Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful yang Fleksibel Dengan Pedoman
Learning of Montessori
3407100057
Background
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori
GREEN THINKING : material ramahlingkungan,pencahayaan dan udara yang alami, recycle material, natural choice.
life style MODERN STYLE : ringkas, fleksibel, multifungsi, kesan luas tetapi ringan, bersih.
GLOBALISASI
SURABAYA , Ibu kota Jawa Timur dan merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta di Indonesia yang menjadikannya sebagai pusat bisnis & perdagangan Industri bahkan pendiidikan.
KEBUTUHAN PENDIDIKAN Ciri Kesukaan : bermainbebas, bebas beraktivitas, peka akan warna warni (colorful), suasana yang ceria, rasa ingin tahu tinggi, dll
STEPPING STONES Alamat : Jl. Jajar Tunggal E – 1 Darmo Sentosa Raya , Surabaya. JUNGLE / 1 – 2 TH
FARM / 2,5 – 3 TH SEA / 3 – 4 TH SPACE / 4 TH – 5 TH ALPHABET / 5 – 6 TH
Diharapkan dapat memberikan fasilitas dan sarana belajar dan mengajar bagi anak , membantu tumbuh kembang anak secara alami dengan berpedoman pada metode yang diasung oleh sekolah bersangkutan .
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Merupakan masa awal perkembangan otak manusia yang luar biasa , dimana tahun tahun ini sang anak akan membentuk pondasi untuk tahap pembelajaran berikutnya.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of MontessoriTitle Desain Interior Merupakan profesi yang mengkaji dan mempelajari desain ruang dalam sebuah bangunan dalam berbagai pendekatan dan pertimbangan baik fungsi ruang, suasana, elemen estetis, pemilihan material, sosial budaya serta gaya hidup hingga pertimbangan – pertimbangan sesuai dengan teknis penataan ruang. (menurut Sachari)
Definition
Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Menyediakan sarana belajar dan bermain bagi anak usia 1 – 6 th yang terletak di daerah kora Surabaya , Jawa Timur yang memberikan sarana edukasi bermain dan belajar dengan memakai metode Montessori sebagai acuannya. Yang berdiri pada tahun 2002 yang beralamat di Jl. Jajar Tunggal E-1 Darmo Sentosa Raya.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Natural Unsur kealamian, terhubung dengan alam, keindahan yang menunjukkan identitas asli dari alam & lingkungan, berasal langsung dari alam baik dari hutan, laut, gurun dan langit, dll. (menurut Wikipedia, kamus bebas berbahasa Indonesia)
Colorful
Fleksibel
Jika diartikan menjadi bahasa Indonesia , merupakan kaya warna yang bercampuran tetapi memiliki harmoni dan irama yang diantaranya. Yang dapat memberikan pengaruh psikologi yang menyenangkan dan keceriaan kepada mata manusia. (menurut Wikipedia, kamus bebas berbahasa Indonesia)
Lunak, lembut, elastis, ketahanan, luwes, lentur, strechable, kenyal, yang dapat diperpanjangatau diperlebar serta mampu dan dapat menekuk dengan mudahnya. (menurut Dictionary EnglishIndonesia)
Learning Of Montessori Suatu metode pembelajaran yang telah ditemukan oleh Maria Montessori (1907, Italia) yang memiliki tujuan sebagai pegantar prinsip agar anak – anak mereka dapat memasuki usia kesenjangan pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan yang matang. Berkonsep : konsep kebebasan,struktur dan urutan, realistiss dan kealamian, keindahan dan nuansa, serta alat permainan Montessori.
Mewujudkan sebuah desain interior yang dapat mewadahi kebutuhan sekolah sesuai dengan metode pembelajaran yang di asung (Montessori) dengan mengedepankan prinsip fleksibelitas yang ringkas , bersifat ramah lingkungan ( natural) dan ceria (colorful) dan safety bagi anak serta optimal bagi sang guru & staff serta orangtua murid.
Problem, Purpose, Benefit & Solution
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Montessori Learning Site Plan & Observation
Identifikasi Masalah,
Tujuan Perancangan,
• Tidak mempunyai lahan parkir yang memadai
•Menyediakan wadah pendidikan yang berpedoman Montessori •Menghadirkan Interior yang mampu memberikan pengaruh positif bagi perkembangan anak •menghasilkan kombinasi yang apik antara perpaduan natural alam bersanding dengan aksentuasi warna colorful yang akan dihadirkan pada setiap elemen interior. • Menghadirkan unsur fleksibilitas yang akan digunakan ditiap elemen interior.
•Lokasi yang sempit dan kurang nyaman , terletak di area tengah perumahan •Visualisasi pada ruangan terlalu umum digunakan •Konsep rancangan ruang yang ala kadarnya / tidak jelas , walau berwarna tetapi kurang berkarakter • terbatasnya ruang gerak sang anak baik dari segi sirkulasi dan luasan ruang interior •Tidak adanya ruangan khusus konsultasi orang tua •Area tunggu yang Kurang nyaman bagi pengunjung dan orang tua .
Manfaat,
• membuat suasana ruang yang baru yang berkesinambungan dengan keramahan alam. • memberikan kemudahan sirkulasi optimal dan fleksibel bagi pengguna didalamnya baik anak, guru, staff, owner sampai orang tua. •Dapat menonjolkan bahwa sekolah tersebut memiliki metode Montessori dan terkesan lebih eksklusif dibanding sekolah yang sejenis.
Rumusan Masalah,
Batasan Masalah ,
• Lokasi yang memadai dan cukup luas • memberikan sentuhan natural ( Green ) yang aman bagi anak dan baik untuk tumbuh kembangnya • menambahkan unsur ceria dengan aplikasi warna ( colorful) • memenuhi kebutuhan furniture sekolah tersebut sesuai dengan metode pembelajaran Montessori • rancangan yang tepat guna dan multifungsi
• Desain 4 ruangan kelas preschool dan kindergarten • memberikan nuansa kelas dengan atmosfer yang baru (positif) bagi anak • aman bagi keselamatan dan kesehatan anak
PROBLEM
•Kurang nya lahan yang memadai untuk parkir mobil dan sepeda motor
• tidak adanya area kantin serta area tunggu yang terlalu biasa & kurang nyaman • kurang menonjolnya nuansa keceriaan baik dari eksterior dan Interior kelas • Tidak memakai standart furniture dan tata aturan oleh metode pembelajaran Montessori
SOLUSI
•Mencarikan lahan yang baru yang lebih strategis •Menambahkan kombinasi ruang antara kantin dan ruang tunggu yang lebih nyaman •Menampilkan warna Colorful ditiap eksterior maupun Interior kelas • Mengaplikasikan tata aturan Montessori dalam pemilihan Furniture dan kebutuhan di tiap kelas
PENYELESAIAN Area yang lebih luas dengan melakukan penambahan kantin serta area tunggu yang nyaman dengan menampilkan nuansa yang colorful disetiap elemen ruang disertai dengan prinsip tata aturan montessori dalam tiap furniture dan kebutuhan edukasi lainnya.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Design Method Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Montessori Learning Dengan wawancara langsung diharapkan akan ditemukannya permasalahan yang dipunyainya dalam tiap ruangan yang dimiliki dan menemukan bayangan desain interior yang diinginkan.
Latar belakang merupakan awal proses dari pencarian suatu gagasan dan pemunculan ide desain
Proses pencarian masalah secara global yang ada pada objek yang akan didesain. Hal ini membutuhkan diadakan survey dan obeservasi langsung.
,
Studi pustaka dan pengumpulan data penunkang sangat penting untuk menggambarkan tentang penerapan ide desain dan proses mendesain untuk mencapai tujuan.
, &
Final desain hasil akhir dari proses desain yang siap untuk dilaksanakan yang diharapkan telah mencapai tujuan dan pemecahan masalah pada obyek.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Studi Eksisting Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori &
, .
,
– 1,
(031) 5671996 “ 210
(
)
”
2 ² Logo
Bentukan lingkaran luar mengadaptasi bulatan batu injakan (stepping stone) dan terlihat di bawahnya terdapat gambar seorang ibu / pengajar yang menuntun anak untuk menapaki batu stepping stones. Sedangkan penggunaan warna pinggiran oranye dan kuning megadaptasi warna dari matahari yang bersinar yang menggambarkan bahwa usia anak 1- 6 th merupakan masa yang cermelang dan bersinar. Sedangkan biru untuk menegaskan tulisan logo.
Bangunan Setelah melalui proses analisa, bentukkan arsitektural luar lebih ke modern kontemporer yang ditunjukkan pada bagian genteng yang miring dan beberapa ciri khas lain dari langgam ini. Dengan upaya menampilkan keceriaan dengan warna warni pada dinding dan menjadikan perbedaan yang cukup signifikan dengan bangunan rumah yang disebelahnya . Tetapi terjadi beberapa perombakan dan beberapa spot area bangunan yang tidak terpakai secara optimal.
Analisa Elemen Pembentuk Ruang
Hampir di semua ruangan memang memakai keramik sebagai penutup lantai , keramik yang berwarna putih natural diletakkan pada setiap ruangan mulai dari pintu masuk sampai dengan setiap ruangan kelas dll. Sedangkan yang paling berbeda hanya pada area mini playground yang memakai keramik motif serat kayu sehingga tampak mengakrabkan. Sedangkan pada area tangga memakai lapisan karpet hangat sehingga anak aman dan pada beberapa sudut ruangan kelas terdapat lapisan kedua lantai yaitu lantiai busa karet sehingga empuk dan cukup aman bagi anak beraktivitas diatasnya.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Montessori Learning
Pada elemen dinding hampir seluruhnya memakai cat sebagai pelapis dinding serta sebagian pula memakai wallpaper. Pada area sepanjang lorong memakai warna natural krem dan putih sehingga terkesan kaku dan kurang ceria. Sedangkan pada tiap kelas dan ruang memakai warna warni soft colorful yang berbeda beda dalam tiap kelas akan tetapi pewarnaan tetap kurang di eksplorasi dan kurang menarik serta tidak ada ciri khas tersendiri.
Untuk palfon semua memakai plafon yang datar. Tidak ada variasi level plafon sehingga terkesan kaku dan membosankan walaupun untuk perawatan sangatlah mudah akan tetapi untuk beberapa ruangan publik area dibutuhkan plafon yang sekiranya mencitrakan image serta menarik pengunjung. Dan menjadikan suatu ciri khas yang dapat menjadikan pembeda dari sekolah lainnya .
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori
Analisa Interior Stepping Stones
Setelah kita melewati area parkir dan masuk ke pintu masuk utama , maka kita akan segera menemui adanya area receptionis yang digabungkan didepannya terdapat bangku panjang untuk duduk menunggu bagi orang tua murid . Area receptionis kurang menarik sehingga orang hanya sekedar melewatinya dan hanya sekedar tahu ada orang / staff yang duduk disana yang siap untuk ditanyakan sesuatu. Area tunggu kurang nyaman karena tempatnya yang membosankan serta tiada hiburan misalnya televisi/ lainnya. Area administrasi cukup bagus karena terdapat display backdrop pada dinding yang mencitrakan sekolah tersebut dan tersedianya area duduk dll yang cukup memfasilitasi kegiatan pada area tersebut. Terdapat 5 kelas yaitu kelas jungle, farm, sea, planet, dan alphabet yang dipisahkan menurut umur anak. Karena setiap kebutuhan anak berbeda menurut umurnya. kita bisa lihat adanya perbedaan furniture dan warna dinding yang membedakan 1 dengan lainnya dan pada kelas jungle memakai wallpaper. Alasan pemilik untuk tidak memakaikan wallpaper ke setiap area kelas ialah karena aktivitas anak yang sering memegang dinding sehingga gampang kotor.
&
Pengolahan yang cukup optimal untuk area yang terbatas terdapat pada playground mini yang dibuat ini yang terletak dipinggir bangunan. Akan tetapi ada area yang terbengkalai pada area taman yang kurang dimanfaatkan sebagai playgound tambahan untuk anak sehingga memiliki banyak pilihan untuk permainan mereka. c Kurangnya elemen estetika dan pengolahan dinding maupun lantai dari toilet anak ini menjadikannya toilet yang biasa saja. Tidak ada yang menarik bagi anak – anak. Butuh pengolahan yang lebih mendetail yang memperhatikan pula keergonomisan bagi anak umur 1 – 6 tahun. Pengolahan pada dinding luar area ini cukup bagus sehingga menciptakan kamuflase untuk menutupi area ini dari jangkauan publik dan hanya orang dalam saja yang mengetahui akses ini merupakan area service. Pada area service ini juga perlu pengolahan furniture dan sirkulasi karena terdapat beberapa kegiatan yang dinaungi seperti kamar cleaning service dan security, toliet guru dan staff, gudang dan dapur. Area ini merupakan area yang paling bermasalah. Kita dapat meihat kurangnya pengorganisasian dokumen sehingga terlgeletak begitu saja di pojok – pojok ruangan ataupun diatas lemari dan meja. Juga kurangnya fasilitas penyimpanan alat alat permainan yang ada dan sistem komputerisasi yang kurang estetis dan ergonomis untuk kegiatan guru dan staff. Ruangan ini dipakai untuk kegiatan rapat, rest room guru, komputerisasi, Gudang simpan alat pengajaran dan dokumen. Sehingga butuh area yang lebih luas nantinya.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori
Kelebihan : •Terdapat didaerah perumahan yang sepi sehingga aman dan nyaman bagi anak untuk belajar. • hampir semua kebutuhan sarana belajar mengajar memadai seperti playground , kelas untuk 2-3 tahun sampai dengan 5 – 6 tahun. Kelemahan : • keterbatasan lahan , tidak ada kantin & perpustakaan • kurang menariknya warna tiap elemen ruang bagi anak • ruang tunggu yang kurang memadai sehingga orang tua enggan berlama – lama • Banyak area yang tersisa tetapi kurang dimanfaatkan • kurang kuatnya style yang diasung dan tidak memenuhi kriteria metode pembelajaran montessori.
Studi Pembanding
Kelebihan : •Terdapat didaerah yang jauh dari keramaian sehingga aman dan nyaman bagi anak untuk belajar. • tertatanya elemen pendukung metode montessori sehingga anak dengan mudah langsung memainkannya. • style interior jelas sangat terlihat dengan adanya play ground semi outdoor yang memberikan nuansa yang natural dan menyatu dengan alam. • Lahan cukup luas & terdapat perpustakaan Kelemahan : •Kurangnya unsur warna warni dan dinding hanya di aplikasikan sebagai media pajang untuk foto dan lukisan sehingga kurang efektif bagi anak. • tidak adanya fasilitas kelas musik dan tari
Studi Pustaka
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Montessori Learning Tujuan 1.
/
UNESCO Ecce (Perawatan Anak Usia Dini dan Pendidikan) Unit , anak usia dini didefinisikan sebagai periode dari lahir sampai 8 tahun. Suatu saat perkembangan otak yang luar biasa, tahuntahun meletakkan pondasi untuk belajar berikutnya. Mendikbud RI Nomor 0486 /U/1992 Bab1 Pasal 2 membedakan sekolah ini menurut umurnya :
Berdasarkan umur sekolah ini hanya menerima anak berumur kisaran antara 6 – 8 tahun dan lebih menekankan anak untuk mempersiapkan mereka ke jenjang Sekolah Dasar. Tempat ini merupakan jawaban bagi orang tua yang sibuk dengan pekerjaan yang sulit untuk menjaga anaknya. Penitipan anak ini dapat menerima mulai dari usia 1 hingga 8 tahun. Dengan dilengkapi sarana bermain yang luas / general juga area peristirahatan bagi sang anak yang seharian berada bersama guru yang sekaligus berperan sebagai baby sitter sang anak
Sekolah ini lebih menekankan anak untuk belajar bersosialisasi dengan sebayanya dengan membentuk kelompok kelompok bermain dan menyelesaikan kasus permainan yang sederhana dan menyenangkan . Sekolah ini biasanya menerima murid yang berumur sekitar 1 – 3 tahun.
Pada Sekolah ini lebih memadukan antara belajar dengan bermain dan mempersiapkan sang anak untuk jenjang yang lebih lanjut yaitu taman kanak kanak / kindergaten nantinya. Sekolah ini menerima murid dengan umur antara 3 – 6 tahun.
2.
3. 4. 5.
menciptakan lingkungan belajar yang menumbuhkan kreativitas. menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan bagi anak agar mampu mengungkapkan pendapat, pikiran dan tindakannya namun tetapa dalam batas batas wajar (apresiatif). menciptakan lingkungan belajar yang aman. menciptakan lingkungan belajar yang mendukung terjadinya proses sosialisasi. menciptakan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan pikiran yang imajinatif bagi anak. (Jamal Ma’mur Asmani , Buku Pintar Playgroup , 2010 , hal 42 – 56 )
Manfaat Bagi anak , 1. mendapatkan ilmu yang sesuai dengan perkembangan usia , mental dan intelektual serta moral anak usia dini. 2. bermain sambil belajar , merupakan suatu hal yang satu satunya pembangkit kesenangan jiwa sang anak serta alat penyalur hobinya yang terkenal imajinatif ragamnya. 3. melatih kemandirian sang anak sehingga belajar bertanggung jawab. 4. dapat mengetahui bakat dan potensi mereka lebih dini 5. melahirkan kesadaran sosial akan pergaulan dengan sesama , bertukar pikiran , bermain bersama , serta belajar bersama akan mulai tertanam sejak dini. Bagi orang tua , 1. dapat memberikan kesibukan yang positif bagi anak berupa sarana edukatif yang menyenangkan dan bermain bersama dengan anak sebaya dengan mereka. 2. dapat melatih kedisiplinan pada anak 3. menumbuhkan motivasi belajar anak dirumah untuk mengenal hal hal yang baru. 4. dapat mengembangkan bakat anak secara maksimal karena terdapat berbagai penyaluran hobi kelas yang menjadi pilihan ditiap sekolah sesuai dengan kemampuan sang anak. 5. orang tua dapat mengontrol perkembangan sang anak karena tersedianya para pembimbing yaitu para guru yang siap membantu sang anak sehingga tumbuh kembangnya optimal. (Jamal Ma’mur Asmani , Buku Pintar Playgroup , 2010 , hal 42 – 56 )
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka
segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak agar mereka dapat belajar dengan baik di kelas, dihalaman sekolah, di luar lingkungan sekolah atau semua kegiatan yang mempengaruhi subyek belajar sehingga menjadi pribadi yang diharapkan. ( Supano hal.68)
(
)
(
)
(
)
(
)
Learning Of Montessori Metode pendidikan yang menekankan pada pentingnya anak bekerja bebas dan dalam pengawasan terbatas. Gabungan dari berbagai macam pembelajaran yang disebut dengan kolaboratif learning. Kolaboratif learning terdiri dari PBL, PQ4R, SQ3R. Guru hanya bersifat sebagai fasilitator dan mediator saja selebihnya menjadi tanggung jawab peserta didik. Student Centered Learning ini lebih menekankan pada pembelajaran-pembelajaran kasus. Belajar dengan kasus-kasus dapat mempengaruhi kognitif dan metakognitif peserta didik itu sendiri. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan kognitif dan metakognitif pada saat mereka belajar. Peserta didik di bagi menjadi kelompok-kelompok, lalu peserta didik belajar cara untuk mengkaji masalah, menganalisa dan mencari solusi masalah yang dikaji. Setelah itu, peserta didik mengajukan pertanyaan atau masalah, lalu terintegrasi dengan disiplin ilmu lain. Setelah itu, penyelidikan otentik pun dapat dilakukan dan akan menghasilkan produk atau karya yang menggangumkan. (John Chattin – McNichols (1998), The Montessori Controversy, (New York: Delmar Publiser Inc.), hal 51)
1.
2.
3.
Mengizinkan anak anda untuk aktif, membiarkan mereka untuk belajar mengeksplorasi sensori yang ada di sekitar mereka. Mengakui periode sensitive mereka dan mengizinkan mereka untuk mengulangi aktivitas mereka ketika mereka dalam keadaan terbaik. Memperkenalkan motivasi yang penting dan bagaimana pengaruhnya dalam pembelajaran.
metode Student Centered Learning. (mengajarkan anak untuk lebih aktif berperan serta dalam pembelajaran & menerapkan belajar sambil bermain agar anak-anak lebih dapat mengerti bahan yang dibahas)
• kebebasan, • struktur dan urutan, • realistiss dan kealamian, •keindahan dan nuansa, •serta alat permainan Montessori.
•Belajar bahasa Indonesia dengan materi : menulis, membaca, latihan mengeja, kemampuan merangkai kata. •Belajar Bahasa Inggris dengan materi : menyususn kata, menulis, membaca, kemampuan menrangkai kata dan berkomunikasi. •Belajar menggambar dengan materi : menarik garis, membuat bentukan gambar seperti kotak, lingkaran dan segitiga, juga mencoba menggambar yang menagasah daya imajinasi mereka. •Belajar musik dengan materi : pengenalan alat – alat musik, mengajak mereka bernyanyi dengan iringan musik, permainan jari. •Belajar matematika dengan materi : mempelajari ukuran, takaran, angka, pengurangan dan penjumlahan. •Belajar mengasah kreatifitas dengan materi : duduk melingkar, pustaka, menari, kesenian, dan kerajinan tangan, cerita dongeng, psysical education.
•lingkungan haruslah merupakan tempat yang menyenangkan (loving area), • tempat yang kondusif (nourishing) untuk membantu perkembangan, tempat dimana guru atau orang dewasa dapat mengobservasi perkembangan mereka dan membuat perubahanperubahan sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.
Studi Pustaka
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Montessori Learning
(J.A.Achir dan S. Patmonodewo , Skala MILMI, 1980)
½ - 1 tahun
5 - 8 tahun
1 - 2 tahun 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7. 8.
9.
Dapat duduk tanpa dibantu Dapat menelungkup dan berbalik sendiri Dapat merangkak meraih benda dan mendekati seseorang Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk Bergembira dengan melempar lempar benda – benda Mengeluarkan kata – kata yang tanpa arti Mengenali muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing / orang lain Mulai berperan serta dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
12.
4 - 5 tahun
Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu Dapat berjalan dengan dituntun Menirukan suara Mengulang bunyi yang didengarnya Belajar menyatakan satu atau dua kata Mengerti perintah sederhana atau larangan Memperlihatkan minat yang besar dalam menjajaki sekitarnya, ingin melihat semuannya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda – benda ke mulutnya Berperan serta dalam permainan Berjalan dana menjajaki rumah dan sekelilingnya Menyusun dua atau tiga kotak balok Dapat mengatakan 5 – 10 kata Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
2 - 3 tahun
3 - 4 tahun
1. 2. 3.
1.
2. 3. 4. 5.
6. 7.
Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki Membuat jembatan dengan tiga kotak Mampu menyusun kalimat mempergunakan kata kata saya Bertanya dan mengerti kata kata yang ditujukan padanya Menggambar lingkran Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
8.
9.
Naik turun tangga Menyusun enam kotak Menunjuk mata dan hidungnya Menyusun dua kata Belajar makan sendiri Menggambar garis di kertas atau pasir Mulai belajar mengendalikan buang air besar dan buang air kecil Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oeh orang – orang yang lebih besar memperlihatkan minat terhadap anak – anak lain dan bermain – main denganmereka
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Batita ( < 3 tahun ) 1. 2.
3. 4. 5.
tidak tahan diam terlalu lama, masa bercerita 3 hingga 5 menit. gunakan kata – kata sederhana dan sarana audio visual yang menarik bagi anak, karena : anak hanya bisa mempelajari sesuatu yang nyata, konkret, dapat dilihat dan dapat dipegang. cerita ulangi beberapa kali agar dapat dimengerti. ciptakan suasana yang tenang, aman, ramah dan penuh kasih bagi anak. guru sebaiknya tidak berganti – ganti agar anak tidak terasa asing, usahakan agar anak bisa mengenal dan mempercayai guru.
Balita ( 3 – 6 tahun ) 1. 2. 3. 4.
anak sudah lebih lama mendengar cerita (5-10 menit). jangan menceritakan hal hal yang menakutkan anak. mereka mulai dapat menguasai gerakan jari tangannya sehingga dapat memegang pensil dan membaut pekerjaan tangan, seperti melipat, menggunting, dan menempel. mereka menyukai lagu dengan diiringi gerakan.
Berjalan jalan sendiri mengunjungi tetangga Berjaln pada jari kaki Berjalan berpakaian dan membuka pakaian sendiri Menggambar garis silang Menggambar orang hanya kepala dan badan Mengenal dua atau tiga warna Berbicara dengan baik Menyebutkan nama, jenis kelamin, dan umurnya Banyak bertanya Bertanya bagaimana ia bisa lahir Mengenal sisi atas, bawah, muka dan belakang Mendengarkan cerita cerita Bermain dengan anak lain Menunjukkan rasa sayang kepada saudaranya Dapat melaksanakan tugas tugas sederhana
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
10. 11.
12.
Melompat dan menari Menggambarkan orang dengan kepala, lengan dan badan Menggambar segitiga dan segiempat Pandai berbicara Dapat menghitung jarinya Dapat menyebut nama hari dalam seminggu Mendengarkan dan mengulang hal hal penting serta bercerita Berminat dengan kata baru dan artinya Memprotes apabila dilarang apa yang diinginkannya Mengenal 4 warna Memperkirakan bentuk dan besarnya beda, membedakan besar dan kecil menaruh minat kepada kegiatan orang dewasa
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka 2 Anak belajar melalui permainan mereka dengan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain dan dukungan orang dewasa akan membantu perkembangan anak secara optimal. (Diana Mutiah, Psikologi Bermain Pada Anak Usia Dini, 2010, hal.91) Bermain bebas dan spontan. Permainan Drama . Bermain Konstruktif. Musik. Mengumpulkan benda. Mengeksplorasi. Permainan Olah Raga.
Kata “Bermain” play merupakan istilah yang digunakan secara bebas sedangkan arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya. (Elisabeth B. Hurlock, Child Development Sixth Edition, 1 , Erlangga Jakarta, 1978, hal.320)
0
10
20
30
40
50
60
70
Membaca. Menonton Film dan Televisi. Mendengarkan Radio. Melamun/ berkhayal.
80
90
100
usia 0–1
…………..…………………………………sensorimotor……………………………………………
1–2
….…………………….…sensorimotor………..……………………………………………simbolis
2–3
….…………………sensorimotor…………….…………simbolis……..…………..Pembagunan
3 – 4 ….………………sensorimotor………………….………simbolis…………………...Pembagunan
4 – 5 ………..…sensorimotor……………….………simbolis………..………..Pembagunan………….… 5 – 7 ……sensorimotor……………..………simbolis……….……………..Pembagunan.…..………… 7 > sensorimotor………………simbolis……….………………..Pembagunan……...………………….. ▼ bermain dengan aturan……..……..……..…………….……..Membaca.……….……………………..
main simbolis, pura pura, make believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak pada usia 3 – 6 tahun. Anak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu. Anak memegang dan menggerak – gerakkan benda – benda berukuran kecil untuk menyusun adegan.cc
membantu anak mengembangkan keterampilan. Dengan memakai bahan yang sifatnya alam sehingga anak terlatih mengenal teksture dll. Antara lain air, pasir, lumpur, tepung, tanah liat, play dough , plastisin, clay dough, krayon, pensil warna, spidol, pensil, pulpen, arang, kapur, cat air dengan kuas, cat minyak.
Menyediakan kesempatan bagi anak untuk merasakan bermacam macam bahan dari alat permainan yang ada , baik itu di dalam maupun diluar ruangan. Dengan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan banyak tekstur dan berbagai jenis bahan bermain yang berbeda yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak. Sehingga anak mendapatkan rangsangan untuk mendukung proses dengan kerja otak dalam mengelola informasi yang didapatkan anak pada saat bermain, baik bermain dengan badan atau dengan benda sekitarnya.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka & Setiap elemen interior yang terdapat dalam ruangan kelas merupakan suatu keajaiban bagi anak – anak dimana hal tersebut dapat mendorong mereka untuk menajamkan panca indera/perasaannya untuk lebih mengeksplorasi kemampuan motorik yang masih terbatas. Seperti Warna, bentuk, motif, pemandangan dari luar jendela, dan gradasi cahaya memberikan daya rangsang bagi mata. Musik, suara, gelak tawa memberikan rangsangan bagi pendengaran. Aroma kue yang dimasak, bunga yang segar membantu membedakan suasana ruang. (Asian Regional Institute for School Building Research)
/ a.
b.
c. d. e.
1. 2. 3.
Skala besar kecilnya ruangan, area untuk privat maupun kelompok, dengan perabotan orang dewasa dan anak – anak. ketinggian lantai terdapat level lantai penaikkan dan penurunan yang savety sesuai dengan keergonomisan anak dengan lapisan pada lantai yang empuk dan tidak membuat anak terpeleset. adanya kolam pasir dan kolam air jika dibutuhkan. ketinggian plafon dengan aplikasi kanopi, teralis, jendela di atap. ketinggian pembatas ruangan dengan dinding massif, rak rak rendah sehingga anak dapat meraih barang barang yang telah disediakan di dalm ruangan sehingga mereka mandiri, semi partisi.
4. 5.
6. 7.
1. 1.
2. 3. 4. 5. 6.
2. 3.
ruang kelas tersebut harus fleksibel dalam perbandingan bentuk dan kebebasan mengajar. Ruang kelas yang ada harus bersih, tertata, terawatt, memiliki sirkulasi udara yang bagus, memiliki pencahayaan yang memadai, aman, dan memiliki tempat penyimpanan barang pribadi anak. NAEYC menyarankan agar tiap anak mempunyai ruang gerak sedikitnya 3 m².
4. 5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
alat bermain harus kuat sehingga anak tidak sanggup mematahkan kedalam bagian yang lebih kecil atau tajam beri cat, krayon dan adonan yang anti oksidan hindari alat bermain yang mengadung aliran listrik alat bermain yang dapat dinaiki sebaiknya dibuat dari bahan yang kokoh, kuat, dan stabil. Saat anak cukup besar untuk menggunakan alat bermain berukuran besar, hal yang diperlukan adalah : memasang alat bermain dengan hati – hati diatas bidang yang lunak dan permukaan yang rata alat bermain tersebut diperiksa kekuatan, kestabilan dan kemungkinan korosinya secara regular semua permukaan alat bermain harus lembut dan terhindar dari kemungkinan robek atau pecah. (Tabloid seri ayah bunda, Bermain Dunia Anak , Edisi 15)
sesuai dengan antropometri pengguna sesuai untuk berbagai sudut kegiatan anak sesuai untuk pengajaran dan kelompok usia murid dapat digerakkan dan mudah dipindahkan tetapi kokoh dan stabil. mempunyai bentuk yang tidak menimbulkan ketidaknyamanan, kelelahan dan ujung sudut pinggiran yang tumpul. aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan / tidak berbau dan beracun. Permukaan harus berteksture halus dan mudah dibersihkan. (Hotman Siahaan, Furniture Aman untuk Anak, Majalah Serial Rumah ed. 15/11, hal. 51)
meja rendah dan kursi kecil (untuk menggambarkan dan menulis) papan tulis papan tempel (foto, lukisan maupun gambar pembelajaran) papan buletin (pengumuman) rak buku yang sesuai dengan tinggi anak rak penyimpanan mainan tempat tidur yang nyaman dan aman bagi anak untuk beristirahat meja makan yang sesuai dengan ergonomis anak & sudut kebersihan contohnya wastafel untuk cuci tangan, dll.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka
(Ideas For Great Kid’s Room, Sunset) & (Imelda Akmal, 2007, hal.28)
• • • • •
vinyl, mudah dibersihkan, warna dan motif bermacam-macam, permukaan tidak licin, tidak tajam, lebih ekonomis.
Parquette / papan kayu, peredam suara yang cukup baik, mudah dibersihkan, permukaan halus, perawatan mudah, perbaikan mudah, tidak licin, banyak warna dan motif.
Karpet, membantu menyerap suara, permukaan lembut, tidak licin, aneka warna dan motif dapat menyamarkan noda, tidak praktis karena butuh perawatan khusus, 100% nilon anti debu dan menghambat api.
Keramik, banyak pilihan warna dan motif, harga relative murah, mudah dibersihkan serta tahan lama. Tetapi tahap pemasangan yang agak rumit dan sistematis. Dan perlu adanya perpaduan dengan material lainnya. Contoh Lainnya : tile, compressed floor, mosaic tile, wood flooring, nomad mat, deco tile, tile carpet, woodrium, wood plate, rubber tile.
Dinding yang mudah dicuci, dengan diberi karakter kartun atau warna – warna cerah yang disukai oleh anak – anak. Dinding dapat dilapisi dengan menggunakan wallpaper dan cat atau bahan alternative desain lainnya yang telah teruji aman bagi anak – anak. Bahan ringan dan mudah pemasangannya sangat diperlukan dalam pemilihan, Gypsumboard dapat mewakili kriteria tersebut. Seperti : wall
paper, lacquer, color coating glass, wood moulding, paint over plywood, color mix paint, bon tile, mirror, exposed concrete block, exposed concrete. • • • •
Papan Gypsum, anti rayap, tidak mudah terbakar, lebih ekonomis, peredam suara yang baik, mudah dijumpai, mudah ditutup dengan finishing seperti cat biasa, cat dekoratif, kain, sampai wallpaper.
Multipleks, lebih kuat, lebih tahan air, ekonomis, mudah sekali meledut, tidak tahan rayap.
Kayu Mahal, eksklusif, kuat, lebih tahan lama, butuh perawatan khusus.
Contoh lainnya :
wall paper, paint, water paint over gypsumboard, vinyl paint, sound absorbing tex, miton, indirect luminuous ceiling, unpolished lacquer, powder coating painting over perforation steel plate.
&
•
Alat Bermain,
1. 2. 3. 4. 5. 6.
alat bermain harus kuat sehingga anak tidak sanggup mematahkan kedalam bagian yang lebih kecil atau tajam. beri cat, krayon dan adonan yang anti oksidan. hindari alat bermain yang menggunakan listrik. alat bermain yang dapat dinaiki sebaiknya dibuat dari bahan yang kokoh, kuat dan stabil. memasang alat bermain diatas bidang yang cukup lunak dan permukaan yang sekiranya rata. semua permukaan alat bermain harus terbuat dari teksture material yang lembut dan terhindar dari kemungkinan robek ataupun pecah.
•
Furniture, Penggunaan bahan pada perabot juga menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Multiplek, fiber, kayu, stainless stell dan kaca sebagai bahan pembuat perabot yang ada. Hal ini juga didasari oleh skala penggunaannya, dan tingkat kekuatan yang dimiliki pemakainya. (Ideas For Great Kid’s Room, Sunset, 2008)
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka
Desain interior berwawasan ekologis dapat meliputi perencanaan konservasi sumber daya alam dan upaya preventif terhadap faktor-faktor pendorong polusi, dan kualitas udara dalam ruang. Desain interior yang terintegrasi baik dengan desain arsitektur dan strukturnya untuk memberikan adaptasi lingkungan dapat memberikan nilai lebih bagi lingkungan itu sendiri maupun penggunanya.
&
1. penggunaan lighting secara efisien dengan pemanfaatan sinar matahari alami, baik langsung maupun yang telah direfleksikan, penggunaan lighting sistem dengan tepat. sinar alami dengan bukaan besar, kaca bening, skylight, Penentuan pencahayaan buatan dapat memberikan upaya hemat energi dengan analisa yang tepat terhadap luas, fungsi dan pengguna ruang. 2. Perencanaan penghawaan alami sangat berpengaruh terhadap kenyamanan termal dalam sebuah bangunan. Untuk daerah tropis dapat diupayakan dengan ventilasi silang, inlet yang lebih kecil dan outlet yang lebih besar untuk mempercepat arus angin serta memperbanyak bukaan. Jika menggunakan penghawaan buatan harus terencana dengan baik dan tepat jenis sehingga tidak membebani biaya listrik dan hemat tenaga. 3. mempertimbangkan bahan-bahan-bahan yang tepat untuk mengindari polusi yang mungkin dapat terjadi. seperti finishing, furnising, equipment, bahan kimia, aktivitas pengguna. 4. Untuk kondisi perbaikan udara, penggunaan tumbuh-tumbuhan dalam ruang juga dapat mengurangi polusi, namun kehadiran tanaman ini juga membutuhkan perawatan yang berkala karena membutuhkan udara dan cahaya matahari. 5. menggunakan material dan bahan yang aman bagi lingkungan antara lain kayu, bambu dan material yang dapat di recycle lainnya. 6. memberikan tema ruangan ditiap kelas dan ruangan ialah tema tentang alam contohnya under the sea, jungle book, outer space sehingga selain menciptakan suasana ruang sekaligus menjadi saran edukasi secara tidak langsung dapat dirasakan oleh sang anak.
Dalam pembutan desain preschool dan kindergaten nantikan akan mengkombinasikan konsep natural dengan konsep fleksibilitas yang akan dihadirkan pada tiap elemen ruang dalam kelas.
Untuk memenuhi rasa bebas dalam ruang, anak memerlukan suasana ruang yang fleksibel & tidak terlalu padat. Pencapaian nilai dan prinsip fleksibilitas ini banyak pengaruhnya pula dengan adanya warna dari ruangan, pemilihan furniture serta penetapan ukuran ruangan kelas yang sesuai dengan jenis kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh anak balita tersebut dengan rekan sebayanya.
1. Dapat memberikan kebebasan area gerak sang anak nantinya. 2. Dapat mempermudah pengaplikasian segala bentukan tema ruangan yang dikehendaki sang anak yang juga tema ini nantinya dapat memberikan nilai psikologi dan imajinatif yang positif pada anak. 3. Mempermudah renovasi ruang kelas tanpa harus merubah total bentukan dan arsitektur ruangan dan bangunan. 4. Membentuk sirkulasi ruang aktivitas guru dan anak sehingga dapat melakukannya secara optimal. 5. Dalam segi furniture dan elemen estetikanya memiliki sifat yang multifungsi sehingga tampak ringkas dan ringan dipandang mata.Antara lain furniture yang moveable atau yang build in furniture.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka
Ruang kelas dengan memanfaatkan elemen elemen interior seperti warna, dapat berperan untuk memenuhi lingkungan belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimuli untuk mau belajar sehingga perkembangan anak dapat optimal. Ruang yang dapat merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif, hal-hal tersebut membutuhkan suasana ruang hangat dan meriah. Warna-warna yang dapat mendukung suasana tersebut adalah warna-warna hangat, komposisi warna-warna kontras dan komposisi warna-warna terang (Pile, 1995 dan Birren, 1961). Kebutuhan Anak dalam ruang
Suasana Ruang
Warna
Rasa bebas
Fleksibel, tidak
Warna yang netral dan warna yang terang.
terlalu padat Rasa aman
Tidak menyilaukan, sehingga tidak menyebabkan: § Mata cepat lelah § Sakit kepala § Tegang Dibutuhkan warna-warna pastel (warna dicampur dengan putih sehingga nilai dan intensitas warna lemah sampai sedang) Komposisi warna-warna hangat dengan intensitas rendah
Tidak menakutkan,
menegangkan
Rasa nyaman,
Hangat, Suasana hangat
Rangsang, merangsang anak untuk beraktifitas, gembira dan kreatif.
Suasana hangat,
· Warna-warna hangat · Komposisi warna kontras
Meriah
· Komposisi warna-warna terang
Warna pastel aman dalam arti warna tidak menyilaukan, membuat mata cepat lelah, menyenangkan, tidak menakutkan dalam arti warna dapat memotivasi anak untuk beraktifitas, bergembira dan kreatif. Menurut Kopacz hal.220, bayi dan anak kecil cenderung memilih warna dengan saturasi yang tinggi. Oleh karena itu, ekspresi dari perbedaan temperature warna, kombinasi warna keras dan warna lembut dan warna warna kontras memberikan dampak yang positif. Keseimbangan dan keselarasan dari beberapa warna dalam saturasi sedang dan tinggi dapat berpengaruh baik.
Peran warna bagi anak : · Stimuli, warna berperan sebagai stimuli (rangsangan), dengan menggunakan warna - warna cerah yang disukai anak dan menarik perhatian seperti merah, kuning, orange pada sarana pembelajaran akan merangsang anak untuk beraktivitas dan berimajinasi. · Evaluasi perkembangan anak, warna merupakan sebuah elemen penting untuk mengevaluasi perkembangan anak, misalnya anak-anak diberi benda-benda dengan bentuk sama tetapi warna berbeda atau sebaliknya bentuk beda dan warna sama, puzzles, berbagai figur, dan sebagainya.
· Memfokuskan dan mengalihkan perhatian, bila ingin memfokuskan anak pada sesuatu, berilah warna yang menarik perhatian dan sebaliknya bila ingin mengalihkan perhatian, berilah warna-warna yang tidak menarik perhatian anak, seperti warna coklat, abu-abu. · Mengatur ruang agar tampak lebih luas atau mengecil, warna dingin bila digunakan untuk mewarnai ruangan akan memberikan ilusi jarak, akan terasa mundur. Sebaliknya warna hangat, terutama keluarga merah akan terasa seolah-olah maju, memberikan kesan jarak yang lebih pendek. Warna-warna cerah membuat objek kelihatan lebih besar dan ringan dari pada sesungguhnya. Sementara warna gelap membuat mereka lebih kecil dan berat.
· Menciptakan rasa hangat, dingin, tenang dan riang, sebagai contoh penggunaan komposisi warnawarna cerah dan warna-warna kontras pada ruang akan menciptakan suasana gembira atau riang. Verner : The psychological effect that color has on children is very powerful.
Teori Warna
• Merah, Mewakili semangat, kekuatan dan rangsangan. Menunjukkan keberanian dan kebebasan, gairah dan kesenangan. Magenta : meringankan hal spiritual, perkembangan pesat. Crimson : tidak percaya akan perselisihan, kuat tapir amah, kekerasan hati dan kebebasan Scarlet : cinta akan kehidupan, kemauan Merah muda : nyaman, meredakan kematangan, kesayangan • Kuning, Merupakan pemikir, tepat, dan optimis, jelas, segar, cerah, tajam, adil, cepat, tenang dan jujur. Kuning adalah warana ilmu pengetahuan, cinta akan ide-ide baru yang fleksibel dan gampang menyesuaikan diri. menyiratkan perasaan sehat dan penuh keinginan, rasa percaya diri dan harga diri. Kuning tua : harga diri yang rendah, suram, pengeluh Kuning lemon : rapih, canggih, cerdik Kuning citrine : tidak terduga, dangkal Kuning mawar : sangat sensitive , suka mencari-cari Cream : perluasan ruang, jaminan, lamban.
(Sumber : Asri 158, hal 70)
Warna
Langit langit
Dinding
Merah
Berat
Kemajuan
Lantai Tajam, perhatian, berjaga jaga
Agresi yang Pink
Lembut
terhambat
Tidak akrab
Membangkitkan Orange
semangat
Bercahaya
Menggiatkan
Berkemilau
Menarik
Mengasikkan
Hijau
Melindungi
Tenang
Tenang
Biru
Angkasa
Sejuk
Besar, kokoh
Ungu
Tidak diduga
Agung
Eksklusif
Coklat
Mengesankan
Aman
Stabil
Abu-abu
Bayangan
Netral
Netral
Putih
Terang
Steril
Menahan, sentuhan
Hitam
Menyesatkan
Tidak
Abstrak
• Hijau, Berarti keselarasan, menstabilkan, idealis, kesadaran sosial, penolong, hijau melambangkan moralistic. Hijau juga berarti kecerahan dan pengertian, melambangkan penerimaan diri. berpikir sehat, penuh toleransi, berhasil, penuh kebaikan dan berbakat. Hijau tua : kepemilikan, buta untuk kebutuhan lain, penyesalan yang mendalam atau kebencian yang mendalam Hijau olive : kecurangan, kepahitan, kesabaran, murah hati Hijau emerald : kemakmuran, kelimpahan Hijau jade : kemurahan hati, keseimbangan, kebijaksanaan alami Hijau muda : awal yang segar, ketidakmatangan, ketidakmampuan. • Biru, Warna ini membawa ketenangan, terkesan dingin, mengungkapkan semangat dari semangat dari kebenaran dan kecerdasan, dapat juga menurunkan emosi. Biru tua : terfokus, bimbang, penindasan Biru azure : kebahagiaan, kesenangan, melepaskan perbudakan dan kekejaman Biru langit : tenang, menggambarkan cinta, kemampuan untuk mengulangi segala rintangan Biru muda : menunjukkan peningkatan, ambisi, pemberi, sukses. • Putih, Berhubungan dengan kemurnian yang mewah dan cermelang, mempunyai keyakinan dari berbagai alasan dan berisi harapan. Sisi buruknya warna putih ialah dapat menjadi musuh warna itu sendiri, terpisah, tandus, kasar, kaku dan gagal. • Turquise, Menyatakan tulusikhlas, menekankan pada arah perasaan, motivasi dasarnya adalah kehidupan hubungan pribadi, Bersifat tenang, instropeksi, percaya diri dan kepemilikan. Mendorong muncul pertanyaan dan mencari jawaban, membantu melanjutkan hidup dan meredakan goncangan emosional. Lilian Veraer-bonds, Colour for healing and harmony
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka
Berikut adalah beberapa data ukuran tubuh dan ukuran perabot bagi anak usia max 5 – 6 tahun menurut Furniture Industry Research Association.Yang nantinya dapat menjadi tolak ukur untuk perlengkapan furniture dalam kelas anak. (Neufert, hal. 132)
Pada gambar disamping menerangkan ukuran presentil standart antropometri yang tepat bagi anak umur 3 – 5 tahun dalam keadaan duduk dan jangkauan maksimal yang nantinya akan menentukan luasan yang ideal untuk furniture duduk dan meja serta lemari display mainan/rak buku Yaitu antara lain ukuran tinggi duduk dari lantai antara 23 – 26 cm . Tinggi sandaran bahu 14,5 – 16,5 cm. Tinggi duduk anak 780 – 885 cm. untuk ukuran tinggi meja dari lantai antara 46 – 47 cm. Kedalaman duduk lekuk lutut 24,5 – 31 cm. Untuk ukuran meja aktivitas berdiri dari lantai 56 – 58 cm dengan kedalaman 55 – 61 cm. Dengan maximal batas jangkauan antara 82,5 – 92,5 cm dan batas tinggi pandangan anak 1 – 1, 2 cm.
Pada gambar disamping menerangkan ukuran presentil standart antropometri yang tepat bagi anak umur 5 - 12 tahun dalam keadaan duduk yang nantinya akan menentukan luasan yang ideal untuk furniture duduk. Semua keterangan dapat di baca pada tabel disamping. Akan tetapi untuk desain preschool dan kindergaten ini yang dibutuhkan hanya rentan usia 5 – 6 tahun yang tersedia pada tabel tersebut.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka No. 1
2
3
4
5
6
DIMENSI TUBUH Height
Weight (kg)
Standing Eye Level
Soulder Width
Crotch Height
Standing Center Of Gravity
PRESENTIL
USIA
No.
5% 50 % 95 %
100 105 115
7
5% 50 % 95 %
5% 50 % 95 %
5% 50 % 95 %
158 18 22.5
86.7 97.4 106
24 26.2 29.2
5% 50 % 95 %
40 43 51.3
5% 50 % 95 %
57.5 62.5 67
Tabel disamping merupakan keterangan tentang perhitungan yang telah dilakukan dan menghasilkan ukuran patokan dalam pemilihan atau pembuatan furniture anak untuk umur 2 – 6 tahun. Mulai dari tinggi jangkauan anak, berat / bobot per anak, batas pandangan, lebar bahu, luasan jangkauan tangan, sampai dengan ukuran standart antropometri anak saat duduk. (Martadi, hal.38)
DIMENSI TUBUH
PRESENTIL
USIA
Vertical Reach To Grip
5% 50 % 95 %
110 125 138
8
Luasan Regangan Tangan
5% 50 % 95 %
97.5 105 116
9
Seated Height
5% 50 % 95 %
55 59.1 64.2
10
Seated Eye Level
5% 50 % 95 %
43.7 48.7 53
11
Seated back to Sole Length 50 %
70.3
12
Seated back to Knee Length
5% 50 % 95 %
30 33 37.5
13
Seated Knee Heigth
5% 50 % 95 %
29.7 32 37.5
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Studi Pustaka • • • • •
Lampu dilangit – langit merupakan lampu yang aman bagi anak, dimana mereka tidak dapat meraihnya. Sehingga mengurangi resiko tersetrum oleh aliran listrik. Mereka membutuhkan penerangan umum untuk bermain. Penerangan umum akan membuat ruangan menjadi tidak menakutkan. Untuk area yang membutuhkan cahaya untuk konsentrasi, dapat menggunakan task lighting, yang seharusnya tidak memberikan bayangan atau terjadi silau. Pencahayaan komputer sebaiknya dari atas kepala, jika datang dari samping dapat menimbulkan cahaya pantulan yang silau. (Ideas For Great Kid’s Room, Sunset. )
Pencahayaan anak harus mempertimbangkan kenyamanan dan fungsi. Pencahayaan dibagi menjadi tiga yaitu ambient, task, dan accent. Dua pertama merupakan hal yang terpenting untuk diaplikasikan pada ruangan anak- anak. Ambient lighting memberikan pencahayaan umum yang lembut dan merata. Sedangkan task lighting merupakan pencahayaan memusat yang kuat disuatu area. Seperti membaca / membuat pekerjaan rumah. Accent lighting kurang biasa ditemukan diruangan anak – anak. (Pheasant, 1987, hal. 49)
•
• •
Banyaknya Bukaan bukaan yang lebar seperti memakai kaca sebagai elemen pemisah dan masuknya cahaya masuk kedalam ruangan akntetapi perlu diperhatikan tingkat kesilauan dengan memeperhatikan peletakan kaca/ jendela menghadap kearah tertentu. Usahakan area bukaan tersebut menghadap ke taman hijau karena dapat menstimulasi pandangan mata anak menjadi segar dan tidak bosan. Upayakan seluruhruangan mendapatkan cahaya alami yang baik karena memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan sang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan memerlukan vitamin D yang sebagian besar terdapt pada cahaya matahari pagi.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Analisa Hubungan Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Ruang Parking Area Receptionis Waiting Area Consultation Room Canteen Public Toilet Montessori Hall PlayGround & Sand Pit Jungle Class Farm Class Sea Class Planet Class Alphabet Class Children Toilet Teacher Manager Office School Owner Office Teacher & Staff Office Administration Office Musholah / Pray Room Teacher Toilet Security Area Cleaning Service Room
Harus Ada Hubungan Sebaiknya Ada Hubungan Tidak Ada Hubungan Area Publik
Area Semi Privat Area Privat
•Area Parkir sangat penting terhubung dengan area entrance yang termasuk didalamnya yaitu receptionis, ruang tunggu, security dan kantin area. Area Parkir ini akan diolah untuk lebih fleksibel bagi pengunjung maupun guru & staff yang membutuhkan area ini tetapi tetap memperhatikan area privasi office. • Untuk area Hall Montessori merupakan area pamer yang terpenting karena merupakan tempat netral bertemunya para orang tua dan pengunjung dan juga guru serta murid. Yang nantinya tempat ini menjadi area pamer yang serba guna untuk acara pertemuan serta sanggar tari dan musik bagi anak – anak. • Area office guru akan mudah terhubung dengan tiap kelas baik itu kelas jasmine, lotus, water lily, sun flower sampe dengan lavender. Juga akan terhubung langsung dengan playground sehingga guru dapat memantau langsung kegiatan anak dalam bermain. • Untuk Security dan Cleaning service akan mendapatkan akses yang lebih menyeluruh karena mempunyai tanggung jawab pada tiap sudut area untuk pengamanan serta kebersihan semua area.
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Analisa Hubungan Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Ruang Public Toilet Security Area
Parking Area
Waiting Area
School Owner Office
Canteen
Receptionis
Teacher Manager office
Administration Room Teacher Toilet Consultation Room
Musholah / Pray Room
Teacher Office
Montessori Hall Cleaning Service Room
PlayGround & Sand Pit Alphabet Class
Jungle Class
Public Zone Farm Class
Sea Class
Planet Class
Semi Public Zone
Semi Privat Zone Privat Zone Parent & Child Circulation
Children Toilet
Teacher & Staff Circulation
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Analisa Hubungan Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Ruang
Parking Area
-Guru & Staff -Pengunjung / Orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
- Menurunkan anak - Memarkirkan mobil / sepeda motor - Menjemput anak
- Area parkir yang dipetakan yang dapat menampung min. 20 mobil dan min. 20 sepeda motor - Pos Satpam untuk penjagaan (meja tulis + kursi)
Receptionis
-Pengunjung / orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
-
Menulis dan mendata Memberikan informasi Menyalurkan informasi Menerima pengunjung / orang tua Menerima perintah dari staff lain Mengobrol / Diskusi
-
Security Area
- Satpam & Staff -Pengunjung / Orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
-
Mencatat tamu Mengawasi sekitar Memberikan Informasi Mengobrol / Diskusi
- Meja Jaga - Kursi Kerja - Tanaman Hias
Waiting Area
-Pengunjung / orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
-
Menunggu kelas selesai Menunggu Guru / Staff Mengobrol dan Berdiskusi Membaca majalah / koran Menonton Televisi
-
Consultation Room
- Guru & Staff - Pengunjung / Orang tua
- Mengobrol dan berdiskusi - Menulis kecil - Membaca surat – surat
- Set Sofa + meja - Tanaman Hias - Lemari Display
Canteen Area
- Pengunjung / orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
-
-
Public Toilet
-Pengunjung / orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
- Cuci tangan - Aktivitas kamar mandi
Makan dan Minum Memesan Makanan Memasak dan menyiapkan pesanan Mengobrol
Meja panjang receptionis Set kursi kerja Set Komputer + printer Dinding Panel Tanaman Hias Lemari Display
Set Sofa + meja Tanaman Hias Lemari Display Display majalah dan Koran Tempat sampah
Set meja + kursi makan 2 orang Set meja + kursi makan 4 orang Kitchen set Meja display makanan Kulkas minuman dan makanan Tempat sampah
- Set Toilet - Wastafel - Tempat sampah
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Analisa Hubungan Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Ruang
Montessori hall
-Guru & Staff -Pengunjung / Orang tua -Anak usia 1 – 6 tahun
- Melihat Karya Montessori - Sanggar tari dan musik anak - Area serba guna untuk pertemuan guru dan orang tua , dll
- Papan display - Area Kosong
PlayGround & Sand Pit
-Anak usia 1 – 6 tahun -Guru
-
Anak bermain Mengawasi anak bermain Anak berlari Anak melompat – lompat Mengobrol dan bersosialisasi
-
Jungle Class
- Anak usia 1 – 2 tahun -Guru
-
Bermain Ringan dan edukasi montessori Belajar jalan dan melompat Guru mengawasi Baby Sitter menjaga anak Istirahat tidur
- PlayGround mini empuk - Dinding bantalan - Aneka play Stuff (Bola , Terowongan anak,dll) - Bantal duduk serbaguna - Meja bersama - Lemari Montessori - Lemari Simpan (mainan, buku, pampers,dll) - Wastafel anak
Farm Class
-Anak usia 2 – 3 tahun -Guru
-
Bermain Ringan dan edukasi montesori Guru mengawasi Belajar menggambar dan menulis bersama Guru bercerita Belajar membaca
- PlayGround mini empuk - Dinding bantalan - Aneka play Stuff (Bola , Terowongan anak,dll) - Bantal duduk serbaguna - Meja bersama - Lemari Montessori - Lemari Simpan (mainan & buku edukasi) - Wastafel anak
Sea Class
-Anak usia 3 – 4 tahun -Guru
-
Bermain edukasi montesori + lego Guru mengajar Belajar menggambar dan menulis bersama Guru bercerita Belajar membaca Bermain Drama Bermain Observasi dan praktek pekerjaan rumah
-
Play Ground Stuff Kursi panjang Istirahat Kolam pasir Tanaman Tempat sampah
Set meja belajar + kursi anak 10 anak Meja bersama + kursi untuk 4 anak Area santai baca ( custom reading bed ) Lemari Montessori + Carpet Montessori Lemari Simpan (mainan & buku edukasi) Meja lego , Meja observasi Meja mini dapur dan wastafel anak
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Analisa Hubungan Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Ruang
Sea Class
-Anak usia 3 – 4 tahun -Guru
-
Bermain edukasi montesori + lego Guru mengajar Belajar menggambar dan menulis bersama Guru bercerita Belajar membaca Bermain Drama Bermain Observasi dan praktek pekerjaan rumah
-
Set meja belajar + kursi anak 10 anak Meja bersama + kursi untuk 4 anak Area santai baca ( custom reading bed ) Lemari Montessori + carpet Montessori Lemari Simpan (mainan dan buku edukasi) - Meja lego , Meja observasi - Meja mini dapur dan wastafel anak
Planet Class
-Anak usia 4 – 5 tahun -Guru
-
Bermain edukasi montesori + lego Guru mengajar Belajar menggambar dan menulis bersama Guru bercerita Belajar membaca Bermain Drama Bermain Observasi dan praktek pekerjaan rumah
-
Alphabet Class
-Anak usia 5 – 6 tahun -Guru
-
Bermain edukasi montesori + lego Guru mengajar Belajar menggambar dan menulis bersama Guru bercerita Belajar membaca Bermain Drama Bermain Observasi dan praktek pekerjaan rumah
-
Children Toilet
-Anak usia 1 – 6 tahun -Guru
- Cuci tangan - Aktivitas kamar mandi
- Set Toilet - Wastafel - Tempat sampah
Teacher manager Office
-Manager guru -Staff
-
Mengobrol dan berdiskusi Menulis dan mendata Membaca surat dan buku Menonton dan mendengarkan musik Minum / makan kecil
-
Set Sofa + meja untuk 2 orang Meja kerja + kursi Lemari buku organizer Lemari televisi
School Owner Office
- Owner guru -Staff
-
Mengobrol dan berdiskusi Menulis dan mendata Membaca surat dan buku Menonton dan mendengarkan musik Minum / makan kecil
-
Set Sofa + meja untuk 2 orang Meja kerja + kursi Lemari buku organizer Lemari televisi
Set meja belajar + kursi anak 12 anak Meja bersama + kursi untuk 4 anak Area santai baca ( custom reading bed ) Lemari Montessori + carpet Montessori Lemari Simpan (mainan dan buku edukasi) - Meja lego , Meja observasi - Meja mini dapur dan wastafel anak Set meja belajar + kursi anak 12 anak Meja bersama + kursi untuk 4 anak Area santai baca ( custom reading bed ) Lemari Montessori + carpet Montessori Lemari Simpan (mainan dan buku edukasi) - Meja lego , Meja observasi - Meja mini dapur dan wastafel anak
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Analisa Hubungan Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Ruang
Teacher & Staff Office
-Guru & Staff -Manager & Owner
-
Mengobrol dan berdiskusi Menulis dan mendata Merapatkan sesuatu Membaca surat dan buku Menonton dan beristirahat Minum / makan kecil
-
Administration Office
-Guru & Staff -Staff administrasi
-
Mengobrol dan berdiskusi Menulis dan mendata Menyimpan Uang dan berkas penting Membaca surat dan buku
- Workstation + kursi kerja - Lemari organizer dan buku - Meja Panjang penerima pembayaran,dll
Musholah / Pray room
-Guru & Staff -Manager & Owner -Cleaning service -Satpam
- Beribadah - Berwudhu
- Area ibadah max. 6 orang - Area wudhu
Teacher Toilet
-Guru & Staff -Manager & Owner -Cleaning service -Satpam
- Cuci tangan - Aktivitas kamar mandi
- Set Toilet - Wastafel - Tempat sampah
-Cleaning Service Staff
- Menyimpan barang - Menyimpan keperluan kebersihan
- Area simpan - Lemari besi barang
Cleaning Service room
Workstation + kursi kerja Lemari organizer dan buku Meja rapat Sofa Santai Meja televisi Mini pantry
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori
Site Plan
Jembatan Merr
Perumahan Warga
aya kR aru
B ng edu
Jl. K
O
O
10167
STIKOM
O O
Cars Parking Area
O
O
Jembatan Merr
11585
U B
Pos Kamling
Perum. Kedung Baruk Utara
T S
SITE PLAN skala 1 : 500
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori
Lay Out
Parking Area Waiting Room Drop off Zone Canteen Toilet Receptionis Out door Security Koridor Hall Montessori Consultation Room Sand pit Play Ground Children Toilet Class Room Security Office Administration Room Teacher Parking Area Teacher Locker Meeting Area Teacher Workstation Teacher Rest Area Teacher Pantry Manager Office Owner Office Toilet Teacher Pray Room
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Konsep Desain Purposes
A
B
C
D
E
Score
Rank
Mark
Relative Weight
A.
Alur Sirkulasi
-
1
0
0
1
2
III
8
0,2
A.
Bentukan Ruang
0
-
0
0
0
0
V
4
0,15
A.
Kemudahan Menjangkau kelas
0
0
-
0
1
1
IV
6
0,1
A.
Kesesuaian Bentuk Lay Out 0
1
1
-
1
3
II
10
0,25
0
1
1
1
-
4
I
12
0,3
30
1,0
Terhadap Tema yang Diangkat A.
Kesesuaian Luasan Ruangan
dengan kebutuhan
Value Alternatif 1 Weigh Objective
Parameter t
Kesesuaian Bentuk Lay Out Terhadap Tema
Alternatif 2
Alternatif 3
Magnitude
Score
Value
Magnitude
Score
Value
Baik
3
0,75
Baik
3
0,75
Sesuai dengan standart 0,25
kegiatan dari metode
yang Diangkat
0,2
Alur Sirkulasi
anthropometri anak usia dini
e Sangat
Score
Value
4
1
baik Montessori Standar sirkulasi dan
Magnitud
Kurang baik
2
0,4
Baik
3
0,6
Baik
3
0,6
2
0,2
Kurang baik
2
0,4
Baik
3
0,3
4
1,2
Sangat baik
4
1,2
4
1,2
3
0,45
Baik
3
0,45
3
0,45
Sang anak dan orang tua Kemudahan Menjangkau Kelas -
0,1
kelas
tidak kebingungan
Kurang
mencari letak kelas &
baik
area lainnya Kesesuaian Luasan Ruangan dengan
0,3
Standar luasan sesuai
Sangat
kebutuhan ruangan
baik
Sangat baik
kebutuhan Sesuai dengan lahan Bentukan Ruang
0,15
sekitar mengikuti taman
Baik
Baik
playground anak Overall Utility Value
3,00
3,40
3,55
Desain Interior Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Bernuansa Natural Colorful Yang Fleksibel Dengan Pedoman Learning of Montessori Konsep Desain Preschool dan Kindergarten “Stepping Stones” Surabaya Menyediakan sarana belajar dan bermain bagi anak usia 1 – 6 th
Usia Golden Age bermainbebas, bebas beraktivitas, peka akan warna warni (colorful), suasana yang ceria, rasa ingin tahu tinggi, dll
Metode pembelajaran Montessori Memiliki ciri khas karakter penyusunan furniture untuk alat permainannya dalam mengajar. Menjadi metode utama dari Stepping Stones
Modern Culture Green Issue material ramahlingkungan,pencahay aan dan udara yang alami, recycle material, natural choice.
Anak ceria – Montessori – Green – Modern Mewujudkan sebuah desain interior yang dapat memenuhi kebutuhan sekolah sesuai dengan metode yang dipakai yang telah disesuaikan dengan perkembangan jaman modern yang serba fleksibel ringkas yang bersifat ramah lingkungan yang ceria vdan safety bagi anak bagi anak
Desain Interior Yang Ceria Berpedoman Montessori Dengan Style Natural colorful yang Fleksibel
Gaya dan style yang mengikuti jaman sekarang dengan prinsip ringkas, fleksibel, multifungsi, kesan luas tetapi ringan, bersih.