TUGAS AKHIR – RD 091481
Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area Sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Rexi Mahatma Bahari 3410 100 175 Dosen Pembimbing Ir. Susy Budi Astuti, MT NIP. 19650624 199002 2001
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 i
FINAL PROJECT – RD 091481
Interior Design of Rembangan Hotel with Library Area for Education and Natural Art Deco Concept
Rexi Mahatma Bahari 3410 100 175 Academic Advisor Ir. Susy Budi Astuti, MT NIP. 19650624 199002 2001
MAJOR OF INTERIOR DESIGN FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 ii
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Nama Mahasiswa
: Rexi Mahatama Bahari
NRP
: 3410100175
Jurusan
: Desain Interior – FTSP – ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Susy Budi Astuti, ST
ABSTRAK
Pembangunan hotel-hotel kini berkembang pesat, seperti pendirian hotel – hotel baru atau pengadaan kamar-kamar pada hotel yang ada. Dewasa ini fungsi hotel tidak hanya sebagai tempat menginap untuk tujuan wisata, namun juga untuk tujuan lain, seperti menjalankan kegiatan bisnis, mengadakan seminar, atau sekedar mendapatkan ketenangan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan pun semakin beragam terdapat swiming pool, tenis court, outbond, dan bahkan perpustakaan. Kegiatan yang sering orang-orang lakukan saat mereka mengunjungi hotel adalah hanya untuk beristirahat, memandangi pemandangan disekitar area hotel, menikmati hidangan yang disediakan oleh hotel ataupun aktifitas lainnya. Alangkah lebih baiknya apabila kegiatan-kegiatan yang orang-orang lakukan dihotel dapat menambah ilmu dan meningkatkan kebiasaan baru seperti membaca buku. Hal ini dapat terasa lebih menyenangkan jika mereka dapat menikmati pemandangan sekitar sambil menimbah ilmu melalui buku – buku, selain itu membaca buku diarea wisata terutama area wisata yang berada didataran tinggi bisa menambah ketenangan bebas dari kebisingan kota, dan hiruk pikuk yang sering ditemui dikota. Di Jember terdapat hotel yang berlokasi diatas bukit yang memiliki potensi untuk diberdayakan. Sayangnya hotel kurang terhadap promosinya sehingga wisatawan kurang mengerti akan keberadaannya, selain itu hotel ini masih tidak memiliki konsep ruang sehingga kalah terhadap hotel – hotel yang ada ditengah kota jember, sedangkan hotel ini ABSTRAK
iv
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco memiliki kelebihan indahnya panorama dari atas bukit yang lepas dari hiruk-pikuk kegiatan di tengah kota selain itu bangunan hotel ini merupakan bangunan peninggalan zaman belanda sehingga ada beberapa area yang memang masih asli bentuk bangunannya. Bangunan yang dibangun pada zaman belanda dan dibangun oleh orang belanda hal ini sangat cocok dengan konsep Natural Art Deco yang mana gaya ini datangnya dari belanda.
Kata Kunci
ABSTRAK
: Rembangan Hotel, Natural Art Deco
v
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Interior Design of Rembangan Hotel with Library Area for Education and Natural Art Deco Concept
Nama Mahasiswa
: Rexi Mahatama Bahari
NRP
: 3410100175
Jurusan
: Desain Interior – FTSP – ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Susy Budi Astuti, ST
ABSTRAC
Construction of hotels is now growing rapidly , as a hotel establishment - a new hotel or purchasing rooms in a hotel there. Today the hotel function not only as a place to stay for a tourist destination , but also for other purposes, such as running a business , conduct seminars given , or just rest . The facilities are diverse swimming pool, tennis court , outbound , and even a library . Activities that people often do when they visit the hotel just to rest , looking at the sights in the vicinity of the hotel , enjoy a meal at the hotel or other activities . Would be much better if the activities people do dihotel knowledge can enhance and improve new habits , such as reading a book . It can be even more fun if they can enjoy the scenery around while menimbah science through the book - the book , in addition to reading books, especially travel diarea tourist area located in the highlands could add to the tranquility free from the city noise and the bustle of the city are often found . In Jember , there are hotels that are located on the hill that has the potential to be authorized . Unfortunately the hotel is less on campaigns , so vacationers its existence , other than that this hotel does not have a concept of space is so inferior to the hotel will not understand - a hotel in Jember city while the hotel has a beautiful panorama of the benefits of the hill from the bustle of activity in the center of the city .
ABSTRAC
vi
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Other than that the hotel building is a relic of the Dutch building so there are some areas that are still original shape of the building. The building was built in the days of the Dutch and built by the Dutch this is an excellent fit with the concept of Natural Art Deco style that is where this comes from the Netherlands. Kata Kunci
ABSTRAC
: Rembangan Hotel, Natural Art Deco
vii
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “ Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini mencakup proses desain untuk perencanaan sebuah hotel yang ada didataran tinggi. Dimulai dari pemilihan objek, pemilihian konsep dengan menggunakan proses pengumpulan data hingga pengaplikasian data pada konsep. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis masih banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima setial masukan dan kritik yang diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Surabaya,
Juli 2014
Penulis
KATA PENGANTAR
viii
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco UCAPAN TERIMAKASIH
1.
Allah SWT serta Nabi besar Muhammad SAW, karena dengan ridho dan petunjuknnya laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu.
2.
Kepada kedua orang tua Ayah saya Syaiful Bahridan Ibu saya Usdwiantinah yang telah mendoakan dan memberikan support baik semangat mengerjakan maupun dukungan matrial dengan penuh kasih sayang dan cinta yang tidak ada hentinya selama ini.
3.
Kepada kedua kakak kak Emilia dan kak Rendy yang selalu mengingatkan dan selalu memberi support agar laporan ini cepat selesai.
4.
Kepada Dosen pembimbing Ibu Ir. Susy Budi Astuti, Mt, terimakasih banyak atas bimbingannya, yang tidak kenal lelah memberikan segala saran dan kritikan yang membangun sehingga mempermudah penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
5.
Kepada kedua dosen penguji Tugas Akhir, Bapak Ir. Budiono, M.Sn dan Ibu Anggri Indraprasti, S.Sn., M.Ds yang telah memberikan saran yang membangun melalui komentar – komentar .
6.
Kepada Ibu Aria Wenny Anggraita selaku dosen wali selama penulis menempuh pendidikan di Desain Interior ITS.
7.
Kepada Bapak Ir. Prasetyo Wahyudie, MT selaku ketua jurusan Desain Interior, ITS.
8.
Kepada Seluruh dosen dan karyawan Desain Interior terima kasih atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan selama perkuliahan penulis semoga bermanfaat.
9.
Kepada teman – teman seperjuangan angkatan 2010, terima kasih telah memberikan masa – masa indah, senang, sedih, tertawa, dan semua tugas yang telah kita tanggung bersama.
10. Kepada teman – teman terbaik sejak awal kuliah Ichsan, Patricia, Rama, Rosiana, Tita, Widdy, Zaniar, . Terima kasih telah membuat hari – hari kuliah sangat menyenangkan dan penuh tawa tanpa beban.
KATA PENGANTAR
ix
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 11. Kepada teman – teman baik dirumah Agung, Ariska, Inna yang telah memberi semangat tiada henti selama proses pengerjaan tugas akhir saya ucapkan terimakasih banyak. 12. Kepada Handprint, TnT dan tempat print lainnya yang rela menunggu dan rela bekerja 24 jam untuk menyetak tugas akhir penulis. 13. Kepada Ibu kos yang selalu mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan saya ucapkan terima kasih banyak. 14. Kepada perpustakaan ITS atas buku bacaannya yang menarik semoga dapat menambah ilmu penulis 15. Kepada keluarga besar PT.DCS atas ilmu-ilmunya mengenai dunia nyata suatu proyek terimakasih 16. Dan kepada semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu saya ucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya
KATA PENGANTAR
x
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL......................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................
iii
ABSTRAK ..................................................................................................................
iv
ABSTRACT.................................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................
viii
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................................
ix
DAFTAR ISI...............................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
1
1.2 Tema dan Judul..........................................................................................................
2
1.2.1
Tema.........................................................................................................
2
1.2.2
Judul.........................................................................................................
3
1.2.3
Definisi Judul...........................................................................................
3
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................................
5
1.3.1
Tujuan......................................................................................................
5
1.3.2
Manfaat....................................................................................................
6
1.4 Masalah......................................................................................................................
6
1.5 Lingkup Desain........................................................................................................
6
DAFTAR ISI
xi
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB II TINJAUAN PUSTAKA, EKSISTING, dan PEMBANDING 2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................................................
7
2.1.1
Tinjauan tentang hotel............................................................................
7
2.1.2
Tinjauan library hotel.............................................................................
12
2.1.3
Tinjauan sarana eduksai.........................................................................
12
2.1.4 Tinjauan Natural Art deco......................................................................
12
2.1.5 Tinjauan tanaman kopi dan buah naga...................................................
13
2.1.6 Tinjauan pada ruang interior..................................................................
18
2.1.7
Tinjauan terhadap warna........................................................................
29
2.1.8 Tinjauan terhadap pencahayaan.............................................................
32
2.1.9
Tinjauan Anthtopometri.........................................................................
37
2.2 Tinjauan Eksisting....................................................................................................
41
2.2.1
Obyek tugas akhir rembangan hotel.......................................................
41
2.3 Tinjauan Studi Pembanding......................................................................................
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi................................................................................................................
51
3.2 Tahap pengumpulan data..........................................................................................
53
3.2.1
Observasi lapangan.................................................................................
53
3.2.2
Wawancara..............................................................................................
54
3.2.3
Survey.....................................................................................................
54
3.2.4
Studi literatur...........................................................................................
58
3.3 Tahap analisa data......................................................................................................
58
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Obyek desain..............................................................................................................
65
4.2 Tema perancangan.....................................................................................................
67
4.2.1 DAFTAR ISI
Karakteristik tema....................................................................................
67 xii
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 4.3 Konsep Desain............................................................................................................
67
4.4 Penerapan konsep desain............................................................................................
67
4.4.1
Konsep Makro...........................................................................................
67
4.4.2
Konsep Mikro............................................................................................
68
4.4.3
Konsep pembentuk ruang..........................................................................
70
4.4.4
Elemen pelengkap pembentuk ruang.........................................................
72
4.4.5
Utilitas........................................................................................................
73
BAB V DESAIN AKHIR 5.1 Alternatif desain...........................................................................................................
77
5.1.1 Alternatif 1 layout denah keseluruhan.......................................................
77
5.1.2
Alternatif 2 layout denah keseluruhan........................................................
78
5.1.3
Alternatif 3 layout denah keseluruhan........................................................
78
5.2 Aplikasi desain akhir ruang terpilih..............................................................................
79
5.2.1
Aplikasi desain area kamar.........................................................................
79
5.2.2
Aplikasi desain area lobby..........................................................................
80
5.2.3
Aplikasi desain area restauran....................................................................
81
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan..................................................................................................................
89
6.2 saran.............................................................................................................................
89
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
91
LAMPIRAN -
Lampiran I Gambar Teknik
-
Lampiran 2 Rencana Anggaran Biaya
-
Lampiran 3 Hasil Kuesioner
BIODATA PENULIS DAFTAR ISI
xiii
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco DAFTAR GAMBAR
BAB II Gambar 2.1 Cabang dan biji kopi.................................................................................
14
Gambar 2.2 Bunga kopi................................................................................................
14
Gambar 2.3 Penutup lantai bersifat hangat.................................................................
19
Gambar 2.4 Penutup lantai bersifat dingin..................................................................
19
Gambar 2.5 Proses pemasangan lantai kayu...............................................................
26
Gambar 2.6 Dimensi koridor.......................................................................................
39
Gambar 2.7 Dimensi meja receptionist.......................................................................
40
Gambar 2.8 Dimensi tangga.......................................................................................
40
Gambar 2.9 Dimensi fasilitas duduk...........................................................................
41
Gambar 2.10 Gambar lokasi hotel..............................................................................
42
Gambar 2.11 Tampak depan rembangan hotel...........................................................
42
Gambar 2.12 Area lobby.............................................................................................
43
Gambar 2.13 Area playground...................................................................................
43
Gambar 2.14 Pool........................................................................................................
43
Gambar 2.15 suite room...............................................................................................
43
Gambar 2.16 Suite room..............................................................................................
43
Gambar 2.17 Mawar I.................................................................................................
43
Gambar 2.18 Mawar II...............................................................................................
43
Gambar 2.19 Gambar writters den library hotel........................................................
44
DAFTAR GAMBAR
xiv
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Gambar 2.20 Gambar poetry garden..............................................................................
45
Gambar 2.21 Gambar inspiration board room...............................................................
46
Gambar 2.22 Gambar petite room..................................................................................
47
Gambar 2.23 Gambar deluxe room................................................................................
48
Gambar 2.24 Gambar junior suite room........................................................................
49
Gambar 2.25 Gambar love room....................................................................................
50
BAB IV Gambar 4.1 Konsep layout rancangan...........................................................................
68
Gambar 4.2 Gambar hubungan antar ruang.................................................................
68
Gambar 4.3 Gambar sirkulasi pengunjung dan staff......................................................
69
Gambar 4.4 Gambar contoh aplikasi lantai marmer......................................................
70
Gambar 4.5 Gambar contoh aplikasi lantai kayu...........................................................
70
Gambar 4.6 Gambar contoh aplikasi lantai keramik.....................................................
71
Gambar 4.7 Gambar contoh material bata......................................................................
71
Gambar 4.8 Gambar contoh dinding bertekstur..............................................................
71
Gambar 4.9 Gambar contoh plafon berundak dan expose...............................................
72
Gambar 4.10 Gambar contoh furnitur Art Deco..............................................................
73
Gambar 4.11 Gambar contoh elemen estetis...................................................................
73
Gambar 4.12 Gambar contoh cahaya buatan..................................................................
74
Gambar 4.14 Gambar biji kopi.........................................................................................
74
Gambar 4.15 Gambar contoh penghawaan natural.........................................................
75
DAFTAR GAMBAR
xv
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB V Gambar 5.1 Gambar alternatif layout 1..........................................................................
77
Gambar 5.2 Gambar alternatif layout 2..........................................................................
78
Gambar 5.3 Gambar alternatif layout 3.........................................................................
78
Gambar 5.4 Gambar Layout area kamar........................................................................
79
Gambar 5.5 Final desain 3D area kamar.........................................................................
80
Gambar 5.6 Gambar layout area lobby..........................................................................
80
Gambar 5.7 Final desain 3D area lobby.........................................................................
81
Gambar 5.8 Gambar Layout area resto.........................................................................
81
Gambar 5.9 Final desain 3D area indoor resto..............................................................
82
Gambar 5.10 Final desai 3D area outdoor resto...........................................................
83
DAFTAR GAMBAR
xvi
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco DAFTAR TABEL BAB V Tabel 5.1 Tabel gambaran kebutuhan aktvitas ruang......................................................
66
DAFTAR TABEL
xvi
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang Menurut Drs. Oka A.A. Yoeti, Sejarah perhotelan sebenarnya sudah dimulai semenjak marian dan yusuf membutuhkan tempat menginap sewaktu mariam akan melahirkan Nabi Isa, hal ini sejalan dengan peradaban manusia yang selalu memerlukan tempat untuk berlindung sementara terhadap cuaca panas dan dingin dalam melakukan kegiatan perjalanan. Perkembangan hotel modern ( dibangun dan dikelola dengan menggunakan konsep-konsep manajemen hotel modern ) di indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia di Jakarta pada tahun 1962. Kemudian industri pariwisata Indonesia makin menanjak saat kepariwisataan di Bali mulai mendapatkan perhatian serius. Pada tahun 1963, dibangunlah Hotel Bali Beach. Tak berbeda jauh dengan Bali, kehidupan pariwisata didaerah lain pun turut bangkit. Seperti di Malang, Jawa Timur, yang mempunyai beberapa Objek wisata potensial. Mulai dibangun hote;-hotel uang menunjang industri pariwisata. Begitu juga di kota-kota lain misalnya, Surabaya, Badung, termasuk juga kota Jember. Pembangunan hotel-hotel kini berkembang pesat, seperti pendirian hotel baru atau pengadaan kamar-kamar pada hotel yang ada. Dewasa ini fungsi hotel tidak hanya sebagai tempat menginap untuk tujuan wisata, namun juga untuk tujuan lain, seperti menjalankan kegiatan bisnis, engadakan seminar, atau sekedar mendapatkan ketenangan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan pun semakin beragam terdapat swiming pool, tenis court, outbond, dan bahkan perpustakaan. Kegiatan yang sering orang-orang lakukan saat mereka mengunjungi hotel adalah untuk beristirahat, memandangi pemandangan di sekitar area hotel, menikmati hidangan yang disediakan oleh hotel ataupun aktifitas lainnya. Alangkah lebih baiknya apabila kegiatan-kegiatan yang orang-orang lakukan di hotel dapat menambah ilmu dan meningkatkan kbiasaan baru seperti membaca buku. Hal ini dapat terasa lebih menyenangkan jika mereka dapat menikmati pemandangan sekitar
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
1
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco sambil menimbah ilmu melalui buku-buku, selain itu membaca buku diarea wisata terutama area wisata yang berada di dataran tinggi bisa menambah ketenangan bebas dari kebisingan kota dan hiruk pikuk yang sering di temui di kota. Di Jember terdapat hotel yang berlokasi diatas bukit yang memiliki potensi untuk diberdayakan. Sayangnya hotel kurang terhadap promosinya sehingga wisatawan kurang mengerti akan keberadaannya, selain itu hotel ini masih tidak memiliki konsep ruang sehingga kalah terhadap hotel – hotel yang ada ditengah kota jember, sedangkan hotel ini memiliki kelebihan indahnya panorama dari atas bukit yang lepas dari hiruk-pikuk kegiatan di tengah kota. Berdasarkan beberapa faktor diatas inilah yang membuat penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “ Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library area sebagai sarana edukasi bernuansa Natural Art Deco” 1.2
Tema dan judul Tema dan judul yang dipilih harus sesuai dan tepat sasaran apabila diterapkan pada objek ( rembangan Hotel ). 1.2.1
Tema
Desain interior Rembangan Hotel dengan penerapan sarana edukasi perpustakaan dengan tema perpaduan karakter tanaman kopi dan buah naga yang dipadu dengan suasana Art Deco
Latar belakang tema
Pengambilan tema perpaduan karakter tanaman pohon kopi dan buah naga ini dipergunakan untuk mengkomunikasikan situasi yang telah ada disekitar hotel yang berupa perkebunan kopi dan buah naga yang statusnya sebagai komoditi utama disekitar area hotel, serta dapat mengangkat sehingga dengan mengangkat tema ini bisa meningkatkan ketertarikan pengunjung untuk menghabiskan waktu dihotel dan menikmati fasilitas yang ada. Suasana Art Deco karena beberapa bangunan di objek ini merupakan bangunan kuno peninggalan dari belanda, sehingga suasana yang ingin ditampilkan disini yang dapat mengingatkan kembali bahwa hotel ini merupakan salah satu bangunan peninggalan dari belanda.
2
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Penerapan tema
Tema yang ingin dicapai pada perancangan library area Rembangan Hotel adalah bagaimana menerapkan elemen-elemen pada gaya interior art deco dan digabungkan dengan karakteristik natural pada tanaman kopi dan buah naga yang mampu membawa suasana sekitar area hotel sehingga suasana diluar bisa terasa sampai didalam kamar hotel. 1.2.2
Judul
Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area Sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 1.2.3
Defini Judul
Definisi Desain Interior
Dari Tinjauan Pustaka Menurut Kamus Bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminto : Desain /désain/ n 1 kerangka bentuk; rancangan 2 motif; pola; corak bangunan 1 kerangka bentuk suatu bangunan (rumah, taman, dsb); 2 motif bangunan; pola bangunan; corak bangunan; Interior n 1 bagian dalam gedung (ruang dsb); 2 tatanan perabot (hiasan dsb) di dalam ruang dalam gedung dsb. Dikutip dari http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=14 Bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik.
Definisi Library
Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab atau buku. Setelah ditambah awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan yang artinya kumpulan buku – buku yang kini dikenal sebagai koleksi bahan pustaka. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai istilah library yang berasal dari bahasa latin, yaitu liber atau libri yang artinya buku. Dalam bahasa Belanda disebut bibliothek, Jerman
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
3
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco dengan bibliothek, Prancis disebut bibliotheque, Spanyol dan Portugis dikenal dengan bibliotheca. -
Menurut Random House Dictionary of the English Language Perpustakaan adalah suatu tempat, berupa sebuah ruangan atau gedung yang berisi buku-buku dan bahan-bahan lain untuk bacaan, studi maupun rujukan.
-
Menurut Encyclopedia Britannica Sebuah perpustakaan adalah himpunan bahan-bahan tertulis atau tercetak yang diatur dan diorganisasikan untuk tujuan studi dan penelitian atau bacaan umum atau kedua-duanya.
-
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 Perpustakaan adalah sebuah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang – kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut sistem tertentu.1
Sarana Edukasi
Edukasi adalah /edu·ka·si/ /édukasi/ n (perihal) pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Rembangan Hotel
Rembangan Hotel adalah salah satu hotel di kota Jember, terletak di jalan Jl. Rambangan 65 Jember yang posisinya tepat diatas bukit disekitar perkebunan kopi dan perkebunan buah naga, didalamnya terdapat 43 kamar hotel yang terbagi menjadi 7 jenis tipe kamar. Termasuk tedapat fasilitas lain seperti aula, tenis court dan swimming pool 1
http://pujihastuti.blogspot.com/2012/02/definisi-perpustakaan.html
4
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Natural
Natural bisa disebut naturalisme merupakan usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam.
ART Deco
Art Deco gaya ini popular pada tahun 1920 hingga 1939, banyak digunakan pada desain arsitektur , desain industri, desain interior, lukisan, seni grafis dan film. Nama Art Deco berasal dari pameran yang berjudul Paris exposition des Art Decoratifs et industries pada tahun 1925 di Perancis. Art deco, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Art Deco sangat terkenal dengan mobil, kapal Laut dan pesawat terbang yang dianggap sebagai simbol modernitas. Popularitas Art Deco memuncak pada 1920-an, meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.2
1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Tujuan
-
Menambah fasilitas perpustakaan sebagai sarana edukasi
-
Menghadirkan sebuah area baca secara ekslusif di setiap kamar yang bertujuan menarik minat pengunjung dan meningkatkan pengetahuan serta kebiasaan membaca buku
-
Memaksimalkan nuansa natural art deco pada ruang interior yang bertujuan bisa memberikan ciri khas pada rembangan hotel
1.3.2 -
Manfaat Dapat memperkenalkan serta meningkatkan kebiasaan membaca buku pada pengunjung terutama masyarakat jember
2
http://creative5uite.wordpress.com/art-deco/
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
5
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco -
Masyarakat atau pengunjung yang memiliki hobi membaca buku dapat menyalurkan hobinya tanpa harus merasa terganggu dengan kebisingan yang kerap terjadi dikota
1.4
Menjadi media promosi baru
Masalah Pada umumnya pengunjung hotel yang berada diarea wisataakan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat, berjalan-jalan kearea wisata, menikmati pemandangan yang ada diluar hotel/penginapan. Sedangkan Library Area merupakan konsep yang sedikit berbeda karena area ini akan memberikan aktifitas baru terhadap pengunjung yang ada. Permasalahan yang muncul bagaimana memenuhi fasilitas library area kedalam ruang interior hotel yang memiliki batasan ruang, tanpa mengganggu atau merusak keindahan panorama wisata, menghadirkan interaksi pengunjung dengan fasilitas library area, serta memasukan suasana kebun kopi dan buah naga kedalam ruang interior hotel dan library area yang merupakan tema dari natural art deco.
1.5
Lingkup desain Dalam desain interior ini melingkupi area interior kamar pengunjung, fasilitas penunjangnya, dan library area dengan memperhatikan :
6
-
Furnitur-furnitur yang dibutuhkan
-
Penataan layout furnitur ruang
-
Elemen estetis sebagai pengisi dan pemanis interior rembangan hotel
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB II TINJAUAN PUSTAKA, TINJAUAN EKSISTING, dan TINJAUAN STUDI PEMBANDING
2.1
Tinjauan Pustaka Pemahaman terhadap desain “hotel dan perpustakaan” dapat ditinjau melalui tinjauan dari berbagai pustaka yang merupakan acuan dalam proses desain interior. Berikut beberapa parameter yang digunakan dalam obyek desain interior : 2.1.1
Tinjauan tentang hotel Hotel adalah akomodasi yang menyediakan penginapan, makanan dan
minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam dihotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki oleh hotel itu.
2.1.1.1 Jenis Hotel Jenis hotel berdasarkan Kriteria Pengelompokan Hotel 1. Sistem penetapan tarif kamar 2. Ukuran dan jumlah kamar 3. Jenis atau tipe tamu 4. Lokasi hotel 5. Lama tamu menginap 6. Disain dan struktur hotel 7. Lama buka hotel dalam setahun 8. Tarif hotel 1. Berdasarkan Sistem penetapan tarif kamar (room rate)
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
7
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Full American Plan (FAP), yaitu hotel yang menganut sistem dimana harga kamar sudah termasuk tiga kali makan
Harga Modified American Plan (MAP), yaitu hotel yang menganut sistem dimana harga kamar sudah termasuk makan dua kali
Continental Plan, yaitu hotel yang menganut sistem dimana harga kamar sudah termasuk makan pagi (continental breakfast)
Bermuda Plan, hotel dengan sistem harga kamar sudah termasuk makan pagi (American Breakfast)
European Plan, yaitu hotel dengan sistem dimana harga kamar tidak termasuk makan (room rate only)
Kesimpulan hotel rembangan merupakan hotel yang memiliki sistem penetapan tarif European Plan, yaitu hotel yang menggunakan sistem harga kamar tidak termasuk harga makan ( room only )
2. Berdasarkan ukuran dan jumlah kamar
Hotel kecil, jumlah kamar sampai dengan 25 kamar
Hotel menengah, memiliki jumlah kamar antara 25 sampai 100
Hotel sedang, jumlah kamar antara 100 sampai 300
Hotel besar, yaitu hotel yang mempunyai jumlah kamar diatas 300
Kesimpulan hotel rembangan ini tergolong dalam hotel menengah, dengan jumlah kamar anatara 25 ruang hingga 100 ruang kamar untuk menginap 3. Berdasarkan jenis atau tipe tamu
Family hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya terdiri dari keluarga
Business hotel, sebagian besar tamunya merupakan orang –orang yang sedang melakukan tugas atau usaha
Tourist hotel, yaitu hotel yang sebagain besar tamunya adalah wisatawan
8
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Transit hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka yang akan melanjutkan perjalanan (hotel hanya sebagai tempat persinggahan sementara saja)
Cure Hotel, yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah dengan tujuan pengobatan
Kesimpulan berdasarkan tipe tamu hotel rembangan tergolong dalam tourist hotel, dengan pengunjung yang sebagian besar merupakan wisatawan. Namun tak jarang tamu yang menginap dan berkunjung ke hotel ini merupakan tamu yang tergolong dalam golongan ‘bussiness hotel’ untuk melakukan kegiatan usaha, pelatihan-pelatihan, pengunjung yang menginap dengan tujuan bisnis ini menginap dihotel ini karena alasan tempatnya yang tenang jauh dari keramaian kota sehingga kegiatan yang dilakukan dapat lebih fokus dan terarah 4. Berdasarkan lokasi hotel
Resort Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di daerah wisata
Mountain Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di daerah pegunungan
Beach Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di dekat pantai
City Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di perkotaan
Highway Hotel, yaitu hotel yang berlokasi ditepi jalan bebas hambatan dan biasanya diperbatasan antara dua kota
Airport Hotel, yaitu hotel yang berlokasi dekat dengan lapangan terbang
Kesimpulan rembangan hotel rembangan hotel tergolong dalam mountain hotel, karena lokasi hotelnya berada pada area perbukitan dan perkebunan 5. Berdasarkan lama tamu menginap
Transient Hotel, hotel dimana para tamunya rata-rata menginap hanya untuk satu atau dua malam
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
9
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Residential Hotel, yaitu hotel dima para tamunya menginap untuk jangka waktu lama, lebih dari satu minggu
Semi Residential Hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menignap lebih dari dua malam sampai satu minggu
Kesimpulan berdasarkan lama tamu yang menginap rembangan hotel tergolong pada transient hotel, karena tamu yang menginap pada hotel ini ratarata hanya untuk transit, dan yang menginap pada hotel ini tidak berlama-lama terkecuali pengunjung yang sedang melakukan kegiatan kantor seperti diklat, pelatihan,dll 6. Berdasarkan Disain dan struktur hotel
Conventional Hotel, hotel yang bentuknya tinggi bertingkat menjulang kelangit
Bungalows, hotel yang bentuknya tidak bertingkat dan setiap bangunan berlokasi menyebar satu dengan yang lain
Motor Hotel, hotel yang mempunyai garasi di masing-masing kamar atau kelompok kamar
Kesimpulan berdasarkan tipe desain dan struktur hotel, rembangan ini tergolong pada sistem bungalows, karena bentuknya yang tidak meningkat dan bangunannya menyebar satu dengan yang lain. 7. Berdasarkan lama buka hotel dalam setahun
Seasonal Hotel, yaitu hotel yang dibuka hanya untuk waktu-waktu tertentu dalam satu tahun (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan)
Year Round Hotel, yaitu hotel yang dibuka sepanjang tahun
Kesimpulan berdasarkan lama buka hotel dalam setahun, rembangan hotel termasuk dalam year round hotel, hotel ini dibuka sapanjang tahun.
10
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 8. Berdasarkan tarif hotel
Economy Hotel, yaitu hotel dengan tarif yang relatif murah
First Class Hotel, yaitu hotel dengan tarif sedang
Deluxe Hotel, yaitu hotel dengan tarif mahal1
Kesimpulan berdasarkan tarif hotel, rembangan hotel menetapkan sistem tarif economy hotel, merupakan hotel yang memiliki tarif yang relatif murah.
2.1.1.2 Fungsi Hotel Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh dari tempat asalnya. Pada umumnya kebutuhan para tamu dalam hotel adalah beristirahat, tidur, mandi, makan, minuk, hiburan dan lain-lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan saja sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah sebagai tujuan konferensu, seminarm lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan lainnya semacam itu yang tentunya menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk menginap, beristirahatm makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pasar hotel tersebut. Dalam menunjang oembangunan negara, usaha perhotelan memiliki peran antara lain: 1. Meningkatkan industri rakyat, hotel banyak menggunakan barang-barang yang diproduksi oleh industri rakyat, seperti meubel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya 2. Menciptakan lapangan pekerjaan 3. Membantu usaha pendidikan dan latihan 4. Meningkatkan pendapatan daerah dan negara 5. Meningkatkan devisa negara 6. Meningkatkan hubungan antar bangsa
1
http://laswarmy.blogspot.com/2009/07/jenis-jenis-hotel.html
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
11
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 2.1.2
Tinjauan Library Hotel Library Hotel sebenarnya merupakan suatu inovasi yang tercipta karena
adanya kebutuhan untuk membaca buku dengan ketenangan tanpa terganggu dengan kegiatan dikota. Seiring dengan berkembangnya waktu beberapa hotel mulai melengkapi fasilitas ini, dari sinilah bermunculan beberapa hotel yang menambahkan fasilitas perpustakaan kedalam hotel. 2.1.3
Tinjauan Sarana Edukasi
Menurut Kamus besar bahasa indonesia Edukasi adalah /edu·ka·si/ /édukasi/ n (perihal) pendidikan.
Sehingga bisa didapat pengertian sebagai berikut Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (Peserta Didik) untuk dapat membuat manusia (Peserta Didik) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta mampu membuat manusia (Peserta Didik) lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan
bisa
diperoleh
baik
secarah formal dan nonformal. Pend.
Formaldiperoleh dalam kita mengikuti progam-program yang sudah dirancang secara terstruktur oleh suatu intitusi, departemen atau kementrian suatu Negara. Pend. non formal adalah pengetahuan yang didapat manusia (Peserta didik) dalam kehidupan sehari-hari (berbagai pengalaman) baik yang dia rasakan sendiri atau yang dipelajarai dari orang lain (mengamati dan mengikuti). 2.1.4
Tinjauan Natural Art Deco Gaya art deco adalah gaya desain yang menitikberatkan pada seni yang
dekoratif, seni yang berfungsi sebagai hiasan.Gaya ini diterapkan pada ilmu arsitektur, 12
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco desain interior, desain produk, dan seni visual.Gaya art deco mencuat pada rentang tahun 1920-1939, dalam beberapa hal, gaya ini adalah campuran dari banyak gaya yang berbeda yang muncul di awal abad 20, diantaranya Neo klasikal, Konstruksifisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art nouveau, dan Futurisme.Gaya ini muncul di Eropa hingga akhirnya menyebar kuat ke Amerika (1930). Art Deco mempunyai ciri – ciri sebagai suatu bentuk elektik, indah, mewah, anggun, dan modern. Bentukan – bentukan seni ini yang populer adalah trapezoid, zig – zag, geometri, dan bentuk puzzle. 2.1.5
Tinjauan Tanaman Kopi dan Buah Naga
2.1.5.1Tanaman Kopi Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan rantingrantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Sistem Perakaran Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
13
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Bunga dan Buah Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanamantanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol.
Jenis Cabang
Gambar 2.1 Cabang dan biji kopi
Gambar 2.2 Bunga kopi
1. Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop) Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. ketika masih muda cabang ini juga sering disebut wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali. Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini. 2. Cabang Primer (cabang plagiotrop) Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari cabang primer. Pada setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang ini mati, ditempat itu sudah 14
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang primer mempunyai ciri-ciri (1). arah pertumbuhannya mendatar, (2). Lemah, (3). berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga. Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas reproduksi dan tunas sekunder tersebut biasanya tidak berkembang menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menjadi bunga. 3. Cabang Sekunder Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. cabang ini mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga. 4. Cabang Kipas Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit ini biasanya terletak diujung batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga mata reproduksinya tumbuh cepat menjadi cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas. 5. Cabang Pecut Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat.
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
15
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 6. Cabang Balik Cabang Balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang priemer, berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk. 7. Cabang Air Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak mengandung air. Bunga Kopi Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benangsarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya tepungsari dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah yang berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah tua kulit ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua. waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari jenis dan faktor-faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan, sedangkan kopi robusta 8-11 bulan. Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Menurut cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril adalah jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila bunganya mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self steril ini baru menghasilkan buah bila bunganya menyerbuk 16
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco silang (tepung sari berasal dari kopi jenis lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga penyerbukan silang bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi yang mampu menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya. Buah Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan lembaga. Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman kopi.2
2.1.3.2Karakteristik Buah Naga Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga, dan buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga. Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu 2
http://kopiagus.wordpress.com/2008/04/30/biologi-tanaman-kopi/
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
17
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus. Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.3 2.1.6
Tinjauan Elemen Pada Ruang Interior Elemen pembentuk ruang interior terbatas pada fisik ruang seperti plafond,
dinding, lantai, funiture, dan elemen estetik.
2.1.6.1 Lantai Lantai merupakan bagian dasar pada bangunan yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada dalam ruang. Secara umum lantai memiliki fungsi untuk menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang . ketika orang berjalan diatas lantai maka karakter yang muncul adalah : tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai biasanya digunakan untuk meletakan berbagai macam barang seperti meja, kursi, almari, dan sebagainya yang mendukung aktifitas dalam ruang. Dilihat dari sisi struktur , beban yang diterima lantai terkadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat, misalnya etika memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki peran penting mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas diatasnya. Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. -
Syarat material lantai Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam oula desain lantainya. Syarat bahan lantai diantaranya adalah : aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan menyerap panas. Material
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga
18
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco penutup lantai yang bersifat hangat adalah : karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material yang bersifat dingin adalah : marmer, keramik, granit. Beberapa ruang harus dipasang lantai yang bahannya bertekstur kasar, seperti: kamar mandi, teras dan garasi. Kamar mandi adalah ruang yang paling sering terkena air, sehingga licin dan beresiko menyebabkan pengguna terpeleset. Begitu pula dengan teras ketika terkena tempias hujan, harus dipasang bahan lantai yang lebih kasar untuk mengindari resiko pengguna terpeleset. Pada garasi, tekstur kasar berfungsi menghindari selip akibat gesekan antara ban dan muka lantai, terutama ketika kendaraan sehabis kehujanan. Untuk ruang dapur memakai bahan lantai yang mudah dibersihkan serta tidak meninggalkan noda di pori-pori lantai dan nat sambungan yang dapat mengganggu keindahan lantai. Ruang tamu, ruang keluarga dan kamar tidur dapat memakai bahan lantai dengan permukaan licin dan mengkilap.
Gambar 2.3 penutup lantai yang bersifat hangat
Gambar 2.4 penutup lantai yang bersifat dingin
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
19
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
-
Ukuran Material Lantai Ukuran material lantai, khususnya marmer, granit, keramik, dan teraso (tegel), akan berpengaruh pada kesan ruang. Jika ruang berukuran kecil atau sempit (ruang tidur, kamar mandi), ukuran bahan pilih yang kecilkecil pula untuk memberi kesan luas pada ruangan. Sementara untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang keluarga), bahan berukuran besar akan membantu menyeimbangkan kesan luas ruang.
-
Jenis Material Lantai Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang.
Plester (concrete) Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap. Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal. Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya pandangan estetika
Keramik Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini
20
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya
Marmer Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan. Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup mengaplikasikannya dalam hunian. Jenis – jenis Marmer MARBLE/ MARMER adalaah batuan yang mengalami kristalisasi melalui proses metamorphism (malihan) Berdasarkan finishing permukaanya, marmer di bedakan berdasarkan type: 8.
POLISHED, marmer dengan permukaan mengkilap yang terdiri dari banyak warna dan karakter. dan secara umum lantai jenis ini tidak di rekomendasikan untuk area di luar ruangan/ lantai komersial
9.
HONED, marmer dengan permukaan halus, lembut dengan sedikit mengkilap atau sama sekali tidak kilap, marmer type ini rekomendasikan untuk perumahan dan lantai - lantai komersial.
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
21
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 10.
ABRASIV / permukaanya yang tidak memantul, marmer type ini di rekomendasikan untuk di gunakan di luar ruangan.
11.
SAND BLASTED, lantai marmer dengan permukaan yang kasardan tidak mengkilap dengan proses finishing mengunakan air dan pasir bertekanan tinggi yang di pancarkan ke permukaanya.
12.
BRUSH
-
HAMMED,
lantai
marmer
type
ini
permukaanya di buat kasar, halus hingga kasar sekali melalui proses mekanik. Menurut kekasaranya marmer di golongkan berdasarkan kandungan mineral magnesium karbonatenya dalam kelompok : 1.
DOLOMITE,
magnesium
karbonatnya
>
40%
cirinya: keras, warna cenderung gelap, sulit kilap dan tahan lama kilapnya 2.
MAGNESIAN, magnesium karbonatnya 5 - 40% cirinya: keras hingga sedang, warna mulai terang hingga ke arah gelap, mudah gelap dan mudah gelap dan mudah buram
3.
CALCITE,
magnesian
carbonatnya
<>
cirinya: peka terhadap asam dan alkali, warna sangat terang ( ke arah putih ) sulit kilap dan cepat buram4 Proses Pemasangan Marmer Pemasangan marmer slab Dalam pemasangan marmer slab ada 2 cara yang bisa digunakan (pemasangan marmer lantai) yaitu dipasanang langsung dengan adukan dan dipasang dengan menggunakan semen acian (semen putih 3 roda). saya lebih menyarankan 4
http://kristalisasilantaimarmer.blogspot.com/
22
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco untuk memasang menggunakan semen acian karena lebih mengurangi kemungkinana ada adukan yang kosong dibawah marmer (ngeprok). berikut langkah langkah nya: 1. bersihkan lahan yang akan dipasang marmer. 2. ukur dan cek siku dari ruangan yang akan dipasang dan tentukan level dari lantai yang akan dipasang. 3. lakukan flooring lantai sesuai level yang telah ditentukan. flooring itu adalah peninggian level dengan adukan sesuai tinggi yang telah ditentukan. rumusnya adalah level lantai dikurangi tebal marmer (2cm) dan dikurangi tebal acian (0,5cm) yang diperlukan. 4. sambil menunggu kering kita bisa melakukan coating terhadap bagian bawah, samping, marmer (6sisi) coating biasanya memakai isinol. 5. sebelum dipasang lembaran marmer di ukur dan dipotong kedua sisinya, ingat cuma 2 sisi bukan 4 sisi. ini dilakukan jika yang dipakai adalah lembaran marmer yang belum disiku dan berupa lembaran berbentuk tidak presisi. 6. aduk semen putih yang telah dicampur dengan air secukupnya, kemudian tuangkan ke area yang akan dipasang marmer, biasanya 1 sak semen putih cukup untuk 1 lembar marmer slab ukuran standart. 7. setelah adukan diratakan kemudan pasang marmer pada area yang telah diberi adukan. marmer digoyang goyang sampai didapat level yang sesuai. setelah sesuai matikan posisi marmer dengan memberi batu bata atau dengan paku. 8. untuk lembar selanjutnya sama dengan cara yang pertama.
Kayu Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
23
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan yang permukaannya adalah hasil printing. Lantai kayu memiliki nilai estetis tinggi dan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan dengan lantai dari jenis batu. Pada dasarnya menurut jenis material untuk lantai kayu terdapat 2 jenis lantai kayu yaitu Solid hardwood (kayu solid) dan Engineered hardwood (kayu buatan). Bentuk lantai kayu bisa berupa kayu strip: dengan lidah alur, plank: terdiri dari 3 lebar strip sekaligus atau parket: susunan lantai kayu yang membentuk motif tertentu. 1.
Solid Hardwood Flooring : Berupa kayu solid yang dibentuk seperti 'plank' dengan ketebalan sekitar 18mm. Model standarnya terdapat alur dan lidah pada bagian sampingnya. Beberapa pabrik kadang memproduksi dengan ketebalan hingga 10mm. Keunggulan jenis bahan ini adalah adanya kemungkinan untuk diamplas ulang setelah pemakaian selama beberapa waktu. Jenis lantai kayu ini rata-rata tanpa finishing atau hanya finishing dasar karena proses finishing akhir akan dilakukan ketika lantai kayu telah terpasang. Lantai kayu yang telah difinishing dasar biasanya pada sisi atas lidah & alur dibuat 'bevel' kecil. Masalah utama pada jenis lantai Solid Hardwood Flooring adalah kemungkinan kembang susut, ini karena terbuat dari 100% kayu solid. Untuk itulah pada pamasangannya
selalu
akan
disisakan
beberapa
milimeter pada pertemuan lantai kayu dengan dinding yang nantinya akan ditutup dengan 'plinth lantai'. Pemasangan lantai kayu solid yang tipis mudah 24
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco dilakukan dengan staples atau lem, sedangkan lantai kayu dengan ketebalan 18 mm harus menggunakan alat khusus (paku). 2.
Engineered Hardwood Flooring : Konstruksi lantai kayu jenis ini hampir sama dengan konstruksi plywood (papan buatan). Terdiri dari beberapa lapisan kayu yang disusun secara melintang antar setiap lapisan. Lantai kayu jenis ini bisa dipasang langsung di atas lantai, namun leveling lantai harus lebih baik. Bisa juga diaplikasikan di atas lantai beton. Ketebalan bahan biasanya 15mm dan sudah difinishing hingga lapisan akhir. Keunggulan Engineered hardwood Flooring dari solid wood flooring adalah kemudahannya dalan instalasi dan bisa dipasang hampir di seluruh ruangan rumah anda. Jenis finishing untuk tipe lantai ini biasanya
jenis
dikeringkan
UV, jenis
dengan
cahaya
bahan finishing ultraviolet
yang
sehingga
kekerasan permukaan lantai lebih baik dari jenis lantai kayu biasa. Selain itu pula karena telah difinishing lebih dahulu, maka pemasangannya akan menjadi lebih bersih dan cepat. Jenis kayu untuk 'top layer' engineered wood flooring ini bisa dari bermacam-macam kayu keras dengan cara pelapisan yang berbeda-beda. Cara-cara tersebut misalnya dengan vinir tipis, lembaran kayu tipis yang dibelah dengan pisau atau lembaran yang dihasilkan dari gergaji. Instalasi jenis lantai kayu ini menggunakan sistem 'floating' atau perekatan dengan lem, tergantung jenis lantai yang akan dipasang lantai kayu. Sistem floating memungkinkan untuk dopasng di atas lantai beton, yang REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
25
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco rata-rata tidak memiliki terlalu banyak perbedaan ketinggian atau juga diaplikasikan di atas lantai keramik.5 Cara Pasang Lantai Kayu 1. Parket biasanya menggunakan lapisan lembaran foam terlebih dahulu, untuk menghindari permukaan lantai yang tidak merata dan bunyi berdecit. 2. Untuk kemudahan pasang, parket laminate didesain dengan sistem interlocking antara lidah dan ceruk. Pada satu keping, sisi sebelah kirinya adalah lidah dan sisi sebelah kanannya adalah ceruk; sisi atasnya lidah dan sisi bawahnya ceruk. Cara memasangnya adalah memasukkan lidah keping yang satu ke dalam ceruk keping yang lain. Ini berbeda dengan pemasangan keramik yang setiap kepingnya harus direkatkan pada lantai yang ada di bawahnya. Di sini perekat juga dibutuhkan, tapi hanya untuk menempelkan antara satu keping dengan keping lainnya (lem dioleskan pada bagian lidah dan ceruk). Dengan
cara
kayu parket laminate menjadi
ini,
pemasangan lantai lebih
mudah,
seperti
memasang puzzle. Dan selain itu, karena tidak perlu direkatkan ke lantai bawahnya, penutup lantai ini bisa diaplikasikan pada lantai yang sudah ditutup keramik atau bahan lainnya.
Gambar 2.5 Proses pemasangan lantai kayu 5
http://www.tentangkayu.com/2008/11/mengenal-jenis-lantai-kayu.html
26
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
2.1.6.2Plafond Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap. Namun demikian dewasa ini plafon tidak lagi hanya sekedar penghambat panas atau dingin, melainkan juga sebagai hiasan yang akan lebih mempercantik interior suatu bangunan. Plafon biasanya dibuat dengan ketinggian tertentu. Namun sebagai variasi ada juga yang dibuat tidak selalu rata. Variasi tersebut dikenal sebagai plafond drop ceiling. Plafon dibuat lebih tinggi dari yang lain. Manfaat / kegunaan plafon antara lain sebagai berikut :
Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan tidak tampak kayu dari rangka atapnya.
Untuk menahan kotoran yang jauh dari bidang atap melalui celah-celah genteng
Untuk menahan percikan air, agar seisi ruangan selalu terlindungi
Untuk mengurangi panas dari sinar matahari melalui bidang atap
Bahan plafon sangat banyak ragamnya, dari kayu, multiplek,lembar semen asbes, hardbord, softboard, acoustic tile, particle board, aluminimum, sampai gipsum.6
2.1.6.3Dinding Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruangan luar dengan ruangan dalam, melindungi terhadap intrusi dan cuaca, penyokong atap dan sebagai pembatas ruang satu dengan ruangan lainnya, berfungsi pula sebagai penahan cahaya panas dari matahari, menahan tiupan angin dari luar, dan untuk menghindari gangguan binatang liar.
6
http://medangypsum.blogspot.com/2011/09/pengertian-dan-manfaat-plafon.html
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
27
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Serta dalam pengenalan pengertin kamus teknik, dinding adalah struktur solid yang menahan/membatasi dan melindungi suatu area. Dalam kesimpulannya, dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan Secara umum fungsi dinding adalah: 1. Sebagai pemikul beban di atasnya. 2. Sebagai Pembatas ruang, mempunyai sifat : privasi, indah dan bagus dalam skala, warna, tekstur, dapat dibuat transparan, sebagai peredam terhadap bunyi baik dari dalam maupun dari luar. 3. Perlindungan terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, isolasi terhadap suhu, air hujan dan kelembapan, hembusan angin, serta gangguan dari luar lainnya) Fungsi dinding dilihat dari nilai kenyamanan, kesehatan dan keamanan: 1. Sebagai pemisah antar ruangan. 2. Sebagai pemisah ruang yang bersifat pribadi, dan bersifat umum 3. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain-lain yang bersumber dari alam. 4. Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding, lift, resovoar dan lain-lain) 5. Sebagai penahan kebisingan Fungsi dinding dalam konstruksi adalah: 1. Dinding berfungsi sebagai pemikul. Itullah sebabnya konstruksinya harus kuat dan kokoh agar mampu menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta beban horizontal 2. Dinding berfungsi sebagai pembatas/partisi, tidak perlu kokoh tetapi harus kaku sehingga perlu kolom penguat (kolom praktis)7 7
http://kuliah-kuliaharchitecture.blogspot.com/2010/09/dasar-dasar-konstruksi-bangunan-bag.html
28
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
2.1.6.4Furnitur Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Fungsi dari furnitur, Mebel atau furnitur akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai. Pakaian tergeletak di lantai. Kaki cepat kesemutan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman, barang-barang berantakan. Terasa manfaat mebel atau furniture: membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita menjadi lebih rapi. Itu sebabnya furniture atau mebel berumur sangat tua dan masih bertahan hingga sekarang. Mebel tertua yang ditemukan sampai saat ini adalah mebel pada situs di Oarkney, peninggalan zaman neolithic sekitar tahun 3100–2500 SM (Sebelum Masehi). 2.1.7
Tinjauan Terhadap Warna Warna adalah spektrum tertentu
yang
terdapat
di
dalam
suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
29
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Saat memilih warna untuk interior sebuah ruangan, estetika sebetulnya hanyalah salah satu – dan bukan satu-satunya – faktor penentu. Pemilihan warna juga dapat mempengaruhi kesehatan jiwa penghuninya, misalnya dengan memberikan perasaan nyaman, tentram, atau sebaliknya, membuat mood penghuninya jadi labil dan mudah terpancing emosinya.8 Contoh aplikasi pemilihan warna dalam hal ini adalah penggunaan warna-warna cerah pada ruang rapat dalam sebuah kantor. Warna-warna cerah seperti oranye, kuning dan hijau terbukti dapat mencegah efek “cepat lelah” yang umum melanda pada sebuah sesi meeting. Warna-warna ceria juga ideal untuk kafetaria atau kantin, karena warna dominan merah atau oranye dapat kembali meningkatkan semangat pegawai setelah bekerja.
2.1.7.1Warna natural Warna begitu berperan dalam ruang interior, warna dapat membuat ruangan menjadi lebih menawan dan dapat memberikan kesan tersendiri pada pengguna ruang tersebut. Misalnya warna natural ini warna natural ini akan mendominasi setiap sudut ruang interior hotel.
2.1.7.2Psikologi warna Warna – warni memiliki efek psikologis. Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan. Aplikasi warnapada sebuah ruangan dapat menghasilkan kesan perasaan yang semakin luas atau justru kebalikannya.Sifat – Sifat psikologis beberapa warna :
8
http://id.wikipedia.org/wiki/Warna
30
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
9
9
http://1001artikel.blogdetik.com/mengenal-efek-psikologi-warna-pada-ruangan/
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
31
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 2.1.8
Tinjauan Terhadap Pencahayaan
Pencahayaan terbagi menjadi 2 macam aspek, pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
2.1.8.1 Pencahayaan alami P en c ah a ya a n
a l a m i a da l a h
p e nc a ha ya an ya n g
di p er ol eh da ri
si n ar m at ah a ri l an gs un gdimana cahaya ini didapat pada pagi hingga sore hari Beberapa kelebihan cahaya dan sinar matahari antara lain adalah sebagai berikut: -
B e rsi f at a l am i ( n at ur al ). M a nus i a pa d a d as a rn ya t i d ak i n gi n di ca bu t d a ri al am d an selalu ingin berada di dalam atau dekat dengan alam. Cahaya alami matahari memilikinilai-nilai (baik fisik maupun spiritual) yang tak tergantikan oleh cahaya buatan.
-
Tersedia berlimpah
-
Tersedia secara gratis
-
Terbarukan
-
Memiliki spectrum cahaya lengkap
-
Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi mahluk hidup dibumi
-
Dinamis, arah matahari selalu berubah oleh rotasi bumi maupun peredarannya saat mengelilingi matahari. Intensitas cahaya yang berubah oleh adanya awan yang melintas akan memberikan efek gelapterang yang menambah kesan dinamis
Sedangkan beberapa kelemahan cahaya matahari untuk dipergunakan mencahayai ruangan adalah sebagain berikut: -
pada bangunan berlantai banyak dan gemuk (berdenah rumit) sulit untuk memanfaatkan cahaya alami matahari
32
-
intensitasnya tidak mudah diatur
-
pada malam hari tidak tersedia
-
sering membawa serta panas masuk kedalam ruangan REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco -
dapat memudarkan warna
2.1.8.2 Pencahayaan Buatan Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
a.
Sistem pencahayaan langsung (direct lighting) Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, teteapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung mauppun karena efek pantulan cahaya.
b.
Sistem pencahayaan semi langsung Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%.
c.
Sistem pencahayaan difus Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng.Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas.Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
d.
Sistem pencahayaan semi tidak langsung Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
33
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi e.
Sistem pencahayaan tidak langsung Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.
2.1.8.3
Aspek psikologis pencahayaan Cahaya merupakan penghubung psikologis dari suasana untuk membentuk
karakter ruang. Beberapa pencahayaan yang dapat membentuk karakter atau suasana ruang:
a.
Cahaya Terang Cahaya jenis ini merangsang, memberikan energi dan membuat kita seolah-olah ingin bergerak lagi, itulah sebabnya cahaya yang terang sangat cocok untuk ruang kerja. Namun cahaya yang terang berlebihan dapat membosankan, itulah sebabnya kita harus mempertimbangkan berapa banyak cahaya terang yang akan digunakan. Cahaya terang juga membentuk bayangan yang kuat
b.
Cahaya redup Cahaya redup ini memberikan kesan rileks, tenang dan romantis, karena itulah sangat cocok untuk digunakan pada ruang interior untuk relaksasi, seperti kamar tidur, kamar mandi, atau ruang bersantai lain seperti entertainment room
34
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco c.
Cahaya Terlalu Terang Jenis cahaya ini dapat menyebabkan kita mengalami lelah fisik dan mental (ingat bahwa ia digunakan di kantor polisi untuk menanyai para penjahat). Cahaya yang terlalu terang dan difokuskan dapat membuat kita merasa menjadi pusat perhatian dan dapat meningkatkan ego atau membuat kita merasa sangat tidak nyaman. Jenis pencahayaan ini juga sangat berguna untuk meningkatkan tampilan lukisan, patung, atau sudut ruang lain dengan lampu sorot
d.
Cahaya Terang Sedang Cahaya ini tidak berpengaruh banyak pada kita, dan kita tetap merasa biasa saja
e.
Cahaya dengan Warna hangat Cahaya yang berwarna hangat seperti warna merah, jingga dan kuning akan membawa suasana riang dan 'welcome', terutama untuk warna orange dan kuning. Warna terang yang hangat sangat cocok untuk lobi, hall, dan kadang sangat cocok untuk kamar tidur (dengan cahaya redup) dan kamar lain yang perlu 'kehangatan'
f.
Cahaya dengan Warna Dingin Cahaya biru, hijau dan ungu bisa membawa kesan tenang dari sisi warna, juga membawa kesan 'dingin'.Jenis cahaya dengan warna dingin ini kebanyakan kurang cocok digunakan untuk interior rumah tinggal
2.1.8.4
Jenis Lampu Berdasarkan jenis-jenisnya lampu dibedakan menjadi beberapa kelompok antara lain:
4.
Lampu Incandenscent Lampu Incandenscent atau yang sering disebut dengan lampu pijar digunakan berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, diantaranya :
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
35
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco a.
Untuk penerangan yang membutuhkan pengontrolan cahaya (dimmer) dan ON/OFF secara langsung, contoh tempat penggunaannya adalah bisokop, studio, panggung
b.
Untuk penerangan yang membutuhkan variasi armatur dan warna sehingga memberi suasana lebih menarik dan indah, misalnya di ruang pertemuan / tamu, dekorasi, reklame, pameran
c.
5.
Untuk penerangan di ruangan seperti kamar, toilet, gudang
Lampu Halogen Lampu halogen termasuk dalam kelompok lampu pijar, sebab prinsip kerjalampu halogen adalah karena memijarnya filament. Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran fisik dan struktur yang dihadapi lampu pijar dalam pengunaannya untuk lampu sorot, lampu ”side projector”, dan lampu ”film projector”. Dalam bidangbidang ini dibutuhkan ukuran bohlam yang sekecil-kecilnya sehingga sistem pengontrolan arah dan pemokusan cahaya dapat dilakukan dengan lebih presisi
6.
Lampu floresen (TL) Lampu floresen atau lebih dikenal dengan istilah lampu TL, sudah dikembangkan sejak tahun 1980 dan sebagian besar model jenis lampu ini berwarna putih.Penggunaan lampu fluoresen didasarkan pada kelebihan-kelebihannya, yaitu warna cahaya yang lebih menarik, efficacy yang tinggi dan umur yang panjang. Karena itu lampu fluoresen banyak digunakan untuk penerangan yang memerlukan ketiga aspek tersebut, misalnya toko, kantor, sekolah, industri, rumah sakit, atau bahkan untuk penerangan jalan kecil di perkampungan
7.
Lampu Mercury Lampu merkuri terdiri dari dua tabung, yaitu tabung dalam (arc tube) dan tabung luar atau bohlam (bulb).Lampu merkuri dengan bohlam bentuk elips cocok bila digunakan untuk penerangan bidang kerja (downward lighting) di industri dimana situasi kerja berdebu.Bentuk armatur lampu merkuri tergantung jenis penggunaan lamnpu yang
36
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco bersangkutan.Armatur untuk penerangan jalan berbeda dengan armature untuk penerangan industri dan seterusnya Berdasarkan jenis penggunaanya, armatur lampu merkuri dapat dibagi menjadi 4 kelompok : Armatur penerangan jalan Armatur penerangan taman Armatur penerangan industry Armatur penerangan sorot Jenis Lampu Mercury Lampu merkuri fluoresen Lampu merkuri blended Lampu merkuri halide 8.
Lampu Light Emitting Diode (LED) Bentuknya bulat mendekati tabung, merupakan lampu elektronik terbaru saat ini.Terdapat berbagai warna dengan kelebihan hemat tenaga.LED sekarang digunakan pada lampu yang berhubungan dengan teknologi, mesin, dan peralatan elektronik karena bentuknya yang kecil ringkas namun daya pancarnya yang terang. LED ditemukan oleh oleh Oleg Vladimirovich Losev tahun 1920, seorang teknisi radio yang membuat sinyal berupa lampu sederhana. Di masa depan LED rencananya akan dikembangkan lagi menjadi sebuah lampu yang tidak memerlukan tenaga listrik namun dari tenaga matahari atau angin sehingga diharapkan menghemat energi dan menjadi lampu yang menyala sepanjang masa
2.1.9
Tinjauan Tentang Anthtopometri Istilah anthropometri berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia
dan “metron (measure)” yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Secara definitive antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
37
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Setiap desain produk, baik produk yang sederhana maupun produk
yang
sangat
komplek,
harus
berpedoman
kepada
antropometri
pemakainya.Menurut Sanders & Mc Cormick (1987); Pheasant (1988), dan Pulat (1992), antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomic sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Sutalaksana, 1979 dan Sritomo, 1995), yaitu: -
Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim Contoh : penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi pintu darurat
-
Perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran tertentu Contoh : perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-ubah
-
Perancangan produk dengan ukuran rata-rata Contoh : desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu.
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis. Hal lain yang perlu diamati adalah seperti Berat dan pusat massa(centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh manusia.Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data perseorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi tubuhnya maka akan semakin kelihatan betapa besar variasinya antara satu tubuh dengan tubuh lainnya baik secara
keseluruhan tubuh maupun per segmen-nya (Nurmianto, 1996)
38
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian yaitu: 3. Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam. 4. Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur. Terdapat beberapa kelas pengukuran dinamis, yaitu : a. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. b. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, diantaranya : Umur Jenis kelamin Suku bangsa Pekerjaan Data antropometri jelas diperlukan agar suatu rancangan produk bisa sesuai dengan penggunanya.Berkaitan dengan penentuan dimensi tubuh yang tepat sangat diperlukan. Sekurang-kurangnya 90-95% dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai produk harus dapat menggunakan dengan selayaknya. Untuk kepentingan itulah maka data anthropometri diharapkan mengikuti distribusi norma. l
Gambar 2.6 Dimensi Koridor REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
39
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Pada bagian koridor standar kenyamanannya dapat dilihat padatabel diatas. Untuk lebar tubuh manusia (D) 60cm untuk jarak minimal antara dua orang (C) 4cm bagi orang yang bertubuh kecil sedangkan untuk orang yang bertubuh besar lebar tubuh manusia (B) 80cm dan jarak minimal antara dua orang (A) 11cm
Gambar 2.7 Dimensi meja receptionist Untuk bagian receptionist standar kenyamanan yang dapat digunakan sebagai berikut. Untuk tinggi meja sekitar 73-76cm dengan lebar 66-76cm, sedangkan tinggi meja tambahan bagi pengunjung sekitar 25-30cm
Gambar 2.8 Dimensi Tangga
Pada bagian tangga jarak-jarak aman yang dingunakan sebagai berikut. Untuk railing tangga, jarak yang digunakan antara 76-86cm,lebar pijakan anak tangga sekitar 30cm dngan tinggi sekitar 17cm
40
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 2.9 Dimensi fasilitas duduk
Untuk fasilitas duduk jarak-jarak aman yang dingunakan sebagai berikut.kedalaman dudukan sekitar 40cm, dengan tinggi sekitar 40- 43cm. Bagi yang memiliki back rest tinggi yang digunakan sekitar 45- 60cm. Lebar dudukan pada bangku panjang bisa berbeda tergantung pada pemakainya dan jarakn nyaman yang digunakan. Untuk yang lebih nyaman(privasi) menggunakan lebar sekitar 76cm, sedangkan yang biasa sekitar 61cm. 2.2
Tinjauan Eksisting 2.2.1
Obyek Tugas Akhir Rembangan Hotel
2.2.1.1Profil Hotel Rembangan Kabupaten jember memiliki kawasan eisata rembangan yang secara historis merupakan salah satu peninggalan Belanda. Obyek wisata yang terdiri dari bangunan Hotel, Restoran, dan pemandian ini dibangun oleh Mr.Hofstide pada tahun 1937. Sebagai satu-satunya wisata alam pegunungan yang belokasi di Desa Kemuninglor Kecamatan Arjasa Jember, Rembangan memang membuat setiap orang yang berkunjung menjadi betah dan berlama-lama. Mengingat kawasan wisata yang berhawa sejuk dan segar serta berada dikawasan perkebunan kopi dan perkebunan buah naga ini, tepat berada di lereng pegunungan argopuro, dengan setinggian 600 m dpl(diatas permukaan laut) dan suhu udara 18ºC-25ºC serta curah hujan rata-rata 4.626 mm per tahun. Hal diatas tersebutlah yang membuat obyek wisata ini menjadi ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
41
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
2.2.1.2Lokasi Rembangan Hotel Jl. Rambangan 65 Jember
Gambar 2.10 Gambar lokasi hotel
2.2.1.3 Visi Misi
Hotel Rembangan saat ini masih belum memiliki visi dan misi
2.2.1.4 Jenis Kamar dan Fasilitas
Suite Room
Melati I
Dahlia I
Mawar I
Dahlia II
Mawar II
Melati II
Aula
Musholla
Swimming pool
Tennis court
Play ground
2.2.1.5Dokumentasi
Gambar 2.11 tampak depan rembangan hotel 42
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 2.12 Area lobby
Gambar 2.13 Play Ground
Gambar 2.14 Pool
KAMAR HOTEL
Gambar 2.15 Suite Room
Gambar 2.17 Mawar I
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
Gambar 2.16 Suite Room
Gambar 2.18 Mawar II
43
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 2.3 Tinjauan Studi Pembanding
2.3.1 The Library Hotel The library hotel ini merupakan salah satu hotel yang menyediakan fasilitas berupa area baca atau perpustakaan Fasilitas yang terdapat di The Library Hotel : 1. The Writers Den and Poetry Garden a. The Writers Den
Gambar 2.19 Gambar writters den library hotel
44
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco b. Poetry Garden
Gambar 2.20 Gambar Poetry garden library hotel
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
45
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 2. Executive Inspiration Boardroom
Gambar 2.21 Gambar Inspiration Board room library hotel
46
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Fasilitas kamar The Library Hotel terdiri atas 4 jenis yakni 1. Petite Room
Gambar 2.22 Gambar Petit room
2. Deluxe Room
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
47
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
3. Junior Suite Room
48
Gambar 2.23 Gambar Deluxe Room
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 2.23 Gambar Junior suite room
4. Love Room
REXI MAHATMA BAHARI – 3410100175
49
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
10
Gambar 2.24 Gambar Love room
10
http://www.libraryhotel.com/
50
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB III METODOLOGI DESAIN 1.1
Metodologi JUDUL Latar Belakang Identifikasi Obyek dan Pencarian Masalah Rumusan Masalah Tujuan Preliminary Idea Artikel, literatur, internet, observasi, eksisting
Pengumpulan Data
Konsep sesuai tujuan dan manfaat yang ingin dicapai
Analisa Data Konsep Proses Desain Alternatif Desain Evaluasi Final Desain
-
Gambar Kerja
-
Perspektif
-
Animasi
-
Maket
-
RAB
Output Diagram 3.1 alur metode perancangan REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
56
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Keterangan : a. Latar belakang b. Identifikasi obyek dan pencarian masalah Setelah diperoleh latar belakang, dilakukan observasi ke obyek kemudian data yang diperoleh diidentifikasi untuk mencari masalah-masalah yang ada c. Rumusan masalah Setelah identifikasi obyek dan pencarian masalah, ditemukan bermacammacam masalah yang kemudian ditemukan beberapa titik permasalahan yang kemudian untuk menetapkan perumusan masalah d. Tujuan Dari rumusan permasalahan maka akan dimunculkan program kebutuhan perancangan berupa dafta yang berisi hal-hal yang harus dipenuhi dalam perancangan yang merupakan tujuan dari penelitian desain library hotel ini. Tujuan tersebut diharapkan menjadi penyelesaian dari rumusan masalah yang telah ditentukan. e. Preliminary Idea Setelah didapatkan data, diketahui perumusan masalah dan ditentukan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian desain ini, kemudian munculah ide awal. Ide awal ini kemudian digunakan untuk menentukan data apa saja yang kemudian akan dicari untuk mencapai sebuah konsep yang sesuai dengan objek perancangan library hotel. f. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan dengan beberapa cara observasi secara langsung maupun tidak langsung g. Analisa data Setelah data-data terkumpul kemudian dilakukan analisa data. Analisa adalah proses menemukan permasalahan yang ada. Proses ini berlangsung dengan cara membandingkan akan keadaan yang ada di lapangan, data tipologi dan data literatur. Hasil analisa tersebut diolah kembali berdasarkan kebutuhah REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
57
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco yang muncuk,misalnya kebutugan ruang, besaran ruangm hubungan ruang dan pembaguan area, tahap ini disebut sebagai programming. h. Konsep i. Dalam hal ini adalah konsep perancangan, hal ini digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Dalam konsep perancangan ini semua hal yang dibutuhkan dalam mendesain suatu interior harus dipikirkan secara teliti. Dalam konsep perancangan ini berisi tentang bentuk, watna, pola, sirkulasi, sistem pencahayaan, elemen pembentuk ruang, sistem penghawaan, dan lain sebagainya 1.2
Tahap Pengumpulan Data Dalam tahap ini data terbagi menjadi dua bagian, yaitu 1. Data Primer Data perimer merupakan data yang didapat secara langsung dilapangan ( pihak
yang bersangkutan ) dengan melakukan pengamatan dan
pendokumentasian. Data ini dibutuhkan agar kita dapat mengerti permasalahan, isu dan kondisi lingkungan yang terjadi pada hal – hal yang sedang kita teliti. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat dari pihak yang tidak berkaitan langsung dengan yang bersangkutan dan didapat dari menghimpun data yang ada dan menjadi sumber peroleh akan dianalisis Dalam tahap pengumpulan data dilakukan beberapa metode pengambilan data, yaitu a.
Observasi lapangan
b.
Wawancara
c.
Survey (kuesioner)
d.
Studi literatur
1.2.1
Observasi Lapangan Observasi ke Rembangan Hotel Jember dilakukan untuk mengetahui kondisi
obyek studi yang sebenarnya secara langsung, bagaimana kondisi lingkungan, akses REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
58
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco menuju lokasi, perawatan dan pengelolaan, dari observasi lapangan ini didapatkan berbagai macam data antara lain : -
Company profile
-
Rancana pembangunan dan pengembangan rembangan hotel
-
Karakteristik pengunjung
-
Karakteristik pengelola
-
Alur sirkulasi antar ruang/area
1.2.2 1.
Wawancara Pengelola Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan mendapat tentang :
2.
a.
Kemungkinan seandainya diberikan penambahan fasilitas library area
b.
Kebutuhan fasilitas pengelola dalam pengelolahan hotel
c.
Konsep dan rencana pembangunan dan perkembangan rembangan hotel
Pengunjung Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan mendapat tentang : a.
Mengetahui tingkat keseringan pengunjung yang berkunjung ke rembangan hotel
1.2.3
b.
Pendapat mengenai rembangan hotel
c.
Pendapat mengenai hotel lain sebagai pembanding
d.
Tentang adanya penambahan fasilitan library area sebagai sarana edukasi
e.
Kebutuhan fasilitas-fasilitas pengunjung
f.
Karakteristik pengunjung
Survey Survey secara langsung kepada pengunjung rembangan hotel untuk
mengetahui fasilitas dan keinginan pengguna pada pada penambahan fasilitas library area. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melalui kuisioner : REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
59
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 1.
Target pengunjung Dalam melakukan pengambilan data mengenai penambahan fasilitas library area, target pengunjung diambil dengan alasan sebagian besar fasilitasnya memang diperuntukkan pada pengunjung dan membuat mereka tertarik akan kebiasaan membaca buku
2.
Kuisioner Berikut rencana konten kuesioner yang akan menjadi salah satu sumber perolehan data : Jumlah responden : 100 orang masyarakat kota jember yang pernah mengunjungi Hotel Rembangan. Jenis kelamin : Usia : Pekerjaan : 1. Apakah anda sering mengunjungi hotel rembangan? a.
Sering
b.
Cukup sering
c.
jarang
2. Deangan siapa anda biasanya mengunjungi ? a.
Pasangan
b.
Keluarga
c.
Teman
d.
Sendirian
e.
Rombongan
3. Kepentingan apa anda mengunjungi hotel rembangan? a.
Rekreasi
b.
Menginap dihotel
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
60
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco c.
Kepentingan lain......
4. Apa yang membuat anda tertarik mengunjungi hotel rembangan? a.
View dari atas bukit
b.
Fasilitas yang ada
c.
Desain dan suasana
5. Sudah menarik dan menunjangkah fasilitas yang terdapat pada hotel rembangan? a.
Sangat menarik
b.
Cukup menarik
c.
Kurang menarik
6. Menurut anda perlukah diadakan redesain atau pemugaran pada sebagian area hotel rembangan? a.
Sangat perlu
b.
Perlu
c.
Kurang perlu
7. Apakah anda pernah mengetahui library hotel? Pernahkah anda mengunjunginya? a.
Tidak pernah
b.
Pernah
c.
Sering
8. Apa pendapat anda bila sebagian area hotel rembangan diberi fasilitas library area dengan pertimbangan menambah edukasi dengan membaca dan menghadirkan suasana baru? a.
Sangat setuju
b.
Setuju
c.
Kurang setuju
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
61
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 9. Dalam oembuatan library area rembangan hotel tersebut, menurut anda apa yang perlu diperhatikan agar dapat menarik minat? a.
Tama dan suasana
b.
Keragaman buku yang didisplay
c.
Pelayanan dan perawatan yang baik
10. Perlukah menampilkan kesan natural art deco pada hotel rembangan dan fasilitasnya, dan menampilkan banyak bentukan buku agar dapat membawa pesan bacalah buku ke tengah-tengah masyarakat? a.
Sangat perlu
b.
Perlu
c.
Kurang perlu
1. Setujukah anda jika suasana yang dibentuk menyesuaikan dengan suasana asli perkebunan kopi dan buah naga yang kemudian diaplikasikan pada dinding, plafon, lantai serta furnitur di dalamnya? o
Setuju
o
Tidak setuju
2. Setujukah anda apabila sedang berada didalam library area dilarang membawa makanan dan minuman dari luar dengan alasan kebersihan dan mencegah pengunjung merusak koleksi buku dengan makanan yang dibawa? o
Setuju
o
Tidak setuju
3. Setujukah anda apabila disetiap kamar hotel terdapat library area sehingga pengunjung bisa membaca buku didalam kamar? o
Setuju
o
Tidak setuju
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
62
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 4. Setujukah anda akan penggunaan fasilitas-fasilitas modern seperti penggunaan layar sentuh, sound effect, dan projector sebagai sarana informasi dan edukasi? o
Setuju
o
Tidak setuju
5. Setujukah anda dengan adanya area pemutaran film-film pengetahuan sebagai sarana rekreasi dan edukasi tambahan?
1.2.4
o
Setuju
o
Tidak setuju
Studi literatur
Studi literatur yang dilakukan adalah pencarian data yang diperoleh dari jurnal, buku-buku teks, laporan penelitian, internet, dan majalah. Data studi literatur ini bisa dijadikan referensi yang baik untuk menunjang penelitian desain ini. Berikut merupakan data-data yang dicari antara lain : a. Denah layout yang akan menjadi denah eksisting library hotel ini b. Studi tentang definisi beberapa kata yang menyusun kalimat judul c. Setudi mengenai elemen-elemen interior d. Studi tentang hotel e. Studi tentang perpustakaan f. Studi kebutuhan ruang untuk library hotel Rembangan hotel g. Contoh gambar desain interior natural art deco h. Contoh gambar desain interior hotel i. Studi data pembanding 1.3
Tahap Analisa Data Metode yang dalam pengolahan data adalah dengan menggunakan metode induktif, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang diperoleh melalui wawancara, studi literatur dan observasi kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan kemudian diambil kesimpulan akhir atas pemecahan masalah yang ada dan sebagai acuan dalam proses perancangan nantinya. Data
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
63
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco kemudian dievaluasi, dikomparasikan dan diterapkan dalam rancangan eksisting yang telah ada.
Analisa pengunjung
1.
Segmentasi pengunjung - Aktivitas yang dilakukan pengunjung saat mengunjungi rembangan hotel - Tujuan pengunjung mengunjungi hotel - Analisa pengunjung library area
2.
Analisa aktivitas konsumen yang mengunjung hotel Untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah pengunjung terhadap rembangan hotel perlu adanya fasilitas tambahan untuk menambah aktivitas pengunjung Hiburan edukasi
Pengunjung
Bermalam Dihotel
Hiburan
Menambah wawasan dengan membaca buku
Melihat pesona kebun kopi dan buah naga
Menambah wawasan mengenai ciri khas tanaman kopi dan buah naga melalui bentukan furniture
- Pool - retaurant
Diagram 3.2 Diagram analisa aktivitas konsumen
Analisa Kebutuhan Ruang
Analisa ini mencangkup tentang : 1.
Analisa kebutuhan ruang berdasarkan aktivitas
yang ada di
perpustakaan REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
64
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
2.
Area display buku
Area koleksi yang diperjual belikan
Area transaksi juan beli
Analisa kebutuhan ruang berdasarkan studi aktivitas beberapa fasilitas yang ada di rembangan hotel
Kamar hotel
Restaurant
3.
Analisa hubungan ruang
4.
Analisa standart ruangan berdasarkan aktivitasnya
5.
Analisa kebutuhan ruang ddengan eksisting yang sudah ada.
Analisis material elemen pembentuk ruang
1. Dinding - Analisis material yang ramah lingkungan - Analisis material yang sesuai dengan style natural art deco : Warna, jenis dan karakter bahan material - Analisis pemilihan material sesuan dengan aktifitas yang terjadi di area tersebut 2. Lantai -
Analisis material yang ramah lingkungan
-
Analisis material yang sesuai dengan style natural art deco: Warna, jenis dan karakter bahan material
-
Analisis pemilihan material sesuan dengan aktifitas yang terjadi di area tersebut
3. Plafond -
Analisis material yang ramah lingkungan
-
Analisis material yang sesuai dengan style natural art deco:
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
65
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Warna, jenis dan karakter bahan material -
Analisis pemilihan material sesuan dengan aktifitas yang terjadi di area tersebut
Analisis Warna
1. Analisis warna ekosistem tanaman kopi dan buah naga 2. Analisis warna natural art deco 3. Analisis warna cooperate image (logo) Coklat Lingkungan Warna Natural
biru
Tumbuhan kopi Buah naga
Analisa Warna
Warna Art Deco
Warna turunan hijau
Warna Corporate
Diagram 3.3 Diagram analisa warna
Analisa pencahayaan
Analisa pencahayaan mencakup Analisa pencahayaan yang dipergunakan sesuai dengan fungsinya - Sebagai pencahayaan keseluruhan ruang - Sebagai pancahayaan yang menjadi point of interest - Sebagai pencahayaan aktivitas khusus REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
66
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco - Sebagai pencahayaan pembentuk suasana ruang
Alami
Sinar Matahari
Pencahayaan
Buatan
General Light
Untuk penerangan keseluruhan area
Spot Light
Untuk menunjukkan elemen estetis dengan tema tanaman kopi dan buah naga
Down Light
Untuk menerangi suatu aktifitas membaca
Lampu
Accent Light
Membentuk suasana library area dan kamar hotel Sebagai dekorasi
Hidden Lamp
Sebagai penunjuk batas ruang atau area Sebagai elemen estetis, hiasan plafon
Diagram 3.4 Diagram analisa pencahayaan
Analisa penghawaan
1.
Analisis sumber penghawaan - Penghawaan alami - Penghawaan buatan
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
67
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 2.
Analisis penghawaan yang dibutuhkan sesuai aktifitas yang ada di area tersebut
Analisa elemen furniture
Analisa tentang bentukan, warna dan material furnitur menjadi pengisi hotel rembangan dan library area yang disesuaikan dengan aktifitas dan sifat ruangan.
Analisa kebutuhan ruang
Analisa tentang kebutuhan suatu ruang yang berbeda dala hotel rembangan dan library area yang disesuaikan dengan aktifitas dan sifat ruangan
Analisa hubungan antar ruang
Analisa tentang hubungan ruang per ruang dan tentang sifat bukaan diantara ruangan yang ada
Analisa sirkulasi
Analisa tentang sirkulasi yang akan diterapkan dan disesuaikan dengan pengunjung serta pengelola hotel rembangan dan library area
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
68
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
( halaman ini sengaja dikosongkan )
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
69
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB IV KONSEP DESAIN 4.1
Objek Desain Objek desain yang akan dirancang adalah sebuah hotel “Rembangan Hotel” yang terletak di
Jl. Rambangan 65 Kabupaten Jember. Dalam merancang sebuah hotel diperlukan beberapa kebutuhan serta fasilitas standart ruang diantaranya : Konsep
Gambaran Aktivitas
Gambaran Tema Style (Nuansa)
Rancangan Aktifitas pengunjung Pengunjung 1 Memberi nuansa natural art
di
hotel
menikmati sarana edukasi 1 dan suasana perkebunan
ringan dan menyenangkan
kopi dan buah naga yang
secara rinci mengenai apa
menenangkan.
itu
namun dapat menjelaskan tumbuhan
tumbuhan
deco dengan
kopi
buah
dan naga
kepada pengunjung.
tambahan sarana
Sarana edukasi yang terasa
2
Pengunjung
sebagaian 2
edukasi
besar
berupa library
pengguna
area diarea
melanjutkan aktifitasnya.
wisatawan
Meeting room yang tenang
dan
dapat menunjang kegiatan
bisnis
bisnis menampilkan suasana perkebunan kopi dan buah
hotel
naga
Obyek :
dipadukan dengan nuansa
Rembangan
natural art deco menambah
Hotel Jember
kesan
yang menenangkan
menawan
dalam
suasana
interior
ruang. 3
Pengunjung yang menginap 3
Konsep
mendapatkan
yang
fasilitas
nyaman. ( kamar, lobby, REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
baru
memasukkan
yang budaya 65
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco meeting room, library area)
komoditi
sekitar
dengan
dipadukan nuansa natural art deco dan material serta warna
yang
mewakili
nuansa natural dan baubauan/aroma biji kopi yang dapat menenangkan pikiran yang penat menjadi lebih rileks. 4
Pengunjung yang sebagian 4 besar wisatawan dan pelaku
Pengunjung
bisnis dihotel melakukan
dihadirkan
aktivitas
musik live demi mengusir
lain
untuk
yang datang
mengunjungi
hotel pertunjukan
menghilangkan rasa bosan,
penat
jenuh atau lelah setelah
serta dihadirkanya library
berkegiatan/berkerja.
area/area
setiap
malamnya,
baca
menyediakan
yang bacaan-
bacaan ringan yang dapat dibaca sembari menikmati pemandangan dan
kota
ketinggian. menikmati playground,
perkebunan jember Dan
dari dapat
fasilitas tenis,
dan
kolam renang. 5
Pengunjung
hanya 5 sekedar menikmati fasilitas
konsep yang diandalkan
restaurant
open space
hiburan
yang
memperoleh dan
pada area ini adalah metode
fasilitas
penunjang
Tabel 5.1 tabel gamabran kebutuhan aktivitas dan konsep REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
66
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 4.2
Tema Perancangan Desain interior Rembangan Hotel dengan penerapan sarana edukasi perpustakaan dengan tema perpaduan karakter tanaman kopi dan buah naga yang dipadu dengan suasana Art Deco. 4.2.1
Karakteristik Tema Karakteristik tema Natural Art Deco merupakan salah satu gaya Art Deco
yang memiliki sentuhan warna natural serta bentukan-bentukannya mengikuti bentukan seperti bunga-bungaan. Berikut klasifikasi tentang ciri-ciri gaya Natural Art Deco : 1. Menggunakan warna gradasi hijau, coklat dan beberapa warna merah. 2. Menggunakan material kayu 3. Bentukan – bentukanya lebih sederhana dari gaya Art Deco 4. Banyak ukir-ukiran bentukan floral, dan lukisan – lukisan Dengan menggunakan tema Natural Art Deco diharapkan bisa menciptakan suasana baru dan dapat mengangkat kembali bangunan rembangan ini penginggalan belanda karena gaya Art Deco ini berasal dari belanda 4.3
Konsep Desain Secara keseluruhan konsep yang diterapkan pada desain interior Rembangan Hotel ini adalah menciptakan desain interior hotel dengan nuansa Art Deco dan menciptakan suasana natural layaknya berada diarea perkebunan yang notabene area sekitar hotel dikelilingi oleh perkebunan kopi dan buah yang dijadikan sebagai komoditi utama penduduk sekitar. Konsep ini dikembangkan berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan. Nuansa Art Deco yang akan dikembangkan pada interior adalah dari segi pewarnaan dan motif-motif yang khas dari art deco, dan suasana perkebunan diaplikasikan melalui pewarnaan ruang dan pengaplikasian bentuk-bentuk tanaman kopi dan buah naga didalam ruang.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
67
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 4.4
Penerapan Konsep Desain
Konsep rancangan dibagi menjadi dua, yaitu konsep makri dan konsep mikro. Konsep makro merupakan garis besar dari keseluruhan konsep yang akan diterapkan pada semua ruangan. Konsep mikro adalah konsep yang lebih detail yang akan diterapkan disetiap ruangan. 4.4.1
Konsep Makro Konsep makro dapat dilihat dari gaya desain yang digunakan yaitu Natural Art
Deco. Konsep ini dibuat berdasarkan dari hasil data yang telah dianalisa. Suasana ruangan yaitu Natural Art Deco dapat dilihat dari bentukan furniture, elemen esetetika, material yang akan digunakan dan bagaimana pola titik lampu pada ruangan akan diterapkan. Gaya bangunan Art deco ini terkena imbas dari pergantian gaya yang sebelumnya dari zaman Art Nouveau menjadi Art Deco sehingga bentukan bangunannya masih ke Art nouveau-Art nouveau. Karakteristik Naturalnya didapat dari analogi komoditi sekitar yaitu tanaman Kopi dan tanaman buah naga sehingga pengunjung bisa merasakan suasana perkebunan didalam ruangan. 4.4.2
Konsep Mikro Konsep mikro lebih mengacu pada hal-hal yang lebih detail yang ada pada
area yang terpilih yaitu Area kamar, Area Lobby, dan Area Restaurant. 4.4.2.1 Konsep Ruangan (zonning)
Gambar 4.1 Konsep Layout Rancangan
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
68
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Dari rencana layout diatas, terdapat 3 macam area yang terpilih untuk didesain, antara lain area kamar, area lobby, dan area restauran 4.4.2.1.1 Diagram Matrix
Gambar 4.2 Gambar Hubungan antar ruang
diagram matrix diatas ini menunjukan hubungan antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya. 4.4.2.1.2 Bubble Diagram
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
69
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 4.3 Gambar Sirkulasi pengunjung dan staff
Bubble diagram ini digunakan untuk mengetahui sirkulasi pengunjung dan staff 4.4.3
Konsep Pembentuk Ruang Konsep pembentuk ruang terdiri dari lantai, dinding plafon
a. Lantai Untuk Material lantai yang digunakan berbahan dasar marmer yang difinishing Honed agar memunculkan kesan clean, selain itu menggunakan material lantai parquet.untuk area yang basah material lantai yang digunakan adalah keramik` yang memiliki tekstur yang difinishing doff, dan dibeberapa area menggunakan lantai plester yang ditutup dengan karpet. Lantai marmer dengan finishing Honed digunakan dengan maksud tidak terasa licin karena lantai marmer dengan finishing ini masih terasa sedikit telstur aslinya, serta mengingat lokasinya yang berada didataran tinggi sering menjadikan lantai berembun dan terasa licin.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
70
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 4.4 Gambar Contoh aplikasi lantai marmer
Lantai parquet sendiri digunakan agar ruangan sedikit terasa lebih berat dan hangat sehingga bisa meningkatkan mood pengunjung
Gambar 4.5 Gambar Contoh aplikasi lantai kayu
Lantai keramik bertekstur sendiri lebih banyak digunakan pada area yang lebih sering terkena basahan atau area basah sehingga lantai lebih anti slip, misalnya pada area kolam renang, kamar mandi, koridor.
Gambar 4.6 Gambar Contoh aplikasi lantai keramik
b. Dinding Untuk dinding Dinding diberi tekstur relief sederhana dari bentukan tumbuhan kopi, dan motif bunga-bungaan. Untuk material dinding Material
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
71
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco utama dinding menggunakan batu bata merah yang dilapisi oleh semen, yang kemudian nantinya akan diberi lapisan kayu, wallpaper, cat dan lukisan.
Gambar 4.7 Gambar Contoh material bata
Material bata digunakan karena batu bata lebih kedap air, kuat dan tahan lama. Selain itu material batu bata juga sesuai terhadap lingkungan tropis. Relief yang terbuat dari material kayu dan didapat dari wallpaper digunakan agar memunculkan kesan natural yang lebih kuat, relief yang digunakan diambil dari bentukan-bentukan tanaman kopi dan buah naga sehingga pengunjung bisa merasakan suasana perkebunan didalam ruang reliefrelief sederhana ini nantinya akan diaplikasikan pada area kamar, lobby ( resepsionis), ruang meeting dan library area.
Gambar 4.8 Gambar Contoh dinding bertekstur
Penggunaan material kayu pada dinding ditujukan agar memperkuat kesan natural dan terasa hangat, sehingga pengunjung akan merasa lebih nyaman dan betah berlama-lama. Dinding juga difinishing menggunakan cat dan lebih banyak menggunakan wallpaper, karena wall paper akan lebih tahan lama dan dapat menutup kekurangan pada dinding seperti retakan-retakan. c. Plafon Berundak dan kayu ekspose Plafon menggunakan sistem berundak dengan tujuan untuk menambah kesan luas pada ruang dan lebih dinamis, bentuk plafon ini hanya diaplikasikan pada beberapa area saja library area, dan meeting area, untuk area yang lain menggunakan plafon data dan kayu ekspose. REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
72
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Plafon kayu ekspose digunakan dengan tujuan memunculkan kesan natural, kayu yang diekspose dibentuk dan ditata seperti motif pada patern Art Deco, sehingga nuansa art natural dan art deco terasa dalam ruang
Gambar 4.8 Gambar Contoh Plafond berundak
Gambar 4.9 Gambar Contoh Plafond expose
Material plafon yang digunakan Material Gypsum digunakan karena material ini lebih efisien, bobotnya ringan dan bisa di bentuk. Selain itu material gypsum ini juga dapat meredam suara. 4.4.4 Elemen Pelangkap Pembentuk Ruang a.
Furnitur furniture yang digunakan lebih kebentuk Art Deco Menggunakan material kayu yang difinishing mengkilap.
Gambar 4.10 Gambar Contoh Furnitur Art Deco
b.
Elemen estetis Menyesuaikan dengan elemen tanaman kopi dan buah naga. Dengan menggunakan elemen estetika yang terbentuk dari analogi tanaman kopi dan buah naga ini dimaksudkan agar dapat membawa suasana perkebunan dalam ruang yang dikehendaki, serta menambah kesan natural dan fresh.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
73
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 4.11 Gambar Contoh Elemen estetis
4.4.5 Utilitas a.
Pencahayaan pencahayaan yang digunakan pada perancangan ini menggunakan 2 jenih pencahayaan, pencahayaan alami dan buatan - Pencahayaan buatan Hidden lamp digunakan karena penggunaannya yang praktis dan tak terlihat, namun dapat memberikan efek dramatis dalam ruang serta petunjuk arah/jalan bagi pengunjung, namun juga dipadukan dengan hanging lamp hingga bisa menimbulkan kesan intim dibeberapa spot saja. Tingkat kecerahan lampu disesuaikan dengan kebutuhan ruang yang ada.
Gambar 4.12 Gambar Contoh cahaya buatan
- Pencahayaan Alami Selain menggunakan lampu, sistem pencahayaan juga menggunakan pencahayaan alami dengan bukaan yang lebar sehingga pemandangan dari luar ruang bisa masuk kedalam ruang dengan jelas.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
74
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco b.
Bau Jenis bau yang digunakan adalah aroma kopi atau aroma natural ( pinus, bungabungaan) Aroma pengharum ruangan lebih diutamakan aroma biji kopi, istimewanya dari aroma kopi ini adalah dapat memberikan efek semangat.
Gambar 4.12 Gambar biji kopi
c.
Penghawaan Penghawaan dibagi menjadi 2 macam, penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami lebih banyak diterapkan pada hotel ini, mengingat lokasinya yang berada pada areal pegunungan. Dengan menggunakan penghawaan alami ini kesan sejuk ini akan sangat terasa selain itu udara segar juga terasa nyaman dan menyehatkan bagi tubuh. Selain itu dengan banyaknya bukaan ini menjadikan hotel ini lebih hemat energi karena tidak banyak menggunakan penghawaan buatan Penghawaan buatan hanya sebagai penghawaan tambahan.
Gambar 4.13 Contoh Penghawaan natural
d.
Keamanan Keamanan yang disediakan pada hotel ini keamanan terhadap bahaya kebakaran dan kriminalitas
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
75
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
( halaman ini sengaja dikosongkan )
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
76
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB V DESAIN AKHIR
5.1
Alternatif Desain Alternatif desain merupakan proses untuk mencapai desain akhir yang sesuai dengan tujuan dan sesuai dengan konsep yang hendak dicapai. Dibawah ini terdapat beberapa alternatif layout desain interior Rembangan Hotel Jember dengan mengikuti kebutuhan pengguna dan menyesuaikan dengan konsep yang hendak dicapai. 5.1.1
Alternatif 1 Layout Denah Keseluruhan
Gambar 5.1 gambar alternatif layout 1
Pada alternatif denah pertama diatas area lobby memiliki area tunggu yang luas, dan memiliki sirkulasi ruang yang cukup baik. Namun pada alternatif ini fasilitas untuk pekerja masih kurang, pada alternatif ini staff tidak memiliki area servis / toilet sendiri sehingga bercampur dengan toilet pengunjung. Untuk area kamar hotel sikulasinya sudah cukup baik namun kurang memaksimalkan bukaan yang ada, sehingga view pemandangan perkebunan kopi, buah naga dan pegunungan kurang maksimal.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
77
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 5.1.2 Alternatif 2 Layout Denah Keseluruhan
Gambar 5.2 gambar alternatif layout 2
Pada alternatif denah kedua diatas terdapat titik-titik yang tersudut sehingga membuang space, sirkulasi pada alternatif kedua ini lebih baik, masing-masing kamar hotel sudah menghadap pada view yang ada namun fasilitas pada ruang kamar kurang masih kurang terpenuhi. Area servis(toilet) untuk staff dan pengunjung sudah terpisah sehingga privasi lebih terjaga. 5.1.3
Alternatif 3 Layout Denah Keseluruhan
Gambar 5.3 gambar alternatif layout 3
Pada alternatif denah ketiga ini sirkulasi ruang jadi jauh lebih baik dibandingkan kedua alternatif yang telah ada. Selain itu ada penambahan open kitchen sehingga pengunjung yang menikmati hidangan atau hanya sekedar datang untuk berkunjung kerestauran dapat melihat langsung kehigienisan dari dapur rembangan hotel ini. Pada area kamar juga memiliki sistim bukaan dan sirkulasi udara yang lebih baik selain itu REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
78
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco fasilitas penunjang yang lengkap pada area kamar di alternatif ketiga ini dapat memenuhi kebutuhan pengunjung yang menginap dihotel rembangan. Diantara alternatif satu dua dan alternatif ketiga ini juga mengalami perubahan dari layout sebelumnya dan menjadi final desain denah keseluruhan. 5.2
Aplikasi Desain Akhir Ruang Terpilih Desain akhir merupakan desain rancangan yang telah disetujui dalam layout perancangan interior Rembangan Hotel ini, dipilih menjadi 3 ruangan/area, antara lain Area kamar, area lobby, area restaurant. 5.2.1 Aplikasi Desain Area Kamar Area kamar diberikan bukaan yang luas sehingga view dapat masuk kedalam ruang dengan maksimal. Ruangan ini dibedakan melalui perbedaan level tinggi.
Gambar 5.4 Layout Area Kamar
Area kamar banyak memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami, tanda panah pada gambar diatas merupakan arah masuk cahaya dan penghawaan. Penghawaan alami dimaksimalkan pada area ini karena karena lokasi hotelnya berada didataran tinggi dan udara yang ada disekitarnya lebih dingin dan segar.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
79
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 5.5 Potongan A-A
Gambar 5.6 Potongan B-B
Pada gambar potongan diatas dapat dijelaskan dengan adanya bukaan yang lebar dan memberikan efek sirkulasi udara yang lancar pada area ini, udara yang masuk dapat membawa termal panas keluar ruang sehingga dalam ruang tetap terasa dingin. Beberapa kaca jendela digantikan dengan kasa sehingga terdapat lubang yang terbuka hal ini dipergunakan sebagai pengganti bouvenlitch pada area kamar, sehingga pada malam hari saat jendela tidak dibuka ruangan akan tetap dingin karena udara dapat tetap masuk kedalam ruangan. Kasa dipergunakan sebagai penangkal nyamuk jadi selain ruangan tetap terasa dingin ruangan juga bebas dari gangguan nyamuk.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
80
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Tempat tidur area kamar anggrek didesain lebih simple sehingga menimbulkan kesan ringan, bentukan desain tempat tidur yang simple untuk mengimbangi kesan ruang yang begitu ramai, dengan warna bed putih dan aksen hijau pada selimut semakin menambah kesan.
Gambar 5.7 Gambar desain tempat tidur Partisi didesain sedikit lebih tinggi dari ukuran tinggi tempat tidur, ini diharapkan agar ketika pengunjung merebahkan diri di bed tidak tampak dari luar sehingga perasaan privat masih terjaga, pada partisi ini diberikan aksen kain batik khas jember dengan motif komoditi sekitar yaitu tanaman kopi serta pewarnaannya adalah warna art deco.
Gambar 5.8 Gambar desain partisi
Gambar 5.9 Final Desain 3D Area Kamar
Pada area kamar terdapat furnitur yang diberikan ukiran biji kopi dengan dudukan yang berwarna merah buah naga, hal ini untuk meningkatkan kesan natural. Lantai area ini menggunakan lantai kayu jenis merbau, dan menggunakan material keramik motif art deco. Pada salah satu sisi dinding diberi aksen ukiran biji-bijian kopi yang dibuat timbul dan difinishing dengan menggunakan warna yang sama dengan dinding ini agar tidak terlalu memberi kesan intimidasi pada pengunjung. Plafon menggunakan 2 macam, ekspose dan drop ceilling.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
81
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco 5.2.2Aplikasi Desain Area Lobby Area lobby ini memiliki luasan yang memanjang dan diberi tambahan fasilitas sebuah ruang baca sehingga dapat menjawab konsep dan permasalahan yang ada mengenai library area sebagai sarana edukasi dapat terpenuhi
Gambar 5.10 Layout Area lobby
Gambar 5.11 Potongan A-A area lobby REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
82
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 5.12 Potongan B-B area lobby
Pada gambar potongan area lobby diatas, tampak bahwa banyak terdapat jendela besar pada area ini fungsinya sama yaitu untuk meminimalisir penghawaan buatan.
Gambar 5.13 Gambar meja area lobby
Salah satu meja pada area ini merupakan analogi dari bentukan biji kopi yang disederhanakan dan dan dibuat lebih ringan dan minim ukir – ukiran, sehingga meja dapat memberikan kesan ringan pada ruang
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
83
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 5.14 Gambar desain meja resepsionis
Desain meja resepsionis ini dedesain dengan backdrop yang tinggi dan diberi aksen kayu sebagai pengganti drop ceilling seperti gambar diatas.
Gambar 5.15 Final desain 3D area lobby
Pada area Lobby terdapat furnitur yang menggunakan analogi dari tanaman buah naga dan bunga kopi, misalnya pada meja pada area tengah menggunakan bentukan bunga kopi dan difinishing dengan warna tanaman buah naga. Untuk lantai pada area ini menggunakan lantai kayu berjenis sonokeling dengan warna kemerahan, hal ini ditujukan agar menambah suasana hangat pada ruang. Untuk plafon area ini lebih mengutamakan pemakaian plafon gypsum dengan finishing warna yang sama
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
84
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco dengan warna cat dinding, hal ini ditujukan agar ruangan memiliki kesan yang lebih luas. 5.2.3 Aplikasi Desain Area Restauran Area Restauran ini cukup luas memiliki 2 area makan indoor dan outdoor , pada area indoor terdapat lemari2 buku sebagai wadah fasilitas membaca.
Gambar 5.16 Layout furniture area resto
Gambar 5.17 Potongan A-A area resto
Pada gambar potongan diatas diatas memperlihatkan sisi restaurant outdoor dan restaurant indoor, pada sisi bagian outdoor menggunakan meja dan kursi panjang serta lampu gantung, pada area indoor terdapat meja dan kursi yang mengikuti sisi dinding dan terdapat almari-almari buku untuk menunjang fasilitas membaca. REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
85
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
Gambar 5.18 Potongan B-B area resto
Gambar 5.19 Final desain 3D area Indoor Resto Gambar diatas merupakan view area restauran indoor yang memperlihatkan
suasana area makan dan sudut baca. Pada sudut baca tempat furniture yang digunakan mengikuri bentukan curva dinding. Pada area restauran ini terdapat lampu gantung yang menganalogikan bentukan bunga kopi.
Gambar 5.20 Final desain 3D area Outdoor resto
Gambar diatas merupakan view area makan outdoor, furniture yang digunakan pada area ini disamakan dengan area indoor yaitu meja dan kursi yang REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
86
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco menggunakan material kayu dengan finishing melamin teksture. Pada meja makan diberi aksen kain batik khas jember dengan pewarnaan turunan warna art deco dan untuk bagian kursi diberi finishing dudukan berwarna merah yang merupakan turunan warna dari tanaman buah naga.
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
87
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
( halaman ini sengaja dikosongkan )
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
88
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BAB VI PENUTUP 6.1
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan adalah sebagai berikut: 1. Rembangan Hotel Jember merupakan tourist hotel ( hotel melati ) untuk memfasilitasi wisatawan yang berkunjung ke kota jember. 2. Sebagai hotel yang mengangkat komoditi utama area wisata rembangan yang berada di area perbukitan, Rembangan Hotel belum menerapkan unsur-unsur komoditi lokal pada interiornya sehingga belum memiliki ciri khas. 3. Konsep secara umum yang akan digunakan pada desain interior Rembangan Hotel adalah mencoba menghadirkan komoditi setempat yaitu tanaman kopi dan buah naga yang diberikan tambahan sarana edukasi, yang kemudian dikemas dalam desain Natural Art Deco. 4. Kehadiran suatu konsep sebagai tema dalam rancangan tidak hanya untuk memenuhi kenyamanan dan keindahan saja, namun dapat membuat orang untuk menceritakan kembali pengalamannya yang bisa dijadikan sebagai sarana promosi. 5. Fasilitas wi-fi, ATM centre, dan souvenir shop sebaiknya ada pada tourist hotel untuk memfasilitasi kebutuhan pengunjung / para tamu pada hotel tersebut. Mengingat lokasi rembangan hotell berada diarea wisata.
6.2
Saran Untuk pengembangan teori dan kajian mengenai penelitian desain interior hotel ini maka diberikan saran sebagai berikut: 6.1.1
Saran bagi peneliti selanjutnya
Dapat dilakukan penelitian yang sama dengan menganalisis hubungan antara variabel yang digunakan 6.1.2
Saran bagi Manajemen Rembangan Hotel Jember
Untuk mengimplementasikan konsep desain hotel, desain interior rembangan hotel Jember dengan library area sebagai sarana edukasi bernuansa natural artdeco memiliki ciri khas sehingga dapat meningkatkan kualitas komoditi setempat dan area wisata perkebunan setempat
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
89
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
( halaman ini sengaja dikosongkan )
REXI MAHATMA BAHARI - 3410100175
90
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco DAFTAR PUSTAKA BAYER, Patricia. Art Deco architecture : design, decoration and detail from twenties and thirties. London : thames and hudson (1992) GARCELON, A. Inspiration : 80 motifs en colour. Paris (1920) Stuart Durant. ART DECO, the pepin press
http://pujihastuti.blogspot.com/2012/02/definisi-perpustakaan.html http://creative5uite.wordpress.com/art-deco/ http://laswarmy.blogspot.com/2009/07/jenis-jenis-hotel.html http://kopiagus.wordpress.com/2008/04/30/biologi-tanaman-kopi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga http://kristalisasilantaimarmer.blogspot.com/ http://www.tentangkayu.com/2008/11/mengenal-jenis-lantai-kayu.html http://medangypsum.blogspot.com/2011/09/pengertian-dan-manfaat-plafon.html http://kuliah-kuliaharchitecture.blogspot.com/2010/09/dasar-dasar-konstruksi-bangunan-bag.html http://id.wikipedia.org/wiki/Warna http://1001artikel.blogdetik.com/mengenal-efek-psikologi-warna-pada-ruangan/
DAFTAR PUSTAKA
91
RINCIAN ANGGARAN BIAYA ( RAB ) PEKERJAAN LOKASI
: INTERIOR KAMAR HOTEL : JEMBER URAIAN PEKERJAAN
NO I
VOLUME
PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pengukuran dan persiapan alat/bahan
1,00
ls
1,000 2,500 2,600 28,200
m² m² m² m²
5,000 2,000 2,000 1,600 3,500 5,120 2,600
m' unit set m² m² m2 m2
4,750
m²
2 Pemasangan plafon gypsumboard
21,820
m²
V 1 2 3
PEKERJAAN PENGECATAN Pengecatan dinding interior, ex Dulux Pentalite Pengecatan plafond interior, ex Dulux Pentalite Pengecatan duco
48,000 40,000 12,000
m2 m2 m2
PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL LED Decoration lamp @ 3 Watt, ex. Phillips Lampu spotlight halogen 50 Watt Downlight LED 18 Watt Flashlight T5 lamp 36 Watt, ex. Phillips Stop Kontak elektrikal Saklar Tunggal Saklar Ganda Titik Instalasi penerangan Titik Instalasi stop kontak Exhaust fan
3,000 4,000 2,000 4,000 2,000 2,000 3,000 10,000 2,000 1,000
ttk ttk ttk ttk ttk bh bh ttk ttk bh
1,000 1,000 1,000 2,000 2,000
unit unit unit unit unit
1,000 1,000 2,000
unit unit set
II 1 2 3 4
PEKERJAAN LANTAI & DINDING Pemasangan Tegel Keramik Dinding 20x20cm Pemasangan Keramik Lantai 20x20 Pemasangan Keramik 60x60 Pasang lantai parquete
1 2 3 4 5 6 7
PEKERJAAN PINTU & JENDELA Pasang Kusen aluminium profil 4" Pasang Pintu kayu PVC pasang handle Pintu stainless steel Pasang kaca cermin tbl. 3mm Pasang Kaca warna (ornamen) Pasang kaca polos 5mm (jendela) Pasang kaca rayband tbl. 5 mm (ornamen)
III
IV
PEKERJAAN PLAFOND 1 Pemasangan Up Ceilling
VI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 VII 1 2 3 4 5
PEKERJAAN MEUBELAIR DAN LAIN-LAIN kursi duduk dengan ukiran biji kopi finishing glossy backdrop art deco motif ex.multiplek 20mm finishing glossy Pengadaan Dipan ukuran king size Pengadaan nakas pengadaan Sofa
6 Pengadaan Coffe table 7 Pengadaan wardrobe 8 Pasang roller gordyn automatic Grand Total
A ( RAB )
HARGA SATUAN
JUMLAH
Rp
500.000,00 Rp Rp
500.000,00 500.000,00
Rp Rp Rp Rp
194.700,00 194.700,00 24.568,63 300.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
194.700,00 486.750,00 63.878,43 8.460.000,00 9.205.328,43
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
157.795,00 380.000,00 270.000,00 100.000,00 197.000,00 1.336.062,50 150.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
788.975,00 760.000,00 540.000,00 160.000,00 689.500,00 6.840.640,00 390.000,00 10.169.115,00
Rp
120.975,00 Rp
574.631,25
Rp
9.194.838,00 Rp Rp
201.205.996,41
Rp Rp Rp
28.584,50 Rp 28.584,50 Rp 650.000,00 Rp Rp
1.372.056,00 1.143.380,00 7.800.000,00 10.315.436,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
60.750,00 337.500,00 459.550,00 195.750,00 50.050,00 37.050,00 63.050,00 236.730,00 256.230,00 603.200,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
182.250,00 1.350.000,00 919.100,00 783.000,00 100.100,00 74.100,00 189.150,00 2.367.300,00 512.460,00 603.200,00 7.080.660,00
Rp Rp Rp Rp Rp
2.750.000,00 2.850.000,00 3.500.000,00 900.000,00 1.850.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
2.750.000,00 2.850.000,00 3.500.000,00 1.800.000,00 3.700.000,00
Rp Rp Rp
2.000.000,00 Rp 1.900.000,00 Rp 350.000,00 Rp Rp Rp
2.000.000,00 1.900.000,00 700.000,00 19.200.000,00 248.471.207,41
200.631.365,16
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TAHUN 2014 No. Uraian Pekerjaan I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan Lokasi Pekerja Mandor
Koef.
0,100 0,050
Sat.
Harga Satuan (Rp)
OH OH
60.000,00 95.000,00
6.000,00 4.750,00 10.750,00
550,00 70.000,00 185.000,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00
38.500,00 20.090,00 7.400,000 18.000,000 7.500,000 850,000 14.250,000 106.590,00
Jumlah II PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING TEMBOK 1 Pasang Dinding Bata Batu Bata Merah 70,000 Semen Portland 50 Kg 0,287 Pasir Pasang 0,040 Pekerja 0,300 Tukang Batu 0,100 Kepala Tukang Batu 0,010 Mandor 0,150
bh zak m³ OH OH OH OH Jumlah
III PEKERJAAN PELAPIS LANTAI dan DINDING 1 Pemasangan Tegel Keramik Dinding 20x20cm Semen PC 40 kg Semen berwarna Tegel Keramik Dinding 20x20 Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor
Total Harga (Rp)
0,233 1,940 1,060 0,900 0,450 0,045 0,045
zak kg m³ OH OH OH OH
56.000,00 10.000,00 75.000,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
13.048,00 19.400,00 79.500,00 54.000,00 33.750,00 3.825,00 4.275,00 194.750,00
2 Pemasangan Keramik Lantai 20x20 Semen PC 40 kg Semen berwarna Tegel Keramik Dinding 20x20 Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor
0,233 1,940 1,060 0,900 0,450 0,045 0,045
zak kg m³ OH OH OH OH
56.000,00 10.000,00 75.000,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
13.048,00 19.400,00 79.500,00 54.000,00 33.750,00 3.825,00 4.275,00 194.750,00
3 Pemasangan Keramik 60x60 Semen PC 40 kg Semen berwarna Tegel Keramik Dinding 60x60 Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Batu Mandor
0,233 1,940 1,060 0,900 0,450 0,045 0,045
zak kg m³ OH OH OH OH
56.000,00 10.000,00 155.000,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
13.048,00 19.400,00 164.300,00 54.000,00 33.750,00 3.825,00 4.275,00 279.550,00
7.500,00 18.000,00 40.000,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
1.050,00 1.800,00 28.800,00 1.680,00 3.150,00 340,00 285,00 37.105,00
4 Pengecatan Tembok Interior Plamir Cat dasar Cat Tembok Interior Pekerja Tukang Cat Kepala tukang cat Mandor
0,140 0,100 0,360 0,028 0,042 0,004 0,003
kg kg kg OH OH OH OH
4 Pengecatan Tembok Interior Plamir Cat dasar Cat Tembok Eksterior Pekerja Tukang Cat Kepala tukang cat Mandor IV PEKERJAAN CEILING 1 Pemasangan Up Ceilling Bahan: Rangka Hollow 4x4 cm Kalsiboard 4,5 mm Kasa Gypsum Tepung Gypsum Alkasit Kawat Penggantung Pekerja Tukang kayu Kepala Tukang Kayu Mandor 2 Pas. Plafon gypsumboard 9mm rangka kayu kayu balok 5/7 kayu balok 6/15 Gypsum Board uk. 240x120x9mm Paku Asbes Skrup Pekerja Tukang kayu Kepala Tukang Kayu Mandor
0,140 0,100 0,360 0,028 0,042 0,004 0,003
kg kg kg OH OH OH OH
7.500,00 18.000,00 115.000,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
1.050,00 1.800,00 82.800,00 1.680,00 3.150,00 340,00 285,00 91.105,00
42.750,00 27.000,00 500,00 1.575,00 900,00 2.500,00 9.000,00 18.750,00 8.500,00 9.500,00 120.975,00
4,500 0,360 0,050 0,450 0,003 5,000 0,150 0,250 0,100 0,100
m2 lbr roll kg kg m2 OH OH OH OH
9.500,00 75.000,00 10.000,00 3.500,00 300.000,00 500,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
2,000 0,750 0,382 4,000 0,150 0,250 0,025 0,075
m³ m³ lbr bh OH OH OH OH
3.300.000,00 3.365.000,00 84.000,00 500,00 60.000,00 75.000,00 85.000,00 95.000,00 Jumlah
6.600.000,00 2.523.750,00 32.088,00 2.000,00 9.000,00 18.750,00 2.125,00 7.125,00 9.194.838,00
ANALISA DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN dan TENAGA KOTA SURABAYA - JAWA TIMUR No. A
NAMA BARANG/BAHAN/TENAGA
SATUAN
HARGA SATUAN
UPAH TENAGA KERJA Pekerja Tukang kayu Kepala Tukang Kayu Tukang Batu Kepala Tukang Batu Tukang Besi Kepala Tukang Besi Tukang Cat Kepala Tukang cat Tukang Listrik Mandor Tukang Pipa Tukang Las
OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH OH
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
60.000,00 75.000,00 85.000,00 75.000,00 85.000,00 75.000,00 85.000,00 75.000,00 85.000,00 85.000,00 95.000,00 75.000,00 75.000,00
1 2 3 4
BAHAN PASIR Pasir pasang Pasir Cor Pasir Urug Sirtu
m³ m³ m³ m³
Rp Rp Rp Rp
125.000,00 160.000,00 90.000,00 68.000,00
1 2 3 4
BAHAN BATU, SEMEN Kerikil Beton 2/3 Batu Bata Merah Semen Portland (50 Kg) Semen Warna
m³ bh zak kg
Rp Rp Rp Rp
160.000,00 550,00 70.000,00 10.000,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAHAN BESI, LOGAM dan BETON Besi Beton Polos Besi Benton Ulir Besi Profil ≤ 200mm Besi Plat Strip Besi Profil Canal Besi Siku Kawat Bendrat Kris Deck Floor series 220x150 Karpet lantai polos BALI
kg kg kg kg kg kg kg m2 m2
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
10.300,00 11.000,00 12.500,00 10.000,00 11.000,00 9.500,00 17.000,00 125.000,00 75.000,00
1 2 3 4 5
BAHAN CAT Cat Besi Cat Kayu Cat Tembok Interior Cat Tembok Exterior Amplas / kertas gosok
kg kg kg kg lbr
Rp Rp Rp Rp Rp
48.000,00 49.000,00 56.000,00 115.000,00 5.000,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 B
C
D
E
KETERANGAN
6 7 8 9 10 11
Kuas Cat 3" Kuas Cat 6" Minyak Cat (Thiner A) Waterproof Plamir Cat Dasar
bh bh ltr kg kg kg
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
10.000,00 15.000,00 20.000,00 48.000,00 7.500,00 18.000,00
1 2 3 4
BAHAN KAYU Kayu Meranti balok/usuk 5/7 Kayu Meranti balok/usuk 6/15 kayu kamper papan Daun Pintu
m³ m³ m³ unit
Rp Rp Rp Rp
3.300.000,00 3.650.000,00 5.750.000,00 380.000,00
1 2 3 4 5
BAHAN PAKU Paku 2 s/d 5" Paku Reng Paku Usuk Paku Sekrup Paku Triplek/Eternit
kg kg kg bh kg
Rp Rp Rp Rp Rp
18.000,00 16.500,00 16.500,00 500,00 19.000,00
1 2 3 4 5
BAHAN KACA Kaca Polos Tebal 5mm Kaca warna ( hijau,kuning,merah) Kaca Cermin 3mm acrylic t=8mm Kaca Buram 5mm
m² m² m² m² m²
Rp Rp Rp Rp Rp
75.000,00 95.000,00 85.000,00 250.000,00 72.000,00
unit unit bh bh bh bh bh bh m m
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
845.000,00 1.600.000,00 75.000,00 225.000,00 85.000,00 50.000,00 120.000,00 10.000,00 14.000,00 5.300,00 43.500,00
BAHAN ENGSEL, KUNCI, HANDLE Engsel Pintu Engsel Pintu Alminium Engsel Jendela Heandle Jendela Heandle Pintu Stainlessteel
bh bh bh bh bh
Rp Rp Rp Rp Rp
13.200,00 16.000,00 13.500,00 16.000,00 171.000,00
BAHAN PELAPIS LANTAI, DINDING 1 Keramik Lantai 20x20 2 Keramik Lantai 60x60
m² m²
Rp Rp
67.800,00 155.000,00
F
G
H
I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 J 1 2 3 4 5 K
BAHAN SANITAIR Wastafel Komplit Kloset duduk komplit toilet paper holder Floor Drain Robe Hook Soap Holder Kran air untuk wastafel sambungan pipa pvc 3" tipe AE Sambungan Pipa Pvc Tee 3" Tipe AW pipa PVC AW Ø 3/4" Pipa PVC D Ø 4"
3 lantai kayu laminated flooring kendo 4 Karpet Lantai 5 Tegel Keramik Dinding 20x20
m² m² m²
Rp Rp Rp
195.000,00 260.500,00 75.000,00
1 2 3 4 10 11 12 13 14 15
BAHAN PENUTUP ATAP Kalsiboard 120 x 240 t.4.5mm Tepung Gypsum Kawat Penggantung Gypsum Board Rangka Hollow 4x4 cm Kalsiboard 3,5 mm Kasa Gypsum Tepung Gypsum Alkasit Kawat Penggantung
lbr kg kg lbr m2 lbr roll kg kg m2
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
75.000,00 15.000,00 18.500,00 84.000,00 9.500,00 46.200,00 10.000,00 3.500,00 300.000,00 500,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
BAHAN LISTRIK Saklar Tunggal Saklar Ganda Stop kontak Kabel NYM 2 x 2,5 mm Kabel NYM 3 x 2,5mm Outlet Telephone Pesawat Telephone Lampu Downlight Exhaustfan Toilet Downlight Philips new extra 4″ white
bh bh bh m' m' bh bh bh bh bh
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
32.500,00 58.500,00 45.500,00 10.400,00 15.600,00 65.000,00 250.000,00 202.500,00 585.000,00 31.000,00
L
M
Data Kuesioner dan Perhitungan Data Berikut data dan perhitungan kuesioner yang dibagikan dengan berdasarkan perencanaan pembangunan Library area : Hasil dari menggunakan alat ini yaitu dilihat dari prosentase yang terbesar dari setiap pertanyaan yang dibagikan terhadap 100 responden dengan hasil tanggapan yang melebihi target utama yaitu 116 tanggapan. Cara menghitung prosentase data kuesioner yaitu :
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco Interpretasi hasil perhitungan Minat pengunjung yang ingin mengunjungi Hotel rembangan begitu minim, salah satu penyebabnya tidak terawatnya dan kurang menunjangnya fasilitas – fasilitas yang ada pada hotel rembangan, hal inilah yang membuat masyarakat atau pengunjung hotel rembangan semakin sadar akan pentingnya pemugaran atau redesain, dan menerima apabila sebagian area diberi tambahan fasilitas berupa library area. Menghadirkan Library Area yang secara ekslusif mengangkat tema tanaman kopi dan buah naga yang bertujuan menarik minat pengunjung serta meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan membaca buku. Mencoba menciptakan Library Area pada rembangan hotel yang dikemas secara menarik dan interaktif. Dengan mengangkat budidaya setempat yaitu tanam kopi dan buah naga serta menyisipkan konsep natural art deco sehingga memiliki kesan yang mewah..
Interpretasi perhitungan Menurut pengunjung pelayanan dan perawatan kemudian tema dan suasana keduanya seharusnya yang lebih utama diperhatikan ketika ingin membangun library area di rembangan hotel. Pengunjung sangat setuju dengan memunculkan suasana perkebunan kopi dan buah naga serta mengaplikasikannya pada furniture dan elemen – elemen interior yang lain. Begitu pula dengan larangan membawa makanan dan minuman kedalam Library Area
dengan alasan kebersihan dan menghindari
kerusakan pada koleksi-koleksi buku yang ada. Sebagai tempat diadakannya kegiatan yang berhubungan dengan pengetahuan dan kebiasaan membaca
Interpretasi perhitungan Menurut pengunjung adanya library area dan pemutaran film-film pengetahuan sebagai sarana edukasi sangat diperlukan di hotel rembangan ini. Pengunjung sangat
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco setuju dengan adanya library area di setiap kamar hotel dan beberapa area yang ada dirembangan hotel, begitu juga pemutaran film-film edukasi, sehingga para pengunjung yang datang mengunjungi rembangan hotel ini tidak merasa bosan.
TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR Desain Interior Rembangan Hotel dengan Library Area sebagai Sarana Edukasi Bernuansa Natural Art Deco BIODATA PENULIS
Penulis lahir di Jember 24 Agustus 1992. Memiliki nama lahir Rexi Mahatma Bahari ini biasa dipanggil Rexi. Pendidikan formal penulis yang pertama adalah di TK Cut Nyak Dien, yang kemudian melanjutakan sekolah dasar dan lulus dari SD Sumber Pinang II, SMP 12 Jember, dan SMA Muhammadiyah 3 Jember. Setelah lulus dari SMA, penulis melanjutkan ke jenjang lebih tinggi S-1 Jurusan Desain Produk Industri pada program studi Desain Interior yang sekarang lebih dikenal dengan Jurusan Desain Interior melalui jalur UMDES tahun 2010 dan terdaftar dengan NRP 3410100175. Penulis memiliki bermacam – macam hobby yang hingga kini tetap ditekuni, membaca buku terutama yang bertopik biografi. Selain itu memiliki hobby untuk membuat gambar illustrasi, hobby menggambar ini sudah ada sejak masih kecil dan dibawa hingga saat ini. Diharapkan setelah lulus dari perkuliahan ini, penulis dapat memaksimalkan ilmu-ilmu yang telah didapat dan diperoleh dengan sebaik – baiknya.
BIODATA PENULIS