1
Desain Interior Coffee Toffee Ruko Raya Klampis Menggunakan Konsep Modern Art Dengan Tema Homy Almo Kemal Savero 3408100141 Thomas Ari K, S.Sn, MT Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia email:
[email protected] Abstrak—Hampir seluruh bangsa di dunia mengenal kopi sebagai minuman yang nikmat. Tanah Nusantara yang subur dan iklim yang sesuai, membuat tanaman kopi yang diperkenalkan oleh pemerintah Hindia Belanda sejak 1696, dapat berkembang hingga sekarang ini. Melihat perkembangan jaman yang semakin modern dan melihat pangsa pasar yang kopi yang semakin merajalela maka ide untuk membuat kedai kopi atau coffee shop semakin banyak untuk dijadikan peluang usaha. Obyek coffeesShop yang diangkat adalah Coffee Toffee Surabaya. Dimana target pasar yang dibidik adalah remaja dan komunitas – komunitas di Surabaya. Dengan adanya target pasar remaja tersebut konsep baru yang akan diterapkan adalah dengan menggunakan langgam Homy dan berkonsep Modern Art. Konsep yang dibentuk adalah Modern Art, maka akan menambah daya tarik bagi penikmat kopi Indonesia untuk disajikan dengan berbagai hasil karya yang tercipta melalui lukisan dan fotografi yang menjadi salah satu daya tarik dari desain interior coffee shop Coffee Toffee ini. Kata Kunci—Coffee shop, Modern Art, Homy
I. PENDAHULUAN ndustri pengolahan kopi pun semakin berkembang di negeri ini. Bukan suatu hal yang mudah untuk pencapaian yang demikian. Masih ada banyak hal yang harus dibenahi dan dikembangkan dari perkopian nasional Indonesia, Eksistensi kopi Indonesia tentu merupakan hasil kontribusi dari semua pihak. Perkebunan dan industri kopi akan terus tumbuh subur di tanah air ini seiring dengan tradisi “ngopi” masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi ini telah menorehkan tinta emas dalam peradaban bangsa ini. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indosnesia (Puslitkoka), mengambil peran sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi bagi kemajuan kopi Indonesia dari hulu hingga hilir. Di hulu sejumlah varietas kopi unggulan yang dihasilkan Puslitkoka telah dikembangkan oleh kebun-kebun rakyat. Pembinaan kepada para petani untuk mendapatkan kopi Indonesia bercitarasa special pun telah di jalankan dalam kemitraan dengan pihak-pihak yang terkait. Semangat dari petani akan selalu menjadi pendorong bagi keberlanjutan kopi Indonesia dan bagi Puslitkoka sendiri terus berkarya. Melihat perkembangan jaman yang semakin modern dan melihat pangsa pasar yang kopi yang semakin merajalela maka ide untuk membuat kedai kopi atau Coffee Shop semakin banyak untuk dijadikan peluang usaha. Dan pada kesempatan ini salah satu Coffee Shop yang diangkat adalah Coffee Toffee
I
Surabaya. Yang dimana target pasar yang dibidik adalah remaja dan komunitas – komunitas di Surabaya. Coffee Toffee Surabaya masih dapat digolongkan usaha yang baru dibangun pada awal Tahun 2010. Dan sekarang telah mempunyai 3 cabang di daerah Surabaya. KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING A. Kajian Modern Art Karakteristik dari Eksterior bangunan Modren Art terlihat simetris dan minimalis dengan pola garis tegak ataupun fleksibel disesuaikan dengan konsep interior yang akan digunakan. Menggunakan material laminate board disambungkan dengan rangka baja ringan yang sesuai.Teknik pencahayaan yang digunakan adalah alami Karakteristik dari Interior bangunan Modern Art adalah dinding menggunakan batubata finishing plester. Warna dinding perpaduan antara cerah dan pastel. Lantai hanya di plester abu-abu. Plafon dengan tinggi 3-4 meter. Teknik pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan dari lampu dengan jenis indirect lighting dan semi indirect lighting.
Gambar. 1. Eksterior dan Interior Bangunan Modern Art Sumber : (http://www.axsoris.com), 2010
B. Kajian Homy Homy adalah salah satu jenis suasana yang tercipta dari kenyamanan dalam rumah. Sehingga definisi dari kata homy adalah nyaman layaknya di rumah sendiri. Suasana homy pada interior coffe shop yang akan dimunculkan berbeda dengan kebanyakan konsep homy pada desain interior lainnya yang memiliki karakteristik berupa penggunakan warna cerah dan pastel dengan memainkan batu bata expose pada bagian dinding. Pengunaan dan pemilihan
2 furnitur ataupun elemen estetik adalah faktor yang sangat mempengaruhi tema homy yang disajikan. C. Eksisting Coffee shop Coffee Toffee adalah pusat wilayah Surabaya, berada di Jalan Raya Klampis 15 A- 15B Surabaya. Mempunyai 2 cabang di Surabaya yaitu di Jalan Rungkut dan Jatim Expo. Bangunan Coffee Toffee ini berada di dalam kawasan ruko (rumah toko). Hanya mempunyai 1 lantai. Dengan Luas Banguan 250 m². D. Daftar Objek Coffee shop Bar Area - Meliputi ruang kerja barista dan mencangkup tempat konsumen memesan menu, karena berkonsep selfservice. Indoor Area Ruang dalam dengan fasilitas AC dan didukung dengan alunan musik dari tape recorder. Outdoor Area - Ruang luar dengan konsep semi-indoor yang disesuaikan dengan konsumen agar dapat merokok. Distro Sopahola Ruang dalam yang hampir menyatu dengan ruang Outdoor Area yang menjual berbagai macam kebutuhan fashion remaja masa kini.
II. METODOLOGI DESAIN A. Alur Desain
Skema. 1. Metode Desain yang digunakan dalam memperoleh data dan konsep Sumber : (Data Penulis), 2012
- Data Eksisting Data mengenai keadaan dan fungsi suatu bangunan. Data eksisting akan berisi tentang data fisik, data karya kartun, kebutuhan ruang, permasalahan dan perilaku pengguna. - Data Pustaka
Data pustaka berisi tentang data kajian konsep langgam dan sifat, data umum coffee shop, syarat-syarat coffee shop dan analisa data pustaka. Data Objek Pembanding Data-data mengenai kondisi fisik yang mirip dengan perancangan yang akan dibuat. Sehingga dapat membantu perancang mendapatkan permasalahanpermasalahan yang sekiranya dapat terjadi dalam perancangan. Pada obyek pembanding ini adalah Coffee shop Coffee Toffee Ruko Raya Klampis dengan My Kopi-O yang berada di Mall Surabaya Town Square. - Analisa Analisa adalah proses menemukan permasalahan yang ada. Proses ini berlangsung dengan cara membandingkan data eksisting, data obyek pembanding dan data pustaka. Pengambilan analisa dari kedua obyek ini adalah untuk mengetahui perbedaan kedua obyek yang akan dijadikan sampel dalam analisa. Pada akhirnya adalah untuk mengetahui hasil yang sebenarnya dalam studi kasus coffee shop ini. - Konsep Desain Konsep desain merupakan hasil dari analisa data yang ada dan digunakan untuk memecahkan permasalahan. Dalam konsep desain ini semua hal yang dibutuhkan dalam mendesain suatu interior harus dipikirkan. Dalam konsep perancangan ini berisi tentang bentuk, warna, pola sirkulasi, sistem pencahayaan, elemen pembentuk ruang, sistem penghawaan, dll. Dalam konsep desain ini semua proses dari Data Eksisting, Data Pustaka, Data Obyek Pembanding dan Analisa maka diperoleh konsep desain yang akan diterapkan ke dalam rencana awal desain. Yaitu dengan menyelaraskan beberapa data tersebut dengan rencana desain yang akan dilaksanakan.
3 III. PEMBAHASAN
-Display Gallery Art
Menyajikan display karya
Area
seni yang berupa seni
A. Analisa Eksiting
lukis dan seni fotografi
Elemen Desain Interior
Hasil Analisa
yang menjelaskan tentang
Material keramik warna putih dan hitam Ukuran 80x80 cm Glossy Tidak ada kombinasi desain lantai (polos)
Lantai
Dinding
sejarah dan jenis kopi Indonesia. -Distro Sopahola
Batu bata ekspose untuk area indoor Warna dasar cat hijau muda dan krem untuk area outdoor Material gypsum board finishing cat warna krem Terdapat hidden lamp Terdapat down ceiling dengan penataan down light
Plafon
seperti tas, kemeja, kaos dan celana. -Touch the history of
Menyajikan layar sentuh
Coffee
sebagai
sarana
komunikatif
untuk
Suhu ± 180 C untuk area indoor Menggunakan AC central Suhu ± 250 C untuk area outdoor Sumber cahaya berasal dari matahari dan
menyampaikan
sejarah
kopi Indonesia kepada pengunjung.
lampu
- Bar Area
Lampu terdapat pada ceilling
Tempat pemesanan dan pengambilan karena
Terdapat 3 kursi santai / single chair
Furniture
berbagai
jenis kebutuhan fashion
Penghawaan
Pencahayaan
Menyajikan
pesanan,
konsep
yang
diterapkan adalah self-
Meja bundar berdiameter 70 cm
service.
Terdapat 1 long sofa dan 1 meja panjang - Toilet Konsumen
ukuran 70 x 120 cm 2
Karyawan
- Bar Area
Tempat pelayanan barista
/ Barista
- Mini Bar
kepada pengunjung yang memesan menu.
- Mini Stage
Tempat bermain musik akustik
Tabel 1: Tabel analisa elemen desain interior coffee shop Coffee Toffee
B. Analisa Mendisplay Objek Pamer Area objek pamer hanya menggunakan X banner dan pigura sebagai aksen desain yang berisikan informasi acara ataupun coorporate image Coffee Toffee.
tamu
1
Pengguna Pengunjung
acara
mengisi acara.
- Gudang
Aktivitas
Tempat
kebutuhan
-Coffeebreak
Menyediakan
outdoor
ruang untuk pengunjung
ataupun
- Parking Area
barang
Ruang
bintang
pengunjung yang ingin
C. Analisa Aktivitas Pengguna No
oleh
fasilitas
menyimpan /
perkakas basah
kering coffee shop. - Staff Area
Tempat para staff untuk
yang ingin merokok, agar
check lock dan untuk
tidak
menaruh barang bawaan.
berhubungan
langsung dengan indoor
- Staff Toliet
area yang bersih dari Tabel 2 : Tabel analisa aktivitas pengguna coffee shop Coffee Toffee
sirkulasi asap rokok. -Coffeebreak indoor
dan
Menyediakan
fasiltas
ruang
dengan
menggunakan
AC
dengan sirkulasi udara yang bersih tanpa ada asap rokok yang masuk.
4 IV. KONSEP DESAIN D. Karakteristik Logo Coffee Toffee
A. Konsep Desain
Berikut adalah beberapa ciri khas Coffee Toffee yang sudah sangat umum dikenal masyarakat:
KONSEP TUJUAN EDUKASI KOPI
Gambar 1 : Logo Perusahaan Coffee shop Coffee Toffee Sumber : Coffee Toffee, 2008
E. Analisa Kebutuhan Ruang
Menyampaikan informasi tentang edukasi tentang kopi Indonesia. Sejarah, jenisjenis kopi asli Indonesia dan perkembangan kopi Indonesia sehingga menjadi negara ke-2 yang memiliki kuantitas dan kuaitas kopi di dunia. Display pamer seni lukis bertema kopi
MODERN ART Menggunakan konsep seni dengan warna pastel yang colourfull dalam aplikasi interior.
HOMY
Pengaplikasian tema homy yang memberikan nuansa rumah yang menciptakan kehangatan dan kenyamanan dalam ruangan.
Pemilihan Dinding Lantai Plafon
furnitur dengan konsep natural
kayu Display Skema 1 : Skema Konsep Desain Pemilihan pamer Sumber: Data Penulis, 2012 warna fotografi pastel kopi dalam Display Dari skema konsep desain di atas, dapat terlihat aplikasi sejarah ditemukan acuan-acuan yang akan digunakan untuk interior kopi mempermudah proses mendesain nantinya. Yaitu antara lain : Objek desain : objek yang akan difokuskan sebagai media yang akan didesain adalah coffee shop Coffee Toffe. Diagram 1 : Hubungan Ruang yang dibutuhkan Coffee Toffee Sumber : Data Penulis, 2012
Bentukan dan Warna : sumber yang akan dijadikan salah satu acuan adalah logo dari Corporate Identity coffee shop Coffee Toffee dan dicampur dengan tema homy yang akan diterapkan. Display dan Pencahayaan : Konsep display pada rencana desain Coffee Toffee ini adalah dengan menggunakan gallery art lukisan dan karya fotografi yang berkonsep kopi Indonesia. Disajikan pada area tengah interior dari Coffee Toffee agar menyatu antara display dengan konsumen yang datang mengunjungi. Landasan Desain : tema homy dan seni yang diambil dari konsep modern art akan dijadikan acuan dalam setiap rancangan pada display, pencahayaan, warna dan lainlain
5 B. Hubungan Ruang
Gambar 5 : Aplikasi bentuk lengkung. Sumber: Data penulis, 2012. Skema 2 : Hubungan Ruang yang dibutuhkan Coffee Toffee Data penulis, 2012
Dengan mengguakan skema urutan hubungan antar ruang, makan proses desain dan alur desain coffee shop Coffee Toffee lebih mudah dikerjakan dan tertata sesuai proses desain yang direncanakan. C. Konsep Warna Ada beberapa konsep warna yang dihadirkan ke dalam interior bangunan coffee shop Coffee Toffee, yaitu warnawarna dari objek coorporate image dari Coffee Toffee.
Gambar 6 : Sketsa transformasi lengkung Sumber: Data penulis, 2012.
Gambar 4 : Warna – Warna Coorporate Image, 2012
D. Konsep Bentuk Konsep bentuk lengkungan yang diumakan sebagai acuan dalam desain untuk membentuk suasan ruangan yang memiliki sifat fleksible serta memiliki langgam modern art. Bentuk lengkung diambil dari bentuk dasar daun kopi arabika, yang menjadi salah satu kopi Indonesia yang
Gambar 7 : Perspektif Hasil 3D Display Touch The History transformasi bentuk dan warna Sumber: Data penulis, 2012.
6 UCAPAN TERIMA KASIH Saya ucapkan terima kasih pada Allah SWT Yang Maha Esa, kedua orangtua. Terima kasih kepada Rektorat Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Ketua Jurusan Desain Produk, Dosen Koordinator, Dosen Pembimbing, Dosen Pengajar dan teman-temanTugas Akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 8 : Perspektif Hasil 3D transformasi bentuk dan warna Sumber: Data penulis, 2012.
Keterangan gambar ilustrasi : 1. Perkembangan transformasi dari bentuk lengkung yang diambil dari transformasi bentuk daun kopi arabika 2. Dari gambar tersebut yang merupakan poin utama adalah eksplorasi bentuk lengkung menjadi bentuk 3d.
KESIMPULAN DAN SARAN E. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan adalah sebagai berikut : 1. Coffee Toffee Ruko Raya Klampis merupakan coffee shop asli Indonesia yang dibangun dengan konsep kopi asli Indonesia untuk memberikan motivasi dan rasa bangga tersendiri pada masyarakat. 2. Riset perencanaan COFFEE TOFFEE Ruko Raya Klampis dengan konsep Modern Art bertema Homy ini adalah terobosan baru dalam memberikan konsep yang kreatif, seni dan fleksibelitaspada anak muda. 3. Hadirnya suasana Homy ( suasana rumah ) yang memberikan kesan kenyamanan dan kehangatan tersendiri dalam berkumpul dan menikmati kopi bersama teman atau komunitas, dengan bantuan konsep Modern Art yang menguatkan keyword dari konsep ini sendiri yaitu kreatif, seni dan fleksibel. F. Saran Beberapa saran yang menjadi pertimbangan riset desain interior coffee shop COFFEE TOFFEE Ruko Raya Klampis berkonsep Modern Art dengan tema Homy adalah sebagai berikut : 1. Pola pikir penerapan suasana homy ( rumah ) ke dalam interior bangunan ruko menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan menambahkan konsep modern art yang kental yang mengacu pada karya pencetus seni modern art yaitu Vincent Van Gogh. 2. Berbagai teknis penerapan yang berhubungan dengan coffee shop dan kebutuhan ruang yang lebih fleksibel untuk area seni disesuaikan dengan kondisi bangunan atau eksisting.
Dr.Ir.Teguh Wahyudi, M.Eng ; Secangkir Kopi Meracik Tradisi , 2011. Soekresno, 2000 : 34. Neufert, Ernst. Architect,s Data. New York : Halsted Press 1980 : 120. Soekresno, 2000 : 36. Lawson, Fred. Restaurant Planning and Design. Van Nostrad Reinhold Company, 1973. Echols M, John. An English-Indonesian Dictionary Kamus Besar Inggris Indonesia, 1989. Yuni Jie On. Modern Interior Design, 2006 Soekresno, 2000 : 39. Sleeper, 1995 : 41. Soekresno, 2000 : 43 Najiyati & Danarti : 147 Kenneth : 91 www.merdekacoffee.com Kamus Besar Perancang Desain Interior Dunia Wikipedia/vincentvangogh.com
J. Pamudji Suptandar, 1982 : 66 Lawson, 1973, 50 Sulasmi Darmapawira W.A. ” Warna, Teori Kreatifitas Dan Penggunaannya, 2002.” Maitland Graves “The Art Colour And Design” www/andalan.com/sejarah_minum_kopi.html