Dampak Pemberantasan Pungli, Timer Terminal Non Bus Kutoarjo Diperiksa Polisi PURWOREJO, FP – Diduga sudah melakukan pungutan liar kepada sejumlah supir angkutan mikrobus jurusan Purworejo – Kebumen, empat orang petugas timer di terminal non bus Kutoarjo diamankan Polsek Kutoarjo. Empat orang petugas timer diamankan menyusul adanya laporan dari sejumlah supir yang menduga adanya praktek pungli dan sebagian hasilnya disetorkan kepada oknum aparat. Kapolsek Kutoarjo AKP Sugeng Sargiyono kepada wartawan mengatakan, ke empat petugas timer terminal non bus Kutoarjo dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi dugaan pungli yang disetorkan ke oknum aparat. ” Mereka kami panggil untuk klarifikasi dugaan pungli yang disetorkan ke petugas, ” kata AKP Sugeng Sargiyono, Senin (7/11). Dijelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka pungutan timer sebagai upah atau imbal jasa karena sudah membantu para supir dalam urusan trayek dan penumpang. “Dalam pemeriksaan mereka mengaku jika pungutan timer itu tidak disetorkan ke oknum petugas, melainkan sebagai upah dirinya yang dianggap melakukan balas jasa, setelah membantu supir dalam urusan angkutan trayek, dan penumpang, ” kata Kapolsek Kutoarjo. Kendati mereka mengaku tidak menyetor uang hasil pungutan ke aparat, namun karena sudah meresahkan empat timer tersebut tetap menjalani pemeriksaan dan penyelidikan dari anggota Polsek Kutoarjo. Sementara itu, Sartono, salah satu warga yang diduga melakukan pungli timer di terminal non bus Kutoarjo, menjelaskan,
besaran iuran yang diberikan supir kepada mereka berkisar Rp 2 ribu, dan tarikan itu diminta untuk membayar upah jasanya. “Artinya itu sebagai upah jasa, yaitu ngatur antrian, urut nomornya, siapa yang duluan, jadi kalau ada penumpang tidak saling berebut, siapa yang lebih dulu antri itulah yang didahulukan. Dan saya jamin tidak ada yang disetor ke petugas, “tuturnya.
Jelang Nikah, Warga Kemiri Tenggak Racun Serangga PURWOREJO,FP – Suyono (28) warga RT 03 RW 01 Desa Sidodadi, Kecamatan Kemiri tega menghabisi hidupnya dengan cara minum cairan obat serangga. Pemuda yang rencananya pada bulan September ini hendak menikah nekad mengakhiri hidupnya diduga karena kemelut asmara dengan sang pacar. Menurut Gampang (40), kerabat korban, Suyoni ditemukan meninggal setelah tiga hari sebelumnya pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Setelah tiga hari korban tidak kelihatan maka Gampang dan kakak korban kemudian meminta bantuan warga untuk mencari keberadaan Suyono di sekitar desa.
Evakuasi korban Setelah mencari cukup lama akhirnya korban ditemukan sudah tidak bernyawa di kebun milik warga Senin (5/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Didekat mayat korban ditemukan dua botol racun serangga dan pisau kecil yang diduga digunakan untuk membuka botol tersebut. Kontan ditemukannya korban yang sudah tidak bernyawa membuat geger warga desa.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kemiri. Setelah dievakuasi oleh anggota Polsek Kemiri dan warga desa, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Purworejo untuk dilakukan visum. “Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tandatanda penganiayaan pada tubuh korban. Dari kondisi badan, kuat dugaan korban meninggal karena minum racun serangga,” kata Wahyu, dokter RSUD Purworejo. Diungkapkan Gampang, korban selama tinggal sendirian dirumah. Rencananya pada akhir September ini korban akan menikah. Calon istri korban juga sudah sering berkunjung. Namun demikian sebelum menghilang korban kelihatan banyak melamun dan senang menyendiri. “Mungkin sedang ada masalah dengan calon istrinya. Sewaktu menghilang ponselnya bisa dihubungi tapi tidak diangkat,” papar Gampang. (War)
Bapak Bejad, Anak Dijadikan Pemuas Nafsu
Tiri
PURWOREJO,FP – Kelakuan Widodo Raharjo (40) warga Rejosari, Kecamatan Grabag sungguh bejad. Wulan Nurhikmah (17), anak tirinya dijadikan pemuas nafsu. Bahkan karena banyaknya Widodo Raharjo lupa menyebut jumlahnya. Kapolsek Grabag, AKP Suwito mengatakan, perbuatan tsk dilakukan setiap kali ada kesempatan berduaan dengan korban. Terakhir dilakukan pada Kamis (26/05) “Pernah tsk menggauli korban meski istrinya ada dirumah,” kata AKP Suwito, Senin (06/06). Dijelaskan, perbuatan tsk dilakukan sejak setahun lalu.
Awalnya perbuatan itu dilakukan saat istrinya sedang tidak ada dirumah. Namun karena ketagihan tsk nekad melakukan itu walau istrinya dirumah. “Biasanya kalau istrinya dirumah perbuatan itu dilakukan di ruang keluarga atau didepan TV,” jelasnya. Aksi bejad tsk baru terungkap setelah korban mengaku tidak tahan dan mengadu pada Sutiyah (27), ibunya kandungnya. Mengetahui Kelakuan bejad suaminya, Selasa (31/05) Sutiyah malaporkan ke Polsek Grabag. Hari itu juga tsk ditangkap petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, ditemui di Polsek Grabag, tsk mengaku perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Diceritakan, dia dan Sutiyah menikah tahun 2006. Pernikahan itu dikaruniai satu anak yang kini berusia 5 tahun. Sedang korban imut tersangka sejak kelas dua SD. Dengan kejadian itu tsk mengaku menyesal. “Saya menyesal sekali,” ungkap tsk. Atas perbuatannya itu tsk akan dijerat dengan pasal UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (W5)
Diduga Setubuhi Gadis Dibawah Umur, Tiga Pemuda Ditangkap Polisi KEBUMEN, FP – tiga remaja persetubuhan sekitar pukul
Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen menangkap yang diduga sudah melakukan tindak pidana terhadap Kencur (nama samaran) , Kamis (16/2) 19.30 WIB.
Ketiga remaja tersebut, Toh (18),
PNR (19) dan IPA (17),
semuanya Kebumen.
warga
Desa
Pujitirto,
Kecamatan
Karangsambung,
Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, SIK, SH, MH melalui Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Koliq Salis Hermawan, SH mengatakan, kejadian bermula Sabtu (11/2) sekitar pukul 19.30 WIB korban pergi bersama teman perempuanya, Laras. Selanjutnya kedua remaja ini bertemu dengan lima pemuda yang juga temanya Laras. Setelah itu mereka pergi ke kebun di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kebumen. “Setelah sampai di kebun para remaja ini meminum minuman keras jenis ciu, korban juga ikut minum hingga tidak sadarkan diri dan tertidur di perkebunan, ” kata Kasat Reskrim. Sekitar pukul 03.00 WIB korban dibawa ke jalan desa masuk wilayah Desa Kalirancang, Kecamatan Alian oleh ketiga tersangka. Selanjutnya korban disetubuhi oleh ketiga tersangka secara bergantian diatas jalan desa. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, orangtua korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Alian. Guna pemeriksaan lebih lanjut kini ketiga tersangka diamankan di sel tahanan Polsek Alian.
M e n u r u t A K P K h o l i q S a l is Hirmawan, SH, akibat perbuatanya para tersangka akan dijerat dengan Pasal 81 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 Tahun 2017 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tentang Persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. Diamankan sebagai barang bukti, satu potong celana jeans warna biru, satu potong kaos lengan panjang, satu potong celana dalam warna hitam, satu potong BH warna pink, satu botol bekas minuman, dan satu bungkus plastik warna putih. Sementara itu, Kuswoyo (33), orangtua korban menuturkan, anak perempuan nya berpamitan kepada dirinya hendak menginap dirumah teman nya yang bernama Laras yang masih tetangganya. Kepada ibunya korban pamit menginap hari Sabtu (11/2) sampai Senin (13/2). “Namun sampai dengan hari Senin malam anak saya belum pulang, ” kata Kuswoyo dihadapan petugas saat melaporkan
kejadian itu. Kekhawatiran Kuswoyo semakin menjadi-jadi saat dirunya berusaha mencari anaknya dirumah temanya tidak ada. Bahkan temanya juga sedang dicari oleh keluarganya. Akhirnya Kuswoyo mendapatkan informasi anaknya berada di sebuah tempat di Dukuh Eragemiwang Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung, Kebumen. (RSK)
Tiga Pelaku Spesialis Curanmor Dilumpuhkan KEBUMEN, FP – Tiga tersangka spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berhasil dibekuk jajaran Polres Kebumen. Ketiganya masing masing berinisial MU (23), SM (22), NW (22) yang kesemuanya adalah pemuda warga Puring Kebumen. Kapolres Kebumen AKBP Alpen SH, SIK, MH, mengatakan, ketiga aksi tersangka ini terbongkar dari laporan salah satu warga yang curiga tentang motor yang ditawarkan tersangka tanpa kelengkapan dokumen. Mendapat informasi itu, Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan, SH beserta jajarannya dan Polsek Puring Polres Kebumen melakukan penangkapan terhadap tersangka yang masing masih sudah diketahui identitasnya itu, Senin (06/02) sekira pukul 23.00 WIB Dari hasil pemeriksaan awal, para tersangka mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor setidaknya dua kali di wilayah hukum Polres Kebumen, diantaranya , melakukan pencurian sepeda motor Honda Beat di Patemon, Gombong pada
akhir Desember 2016 dan sepeda motor Honda Vario di Kuwaru, Kuwarasan pada akhir Januari 2017. AKP Koliq Salis Hirmawan, SH, saat didampingi Kanit III Satreskrim IPTU Sugiyanto, SH mengatakan kasus ini masih akan terus dikembangkan “Modus kawanan ini adalah membuka paksa dengan alat kunci T serta mengincar sepeda motor yang kuncinya menggantung saat diparkir, ” kata Kasat Reskrim. Menurut Kasat Reskrim, atas perbuatannya, para tersangka diancam dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman kurungan diatas 7 tahun penjara. Mengantisipasi kejahatan curanmor, Kapolres Kebumen menghimbau kepada masyarakat agar lebih hati hati saat memarkir kendaraanya, pastikan kunci sudah dicabut dalam keadaan terkunci setang dan memasang kunci pengaman tambahan.
Pasang Judi Togel Hong Kong, Perangkat Desa Ditangkap Polisi PURWOREJO,FP – DI (33) dan Pra (20) keduanya warga Desa Samping, Kecamatan Kemiri terpakasa harus berurusan dengan polisi lantaran ketangkap tangan saat memasang judi online lewat handphone. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, kedua tersangka yang salah satunya perangkat desa ditangkap Rabu (16/11) malam di warung kopi di RT 02 RW 01 Dusun Getan, Desa Samping,
Kecamatan Kemiri. “Keduanya ditangkap anggota Reskrim Polres Purworejo saat asik memasang judi jenis togel lewat handphone, “kata AKP Kholid Mawardi, SH, Kamis (17/11). Dijelaskan, penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang menyebut kedua tersangka kerap bermain judi jenis togel Hongkong lewat hanphone. Adanya informasi itu anggota Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan di lapangan. “Setelah diketahui kedua tersangka memang sering bermain judi togel Hongkong langsung dilakukan penangkapan, “jelas Kasat Reskrim. Menurut Kasat Rsskrim, selain kedua tersangka, turut disita sebagai barang bukti berupa uang tunai Rp 236.000.- , satu buah Hp merk Nokia, satu buah Hp Merk Oppo dan satu lembar undangan catatan rekapan pembelian nomor togel. “Kedua tersangka diduga melakukan tindak pidana perjudian sebagaimana di maksud dalam pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, Pungkas Kasat Reskrim Polres Purworejo,” tandasnya.
Curi Empat Bebek, Pemuda Ini Babak Belur Dihajar Warga PURWOREJO, FP – ACW (30) warga Desa Bringin, Kecamatan Bayan, Purworejo menjadi bulan-bulanan massa setelah ketangkap basah mencuri empat bebek di rumah Ambyah warga Desa Pelutan, Kecamatan Gebang, Selasa (2/5). Dalam setiap aksinya, pemuda yang dikenal spesialis alap-alap ayam dan bebek menggunakan sepeda motor Honda Vario nopol AA 4240 LV.
Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Gebang AKP Joko Nurwanto menjelaskan, kejadian berawal ketika tersangka sedang melakukan tindak pidana pencurian di rumah Ambyah. “Saat melakukan aksinya tersangka tidak mengetahui jika gerak geriknya sudah diintip oleh warga sekitar, “kata Kapolsek. Saat tersangka sudah berhasil mengambil empat bebek milik Ambyah, warga kemudian serentak mendatangi lokasi dan tanpa ada komando warga kemudian menghajar tersangka. Akibat banyak menerima bogem mentah, tersangka tidak berdaya. Beruntung kejadian lebih fatal dapat dihindarkan oleh dua anggota Polsek Gebang yang sedang patroli. “Begitu mendapat informasi ada pencuri bebek dihakimi massa kami langsung perintahkan anggota yang patroli untuk mengamankan, “ucapnya. Dikatakan, kedatangan anggota patroli ke lokasi kejadian tepat waktu sehingga amuk warga bisa dicegah dan tersangka langsung diamankan. Selanjutnya tersangka dibawa ke Polsek Gebang beserta barang bukti hasil kejahatan dan sepeda motor Honda Vario. “Saat ini tersangka “katanya.
masih
dalam
pemeriksaan
terkait
perbuatanya,
Belasan Sepeda Motor Hasil Curian Berhasil Diamankan Polres Kebumen KEBUMEN,FP – Dari penangkapan tersangka berinisial SY (46) warga Cilacap karena melakukan pencurian dengan pemberatan
(curat) di sebuah rumah milik personel Polres Kebumen (21/03), polisi mendapatkan barang bukti serta informasi yang mengarah bahwa sebelumnya SY merupakan spesialis pencurian motor diberbagai wilayah Kebumen dan wilayah hukum Polres tetangga, Minggu (03/04/2016). Penangkapan SY alias Kantong yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Willy Budiyanto, SH, MH bersama jajaranya di daerah Keposan Kebumen, selain mendapatkan beberpa barang bukti, penggrebegan tersebut juga berbuah informasi manis bagi Kepolisian. “Barang bukti yang berhasil diamankan dari penangkapan tersebut diantaranya, sebuah mata kunci palsu, satu buah dompet kulit warna cokelat, satu buah KTP atas nama yang bersangkutan, sepasang sepatu PDH dan HP milik anggota Polres Kebumen,” ucap Kasat Reskrim. “Setelah kami lakukan pemeriksaan lebih dalam terhadap SY, kami dapatkan informasi yang sangat menarik bagi kepolisian, dimana dari keterangan tersangka terungkap sejumlah TKP curat curanmor di Wilayah Kebumen dan wilayah Banyumas,” terang Willy . AKP Willy Budiyanto SH, MH yang dalam penugasannya kerap mengenakan kaos Turn Back Crime menambahkan, sejumlah TKP yang berhasil terungkap diantaranya curat curanmor di wilayah Polsek Kebumen, Gombong, Ktowinangun, Alian, Rowokele, Bulus Pesantren, Karang Anyar, Petanahan dan beberapa TKP di wilayah Hukum Polres Banyumas. “Dan dari keseluruhan berjumlah 17 TKP yang di akui SY, dengan hasil kejahatan berupa sepeda motor,” imbuh Kasat Reskrim. “Berbekal informasi tersebut didapatlah informasi ternyata sejumlah sepeda motor curianya dijual ke daerah Tasikmalaya Jawa Barat. Tanpa menunggu waktu lama kami kejar barang bukti tersebut, dengan melakukan kerja sama dengan satreskrim Polres Tasik akhirnya 11 sepeda motor hasil curian berhasil kami bawa
pulang untuk selanjutnya dilakukan pendataan,” ungkap Kasat Reskrim dengan sedikit senyum melihat belasan barang bukti dari Tasik yang terparkir didepan ruanganya. Kasat Reskrim menambahkan, pihaknya akan sesegera mungkin mengumumkan identitas kendaraan hasil kejahatan SY, supaya belasan kendaraan tersebut dapat dibawa pulang pemiliknya,jelasnya. (Rasikun)
Meresahkan, Maling Warnet dan Toko Sembako Diringkus Polisi KEBUMEN, FP – Petualangan tersangka pembobol sejumlah rumah dan toko sembako serta warnet harus berkahir di Kantor Polisi. Tersangka berinisial DM (36) warga Banjarnegara berhasil diamankan Polsek Sempor Polres Kebumen setelah sempat menjadi buron dan target opersi Polres Kebumen. Dijelaskan Kapolsek Sempor Polres Kebumen AKP Wasidi, ditangkapnya DM pada hari Senin (20/2) pukul 11.00 WIB di Banjarnegara berdasarkan keterangan komplotannya yang lebih dahulu di ringkus Sat Reskrim Polres Kebumen. “DM ditangkap berdasarkan keterangan dari tersangka berinisial DFI (33) warga sempor, yang mengatakan jika saat melakukan sejumlah aksi ditemani oleh DM,” ucap Wasidi, Kamis (02/3). DFI yang ternyata seorang residivis kambuhan dan sudah dua kali masuk bui itu sebulumnya ditangkap Sat Reskrim Polres Kebumen karena aksi pencurian kendaraan bermobil jenis Pick Up Mitsubishi SS. Didepan penyidik, DFI mengaku jika sebelumnya telah melakukan sejumlah aksi pencurian di toko sembako dan warnet yang berada di Jatinegara Sempor bersama DM. “DM ternyata adalah seorang takmir masjid di daerah Banjarnegara,” imbuh wasidi.
Tersangka juga telah menga kui jika melak ukan pencu rian padi 8,5 kwint al di Gudan g Gapok tan Ds. Bejiruyung Kec. Sempor Kab. Kebumen. Selain itu, delapan unit komputer milik warnet Upin Ipin berhasil digondol oleh kawanan ini. Dalam pengakuannya, komputer itu mereka jual di daerah Banyumas seharga Rp, 3.150.000,-. Dikatakan AKP Wasidi, tersangka DM telah mengakui perbuatnnya. “Dirinya nekat mencuri lantaran kekurangan modal untuk usaha jual beli singkong dan rongsokan,” papar Wasidi berdasarkan keterangan DM. Masih kata AKP Wasidi, akibat perbuatannya itu, DM dijerat dengan pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun kurungan penjara.
Peras WNA, Empat Pegawai Imigrasi Diamankan Tim Saber
Pungli Kebumen KEBUMEN, FP – Sedikitnya 4 pegawai keimigrasian harus diamankan Polres Kebumen karena diduga kuat melakukan pemerasan kepada WNA asal China. Mereka terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Polres Kebumen di restoran Candisari, Karanganyar Kebumen, Rabu (13/04). Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, oknum petugas Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap yang diamankan adalah AF (36), HRE (36), RDG (36), dan MW (35). Diketahui AF menjabat sebagai Kepala Seksi Penindakan dan Pengawasan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap. Sementara 3 tersangka lain menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Pengawasan dan Penindakan Kemigrasian, serta pejabat fungsional umum. “Mereka diduga melakukan tindak pidana pemerasan terhadap Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang dianggap menyalahgunakan izin tinggal di Kebumen,” kata Kapolres AKBP Titi Hastuti, saat press release di Polres Kebumen Senin (17/4). Penangkapan
itu
berdasarkan
pengembangan
laporan
dari
intelijen. Informasi dari intelijen menyebut, akan berlangsung negosiasi antara 4 petugas dari Kantor Imigrasi Kelas II Cilacap dengan warga negara Tiongkok.
Pelaku sebelumnya melakukan pemeriksaan dokumen terhadap YML dan menyita paspor milik warga asing tersebut pada Rabu (12/4), di Desa Krakal Kecamatan Alian, Kebumen.
Oleh pelaku, YML dianggap melakukan penyalahgunaan izin tinggal. YML diduga menyalahgunakan visa bebas wisata untuk aktivitas perdagangan Jenitri di wilayah Kebumen. Pelaku dan YML kemudian menyepakati adanya negosiasi yang berlangsung di sebuah restoran di Karanganyar. Negosiasi itu dimaksudkan, agar paspor milik YML dapat dikembalikan ke pemiliknya. Negosiasi juga dimaksudkan agar perkara dugaan pelanggaran izin tinggal tersebut dihentikan pemeriksaannya. Saat OTT, polisi berhasil mengamankan uang sebesar Rp 20 juta dari tangan pelaku. Sementara WNA yang didampingi penerjemah saat proses negosiasi negosiasi selesai.
telah
pulang
lebih
dulu
setelah
“Tersangka saat ini ditahan di Rutan Mapolres Kebumen,” katanya Para tersangka dijerat dengan Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. (Wardoyo)