2
AgroinovasI
Desain dan Instalasi Jaringan Irigasi di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Kayen, Kabupaten Pacitan Kementerian Pertanian telah mengembangkan suatu konsep pemanfaatan pekarangan dengan sebutan ”Kawasan Rumah Pangan Lestari” yaitu suatu kawasan (RT, RW, Dusun, Desa) yang memiliki rumah yang memanfaatkan ruang baik pekarangan dan atau halaman sebagai lumbung pangan secara intensif, ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mengacu pada empat prinsip yaitu: i). ketahanan dan kemandirian pangan, ii) diversifikasi pangan berbasis pangan lokal, iii). konservasi sumberdaya genetik, dan iv). upaya lestari melalui kebun bibit desa, menuju peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani/masyarakat. Salah satu lokasi pengembangan KRPL difokuskan di Desa Kayen, Kabupaten Pacitan. Pengembangan KRPL Desa Kayen terdiri dari kebun bibit desa, wahana sekolah lapang bagi siswa sekolah dan kawasan strata 1 rumah tangga. Berdasarkan distribusi hujan bulanan yang tercatat di stasiun hujan Pacitan periode 1990-2010, Desa Kayen mempunyai 5 bulan kering yang terjadi pada bulan Mei sampai dengan
Gambar 1: Distribusi hujan bulanan wilayah Desa Kayen Kabupaten Pacitan Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
Badan Litbang Pertanian
AgroinovasI
3
September (Gambar 1), bahkan apabila dicermati distribusi hujan dasariannya hujan mulai berkurang pada dasarian kedua bulan April sampai dengan dasarian pertama bulan Oktober. Kondisi hujan yang demikian sangat menyulitkan masyarakat Desa Kayen dalam mengembangkan budidaya tanaman pangan dan tanaman obat keluarga yang ditanam di sekitar rumah mereka. Dengan demikian upaya yang perlu dikakukan untuk menjaga keberlanjutan produksi dan produktivitas komoditas yang dikembangkan adalah memberikan irigasi suplementer hemat air pada musim kemarau. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi dan Balai Besar Mekanisasi Pertanian dengan dukungan penuh dari Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian dan Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian telah melakukan inovasi teknologi irigasi modern dan hemat air melalui pemasangan jaringan irigasi tetes (drip irigation) dan irigasi curah (springkle irigation) di Kebun Bibit Desa dan di Kawasan Strata 1 KRPL Kayen Kabupaten Pacitan. Desain Jaringan Irigasi Sesuai dengan kondisi dan tata letak pertanaman serta irigasi yang efisien, sistem irigasi yang dipasang adalah irigasi tetes dan irigasi curah. Irigasi Tetes (Drip Irigation) adalah cara membasahi tanaman dengan jalan memberikan air langsung pada permukaan tanah sekitar tanaman sesuai dengan kebutuhannya. Irigasi Curah (Springkle Irigation) adalah cara membasahi tanaman dengan cara menyemprotkan air ke udara sehingga tanaman mendapatkan air dari atas seperti hujan. Alat ini ditempatkan pada interval tertentu sesuai kebutuhan. Komponen desain jaringan irigasi yang diaplikasikan di KRPL Desa Kayen terdiri dari sarana pemasok air (sumur, pompa hisap dan pompa dorong dan tangki air), sarana pendistribusian air (pipa pvc, pe dan komponennya) dan sarana pengatur pemberian air (regulator stick dan nozle). Untuk memenuhi kebutuhan air di Kebun Bibit Desa, Gapura yang digunakan untuk display vitikultur dan Wahana Sekolah Lapang, sarana pemasok air menggunakan 2 tangki air dengan kapasitas masing-masing sebesar 1100 liter dan 2200 liter yang dilengkapi dengan pelampung elektrik yang berfungsi untuk mengatur otomatisasi pengisian air sehingga apabila air di dalam tangki sudah penuh pompa hisap secara otomatis akan mati, sebaliknya apabila air dalam tangki berkurang maka pompa hisap akan bekerja menghisap air dari sumur untuk mengisi tangki air. Gambar 2 merupakan sketsa desain sarana pemasok air yang terletak di Kebun Bibit Desa. Sedangkan gambar 3 merupakan sketsa desain jaringan irigasi KRPL Kayen. Hendri Sosiawan Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian dan Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Badan Litbang Pertanian
Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
4
AgroinovasI
Gambar 2. Desain sarana pemasok air Kebun Bibit Desa Kebun bibit desa (KBD) KRPL Kayen terdiri dari: 1). KBD 1 dengan komoditas tanaman obat, umbi-umbian, buah-buahan dan sarana pembuatan dodol yang digunakan sebagai tempat persemaian. Di lokasi KBD 1 terdapat sumur yang digunakan sebagai sumber air irigasi yang dialirkan melalui pompa hisap untuk mengisi tangki air dan pompa dorong untuk mensuplai irigasi ke KBD 2,3,4 dan displai vitikultur di kawasan gapura melalui jaringan irigasi tertutup (pipa pvc). 2). KBD 2 merupakan bangunan rumah plastik yang digunakan sebagai sarana penyiapan benih sayuran dan tanaman obat keluarga (TOGA) dan kawasan Gapura rumah pangan lestari (display vitikultur). Instalasi irigasi yang digunakan pada KBD 2 adalah sistem irigasi tipe mikro spray jet yang digantungkan di atas rak persemaian dan sistem irigasi tipe regulator stick untuk tanaman dalam polibag. Sebagian besar instalasi irigasi dalam rumah plastik dikerjakan oleh tim dari Balai Besar Mekanisasi Pertanian (BB Mektan), sedangkan instalasi di kawasan Gapura dikerjakan secara bersama-sama antara tim Balitklimat dan BB Mektan (Gambar 4). 3). KBD 3 merupakan lahan yang digunakan untuk demo inovasi teknologi pertanian yang terdiri dari : penanaman sayuran dengan mulsa plastik yang menggunakan irigasi dengan sistem irigasi tetes tipe dripline; lahan sayuran untuk wahana sekolah lapang anak sekolah yang menggunakan sistem irigasi mikro springkel tipe spray jet; dan penanaman sayuran dalam polibag yang diletakkan di atas rak bambu dengan menggunakan sistem irigasi tetes tipe regulator stick. Gambar Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
Badan Litbang Pertanian
AgroinovasI
5
Gambar 3. Sketsa desain jaringan irigasi KRPL Kayen, Kabupaten Pacitan Badan Litbang Pertanian
Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
6
AgroinovasI
Gambar 4. KBD 2 dan gapura kawasan pangan lestari sebagai display vitikultur 5 menyajikan sketsa desain jaringan irigasi yang dipasang di KBD 3 dan proses pemasangan jaringan irigasinya. 4). KBD 4 merupakan lahan yang digunakan untuk demo inovasi tekologi pertanian berupa penanaman jeruk siam yang ditumpangsarikan dengan tanaman sayuran dengan mulsa plastik dan penanaman sayuran dalam plastik polibag yang disusun di atas rak bambu. Jenis irigasi yang digunakan adalah sistem irigasi mikro springkle tipe chalenger; sistem irigasi springkle tipe impact; sistem irigasi springkle tipe rotator 2000; sistem irigasi mikro springkle tipe spray jet dan sistem irigasi tipe regulator stick. Gambar 6 merupakan ilustrasi sketsa irigasi mikro sprinkle yang diterapkan di KBD 4. Gambar 7 merupakan rangkaian jenis irigasi yang dipasang di KBD 4.
Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
Badan Litbang Pertanian
AgroinovasI
7
Gambar 5: Sketsa desain jaringan irigasi dan pemasangan jaringan irigasi sistem irigasi tetes tipe regulator stick dan tipe dripline di KBD 3 Kawasan KRPL Strata 1 Kawasan ini merupakan lahan dan atau pekarangan di sekitar rumah dengan luasan yang sangat sempit. Instalasi irigasi yang dilakukan adalah menggunakan sistem irigasi tipe regulator stick dan sistem irigasi tipe mikro spray jet. Kawasan yang sudah diinstal jaringan irigasinya meliputi 12 rumah tangga yang terletak di sebelah utara jalan dengan batas sebelah barat adalah seberang KBD 1 dan batas sebelah Timur adalah Posko. Jumlah polibag tanaman yang diirigasi sekitar 600 buah.
Gambar 6. Ilustrasi sketsa irigasi mikro sprinkle yang diterapkan di KBD 4 Badan Litbang Pertanian
Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
8
AgroinovasI
Gambar 7. Sistem irigasi yang diterapkan di KBD 4 Sumber irigasi berasal dari sumur penduduk setempat yang diambil airnya dengan menggunakan pompa hisap yang disalurkan ke tangki air dan disuplai dengan menggunakan pompa dorong. Gambar 8 merupakan sketsa rangkaian sistem suplai air irigasi dan jenis irigasi yang sudah dipasang di kawasan strata 1 KRPL Kayen Kabupaten Pacitan.
Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII
Badan Litbang Pertanian
AgroinovasI
9
Gambar 8. Sketsa rangkaian sistem suplai air irigasi, sistem irigasi tetes regulator stick dan mikro spray jet yang digunakan pada kawasan strata 1 KRPL Kayen, Kabupaten Pacitan. Badan Litbang Pertanian
Edisi 21-27 Nopember 2012 No.3483 Tahun XLIII