daftarisi 4
1 edisi 266 majalah mandiri
Selama delapan hari, Dirut dan jajaran direksi Bank Mandiri mengunjungi Sulawesi dan Maluku. Dua wilayah di Indonesia Timur ini memiliki potensi perkembangan bisnis yang sangat bagus dan prospektif. Awak redaksi Majalah Mandiri, Soeswidijono dan Rony Wahyu Basuki, mengikuti kunjungan kerja secara maraton di kota-kota Ambon, Ternate, Tidore, Banda Naira, Gorontalo, Limboto, Manado, Luwuk, Palu, Soroako, Tanatoraja, dan Makassar tersebut.
sajianutama
redaksi PELINDUNG Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Bambang Setiawan PENASIHAT Sukoriyanto Saputro PEMIMPIN REDAKSI/ PENANGGUNG JAWAB Remaja Tampubolon
infoterkini
24
sorot
34
REDAKTUR PELAKSANA Bogie Priadi Wisjnumurti B. Permadi Soeswidijono Iskandar Tumbuan SIDANG REDAKSI Ida Nuraini Rony Wahyu Basuki Leo Bregas FOTOGRAFER/DOKUMENTASI Agustinus Pramono SIRKULASI Andi Juandi
29 commercialbanking
KONSULTAN Duta Wahana Komunikasi ALAMAT REDAKSI Dept.Komunikasi Korporasi, Plaza Mandiri Lt.3 Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 36-38, Jakarta TELP. 021-524 5070, 524 5850 FAKS. 021-526 3624 WEBSITE www.bankmandiri.co.id E-MAIL
[email protected]
daricabang
30
siapadia tahun ix
6 juli 2009
40
KONTRIBUTOR Ariyo W. Jinca, Rudiyanto (Kanwil I), Ali Rahidin (Kanwil II), Tetty Nurlaila, Idris Fajar Cahyono (Kanwil III), Rahmat (Kanwil IV), Menot (Kanwil V), Sutisna (Kanwil VI), Sugiarto (Kanwil VII), M. Dody Apirai (Kanwil IX), Prayuda W.D.L, Herman Pauzeri (Kanwil X).
2 message from the board
3
edisi 266 majalah mandiri
sense of urgency Insan Bank Mandiri yang kami cintai, Saat ini, persaingan memperebutkan pangsa pasar perbankan di Indonesia semakin tajam. Bank-bank asing telah menguasai pangsa pasar perbankan nasional hingga lebih dari 40%. Padahal, di tahun 1999 penguasaan bank asing hanya sekitar 10% hingga 20%. Ini berarti selama 10 tahun terakhir telah terjadi peningkatan lebih dari 2 kali lipat. Bukan mustahil dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, pangsa pasar bank asing akan terus meningkat dan mengakibatkan posisi bank nasional, termasuk Bank Mandiri, akan menurun. Selain itu, dengan adanya ketentuan baru, hal ini akan mendorong bank-bank berkonsolidasi sehingga menjadi lebih kuat, dan menjadi kompetitor yang tangguh. Sementara bank yang kecil dan tidak dapat beradaptasi akan terlikuidasi. Kondisi ini akan melahirkan bank-bank dengan dukungan permodalan dan jaringan infrastruktur yang lebih kuat, dan akan menjadi pesaing berat bagi Bank Mandiri. Di sisi lain, integrasi produk perbankan konvensional dengan pasar modal, pasar uang, pasar asuransi maupun multifinance diperkirakan akan semakin kuat. Kondisi ini sebenarnya memberikan peluang untuk pengembangan bisnis bank, namun di sisi lain, hal ini juga akan memperluas cakupan persaingan yang akan dihadapi oleh bank. Terlebih lagi Bank Mandiri masih harus berjuang keras untuk mencapai visinya menjadi Dominant Multispecialist Bank dengan pangsa pasar pendapatan 20%-30%. Fakta menunjukkan bahwa pangsa pasar Bank Mandiri masih belum optimal. Dengan pencapaian pangsa pasar tersebut, wajar bila Bank Mandiri belum mampu membukukan laba yang tertinggi. Nilai kapitalisasi pasar Bank
tahun ix
6 juli 2009
Mandiri juga masih relatif di bawah pesaing, terutama karena persepsi terhadap kemampuan pertumbuhan bisnis dan risiko Bank Mandiri yang tidak sebaik pesaing utama lainnya. Kondisi ini tentunya mempersulit upaya Bank Mandiri untuk menguasai pangsa pasar pendapatan, dengan laba tertinggi dan mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar. Di samping itu, dalam 5 tahun ke depan dapat dipastikan bahwa persaingan perbankan akan semakin meningkat, terutama karena agresivitas bank asing, baik asing murni maupun swasta nasional. Insan Bank Mandiri yang kami banggakan, Besar dan kompleksnya tantangan yang dihadapi Bank Mandiri, sebagaimana kami paparkan sebelumnya, harus dipandang dengan rasa atau kepekaan atas keadaan darurat atau sense of urgency, sehingga meneguhkan niat kita untuk melanjutkan proses transformasi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Pencapaian kinerja Bank Mandiri saat ini sudah baik, namun kita tidak boleh cepat berpuas diri. Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengajak seluruh insan Bank Mandiri bersiap melanjutkan proses transformasi yang sudah kita lakukan. Kita harus memberikan perhatian khusus pada hal-hal berikut: Pertama, semua jajaran organisasi harus mengubah pola berpikir atau mindset agar fokus pada pengembangan bisnis keluar atau outward looking. Jangan hanya terfokus pada Key Performance Indicator (KPI) dan Target RKAP saja. Penerapan CEO Wilayah harus mampu menghasilkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar yang signifikan.
Kedua, pengelolaan bisnis harus diorientasikan untuk mengalahkan pesaing dan jangan terjebak pada perebutan nasabah secara internal. Pengelolaan segmentasi nasabah harus lebih tertib, dan fokus pada penyediaan layanan yang terbaik untuk target nasabah yang dituju, terutama melalui aliansi antar bisnis unit. Hindari mental yang terpisah-pisah antar unit kerja atau silo mentality dan perkuat rasa memiliki atau sense of ownership terhadap Bank Mandiri. Hal ini juga berlaku untuk supporting unit agar dapat memberikan dukungan terbaik kepada business unit. Ketiga, kita harus lebih percaya diri untuk memperluas penetrasi pasar. Tidak hanya fokus pada target market konvensional yang terkait dengan Pemerintah dan BUMN. Kita harus mampu memperluas target market ke nasabah Non Pemerintah untuk menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi, khususnya dengan mengembangkan bisnis wholesale transaction, retail payment dan high yield loan. Keempat, perbaikan pelayanan dalam menangani komplain dan peningkatan kapabilitas jaringan elektronik harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menjadi service advisor dengan Know Your Customer yang lebih mendalam. Kelima, Mendukung sepenuhnya program revitalisasi budaya perusahaan dan strategi Corporate Plan 2010-2014 yang nantinya akan segera diimplementasikan. Kita berharap, dengan proses transformasi lanjutan, Bank Mandiri akan dapat menjelma menjadi Bank Terdepan dan Terpercaya melalui “Mandiri Way” dengan penjabaran sebagai berikut,
M : Market Capitalization dan Market Share Terbesar harus dicapai. A : Aliansi adalah caranya. N : Net Profit Terbesar adalah tujuan utamanya. D : Discrepancies, Fraud dan Inefisiensi tidak boleh ada. I : Individu pegawai produktif, tidak sungkan dan TIPCE Budayanya. R : Risk Management dan NPL selalu terjaga I : Investor dan Indonesia bangga pada Service dan Reputasinya. Insan Bank Mandiri yang kami banggakan, Akhir kata, dengan prestasi layanan terbaik, mari kita jaga kepercayaan dan ekspektasi nasabah. Kita teruskan upaya untuk memberikan yang terbaik kepada nasabah, karena kepercayaan nasabah adalah masa depan kita. Bangun terus semangat dan komitmen bersama, mari kita wujudkan visi Bank Mandiri. Dengan kerja keras, cerdas, dan ikhlas, kita optimis dapat mencapai aspirasi menjadi Dominant Multispecialist Bank menuju Regional Champion Bank, sekaligus menjadi bank kebanggaan Indonesia. Salam,
Agus Martowardojo Direktur Utama
tahun ix
6 juli 2009
4
namarubrik sajianutama
dariredaksi
indonesia timur
edisi 266 majalah mandiri
Masih ingat pelajaran Sejarah saat kita duduk di bangku Sekolah Dasar? Di dalam buku sejarah hanya tertulis, Portugis dan Belanda, datang pertama kali di Maluku. Tahukah Anda bahwa sejatinya, daerah yang dimaksud adalah Banda Naira. Sebuah gugusan pulau dengan daya tarik buah Pala. Kami sangat beruntung, berkesempatan mengikuti rombongan Direksi dan Senior Management ke Maluku dan Sulawesi. Membahas kawasan Indonesia Timur seolah tiada habisnya. Potensi yang tercermin dari kekayaan alamnya sungguh luar biasa. Kunjungan Manajemen ke daerah Timur, sangat pas dan cocok. Hanya karena rempah-rempah (buah Pala), bangsa asing bersaing dan bertikai memperebutkan dan melebarkan wilayah kekuasaan. Bukti sejarah, terpahat dan terlihat di Banda Naira. Sayang, tak semua orang tahu dan tertarik dengan sejarah. Padahal jika kita ulas, dan kita sampaikan dengan menarik, kekayaan negeri ini tak akan pernah habis untuk dieksplorasi. Ah, banyak hal yang kami dapat dan ingin kami tulis, agar bisa berbagai dengan Anda. Tetapi, tim redaksi sudah punya jalan keluar. Selain laporan kami tentang kunjungan Manajemen, kami juga ingin sedikit mengulas tentang sejarah. Kami ingin berbagi cerita tentang sejarah, sekaligus potensi
suratpembaca
Des Alwi (baju biru), penuh semangat.
yang jarang disentuh oleh media. Padahal, di sanalah titik awal kenapa bangsa kita dijajah. Di sanalah berbagai peristiwa besar terukir dan menjadi saksi bisu perjalanan negara kita. Sungguh, Indonesia adalah negara kaya akan sumber daya alam. Hanya butuh sentuhan, perencanaan dan tata kelola yang baik, agar bisa menjadi sumber pendapatan yang optimal. Tentu, pengelolaannya harus profesional, transparan, sehingga meningkatkan kemakmuran negara, khususnya daerah tersebut. Pembaca, Banyak hal yang ingin kami sampaikan. Tetapi, keterbatasan halaman, kami harus memprioritaskan berita yang tersaji. Tak hanya itu, edisi kali ini, kami ingin sedikit berbeda dari tulisan yang sama saat kunjungan ke Papua atau Nusa Tenggara. Beberapa tokoh masyarakat dan kepala daerah kami kejar untuk kami wawancarai. Nah, ada cerita menarik saat kami berburu narasumber, khususnya Pak Des Alwi. Kebetulan, beliau sering bolak-balik ke Jakarta – Banda Naira. Singkat cerita, untuk mempermudah, kami buat janji wawancara di Jakarta. Aha, meski memasuki usia senja, beliau ternyata ingatannya masih tajam. Percakapan kami mengalir lancar, hingga saat terakhir kami tanya apa saran buat Bank Mandiri, selain buka cabang. Jawabanya menarik, “Agar selalu tetap fit dan bersemangat, sebaiknya Pak Agus (Dirut –red) banyak melakukan olahraga diving di Banda Naira.” Pak Des Alwi menjawabnya dengan mimik serius. Ah, kecintaannya kepada Banda Naira tak lekang oleh waktu. Salam hangat dari kami, Pak!
Ralat: Pada majalah Mandiri edisi 265/22 Juni 2009 halaman 12, ada kekurangan pada tabel 7 cabang industri. Tabel yang benar adalah 8 cabang industri terbaik di bawah ini. Kemudian pada berita berjudul “We are The Champion” di halaman
Cabang
Area
17 terdapat kesalahan yang mengganggu. Alinea ke-2 dari bawah, tertulis M Ardhayadi, Deputi Gubernur Bank Indonesia, seharusnya Muliawan D Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia. Atas kekurangan dan kesalahan tersebut, redaksi mohon maaf.
Kanwil
Nilai Rata-Rata Seluruh Wave
Manager
1
Jakarta Rasuna Said
Jakarta Casablanca
Kanwil IV Jakarta Thamrin
92.26
Agus Hariyanto Sayogo
2
Jakarta Jatinegara Timur
Jakarta Jatinegara Timur
Kanwil IV Jakarta Thamrin
91.67
Muzbar
3
Palembang Atmo
Palembang Sudirman
Kanwil II Palembang
91.13
Abi Sukmono
4
Palembang Kapten Rivai
Palembang Arief
Kanwil II Palembang
90.65
Tito Iriyanto
5
Jakarta Kota
Kanwil III Jakarta Kota
90.37
Prajogi Izhar
Jakarta Pulogadung
Kanwil IV Jakarta Thamrin
90.16
Agus Handoyo Permadi
7
Jakarta Pluit Kencana Jakarta Kelapa Gading Boulevard Jakarta Fakhrudin
Jakarta Kebon Sirih
Kanwil IV Jakarta Thamrin
90.07
Arief Manthovani
8
Palembang R Sukamto
Palembang Arief
Kanwil II Palembang
89.65
Lenny Marlina
6
tahun ix
6 juli 2009
merebut mutiara
dari timur
Selama delapan hari, Dirut dan jajaran direksi Bank Mandiri mengunjungi Sulawesi dan Maluku. Dua wilayah di Indonesia Timur ini memiliki potensi perkembangan bisnis yang sangat bagus dan prospektif. Awak redaksi Majalah Mandiri, Soeswidijono dan Rony Wahyu Basuki, mengikuti kunjungan kerja secara maraton di kota-kota Ambon, Ternate, Tidore, Banda Naira, Gorontalo, Limboto, Manado, Luwuk, Palu, Soroako, Tanatoraja, dan Makassar tersebut. Berikut laporannya.
Salam, Redaksi
CABANG TERBAIK INDUSTRI No
laporan kunjungan dirut di sulawesi dan maluku
Siang itu, langit Ternate cerah. Suhu udara terasa panas, menyengat. Senin (25 Mei 2009) itu, iringiringan mobil membawa rombongan Direksi dan Senior Management, termasuk Dirut, Pak Agus Martowardojo, menuju Kantor Gubernur Maluku Utara. Sebelumnya ada informasi, Gubernur Thaib Armayn sedang melakukan tugas ke luar daerah. Karena itu, Wakil Gubernur, Abdul Gani Kasuba yang bertindak selaku tuan rumah menerima kunjungan Management Bank Mandiri. Ustaz Gani, sapaan akrab Abdul Gani Kasuba, menerima rombongan di Kantor Wakil Gubernur Maluku Utara. Ikut mendampingi Dirut dalam kunjungan itu adalah Pak Budi G Sadikin, Direktur Micro & Retail Banking, Pak Ogi Prastomiyono, Direktur Compliance & Human Capital, Pak Pahala Mansury, EVP Coordinator Finance & Strategy, beberapa Senior Management dari Kantor Pusat, Kepala Wilyah X dan Kepala Cabang Ternate.
tahun ix
Suasana pertemuan berlangsung akrab. Dirut Bank Mandiri dan Wagub Maluku Utara berbincang di kantor Gubernur Maluku Utara. Perbicangan seputar potensi daerah dan peluang bisnis pun berjalan efektif. Setelah beberapa saat, tiba-tiba Ustaz Gani melontarkan gagasan. “Kalau boleh memberi masukan, kami minta kepada Bank Mandiri agar lebih berperan membantu para pedagang kecil, khususnya yang berada di pasar rakyat. Selama ini mereka sering menjadi korban para renternir. Padahal, mereka hanya membutuhkan kredit sekitar Rp 5 juta,” tutur Ustaz Gani (lihat: Peduli Pengusaha Kecil di halaman 13). Pak Agus Martowardojo mendengarkan dan menerima masukan tersebut dengan serius. Saat perbincangan berganti topik, masukan Ustaz Gani rupanya tetap menjadi bahan pemikiran Dirut. Lalu tiba saat rombongan tamu berpamitan. Sambil menyampaikan rasa terimakasih atas sambutan yang
6 juli 2009
55
6
7
sajianutama
edisi 266 majalah mandiri
hangat, Pak Agus ganti melontarkan gagasan. ”Bapak Wagub, sekarang kami mohon diri. Setelah ini, kami ada jadwal kunjungan ke cabang. Namun, sebelum menuju kantor cabang, kami akan mampir dan melihat langsung kondisi pasar rakyat dan para pedagang yang bapak ceritakan tadi,” tutur Pak Agus. Gayung kembali bersambut. Mendengar Dirut membuat jadwal kunjungan mendadak, Ustaz Gani tak kalah sigap. Ia sontak merespon akan mengantar rombongan sampai ke Pasar Rakyat Kie Raha. Dalam waktu kurang lebih 10 menit, rombongan tiba di pasar tradisional yang berlokasi di pinggir pantai itu. Melihat kedatangan rombongan Wakil Gubernur Maluku Utara dan Management Bank Mandiri, para pedagang sangat antusias menyambut, dan dialog pun berlangsung secara sporadis.
bersejarah ini, sambil memantau potensi bisnis, Dirut berkunjung ke museum Hatta dan museum Sjahrir serta melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat Banda Naira dan pelaku sejarah, Des Alwi (lihat Des Alwi: Sudah Saatnya Bank Mandiri Buka Cabang di halaman 12) Tak hanya itu, Dirut juga melakukan CEO dan Management meeting pada malam harinya di kota kecamatan yang dulu ibukota dan merupakan tempat domisili Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Kota yang pernah menjadi tempat pengasingan pejuang kemerdekaan Bung Hatta dan Bung Sjahrir ini ternyata memiliki pesona wisata (sejarah dan alam) serta menyimpan potensi yang besar (baca: Banda Naira Kota Tua di halaman 10). Hari ketiga, Dirut dan rombongan berada di Ternate dan Tidore. Hari keempat, rombongan menuju Rangkaian Kunjungan Gorontalo terus ke Manado. Setelah menginap Peristiwa di kantor Wakil Gubernur Maluku Utara di Manado, hari kelima kunjungan dilanjutkan ke yang berlanjut dengan kunjungan ke pasar rakyat Kabupaten Luwuk yang masuk wilayah Provinsi Kie Raha itu merupakan bagian dari rangkaian Sulawesi Tengah. Di hari kelima ini, rombongan kegiatan Dirut dan rombongan dalam kunjungan meneruskan perjalanan ke Palu, dan menginap di ibukota provinsi Sulawesi Tengah ini. Pada hari keenam, rombongan melanjutkan perjalanan ke Soroako di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Pada hari ketujuh, Dirut membuka dengan resmi cabang Bank Mandiri Tanatoraja, dilanjutkan dengan perjalanan ke Makassar. Usai melakukan kunjungan cabang, customer gathering dan employee Rafjon Yahya meeting, rombongan menginap di kota Angin Mamiri ini. Pada hari kerja di wilayah Maluku dan Sulawesi. Kunjungan ini, kedelapan, sebelum berangkat kembali ke Jakarta, merupakan bagian ketiga dari rangkaian kunjungan Direksi dan rombongan masih sempat melakukan kerja Dirut sejak Februari 2009 lalu. Pembaca ingat, kunjungan ke cabang Makassar Panakukkang, sebuah sebelumnya Dirut melakukan kunjungan kerja ke kawasan elit di ibukota Sulawesi Selatan. Papua (Februari) dan Nusa Tenggara-Timor Leste (Maret). Ikut Memiliki BM Kunjungan kerja Dirut Bank Mandiri ke Sulawesi Peristiwa di kantor Wakil Gubernur Maluku yang dan Maluku berlangsung selama 8 hari sejak 23 Mei berlanjut dengan kunjungan ke pasar rakyat Kie hingga 30 Mei 2009. Keberadaan rombongan di Raha di Ternate tersebut di atas merupakan contoh Ternate itu, saat kunjungan memasuki hari ketiga. Hari kecil dari kuatnya naluri bisnis Dirut sebagai bankir pertama, Sabtu (23 Mei) rombongan yang berangkat kawakan. Masalah dan tantangan selalu dilihat dari Jakarta pukul 09.00 (wib) tiba di Ambon pukul sebagai peluang. Pola kepemimpinan semacam itu, 17.15 (wit) setelah transit di Makassar. Acara di Ambon yang disaksikan langsung seluruh jajaran, merupakan diisi dengan employee meeting pada malam harinya. teladan yang menjadi acuan pegawai di semua Pada hari kedua, Minggu (24 Mei) Dirut dan lapisan, baik pelaksana maupun pimpinan. rombongan mengunjungi Banda Naira. Di kota Branch Manager Ambon, Antoni Sitepu, mengaku
tahun ix
6 juli 2009
sangat terkesan dengan kehadiran Pak Agus Martowardojo dan jajaran Management di wilayah itu. Kunjungan ini membuat semua pegawai di Cabang Ambon merasa termotivasi karena tahu bahwa jajaran Direksi menghargai karyawan di daerah dan mengharapkan cabang-cabang terus berkembang. ”Kami semua juga mendapat pelajaran dan teladan langsung dari Dirut,” kata Antoni Sitepu. Selain memberikan teladan, Anton menambahkan, Dirut juga memberikan arahan agar seluruh jajaran Bank Mandiri di seluruh Maluku untuk selalu membina hubungan yang baik dengan dengan stake holders eksternal, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. Pesan Dirut, seluruh cabang harus berupaya agar masyarakat merasa ikut memiliki Bank Mandiri. Dan, untuk hal itu, Dirut bukan hanya memberikan arahan, tetapi juga contoh membangun relationship, sebagaimana hubungan yang dijalin dengan Pemprov Maluku Utara. ”Dirut sungguh berharap Bank Mandiri lebih berperan dalam pembangunan di Maluku, termasuk berperan aktif dalam pelestarian budaya di Banda Naira,” tutur Antoni Sitepu. Anggoro T. Widodo, Area Manager Makassar Kartini, berulangkali menyatakan rasa syukur atas kunjungan Dirut, jajaran Direksi dan Senior Management kantor Pusat ini. Dia mengaku sangat terkesan dengan kedatangan Management ini mengingat cabang-cabang Bank Mandiri yang ada di Sulawesi tersebar dan terpencil. ”Bagi kami di sini, merupakan peristiwa langka jajaran direksi berkunjung seperti ini mengingat kesibukan beliau di Kantor Pusat. Karena itu, kami tentu sangat gembira bisa bertatap muka, mendapat sapaan ramah dan berdialog secara langsung dengan Dirut dan jajaran Direksi,” kata Anggoro. Dalam kesempatan dialog, kata Anggoro, Dirut banyak memberikan arahan bagaimana mengatasi kendala yang ada di cabang-cabang dan terutama upaya untuk meningkatkan market share. Dialog intensif terjadi saat employee gathering di Ambon dan pembukaan cabang Bank Mandiri Tanatoraja. ”Saya ingat, saking antusiasnya kita berdialog, hingga lupa waktu. Di kantor cabang Tanatoraja itu
kita berdialog sampai jam 03.00 pagi, tapi kita tetap semangat” tutur Anggoro. Eduard Geda Dauhan, Area Manager Manado Dotulolong Lasut, juga mengaku kehadiran Dirut dan rombongan Management Kantor Pusat sangat besar maknanya dalam memperbesar motivasi dan semangat karyawan di Area Manado. Kesan itu sangat positif. Apalagi jajaran direksi begitu menyatu dengan karyawan, seperti pada acara employee gathering. ”Interaksi langsung dengan jajaran direksi membuat para pegawai merasa sangat diperhatikan dan hal ini menumbuhkan semangat dan motivasi yang besar dalam memberikan yang terbaik,” kata Eduard Dauhan. Menurut Eduard, dalam kesempatan kunjungan ini, banyak pesan Dirut yang disampaikan kepada para pegawai. Dirut berpesan khusus agar seluruh pegawai tidak pernah henti meningkatkan sikap waspada menghadapi situasi makro ekonomi yang masih belum menentu. Di sisi lain, Dirut juga mengarahkan untuk terus berupaya meningkatkan market share, baik untuk dana maupun kredit. Eduard Dauhan mengakui, market share untuk wilayahnya memang masih di bawah target, sehingga upaya meningkatkan market share ini menjadi tantangan khusus. ”Seiring dengan implementasi CEO Wilayah, kita akan berupaya meningkatkan market share lebih besar lagi dari rata-rata pertumbuhan Agus Fua d perbankan lainnya,” tutur Eduard Dauhan. Dihubungi terpisah, Purnomo Condro Akoso, Area Manager Palu Samratulangi, juga merasakan kesan yang sama dengan Antoni Sitepu dan Eduard G. Dauhan. Bahkan, bagi Area Palu Samratulangi, kunjungan ini terasa sangat spesial karena sudah diagendakan lama, tetapi selalu tertunda-tunda. Dan pada 27-28 Mei lalu, semua itu terbayar lunas saat Dirut dan rombongan akhirnya datang berkunjung. ”Ini merupakan kunjungan jajaran Direksi terbesar di Area Palu. Kunjungan tersebut sangat berarti bagi
tahun ix
6 juli 2009
8
9
sajianutama
edisi 266 majalah mandiri
han da Dau
Ge Eduard
Antoni Sitepu
pegawai dalam menumbuhkan motivasi, semangat kerja dan berani menghadapi tantangan ke depan. Kedekatan antara pegawai dan jajaran Direksi juga sangat terasa yang tercermin dari tegur sapa dan senyum tulus, dan tentu acara foto berbagai gaya dengan Direksi secara silih berganti,” kata Purnomo. Menurut Purnomo, perhatian jajaran Direksi terhadap pegawai saat kunjungan tersebut telah menumbuhkan semangat luar biasa kepada pegawai termasuk arahan yang diberikan untuk bekerja lebih baik dan mencintai pekerjaan. Di samping itu, kesempatan berkunjung ke kantor Gubernur memberikan dampak yang positif dalam mendukung pengembangan bisnis Bank Mandiri di Sulawesi Tengah. Dalam pertemuan dengan Dirut, Purnomo diminta memaparkan kinerja bisnis cabang-cabang di Sulawesi Tengah yang berada di bawah koordinasi Area Palu. Untuk dana, market share yang diraih mencapai total sebesar 34,6% per April 2009. Hal ini menunjukkan Bank Mandiri adalah pemain utama di antara 14 bank (di luar BPR) yang beroperasi di Sulawesi Tengah. “Market share dana sebesar itu diraih oleh 8 cabang Bank Mandiri, yang berkompetisi dengan 162 kantor cabang bank kompetitor di seluruh Sulawesi Tengah,” kata Purnomo. Namun demikian, di sisi kredit, Purnomo mengakui, ada tantangan tersendiri. Sejauh ini market share kredit di cabang-cabang dalam area Palu masih berkisar sekitar 15%. “Namun demikian, dengan penambahan 2 (dua) Micro Business Unit di bulan Mei dan Juni 2009 di kota Palu, berdirinya Consumer Loan Business Office (CLBO) yang live pada akhir Juni 2009 dan penambahan beberapa Relationship Manager (RM) di unit Small Business pada bulan Juni 2009, mampu menumbuhkan optimisme bahwa target pertumbuhan market share sebesar 5% di atas ratarata pertumbuhan pasar dapat direalisasikan dengan baik,” kata Purnomo, optimis. Potensi Small Business Senada dengan para area manager di wilayahnya, Kepala Wilayah X, Agus Fuad, juga menilai kunjungan Dirut dan Senior Management Kantor Pusat ini membuktikan bentuk perhatian dan kepedulian manajemen terhadap keberadaan teman-teman yang bertugas di lokasi yang jauh dari kantor pusat. Pada kesempatan itu, manajemen juga dapat langsung berinteraksi dengan pegawai, stakeholder maupun nasabah utama yang ada di daerah-daerah. ”Kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya manajemen dalam mensupervisi secara langsung kesiapan seluruh unit dalam menjalankan kebijakankebijakan manajemen serta fokus bisnis hingga lapisan yang paling bawah,” kata Agus Fuad. Menurut Agus Fuad, potensi bisnis yang ada
tahun ix
6 juli 2009
Purnomo Condro Akoso
di wilayah ini secara umum sesuai dengan kondisi geografis wilayah X. Sebanyak dua pertiga wilayah ini merupakan lautan yang memiliki potensi sumber daya alam luar biasa. Kekayaan alam ini merupakan suatu potensi bisnis yang bisa dikembangkan lebih lanjut, seperti di sektor perikanan, perkebunan dengan hasil-hasilnya seperti kakao, cengkeh, pala. ”Selain itu, tentu bisnis transportasi laut dan udara serta pertambangan yang beragam di wilayah ini seperti nikel, emas, dan minyak,” tutur Agus Fuad. Lebih dari itu, pesatnya pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai seperti jalan, jembatan, pelabuhan dan pembangkit listrik. Dalam waktu yang sama, banyak perusahaanperusahaan tambang besar yang sudah beroperasi di daerah ini seperti Aneka Tambang, Inco, Freeport. Juga perusahaann yang sedang mulai melakukan eksploitasi seperti Petrochina, BP, Mobil Oil dan lainnya. ”Itu semua tentu menjadi tantangan kita untuk merebut pangsa pasar,” katanya. Sementara itu, Rafjon Yahya, GH Small Business, yang mengikuti kunjungan Dirut ke Sulawesi dan Maluku melihat sungguh masih banyak potensi bisnis terutama small business yang belum tergarap secara maksimal. Dalam kunjungan itu, Rafjon Yahya juga menyempatkan waktu untuk berkeliling ke pusatpusat bisnis di Ternate, Gorontalo, Manado, dan Palu. Ternate, kata Rafjon Yahya, merupakan daerah yang paling potensial karena bisnisnya hidup, pedagang grosir banyak yang besar. “Ternate merupakan lintas perdagangan Indonesia Timur. Mereka support kebutuhan hidup seperti consumer goods ke Papua, Ambon dan pulau-pulau lain di Indonesia Timur. Total kredit kita di Ternate Rp 76 M dengan 158 debitur. Ternate kita tetapkan sebagai SBDC Floor, dengan 4 RM dan 1 pemutus kredit yang bisa memutus kredit hingga Rp 1 M,” kata Rafjon Yahya.
Selain Ternate, kata Rafjon Yahya, Luwuk juga memiliki potensi besar. Di Luwuk ada perusahaan perkebunan. Perdagangan cukup maju dan ada perusahaan pertambangan gas yang akan masuk. Kemudian, potensi small business juga bagus di Manado. ”Kita ingin tumbuh di pusat-pusat bisnis/ cluster. Di daerah-daerah yang saya kunjungi saya ajak teman-teman di sana untuk lebih fokus. Saya minta mereka untuk menentukan target market lebih tajam. Ada beberapa strategi menentukan target market yang saya minta teman –teman di sana untuk melaksanakan,” kata Rafjon Yahya. Rafjon Yahya yakin, walaupun banyak bank lain yang bermain dengan suku bunga, Bank Mandiri masih bisa memenangi persaingan dengan layanan dan kecepatan proses. “Saya berharap teman-teman di daerah Indonesia Timur bisa kerja fokus, targetted, kerja smart agar bisa menang. Saya yakin target di Juni dan selanjutnya hijau,” katanya. Ada hal lain yang menarik dari kunjungan Dirut
Anggoro T. Widodo
dan rombongan ke Sulawesi dan Maluku ini. Agus Fuad mencatat, perhatian Dirut tidak hanya pada bisnis, tetapi juga kepedulian terhadap fasilitas yang disediakan bank. Pada tengah malam, karena jadwalnya memang sangat padat, Pak Agus masih menyempatkan untuk mengunjungi rumah-rumah dinas pegawai. Perhatian manajemen ini sampat membuat kaget sekaligus bangga penghuni rumah, khususnya ibu-ibu. Mereka surprise mendapat kunjungan Top Manajemen, bahkan sempat berfoto dengan kostum seadanya. Dalam kesempatan itu, kata Agus Fuad, selain bersilaturahmi, Dirut juga dapat melihat langsung kondisi rumah-rumah yang dihuni pegawai pimpinan. Pak Agus tampak memperhatikan dengan cermat bagaimana keadaan rumah. ”Untuk diketahui, kebanggaan ini masih menjadi buah bibir dari seluruh keluarga besar Bank Mandiri. Hal ini membuktikan kepedulian Dirut, sampai pada hal terkecil pun tak luput dari perhatian,” demikian kata Agus Fuad.
tahun ix
6 juli 2009
10 sajianutama
11
banda naira Banda Naira di bilangan oost (east) Indonesia, memiliki banjak sekali tjeritera jang mengesanken dan interessant (interesting), dan jang paling oetamanja adalah perihal perdjalanan riwajatnja kakoeasaan bangsa koelit poetih. Moengkin toean-njonja ta’ sadari bahoewa dari ini tempat, dimoelainja kolonialisme Belanda aken Kepoelaoean Noesantara ratoesan tahon lamanja, hingga Indonesia merdeka di tahoen 1945.
kota tua
Ketika bangsa Portugis tiba di Banda pada Februari 1612, bangsa itu mengira mereka orang asing pertama yang menemukan spice island (pulau rempah). Padahal, bangsa Moro sudah melakukan perdagangan dengan orang Banda 100 tahun sebelum Bangsa Portugis datang. Tetapi orang Moro pun bukan bangsa asing pertama yang menginjak Banda. Hasil penggalian arkeologi menemukan piring dan mangkuk Cina berumur lebih dari 900 tahun. Ini bukti orang-orang Cina telah lebih dahulu berada di Banda, jauh sebelum Moro dan Portugis, apalagi Belanda dan Jepang. Apa artinya? ”Itu berarti sejak abad ke-10 Banda Naira sudah menarik bangsa-bangsa di dunia untuk berkompetisi mendapatkan komoditas utama Banda, pala. Pala sudah dikenal sejak masa Romawi,” tulis Prof Hamadi B. Husain, dalam kata pengantar buku karya Des Alwi berjudul ”Sejarah Banda Naira”. Nama Des Alwi, lengkapnya Des Alwi Abubakar, dengan Banda Naira dewasa ini memang sudah tak bisa dipisahkan. Banda Naira memang beruntung memiliki seorang tokoh sekaliber Des Alwi. Pelaku sejarah ini berjuang tak kenal lelah mengangkat kembali pamor Banda Naira. ”Kita ingin Banda Naira kembali menjadi ikon nusantara seperti dulu, Banda Naira Kota Tua,” kata Des Alwi, dalam wawancara dengan majalah Mandiri, Selasa (23 Juni). Gugusan Kepulauan Banda Naira terbentang di Laut Banda, sebelah tenggara Pulau Ambon, di mana ibukota Provinsi Maluku berada. Kepulauan Banda terdiri dari 10 pulau kecil yang meliputi luas
tahun ix
6 juli 2009
keseluruhan 55 Km2. Tiga pulau terbesar di kawasan ini adalah Pulau Naira, Pulau Banda Besar dan Pulau Gunung Api. Penduduk Banda Naira menyebar di 3 pulau tersebut dan empat pulau lain, Pulau Run, Pulau Hatta, Pulau Sjahrir (Pulau Pisang) dan Pulau Ai. Sedang tiga pulau lagi, masing-masing Manukang, Nailaka, dan Karaka tidak berpenghuni. Banda Naira adalah satu-satunya kota di kepulauan ini yang terletak di Pulau Naira di mana terdapat juga pelabuhan udara. Selain itu terdapat 10 desa yang tersebar di enam pulau lainnya, di mana 7 desa di antaranya memiliki kampung adat. Selain dikenal sebagai penghasil pala, yang pernah menjadi primadona di masa lalu, Banda Naira juga dikenal sebagai penghasil mutiara. Sejarah mencatat, pengusaha asal Banda yang bergerak dalam bisnis pengembangan mutiara dan perkebunan pala di Banda adalah Said Baadilla. Dengan bendera perusahaan Baadilla Brothers, ia mengembangkan bisnis mutiara Banda dan perkebunan pala yang terkenal dengan Perk Kele Norwegen di Lonthor dan di Pagar Buton, Banda Besar. Mutiara dan pala itu diekspor ke berbagai negara di Eropa, hingga ia dikenal sebagai eksportir berpengaruh. Berkembangnya perusahaan Baadilla Brothers menjulangkan nama Said Baadilla, hingga Pemerintah Hindia Belanda menjulukinya sebagai Raja Mutiara Maluku. Dengan julukan itu, pada 1896, Said Baadilla mendapat kehormatan menjadi tamu istimewa Ratu
Emma, istri Wilhelm III di Belanda. Said Baadila adalah kakek Des Alwi Abubakar dari garis ayah. Selain dikenal sebagai penghasil rempah dan mutiara, Banda Naira juga memiliki kehidupan bawah air yang sangat mengagumkan: surga bagi pecinta olahraga selam. Wisatawan juga dapat melakukan snorkeling di kawasan terumbu karang yang sangat indah. Jika itu belum cukup tersedia Gunung Api untuk didaki. ”Tidak heran jika para selebritis dunia, seperti Mick Jagger, Sarah Ferguson, mendiang Lady Di dan Pangeran Bernard dari negeri Belanda, menyempatkan diri mengunjungi Banda Naira untuk menikmati keindahan alam di sini,” kata Des Alwi. Satu hal, Banda Naira sebagai Kota Tua sungguh bukan sekadar nama. Sebagai bekas ibukota provinsi di masa kolonial, Banda Naira memiliki rumah-rumah besar (mansion) yang dihuni pendatang dari Eropa. Rumah-rumah dan bangunan kuno peninggalan zaman kolonial itu masih bertahan, dan merupakan obyek wisata lain di kepulauan ini. Ada Rumah Budaya yang berada di Jl Gereja Tua. Lokasi wisata lain yang juga bernilai sejarah di Banda Naira adalah Benteng peninggalan zaman kolonial. Ada Benteng Nassau yang pertama kali dibangun oleh Portugis pada tahun 1529. Namun sebelum pembangunan benteng ini selesai Portugis harus angkat kaki ketika Belanda datang dan menguasai Banda Naira. Portugis meninggalkan benteng yang baru tahap pembangunan fondasi. Belanda kemudian melanjutkan pembangunan benteng ini hingga selesai.
Saat ini bangunan benteng yang tersisa hanyalah tiga dinding dan sebuah pintu gerbang utama. Selain itu ada Benteng Belgica yg dibangun Belanda tidak jauh di sebelah timur Benteng Nassau. Bagi pelajar Indonesia, Banda Naira juga dikenal lewat buku-buku pelajaran sejarah sebagai tempat pengasingan bagi tokoh-tokoh pergerakan. Sejarah mencatat, pada tahun 1936 dua tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir yang ditahan Belanda di penjara Boven Digul, Papua, dipindahkan ke Banda Naira. Kedua tokoh tersebut tinggal di dua rumah berbeda selama pembuangan mereka di Banda Naira. Dua tokoh pergerakan kebangsaan lainnya yang juga pernah dibuang ke Banda Naira adalah Tjipto Mangunkusumo dan Iwa Kusuma Sumantri. Rumah tempat Bung Hatta dulu bermukim kini dikembangkan Des Alwi menjadi Museun Hatta. Demikian pula rumah tempat Bung Sjahrir dijadikan Museum Sjahrir. Langkah Des Alwi menjadikan rumah-rumah tersebut sebagai museum mencerminkan tingkat kepeduliannya yang tinggi untuk menjadikan Banda Naira sebagai Kota Tua. Tetapi Des Alwi tentu tidak bisa sendirian berjuang mengembalikan reputasi Banda Naira sebagai kota bersejarah. Kunjungan Dirut dan jajaran Management Bank Mandiri ke Banda Naira akhir Mei lalu, diakui Des Alwi, sebagai angin segar. ”Kami tentu berharap, sebagai bank BUMN, Bank Mandiri memberikan perhatian yang serius terhadap pelestarian sejarah dan budaya bangsa,” demikian harapan Des Alwi.
tahun ix
6 juli 2009
12 sajianutama
13
DES ALWI ABUBAKAR
sudah saatnya
bank mandiri buka cabang Membicarakan Banda Naira rasanya tidak lengkap tanpa menyebut nama Des Alwi. Maklum, Des Alwi Abubakar, begitu nama lengkapnya, adalah tokoh masyarakat Banda Naira, pelaku sejarah, sekaligus sejarawan yang banyak menulis buku tentang Banda Naira. Ibarat kata, tak ada satu jengkal pun bumi Banda Naira yang luput dari pantauan seorang Des Alwi. Alhasil, Banda Naira dan Des Alwi seolah dua nama yang tak terpisah. Saat Dirut Bank Mandiri, Pak Agus Martowardojo, dan rombongan mengunjungi Banda Naira, pertemuan dengan Des Alwi pun menjadi semacam keniscayaan. Kebetulan, tokoh pejuang itu sedang berada di tanah kelahirannya. Klop sudah, seperti botol bertemu tutupnya. Des Alwi dan Pak Agus ternyata memiliki minat dan komitmen yang sama dalam melestarikan warisan sejarah dan budaya setempat. Apa kesan Des Alwi mengenai kunjungan Management Bank Mandiri ini? ”Kunjungan ini menurut saya penting sekali. Banda Naira sekarang ini memang hanya kota kecamatan, tetapi jangan lupa sejarah. Banda Naira ini dulu merupakan ibukota provinsi, sehingga menjadi tempat Gubernur Jenderal zaman kolonial berdomisili. Dan potensi Banda Naira sebagai tujuan wisata alam dan wisata sejarah sangat besar,” kata Des Alwi, dalam wawancara dengan majalah Mandiri, Selasa (23 Juni). Kepedulian Des Alwi sendiri terhadap pelestarian sejarah dan budaya Banda Naira tidak sekadar dalam wujud menulis buku. Pejuang yang juga pengusaha ini tidak segan-segan mengeluarkan uang dari dompet pribadi untuk mewujudkan komitmen, misalnya, dengan mendirikan museum. Bekas tempat tinggal Bung Hatta dan Bung Sjahrir di Banda Naira disulap menjadi Museum Hatta dan Museum Sjahrir. Des Alwi mendirikan yayasan khusus untuk mengelola kedua museum tersebut. Hanya sayang, sejauh ini, kepedulian pemerintah Indonesia terhadap dua situs bersejarah itu masih sangat minim. Pemerintah daerah pun baru memberikan perhatian dengan bantuan merehabilitasi museum tersebut. Sedang untuk pengelolaan museum masih sepenuhnya ditangani pihak yayasan secara mandiri. ”Saya berharap Bank Mandiri sebagai bank pelat merah justru menghambil inisiatif untuk lebih berperan dalam pelestarian sejarah dan budaya ini,” tutur Des Alwi. Des Alwi mengharap keterlibatan Manajemen
tahun ix
6 juli 2009
Bank Mandiri dalam pelestarian budaya dan sejarah Banda Naira semakin besar setelah kunjungan Dirut dan rombongan ini. Ia melihat kepemimpinan Pak Agus telah membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik bagi bank terbesar di Indonesia ini. Apalagi, Pak Agus juga memiliki komitmen yang besar terhadap pelestarian sejarah dan budaya etnik di seluruh tanah air. ”Saya lihat Pak Agus memiliki leadership yang bagus sekali. Ia mampu menumbuhkan kebanggaan seluruh pegawai di seluruh cabang Bank Mandiri. Energinya juga luar biasa. Nah, agar Pak Agus selalu tetap fit dan bersemangat, saran saya, agar Pak Agus banyak melakukan olahraga diving di Banda Naira,” tutur Des Alwi, serius. Ada saran lain? Masih dengan mimik serius, Des Alwi melontarkan ide agar Bank Mandiri membuka kantor cabang di Banda Naira. ”Saya kira sudah saatnya Bank Mandiri membuka kantor cabang di wilayah yang sangat potensi ini,” ujarnya menutup wawancara siang itu.
ABDULGANI KASUBA:
peduli
pengusaha kecil Salah satu tokoh masyarakat yang memberikan pandangan terhadap Bank Mandiri, berkaitan dengan kunjungan Dirut Pak Agus Martowardojo dan rombongan ke Maluku, adalah H. Abdul Gani Kasuba, Wakil Gubernur Maluku Utara. Ustaz Gani, demikian panggilan akrabnya, berkesempatan menerima kunjungan Dirut di kantor Wakil Gubernur Maluku Utara, akhir Mei lalu. Umara yang juga ulama ini menyampaikan beberapa saran sebagai masukan. Untuk para pedagang pasar rakyat Kie Raha, Ternate, Ustaz Gani meminta perhatian Dirut secara khusus. ”Para pedagang itu hanya butuh pinjaman kurang lebih Rp 5 juta, dan seringkali terjerat rentenir,” kata Ustaz Gani. Perilaku rentenir jelas bertentangan dengan kaidah Islam. Sebagai ustaz, Wagub sangat prihatin akan hal ini. Dalam kaitan itu, ia pun berharap secara khusus kepada Dirut agar membuka cabang Bank Syariah Mandiri di Ternate. ”Penduduk sini mayoritas adalah umat Islam sehingga saya sangat mengharapkan adanya Bank Syariah Mandiri. Saat bertemu dengan Pak Agus kemarin, beliau menyambut baik usulan tersebut. Bank Syariah Mandiri nantinya dapat memberikan pinjaman modal kepada para pengusaha kecil, seperti pedagang pasar atau yang lainnya dengan prinsip syariah,” kata Ustaz Gani, saat dihubungi via
telepon, Kamis (2 Juli) siang. Wagub Maluku Utara ini menilai kinerja Bank Mandiri beberapa tahun belakangan ini sudah sangat bagus. Karyawan memiliki budaya kerja dan disiplin tinggi, serta selalu memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Perhatian manajemen terhadap karyawan juga sangat baik. ”Buktinya kesejahteraan pegawai, bahkan di daerah terpencil, betul-betul diperhatikan. Jajaran Direksi juga bersedia melakukan kunjungan ke daerahdaerah terpencil untuk menunjukkan perhatian manajemen terhadap pegawai,” nilai Ustaz Gani. Hal itu yang membuat Ustaz Gani merasa sangat terkesan dengan kepemimpinan Pak Agus di Bank Mandiri. Pak Agus turun langsung ke masyarakat untuk dapat melihat situasi dan kondisi yang ada dalam masyarakat, dan masyarakat sendiri merasa bahwa kunjungan tersebut sangat berarti. ”Kesan saya, Pak Agus itu pemimpin yang sangat peduli lingkungan dan memperhatikan kondisi anak buahnya,” kata Ustaz Gani lagi. Mengenai kondisi dan potensi wilayahnya, Wagub Maluku Utara ini menjelaskan sektor perikanan, pariwisata, pertanian, pertambangan (nikel, emas), perkebunan, dan kehutanan, masih sangat potensial. Ia bahkan melihat sektor perikanan dan pariwisata sangat mendesak untuk mendapatkan perhatian. Memang, katanya, industri perbankan yang ada di daerah ini sudah sangat membantu para pengusaha. ”Namun yang terlihat hanyalah para pengusaha besar. Diharapkan ke depan industri perbankan, khususnya Bank Mandiri, dapat membantu para pengusaha kecil, agar perekonomian rakyat dapat berkembang lebih cepat,” demikian tutur Wagub Abdul Gani Kasuba.
tahun ix
6 juli 2009
14 sajianutama edisi 266 majalah mandiri
PAHALA N. MANSURY, EVP COORDINATOR FINANCE & STRATEGY OGI PRASTOMIYONO, DIREKTUR COMPLIANCE & HUMAN CAPITAL
fokus meningkatkan
kembangkan
market share
sense of urgency
Seluruh SDM Bank Mandiri hendaknya mengembangkan sense of urgency dalam menghadapi kompetitor yang makin agresif dan berlomba mengalahkan Bank Mandiri. Direktur Compliance & Human Capital, Pak Ogi Prastomiyono, menguraikan kesan dan pandangan seputar SDM usai mengikuti kunjungan Dirut di Sulawesi dan Maluku, akhir Mei lalu. Berikut laporan selengkapnya.
Bagaimana kesan selama kunjungan ke cabangcabang di Sulawesi dan Maluku? Ada beberapa hal menarik dan memberikan kesan mendalam bagi saya pribadi maupun dalam kapasitas saya sebagai Direktur Compliance & Human Capital maupun Direktur Pembina Kanwil X. Pertama, semangat, rasa memiliki, kebersamaan dan kebanggaan yang ditunjukkan oleh segenap pegawai Bank Mandiri dalam melaksanakan segala kegiatan. Kedua, masyarakat di Sulawesi dan Maluku sudah jauh berkembang dan maju dari beberapa tahun lalu, ditandai dengan pesatnya pembangunan infrastruktur, pengembangan bisnis, penggalian potensi alam serta pengelolaan SDM. Ketiga, keragaman budaya masyarakat yang kaya dengan warisan budaya yang dijunjung tinggi dan selama ini hanya kita baca dari buku-buku atau media cetak maupun media elektronik. Kinerja rekan-rekan di cabang, bagaimana? Dari sisi kinerja, pegawai dan cabangcabang yang ada, telah menunjuk hasil yang menggembirakan namun masih perlu ditingkatkan mengingat potensi yang ada di Maluku dan Sulawesi sangat besar. Seluruh jajaran harus bisa menangkap peluang bisnis dengan baik. Hal ini tentu menuntut kita untuk menyiapkan sarana pendukung secara optimal dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan cekatan, fokus pada layanan serta memiliki jiwa entrepeneur yang mampu mengeksplorasi potensi bisnis dan membangun aliansi sehingga dapat meraih market share yang lebih besar. Dari sudut SDM ini, apa tantangan paling berat? Berdasarkan pengamatan dan evaluasi kami, penyediaan SDM yang andal dan berkualitas merupakan tantangan utama kita. Untuk mengatasi hal tersebut, kita terus berupaya meningkatkan standar kompetensi pegawai untuk seluruh level jabatan sehingga kualitas layanan yang diberikan, baik dari sisi services maupun layanan produk-produk perbankan lainnya dapat memiliki keunggulan, mampu menjaring dan menciptakan customer yang loyal. Kita juga memberikan pembekalan bagi CEO
tahun ix
6 juli 2009
Level 1, 2 dan 3 secara menyeluruh mencakup seluruh aspek agar dapat memahami profil daerah masing-masing , dan kompetensi teknis lain yang diberikan secara bertahap. Selain itu, Direktorat CHC berupaya terus meningkatkan produktivitas seluruh pegawai yang dapat dihitung melalui Contribution Margin atau Earning After Tax (EAT) dibandingkan dengan Full Time Equivalent (FTE) per pegawai. Kemudian, kita juga sedang berupaya meningkatkan level of engagement setiap pegawai melalui sosialisasi yang telah dimulai sejak 1 Juli 2009 di seluruh Wilayah untuk menumbuhkan kepercayaan, kebanggaan dan loyalitas pegawai kepada perusahaan. Di beberapa cabang, ada kesan SDM kompetitor terkesan lebih agresif? Memang, oleh karenanya menjadi sense of urgency kita di Bank Mandiri untuk menghadapi kompetitor tersebut. Setiap kompetitor tentu berlomba agar dapat mengalahkan Bank Mandiri. Kita juga tidak boleh tinggal diam, terus siaga dan tidak boleh lengah, selalu menjaga kualitas service serta terus menerus melakukan inovasi dan perbaikan yang tidak henti di segala bidang untuk memperkuat posisi kita. Kami sebagai Direktur Pembina Wilayah X dan dibantu dengan seluruh pimpinan dan CEO Wilayah berkeyakinan, kita mampu meraih market share yang lebih besar lagi. Perlu digarisbawahi, masuknya kompetitor itu menandakan potensi bisnis di Sulawesi dan Maluku sangat besar dan berkembang. Pesan untuk rekan-rekan di Sulawesi dan Maluku? Saya tak henti-hentinya selalu berpesan agar seluruh pegawai di Sulawesi dan Maluku khususnya dan pegawai Bank Mandiri umumnya agar terus memberikan kontribusi yang produktif bagi kemajuan bank yang kita cintai ini, memiliki daya juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah serta selalu berpikir positif dalam menghadapi segala permasalahan yang ada. Kita mesti yakin Bank Mandiri mampu menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan (sustainable) dan selalu menjadi kebanggaan Bangsa dan Negara Indonesia.
15
Bagaimana kesan-kesan selama kunjungan kerja di Sulawesi dan Maluku lalu? Kesan saya positif. Saya mencatat tiga hal. Pertama, kita melakukan kunjungan ke Sulawesi dan Maluku untuk mengetahui potensi wilayah tersebut. Kedua, dalam kunjungan itu, kita bertemu dengan para stakeholders di sana, pemda, nasabah dan pegawai kita di sana untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan bagaimana solusinya. Ketiga, kita dapat melihat langsung sekaligus meningkatkan energi, motivasi dan semangat teman-teman yang ada di Sulawesi dan Maluku.
Perkembangan potensi bisnis di Sulawesi dan Maluku masih sangat baik dan prospektif. “Temanteman mesti fokus meningkatkan market share seraya terus meningkatkan contribution margin,” kata Pak Pahala N. Mansury, dalam wawancara dengan majalah Mandiri, Kamis (2 Juli) siang. Simak selengkapnya.
Ada potensi bisnis di dua wilayah itu? Saya melihat perkembangan potensi bisnis di Sulawesi dan Maluku baik sekali. Pertumbuhan ekonomi mereka bagus. Manado, misalnya, mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 7 %. Infrastruktur di sana juga baik. Contoh lain, Ternate juga ternyata bagus. Kita bisa rasakan denyut nadi kegiatan ekonomi Ternate yang baik sekali, perdagangan berkembang karena Ternate merupakan penghubung dengan daerah-daerah lain di Indonesia Timur. Ada hal lain yang mendukung perkembangan bisnis? Saya melihat para stakeholder, seperti pemerintah daerah di Sulawesi dan Maluku sebenarnya sangat ingin dan berupaya memajukan daerahnya. Jangan lupa, sekarang kita berada di era otonomi daerah. Masing-masing pemerintah daerah mengembangkan otonomi, apalagi pemimpin daerah dipilih langsung oleh rakyat. Mereka berusaha mengundang investor luar. Pemerintah daerah Luwuk misalnya, begitu bersemangat menyambut kami di bandara dan menjelaskan potensi daerahnya dan meminta Bank Mandiri untuk ikut mengembangkannya. Dalam kaitan ini, jangan sampai ada potensi atau kegiatan ekonomi di daerah, tetapi kita tidak mengikuti perkembangan tersebut. Kita tidak boleh ketinggalan dari perkembangan ekonomi di daerah itu. Salah satu KPI kita di daerah adalah bagaimana market share kita di daerah itu. Hal ini selaras dengan implementasi CEO Wilayah? Penerapan CEO wilayah adalah salah satu upaya untuk memastikan semua potensi yang ada di suatu wilayah dapat tergali dengan baik. Kita mau semua cabang-cabang kita paham betul bagaimana potensi yang ada di sekeliling mereka, pertumbuhannya berapa, di segmen mana, siapa yang bermain di segmen ini. Jangan sampai kita hanya mengejar bisnis–bisnis tertentu seperti bisnis Pemda, bisnis BUMN, bisnis BUMD, tetapi betul-betul kita all out
tahun ix
6 juli 2009
melihat bisnis swasta dan semua potensi. Kita pahami sektor-sektor yang potensial Apakah kita akan masuk ke semua sektor? Tidak semua sektor! Kita hanya ingin merebut sektor-sektor yang atraktif. Setiap daerah selalu punya 3 sampai 4 sektor unggulan khas daerah itu. Teman-teman di cabang mesti memahami potensi setiap daerah berbedabeda, dan berupaya merebut sektor-sektor yang atraktif saja. Memang ada beberapa sektor atraktif yang memiliki benang merah pada semua daerah, seperti distributor semen besar, distributor otomotif, distributor sembako, dll. Kita punya portfolio guidelines yang bisa membantu menilai potensi-potensi daerah yang ada. Apakah teman-teman di daerah sudah memiliki pemahaman standar mengenai hal ini? Ada yang yang sudah paham, tetapi ada yang belum. Ada yang sudah tergali, tetapi ada yang belum. Ada beberapa kantor cabang kita yang sudah dekat dengan para pengusaha yang ada di cabang tersebut, mereka memahami perkembangan yang ada di daerahnya. Nah, ini merupakan tantangan bagi semua cabang, semua CEO di level 1, 2 maupun 3, agar mereka betul-betul memahami potensi-potensi tersebut. Sejauh ini, saya melihat pemahaman ini masih belum merata. Ada yang paham betul dan sangat konfiden keluar menemui nasabah besar. Kita ingin semua percaya diri dan konsisten dan external focus, paham betul market dan berada ditengah-tengah nasabah Ada pesan untuk pegawai? Kita harus fokus terhadap market share tetapi jangan lupa untuk terus meningkatkan contribution margin. Kita mau tumbuh dan berkembang tapi kita harus ingat pertumbuhan ini kaitannya dengan profitabilitas kita. Kita juga tetap harus jaga kualitas pekerjaan kita. Dalam kaitan ini, saya senang sekali dan menyambut baik tema budaya yang dikembangkan di wilayah yang baru kami kunjungi, upayaupaya untuk mengurangi fraud. Saya berharap kita semua terus menjaga semangat, terus memperbaiki diri dan naik kelas terus, baik di bidang kinerja keuangan, budaya kerja, maupun tentu saja service excellence. Kita jangan cepat puas atas hal baik yang telah dicapai, tetapi harus terus meningkatkan value dengan cara memperbaiki diri terus-menerus.
16 sajianutama edisi 266 majalah mandiri
cepat merebut market share A Sugianto, Kepala Cabang Ambon Gorontalo Bagi kami, kunjungan Dirut dan jajaran Management Kantor Pusat ke cabang kami ini merupakan peristiwa langka. Kami surprise di tengah kesibukan Bapak Direktur Utama dan jajaran Direksi masih bersedia mengunjungi kami di sini. Terus terang, kunjungan ini sangat berarti untuk memberikan semangat dan motivasi seluruh pegawai sehingga diharapkan dapat terus berkarya dan memberikan yang terbaik. Dalam kunjungan ke Gorontalo, Dirut dan rombongan antara lain meninjau kantor Cabang Gorontalo, Cash Outlet Limboto, dan bersilaturahmi dengan pemerintah provinsi yang disambut oleh Bp. Ir. H. Gusnar Ismail, MM, Wakil Gubernur Gorontalo. Diirut menyerahkan secara simbolis bantuan Mandiri Peduli dalam Bidang Pendidikan berupa 10 (sepuluh) unit perangkat komputer kepada 10 sekolah yang tersebar di Provinsi Gorontalo. Bantuan ini merupakan dukungan Bank Mandiri atas program pemerintah Provinsi Gorontalo: ”Semua Bisa Sekolah”. Potensi bisnis yang ada di sini lebih didominasi pada bidang infrakstruktur seperti jalan dan bangunan karena Gorontalo merupakan daerah pemekaran. Provinsi ini baru berdiri selama 8 tahun, jadi memang masih relatif muda. Sedangkan untuk sektor swasta didukung dengan sektor usaha perdagangan, distributor, perkebunan dan pertanian. Dalam kunjungan tersebut direksi berpesan agar teamwork kita harus lebih solid, sehingga diharapkan kita dapat lebih cepat merebut market share. Untuk itu, Dirut memberikan arahan agar kami terus meningkatkan koordinasi, aliansi strategis dan cross selling dengan unit-unit terkait.
kesempatan untuk pelatihan Jakobis Lesnusa Kepala Cabang Soroako Bagi kami, hal yang paling berkesan adalah bahwa Dirut dan Jajaran Senior Management sangat ramah, selalu bersemangat dan tidak kenal lelah. Selama kunjungan, Dirut sangat peduli terhadap setiap pegawai serta kondisi cabang. Beliau berinteraksi dengan pegawai layaknya sahabat. Kunjungan di Soroako hanya berlangsung kurang lebih 2 jam. Dirut memberikan respon yang positif atas paparan kinerja yang kami sampaikan kecuali pada tingkat NPL yang cukup tinggi yang berasal dari kredit-kredit yang diputuskan sejak tahun 2005 dan 2006. NPL ini tentu kita tangani secara sangat serius. Untuk pengembangan SDM, perlu diberikan kesempatan kepada pegawai untuk training/pelatihan/sosialisasi, perlu adanya rotasi yang rutin sehingga tidak menimbulkan kebosanan. Kunjungan jajaran Direksi seperti ini perlu ditingkatkan untuk selalu dapat memberikan motivasi kepada seluruh pegawai. Harapan kami, pegawai pimpinan perlu dimutasi secara berkala, mengingat Soroako terletak sangat jauh dari Makassar, dengan waktu tempuh 12 jam nonstop melalui jalan darat.
tahun ix
performance
dan layanan terbaik
Rusdiyanto, Kepala Cabang Luwuk Kami merasa senang dan bangga sekali dengan kunjungan Management Bank Mandiri ke Cabang Luwuk karena sejak merger baru pertama kali jajaran Direksi menyempatkan untuk mengunjungi cabang Luwuk. Walau hanya transit selama tiga jam, dalam kesempatan itu Pak Agus Martowardojo sempat beramahtamah dengan para pegawai Bank Mandiri, Bupati dan jajaran Pemda Kab. Banggai, serta tokoh masyarakat Luwuk. Selain itu, Dirut juga menyerahkan bantuan Mandiri Peduli berupa 2 unit komputer untuk Universitas Muhammadiyah Luwuk dan 3 unit komputer untuk Universitas Tompotika yang diserah-terimakan langsung kepada masing – masing Rektor. Kunjungan jajaran Direksi ini memberikan motivasi kepada para pegawai di cabang untuk terus memberikan yang terbaik kepada perusahaan. Perhatian yang diberikan pimpinan ini juga membuat pegawai menjadi lebih mencintai dan makin memperbesar rasa memiliki terhadap Bank Mandiri. Cabang Luwuk akan berusaha untuk terus lebih baik lagi, antara lain, dengan cara mendekati eks nasabah kita yang lepas. Caranya kita tentu berusaha memberikan performance dan layanan terbaik. Selain itu, kita juga minta referral / rekomendasi debitur mengenai pihak mana yang potensial untuk bekerjasama dengan Bank mandiri. Di sini antara lain pengusaha satu dengan yang lain saling bersaudara, dan kami berkomitmen agar para pengusaha yang bersaudara itu dapat bergabung di Bank Mandiri.
6 juli 2009
semangat
mimpi
dan agresif
jadi kenyataan
Ira Mutiara Zain, Kepala cabang Makassar Panakukkang Kami merasa berterima kasih dan berkesan karena Direksi menyempatkan diri berkunjung ke Cabang Makassar Panakukkang. Kunjungan dan acara employee gathering yang dihadiri Dirut dan jajaran Direksi ini sangat berkesan dan membuat seluruh pegawai makin termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Walaupun kunjungan ke cabang kami cukup singkat (± 20 menit), Direksi banyak memberi masukan dan saran yang sangat bermanfaat untuk kemajuan cabang kami. Jajaran Direksi meminta cabang kami untuk terus meningkatkan bisnis dan mengoptimalkan potensi yang ada. Cabang Makassar Panakukkang terletak di kawasan elit, terdapat perumahan milik golongan menengah ke atas, pusat niaga kelas atas , juga pusat hiburan seperti hotel, cafe, dan karaoke. Mal terbesar di Makassar juga terdapat di kawasan Panakukkang. Jadi potensi bisnis ini masih bisa kita optimalkan. Dalam pengamatan kami, lewat benchmark ke beberapa bank lain di kawasan Panakukkang, pelayanan Bank Mandiri memang lebih unggul. Para frontliner kita penuh semangat untuk melayani dan lebih agresif dalam melakukan cross selling/jualan. Namun, ada beberapa kendala bagi kami untuk memberikan service terbaik, berkaitan dengan banking hall yang sudah tidak memadai. Kita masih menempati ruko sementara salah satu bank pesaing dalam waktu dekat akan menempati gedung yang besar dan representatif serta letaknya berseberangan dengan cabang kami. Selain itu, untuk meningkatkan skill dan wawasan, frontliners agar dapat rutin diberikan kesempatan mengikuti training.
Haro John Kumowal Kepala Cabang Palu Hasanuddin Adalah suatu kebanggaan dan kebahagian yang luar biasa bagi setiap cabang Bank Mandiri khususnya cabang-cabang yang berada di wilayah timur Indonesia ketika Direktur Utama kita berkesempatan berkunjung. Demikian halnya kami di cabang Palu Hasanuddin. Kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa tersebut bagaikan mimpi jadi kenyataan. Harap dimaklumi, baru kali pertama ini cabang kami dikunjungi Bapak Agus Martowardojo sejak menjadi Dirut Bank Mandiri. Apalagi dalam rombongan ikut serta tiga anggota Direksi. Kejadian ini mungkin belum tentu akan berulang dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun ke depan. Di Cabang Palu Hasanuddin terdapat juga unit bisnis, seperti Micro Business , Small Business dan Commercial Business floor. Selain meninjau banking hall dan ruang kerja cabang, Pak Agus dan jajaran direksi juga berkesempatan meninjau ruang kerja unitunit bisnis lainnya sambil mendengarkan paparan masing-masing unit bisnis. Dirut berpesan agar kami terus berupaya merebut pasar dan bisnis-bisnis potensial yang ada di kota Palu, dengan cross selling dan aliansi bisnis. Selain itu, Dirut juga memberikan arahan agar kami melakukan perbaikan standar layanan untuk mendapatkan nilai yang lebih baik pada wave berikutnya. .
disambut upacara joku kaha Arief Budiman, Kepala Cabang Ternate Kami menyambut kedatangan Dirut, Pak Agus Martowardojo di Ternate dengan upacara Joku Kaha. Joku Kaha merupakan upacara adat Ternate dalam menyambut tamu penting, para pemimpin, yang baru pertamakali menginjakkan kaki di bumi Ternate. Hal yang paling berkesan adalah saat melihat langsung, bagaimana selama kunjungan itu, Pak Agus tampak selalu energik, penuh semangat dan tak kenal lelah. Bagi kami, kinerja dan sikap kepemimpinan Pak Agus merupakan teladan sekaligus panutan. Hal itu membuat rekan-rekan di sini menjadi lebih termotivasi. Hal lain yang membanggakan dari kehadiran Pak Agus di Ternate adalah sambutan Wakil Gubernur, Pak H. Abdul Gani Kasuba. Wagub semula akan melakukan perjalanan dinas ke Bali, dan kami sudah menge-set pertemuan di bandara. Tetapi, saat mendengar Dirut Bank Mandiri yang datang, Wagub langsung mendelegasikan tugas dinas ke Bali kepada Sekwilda, dan menerima kunjungan Dirut dan rombongan di kantornya. Pak Agus sendiri tampak sangat appreciates dengan sambutan Wagub dan memberikan respon positif, termasuk saat diajak bersama-sama turun ke pasar rakyat Kie Raha, Ternate. Satu pesan Dirut yang harus segera dilaksanakan adalah bahwa pasar tidak dapat menunggu kita. Kita harus cepat bergerak. Kita harus tumbuh di atas rata-rata pasar, dan hal tersebut dapat dicapai dengan memantapkan koordinasi, aliansi strategis dan cross selling.
tahun ix
17
6 juli 2009
18 galerifoto
19
edisi 266 majalah mandiri
ambon
mutiara dari timur
ternate
tidore
tahun ix
6 juli 2009
tahun ix
6 juli 2009
20 galerifoto
21
edisi 266 majalah mandiri
gorontalo
palu
manado
tahun ix
6 juli 2009
tahun ix
6 juli 2009
22 galerifoto
23
edisi 266 majalah mandiri
makassar luwuk
soroako
tana toraja
tahun ix
6 Juli 2009
tahun ix
6 Juli 2009
25
24 infoterkini edisi 266 majalah mandiri
book fair MORG
Market & Operational Risk Group (MORG) mengadakan book fair di Plaza Mandiri, Jakarta, 25-27 Juni 2009. Acara yang dibuka Dept. Head Management Enterprise Risk Management, Tedy
Nurhikmat, itu merupakan salah satu bentuk internalisasi budaya dan program sosialisasi risk culture di lingkungan MORG. Dalam kegiatan tersebut, MORG mengadakan berbagai acara pendukung. Pada hari pertama diadakan talk show dengan tema “be creative, be a writer”, hari kedua talk show mengenai investasi yang cocok di masa krisis. Sedangkan pada hari terakhir, MORG membagikan doorprize berupa tiket nonton gratis dan buku yang ditandatangani Direksi. Dana yang terkumpul dari book fair akan digunakan membiayai acara culture dan program kunjungan sosial di lingkungan MORG. Imelda Febriane, Ketua Panitia Book Fair, berharap acara tersebut dapat menggalang kekompakan antar pegawai.
pak agus kunjungi corporate banking Direktur Utama, Pak Agus Martowardojo, mengunjungi Corporate Banking, di Plaza Mandiri, Jakarta, 26 Juni 2009. Pak Agus disambut seluruh Group Head dan officer. Dalam kunjungan tersebut, Pak Agus berdiskusi dengan seluruh pegawai Corporate Banking, membahas target dan strategi untuk menjadi Regional Champion Bank. Dengan semangat tinggi, Pak Agus memberi banyak masukan kepada seluruh pegawai. “Kita tidak takut dengan kompetisi, justru
kita senang dengan kompetisi. Di mana ada kompetisi, kita akan datang. Yakinlah kita akan menjadi pemenangnya,” ujar Pak Agus, memompa semangat pegawai Corporate Banking. Di akhir kunjungan, Pak Agus membuka kesempatan tanya-jawab. Sebelum meninggalkan lokasi pertemuan, Pak Agus menyalami seluruh pegawai Corporate Banking yang hadir di sana. Selain itu, Pak Agus juga melakukan kunjungan serupa ke Direktorat Consumer Finance, Change Management Office, dan Corporate Secretary.
training calon dealer treasury
serahkan hadiah mandiri fiesta
ke depsos
Bank Mandiri menyerahkan sebuah Toyota New Camry 2.4 G/AT dan sebuah sepeda motor Honda New Supra X 125 R kepada Departemen Sosial (Depsos) Republik Indonesia, di Kantor Depsos, 26 Juni 2009. Mobil dan motor tersebut merupakan hadiah Mandiri Fiesta 2007 periode II yang tidak diambil pemenangnya. Group Head Regional Network, Marwan Budiarsyah, menyerahkannya kepada
tahun ix
6 juli 2009
Sekjen Depsos RI, Chazali H. Situmorang. Penyerahan hadiah itu merupakan itikad baik Bank Mandiri dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 25 Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia no 13/HUK/2005 tentang izin undian. Hal itu sekaligus sebagai perwujudan good corporate governance yang secara konsisten diterapkan di Bank Mandiri.
Treasury Group dan Human Capital Services Group bekerjasama dengan Learning Center Group, menyelenggarakan seleksi dan training calon dealer Treasury Angkatan VI, di Learning Center Group dan Hotel Millenium, Jakarta, 29 Juni11 Juli 2009. Training yang diikuti 32 pegawai itu dibuka Pak Thomas Arifin, Direktur Treasury & International Banking. Hadir dalam acara tersebut, Vincent Nangoi (Group Head Treasury) dan I Nengah Rentaya (Group Head Learning Center). Seleksi dan training tersebut merupakan kegiatan rutin Treasury Group dalam menyeleksi pegawai untuk menjadi seorang dealer. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2004, bekerjasama dengan konsultan training TRAC Consultant (Mr. Philip Tan). Dalam rekrutmen, manajemen mengambil dari internal Bank Mandiri, seperti eks. ODP dan SDP yang berusia maksimun 28 tahun. Tentu saja peserta
harus lolos seleksi, yang di antaranya meliputi bourse game dan OJT di Treasury Group dan interview. Sedangkan pelatihan selama seleksi dan training meliputi kompetensi/ skill (FX, MM, Fixed Income, Derivatives, ALM, dan teknikal), dan bourse game (simulasi trading).
tahun ix
6 juli 2009
27
26 infoterkini edisi 266 majalah mandiri
perjanjian kredit semen tonasa Sindikasi empat bank yang terdiri Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Sulsel, dan Bank Jatim, menandatangani surat perjanjian kredit pembiayaan pembangunan pabrik Semen Tonasa V sebesar Rp 3,55 triliun. Penandatanganan dilakukan di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, 23 Juni 2009. Kredit tersebut akan digunakan sebagai dana tambahan untuk membangun pabrik baru dengan kapasitas 2,5 juta ton/tahun dan pembangkit listrik berkapasitas 2x35 MW. Nilai proyek Rp 5,3 triliun, yang Rp 3,55 triliun dibiayai melalui kredit sindikasi empat bank tersebut. Semen Tonasa adalah anak
perusahaan PT Semen Gresik. Pihak yang menandatangani perjanjian kredit adalah: Pak Agus Martowardojo (Direktur Utama Bank Mandiri), Harry M. Supoyo (Direktur Utama Mandiri Sekuritas), Asmawi Syam (Direktur Kelembagaan BRI), Sattar Taba (Direktur Utama Semen Tonasa), Dwi Soetjipto (Direktur Semen Gresik), dan Mulyanto (Direktur Utama BPD Jatim), Andi Muhammad Rahmad (Direktur Utama Bank Sulsel). Acara itu disaksikan Said Didu (Sekretaris Menteri Negara BUMN), dan Pak Riswinandi (Direkur Corporate Banking).
Bank Mandiri dan Indomobil Finance Indonesia menjalin kerjasama pembiayaan kredit dan cash management-Mandiri Open Payment. Surat perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani Pak Zulkifli Zaini (Direktur Commercial Banking), Pak Abdul Rachman (Direktur Special Asset Management), Kertowidjojo (Direktur Utama Indomobil Finance), dan Alex Sutisna (Direktur Indomobil Finance), di Plaza Mandiri, Jakarta, 25 Juni 2009. Dalam hal pembiayaan kredit, Bank Mandiri mengalokasikan dana sekitar Rp 500 miliar untuk para nasabah/end user. Penarikan fasilitas kredit dengan limit Rp 500 miliar itu adalah 18 bulan, terhitung sejak penandatanganan perjanjian kerjasama. Porsi pembiayaannya, 95% Bank Mandiri dan 5% Indomobil Finance. Sedangkan jangka waktu pembiayaan nasabah /end user maksimal 36 bulan, terhitung sejak tanggal penarikan fasilitas kerjasama.
kerjasama dengan indomobil finance Mengenai kerjasama cash management-Mandiri Open Payment, Bank Mandiri menyediakan eChannel untuk pembayaran angsuran end user Indomobil Finance. “Kami yakin, jaringan Bank Mandiri dapat menjadi nilai tambah bagi Indomobil Finance,” ujar Pak Zulkifli, optimis kerjasama itu akan memberi keuntungan kedua belah pihak.
menembus batas
keinginan
Manajemen kembali mengundang nasabah Prioritas dalam Kemilau Mandiri Fiesta, yang diselenggarakan di Integrity Convention Center Mall MGK Kemayoran lantai 9, Jl. Angkasa Kv B-6 Jakarta Pusat, 27 Juni 2009. Acara pada malam itu mengambil tema “Menembus Batas Keinginan”.
tahun ix
6 juli 2009
Hiburan yang disiarkan langsung RCTI tersebut dimeriahkan Samsons, Seventeen, Melly Goeslaw, Bunga Citra Lestari, J Rock, dan Joe Sandy ‘The Master’. Pak Zulkifli Zaini (Direktur Commercial Banking) dan Pak Bambang Setiawan (Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care) hadir pada kesempatan tersebut. “Kemilau Mandiri Fiesta ini diselenggarakan sebagai ucapan terima kasih kami kepada para nasabah setia Bank Mandiri,” kata Pak Zulkifli Zaini, dalam sambutannya. “Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pada Bank Mandiri sebagai bank utama bapak-ibu dalam melakukan setiap transaksi perbankan”.
kick-off ‘the soldiers’ P3A Policies Procedures Planning & Architecture (P3A) Group menyelenggarakan kick-off program budaya kerja tahun 2009, di Taman Piknik Ciloto Puncak, Bogor, 19-20 Juni 2009. Acara yang diikuti seluruh pegawai P3A Group tersebut dijadikan sebagai momentum untuk menjaga dan meningkatkan kinerja grup melalui penerapan budaya kerja yang lebih baik. Tema program budaya tahun 2009 ini adalah “the soldiers” dengan tagline “protect & serve vigilantly”. Tema dan tagline ini relevan dengan arahan
manajemen tentang tahun kewaspadaan dan kehati-hatian. Dari beberapa program yang dimiliki, dua program budaya yang menjadi andalan P3A Group adalah SPIRIT dan BRAVE. SPIRIT (Save & Protect IT and Rigorous Process Improvement, program yang menerapkan Business Improvement untuk memberikan hasil yang lebih baik). Sedangkan BRAVE (Bring any value with efficiency, program yang selalu menjaga efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan bekerja).
tahun ix
6 juli 2009
28 infoterkini
commercialbanking
29
edisi 266 majalah mandiri
penghargaan
best investor relations
Bank Mandiri meraih penghargaan Juara Pertama dalam kategori Best Investor Relations dalam acara penganugerahan Asia’s Best Companies 2009, di Hotel Shangri-La, Jakarta, 29 Juni 2009. Acara itu diselenggarakan majalah FinanceAsia dan Credit Suisse.
Selain itu, Bank Mandiri menduduki peringkat III Most Commited to a Strong Dividend Policy, peringkat IV dalam Best Managed Company, peringkat V dalam kategori Best Corporate Governance, dan peringkat VI dalam Best Corporate Social Responsibility. Penghargaan tersebut diterima Errinto Pardede, Dept. Head Investor Communication. “Kami menyatakan terima kasih kepada FinanceAsia dan berbagai pihak yang memilih Bank Mandiri, sehingga Bank Mandiri meraih predikat Juara Pertama katagori Best Investor Relation pada tahun ini. Bank Mandiri akan terus berusaha untuk terus menjadi yang terbaik,” kata Errinto.
PFA gelar lomba menembak Procurement & Fixed Asset (PFA) Group mengadakan lomba menembak antar departemen di lantai 4 Plaza Blok M Shooting Club, Jakarta, 19 Juni 2009. Lomba yang diikuti enam departemen tersebut dibuka Koordinator Sport & Fun PFA, Edi Purnawan Wulan. Sebelum lomba dimulai, peserta diperbolehkan latihan terlebih dahulu dengan menggunakan lima butir peluru dalam waktu dua menit. Sedangkan untuk lomba, seorang mendapat 10 peluru yang harus dihabiskan dalam 10 menit. Lomba yang berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan ini dimenangkan Procurement Planning & Control (PPC) Department.
tahun ix
6 juli 2009
Edi Purnawan mengatakan, lomba tersebut merupakan bagian dari kegiatan Fun & Sport yang dimulai Mei dan berakhir September 2009. Selain menembak, PFA akan mengadakan lomba futsal, basket, bowling, dan fun bike. Salah satu tujuan kegiatan tersebut adalah meningkatkan kebersamaan pegawai PFA.
workshop
transaction banking untuk nasabah
Direktorat Commercial Banking dan Direktorat Corporate Banking menyelenggarakan workshop mengenai transaction banking, di Hotel Crowne Jakarta, 25-26 Juni 2009. Mengambil tema “Unlocking the Liquidity from within your operations”, acara itu dikuti 80 nasabah Commercial Banking dan Corporate Banking. Pada kesempatan itu, manajemen memperkenalkan produk transaction banking berupa aplikasi e-banking yaitu Mandiri Cash Management. Pada saat membuka workshop, Direktur Corporate Banking, Pak Riswinandi, mengatakan bahwa transaction banking tergolong produk baru Bank Mandiri yang merupakan perpaduan antara produk cash management, trade finance, treasury dan remittance . “Transaction banking yang kami perkenalkan sangat besar manfaatnya. Alangkah baiknya jika mitra bisnis bapak dan ibu juga bisa ikut bergabung dalam transaction banking Bank Mandiri,” kata Pak Riswinandi, kepada peserta workshop. Pada kesempatan lain, Direktur Commercial Banking, Pak Zulkifli Zaini, mempertegas tentang manfaat transaction banking Bank Mandiri. Pak Zulkifli juga mengenalkan produk baru transaction banking Bank Mandiri, yaitu ’Mandiri Cash Management’. Produk ini ditujukan untuk mempermudah pengelolaan likuiditas
perusahaan. ”Produk ini merupakan enhancement dari produk sebelumnya, yaitu CMS-Mandiri. Dari sisi teknologi, Mandiri Cash Management telah memanfaatkan teknologi web-based yang terkini,” kata Pak Zulkifli. Dari segi fitur, lanjut Pak Zulkifli, pengguna mendapat keleluasaan lebih untuk mengakses data secara real time dan melakukan transaksi secara elektronik. Seperti mengelola account receivables, melaksanakan pembayaran account payables, dan juga termasuk liquidity management, misalnya cash pooling dan placement secara real time-on line bila terjadi excess cash. Peluncuran aplikasi Mandiri Cash Management merupakan salah satu inisiatif berkesinambungan Bank Mandiri untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi. “Inisiatif ini tidak berhenti sampai di sini. Untuk menjadi mitra Anda, kami dapat diandalkan dan selalu inovatif,” ujar Pak Zulkifi, saat menutup workshop. Acara penutupan tersebut dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan, seperti home band, fashion show, dance, dan kuis. Serta Aura Kasih, sebagai pamungkas acara yang penuh keakraban tersebut.
tahun ix
6 juli 2009
Di tengah kelesuan perekonomian dunia, industri perbankan semakin bersemangat meningkatkan fee-based income. Bank Mandiri dengan berbagai kelebihannya, secara intensif memperkenalkan layanan transaction banking kepada nasabah.
30
31
daricabang
edisi 266 majalah mandiri
aneka ragam kegiatan Cabang melakukan beraneka ragam aktivitas untuk mengimplementasikan budaya, memperkuat tim kerja maupun meningkatkan market share. Aktivitas tersebut di antaranya: menyerahkan bibit pohon, melakukan gathering dan kick off program, serta memberi sumbangan kepada sebuah masjid. Berikut ini aneka ragam kegiatan cabang.
M E D A N Kick Off Culture Regional Risk Management (RRM) I Medan mengadakan kick off culture dan logo culture, di Kantor Bank Mandiri, 23 Maret 2009. Kegiatan tersebut mengambil tema “Yes…We Care”. RRM Manager, Martinus Amrih Utomo, memotong tumpeng sebagai tanda kick off culture tersebut, kemudian dilanjutkan penandatanganan komitmen pelaksanaan program culture 2009 oleh seluruh pegawai RRM Medan. Rizal-RRM I Medan
GARUT Hibah Pohon
T A R A K A N Pertandingan Voli
Berkaitan dengan program bina lingkungan, Community Branch Garut menyerahkan hibah pohon ke Pemda Garut, di Pendopo Pemda, 22 Mei 2009. Secara simbolik bantuan itu diterima Bupati Garut, Aceng Fikri. Acara penyerahan itu dihadiri Pak Sasmita (Direktur Pembina Kanwil VI Bandung), O.C Harry Pudjiatmoko (Group Head Electronic Channel Operations), Chrisna Pranoto (Group Head Credit Operations), Sugeng Hariadi (Area Manager Bandung Surapati), Rubiyana Kusnadi (Deputy Regional Manager Kanwil VI Bandung), dan Benny Barnas (Community Manager).
Community Tarakan menggelar pertandingan voli, di lapangan Bank Mandiri, 26 April-3 Mei 2009. Lomba berhadiah alat memasak ini, diikuti seluruh pegawai dan IIKBM Community Tarakan. Tampak Community Manager, R. Erwan Djoko Hermawan (kanan), berpose dengan para pemenang lomba. Alin Yudistira-RM
Rustandi-CSA/GA
BANDUNG Serahkan Pohon
J A K A R TA
Kantor Wilayah VI, Bandung, menyerahkan 9.000 pohon kepada Pemerintahan Kota Bandung, dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Lapangan Tegalega Bandung, 15 Juni 2009. Hadir dalam acara itu: Dada Rosada (Walikota Bandung), I Wayan Sukarta (Kakanwil VI), dan Edwin Dwidjajanto (Area Manager Bandung AA Utara)
Always Be Number One Bertujuan mempererat kebersamaan dan menguatkan teamwork, Cabang Jakarta Berdharma mengadakan outbound di Pasirmukti, Citereup, Bogor, 20 Juni 2009. Kegiatan itu mengambil tema Always Be Number One, Kita Mau... Kita Yakin... Pasti Bisa... Dahsyat. Tampak Kepala Cabang, Hardianto (tengah) berfoto bersama peserta di sela acara di kebun buah.
Tison-GA VI Bandung
Hardianto-Kepala Cabang
tahun ix
6 juli 2009
tahun ix
6 juli 2009
33
32 daricabang edisi 266 majalah mandiri
P U R WA K A R TA
S U R A B AYA
Bakti Sosial Pramubakti
Mengunjungi Pasar
Sebagai salah satu bentuk implementasi program TIPCE, yaitu peduli lingkungan, 60 pramubhakti Kantor Pusat Bank Mandiri melaksanakan bakti sosial di Purwakarta, Jawa Barat, 16 Mei 2009. Koordinator Forum Pramubhakti Bank Mandiri, Achmad Saripudin, secara simbolis menyerahkan perangkat alat ibadah kepada Abu Sueb, yang mewakili takmir masjid Al Waahidah, Cibatu, Purwakarta.
Sebagai Direktur Pembina Kanwil VIII Surabaya, Pak Sentot A. Sentausa, mengunjungi pasar tradisional Pucang Anom Surabaya, 15 Mei 2009. Kunjungan ini untuk melihat langsung implementasi Mandiri Mikro Pasar (MMP), di mana Pasar Pucang Anom adalah satu dari enam pilot project MMP di Kanwil VIII Surabaya. Tampak Pak Sentot berdialog dengan pedagang sayur. Josef Denny Pryanto-Kontributor Kanwil VIII
BANDUNG Forum COM
J A K A R TA
Kanwil VI Bandung melaksanakan forum COM di Hotel Narimka, Lembang, 16-17 Mei 2009. Pada kesempatan itu juga dilaksanakan pemilihan Ketua Forum COM Kanwil VI dan penandatanganan commitment letter yang dihadiri Kakanwil VI, I Wayan Sukarta, Deputy Kakanwil VI, Rubiana Kusnadi, dan seluruh COM Kanwil VI.
TIPCE Anjungan CBC Jakarta Sudirman menyelenggarakan kegiatan TIPCE “Anjungan – Acara Jumpa Penuh Kenangan” dengan nasabah di CBC Jakarta Sudirman, 2 April 2009 lalu. Acara yang mengambil tema ”Smart With Bank Mandiri” itu, bertujuan meningkatkan transactional banking nasabah.
Tison-GA Kanwil VI
CBC Jakarta Sudirman
L H O K S E U M AW E On the Spot
REMBANG
Regional Credit Recovery Medan dan Credit Recovery Lhokseumawe melakukan on the spot (OTS) di kebun sawit dan karet milik debitur macet, di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 17 Maret 2009. Edi Faisal Harahap (RM RCR Medan untuk NAD), Sarofi (RM RCR Medan), dan Letda Inf Wahyu (Danki Senapan Cok Girek), dan anggota Kompi Senapan, berpose bersama seusai melakukan OTS.
Serahkan Tabungan Sehubungan dengan peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan di Rumah Dinas Bupati Rembang, 21 April 2009 lalu, Bank Mandiri ikut berpartisipasi dengan memberi Tabungan Mandiri Rp 1.500.000,00 kepada Juara I, II, dan III lomba busana batik Lasem tingkat TK- SMP. Selain itu, Bank Mandiri menyumbang 50 bibit pohon yang diserahkan langsung oleh Cash Outlet Manager Rembang, R. Adityawan Samirono, kepada Umi Jazilah Salim, penasihat panitia dan Pembina Dharma Wanita Rembang.
Edi Faisal Harahap-RCR Medan
R. Adityawan Samirono-Cash Outlet Manager
tahun ix
6 juli 2009
tahun ix
6 juli 2009
34
35
sorot
edisi 266 majalah mandiri
outbound SAMer’s Direktorat Special Asset Management menargetkan menjadi Juara Culture Excellence Award tahun ini. Sebuah komitmen dan Tekad telah digenggam untuk meraih tujuan tersebut.
tahun ix
6 juli 2009
“Semangat pagi, “ pekik SAMers menjawab sapaan Direktur Special Asset Management (SAM), Pak Abdul Rachman, di Lido Lakes Resort, Sukabumi, 13-14 Juni 2009. Direktorat SAM pada hari itu mengadakan outbound. Selain berbagai kegiatan team building yang memupuk komitmen, tekad, kekompakan, kerjasama, dan kreativitas melalui aktivitas off road dan big group project game, outbound dua hari tersebut juga diisi dengan talent show. Kegiatan itu diikuti seluruh jajaran Direktorat SAM Kantor Pusat (Credit Recovery I Group, Credit Recovery II Group & Asset Management Group) dan pegawai PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), perusahaan anak Bank Mandiri yang disupervisi oleh Asset Management Group . Outbound dengan tema ‘Road to CEA 2009’ itu,
juga berhubungan dengan program budaya Bank Mandiri, khususnya Direktorat SAM. Tahun lalu, salah satu Group di Direktorat SAM meraih Juara II Culture Excellence Award (CEA). Target tahun ini, Group di lingkungan Direktorat SAM menjadi Juara I sekaligus mempertahankan penghargaan lainnya seperti change agent terbaik, Stand terbaik yang keduanya telah digenggam secara berturut-turut pada acara CEA tahuntahun sebelumnya. Pada kesempatan itu, Direktorat SAM merilis Program Budaya baru, yaitu “CARE” (Continuous and Applicable Risk Awareness). Ini melengkapi delapan program budaya yang sudah diterapkan di Direktorat SAM sekaligus mendukung program budaya Bank Mandiri yang dicanangkan oleh Culture Specialist Group, yaitu program Risk Culture. CARE merupakan program budaya yang mendorong setiap insan di Direktorat SAM untuk aware terhadap risiko yang mungkin timbul dalam setiap pekerjaan sehingga mampu memitigasi risiko lebih dini. Group Head Credit Recovery II , Henry Sihotang, mengatakan, program CARE sejalan dengan salah satu tujuan akselerasi tranformasi budaya Bank Mandiri, yaitu mengelola risiko operasional Bank. Program ini mengajak SAMers memahami ”budaya sadar risiko” (risk culture) dalam menjalankan operasional perbankan. Dengan adanya CARE, maka Direktorat SAM memiliki 9 program budaya kerja yang diimplementasikan dalam rangka percepatan pencapaian sasaran kerja (KPI). Selanjutnya, sebelum acara malam talent show, Pak Abdul Rachman mengajak bergembira pegawai di Direktorat SAM (lebih bersemangat dipanggil SAMers). “Mari tunjukkan, bahwa
kita merupakan team work yang solid dan kuat. Selama 2 hari ini kita coba sesuatu yang berbeda. Have fun, sambil menunjukkan kemampuan,” kata Pak Abdul Rachman, disambut tepuk tangan SAMers. SAMers memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai ajang untuk meningkatkan kebersamaan sebagai team work yang kuat di tengah kesibukan kantor. Seperti yang dituturkan GH Credit Recovery I, E. Wiseto Baroto, saat membuka outbound. ”Silakan kawan-kawan berpartisipasi dengan cara masing-masing, membuka topeng, dan mengekspresikan diri,” katanya. Setelah acara ini, lanjut Wiseto, kita berharap team work Direktorat SAM akan lebih baik, sehingga dapat meraih target yang telah ditetapkan. Semangat SAMers terlihat dari partisipasi aktif dalam setiap kegiatan team building yang dilakukan, mulai dari game di ruang tertutup, off road menggunakan kendaraan Land Rover, game di kolam renang, halang rintang sampai kegiatan berakit di danau. Mereka mampu menyelesaikan tantangan dengan penuh dedikasi, semangat, cepat, gembira dan juga mampu menunjukkan koordinasi sebagai sebuah tim yang solid. Menutup acara ini, GH Asset Management, Agus Sudiarto, mengucapkan selamat kepada SAMers karena dapat menyelesaikan tantangan secara baik dan selalu lebih cepat dari alokasi waktu yang telah ditentukan. Acara serupa juga dilaksanakan oleh seluruh RCR Jakarta (termasuk RCR Jakarta Sudirman Area Bandung) pada tanggal 27 - 28 Juni 2009 bertempat dilokasi yang sama, dan akan diikuti oleh seluruh RCR luar Jakarta di masing-masing wilayah. Semangat dan kegembiraan masih terasa dan terbawa ke tempat kerja untuk mencapai target 2009.
tahun ix
6 juli 2009
37
36 brandstandardization edisi 266 majalah mandiri
sosialisasi brand standardization pedoman pembuatan logo program, product, products & services, serta tagline bagi internal bank mandiri Latar Belakang Dalam Brand Guidelines belum diatur pedoman untuk pembuatan logo program, product, products & services serta tagline bagi internal Bank Mandiri.
Contoh :
Pertimbangan Bank Mandiri sebaiknya memiliki pedoman untuk pembuatan logo program, product, products & services serta tagline bagi internal Bank Mandiri, mengingat adanya kemungkinan Group atau Cabang membuat logo program, product, product & services dan tagline bagi internal. Pedoman 1. Untuk logo & tagline internal : a. Menggunakan corporate colour Bank Mandiri : biru (pantone 654C atau 654U), kuning (pantone 116C atau 116U), biru muda (pantone 292C atau 292U), abu-abu (pantone 422C atau 422U), oranye (pantone 152C atau 152U). b. Menggunakan huruf kecil dan font Myriad Pro regular. c. Menggunakan Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris, namun tidak boleh menggunakan dua bahasa dalam satu tagline. d. Penggabungan huruf dengan angka pada satu kata untuk logo atau tagline tidak diperbolehkan.
Legal Group Legal Group
2 spasi
Legal Group Tagline
Tagline
Contoh Internal Tagline yang SALAH 2. Untuk logo internal : a. Tidak boleh menggunakan logo masterbrand (logo mandiri + gelombang emas cair) sebagai bagian dari logonya. Sesuai Brand Guidelines kelompok yang boleh menggunakan logo masterbrand sebagai bagian dari logonya adalah : • Anak perusahaan (misal : Mandiri Sekuritas, Mandiri Investasi), • Organisasi (misal : Mandiri Club, Mandiri Museum) • Group, dan hanya untuk keperluan backdrop (misal : Corporate Secretary, PFA) • Product & services (misal : Mandiri SMS, Mandiri ATM) b. Jika logo untuk keperluan internal ingin menggunakan kata ‘mandiri’, harus mengikuti aturan pembuatan logo product dan program yaitu logo terdiri dari dua baris dan menggunakan titik pada huruf i, dengan penjelasan : • Baris pertama terdiri dari kata ‘mandiri’ dengan huruf kecil dan font Myriad Pro semibold. • Baris kedua terdiri dari nama product/program internal dengan huruf kecil dan font Myriad Pro light. Ukuran (tinggi) huruf baris pertama dan kedua sama. Contoh :
mandiri kredit multiguna
mandiri fiesta
3. Untuk tagline internal: a. Tagline dalam logo internal dapat dibuat dalam Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris namun tidak boleh menggunakan dua bahasa dalam satu tagline. b. Penggabungan huruf dengan angka pada satu kata tidak diperbolehkan. c. Jika ingin mencantumkan logo masterbrand : • Di bawah masterbrand harus dicantumkan nama unit kerja atau Group inisiator. • Ukuran huruf atau font size nama unit kerja dan tagline harus lebih kecil dari ukuran huruf ‘m’ pada logo masterbrand dan ukuran font nama unit kerja harus lebih besar daripada ukuran tagline. • Penempatan huruf pertama dari nama unit kerja tidak berada sejajar dengan huruf ‘m’ pada logo Mandiri. • Jarak atau spasi antara logo Mandiri dengan nama unit kerja harus lebih jauh dari jarak/spasi antara nama unit kerja dengan tagline.
tahun ix
6 juli 2009
2 spasi
Tagline
Contoh Internal Tagline yang BENAR
100 % Guaranted Data Lengkap & Akurat
Membangun Budaya Sadar dan Berkwalitas
Menggunakan corporate colour Bank Mandiri
Menggunakan corporate colour Bank Mandiri
Menggunakan huruf kecil dan font myriad pro regular
Menggunakan huruf kecil dan font myriad pro regular
Menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris saja (tidak penggabungan 2 bahasa)
Menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris saja (tidak penggabungan 2 bahasa)
Tidak menggabungkan huruf dan angka dalam 1 kata
Tidak menggabungkan huruf dan angka dalam 1 kata
Mencantumkan nama unit kerja atau Group inisiator
Mencantumkan nama unit kerja atau Group inisiator
Jika menggunakan logo masterbrand maka :
Jika menggunakan logo masterbrand maka :
Pemilihan warna logo sesuai dengan background
Pemilihan warna logo sesuai dengan background
Penulisan tagline tidak menempel (dekat) dengan logo master brand
Penulisan tagline tidak menempel (dekat) dengan logo master brand
Logo master brand tidak ditempatkan dalam frame/ kotak
Logo master brand tidak ditempatkan dalam frame/ kotak
tahun ix
6 juli 2009
38 antarkita edisi 266 majalah mandiri
39
buah kerja keras
sebuah tim
Bank Mandiri memperoleh Six Sigma Excellence Award se-Asia dari IQPC (International Quality and Productivity Center), sebuah lembaga internasional dalam bidang kualitas dan produktivitas. Kita mampu mengalahkan Singapura dan sejumlah negara Asia lainnya.
Tidak ada yang lebih manis dari pada memetik buah yang kita tanam sendiri. Mungkin hal itu yang tengah dirasakan Tim Bank Mandiri yang diwakili teman-teman dari Banking Contact Center dan Learning Center Group. Pada 16 Juni 2009 lalu, mereka berhasil memperoleh penghargaan Six Sigma Excellence Award se-Asia untuk kategori Best Defect Elimination dari International Quality and Productivity Center (IQPC). Mewakili Bank Mandiri, Direktur Technology and Operations, Pak Sasmita, menerima penghargaan tersebut. Itu merupakan penghargaan pertama yang diterima Bank Mandiri di bidang process improvement, melengkapi penghargaan di bidang lainnya yang telah dicapai. Penghargaan diberikan setelah tim mampu meyakinkan dewan juri, bahwa proses improvement yang telah dilakukan memberikan eliminasi/pengurangan jumlah defect (cacat) yang lebih baik dari tim lawan. Dalam ajang penghargaan ini, tim Bank Mandiri mampu mengungguli tim dari negara lain, di antaranya dari Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dan India. Six Sigma merupakan metode untuk memperbaiki proses kerja dengan tujuan mencapai customer loyalty dengan membuat proses menjadi
SEBELUM PERBAIKAN PROSES
lebih cepat, lebih akurat, dan lebih efisien, serta membuang hal yang tidak bernilai tambah bagi customer. Metode Six Sigma sudah banyak digunakan perusahaan besar di dunia. GE, salah satunya. GE pernah mencatatkan keuntungan USD 6 Billion setelah 6 tahun implementasi Six Sigma. Di Bank Mandiri, Six Sigma mulai dikenalkan Learning Center Group sejak tahun 2004 dengan dibukanya kelas Six Sigma. Sebagai bentuk tindak lanjut training Six Sigma, peserta melakukan kegiatan proses improvement dengan melaksanakan proyek Six Sigma di unit kerjanya masing-masing. Proyek yang telah dilakukan juga tidak sedikit, setidaknya lebih dari 120 projek Six Sigma telah dilakukan sejak tahun 2004 (lihat tabel di halaman selanjutnya). Proses perbaikan berawal dari keinginan tim Banking Contact Center untuk meningkatkan pelayanan, khususnya dalam merespon email yang
tahun ix
6 juli 2009
masuk melalui menu Contact Us di pojok kiri website resmi perusahaan www.bankmandiri.co.id. Setelah melalui survei pelanggan, tim mendapatkan informasi bahwa kebutuhan utama pelanggan pengirim email ke Contact Center adalah response time. Sebelum dilakukan perbaikan, tiap email yang masuk rata-rata membutuhkan waktu tidak kurang dari 74 jam (lebih dari 3 hari) untuk mendapatkan respon/jawaban dari Bank Mandiri. Dari sini, kemudian tim memetakan proses yang saat ini berjalan dan mencari penyebab mengapa respon time Contact Center masih cukup lama dibandingkan dengan best practice respon time layanan email, yaitu sebesar 24 jam. Dengan menggunakan tool dalam metode Six Sigma, tim mendapatkan gambaran proses nyata dan mendapatkan penyebab utama lambatnya respon time. Yaitu product knowledge petugas yang masih rendah, keberadaan (availability) semua operator yang belum memadai, birokrasi persetujuan balasan email yang panjang, dan banyaknya email yang masuk (lihat bagan). Berpijak pada empat penyebab utama tadi, tim mencari solusi untuk menghilangkan penyebab tersebut. Menggunakan beberapa tool dalam metode six sigma, tim mendapatkan tidak kurang
SESUDAH PERBAIKAN PROSES
dari 24 potensi solusi. Dibantu import-effect matrix (salah satu tool dalam Six Sigma), tim memilih solusi terbaik untuk diimplementasikan. Tiga bulan kemudian, respon time Banking Contact Center yang semula 74 jam, menjadi kurang dari lima jam. Perbaikan respon time yang signifikan ini yang mungkin menjadi pertimbangan utama dewan juri memilih tim Bank Mandiri sebagai tim terbaik. Terlebih lagi pencapaian ini diraih tanpa penambahan teknologi dan sumber daya lainnya. Perbaikan respon semata-mata dilakukan dengan mengatur ulang proses dan memperbaiki prosedur respon email Contact Center. Itu semua merupakan buah kerja keras dari team work yang tiada henti melakukan inovasi dalam mencari solusi dari tantangan yang menghadang. Selamat.
DAFTAR BEBERAPA PROJEK SIX SIGMA DI BANK MANDIRI No.
TAHUN
1
2006
Consumer Card
UNIT KERJA Menurunkan atrition rate
NAMA PROJEK PERBAIKAN
2
2006
Consumer Card
Menurunkan lead time proses aplikasi kartu kredit
3
2006
Consumer Card
Meningkatkan akuisisi pre approve
4
2006
Consumer Card
Mennurunkan cycle time proses pwersetujuan joint promotion
5
2006
Consumer Card
Meningkatkan pencapaian SLA proses pembayaran kepada merchant
6
2006
Consumer Card
Memperbaiki proses admiistrasi user ID
7
2006
JNK
Meningkatkan slkill teller cabang Bekasi Ahmad Yani menjadi 90
8
2006
RNK
Meningkatkan Kualitas Skill CS pada Spoke Palu Sam Ratulangi
9
2006
RNK
Meningkatkan Kualitas Layanan Teller Cabang Pematang Siantar
10
2006
RNK
Meningkatkan pencapaian SLA pembukaan tabungan di Cabang Makassar Panakukkang
11
2006
RNK
Menurunkan Time Delivery Proses Pembukaan Rekening Tabungan di Spoke Manado Dotulolong Lasut
12
2006
JNK
Empowering CS in Selling Skill Kanwil III Branches
13
2006
RNK
Efeketivitas Selling di Cluster Mangga Dua
14
2006
RNK
Meningkatkan Penjualan Produk Tabungan di Cabang Banjarmasin Lambung Mangkurat
15
2006
JNK
Meningkatkan Pengetahuan Produk dari CS di Cabang Jakarta Fatmawati
16
2006
RNK
Waktu Pelayanan Teller Tunai di Cabang Surabaya Genteng Kali
17
2007
Wholesal Product Managemet
Meningkatkan SLA Pencapaian Special Rate untuk Deposito
18
2007
Call Center
Meningkatkan Call Acceptance Rate 20 detik dari 85% menjadi 90%
19
2007
Tax Management
Efisiensi pelaporan pajak Bank Mandiri
20
2007
Cash Managemet
Menurunkan Time Delivery Proses Aplikasi CMS
21
2007
Card Center
Meningkatkan pencapaian SLA Call Center Kartu Kredit
22
2007
PFA
Menurunkan Time Delivery Proses Pengadaan Security Printing
23
2007
Credit Operation
Menurunkan Time Delivery Permintaan Copy Dokumen Kredit
24
2007
Central Operations
Meminimalisir Suspense Account Deposit
25
2007
Cabang Balikpapan
Mempercepat Proses Teller
26
2007
Cabang Balikpapan
Mempercepat Waktu Pembukaan Rekening
27
2007
Cabang Balikpapan
Meningkatkan Penjualan TRM di Cabang Balipapan Suprapto
28
2007
CBC Palembang
Mempercepat Proses NAK Lampung
29
2007
CLPC Denpasar
Mempercepat Lead Time Aplikasi Consumer Loan
30
2007
Bandung City Operation
Efisiensi Pelaporan Vouher GA
31
2007
BPC Semarang
Mempercepat Lead Time Proses L/C.
32
2007
LCG
Menaikkan tingkat kehadiran training reguler
33
2007
Cabang Kota Pinang
Mempercepat waktu transaksi teller menjadi 2 menit
34
2007
RCR Medan
Penyelesaian kredit macet regional
35
2007
Central Operations
Menurunkan tingkat kesalahan transfer valas di cabang
36
2007
IBCMS
Efisiensi penggunaan ATK
37
2008
Call Center
Menurunkan email contact center response time
38
2008
Call Center
Design for Six Sigma
39
2008
Call Center
Menurunkan tingkat staff unavailability
40
2008
Call Center
Meningkatkan service level Priority Call center
41
2008
Cabang Batam
Menurunkan lead time pembukaan rekening TRM
42
2008
Cabang Batam
Menurunkan lama antrian cabang
43
2008
BPC Jakarta
Menurunkan lead time proses export examination menjadi 2 jam
44
2008
BPC Jakarta
Menurunkan lead time export advising L/C menjadi 2 jam
45
2008
BPC Jakarta
Menurunkan lead time proses pencarian dokumen ekspor impor menjadi 5 menit
46
2008
BPC Jakarta
Menurunkan lead time proses import examination menjadi 2 jam
47
2008
BPC Jakarta
Menurunkan lead time import IMIS menjadi 2 jam
48
2008
BPC Surabaya
Menurunkan lead time proses document examination di BPC Surabaya
49
2008
Corporate Risk Management
Menurunkan lead time nota analisa kredit
50
2008
Commercial Risk Management
Meningkatkan efisiensi pelaporan portfolio kredit ke RRM wilayah
tahun ix
6 juli 2009
40 siapadia joe sandy The Master
edisi 266 majalah mandiri
brand
Tidak banyak yang mampu menyelaraskan pekerjaan kantor dengan pekerjaan di luar kantor. Ika Natassa tergolong dari yang sedikit itu. Gadis kelahiran Medan, 25 Desember 1977, itu berhasil membuktikan keselarasan tersebut. “Saya pernah menjadi Change Agent Terbaik I Culture Excellence Award Bank Mandiri pada tahun 2008,” kata Senior CBC Analyst di Regional Commercial Sales 1 Group Direktorat Commercial Banking ini. Saat masih di CBC Medan, Ika bersama tim juga berulangkali mengukir prestasi. Di luar kantor, prestasi Ika boleh diacungi jempol. Belajar menulis secara otodidak, penggemar komik Tintin ini telah menghasilkan dua buku. Yang pertama berjudul: A Very Yuppy Wedding. Disusul buku kedua: Divortiare. Kedua buku tersebut diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. “Alhamdulillah keduanya menduduki posisi best seller hingga saat ini,” ujar Ika. Pada tahun lalu, ia menjadi salah satu nominasi Khatulistiwa Literary Award untuk kategori Penulis Muda Berbakat. Apakah aktivitas menulisnya tidak mengganggu pekerjaan kantor? Ah, tidak akan mengganggu. Ia biasa menulis pada saat weekend. ”Atau di sela-sela perjalanan, jika sedang menunggu pesawat misalnya,” kata Ika. Mengisi waktu luang dengan aktivitas produktif. Hm, boleh juga. Berani mencoba?
ika natassa
best seller
mandiri
Joe Sandy, pemenang The Master session 1, ini sangat kagum dengan pelayanan Bank Mandiri. Mudah, cepat, akurat, dan…,ini yang paling disukai, ”teller-nya ramahramah,” kata nasabah Bank Mandiri ini. Maka, ia tidak heran jika Bank Mandiri meraih The Best Bank Service Excellence selama dua tahun berturut-turut. Dengan layanan yang terjaga, magician kelahiran Subang, 2 April 1973, ini yakin bahwa Bank Mandiri akan dapat menyabet penghargaan serupa pada tahun mendatang. Sejauh ini, tidak ada masalah dengan layanan Bank Mandiri. Semua transaksi yang dilakukan berjalan lancar. ”Dari segi service, Bank Mandiri sudah sempurna,” ujar si jenius dalam pemecahan misteri angka ini. Ia juga menyoroti brand Bank Mandiri. ”Brand yag ditanamkan sangat bagus. Apabila kita menyebut Mandiri, setiap orang langsung mengerti bahwa yang kita maksud adalah Bank Mandiri,” ujarnya. ”Itu artinya, brand Mandiri sudah melekat pada otak bawah sadar kita,” lanjut Joe. Pada satu saat nanti, apabila kita menyebut kata: service, semua orang langsung ingat Bank Mandiri. Itu menjadi impian kita, bukan?
tria
The Changcuters
telanjur sayang E-Banking Mandiri hebat benar. Cepat dan akurat. Setidaknya hal itulah yang dirasakan Tria, vokalis band The Changcuters. Ditemui saat mengisi acara Kemilau Mandiri Fiesta di Studio 4 RCTI, Kebun Jeruk, Jakarta, 13 Juni 2009, Tria menyatakan sangat puas dengan layanan e-Banking Mandiri. ”Transfer antar bank, apalagi sesama Bank Mandiri, wow cepat sekali,” ujar Mohammad Tria Ramadhani, demikian nama lengkap Tria. Dengan pengalaman itulah, segala transfer (tidak peduli dari bank mana), selalu dialamatkan ke rekening Mandiri milik Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris The Changcuters). Lho? “Saya dulu nasabah Mandiri. Keburu ditutup, duitnya habis,” ujar Tria, terkekeh. Walau demikian, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 22 Juni 1982, ini tetap merasa menjadi nasabah Mandiri. Buktinya? Setiap melakukan transaksi selalu menggunakan nomor rekening Alda. Ia mengaku sudah telanjur sayang pada e-Banking Mandiri. Yes.
tahun ix
6 juli 2009