TUGAS AKHIR RI 141501
REDESAIN HOTEL BEKIZAAR SURABAYA DENGAN LANGGAM MODERN NATURAL BERNUANSA BUDAYA KHAS JAWA TIMUR
MUHAMMAD SULTHAN ARIQ MUZAKKI NRP 3411100157
Dosen Pembimbing Ir. Budiono, M.Sn. Thomas Ari Kristianto, S.Sn, MT JURUSAN DESAIN INTERIOR Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
TUGAS AKHIR RI 141501
REDESIGN OF BEKIZAAR SURABAYA HOTEL WITH NATURAL MODERN STYLE OF CULTURAL TYPICAL EAST JAVA
MUHAMMAD SULTHAN ARIQ MUZAKKI NRP 3411100157
Dosen Pembimbing Ir. Budiono, M.Sn. Thomas Ari Kristianto, S.Sn, MT
JURUSAN DESAIN INTERIOR Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
ii
“REDESAIN HOTEL BEKIZAAR SURABAYA DENGAN LANGGAM MODERN NATURAL BERNUANSA BUDAYA KHAS JAWA TIMUR”
Nama Mahasiswa
: Muhammad Sulthan Ariq Muzakki
NRP
: 3411100157
Dosen Pembimbing : 1. Ir. Budiono, M.Sn. 2. Thomas Ari Kristianto, S.Sn, MT
ABSTRAK Hotel Bekizaar merupakan salah satu dari 368 hotel yang berada di Surabaya baik hotel berbintang hingga hotel melati. Terletak pada jantung kota Surabaya yang tepatnya pada Jl. Basuki Rahmat No.1.Semakin bertambah kompetitor setiap tahunnya maka menurut pengamatan saya sebagai pengunjung yang tidaklah puas terhadap desain interior yang ada pada Hotel Bekizaar, baik segi kebersihan maupun interior yang disajikan didalamnya. Ketidak nyamanan ini bukan hanya saya sebgai pengunjung namun juga beberapa konsumen yang mengeluarkan pendapat atas Hotel Bekizaar di beberapa website baik blog pribadi maupun website agen travel. Ketidak nyamanan ini muncul karena harga Hotel Bekizaar mempunyai tarif cukup mahal untuk hotel dikelasnya yaitu bintang tiga. Hotel ini mempunyai kualitas yang cukup baik dikarenakan lokasi yang sangat strategis baik untuk pengunung yang berkeperluan berbisnis, belanja, wisata kuliner maupun wisata alam. Oleh karena itu sangat disayangkan jika tidak memuaskan beberapa pengunjung Hotel Bekizaar. Dalam hal ini muncul lah ide untuk meredesain Hotel Bekizaar dengan tema Moderen Natural Nuansa Jawa Timur. Dipilih lah nuansa modern karena mengikuti perkembangan jaman dan dapat diterima oleh masyarakat baik dari segi material maupun bentuk, dipilih natural untuk lebih memberi kenyamanan pengunjung dilihat dari background pengunjung yang berbeda-beda dan kebutuhan yang berbeda-beda pula maka dibutuhkan sesuatu yang membuat mereka nyaman. Dan yang terkahir adalah budaya Jawa Timur, hal ini dipilih karena letak Hotel Bekizaar di ibu kota jawa timur. Selain itu pengunjung banyak pula yang berdatangan untuk menikmati keindahan alam Jawa Timur. Dengan adanya konsep tersebut dapat memikat daya tarik pengunjung juga melesatarika karya indonesia. Kata Kunci : Hotel, Hotel Bekizaar, Hotel di Surabaya, Redesain
iii
“Halaman ini sengaja dikosongka
iv
"REDESIGN OF BEKIZAAR SURABAYA HOTEL WITH NATURAL MODERN STYLE OF CULTURAL TYPICAL EAST JAVA”
Name
: Muhammad Sulthan Ariq Muzakki
NRP
: 3411100157
Counselor Lecture
: 1. Ir. Budiono, M.Sn. 2. Thomas Ari Kristianto, S.Sn, MT
ABSTRACK
Bekizaar Hotel is one of 368 hotels in Surabaya either star hotels to budget hotels. Located in the heart of Surabaya, precisely on Jl. Basuki Rahmat No.1.Semakin increased competition every year then according to my observations as a visitor who is not satisfied with the existing interior design of the Hotel Bekizaar, both in terms of cleanliness and interior presented therein. Discomfort is not just me sebgai visitors, but also some consumers who issued an opinion on some website Hotel Bekizaar in both personal blog or website a travel agent. Discomfort arises because prices Hotel Bekizaar have fairly expensive rates for that class three star hotel. This hotel has a fairly good quality because of a very strategic location both for pengunung that berkeperluan business, shopping, culinary and natural attractions. Therefore, it is very unfortunate if it does not satisfy some visitors Hotel Bekizaar. In this case emerged was the idea to redesign the hotel Bekizaar with the theme of Modern Natural Shades of East Java. Selected was a modern feel because of changing times and be accepted by society in terms of both material and shape, been natural to provide them the convenience of visitors viewed from the background visitors different and needs different also it takes something that makes them uncomfortable. And the latter is the culture of East Java, it's been because of the location of the Hotel Bekizaar in the capital of East Java. Besides the many visitors who came to enjoy the natural beauty of East Java. With the existence of these concepts can entice a visitor attraction also melesatarika work of Indonesia. Key Word : Hotel, Bekizaar Hote, Hotel in Surabaya, Redesign
v
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan program S1 di Jurusan Desain Interior, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, yaitu : 1. Kepada orang tua dan keluarga tercinta yang mana telah memberikan dukungan moral maupun material serta doa restu yang tulus. 2. Bapak Mahendra Wardhana, ST. MMT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS semasa penulis menempuh pendidikan. 3. Bapak Ir. Budiono, M.Sn selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya untuk membimbing penulis serta memberikan arahan selama pengerjaan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Thomas Ari Kristianto, S.Sn, MT selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya untuk membimbing penulis serta memberikan arahan selama pengerjaan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Ibu Dosen yang telah mendidik dan memberi pengetahuan kepada kami selama menempuh perkuliahan di Jurusan Desain Interior ITS. 6. Kepada Windi Kamesworo, Rimby Kamesworo, Fasial Maulana, Roliandi Bagas, Alfian Permana, Fauza yang telah membantu dalam menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. 7. Kepada Teman - teman kontrakan Sutorejo Timur Gang 5 No. 6, Surabaya yang telah memberikan semangat selama pengerjaan Tugas Akhir. 8. Kepada Teman - teman DP 17 yang telah memberikan masukan dan semangat selama pengerjaan Tugas Akhir.
vii
9. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Harapan penulis, semoga nanti akan ada usaha untuk penyempurnaan dari Tugas Akhir ini karena masih jauh dari kesempurnaan maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini penulis berharap semoga bisa bermanfaat bagi khalayak banyak , dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Laporan Tugas Akhir ini diselesaikan semata-mata mengharap ridho Allah, dan syarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan program S1 di Jurusan Desain Interior, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya.
Surabaya, 10 Januari 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................ i ABSTRAK ............................................................................................................................... iii ABSTRACK............................................................................................................................... v KATA PENGANTAR..............................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii BAB I ......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2.
Pengertian Judul .......................................................................................................... 2
1.3.
Tujuan .......................................................................................................................... 3
1.4.
Perumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.5.
Sistematika Penulisan .................................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................................ 7 KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................................. 7 2.1.
Sejarah Hotel ............................................................................................................... 7
2.2.
Jenis-Jenis Hotel ........................................................................................................ 13
2.3.
Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi ................................................................................ 15
2.4.
Karakteristik Hotel .................................................................................................... 18
2.5. Desain Interior Modern ................................................................................................. 18 2.6.
Kajian Tentang Jawa Timur ...................................................................................... 25
2.7.
Kajian Wayang di Indonesia...................................................................................... 36
2.8.
Desain Interior Natural Modern dengan Budaya Jawa Timur ................................... 40
BAB III ..................................................................................................................................... 41 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................... 41 3.1.
Tahap Pengumpulan Data .......................................................................................... 44
3.2.
Observasi Lapangan (Langsung) ............................................................................... 45
BAB IV .................................................................................................................................... 47 ANALISA DATA .................................................................................................................... 47 4.1 Tahap Analisa Data ........................................................................................................ 47 4.2.
Studi Pengembangan ................................................................................................. 53 ix
BAB V ..................................................................................................................................... 55 KONSEP DESAIN .................................................................................................................. 55 5.1.
Konsep Desain........................................................................................................... 55
5.2.
Transformasi Konsep Desain .................................................................................... 62
BAB VI .................................................................................................................................... 71 HASIL AKHIR ........................................................................................................................ 71 6.1.
Denah Keseluruhan ................................................................................................... 73
BAB VII ................................................................................................................................... 85 KESIMPULAN ........................................................................................................................ 85 7.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 85 7.2. Saran .............................................................................................................................. 85 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 87 LAMPIRAN ............................................................................................................................. 89
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2 1. Interior kamar hotel twin bed .......................................................................................... 11 Gambar 2 2. Interior bed room hotel twin bed ..................................................................................... 12 Gambar 2 3. Arca Dwarapala masa Singasari ....................................................................................... 26 Gambar 2 4. Pelabuhan Perak Surabaya sudah ramai sejak masa VOC (illustrasi HJ van Heisen, KITLV).................................................................................................................................................. 27 Gambar 2 5. Peta-penyebaran-wayang-dari-cina .................................................................................. 39 Gambar 3. 1. Diagram Alur Metode Perancangan ................................................................................ 42 Gambar 3. 2. Diagram Alur Metode Pengambilan Data ....................................................................... 44 Gambar 4. 1. Diagram Skema pengunjung Hotel Bekizaar .................................................................. 48 Gambar 4. 2. Diagram Analisa Warna .................................................................................................. 50 Gambar 4. 3. Diagram Analisa Pencahayaan ........................................................................................ 51 Gambar 4. 4. Diagram Analisa Benda Estetika ..................................................................................... 52 Gambar 5. 1.Tree method ...................................................................................................................... 55 Gambar 5. 2. Living room ..................................................................................................................... 56 Gambar 5. 3.Living room ...................................................................................................................... 56 Gambar 5. 4. Unfinish wall ................................................................................................................... 58 Gambar 6. 1.. Denah ruang terpilih 1 .................................................................................................... 73 Gambar 6. 2. Denah ruang terpilih 2 ..................................................................................................... 74 Gambar 6. 3. Denah ruang terpilih 3 ..................................................................................................... 75 Gambar 6. 4. Desain Interior Hotel Room ............................................................................................ 76 Gambar 6. 5. Desain Interior Hotel Room ............................................................................................ 77 Gambar 6. 6. Desain Interior Bath Room .............................................................................................. 77 Gambar 6. 7. Desain Interior Hotel Room ............................................................................................ 78 Gambar 6. 8. Desain Interior Restaurant ............................................................................................... 79 Gambar 6. 9. Desain Interior Restaurant ............................................................................................... 80 Gambar 6. 10. Desain Interior Restaurant ............................................................................................. 80 Gambar 6. 11. Desain Interior Restaurant ............................................................................................. 81 Gambar 6. 12. Desain Interior Meeting Room ...................................................................................... 82 Gambar 6. 13. Desain Interior Meeting Room ...................................................................................... 83 Gambar 6. 14. Desain Interior Meeting Room ...................................................................................... 83
xi
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xii
DAFTAR TABEL Tabel 5. 1. Tabel kriteria elemen interior. ............................................................................................. 62
xiii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xiv
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perkembangan dunia pariwisata di Indonesia blakangan ini lumayan pesat,
walaupun pariwisata tidak hanya bertempat pada sebuah alam yang menikmati pemandangan buatan alam, namun pariwisata juga ada wisata hiburan wahana yang merupakan buatan manusia wisata kuliner yang merupakan wisata dimana konsumen menikmati makanan-makanan yang diproduksi pada daerah tersebut. Semakin maraknya tempat wisata di kota Surabaya ini, semakin menjamurnya pembangunan hotel disetiap titik kota yang terletak pada tengah kota maupun di pinggiran kota. Surabaya terkenal sebgai kota yang merupakan dimana kota yang memiliki Mall terbanyak di Indonseia maupun Asia. Hal ini menarik pengunjung luar kota untuk menikmati kota Surabaya ini lebih dari satu malam. Pada kesempatan ini pengunjung kebanyakan melakukan aktifitas belanja yang kemungkinan tidak terdapat pada kotanya. Tidak menutup kemungkinan pengunjung membeli bahan yang bersifat grosiran yang bertujuan untuk dijual kembali dengan pertimbangan di Surabaya jauh lebih murah dari pada di kota-kota lain. Namun sekarang Surabaya memiliki wahana buatan manusia yaitu Surabaya Carnival Night Spechtacular yang dimana tempat ini merupakan tempat untuk khususnya anak muda atau keluarga untuk bertamasya menikmati serunya wahana yang telah tersedia seperti adanya Dunia Fantasi yang berada di Jakarta. Dan masih banyak faktor lainnya yang menunjang pebisnis hotel berani membangun di wilayah kota surabaya.
1
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
1.2.
Pengertian Judul Pengertian judul secara terminology adalah sebagai berikut :
1.2.1. Definisi. a) Riset. Menurut kamus Webster, mempunyai arti memeriksa atau mencari kembali. Menurut Ndraha (1988), riset diartikan lebih luas sebagai suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tekun guna memastikan suatu hal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia riset diartikan penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yg baru, atau melakukan penafsiran yg lebih baik. Sehingga diperoleh definisi riset merupakan metode penelitian teliti dan kritis untuk mendapatkan fakta sesungguhnya guna memastikan suatu hal dengan suatu proses metode ilmiah.
b) Desain Interior. Dari tinjauan pustaka : Desain interior adalah bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada di dalamnya menjadi lebih baik.1
c) Hotel Definisi Hotel, hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.
2
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
d) Modern Kata Modern, berasal dari bahasa Latin moderna yang berarti masa kini, terbaru atau mutakhir. Modern juga bisa berarti sikap atau cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
e) Natural Natural berartian alami atau sesuatu yang berhubungan dengan alam tanpa ada sentuhan dari manusia atau perubahan yang disengaja.
f) Jawa (Jawa Timur) 2
Sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah
Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah.
1.3.
Tujuan Identifikasi masalah yang didapat dari Hotel Bekizaar ini antara lain :
a) Memberikan alternatif baru terhadap desain interior Hotel Bekizaar. b) Mendesain interior Hotel Bekizaar Surabaya dengan desain kekinian dengan mengangkat tema kebudayaan Indonesia sebagai ciri khas dan daya tarik untuk menarik konsumen. c) Melakukan perbaikan sistim perawatan fasilitas hotel dan redesain yang menggunakan material terbaik yang memiliki daya tahan tinggi sehingga dapat mengefisiensi daya untuk perawatan.
2
http://javawisataindonesia.wordpress.com/tentang-jawa-timur/
3
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
1.3.1 Manfaat Desain Bagi Mahasiswa Menggali potensi kreatif yang mendesain interior yang berhubungan atau berinteraksi dengan masyarakat dan menjaga nama baik pihak yang bersankutan.
Bagi Pemilik Hotel Bekizaar Menawarkan alternatif konsep desain hotel baru yang menampilkan suasana berbeda serta memiliki keunikan yang dapet menyampaikan suasana alam. 1.4. Perumusan Masalah 1.4.1 Batasan Masalah Objek desain interior adalah Kamar hotel, Lobby, Penambahan objek yang beralamat di Jl. Basuki Rahmat no 15 Surabaya Pusat. Objek desain hanya meliputi interior, furniture, dan element estesis yang berkaitan dengan modern naturalis dan tidak mengubah struktur bangunan.
1.4.2 Identifikasi Masalah 1.
Hotel Bekizaar memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan karena memiliki tempat yang sangat strategis.
2.
Hotel Bekizaar adalah hotel yang sudah memiliki naman cukup besar namun kurang menarik secara visual. Penampilan visual yang tidak menarik membuat banyak pegnujung yang kecewa dan merasa kurang nyaman menempati hotel tersebut.
3.
beberapa fasilitas Hotel Bekizaar, seperti tangga dan kamar mandi serta beberapa tempat yang lain kurang memperhatikan ergonomi dan akitvitas pengunujung.
4
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
1.4.3 Rumusan Masalah 1.
Menampilkan susasana baru yang berhubungan dengan interior Hotel Bekizaar.
2.
Mengangkat budaya daerah
3.
Memperhatikan kenyamanan dan keamanan kamar hotel, restaurant dan ruang rapat
1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari laporan Tugas Akhir desain interior yaitu Bab I : Pendahuluan Menjadikan latar belakang yang menjadi dasar pemilihan atau penutupan judul, tujuan desain interior, batasan masalah, dan pemecahan masalah, serta metode penilitian. Bab II : Pusataka dan Eksisting Berisi tentang referensi dengan sejumlah teori pendukung sebagai dasar pelaksanan riset desain interior yang mendukung pross pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa data. Bab III : Metode Penilitian Menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan survei dan pengambilan data yang mendukung jalannya Tugas Akhir desain interior. Bab IV : Analisa Data Merupakan hasil dari studi tugas akhir desain interior. Analisa desain ini yang menjadi acuan dalam perancangan desain interior Hotel Bekizaar. Bab V : Konsep Desain Merupakan hasil dari studi tugas akhir desain interior. Konsep desain ini yang menjadi acuan dalam perancangan desain interior Hotel Bekizaar. Bab VI : Hasil Akhir Merupakan hasil akhir dari tugas akhir berupa prespektif 3d Bab VII : Kesimpulan Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan tersebut merupakan kesimpulan dari hasil tugas akhir mengenai desain interior Hotel Bekizaar dan suasana baru yang sudah di desain ulang.
5
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
“Halaman ini sengaja dikosongka
6
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Hotel Pada dasarnya keberadaan fungsi hotel adalah sarana penunjang kegiatan berpergian yang berjarak jauh dari tempat tinggal sehingga dibutuhkan sarana akomodasi untuk tempat beristirahat berupa kamar tidur.
Menurut Drs. Oka A.A. Yoeti, sejarah perhotelan sebenarnya sudah dimulai semenjak Mariam dan Yusuf membutuhkan tempat menginap sewaktu Mariam akan melahirkan Nabi Isa, hal ini sejalan dengan peradaban manusia yang selalu memerlukan tempat untuk berlindung sementara terhadap cuaca panas dan dingin dalam melakukan kegiatan perjalanan.
Pada masa kerajaan Romawi telah dibangun rumah penginanpan yang disebut “MANSIONES” yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak masingmasing sekitar 40 KM. Kemudian selama abad pertengahan, peraturan keagamaan di Eropa memerintahkan agar dibangun tempat-tempat menginap di sepanjang jalan yang dilalui orang ( road side inn ).
Pada waktu Perang Salib berkecamuk, banyak pengusaha rumah penginapan yang membangun tempat-tempat bagi para prajurit perang, juga bagi para peziarah yang sedang melancong ke tanah suci seperti tertulis di kitab Injil.
Selain itu, gereja-gereja yang ada juga memberikan pelayanan berupa penyediaan fasilitas beristirahat kepada para pelancong yang memerlukannya. Kebanyakan gereja pada waktu itu mempunyai dua buah dapur, yang satu untuk para Rahib yang tinggal disana dan yang lainnya untuk para pelancong yang bermalam. Tidak diambil pungutan biaya, tetapi diharapkan adanya sumbangan sukarela bagi mereka yang mampu.
Menurut Jusupadi Salmun SH, dalam film -
film Western ( cowboy
) sekitar tahun 1800 s.d 1900, sudah terdapat hotel yang bersebelahan dengan saloon dan bar restaurant, yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan hotel, motel, penginapan atau losmen telah dikenal orang sebagai sarana atau penunjang bagi para pelancong. 7
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Hotel
dengan stadard yang lebih baik pertama-tama dibuat di Inggris,
kemudian Perancis, Swiss dan beberapa negar terkenal lainnya. Sebuah penginapan di New York City menurut Willam S. Gray dan Salvatore C. Linguori telah memegang peranan penting dalam kancah Revolusi Hotel di Amerika. Sebelumnya, sebuah Flat ( Mansion ) yang bernama De Lancey pada tahun 1762 telah berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu Queens Head Tavern. Dalam sejarahnya gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang mencerminkan masa lalu Amerika Serikat dan kini telah menjadi sebuah restaurant yang besar dengan nama Frannces Tavern. Kemudian menyusul hotel di Covent Garden tahun 1774 yang berdampingan dengan bioskop dekat Westminsfer di kota London. Beberapa kalangan Amerika menganggap hotel yang benar-benar hotel dengan 170 kamar didirikan di New York tahun 1794 dengan nama City Hotel. Kemudian menyusul Boston’s Tremont House dengan 270 kamar di tahun 1829 yang tidak hanya memberikan pelayanan untuk tinggal sementara, tetapi juga menyediakan ruangan untuk converence bagi masyarakat setempat. Sejak itu maka menyusul hotel-hotel seperti ini : 1. Thn 1830-1850 - berdirinya Hotel Aster, The Palmer House dan The Sherman House di Chicago, Hotel planters di St. Louis. 2. Thn 1865 - berdiri The St. Pancras Station and Hotel di London 3. Thn 1875 – berdiri The Palace di San Fransisco dengan biaya $ 5 Juta, merupakan hotel terbesar dan termegah pada saat itu dengan jumlah 800 kamar. 4. Thn 1880 – berdiri Ellsworth Milton Statler di New York, yaitu hotel pertama yang dibangun untuk kepentingan “Business Travellers” dan merupakan “Chain Hotel” pertama di dunia. 5. Thn 1894 – berdiri The Netherlands Hotel di New York sebagai hotel pertama yang menggunakan sambungan telepohone yang connecting ke dalam setiap kamarnya. 6. Thn 1896 – berdiri hotel The Waldorf Astoria di New York. Satu hal yang dapat dicatat mengenai lokasi hotel sebelum dan sesudah tahun 1900 di Amerika dan Eropa, umumnya berlokasi tidak jauh dari station kereta api.
8
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Akan tetapi, ketika dunia telah mengenal mobil dan pesawat terbang, lokasi hotel tidak lagi tergantung pada station kereta api, karena pemenuhan aspek aksibilitas melalui alat transportasi sudah bersifat diversifikatif sekali. Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang ribuan.
Seiring dengan perkembangan kedatangan
wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari buku PARIWISATA INDONESIA DARI MASA KE MASA tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya : 1. Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan Hotel Rijswijk. 2. Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje. 3. Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion. 4. Malang, Palace Hotel. 5. Solo, Slier Hotel. 6. Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda ) 7. Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel ( kini Hotel Panghegar ). 8. Bogor, Hotel Salak. 9. Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria. 10. Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel. Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada, ada yang menjadi Herritage, ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik dan ada juga yang telah diredevelopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti Hotel Des Indes yang dalam perkembangannya pernah menjadi Hotel Duta Indonesia, kini pertokoan Duta Merlin. Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan kehadiran hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya beberapa chains ‘management’ hotel international yang banyak merambah ke kota9
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
kota besar di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di indonesia ,wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovative. Akan tetapi hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk Hotel di Indonesia.
2.1.1 Pengertian Hotel Kata hotel memiliki pengertian atau definisi yang cukup banyak, masing – masing orang berbeda dalam menguraikannya. Berikut ini adalah beberapa pengertian hotel (Tam C., Fonny, 2008) : 1. Menurut Menteri Perhubungan, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum (SK. MenHub. RI. No. PM 10/PW.391/PHB-77). 2. Menurut AHMA (American Hotel & Motel Association), hotel adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makanan, dan minuman, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang – orang yang tinggal untuk sementara waktu. 3. Menurut Webster, hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makanan, dan minuman, serta pelayanan lainnya untuk umum. Dengan mengacu pada pengertian di atas, dan untuk menertibkan perhotelan di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, pasal 1, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa 9 penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
10
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Gambar 2 1. Interior kamar hotel twin bed 2016, hotel swis belin bandung
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menjadikan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanyamenggunakan fasilitas tertentu yang memiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut dibawah ini: 1. Jasa penginapan 2. Pelayanan makanan dan minuman 3. Pelayanan pakaian 4. Pelayanan barang bawaan 5. Penyucian fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya 6. Sarana tempat tinggal umum untuk wisata dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedian makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.
11
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
3.1.2
Fungsi dan Peranan Hotel
Fungsi pertama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh dari tempat tinggal asalnya. Pada umumnya kebutuhan utama para tamu dalam hotel adalah beristirahat, tidur, mandi, makan, minum, liburan ,dan lain lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsnya bertambah sebagaitujuan konferensi, seminar, lokakarya, musyawrah nasional dan kegiatan lainnya semacam itu tentunya menyediakan sarana dan prasaranayang lengkap.
Gambar 2 2. Interior bed room hotel twin bed 2016, http://iranews.net/sm/214913154/rooms-design-31148/214913/
Dengan demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pasar hotel tersebut. Dalam menunjang pembangunan negara, usaha perhotelan memiliki peran antara lain: 1. Meningkatkan Industri Rakyat. Hotel banyak memakai barang-barang yang diproduksi oleh industri rakyat seperti mebuel, bahan pakaian, makanan, minuman dan lain sebagainya 2. Menciptakan lapangan kerja 3. Membantu usaha pendidikan dan latihan 4. Meningkatkan pendapat daerah negara 5. Menigkatkan devisa negara 6. Meningkatkan hubungan antara bangsa 12
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
2.2. Jenis-Jenis Hotel a. Jenis Hotel Berdasarkan Bintang Pengklasifikasian hotel berbintang di Indonesia dibagi menjadi 5 tingkatan. peninjauan terhadap klasifikasi dilakukan 3 tahun sekali dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Berdasarkan SK Menparpostel RI No. PM/PW 301/PHB-77 klasifikasi jenis hotel berdasarkan bintang sebagai berikut: 1. Hotel berbintang 1 (satu) 2. Hotel berbintang 2 (dua) 3. Hotel berbintang 3 (tiga) 4. Hotel berbintang 4 (empat) 5. Hotel berbintang 5 (lima) Adapun persyaratan yang harus di penuhi hotel berbintang yaitu :
Dikatakan hotel berbintang satu apabila sekurang-kurangnya memiliki 15 kamar, satu kamar suite room, memiliki restaurant dan bar.
Dikatakan hotel berbintang dua apabila sekurang-kurangnya memiliki 20 kamar, dua suite room, memiliki restaurant dan bar.
Dikatakan hotel berbintang tiga apabila sekurang-kurangnya memiliki 30 kamar, tiga suite room, memiliki restaurant dan bar.
Dikatakan hotel berbintang empat apabila sekurang-kurangnya memiliki 50 kamar, empat suite room, memiliki restaurant dan bar.
Dikatakan hotel berbintang lima apabila sekurang-kurangnya memiliki 100 kamar, lima suite room, memiliki restaurant dan bar.
b. Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi Selain berdasarkan bintang klasifikasi hotel juga ditinjau dari tempat atau lokasi dimana hotel tersebut di bangun. jenis hotel berdasarkan lokasi terbagi dua yaitu : 1. City Hotel yaitu Hotel yang letaknya berada dipusat kota diperuntukan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu pendek. Tamu yang datang ke city hotel biasanya bertujuan untuk bisnis, pertemuan, seminar, dagang, serta untuk acara resmi perusahaan. Salah satu contoh city hotel di Indonesia yakni Hotel Indonesia sebab secara lokasi Hotel ini berada di daerah perkotaan Jakarta
13
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
dan sering dihuni secara sementara oleh pengunjung dari daerah lain, diantaranya adalah para pebisnis. 2. Down Town Hotel yaitu Hotel yang berlokasi di dekat perdagangan dan perbelanjaan, Kadang hotel ini dibangun bergabung dengan suatu fasilitas perbelanjaan agar dapat saling memberikan keuntungan. 3. Suburban Hotel/Motel yaitu Hotel yang dibangun dengan berlokasi di pinggir kota. tujuan dibangunnya hotel ini untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan perjalanan dan membutuhkan tempat menginap sementara. Motel merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang melakukan perjalanan. 4. Resort Hotel - kebanyakan letaknya agak jauh dari kota dan terdapat ditempattempat wisata. Jenis hotel ini diperuntukan bagi tamu yang datang untuk tujuan rekreasi baik itu sendiri maupun bersama keluarga. Ada beberapa jenis resort hotel antara lain :
Beach Hotel adalah hotel resort yang terletak di tepi pantai.
Cliff hotel mirip dengan Ravine hotel
Mountain hotel adalah jenis hotel untuk wisata yang terletak di penggunungan.
Jungle hotel adalah hotel yang berada di area hutan
Lake hotel adalah hotel untuk rekreasi yang terletak di tepi danau.
Amusement Park hotel adalah hotel yang terletak di dalam area fantasi.
Ravine hotel adalah hotel yang terletak di tepi jurang.
Riverside hotel adalah hotel yang terletak di tepi sungai.
c. Jenis hotel menurut jumlah kamar Berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki hotel dibagi tiga jenis yaitu : 1.
Small Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan rendah, dengan jumlah kamar maksimal 25 kamar.
2.
Medium Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan sedang, dengan jumlah kamar sekitar 29-299 kamar.
3.
Large Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan tinggi, dengan jumlah kamar minimun 300 kamar.
d. Jenis hotel menurut lamanya tamu menginap 14
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Kemudian berdasarkan lamanya tamu menginap hotel juga terbagi tiga antara lain : 1. Transit Hotel yaitu Hotel dengan waktu menginap harian. Fasilitas yang dapat mendukung hotel seperti ini adalah layanan pada tamu dalam waktu singkat seperti laundry, restoran, dan agen perjalanan. 2. Semiresidential Hotel yaitu Hotel dengan rata-rata waktu tamu menginap mingguan. Fasilitas hotel seperti ini perlu dilengkapi dengan fasilitas yang lebih bervariasi, tidak membosankan, dan untuk waktu yang relatif lebih lama, seperti fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tenis, kolam renang,dll), dan fasilitas rekreasi (restoran, cafe, taman bermain,dll). 3. Residential Hotel yaitu Hotel dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan). Hotel seperti ini mengedepankan rasa nyaman dan keamanan pada tamu hotel. Fasilitas yang disediakan biasanya fasilitas yang dibutuhkan sehari-hari seperti supermaket atau perbelanjaan, fasilitas kebugaran, (spa, jogging track, tenis, kolam renang,dll), fasilitas rekresi (taman bermain, restoran, cafe, dll). Maka dari itu perletakan hotel yang seperti ini biasanya digabungkan atau join dengan tempat perbelanjaan atau supermaket agar saling dapat memberikan keuntungan, layanan dan sebagai daya tarik pengunjung.
2.3. Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi Jenis-jenis hotel berdarkan lokasi, pada artikel sebelumnya jenishotel.info telah membahas mengenai pengertian dan definisi hotel. Hotel merupakan akomodasi bagi masyarakat umum yang ingin menginap dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Di dunia dan Indonesia perkembangan bisnis hotel maju dengan pesat ini terlihat dengan semakin banyaknya hotel dengan berbagai macam jenis yang diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan tempat dimana hotel itu berada. Terkait dengan klasifikasi hotel tersebut maka pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi mengenai jenis-jenis hotel berdasarkan lokasi atau area dimana hotel tersebut dibangun.
15
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
1. City Hotel City hotel adalah hotel yang terletak ditengah kota besar atau daerah perkotaan. City hotel biasa disebut juga sebagai transit hotel karena masyarakat yang tinggal biasanya dalam jangka waktu pendek (sementara). Tamu yang datang kebanyakan bertujuan untuk bisnis, pertemuan, seminar, dagang, serta untuk acara resmi perusahaan. Sebab city hotel banyak menyediakan sarana untuk bisnis dengan gedung bertingkat.
2. Motel (motor hotel) Motel hadir diperuntukan sebagai tempat persinggahan sementara bagi masyarakat yang bepergian menggunakan kendaraan umum atau pribadi. motel merupakan hotel yang terletak dipinggiran kota dan biasanya berada dipinggiran jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Namun kita motel harus bersaing dengan resort hotel yang banyak tumbuh ditempat-tempat peristirahatan.
3. Resort Hotel Resort hotel adalah hotel yang terletak jauh dari kota dan di peruntukan bagi masyarakat yang ingin berekreasi atau berwisata. Hotel resort biasanya terletak didaerah tujuan wisata. Resort hotel bermacam-macam berdasarkan letak lokasinya yakni ada beach hotel terletak ditepi pantai, mountain hotel terletak di daerah pegunungan, Ravine hotel terletak ditepi jurang, Jungle hotel terletak di area hutan, Lake hotel terletak ditepi danau dan Riverside hotel terletak ditepi sungai.
Beach Hotel adalah hotel resort yang terletak di tepi pantai. ditujukan bagi pengunjung yang ingin menikmati kesejukan suasana pantai dengan kemewahan dan sisi kamar yang menghadap ke laut, memiliki sarana rekreasi air, memiliki perlengkapan dan memiliki sarana penunjang bagi tamu yang ingin rileks.
Mountain hotel adalah jenis hotel yang terletak di lokasi penggunungan diperuntukan bagi tamu yang ingin menikmati sejuknya hawa pegunungan. Biasanya bangunan Mountain hotel tidak terlalu tinggi, disesuaikan dengan kondisi alam di sekitarnya, terkecuali bila memungkinkan untuk kontruksi bangunan tinggi.
16
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Lake hotel adalah hotel rekreasi yang berlokasi di tepi danau. Bagi anda yang suka dengan indahnya pemandang danau maka hotel cocok sebagai sarana rekreasi anda dan keluarga.
Ravine hotel adalah hotel yang berlokasi di tepi jurang yang terjal, umumnya di dataran tinggi, dengan tebing curam di bawahnya. Hotel Ravine menyediakan banyak fasilitas rekreasi dan tour khusus untuk menuju lembah yang ada di bawahnya.
Jungle hotel adalah hotel ini berlokasi di area hutan, mengandalkan unsur natural. Fasilitas hotel, seperti kamar, lobby dan receptionist counter biasanya dibuat bernuansa natural, terpadu erat dengan lingkungan hutan dan alam. Anda yang suka dengan petualangan dan suasa hutan maka jungle hotel bisa menjadi pilihan tempa rekreasi sebab banyak saran yang disediakan seperti jungle trekking, sight seeing tour, forest safari, hunting, outdoor games, hiking, hill climbing, mountain bike dan cross country.
4. Residential Hotel Residential Hotel merupakan hotel yang diperuntukan bagi masyarakat yang ingin tinggal cukup lama. Hotel ini berlokasi di daerah tenang yang jauh dari keramaian seperti pinggiran kota, namun memiliki akses kemudahan dalam mencapai tempat-tempat kegiatan bisnis. Hotel ini juga memiliki fasilitas yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
5. Down Town Hotel Down Town hotel merupakan Hotel yang berlokasi di dekat lokasi perdagangan dan perbelanjaan. Sasaran konsumen dari hotel ini adalah pengunjung yang ingin berwisata belanja ataupun menjalin relasi dagang. Kadang hotel ini dibangun bergabung dengan fasilitas perbelanjaan agar dapat saling memberikan keuntungan.
17
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
2.4. Karakteristik Hotel Perbedaan antara hotel denagan industri lainnya adalah 1. Industri hotel tergolong industri yang dapat modal besar serta padat karya yang artinya dalam pengelolaanya memerlukan modal usaha besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula. 2. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersbut berada 3. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayananya dihasilkan 4. Beroprasi selama 24 jam dalam sehari, tanpa adnya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya 5. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain itu juga memperlakukan sebagai patner
2.5. Desain Interior Modern Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas. Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv.
18
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll. Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut: Modern : 1. Suatu gaya Internasional atau tanpa gaya. 2. berupa khayalan 3. bentuk tertentu, fungsional 4. Zeitgeit 5. Seniman sebagai nabi 6. Elitis untuk setiap manusia 7. Bersifat menyeluruh, luas meliputi banyak hal 8. Arsitek sebagai juru selamat
Late Modern : 1. Gaya yang disengaja 2. pragmatis 3. Longgar 4. Late Kapitalis 5. Seniman yang tertekan 6. Elitis Profesional 7. Bersifat menyeluruh 8. Arsitek memberikan pelayanan.
Post Modern : 1. Gaya dengan dua makna 2. Bersifat umum, bebeda-beda 3. Bentuk semiotic 4. Tradisi dan pilihan 19
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
5. Elitis dan partisipatif 6. Satu per Saturday 7. Arsitek sebagai wakil dan aktifis
STYLISTIC : Modern : 1. Bersifat lurus kearah depan 2. Sederhana 3. Ruang isotropic typical(Chicago Frame, Domino) 4. Bentuk Abstrak mempertahankan kemurnian 5. Bentuk kotak yang tidak jelas 6. Estetika mesin, logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi, struktur 7. Anti ornamen 8. Anti penggambaran 9. Anti histories 10. Anti humor 11. Anti symbol
Late Modern : 1. Super sensual, teknologi yang cekatan, teknologi tinggi 2. Kesederhanaan yang kompleks, mereferensikan 2 arti 3. Ruang isotropic ekstrim, berlebihan, mutlak 4. Bentuk2 pahatan,ukiran, hiper-bola, bentuk membingungkan pengulangan yang ekstrim, mempertahankan kemurnian 5. Artikulasi Ekstrim 6. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur 7. Struktur dan konstruksi sebagai ornamen 8. menampilkan logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur, pergerakan yang dibekukan 9. Anti methapor 10. Anti histories 20
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
11. Tidak bermaksud humor, penggunaan yang tidak tepat tidak bermaksud simbolik
Post-Modern : 1. Ekspresi campuran 2. Kerumitan 3. Ruang yang berubah-ubah dengan kejutan 4. Konvensional dan bentuk abstrak 5. Pencampuran dari berbagai sumber 6. Articulasi semiotic 7. Bermacam-macam estetika yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan, pengungkapan isi dan kelayakan semantic terhadap fungsi 8. Pro organic, pemakaian ornamen 9. Pro penggambaran 10. Pro methapor 11. Pro referensi histories 12. Pro humor 13. Simbolik
DESIGN IDEAS : Modern : 1. Kota ditaman 2. Pemisahan fungsi 3. “Kulit dan Tulang” 4. Volume bukan massa 5. Papan ujung balok 6. Transparan 7. Asimetri, bersifat tetap 8. Penggabungan yang harmonis
21
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Late Modern : 1. Monumen ditaman 2. Fungsi di dalam bangsal 3. Kulit licin, terlihat basah, distorsi 4. Pengurangan, grid-grid elips, irasional grid 5. Volume tertutup kulit, peniadaan massa, bentuk umum 6. Street building, linear 7. Sifat tembus yang harafiah 8. Cenderung simetris dan rotasi formal, pencerminan, berkelanjutan 9. Keselarasan terbungkus, kekuatan yang seimbang
Post Modern : 1. Keadaan kota dan perbaikan 2. Pencampuran fungsi 3. Arti yang langsung dimengerti 4. Ruang yang tidak simetris, dan perluasan 5. Street building 6. Ke-dwiarti-an 7. cenderung asimetris/simetris 8. Penampilan / Bentrokan
Post modern space Ciri-ciri ruang dari aliran Post Modern : 1. Pelapisan ruang. 2. Peniadaan atau penghilangan ruang 3. Penuh dengan kejutan 4. Grid miring dan diagonal 5. Keambiguan akibat keterbalikan antara ruang-ruang positif dan negatif
Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran modem, tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern. 22
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga menghasilkan aljran ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk mendefinisikan ruang lebih besar dan sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanakaragaman dan kejutan. Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius, kompleks dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah karakteristik dan ruang Post Modem. Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran Late-Modern sendiri dibagi menjadi 2, yaitu : ~ Aliran tahun 60-an à dekade dengan grid diagonal ~ Aliran tahun 70-an à dekade dan grid miring
Kedua aliran mi melahirkan bentuk-bentuk yang eksotik dan berani. Tokoh-tokoh pada aliran ini antara lain: 1. Sigfried Giedion 2. Frank OGehry 3. Theo Van Doesburg 4. Robert Venturi 5. Robert Stem 6. Thomas Gordon Smith 7. Richard Meier 8. Ron Davis 9. Eugene Kupper 10. Michael Graves 11. GunnarAsplund 12. Charles Moore 13. William Turn Bull 14. Fredericd Fisher
23
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Fransesco Goromini, Guanino Guanini,Balthasar Newmann : 1. Fokusnya pada titik spasial 2. Terdapat overlap dan dua atau lebih volume massa 3. Robert Ventuni,Robert Stern,Edwin Lutyens : 4. Pergeseran aksis barisan dan pelapisan ruang 5. Penggunaan bentuk-bentuk yang tidak utuh 6. Pengolahan ruang atau zoning yang membingungkan 7. Terdapat banyak penghilangan bentuk (façade,dinding-dinding kurva,atap yang berbeda)
Frank 0 Gehri, Kuper, Ron Davis : -
Penggunaan liminal elemen secara tidak tepat
-
Perencanaan ruang yang demi-form
-
Masih menggunakn elemen-elemen modem
-
Batas-batas antar ruang tidak jelas atau semua
-
Adanya pembatasan dan peniadaan elemen-elemen yang ada sebelumnya
-
Sirkulasi dalam ruang tidak jelas
-
Tidak tertarik penggunaan elemen semantik dan simbolik
-
Desainnya mengikuti kata hatinya
-
Menggunakan grid miring,perspektifmundur.banvak kesan ambigu yang timbul dalanülesainnva
Charles Moore,William Turn Bull : 1.
Pelapisan ruang
2.
Penggunaan ruang-ruang yang miring
3.
Mempunyai kesan misterius
4.
Terdapat “penghilangan” baik formal maupun non formal
5.
Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan menimbulkan kesan monumental
Thomas Gordon Smith : -
Sealiran dengan Robert Venturi
Mengutamakan kebebasan lengkung-lengkung brok dan modern sepanjang ruang 24
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
-
Antara titik yang satu dengan yang lainnya beradu, saling memotong kadangkadang bergabung
Michael Graves : -
Mengambil pembalikan-pembalikan positif negatif sampai suatu titik dimana topiary itu sendiri menjadi bentuk bangunan dan struktur arsitektural dipecah dan diledakkan terpisah menjadi ruang-ruang seperti ruang parkir, publik front, ceremonial garden dan sebagainya dengan bentuk-bentuk demiform.
2.6. Kajian Tentang Jawa Timur Indonesia terkenal dengan julukan kepulauan seribunya, bermacam-macam budaya yang ada di Indonesia membuat kekayaan negeri ini semakin diakui dunia. Pusat kepemimpinan Negara Indonesia untuk saat ini berpusat di pulau Jawa, pulau jawa sendiri terbagi menjadi tiga provinsi yaitu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Provinsi Jawa timur memiliki kekayaan budaya, untuk sejarahnya akan dijelaskan sebagai berikut :
2.6.1. Masa Kerajaan Sumber-sumber epigrafis yang ditemukan di Indonesia banyak yang memberikan informasi tentang sistem pemerintahan di Indonesia. Perkembangan pemerintahan pada masa kerjaan diketahui dimulai sejak zaman Mataram Kuno (760929), Medang (937-1080), Kediri (1080-1222), Singasari (1222-1292), Majapahit (1294-1527), Demak-Pajang (1575), dan Mataram Islam (1575-1755)3. Menurut Prasasti Canggal (732 M), Kerajaan Mataram Kuno di bawah pimpinan Raja Sanjaya, struktur pemerintahan bersifat konsentris. Secara hierarkis pemerintahannya terdiri dari pemerintah pusat (kerajaan), pemerintah daerah (watek), dan pemerintahan desa (wanua). Pada pertengahan abad X oleh Pu Shendok, salah seorang keturunan Dinasti Sanjaya terakhir di Jawa Tengah, pusat kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur. Disamping itu, ia juga melakukan konsolidasi kekuasaan
3
http://putrajatim.blogspot.com/2010/07/sejarah-propinsi-jawa-timur.html
25
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
dan pemerintahannya dalam suatu sistem dan struktur yang lebih mantap. Pu Shendok juga membangun wangsa atau dinasti baru yang dikenal dengan Wangsa Isana. Keturunan Wangsa Isana berkembang di Kediri (1049-1222). Pada masa di Kediri ini muncul perubahan dalam struktur pemerintahan dengan munculnya istilah thani, wisaya, dan bhumi seperti yang terungkap pada prasasti Hantang (1135). Selain itu juga muncul istilah haji atau lurah yang diduga merupakan pejabat wilayah pada tingkat wisaya. Satuan wilayah wisaya ini menggantikan istilah watek pada abad sebelumnya. Istilah bhumi yang muncul dapat disejajarkan dengan istilah nagara. Namun istilah bhumi mengacu kepada ibukota, sedangkan nagara merupakan sebutan bagi satuan wilayah yang secara geografis maupun fisik dipimpin oleh seorang haji. Melihat realitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa struktur pemerintahan pada masa kerajaan Kediri terdiri dari thani (desa), wisaya/lurah/haji (kabupaten), dan bhumi (pusat). Pada masa kerajaan Singhasari (1222-1292) terjadi perkembangan baru dalam struktur pemerintahan di Jawa Timur. Berdasarkan prasasti Mula-Manurung, 28 Desember 1255 yang dikeluarkan Raja Seminingrat, muncul institusi baru, yaitu nagara sebagai satuan wilayah pemerintahan. Institusi baru ini posisinya berada di atas watek/wisaya dan di bawah raja. Perubahan ini dilakukan untuk perluasan kawasan politik, khususnya dalam politik perdagangan.
Gambar 2 3. Arca Dwarapala masa Singasari 2016, http://blog-bermanfaat-agak-gila.blogspot.co.id/2011_03_01_archive.html
Struktur pemerintahan lebih mengalami kemajuan pada masa Kerajaan Majapahit (1294-1527). Pada masa ini pemerintahannya telah menerapkan orientasi keluar dan memantapkan sistem penataan wilayah dan pemerintahan. Masa ini muncul jabatan26
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
jabatan seperti Pahom Nahendra (Dewan Kerajaan), Saptaprabu (Dewan Pertimbangan), Saptaupapati (Pejabat Kehakiman), Panca Thanda (Birokrasi), dan Darma Putera, serta Bhayangkari (pasukan keamanan khusus). Wilayah kerajaan Majapahit, khususnya di Jawa dibagi menjadi sejumlah provinsi yang membawahi sejumlah penguasa lokal: bupati, akuwu, dan demang. Para penguasa lokal ini menerima kekuasaan dari raja. Namun ia harus melakukan kewajiban seperti menyediakan tenaga untuk keperluan raja dan kepentingan militer jika diperlukan, membayar pajak, dan menghadap ke ibukota atau ke istana untuk menyatakan kesetiaan. Dalam perkembangan pemerintahan selanjutnya, setelah wilayah Majapahit semakin luas, raja dijadikan sebagai pusat kosmis. Untuk itu diangkatlah keluarga raja menjadi adhipati atau gubernur pada nagara-nagara atau propinsi sebagai penghubung antara raja dengan masyarakat desa. Dalam konteks demikian Raja Hayam Wuruk mengukuhkan undang-undang pemerintahan dan ditetapkannya hari jadi pemerintahan nagara setingkat provinsi di Jawa Timur dalam struktur pemerintahan kerajaan Majapahit pada tanggal 27 Maret 1365 M.
2.6.2. Masa VOC
Gambar 2 4. Pelabuhan Perak Surabaya sudah ramai sejak masa VOC (illustrasi HJ van Heisen, KITLV) 2016, http://rabani7.blogspot.co.id/2013_08_01_archive.html
Kedatangan VOC ke Pulau Jawa membawa pengaruh terhadap keruntuhan Kerajaan Mataram. Dari serangkaian perjanjian yang terjadi antara Raja Mataram dengan VOC, kemelut kekuasaan dalam keluarga kerajaan dan ketidaksetiaan di bawahnya, 27
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
menjadikan Kerajaan Mataram berada dalam kondisi yang semakin sulit. Satu persatu wilayah kekuasaannya berhasil dikuasasi dan berada di bawah pengaruh VOC. Misalnyai pada tahun 1743 seluruh Pesisir Utara Jawa, bahkan wilayah Pesisir Wetan yang berhasil dikuasai dibentuk propinsi Java Oosthoek (Propinsi Pojok Timur Jawa). Bahkan sampai bergantinya kekuasaan VOC menjadi Hindia Belanda, daerah Pesisir Wetan disebut dengan Java Noord-Oostkost yang berpusat di Surabaya (1743-1808), sedang Pesisir Utara Jawa berpusat di Semarang. Pada masa VOC untuk mengamati daerah pantai utara sampai timur Jawa ditugaskan kepada gubernur yang berpusat di Semarang. Di daerah yang dikuasainya, VOC juga menempatkan residen untuk wilayah karesidenan dan bupati untuk wilayah kabupaten. 2.6.3. Sejarah Kesenian Jawa Timur4 1) Jaman Peralihan Pada seni bangunannya sudah meperlihatkan tanda – tanda gaya seni jawa timur seperti tampak pada Candi Belahan yaitu pada perubahan kaki candi yang bertingkat dan atapnya yang makin tinggi. Kemudian pada seni patungnya dudah tidak lagi memperlihatkan tradisi India, tetapi sudah diterapkan proposisi Indonesia seperti pada patung Airlangga
2) Jaman Singasari Pada seni bangunannya sudah benar – benar meperlihatkan gaya seni Jawa Timur baik pada struktur candi maupun pada hiasannya, contohnya: candi singosari, candi kidal, dan candi jago. Seni patungnya bergaya Klasisistis yang bertolak dari gaya seni Jawa Tengah, hanya seni patung singosari lebih lebih halus pahatannya dan lebih kaya dengan hiasan contohnya patung Prajnaparamita, Bhairawa dan Ganesha.
3) Jaman Majapahit
4
http://mengenalbudayajawa.blogspot.com/2012/05/kebudayaan-dan-kesenian-jawa-timur.html
28
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Candi – candi Majapahit sebagian besar sudah tidak utuh lagi karena terbuat dari batu bata, perbedaan dengan candi di Jawa Tengah yang terbuat dari batu kali / andhesit peninggalan candinya: kelompok candi Penataran, Candi Bajangratu, candi Surowono, candi Triwulan dan lain sebagainya
2.6.4. Budaya dan adat istiadat Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini. Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini. Di kawasan eksKaresidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta. Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu. Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
29
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
2.6.5. Bahasa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah. Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya, hanya saja ada beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup; ini dikenal sebagai Boso Walikan. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA. Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun dimanapun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible). Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
30
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
2.6.6. Kajian Kesenian dan Budaya Jawa Timur Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi ikon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan dan Angling Darma. Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
a.
Seni Tari
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu. Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
b.
Musik
31
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Musik tradisional Jawa Timur hampir sama dengan musik gamelan Jawa Tengah seperti Macam laras (tangga nada) yang digunakan yaitu gamelan berlaras pelog dan berlaras slendro. Nama-nama gamelan yang ada misalnya; gamelan kodok ngorek, gamelan munggang, gamelan sekaten, dan gamelan gede. Kini gamelan dipergunakan untuk mengiringi bermacam acara, seperti; mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tari-tarian, upacara sekaten, perkawinan, khitanan, keagaman, dan bahkan kenegaraan.Di Madura musik gamelan yang ada disebut Gamelan Sandur.
c.
Rumah adat
Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo , bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang. Jawa memiliki berbagai keindahan budaya dan seni yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakatnya. berbagai seni tradisi dan budaya tertuang dalam karya karya pusaka masyarakat jawa seperti batik, rumah joglo, keris dan gamelan. karya pusaka seni dan budaya jawa seperti diatas sangat populer dan mendapatkan tempatnya sendiri di hati msyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke yogyakarta. Menginginkan suasana jawa dengan rumah joglonya dapat dilakukan dengan berwisata adat dan budaya di yogyakarta. sekarang ini telah muncul banyak pilihan berwisata yang menawarkan sifat dan budaya lokal yang tercover dalam desa wisata. Anda tentunya akan dapat menikmati suasana seperti masyarakat jawa sesungguhnya karenan memang desa desawisata telah dipadukan dengan kearifan lokal yang patut anda kunjungi. Selamat berwisata ke jogja.
d.
Pakaian adat
Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian ini sering digunakan saat perkawinan d masyarakat magetan jawa timur. 32
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
e. Kerajinan tangan Macam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki, kap lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari bambu lainnya. Sentra industri ini terletak di Desa Ringinagung +- 1,5 arah barat daya kota Magetan.
f.
Perkawinan
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
g.
Festival Bandeng
Festival Bandeng selalu digelar setiap tahun. Namun, ada yang berbeda dalam perayaan tahun ini. Kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan acara lelang (menjual dengan harga tawar yang paling tinggi) bandeng kawak yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sidoarjo. Kurang biaya dan bencana lumpur Sidorjo menjadi penyebab lelang itu dihilangkan. Walaupun tidak ada lelang, kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong petani untuk tetap membudidayakan ikan bandeng dengan bobot tak wajar alias raksasa. Pemkab Sidoarjo sangat memperhatikan pelestarian bandeng karena ikan itu adalah ikon utama Kabupaten Sidoarjo. Festival yang juga bertujuan melestarikan budaya tradisional tahunan masyarakat Sidoarjo itu diikuti empat peserta petambak di Kabupaten Sidoarjo. Peserta berlomba menunjukkan hasil tambak berupa bandeng yang paling sehat dan terbaik.
33
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
h. Upacara Kasodo Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo ini merupakan ritual yang dilakukan setahun sekali untuk menghormati Gunung Brahma (Bromo) yang dianggap suci oleh penduduk suku Tengger. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
i. Parikan Ada tiga jenis parikan di dalam ludruk pada saat bedayan (bagian awal permainan ludruk). Ketiga jenis parikan tersebut adalah lamba (parikan panjang yang berisi pesan), kecrehan (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan dangdutan (pantun yang bisa berisi kisahkisah kocak).
j. Ketoprak Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.
k. Reog Ponorogo Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnya kota Ponorogo. Tak hanya topeng kepala singa saja yang
34
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
menjadi perangkat wajib kesenian ini. Tapi juga sosok warok dan gemblak yang menjadi bagian dari kesenian Reog. Di Indonesia, Reog adalah salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan. Seni Reog Ponorogo ini terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Eits, tarian ini berbeda dengan tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu. Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan terakhir adalah singa barong. Seorang penari memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.
l. Karapan Sapi Karapan sapi adalah pacuan sapi khas dari Pulau Madura. Dengan menarik sebentuk kereta, dua ekor sapi berlomba dengan diiringi oleh gamelan Madura yang disebut saronen. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
35
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
2.7. Kajian Wayang di Indonesia5 Keberadaan wayang, baik itu wayang kulit, wayang orang, maupun wayang golek dan juga beragam wayang (setidaknya ada lebih dari 40 jenis wayang) di tanah air indonesia ini telah menjadi khasanah tersendiri. Wayang yang pada tanggal 7 November 2003, resmi diakui sebagai warisan budaya Indonesia ini menjadi saksi tinggina kebudayaan dimasa lampau. Darimana awal mula wayang, kaitannya dengan kisah mahabarata dan ramayana yang notabene berasal dari tanah india? Berikut sejarah singkat tentang sejarah singkat perkembangan wayang di Indonesia. Wayang, merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang paling tua. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan wayang, yaitu yang terdapat pada prasasti Balitung dengan tahun 907 Masehi, yang mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang. Prasasti berupa lempengan tembaga dari Jawa Tengah; Royal Tropical Institute, Amsterdam, contoh prasasti ini dapat dilihat dalam lampiran buku Claire Holt Art in Indonesia: Continuities and Changes,1967 terjemahan Prof.Dr.Soedarsono(MSPI2000-hal 431). Tertulis sebagai berikut: ‘’Dikeluarkan atas nama Raja Belitung teks ini mengenai desa Sangsang, yang ditandai sebagai sebuah tanah perdikan, yang pelaksanaannya ditujukan kepada dewa dari serambi di Dalinan. Lagi setelah menghias diri dengan cat serta bunga-bunga para peserta duduk di dalam tenda perayaan menghadap Sang Hyang Kudur. “Untuk keselamatan bangunan suci serta rakyat” pertunjukan (tontonan) disakilan. Sang Tangkil Hyang sang (mamidu), si Nalu melagukan (macarita) Bhima Kumara, serta menari (mangigal) sebagai Kicaka; si Jaluk melagukan Ramayana; si Mungmuk berakting (mamirus) serta melawak (mebanol), si Galigi mempertunjukkan Wayang (mawayang) bagi para Dewa, melagukan Bhimaya Kumara’’. Pentingnya teks ini terletak pada indikasi yang jelas bahwa pada awal abad ke10, episode-episode dari Mahabharata dan Ramayana dilagukan dalam peristiwaperistiwa ritual. Bhimaya Kumara mungkin sebuah cerita yang berhubungan dengan Bima boleh jadi telah dipertunjukan sebagai sebuah teater bayangan (sekarang:
5
http://www.brigaspad.org/2012/02/sejarah-singkat-tentang-wayang.html
36
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
wayang purwa). Dari mana asal-usul wayang, sampai saat ini masih dipersoalkan, karena kurangnya bukti-bukti yang mendukungnya. Ada yang meyakini bahwa wayang asli kebudayaan Jawa dengan mengatakan karena istilah-istilah yang digunakan dalam pewayangan banyak istilah bahasa Jawa. Dr.G.A.J.Hazeu, dalam detertasinya Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (Th 1897 di Leiden, Negeri Belanda) berkeyakinan bahwa pertunjukan wayang berasal dari kesenian asli Jawa. Hal ini dapat dilihat dari istilah-istilah yang digunakan banyak menggunakan bahasa Jawa misalnya, kelir, blencong, cempala, kepyak, wayang. Pada susunan rumah tradisional di Jawa, kita biasanya akan menemukan bagian-bagian ruangan: emper, pendhapa, omah mburi, gandhok senthong dan ruangan untuk pertujukan ringgit (pringgitan), dalam bahasa Jawa ringgit artinya wayang. Bagi orang Jawa dalam membangun rumahpun menyediakan tempat untuk pergelaran wayang. Dalam buku Over de Oorsprong van het Java-ansche Tooneel - Dr.W Rassers mengatakan bahwa, pertunjukan wayang di Jawa bukanlah ciptaan asli orang Jawa. Pertunjukan wayang di Jawa, merupakan tiruan dari apa yang sudah ada di India. Di India pun sudah ada pertunjukan bayang-bayang mirip dengan pertunjukan wayang di Jawa. Dr.N.J. Krom sama pendapatnya dengan Dr. W. Rassers, yang mengatakan pertunjukan wayang di Jawa sama dengan apa yang ada di India Barat, oleh karena itu ia menduga bahwa wayang merupakan ciptaan Hindu dan Jawa. Ada pula peneliti dan penulis buku lainnya yang mengatakan bahwa wayang berasal dari India, bahkan ada pula yang mengatakan dari Cina. Dalam buku Chineesche Brauche und Spiele in Europa - Prof G. Schlegel menulis, bahwa dalam kebudayaan Cina kuno terdapat pergelaran semacam wayang. Pada pemerintahan Kaizar Wu Ti, sekitar tahun 140 sebelum Masehi, ada pertunjukan bayang-bayang semacam wayang. Kemudian pertunjukan ini menyebar ke India, baru kemudian dari India dibawa ke Indonesia. Untuk memperkuat hal ini, dalam majalah Koloniale Studien, seorang penulis mengemukakan adanya persamaan kata antara bahasa Cina Wa-yaah (Hokian), Wo-yong (Kanton), Woying (Mandarin), artinya pertunjukan bayang-bayang, yang sama dengan wayang dalam bahasa Jawa.
37
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Meskipun di Indonesia orang sering mengatakan bahwa wayang asli berasal dari Jawa/Indonesia, namun harus dijelaskan apa yang asli materi wayang atau wujud wayang dan bagaimana dengan cerita wayang. Pertanyaannya, mengapa pertunjukan wayang kulit, umumnya selalu mengambil cerita dari epos Ramayana dan Mahabharata? Dalam papernya Attempt at a historical outline of the shadow theatre Jacques Brunet, (Kuala Lumpur, 27-30 Agustus 1969), mengatakan, sulit untuk menyanggah atau menolak anggapan bahwa teater wayang yang terdapat di Asia Tenggara berasal dari India terutama tentang sumber cerita. Paper tersebut di atas mencoba untuk menjelaskan bahwa wayang mempunyai banyak kesamaan terdapat di daerah Asia terutama Asia Tenggara dengan diikat oleh cerita-cerita yang sama yang bersumber dari Ramayana dan Mahabharata dari India. Sejarah penyebaran wayang dari India ke Barat sampai ke Timur Tengah dan ke timur umumnya sampai ke Asia Tenggara. Di Timur Tengah, disebut Karagheuz, di Thailand disebut Nang Yai & Nang Talun, di Cambodia disebut Nang Sbek & Nang Koloun. Dari Thailand ke Malaysia disebut Wayang Siam. Sedangkan yang langsung dari India ke Indonesia disebut Wayang Kulit Purwa. Dari Indonesia ke Malaysia disebut Wayang Jawa. Di Malaysia ada 2 jenis nama wayang, yaitu Wayang Jawa (berasal dari Jawa) dan Wayang Siam berasal dari Thailand. Abad ke-4 orang-orang Hindu datang ke Indonesia, terutama para pedagangnya. Pada kesempatan tersebut orang-orang Hindu membawa ajarannya dengan Kitab Weda dan epos cerita maha besar India yaitu Mahabharata dan Ramayana dalam bahasa Sanskrit. Abad ke-9, bermunculan cerita dengan bahasa Jawa kuno dalam bentuk kakawin yang bersumber dari cerita Mahabharata atau Ramayana, yang telah diadaptasi kedalam cerita yang berbentuk kakawin tersebut, misalnya cerita-cerita seperti: Arjunawiwaha karangan Empu Kanwa, Bharatayuda karangan Empu Sedah dan Empu Panuluh, Kresnayana karangan Empu Triguna, Gatotkaca Sraya karangan Empu Panuluh dan lain-lainnya. Pada jamannya, semua cerita tersebut bersumber dari cerita Mahabharata, yang kemudian diadaptasi sesuai dengan sejarah pada jamannya dan juga disesuaikan dengan dongeng serta legenda dan cerita rakyat setempat. Dalam mengenal wayang, kita dapat mendekatinya dari segi sastra, karena cerita yang dihidangkan dalam wayang terutama wayang kulit umumnya selalu diambil dari epos 38
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Mahabharata atau Ramayana. Kedua cerita tersebut, apabila kita telusuri sumber ceritanya berasal dari India. Mahabharata bersumber dari karangan Viyasa, sedangkan Epos Ramayana karangan Valmiki.
Gambar 2 5. Peta-penyebaran-wayang-dari-cina
Hal ini diperkuat fakta bahwa cerita wayang yang terdapat di Asia terutama di Asia Tenggara yang umumnya menggunakan sumber cerita Ramayana dan Mahabharata dari India. Cerita-cerita yang biasa disajikan dalam wayang, sebenarnya merupakan adaptasi dari epos Ramayana dan Mahabharata yang disesuaikan dengan cerita rakyat atau dongeng setempat. Dalam sejarahnya pertunjukan wayang kulit selalu dikaitkan dengan suatu upacara, misalnya untuk keperluan upacara khitanan, bersih desa, menyingkirkan malapetaka dan bahaya. Hal tersebut sangat erat dengan kebiasaan dan adat-istiadat setempat. Dalam menelusuri sejak kapan ada pertunjukan wayang di Jawa, dapat kita temukan berbagai prasasti pada jaman raja-raja Jawa, antara lain pada masa Raja Balitung. Namun tidak jelas apakah pertunjukan wayang tersebut seperti yang kita saksikan sekarang. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan wayang. Hal ini juga ditemukan dalam sebuah kakawin Arjunawiwaha karya Empu Kanwa, pada jaman Raja Airlangga dalam abad ke-11. Oleh karenanya pertunjukan wayang dianggap kesenian tradisi yang cukup tua. Sedangkan bentuk 39
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
wayang pada pertunjukan di jaman itu belum jelas tergambar bagaimana bentuknya. Pertunjukan teater tradisional pada umumnya digunakan untuk pendukung sarana upacara baik keagamaan ataupun adat-istiadat, tetapi pertunjukan wayang kulit dapat langsung menjadi ajang keperluan upacara tersebut. Ketika kita menonton wayang, kita langsung dapat menerka pertunjukan wayang tersebut untuk keperluan apa. Hal ini dapat dilihat langsung pada cerita yang dimainkan, apakah untuk keperluan menyambut panen atau untuk ngruwat dan pertunjukan itu sendiri merupakan suatu upacara.
2.8. Desain Interior Natural Modern dengan Budaya Jawa Timur Adapun kunci desain gaya natural modern adalah: 1. Material Pilih material dengan kesan alami yang kuat seperti kayu, rotan, bambu atau batu alam 2. Simplicity Kesan modern ditampakkan dengan simplicity atau kesederhanaan, di mana penggunaan material tsb di atas tidaklah berlebihan, dan sesuai dengan prinsip dari kesan modern, seperti garis lurus tegas, warna warna greyscale (hitam/putih/abu), serta pemilihan bentuk furnitur yang modern walaupun dengan material natural.
40
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut buku yang berjudul “Menciptakan Estetika dengan metodologi Penelitian” oleh Mahendra Wardhana, metode penelitian adalah cara - cara yang digunakan dalam menguraikan penelitian, sehingga cenderung bersifat umum bagi suatu penelitian yang sejenis. Metode penelitian mencakup keseluruhan aktivitas penelitian mulai awal sampai akhir meliputi pengumpulan data, analisis data dan hipotesa. Metode penelitian yang sistematis dapat membantu mempermudah pengolahan data dan melakukan hipotesa dari data yang telah diperoleh. Pada tugas akhir desain interior Hotel Bekizaar ini, diperlukan data - data penelitian yang nantinya dapat menunjang hasil perancangan desain interior yang sesuai dengan tujuan dan manfaat desain yang diharapkan. Metode yang digunakan adalah metode analitis, dimana setiap hal dalam perancangan senantiasa dianalisa kembali. Adapun teori dalam kajian analisa yang digunakan oleh penulis antara lain: a. Metode analisa induktif : metode yang digunakan untuk mencari standarisasi yang diperlukan dalam perancangan untuk dianalisa dan didapatkan standar tetap sesuai dengan tema perancangan yang kemudian dipakai dalam aplikasi perancangan desain. b. Metode analisa dengan menggunakan kajian semiotika
:
metode
yang digunkan untuk mencari kaitan antara “tanda” yang ada pada unsur fisik-fisik bangunan dengan “makna” yang terkandung didalamnya. c. Metode analisa deskriptif : metode yang memaparkan dan menguraikan segala bentuk data yang diperoleh untuk dianalisa. d. Metode analisa komperasi : metode yang membandingkan data dengan teori
atau menganalisa antara data dengan data yang lainnya, yang
kemudian diambil data yang sesuai dengan perancangan. Metode analisis dengan kajian continuity & change : analisa yang dilakukan dengan menelusuri unsur-unsur bangunan yang telah berubah dan masih tetap dengan penjelasan alasan tentang perubahan bangunan. Dapat juga untuk meganalisa bagianbagian bangunan yang boleh atau tidak diperbolehkan untuk diubah.
41
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Berikut ini alur metodologi riset pada desain interior Hotel Bekizaar yang akan diterapkan pada interior ruangnya dengan tujuan akhir berupa konsep perancangan :
OWNER JUDUL
STUDIO ADVENTURE
LATAR BELAKANG
Identifikasi Obyek & Identifikasi masalah Perumusan Masalah
Perumusan masalah sesui denganmasalah yang ada di obyek
Tujuan Data Primer : Observasi, eksisting
Ide awal Pengumpulan Data
Data Skunder : Artikel, literature, internet, hasil kuisioner
Konsep sesuai tujuan, manfaat, dan solusi desain
Analisa data
Konsep
Hasil desain
Gambar 3. 1. Diagram Alur Metode Perancangan Sumber : Data Pribadi, 2016
Keterangan : a. Latar belakang b. Identitas obyek dan pencarian masalah Setelah diperoleh latar belakang , dilakukan observasi ke objek kemudian
42
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
data yang diperoleh kemudian diidentifikasi untuk mencari masalah-masalah yang ada. c. Rumusan masalah Setelah identifiksi objek dan pencarian masalah, ditemukan bermacam-macam masalah yang kemudian ditemukan beberapa titik permasalahan yang kemudian untuk menetapkan perumusan masalah. d. Tujuan Dari rumusan permasalahan maka akan dimunculkan program kebutuhan perancangan berupa daftar yang berisi hal-hal yang harus dipenuhi dalam perancangan yang merupakan tujuan dari riset Hotel Bekizaar ini. Tujuan tersebut diharapkan menjadi penyelesaian dari rumusan masalah yang telah ditentukan. e. Ide awal Ide awal ini kemudian digunakan untuk menentukan data apa saja yang kemudian akan dicari untuk mencapai sebuah konsep yang sesuai dengan objek perancangan hotel. f. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan dengan beberapa cara yaitu data primer seperti observasi langsung, dan data sekunder seperti literature, mencari data dari artikel, internet, buku, dan lain sebagainya. g. Analisa data Proses ini berlangsung dengan cara membandingkan akan keadaan yang ada di lapangan, data tipologi dan data literatur. Hasil analisa tersebut diolah kembali berdasarkan kebutuhan yang muncul, misalnya kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan ruang dan pembagian area. h. Konsep Hal
ini digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Dalam
konsep perancangan ini semua hal yang dibutuhkan dalam mendesain suatu interior harus dipikirkan secara teliti. Dalam konsep perancangan ini berisi tentang bentuk, warna, pola sirkulasi, sistem pencahayaan, elemen pembentuk ruang, sistem penghawaan, dan lain sebagainya. 43
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
3.1. Tahap Pengumpulan Data Pada tugas akhir desain interior Hotel Bekizaar ini dilakukan tahap pengumpulan data melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu pengambilan data secara langsung dan tidak langsung. Pengambilan data secara langsung dapat dilakukan dengan observasi ke obyek yang dituju dan wawancara, sedangkan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan mengambil data dari literatur seperti buku, jurnal ilmiah, dan dari internet. Berikut ini adalah alur pengumpulan data :
Data primer
Observasi
Kondisi lingkungan Aktivitas Sirkulasi Kebutuhan ruang Property
Wawancara
Ide Awal Pengumpulan Data
Owner
Pengunjun
Motivasi pengunjung Kenyamanan Ketersediaan fasilitas Harapan pengunjung
Jurnal ilmiah Internet
Data Skunder
Literatur Buku
Gambar 3. 2. Diagram Alur Metode Pengambilan Data Sumber : Data Pribadi, 2016
44
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
3.2. Observasi Lapangan (Langsung) Observasi ke Hotel Bekizaar Surabaya untuk mengetahui kondisi objek studi yang sebenarnya sehingga dapat memperoleh gambaran tentang eksisting yang diperoleh dengan mendatangi sumber data, data yang diperoleh antara lain: 1.
Mengetahui aktivitas konsumen hotel
2.
Mengetahui lingkungan sekitar.
Pentingnya tata letak banguna terhadap bangunan sekitarnya, karena dapat mempengaruhi katifitas dan sirkulasi. a) Kondisi eksisting berada di tengah kota dan pinggiran jalan raya b) Tempat parkir yang kurang luas, sehingga banyak pengunjung hotel yang kesulitan memarkir 3.
Pengaturan layout dan sirkulasi Sirkulasi masih sangat buruk karena tidak adanya pembeda antara jalur sirkulasi dan area kerja.
4.
Belum atau kurangnya menimbulkan suasana khas yang tercipta saat berada pada Hotel Bekizaar
5.
Mengetahui berbagai macam furniture dan perlengkapan khusus untuk menunjang fasilitas-fasilitas yang sangat perlu demi kelayakan dan kenyamanan Hotel Bekizaar
45
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
46
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Tahap Analisa Data Data yang diperoleh melalui wawancara, studi literatur dan observasi akan dikumpulkan dan diolah dengan mengumpulkan data - data yang diperlukan lalu dianalisis untuk dicari suatu kesimpulan akhir atas pemecahan masalah yang ada dan sebagai acuan dalam proses perancangan nantinya. Data kemudian dievaluasi, dikomparasikan dan diterapkan dalam rancangan eksisting yang telah ada. Analisa yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisa Konsumen. Analisa mencakup segmentasi konsumen yang dibidik oleh Hotel Bekizaar Surabaya : 1. Segmentasi Konsumen. a) Aktivitas yang dilakukan konsumen saat mengunjungi/ bermalam pada Hotel Bekizaar Surabaya b) Analisa konsumen Hotel Bekizaar Surabaya. c) Tujuan konsumen memilih Hotel Bekizaar Surabaya. 2. Analisa aktivitas konsumen berkunjung atau memilih Hotel Bekizaar Surabaya untuk bermalam. Untuk mempertahankan daya tarik pengunjung terhadap hotel perlu adanya fasilitas tambahan untuk menambah aktivitas pengunjung di dalamnya seperti : a) Tambahan paket breakfast atau makanan dan minuman yang diperlukan saat pengunjung kelaparan b) Hiburan : life music pada malam-malam tertentu di area cafe c) Jasa laundry yang sekarang belum terdapat pada hotel tersebut d) Menyediakan jasa transportasi untuk pengunjung yang memerlukan guide atau arahan untuk mengitari kota Surabaya.
47
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Berikut adalah skema pengunjung Hotel :
Pengunjung Datang
Parkiran
Lobby
cafe
Kamar Hotel
Pengunjung beristirahat dengan nyaman tapa terganggu oleh lingkunga sekitar
Menikmati hidangan masakan yang telah disediakan di daftar menu Mendengarkan life music padamalam hari
Lobby
Parkiran
PULANG
Gambar 4. 1. Diagram Skema pengunjung Hotel Bekizaar Sumber : Data Pribadi, 2016
48
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
b. Analisa Kebutuhan Ruang Analisa mencakup tentang 1. Analisa kebutuhan ruang berdasarkan studi aktivitas yang ada di Hotel
Area lobby. Untuk melakuka reserfasi kamar
Cafe. Sebagai pengisi luang apabila pengunjung hotel membutuhkan waktu untuk makan dan minum ringan disaat mereka tidak melakukan aktivitas di kamar maupun di luar hotel
Kamar Hotel. Sebgai tempat pengunjung beristirahat dan meletakan barang-barang pribadi
2. Analisa kebutuhan ruang berdasarkank aktivitas beberapa fasilitas yang ada di hotel Area lobby Area café
3. Analisa hubungan antar ruang.
Standart ruangan berdasarkan aktivitasnya.
Analisa kebutuhan ruang dengan denah eksisting yang sudah ada.
4. Lantai.
Amaterial yang ramah lingkungan.
Analisis material yang sesuai dengan style modern natural. : Warna, Jenis dan karakter bahan material.
Analisis pemilihan material sesuai dengan aktifitas yang terjadi di area tersebut.
5.
Plafon.
Analisis material yang ramah lingkungan.
Analisis material yang sesuai dengan style modern natural: Warna, Jenis dan karakter bahan material
Analisis pemilihan material sesuai dengan aktifitas yang terjadi di 49
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
area tersebut.
6. Analisis Warna,
Analisis warna natural yang megandung unsur natural (nyaman dan tidak menggangu – hijau atau warna soft lainya)
Analisis warna modern
krem modern hitam
Coklat
Analisa warna Natural
Lingkungan
Hijau
Gambar 4. 2. Diagram Analisa Warna Sumber : Data Pribadi, 2016
7. Analisis Pencahayaan, Analisa pencahayaan mencakup tentang : 1. Analisa pencahayaan yang digunakan sesuai dengan fungsinya.
50
Sebagai pencahayaan keseluruhan ruang (general lighting).
Sebagai pencahayaan objek yang menjadi point of interest.
Sebagai pencahayaan aktivitas khusus.
Sebagai pencahayaan pembentuk suasana ruang.
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Pencahayaan
Alami
Buatan
Lampu
Sinar matahari General light
Untuk penerangan keselurahan ruang yang ada pada hotel
Spot light
Untuk menunjukkan elemen estetis modern natural
Down light
Untuk menerangi suatu aktifitas pengunjung
Accent light
Sebagai dekorasi studio dangambar gambar yang dipajang
Hiden lamp
Pembatas ruang dan aksentuasi hiasan plafon
Gambar 4. 3. Diagram Analisa Pencahayaan Sumber : Data Pribadi,2016
8. Analisa Penghawaan. 1. Analisa sumber penghawaan
Penghawaan alami.
Penghawaan buatan.
2. Analisa penghawaan yang dibutuhkan sesuai aktivitas yang ada di area tersebut
51
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
9. Analisa Elemant Pengisi Ruang. 1. Analisa Element Estetika. Analisis element estetika mencakup tentang :
Element estetis yang sesuai dengan tema modern natural Pada analisa benda estetika, digunakan metode untuk mencari kaitan antara bentuk yang berkaitan dengan sesuatu yang natural dipadukan modern, dengan aplikasinya pada ruang. Benda estetika
ini
selain
melambangkan
makna
juga
dapat
melambangkan fungsi. Konsep Estetika akan diterapkan sesuai dengan ciri yang dapat melambangkan tema Jawa dan diterapkan sebagai dekorasi pada ruang. Pajangan Estetika
Furnitur Dekorasi Dinding
Benda Estetika Tekstur
pephonan
Bentuk
Bentuk
Abstrak
Gambar 4. 4. Diagram Analisa Benda Estetika Sumber : Data Pribadi
10. Analisis Kebutuhan Furnitur.
Analisa furnitur yang menjadi kebutuhan ruangan pada Hotel Bekizaar
Analisa warna, bentukan dan material furnitur yang disesuaikan dengan tema Modern Jawa.
52
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
4.2.
Studi Pengembangan Sesuai dengan konsep Modern Jawa nilai-nilai yang mengandung estetika yaitu
leburan atau bentuk yang menjelaskan atau menyampaikan pesan untuk memperjelan pengunjung bahwa hotel tersebut meggunakan konsep modern jawa. Hal ini dapat didukung dengan bentuk warna dan penempatan nilai estetika. Penempatan estetika sangat perlu diperhatikan agar bertujuan pengunjung tidak salah paham atau misskomunivikasi terhadap nilai-nilai estetika yang disampaikan pada konsep Modern Jawa
53
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
54
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB V KONSEP DESAIN
5.1. Konsep Desain Setelah menganalisis kelebihan maupun kekurangan eksisting dan kemudian merumuskan masaah, tahap selanjutnya adalah menentukan konsep yang akan digunakan. Pada sub-sub ini konsep akan diajarkan
5.1.1. Tree Method
Gambar 5. 1.Tree method Sumber : Data Pribadi, 2016
Berdasarkan dagram tree method diatas, peruntukan konsep desain naturalisasi modern untuk sebuah hotel. Hotel ini ditunjukan untuk dua tipe pengunjung. Tipikal pengunjung tersebut yang bertujuan untuk melakukan kegiatan bisnis dan pengunjung yang lain adalah bertujuan untuk berlibur dan mengexplore beberapa tempat di Surabaya maupun di sekitar surabaya
55
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
5.1.2. Konsep Makro Modern adalah suatu kondisi perubahan sistem kehidupan (peradaban) menjadi lebih baru dengan menyesuaikan segala aktifitas manusia di jaman sekarang. Salah satu tujuannya sebagai pemenuhan kebutuhan akan perkembangan jaman. Ciri khas gaya modern pada konsep desain diperlihatkan melalui garis rancangan yang bersih, simple dan bersifat universal. Kesan yang muncul dengan konsep modern adalah kaku, dingin, dan praktis.
Gambar 5. 2. Living room 2016, http://iranews.net/sm/214913154/rooms-design-31148/214913/
Natural berartian alami atau sesuatu yang berhubungan dengan alam tanpa ada sentuhan dari manusia atau perubahan yang disengaja
Gambar 5. 3.Living room 2016, http://iranews.net/sm/214913154/rooms-design-31148/214913
56
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Dalam mendesain sebuah hotel, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
Prinsip
tersebut
adalah
kesatuan,
keseimbangan
simetris,
keseimbangan asimetris, focal point dan ritme. Penjelasan tentang kesatuan dalam desain adalah dimana seluruh elemen-elemen pembentuk ruang saling melengkapi dan berkesinambungan satu sama lain sehingga menghasilkan sebuah komposisi yang seimbang. Keseimbangan simetris memiliki pengertian akan bersat visual yang dihasilkan Dalam mendesain, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan. Prinsipprinsip tersebut adalah kesatuan, keseimbangan simetris, keseimbangan asimetris, focal point, dan ritme. Penjelasan tentang kesatuan dalam desain adalah dimana seluruh elemen-elemen pembentuk ruang saling melengkapi dan berkesinamungan satu sama lain sehingga menghasilkan sebuah komposisi yang seimbang. Keseimbangan simetris memiliki pengertian akan berat visual yang dihasilkan oleh sebuah desain interior yang memiliki kemiripan dalam elemen-elemen pembentuk interior yang berbeda, keseimbangan ini dapat juga disebut keseimbangan formal. Sedangkan keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual elemen desain tidak merata dengan mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna, dan sebagainya. Focal piont memiliki pengertian sebuah bagian atau aksen yang menjadi daya tarik ruangan dengan jumlah komponen satu atau lebih namun tidak keseluruhan. Dan yang terakhir adalah ritme yang memiliki definisi pola pengulangan tentang visual, kontinuitas, atau pergerakan yang terorganisasi. Dari penjelasan tentang definisi masing-masing prinsip desain yang digunakan, akan diaplikasikan pada ruangan-ruangan yang akan didesain dalam perancangan kali ini. Tiap prinsip-prinsip desain tersebut telah dihubungkan dan nantinya diaplikasikan pada elemen-elemen interior objek
57
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
5.1.3. Konsep Mikro Dinding merupakan media yang dapat di explore dan dapat mendominasi keseulurahan tema diantaranya adalah beberapa explorasi dinding interior kamar hotel, dinding restaurant, dinding meeting room.
Gambar 5. 4. Unfinish wall 2016, http://fulaifu.net/477/hotel/best-hotel-room-interior-design-rendering-night-with-twin-bed/
Gambar 5. 4. Unfinish wall 2016, http://iranews.net/sm/214913154/rooms-design-31148/214913
58
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Dinding sebagaian pada restaurant yang terletak pada lantai 2 akan di expose dindingnya tanpa finisging atau bahasa gaulnya unfinish yang bertujuan memurahkan dana yang haus dikeluarkan dan mengandung unsur alam atau nature. Dan Pada sisi samping kamar hotel terdapat dinding yang hanya satu sisi menggunaka material batu bata yang memang sudah bagus tanpa di finish yang sengaja diletakan untuk kebutuhan mengejar nuanas natural pada sebuah ruangan Lantai pada corridor atau lorong pada setiap lantai dari lantai 3 sampai dengan lantai 8 menggunakan karpet yang memiliki beda warna dengan tujuan secara visual mengantarkan pengunjung ke tempat yang dituju yaitu kamar yang sudah di pesan
Gambar 5. 5. Koridor hotel 2016, https://www.tripadvisor.co.id/LocationPhotoDirectLink
Lantai pada lantai 2 yang merupaka restaurant menggunakan lantai sama persis yang ada digambar yang tidak lain adalah lantai estetika dan mengejr suasana natural yang di taburkan antara batu koral hitam dan kotal putih
59
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Gambar 5. 6. Lantai batu 2016, http://www.puspitastone.com/lantai-batu-ubin-batu/
Gambar dibawah adalah gambar lobby dari hotel grand serala yang berada pada kota jakarta, plafon gambar tersebut sangat menarik dan ingin saya aplikasian pada ruangan lobby saya dengan sedikit modifikasi yang tidak lain bertujuan untuk mengejar kesan nature. Dan gambar drop selling untuk area Kamar hotel
Gambar 5. 7. Lobby hotel http://www.home-designing.com/2010/12/small-floorspace-kids-roo
60
ms
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Elemen estetika pada dinding-dinding dan kolom pada setiap ruangan di lantai satu dan dua yang tiadka lain dua dua gamarb tersebut mengejar kesan nature dan ada istiada dari budaya jawa timur yang suda di sentuk dengan modern
Gambar 5. 7. Lobby hotel 2016, http://adjiekuswanto.blogspot.co.id/2014/01/motif-ukiran-tradisional-jawa.html
61
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
5.2.Transformasi Konsep Desain Tabel 5. 1. Tabel kriteria elemen interior. No
Elemen Interior
1
Bahan dinding
Contoh Kriteria Elemen Interior
Dasar Kesesuaian Hasil
(Ide-ide)
Analisa (Variable)
1. Dinding lobby dominan menggunakan kaca tempered 2. Backdrop lobby menggunakan
Pengunjung dimanjakan dengan view sekitar studio, dan memasukkan
aluminium composite panel
cahaya alami ke dalam
(ACP)
setudio
3. Dinding sebagian besar menggunakan bata ringan finising cat 2
Warna dinding
1. Warna dinding lobby dominan abu-abu yang di padukan
Sesuai dengan konsep Jawa dekonstruksi dan
dengan warna corporate (merah) menegaskan corporate 2. Dinding ruang fotogrfi
perusahaan
menggunakan warna putih 3. Dinding hall menggunakan warna cream 4. Dinding area pameran dan galeri dominan menggunakan warna hitam 5. Ruang edukasi menggunakan warna cream 3
Tekstur dinding
1. Tekstur dinding lobby halus karena menggunakan material
Jawa dekonstruksi dengan
kaca
penyerdehanaan bentuk
2. Dinding ruang fotografi bertekstur halus
62
Sesuai dengan konsep
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
3. Ruang edukasi bertekstur kasar (menggunakan wallpaper dinding) 4. Ruang lainya bertekstur halus dengan finising cat 4
Bentuk dinding
Mengikuti bentuk arsitektur
Mengangkat nilai
dekonstruksi dengan garis yang
dekonstruksi
tegas dan cenderung miring 5
Susunan dinding
1. Dinding lobby mengikuti bentuk arsitek dekonstruksi
Sesuai dengan konsep dekonstruksi
dengan kemiringan yang di tentukan 2. Dinding ruang lainya pada dasarnya lurus (vertical) dengan lapisan ACP 6
Bahan furnitur
1. Bahan furniture ramah lingkkungan
Membawa kesan dekonstruktif, mewah
2. Dominan menggunakan bahan aluminium dan stainless steel 3. Menggunakan kayu dengan lapisan HPL 7
Warna furnitur
1. Lebih menggunakan warna abuabu dan putih 2. Menambahkan warna merah sesuai dengan corporate
Membawa kesan dekonstruktif, dan mengangkat nilai perusahaan
perusahaan 8
9
Tekstur furnitur
Bentuk furnitur
Tekstur halus (tingkat glossy 70-
Kesan dekonstruktif
90%)
mewah
1. Datar
Sesuai dengan analogi
2. Miring
63
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
3. Bentuk tidak lazim namun tidak meninggalkan fungsi 10
Letak furnitur
Peletakan furnitur didominasi pada Menahbah nilai estetika sisi yang menjadi pusat kegiatan
pada ruangan tersebut
yang memerlukan fungsi funitur sendiri (opsional) 11
Susunan furnitur
Susunan furnitur terorganisir
Fungsi furniture sesuai
sesuai dengan ukuran dan jenis
aktifitas
furnitur
12
Bahan plafon
1. Lebih dominan menggunakan
Tema dekonstruksi sedikit
espose floor to floor (beton)
menyentuh kesan natural
2. Penambahan elemen estetika dengan bahan multipleks finising cat 13
Warna plafon
1. Khusus area fotografi espose beton menggunakan warna
Sesui dengan konsep dekonstruksi
hitam 2. Selain area fotografi menggunakan warna abu-abu dan putih 3. Elemen estetis plafon menggunakan paduan warna corporate 14
Tekstur plafon
Halus
15
Bentuk plafon
1. Lurus (horizontal)
Mengikuti floor atasnya
2. Bentuk tidak beraturan untuk elemen estetis plafon 16
Susunan plafon
1. Elemen estetis menggantung pada dag lantai atas ± 3.5 m. 2. Plafon beton finising cat
64
Menegaskan kesan alami
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
17
Bahan lantai
1. Marmer
Kesan mewah dan bersih
2. Granit 18
19
Warna lantai
Tekstur lantai
1. Putih
Sesuai konsep
2. Abu-abu
dekonstruksi
Halus kecuali area basah
Sesuai dengan Keaman dan kenyaman pengunjung
20
Bentuk lantai
Mengikuti pola ruang
Kesan estetik dan pembatas ruang/area
21
Susunan lantai
disusun sesuai pola lantai pada
Nuansa rapi dan bersih
ruangan tersebut 22
Letak cahaya
1. Memaksimalkan cahaya matahari yang ada dengan
Meminimalisir pemakaian energi buatan
bukaan disekeliling bangunan 2. Cahaya buatan menggunakan
lampu HID yang diletakkan diarea yang tidak bisa dijangkau cahaya matahari 23
Terang cahaya
Disesuaikan dengan kebutuhan
Membantu aktifitas
ruang
pengunjung
24
Cahaya warna
Warna cahaya hangat
Suasana bersahabat
25
Pola tata cahaya
1. Dibagi dalam spot-spot untuk
Menonjolkan kesan
mendramatisir suasana 2. Untuk menerangi foto atau
dramatis dan nilai obyek tersebut
menambah kesan dramatis pada elemen estetis 26
Sumber cahaya
Memanfaatkan cahaya alami
Aspek bangunan hemat energi
27
Luas ruang
1. Area lobby menyatu dengan
Menegaskan fungsi ruang
area pameran dan galeri, berada tepat pada tengah bangunan (mezzanine area) 65
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
2. Luas ruang menyesuaikan aktifitas fotografi maupun edukasi 28
Ketinggian ruang 1. Area lobby ketinggian
Memaksimalkan aktifitas
mengikuti atap bangunan karena pada ruangan tersebut termasuk area mezzanine 2. Selain area lobby ketinggian ruang ± 450 cm. 29
Volume ruang
1. Area lobby dapat mengakomodasi sekitar ±
Memaksimalkan aktifitas pada ruangan tersebut
100 pengunjung 2. Area fotografi dan edukasi ± 20 orang/ruang 30
Jarak antar ruang Jarak berdempetan (susunan ruang Mempermudah akses pada melingkar dengan pusat lobby di
setiap ruang
tengah bangunan) 31
32
Bentuk ruang
Suasana ruang
Melengkung dan miring tanpa
Sesuai dengan konsep
mengganggu fungsi ruang tersebut
dekonstruksi
Mengangkat suasana ramah dan akrab
33
Susunan ruang
System tumpuk dengan perbedaan
Berdasarkan aktifitas
area seperti Groud, up ground, lantai 1, lantai 2, dst. 34
Suhu udara
Sekitar antara 15,40o C – 25,10o C
35
Letak hembusan
Hembusan udara dating dari arah
Meminimalisir
udara
selatan kemudian masuk melalui
penggunaan AC pada
celah atap dan loster-loster pada
ruang
bangunan 36
Pola aliran udara
Menghapus panas pada langit-
Meminimalisir
langit bangunan
penggunaan AC pada ruang
66
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
37
Bentuk hiasan
Garis tegas sesuai dengan konsep
Memperkuat konsep
ruang
dekonstruksi
dekonstruksi tetapi tidak meninggalkan kesan budaya Jawa Timur
38
39
Warna hiasan
Menggunakan warna corporate
Mengangkat nilai
ruang
dan dominan warna abu-abu
corporate
Letak hiasan
Pada dinding dan plafon
ruang 40
41
Bahan hiasan
Aluminium, stainless stell, besi,
Sesuai dengan tema
ruang
viber glass
dekonstruksi
Jenis bau dalam
Aroma teraphy
Menghilangkan bau dari
ruang 42
Keamanan ruang
bahan material 1. Material yang ramah lingkungan
Untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman
2. Standar ukuran sesuai dengan ergonomic misalnya pada railing atau pembatas ruang 3. Penambahan CCTV di setiap ruang yang di perlukan 4. Adanya card member untuk dapat mengakses pintu masuk otomatis 5. Bangunan di desain untuk tahan terhadap gempa dan banjir maupun angina kencang 6. Adanya penangkal petir karena material bangunan banyak yang menggunakan bahan yang mudah mengalirkan listrik 7. Adanya system pemadam kebakaran otomatis 67
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
43
Privasi ruang
1. Konsep bangunan yang
Agar tidak menggangu
menggunakan bukaan lebar di
aktifitas pada masing-
tambahkan gorden atau lapisan
masing ruang
kaca doff 2. Menambahkan kunci otomatis yang hanya dapat di akses oleh karyawan/member 3. Bahan dinding kedap suara 44
Keleluasaan
Memungkinkan cahaya dan udara
Memberikan
buakaan ruang
yang masuk maksimal sehingga
pemandangan langsung
penggunaan energi tambahan
bagi pegunjung
dapat diminalisir 45
Arah bukaan
Bukaan mengarah langsung
ruang
dengan arah angin datang dan
Mereduksi panas berlebih
membelakangi matahari
46
Jumlah fasilitas
10 Item (sesuai dengan aktifitas)
pada ruang 47
48
Kelengkapan
Kursi, meja, tv, music, ruang
fasilitas dalam
ganti, ruang rias, wastafel, AC,
ruang
free wifi, lighting
Kemudahan
Demi kemudahan aktivitas
Fleksibilitas untuk
melakukan
pengunjung konsep hubungan
meningkatkan kinerja dan
aktifitas
ruang adalah terintergrasi dengan
pelayanan prima
jalur yang jelas dan terorganisir, dengan fasilitas khusus bagi pengunjung yang memiliki kebutuhan khusus. 49
Pola sirkulasi
Menggunakan pola sirkulasi jaringan, bentuk bangunan yang
68
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
melingkar untuk memudahkan akses antara ruang. 50
69
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
70
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB VI HASIL AKHIR Hotel Bekizaar merupakan hotel di Surabaya yang terletak di Jl. Basuki Rahmat tepat berada di depan Tunjungan Plaza Mall, letak yang sangat strategis untuk pelancong dari luar kota untuk menikmati segala keindahan kota Surabaya baik untuk menikmati wisata belanja, wisata kuliner, wisata alam, dan untuk keperluan bisnis. Surabaya mempunyai potensi untuk memikat pengunjung luar kota berdatangan. Selain Surabaya juga merupaka Ibu Kota Jawa Timur kota ini merupakan kota terpada penduduknya nomor 2 di Indonesia. Letak Hotel Bekizaar tidak hanya dekat dengan Tunjungan Plaza namun dekat dengan segala macam kebutuhan anda yang dapat ditempuh bebera KM bahkan dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja. Namun untuk harga dan kualitas bintang hotel ini sangat di sayang kan melihat banyaknya kompetitor belakangan ini. Banyak hotel sekelas Hotel Bekizaar yang letaknya bisa dibilang strategis juga namun memiliki kualitas yang lebih baik dari segi harga yang lebih ekonomis dan juga kualitas kenyamanan untuk beristirahat yang tentunya pengaruh pada desain interior yang terdapat pada hotel di Surabaya. Berikut adalah letak ruangan berdasarkan lantai per lantai 1. Lantai 1 -
Area parkir
-
Lobby
-
Waiting room
-
Cafe
-
Toilet (umum)
-
Receptionist
-
Concierge
2. Lantai 2 -
Restaurant
-
Mini hall
71
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
-
Meeting Room
-
Kitchen
-
Staff Room
3. Lantai 3-8 -
72
Room Hotel
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
6.1. Denah Keseluruhan
Gambar 6. 1.. Denah ruang terpilih 1
73
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Gambar 6. 2. Denah ruang terpilih 2
74
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Gambar 6. 3. Denah ruang terpilih 3
75
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
6.1.1. Ruang Terpilih 1 Ruang terpilih satu meruapak area kamar tidur pengunjung yang pada awal mula desain interior kurang memuaskan pelanggan atau pengunjung hotel. Hal ini dibuktikan dengan testimoni pengunjung di beberapa media melainkan traveloka, pegi-pegi, website Hotel Bekizaar. Foto lokasi eksisting terlampir pada halaman atas. Berikut adalah beberapa prespektif ruang interior kamar yang telah didesain bertema Modern Natural dengan Budaya khas Jawa Timur.
Gambar 6. 4. Desain Interior Hotel Room Sumber : Documentasi Pribadi
76
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Gambar 6. 5. Desain Interior Hotel Room Sumber : Documentasi Pribadi
Gambar 6. 6. Desain Interior Bath Room Sumber : Documentasi Pribadi
77
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Gambar 6. 7. Desain Interior Hotel Room Sumber : Documentasi Pribadi
Kamar di desain dengan beberapa material yang menggunakan bahan alam yaitu kursi, bed terbuat dari rotan sedangkan untuk coffee table, meja kerja, frame head bed terbuat dari material unfinish atau setengah jadi yang beralasan menonjolkan point natural. Dan dihiasi element-element pendukung yaitu rambatan daun sentites, alasan memilih sentetis karena perawatan akan jauh lebih mudah dan pastinya tahan lama. Mungkin yang jadi masalah adalah akan mudah terkena debu atau lebih tepatnya menyimpan debu, maka dari itu pihak hotel harus memperhatikan hal ini untuk dikerahkan tenaga kerjanya yaitu staff cleaning service untuk lebih giat dan diwajib kan untuk selalu menge check kamar sebelum pengunjung melakukan check-in maupun setelah check-out. Bebearapa elemen estetis yaitu beberapa pajangan atau tempelan berupa wayang, ukiran jawa pada bagaian frame kaca rias yang terletak pada meja kerja dan juga topeng wayang yang berbentuk 3d. Tone Colour tidak banyak merubah dari eksisting yaitu piege atau krem, putih, dan coklat. Warna-warna tersebut juga sangat menunjung dan tidak bertolak belakang dari tema modern natural jawa timur
78
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
6.1.2. Ruang Terpilih 2 Ruang terpilih dua merupakan restaurant yang terletak pada lantai 2, pada eksisting atau desain yang sudah ada pada ruangan ini hanya disajikan meja makan beserta kelengkapannya mencangkup taplak meja, vas bunga, kursi untuk duduk ketika menikmati hidangan yang dihidangkan. Dinding restaurant terdapat satu pigora berukuran tanggung yang tidak terlalu dominan dan dinding ini berwarna putih polos, selain itu tidak ada elemen-elemen pendukung untuk mempercantik ruangan tersebut. Berikut beberapa gambar presektif restaurant yang telah saya desain dengan sentuhan modern natural bertema khas budaya jawa timur
Gambar 6. 8. Desain Interior Restaurant Sumber : Documentasi Pribadi
79
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Gambar 6. 9. Desain Interior Restaurant Sumber : Documentasi Pribadi
Gambar 6. 10. Desain Interior Restaurant Sumber : Documentasi Pribadi
80
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Gambar 6. 11. Desain Interior Restaurant Sumber : Documentasi Pribadi
Restaurant pada lantai 2 ini cukup banyak menggunakan bahan yang mengunggulkan tema naturalnya yaitu furniture-furnitre single chair, meja makan, meja hidangan makanan, dinding penyekat, dan element estetis lainnya berbahan dasar dari rotan dan bambu. Tema budaya Jawa Timur terdapat pada setiap dinding kolom berupa ukiran khas Jawa Timur berbahan dasar kayu jati finishing plitur coklat gelap, dan dinding sebagian concrete wall untuk menambah atau menjunjung tema natural. Pada dinding kiri dan kanan terdapat tempelan atau adding daun rambut yang memenuhi dinding tersebut.
81
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
6.1.3.
Ruang Terpilih 3
Ruang rapat (meeting room) terdapat pada lantai 2 bertepatan pada sisi belakang restaurant. Pada desain interior sebelumnya atau pada saat ini hanya disajikan peralatan untuk rapat yaitu meja rapat beserta kursinya, proyektor, dan kabal untuk menyambungkan ke laptop dengan dindin putih polos tanpa ada ornament atau elemen pemercantik ruangan pada ruang rapat ini. Terdapat prespektid ruangan rapat yang telah saya desain dengan moder natural budaya khas jawa timur.
Gambar 6. 12. Desain Interior Meeting Room Sumber : Documentasi Pribadi
82
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
Gambar 6. 13. Desain Interior Meeting Room Sumber : Documentasi Pribadi
Gambar 6. 14. Desain Interior Meeting Room Sumber : Documentasi Pribadi
83
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
Pada ruangan rapat ini terdapat sungai kecil atau kolam kecil disajikan untuk dinikmati suara air yang mengalir, suara tersebut dapat menenangkan pikiran atau relaksasi untuk para pengguna rapat saat break atau saat terjadi hening. Dinding sisi kanan menggunakan batu alam untuk mengunggulkan point natural. Untuk dinding sisi kiri terdapat ukiran kayu sekaligus sebagai pengangkat point budaya jawa timur dan dengan tambahan wallpaper yang serupa dengan ukiran tersebut
84
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BAB VII KESIMPULAN
7.1. Kesimpulan Dalam perancangan Tugas Akhir berjudul “Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Budaya Jawa Timur” ini dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya: a. Hotel Bekizaar Surabaya merupakan hotel low budget untuk businessman dan wisatawan yang memiliki fasilitas akomodasi yang mendukung kegiatan-kegiatan para tamunya. b. Konsep tema Modern Natural dengan Budaya Jawa Timur pada Hotel Bekizaar Surabaya merupakan kekuatan untuk menarik calon tamu untuk menggunakan fasilitas-fasilitas hotel dan memiliki misi untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional. c. Hotel Satelit Surabaya dapat menjadi contoh hotel dengan penerapan kebudayaan Indonesia kontemporer khususnya di kota Surabaya.
7.2. Saran Dalam pengalaman proses merancang perancangan V ini, penulis memiliki beberapa saran dalam merancang. Saran-saran tersebut ialah: a. Penyelarasan antara style kebudayaan atau tradisional dengan style Natural Modern harus diperhatikan agar tidak terkesan berdiri sendirisendiri dan berhasil akhir optimal atau seimbang. b. Pengadaptasian kebudayaan pada elemen-elemen interior hendaknya dilakukan secara hati-hati, agar tidak terjadi kesalahan penempatan berdasarkan filosofi ataupun makna yang terkandung dalam sebuah produk budaya yang akan diangkat menjadi elemen interior.
85
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
86
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
DAFTAR PUSTAKA [1] Sunyoto, Agus. 2012. Atlas Walisongo. Mizan. Indonesia. [2] Wardhana, Mahendra. 2013. Bahan Kuliah: Metodologi Riset Interior. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. [3] Aritonang, Liesbeth. 2015. Bahan Kuliah: Desain Interior. Institut Sains dan Teknologi Pardede. Medan. [4] Panero, Julius ; Zelnik, Martin. 1979. Human Dimension & Interior Space. Watson-Guptill Publications. New York [5] www.lirboyo.net diunduh pada: tanggal 10 Maret 2015
87
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
88
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
LAMPIRAN
89
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
90
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
91
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
92
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
93
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
94
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
95
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
96
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
97
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
98
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
99
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
100
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
101
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
102
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
103
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
104
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
105
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
106
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
107
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
108
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
109
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
110
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
111
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
112
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
113
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
114
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
115
Redesain Hotel Bekizaar Surabaya dengan Langgam Modern Natural Bernuansa Budaya Khas Jawa Timur
116
LAPORAN TUGAS AKHIR RI 141401 Muhammad Sulthan Ariq Muzakki, NRP 3411100157
BIODATA PENULIS
Nama
: Muhammad Sulthan Ariq Muzakki
Alamat
: Jl. Kh Wakhid Hasyim 198 Kediri
No. HP
: 082144039833
Email
:
[email protected]
Website
: Odless.com
Instagram
: ariqsulthan, odless
Facebook
: Sulthan Ariq Muzakki
Penulis, bernama Muhammad Sulthan Ariq Muzakki di panggil Ariq atau Sulthan. dilahirkan di Kediri, 25 MEI 1993 . Merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. Mempunyai banyak hovvy diantaranya hobby yaitu, basket, biliard, bernyanyi, bermain gitar, bermain piano, bermain drum, bermain dota, renang, menyelam, mendaki, dan masi banyak lagi. Penulis telah menempuh pendidikan formal yaitu di TK INDAH BANDAR LOR , Kediri, SDN Mojoroto III Kediri, SMP Negeri 1 Kediri, dan SMA Negeri 7 kediri. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2011, penulis diterima di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jurusan Desain Interior melalui jalur SNMPTN mandiri, dengan NRP 3411100157. InsyaAllah penulis akan melakukakn studi lanjut di S2 ITS jurusan MMT
117