DARAH DALAM PANDANGAN KRISTEN SAKSI YEHUWA
Disusun oleh: AYUDA BERLIANA NIM. 100032118696
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/2007 M
KATA PENGANTAR ﺑﺴﻢ ا ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua makhlukNya. Penulis mengucap syukur Alhamdulillah, atas segala rahmat, karunia dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir dalam mencapai gelar kesarjanaan di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam, penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga, sahabat dan orang-orang mukmin yang mengikuti ajarannya. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, kepada: 1.
Rektor UIN Jakarta, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat beserta staf. Ibu Dra.Ida Rosyidah, MA selaku ketua jurusan Perbandingan Agama dan Bapak Maulana, MA selaku sekretaris Jurusan serta para Bapak dan Ibu dosen yang telah membagi dan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis, semoga hal itu dapat bermanfaat bagi diri penulis dan bagi orang banyak. Amin
2.
Bapak Drs. H. Salamuddin dan Ibu Dra. Hj. Hermawati, MA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam penulisan skripsi ini.
3.
Pengurus perpustakaan Ushuluddin dan Filsafat, perpustakaan Utama UIN, perpustakaan Soemantri Brojonegoro, perpustakaan Nasional, perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya UI, perpustakaan Narada di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dan perpustakaan STAB Nalanda Jakarta yang telah memper-kenankan penulis untuk mencari dan menelaah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Pengurus Yayasan Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta dan seluruh umat atas semua bantuan dan keterbukaan yang telah membuat penulis merasa berada di rumah sendiri, terutama Bapak Husen B. Saripudin, Bapak Hartanto Widjaya, Bapak Komari dan Koh King Sung.
5.
Pengurus Vihara Mahavira Graha Pusat dan pemuda/i terutama Nanang, Hery, Ningsih, Nia, Beni, Rita dan lainnya atas semua bantuannya.
6.
Bhikshu Kusala Phassa, para Bhikshu-Bhikshuni dan umat yang berada di VMGP Ancol serta Bhikshu Sradha di Vihara Lalitavistara, Cilincing yang telah menerima penulis dengan tangan terbuka dan atas semua penjelasan yang telah diberikan.
7.
Bapak Sudarsono atas semua bantuan dan kebaikannya sehingga penulis dapat meminjam buku sebanyak-banyaknya, serta atas pengalaman hidup yang telah diajarkan secara tidak langsung kepada penulis.
8.
Kedua orang tua tercinta, Bapak Uddy Wachyudi dan Ibu Giyarni atas semua kasih sayang, cinta, doa dan perhatiannya yang tak ternilai dengan suatu apapun juga, semenjak penulis dilahirkan sampai saat ini dan semoga seterus-nya. Semoga harapan dan doa akan keberhasilan, kesuksesan serta kebaikan selalu menyertai penulis. Dan semoga ini menjadi satu kebahagiaan dan kebanggaan bagi mereka. Amin.
9.
Keluarga besar Almarhum Engkong Unang di Jakarta serta keluarga besar Mbah Darmowirejo di Klaten atas semua doa yang menyertai penulis, semoga ini juga menjadi kebahagiaan dan kebanggaan bagi mereka.
10. Kedua adikku Sari dan Fitri, semoga kita semua bisa menjadi anak yang shalihat bagi kedua orang tua kita dan dapat membahagiakan mereka di hari tua dan akhirat kelak. Amin. 11. Teman-temanku di PA, Reny yang telah jadi temanku semenjak propesa, Ina, Lina, Oya, Makmun, Fauzi, Mel yang telah pergi ke semua tempat yang diperlukan, Lia yang telah meminjamkan catatannya. Elin yang telah jadi teman curhat sehingga kadang melupakan problem yang dihadapi walau sesaat serta untuk semua teman-teman di PA almamater 1999, 2000 dan 2001 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terutama teman-teman KKN di Cinangneng, terima kasih sudah jadi bagian terindah dari memoriku yang takkan kulupa, sehingga mengajarkan kepadaku tentang arti persahabatan, rasa kemanusiaan dan sosial, problema hidup manusia yang terdiri dari cinta dan kasih sayang, perbedaan pendapat yang kadang membawa permusuhan, persaingan maupun kesedihan. Mudahmudahan hal itu mempunyai makna dan hikmah yang akan membentuk dan mematangkan diri kita di masa yang akan datang. Dan semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapanpun, Amin. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Namun akan menjadi suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis apabila skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi para mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Jurusan Perbandingan Agama pada khususnya.
Seperti kata mutiara seorang bijak: “Inilah hasil pengembaraan fikiran dan tenaga yang melelahkan. Anda tidak akan menemukan kebijakan didalamnya. Anda “jauh” lebih arif dariku. Anda telah menemukan kehidupan, aku masih mencarinya.” Johar Baru, Maret 2007
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Dalam setiap masyarakat manusia, Tuhan memiliki peranan penting sebagai pengatur dan pencipta. Dalam satu atau lain cara upaya untuk mencari Tuhan dan memperoleh perkenan-Nya telah menjadi benang merah perilaku manusia. Di seputar dunia, banyak orang memiliki hasrat yang tulus untuk menyenangkan Tuhan. Tentu saja, caranya berbeda menurut kepercayaan mereka. Agama Kristen merupakan salah satu agama yang meyakini bahwa menjaga kesucian hidup adalah cara untuk memperoleh perkenan-Nya.”Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu, hanya daging yang masih ada nyawanya yakni darahnya, janganlah kamu makan.”(Kejadian 9 :3)1 Dengan demikian darah berkaitan dengan kehidupan dan dalam pandangan sang pencipta, darah berarti berkaitan dengan kehidupan. Ini bukan sekedar peraturan mengenai makanan, jelas suatu prinsip moral tersangkut. Dengan mengerti dengan apa yang Allah firmankan tentang darah, terlihat betapa besar nilai darah menyelamatkan kehidupan. Alkitab menggambarkan Yesus sebagai pribadi yang melepaskan manusia dari dosa dan darahnya, lewat penyaliban yang dilakukan di sebuah bukit yang bernama “Golgota” yang berarti “Tempat Tengkorak” yang
1
International Bible Student Association,Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda,(Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc, 1990), h.3
terletak di luar tembok kota Yarusalem2, tangan dan kakinya dipakukan pada kayu salib dengan darah yang bercucuran. Bagi umat Kristiani darah itu suci dan agung, begitu sucinya sehingga dalam ayat diatas, memakan darah menjadi sesuatu yang terlarang, karena di dalam darah ada jiwa Kata “makan” pada ayat tersebut mempunyai makna yang banyak diartikan di kalangan Kristiani sendiri. Kontroversi dalam memaknai makna “makan” menjadi pembahasan yang menarik. Perkembangan teknologi dan pemikiran yang pesat pada masa sekarang ini menjadikan makna “makan” berkembang, yang juga berarti memasukan darah kedalam tubuh, tidak saja dari mulut tetapi dari seluruh anggota tubuh. Pemahaman ini adalah yang berkembang di Kriten Saksi Y ehuwa. Sedangkan di kalangan Kristen lain kata makan dimaknai dengan memasukan sesuatu lewat mulut. Berdasarkan ungkapan diatas penulis mencoba untuk memikirkan hal tersebut yang berkaitn erat dengan kesucian darah dalam hubungannya dengan menjaga kesucian hidup. Para pendukung Kristen Saksi Yehuwa meyakini bahwa memakan ataupun memasukan darah orang lain ke dalam tubuh dengan cara apapun sangat terlarang hal demikian menunjukan bahwa menerima donor ataupun medonorkan darah yang bagi banyak agama yang lain adalah suatu amalan kebaikan, sebaliknya menurut pandangan kristen Saksi Yehuwa adalah perbuatan dosa. Pada tahu 2001, risten Saksi Yehuwa memiliki 6 juta anggota aktif yang tersebar di 230 negara, dan salah satunya adalah Indonesia3
2
Tanggul Parapat Itu, Siapakah Yesus Itu,(Jakarta: PT Sepadan Agra Daya,1999),h.150
Itulah sebabnya menurut penulis masih relevan dan penting untuk membicarakan hal tersebut dalam aliran ini. Barangkali ada hal-hal baik dari mereka yang dapat diambil.
B.Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembicaraan mengenai bagaimana memahami dan memaknai darah Yesus yang telah tercurah sebagai penebus, adalah hal yang sangat penting bagi umat Kristiani. Hukum mengenai darah terkait dengan menjaga kesucian hidup.Umat kristiani meyakini bahwa darah itu suci dalampandangan Allah. Allah mengatakan bahwa jiwa ada dalam darah. Jadi memakan darah merupakan hal yang salah. Konsep mengenai makan darah mengalami banyak perdebatan salah satunya yang ikut meramaikan adalah kristen Saksi Yehuwa. Kristen Saksi yehuwa menolak transfusi darah. Hal demikian dikarenakn menurut mereka melakikan transfusi darah sama artinya dengan memakan darah, yang mana memakan darah merupakan hal yang terlarang dalam Alkitab. Jadi bagaimanakah ajaran mereka mengenai darah?
3
international Bible Student Association, Saksi-saksi YehuwaSiapakah Mereka,(Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New york inc,2001), h.5.
Melihat dari apa yang ditulis latar belakang diatas, maka penulis mengkonsentrasikan penulisan ini pada ajaran Kristen Saksi Yehuwa mengenai darah. Untuk penjelasan yang lebih mendalam maka penulisan ini dirumuskan sebagai berikut yaitu : Bagaimanakah pandangan Kristen Saksi Yehuwa mengenai darah?
C. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan Skripsi ini disusun berdasarkan studi perpustakaan (library research) dengan cara mencari dan mengumpulkan tulisan-tulisan mengenai sejarah lahir dan perkembangan Kristen Saksi Yehuwa, ajaran-ajarannya serta konsepnya mengenai darah dengan pedoman buku terbitan mereka. Selain itu, ditambahkan pula konsultasi dengan pemuka agama Kristen Saksi Yehuwa sebagai penunjang dan pelengkap dalam tulisan (secondary reseach). Berdasarkan hal ini, maka diharapkan tersusun secara deskriptif, sistematis dan analitis. Adapun tehnik penulisan skripsi ini bedasarkan kepada Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah.
D. Sistematika Penulisan Yang ditulis diatas dan metode yang digunakan. Dalam rangka mempermudah dan mensistematisir penulisan skripsi ini maka pembahasan di bagi menjadi 5 bab yang disusun sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan. Memuat latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metodelogi penulisan dan teknis penulisan serta sistematika penulisan. Bab II : Menguraikan tinjauan menganai Kristen Saksi yehuwa, mencakup didalamnya pengertian, sejarah dan perkembangannya pada abad modern serta pokok-pokok ajaran mereka. Bab III : Secara khusus membahas dan menguraikan pandangan Kristen Saksi yehuwa terhadap darah yang meancakup, kesucian darah dan beberapa larangan yang berkaitan dengan darah. Bab IV : Berisikan larangan mendonorkan darah dan menerima transfusi darah, Saksi Yehuwa menerima perawatan medis dengan produk non darah. Selain itu juga diuraikan alternatif pengganti transfusi dan di akhiri dengan analisa kritis. Bab V : Penutup. Bab ini bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran-saran dari penulis. Setelah itu penulis mencantumkan lampiran-lampiran sebagai rujukan dari hasil wawancara
yang sebelumnya akan didahulukan oleh daftar pustaka yang
digunakan sebagai bahan rujukan dari skripsi ini.
B A B II DESKRIPSI SINGKAT TENTANG KRISTEN SAKSI YEHUWA
A. Sejarah Kristen Saksi Yehuwa Dalam kamus teologi arti dari Saksi Yehuwa adalah sebagai berikut : Aliran Saksi Yehuwa adalah sekte yang dimulai oleh Charles Teze Russel (18521916) di Amerika Serikat dan pada mulanya disebut “Asosiasi Pelajar Kitab Suci Internasional.” Ia yakin bahwa kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi dalam waktu yang dekat dan keyakinan inilah yang ia sebarkan. Sikapnya bermusuhan terhadap gereja-gereja dan benci terhadap pemerintah sipil. Oleh karena itu, pengikutnya seringkali melawan hukum dan kemudian dibela oleh Joseph Franklin Rutherford (1869-1941). Rutherford kemudian menjadi pemimpin yang kedua dalam sekte ini, yang selanjutnya disebut “Saksi Yehowah.”4 Badan hukum resmi Saksi Yehuwa sedunia, The Watch Tower, menyatakan bahwa pengertian dari Saksi Yehuwa mempunyai makna yang deskriptif, menunjukan bahwa mereka memberi kesaksian tentang Yehuwa, keilahian-Nya dan maksud tujuan-Nya.5 Apa yang ditulis dalam kamus teologi mengenai Saksi Yehuwa benci terhadap pemerintah sipil, mendapat bantahan dari kalangan Saksi Yehuwa. Saksi Yehuwa tidak pernah benci terhadap pemerintah sipil, bahkan dalam ajaran mereka ada ajaran untuk taat terhadap pemerintah. Keyakinan ini di dasarkan pada apa yang di tulis dalam 1 Petrus 2:17 “Hormatilah segala macam orang, kasihilah segenap persekutuan saudara-saudara, takutlah akan Allah, hormatilah raja.” Ketaatan ini 4
Gerald O’collins. S.J. dan Edward G.Farrugia. S.J., Kamus Teologi (Yogyakarta: Kanisius, 1996), h. 232. 5
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka? (Brooklyn: Watch Tower Tract and Society of New York inc.,2001), h. 4.
bersifat relatif, artinya jika kebijakan-kebijakan raja atau pemerintah tidak melanggar hukum Allah maka Saksi Yehuwa wajib mentatinya.6 Saksi Yehuwa berprinsip apa yang terdapat dalam kitab suci tidak ditafsirkan melainkan diartikan secara tekstual, kecuali bila ungkapan-ungkapan atau latar belakangnya dengan jelas menunjukan bahwa hal itu bersifat lambang atau kiasan. Bagi Saksi Yehuwa sangat penting untuk mendasarkan kepercayaan mereka kepada Alkitab bukan pada pendapat rekaan manusia ataupun kredo-kredo agama. Mereka sepakat dengan rasul Paulus yang di bawah ilham menyatakan dalam Roma pasal 3 ayat 4 “Biarlah Allah didapati benar, meskipun setiap orang didapati pendusta”.7 Dari penjelasan di atas Saksi Yehuwa meyakini bahwa Alkitab adalah firman Allah dan semua ajaran agama harus di uji kebenarannya dengan ayat-ayat Alkitab, tidak soal apakah dikemukakan oleh golongan mereka sendiri atau orang lain. Allah Yehuwa memiliki saksi-saksi di bumi ribuan tahun sebelum Yesus lahir, Ibrani 12:1 mengatakan, “Maka karena kita mempunyai banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita, biarlah kita juga menanggalkan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat kita dan dan biarkanlah kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita.”8 Adapun nama Saksi Yehuwa didasarkan pada catatan Alkitab yaitu pada Yesaya pasal 43: 10, 11 yang menyatakan ‘Kamu inilah saksi-saksi-Ku,’ demikianlah 6
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari 2006. Untuk penjalasan lebih lanjut lihat lampiran 1 7
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari 2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1 8
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 4.
firman Yehuwa , dan hamba-Ku yang telah Ku pilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah Yehuwa dan tidak ada juru selamat selain daripada Aku.9 Merujuk
pada
pada
Kisah
1:8
Yesus
memberitahu
pada
murid-
muridnya,“Kamu akan menerima kuasa pada waktu roh kudus datang keatasmu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yarusalem maupun di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai kebagian yang paling jauh di bumi”.
Oleh karena itu, dewasa ini
pemberita kabar Kerajaan Yehuwa dibawah kepemimpinan Yesus Kristus merasa layak menyandang nama Saksi-saksi Yehuwa10 Berdasarkan penjalasan-penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Kristen Saksi Yehuwa adalah pengikut Yesus Kristus yang memberi pernyataan dengan tegas mengenai keillahian, maksud dan tujuan Allah demi keselamatan manusia. Menurut Kristen Saksi Yehuwa nabi Musa-lah yang membawa hukum Yehuwa kepada bangsa Israil supaya mereka menjadi bangsa yang dapat memuliakan dan memberikan saksi bahwa Yehuwa adalah Allah yang Adil dan Maha Kuasa. Hukum sebenarnya mengarahkan perhatian kepada pelaksanaan kehendak Allah. Dalam Galatia pasal 3 ayat 19 ditulis “Kalau begitu untuk apa hukum itu?” ia menjawab , “ini ditambahkan agar pelanggaran menjadi nyata, sampai tibanya
9
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pada Abad Kedua Puluh, (Brooklyn: Watch Tower Bible Tract Society of New York inc., 1990), h.5 10
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 4.
benih itu, yang baginya janji dibuat, dan ini disampaikan mealalui malaikat-malaikat melalui tangan seorang perantara (Musa)”11 Musa meninggalkan kumpulan tulisan, ini mencakup Puisi (Ayub, Mazmur 90), Prosa bersejarah (Kejadian, Keluaran, Bilangan), dan suatu kumpulan hukum yang disebut Hukum Musa. Hukum yang yang di ilhamkan Allah ini memuat konsep hukum, dan prinsip pemerintahan.12 Hukum Musa mencakup Prinsip pemisahan gereja dan negara. Raja tidak boleh melakukan tugas imam sebagaimana ditulis di 2 Tawarikh: Lalu mereka berdiri di depan Raja Uzzia dan mengatakan kepadanya,”Hai, Uzzia, bukan urusanmu untuk membakar dupa bagi Yehuwa, namun adalah urusan para imam, putra-putra Harun.” Selain itu hukum musa juga mendesak Israil untuk memberi Yehuwa pengabdian yang eksklusif dan menjauhi penyembahan berhala, anak-anak harus menghormati orang tua mereka. Hukum itu juga mengutuk pembunuhan, perzinahan, pencurian, dusta dan ketamakan akan milik orang lain.13 Kristen Saksi Yehuwa meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang memulihkan kembali ibadah yang benar yang telah diajarkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Yesus menyempurnakan ibadah yang benar melalui korban tebusan
11
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa , Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari 2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1 12
International Bible Students Association, Musa Tokoh Sejarah atau Mitos, (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 2004), h. 11. 13
International Bible Students Association, Musa Tokoh Sejarah atau Mitos, h. 12.
yaitu darah Yesus untuk mendapatkan penghapusan dosa dan kebangkitan orang yang mati kepada kehidupan yang abadi dan sempurna.14 Pada hari Pantekosta tahun 33 M., 120 murid Yesus berbicara dalam banyak bahasa
tentang perkara-perkara Allah yang menakjubkan. Demikianlah sidang
Kristen tebentuk. Di berbagai tempat, sidang-sidang bertambah banyak jumlahnya. Seperti dicatat dalam Kisah, tidak lama kemudian pengabaran menyebar keseluruh daerah Lautan Tengah, dari Babilon dan Afrika Utara sampai Roma. Dimana saja orang menjadi murid dan mereka membentuk sidang-sidang. Inilah Sidang Kristen abad pertama.15 Saksi Yehuwa meyakini bahwa kemurnian ajaran Yesus hanya bertahan kurang lebih 100 tahun. Hal ini disebabkan karena sidang Kristen yang pertama telah dirusak dengan dicemari oleh ajaran filsafat manusia. Pencemaran terhadap kemurnian ajaran Kristen mencapai puncaknya pada tahun 325 M dengan ketetapan Kaisar Romawi Constantinopel ( Konsili Nicea ).16 Selama berabad-abad, kemurtadan menyebar ke seluruh dunia. Banyak dominasi (sekte) gereja masih mempertahankan beberapa ajaran Alkitab tetapi sebagian besar mengikuti tradisi-tradisi manusia dan banyak kebiasaan yang berasal dari agama kafir. Pengharapan akan kembalinya Kristus tidak dianggap penting.
14
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari 2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1 15
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1986 ), h. 6 16 Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari 2006. untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1
Padahal, Yesus menganjurkan tetap berjaga-jaga menantikan kedatangannya kembali. Pada tahun 1870-an ada satu kelompok yang di prakasai Charles Taze Russel, mulai mengadakan kajian Alkitab secara seksama, tanpa dipengaruhi oleh salah satu sekte. Mereka juga mulai mencari kebenaran ajaran Alkitab tentang banyak ajaran dasar lain. Ini merupakan awal dari kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa pada zaman modern.17 Russel dan rekan-rekannya memberikan kebenaran Alkitab kemana-mana melalui Khotbah-khotbah dan halaman tercetak. Pada bulan Juli 1879 Russel mulai menerbitkan majalah Zion’s Watch Tower. Pada tahun 1880, sejumlah sidang telah terbentuk di negara- negara bagian disekitarnya. Tahun 1881 dibentuklah Zion’s Watch Tower Tract Society yang kemudian menjadi badan hukum. Nama lembaga itu kemudian berganti menjadi Watch Tower Bible and Tract Society (Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal) dengan Russel sebagai presidennya.18 Pada tahun 1916 Charlez Taze Russel meninggal, dan Joseph Franklin Rutherford menggantikan dia sebagai presiden dari Lembaga Menara Pengawal. Kesaksian dari rumah ke rumah lebih ditekankan lagi. Untuk membedakan diri mereka dari sekte-sekte dalam susunan Kristen, umat Kristiani ini menggunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1931.19
17
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Besatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 8.
8.
18
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 6.
19
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pada Abad Kedua Puluh, h.
Pada tahun 1942, pada masa Perang Dunia II, Joseph F. Rutherford meninggal, dan Nathan H. Knorr menggantikan dia sebagai presiden dari Lembaga Menara Pengawal. Pada bulan Februari 1943 Watch Tower Bible School of Gilead didirikan untuk melatih rohaniawan-rohaniawan sepenuh waktu dalam pekerjaan utusan injil ke negeri-negeri asing. Pada tahun 1950 Lembaga menerbitkan New World Translation of the Holy Scriptures (Terjemahan Alkitab Dunia Baru), suatu terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris modern yang dibuat dari naskah bahasa aslinya.
20
Setelah N. H. Knorr meninggal pada tahun 1977, jabatan kepresidenan
dijabat oleh F. W. Franz.21 Perkembangan Kristen Saksi Yehuwa di setiap Negara rata-rata di setiap tahunnya mengalami kenaikan. Adapun data jumlah anggota aktif Saksi Yehuwa tahun tahun 2005 adalah 6.613.829 sedangkan puncak hadirin dalam kebaktian 16.383.333. Selama tahun dinas 2005, Saksi-Saksi Yehuwa mengeluarkan US $ 104.000 untuk kepentingan perintis, utusan injil dan pengawas keliling dalam menjalankan tugas dinas mereka.22 Semua kegiatan-kegiatan didukung oleh pekerja-pekerja sukarela, sehingga biaya-biaya dapat dipertahankan serendah mungkin. Semua biaya ditutup melalui 20
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 11. 21
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 25. 22
International Bible Students Association, Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 2006), h. 30.
sumbangan uang yang diberikan secara sukarela oleh Saksi-Saksi Yehuwa sendiri, melalui sumbangan atau hibah. Disemua perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa, disediakan kotak-kotak sumbangan bagi mereka yang ingin menyumbang. Masingmasing dapat menyumbang menurut kerelaan hatinya, sebagaimana yang tertulis dalam 2 Korintus 9:7 ”Hendaklah masing-masing melakukan sebagaimana yang telah ia putuskan dalam hatinya, tidak dengan enggan atau terpaksa, karena Allah mengasihi pemberi yang bersukacita.”23 Saksi-Saksi Yehuwa menyelenggarakan perhimpunan setiap minggunya yang diadakan di sebuah tempat yang biasa di sebut Balai Kerajaan Allah setempat. Salah satu corak perhimpunan adalah khotbah umum yang mengangkat topik permasalahan yang sedang hangat, dilanjutkan dengan tema Alkitab. Corak perhimpuna lainnya adalah berupa sekolah untuk melatih Saksi-Saksi menjadi pemberita, diikuti dengan corak perhimpunan yang membahas pekerjaan pengabaran di daerah setempat.24 Dalam penyelenggaraan perhimpunan harus ada pengawasan. Pria-pria Kristen yang telah memenuhi persyaratan ditunjuk sebagai penetua-penetua atau pengawas-pengawas. Mereka mengawasi dan mengurus kebutuhan rohani sidang. Pria-pria ini tidak dipilih berdasarkan pemungutan suara oleh sidang, tetapi, mereka diusulkan oleh pria-pria matang dan berpengalaman yang adalah penetua-penetua
23
International Bible Student Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 28. 24
International Bible Students Association: Saksi-Saksi Yehuwa: Siapakah Mereka?, h. 6.
yang mempunyai daya pengamatan sehubungan dengan sejauh mana mereka yang diusulkan itu memenuhi persyaratan alkitab.25 Perkembangan Saksi Yehuwa di Indonesia mengalami pasang surut. Pada tahun 1951 Saksi Yehuwa di Indonesia berbadan hukum yang kemudian pada tahun 1977 melalui SK Jaksa Agung R.I., kegiatan Saksi Yehuwa dilarang dengan alasan bukan Kristen. Salah satu penyebab dikatakan bukan Kristen adalah karena faham Saksi Yehuwa yang menolak Tritunggal. Melalui SK Jaksa Agung RI pula, pada tahun 2002, SK tahun 1977 itu dicabut.26 Saksi Yehuwa menolak ajaran Tritunggal, hal itu juga yang merupakan alasan di tolaknya Saksi Yehuwa di kalangan Kristen sendiri. Lebih extrim lagi, dikatakan bahwa ajaran mereka adalah ajaran yang sesat. Meskipun demikian, sampai saat ini jumlah mereka bertambah, hal ini penulis bandingkan data dari tahun ke tahun. Di Indonesia jumlah penyiar Saksi Yehuwa ditahun 2005 mencapai 18.576 orang. Mengalami kenaikan 3 % dibanding tahun 2004. Sedangkan yang menghadiri peringatan mencapai 44.155 orang, dan yang dibaptis pada tahun yang sama mencapai 1.064 orang.27 Demikianlah perjalanan Saksi Yehuwa yang berusaha mengembalikan kemurnian ajaran Yesus dengan kembali pada Alkitab, tanpa dicemari oleh
25
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia, h. 12. 26
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 22 Februari 2006. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 1 27
International Bible Students Association, Memberitakan Kerajaan Yehuwa, h. 28.
penafsiran-penafsiran yang telah dipengaruhi oleh filsafat Yunani maupun yang lain. Dan mengembalikan kedaulatan hanya kepada Allah.
B. Pokok-Pokok Ajaran Ajaran-ajaran karisten Saksi Yehuwa pada umumnya berbeda dengan ajaran Kristen secara umum yang berkembang diseluruh dunia, pokok-pokok ajaran Saksi Yehuwa yang akan diuraikan disini adalah sebagai berikut : 1. Alkitab Alkitab ditulis oleh kira-kira sekitar 40 pria yang berbeda selama jangka waktu 1.600 tahun, yang dimulai pada tahun 1513 SM. Mereka yang menulis Alkitab diilhami oleh Allah. Mereka menuliskan pikiran-Nya, bukan pikiran mereka sendiri. Jadi Allah di surga, bukan manusia manapun di bumi, yang adalah pengarang Alkitab. Sebagaimana yang di jelaskan dalam 2 Timotius 3:16 “Segenap tulisan kudus di ilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar”28 Sejarah yang dicatat dalam Alkitab dimulai dengan awal keluarga umat manusia dan menjelaskan bagaimana manusia ada di bumi. Bahkan, sebelum manusia diciptakan, dengan memberikan fakta-fakta tentang pembentukan bumi. Kira-kira 11.000 salinan Alkitab yang ditulis dengan tangan atau bagian-bagian
28
International Bible Students Association , Apa yang Allah tuntut dari Kita?, (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc, 1996), h. 3
darinya masih ada dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Salinan-salinan ini tetap bertahan.29 Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Alkitab adalah firman Allah, meskipun di tulis oleh manusia, namun tetap dalam bimbingan roh kudus, tenaga yang dikendalikan oleh Allah untuk melaksanakan berbagai maksud tujuan-Nya. Jadi, bukan sekedar pikiran manusia yang di tuliskan dan disusun dalam bentuk buku. 2. Allah Esa Ajaran Alkitab Allah itu Esa atau satu disebut monoteise. Monoteisme dalam bentuk yang murni tidak mengizinkan tritunggal. Dalam Ulangan 6: 4 dikatakan “Dengarlah, Israil Yahweh kita adalah Esa, satu-satunya Yahweh” dalam tata bahasa dari ayat itu, kata “esa” tidak mengandung jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti kata yang lain, yaitu bukan satu pribadi. Rasul Kristen Paulus tidak menunjukan adanya perubahan dalam sifat Allah, bahkan setelah Yesus datang ke bumi.30 Ajaran mengenai keesan Allah inilah yang membedakan Kristen Saksi Yehuwa dengan Kristen lain, yang pada umumnya justru menjadikan ajaran Tritunggal sebagai ajaran dasar dalam berita ke Kristenan. Dan hal ini pula yang menjadikan Kristen Saksi Yehuwa di tolak oleh kalangan Kristen sendiri.
29
International Bible Students Association, Apa Tujuan Hidup ini?: Bagaimana Saudara Dapat Menemukannya? (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1993), h. 10. 30 International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1989), h.13
3. Armagedon Kebinasaan dunia yang Alkitab ramalkan tidak sama dengan ancaman kehancuran bola bumi. Alkitab meramalkan bukan semacam malapetaka akibat memuncaknya kecerobohan manusia. Tidak akan terjadi kematian tanpa pilih bulu, tetapi yang dilenyapkan dari bumi ini hanyalah orang-orang yang patut di binasakan. Kebinasaan dunia semacam ini selaras dngan prinsip Illahi di Amsal 2: 21, 22: “Karena orang-orang saleh akan mendiami bumi dan orang yang tulus hatinya itu akan tinggal tetap padanya; tetapi segala orang fasik itu akan ditumpas dari atas bumi dan segala yang khianatpun akan tercabut dari padanya”31 Penjelasan di atas memberikan penjelasan bahwa armagedon bukanlah kehancuran dunia secara menyeluruh. Menurut Saksi Yehuwa yang akan di binasakan hanyalah sistem, artinya hanya orang-orang dengan sistem hidup yang tidak mengikuti ajaran Alkitab yang akan dibinasakan. 4. Taman Eden Yehuwa menciptakn bumi agar manusia dapat menikmati kehidupan diatasnya selama-lamanya. Bumi tidak akan pernah dibinasakan. Sebelum Allah menjadikan manusia, ia memilih satu bagian kecil dari bumi dan membuatnya menjadi suatu Fidaus yang indah. Ia menyebutnya taman Eden. Disinilah ia menaruh pria dan wanita pertama, Adam dan Hawa. Maksud dan tujuan Allah adalah agar mereka mempunyai anak dan memenuhi seluruh bumi. Adam dan Hawa berdosa dengan sengaja melanggar hukum Allah. Maka Yehuwa mengusir mereka dari taman 31
International Bible Students Association, Perdamaiaan dan Keamanan Sejati: Bagaimana memperolehnya? ( New York: 1988 ), h. 35.
Eden. Firdaus hilang. Namun Yehuwa tidak lupa dengan tujuan-tujuan-Nya bagi bumi ini. Ia berjanji akan menjadikannya suatu Firdaus, tempat manusia akan tinggal selama-lamanya.32 Di dalam ungkapan tersebut dapat di simpulkan bahwa Kristen Saksi Yehuwa meyakini bahwa taman Firdaus letaknya ada di bumi, bukan di langit. Taman eden atau taman firdaus akan ditempati oleh orang-orang pilihan yang taat kepada Allah dan, menjadi tempat tinggal terakhir dalam keabadian. 5. Darah Darah suci dalam pandangan Allah. Allah mengatakan bahwa jiwa, atau kehidupan, ada dalam darah. Jadi, merupakan hal yang salah untuk makan darah. Juga merupakan hal yang salah untuk makan daging binatang yang darahnya belum dicurahkan dengan sepatutnya. Jika seekor binatang dicekik atau mati dalam perangkap, binatang tersebut hendaknya tidak dimakan. Jika binatang itu ditombak atau ditembak, darahnya harus segera dicurahkan jika binatang itu hendak dimakan. Yehuwa menuntut agar umat-Nya menjauhkan diri dari darah. Ini berarti tidak boleh memasukan darah orang lain bahkan darah diri sendiri yang telah disimpan, kedalam tubuh dengan cara apapun.33 Dari penjelasan di atas, Kristen Saksi Yehuwa melihat darah sebagai sesuatu yang suci. Mereka pun mengatur bagaimana binatang yang ingin dimakan harus terlebih dahulu di curahkan darahnya. Hal ini dilakukan agar darah yang ada dalam
32
International Bible Students Association, Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, h. 10.
33
International Bible Students Association, Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, h. 25.
bintang tersebut tidak termakan, karena Allah melarang keras hambanya memakan darah. Tidak hanya itu, memasukan darah ke dalam tubuh dengan cara apapun menjadi suatu yang terlarang.
B A B III KESUCIAN DARAH
A. Pensucian Darah Tidak diragukan lagi darah yang dalam bahasa Ibrani adalah dam dan dalam bahasa Yunani adalah hai'ma sangat penting bagi kehidupan manusia.34. Darah adalah salah satu dari banyak organ yang menakjubkan dan unik. Darah melintasi sistem sirkulasi manusia yang panjangnya 100.000 kilometer, ia bersinggungan dengan hampir semua jaringan dalam tubuh manusia termasuk jantung, ginjal, hati dan paru. Darah mengangkut banyak hal bagus ke seluruh tubuh manusia seperti oksigen, zat gizi, dan sel serta molekul pelindung, tetapi darah juga membawa pergi “sampah”, seperti karbon dioksida yang beracun, sisa-sisa sel yang rusak dan sekarat.35 Dalam ajaran Kristen Saksi Yehuwa darah bukan saja benda cair yang menopang kehidupan biologis makhluk hidup. Menurut mereka ada sesuatu yang penting dalam berita kekristenan yang terkandung dalam darah. Alkitab menyebutkan kata darah lebih dari 400 kali diantaranya menyangkut penyelamatan kehidupan.36 Sejarah mengenai hukum darah berawal dari penciptaan manusia pertama Adam dan Hawa. Dalam Firman-Nya, Allah memberitahu tentang penciptaan Adam 34
Pemahaman Alkitab (Jakarta: Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab, 2005), h. 547.
35
International Bible Students Associatioan, Darah Mengapa Begitu Berharga? (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 2006), h. 3. 36
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan kehidupan Anda?, (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1990), h. 3.
dan Hawa, dan menyingkapkan apa yang ada dalam pikiran-Nya untuk keluarga umat manusia. Ia mengatakan, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang yang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).37 Allah menciptakan manusia dengan keinginan yang kuat untuk hidup selamalamanya. Alkitab mengatakan bahwa ia menaruh “Perasaan kekalan dalam hati mereka” (Pengkhotbah 3:11). Adam dan Hawa, di ciptakan sempurna, tanpa ada cacat
pada pikiran dan tubuh. Selain itu, Allah menaruh mereka dalam sebuah
Firdaus tempat tinggal yang menyenangkan. Maksud tujuan Allah adalah agar manusia hidup selama-lamanya dan agar pada waktunya, bumi akan penuh dengan keturunannya yang sempurna.38 Allah memerintahkan kepada Adam “ Semua pohon yang dalam taman itu boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari kau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2: 16,17).39
37
International Bible Students Associatian, Apa Tujuan Hidup Ini? (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1993), h. 20. 38
International Bible Students Association, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita Meninggal? (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1998), h. 21. 39
International Bible Students Association, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita Meninggal?, h. 22.
Suatu makhluk roh yang digelari setan (artinya “penentang”) melancarkan provokasi pada manusia.40 Setan mendekati Hawa, ia mendesaknya untuk mengabaikan kehendak Allah
dan menjadi mandiri secara moral, dengan
menyatakan, “Kamu pasti tidak akan mati…Kamu tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat”
(Kejadian 3: 1-5). Bagi Hawa hal ini
tampaknya membebaskan, dan ia menerimanya sebagai apa yang yang kelihatannya adalah jalan hidup yang lebih baik. Bahkan, ia berhasil membujuk suaminya untuk bergabung dengannya.41. Allah menyatakan hukuman dari ketidak taatan adalah maut. Sewaktu memberi hukuman kapada Hawa, Allah berkata, “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak, dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu.” Kepada Adam Allah bekata, “Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil, sebab engkau debu dan kembali menjadi debu” (Kejadian 3: 16-19). Pasangan yang tidak taat itu di usir dari Firdaus kebahagian untuk masuk kebagian bumi yang belum diolah. Selang beberapa waktu mereka akhirnya mati.42
40
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita kerajaan Allah (Brooklyn: Watch Tower Bible and Tract Society of New York inc., 1993 ), h. 11. 41
International Bible Students Association, ‘Jadilah Kehendak-Mu di Bumi’ Kapan?, (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 2004), h. 5. 42
International Bible Students Association, “Lihatlah Aku menjadikan Segala Sesuatu Baru”, (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1986 ), h.16.
Dari ungkapan di atas terlihat maksud Allah menjadikan Firdaus dan isinya adalah untuk di tempati oleh orang-orang yang sempurna, supaya mereka bisa bertambah banyak dan berkuasa atas segala sesuatu yang Allah ciptakan. Kehidupan Adam dan Hawa yang di berikan Allah kepada keduanya bukan tanpa syarat, Allah mengajukan syarat berupa pengabdian dan ketaatan kepada-Nya. Hasutan setan ternyata dapat memperdaya keduanya untuk tidak taat terhadap apa yang Allah perintahkan. Pengkhianatan Adam dan Hawa terhadap Allah menjadikan mereka manusia yang tidak sempurna. Mereka menjadi pendosa. Balasan yang di bayar oleh dosa adalah kematian. Akibatnya, Adam dan Hawa tidak lagi memiliki kehidupan yang kekal dan terusir dari taman Firdaus. Sekarang, dosa telah mendarah daging dalam gen-gen Adam dan hawa. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menghasilkan keturunan yang sempurna. Sama seperti cetakan yang tidak sempurna tidak dapat menghasilkan benda yang sempurna. Sesungguhnya, setiap kelahiran manusia meneguhkan bahwa orang tua kita yang pertama telah kehilangan kesehatan yang sempurna dan kehidupan kekal bagi mereka sendiri dan keturunaannya. Rasul Paulus menulis dalam Roma pasal 5 ayat 12, ”Melalui satu orang dosa masuk kedalam dunia dan kematian melalui dosa, dan demikianlah kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah melakukan dosa.” 43
43
International Bible Students Association, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita Bila Kita Meninggal?, h. 22.
Pengkhianatan Adam dan Hawa tidak menjadikan maksud dan tujuan Allah menjadikan bumi Firdaus menjadi gagal. Allah berfirman dalam Yesaya pasal 66 ayat 1 “ Langit adalah tahta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku” dan dalam ayat 60 pasal 13 dikatakan “Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak”. Karena Adam dan Hawa mewariskan maut kepada seluruh umat manusia dengan secara sengaja tidak taat kepada Allah sehingga kehilangan kesempurnaan kehidupan manusia, seorang manusia lain yang sempurna harus menjadi pengganti Adam dengan mengorbankan kehidupannya yang sempurna, untuk membeli kembali apa yang Adam hilangkan. Keadilan Allah yang sempurna menuntut dalam Ulangan pasal 19 ayat 21”Nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi” 44 Jelaslah bahwa dosa yang Adam dan Hawa lakukan memberikan dampak pada seluruh keturunannya. Keturunan mereka menjadi manusia yang tidak sempurna mengalami kesakitan dan lambat laun akan mati. Namun demikian Allah tidak melupakan maksud dan tujuan-Nya menjadikan taman Firdaus penuh dengan orangorang yang sempurna dan taat kepada-Nya. Untuk memperoleh taman Firdaus itu kembali Allah menuntut adanya korban tebusan untuk mengembalikan apa yang Adam dan Hawa hilangkan. Hal ini akan membawa pada ajaran pokok mengenai apa yang Alkitab katakan tentang darah. Dengan darah korban tebusan orang yang sempurna maka kehidupan manusia akan terselamatkan. Sejak zaman Adam hingga sebelum masa sebelum air bah nabi Nuh, manusia tidak diperbolehkan memakan hewan. Namun, setelah air bah Nuh dan putranya 44
International Bible Students Association, “Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru”, h. 18.
diperbolehkan memakan daging binatang tetapi, dengan tegas Allah memerintahkan untuk tidak memakan darah “Selanjutnya Allah memberkati Nuh dan putra-putranya serta berfirman kepada mereka, ’Beranak cuculah dan bertambah banyak dan penuhi bumi.’ “Segala binatang yang bergerak, yang hidup menjadi makananmu sebagaimana halnya tumbuhan hijau, Aku memberikannya kepadamu. Hanya daging dengan jiwanya, darahnya jangan dimakan “ (Kejadian 9: 1, 3, 4). Disini Allah menetapkan suatu peraturan yang yang berlaku, bukan hanya bagi Nuh dan anggota keluarganya, melainkan bagi seluruh umat manusia sejak saat itu, karena semua orang yang hidup setelah air bah adalah keturunan keluarga Nuh.45 Hukum yang Allah berikan kepada Nuh juga diberlakukan pada bangsa Israil dibawah hukum Musa. Ia memperjelas bahwa siapapun akan berhutang darah jika mengabaikan prosedur yang ditetapkan oleh hukum Allah, bahkan dalam kasus pembunuhan binatang, dalam Imamat ayat 17 pasal 13 Allah berfirman “Mengenai setiap orang dari putra-putra Israil atau penduduk asing yang berdiam sebagai orang asing di tengah-tengah kamu, yang dalam perburuan menagkap binatang liar atau unggas yang boleh dimakan, ia harus mencurahkan darahnya dan harus menutupi dengan debu” 46 Bumi adalah tumpuan kaki Allah, dan dengan mencurahkan darah ke bumi, seseorang mengakui bahwa kehidupan dikembalikan kepada sang Pemberi
45
Pehaman Alkitab, h. 549.
46
Ibid, h. 549
Kehidupan.47 Hukum yang Allah berikan kepada bangsa Israil bukan saja berupa larangan untuk memakan darah namun, mencakup bagaimana adab memperlakukan binatang yang dagingnya hendak dimakan dengan cara mencurahkan darahnya terlebih dahulu dan kemudian menutupinya dengan debu. Hukum bukan sekedar tata cara keagamaan tanpa makna. Alasan mengapa Allah melarang orang Israil makan darah dikatakan dalam Imamat pasal 17 ayat 11 dan 12 “Karena jiwa makhluk ada dalam darahnya dan Aku sendiri telah menaruhnya diatas mezbah bagi kamu untuk mengadakan perdamaian bagi jiwajiawamu, sebab darah itulah yang mengadakan perdamaian dengan perantara jiwa yang ada didalamnya. Itulah sebabnya Aku berfirman kepada putra-putra Israil, ’Tidak satu jiwapun dari antara kamu boleh makan darah dan tidak seorang penduduk asing pun yang berdiam sebagai orang asing di tengah-tengah kamu yang boleh makan darah”..48 Jadi jelas bahwa ayat
ini memberikan pemahaman tentang alasan Allah
memberitahu Nuh agar manusia tidak makan darah. Sang penciptalah yang menetapkan bahwa darah memiliki makna yang luhur dan hanya boleh digunakan untuk satu hal khusus yang dapat menyelamatkan kehidupan banyak orang. Darah akan memainkan peranan yang penting dalam menutup dosa. Jadi, di bawah hukum, Allah mengizinkan darah digunakan untuk satu hal saja, yaitu dia atas mezbah guna
47
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, (Brooklyn: watch Tower Tract Society of New York inc., 2004), h. 15. 48
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, h. 15.
mengadakan perdamaian bagi kehidupan orang Israil, yang memohon pengampunan Allah. Dalam kaidah Taurat yang Allah berikan kepada bangsa Israil dikatakan dalam Keluaran pasal 24 ayat 3 ”Setelah itu ia menyuruh pria-pria muda dari putraputra Israil untuk mempersembahkan persembahan-persembahan bakaran dan mempersembahkan lembu-lembu jantan sebagai korban persekutuan kepada Yehuwa.” Pada pasal yang sama di ayat 8 dikatakan “Maka Musa mengambil darah itu dan memercikannya kepada bangsa itu dan mengatakan, Inilah darah perjanjian yang telah Yehuwa adakan denganmu yang berkaitan dengan semua firman ini’.” Hukum-hukum dalam kaidah itu menandaskan fakta bahwa semua manusia tidak sempurna, mereka berdosa. Allah memberitahu kepada umat Israil bahwa melalui korban-korban binatang yang dipersembahkan kepada-Nya mereka perlu mengakui perlunya dosa-dosa mereka ditutupi.49 Pada perayaan zaman dulu yang disebut Hari Perdamaian, imam besar Israil membawa darah korban binatang kedalam bagian yang paling suci dari bait, yaitu pusat ibadat kepada Allah. Melakukan itu merupakan lambang dari permohonan kepada Allah agar menghapus dosa-dosa umat. Korban-korban ini tidak benar-benar menyingkirkan semua dosa, maka ini harus diulangi setiap tahun. 50
49
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?, h. 24. 50 International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?, h. 25.
Korban-korban binatang yang yang dipersembahkan oleh orang-orang beriman sejak Habel tidak dapat benar-benar menutupi dosa manusia, karena manusia lebih tinggi nilainya dari binatang-binatang. Paulus menulis bahwa “Tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.” Korban-korban demikian hanya dapat berfungsi sebagai penutup yang bersifat gambaran, atau lambang, dalam menantikan tebusan yang akan datang.51 Demikianlah setelah masa air bah nabi Nuh, manusia menyediakan korban tebusan berupa binatang sebagai lambang persembahan untuk mendapat ampunan dari Allah. Namun kehidupan yang abadi yang telah Adam hilangkan harus ditebus dengan korban tebusan yang lebih tinggi, dari sekedar korban darah binatang.
B. Darah Yesus Sebagai Tebusan Tebusan adalah karunia Allah yang terbesar bagi umat Kristiani. Dengan adanya ‘kelepasan melalui pengampunaan dosa’ adalah dasar untuk harapan berupa kehidupan yang kekal, di bumi Firdaus. Tebusan diperlukan karena adanya dosa dari manusia pertama, Adam, yang mewariskan kesia-siaan berupa sakit, penyakit, kesedihan dan kepedihan kepada turunannya. Allah tidak dapat mengalah kepada sentimen yang tidak berpinsip dan mengampuni umat manusia begitu saja. Firman-Nya sendiri memperlihatkan bahwa ”Upah dosa adalah maut.” Memaafkan begitu saja keadaan berdosa dari umat manusia, berarti Allah harus mengabaikan standar-standar-Nya sendiri yang adil dan 51
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua Orang? (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1991), h. 12.
benar, melanggar keadilan hukum-Nya sendiri. Padahal, keadilan dan hukum adalah tumpuan tahta Allah. Bila Ia dengan cara apapun menyimpang dari patokan kebenaran, hal itu hanya akan menganjurkan pelanggaran hukum dan merusak kedudukan-Nya sebagai Penguasa Universal.52 Allah tidak mengampuni langsung dosa Adam dan Hawa karena Ia ingin memperlihatkan keadilan hukum yang telah di buat-Nya sendiri. Allah menangani keadaan sulit manusia berdosa dengan cara memberikan suatu preseden. Sebagai bukti bahwa hanya Dialah yang berkuasa dan berdaulat atas kehidupan ciptaan-Nya. Tebusan yang digambarkan harus sama persis dengan Adam, karena hukuman mati yang diberlakukan dengan adil oleh Allah atas diri Adam mengakibatkan umat manusia terkutuk. Menurut 1 Korintus 15 : 21 “Karena, mengingat kematian datang melalui seorang manusia, kebangkitan mati juga oleh seorang manusia.” 53 Pemazmur meratap: “Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya dan tidak memadai untuk selama-lamanya.” Yehuwa sendiri yang telah menyediakan tebusan itu. Allah tidak mengutus membebaskan
umat
manusia.
Ia
mengutus
Putra
malaikat untuk
Tunggal-Nya.
Yehuwa
memindahkan tenaga hidup dan pola kepribadian dari Putra surgawi-Nya yang sulung ke dalam rahim perawan Yahudi bernama Maria. Roh Suci kemudian menaunginya,
52
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua Orang?, h. 11. 53
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua Orang?, h. 12.
memberikan jaminan bahwa anak yang tumbuh dalam rahimnya akan kudus, sama sekali bebas dari dosa. Sebagai manusia ia dinamakan Yesus. Akan tetapi secara hukum, ia dapat disebut “Adam yang kedua, ” karena secara sempurna sebanding dengan Adam.54 Pada masa lampau rekayasa kelahiran seorang manusia seperti yang dialami Yesus adalah suatu hal yng mustahil. Namun dengan adanya kemajuan dalam bidang rekayasa genetika, maka proses kelahiran Yesus yang merupakan transformasi kehidupan makhluk roh [= malaikat] ke dalam bentuk jasmani yang sempurna tidak sukar untuk dijelaskan. Bila manusia saja sanggup merekayasa genetika dalam kelahiran makhluk dengan teknologi kloning, maka Saksi Yehuwa sangat percaya bahwa
Allah
Yehuwa
memiliki
kesanggupan
yang
lebih
tinggi
untuk
mentransformasi kehidupan makhluk roh surgawi menjadi manusia bumi yang sempurna.55 Yesus, yang tidak lebih dan tidak kurang daripada seorang manusia sempurna, menjadi tebusan yang dengan tepat mengganti rugi apa yang telah dihilangkan Adam. Jadi Yesus dengan tepat dapat disebut “Adam yang akhir” oleh rasul Paulus, yang berkata dalam ikatan kalimat yang sama dalam 1 Korintus ayat 15 pasal 22 “Sama seperti orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” Kehidupan manusia 54
International Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua Orang?, h. 14. 55
International Bible Students Association, Saudara dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1991), h. 58.
yang sempurna dari Yesus adalah “tebusan yang sesuai” yang di tuntut oleh keadilan Illahi, tidak lebih dan tidak kurang. Suatu prinsip dasar dari keadilan bahwa harga yang di bayar harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.56 Yang berdosa di Eden hanya seorang manusia sempurna, Adam bukan Allah. Maka tebusan itu, agar benar-benar selaras dengan keadilan Allah, harus tepat sama nilainya, manusia sempurna. Maka ketika Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai tebusan itu, ia menjadikan Yesus sebagai sesuatu yang memenuhi keadilan, bukan inkarnasi, bukan manusia-Allah, melainkan manusia sempurna, lebih rendah dari malaikat.57 Korban tebusan harus sama dengan Adam dalam bentuk kesempurnaan yang tidak lebih dan tidak kurang. Keterangan di atas menjelaskan bahwa Allah telah menyediakan korban tebusan, yang akan membayar kehidupan abadi yang telah Adam hilangkan. Penyediaan korban tebusan ini sebagai bukti bahwa Allah akan tetap menjadikan kehendak-Nya yaitu memenuhi surga Firdaus dengan manusia. Pengganti yang sepadan dengan Adam, sesuai dengan hukum keadilan-Nya. Yesus yang dulu adalah malaikat, yang tentu saja kedudukannya lebih tinggi dari manusia di transformasikan menjadi manusia sempurna sepadan dengan manusia sempurna Adam. Kehidupan ada dalam darah, darah Yesus sempurna, sehingga dengan korbannya ia dapat mengaruniakan kehidupan yang sempurna kepada semua yang
56
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal?, (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1989), h. 15. 57
h.16.
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal?,
beriman. Gambaran-gambaran pada jaman purba tersebut telah digenapi dalam korban Yesus.58 Pada musim semi tahun 33 M., tibalah saatnya untuk membayar tebusan. Yesus kristus ditangkap atas tuduhan-tuduhan palsu, dinyatakan bersalah, dan dipakukan pada tiang eksekusi. Penderitaan Yesus juga dimaksudkan untuk menyempurnakan dia bagi peranannya sebagai imam besar untuk seluruh umat manusia.59 Saksi Yehuwa tidak mengakui Yesus mati disalibkan di atas kayu palang. Menurut mereka, Yesus mati digantung di atas sebuah tiang. Mereka tidak menyebut tonggak atau tiang itu sebagai salib, tetapi menyebutnya “tiang siksa.”60 Beberapa
gereja
menitik
beratkan
kematian
Yesus;
penganutnya
mengucapkan kata-kata seperti “Yesus mati untuk saya.” Beberapa terjemahan Alkitab efasus 1:7 dinyatakan, “Oleh kematian Kristus, kita dibebaskan oleh Allah, berarti ia telah mengampuni kita dari dosa-dosa kita.” (Bahasa Indonesia Seharihari, 1985) “Di dalam dia dan melalui kematiannya kita mendapat kelepasan, yaitu disingkirkannya pelanggaran-pelanggaran kita.” (The American Bible, karya frank Scheil Ballentine, 1992) “Di dalam dan melalui Kristus dan korban kehidupannya kita dimerdekakan, kemerdekaan yang berarti pengampunan dosa.” (The New
58
International Bible Students Association, Respek Yang Saleh Terhadap Darah (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1993), h. 14. 59
Internatinal Bible Students Association, Bagaimana Satu Orang Dapat mati Demi Semua Orang, h. 15. 60
H. M. Arsyad Thalib Lubis, Perbandingan Agama Kristen dan Islam (Medan: Firma Islamyah, 1977), cet. Ke-3, h. 147.
Testament, karya Willliam Barclay, 1969) Dalam terjemahan terjemahan tersebut terlihat kematian Kristus dititikberatkan. Tetapi ada yang kurang dalam terjemahan itu.61 Jika hanya melihat terjemahan-terjemahan tersebut, maka tidak akan terlihat sesuatu yang penting, sehingga tidak terpahami sepenuhnya berita Alkitab. Terjemahan-terjemahan yang demikian menyembunyikan bahwa teks asli Efasus 1:7 memuat sebuah kata Yunani (hai’ma), yang berarti “darah”. Karena itu Alkitab Terjemahan Dunia Baru, menterjemahkan teks aslinya, “Melalui dialah kita memperoleh kelepasan, yaitu melalui tebusan
dengan darah pribadi itu, ya,
pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita sesuai dengan kekayaan dari kebaikan hatinya yang tidak selayaknya diperoleh.” Kata-kata “darah pribadi itu” memiliki makna yang sangat penting dan memiliki banyak aspek yang berkaitan dengan darah. Lebih banyak yang dibutuhkan daripada sekedar kematian seseorang, bahkan kematian manusia sempurna Yesus.62 Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas sudah jelas bahwa dalam pandangan Kristen pada umumnya, kematian Yesus lah yang membebaskan, padahal menurut Kristen Saksi Yehuwa, kematian Yesus bukanlah sekedar kematian yang membebaskan tetapi, ada aspek penting yang berkaitan dengan darah dan kehidupan.
61
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, h. 16.
62
International Bible Students Association, Tantangan Mendidik Anak, h. 17.
C. Darah dan Umat Kristiani Bertahun-tahun setelah Yesus mati, suatu masalah timbul mengenai apakah seorang yang telah menjadi kristiani harus memelihara hukum Israil. Ini dibicarakan dalam rapat badan pimpinan Kristen, yang juga termasuk rasul-rasul. Saudara tiri Yesus, Yakobus, mengacu pada tulisan-tulisan yang berisi perintah-perintah tentang darah yang dinyatakan kepada Nuh dan kemudian hukum itu di adopsi oleh bangsa Israil. Apakah perintah itu harus ditaati umat Kristiani.?63 Dalam
menyatakan
keputusan,
Yakobus
penetua
yang
memimpin,
meringkaskan tuntutan-tuntutan yang masih ada bagi orang-orang Kristen. Ia mengatakan dalam Kisah 15 : 28-29 “Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik [agar darahnya tidak keluar] dan dari pecabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.’ Jadi penyembahan berhala, makan darah, dan percabulan ditetapkan sebagai tuntutan agama yang sama pentingnya. Orang Kristen harus menjauhkandiri diri semua hal tersebut untuk memelihara kesehatan rohani yang baik dan ikut serta dalam penggenapan janji-janji Allah.64 Kriten hanya
63
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 13 April 2007. Untuk jelasnya lihat lampiran 2 64
International Bible Students Association, Respek Yang Saleh Terhadap Darah, h. 16.
memiliki tiga hukum, dan itu wajib dijalankan oleh seluruh umat Kristiani. Sisa hukum Taurat yang lain, disatukan dalam ajaran Yesus, yaitu, kasih.65 Keterangan di atas memberikan kejelasan bahwa tidak semua hukum yang di tinggalkan oleh nabi-nabi terdahulu perlu di laksanakan. Meskipun Yesus telah meninggal, namun Kristen Saksi Yehuwa meyakini apa yang di putuskan oleh murid Yesus ada dalam bimbingan roh kudus yang tidak mungkin salah. Hanya tiga hukum yang tersebut di atas yang diyakini Kristen Saksi Yehuwa dan menjadi landasan. Ketetapan para rasul itu sudah lama dianggap harus ditaati. Eusebius menceritakan tentang seorang wanita muda yang menjelang akhir abad kedua, yang sebelum mati, dibawah siksaan, menegaskan bahwa umat kristiani ”tidak di izinkan makan darah bahkan dari binatang-binatang yang tidak berakal budi.” Ilmuwan Joseph Priestley menyimpulkan: “Larangan makan darah, yang diberikan kepada Nuh, tampaknya harus ditaati oleh semua keturunannya. Jika kita menafsirkan larangan para rasul berdasarkan praktik umat Kristiani yang mula-mula, yang tidak mungkin kita anggap tidak memahami makna dan jangkauannya, mau tidak mau kita menyimpulkan, bahwa maksud larangan itu bersifat mutlak dan abadi, karena darah tidak dimakan oleh orang kristiani manapun selama berabad-abad.”66 Orang Kristen pada masa awal menjauhkan diri dari makan darah apapun. Mengenai hal ini Tertulian menandaskan dalam karyanya Apology, “Hendaklah 65
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta 13 April 2007. Untuk jelasnya lihat lampiran 2 66
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?, h. 5.
engkau merasa malu terhadap orang Kristen karena kekeliruanmu, sebab kami bahkan tidak menyajikan darah binatang dalam makanan kami sehari-hari. Dalam hal ini kami menjauhkan diri dari binatang yang mati dicekik atau yang mati secara alami, agar kami dengan cara apapun tidak tercemar oleh darah, bahkan jika darahnya tersembunyi dalam daging”67 Dengan mengerti apa yang Allah katakan tentang darah, manusia akan memiliki respek yang paling besar terhadap nilainya yang menyelamatkan kehidupan. Alkitab menggambarkan Kristus sebagai pribadi yang “mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita dengan darahnya.” (Wahyu 1:5; Yohanes 3:16) Melalui darah Yesus, manusia dapat memperoleh pengampunan penuh dan kekal atas dosa-dosa manusia. Rasul Paulus menulis: “Karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.”68 Seperti itulah kehidupan dapat diselamatkan secara kekal melalui darah. Allah Yehuwa memberikan jaminan bahwa melalui darah Kristus ‘semua keluarga di bumi dapat memberkati diri mereka sendiri.’ (Kejadian 22:18) Berkat itu termasuk memulihkan bumi menjadi Firdaus. Pada waktu itu umat manusia yang beriman tidak lagi akan ditimpa penyakit, usia tua, atau bahkan kematian; mereka akan menikmati berkat-berkat. Dalam Wahyu 21:4 “Ia menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
67 68
Pemahaman Alkitab, h. 550.
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?, h. 26.
atau ratap tangis, atau duka cita, sebab segala sesuatu yang telah lama itu telah berlalu.” Dari penjelasan diatas, jika umat Kristiani memperhatikan semua tuntutan Allah
termasuk
mentaati
perintahnya
mengenai
darah,
dengan
tidak
menyalahgunakannya maka akan memperoleh kehidupan yang tidak hanya sekarang saja, juga akan mendapatkan prospek di masa depan untuk hidup kekal dalam keempurnaan manusiawi.
B A B IV LARANGAN TRANSFUSI DARAH A. Komposisi Darah dalam Tubuh Bertahun-tahun orang menyatakan bahwa darah penyelamat kehidupan. Transfusi darah sekarang menjadi sarana utama dalam pengobatan. Donor darah biasanya memberikan darah utuh. Namun, beberapa negeri mentransfusikan darah menurut komponen-komponen utamanya, sebelum diuji dan digunakan dalam pengobatan. Di bawah akan dijelaskan kompenan utama tersebut, fungsinya, dan persentase volumenya dalam darah. 1. Plasma Plasma volumenya 52 hingga 62 persen volume darah utuh. Ini adalah cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengandung serta mengangkut sel darah, protein, dan zat-zat lain. Sebanyak 91,5 persen volume plasma (termasuk albumin, sekitar 4 persen plasma globulin, sekitar 3 persen, dan fibrinogen, kurang dari 1 persen) adalah protein, yang darinya fraksi plasma diambil. Sisanya, 1,5 persen volume plasma, terdiri dari zat-zat lain, seperti zat gizi, hormon, gas pernapasan, elektrolit, vitamin, dan limbah bernitrogen. 2. Sel Darah Putih Sel darah putih volumenya kurang dari 1 persen volume darah utuh. Sel-sel ini menyerang dan melumatkan benda-benda asing yang bisa berbahaya.
3. Keping Darah Keping darah volumenya kurang dari 1 persen volume darah utuh. Ini membentuk bekuan darah, menyumbat luka sehingga pendarahan berhenti. 4. Sel Darah Merah Sel darah merah volumenya 38 hingga 48 persen volume darah utuh. Sel sel ini mempertahankan kehidupan jaringan dengan mengantarkan oksigen ke jaringan dan membuang karbon dioksida darinya.69 Berkat sains dan teknologi, unsur-unsur darah kini dapat dikenali dan diekstrak menggunakan proses yang disebut fraksionasi. Sebagai contoh plasma darah, yang volumenya lebih dari setengah volume darah utuh, lebih dari 90 pesennya adalah air dan dapat diproses untuk diambil fraksi-fraksinya termasuk protein, seperti albumin, fibrinogen, dan beragam globulin. Sebagai bagian dari perawatan atau terapi, dokter boleh merekomendasikan suatu fraksi plasma dalam jumlah yang terkonsentrasi. Contohnya adalah kriopresipitat yang kaya protein, yang diperoleh dengan membekukan plasma lalu membiarkannya mencair. Bagian plasma yang tidak larut ini kaya akan zat penggumpal darah dan biasanya diberikan kepada pasien untuk menghentikan pendarahan.70 Pada awal abad ke-20 para ilmuwan memperdalam pengertian manusia akan luar bias rumitnya darah itu. Mereka mendapati ada berbagai macam jenis darah. 69
International Bible Students Association, Darah Mengapa Begitu Berharga? (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 2006), h. 8.. 70
International Bible Students Association, Darah Mengapa Begitu Berharga?, h. 9.
Mencocokan darah seorang donor dengan pasien sangat penting dalam transfusi. Jika seorang dengan jenis darah A menerima jenis darah B, ia dapat mengalami reaksi hemolitik yang hebat. Ini dapat menghancurkan banyak sel-sel darah merahnya dan dapat membunuhnya secara cepat.71 Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa darah dapat di bagi menjadi empat komponen utama, yang pada umumnya digunakan sebagai pengobatan sesuai dengan kebutuhan dari tubuh. Kemajuan teknologi pun dapat membagi lagi komponen utama darah menjadi lebih kecil lagi, yang di sebut dengan fraksionasi. Pembagian dari komponen darah utama menjadi bagian yang lebih kecil sangat membantu dalam ilmu kedokteran, karena setiap orang yang kehilangan darah tidak selalu membutuhkan sel darah utuh sebagai pengganti darah yang hilang.
B. Darah Sebagai Obat Dalam Pandangan Saksi Yehuwa Menurut Kristen Saksi Yehuwa darah suci dalam pandangan Allah. Allah mengatakan bahwa jiwa, atau kehidupan, ada dalam darah. Jadi, merupakan hal yang salah untuk makan darah. Juga merupakan hal yang salah makan daging binatang yang darahnya belum dicurahkan dengan sepatutnya. Yehuwa menuntut agar manusia menjauhkan diri dari darah. Ini berarti manusia tidak boleh makan darah.72
71
International Bible Students Association, Bagaimanakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda? (Booklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 8. 72
International Bible Students Association, Apa Yang Allah Tuntut Dari Kita (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1996), h. 25.
Dewasa ini, darah sudah umum dipakai sebagai pengobatan. Walaupun terapi modern yang menggunakan darah belum ada pada zaman dahulu, penggunaan darah sebagai obat bukan sesuatu yang baru. Selama kira-kira 2000 tahun, di Mesir dan di tempat-tempat lain, darah manusia dianggap sebagai obat yang paling unggul untuk penyakit kusta. Seorang dokter menyingkapkan terapi yang diberikan kepada putra Raja Esarhadon ketika bangsa Asyur berada pada puncak kemajuan teknologi: “Pangeran jauh lebih baik keadaannya; sang raja, tuanku, dapat berbahagia. Mulai hari ke-22 saya memberi dia darah untuk diminum, dia akan meminumnya selama tiga hari. Dan setelah tiga hari saya akan memberi dia darah sebagai pengobatan internal.” Ersadon pernah berurusan dengan uamat Israil. Karena umat Israil memiliki Taurat Allah, mereka tidak akan pernah minum darah sebagai obat. 73 Bertahun-tahun yang lalu, Kristen Saksi Yehuwa telah menegaskan pendirian mereka mengenai makna larangan makan darah sebagaimana yang telah ditulis dalam Kejadian pasal 9 ayat 3 dan 4. Kata “makan “ mempunyai makna yang jelas bagi Saksi Yehuwa yaitu memasukan darah kedalam tubuh dengan cara apapun. Meskipun dalam kamus bahasa Indonesia kata “makan” diartikan dengan memasukan sesuatu melalui mulut.74 Ini juga menjelaskan bahwa Saksi Yehuwa menolak penggunaan komponen darah utuh sekalipun untuk alasan medis. Respek akan kehidupan yang diperlihatkan oleh Saksi-saksi Yehuwa juga mempengaruhi sikap mereka terhadap transfusi. Yang berarti juga Saksi Yehuwa menolak menerima dan mendonorkan 73 74
International Bible Students Association, Apa Yang Allah Tuntut Dari Kita, h. 25
W.J.S. Poerwadahminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984), cet. Ke-7, h. 622.
darah dengan alasan apapun. Penetua Saksi Yehuwa Bob Rakhman, mengatakan bahwa menerima transfusi darah sama dengan makan darah, ia menganalogikannnya dengan cairan infus yang dipakai sebagai pengganti makan, meskipun jalur yang dipakai untuk memasukannya bukanlah melalui mulut tetapi tetap saja di proses di dalam tubuh seperti makanan biasa. Hal ini, menurutnya sama saja dengan transfusi darah, walau lewat jalur masuk yang berbeda tetap saja mempunyai fungsi yang sama.75 Meskipun Saksi Yehuwa menolak penggunaaan komponen darah utuh, namun, Saksi Yehuwa masih toleran dalam penggunaan fraksi dari komponen darah utama. Ini bukan suatu keputusan yang mutlak, akan tetapi hal ini di kembalikan kembali kepada hati nurani Saksi-Saksi dalam mengambil keputusan sehubungan dengan darah. Jika keputusan saksi untuk menerima suatu fraksi kecil dari darah, mengganggu hati nurani sebaiknya di tinggalkan.76 Alasan yang dipakai oleh saksi dalam membolehkan pemakaian fraksi darah adalah, karena, fraksi darah dapat berpindah secara alami. Sebagai contoh, fraksi protein plasma berpindah di wanita hamil ke sistem darah janinnya. Dengan demikian, seorang ibu mengalirkan imunoglobin kepada anaknya, menyediakan kekebalan yang sangat bermanfaat.77
75
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta 13 April 2007, Untuk keterangan lebih lanjut lihat lampiran 2 76
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta 13 April 2007, Untuk keteranagan lebih lanjut lihat lampiran 2 77
International Bible students Association, Pertanyaan Pembaca (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 31.
Penolakan Kristen Saksi Yehuwa terhadap penggunaan darah, di dasarkan pada keyakinan mereka, satu-satunya penggunaan darah yang diperkenan Allah adalah untuk korban, dan bahwa korban-korban binatang yang dipersembahkan di bawah hukum Musa menggambarkan korban kristus, maka mengabaikan tuntutan agar umat Kristen “menjauhkan diri dari darah’ merupakan bukti dari sikap yang tidak respek terhadap korban tebusan Yesus Kristus.78 Pendirian yang di ambil Saksi-saksi Yehuwa tidak didasarkan atas pengetahuan medis yang lebih hebat yang berasal dari mereka. Mereka semata-mata percaya bahwa jalan Yehuwa adalah benar dan bahwa dalam Mazmur 19:8 mengatakan “ Ia tidak akan menahan kebaikan” dari hamba-hamba-Nya yang loyal.79 Keteguhan pendirian Saksi Yehuwa terhadap penolakan produk komponen darah utuh sangat kuat. Bahkan, jika seorang saksi harus meninggal sebagai akibat kehilangan darah, Saksi-saksi Yehuwa memiliki keyakinan penuh bahwa Allah tidak melupakan hamba-hamba-Nya yang setia tetapi akan menghidupkan mereka kembali dalam kebangkitan. Selain karena ketaatan akan hukum Yehuwa mengenai darah, Saksi Yehuwa juga menolak Transfusi darah karena alasan kesehatan. Para ilmuwan meneliti dampak dari darah yang ditransfusikan atas sistem kekebalan tubuh. Bila seorang
78
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa pemberita Kerajaan Allah (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York, 1993), h. 183. 79
h. 186.
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah,
dokter mencangkokkan jantung, lever, atau organ lain, sistem si penerima dapat merasakan adanya jaringan asing dan akan menolaknya. Dan transfusi darah adalah salah satu bentuk pencangkokan, yaitu pencangkokan jaringan. Walaupun darah telah dicocokan berulang kali tetap saja dapat menekan sistem kekebalan.80 Tugas utama dari sistem kekebalan adalah menemukan dan menghancurkan sel-sel kanker yang ganas. Selain itu tugas utama lain dari sistem kekebalan adalah mempetahankan tubuh terhadap infeksi. Penyakit yang dibawa oleh darah mengkhawatirkan dokter-dokter yang teliti dan banyak pasien. Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh transfusi adalah, sifilis, infksi virus herpes, toksoplasmosis, AIDS, dan masih banyak lagi nama daftar nama penyakit yang ditimbulkan oleh transfusi darah. 81 Darah yang dikumpulkan di satu negeri tempat suatu penyakit tertentu merajalela, menjadi sangat riskan penggunaannya jika di gunakan di tempat jauh, yang masyarakat dan dokternya tidak waspada terhadap bahaya. 82 Kemajuan teknologi dan pengetahuan mengenai darah yang semakin maju, menambah keyakinan Saksi Yehuwa untuk menjauhkan diri dari darah. Ketaatan mereka terhadap Yehuwa membawa mereka terhindar dari penyakit yang membahayakan.
80
International Bible Students Association, Darah dan Sistem Kekebalan Anda (Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 8. 81
International Bible Students Association, Darah dan Sistem Kekebalan Anda, h. 11.
82
International Bible Students Association, Darah dan Sistem Kekebalan Anda, h. 11
Dari pandangan-pandangan di atas, jelaslah bahwa Saksi Yehuwa menolak memberi dan menerima transfusi. Alasan utama mereka adalah ketaatan kepada Allah. Kalaupun, ada sebagian dari mereka ada yang membolehkan penggunaan darah untuk pengobatan, itu harus dalam bentuk fraksi bukan komponen darah utuh. Penggunaan fraksi darah dalam kalangan Saksi Yehuwa diserahkan kembali kepada hati nurani para saksi. Tidak ada hukum yang pasti mengenai fraksi darah, namun penggunaan komponen darah yang utama adalah mutlak pelarangannya.
C. Aternatif Pengganti Transfusi Setiap orang termasuk Saksi Yehuwa , menginginkan pengobatan medis yang efektif dengan mutu tinggi, namun, tidak melanggar standar Alkitab yang mereka yakini. Sudah sangat jelas bahwa Saksi Yehuwa menolak penggunaan darah. Apakah ada cara-cara yang efektif untuk menangani problem medis yang serius tanpa menggunakan darah? Saksi Yehuwa memiliki alternatifnya, ini kemudian baru dapat dimengerti bila ditinjau mengapa darah ditransfusikan. Hemoglobin dal sel-sel darah merah mengangkut oksigen yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik dan kehidupan. Jadi jika seorang kehilangan banyak darah, kelihatannya memang logis untuk menggantikannya. Secara normal manusia memiliki kira-kira 14 atau 15 hemoglobin dalam setiap 100 sentimeter kubik darah.
Dalam penelitian manusia bisa toleran dengan kadar konsentrasi hemoglobin yang luar biasa rendah tanpa problem klinis yang nyata.83 Keterangan demikian tidak berarti bahwa tidak ada yang perlu dilakukan bila seorang kehilangan banyak darah dalam suatu kecelakaan atau selama operasi. Jika kehilangan itu bersifat cepat dan banyak, tekanan darah seseorang akan menurun, dan dapat mengalami shock. Hal pertama yang dilakukan adalah menghentikan pendarahan dan memulihkan volume darah. Hal ini dapat mencegah shock
dan
membuat sel darah-sel darah merah serta komponen-komponen lain yang masih ada tetap bersirkulasi. Pengganti volume darah dapat dilakukan dengan cairan non darah, yang paling sederhana adalah larutan garam. Adapula cairan lain dengan kandungan khusus, seperti dekstran, Haemaccel, dan larutan Ringer laktat. Hestastarch (HES) adalah penambah volume yang lebih baru, dan ini dapat digunakan dengan aman bagi pasien luka bakar yang menolak produk-produk darah. Cairan-cairan tersebut relativ tidak beracun dan tidak mahal, siap tersedia, dapat disimpan dalam suhu ruangan, tidak membutuhkan tes kecocokan dan bebas dari penyakit yang ditularkan melalui transfusi.84 Mengapa cairan pengganti non darah jitu, padahal yang dibutuhkan adalah sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh? Di dalam setiap tubuh manusia ada cadangan pengangkut oksigen. Jika manusia kehilangan darah,
83
International Bible Students Association, Bagaimakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda? h. 13. 84
International Bible Students Association, Bagaimakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda? h. 14 .
mekaninisme-mekanisme pengkompensasi yang menakjubkan akan mulai bekerja. Jantung akan memompa lebih banyak darah dalam setiap denyutan. Karena darah yang hilang digantikan dengan cairan yang cocok, darah yang sekarang telah diencerkan mengalir lebih lancar, bahkan dalam pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. Karena adanya perubahan kimiawi, lebih banyak oksigen dilepaskan kedalam jaringan-jaringan. Penyesuaian ini begitu jitu sehingga sekalipun hanya separuh dari sel-sel darah merah yang tersisa, pengiriman oksigen bisa kira-kira 75 persen dari yang normal. Seorang pasien yang beristirahat hanya menggunakan 25 persen oksigen yang teradapat dalam darahnya. Dari kebanyakan pembiusan umum akan mengurangi kebutuhan tubuh akan oksigen.85 Dokter-dokter dapat membantu pasien untuk membentuk lebih banyak sel darah merah dengan memberikan preparat yang mengandung zat besi kedalam otototot atau pembuluh darah, yang dapat membantu tubuh membuat sel-sel darah merah tiga sampai empat kali lebih cepat daripada biasa. Ginjal juga menghasilkan hormon yang disebut eritropoetin (EPO), yang merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah. Teknik kauterisasi elektris untuk mengurangi pendarahan, juga sering digunakan. Kadang-kadang darah yang mengalir dalam sebuah luka dapat dihisap, disaring, dan dimasukan kembali kedalam peredaran. Ada cara lain yang dapat membantu, yaitu dengan cara menurunkan suhu badan pasien untuk
85
International Bible Students Association, Bagaimakah Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda?, h. 15.
mengurangi kebutuhannya akan oksigen selama operasi, atau penggunaan pisau bedah laser yang mempersingkat masa pendarahan. 86 Saksi-Saksi percaya bahwa darah yang diambil dari tubuh harus dibuang, sehingga mereka tidak menerima autotransfusi, yaitu penggunaan darah sendiri yang sudah disimpan terlebih dulu. Teknik-teknik mengambil darah intraoperasi atau mengencerkan darah dan kemudian menyimpannya tidak dapat mereka terima. Tetapi, banyak saksi menyetujui peralatan jantung-paru (terutama non darah) maupun penggunaan intraoperasi jika sirkulasi di luar tubuh tidak terhenti.87 Saksi-Saksi Yehuwa menyetujui pengobatan medis dan operasi. Tetapi SaksiSaksi Yehuwa adalah orang-orang yang sangat religius yang percaya bahwa transfusi darah dilarang bagi mereka yang mendasarkan ayat-ayat Alkitab seperti dalam Kejadian 9:3-4. walaupun ayat-ayat tersebut tidak dinyatakan dengan istilah-istilah medis, Saksi-saksi memandangnya sebagai larangan untuk transfusi darah utuh.
D. Membebaskan Dokter dari Tuntutan Hukum Di banyak tempat dewasa ini, pasien mempunyai hak yang tidak dapat dilanggar untuk memutuskan pengobatan yang akan di setujui. Hukum informed concent di dasarkan atas dua alasan: pertama, bahwa seorang pasien mempunyai hak untuk mendapatkan keterangan yang memadai sehingga dapat membuat pilihan
86
International Bible Students Association, Bagaimana Dokter-Dokter Dapat Membantu? (Brooklin: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 15 87
27.
International Bible Students Association, Bagaimana Dokter-Dokter Dapat Membantu?, h.
berdasarkan keterangan yang diperoleh mengenai pengobatan yang disarankan; dan kedua, bahwa pasien dapat memilih untuk menyetujui atau menolak rekomendasi seorang dokter.88 Seorang dokter di Albert Einstein College of Medicine menulis: “Kebanyakan Saksi-saksi bersedia menandatangani fomulir pehimpunan Dokter-Dokter Amerika yang membebaskan para dokter dan rumah sakit dari tanggung jawab, dan banyak yang membawa kartu Medis. Suatu formulir ‘Menolak Menerima Produk-Produk Darah’ yang telah ditandatangani dan diberi tanggal dengan benar yang merupakan surat persetujuan dan mengikat secara hukum.” Saksi-Saksi Yehuwa dengan kooperatif memberikan jaminan hukum bahwa seorang dokter atau rumah sakit tidak perlu memikul tanggung jawab dalam memberikan terapi non-darah seperti yang di minta pasien.89 Saksi-Saksi juga menandatangani formulir persetujuan dirumah sakit. Sebuah formulir yang digunakan di sebuah rumah sakit di Freiburg, Jerman, diberi ruang kosong agar dokter dapat menguraikan keterangan yang ia berikan kepada pasien mengenai pengobatannya. Kemudian, di atas tanda tangan dokter maupun pasien, formulir ini menambahkan : “Sebagai anggota dari badan agama Saksi-Saksi Yehuwa, saya dengan pasti menolak penggunaan darah orang lain atau komponenkomponen darah selama saya operasi. Saya sadar bahwa prosedur yang telah 88
International Bible Students Association, Hak Anda Diakui (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 19. 89
International Bible students Association, Membebaskan Tuntutan Hukum, (Brooklyn: Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1990), h. 18.
direncanakan dan dibutuhkan dengan demikian akan mengandung resiko lebih tinggi karena komplikasi pendarahan. Setelah mendapat penjelasan yang seksama khususnya mengenai hal itu, saya mohon agar operasi yang diperlukan dilaksanakan tanpa menggunakan darah orang lain atau komponen darah.”90 Saksi-saksi Yehuwa di Indonesia juga mengisi formulir berbentuk surat kuasa dengan waktu yang tidak tertentu, dengan ditandatangani pemegang formulir dan dua orang saksi. Formulir tersebut berisi pernyataan untuk tidak menerima perawatan medis dengan produk darah. Formulir ini wajib di bawa kemana saja selayaknya kartu identitas, karena dengan surat keterangan ini akan menjadi pedoman dokter untuk melakukan tindakan medis jika pemegang formulir ini harus melakukan perawatan secara mendadak.91 Saksi Yehuwa sangat kooperatif terhadap pihak dokter dan Rumah Sakit. Penolakan mereka terhadap transfusi dituangkan dalam sebuah formulir yang mempunyai legalitas, sehingga para dokter dan rumah sakit tidak perlu khawatir akan adanya tuduhan-tuduhan malpraktik karena tidak melakukan prosedur yang seharusnya.
E. Analisis Kritis 90 91
International Bible students Association, Membebaskan Tuntutan Hukum, h. 18.
Bob Rakhman, Penetua Kristen Saksi Yehuwa, Wawancara Pribadi, Jakarta, 13 April 2007. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat lampiran 2
Kristen Saksi Yehuwa adalah salah satu aliran yang berkembang dibanyak negara. Mereka menganut paham monotheisme. Paham monotheisme ini lah yang menjadi penolakan Kristen yang lain terhadap Kristen Saksi Yehuwa. Selain ajarannya yang menolak Tritunggal, ajaran mengenai kesucian darah juga menjadi ajaran utama dalam berita kekeristenan. Dalam ajaran mereka darah sangat suci, dan hanya boleh dipakai untuk satu hal khusus yang dapat menyelamatkan kehidupan orang banyak. Darah memainkan peranan yang sangat penting melalui korban tebusan Yesus Kristus dalam menutup dosa. Menurut ajaran Saksi Yehuwa manusia diperintahkan Allah untuk tidak memakan darah. Alasan ini pula yang menjadi dasar penolakan Kristen Saksi Yehuwa untuk tidak melakukan transfusi. Karena, menurut mereka melakukan transfusi sama saja dengan memakan darah. Penolakan Kristen Saksi Yehuwa terhadap transfusi bukan tanpa kendala, apalagi jika itu berkaitan dengan sistem hukum atau aturan suatu negara mengenai undang-undang kesehatan yang berlaku. Karena, tidak semua negara menyerahkan pengambilan keputusan medis kepada pasien. Di beberapa negara, dokter mempunyai hak penuh dalam pengambilan keputusan akan tindakan medis apa yang musti dilakukan dalam kondisi emergency. Oleh karena itu, terkadang Saksi Yehuwa harus berurusan dengan hukum dan pengadilan sebagai konsekuensi dari ajaran mereka. Hal ini dikarenakan para dokter khawatir akan tuduhan malpraktik jika tidak melakukan tindakan medis dengan cepat dan sesuai prosedur baku.
Saksi-Saksi Yehuwa amat sangat berpegang teguh dengan apa yang mereka yakini berdasarkan Alkitab, meskipun kematian harus mereka hadapi. Keteguhan dan konsistensi yang mereka pegang menjadikan mereka menjadi kelompok yang solid. Saksi-saksi Yehuwa membuat peraturan yang sangat ketat berkaitan dengan ajaran mereka dan akan memberikan sangsi berupa dikeluarkan dari keorganisasian Kristen Saksi Yehuwa jika diketahui melanggar hukum agama yang mereka yakini. Disamping kelebihan-kelebihan-kelebihan tersebut mereka juga memiliki kelemahan, yaitu. Saksi Yehuwa terkesan tidak tegas memberi hukum mengenai fraksi darah mengenai boleh atau tidaknya digunakan. Penyelesaian dengan mengembalikan kepada hati nurani tidak memberikan kejelasan yang pasti mengenai hukum fraksi darah. Ajaran Kristen Saksi Yehuwa memiliki persamaan dengan ajaran Islam yaitu ada larangan memakan darah, sebagaimana yang tertulis dalam surat Al-Maidah ayat 3 “Di haramkan bagimu memakan bangkai, darah, babi, dan binatang yang di sembelih atas nama selain Allah…” Ayat ini dengan sangat jelas melarang memakan darah. Sejauh yang penulis ketahui bahwa para ulama sepakat akan keharaman memakannya. Konotasi kata makan di samakan dengan memasukan segala sesuatu lewat mulut, jadi tidak menjadi soal transfusi darah karena hal itu tidak sama dengan makan darah.
BAB V KESIMPULAN
Kristen Saksi Yehuwa adalah orang-orang yang memberikan kesaksian tentang Yehuwa, keillahian-Nya dan maksud tujuan-Nya. Menurut mereka memperoleh perkenan Allah adalah suatu keharusan. Oleh karena itu mereka adalah orang-orang yang sangat taat dalam menjalankan apa yang diperintahkan Allah. Ajaran mereka bersumber dari hukum Israil, meskipun setelah kematian Yesus Kristus diputuskan dalam sidang Kristen yang di pimpin oleh Yakobus bahwa hukum Israil tidak perlu lagi dilaksanakan kecuali yang tiga, yaitu: menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan untuk berhala, dari darah dan, pecabulan. Ketiga hal inilah yang menjadi dasar hukum Kristen Saksi Yehuwa Kristen Saksi Yehuwa meyakini, salah satu cara untuk memeperoleh perkenan Allah adalah menjauhkan diri dari darah. Keyakinan mereka didasarkan pada apa yang Allah perintahkan dalam Kejadian 9:4. Menurut mereka darah sangat suci, sehingga ada larangan untuk makan darah. Darah hanya bisa digunakan untuk satu hal khusus yang dapat menyelamatkan kehidupan orang banyak. Melalui tebusan darah Yesus Kristus manusia bisa kembali hidup kekal dalam bumi firdaus. Karena, melalui darah Yesus Allah mengembalikan kehidupan kekal yang telah Adam hilangkan karena pengkhianatannya kepada Allah. Oleh karena itu
Kristen Saksi Yehuwa menolak memakan darah dan menggunakan darah untuk hal apapun, termasuk untuk kebutuhan medis. Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah, karena menurut mereka melakukan transfusi sama saja dengan makan darah, dan hal tersebut terlarang. Kemajuan teknologi dan sains sangat membantu usaha mereka untuk menjauhkan diri dari darah. Dalam kondisi kehilangan darah yang sangat banyak pun para saksi tidak memerlukan transfusi. Karena, berkat kemajuan sains dan teknologi darah dapat di pecah menjadi empat komponen utama darah yaitu, plasma darah, sel darah putih, keping darah dan sel darah merah. Selain itu, dari kempat komponen utama darah tersbut dapat di bagi lagi menjadi fraksi darah. Penggunaan komponen darah utama mutlak terlarang, namun penggunaan fraksi darah tidak ada hukum yang pasti akan boleh atau tidaknya di gunakan. Saksi Yehuwa mengembalikan
hukum boleh
tidaknya fraksi darah di gunakan kepada hati nurani saksi itu sendiri. Penolakan Saksi Yehuwa terhadap transfusi darah sangat terbantu dengan kemajuan sains dan teknologi. Banyak cara di temukan pengganti transfusi, dari bentuk sederhana berupa cairan garam sampai teknologi tinggi berupa alat-alat memadai non darah Kristen Saksi Yehuwa demi menjaga kesucian darah, menolak untuk makan darah dan juga termasuk didalamnya transfusi darah.
DAFTAR PUSTAKA International Bible Students Association, Apakah Allah Benar-benarMemperdulikan Kita, Brooklyn Watch Tower and Tract Society of NewYork inc., 1992 _______, Apa Tujuan Hidup ini: Bagaimana Saudara Dapat Menemukan, Brooklyn : Watch Tower bible and Tract Society of New York inc., 1993 _______, Apa Yang Allah Tuntut dari Kita, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York inc., 1996 _______, Apa Yang Terjadi Dengan Kita Bila Kita Meninggal, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1998 _______, Bagaimana Darah Dapat Menyelamatkan Kehidupan Anda, , Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990 _______, Bagaimana Dokter Dapat Membantu, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990 _______, Bagaimana Satu Orang Dapat Mati Demi Semua Orang, Brooklyn : Watch Tower Tract Society of New York, inc., 1991 _______, Darah dan Sistem Kekebalan Anda, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990 _______, Darah Mengapa Begitu Berharga, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 2006 _______, Hak Anda Diakui, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990
International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1989 _______, Jadilah KehendakMu di Bumi, Brooklyn : Watch Tower and
Tract
Society of New York, inc., 2004 _______, Lihatlah Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1986 _______, Membebaskan Tuntutan Hukum, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990 _______, Memberitakan Kerajaan Yehuwa, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 2006 _______, Musa Tokoh Sejarah atau Mitos, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 2004 _______, Perdamaian dan Keamanan Sejati: Bagaimana Memperolehnya, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1988 _______, Pertanyaan Pembaca, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1990 _______, Respek yang Saleh Terhadap Darah, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1989 _______, Saksi-Saksi Yehuwa: Bersatu Padu Melakukan Kehendak Allah di Seluruh Dunia, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1986
International Bible Students Association, Saksi-Saksi Yehuwa Pada Abad Kedua Puluh, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc.,1990 _______, Saksi-Saksi Yehuwa Pemberita Kerajaan Allah, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc.,1993 _______, Saksi-Saksi Yehuwa Siapakah Mereka, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 2001 _______, Saudara dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 1991 _______, Tantangan Mendidik Anak, Brooklyn : Watch Tower and Tract Society of New York, inc., 2004 Eliade, Mircea, (ed.), The Encyclopedia of Religion, New York: Simon and Schuster Macmillan, 1995, vol 2, h. 254-256h _______, The Encyclopedia of Religion, New York: Simon and Schuster Macmillan, 1995, vol 7, h. 564-567 Lubis, Arsyad Thalib, H. M, Perbandingan Agama Islam dan Kristen, Medan: Firma Islamyah, 1977, Cet. Ke- 3 O’Collins, Gerald, SJ, dan Farrugia, Edward, SJ, Kamus Teologi, Yogyakarta : Kanisius, 1996 Parapat, Tunggul, SE, MBA., Siapakah Yesus Itu, Jakarta: Sepadan Agra Daya, 1999 Pemahaman AlKitab, Jakarta : Perkumpulan Siswa Alkitab, 2005 Poerwadahminta, W.J.S., Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka, 1984, Cet. Ke-7
LAMPIRAN 1
SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Bob. S. Rakhman
Jabatan
: Penetua Kristen Saksi Yehuwa
Alamat
: Jl. Pos Pengumben Komp. Bulog, h, No. 7
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Ayuda Berliana
Jabatan
: Mahasiswa
NIM
: 0032118696
Alamat
: Villa Nusa Indah, Blok. DD6, No. 26, Bekasi
Benar-benar telah mengadakan serangkaian wawancara dengan saya, dalam rangka penyelesaian skripsinya. Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sesuai dengan keperluannya. Jakarta, 22 Februari 2006 Mengetahui,
Bob. S. Rakhman Catatan: Hasil wawancara terlampir
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Bob. S. Rakhman
Jabatan
: Penetua Kristen Saksi Yehuwa
Alamat
: Jl. Pos Pengumben Komp. Bulog, h, No. 7
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Ayuda Berliana
Jabatan
: Mahasiswa
NIM
: 0032118696
Alamat
: Villa Nusa Indah, Blok. DD6, No. 26, Bekasi
Benar-benar telah mengadakan serangkaian wawancara dengan saya, dalam rangka penyelesaian skripsinya. Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sesuai dengan keperluannya. Jakarta, 13 April 2007 Mengetahui,
Bob. S. Rakhman Catatan: Hasil wawancara terlampir
Lampiran 1 Pewawancara : Ayuda Berliana Responden
: Bob Rakhman
Hari/Tanggal : Rabu/22 Februari 2006 Waku/Tempat : 17.00/Rumah
1. Bagaimana Saksi Yehuwa memaknai dan memahami Alkitab? Kami (Saksi Yehuwa) memandang Alkitab adalah pemberian yang sangat berharga dari Allah. Alkitab di tulis oleh pria-pria yang mendapat bimbingan dari roh kudus, jadi bukan ditulis berdasarkan pikiran manusia sendiri. Selain itu Saksi Yehuwa berprinsip apa yang terdapat dalam kitab suci tidak ditafsirkan melainkan di artikan secara tekstual, kecuali bila ungkapan-ungkapan atau latar belakangnya jelas menunjukan bahwa hal itu bersifat lambang atau kiasan. Bagi Saksi Yehuwa sangat penting mendasarkan kepercayaan kepada Alkitab bukan pada pendapat rekaan manusia ataupun kredo-kredo agama. 2. Apakah sampai saat sekarang Alkitab terjaga kemurniannya? Kami (Saksi Yehuwa) meyakini bahwa kemurnian ajaran Yesus hanya bertahan kurang lebih 100 tahun. Hal ini di sebabkan karena sidang Kristen Pertama telah di rusak dengan dicemari oleh ajaran filsafat manusia. Pencemaran terhadap kemurnian ajaran Kristen mencapai puncaknya pada tahun 325 M dengan ketetapan Kaisar Romawi Constantinopel. Tapi kemudian Saksi Yehuwa lahir untuk mengembalikan ajaran Alkitab yang sesungguhnya.
3. Apa yang Saksi Yehuwa yakini mengenai hukum nabi-nabi sebelum Yesus? Saksi Yehuwa meyakini
bahwa nabi Musa-lah yang membawa hukum
Yehuwa kepada bangsa Israil. Supaya mereka menjadi bangsa yang dapat memuliakan dan memberikan saksi bahwa Yehuwa adalah Allah yang Adil dan Maha Kuasa. Kemudian Yesus datang untuk memulihkan kembali ibadah yang benar yang telah di ajarkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Yesus menyempurnakan ibadah yang benar melalui korban tebusan yaitu tubuh Yesus untuk mendapatkan penghapusan dosa dan kebangkitan orang yang mati kepada kehidupan yang abadi dan sempurna. 4. Bagaimana perkembangan Saksi Yehuwa di Indonesia? Perkembangan Saksi Yehuwa di Indonesia mengalami pasang surut. Pada tahun 1951 Saksi Yehuwa di Indonesia berbadan hukum yang kemudian pada tahun 1977 melalui SK Jaksa Agung R.I., kegiatan Saksi Yehuwa dilarang dengan alasan bukan Kristen. Salah satu penyebab dikatakan bukan Kristen adalah karena faham Saksi Yehuwa yang menolak Tritunggal. Melalui SK Jaksa Agung RI pula, pada tahun 2002, SK tahun 1977 itu dicabut. Pada awalnya Saksi Yehuwa berbadan hukum dengan nama Perkumpulan Siswa Alkitab di wadahi oleh Departemen Kehakiman, dalam perkembangan selanjutnya nama tersebut diganti menjadi Saksisaksi Yehuwa Indonesia yang diwadahi oleh Departemen Kehakiman dan Departemen Agama.
5. Apakah Saksi Yehuwa anti Pemerintah? Mengenai Saksi Yehuwa benci terhadap pemerintah sipil, tidaklah benar. Saksi Yehuwa tidak pernah benci terhadap pemerintah sipil, bahkan dalam ajaran yang kami (Saksi Yehuwa) yakini
ada ajaran untuk taat terhadap pemerintah.
Keyakinan ini di dasarkan pada apa yang di tulis dalam 1 Petrus 2:17 “Hormatilah segala macam orang, kasihilah segenap persekutuan saudara-saudara, takutlah akan Allah, hormatilah raja.” Ketaatan ini bersifat relatif, artinya jika kebijakan-kebijakan raja atau pemerintah tidak melanggar hukum
Allah maka Saksi Yehuwa wajib
mentaatinya. Saksi Yehuwa tidak membenci pemerintah sipil, tapi Saksi Yehuwa menolak berpolitik. Karena, dengan berpolilitik bisa memecah belah Saksi Yehuwa karena adanya keberpihakan, dan Allah tidak mengizinkan umatnya berpecah belah.
Lampiran 2 Pewawancara : Ayuda Berliana Responden
: Bob Rakhman
Hari/Tanggal : Jumat/13 April 2007 Waku/Tempat : 13.00/Rumah
1. Apa hukum yang Yesus tinggalkan untuk umatnya? Bertahun-tahun setelah Yesus mati, suatu masalah timbul mengenai apakah seorang yang telah menjadi Kristiani harus memelihara hukum Israil. Ini dibicarakan dalam rapat badan pimpinan Kristen, yang juga termasuk rasul-rasul. Saudara tiri Yesus, Yakobus, mengacu pada tulisan-tulisan yang berisi perintahperintah tentang darah yang dinyatakan kepada Nuh dan kemudian hukum itu di adopsi oleh bangsa Israil. Apakah perintah itu harus ditaati umat Kristiani? Dalam sidang itu di putuskan bahwa umat Kristiani tidak perlu melakukan seluruh hukum Israil. Tuntutan-tuntutan yang masih berlaku untuk umat Kristen hanya tiga yaitu, melarang penyembahan berhala, makan darah dan pecabulan. Tiga hukum tersebut yang wajib dijalankan oleh umat Kristiani. Namun, Hukum Israil yang lain disatukan dalam ajaran Yesus yaitu hukum kasih 2. Dalam hukum Israil yang masih berlaku ada larangan makan darah, bagaimana Saksi Yehuwa menjelaskannya? Allah melarang manusia untuk tidak makan darah dengan alasan darah melambangkan kehidupan. Allah menjelaskan hal ini lebih jauh dalam kaidah
Taurat yang di berikan kepada bangsa Israil. Pada waktu kaidah Taurat disahkan, darah binatang yang dikobankan digunakan pada sebuah mezbah. Hukum-hukum dalam kaidah itu menandaskan fakta bahwa semua manusia tidak sempurna, mereka berdosa, demikian kata Alkitab. Allah memberitahu umat Israil bahwa melalui korban binatang yang di persembahkan kepada-Nya, mereka dapat mengakui perlunya dosa-dosa mereka di tutupi. Salah satu ajaran utama dalam Alkitab ialah bahwa Allah akhirnya akan menyediakan satu korban yang sempurna yang dapat sepenuhnya mendamaikan dosa-dosa semua orang yang beriman. Darah memiliki peran yang penting dalam penyelamatan umat manusia, karenanya Allah melarang makan darah. Pelarangan makan darah mempunyai arti yang luas, bukan saja memasukan darah lewat mulut namun kami (Saksi Yehuwa) memahaminya sebagai larangan untuk melakukan transfusi. 3. Mengapa begitu bukankah makan darah dan transfusi darah adalah dua hal yang bebeda? Menerima transfusi darah sama dengan makan darah, Saya (responden) menganalogikannya dengan cairan infus yang dipakai sebagai pengganti makan, meskipun jalur yang dipakai untuk memasukannya bukanlah melalui mulut tetapi tetap saja di proses di dalam tubuh seperti makanan biasa. Hal ini, menurut kami (Saksi Yehuwa) sama saja dengan transfusi darah, walau lewat jalur masuk yang berbeda tetap saja mempunyai fungsi yang sama. Saksi Yehuwa hanya menolak penggunaan komponen darah utuh. Namun, Saksi Yehuwa masih toleran dalam penggunaan fraksi dari komponen darah utuh. Ini bukan keputusan mutlak, tetapi
hal ini di kembalikan kembali kepada hati nurani saksi-saksi dalam mengambil keputusan sehubungan dengan darah. Jika keputusan saksi untuk menerimA suatu fraksi kecil dari darah, mengganggu hati nurani sebaiknya di tinggalkan. 4. Lalu bagaimana jika para Saksi mengalami pendarahan dan kehilangan banyak darah? Pada dasarnya kami (Saksi Yehuwa) tidak pernah menolak tindakan medis, asalkan tidak melanggar hukum Allah. Seperti telah di jelaskan Saksi Yehuwa menolak transfusi darah karena sama dengan makan darah. Bagi kami lebih baik mati demi mempertahankan hukum Allah dari pada tetap hidup tapi melanggar hukum Allah. Kemajuan teknologi sekarang ini sangat membantu kami (Saksi Yehuwa) dalam menjalankan hukum Allah, karena banyak alternativ pengganti darah yang dapat di gunakan para saksi jika harus mengalami pendarahan ataupun operasi. 5. Bagaimana para Saksi mengantisipasi tindakan medis berupa transfusi jika dalam keadaan darurat? Saksi yehuwa Saksi-saksi Yehuwa di
seluruh dunia mengisi formulir
berbentuk surat kuasa dengan waktu yang tidak tertentu, artinya waktu yang tidak terbatas atau selama-lamanya, dengan ditandatangani pemegang formulir dan dua orang saksi. Berisi pernyataan untuk tidak menerima perawatan medis dengan produk darah. Formulir ini wajib di bawa kemana saja selayaknya kartu identitas, karena dengan surat keterangan ini akan menjadi pedoman dokter untuk melakukan tindakan medis jika pemegang formulir ini harus melakukan perawatan secara mendadak.