“Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian” Alfitiyah Paramita 3408.100.151
PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Latar Belakang Meningkatnya taraf hidup masyarakat Surabaya memungkinkan semakin berkembangnya toko-toko dan pusat perbelanjaan
Hello Kitty merupakan tokoh fiksi yang sudah terkenal secara luas di masyarakat dunia sejak awal kemunculannya hingga saat ini. Masyarakat telah sangat mengenal image Hello Kitty yang feminin dan berkelas.
Menampilkan toko khusus Hello Kitty pertama di Surabaya sesuai dengan image Sanrio Kingdom dengan Hello Kitty sebagai maskot utamanya.
Masalah Interior Kate’s Home yang telah ada tidak menampilkan ciri khas baik dari Sanrio maupun dari Hello Kitty.
Karena tidak adanya tema atau konsep khusus, tidak ada keistimewaan dari Kate’s Home yang telah ada, konsumen yang semakin kritis dan sadar akan desain pun jadi enggan untuk sekedar masuk.
Komunitas Hello Kitty Surabaya yang saat ini belum memiliki wadah atau sarana komunitas yang dibutuhkan.
Tujuan Menghadirkan toko Hello Kitty pertama di Surabaya sesuai dengan gaya khas Sanrio, yaitu kerajaan atau victorian. Memberikan fitur baru yang disesuaikan dengan target konsumen yaitu remaja dan dewasa dalam sebuah toko , yaitu area komunitas dan juga make-up bar.
Manfaat Menghadirkan suasana toko yang lain daripada yang lain di Surabaya.
Mewadahi komunitas Hello Kitty yang semain berkembang di Indonesia, Surabaya pada khususnya.
Definisi Judul Merupakan karya yang menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuk yang dihasilkan sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang di dalam proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi dan kebiasaan sosial setempat
Sebuah toko yang menjual segala macam barang seputar tokoh Hello Kitty
kegiatan penjualan barang dan jasa kepada para konsumen untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau rumah tangga.
Dalam ilmu sosiologi, komunitas adalah kelompok orang yang saling berinteraksi yang ada di lokasi tertentu
Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian
Merupakan perpaduan dari semua gaya sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada masa ini, hampir semua gaya telah bisa dibuat secara besar-besaran. Mulai dari gaya Gothic hingga Rococo turut mempengaruhi gaya victorian ini, sehingga dalam satu buah produk kadang terdapat lebih dari satu gaya.
Hal utama yang sangat menentukan pantas atau tidaknya unsur tersebut dipadukan dalam sebuah penataan interior. Tema juga merupakan spesifikasi dari sebuah gaya atau langgam
Studi Pustaka Tempat tertutup yang di dalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis barang spesifik.
Toko
Grosir
Ritel
Discount Store
Convenient Store
Combination store
Bangunan yang menjual barang khusus (Hello Kitty). Yang tersusun rapi dalam rak-rak display.
Specialty store Kate’s Home
Store Building
Catalouge Store
Chain Store
Supermarket
Hypermarket
Hello Kitty merupakan maskot utama sekaligus produk unggulan dari raksasa perusahaan Jepang, Sanrio.
Studi Eksisting Kate’s Home Kate’s Home adalah satu-satunya toko yang mengkhususkan dirinya untuk menjual barangbarang merchandise Hello Kitty dari Sanrio di Surabaya. Saat pertama dibuka pada awal tahun 2011, penggemar Hello Kitty telah mengunjungi salah satu gerai di Ciputra World ini. Begitu banyaknya penggemar Hello Kitty di Surabaya, Kate’s Home sedikit kewalahan untuk memenuhi semua permintaan para penggemar ini, hingga akhirnya gerai Kate’s Home di Ciputra World pun ditutup untuk dipindahkan dalam bangunan mandiri di kawasan Raya Graha Family.
Studi Pustaka Hello Kitty (ハローキティ), dengan nama lengkap Kitty White merupakan tokoh fiksi yang dproduksi oleh perusahaan Jepang, Sanrio. Pertama kali didesain oleh Yuko Shimizu. Hello Kitty digambarkan sebagai seekor kucing betina berjenis Japanese Bobtail dengan pita merah di kepalanya. Menurut Yuko, Hello Kitty adalah seekor kucing betina yang aktif, feminin, dan baik hati. Hello Kitty lahir di London, pada tahun 1974. Dia tinggal bersama saudara kembarnya, Mimy, ibu dan ayahnya yang bernama Mary dan George White. Dalam biografinya diceritakan bahwa Hello Kitty suka memasak kue.
Macam-Macam Layout Ritel
Grid (Straight atau lurus) Design Curving / Loop Design Free-Flow Layout Yang Digunakan Dalam Kate’s Home: Layout Free-flow, Layout ini cocok diterapkan dalam toko khusus seperti Kate’s Home. Hal ini dikarenakan layout free-flow, menimbulkan kesan yg dinamis, sehingga konsumen tidak cepat bosan dengan barang yang jual di dalam toko. Dengan penerapan layout free flow maka diharapkan konsumen merata di seluruh area toko, tidak hanya terpusat dalam satu titik.
Studi Pustaka
Studi Pustaka Langgam Gaya victorian merupakan gaya klasik yang masih diminati hingga saat ini. Gaya ini dipopulerkan oleh Ratu Victoria. Dengan perpaduan dari berbagai gaya interior membuat gaya Victorian ini begitu kaya dan indah.
Gaya victorian memilik beberapa ciri khas yang sangat mudah dikenali, yaitu: Banyak motif Furniture yang gendut Warna-warna lembut Lengkungan Jendela-jendela besar Material Kayu Kate’s Home menggunakan gaya victorian selain dikarenakan hampir seluruh pengunjung atau konsumen Kate’s Home adalah wanita juga sebagai salah satu penerapan konsep utama dari Sanrio, yaitu Sanrio Kingdom dengan maskot dan tokoh utamanya adalah Hello Kitty.
Warna Victorian Gaya Victorian memiliki cakupan warna yang luas, namun semua warnanya adalah warna yang lembut dan tidak mencolok.
Hello Kitty
Hello Kitty merupakan kumpulan warna yang ceria
Konsumen Usia
Jenis Kelamin
Jumlah berkunjung
Anak-anak Remaja Dewasa
1-15 Tahun 16-22 Tahun 23 Tahun ke atas
Perempuan Laki-laki
95% 5%
Sendiri 2 Orang Lebih dari 2
10% 40% 50%
5% 50% 45%
Kesimpulan sasaran desain: Perempuan remaja dan dewasa dengan jumlah berkunjung lebih dari 1 orang
Ergonomi Dalam mendesain Kate’s Home, data anthopometri yang paling berpengaruh adalah data milik wanita. Hal ini karena konsumen utama dari Kate’s Home adalah wanita. Menurut data yang telah dikumpulkan secara pribadi, tinggi rata-rata konsumen Kate’s Home adalah 160cm (remaja dan wanita dewasa).
Studi Anthopometri ini diperlukan agar dapat digunakan untuk mendesain baik furnitur ataupun layout toko yang nyaman bagi pengunjung Kate’s Home
Ergonomi Data standar ergonomi ini merupakan dasar saat kita mendesain atau merancang suatu ruang interior yang nyaman bagi konsumen.
Area lintasan publik utama ini dengan perumpamaan manusia 1 adalah pembeli yang sedang duduk, manusia 2 adalah pengunjung yang melintas, sedangkan manusia 3 adalah pramuniaga yang sedang melayani sambil berdiri.
Data-data yang digunakan dalam mendesain Kate’s Home adalah data tentang retail seperti di atas, data dalam restoran/kafe, dan juga data mengenai ruang pertemuan.
Denah Eksisting
Lantai 1
Lantai 2
Studi Aktivitas
Alternatif Denah 1 Pada Alternatif 1 ini semua ruangan utama, yaitu: Ritel, Kafe, dan juga ruang komunitas berada dalam 1 lantai. Kerugian dari denah ini adalah alur sirkulasi yang kacau dan membingungkan bagi pengunjung. Hal ini disebabkan oleh letak pintu masuk yang berada di tenagh-tengah ruang ritel.
Namun
di
sisi
lain
hal
ini
memiliki
keunggulan, yaitu semua pengunjung dapat langsung
melihat
berbagai
ditampilkan oleh Kate’s Home.
fasilitas
yang
Alternatif Denah 2
Pada Alternatif 2 ini telah dibagi 2 lantai yaitu lantai 1 yang digunakan sebagai ritel dan juga area kafe. Sedangkan lantai 2 digunakan sebagai ritel dan juga area komunitas. Keunggulan dari denah ini adalah kapasitas ruang yang lebih besar sehingga pengunjung lebih leluasa dalam menikmati toko. Kekurangan dari denah alternatif 2 ini adalah susahnya untuk menyimpan atau mengatur barang dari dan ke arrea ritel lantai 2.
Denah Terpilih
Weighted method Tujuan Desain
A
B
C
D
Jumlah
Rangking
Nilai
Bobot
A. Luasan Ruang
-
0
1
1
2
II
7
0,28
B. Penempatan Display
1
-
1
1
3
I
9
0,36
C. Bentukan Ruang
0
0
-
1
1
III
6
0,24
D. Tema Interior
0
0
0
-
0
IV
3
0,12
25
1
Total
0 = Tidak lebih penting 1 = Lebih penting Tujuan Desain
Bobot
Parameter
Luasan Ruang Penempatan Display
0,28 0,36
Standar ukuran kebutuhan ruang manusia dalam toko/ritel Standar ukuran jangkauan dan aktivitas manusia dalam toko/ritel
Bentukan Ruang Tema Interior
0,24 0,12
Berdasarkan jenis dan jumlah benda yang ada di dalamnya Berdasrkan kesesuaian tema yang diterapkan dalam interiornya
Alternatif 1 Nilai Jumlah 5 1,4 6 2,16 8 7
1,92 0,84 6,32
Alternatif 2 Nilai Jumlah 7 1,96 7 2,52 7 7
1,68 0,84 7
Alternatif 3 Nilai Jumlah 8 2,24 9 3,24 7 8
1,68 0,96 8,12
Area Ritel
Matriks
Kafe Kasir Toilet
Tangga Area Komunitas Ruang Owner Ruang Rapat Ruang Karyawan Gudang Toilet Musholla
Hubungan Langsung Hubungan Tidak Langsung Tidak ada hubungan
Bubble Diagram Lantai 1 Toilet
Area Ritel
Area Kafe
Entrance Tangga Area Semi Privat Konsumen
Area Privat
Karyawan
Area Publik
Bubble Diagram Lantai 2 Ruang Rapat Ruang Owner
Gudang
Ruang Owner
Toilet Area Komunitas Musholla
Area Semi Privat
Tangga Konsumen
Area Privat
Karyawan
Area Publik
Konsep
Konsep Pembentuk Ruang
Dinding : • Semua dinding pada area Kate’s Home menggunakan tembok bata dengan plesteran dan juga cat putih
Moulding sebagai pembatas area dinding dan juga plafon Wallpaper dengan motif bunga, sulur atau daundaunan
Konsep Lantai: • Pada area entrance dan juga cafe akan menggunakan lantai tegel keramik dengan ukuran 40x40cm berwarna krem. Hal ini dimaksudkan agar area cafe yang rawan akan kotor (dari makanan) dapat mudah dibersihkan dan tidak dipenuhi kuman
Lantai parquet sebagai pelapis di area komunitas
Lantai Keramik 60x60cm motif sembur warna krem-coklat
Plafon: • Semua area menggunakan papan gypsum dengan warna putih, menggunakan sedikit ukiran untuk tetap mempertahankan kesan victorian pada bagian tengah sebagai aksentuasi pada area plafon.
Contoh bentuk plafon gypsum yang akan digunakan dalam Kate’s Home
Konsep Pencahayaan: • Pencahayaan yang diterapkan dalam Kate’s Home adalah pencahayaan alami dan juga buatan, pencahayaan alami ini didapat dengan adanya jendela-jendela besar yang menghadap langsung kepada masing-masing ruangan. Sedangkan dalam pencahayaan buatan digunakan general light secara umum. • Pada area pajang akan digunakan beberapa lampu spotlight dan juga downlight agar pengunjung dapat melihat-lihat barang secara detail dan juga nyaman. Penggunaan task light digunakan dibagian-bagian yang membutuhkan pekerjaan secara detail seperti counter pembungkus kado, kasir dan juga ruang komunitas yang terkadang juga digunakan untuk menulis atau membaca.
Konsep Penghawaan: • Penghawaan pada Kate’s Home sepenuhnya bergantung pada air conditioner. Hal ini selain karena suhu udara di surabaya yang sangat tinggi dan jauh dari batah nyaman suhu tubuh manusia. AC yang digunakan dalam Kate’s Home menggunakan AC split berdiri di beberapa ruangan dengan tingkat sirkulasi tinggi. Hal ini dimaksudkan agar sirkulasi udara dapat terjadi secara maksimal.
Konsep Keamanan • Dalam Kate’s Home karena merupakan bangunan yang telah ada dan hanya terdiri dari dua tingkat, maka tidak diperlukannya adanya sprinkler. Namun sebagai fasilitas umum, Kate’s Home tetap memiliki tabung pemadam kebakaran sebagai standar yang harus dimiliki dalam sebuah fasilitas umum.
Area Kafe
Area Ritel
Area Komunitas