e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAi VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) 1
Ni Luh Putu Arin Astiari, 1Anantawikrama Tungga Atmadja, 2Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia e-mail : {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Pentingnya pengungkapan laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan secara tidak langsung dapat mempengaruhi tingginya nilai perusahaan. Profitabilitas yang dalam penelitian ini diproksikan dengan ROA merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan dan pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 dan sampel sebanyak 54 perusahaan yang memiliki data terkait variabel-variabel yang digunakan. Analisis data menggunakan regresi dengan bantuan software SPSS V19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pertanggungjawaban sosial perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan, (2) profitabilitas tidak mempengaruhi hubungan antara pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan nilai perusahaan. Kata Kunci: Pertanggungjawaban sosial perusahaan, nilai perusahaan, profitabilitas Abstract It was very important to reveal the social accountability of the company in the annual report indirectly would affect of the company value. Profitability in this study was projected with the ROA which was the company capability to produce net profit from the activities on the accountancy period. This study aim to find out the effect of the social accountability to the company value and the effect of the social accountability to the company value with profitability as moderating variables. The population of the study consisted of all manufacturers company listed in the Indonesian Stock Exchanges in 2012 and there were only 54 companies determined as the samples which has got the data related to the variables used. The analysis was made by using regresion supported by SPSS V.19 program. The result indicated that (1) the social accountability could affect the company value, (2) the profitability could not affect the relation between the social accountability with the company value. Keywords: social accountability of the company, company value, profitability
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini dunia usaha semakin berkembang pesat hal ini ditandai dengan perusahaan-perusahaan baru yang banyak bermunculan. Semakin ketatnya persaingan tersebut menyebabkan perusahaan harus lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasi agar dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mengembangkan skala usahanya perusahaan membutuhkan investor, dimana investor disini memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan, serta terhadap biaya modal perusahaan secara keeluruhan pula. Adapun tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal yakni untuk dapat memiliki suatu perusahaan dan memperoleh deviden yang dibagikan. Salah satu faktor yang diperhatikan investor dalam menginvestasikan dananya di pasar modal yaitu dengan melihat kinerja keuangan perusahaan. Bagi perusahaan sendiri meningkatkan kinerja keuangan merupakan suatu keharusan agar saham yang dimiliki dapat menarik minat investor. Selain kinerja keuangan, nilai perusahaan merupakan hal yang penting bagi investor dalam menanamkan sahamnya di pasar modal. Nilai perusahaan menurut Nurlaela dan Islahudin (2008) didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada profesional. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif
perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tnggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham Gapensi, 1996) dalam Susanti (2010). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi kemakmuran pemegang saham jugam tinggi. Kekayaan perusahaan dan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aset. Nilai perusahaan dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Disiplin akuntansi merespon perkembangan pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan melahirkan wacana baru Belkaoui dalam Yuliana (2010) yaitu Social Responsibility Accounting yang bertujuan untuk mengungkapkan item-item individual yang mempunyai dampak sosial yang meliputi seluruh biaya yang ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat operasi usaha yang dijalankan baik privat maupun biaya publik. Pelaksanaan program CSR atau pertanggungjawaban sosial perusahaan merupakan investasi yang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Pertanggungjawaban sosial perusahaan melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat serta komunitas setempat. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat pula dikatakan sebagai hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Global Impact Initiative (2002) dalam Kusumadilaga (2010) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people) dan menjamin keberlangsungan hidup planet ini. Pengembangan program-program sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat, outreach, beasiswa dan sebagainya. Pelaksanaan CSR akan meningkatkan laba perusahaan dilihat dari harga saham dan laba perusahaan (earning) sebagai akibat dari para investor yang menanamkan saham di perusahaan. Nurlela dan Islahudin (2008) menyatakan bahwa dengan adanya praktik CSR yang baik diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh para investor. Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan pada suatu periode tertentu, dimana informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan masa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi kinerja keuangan dan posisi keuangan di masa depan. Penilaian kinerja keuangan dapat dinilai dengan pendekatan analisis rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan di masa depan (Febriani dan Zulfadin, 2003) dalam Mesrawati (2013). Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen mengharapkan sisa laba bersih sebelum pajak yang tinggi, karena semakin tinggi laba perusahaan semakin fleksibel perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Sehingga laba bersih sebelum pajak perusahaan akan meningkat bila kinerja keuangan perusahaan meningkat. Pencapaian laba merupakan indikator yang dominan karena hasil akhir kinerja operasi usaha selalu mengarah pada laba bersih perusahaan sebelum pajak. Laba bersih perusahaan sebelum pajak tidak bisa menunjukkan kinerja laba sehingga perlu digunkana indikator lain, dalam penelitian ini digunakan Return on Assets. Kinerja keuangan dalam hal ini berguna untuk menilai kondisi keuangan perusahaan pada tahun berjalan (Gunawan, 2007).
Profitabilitas yang dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Asset merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan dalam periode akuntansi. Profitabilitas adalah hasil akhir dari setiap kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan (Brigham dan Gapenski, 2006) da;am Pusita (2009). Dengan demikian dapat dikatakan profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Profitabilitas perusahaan yang dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Asset (ROA) diaman Van Home (2008) dalam Mesrawati (2013) menjelaskan Return on Assets merupakan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoeh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar Return on Assets suatu perusahaan, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Nurlela dan Islahudin (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating dan mengambil sampel perusahaanperusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di BEJ untuk tahun 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan manajemen serta interaksi antara Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial hanya prosentase kepemilikan manajemen dan interaksi antara Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan variabel lainnya yang terdapat dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Saraswati dan Basuki (2012) yang berjudul Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan CorporateSocial Responsibility Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) BEI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa corporate social responsibility (CSR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) namun dengan arah negatif. Hasil ini menjelaskan bahwa perusahaan yangmengungkapkan CSR yang lebih luas justru cenderung menurunkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan Tobin’s Q dapat meningkat karena adanya peningkatan harga saham perusahaan yang meningkatkan nilai pasar ekuitas perusahaan. Kusumadilaga (2010) juga meneliti tentang Pengaruh Corporate SocialResponsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating dimana hasil penelitiannya menunjukkan Variabel CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan. Penelitian ini mengacu pada penelitian Kusumadilaga (2010) juga meneliti tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali apakah corporate social responsibility mempengaruhi nilai perusahaan. Selanjutnya, profitabilitas sebagai variabel moderating digunakan dalam penelitian karena secara teoritis semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan pengungkapan sosial dengan nilai perusahaan. Standar pengukuran CSR dalam penelitian ini menggunakan standar GRI (Global Reporting Initiative) di dalam mengukur pengungkapan sosial di dalam penelitian ini. Alasan digunakannya standar GRI di dalam penelitian ini karena pengungkapan yang terdapat di dalam GRI bersifat internasional dan bisa digunakan untuk berbagai macam sektor dan ukuran perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdaftar sampai dengan tahun 2012. Alasannya karena perusahaan manufaktur lebih mudah terpengaruh oleh kondisi
ekonomi dan memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap setiap kejadian baik internal maupun ekternal perusahaan. Selain itu, perusahaan manufaktur juga sangat terkait dengan lingkungan dan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali apakah hasil yang didapatkan akan sama pada perusahaanperusahaan manufaktur di Indonesia jika teori yang diterapkan sama dengan penelitian terdahulu sehingga hasil penelitian ini dapat memperkuat atau memperlemah teori yang ada. Atas dasar uraian tersebut adapun masalah dalam peneitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1) apakah pertanggungjawaban sosial perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan? 2) apakah pertanggungjawaban sosial perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan meningkat? Dalam menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan dan untuk mengetahui pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan meningkat. METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, dengan alasan perusahaanperusahaan manufaktur lebih banyak mempunyai pengaruh/dampak terhadap lingkungan di sekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan agar mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2012, menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) 2012, memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2012 pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2012 dan IDX statistic 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel. Sebagai panduan, digunakan instrumen penelitian berupa check list atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang berisi itemitem pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Kategori-kategori yang digunakan dalam pengungkapan sosial perusahaan diadopsi dari penelitian Rajafi dan Irianto yang berjudul Analisis Pengungkapan Laporan Sosial dan Lingkungan Sebagai Bagian dari Triple Bottom Line Reporting dalam Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan:Studi Perbandingan Rata-Rata Tema Pengungkapan Antar Kelompok Industri yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta Tahun 2005. Mengingat masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yang melaporkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam bentuk sustainability reporting, maka penelitian ini pun terbatas hanya pada datadata yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini agar tidak terjadi kesenjangan antara perusahaan yang sudah membuat sustainability reporting dengan perusahaan yang belum membuatnya (Dahli dan Siregar , 2008) dalam Kusumadilaga (2010). Profitabilitas merupakan variabel moderating dalam penelitian ini, disimbolkan dengan (X₂). Profitabilitas adalah Return on Assets (ROA) yang didapatkan dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur, selama periode penelitian. ROA menunjukkan perbandingan net income dan total assets perusahaan (Husnan, 1995) Kusumadilaga (2010). Rumus profitabilitas (1)
Nilai perusahaan atau yang dalam penelitian ini diproksikan dengan nilai pasar merupakan variabel dependen dimana pengukuran variabel ini menggunakan rumus Tobin’s Q. Penghitungan menggunakan rumus : (2) Dimana : Q = Nilai perusahaan EMV = Nilai pasar ekuitas D = Nilai buku dari total hutang EBV = Nilai buku dari total ekuitas Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 19. Untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian agar memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertanggungjawaban sosial perusahaan(X1) terhadap nilai perusahaan (Y) dengan profitabilitas(X2) sebagai variabel moderating. Pengujian hipotesis juga menggunakan uji koefesien determinasi (R2), uji simultan (uji F), dan Uji hipotesi (uji t). HASIL DAN PEMBAHASAN Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2012 dengan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan pertimbangan karena perusahaan manufaktur lebih banyak memiliki dampak atau pengaruh terhadap lingkungan sekitar akibat dari aktivitas pabrik yang dilakukan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode puposive sampling dimana metode purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara sengaja atau dengan kata lain peneliti
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) menentukan sendiri sampel yang diambil karena pertimbangan tertentu, jadi sampel tidak diambil secara acak namun ditentukan sendiri oleh peneliti. Adapun perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan, perusahaan yang tidak menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun
2012 sebanyak 50 perusahaan, perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait variabel-variabel yang digunakan sebanyak 27 perusahaan sehingga total sampel yang dperoleh untuk penelitian ini sebanyak 54 perusahaan. Hasil penelitian statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Variabel N CSR 54 Profitabilitas 54 Nilai Perusahaan 54 Sumber: Data sekunder diolah
Min 0,09 -5,31 0,30
Dari pengujian data statistik diatas menunjukkan jumlah data (N) pada penelitian ini sebanyak 54 perusahaan. Pada variabel pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan diketahui nilai ratarata sebesar 0,2744 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,10236. Pengungkapan CSR berkisar dari indeks terendah 0,09 yaitu perusahaan Ever Shine Textile Industri Tbk dan dengan indeks pengungkapan CSR tertinggi yaitu 0,50 adalah perusahaan Argha Karya Prima Industri Tbk. Nilai rata-rata CSR sebesar 0,2744 menunjukkan bahwa luas pengungkapan CSR perusahaan sebesar 0,2744. Jika dilihat dari nilai rata-rata variabel CSR, dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata jumlah item yang diungkapkan oleh para emiten kurang lebih hanya 6 dari 24 item pengungkapan. Dari pengujian data statistik yang tersaji pada tabel menunjukkan rata-rata dan standar deviasi profitabilitas yang diukur dengan ROA. Dari analisis statistik deskriptif dapat diketahui bahwa nilai rata rata profitabilitas yaitu sebesar 16,4730 dengan nilai standar deviasi sebesar 8,47755. Nilai ROA terendah sebesar -5,31 yaitu perusahaan Gunawan Dianjaya Steel Tbk dan dengan nilai tertinggi sebesar 33,40 yaitu perusahaan Vokcel Electric Tbk. Nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan Tobin’s Q. Rasio Tobin’s Q merupakan rasio yang penting
Max 0,50 33,40 2,45
Mean 0,2744 16,4730 1,1935
Std. Deviasi 0,10236 8,47755 0,52413
karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini. Dari analisis statistik deskriptif dapat diketahui bahwa nilai rata rata Tobin’s Q yaitu sebesar 1,1935 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,52413. Nilai Tobin’s Q terendah sebesar 0,30 yaitu perusahaan Duta Pertiwi Nusantara, dan dengan nilai tertinggi sebesar 2,45 yaitu perusahaan Kalbe Farma Tbk. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2007). Ada dua cara untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Distribusi normal dalam penelitian ini didetekesi dengan menggunakan analisis grafik histogram dan normal probability plot, dan analisis statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berdasarkan grafik yang ditampilkan menunjukkan bahwa pola terdistribusi normal. Dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Pada hasil uji statistik nonparametrik nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,914 dan memperlihatkan signifikansi berada diatas 0,05 atau 5% yaitu sebesar 0,376 maka dapat dinyatakan bahwa residual berdistribusi normal. Adapun grafik normal probability plot ditunjukkan dalam gambar berikut
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak adanya pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas pada metode ini.
Gambar 1. Grafik Normal P-Plot (Asumsi Normalitas) Dari hasil uji multikolinearitas diperoleh harga VIF sebesar 1,083 dan 1,088 harga VIF yang diperoleh tidak ada yang melebihi dari 10 dan tolerance nilainya sebesar 0,923 dan 0,941 lebih dari 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik plot Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi dalam meodel regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini
Gambar 2. Scatter Plot Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan regresi berganda. Analisis regresi pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pertanggungjawaban sosial perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan apakah pertanggungjawaban sosial perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitasnya meningkat. Pada tabel 2 tersaji hasil analisis regresi linier berganda.
Tabel 2. Hasil Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Std. Model B Error (Constant) 0,748 0,347 CSR (X1) 2,958 1,333 Profitabilitas (X2) 0,004 0,020 Moderasi -0,091 0,071 R 0,399a R2 0,159 2 Adjusted R 0,109 F hitung 3,155 Signifikansi F 0,033 Sumber: Data sekunder diolah
Standardized Coefficients Beta 0,578 0,066 -0,557
T 2,158 2,219 0,205 -1,281
Sig. 0,036 0,031 0,830 0,205
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Pengaruh Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Salah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup karena keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingankepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Selain itu juga pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dapat memberikan keuntungan bersama bagi semua pihak, baik perusahaan sendiri, karyawan, masyarakat, pemerintah maupun lingkungan. Dengan adanya praktik CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh investor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian dengan melihat output SPSS. Hasil pengujian variabel pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) mempunyai angka signifikan 0,031 lebih kecil dari 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,748. Estimasi arah yang positif pada koefisien variabel pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) menunjukkan bahwa setiap peningkatan pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) akan meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa H1 yaitu pertanggungjawaban sosial perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dapat diterima.
Hasil penelitian ini berhasil didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan William (2012) yang menyatakan bahwa semakin besar pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan maka nilai perusahaan akan meningkat. Para investor mauapun stakeholder akan melihat pengaruh positif dari pengungkapan CSR di dalam laporan tahunan perusahaan. Adanya hubungan antara pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan nilai perusahaan menunjukkan bahwa semakin luas pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan maka nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Tingginya nilai perusahaan menyebabkan keberadaan perusahaan tersebut akan lebih disorot oleh stakeholder-nya, apabila perusahaan dapat memaksimalkan manfaat yang diterima stakeholder maka akan timbul kepuasan bagi stakeholder yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan mengadakan praktik pertanggungjawaban sosial perusahaan maka akan dapat meningkatkan citra perusahaan baik itu dimata masyarakat maupun pemegang saham, selain itu juga penerapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjaga keharmonisan hubungan antara perusahaan dengan stakeholder dimana hubungan baik ini dapat membantu kelancaran bisnis perusahaan. Pengaruh Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating Profitabilitas dalam hal ini diproksikan dengan ROA mempunyai pengaruh penting dalam peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan ditentukan oleh earning power suatu perusahaan, semakin tinggi earning power semakin tinggi perputaran aset atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh oleh perusahaan. Namun tingginya profitabilitas tidak mempengaruhi hubungan antara pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan nilai perusahaan. Hasil pengujian variabel hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel moderasi mempunyai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) angka signifikan 0,206 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas sebagai variabel moderasi tidak mampu mempengaruhi hubungan antara pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) terhadap nilai perusahaan. Nilai beta yang dihasilkan negatif yaitu sebesar -0,091 menjelaskan bahwa profitabilitas yang semakin tinggi cenderung menurunkan hubungan pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) terhadap nilai perusahaan maka dapat dinyatakan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa H2 yaitu Pertanggungjawaban sosial perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan tinggi ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Kusumadilaga (2010) yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan. Dengan kata lain Corporate Social Responsibility tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan tinggi, dan sebaliknya CSR tidak dapat menurunkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan rendah. Profitabilitas yang tinggi tidak menjamin adanya peningkatan pertanggungjawaban sosial perusahaan hal ini dikarenakan tingginya profitabilitas belum menjamin perusahaan akan meningkatkan nilai tanggung jawab sosialnya, karena pada saat perusahaan memiliki laba yang tinggi perusahaan tidak akan berfikir untuk mengungkapkan hal-hal yang dianggap mengganggu informasi tentang suksesnya laporan keuangan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : pertama, pertanggungjawaban sosial perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Adanya hubungan antara pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan nilai perusahaan menunjukkan bahwa semakin luas pengungkapan
pertanggungjawaban sosial perusahaan maka nilai perusahaan juga akan semakin meningkat. Tingginya nilai perusahaan menyebabkan keberadaan perusahaan tersebut akan lebih disorot oleh stakeholder-nya, apabila perusahaan dapat memaksimalkan manfaat yang diterima stakeholder maka akan timbul kepuasan bagi stakeholder yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Kedua, tingginya profitabilitas tidak mempengaruhi hubungan antara pertanggungjawaban sosial perusahaan dengan nilai perusahaan. Tidak adanya pengaruh antara profitabilitas yang diproksikan dengan ROA terhadap CSR dan nilai perusahaan dikarenakan ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, maka perusahaan menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Pelaksanaan program CSR yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat menyebabkan terganggunya laporan keuangan perusahaan menyebabkan perusahaan enggan untuk melaksanakan program CSR. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan penelitian adapun saran-saran yang dapat diberikan agar penelitian ini semakin baik diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan periode penelitian yang lebih panjang untuk mengetahui konsistensi dari pengaruh variabel-variabel independen tersebut terhadap nilai perusahaan, agar didapatkan ketepatan model yang dihasilkan. Dalam penelitian ini hanya mengambil sampel dari perusahaan manufaktur, karena perusahaan manufaktur yang terdekat kaitannya dengan lingkungan dan merupakan sektor industri terbesar di bursa efek, sehingga tidak mencerminkan reaksi dari pasar modal secara keseluruhan. Penilaian item pengungkapan CSR bersifat subyektif, menurut kepada pandangan peneliti, mungkin akan didapat hasil yang berbeda dari peneliti lainnya. Pada penelitian selanjutnya peneliti dapat menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan seperti Good Corporate Governance (GCG) kinerja keuangan, ukuran
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) perusahaan, kepemilikan insitusional, dan kepemilikan manajerial.
DAFTAR PUSTAKA Agustina, Rika. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artikel Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Gunawan (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis Dipublikasikan. Universitas Dipenegoro, Semarang. Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Mesrawati. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating di Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI. Puspita, Novita Santi Dan M. Kholiq Mahfud. 2009. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan erusahaan, Ukuran Perusahaan,
Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2009 (Studi Kasus Pada Sektor Industri Food and Beverages) Rajafi, Lalu Roby dan Gugus Irianto. 2007. Analisis Pengungkapan Laporan Sosial dan Lingkungan Sebagai Bagian dari Triple Bottom Line Reporting dalam Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan: Studi Perbandingan Rata-Rata Tema Pengungkapan Antar Kelompok Industri yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta Tahun 2005. TEMA, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Rita, Yuliana. 2010. Praktik Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI) Jurnal Investasi Vol.6 No.2 Desember 2010 Hal 140-151. Saraswati, Rara dan Basuki Hadiprajitno. 2012. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Akuntansi Volume 9, Nomor 1 Tahun 2012. Universitas Diponegoro Susanti, Rika. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun 2005-2008). Skripi Universitas Diponegoro William. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Berdasarkan Pedoman Global Reporting Initiative Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis Fakultas Ekonomi. Program Studi Magister Manajemen Universitas Indonesia.