi
1 Gorontalo 2 Sumatera Utara 3 Maluku 4 Sulawesi Selatan 5 Sumatera Barat 6 Bangka Belitung 7 Sulawesi Utara 8 Sulawesi Tenggara 9 Kalimantan Barat 10 Bali 11 Banten 12 Riau 13 Nusa Tenggara Timur 14 Sulawesi Tengah 15 Sumatera Selatan 16 Kalimantan Tengah 17 Sulawesi Barat 18 Maluku Utara 19 Kalimantan Timur 20 Nusa Tenggara Barat 21 Jawa Barat 22 Papua Barat 23 Nanggroe Aceh D. 24 Kalimantan Selatan 25 Papua 26 Jawa Timur 27 Jawa Tengah 28 Lampung 29 Jambi 30 Yogyakarta 31 Kepulauan Riau 32 Bengkulu Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Oktober 140.36 148.37 157.01 160.07 152.60 131.77 143.97 150.74 142.31 155.53 165.49 139.52 152.38 144.64 155.24 144.95 149.78 144.51 135.70 139.69 173.20 139.61 143.96 150.12 139.91 166.50 162.44 180.02 130.55 168.81 140.02 155.94
Nopember 142.12 150.11 158.67 161.71 154.15 132.95 145.16 151.84 143.28 156.53 166.46 140.31 153.19 145.25 155.86 145.15 149.82 144.54 135.66 139.62 173.11 139.46 143.78 149.91 139.50 165.73 161.66 179.12 129.73 167.71 138.87 154.59
Pertumbuhan (%) 1.25 1.17 1.06 1.02 1.02 0.90 0.82 0.73 0.68 0.65 0.59 0.57 0.53 0.42 0.40 0.13 0.03 0.02 -0.03 -0.05 -0.06 -0.11 -0.13 -0.14 -0.29 -0.46 -0.48 -0.50 -0.62 -0.65 -0.83 -0.87
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, indeks yang diterima petani (IT) pada bulan Nopember 2013 mengalami peningkatan di 18 (delapan belas) provinsi di
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
31
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Indonesia. Peningkatan IT terbesar terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 1,25% dari 140,36 menjadi 142,12, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Maluku Utara sebesar 0,02% dari 144,51 menjadi 144,54.
Penurunan IT terjadi di 14 (empat belas)
provinsi, dengan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Bengkulu sebesar 0,87% dan penurunan terkecil terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,03. Perkembangan IT per provinsi di Indonesia bulan Oktober - Nopember 2013 tersaji pada Tabel 4.2. Tabel 4.3.
Perkembangan IB per Provinsi di Indonesia, Oktober - Nopember 2013 (2007=100) No
Provinsi
1 Sulawesi Utara 2 Nusa Tenggara Timur 3 Gorontalo 4 Sulawesi Selatan 5 Nanggroe Aceh D. 6 Sumatera Barat 7 Sumatera Selatan 8 Riau 9 Jawa Timur 10 Papua Barat 11 Bali 12 Papua 13 Kepulauan Riau 14 Sumatera Utara 15 Nusa Tenggara Barat 16 Banten 17 Kalimantan Timur 18 Sulawesi Tengah 19 Jawa Tengah 20 Maluku Utara 21 Maluku 22 Yogyakarta 23 Jambi 24 Kalimantan Barat 25 Kalimantan Selatan 26 Sulawesi Tenggara 27 Kalimantan Tengah 28 Jawa Barat 29 Bengkulu 30 Sulawesi Barat 31 Bangka Belitung 32 Lampung Sumber: BPS, diolah Pusdatin
32
Oktober 145.13 154.75 140.70 149.39 139.33 147.34 141.54 138.95 159.69 140.11 145.36 140.19 131.44 150.81 148.46 148.55 143.74 150.48 151.29 144.97 148.80 143.95 148.16 146.25 143.24 142.59 147.69 157.40 157.30 143.59 131.36 144.44
Nopember 145.94 155.44 141.29 149.94 139.82 147.83 141.95 139.34 160.14 140.49 145.71 140.48 131.69 151.08 148.72 148.78 143.97 150.68 151.47 145.14 148.97 144.10 148.28 146.28 143.24 142.56 147.63 157.31 157.15 143.45 131.22 144.14
Pertumbuhan (%) 0.56 0.45 0.42 0.37 0.35 0.33 0.29 0.28 0.28 0.27 0.24 0.21 0.19 0.18 0.18 0.16 0.16 0.14 0.12 0.11 0.11 0.11 0.08 0.02 0.00 -0.02 -0.04 -0.06 -0.10 -0.10 -0.11 -0.21
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya maka terjadi peningkatan indeks yang dibayar petani (IB) pada bulan Nopember 2013 di 24 (dua puluh empat) provinsi di Indonesia. Peningkatan IB terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Utara dari 145,13 menjadi 145,94 atau naik sebesar 0,56%, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,02% dari 146,25 menjadi 146,28. Sementara penurunan IB terjadi di 7 (tujuh) provinsi dengan penurunan terbesar terjadi di provinsi Lampung sebesar 0,21% dan penurunan terkecil terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 0,02%. Sementara di Provinsi Kalimantan Selatan relatif stabil tidak ada perubahan. Perkembangan IB per provinsi di Indonesia bulan Oktober – Nopember 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.3. Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Nopember 2013 di 17 (tujuh belas) provinsi. Peningkatan terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,01% dan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 0,09%. Sedangkan penurunan NTP terjadi di 14 (empat belas) provinsi dengan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 1,01% dan penurunan terkecil terjadi di Provinsi Maluku Utara sebesar 0,09%. Sementara di Provinsi Jawa Barat relatif stabil. Pada bulan Nopember 2013, terdapat 13 (tiga belas) provinsi yang mempunyai NTP dibawah 100 (tahun dasar 2007) yaitu Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Sementara NTP tertinggi terjadi di Lampung yang mencapai 124,27.
Perkembangan NTP per provinsi di Indonesia periode bulan Oktober - Nopember 2013 secara rinci tersaji pada Tabel 4.4.
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
33
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 4.4.
Perkembangan NTP per Provinsi di Indonesia, Oktober - Nopember 2013 (2007=100) No
Provinsi
1 Bangka Belitung 2 Sumatera Utara 3 Maluku 4 Gorontalo 5 Sulawesi Tenggara 6 Sumatera Barat 7 Kalimantan Barat 8 Sulawesi Selatan 9 Banten 10 Bali 11 Riau 12 Sulawesi Tengah 13 Sulawesi Utara 14 Kalimantan Tengah 15 Sulawesi Barat 16 Sumatera Selatan 17 Nusa Tenggara Timur 18 Jawa Barat 19 Maluku Utara 20 Kalimantan Selatan 21 Kalimantan Timur 22 Nusa Tenggara Barat 23 Lampung 24 Papua Barat 25 Nanggroe Aceh D. 26 Papua 27 Jawa Tengah 28 Jambi 29 Jawa Timur 30 Yogyakarta 31 Bengkulu 32 Kepulauan Riau Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Oktober 100.31 98.38 105.52 99.76 105.72 103.57 97.31 107.15 111.41 107.00 100.41 96.12 99.20 98.15 104.31 109.68 98.47 110.04 99.68 104.80 94.41 94.09 124.64 99.64 103.32 99.80 107.37 88.11 104.26 117.27 99.14 106.53
Nopember 101.32 99.35 106.52 100.59 106.51 104.28 97.95 107.84 111.88 107.43 100.70 96.39 99.46 98.32 104.44 109.80 98.55 110.04 99.59 104.66 94.23 93.88 124.27 99.27 102.83 99.30 106.73 87.50 103.49 116.39 98.37 105.45
Pertumbuhan (%) 1.01 0.99 0.95 0.83 0.74 0.68 0.66 0.65 0.43 0.41 0.29 0.29 0.26 0.17 0.13 0.11 0.09 0.00 -0.09 -0.14 -0.19 -0.22 -0.30 -0.38 -0.47 -0.50 -0.59 -0.70 -0.74 -0.75 -0.77 -1.01
4.8. Upah Buruh Tani
Perkembangan upah buruh tani di Indonesia dapat dilihat dari upah nominal harian dan upah riil harian buruh tani. Rata-rata upah nominal harian buruh tani di Indonesia pada bulan Januari tahun 2010 sebesar Rp. 37.426,- per hari dan terus mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 42.480,- per hari pada bulan Nopember 2013 atau meningkat rata-rata sebesar 0,28%. Namun demikian, setelah dikoreksi dengan
34
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
faktor inflasi, sejatinya, upah riil harian buruh tani di Indonesia pada Januari tahun 2010 hingga Nopember 2013 mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 0,22%. Pada bulan Januari tahun 2010 upah riil harian buruh tani sebesar Rp. 29.997,- per hari dan menurun menjadi sebesar Rp. 27.065,- per hari pada bulan Nopember 2013. Perkembangan upah nominal harian dan upah riil harian buruh tani di Indonesia tahun 2010 – Nopember 2013 tersaji pada Gambar 4.5.
(Rp/hari) 45.000 42.500 40.000 37.500 35.000 32.500 30.000 27.500 Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nop
25.000
2010
2011 Upah nominal buruh tani
2012
2013
Upah riil buruh tani
Gambar 4.5. Perkembangan Upah Nominal dan Upah Riil Buruh Tani di Indonesia, Tahun 2010 – Nopember 2013
Volume VII, Nomor 12/Desember 2013
35