DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PENUNJUKAN
PARA PEJABAT DI L1NGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
YANG DIBERI KUASA UNTUK ATAS NAMA DIREKTUR JENDERAL PAJAK MENANDATANGANI SURAT KEPUTUSAN DAN LAIN SEBAGAINYA SERTA MELAKSANAKAN WEWENANG DI BIDANG KEPEGAWAIAN
a.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri 140/KMK.03/2009 telah diatur pendelegasian
Keuangan Nomor sebagian wewenang
Menteri Keuangan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk menugaskan pejabat/pegawai Direktorat Jenderal Pajak ke dalam daerah kawasan bebas; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 180/KMK.01/2009 telah diatur pendelegasian sebagian wewenang Menteri Keuangan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk menandatangani surat keputusan mutasi kepegawaian dan lain sebagainya di bidang kepegawaian; c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/KMK.01/2009 telah diatur pendelegasian sebagian wewenang Menteri Keuangan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk menetapkan penyesuaian gaji pokok Pegawai Negeri Sipil Gol. I/a sampai dengan Gol. Illd di Iingkungan Direktorat Jenderal Pajak; d.
bahwa untuk kelancaran pelaksanaan tugas perlu mengatur penunjukan para pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi kuasa untuk atas nama Direktur Jenderal Pajak menandatangani keputusan-keputusan, surat-surat, dan lain sebagainya, serta melaksanakan wewenang di bidang kepegawaian;
e.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d di atas, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penunjukan Para Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang Diberi Kuasa untuk Atas Nama Direktur Jenderal Pajak Menandatangani Surat Keputusan dan Lain Sebagainya serta Melaksanakan Wewenang di Bidang Kepegawaian;
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 140/KMK.03/2009 tentang Penugasan Kepada PejabatiPegawai Direktorat Jenderal Pajak Dalam Rangka Pengawasan Atas Pemasukan Barang Dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean Ke Kawasan Bebas.
2.
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
180/KMK.01/2009
tentang
Pendelegasian Sebagian Wewenang Kepada Para Pejabat Eselon I di Lingkungan Departemen Keuangan untuk Menandatangani Surat Keputusan Mutasi Kepegawaian dan Lain Sebagainya di Bidang Kepegawaian; 3.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/KMK.01/2009 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Kepada Para Pejabat Eselon I Di Lingkungan Departemen Keuangan untuk Menetapkan Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a Sampai Dengan Golongan IlI/b di Lingkungan Masing-Masing.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENUNJUKAN PARA PEJABAT DI L1NGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK YANG DIBERI KUASA UNTUK ATAS NAMA DIREKTUR JENDERAL PAJAK MENANDATANGANI SURAT KEPUTUSAN DAN LAIN SEBAGAINYA SERTA MELAKSANAKAN KEWENANGAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN. Menunjuk para pejabat yang tertera dalam kolom 2 daftar Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini untuk atas nama Direktur Jenderal Pajak menandatangani keputusan-keputusan, surat-surat, dan lain sebagainya, serta melaksanakan wewenang di bidang kepegawaian sebagaimana tertera dalam kolom 3 daftar Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini. Bentuk keputusan-keputusan dan surat-surat di bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini. Pad a saat Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku maka: 1. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-33/PJ.l2002 tentang Penunjukan Para Kepala Kantor Wilayah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang Diberi Kuasa Atas Nama Direktur Jenderal Pajak untuk Menandatangi Surat-Surat Keputusan; 2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-01 IPJ/UP.41 12005 tentang Penunjukan
Para Pejabat di Lingkungan
Direktorat Jenderal
Pajak untuk Menetapkan dan Menerbitkan Surat Izin Cuti Bagi Para Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Masing-Masing Kecuali Cuti di Luar Tanggungan Negara dan Cuti yang Dijalankan di Luar Negeri; 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-40/PJ/2008 tentang Penunjukan Para Pejabat di Lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak yang Diberi Kuasa untuk Atas Nama Direktur Jenderal Pajak Menandatangani Surat Keputusan Mutasi Kepegawaian dan Lain Sebagainya di Bidang Kepegawaian; dan 4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak lain yang ketentuannya telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
ini mulai
berlaku
sejak
tanggal
ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan; 4. Kepala Biro Sumber Daya Manusia Departemen Keuangan; 5.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak;
6.
Para Direktur, para Tenaga Pengkaji, para Kepala Kantor Wilayah di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak;
7. 8.
Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan; Para Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara;
9. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak; 10. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara.
Ditetapkan di Jakarta pa a tanggal 5 Januari
2010
IREKTUR JENDERAL PAJAK
AD TJIPTARDJO 0044911
t
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR OW/PJ/2009 TENTANG PENUNJUKAN PARA PEJABAT DI L1NGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK YANG DIBERI KUASA UNTUK ATAS NAMA DIREKTUR JENDERAL PAJAK MENANDATANGANI SURAT KEPUTUSAN DAN LAIN SEBAGAINYA SERTA MELAKSANAKAN WEWENANG DI BIDANG KEPEGAWAIAN
NO PEJABAT YANG DIBERI KUASA (1) (2) 1. ISekretaris Direktorat Jenderal Pajak
KEWENANGAN YANG DIKUASAKAN (3) 1. Menandatangani keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil Gol. lIa sampai dengan Gol. IIle di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 2. Menandatangani keputusan peneabutan/pembatalan surat keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil Gol. I/a sampai dengan Gol. Ilie di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 3. Menandatangani keputusan Petikan III Asli II (sebagai pengganti Petikan I Asli yang hilang) surat keputusan Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil Gol. lIa sampai dengan Gol. Ilie di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 4. Menandatangani keputusan pembebasan dari jabatan untuk pejabat eselon IV yang menjalani tugas belajar di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 5. Melantik para pejabat eselon III di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak. 6. Melantik para pejabat eselon IV di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 7. Melantik para pejabat fungsional di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 8. Menandatangani keputusan mutasi/pemindahan para pegawai yang tidak menduduki jabatan strukturallfungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 9. Menandatangani keputusan mutasi/pemindahan atas permohonan sendiri para pegawai Gol. IlI/a ke atas di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 10. Menandatangani surat pemberian Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (empat belas) hari kepada para pejabat eselon III di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak. 11. Menandatangani surat pemberian Cuti Sakit lebih dari 14 (empat belas) hari, Cuti Besar, Cuti karena Alasan Penting, atau Cuti Bersalin untuk: a. Pejabat eselon III; b. Pejabat eselon IV; dan e. Pejabat fungsional Gol. IV/a ke atas. di Iingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 12. Menandatangani keputusan kenaikan pangkat reguler dan pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lib sampai dengan Gol. Illd di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 13. Menandatangani keputusan peneabutan/pembatalan surat keputusan kenaikan pangkat reguler atau pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lIb sampai dengan Gol. Illd di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 14. Menandatangani Petikan III Asli II (sebagai pengganti Petikan I Asli yang hilang) surat keputusan kenaikan pangkat reguler atau pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lib sampai dengan Gol. II/d di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 15. Menandatangani surat pernyataan pelantikan, surat pernyataan melaksanakan tugas, surat pernyataan telah menduduki jabatan dan surat pernyataan masih menduduki jabatan untuk jabatan eselon III dan eselon IV di lingkungan Sekretariat Direktorat Jender~1Pajak. 16. Menandatangani surat pernyataan melaksanakan tugas bagi Pegawai Negeri Sipil Gol. I/a s.d. Gol. IIl1ddari instansi lain yang melimpah ke Direktorat Jenderal Pajak. 17. Menandatangani keputusan penyesuaian tingkatljenjang/tunjangan jabatan fungsional: a. Pemeriksa Pajak Tingkat Terampil (Pelaksana, Pelaksana Lanjutan dan Penyelia); b. Pemeriksa Pajak Tingkat Ahli (Pertama dan Muda); di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.
IV
18. Menandatangani a.
keputusan
penyesuaian
tingkat/jenjang/tunjangan
jabatan fungsional:
Penilai Pajak Bumi dan Bangunan Tingkat Terampil (Pelaksana,
Pelaksana
Lanjutan dan Penyelia);
b. Penilai Pajak Bumi dan Bangunan Tingkat Ahli (Pertama dan Muda); di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. 19. Menandatangani a.
Pemeriksa
keputusan
pembebasan
sementara
Pajak Tingkat Terampil (Pelaksana,
dari jabatan fungsional: Pelaksana
b. Pemeriksa Pajak Tingkat Ahli (Pertama dan Muda); yang menjalani tug as belajar atau cuti di luar tanggungan 20. Menandatangani
keputusan
pembebasan
sementara
Lanjutan dan Penyelia);
negara di lingkungan
a.
Penilai Pajak Bumi dan Bangunan Tingkat Terampil (Pelaksana,
b.
Penilai Pajak Bumi dan Bangunan Tingkat Ahli (Pertama dan Muda);
yang menjalani tug as belajar atau cuti di luar tanggungan 21. Menandatangani keputusan kawasan bebas.
mutasi/pemindahan
22. Menandatangani Pajak.
penyesuaian
1. Menandatangani a.
keputusan
surat pemberian
Direktorat Jenderal Pajak.
dari jabatan fungsional: Pelaksana
negara di lingkungan
para pelaksana di lingkungan
Lanjutan dan Penyelia); Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak yang ditugaskan
gaji pokok Pegawai Negeri Sipil Gol. I/a s.d. Gol. IIl/b di lingkungan
ke dalam daerah
Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (empat belas) hari untuk:
Pejabat eselon III; dan
b. Pejabat fungsional. di lingkungan Direktorat
masing-masing.
2. Menandatangani surat pernyataan telah menduduki jabatan kembali bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional direktorat masing-masing. 3. Menandatangani surat pernyataan pelantikan, pernyataan masih menduduki jabatan untuk: a.
Pejabat eselon III;
b.
Pejabat eselon IV; dan
c.
Pejabat fungsional
di lingkungan
surat pernyataan
melaksanakan
tugas, surat pernyataan telah menduduki jabatan dan surat
Direktorat masing-masing.
4. Menandatangani
surat pernyataan
melaksanakan
tugas para pelaksana di lingkungan
Direktorat
masing-masing.
5. Menandatangani keputusan penempatan para pelaksana ke unit eselon IV di ling kung an Direktorat mutasi/pemindahan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. 3.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan
1. Melantik para pejabat eselon III di lingkungan Kantor Wilayah.
Kepala Pusat Pengolahan dan Dokumen Perpajakan (PPDDP)
2. Melantik para pejabat eselon IV di ling kung an Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing, termasuk Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) untuk unit Kantor Wilayah.
Data
di lingkungan
3. Melantik para pejabat fungsional Kantor Wilayah. 4. Menandatangani
di lingkungan
surat pemberian
Kantor Wilayah/PPDDP
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
masing-masing,
termasuk
masing-masing,
berdasarkan
Kepala Kantor Pelayanan
termasuk
keputusan
Pajak (KPP) untuk unit
pejabat eselon IV di lingkungan
KPP dan Kantor
pejabat fungsional di lingkungan
KPP untuk unit
Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (em pat bel as) hari untuk:
a.
Pejabat eselon III di lingkungan
b.
Pejabat fungsional Gol. IV/a ke atas di lingkunganKantor dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah.
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing, Wilayah/PPDDP
termasuk
Kepala KPP untuk unit Kantor Wilayah; dan
masing-masing,
tidak termasuk
pejabat fungsional
di lingkunganKPP /
1\1
5. Menandatangani
surat pemberian
Cuti Sakit lebih dari 14 (empat belas) hari, Cuti Besar, Cuti karena Alasan Penting, atau Cuti Bersalin untuk:
a.
Pejabat eselon III di lingkungan
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
termasuk
Kepala KPP untuk unit Kantor Wilayah;
b.
Pejabat eselon IV di lingkungan Kantor Wilayah; dan
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
termasuk
pejabat 'eselon IV di Iingkungan
c.
Pejabat fungsional golongan ruang IV/a ke atas di lingkungan lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah.
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
KPP dan KP2KP untuk unit
tidak termasuk
pejabat fungsional
di
6. Menandatangani keputusan kenaikan pang kat reguler dan pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lIb sampai dengan Gol. II/d di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing, termasuk pejabat fungsional di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 7. Menandatangani keputusan pencabutan/pembatalan surat keputusan kenaikan pangkat reguler atau pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lIb sampai dengan Gol. Illd di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing, termasuk Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 8. Menandatangani Petikan III Asli II (sebagai pengganti Petikan I Asli yang hilang) surat keputusan kenaikan pangkat reguler atau pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lIb sampai dengan Gol. Illd di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing, termasuk Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 9. Menandatangani surat pernyataan telah menduduki jabatan kembali bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing, tidak termasuk pejabat fungsional di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 10. Menandatangani surat pernyataan pelantikan, pernyataan masih menduduki jabatan untuk:
surat pernyataan
melaksanakan
tugas, surat pernyataan telah menduduki jabatan dan surat
a.
Pejabat eselon III di lingkungan
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
termasuk
b.
Pejabat eselon IV di lingkungan unit Kantor Wilayah; dan
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
tidak termasuk
c.
Pejabat fungsional di lingkungan untuk unit Kantor Wilayah.
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
Kepala KPP untuk unit Kantor Wilayah;
tidak termasuk
pejabat eselon IV di lingkungan pejabat fungsional
11. Menandatangani surat pernyataan melaksanakan tugas para pelaksana di Iingkungan Kantor Wilayah/PPDDP pelaksana di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah.
di lingkungan masing-masing,
KPP dan K2KP untuk KPP dan KP2KP tidak termasuk
12. Menandatangani keputusan penempatan para pelaksana ke unit eselon IV di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing, tidak termasuk pelaksana di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah, berdasarkan surat keputusan mutasi/pemindahan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. 13. Menandatangani keputusan penyesuaian gaji pokok Pegawai Negeri Sipil Gol. lIa s.d. Gol. IIl1b di lingkungan masing, termasuk pelaksana di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 1. Menandatangani Jenderal Pajak
surat Pernyataan
Rencana Penempatan
2. Menandatangani
keputusan mutasi/pemindahan
sebagai syarat pengangkatan
atas permohonan
a.
Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
sendiri para pegawai Gol. Illd ke bawah di lingkungan
3. Menandatangani surat keputusan penempatan pelaksana ke unit eselon IV di lingkungan mutasi/pemindahan yang diterbitakn oleh pejabat yang berwenang. 4. Menandatangani
Kantor Wilayah/PPDDP
Bagian Kepegawaian,
masing-
Direktorat
Direktorat Jenderal Pajak
berdasarkan
surat keputusan
surat pemberian Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (empat bel as) hari untuk:
Pejabat eselon IV; dan
b. Pelaksana. di lingkungan Bagian Kepegawaian 5. Menandatangani a.
surat pemberian Cuti Sakit lebih dari 14 (em pat bel as) hari, Cuti Besar, Cuti karena Alasan Penting, atau Cuti Bersalin untuk:
Pejabat fungsional
Gol. IIl1d ke bawah; dan
b. Pelaksana. di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
/
rI
6. Menandatangani surat pemberian/penundaan kenaikan gaji berkala kepada para Pegawai Negeri Sipil Gol. IllIa s.d. Gol. IV/e kecuali yang menduduki jabatan eselon I di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 7. Menandatangani surat usulan kenaikan pangkat reguler dan pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. lIb s.d. Gol. II/d di lingkungan Pusat Direktorat Jenderal Pajak untuk ditujukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara melalui Biro SDM.
Kantor
8. Menandatangani surat usulan kenaikan pangkat reguler dan pilihan para Pegawai Negeri Sipil ke dalam Gol. IIl/a s.d. Gol. IV/e di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk ditujukan kepada Biro Sumber Daya Manusia 9. Menandatangani surat pengajuan usul permintaan Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG) para Pegawai Negeri Sipil Gol. lIa s.d. Gol. II/d di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak dan Gol. IIl1a keatas di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk ditujukan kepada Badan Kepegawaian Negara melalui Biro SDM. 10. Menandatangani surat pengajuan usul permintaan Kartu Isteri/Suami (KARIS/KARSU) para Pegawai Negeri Sipil Gol. I/a s.d. Gol. II/d di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak dan Gol. IIl/a keatas di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk ditujukan kepada Badan Kepegawaian Negara melalui Biro SDM.
5. IKepala Bagian selain Bagian Kepegawaian Sekretariat Direktorat Pajak dan Kepala Subdirektorat Direktorat
Kepala pad a Jenderal pada
6. IKepala Bagian Umum pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan Kepala Bagian Umum pada PPDDP
11. Menandatangani
surat pernyataan
melaksanakan
tugas para pelaksana di lingkungan
12. Menandatangani
surat pernyataan
melaksanakan
tugas bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
1. Menandatangani
surat pemberian
Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (em pat bel as) hari untuk:
a.
Bagian Kepegawaian. Direktorat Jenderal Pajak
Pejabat eselon IV; dan
b. Pelaksana. di Iingkungan Bagian/Subdirektorat
masing-masing
2. Menandatangani surat keputusan penempatan pelaksana ke unit eselon IV di lingkungan keputusan/pemindahan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. 3. Menandatangani 1. Menandatangani
surat pernyataan melaksanakan tugas para pelaksana di lingkungan Bagian/Subdirektorat surat pemberian Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (em pat bel as) hari untuk:
a.
Pejabat eselon IV di lingkungan
b.
Pejabat fungsional Gol. IIl1d ke bawah di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah; dan
c.
Pelaksana
2. Menandatangani
berdasarkan
surat
masing-masing.
Bagian Umum masing-masing; Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
tidak termasuk
pejabat fungsional
di lingkungan
di Iingkungan Bagian Umum masing-masing. surat pemberian
Cuti Sakit lebih dari 14 (em pat belas hari), Cuti Besar, Cuti karena Alasan Penting, atau Cuti Bersalin untuk:
a.
Pejabat fungsional Gol. III/d kebawah di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah; dan
b.
Pelaksana Wilayah.
3. Menandatangani Wilayah/PPDDP
Bagian masing-masing,
di Iingkungan Kantor Wilayah/PPDDP
Kantor Wilayah/PPDDP
masing-masing,
masing-masing,
tidak termasuk
tidak termasuk
pelaksana di lingkungan
pejabat fungsional
di lingkungan
KPP dan KP2KP untuk unit Kantor
surat pemberian/penundaan kenaikan gaji berkala kepada para Pegawai Negeri Sipil semua golongan di lingkungan masing-masing, tidak termasuk Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah.
Kantor
4. Menandatangani surat usulan permintaan Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG) para Pegawai Negeri Sipil Gol. lIa s.d. Gol. II/d di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing untuk ditujukan kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, termasuk Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 5. Menandatangani surat usulan permintaan Kartu Isteri/Suami (KARIS/KARSU) para Pegawai Negeri Sipil Gol. I/a s.d. Gol. Illd di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing untuk ditujukan kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, termasuk Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 6. Menandatangani surat usulan kenaikan pangkat reguler dan pilihan Pegawai Negeri Sipil ke Gol. lib s.d. Gol. Illd di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing untuk ditujukan kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, termasuk Pegawai Negeri Sipil di lingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah.
IV
7. Menandatangani formulir usulan Nota Persetujuan Teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (model D.ll.a) ke dalam Gol. lib s.d. Gol. II/d di lingkungan Kantor Wilayah/PPDDP masing-masing untuk ditujukan kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, termasuk di Iingkungan KPP dan KP2KP untuk unit Kantor Wilayah. 8. Menandatangani surat pernyataan melaksanakan tugas para pelaksana di Iingkungan Bagian Umum masing-masing. 7.
Kepala Bidang pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan Kepala Bidang pada PPDDP
1. Menandatangani surat pemberian Cuti Tahunan atau Cuti Sakit kurang dari 14 (empat belas) hari untuk: a. Pejabat eselon IV; dan b. Pelaksana. di Iingkungan bidang masing-masing. 2. Menandatangani surat pernyataan melaksanakan tugas para pelaksana di lingkungan bidang masing-masing. 1. Melantik para pejabat fungsional di Iingkungan KPP masing-masing, dalam hal Kepala Kantor Wilayah atasannya berhalangan untuk melantik. 2. Menandatangani surat pemberian Cuti Tahunan untuk: a. Pejabat eselon IV; b. Pejabat fungsional; dan c. Pelaksana. di lingkungan KPP masing-masing, termasuk di Iingkungan KP2KP. 3. Menandatangani surat pemberian/penundaan kenaikan gaji berkala kepada para Pegawai Negeri Sipil semua golongan di lingkungan KPP masingmasing, termasuk di lingkungan KP2KP. 4. Menandatangani surat keputusan penempatan pelaksana ke unit eselon IV di lingkungan KPP masing-masing, termasuk pelaksana di lingkungan KP2KP. 5. Menandatangani surat pernyataan telahmenduduki jabatan kembali bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional di Iingkungan KPP dan KP2KP. 6. Menandatangani surat pernyataan pelantikan, surat pernyataan melaksanakan tugas, surat pernyataan telah menduduki jabatan dan surat pernyataan masih menduduki jabatan untuk: a. Pejabat eselon IV di Iingkungan KPP masing-masing, termasuk pejabat eselon IV di Iingkungan K2KP; b. Pejabat fungsional di lingkungan KPP masing-masing, termasuk pejabat fungsional di lingkungan KP2KP. 7. Menandatangani surat pernyataan melaksanakan tugas para pelaksana di lingkungan KPP masing-masing, termasuk pelaksana di Iingkungan KP2KP. 1. Menandatangani surat pemberian/penundaan kenaikan gaji berkala kepada para Pegawai Negeri Sipil Gol. IIa s.d. Gol. Illd di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 2. Menandatangani formulir usulan Nota Persetujuan Teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (model D.ll.a) ke dalam Gol. lib sampai dengan Gol. II/d di Iingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak untuk ditujukan kepada Badan Kepegawaian Negara.
LAMPIRAN II KEPUTUSAN OIREKTUR JENOERAL PAJAK NOMOR 06/PJ/2009 TENTANG PENUNJUKAN PARA PEJABAT 01 L1NGKUNGANOIREKTORAT JENOERAL PAJAK YANG OIBERI KUASA UNTUK ATAS NAMA OIREKTUR JENOERAL PAJAK MENANOATANGANI SURAT KEPUTUSAN OAN LAIN SEBAGAINYA SERTA MELAKSANAKAN WEWENANG 01 BIOANG KEPEGAWAIAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR- ... /WPJ ... .IKP ... ./...(1) TENTANG
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam keputusan dan dipandang cakap untuk dinaikkan pangkatnya;
ini, me menu hi syarat
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003; 5. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002; 6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 79/KMK.011 2008 tanggal 9 April 2008; 7. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEPIPJ/2009 tanggal1 April 2009;
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NEGERI SIPIL.
PAJAK TENTANG
Pegawai Negeri Sipil tersebut di bawah ini: 1. Nama 2. NIP 1 KARPEG : (5) I 3. Tempat/ tanggal lahir : 4. Pendidikan : (8), tahun 5. Pang kat lama 1 : Gol. Ruang ITMT : (11)/ 6. Jabatan : 7. Unit Kerja :
KENAIKAN
PANGKAT PEGAWAI
(4) (6) (7) (9) (10) (12) (13) (14)
terhitung mulai tanggal (15) dinaikkan pangkatnya menjadi (16) golongan ruang ...... (17) dengan masa kerja golongan (18) tahun (18) bulan dan diberikan gaji pokok sebesar Rp (19) ditambah dengan penghasilan lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan perbaikan dan penghitungan kembali sebagaimana mestinya. Asli Keputusan ini diberikan kepada yang berkepentingan sebagaimana mestinya.
ini, akan diadakan
untuk diketahui dan dipergunakan
Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 2. Direktur Jenderal Pajak; 3. Kepala Biro Sumber Daya Manusia Departemen Keuangan; 4. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Departemen Keuangan u.p. Kepala Bagian Perbendaharaan; 5. . (20); 6. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (21) Ditetapkan di pada tanggal
(22) (23)
a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK ............................ (24), ........................... NIP
(25) (26)
Angka 1
Diisi dengan nomor surat keputusan kenaikan pangkat.
Angka 2
Diisi dengan nomor nota persetujuan teknis Kepala BKN.
Angka 3
Diisi dengan tanggal nota persetujuan teknis Kepala BKN.
Angka 4
Diisi dengan nama PNS yang mendapatkan kenaikan pangkat.
Angka 5
Diisi dengan NIP PNS yang mendapatkan kenaikan pangkat.
Angka 6
Diisi dengan nomor kartu pegawai PNS yang mendapatkan
Angka 7
Diisi dengan tempat dan tanggallahir
Angka 8
Diisi dengan nama pendidikan terakhir yang dimiliki PNS yang mendapatkan pangkat, sesuai yang tertera dalam nota persetujuan teknis Kepala BKN.
kenaikan pangkat.
PNS yang mendapatkan
kenaikan pangkat. kenaikan
Diisi dengan tahun diperolehnya ijasah pendidikan terakhir yang dimiliki PNS yang mendapatkan kenaikan pangkat, sesuai yang tertera dalam nota persetujuan teknis Kepala BKN. Angka 10
Diisi dengan pangkat lama PNS yang mendapatkan
kenaikan pang kat.
Angka 11
Diisi dengan golongan ruang lama PNS yang mendapatkan
Angka 12
Diisi dengan tanggal mulai terhitung berlakunya pangkat lama pada angka 10.
Angka 13
Diisi dengan nama jabatan PNS yang mendapatkan
Angka 14
Diisi dengan unit kerja PNS yang mendapatkan
Angka 15
Diisi dengan tanggal mulai terhitung berlakunya pangkat baru pada angka 16.
Angka 16
Diisi dengan pangkat baru PNS yang mendapatkan
Angka 17
Diisi dengan golongan ruang baru PNS yang mendapatkan
kenaikan pang kat.
Angka 18
Diisi dengan masa kerja golongan PNS yang mendapatkan
kenaikan pangkat.
Angka 19
Diisi dengan angka rupiah gaji yang diperoleh PNS yang mendapatkan pangkat.
Angka 20
Diisi dengan nama unit kerja PNS yang mendapatkan
Angka 21
Diisi dengan nama unit KPPN yang membayarkan gaji PNS yang mendapatkan kenaikan pang kat.
Angka 22
Diisi dengan nama kota ditetapkannya
Angka 23
Diisi dengan tanggal ditetapkannya
Angka 24
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menandatangani Pangkat.
Angka 25
Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani
Angka 26
Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani
kenaikan pangkat.
kenaikan pang kat.
kenaikan pang kat.
kenaikan pang kat.
kenaikan
kenaikan pang kat.
Surat Keputusan Kenaikan Pang kat.
Surat Keputusan Kenaikan Pangkat. Surat Keputusan Kenaikan
Surat Keputusan Kenaikan Pangkat. Surat Keputusan Kenaikan Pangkat.
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK ................................................. (1) .......................................... (2)
Kalak Pas ..... Laman :www.pajak.ga.id
Nomor 8ifat Hal
Faksimili Kring Pajak
8 (3) Biasa Kenaikan Gaji Berkala
Yth. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan di (6)
Negara
(5)
Dengan ini diberitahukan, lainnya kepada:
bahwa berhubung
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama NIP / Karpeg Pangkat / Golongan Jabatan Unit Organisasi Gaji Pokok Lama
.............................................. ................... (8) / ................... (10)/ ... '" .............................................. Rp ,- (14) (.
a. b.
............................... ............................... ............................... ... '"
c. d.
Oleh Nomor Tanggal Terhitung mulai tanggal Masa kerja golongan pad a tanggal tersebut
7. Gaji pokok baru 8. Berdasarkan masa kerja 9. Pangkat / Golongan 10.Terhitung mulai tanggal
dengan telah dipenuhinya
masa kerja dan syarat-syarat
(7) (9) (11) (12) (13) ) (15)
(16) (17) (18) (19)
Rp ,- (21) (. ...... tahun bulan (23) .......................... (24) / .............................. (26)
) (22) (25)
Diharap agar sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor (27) tanggal pegawai tersebut dapat dibayarkan penghasilannya berdasarkan gaji pokok baru.
a.n.
(28) kepada
Direktur Jenderal Pajak Kepala (29)
............................. NIP
(30) (31)
Tembusan: 1. Kepala Biro 8DM Departemen Keuangan U.p. Kabag Pengelolaan Data dan Informasi 8DM; 2. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Departemen Keuangan U.p. Kabag Perbendaharaan; 3. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian BKN; 4. Pembuat Daftar Gaji (32); 5. Pegawai yang bersangkutan.
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan Surat Kenaikan Gaji Berkala (KGB) atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan Surat KGB. Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan Surat KGB. (Apabila Surat KGB diterbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi) Angka 3
Diisi dengan nomor Surat KGB.
Angka 4
Diisi dengan tanggal Surat KGB.
Angka 5
Diisi dengan nama unit KPPN yang membayarkan gaji PNS yang mendapatkan
Angka 6
Diisi dengan nama kota dari KPPN pada angka 5.
Angka 7
Diisi dengan nama PNS yang mendapatkan
Angka 8
Diisi dengan NIP PNS yang mendapatkan
Angka 9
Diisi dengan nomor kartu pegawai PNS yang mendapatkan
Angka 10
Diisi dengan pang kat lama PNS yang mendapatkan
Angka 11
Diisi dengan golongan ruang lama PNS yang mendapatkan
Angka 12
Diisi dengan nama jabatan PNS yang mendapatkan
Angka 13
Diisi dengan nama unit kerja PNS yang mendapatkan
Angka 14
Diisi dengan jumlah gaji pokok sesuai SK Kenaikan Pang kat terakhir/ KGB terakhir/ Keputusan Penyesuaian Gaji Pokok PNS, mana yang lebih baru dalam format angka.
Angka 15
Diisi dengan format huruf dari angka 14.
Angka 16
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menandatangani 14.
KGB.
KGB. KGB. KGB.
KGB. KGB.
KGB. KGB, minimal unit eselon III.
surat keputusan pada angka
Diisi dengan nomor SK Kenaikan Pang kat terakhir/KGB Pokok PNS yang dipergunakan pad a angka 14.
terakhir/SK
Penyesuaian
Diisi dengan tanggal SK Kenaikan Pangkat terakhir/KGB Pokok PNS yang dipergunakan pad a angka 14.
terakhir/SK
Penyesuaian Gaji
Diisi dengan tanggal mulai terhitung SK Kenaikan Pang kat terakhir/KGB Penyesuaian Gaji Pokok PNS yang dipergunakan pada angka 14.
Gaji
terakhir/SK
Diisi dengan masa kerja golongan yang tercantum pada SK Kenaikan Pang kat terakhir/KGB terakhir/SK Penyesuaian Gaji Pokok PNS yang dipergunakan pad a angka 14. Angka 21
Diisi dengan jumlah gaji pokok baru, dalam format angka.
Angka 22
Diisi dengan jumlah gaji pokok baru, dalam format huruf.
Angka 23
Diisi dengan masa kerja golongan baru.
Angka 24
Diisi dengan pang kat PNS yang mendapatkan
Angka 25
Diisi dengan golongan PNS yang mendapatkan
Angka 26
Diisi dengan tanggal mulai terhitung gaji pokok baru pad a angka 21 diberikan.
Angka 27
Diisi dengan nomor Peraturan Pemerintah tentang Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil yang berlaku.
KGB. KGB.
Diisi dengan tanggal Peraturan Pemerintah tentang Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil yang berlaku. Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menandatangani yang diatur didalam Keputusan Direktur Jenderal ini. Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani diatur didalam Keputusan Direktur Jenderal ini Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani didalam Keputusan Direktur Jenderal ini Diisi dengan nama unit pembayar gaji.
surat KGB sesuai dengan
surat KGB sesuai dengan yang
surat KGB sesuai dengan yang diatur
.............. Yth Di
,
(2) (3) (4)
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
(5)
NIP
:
(6)
Pangkat/Gol.
:
(7)
Jabatan
:
(8)
Unit Organisasi
:
(9)
dengan ini mengajukan
permintaan
terhitung mulai tanggal
Cuti
(10) untuk tahun
(11) selama
(13) sampai dengan
(12) hari kerja
(14).
Selama menjalankan
cuti alamat saya adalah di
(15)
Demikian permintaan
ini saya buat untuk dapat dipertimbangkan
sebagaimana
mestinya .
.......................... NIP Catatan
Pejabat Kepegawaian ............ (18)
HaklSisa Cuti Tahunan Tahun .... (21) Hak Cuti Tahunan Tahun .... (24) Cuti Bersama Tahun ... (25) Cuti yang telah diambil dalam tahun yang bersangkutan : (27) 1. Cuti Tahunan 2. Cuti Besar 3. Cuti Sakit 4. Cuti Bersalin 5. Cuti Karena Alasan Penting Sisa Cuti Tahunan yang dapat diambil Cuti Tahunan/Besar/AlasanPenting/ Persalinan/sakit yang diambil Jumlah Sisa Cuti Tahunan Tahun .. (30)
(16) (17)
Catatan/Pertimbangan Atasan ..................... (20)
... (23l Hk 12 Hk ... (26) Hk
... ... ... ...
... ... (28) ... (29)
Hk Hk Hk Hk Hk Hk Hk
(32)
....................... NIP .................
(33) (34)
Keputusan
Pejabat yang berwenang memberikan cuti ....................... (35)
.. . .. . .. .. .. ... .. .. .... (36) NIP .................. (37)
... (31) Hk Mengetahui, Kepala
.......................
Langsung
(38)
.......................... (39) NIP 40
Diisi dengan nama jenis cuti yang akan dipilih (cuti tahunan/besar/alasan penting/bersalin pertama/bersalin kedua/bersalin ketiga/sakit). Angka 2
Diisi dengan nama kota dan tanggal surat permohonan izin cuti ditandatanganL
Angka 3
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang memberikan cuti di unit kerja.
Angka 4
Diisi dengan lokasi pejabat yang berwenang memberikan cutL
Angka 5
Diisi dengan nama PNS yang mengajukan cutL
Angka 6
Diisi dengan NIP PNS yang mengajukan cutL
Angka 7
Diisi dengan pang kat dan golongan PNS yang mengajukan cutL
Angka 8
Diisi dengan nama jabatan PNS yang mengajukan cutL
Angka 9
Diisi dengan nama unit kerja PNS yang mengajukan cutL
Angka 10
Diisi sam a dengan angka 3.
Angka 11
Diisi dengan tahun pengambilan cuti
Angka 12
Diisi dengan lama hari kerja pengambilan cutL
Angka 13
Diisi dengan tanggal mulai pengambilan cutL
Angka 14
Diisi dengan tanggal selesai pengambilan cutL
Angka 15
Diisi dengan nama kota PNS berada selama menjalani cutL
Angka 16
Diisi sama dengan angka 7.
Angka 17
Diisi sam a dengan angka 8.
Angka 18
Angka 20
Diisikan dengan catatan dari pejabat kepegawaian tentang persetujuan atau penolakan (apabila diperlukan). Diisikan dengan catatan dari atasan langsung tentang persetujuan atau penolakan (apabila diperlukan). Diisikan dengan tahun sebelumnya.
Angka 21
Diisikan dengan jumlah sisa cuti tahun sebelumnya.
Angka 22
Diisikan dengan tahun berjalan.
Angka 23
Diisikan sama dengan angka 24.
Angka 24
Diisikan dengan jumlah cuti bersama tahun berjalan.
Angka 25
Diisikan dengan jumlah cuti yang telah diambil di tahun berjalan.
Angka 26
Diisikan dengan jumlah sisa cuti tahun berjalan yang dapat diambil.
Angka 27
Diisikan dengan jumlah cuti yang diambil pada tahun berjalan.
Angka 28
Diisikan sama dengan angka 24.
Angka 29
Diisikan dengan jumlah sisa cuti tahun berjalan.
Angka 30
Diisikan dengan nama jabatan pejabat atasan langsung PNS yang mengajukan cutL
Angka 31
Diisikan dengan nama pejabat atasan langsung PNS yang mengajukan cutL
Angka 32
Diisikan dengan NIP pejabat atasan langsung PNS yang mengajukan cutL
Angka 33
Diisikan dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk memberikan cutL
Angka 34
Diisikan dengan nama pejabat yang berwenang untuk memberikan cutL
Angka 35
Diisikan dengan NIP pejabat yang berwenang untuk memberikan cutL
Angka 19
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT
JENDERAL
PAJAK
............................................... ...............................................
(1) (2) Telepon
................. Kotak Pos . Laman: http://www.pajak.go.id
Faksimili Kring Pajak
5URAT IZIN CUTI NOMOR : 51 -
1.
Diberikan Cuti
(6) Tahun
Nama
:
(8)
NIP
:
(9)
PangkaUGol.
:
(1 0)
Jabatan
:
(11)
Unit Organisasi
:
(12)
selama
500200
(4) (5)
(7) kepada Pegawai Negeri Sipil
(13) hari kerja terhitung mulai tanggal
(14) sampai dengan
(15), dengan
ketentuan: a.
sebelum
menjalankan
langsungnya b.
Cuti
(16)
setelah selesai menjalankan
Demikian
surat
menyerahkan
pekerjaannya
Cuti
izin Cuti
(17) wajib melaporkan
diri
biasa. (18) ini dibuat
untuk
dapat
dipergunakan
a.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala (19),
2. 3...
: ..... (22)
atasan
kepada atasan langsungnya
mestinya.
Tembusan 1.
kepada
atau pejabat lain yang ditentukan;
dan bekerja kembali sebagaimana 2.
wajib
..... ,
(20)
NIP
(21)
sebagaimana
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan surat izin cuti atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan surat izin cutL Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan surat izin cutL (Apabila Surat Izin Cuti diterbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi) Angka 3
Diisi dengan nama kota dan tanggal surat izin cuti ditandatanganL
Angka 4
Diisi dengan jenis cuti yang diberikan. Jenis cuti yang dapat diberikan dengan menggunakan form ini adalah cuti tahunan, cuti besar dan cuti alasan penting. Diisi dengan nomor surat izin cutL Penomoran surat izin cuti mengikuti tata cara penomoran surat yang diatur didalam di dalam peraturan tentang tata naskah dinas.
Angka 6
Diisi sama dengan angka 4.
Angka 7
Diisi dengan tahun diberikannya cuti tahunan/besar/alasan
Angka 8
Diisi dengan nama PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan
Angka 9
Diisi dengan NIP PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan
Angka 10
Diisi dengan pang kat dan golongan PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan penting.
Angka 11
Diisi dengan nama jabatan PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan
Angka 12
Diisi dengan nama unit kerja PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan
Angka 13
Diisi dengan lama hari kerja pengambilan cutL
Angka 14
Diisi dengan tanggal mulai pengambilan cutL
Angka 15
Diisi dengan tanggal selesai pengambilan cutL
Angka 16
Diisi sama dengan angka 4.
Angka 17
Diisi sama dengan angka 4.
Angka 18
Diisi sama dengan angka 4.
Angka 19
Diisi dengan nama jabatan atasan langsung PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan penting.
penting. penting. penting.
penting. penting.
Diisi dengan nama atasan langsung PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan penting. Diisi dengan NIP atasan langsung PNS yang diberikan cuti tahunan/besar/alasan penting. Oiisi dengan nama pejabat yang diberikan salinan surat izin cuti, yaitu: a. b. c.
Eselon III yang membawahi langsung unit yang menangani kepegawaian di unit masing-masing, Eselon III yang membawahi langsung unit yang menangani pembayaran gaji di unit masing-masing, Pertinggal.
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ......................................... ........... , '" ..
PAJAK (1) (2)
',.
Kalak Pas .. Laman: http://www.pajak.go.id
Faksimili Kring Pajak 500200
SURAT IZIN CUTI BERSALIN NOMOR: SI-
1.
Diberikan Cuti Bersalin
(6) Tahun
Nama
:
(8)
NIP
:
(9)
Pangkat/Gol.
:
(10)
Jabatan
:
(11)
Unit Organisasi
:
(12)
selama
(4) (5)
(7) kepada Pegawai Negeri Sipil
(13) hari kerja terhitung mulai tanggal
(14) sampaj dengan dua bulan setelah
persalinan, dengan ketentuan: a.
sebelum menjalankan
cuti bersalin wajib menyerahkan
pekerjaannya
kepada atasan langsungnya
atau
pejabat lain yang ditentukan; b.
setelah selesai bersalin yang bersangkutan yang berwenang memberikan
c.
setelah selesai menjalankan kembali sebagaimana
2.
Demikian
supaya memberitahukan
tanggal persalinan
cuti; cuti bersalin wajib melaporkan diri kepada atasan langsungnya
surat izin Cuti Bersalin
(15) ini dibuat
untuk dapat
dipergunakan
a.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala (16),
3....
(19)
dan bekerja
biasa.
mestinya.
Tembusan: 1. 2.
kepada pejabat
.............................
(17)
NIP
(18)
sebagaimana
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan surat izin cuti atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan surat izin cuti. Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan surat izin cuti. (Apabila Surat Izin Cuti diterbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi) Angka 3
Diisi dengan nama kota dan tanggal surat izin cuti ditandatangani.
Angka 4
Diisi dengan cuti bersalin yang keberapa kali (pertama, kedua atau ketiga).
Angka 5
Diisi dengan nomor surat izin cuti. Penomoran surat izin cuti mengikuti tata cara penomoran surat yang diatur didalam di dalam peraturan tentang tata naskah dinas.
Angka 6
Diisi sama dengan angka 4.
Angka 7
Diisi dengan tahun diberikannya cuti bersalin.
Angka 8
Diisi dengan nama PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 9
Diisi dengan NIP PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 10
Diisi dengan pang kat dan golongan PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 11
Diisi dengan nama jabatan PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 12
Diisi dengan nama unit kerja PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 13
Diisi dengan lama hari kerja pengambilan cuti bersalin.
Angka 14
Diisi dengan tanggal mulai pengambilan cuti bersalin.
Angka 15
Diisi sama dengan angka 4.
Angka 16
Diisi dengan nama jabatan atasan langsung PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 17
Diisi dengan nama atasan langsung PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 18
Diisi dengan NIP atasan langsung PNS yang diberikan cuti bersalin.
Angka 19
Diisi dengan nama pejabat yang diberikan salinan surat izin cuti, yaitu: a. b. c.
eselon III yang membawahi langsung unit yang menangani kepegawaian di unit masing-masing, eselon III yang membawahi langsung unit yang menangani pembayaran gaji di unit masing-masing, pertinggal.
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT
JENDERAL
......................................... .........................................
(1) (2)
Kelak Pes . Laman: http://www.pajak.ge.id
Faksimili Kring Pajak
5URAT IZIN CUTI 5AKIT NOMOR : 51 -
1.
Diberikan Cuti Sakit Tahun
500200
(4)
(5) kepada Pegawai Negeri Sipil
Nama
:
(6)
NIP
:
(7)
Pangkat/Gol.
:
(8)
Jabatan
:
(9)
Unit Organisasi
:
(10)
selama
PAJAK
(11) hari kerja terhitung mulai tanggal
(12) sampai dengan tanggal
(13), dengan ketentuan setelah berakhir jangka waktu cuti sakit tersebut wajib melaporkan atasan langsungnya 2.
dan bekerja kembali sebagaimana
diri kepada
biasa.
Demikian surat izin Cuti Sakit ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana
mestinya
a.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala (14),
Tembusan: (17) 1.
2. 3.
.............................
(15)
NIP
(16)
.
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan surat izin cuti atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan surat izin cuti. Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan surat izin cuti. (Apabila Surat Izin Cuti diterbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi) Angka 3
Diisi dengan nama kota dan tanggal surat izin cuti ditandatangani.
Angka 4
Diisi dengan nomor surat ijin cuti. Penomoran surat izin cuti mengikuti tata cara penomoran surat yang diatur didalam di dalam peraturan tentang tata naskah dinas.
Angka 5
Diisi dengan tahun diberikannya cuti sa kit.
Angka 6
Diisi dengan nama PNS yang diberikan cuti sakit.
Angka 7
Diisi dengan NIP PNS yang diberikan cuti sakit.
Angka 8
Diisi dengan pang kat dan golongan PNS yang diberikan cuti sakit.
Angka 9
Diisi dengan nama jabatan PNS yang diberikan cuti sakit.
Angka 10
Diisi dengan nama unit kerja PNS yang diberikan cuti sakit.
Angka 11
Diisi dengan lama hari kerja pengambilan cuti.
Angka 12
Diisi dengan tanggal mulai pengambilan cuti.
Angka 13
Diisi dengan tanggal selesai pengambilan cuti.
Angka 14
Diisi dengan nama jabatan atasan langsung PNS yang diberikan cuti sakit.
Angka 15
Diisi dengan nama atasan langsung PNS yang diberikan cuti sakit
Angka 16
Diisi dengan NIP atasan langsung PNS yang diberikan cuti sakit
Angka 17
Diisi dengan nama pejabat yang diberikan salinan surat izin cuti, yaitu: a. b. c.
eselon III yang membawahi langsung unit yang menangani kepegawaian di unit masing-masing, eselon III yang membawahi langsung unit yang menangani pembayaran gaji di unit masing-masing, pertinggal.
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OIREKTORAT JENOERAL PAJAK KEPUTUSAN OIREKTUR JENOERAL PAJAK NOMOR: (1)
PEMINOAHAN PARA
TENTANG (2) 01 L1NGKUNGAN
(3)
OIREKTUR JENOERAL PAJAK,
: a.
bahwa dalam rangka pendayagunaan aparatur negara serta memantapkan tugastugas (5), maka untuk kepentingan dinas dipandang perlu memindahkan para (6) di lingkungan (7); b. bahwa pemindahan tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan Oirektur Jenderal Pajak;
Keputusan Oirektur Jenderal Pajak Nomor (8) Tentang Penunjukan Para Pejabat di Lingkungan Oirektorat Jenderal Pajak yang Oiberi Kuasa Untuk dan Atas Nama Oirektur Jenderal Pajak Menandatangani Surat Keputusan dan Lain Sebagainya serta Melaksanakan Wewenang di Bidang Kepegawaian;
Menetapkan
: KEPUTUSAN OIREKTUR JENOERAL PELAKSANA 01 L1NGKUNGAN
PAJAK TENTANG (9).
PEMINOAHAN
PARA
PERTAMA
: Memindahkan para pegawai yang namanya tersebut dalam daftar Lampiran Keputusan Oirektur Jenderal Pajak ini dari tempat kedudukan lama termaksud dalam lajur 4 ke tempat kedudukan baru dimaksud dalam lajur 5 daftar Lampiran Keputusan Oirektur Jenderal Pajak ini.
KEOUA
: Keputusan Oirektur Jenderal Pajak ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Salinan Keputusan Oirektur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. Sekretaris Oirektorat Jenderal Pajak; 2.
.
(10)
Petikan Keputusan Oirektur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Oitetapkan di pada tanggal
(11) (12)
a.n. OIREKTUR JENOERAL PAJAK, ...............................
(13)
...............................
(14) (15)
NIP
Angka 1
Diisi dengan nomor Surat Keputusan Mutasi yang akan diterbitkan.
Angka 2
Diisi dengan nama jabatan (PelaksanalAccount Keberatan) yang akan dimutasikan. Diisi dengan nama unit eselon Keputusan Mutasi.
II atau unit eselon
Diisi dengan nomor Keputusan Direktur PelaksanalAccount Representative/Penelaah diterbitkannya keputusan mutasi ini.
Representative/Penelaah III yang menerbitkan
Surat
Jenderal Pajak tentang mutasi Keberatan yang menjadi dasar
Angka 5
Diisi sesuai dengan angka 3.
Angka 6
Diisi sesuai dengan angka 2.
Angka 7
Diisi sesuai dengan angka 3.
Angka 8
Diisi dengan Nomor Keputusan wewenang di bidang kepegawaian.
Angka 9
Diisi sesuai dengan angka 3.
Angka 10
Diisi dengan nama unit eselon II atasannya, apabila surat keputusan ini diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak. Apabila yang menerbitkan surat keputusan ini Kepala Kantor Wilayah, maka kolom ini tidak perlu diisi.
Angka 11
Diisi dengan nama kota tempat Surat Keputusan Mutasi ditetapkan.
Angka 12
Diisi dengan tanggal Surat Keputusan Mutasi ditetapkan.
Angka 13
Diisi dengan Mutasi.
Angka 14
Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani
Angka 15
Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani
nama jabatan
Direktur
Jenderal
yang berwenang
Pajak
tentang
menandatangani
pelimpahan
Surat Keputusan
Surat Keputusan Mutasi. Surat Keputusan Mutasi.
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ................................................. ..........................................
(1) (2)
Kolak Pos . Laman: http://www.pajak.go.id
Faksimili Kring Pajak
SURAT PERNYATAAN NOMOR : S
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan Unit Kerja Instansi
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan Eselon Unit Kerja Instansi
ruang
ruang
MASIH MENDUDUKI
............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ...............................
(4) (5) (6) (7) (8) (9)
............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ...............................
(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
pada tanggal (17) telah menduduki jabatan ............................... (20) Nomor : (21) tanggal masih menduduki jabatan tersebut.
JASATAN (3)
(18) di (22) tentang
(19) berdasarkan Surat Keputusan (23) dan (24)
Demikian Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat Sumpah Jabatan, dan apabila di kemudian hari isi Surat Pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian negara, saya bersedia menanggung kerugian tersebut. (25) di
Asli Surat Pernyataan (26).
ini disampaikan
kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan
Negara
. , (27) Pejabat Yang Membuat Pernyataan a.n. Direktur Jenderal Pajak ............................... (28)
............................... ............................... Tembusan: 1. Kepala Sadan Kepegawaian Negara; 2. Ketua Sadan Pemeriksa Keuangan; 3. Kepala Siro Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia; 4. Kepala Sire Kepegawaian Departemen Keuangan Republik Indonesia; 5. .. (31); 6. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak (Up. Kepala Sagian Kepegawaian); 7. .. (32); 8. Pegawai yang bersangkutan; 9. Pertinggal.
(29) (30)
.
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
MASIH MENDUDUKI
JABATAN
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan (SPMJ) atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan SPMJ. Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi)
SPMJ. (Apabila SPMJ diterbitkan
Diisi dengan nomor surat. Penomoran surat mengikuti tata cara penomoran surat yang diatur di dalam peraturan tentang tata naskah dinas. Angka 4
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 5
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 6
Diisi dengan pangkaUgolongan
Angka 7
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 8
Diisi dengan unit kerja pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 9
Diisi dengan instansi pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 10
Diisi dengan nama pejabat yang masih menduduki jabatan.
Angka 11
Diisi dengan NIP pejabat yang masih menduduki jabatan.
Angka 12
Diisi dengan pangkaUgolongan
Angka 13
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang masih menduduki jabatan.
Angka 14
Diisi dengan eselon pejabat yang masih menduduki jabatan.
Angka 15
Diisi dengan unit kerja pejabat yang masih menduduki jabatan
Angka 16
Diisi dengan instansi pejabat yang masih menduduki jabatan
Angka 17
Diisi sesuai dengan tanggal pelantikan
Angka 18
Diisi sesuai dengan nama jabatan pejabat yang masih menduduki jabatan
Angka 19
Diisi sesuai dengan lokasi unit kerja pejabat yang masih menduduki jabatan
Angka 20
Diisi dengan pengangkatan
ruang pejabat yang membuat pernyataan.
ruang pejabat yang masih menduduki jabatan.
nama jabatan pejabat yang menetapkan PNS yang bersangkutan dalam jabatan
Diisi dengan nomor surat keputusan (SK) pengangkatan jabatan Diisi dengan tanggal dalam jabatan
surat keputusan
Diisi dengan judul/perihal dalam jabatan
surat
keputusan
PNS yang bersangkutan
(SK) pengangkatan
surat keputusan (SK) pengangkatan
(SK) dalam
PNS yang bersangkutan PNS yang bersangkutan
Angka 27
Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan dibuat dua kali : a. Pada saat pejabat yang bersangkutan baru saja dilantik : diisi dengan "..... dan sampai saat ini ..... " b. Pad a tiap awal tahun : diisi dengan ".... dan pad a tanggal 1 Januari 20xx .... " Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat pembayaran tunjangan Diisi dengan lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat pembayaran tunjangan Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat pernyataan
Angka 28
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan
Angka 29
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 30
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 31
Diisi dengan Kepala Kantor Regional BKN yang sesuai (kecuali untuk pejabat di lingkungan Kantor Pusat, tidak ada pengisian ini) Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk mengurusi pencairan tunjangan pejabat yang bersangkutan. Contoh : a. Kepala Bagian Keuangan KP DJP (Up. Kasubbag Adm. dan Tunjangan) b. Kepala Bagian Umum Kanwil DJP (Up. Kasubbag Keuangan)
Angka 25 Angka 26
Angka 32
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ................................................. ..........................................
(1) (2)
Kolak Pos Laman: hllp://www.pajak.go.id
Faksimili Kring Pajak
SURAT PERNYATMN NOMOR : S
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan Unit Kerja Instansi
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan Eselon Unit Kerja Instansi
ruang
ruang
PELANTIKAN (3)
............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ...............................
(4) (5) (6) (7) (8) (9)
............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ...............................
(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
berdasarkan Surat Keputusan (17) Nomor: ..................... (20), telah diangkat dalam jabatan (21) Eselon ........................... (24) pada tanggal (25).
(18) tanggal (19) tentang (22) di (23) dan telah dilantik oleh
Demikian Surat Pernyataan Pelantikan ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat Sumpah Jabatan, dan apabila di kemudian hari isi Surat Pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian negara, saya bersedia menanggung kerugian tersebut. di
Asli Surat Pernyataan (27).
ini disampaikan
kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara
.. , (28) Pejabat Yang Membuat Pernyataan a.n. Direktur Jenderal Pajak ............................... (29)
............................... ............................... Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 3. Kepala Biro Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia; 4. Kepala Biro Kepegawaian Departemen Keuangan Republik Indonesia; 5. . (32); 6. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak (Up. Kepala Bagian Kepegawaian); 7. . (33); 8. Pegawai yang bersangkutan; 9. Pertinggal.
(30) (31)
(26)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
PELANTIKAN
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan Surat Pernyataan atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan SPP.
Pelantikan (SPP)
Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan SPP. (Apabila SPP diterbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi). Diisi dengan nomor surat. Penomoran surat mengikuti tata cara penomoran surat yang diatur di dalam peraturan tentang tata naskah dinas. Angka 4
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 5
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 6
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 7
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 8
Diisi dengan unit kerja pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 9
Diisi dengan instansi pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 10
Diisi dengan nama pejabat yang telah dilantik.
Angka 11
Diisi dengan NIP pejabat yang telah dilantik.
Angka 12
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 13
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang telah dilantik.
Angka 14
Diisi dengan eselon pejabat yang telah dilantik.
Angka 15
Diisi dengan unit kerja pejabat yang telah dilantik.
Angka 16
Diisi dengan instansi pejabat yang telah dilantik.
Angka 17
Diisi dengan pengangkatan
ruang pejabat yang membuat pernyataan.
ruang pejabat yang telah dilantik.
nama jabatan pejabat yang menetapkan PNS yang bersangkutan dalam jabatan.
Diisi dengan nomor surat keputusan (SK) pengangkatan jabatan. Diisi dengan tanggal dalam jabatan.
surat keputusan
Diisi dengan judul/perihal dalam jabatan.
keputusan
(SK)
PNS yang bersangkutan
dalam
(SK) pengangkatan
surat keputusan (SK) pengangkatan
surat
PNS yang bersangkutan PNS yang bersangkutan
Angka 21
Diisi dengan nama jabatan yang telah dilantik.
Angka 22
Diisi dengan eselon yang telah dilantik.
Angka 23
Diisi sesuai dengan lokasi unit kerja pejabat yang telah dilantik.
Angka 24
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang melantik pejabat yang bersangkutan.
Angka 25
Diisi dengan tanggal pelantikan.
Angka 26
Angka 28
Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat pembayaran tunjangan. Diisi dengan lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat pembayaran tunjangan. Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat pernyataan.
Angka 29
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 30
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 31
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan.
Angka 32
Diisi dengan Kepala Kantor Regional BKN yang sesuai (kecuali untuk pejabat di lingkungan Kantor Pusat, tidak ada pengisian ini). Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk mengurusi pencairan tunjangan pejabat yang bersangkutan. Contoh: a. Kepala Bagian Keuangan KP DJP (Up. Kasubbag Adm. dan Tunjangan). b. Kepala Bagian Umum Kanwil DJP (Up. Kasubbag Keuangan).
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ................................................. ..........................................
(1) (2)
Faksimili
Ketak Pes ..... Laman: http://www.pajak.ge.id
Kring Pajak
SURAT PERNYATAAN NOMOR : S
Nama NIP PangkaUgolongan Jabatan Unit Kerja Instansi
Nama NIP PangkaUgolongan Jabatan Eselon Unit Kerja Instansi
ruang
ruang
MELAKSANAKAN
............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ...............................
(4) (5) (6) (7) (8) (9)
............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ............................... ...............................
(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
TUGAS (3)
yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan (17) Nomor : (18) tanggal (20), terhitung mulai tanggal (21) telah secara nyata melaksanakan tugas sebagai diberi tunjangan jabatan (24) sebesar (25) sebulan terhitung mulai tanggal (26).
(19) tentang . (22) di (23) dan
Demikian Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat Sumpah Jabatan, dan apabila di kemudian hari isi Surat Pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian negara, saya bersedia menanggung kerugian tersebut. di
Asli Surat Pernyataan (28).
ini disampaikan
kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan
Negara ..... (27)
.. , (29) Pejabat Yang Membuat Pernyataan a.n. Direktur Jenderal Pajak ............................... (30)
............................... ...............................
Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 3. Kepala Biro Keuangan Departemen Keuangan; 4. Kepala Biro Kepegawaian Departemen Keuangan; 5. . (33); 6. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak (Up. Kepala Bagian Kepegawaian); 7. . (34); 8. Pegawai yang bersangkutan; 9. Pertinggal.
(31) (32)
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN Angka 1
MELAKSANAKAN
TUGAS (PEJABAT)
Diisi dengan nama unit eselon II yang menerbitkan Surat Pernyataan Melaksanakan (SPMT) atau unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan SPMT.
Tugas
Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan SPMT. (Apabila SPMT diterbitkan oleh unit eselon II, maka bagian ini tidak perlu diisi). Diisi dengan nomor surat. Penomoran surat mengikuti tata cara penomoran diatur di dalam peraturan tentang tata naskah dinas. Angka 4
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 5
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 6
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 7
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan
Angka 8
Diisi dengan unit kerja pejabat yang membuat pernyataan
Angka 9
Diisi dengan instansi pejabat yang membuat pernyataan
Angka 10
Diisi dengan nama pejabat yang melaksanakan
Angka 11
Diisi dengan NIP pejabat yang melaksanakan tugas
Angka 12
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 13
Diisi dengan nama jabatan pejabat pejabat yang melaksanakan
Angka 14
Diisi dengan eselon pejabat yang melaksanakan tugas
Angka 15
Diisi dengan unit kerja pejabat yang melaksanakan tugas
Angka 16
Diisi dengan instansi pejabat yang melaksanakan tugas
Angka 17
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menetapkan PNS yang bersangkutan dalam jabatan
surat yang
ruang pejabat yang membuat pernyataan
tugas
ruang pejabat yang melaksanakan
tugas
tugas
surat keputusan (SK) pengangkatan
Diisi dengan nomor surat keputusan (SK) pengangkatan jabatan
PNS yang bersangkutan
dalam
Diisi dengan tanggal surat keputusan (SK) pengangkatan jabatan
PNS yang bersangkutan
dalam
PNS yang bersangkutan
dalam
Diisi dengan judul surat keputusan jabatan
(SK) pengangkatan
Angka 21
Diisi dengan tanggal pelantikan
Angka 22
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang melaksanakan
Angka 23
Diisi sesuai dengan lokasi unit kerja pejabat yang melaksanakan
Angka 24
Diisi dengan
Angka 25
Diisi dengan besarnya tunjangan jabatan berdasarka Peraturan Pemerintah atau peraturan lainnya Diisi dengan tanggal pelantikan
Angka 26 Angka 27
jabatan struktural eselon
tugas
(disesuaikan)"
atau"
tugas jabatan fungsional. .. "
Angka 29
Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat tunjangan Diisi dengan lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat tunjangan Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat pernyataan
pembayaran
Angka 30
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan
Angka 31
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 32
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 33
Diisi dengan Kepala Kantor Regional BKN yang sesuai (kecuali untuk pejabat di lingkungan Kantor Pusat, tidak ada pengisian ini) Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk mengurusi pencairan tunjangan pejabat yang bersangkutan. Contoh : a. Kepala Bagian Keuangan KP DJP (Up. Kasubbag Adm. dan Tunjangan) b. Kepala Bagian Umum Kanwil DJP (Up. Kasubbag Keuangan)
pembayaran
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT
JENDERAL
........................................ .................. .
PAJAK (1)
(2)
Kolak Pos . Laman: http://www.pajak.go.id
Faksimili Kring Pajak
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN NOMOR : S (3)
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan Unit Kerja Instansi
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan Unit Kerja Instansi yang diangkat berdasarkan terhitung mulai tanggal
ruang
ruang
..................... ..................... ..................... ..................... ..................... .....................
(4) (5) (6) (7) (8) (9)
..................... ..................... ..................... ..................... ..................... .....................
(10) (11) (12) (13) (14) (15)
TUGAS
Surat Keputusan (16) Nomor : (17) tanggal (20) telah nyata menjalankan tugas sebagai Pelaksana
(18) tentang (21) di (22).
(19),
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, mengingat sumpah Jabatan/Pegawai Negeri Sipil dan apabila di kemudian hari isi Surat Pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli Surat Pernyataan Perbendaharaan Negara
Melaksanakan (23) di (24).
Tugas
ini
disampaikan
kepada
Kepala
Kantor
.. , (25) a.n. Direktur Jenderal Pajak ................................. (26)
................................. NIP
Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian
2.
..
3. 4. 5. 6.
.. (30); Kepala Bagian Kepegawaian Pegawai yang bersangkutan; Pertinggal.
Negara;
(29); KP DJP;
(27) (28)
Pelayanan
Angka 1
Diisi dengan nama unit eselon II atasan unit eselon III yang menerbitkan SPMT.
Angka 2
Diisi dengan nama unit eselon III yang menerbitkan SPMT.
Angka 3
Diisi dengan nomor surat. Penomoran surat mengikuti diatur di dalam peraturan tentang tata naskah dinas.
Angka 4
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 5
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 6
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 7
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan
Angka 8
Diisi dengan unit kerja pejabat yang membuat pernyataan
Angka 9
Diisi dengan instansi pejabat yang membuat pernyataan
Angka 10
Diisi dengan nama pegawai yang melaksanakan tugas
Angka 11
Diisi dengan NIP pegawai yang melaksanakan tugas
Angka 12
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 13
Diisi dengan nama jabatan pegawai yang melaksanakan
Angka 14
Diisi dengan unit kerja pegawai yang melaksanakan tugas
Angka 15
Diisi dengan instansi pegawai yang melaksanakan
Angka 16
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menetapkan PNS yang bersangkutan
Angka 17
Diisi dengan nomor surat keputusan (SK) pemindahan PNS yang bersangkutan
Angka 18
Diisi dengan tanggal surat keputusan (SK) pemindahan PNS yang bersangkutan
Angka 19
Diisi dengan judul surat keputusan (SK) pemindahan PNS yang bersangkutan
Angka 20
Diisi dengan tanggal mulai melaksanakan tugas
Angka 21
Diisi dengan nama unit kerja tempat pelaksanaan tugas
Angka 22
Diisi dengan lokasi unit kerja tempat pelaksanaan tugas
Angka 23
Angka 25
Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat tunjangan Diisi dengan lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara tempat tunjangan Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat pernyataan
Angka 26
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan
Angka 27
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 28
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 29
Diisi dengan Kepala Kantor Regional BKN yang sesuai (kecuali untuk pejabat di lingkungan Kantor Pusat, tidak ada pengisian ini) Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk mengurusi pencairan tunjangan pejabat yang bersangkutan. Contoh : a. Kepala Bagian Keuangan KP DJP (Up. Kasubbag Adm. dan Tunjangan) b. Kepala Bagian Umum Kanwil DJP (Up. Kasubbag Keuangan)
tata cara penomoran
surat yang
ruang pejabat yang membuat pernyataan
ruang pegawai yang melaksanakan
tugas
tugas
tugas surat keputusan
(SK) pemindahan
pembayaran pembayaran
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT
JENDERAL
........ ..................
. .
PAJAK (1)
(2)
Faksimili
Ketak Pes Laman: http://www.pajak.ge.id
Kring Pajak
SURAT PERNYATAAN Nomor: S
1. 2. 3. 4.
Nama NIP Pangkat/golongan Jabatan
1. 2. 3.
Nama NPM Pendidikan
ruang
MELAKSANAKAN
................... ................... ................... ...................
(4) (5) (6) (7)
................... ................... ...................
(8) (9) (10)
TUGAS (3)
yang ditempatkan pada Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan Pengumuman Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan RI nomor : (11) dan ditugaskan berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Nomor: ......... (12) terhitung mulai tanggal (13) telah secara nyata melaksanakan tugas sebagai pelaksana pada . (14)
........... , (15) a.n. Direktur Jenderal Pajak ........................... (16)
........................ NPM
(17) (18)
Tembusan disampaikan kepada Yth. : 1. .. (21); 2. Kepala Bagian Kepegawaian KP DJP; 3. Pegawai yang bersangkutan; 4. Pertinggal.
............................ NIP
(19) (20)
Angka 1
Diisi dengan nama unit eselon II, unit yang menerbitkan SPMT.
Angka 2
Diisi dengan nama unit eselon III, unit yang menerbitkan SPMT.
Angka 3
Diisi dengan nomor surat. Penomoran surat mengikuti tata cara penomoran diatur di dalam peraturan tentang tata naskah dinas.
Angka 4
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 5
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 6
Diisi dengan pangkat/golongan
Angka 7
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang membuat pernyataan
Angka 8
Diisi dengan nama pegawai yang melaksanakan
Angka 9
Diisi dengan NPM/No.Ujian
Angka 10
Diisi dengan pendidikan pegawai yang melaksanakan
magang.
Angka 11
Diisi dengan yang sesuai.
Jenderal
Angka 12
Diisi dengan nomor surat keputusan magang yang sesuai.
Angka 13
Diisi dengan tanggal mulai melaksanakan magang.
Angka 14
Diisi dengan nama unit kerja tempat melaksanakan magang.
Angka 15
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat pernyataan
Angka 16
Diisi dengan nama jabatan yang membuat pernyataan
Angka 17
Diisi dengan nama pegawai yang menjalani magang.
Angka 18
Diisi dengan NPM/No.Ujian
Angka 19
Diisi dengan nama pejabat yang membuat pernyataan
Angka 20
Diisi dengan NIP pejabat yang membuat pernyataan
Angka 21
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang untuk mengurusi pencairan tunjangan pejabat yang bersangkutan. Contoh : a. Kepala Bagian Keuangan KP DJP (Up. Kasubbag Adm. dan Tunjangan) b. Kepala Bagian Umum Kanwil DJP (Up. Kasubbag Keuangan)
surat yang
ruang pejabat yang membuat pernyataan
magang.
pegawai yang melaksanakan
nomor surat pengumuman
Sekretaris
pegawai yang melaksanakan
magang.
Departemen
Keuangan
RI
magang